laporan praktikum

20
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ISOLASI SENYAWA ETANOL DARI MINUMAN BALLO NAMA : MERLIN MALIMONGAN (H311 11 010) TIZIA THILMA MATAKUPAN (H311 11 014) LUPITA DENTA PUTRI (H311 11 256) SERLY TANDIGAU (H311 11 289) KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : ICHSAN CHARISMAWAN

Upload: rahmi-maratus-soleha

Post on 29-Sep-2015

250 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nkm

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIKISOLASI SENYAWA ETANOL DARI MINUMAN BALLONAMA:MERLIN MALIMONGAN (H311 11 010)TIZIA THILMA MATAKUPAN (H311 11 014)LUPITA DENTA PUTRI (H311 11 256)SERLY TANDIGAU (H311 11 289)KELOMPOK:V (LIMA)ASISTEN :ICHSAN CHARISMAWAN

LABORATORIUM KIMIA ORGANIKJURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan sebagai penghasil senyawa-senyawa kimia yang unik dan potensial secara ekonomi selalu menarik perhatian ahli kimia bahan alam. Indonesia sebagai negara agraris, kaya akan berbagai jenis tanaman mulai dari tanaman tingkat rendah sampai tanaman tingkat tinggi. Tanaman tersebut merupakan sumber daya kimiawi yang bernilai ekspor tinggi (Buyung, 2006).Tuak(Ballo) adalah sejenisminuman beralkoholnusantarayang merupakan hasilfermentasidarinira,beras, atau bahan minuman/buah yang mengandunggula. Tuak adalah produk minuman yang mengandungalkohol. Bahan baku yang biasa dipakai adalah beras atau cairan yang diambil dari tanaman sepertipohonnira, enauataunipah, ataulegendari pohonsiwalanatautal, atau sumber lain. Kadar alkohol tuak di pasaran berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya. Tuak jenisarakyang dibuat di pulauBaliyang dikenal juga dengan namabrem bali, dikenal mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi. Hal yang sama dijumpai pada masyarakatsuku TorajadiTana Toraja,Sulawesi Selatan, yang memiliki kebiasaan minum tuak. Selain untuk menghangatkan badan, tuak dari pohonenaudi Toraja telah menjadi minuman pada ritual-ritual adat. Sehingga setiap pelaksanaan ritual adat sudah pasti tersedia tuak.Kata alkohol segera mengingatkan kita pada etanol, yaitu senyawa memabukkan yang terdapat dalam anggur dan bir. Namun, etanol hanyalah salah satu dari keluarga senyawa organik yang disebut alkohol yang terdapat di alam. Alkohol memiliki rumus umum R-OH dan dicirikan oleh hadirnya gugus hidroksil (hydroxyl group), -OH. Strukturnya mirip dengan air, tetapi dengan satu hidrogen digantikan oleh gugus alkil. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah kandungan etanol dari minuman ballo dari pohon nipah yang dijual dipasaran saat ini masih dalam batas normal, maka dilakukan percobaan isolasi senyawa etanol dari minuman ballo.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan1.2.1 Maksud PercobaanMaksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari teknik mengisolasi senyawa etanol dari pohon nipah.

1.2.2 Tujuan PercobaanPercobaan ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa etanol dari pohon nipah.

1.3 Prinsip PercobaanSampel dari minuman ballo yang berasal dari pohon nipah, ditambahkan CaO. Kemudian direfluks selanjutnya didestilasi fraksionasi. Titik didih yang menunjukkan bahwa senyawa etanol (7880 C) selanjutnya diinjeksikan ke dalam GC dan hasilnya dilihat pada kromotogram. Kemudian diinjeksikan juga etanol murni ke dalam GC lalu dibandingkan hasil kromotogram sampel dan etanol murni. Hasilnya diuji secara kualitatif.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAAlkohol merupakan senyawa organik yang mengandung gugus OH. Dalam tata nama kimia bersistem, nama alkohol berakhiran ol. Contohnya metanol (CH3OH) dan etanol (C2H5OH). Ciri lain alkohol yaitu reaksinya dengan asam menghasilkan ester dan dehidrasi menghasilkan alkena atau eter. Alkohol yang memiliki dua atau gugus OH dalam molekulnya disebut diol (atau alkohol dihidrat), dan yang mempunyai tiga gugus dinamakan triol (atau alkohol trihidrat), dan seterusnya (Daintith, 1999).Alkohol digolongkan ke dalam alkohol primer, sekunder dan tersier, bergantung apakah satu, dua atau tiga gugus organik yang berhubungan dengan atom karbon pembawa hidroksil. Titik didih alkohol jauh lebih tinggi daripada eter atau hidrokarbon yang bobot molekulnya serupa. CH3CH2OHCH3OCH3CH3CH2CH3

Bobot molekulTitik didih46+78,5oC4624oC46-42oC

Hal ini dapat terjadi sebab, alkohol membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya. Ikatan O-H terpolarisasi oleh tingginya elektronegativitas atom oksigen. Polarisasi ini menempatkan muatan positif parsial pada atom hidrogen dan muatan negatif parsial pada atom oksigen. Karena ukurannya yang kecil dan muatannya yang positif parsial, atom hidrogen dapat berhubungan dengan dua atom elektronegatif seperti oksigen (Hart dkk, 2003).Ikatan hidrogen lebih lemah daripada ikatan kovalen biasa. Namun, kekuatan ini nyata, yaitu sekitar 5 sampai 10 kkal/mol (20 hingga 40 kJ/mol). Akibatnya, alkohol dan fenol memiliki titik didih relatif tinggi sebab kita tidak saja harus memasok kalor (energi) yang cukup untuk menguapkan setiap molekul tetapi juga memasok kalor yang cukup untuk memutus ikatan hidrogen sebelum setiap molekul dapat diuapkan (Hart dkk, 2003) .Air, tentu saja juga merupakan cairan yang berikatan hidrogen. Alkohol berbobot molekul lebih rendah dengan mudah dapat menggantikan molekul air dalam jejaring ikatan hidrogen. Ini mengakibatkan alkohol rendah dapat bercampur sempurna dengan air. Akan tetapi, semakin panjang rantai organik, alkohol semakin bersifat seperti hidrokarbon, sehingga kelarutannya dalam air menurun seperti pada etanol yang memiliki titik didih 78,5oC yang memiliki kelarutan dalam air yang bercampur dengan sempurna (Hart dkk, 2003).Pembuatan alkohol di laboratorium adalah pereaksi Grignard. Pereaksi Grignard bertindak sebagai nukleofil terhadap atom karbon yang elektrofil yang berikatan terhadap atom karbon yang elektrofil yang berikatan rangkap dua dengan oksigen (Tim Dosen Kimia, 2005).Etanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan minuman. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan ini dapat memabukkan jika diminum. Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH. Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O (Anonim, 2008).Alkohol komersial ialah campuran dengan titik didih konstan, mengandung 95% etanol dan 5% air dan tidak dapat dimurnikan lebih lanjut melalui penyulingan. Untuk menghilangkan air yang tersisa guna mendapatkan alkohol absolut, kita tambahkan kapur (CaO), yang bereaksi dengan air membentuk kalsium hidroksida tetapi tidak bereaksi dengan etanol (Hart dkk, 2003).Etanol telah digunakan manusia sejak zaman prasejarah sebagai bahan pemabuk dalam minuman beralkohol. Etanol dan alkohol membentuk larutan azeotrop. Karena itu pemurnian etanol yang mengandung air dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 96%. Etanol murni (absolut) dihasilkan pertama kali pada tahun 1796 oleh Johan Tobias Lowitz yaitu dengan cara menyaring alkohol hasil distilasi melalui arang. Lavoisier menggambarkan bahwa etanol adalah senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahun 1808 Saussure dapat menentukan rumus kimia etanol. Limapuluh tahun kemudian (1858), Couper menerbitkan rumus bangun etanol. Dengan demikian etanol adalah salah satu senyawa kimia yang pertama kali ditemukan rumus bangunnya (Anonim, 2008).Etanol dapat dibuat dengan beberapa cara sebagai berikut (Anonim, 2008): Etanol untuk konsumsi umumnya dihasilkan dengan proses fermentasi atau peragian bahan makanan yang mengandung pati atau karbohidrat, seperti beras, dan umbi. Alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi biasanya berkadar rendah. Untuk mendapatkan alkohol dengan kadar yang lebih tinggi diperlukan proses pemurnian melalui penyulingan atau distilasi. Etanol untuk keperluan industri dalam skala lebih besar dihasilkan dari fermentasi tetes, yaitu hasil samping dalam industri gula tebu atau gula bit. Melalui sintesis kimia melalui antara reaksi gas etilen dan uap air dengan asam sebagai katalis. Katalis yang dipakai misalnya asam fosfat. Asam sulfat dapat juga dipakai sebagai katalis, namun dewasa ini sudah jarang dipakai. Istilah proof, sebagaimana digunakan di AS dalam hal minuman beralkohol, ialah sekitar dua kali persentase volume alkohol yang ada. Contohnya, 100-proof wiski mengandung 50% etanol. Etanol digunakan sebagai pelarut, sebagai antiseptik topikal (contohnya, ketika mengambil darah), dan sebagai bahan baku awal pembuatan eter dan etil ester. Etanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar (gasohol) (Hart dkk, 2003).Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil, baik sendiri (E100) dalam mesin khusus atau sebagai tambahan bensin untuk mesin bensin. Etanol dapat dicampur dengan bensin dalam kuantitas yang bervariasi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bumi, dan juga untuk mengurangi polusi udara. Bahan bakar tersebut dikenal di AS sebagai gasohol dan di Brasil sebagai bensin tipe C. Dua campuran umum di AS adalah E10 dan E85 yang mengandung 10% dan 85% etanol. Sedangkan campuran yang umum di Brasil adalah bensin tipe C dan jenis oktan tinggi, yang mengandung 20-25 % ethanol.Etanol juga belakangan mulai digunakan sebagai oksigenat untuk bensin standar, sebagai pengganti MTBE. MTBE ini bertanggung jawab atas kontaminasi air tanah dan tanah. Etanol juga dapat digunakan dalam sel bahan bakar (Anonim, 2008).

BAB IIIMETODE PERCOBAAN3.1 BahanBahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sampel dari minuman ballo, CaO, akuades, es batu, kertas label dan tissue roll.

3.2 AlatAlat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 100 mL, gelas ukur, batang pengaduk, kompor listrik, sendok tanduk, sikat tabung, statif, klem, pipet tetes, alat destilasi fraksionasi, labu alas bulat 500 mL, termometer, kondensor, alat refluks, botol semprot, botol pial dan batu didih.

3.3 Prosedur PercobaanSampel dari minuman ballo dimasukkan ke dalam labu destilasi sebanyak 300 mL dan ditambahkan CaO untuk mengikat kandungan air yang terdapat dalam sampel. Kemudian direfluks kurang lebih satu jam. Hasilnya lalu didestilasi fraksionasi pada suhu sekitar 78-80 C. Hasil destilat yang kurang atau lebih dari 78-80 C ditampung lalu kembali ditambahkan CaO, direfluks, dan didestilasi fraksionasi. Destilatnya ditampung dalam botol pial. Selanjutnya sampel yang telah berhasil didestilasi, diinjeksikan ke dalam GC dan hasilnya dilihat pada kromotogram. Kemudian diinjeksikan juga etanol murni ke dalam GC lalu dibandingkan hasil kromotogram sampel dan etanol murni. Hasilnya diuji secara kualitatif.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKADaintith, J., 1999, Kamus Lengkap Kimia, Erlangga, JakartaHart, H., Craine, L. E. dan Hart, D. J., 2003, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta

LEMBAR PENGESAHAN

LAMPIRAN1. Bagan Kerja Isolasi Senyawa Etanol dari Minuman Ballo

HasilSampel diinjeksikan ke dalam GCDilihat hasilnya pada kromatogram Diinjeksikan etanol murni dalam GCDibandingkan antara kromatogram sampel dan etanol murniDiuji secara kualitatifSampel Ballo 300 mLTitik didih > etanolTitik didih etanolTitik didih < etanolDitambahkan CaODirefluks Didestilasi fraksionasi

2. Gambar Alat Refluks 3. Gambar Alat Destilasi Fraksionasi4. Gambar Alat GC