lakon sesuka-suka_galeh pramudianto

56
 Drama Dua Babak Lakon SESUKA SUKA Ketika keamanan tidak memberi rasa aman, dengan suka- suka kami menyuarakan rasa nyaman Galeh Pramudita Arianto

Upload: galeh-pramudita-arianto

Post on 12-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Drama Dua Babak

    Lakon

    SESUKA-SUKA Ketika keamanan tidak memberi rasa aman, dengan suka-

    suka kami menyuarakan rasa nyaman

    Galeh Pramudita Arianto

  • Latar Belakang Cerita

    KORUPSI

    Korupsi adalah sebuah kata yang mempunyai banyak arti. Makna dan tipologi korupsi,

    korupsi dan bahasa latin corruption atau corrutus. Secara harfiah, korupsi berarti kebusukan,

    keburukan, kebejatan, ketidak jujuran dan sebagainya. Korupsi dalam Undang-Undang RI

    No. 31 Tahun 1999 yang diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang

    Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi , bahwa yang dimaksud dengan korupsi adalah usaha

    memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi dengan cara melawan hukum yang

    dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

    Korupsi itu bisa terjadi dari hal-hal kecil di kehidupan kita. Misalnya menyontek saat ujian

    sekolah, terlambat masuk sekolah, mengambil sisa uang kembalian dari hasil belanja, dan

    lain-lainnya yang dapat merugikan diri kita dan orang banyak.

    TANGGUNG JAWAB

    Tanggung jawab menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah keadaan wajib

    menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,

    diperkarakan, dsb) fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau

    pihak lain. Tanggung jawab adalah hal yang sangat dekat dengan anak sekolah. Mereka

    belajar ke sekolah untuk menuntut ilmu dan mempertanggungjawabkan ilmunya di

    masyarakat nanti. Tema yang diangkat ini begitu dekat dengan kehidupa sehari-hari. Apapun

    yang kita kerjakan entah itu benar atau salah maka kita wajib mempertanggungjawabkan

    perbuatan kita.

  • KEAMANAN

    Keadaan aman; ketenteraman. Kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai

    nasionalnya dari ancaman luar. Sesuai premisnya Ketika keamanan tidak memberi rasa

    aman, dengan suka-suka kami menyuarakan rasa nyaman.

    SESUKA-SUKA

    Sesuka-suka menurut KBBI, artinya adalah sesuka hati dan semau-maunya. Sesuka-suka

    dalam cerita naskah ini adalah meskipun kita melakukan sesuatu dengan sesuka hati, kita tapi

    kita harus tau efeknya untuk kita dan masyarakat nanti. Dan setelah tau efeknya maka kita

    harus mempertanggungjawabkan perbuatan sesuka sesuka itu dengan benar.

    Poin-poin tersebut yang melatarbelakangi naskah drama dengan lakon Sesuka-suka ini

    terlahir. Berawal dari kebiasaan para pemimpin di negeri ini yang suka korupsi, berawal dari

    kebiasaan kita yang melakukan sesuatu tidak bertanggung jawab, dan pihak keamanan di

    negeri ini yang suka bermasalah maka kolaborasi dari ketiga tema itu menjadi benang

    merah ide cerita Sesuka-suka.

  • Sinopsis:

    Alkisah disebuah negeri antah berantah, nan jauh berada dalam ranah nyata manusia. Negeri

    Citra. Negeri yang rupanya teratur dan damai, lamat-lamat mengalami dekadensi dan

    degradasi moral. Penyebab awalnya adalah salah satu aktivis mahasiswi yang bernama Binar,

    mempunyai ayah dan ayahnya melakukan tindak korupsi. Ayah binar korupsi kasus

    pengadaan dana pendidikan, setelah ia korupsi ia pergi meninggalkan anak dan istrinya ke

    luar negeri citra. Ketika Ibunya tau bahwa suaminya melakukan korupsi dan pergi

    meninggalkan keluarganya dengan perempuan lain, ia terkena stroke dan meninggal dunia.

    Dengan kejadian yang menyakitkan hati dan jiwanya tersebut, ia bertekad untuk melakukan

    balas dendam dan pemberontakan. Ketika lolongan dan rintihan suara rakyat tidak

    didengarkan, ketika hukum di negeri citra tidak berjalan, ketika para penegak hukum

    bergerak lamban, dan ketika keadilan tertindas kekuasaan yang penuh kepalsuan, Binar

    dengan jiwa aktivis, ingin melakukan suatu perubahan agar di negeri yang ia tempati,

    substansi dan aplikasinya menjadi lebih baik lagi.

    Ia menyebut dirinya pemberontak intelektual. Teman-temannya dan masyarakat tidak ada

    yang peduli dengan aksi Binar. Mereka menganggap apa yang dilakukan Binar itu tidak

    efektif, menurutnya lebih baik dengan jalan diplomasi daripada demo. Tapi di negeri itu

    semua usaha diplomasi sudah dilakukan, tapi tidak berbuah hasil. Ia pun mencari solusi.

    Dengan bukti-bukti yang ia dapat dari media dan dosen pembimbingnya yang serbatahu,

    berwawasan dan berpengalaman, ia membunuh satu persatu para koruptor dengan motif dan

    waktu yang berbeda-beda. Ketika para koruptor telah terbunuh, para pihak keamanan,

    penegak hukum dan masyarakat di negeri itu baru mulai heboh. Mereka tidak percaya bahwa

    para koruptor di negeri itu telah terbunuh secara misterius. Para pihak keamanan dan penegak

    hukum melakukan konferensi pers terkait peristiwa tersebut.

    Dengan kematian para koruptor itu, reaksi masyarakat antara ada yang setuju, ada yang tidak

    setuju, dan ada juga yang tidak mau tahu. Setelah kondisi di negeri citra makin banyak yang

    membicarakan peristiwa matinya para koruptor, dan menjadi headline di berbagai media

    massa, para penegak hukum pun masih bergerak lamban. Hingga kedatangan Binar ke kantor

    penegak hukum, untuk menyerahkan diri. Ia bertanggung jawab atas semua yang ia lakukan.

    Para penegak hukum semakin heran dan kebingungan dengan sikap dan tindakan Binar

  • tersebut. Setelah mendapat penjelasan, akhirnya Binar resmi di tetapkan menjadi tersangka.

    Ia dihukum mati oleh pihak keamanan negeri Citra.

    Dramatic Personae

    1. Binar : berani, tegar, konsisten, bertanggung jawab

    2. Ibu Binar : penyayang

    3. Pak Toni/Ayah binar : serakah, licik

    4. Saras : cerewet, genit

    5. Tara : berfikir lama, bila bicara selalu repetisi

    6. Dosen Risa : bijaksana, berwawasan

    7. Pers Dela : wartawan magang, suka curhat

    8. Pers Doli : wartawan senior, pemarah

    9. Ibu Tati : penjual gado-gado, cerewet, sok tahu

    10. Kasidak Sinta : Kepala Sadik (Satuan Disiplin Keamanan): tegas,

    berwibawa, ditakuti anak buah, bicara banyak aksi sedikit

    11. Sidak Morfa : temperamental

    12. Sidak Fona : centil, suka dandan

    13. Penyiar

    14. Narasumber

    15. Selingkuhan

    16. Koruptor 1

    17. Koruptor 2

    18. Koruptor 3

    19. Koruptor 4

    20. Klien koruptor

    21. Istri koruptor

    22. Dokter

    23. Para Penembak Mati

    24. Para Pers

    25. Para Pelayat

  • BABAK I

    PEMBUKA

    PANGGUNG PENUH OLEH SEKUMPULAN RAKYAT YANG BERBENTUK

    SETENGAH LINGKARAN. DI TENGAH KERUMUNAN RAKYAT, ADA SOSOK

    PEREMPUAN YANG BERGERAK BEDA SENDIRI DARI PARA RAKYAT LAINNYA.

    PARA RAKYAT MEMBENTUK GERAKAN DAN TARIAN SIMBOLIK HINGGA

    DATANG PARA KORUPTOR DI TENGAH-TENGAH KERUMUNAN RAKYAT.

    MUSIK TERDENGAR INGAR-BINGAR. PARA KORUPTOR TERTAWA, PARA

    RAKYAT MENDERITA. SOSOK PEREMPUAN DITENGAH TERSEBUT

    MEMBERIKAN SEMANGAT KEPADA RAKYAT AGAR BANGKIT. KEMUDIAN

    PARA KORUPTOR TERJATUH, PARA RAKYAT MELANJUTKAN TARIAN

    SIMBOLIK DENGAN MUSIK DAN LAGU YANG SEMAKIN INGAR-BINGAR.

    NEGERI BASI

    Negeri ini negerinya negeri basi

    Negerinya banyak tikus berdasi

    Negeri ini memang negeri merana

    Semuanya serba sesuka-suka ha ha

    PARA RAKYAT LAMAT-LAMAT KELUAR PANGGUNG, LAGU TERUS

    BERDENDANG. TINGGAL SOSOK PEREMPUAN ITU BERTARUNG MELAWAN

    PARA KORUPTOR. HINGGA PEREMPUAN ITU KELUAR PANGGUNG BERIRINGAN

    DENGAN PARA KORUPTOR.

    LAMPU BERUBAH

    PANGGUNG BERISI DUA ORANG YANG MASING-MASING DATANG DARI ARAH

    BERLAWANAN. TONI SATRONI SEORANG KORUPTOR KELAS KAKAP DI NEGERI

    CITRA, KABUR KELUAR NEGERI BERSAMA REKAN BISNISNYA MUGO SUTOYO.

    DI SEBUAH CAFE YANG BERISI DUA KURSI DAN SATU MEJA, TONI DAN MUGO

    MELAKUKAN GERAKAN SIMBOLIK YANG MENGGAMBARKAN MEREKA

  • SEDANG BETRANSAKSI UANG HASIL KORUPSI. MUSIK BERNUANSA GELAP

    MENGIRINGI MEREKA BERTRANSAKSI DAN BERSALAMAN. SEMUA GERAKAN

    TANPA DIALOG. HINGGA MUSIK FADE OUT PERLAHAN.

    TONI:

    Kerja yang bagus mugo, kemampuan Anda berne-ne (mikir panjang lalu dipotong)

    MUGO:

    Bernegoisasi?

    TONI:

    Oh! haha (senang) tentunya, lalu Anda mengela-la (mikir panjang lalu dipotong)

    MUGO:

    Mengelabui?

    TONI:

    OH! Tepat hahaha (makin senang) kemudian Anda berke-ke (mikir panjang lalu dipotong)

    MUGO:

    Berkelit?

    TONI:

    Ohya! hahahaha tepat sekali (euforia) Anda mampu berkelit dan kabur lalu membawa ini

    semua adalah hal yang luar biasa. Anda patut diacungi jem-jem... (mikir panjang lalu

    dipotong)

    MUGO:

    Jempol pak?

    TONI:

    OHIYA HAHAHA BETUL SEKALI JEMPOL (senang luar biasa, lalu ia mengeluarkan

    jempol tangan dan kakinya keatas meja) hebat juga kau mengerti maksudku!

  • MUGO:

    Iya dong pak hahaha, buat apa saya dibayar mahal tapi hasilnya nggak maksimal?

    (menghadap ke penonton)

    PAK TONI MENGELUARKAN JEMPOL TANGAN DAN KAKINYA KEATAS MEJA,

    KEMUDIAN IA TERJATUH DARI KURSINYA.

    TONI:

    MUGO! Tolong saya!

    MUGO:

    Ohiya pak! Aduh maaf pak! saya kalo udah lupa sama dunia, jadi semena-mena..

    (membangunkan pak Toni ke kursinya)

    TONI:

    Aduh euforia yang berlebihan uhuk-uhuk (terbatuk) haha tapi dengan ini semua kita nggak

    perlu kerja keras lagi, cukup kerja cerdas sekali, hasilnya sampe mati! Hahaha.

    MUGO:

    Haha betul sekali pak! Sekali berkorban, untuk hidup yang lebih menyenangkan. (jeda

    kemudian ekspresi berubah) tapi pak, bagaimana dengan Binar?

    TONI:

    Oh itu anak (terkaget, lalu bangkit dari kursi) Binar?

    LAMPU PADAM

    SATU PAGI RUMAH BINAR

    BINAR AYAH BINAR IBU BINAR SELINGKUHAN

  • DI SEBUAH RUMAH YANG TIDAK TERLALU BESAR, TERDAPAT SEBUAH

    KELUARGA YANG SEDANG MENGALAMI KONFLIK. TONI SATRONI SEDANG

    BERSIAP MEMAKAI JAS UNTUK PERGI KE KANTOR DENGAN KOPER

    BAWAANNYA. BINAR SEDANG MENYUAPI IBUNYA YANG SEDANG SAKIT DI

    KASUR DENGAN BUBUR AYAM. TONI, AYAH BINAR SETELAH MEMAKAI JAS,

    IA TAMPAK SEDANG MERAPIKAN BAJU DARI LEMARI KE KOPERNYA.

    SETELAH MELIHAT AYAH YANG HENDAK PERGI, BINAR MEMARAHI DAN

    MENCEGAH AYAHNYA PERGI, NAMUN AYAHNYA LEBIH DULU PERGI

    MENINGGALKAN MEREKA. LAMPU BERUBAH.

    MASIH DALAM SITUASI YANG SAMA, AYAHNYA DATANG BERSAMA

    SELINGKUHANNYA KE RUMAH. TERJADILAH SEBUAH PERDEBATAN DAN

    PERCEKCOKAN DIANTARA MEREKA. SEBUAH PERDEBATAN ITU

    DIGAMBARKAN TANPA DIALOG, TAPI DENGAN GERAKAN SIMBOLIK DAN

    DIIRINGI MUSIK PADUAN SUARA BERNUANSA GELAP. HINGGA KOPER BERISI

    UANG MILIK AYAHNYA BERHASIL BINAR REBUT HINGGA ISINYA KELUAR.

    KEMUDIAN AYAHNYA DAN SELINGKUHANNYA PANIK, LALU MEREKA

    MEMBERESKAN UANG-UANG YANG BERSERAKAN DI LANTAI. AKHIRNYA

    AYAHNYA DENGAN SELINGKUHANNYA PERGI MENINGGALKAN MEREKA

    BERDUA. MUSIK FADE OUT.

    IBU:

    Sudahlah nak, biarkanlah ayahmu pergi, kalau ia memang lebih bahagia dengan pekerjaan

    baru dan orang yang dicintainya (bicara serak dan terbatuk)

    BINAR:

    Tapi bu! Ayah pergi setelah ia berhasil masuk dunia baru yang padahal sama-sama kita

    bantu.

    IBU:

    Mungkin jabatan barunya sebagai politisi, dapat melupakan jati dirinya. (bicara serak dan

    terbatuk)

    BINAR:

  • Apa karena itu Ayah jadi nggak punya hati nurani?

    IBU:

    Satu hal yang pasti nak, kamu harus memperjuangkan kejujuran, keadilan dan kebenaran di

    negeri ini nak. (kemudian meninggal)

    BINAR:

    Ibu! Ibu bangun ibu! Huuh, ibu kebiasaan deh kalo udah tidur lupa sama badan (Ia terdiam

    sejenak dan raut wajahnya berubah sedih dan panik) Ibu bangun! (teriak sambil memeriksa

    denyut nadi dan jantungnya) Ibu jangan tinggalin Binar sendiri! Ibu! (lalu ia menelpon

    dokter)

    KEMUDIAN DATANGLAH DOKTER MEMERIKSA IBU BINAR. TANPA DIALOG,

    TAPI DENGAN GERAKAN SIMBOLIK DAN MUSIK. SETELAH DOKTER

    MEMERIKSA, TERNYATA IBUNYA SUDAH TIDAK BERNYAWA LAGI. SETELAH

    ITU DOKTER PERGI, DATANGLAH BEBERAPA ORANG DENGAN PAKAIAN

    HITAM-HITAM MENGELILINGI JASAD IBU BINAR. BINAR MENANGIS SEJADI-

    JADINYA. MUSIK NUANSA DUKA MENGIRI.

    BINAR:

    (menangis lalu maju ke tengah panggung) ibu yang berarti dalam hidup aku kini telah pergi,

    binar mungkin tidak akan bisa berbinar kalau harus ditinggal sendiri.Tapi hidup harus terus

    berjalan, apapun keadaan yang menghadang. Karena kekuasaan, mereka dapat bertindak

    suka-suka. AKU AKAN DATANG, MENUNTUT SEMUA YANG HILANG! Aku akan

    memperjuangkan ini semua dengan sesukaku!

    RUMAH BINAR DI PASANG PAPAN BERTULISKAN SEGEL OLEH SEORANG

    PETUGAS.

    LAMPU PADAM

  • DUA SIANG JALAN RAYA. DEPAN GEDUNG SPP (SATUAN

    PERTANGGUNGJAWABAN PEMIMPIN)

    BINAR PARA KORUPTOR SARAS TARA

    PARA KORUPTOR MASUK KEPANGGUNG MELAKUKAN TARIAN SIMBOLIK.

    BINAR BERADA DITENGAH MEMBELAKANGI PENONTON SAMBIL

    MELAKUKAN GERAKAN DEMO DENGAN PENGERAS SUARA. MUSIK

    MENGIRINGI TARIAN SIMBOLIK ITU HINGGA MUSIK FADE OUT PARA

    KORUPTOR KELUAR PANGGUNG. LALU BINAR DENGAN PENGERAS SUARA

    BERDEMO MENUNTUT AGAR PARA TERDUGA KORUPSI DISELESAIKAN

    KASUSNYA.

    BINAR:

    Kepada teman-teman semua yang mengaku mencintai negerinya! Kalian semua dimana?

    (emosi dan sedih, ia mencari-cari disudut depan panggung) alasan cuma akan jadi alasan

    yang setiap saat bisa kalian telan! janji tinggallah janji yang setiap saat bisa kalian ingkari!

    Mana kesepakatan kalian kemarin yang katanya ingin bersuara lantang demi masa depan

    negeri ini teman-teman? Kalian bicara komitmen? Ada dua macam yang saya tahu. Nol dan

    seratus. Nol adalah keterikatan untuk tidak melakukan sesuatu, dan seratus adalah

    kesepakatan dari hati untuk memperjuangkan sesuatu (tegar, menghadap lurus kedepan)

    Kalian tahu kenapa saya berada disini dan nggak ada yang nemenin? Yang pertama, agar

    negeri citra ini citranya bisa kembali baik. Agar negeri yang menakutkan dibalik sebuah

    keindahan ini, tidak berdampak buruk bagi semuanya. Dan yang terakhir. Kenapa saya

    berteriak-teriak memperjuangkan negeri ini, dari para tikus berdasi, tapi nggak ada yang

    berpartisipasi? Mungkin karena semua penduduk disini perasaannya udah mati, nggak peduli!

    Yang penting bagi mereka, bisa makan nasi tiga kali sehari, abis itu mati. Maka dari itu

    teman-teman mari kita beraksi mengakhiri semua penderitaan ini. Hancurkan semua

    kebusukan dari kekuasaan.. (terpotong dengan kehadiran temannya)

    TIBA-TIBA DATANG SARAS DENGAN MOTOR, IA MEMBERHENTIKAN

    MOTORNYA DIDEKAT BINAR BERDEMO. SUARA BINAR FADE OUT NAMUN

    GERAKAN TETAP BERJALAN. SARAS LAMA-LAMA KESAL DENGAN BINAR

    YANG MASIH SETIA DEMO MESKI TIDAK ADA HASILNYA.

  • SARAS:

    Nar..

    BINAR:

    Hancurkan semua kebusukan dari kekuasaan

    SARAS:

    Nar!

    BINAR;

    Hancurkan semua kebusukan dari kekuasaan.

    SARAS:

    BINAR BINAR BINAR BINAR BINAR! (kesal lalu mengambil kursi dari tempat Binar)

    Aduh siang-siang begini masih aja kamu berurusan dengan debu! Nggak ada arti yang dapat

    menaungi dari suara-suara sia itu!

    KEMUDIAN BINAR MENGHAMPIRI SARAS DAN BERDIALOG DENGAN

    PENGERAS SUARA PERSIS DI SAMPING TELINGANYA.

    BINAR:

    Eh saras? Mau ikut demo juga?

    SARAS:

    Hey! Lo kalo ngomong liat-liat dong! (kesal, melemparkan sepatu ke arah Binar) Toa segede

    bacot lo, lo taro di kuping gue! Mikir dong! Ini motor gue lah haha kenapa? Pengen? Gue lagi

    nunggu Tara nih, mau ke salon. Mau ikut gak lo?

    BINAR:

    Ada juga gue yang nanya sama lu ras, lu mau ikut demo nggak supaya para tikus berdasi

    cepet diadili?

    SARAS:

  • Hah? Demo masak nasi? Yah masak nasi doang mah gampang nar, nggak usah pake demo

    segala. Lagian nasi kok di demo, nasi tuh dimakan.

    BINAR:

    Saras! (kesel, lalu balikmelemparkan sepatunyan Binar) maksud saya demo supaya praktik

    korupsi di negeri ini itu, bisa hilang! Disini gue akan memperjuangkan kejujuran, keadilan

    dan keberanian demi amanah ibu gue! Eh ras daripada kesalon mending ke THT deh, urus

    dulu kuping lu.

    SARAS:

    Ini semua gara-gara lo tau gak! (megang kupingnya) yailah nar, lu teriak-teriak sampe suara

    lu berubah jadi emas, tetep aja ibu lo gak bakal hidup lagi

    KEMUDIAN DATANG TARA DENGAN CIRI KHASNYA, BERJALAN SAMBIL

    BERNYANYI MENGHAMPIRI MEREKA.

    TARA:

    Kalian semua mencari saya ya? Apa saya yang mencari kalian? Lebih baik maafkan saya

    yang datang terlambat, karena sudah hampir dua minggu saya tidak makan soto babat. Hal itu

    mengakibatkan otak dan otot saya lemot. Ayo saras markibat. Mari kita berangkat! Binar kau

    ikut dengan kami ya? Atau kita yang ikut binar? (dengan irama dan nada, bergerak seperti

    balerina)

    SARAS:

    Haduhh Tara kalo ngomong suka dibalik nggak straight to the point! Kemana aja sih lo tar?

    Gue nungggu disini udah lebih 2 menit lewat 2, 2 detik sampe hampir berlumut tau gak!

    SARAS:

    Terserah lo deh! Yaudah mau berangkat sekarang apa enggak? Soalnya gue juga nanti ada

    janji sama om Jono (memegang dagu Tara) Eh iya Binar lo juga mau ikut gak? Daripada

    disini demo teriak-teriak gak jelas sendirian kaya orang gak berpendirian,mending demo

    masak atau demo jadi model gitu. Lah ini demo soal tikus berdasi! Mana gue ngerti!

    Udahlah nar, ikhlasin aja kepergian ibu lo. Doi juga pasti udah seneng kok di surga.

  • TARA:

    Iya nar lagian ibu kamu udah mati kan? (dengan tampang polos)

    BINAR:

    Tara! (kesal) eh ehem emang udah mati sih (seperti berbisik diantara keduanya)

    TARA:

    Syukurlah (tampang tidak berdosa) Iya nar, kamu sudah melakukan demo ini yang kesekian

    kalinya, tapi hasilnya? Ibu kamu gak hidup lagi kan? Benar itu kata saras binar, daripada

    kamu terus teriak-teriak dan berpandangan nanar tapi gak bikin tenar. Mending kamu jangan

    teriak-teriak dan berpandangan nanar, alangkah baiknya benar kata saras, alangkah baiknya

    kamu ikut kita ke salon, ya ke salon sama kita biar jadi tenar.

    BINAR:

    Gue nggak mau menelan ludah gue sendiri karena nggak konsisten dengan perkataan dan

    perbuatan. Gue akan terus berjuang hingga suara gue didengar, agar para sidak penegak

    hukum di negeri ini paham apa yang ibu amanahkan, dan gue akan terus

    memperjuangkannya!

    SARAS:

    Oh gitu, okelah yaudah salam aja ya buat para tikus berdasi itu. Dikasih yang enak, malah

    nyari yang ribet. Kita duluan ya nar mau creambath dulu. (sedikit bersimpati)

    TARA:

    Iya kita mengucapkan salam perpisahan untukmu ya nar. Kita mau berangkat dulu ya.

    Alangkah baiknya hati-hati dijalan ya nar. Bye, take care.

    KEMUDIAN MEREKA MELENGGANG PERGI DENGAN MOTORNYA, BINAR

    TERHERAN-HERAN DENGAN SIKAP TEMANNYA YANG AJAIB ITU. LALU IA

    MELANJUTKAN DEMO LAGI.

    BINAR:

  • Negeri yang sedang berduka tapi mereka malah berfoya-foya? Begitulah manusia kalo udah

    kehilangan perasannya, nggak peka terhadap lingkungan sekitarnya. Boro-boro untuk

    lingkungan, untuk diri sendiri aja masih patut dipertanyakan (mengambil pengeras suara dan

    memulai kembali demonya)

    WAHAI SIDAK SANG PENEGAK DAN PARA PEMIMPIN YANG PENUH

    PENCITRAAN DI NEGERI CITRA INI! ADILI PARA TIKUS BERDASI! TIDAK ADA

    TEMPAT UNTUK PARA KORUPTOR MENGHIRUP UDARA DI NEGERI INI! USUT

    TUNTAS KASUS-KASUS YANG BEREDAR DENGAN MOTIF YANG BERAGAM.

    TANGKAP JUGA PENCURI HARTA NEGARA YANG KABUR KE NEGERI LUAR,

    YANG MEMBUAT IBUKU MENINGGALKANKU. SEMUA BERAWAL DARI DIA

    SANG PELOPOR TINDAK PIDANA YANG MERUGIKAN RAKYAT. TANGKAP

    PELAKU SECEPATNYANYA, ADILI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.

    LAKUKAN SESUKA KALIAN DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB, UNTUK

    MENGHANCURKAN SEMUA KEBUSUKAN DARI KEKUASAAN!

    HINGGA MUSIK PENGIRING DAN LAMPU MATI PERLAHAN-LAHAN SEIRING

    SUARA BINAR FADE OUT.

    TIGA PAGI KOSAN BINAR

    BINAR

    BINAR TERTIDUR BERSAMA TUMPUKAN TUGASNYA, KEMUDIAN IA

    TERBANGUN SAAT RADIO KESAYANGANNYA MASIH MENYALA DARI

    SEMALAM HINGGA PAGI. DI RADIO ITU TERDENGAR BAGIAN AKHIR LAGU

    DARI BAND INDIE SUKA-SUKA HINGGA LAGU ITU SELESAI LALU MASUK KE

    PROGRAM SIARAN BERITA PAGI, YANG MENYIARKAN TENTANG KASUS-

    KASUS KORUPSI YANG SEDANG MARAK TERJADI DI NEGERI CITRA. PENYIAR

    DAN NARASUMBER BERADA BERADA DI SATU PANGGUNG DENGAN BINAR,

    NAMUN DIPISAHKAN OLEH LAMPU.

  • PENYIAR:

    Selamat pagi, selamat bertemu dengan matahari kembali, semangat menjalani hari bagi

    pendengar setia radio FTS FM. Saya Nindita akan menemani sohibers FTS FM hingga pukul

    9 nanti. Iya, para sohibers tadi adalah lagu dari band suka-suka dengan judulnya bersama

    lagi. Bagi anda yang telah ditinggalkan oleh orang yang anda cintai, mungkin lagu tadi bisa

    mengobati keresahan hati para sohibers FTS FM. Baik sohibers, di hari senin yang cerah

    secercah harapan akan selalu ada bagi jiwa yang terhanyut kalut. Namun bagi pribadi dan

    jiwa yang kuat, setumpuk harapan akan selalu ada bagi mereka yang terus berjuang. Jadi

    jangan males-malesan ya sob! Yang masih terjebak macet, hatinya jangan ikutan macet.

    Siapa tau pas lagi di mobil jodohnya ada disebelah jendela mobil kamu aahhayy, yang masih

    meringkuk dalam selimut ayo bangun nanti kesiangan, eh kamunya malah marahin keadaan,

    itu kan salah kamu yang gak disiplin hehe. Baik sohibers FTS FM, dipagi ini kita kedatangan

    narasumber yang akan bercerita banyak tentang kondisi perekonomian dan politik di negeri

    ini yang katanya makin carut marut dengan kehadiran para koruptor yang merajalela. Aduh

    pagi-pagi omongannya berat ya hehe. Baik langsung kita sapa saja pada Ibu Amirah. Apa

    kabar Ibu Ami? Semangat pagi!

    NARASUMBER:

    Baik tentunya mbak Nindita. Semangat pagi!

    PENYIAR:

    Jadi apa yang bapak bisa informasikan kepada kita semua tentang kasus korupsi yang

    semakin merajalela dan meluluhlantahkan negeri ini? Duile bahasanya yee kalo ngomong

    sama tokoh intelektual hehe.

    NARASUMBER:

    Baik mbak Nindita, bisa langsung saya jelaskan bahwasanya sejarah kasus korupsi di negeri

    ini dulunya tidak ada, namun ketika ada salah seorang pegawai yang bekerja di sidak (satuan

    integral disiplin dan keamanan) kemudian diangkat menjadi pimpinan di sidak karena

    prestasi kerjanya, ia pun menyalahgunakan kekuasaannya. Ia kabur membawa uang dalam

    proyek pembangunan infrastruktur kantor sidak. Bersama uang itu Ia kabur ke negeri lain.

    Nah dengan kejadian itu, para pejabat dinegeri kita jadi terinspirasi melakukan kejahatan

    yang merugikan rakyat dan negara. (Binar mulai terbangun dari tidurnya dengan ngulet-

  • ngulet lalu mendengarkan radio) seolah berpendapat, hidupnya bisa makmur dan sejahtera

    dengan cara instan yaitu korupsi.

    Akibatnya seperti jamur di musim hujan, seperti api bertemu bensin, makin liar dan

    merambat cepat. Contohnya yang terbaru ini adalah kasus penggelapan dana pajak yang

    dilakukan oleh Jono salah satu pegawai cerdas yang menyalahgunakan kecerdasannya untuk

    kemaksiatan, lalu ada pemimpin dibididang kesehatan, pak Samin yang melakukan

    penyelewengan dana pembangunan gedung rumah sakit, kemudian ada kasus penggelapan

    dana pendidikan SMA oleh pak Omen. Dan yang terakhir dan baru-baru ini ada kasus

    penyelewengan pembangunan gedung teater di salah satu kampus di negeri ini oleh bu Mela.

    KEMUDIAN BINAR MELIHAT JAM DI HPNYA BAHWA SUDAH MENUNJUKAN

    PUKUL DELAPAN.

    BINAR:

    Hah gila ini udah jam delapan! Parah gue telat. Mana jam pertama ada mata kuliah

    komunikasi politik sama bu Rissa. Tugas mana tugas? (mematikan radio, ia panik mencari

    kertas tugas dan jaketnya) aduh mandi mana mandi? Aduh jaket mana jaket? Mana nanti ada

    UTS lagi. UTS mana UTS? Eh aduh kok jadi ngaco gini, keasikan denger mario dulu sih tadi,

    eh bukan keasikan denger mario juga sih, tapi karena tikus berdasi yang pagi-pagi udah

    beraksi (menyalahkan diri sendiri) Tenang binar jangan panik, semua akan baik-baik aja,

    kalau ada masalah itu yang dicari solusi bukan situasi. Oke kalem, tenang. Apalagi yang

    ketinggalan? Oke sip nggak ada, semua lengkap. Dadah mario radioku paling macho.

    (mencium radionya lalu ia bergegas pergi menuju kampus)

    LAMPU PADAM

  • EMPAT PAGI KELAS DI KAMPUS

    BINAR DOSEN RISA SARAS TARA

    DI KELAS ADA IBU RISA DAN MAHASISWANYA SARAS DAN TARA. PAGI ITU

    MATA KULIAH KOMUNIKASI POLITIK AKAN MENGADAKAN UTS. BINAR

    MAHASISWA YANG TERKENAL RAJIN, BELUM DATANG. LALU IBU RISA

    MEMBUKA KELAS.

    DOSEN RISA:

    Selamat pagi semuanya, salam sejahtera untuk kita semua. Selamat mensyukuri karunia

    Tuhan, karena berkat rahmat dan kuasanya kita semua dapat berkumpul disini dalam keadaan

    sehat walafiat. Amin. Pagi hari adalah tempat bertemunya matahari dengan semangat para

    manusia di bumi untuk memulai aktifitasnya. Matahari pertama kali hadir di pagi hari

    karena..

    SELAMA DOSEN RISA BERICARA PANJANG LEBAR, SARAS DAN TARA

    MELAKUKAN GERAKAN YANG KONYOL. MEMBUAT DOSEN RISA

    KEBINGUNGAN DAN KESAL

    DOSEN RISA:

    HEY! Kalian berdua ngapain?

    SARAS:

    Maaf bu, saya potong. Ibu Risa mau pidato apa ngajar? To the point aja bu kita disini gak

    punya banyak waktu, nanti waktu kita menjawab soal UTS kepotong beberapa menit karena

    salam sapa dari ibu yang terlalu lama. Maaf yah bu saya lancang tapi ini demi kebahagiaan

    bersama

    TARA:

    Benar bu, kalau ibu ingin pidato, di istana kepemimpinan aja. Iya bu benar, kalau ibu mau

    ngajar ibu bisa langsung to the point. Langsung ke pokok persoalan. Ya ibu bisa langsung

    membagi kertas soalnya pada kita semua. Alangkah baiknya kalau pidato ibu dipending

  • dahulu lalu sesegera mungkin membagikan soal dan kertas jawaban ke kita. Alangkah

    baiknya bu, percaya pada kita

    DOSEN RISA:

    Percaya pada kalian adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya, kalian saja sudah membuat

    waktu terbuang cukup lama dengan argumentasi yang tidak kontemplatif tapi konsumtif. Oke

    sebelumnya adakah bangku dikelas ini belum terisi karena ketidakhadiran dari teman kalian?

    Siapakah gerangan?

    SARAS:

    Binar bu. Udah nggak usah tungguin dia bu, kelamaan! Paling-paling dia juga lagi teriak-

    teriak gak jelas di pinggir jalan menuntut yang nggak perlu sampe semaput!

    TARA:

    Iya bu udah tinggal aja, bisa lama nungguin dia. Percuma pasti dia lagi teriak-teriak

    di..(dipotong Ibu Risa

    DOSEN RISA:

    Stop! Kalau ibu membiarkan kamu bicara terus Tara, sampe akhir pementasan isinya Cuma

    dialog kamu yang sok musikal dan diulang-ulang terus. Oke kita langsung saja mengawali

    UTS komunikasi politik ini.

    SEKONYONG-KONYONG BINAR HADIR DENGAN LARI DAN NAFASNYA

    TERENGAH-ENGAH.

    BINAR:

    Permisi bu (salim ke tangan bu Risa) maaf saya telat karena kelalaian saya sendiri yang

    kurang disiplin (ia langsung duduk di kursi yang tersedia)

    RISA:

    Tumben sekali kamu telat Binar, biasanya kamu sudah hadir dikampus ketika matahari

    belum terbit dan berbinar.

  • BINAR:

    Iya bu tadi pagi ada masalah, soalnya..

    SARAS:

    Aduhh udah dehh gak usah curhat juga kali, jarum panjang ini udah bergerak maju terus loh!

    (liat ke jam tangan) apalagi setelah kuliah ini nanti gue juga mau janjian sama Om Jono.

    Udah bu ayo kita mulai UTS-nya.

    DOSEN RISA:

    Ingat ya kalian sudah pada dewasa, jadi tidak perlu ibu mengawasi kalian. Kaya tahanan

    koruptor aja di awasi.

    Kemudian Ibu risa memberi lembar ujian ke para mahasiwa, setelah mereka mendapat

    lembar ujian. Mereka semua melakukan gerakan montase Ujian Tengah Stress dengan

    diiringi musik. Gerakan itu menggambarkan Saras dan Tara yang mencoba ingin mencontek

    jawaban Binar, namun selalu gagal. Hingga gerakan itu selesai dengan diakhiri Binar yang

    selesai duluan mengerjakan soal.

    DOSEN RISA:

    Oh sudah selesai nak? Bagus. Baik, bagi yang sudah selesai, diperbolehkan untuk

    meninggalkan kelas. (sambil merapihkan berkas-berkas dan memeriksa kertas jawaban

    mahasiswa lain)

    SARAS:

    Binar! Tungguin kita! Gue belom selesai! Mau kemana? (dengan suara yang dipelankan)

    TARA:

    Iya Binar tungguin kita, kita masih ingin.. (tiba-tiba mulutnya di tutup oleh tangan Saras)

    BINAR:

    Maaf ras, gue ada urusan penting mau ketemu sama om Jono. (ngeledek Saras)

    LAMPU PADAM

  • LIMA SORE TAMAN JAJAN

    BINAR DOSEN RISA SARAS TARA

    TAMAN JAJAN ADALAH KANTIN KAMPUS. DISITU TERDAPAT PEDAGANG

    GADO-GADO, NAMANYA GODA-GODA JEMPOLAN PENJUAL GODA-GODA

    ITU UNIK, IA HANYA TAMPAK SUARA DAN TANGANNYA SAJA. NAMUN,

    DISITU BELAKANGAN SEPI PEMBELI, HAL ITU KARENA EFEK KORUPTOR

    YANG RAMAI MENJARAH EKONOMI NEGERI CITRA. HAL ITU MENJADIKAN

    HARGA SAYURAN DI PASARAN MENJADI MAHAL. TAPI AKHIRNYA DATANG

    JUGA PELANGGAN YANG TIDAK TAHU BAHWA HARGA GODA-GODA

    JEMPOLAN KINI NAIK. ORANG ITU ADALAH DOSEN RISA, BINAR, SARAS DAN

    TARA YANG MENGHABISKAN SENJA SETELAH PULANG KULIAH UNTUK

    MAKAN.

    IBU TATI:

    Nyari uang itu susah, jadi bersyukurlah yang bisa dapet uang dengan cara instan! Gak usah

    capek-capek kerja, eh kebahagian di depan mata. Kaya berita yang lagi hot belakangan ini,

    ya koruptor. Saking hot-nye cabe aja sampe jadi naik karena doi gak mau kalah pamor

    sama para koruptor. Aduh sore-sore malah ngomongin orang! Pamali Tati! (nyalahin diri

    sendiri) abis gara-gara dagangan dari pagi sampe sekarang gak ada yang beli! Gimana gak

    keki! Por yor inpo nih, goda-goda itu semacam sayuran plus tahu dan tempe yang di

    selimutin pake bumbu kacang. Itulah goda-goda di negeri ini yang pemimpinnya kaye, eh

    rakyatnya menderite.

    Itu semua karena koruptor yang ngambil uang di negeri ini!

    eh para rakyat yang kena korbannye! Harga jengkol dan pare naik, harga bawang dan

    cabe ikut-ikutan menggila, eh tapi harga diri malah turun amit-amit deh!

    KEMUDIAN IBU RISA DATANG UNTUK MEMBELI.

    DOSEN RISA:

    Ibu goda-godanya ya satu (mengetok meja dagangan seperti biasa)

    IBU TATI:

  • Pedes apa nggak bu? (memberi tanda jempol)

    DOSEN RISA:

    Pedes ya, cabenya rawit semua.

    IBU TATI:

    (memberi tanda jempol kebawah)

    DOSEN RISA:

    Loh kenapa bu?

    IBU TATI:

    Rawitnya abis bu, adanya cabe merah.

    DOSEN RISA:

    Oh yaudahlah nggak apa-apa, yang penting pedes.

    KEMUDIAN DOSEN RISA MENGELUARKAN NOTEBOOK-NYA DARI TAS. LALU

    BINAR DATANG DENGAN TERGESA-TEGA.

    BINAR:

    Ah gila emang itu si marno! Makin banyak aja orang bermuka lebih dari satu. Nggak puas

    apa mereka sama muka aslinya? (menasihati ke arah penonton)

    DOSEN RISA:

    Eh Binar, ada apa gerangan?

    BINAR:

    Eh Ibu Risa ada disini juga (merubah ekspresinya) ini bu ketua kelas saya yang seharusnya

    jadi contoh buat temen-temennya, malah koruspi uang fotokopian buku! Gimana negeri ini

    mau sejahtera kalo korupsi jadi hobi?

    DOSEN RISA:

    Berawal dari kebiasaan buruk, akan jadi sifat yang menetap, terus dari sifat buruk itu

  • hasilnya pun akan terlihat. Mungkin kamu hanya dekat dengan seseorang yang kamu sukai.

    Dan seringkali kamu menghindari orang yang tidak kamu sukai, padahal dari dialah kamu

    akan mengenal sudut pandang yang baru.

    BINAR:

    Maksud Ibu?

    IBU TATI:

    Maksudnye Ibu Risa itu kamu kudu beli goda-goda dulu, biar ngobrolnya asoy. Iya kagak

    bu? (menaruh goda-goda di meja, dan memainkan jempol seperti biasa)

    BINAR:

    Yee bu Tati tanpa disuruh tadi sebenernya saya juga pengen beli goda-godanya, satu

    nggak pedes ya.

    IBU TATI:

    (mengeluarkan kelingking)

    BINAR:

    Loh? Kok kelingking bu?

    IBU TATI:

    (menggantinya dengan jempol)

    TIBA-TIBA DATANG SARAS DAN TARA DUDUK DI KURSI.

    SARAS:

    Aduuh om Jono, kamu cool banget sih tadi. Diem-diem buat hati gue yang asem jadi

    mesem-mesem. Lumayan deh sekarang uang jajan nambah, jaman sekarang hidup itu

    susah! butuh duit! Nah untuk depetin secara instan itu sulit! Daripada berurusan sama

    hukum karena nyelewengin duit, lebih baik sedikit bertingkah genit! Ahh om Jono. (memukul

    kedua lengannya sendiri)

    TARA:

    alangkah baiknya dewasa ini hal seperti itu dijauhi deh ras, daripada nanti di hampiri sama

  • dia punya istri! Mau nyari mati? Mati kok dicari alangkah baiknya mencari uang dengan

    mencuci baju tetangga. Kan lumayan buat pemasukan mahasiswa. Iya mahasiswa kan

    butuh pemasukan agar kuliahnya bisa menawan.

    SARAS:

    Ah bisa aja lo sok-sokan merendah untuk meninggi, sok pake muji! basi tau kaya pejabat

    yang suka ngumbar janji!

    BINAR:

    Saras kok nggak nyambung? Kupingnya masih bermasalah ya?

    TARA:

    Iya alangkah baiknya para pejabat itu basi! kaya makan nasi terus dimasukin dikaos kaki.

    SARAS:

    Untung om jono enggak basi ya, tapi wangi! apalagi duitnya tebelnya bisa sampe 30 centi

    karena kerjaannya setiap hari berurusan sama money hihi.

    KEMUDIAN IBU TATI MENYOLEK SARAS DAN TARA.

    IBU TATI:

    Nah yang kaya model ntu tuh bahayanye bikin mati kipe! Uang panas! Hhhhh (menggigil

    menyindir) bikin pencernaan suka bermasaleh kalo makan pake uang yang sumbernya

    kagak jelas. Yang bikin harga-harga bahan pokok naek, yang bikin dagangan gue kurang

    laris lagi kaya dulu. Tiati neng entar ikut keciduk sama Sidak! Berabe! Kasian lu punya

    orangtue!

    SARAS:

    Aduh apaansih bu Tati kalo ngomong suka ngelantur! fitnah lebih kejam daripada fatimeh

    janda muda yang kerjanya suka ngegoda! Goda-godanya satu bu sedeng aja ya.

    TARA:

    Jadi kamu lupa sama aku? Yang kerjanya suka merayu? Aku juga bu samain.

  • IBU TATI:

    Oke nenng. (memberikan jempol tapi salah)

    SARAS DAN TARA:

    Ibu? (membenarkan jempolnya)

    DOSEN RISA:

    Wah tambah rame ya disini. (melihat notebook-nya)

    BINAR:

    Iya nih bu, jadi makin asik untuk diskusi! (memandang serius ke dosen Risa)

    DOSEN RISA:

    Hmm iya kenapa nar? tambah rame nih followers ibu di dunia maya. (menunjuk ke notebook-

    nya)

    BINAR:

    Yaampun Ibu Risa, saya serius bu ingin bertanya. Tadi tentang ucapan ibu yang dekat

    dengan seseorang dan tidak dengan seseorang dapat berpengaruh terhadap sudut pandang

    maksudnya apa bu?

    DOSEN RISA:

    Baik, sebelum kamu mendapat jawaban dari saya, saya ingin dapat jawaban dulu dari kamu.

    kamu tadi pagi kenapa telat?

    BINAR:

    Karena saya kesiangan bu, setelah bangun saya nggak langsung berangkat, tapi saya

    dengar radio dulu. Beritanya itu tentang orang-orang penting di negeri ini yang terduga

    melakukan korupsi. Karena topik yang diangkat begitu hangat, sementara saya juga

    membutuhkan informasi tersebut untuk bukti dan bahan saya melakukan demo. Demi negeri

    ini agar terbebas dari korupsi. Oleh karena itu saya jadi keterusan, maafkan saya bu.

    IBU TATI:

  • WAH! Pak Jono pasti termasuk tuh! Udah kebukti itu mah, pegawai keuangan biasa bisa

    dapet gaji sampe miliaran! Kan bikin heran! (meletakkan goda-goda ke saras dan tara)

    SARAS:

    Sekali lagi bu Tati fitnah, nanti gue laporin lo ke Sidak! Biar mulutnya dijaga! gak berkoar

    sesuka vokal!

    BINAR:

    Benar saras! Tadi pagi saya mendengar di radio, para terduga korupsinya ada Jono

    Marjono, Omen Senomen, Samin Siramin dan Broto Sutoro. Dan saya yakin, mereka

    bukanlah terduga, melainkan sudah tersangka.

    DOSEN RISA:

    Dan masing-masing dari mereka mempunyai pekerjaan dan kasus yang berbeda-beda

    (memandang ke notebook, lalu ke Binar) oke Binar, seharusnya kamu tau tentan prioritas.

    Kalau tugas utama kamu sebagai mahasiswa itu kuliah, sedangkan kegiatan-kegiatan diluar

    kuliah jangan sampai menganggu aktivitas akademik kamu.

    SARAS:

    Tuh dengerin nar! Jangan sok iye deh lu, urus dulu idup lu. Makan aja kadang masih suka

    ngutang haha.

    TARA:

    Nah tuh denger nar, alangkah baiknya makan itu ngutang. eh iya ras tapi bener juga yang

    disebut Binar, kemaren saya nonton di televisi kalo negeri ini mengalami in..in..in. (mikir

    keras)

    DOSEN RISA:

    Instabilitas. Ya memang benar adanya bahwa Jono Marjono, Omen Senomen, Samin

    Siramin dan Broto Sutoro itu diduga melakukan praktik pencucian uang di lembaga-lembaga

    yang mereka tempati. Mereka seperti pengikut jejak Pak Toni, yang membuat korupsi

    merajalela di negeri ini. Namun sampai sekarang jejak Pak Toni belum dapat diidentifikasi.

    Semua berita-berita itu bisa kalian dapati di berbagai media di negeri ini. Disini kita tinggal

    menunggu sidak (penegak keamanan) bergerak, apa dugaan mereka punya bukti yang kuat

  • untuk menjadikan mereka tersangka, atau tidak.

    BINAR:

    Dengan kondisi negeri yang mengalami krisis multidimensional, apakah masih ada waktu

    untuk menyelamatkannya? Sementara yang terduga itu sebenarnya adalah tersangka bu.

    Percayalah! Kerja penegak hukum dinegeri ini tidak lebih cepat dari keong.

    DOSEN RISA:

    Ya memang demikian adanya Binar, tapi kita itu harus ikuti prosedur hukum di negeri ini.

    Semuanya harus jelas secara transparan dan bertanggungjawab, bukan asal judge! Ibu

    kemarin baca tulisan kamu disalah satu kolom opini di media, Selain artikel, kamu juga nulis

    cerpen, saya rasa kamu mempunyai bakat jadi penulis. Lebih baik daripada kamu ikut demo

    nggak jelas ngabisin waktu dan tenaga/ (melihat jam tangannya) baik ibu pergi dulu ya anak-

    anak, ada janji sama teman dosen. Ini bu tati, ambil saja kembaliannya buat nambah biaya

    kehidupan sehari-hari. (memberi uang ke Ibu Tati, lalu pergi)

    IBU TATI:

    Wah makasih banyak ibu dosen, semoga gajinya naek, makmur, tentram, dan sejahtera.

    (memberikan dua jempol)

    BINAR:

    Aktivis selain aktif di ranah panggung, juga harus bisa berkiprah dengan pena. Yah Ibu

    Risa pergi duluan, padahal ada hal penting yang pengen gue tanya lagi. Gue yakin banget

    ini sebenernya.

    SARAS:

    Yahilahh nanya apaansi? Sok tua lu ngurusin masalah ekonomi dan kesejahteraan, pake

    segala ngurusin masalah yang jelas-jelas pemimpin di negeri ini aja malah nggak peduli.

    Urusin noh penampilan lu, cewek sih kaya cowok. Yakin apaan? Yakin gak punya duit buat

    beli baju apa? Haha.

    TARA:

    Nah itu dia! Alangkah baiknya.. (dipotong dengan tangan Binar menutupi mulutnya)

  • BINAR:

    Maaf yah Tara, kita lagi buru-buru. Jadi gini Ras, gue pengen nanya sama lu, apa bener Om

    Jono itu pegawai di bidang keuangan? Awal mula lu kenal dia dari mana?

    SARAS:

    Yah yah yah kan mulai kepo! Haha makanya jadi orang jangan muna! Lu pengen kecpiratan

    uang Om Jono kan? Asal lo tau, motor itu hasil kedekatan gue sama om jono! Haha bisa

    banget lu jaga image di depan Ibu Risa, tapi sebenrnya lu juga pengen uang om Jono haha.

    BINAR:

    Bukan! Bukan itu! (langsung mengoreksi dirinya)eh iya deng gue itu mau ketemu sama dia

    pengen minta uang tambahan buat bayar kosan ras, gak usah motor deh. Uang aja, gue lagi

    cekak banget. Honor dari ngirim cerpen kemaren udah abis buat beli buku. Plis lu bisa

    kenalin gue ke Om Jono kesayangan lu itu gak?

    SARAS:

    Hahahaha dasar binar binarr ketauan juga belang lu! Tapi syaratnya itu lu harus dandan

    secantik dan seunik mungkin! Jangan jadi cewe yang pasaran dan murahan. Om jono suka

    sama cewe yang sok-sok jual mahal dan high class, karena itu buat dia penasaran.

    BINAR:

    Oke siap! Kapan kita bisa ketemu dia?

    SARAS:

    (mengangkat handphone-nya) halo iya om? Oke-oke om siap deh om Jono ku yang mabis

    hihi. Siap om dadahh muahh.

    BINAR:

    oke sekarang kita bisa ketemu dia?

    SARAS:

    wuihh buru-buru amat sih neng haha udah gak sabar yaa haha, gak sabar sama uangnya atau

    yang... (Binar langsung menarik tangan Saras keluar panggung) hey sabar dulu binar! Semua

    itu ada prosesnya gak bisa langsung hari ini lo dapet duit bla-bla.

  • TARA:

    Kok aku ditingggal sendiri begini? Eh tungguin aku! Saras! Binar! aku nggak cukup punya

    banyak uang (ingin keluar panggung tapi ditarik Ibu Tati)

    IBU TATI:

    Eh elo mau kemane? Bayar dulu ini semua. Kalo nggak lo gue jadiin karyawan disini

    seharian.

    TARA KEMUDIAN BERLUTUT MINTAA MAAF DAN JEMPOL IBU TATI

    MEMBERIKAN SINYAL MARAH.

    LAMPU PADAM

    ENAM SORE KANTOR SIDAK

    KASIDAK SINTA MORFA FONA PERES DELA PERES DOLI

    SAAT KONDISI POLITIK DAN PEREKONOMIAN DI NEGERI CITRA SEMAKIN

    KACAU KARENA ULAH PARA KORUPTOR, PIHAK SIDAK (PENEGAK HUKUM

    DAN KEADILAN) MELAKUKAN KONFERESI PERES UNTUK

    MENGINFORMASIKAN KEPADA MASYARAKAT BAHWA PARA TERDUGA

    KORUPSI ITU SUDAH MENJADI TERSANGKA.

    KASIDAK SINTA :

    Pada hari ini penyidik sidak telah menetapkan lima tersangka kasus korupsi, dan berkas

    perkara kelima-limanya akan segera diurus. Lima tersangka tersebut antara lain, yang

    pertama adalah seorang pegawai keuangan berinisial JM, yang kedua ada pemimpin di

    bidang kesehatan dengan inisial OM. Kemudian dua tersangka lagi dengan inisial SS, seorang

    kepala sekolah di suatu SMA sentosa, dan BS seorang dosen sekaligus rektor di kampus

    sejahtera. Keempat tersangka tersebut, dalam waktu dekat akan segera dilakukan tindakan

    lain. Itu yang bisa kami sampaikan, mungkin ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan

    oleh temen-temen peres, kami persilahkan.

  • PERES DOLI:

    Lalu bagaimana dengan kasus yang lain seperti kenaikan harga cabe rawit yang diam-diam

    mencekit? Serta harga tiket konser dan bioskop yang selangit? Dengan keadaan seperti itu

    nanti saya jadi sulit untuk mendapatkan tontonan hiburan yang harganya bikin saya pailit.

    Apa? Kenapa? Bagaimana? Dimana dan kapan bu?

    PERES DELA:

    DOLI! Kamu harus tau etika peres! Wartawan, jurnalis dan peres itu mempunya kode etik!

    Kamu jangan melantarkan pertanyaan yang nggak ada kaitannya sama pokok permasalahan!

    Malah curhat! Maaf bu sebelumnya, dia peres magang, kebanyakan begadang otaknya jadi

    blank. Kembali ke topik bu, apakah ada orang-orang yang berada disekitarnya yang

    berpotensi jadi tersangka?

    FONA:

    Aduh kalian ini kepengen tau banget jadi orang! Ya cari tau sendiri lah, usaha! Emang lo itu

    siapa kita? Ngaca dong nih kaya gue biar kece! (sambil make up dan kasih kaca ke peres)

    aduh kece gak ya gue? Apa perlu operasi plastik lagi ya biar tambah menarik.

    MORFA:

    Heh Fona! Nyuruh orang lain ngaca padahal sendirinya udah ngaca tapi nggak peka dan

    nggak tau etika! Kita itu lagi diliput media! Jaga sopan santun dan citra kita! Gpp pencitraan

    daripada pencacian! Dasar centil nggak punya kepribadian.

    KASIDAK SINTA:

    Hey kalian! Jaga ketertiban dan wibawa kalian! Kita ini lagi konferesi peres! Bukan arena

    keributan dan perkelahian. Kita sedang ditonton ribuan bahkan jutaan pasang mata yang lagi

    nonton kita! Bersikap seprofesional mungkin! Apapun yang terjadi penonton melihat kita itu

    menginginkan yang terbaik! Gak mau tau mereka kalo kita semua punya kepribadian yang

    salah.

    MORFA:

    Tapi bu kasidak Sinta, yang nggak punya etika itu ya si fona! Masa mau konferesi peres pake

    make up terus! Gak nyadar apa kalo kejelekannya lebih tebel dari bedaknnya! Ibu itu sebagai

  • pemimpin harus paham tau nggak dengan keadaan! Apa perlu ibu saya kudeta biar kita semua

    sejahtera!

    KASIDAK SINTA:

    Heh morfa kamu tidak sadar dengan lencana level ini? Bintang kamu itu cuma tiga!

    Sedangkan saya ada... (melihat ke bajunya sendiri)

    MORFA:

    DUA! HAHAHA! DUA! HAHAHA.

    KASIDAK SINTA:

    Wah ada yang gak beres nih! (mencari lencana di meja peres) nah ini liat! Bintang saya lima!

    (naik ke atas meja untuk pamer) nah ini udah kaya hotel kan! Haha udah kalian semua jaga

    citra dan jaga wibawa di depan peres media!

    MORFA:

    LAH!? Ibu sendiri noh liat apa perlu ngaca pake kaca fona? (merebut kaca dari fona) nihh!

    Ibu berdiri di atas meja! Padahal lagi konferesi pers! Dimana muka ibu hah?

    KASIDAK SINTA:

    Oh iya maaf pemirsa dan peres sekalian. (merasa bersalah dan turun dari meja)

    PARA PERES MELEMPAR KERTAS KE ARAH KASIDAK SINTA DAN

    MENGHUJATNYA.

    KASIDAK SINTA:

    Mohon maaf kepada semua rekan-rekan peres dan media, atas kegaduhan yang tidak

    terduga. Baik, kepada teman-teman peres silahkan dilanjutkan pertanyaan tadi yang sempat

    tertunda.

    PERES DOLI:

  • Lalu bagaimana dengan harga cabe rawit yang masih selangit? Bagaimana juga dengan artis-

    artis luar negeri yang konser di negeri ini, tapi harga tiketnya bikin saya menjerit? Apa

    solusinya bu? (histeris sedih)

    PERES DELA:

    DOLI! Sekali lagi kamu melontarkan pernyataan berbau curhat, kamu saya pecat! (marah)

    Kembali ke topik bu, jadi apakah ada orang-orang yang berada disekitarnya yang berpotensi

    jadi tersangka? Adakah yang dikambing hitamkan atas semua peristiwa yang merugikan

    rakyat banyak?

    KASIDAK SINTA:

    Ya untuk masalah orang-orang disekitar tersangka yang berpotensi jadi tersangka juga masih

    dalam penyidikan, masih belum ditemukan titik terang. Tapi akan segera dan selalu kami

    usahakan untuk menyingkap kasus-kasus tersebut.

    FONA:

    Halo iya jeng? (mengangkat telepon dan jeda mendengarkan) kenapa ya? APA!? (menjerit

    histeris) ada diskon besar-besaran untuk program facial dan creambath? Aduhh saya mau

    dong jeng! Kapan dan dimana? Ah sekarang? Aduh yang bener? Saya sebenarnya lagi kerja

    sih, tapi demi diskon apa sih yang enggak!

    MORFA:

    Halo! Iye kenapa? (mengangkat telepon dan jeda mendengarkan) APA!? Si Jeko anak

    kesayangan gue tawuran lagi? Hah bener-bener tuh anak gak tau diuntung, kemaren padahal

    udah ibu bantuin supaya gak masuk penjara karena udah gak sengaja ngebunuh orang. Eh

    sekarang malah bertingkah lagi! Udah gue kesana sekarang! (mematikan teleponnya) gilak

    yak jeko, tuh anak siapa sih! Masih aja tawuran, padahal mau udah gak jaman! Sekarang kan

    jamannya anak muda yang berkarya! Aduh gue mesti samper tuh anak. Oiya tadi dimana ya

    tempatnya? (menelepon lagi) halo sorry tadi gue lupa, dijalan mana? Oh dijalan kebisingan

    raya, oke gue kesana! (mematikan telepon lalu bergegas keluar panggung)

    KASIDAK SINTA:

    Loh morfa! Kamu mau kemana? Ini konferesi peres belom selesai! Sesuai motto kita:

    mengayomi hingga jadi solusi, melindungi hingga permasalahan berhenti!

  • MORFA:

    Maaf bos Sinta yang terhormat! Ini menyangkut nyawa orang. Saya ijin pamit dulu.

    KASIDAK SINTA:

    Lalu kamu Fona mau kemana? Ingat sesuai motto institusi kita: mengayomi hingga jadi

    solusi, melindungi hingga permasalahan berhenti! Jadi enggak ada yang boleh pergi

    meninggalkan ruangan ini hingga konferesi peres selesai. Ini penting! Jangan merusak citra

    institusi!

    FONA:

    Aduh bos Sinta, mana yang lebih penting melewatkan diskon sampe 99,9 % dalam setahun

    sekali, apa ngurusin masalah korupsi yang terjadi setiap hari? Duh ya saya cabut dulu bu.

    MEREKA BERDUA MENINGGALKAN PANGGUNG, KASIDAK SINTA

    KEBINGUNGAN. MUSIK TERDENGAR SEDIKIT SENDU.

    KASIDAK SINTA:

    MORFA! FONA!

    PERES DELA:

    Lalu maksud ibu tadi dengan tindakan lain itu apa ya? Kira-kira para koruptor itu akan

    dihukum seperti apa dan berapa lama?

    KASIDAK SINTA:

    Iya pokoknya semua akan baik-baik saja. Semua akan segera selesai kasusnya. (panik)

    PERES DELA DAN DOLI:

    Tapi bu, bagaimana dengan kasusnya?

    KASIDAK SINTA:

    Iya akan segera kami urus semuanya.

    PERES DELA DAN DOLI:

    Tapi bu, bagaimana dengan kasusnya?

  • KASIDAK SINTA:

    Iya akan segera kami urus semuanya! (emosi naik lalu memukul meja dengan keras)

    LAMPU PADAM

    TUJUH SORE CAFE CINTA

    BINAR KORUPTOR JONO MARONO SARAS

    KETIKA PARA TERDUGA KORUPTOR STATUSNYA TELAH DITETAPKAN

    MENJADI TERSANGKA, BINAR SANG AKTIVIS MEMPUNYAI RENCANA KEPADA

    SALAH SEORANG KORUPTOR. DI CAFE CINTA, TERDAPAT SEORANG

    KORUPTOR BERNAMA JONO MARONO SEDANG DUDUK MEMBACA KORAN

    MENUNGGU KEDATANGAN SARAS, MAHASISWI LANGGANAN KENCANNYA.

    SARAS MENJANJIKAN SEORANG MAHASISWI BARU BERNAMA BINAR

    SEBAGAI BARANG BARU. BINAR, SARAS DAN OM JONO TELAH SEPAKAT. TAPI

    BINAR SEBENARNYA MEMPUNYAI RENCANA LAIN YANG TIDAK DIKETAHUI

    SARAS DAN OM JONO. MUSIK TERDENGAR PELAN BERNADA JAZZ.

    JONO:

    (menutup koran yang menutupi wajahnya di meja) Aku sekarang sudah tidak bisa lagi

    bergerak bebas di negeri ini, orang-orang sudah mengenaliku. Bahaya ini! Aduh mana saras

    lama sekali ini! Katanya mau memperkenalkan barang bagus padaku. Aku mau mesen

    minum aja sekarang jadi takut ada yang mengenaliku. Gawat ini! Ayo saras mana sih (mulai

    menelepon) Saras kamu dimana? Cepatlah om sudah menunggu terlalu lama disini, keburu

    lapuk ini.

    SARAS:

    Om Jono udah nunggu lama ya? Uuh sabar dong om ini aku ada di belakang kursi om loh.

    JONO:

  • Aduh saras kamu ini emang bisa aja ya ngagetin! Bikin jantung om bergemuruhlah hahaha.

    SARAS:

    Ini om yang namanya Binar, lucu kan?

    BINAR DAN OM JONO SALING KENALAN LALU MEREKA SEMUA DUDUK DI

    KURSI YANG DISEDIAKAN.

    JONO:

    Aduh kamu emang paling ngerti deh soal selera om. (mencubit dagu Saras)

    SARAS:

    Ya, you know lah om Jono kaya gak tau Saras aja hehe. Yaudah om aku pergi dulu ya, Binar

    ditempat biasa ya.

    SARAS KELUAR PANGGUNG.

    JONO:

    Kamu temen sekelasnya saras ya? Ohiya tadi siapa nama kamu manis? Hehe.

    BINAR:

    Iya om, Binar om. (grogi)

    JONO:

    Uuuh kok grogi gitu jawabnya, kalem aja dulu. Masih baru sih ya pantes (mencubit dagu

    Binar tapi ditolak) Ohiya biar suasannya cair kita minum dulu yuk. Om pesenin ya. Pelayan-

    pelayan!

    BINAR:

    Eh iya gak usah om! Ini aku bawa minuman tadi beli dikampus. Spesial buat om nihh

    (mencoba merayu) Enak banget loh om Es teh rasa kopi! (mengeluarkan dua botol minuman

    dari tasnya) cobain diminum om!

  • JONO:

    Wah gak salah emang saras ngenalin kamu ke om, selain ramah, inisiatifnya pun tinggi! Tau

    aja kalo om belom pesen minuman dan lagi aus hehe. Om minum ya Binar (setelah minum ,

    jeda sebentar) oiya jadi kamu temen sekelas Saras ya Binar, berarti semester 4. Rumah kamu

    dimana nar?

    BINAR:

    Iya om semester 4. Saya ngekos om, di jalan Kebisingan Raya.

    JONO:

    Hmm oh gitu ya itu dekat dengan rumah om juga, rumah om di jalan Kemakmuran Raya.

    Hmm oh iya kok lama-lama om pusing ya abis minum minuman kamu.

    BINAR:

    Oh itu suggest mungkin om, om grogi liat cewe manis kaya saya.

    KEMUDIAN, OM JONO AMBRUK DI KURSINYA.

    BINAR:

    Untuk menghadapi orang seperti Anda tak perlu banyak bicara, tapi lihatlah konsekuensi atas

    semua perbuatan anda yang menyengsarakan rakyat banyak.

    LAMPU PADAM

    DELAPAN SORE KOSAN BINAR

    BINAR

    SETELAH MEMBUNUH KORUPTOR PERTAMA, BINAR MERASA BERSALAH DAN

    GALAU. SEBELUMNYA IA TIDAK PERNAH MELAKUKAN TINDAKAN

    MELAWAN HUKUM APALAGI SAMPAI MENGHABISKAN NYAWA ORANG.

    MESKIPUN YANG DIBUNUH ADALAH SEORANG KORUPTOR, IA TETAP MERASA

    BERSALAH. HINGGA IA MENDENGARKAN RADIO KESAYANGANNYA YANG

  • MEMBERITAKAN TENTANG HUKUMAN MEMBUNUH, DAN TAMPAK GURATAN

    PENYESALAN DARI WAJAHNYA.

    PENYIAR:

    Selamat malam, selamat bertemu dengan bintang-bintang dan bulan yang setia menemani

    kalian hingga larut malam. Masih bersama saya, Nindita yang akan menemani malam kalian

    hingga terlelap hingga pukul 12 nanti. Baik pendengar setia radio FTS FM, dimalam ini saya

    mempunyai topik hangat untuk dibahas, yakni tentang KESALAHAN DALAM

    PEMBENARAN wih apa tuh maksudnya? Alasan, alasan, dan alasan itulah hal yang

    dikemukakan ketika dihadapkan dalam situasi terjepit yang akan menjerumuskan kita ke

    dalam jurang kesalahan. Singkatnya, bagaimanapun caranya harus cari alasan biar nggak

    disalahahin. Tidak perlu jauh melihat ke orang lain, kita pun terkadang melakukan hal

    demikian demi menyelamatkan muka atau nama baik kita. Nah sohibers FTS FM, nggak

    melakukan kesalahan untuk mengupayakan kebenaran kan? Untuk menemani kalian yang

    belum tidur karena segala permasalahannya, Nindita punya lagu yang dapat menginspirasi

    sohibers FTS FM. Sesuka band dengan judulnya Renungan Malam.

    Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan

    bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.

    Karena keseimbangan sikap adalah penentu

    ketepatan perjalanan kesuksesan anda

    Anda hanya dekat dengan mereka yang anda

    sukai. Dan seringkali anda menghindari orang

    yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah

    Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

    Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui

    mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan

    tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan

    yang kemudian anda dapat

  • BINAR:

    Gue gak pernah ngelakuin ini sebelumnya! Ini semua karena ayah yang pergi ninggalin Binar

    dan ibu dengan kesalahan terbesar! Negeri ini harus terhindar dari para koruptor seperti ayah!

    Supaya rakyat gak berkorban lagi. Gue gak melakukan kesalahan untuk pembenaran!

    AHHHHH! (pikirannya bingung, galau, dan kacau balau)

    DISAAT LAGU RENUNGAN MALAM DIMAINKAN DI RADIO, BINAR MAKIN

    MENJADI GALAU TAK KARUAN HINGGA LAGU ITU TUNTAS.

    LAMPU PADAM

    SEMBILAN SIANG KELAS KAMPUS

    BINAR DOSEN RISA SARAS TARA

    SETELAH UTS SELESAI, KELAS SEDANG ADA MATA KULIAH MEMBAHAS

    SITUASI POLITIK NEGERI DAN DINAMIKANYA DENGAN KORUPSI YANG

    MERAJALELA TAPI TIDAK SEGERA DIADILI.

    DOSEN RISA:

    Jadi anak-anak setelah UTS kemarin, kita sekarang membahas tentang SITUASI POLITIK

    NEGERI CITRA DAN DINAMIKANYA. Ada yang ingin mengawalinya dengan

    pertanyaan? Kita diskusi ya bukan ceramah satu arah dari Ibu.

    SARAS:

    Bu! Saya.

    DOSEN RISA:

    Iya Saras dipersilahkan.

    SARAS:

    Kelas ini kapan selesainya bu? Saya gak bersemangat setelah Om Jono sekarang susah

    dihubungi.

  • DOSEN RISA:

    Aduh Saras yang benar dong kalau ingin mengajukan pertanyaan. Kalau memang kamu tidak

    niat kuliah ibu, bisa silahkan keluar untuk menemui Om Jono yang kamu maksud. Eh

    sebentar ras, Om Jono itu yang korupsi dana keuangan di negeri ini bukan? Jono Marono?

    SARAS:

    Uuh bukan bu! Jangan suka fitnah jadi orang, kalau gak pengen omongannya ketelen. Om

    Jono itu bilang ke Saras nama lengkapnya Jono Merana. Udah bu saya ikut apa kata saran ibu

    tadi. (ia keluar panggung)

    TARA:

    Ibu Risa! Saya mau bertanya juga!

    DOSEN RISA:

    Iya silahkan Tara.

    TARA:

    Apa saya boleh ikut dengan Saras? Soalnya dia sahabat saya sejak SD, susah bareng, senang

    bareng bu.

    DOSEN RISA:

    Aduh kalian ini semua kenapa? Oke silahkan. Binar tidak sekalian?

    TARA:

    Ayo binar ikut sama kita yuk, kita bisa jalan-jalan ke toko buku nanti deh biar bisa ngejawab

    pertanyaan kamu. Lebih pasti daripada dari ibu ini. (meninggalkan panggung)

    DOSEN RISA:

    Binar?

    BINAR:

    Tidak bu, saya punya tanggung jawab dan prinsip. Saya ingin bertanya bu, mungkin sedikit di

    luar topik pembahasan kuliah kita kali ini. Mengapa para koruptor yang sudah ditetapkan

    menjadi tersangka, tidak segera diadil? Kenapa proses hukumnya berbelit-belit? Kenapa di

  • negeri ini hukuman para koruptor adalah di potong masa tahanan? Sedangkan di negeri lain

    hukumannya di potong tangan.

    DOSEN RISA:

    Baik Binar, akan ibu jawab satu-satu. Kenapa para koruptor tidak segera dihukum, sementara

    statusnya jelas sudah tersangka itu karena pemerintah mengikuti prosedur hukum yang

    berlaku. Tidak bisa asal penjara. Untuk proses hukum yang berbelit-belit itu mungkin karena

    ada oknum sidak penegak hukum yang takut mengadili orang yang punya kuasa di negeri ini.

    Mereka lebih bergerak cepat bila yang mendapat masalah itu orang susah. Sedangkan untuk

    masa potong tahanan, itu karena dari sidak penegak hukum takut dengan para penguasa. Para

    koruptor kadang suka menyuap para penegak hukum.

    BINAR:

    Lalu kenapa masyarakat di negeri ini tidak yang mau beraksi demi terciptanya keamanan,

    ketentraman dan kenyamanan? Kenapa mereka malah suka bersembunyi di zona

    kenyamanan, sementara kekamanan itu tidak mampu memberi rasa aman! Kenapa mereka

    tidak mau ikut turun kejalan? Agar suara kita didengar? Karena ketika permasalahan

    dibiarkan berlarut, maka akan timbul lagi persoalan baru. Lebih baik punya solusi dengan

    resiko daripada mengungkit masalah tapi mundur ditempat.

    DOSEN RISA:

    Karena dari mereka semua mungkin tidak ada yang ingin mengambil resiko, tidak ada yang

    berani.

    BINAR:

    Tidak ada yang berani? (ekspresi tersenyum sinis)

    LAMPU PADAM

  • BABAK II

    SEPULUH MALAM RUMAH KORUPTOR OMEN SENOMEN

    BINAR KORUPTOR OMEN ISTRI KORUPTOR OMEN

    KETIKA BINAR MENDAPATKAN JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN

    PERMASALAHAN DARI DOSENNYA, IA KINI MEMPUNYAI DASAR UNTUK

    MELAKUKAN PEMBUNUHAN LAGI TERHADAP PARA KORUPTOR.

    KORUPTOR OMEN

    Ma besok kita jalan-jalan yuk, papa udah bosan sama negeri ini.

    ISTRI:

    Hmm tumben banget papa ngajak mama jalan-jalan.

    KORUPTOR OMEN:

    Iya ma, papa abis dapet rezeki nih hehe.

    ISTRI:

    Waww! Oke deh pa, yuk kita bobo biar besok kita bisa cepet pergi.

    LAMPU SEMUA GELAP. DI KAMAR TIDUR, TERDAPAT KORUPTOR OMEN DAN

    ISTRINYA SEDANG TERTIDUR PULAS. BINAR DENGAN PAKAIAN SEPERTI

    MALING MASUK PERLAHAN-LAHAN KE RUMAH DENGAN MENGENAKAN

    SENTER. IA MENCARI-CARI DIMANA KAMAR TEMPAT KORUPTOR OMEN

    TIDUR, HINGGA IA MENABRAK KASUR YANG BERADA DIBELAKANGNYA,

    SEKETIKA LAMPU NYALA MENYOROT KASUR.

    BINAR:

    Oh ini dia dalang dibalik naiknya harga pendidikan di negeri ini. Perlakuanmu yang

    mempersulit anak bangsa ini supaya cerdas, akan berakhir malam ini

  • BINAR MENGELUARKAN PISAU DARI SAKUNYA, TAPI KETIKA IA INGIN

    MENUSUK SANG KORUPTOR, ISTRINYA TERBANGUN DAN BERTERIAK KERAS.

    LALU BINAR MENUTUP MULUT ISTRINYA DENGAN TANGAN KIRI,

    SEDANGKAN TANGAN KANANNYA LANGSUNG MENUSUK PERUT SANG

    KORUPTOR. BINAR LALU KABUR, MENINGGALKAN ISTRINYA YANG MENJERIT

    HISTERIS MINTA TOLONG.

    LAMPU PADAM. DARI SET RUMAH KORUPTOR BERGANTI KE SET RUMAH

    SAKIT. LAMPU NYALA.

    SEBELAS MALAM RUMAH SAKIT

    BINAR KORUPTOR SAMIN

    KETIKA BINAR TELAH MEMBUNUH KORUPTOR DI RUMAHNYA, KINI IA

    MENCOBA MEMBUNUH KORUPTOR LAINNYA DI RUMAH SAKIT. KORUPTOR

    SAMIN MENDERITA STROKE DAN LUMPUH. IA BERPURA-PURA MENJADI

    DOKTER GADUNGAN DI RUANGAN YANG DITEMPATI KORUPTOR SAMIN.

    BINAR:

    Selamat pagi pak Samin, kita hari ini akan ada pemeriksaan rutin

    KORUPTOR SAMIN:

    Loh? Anda siapa? Memang dokter Aji kemana?

    BINAR:

    Saya diamanatkan oleh dokter Aji untuk menggantikan beliau, ia sedang ada tugas di luar

    kota pak. Perkenalkan saya Dokter Asatra (menyalaminya) kata dokter Aji, demi kelancaran

    proses penyembuhan sakit jantung bapak, bapak mesti disuntik.

    KORUPTOR SAMIN:

    Oh begitu dok, baiklah demi kesembuhan saya akan rela sakit disuntik. Lebih baik sakit

    sekali daripada berlama disini.

  • BINAR:

    Oke pak Samin, tahan ya (menyuntik tangannya) baik pak sudah kan tidak sakit? Nanti siang

    bapak juga harus minum obat ini ya.

    TAK BERSELANG LAMA, KORUPTOR SAMIN MEREGANGKAN NYAWA.

    BINAR:

    Siapa yang menanam dia yang akan menuai. Siapa berbuat jahat, balesannya bisa langsung di

    dunia ataupun di akhirat. Tapi catatan perjalanan bapak untuk mengelabui para birokrasi di

    rumah sakit ini hanya sampai saat ini. Anda korupsi dana pembangungan rumah sakit ini,

    anda juga yang harus berakhir di rumah sakit ini.

    LAMPU PADAM. SET RUMAH KORUPTOR DAN RUMAH SAKIT BERGANTI JADI

    JALANAN KAMPUS. LAMPU NYALA

    DUA BELAS SORE JALANAN KAMPUS

    BINAR KORUPTOR MELA

    BINAR TELAH MEMBUNUH KORUPTOR DI RUMAHNYA DAN DIRUMAH SAKIT.

    DENGAN TEMPO YANG SINGKAT IA KINI MENCOBA MEMBUNUH KORUPTOR

    LAINNYA. TARGET SELANJUTNYA ADALAH KORUPTOR MELA TERSANGKA

    KASUS KORUPSI PENYELEWENGAN DANA PENGADAAN GEDUNG TEATER. IA

    MEMBERHENTIKAN KORUPTOR MELA SAAT SEDANG INGIN PULANG DARI

    KAMPUS DENGAN NAIK MOBIL. BINAR MENODONG PISTOL DI TENGAH JALAN

    KAMPUS YANG SEPI. KORUPTOR MELA JALAN DENGAN MERANGKAK

    MUNDUR.

    KORUPTOR MELA:

    Kamu siapa? Hah? Mau apa kamu? Jangan main-main sama pistol itu! Bahaya! Sekali

    kepencet, matilah aku!

    BINAR:

  • (membuka helm) gak usah banyak tanya, tanyakan saja pada ibu sendiri yang punya janji!

    Mana janji ibu untuk membangun gedung teater di kampus kita? Bayaran udah naik, tapi

    fasilitasnya munafik! Kita butuh tempat untuk berkarya bu! Bukan hanya terpaksa mendengar

    janji ibu saat pemilihan rektor dua tahun lalu! Ini sudah terlalu lama bu. (menodongkan pistol

    di depan mukanya)

    KORUPTOR MELA

    Hah? (terkaget) kamu kan mahasiswa yang minggu kemaren mengadakan demo di depan

    kantor rektor! Siapa nama kamu? Tunggu nak, saya punya keuarga, anak dan istri. Cobalah

    mengerti nak. (memohon)

    BINAR:

    Inilah balasan untuk orang yang punya kekuasaan tapi malah menyelewengkan (langsung

    menembak ke jidatnya) ibu bawa keluarga, saya juga punya keluarga bu! (kabur dengan

    memakai helmnya dengan waspada tinggi)

    LAMPU PADAM

    TIGA BELAS SIANG KOSAN BINAR

    BINAR

    BINAR TELAH MEMBUNUH SEMUA TERSANGKA KORUPTOR DI NEGERI YANG

    IA TEMPATI. KINI IA MEMANDANGI SATU-SATU WAJAH PARA KORUPTOR

    YANG TELAH IA BUNUH. WAJAH-WAJAH ITU TERGANTUNG DI TEMBOK

    KAMAR KOSANNYA. IA MENCORET FOTO PARA KORUPTOR ITU DENGAN

    MENANDAKAN MEREKA SEMUA TELAH TIADA.

    BINAR:

    Sebelum minta maaf sama saras, aku harus bilang terimakasih atas jasanya. Karena dia aku

    bisa bertemu dengan om kesayangannya. Saras telah keliru mengartikan rasa cinta, dengan

    materi ia dibutakan. Dan kini Om jono telah berada surga, surga yang tak pernah ada

  • keberadaannya haha (mencoret foto Jono marono lalu pindah ke foto sebelah) pendidikan

    memanglah penting untuk menunjang kehidupan, tapi apalah arti pintar bila tidak bermoral

    (mencoret foto omen lalu pindah ke foto sebelah) kesehatan itu begitu penting, hingga banyak

    orang kehilangan uangya agar bisa cepat sembuh dengan fasilitas yang diberikan rumah sakit,

    tapi kau mempersulit dengan dana yang didapat dari pemerintah kau malah mengentit

    (mencoret foto Samin, lalu pindah ke sebelah) suaramu sok kuasa kala berbicara didepan

    orang banyak, janjinya ditebar dengan mengatakan akan membangun gedung teater,

    nyatanya? Karyamu kini ada dineraka!

    MENCORET FOTO KORUPTOR BRITU, DAN IA LANGSUNG BERSENDER DI

    KASUR. LAMPU PADAM. PROYEKTOR NYALA DI BACKDROP YANG

    MENGGAMBARKAN SITUASI MASYARAKAT TERKINI DI NEGERI CITRA

    SEHABIS PARA KORUPTOR DIBUNUH. MEREKA MASING-MASING

    BERPENDAPAT.

    LAMPU PADAM

    EMPAT BELAS SORE KANTOR SIDAK

    KASIDAK SINTA MORFA FONA PERES DELA PERES DOLI

    KONDISI DI NEGERI CITRA MENGALAMI BANYAK MASALAH. KORUPTOR

    YANG SEHARUSNYA DIHUKUM, MALAH TELAH TERBUNUH OLEH ORANG

    YANG MASIH MISTERIUS. MASYRAKAT ADA YANG PRO DENGAN

    PEMBUNUHAN KORUPTOR TERSEBUT, ADA PULA YANG KONTRA. KINI SIDAK

    PENEGAK HUKUM MENGADAKAN KONFERENSI PERES, DENGAN TOPIK YANG

    BERBEDA. MEREKA INGIN MENGETAHUI SIAPA DALANG DIBALIK SEMUA

    PERISTIWA ITU.

    KASIDAK SINTA:

    Sebelum saya memulai konferesi peres yang maha dahsyat dan penting ini, saya ingin

    menginformasikan kepada rekan sidak penegak hukum, agar selama masa konferesi peres ini

  • tidak boleh ada yang meninggalkan kantor sidak ini hingga terungkap semua yang mesti

    diungkap. Mengerti Morfa dan Fona?

    MORFA:

    Iyaelaah ngerti! Emang kita masih kecil apa perlu di kasih tau.

    KASIDAK SINTA:

    Morfa! Jaga wibawa! Ingat bintangmu berapa?

    MORFA:

    Iya maaf bu (ekspresi tidak ikhlas)

    KASIDAK SINTA:

    Nah gitu! Kaya Fona dong! Anteng!

    MORFA:

    Yaelah bu kaya gak tau dia aja! Kalo udah ketemu make up mah gak bakal berhenti! Itu hasil

    diskon kemaren tuh!

    KASIDAK SINTA:

    Morfa! Wibawa! Kita diliput banyak media! Bintang berapa?

    MORFA:

    Iya bu! Dua!

    PERES DELA:

    Sebelumnya juga saya mohon pengertiannya kepadar peres doli, agar tidak bertanya diluar

    topik pembahasan. Kepada semua rekan peres disini juga mengerti?

    SEMUA PERES SERENTAK BILANG MENGERTI.

  • PERES DELA:

    Bagus! Ini serius! Kepada ibu kasidak Sinta, bagaimana tindakan sidak penegak hukum

    terhadap situasi yang mulai kacau di negeri ini dengan terbunuhnya para koruptor secara

    berurutan dengan motif yang beragam?

    PERES DOLI:

    Maaf bu Dela, saya potong. Boleh saya bertanya juga? Kali ini sesuai topik. Siapa dalang

    dibalik semua peristiwa terbunuhnya para koruptor secara misterius itu?

    FONA:

    Maaf ibu kasidak Sinta, saya potong juga! Menurut saya yang membunuh para koruptor itu

    adalah capster salon yang abis saya datengin. Gara-gara dia rambut saya sekarang jadi kusut!

    Menurut saya dia punya rencana jahat yang telah berencana.

    MORFA:

    Maaf ibu kasidak Sinta, saya juga motong! Menurut saya yang membunuh para koruptor itu

    adalah orangtua dari korban kekerasan anak saya. Ya, kemarin anak saya tawuran jatohin

    korban, mungkin orangtua dari si korban gak terima. Dan ia menuntut balas dengan

    membunuh para koruptor itu.

    KASIDAK SINTA:

    Hey kalian ini semua apa-apaansih! Nggak sopan dan gak beretika! Kita itu lagi masuk tivi!

    Profesional dong! Jangan bikin malu, motong pembicaraan orang seenaknya! Nanti ada

    waktunya!

    MORFA dan FONA:

    Loh kata ibu kan yang penting tidak meninggalkan ruangan ini sampai terungkap semua yang

    mesti diungkap? Nah ini kita? Masih disini kan?

    KASIDAK SINTA:

    Aduh punya anak buah bloonnya minta ampun! Siapa sih pemimpinnya? Hah? Oke balik ke

    topik, menurut hemat saya, yang membunuh para koruptor itu adalah orang terdekat dengan

    para korban, yang mengetahui seluk beluk kehidupan si korban. Karena dilihat dari matinya,

  • mereka semua dibunuh dengan cara yang beragam. Hal itu dibutuhkan akses dan info tentang

    kehidupan sehari-hari si korban.

    PERES DOLI:

    Oh seperti itu ya bu, kalau menurut saya sih mereka semua terbunuh karena ada yang

    ngebunuh, dan mereka telah mati karena sudah tidak menghembuskan nafas lagi.

    PERES DELA:

    Haduhh doli! Lagi-lagi! Kalo itu semua orang juga tau kali! Hhhh (kesal) baik bu, jadi kira-

    kira kapan ya pembunuh itu dapat terbunuh? Eh maksudnya dapat tertangkap! Karena hal itu

    efeknya dapat berakibat banyak, terjadi instabilitas yang dapat membuat was-was rakyat.

    KASIDAK SINTA:

    Nah untuk itu, kami akan segera mencari dalang dibalik pembunuhan misterius ini. Kita akan

    menyelidiki motifnya, lalu mencari tersangka dengan mengerahkan pasukan sidak dengan

    efektif dan efisien.

    PERES DELA:

    Kira-kira adakah tips untuk masyarakat agar waspada terhadap pembunuhan berantai? Karena

    sekarang di negeri ini masalah bertambah, yang kemarin banyak korupsi , namun sekarang

    banyak yang terbunuh. Lalu masyarakat ada yang setuju dengan pembunuhan para koruptor

    itu, karena katanya dapat menyuarakan hati rakyat yang tertindas karena korupsi.

    KASIDAK SINTA

    Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang

    ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani.

    Behati-hatilah terhadap semua yang nampak baik didepan, namun kenyataanya berbanding

    terbalik dengan yang ada di depan.

    PERES DELA:

    Baik bu, tips dan nasihat yang dahysat! Pertanyaan terakhir, kira-kira kapan pembunuh itu

    dapat ditemukan?

    PERES DOLI:

  • Iya bu tapi kapan?

    KEMUDIAN TERJADI SAHUTAN ANTAR PERS KAPAN MENJADI SEMAKIN

    KENCANG DAN BERTEMPO CEPAT YANG SEMAKIN LAMA MENJADI SEMAKIN

    GADUH DAN TAK TERKONTROL.

    KASIDAK SINTA:

    Ya! Akan segera kita cari siapa tersangkanya! Hingga lampu disini padam, saat itu juga kami

    mulai beraksi.

    LAMPU PADAM

    LIMA BELAS PAGI KOSAN BINAR

    BINAR

    PARA SIDAK PENEGAK HUKUM MULAI BERGERAK UNTUK MENCARI SIAPA

    DALANG DIBALIK SEMUA PERISTIWA PEMBUNUHAN BERANTAI ITU.

    SEMENTARA, PARA RAKYAT MENDUKUNG TINDAKAN PEMBUNUH YANG

    TELAH MEMBUNUH PARA KORUPTOR. NAMPAK BINAR SEDANG BERES-BERES

    UNTUK PERGI KE KANTOR SIDAK PENEGAK HUKUM, UNTUK MENYERAHKAN

    DIRI.

    BINAR:

    Aku harus pergi agar jejak itu tidak tertinggal disini.

    BINAR SEDANG BERES-BERES, IA MEMASUKAN SEPUCUK PISTOL, SEBILAH

    PISAU, SETUSUK JARUM SUNTIK DAN SE-SACHET RACUN ARSENIK DI DALAM

    KOPER. SEMUA BARANG-BARANG ITU ADALAH BARANG BUKTI KETIKA IA

    MEMBUNUH PARA KORUPTOR. IA MERAPIHKAN BARANG-BARANG ITU

    DENGAN GERAKAN SIMBOLIK YANG PENUH MAKNA, SEPERTI IA INGIN

  • MELARIKAN DIRI. SELAMA GERAKAN ITU, MUSIK MEMAINKAN LAGU SUKA-

    SUKA.

    Suka takut

    terlibat yang kusut

    Suka risau

    terlalu lama menunggu

    Suka pilu

    bila dirimu untukku semu

    Suka nestapa

    tidak memanfaatkan waktu yang tersedia

    Suka pesimis

    bila mengambil keputusan skeptis

    Suka iba

    saat cinta berakhir derita

    Suka benci

    jika hati tersandung iri dan dengki

    Suka sakit

    saat tubuh tak terawat

    Suka ngelantur

    Jika rutinitas tak teratur

    Suka tak suka

    berkhayal melebihi logika

    Suka terpuruk

    Waktu nyali menciut

    Suka memaki

    Terdegradasinya keadilan hakiki

    Suka berdosa

    saat membunuh yang tak berdosa

    Suka-suka

  • Ketika keamanan tidak lagi memberi rasa aman, dengan suka-suka kami menyuarakan rasa

    nyaman. Jejakmu terbaca aksiku.

    LAGU DAN GERAKAN SIMBOLIK SELESAI SECARA BERIRINGAN. LAMPU

    PADAM.

    ENAM BELAS PAGI KANTOR SIDAK

    KASIDAK SINTA MORFA FONA BINAR

    PARA SIDAK PENEGAK HUKUM SEDANG BERUNDING TENTANG SIAPA

    PEMBUNUH KORUPTOR. DENGAN MEJA DAN BANGKU YANG POSISINYA

    SEJAJAR, MEREKA MERENCANAKAN SESUATU AGAR PEMBUNUHNYA CEPAT

    TERTANGKAP, AGAR CITRA PENEGAK HUKUM DI NEGERINYA TIDAK BURUK.

    DISAAT MEREKA BERENCANA, DATANGLAH BINAR MEMBAWA TANDA

    TANYA.

    KASIDAK SINTA:

    Kepada rekan-rekan semua, kita sudah telat beberapa langkah dalam mengatasi kasus-kasus

    hukum di negeri ini. Dari mulai kasus korupsi, hingga kasus tersebut telah diselesaikan

    dengan datangnya kasus baru, yaitu pembunuhan berantai kepada para koruptor oleh orang

    yang masih belum dikenal. Jadi mohon keseriusannya kepada rekan-rekan semua untuk

    sama-sama mencari siapa tersangkanya. Tidak ada yang pergi duluan meninggalkan

    panggung ini, dan juga tidak ada yang memotong. Semua paham? Dan bagi yang bisa

    menemukan tersangka, akan saya beri hadiah. (dengan begitu formal)

    MORFA dan FONA:

    Baik bu kita paham! (barengan)

    KASIDAK SINTA:

    Oke langsung saja pada pokok persoalan, kira-kira menurut Anda Fona siapa tersangkanya

    dan apa motifnya ia membunuh para koruptor?

    FONA:

  • Yang jelas menurut saya yang ngebunuh itu kayanya ada dendam pribadi mungkin. Nih,

    contoh waktu itu saya datang ke salon ABCDE, terus keesokan harinya didepan salon

    ABCDE dibangun salon AIUEO oleh pengusaha lain. Dan esok lusanya ketika saya ingin ke

    salon AIUEO untuk mencoba diskon, eh gak taunya ruko salon AIUEO kebakaran! Disitu

    saya berkesimpulan kalo terjadi persaingan bisnis yang cukup ketat. Dan menurut saya, untuk

    kasus pembunuhan koruptor ini seperti ada orang yang dendam terhadap para tersangka

    koruptor.

    KASIDAK SINTA:

    MORFA!

    MORFA:

    Iya kenapa bu?

    KASIDAK SINTA:

    Tepuk tangan dulu buat FONA! Analisis dan pemberian contohnya kritis dan hebat!

    MORFA TEPUK TANGAN TAPI DENGAN KEDUA KELINGKINGNYA, IA

    DIMARAHI KASIDAK SINTA HINGGA IA TEPUK TANGAN SUNGGUHAN DENGAN

    TERPAKSA

    KASIDAK SINTA:

    Lalu menurutmu Morfa?

    DISAAT MORFA INGIN MENJELASKAN, DATANG BINAR DENGAN KOPERNYA

    MORFA:

    Menurut saya hmm apa ya (mikir keras tapi gak cerdas, lalu dengan spontan menunjuk Binar)

    menurut saya dialah yang bersalah!

    KASIDAK SINTA:

    HEH! Kamu ngaco! Awas fitnah! Nanti kamu bisa kena hukuman loh tentang pencemaran

    nama baik. Hmm permisi mbak, mbak ada masalah apa ya datang kemari? Bisa kami bantu?

  • BINAR:

    Saya datang kesini malah ingin membantu kalian semua.

    KASIDAK SINTA

    MAKSUDNYA?

    BINAR:

    Ya! Benar kata ibu yang tadi (ekspresi datar)

    KASIDAK SINTA

    BENAR APANYA?

    BINAR:

    Benar karena saya yang membunuh semua koruptor itu (ekspresi datar)

    MORFA:

    Tuhkan bu Sinta! Bener apa kata saya! Jadi saya yang patut diapresiasi dibanding Fona!

    KASIDAK SINTA:

    Hussh! Ngawur kamu! Mana ada tersangka yang mau ngaku, kalo iya ada, dari jaman nenek

    kamu belom lahir penjara pasti penuh! sipir kasian ngurusan banyak residivis dan napi!

    BINAR:

    Ibu tidak percaya? Kasus pembunuhan pertama terjadi di cafe citra, kasus pembunuhan yang

    kedua di rumah tersangka, dan yang ketiga dirumah sakit, serta yang terakhir di jalanan

    kampus.

    KASIDAK SINTA:

    Halah itu mah semua orang juga tau, bisa aja kamu baca dikoran, kan banyak

    pemberitaannya! Paling kamu pengen cari sensasi biar masuk tivi kan?

    BINAR:

  • (tersenyum sinis lalu mengeluarkan isi koper) ini buktinya bu kalo masih gak percaya. Buat

    apa mencari-cari siapa tersangka, saya datang kesini karena bertanggungjawab atas apa yang

    telah saya lakukan.

    SETELAH MELIHAT ISI KOPERNYA, MEREKA SEMUA BERTERIAK KAGET

    SECARA SERENTAK.

    KASIDAK SINTA:

    MORFA! FONA! SIAP SEDIA! (Morfa dan Fona langsung sigap mengeluarkan pistol dari

    kantong celananya) jadi kamu tersangkanya?

    LAMPU PADAM

    TUJUH BELAS SIANG LAPANGAN HUKUM MATI

    KASIDAK SINTA MORFA FONA BINAR SERDADU EKSEKUTOR

    KETIKA BINAR MENYERAHKAN DIRI, PARA SIDAK PENEGAK HUKUM TELAH

    MENETAPKAN SIAPA TERSANGKA YANG MEMBUNUH PARA KORUPTOR.

    BINAR LAH TERSANGKANYA. IA DIIKAT DITENGAH LAPANGAN DENGAN

    MATA TERTUTUP.

    MORFA:

    BU SINTA! Lihat! Benar kan apa kata saya! Memang dialah pelakunya! Ohiya apa bu

    hadiahnya buat saya? Seperti janji ibu kemarin hehe.

    KASIDAK SINTA:

    Kamu itu tidak menemukannya, tapi dia yang sok berjiwa ksatria yang datang pada kita.

    FONA:

    Kalau gitu, dia dong bu yang dapet hadiahnnya?

    KASIDAK SINTA:

  • Iya! Inilah hadiahnya (membunyikan peluit)

    PARA SERDADU EKSEKUTOR DATANG DENGAN MELAKUKAN GERAKAN

    SIMBOLIK YANG LUCU. DIIRINGI MUSIK JUGA YANG LUCU

    KASIDAK SINTA:

    Jadi apa permintaan terakhirmu sebelum pergi meninggalkan negeri yang tercinta ini?

    MORFA:

    Kalo saya sih pengen mie ayam lima mangkok.

    FONA:

    Kalo saya sih pengen punya usaha salon yang bisa go International.

    KASIDAK SINTA:

    MORFA!! FONA!!

    MORFA dan FONA:

    Maaf bu.

    BINAR:

    Saya hanya ingin negeri ini bebas dari para tikus berdasi yang kerjanya mencuri harta

    rakyatnya. Negeri ini bebas dari tindak praktik korupsi! Bebas dari koruptor! Dan saya ingin

    agar ayah saya Toni Satroni ditangkap dan diadili seadil-adilnya. Karena dia lah yang

    memelopori terjadinya gerakan korupsi di negeri ini. Saya menutupi siapa ayah saya bukan

    karena saya membela ayah saya, tapi karena saya tidak tahu dimana ayah saya berada. Ia

    pergi ke negeri luar dengan hasil korupsi bersama wanita simpanannya, hingga ibu saya

    menjadi korban atas tindakan dia! (marah dan nangis) saya membunuh para koruptor itu

    sebetulnya ingin mewakili perasaan rakyat di negeri ini! Meski membunuh adalah kesalahan

    apapun motifnya, tapi saya siap bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan. Karena

    ketika keamanan tidak mampu memberi rasa aman, dengan suka-suka saya menyuarakan rasa

    nyaman. Saya memperjuangkan semuanya dengan sesuka-suka.

    TERDENGAR VOICE OVER DARI RAKYAT, MENERIAKAN NAMA BINAR.

  • KASIDAK SINTA:

    Saya sungguh tidak habis pikir dan tercengang atas semua pertanyaan anda Binar.

    Kamu memang pahlawan negeri ini Binar, akan terus saya pegang amanah dari kamu agar

    menangkap Toni Satroni dan menjaga negeri ini dari tindak pidana korupsi. Jika kamu

    melihat ada sesuatu yang salah, mungkin kesalahannya bukan apa yang kamu lihat, tapi

    bagaimana caramu melihat. (meniup peluit)

    TERDENGAR PARA RAKYAT MENERIAKAN NAMA BINAR. SERDADU

    EKSEKUTOR MENEMBAKAN SNIPER-NYA MASING-MASING. LAMPU PADAM.

    DOR!

    LAMPU PADAM. PINDAH SITUASI DENGAN OPENING. SEMUA HARUS

    KONTINITI.

    TONI:

    Binar? Apa kau disana masih berbinar atau sudah terbenam? (bertanya ke penonton)

    LAMPU PADAM

    Biodata Penulis

    Galeh Pramudianto adalah mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, jurusan bahasa dan

    sastra Indonesia 2012 yang gemar menulis skenario film dan masih terus belajar mencinta

    sastra serta menulis prosa. Lakon Sesuka-suka ini ditulis dan disutradarai olehnya di GRJS

    Bulungan oleh Teater Citra SMA N 47 pada Festival Teater SLTA 2013. Menulis reportase

    untuk Bengkelsastra.net dan Alineatv.com. Antologi yang pernah memuat karyanya adalah

    kumcer Kejutan Sebelum Ramadhan Nulisbuku.com (2013) dan yang teranyar adalah

    Antologi 153 Penyair Indonesia Negeri Poci 5: Negeri Langit Kosakatakita (2014).

    Bisa baca tulisan lainnya di galehpramudianto.blogspot.com dan

    kompasiana.com/galehpramudita berinteraksi bersama kicauannya di @galiehpa.