laporan e3 diagram terner

11
Laporan Praktikum KI2241 Energetika Kimia Percobaan E3 Diagram Terner: Sistem Zat Cair Tiga Komponen Nama : Airlangga Diandra Putra NIM : 10512038 Kelompok, Shift : 4, Rabu siang Tanggal Percobaan : 12 Maret 2014 Tanggal Pengumpulan : 19 Maret 2014 Asisten, NIM : Anita Y., 10510003 Fajriah, 20513068 LABORATORIUM KIMIA FISIKA PROGRAM STUDI KIMIA

Upload: airlangga-diandra-putra

Post on 13-May-2017

335 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan E3 Diagram Terner

Laporan Praktikum KI2241

Energetika Kimia

Percobaan E3

Diagram Terner: Sistem Zat Cair Tiga Komponen

Nama : Airlangga Diandra Putra

NIM : 10512038

Kelompok, Shift : 4, Rabu siang

Tanggal Percobaan : 12 Maret 2014

Tanggal Pengumpulan : 19 Maret 2014

Asisten, NIM : Anita Y., 10510003

Fajriah, 20513068

LABORATORIUM KIMIA FISIKA

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2014

Page 2: Laporan E3 Diagram Terner

I. Judul Percobaan

Diagram Terner: Sistem Zat Cair Tiga Komponen

II. Tujuan Percobaan

Menentukan kurva kelarutan sistem zat cair tiga komponen.

III. Teori Dasar

Kesetimbangan fasa dipengaruhi oleh suhu, tekanan, dan komposisi sistem.

Untuk sistem tiga komponen, pada suhu dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat

kebebasan maksimum adalah dua dengan minimum adalah satu (bergantung pada

jumlah fasa yang ada di dalam sistem). Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga

komponen bergantung pada daya saling larut antara zat cair.

IV. Alat dan Bahan

a. Bahan b. Alat

1. Kloroform 1. Labu erlenmeyer

2. Aseton 2. Gelas kimia

3. Toluen 3. Pipet tetes

4. Metanol 4. Buret

5. Aqua DM 5. Aluminium foil

V. Cara Kerja

Dicatat suhu kamar, disiapkan campuran metanol (A) dengan toluen (B) di

dalam labu erlenmeyer bersih dan kering dengan komposisi masing-masing sebagai

berikut:

VA (mL) 2 4 6 8 10 12 14 16 18

VB (mL) 18 16 14 12 10 8 6 4 2

Semua pengukuran volum dilakukan dengan buret.

Dititrasi tiap campuran dalam labu 1 sampai 9 dengan air sampai tepat timbul

keruh dan dicatat jumlah volum air yang digunakan. Ditentukan rapat massa masing-

masing cairan. Diulangi percobaan dengan cara yang sama dengan mengganti zat A

dengan kloroform, zat B dengan aseton dan air tetap sebagai titran.

VI. Data Pengamatan

Page 3: Laporan E3 Diagram Terner

truang = 26 °C

Zat ditambahkan ke pikno Massa (gram)

- 18.54

Air 44.70

Aseton 38.97

Metanol 40.94

Toluen 57.32

Kloroform 39.20

Larutan VAir (mL)

VA (mL) VB (mL) Sistem I* Sistem II**

2 18 0.05 5.30

4 16 0.20 3.30

6 14 0.50 2.00

8 12 0.70 1.80

10 10 1.00 1.70

12 8 1.40 1.70

14 6 1.80 1.50

16 4 2.90 1.20

18 2 5.20 1.00

* Metanol (A) - Toluen (B) - Air

** Kloroform (A) - Aseton (B) - Air

VII. Pengolahan Data

1. Penentuan Volume Piknometer

Page 4: Laporan E3 Diagram Terner

Vpikno = wpikno+ air−wpikno kosong

ρair pada truang

= 44.70 gram−18.54 gram

0.9967870 gramcm3

= 26.2443 cm3

2. Penentuan ρ senyawa

ρ aseton = wpikno+ aseton−w piknokosong

V pikno

= 38.97 gram−18.54 gram

26.2443 cm3 = 0.7784547 gramcm3

Dengan cara yang sama, diperoleh nilai ρ sebagai berikut

Senyawa ρ (gram.cm-3)

Aseton 0.7784547

Metanol 0.7872186

Toluen 0.8535187

Kloroform 1.4776542

3. Penentuan fraksi mol sistem Metanol (A) - Toluen (B) - Air

mol metanol = V A x ρ metanol

Mr metanol

= 2mL x 0.7872186 g .m L−1

32.04 g . mol−1

= 49.1397 mmol

mol toluen = 166.7391 mmol

mol air = 2.7658 mmol

mol total = 218.6446 mmol

Fraksi metanol = mol metanol

mol total

= 49.1397 mmol

218.6446 mmol

= 0.2247

Fraksi toluen = 0.7626

Fraksi air = 0.0127

Dengan cara yang sama, diperoleh fraksi tiap senyawa sebagai berikut

Page 5: Laporan E3 Diagram Terner

VA (mL) VB (mL) VAir (mL) Xmetanol Xtoluen Xair

2 18 0.05 0.224747 0.762603 0.012650

4 16 0.20 0.381586 0.575459 0.042954

6 14 0.50 0.483718 0.425531 0.090752

8 12 0.70 0.567369 0.320863 0.111768

10 10 1.00 0.624160 0.235319 0.140521

12 8 1.40 0.660500 0.166014 0.173486

14 6 1.80 0.689161 0.111354 0.199485

16 4 2.90 0.665640 0.062740 0.271620

18 2 5.20 0.590918 0.024754 0.384328

4. Penentuan fraksi mol sistem Kloroform (A) - Aseton (B) - Air

Dengan cara yang sama pada no 3, diperoleh fraksi tiap senyawa sebagai berikut

VA (mL) VB (mL) VAir (mL) Xkloroform Xaseton Xair

2 18 5.30 0.0269867 0.4392460 0.533767

4 16 3.30 0.0694853 0.5026532 0.427862

6 14 2.00 0.1297401 0.5474779 0.322782

8 12 1.80 0.1854575 0.5030962 0.311446

10 10 1.70 0.2452590 0.4435478 0.311193

12 8 1.70 0.3064645 0.3694914 0.324044

14 6 1.50 0.3883869 0.3010255 0.310588

16 4 1.20 0.4970421 0.2247236 0.278234

18 2 1.00 0.6189670 0.1243771 0.256656

Page 6: Laporan E3 Diagram Terner
Page 7: Laporan E3 Diagram Terner

IX. Kesimpulan

Diagram terlampir (kurva kelarutan 3 komponen).

Page 8: Laporan E3 Diagram Terner

X. Daftar Pustaka

"Standard Density of Water", in CRC Handbook of Chemistry and Physics, 89th

Edition (Internet Version 2009), David R. Lide, ed., CRC Press/Taylor and

Francis, Boca Raton, FL.\

http://csmres.jmu.edu/geollab/fichter/SedRx/readternary.html, diakses 19/03/2014

pukul 02:16 WIB

www.sciencelab.com/msdsList.php, diakses 16/03/2014 pukul 16:32 WIB

www.chem-is-try.org/materi_kimia, diakses 16/03/2014 pukul 16:32 WIB

XI. Lampiran

Data ρ air pada berbagai suhu (CRC)

Lembar data pengamatan

Kurva kelarutan 3 komponen