laporan praktikum
DESCRIPTION
mekanika fluidaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA
KELOMPOK 26
Diinii Haniifah 1306367952
Kanty Driantami 1306367914
Maulina Anindita 1306367946
Moetia Desshinta M. 1306367965
Septiana Kurnianingsih 1306367933
Seranty Bella D. 1306367920
LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI DAN SUNGAI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2013
H.04-B TEORI BERNOULLY
I. TUJUAN
Menyelidiki keabsahan Teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan perubahan
diameter
II. TEORI
Hukum Bernouli adalah suatu hukum yang dapat digunakan untuk menjelaskan gejala
yang berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa.
Hukum Bernoully :
“Jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan pada setiap titik dari suatu
aliran zat cair ideal selalu mempunyai harga yang konstan”
Hukum tersebut diturunkan dari Hukum Newton dengan berpangkal tolak pada
teorema kerjatenaga aliran zat cair dengan beberapa persyaratan antara lain aliran yang terjadi
merupakan aliran steady(mantap, tunak), tak berolak (laminier, garis alir streamline), tidak
kental dan tidak termampatkan. Persamaan dinyatakan dalam Hukum Bernoulli tersebut
melibatkan hubungan berbagai besaran fisis dalam fluida, yakni kecepatan aliran yang
memiliki satu garis arus, tinggi permukaan air yang mengalir, dan tekanannya. Bentuk
hubungan yang dapat dijelaskan melalui besaran tersebut adalah besaran usaha tenaga pada
zat cair.
Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli
tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut.
Gambar gerak sebagian fluida dalam penurunan persamaan Bernoully
Keterangan gambar:
h1 dan h2 masing-masing adalah tinggi titik tertentu zat cair dalam tabung/pipa
bagian kiri dan bagian kanan.
v1 dan v2 adalah kecepatan aliran pada titik tertentu sari suatu zat cair kiri dan
kanan.
A1 dan A2 adalah luas penampang pipa bagian dalam yang dialiri zat cair sebelah
kiri dan sebelah kanan.
P1 dan P2 adalah tekanan pada zat cair tersebuut dari berturut-turut dari bagian
kiri dan bagian kanan.
Sehubungan dengan aliran dalam pipa pada dua penampang, persamaan Bernoully
tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
v12
2 g+
p1
ρg+z1=
v22
2 g+
p2
ρg+z2
Dimana :
v2
2 g: tinggi kecepatan
pρg : tinggi tekanan
z : tinggi tempat
Indeks 1,2 : menunjukan titik tinjauan
v : kecepatan aliran
g : percepatan gravitasi
Kondisi pada alat percobaaan:
z1=z2 (pipa benda uji terletak horizontal)
p=ρ g h atau h= pρg , dimana h menunjukan tinggi pada manometer.
Jadi bila mengikuti teori Bernoully, maka:
Total head ( H )= v2
2g+h
III. ALAT-ALAT
1. Stop Watch
2. Meja Hidrolika
3. Alat Peraga Teori Bernoully
4. Tabung Pengukur Volume
IV. CARA KERJA
1. Meletakkan alat kerja secara horizontal pada saluran tepi di atas meja
hidrolika dengan mengatur kaki penyangga.
2. Menghubungkan alat dan aliran suplai dari meja hidrolika, kemudian
mengarahkan aliran yang keluar dari ujung outlet pada pipa benda uji melalui
pipa lentur ke dalam tangki pengukur volume.
3. Mengisi semua tabung manometer dengan air hingga tidak ada lagi gelembung
udara yang terlihat di dalam manometer.
4. Mengatur dengan seksama suplai air dan kecepatan aliran melalui katup
pengatur aliran alat dan katup suplai pada meja hidrolika, sehingga diperoleh
pembacaan yang jelas pada tabung manometer. Jika diperlukan, kita bisa
menambahkan tekanan pada manometer dengan menggunakan pompa tangan.
5. Mencatat semua hasil pembacaan skala tekanan pada tabung manometer.
Setelah itu kita menggeserkan sumbat (hipodermis) pada setiap penampang
benda uji, dan kemudian mencatat pembacaan pada manometer.
6. Mengukur debit yang melalui benda uji dengan bantuan stop watch dan tangki
pengukur volume pada meja hidrolika.
7. Mengulangi langkah 1-6 untuk berbagai variasi debit (statis tinggi dan statis
rendah).
V. DATA PENGAMATAN
Part 1. Manometer Reading (Hence Difference in Velocity Head)
Volume
(mm3)
Waktu
(sekon)
Flow Rate
(mm3/s)
Manometer Reading (cm)
Pt 1 Pt 2 Pt 3 Pt 4 Pt 5 Pt 6 Pt 8
120 3,41 35,19 8,2 8 7,8 7,9 7,6 7,8 7,8
170 3,07 55,37 14,5 14,3 13,6 13,6 13,8 13,7 13,8
340 3,19 106,58 28,4 28 25,5 25 25,2 25 26,5
400 3,25 123,08 38,5 38 35 35,3 36,1 36,2 36,5
540 2,97 181,82 45 44,3 36,5 39 40,5 42 42
Part 2 Total head
Volume
(mm3)
Waktu
(sekon)
Flow Rate
(mm3/s)
Manometer reading at Tube 7 at Varius Points
(cm)
Pt 1 Pt 2 Pt 3 Pt 4 Pt 5 Pt 6 Pt 8
120 3,41 35,19 7,9 7,8 7,7 7,7 7,6 8,8 8,9
170 3,07 55,37 14,5 14,2 13,6 13,4 13,4 13,3 13,2
340 3,19 106,58 28 28,5 27,8 15 14,3 23,8 23
400 3,25 123,08 38,5 38,5 38,3 38,3 38,3 38,5 38,5
540 2,97 181,82 46 45,5 45 45,3 45,5 44,8 44,5
Diameter tabung
Tabung Diameter (mm)
Kon
verg
en D1 28
D2 21
D3 14
Div
erge
n
D4 16,8
D5 19,6
D6 22,4
D7 25
D8 28
VI. PENGOLAHAN DATA
Perhitungan
dh=|h 2−h1|
dh : tinggi kecepatan
h2 : total head
h1 : tinggi tekanan
dh= v2
2 g
v : kecepatan aliran
g : percepatan gravitasi
kecepatan aliran didefinisikan sebagai
v=√2gh
Flow rate atau debit aliran
Qteori=A .v
Qteori : debit aliran yang diperoleh melalui perhitungan secara rumus
A : luas penampang tabung
v : kecepatan aliran
kesalahan relatif =|Qteori−Q percobaan
Qteori|×100 %