laporan praktikum

10
Laporan Praktikum Mikrobiologi Lingkungan MORFOLOGI BINTIL AKAR TANAMAN DAN SEL BAKTERI DALAM BINTIL AKAR Oleh : Muhamad Itqan Adiguna / 4411411030 A. TUJUAN PRAKTIKUM Praktikum morfologi bintil akar tanaman dan sel bakteri dalam bintil akar, bertujuan untuk mengetahui morfologi bintil akar dan morfologi bakteroid pada bintil akar beberapa tanaman leguminosa. B. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman kacang-kacangan (leguminosa) merupakan tanaman yang penting dalam bidang pertanian, karena tanaman ini mempunyai bintil akar yang dapat menabat nitrogen langsung dari udara. Gas nitrogen akan diolah menjadi senyawa yang dapat digunakan oleh tanaman, pengolahan ini terjadi di dalam binti akar. Dengan pengolahan ini tanaman leguminosa dapat memenuhi

Upload: dyah-wulandhari-marganingrum

Post on 28-Dec-2015

111 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum

Laporan Praktikum

Mikrobiologi Lingkungan

MORFOLOGI BINTIL AKAR TANAMAN DAN SEL BAKTERI DALAM BINTIL AKAR

Oleh :

Muhamad Itqan Adiguna / 4411411030

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum morfologi bintil akar tanaman dan sel bakteri dalam bintil akar,

bertujuan untuk mengetahui morfologi bintil akar dan morfologi bakteroid pada

bintil akar beberapa tanaman leguminosa.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kacang-kacangan (leguminosa) merupakan tanaman yang penting

dalam bidang pertanian, karena tanaman ini mempunyai bintil akar yang dapat

menabat nitrogen langsung dari udara. Gas nitrogen akan diolah menjadi senyawa

yang dapat digunakan oleh tanaman, pengolahan ini terjadi di dalam binti akar.

Dengan pengolahan ini tanaman leguminosa dapat memenuhi sebagaian besar

kebutuhannya akan senyawa nitrogen (Hadiotamo, 1993).

Mikoriza dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe utama, yaitu: endomikoriza dan

ektomikoriza. Salah satu kelompok dari endomikoriza adalah mikoriza vascular

asbulcular (MVA). Mikoriza jenis ini memberikan harapan besar yang baik dalam

memacu pertumbuhan tanaman terutama pada lahan-lahan kritis atau lahan yang

ketersediaan haranya rendah terutama posfor. Mikoriza vaskuler arbascular ini

Page 2: Laporan Praktikum

dapat meningkatkan penyerapan hara posfor, nitrogen, dan hara mikro lainnya.

Karena sifat dari mikoriza yang menguntungkan maka perlu dilakukan usaha

untuk memanfaatkannya (Prawihartono, 1998).

Atas dasar perolehan nitrogen yang tinggi, peningkatan N2 simbotik sudah

sejak dahulu menarik perhatian dan dimanfaatkan sebagai pemupukan dasar-dasar

tanah yang gersang dan penanaman jenis-jenis tanaman secara bergilir pada

pertanaian tiga ladang dalam pertanian. Pertunjuk pertama mengenai N oleh

tumbuhan kacang-kacangan atau semanggi di berikan oleh Boussingault.

Tanaman kacang-kacangan akan tetap tumbuh walaupun tidak ada nitrogen, kalau

pada akar terdapat bendolan-bendolan ini: bendolan-bendolan ini tumbuh karna

infeksi rambut akarnya dengan bakteri dari dalam tanah, bendolan-bendolan akar

pada tanaman leguminosa, yaitu bakteri bendolan dikelopokan dalam jenis

Rhizobium. Batang-batang gram negatif ini yang hidup bebas dalam tanah,

tumbuh secara anaerob ketat dalam senyawa organic sebagai nutrient (Schlegel,

1994).

Bendolan merupakan hasil poliverasi jaringan yang terangsang Rhizobium

dengan perantaraan sesuatu faktor pertumbuhan. Baktri-bakteri ini amat cepat

memperbanyak diri, tumbuh menjadi sel dengan bentuk tidak teratur (bakteroid),

dengan volume 10-12 kali lipat, dari Rhizobium yang hidup bebas, dan akhirnya

terletak dalam sitoplasma sel-sel tumbuhan. Tumbuhan sebagai sel-sel individual

atau dalam kelompok yang diselubungi oleh membrane.jaringan yang terisi

bakteri ini Nampak berwarna merah, jaringan ini mengandung pigmen yang

serumpun dengan hemoglobin yaitu leghemoglobin. Hanya bendolan yang

Page 3: Laporan Praktikum

mengandung hemoglobin yang dapat memfiksasi molekul nitrogen (Santoso,

1993).

Penyebab CMA terbagi menjadi 2 golongan, yaitu penyebaran aktif

(tumbuhan dengan miseluim dalam tanah) dan penyebaran pasif yaitu tersebar

oleh angin, air, atau mikroorganisme dalam tanah,penyebaran yang lebih luas

dapat terjadi karena mengikuti penyebaran dari tumbuhan inangnya (Setiadi,

1994).

C. CARA KERJA

A. Pengamatan morfologi binti akar secara makroskopis

1.) Dibersihkan bintil akar dari tanah yang melekat pada akar tanaman.

2.) Diamati dan digambar letak, bentuk, dan ukuran bintil akar dari tanaman

kacang tanah.

B. Pengamatan secara mikroskopis

1.) Dicari bintil akar yang melekat pada tanaman

2.) Dibersihkan tanah yang melekat pada bintil akar tersebut.

3.) Dihancurkan bintil akar tersebut dengan menggunakan ganggang jarum

preparat steril.

4.) Ditetesi gram A pada bintil akar yang telah dihancurkan tersebut dan

didiamkan selama 1 menit di dekat lamppu Bunsen, lalu dicuci pada air

mengalir kemudian dikering anginkan.

Page 4: Laporan Praktikum

5.) Diulangi langkah kerja ke-4 dengan menggunakan gram B.

6.) Ditetesi gram C pada bintil akar dan didiamkan selama menit, lalu dicuci

pada air menggalir kemudian dikering anginkan.

7.) Ditetesi gram D pada bintil akar, didiamkan selama 1 menit didekan nyala

lampu Bunsen, kemudian dicuci pada air mengalir.

8.) Diamati dibawah mikroskof dan digambar hasilnya.

D. HASIL PENGAMATAN

Gambar. 01 Hasil pengamatan mikroskopis dengan perbesaran 10 x 40

E. PEMBAHASAN

Bintil akar adalah hasil simbiosis tanaman dari jenis leguminose dengan

Rhizobium yang mampu melakukan penambatan N2. Bintil akar terbentuk

melalui serangkaian proses yang diawali kolonisasi bakteri Rhizobium pada

Page 5: Laporan Praktikum

rambut akar tanaman polong kolonisasi bakteri Rhizobium ini diduga bias terjadi

karena adanya suatau protein tanaman yang disebut lektin yang mungkin

berinteraksi dengan Rhizobium.

Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, koloninya berwarna putih

dan berbentuk sirkular, merupakan penambat nitrogen. Rhizobium hidup di dalam

tanah dan berasosiasi simbiotik dengan akar legume.

Mikoriza adalah suatu bentuk asosiasi simbiotik antara akar tumbuhan

tingkat tinggi dan miselium cendawan tertentu. Struktur yang terbentuk dari

asosiasi ini tersusun secara beraturan dan saling menguntungkan. Mikoriza

memperoleh tempat hidup pada akar tanaman, dan akar dari tanaman dapat

memperluas jangkauan serapan unsure haranya dengan bantuan miselium dari

Mikoriza.

Pengamatan morfologi bintil akar ini dilakukan secara mikroskopis dan

secara makroskopis. Tanaman yang akan diamati bintil akarnya adalah tanaman

Arachis hypogaea. Dari pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bahwa bintil

akar dari tanaman Arachis hypogaea tumbuh pada akar primer, namun ada juga

bintil akar pada tanaman Arachis hypogaea ini tumbuh pada akar sekundernya.

Dalam pengamatan mikroskopik, dapat dilihat bahwa adanya bakteri

dalam bintil akar tersebut. Kita juga bisa mengamati bentuk dari bakteri tersebut

serta dapat pula menentukan apakah bakteri tersebut termasuk dalam bakteri gram

positif atau bakteri gram negatif, jika bakteri garam positif maka akan berwarna

biru sedangkan bakteri garam negatif maka akan berwarna merah.

Page 6: Laporan Praktikum

Bintil akar pada tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata) berbentuk

bulat dan bintil akar pada tanaman turi (Sesbania glandiflora) bentuknya bulat dan

bergerombol. Bakteri yang terdapat pada bintil akar tanaman kacang tunggak dan

tanaman turi berwarna merah, sehingga termasuk dalam bakteri gram negatif, hal

ini dikarena bakteri tidak mengikat kuat cat utama sehingga mudah dilunturkan

oleh cat peluntur. Disamping itu adanya leghemoglobin ini menunjukkan nitrogen

banyak diikat oleh bintil akar. Sedangkan bintil akar pada tanaman putri malu

(Mimosa pudica), bentuknya bulat dan berwarna biru sehingga merupakan bakteri

garam positif. Hal ini dikarenakan bakteri mengikat kuat cat utama dan tidak

mudah dilunturkan oleh cat peluntur, dismping itu warna biru pada bakteri putri

malu menunjukkan sedikit leghemoglobin sehingga jumlah nitrogen yang diikat

lebih sedikit. Pada bintil akar tanaman kedelai (Glicyne max) terletak di antara

jaringan epidermis, dimana fungsinya untuk menambat p (posfor).

F. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulakan beberapa hal yaitu

sebagai berikut:

1.) Rhizobium bersimbiosis dengan akar tanaman dan membentuk bintil akar

yang berfungsi menambat Nitrogen yang dibutuhkan akar tanaman.

2.) Bintil akar pada tanaman kacang tunggak (Vigna unguiculata) dan

tanaman turi (Sesbania glandiflora) termasuk dalam bakteri gram negatif.

3.) Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi bentuk dan warna pada bintil

akar.

Page 7: Laporan Praktikum

4.) Banyaknya nitrogen yang diikat oleh bintil akar dapat ditunjukkan dari

jumlah leghemoglobinnya.

5.) Mikoriza berfungsi untuk mengikat unsur posfor.

DAFTAR PUSTAKA

Hadiutomo. 1993. Mikrobiologi dasar Praktek Teknik dan Prosedur

Laboraturium. Jakarta: Gramedia.

Prawihartono. 1998. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: UGM Press.

Santoso. 1993. Dunia mikroba 1. Jakarta: PT Bhatara Karya Aksara.

Schlegel, Hans G dan Karin Schmidt. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta:

UGM Press.

Setiadi. 1994. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: PT Rineka Cipta.