Download - Lakon SESUKA-SUKA_Galeh Pramudianto
-
Drama Dua Babak
Lakon
SESUKA-SUKA Ketika keamanan tidak memberi rasa aman, dengan suka-
suka kami menyuarakan rasa nyaman
Galeh Pramudita Arianto
-
Latar Belakang Cerita
KORUPSI
Korupsi adalah sebuah kata yang mempunyai banyak arti. Makna dan tipologi korupsi,
korupsi dan bahasa latin corruption atau corrutus. Secara harfiah, korupsi berarti kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidak jujuran dan sebagainya. Korupsi dalam Undang-Undang RI
No. 31 Tahun 1999 yang diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi , bahwa yang dimaksud dengan korupsi adalah usaha
memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi dengan cara melawan hukum yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Korupsi itu bisa terjadi dari hal-hal kecil di kehidupan kita. Misalnya menyontek saat ujian
sekolah, terlambat masuk sekolah, mengambil sisa uang kembalian dari hasil belanja, dan
lain-lainnya yang dapat merugikan diri kita dan orang banyak.
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan, dsb) fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau
pihak lain. Tanggung jawab adalah hal yang sangat dekat dengan anak sekolah. Mereka
belajar ke sekolah untuk menuntut ilmu dan mempertanggungjawabkan ilmunya di
masyarakat nanti. Tema yang diangkat ini begitu dekat dengan kehidupa sehari-hari. Apapun
yang kita kerjakan entah itu benar atau salah maka kita wajib mempertanggungjawabkan
perbuatan kita.
-
KEAMANAN
Keadaan aman; ketenteraman. Kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai
nasionalnya dari ancaman luar. Sesuai premisnya Ketika keamanan tidak memberi rasa
aman, dengan suka-suka kami menyuarakan rasa nyaman.
SESUKA-SUKA
Sesuka-suka menurut KBBI, artinya adalah sesuka hati dan semau-maunya. Sesuka-suka
dalam cerita naskah ini adalah meskipun kita melakukan sesuatu dengan sesuka hati, kita tapi
kita harus tau efeknya untuk kita dan masyarakat nanti. Dan setelah tau efeknya maka kita
harus mempertanggungjawabkan perbuatan sesuka sesuka itu dengan benar.
Poin-poin tersebut yang melatarbelakangi naskah drama dengan lakon Sesuka-suka ini
terlahir. Berawal dari kebiasaan para pemimpin di negeri ini yang suka korupsi, berawal dari
kebiasaan kita yang melakukan sesuatu tidak bertanggung jawab, dan pihak keamanan di
negeri ini yang suka bermasalah maka kolaborasi dari ketiga tema itu menjadi benang
merah ide cerita Sesuka-suka.
-
Sinopsis:
Alkisah disebuah negeri antah berantah, nan jauh berada dalam ranah nyata manusia. Negeri
Citra. Negeri yang rupanya teratur dan damai, lamat-lamat mengalami dekadensi dan
degradasi moral. Penyebab awalnya adalah salah satu aktivis mahasiswi yang bernama Binar,
mempunyai ayah dan ayahnya melakukan tindak korupsi. Ayah binar korupsi kasus
pengadaan dana pendidikan, setelah ia korupsi ia pergi meninggalkan anak dan istrinya ke
luar negeri citra. Ketika Ibunya tau bahwa suaminya melakukan korupsi dan pergi
meninggalkan keluarganya dengan perempuan lain, ia terkena stroke dan meninggal dunia.
Dengan kejadian yang menyakitkan hati dan jiwanya tersebut, ia bertekad untuk melakukan
balas dendam dan pemberontakan. Ketika lolongan dan rintihan suara rakyat tidak
didengarkan, ketika hukum di negeri citra tidak berjalan, ketika para penegak hukum
bergerak lamban, dan ketika keadilan tertindas kekuasaan yang penuh kepalsuan, Binar
dengan jiwa aktivis, ingin melakukan suatu perubahan agar di negeri yang ia tempati,
substansi dan aplikasinya menjadi lebih baik lagi.
Ia menyebut dirinya pemberontak intelektual. Teman-temannya dan masyarakat tidak ada
yang peduli dengan aksi Binar. Mereka menganggap apa yang dilakukan Binar itu tidak
efektif, menurutnya lebih baik dengan jalan diplomasi daripada demo. Tapi di negeri itu
semua usaha diplomasi sudah dilakukan, tapi tidak berbuah hasil. Ia pun mencari solusi.
Dengan bukti-bukti yang ia dapat dari media dan dosen pembimbingnya yang serbatahu,
berwawasan dan berpengalaman, ia membunuh satu persatu para koruptor dengan motif dan
waktu yang berbeda-beda. Ketika para koruptor telah terbunuh, para pihak keamanan,
penegak hukum dan masyarakat di negeri itu baru mulai heboh. Mereka tidak percaya bahwa
para koruptor di negeri itu telah terbunuh secara misterius. Para pihak keamanan dan penegak
hukum melakukan konferensi pers terkait peristiwa tersebut.
Dengan kematian para koruptor itu, reaksi masyarakat antara ada yang setuju, ada yang tidak
setuju, dan ada juga yang tidak mau tahu. Setelah kondisi di negeri citra makin banyak yang
membicarakan peristiwa matinya para koruptor, dan menjadi headline di berbagai media
massa, para penegak hukum pun masih bergerak lamban. Hingga kedatangan Binar ke kantor
penegak hukum, untuk menyerahkan diri. Ia bertanggung jawab atas semua yang ia lakukan.
Para penegak hukum semakin heran dan kebingungan dengan sikap dan tindakan Binar
-
tersebut. Setelah mendapat penjelasan, akhirnya Binar resmi di tetapkan menjadi tersangka.
Ia dihukum mati oleh pihak keamanan negeri Citra.
Dramatic Personae
1. Binar : berani, tegar, konsisten, bertanggung jawab
2. Ibu Binar : penyayang
3. Pak Toni/Ayah binar : serakah, licik
4. Saras : cerewet, genit
5. Tara : berfikir lama, bila bicara selalu repetisi
6. Dosen Risa : bijaksana, berwawasan
7. Pers Dela : wartawan magang, suka curhat
8. Pers Doli : wartawan senior, pemarah
9. Ibu Tati : penjual gado-gado, cerewet, sok tahu
10. Kasidak Sinta : Kepala Sadik (Satuan Disiplin Keamanan): tegas,
berwibawa, ditakuti anak buah, bicara banyak aksi sedikit
11. Sidak Morfa : temperamental
12. Sidak Fona : centil, suka dandan
13. Penyiar
14. Narasumber
15. Selingkuhan
16. Koruptor 1
17. Koruptor 2
18. Koruptor 3
19. Koruptor 4
20. Klien koruptor
21. Istri koruptor
22. Dokter
23. Para Penembak Mati
24. Para Pers
25. Para Pelayat
-
BABAK I
PEMBUKA
PANGGUNG PENUH OLEH SEKUMPULAN RAKYAT YANG BERBENTUK
SETENGAH LINGKARAN. DI TENGAH KERUMUNAN RAKYAT, ADA SOSOK
PEREMPUAN YANG BERGERAK BEDA SENDIRI DARI PARA RAKYAT LAINNYA.
PARA RAKYAT MEMBENTUK GERAKAN DAN TARIAN SIMBOLIK HINGGA
DATANG PARA KORUPTOR DI TENGAH-TENGAH KERUMUNAN RAKYAT.
MUSIK TERDENGAR INGAR-BINGAR. PARA KORUPTOR TERTAWA, PARA
RAKYAT MENDERITA. SOSOK PEREMPUAN DITENGAH TERSEBUT
MEMBERIKAN SEMANGAT KEPADA RAKYAT AGAR BANGKIT. KEMUDIAN
PARA KORUPTOR TERJATUH, PARA RAKYAT MELANJUTKAN TARIAN
SIMBOLIK DENGAN MUSIK DAN LAGU YANG SEMAKIN INGAR-BINGAR.
NEGERI BASI
Negeri ini negerinya negeri basi
Negerinya banyak tikus berdasi
Negeri ini memang negeri merana
Semuanya serba sesuka-suka ha ha
PARA RAKYAT LAMAT-LAMAT KELUAR PANGGUNG, LAGU TERUS
BERDENDANG. TINGGAL SOSOK PEREMPUAN ITU BERTARUNG MELAWAN
PARA KORUPTOR. HINGGA PEREMPUAN ITU KELUAR PANGGUNG BERIRINGAN
DENGAN PARA KORUPTOR.
LAMPU BERUBAH
PANGGUNG BERISI DUA ORANG YANG MASING-MASING DATANG DARI ARAH
BERLAWANAN. TONI SATRONI SEORANG KORUPTOR KELAS KAKAP DI NEGERI
CITRA, KABUR KELUAR NEGERI BERSAMA REKAN BISNISNYA MUGO SUTOYO.
DI SEBUAH CAFE YANG BERISI DUA KURSI DAN SATU MEJA, TONI DAN MUGO
MELAKUKAN GERAKAN SIMBOLIK YANG MENGGAMBARKAN MEREKA
-
SEDANG BETRANSAKSI UANG HASIL KORUPSI. MUSIK BERNUANSA GELAP
MENGIRINGI MEREKA BERTRANSAKSI DAN BERSALAMAN. SEMUA GERAKAN
TANPA DIALOG. HINGGA MUSIK FADE OUT PERLAHAN.
TONI:
Kerja yang bagus mugo, kemampuan Anda berne-ne (mikir panjang lalu dipotong)
MUGO:
Bernegoisasi?
TONI:
Oh! haha (senang) tentunya, lalu Anda mengela-la (mikir panjang lalu dipotong)
MUGO:
Mengelabui?
TONI:
OH! Tepat hahaha (makin senang) kemudian Anda berke-ke (mikir panjang lalu dipotong)
MUGO:
Berkelit?
TONI:
Ohya! hahahaha tepat sekali (euforia) Anda mampu berkelit dan kabur lalu membawa ini
semua adalah hal yang luar biasa. Anda patut diacungi jem-jem... (mikir panjang lalu
dipotong)
MUGO:
Jempol pak?
TONI:
OHIYA HAHAHA BETUL SEKALI JEMPOL (senang luar biasa, lalu ia mengeluarkan
jempol tangan dan kakinya keatas meja) hebat juga kau mengerti maksudku!
-
MUGO:
Iya dong pak hahaha, buat apa saya dibayar mahal tapi hasilnya nggak maksimal?
(menghadap ke penonton)
PAK TONI MENGELUARKAN JEMPOL TANGAN DAN KAKINYA KEATAS MEJA,
KEMUDIAN IA TERJATUH DARI KURSINYA.
TONI:
MUGO! Tolong saya!
MUGO:
Ohiya pak! Aduh maaf pak! saya kalo udah lupa sama dunia, jadi semena-mena..
(membangunkan pak Toni ke kursinya)
TONI:
Aduh euforia yang berlebihan uhuk-uhuk (terbatuk) haha tapi dengan ini semua kita nggak
perlu kerja keras lagi, cukup kerja cerdas sekali, hasilnya sampe mati! Hahaha.
MUGO:
Haha betul sekali pak! Sekali berkorban, untuk hidup yang lebih menyenangkan. (jeda
kemudian ekspresi berubah) tapi pak, bagaimana dengan Binar?
TONI:
Oh itu anak (terkaget, lalu bangkit dari kursi) Binar?
LAMPU PADAM
SATU PAGI RUMAH BINAR
BINAR AYAH BINAR IBU BINAR SELINGKUHAN
-
DI SEBUAH RUMAH YANG TIDAK TERLALU BESAR, TERDAPAT SEBUAH
KELUARGA YANG SEDANG MENGALAMI KONFLIK. TONI SATRONI SEDANG
BERSIAP MEMAKAI JAS UNTUK PERGI KE KANTOR DENGAN KOPER
BAWAANNYA. BINAR SEDANG MENYUAPI IBUNYA YANG SEDANG SAKIT DI
KASUR DENGAN BUBUR AYAM. TONI, AYAH BINAR SETELAH MEMAKAI JAS,
IA TAMPAK SEDANG MERAPIKAN BAJU DARI LEMARI KE KOPERNYA.
SETELAH MELIHAT AYAH YANG HENDAK PERGI, BINAR MEMARAHI DAN
MENCEGAH AYAHNYA PERGI, NAMUN AYAHNYA LEBIH DULU PERGI
MENINGGALKAN MEREKA. LAMPU BERUBAH.
MASIH DALAM SITUASI YANG SAMA, AYAHNYA DATANG BERSAMA
SELINGKUHANNYA KE RUMAH. TERJADILAH SEBUAH PERDEBATAN DAN
PERCEKCOKAN DIANTARA MEREKA. SEBUAH PERDEBATAN ITU
DIGAMBARKAN TANPA DIALOG, TAPI DENGAN GERAKAN SIMBOLIK DAN
DIIRINGI MUSIK PADUAN SUARA BERNUANSA GELAP. HINGGA KOPER BERISI
UANG MILIK AYAHNYA BERHASIL BINAR REBUT HINGGA ISINYA KELUAR.
KEMUDIAN AYAHNYA DAN SELINGKUHANNYA PANIK, LALU MEREKA
MEMBERESKAN UANG-UANG YANG BERSERAKAN DI LANTAI. AKHIRNYA
AYAHNYA DENGAN SELINGKUHANNYA PERGI MENINGGALKAN MEREKA
BERDUA. MUSIK FADE OUT.
IBU:
Sudahlah nak, biarkanlah ayahmu pergi, kalau ia memang lebih bahagia dengan pekerjaan
baru dan orang yang dicintainya (bicara serak dan terbatuk)
BINAR:
Tapi bu! Ayah pergi setelah ia berhasil masuk dunia baru yang padahal sama-sama kita
bantu.
IBU:
Mungkin jabatan barunya sebagai politisi, dapat melupakan jati dirinya. (bicara serak dan
terbatuk)
BINAR:
-
Apa karena itu Ayah jadi nggak punya hati nurani?
IBU:
Satu hal yang pasti nak, kamu harus memperjuangkan kejujuran, keadilan dan kebenaran di
negeri ini nak. (kemudian meninggal)
BINAR:
Ibu! Ibu bangun ibu! Huuh, ibu kebiasaan deh kalo udah tidur lupa sama badan (Ia terdiam
sejenak dan raut wajahnya berubah sedih dan panik) Ibu bangun! (teriak sambil memeriksa
denyut nadi dan jantungnya) Ibu jangan tinggalin Binar sendiri! Ibu! (lalu ia menelpon
dokter)
KEMUDIAN DATANGLAH DOKTER MEMERIKSA IBU BINAR. TANPA DIALOG,
TAPI DENGAN GERAKAN SIMBOLIK DAN MUSIK. SETELAH DOKTER
MEMERIKSA, TERNYATA IBUNYA SUDAH TIDAK BERNYAWA LAGI. SETELAH
ITU DOKTER PERGI, DATANGLAH BEBERAPA ORANG DENGAN PAKAIAN
HITAM-HITAM MENGELILINGI JASAD IBU BINAR. BINAR MENANGIS SEJADI-
JADINYA. MUSIK NUANSA DUKA MENGIRI.
BINAR:
(menangis lalu maju ke tengah panggung) ibu yang berarti dalam hidup aku kini telah pergi,
binar mungkin tidak akan bisa berbinar kalau harus ditinggal sendiri.Tapi hidup harus terus
berjalan, apapun keadaan yang menghadang. Karena kekuasaan, mereka dapat bertindak
suka-suka. AKU AKAN DATANG, MENUNTUT SEMUA YANG HILANG! Aku akan
memperjuangkan ini semua dengan sesukaku!
RUMAH BINAR DI PASANG PAPAN BERTULISKAN SEGEL OLEH SEORANG
PETUGAS.
LAMPU PADAM
-
DUA SIANG JALAN RAYA. DEPAN GEDUNG SPP (SATUAN
PERTANGGUNGJAWABAN PEMIMPIN)
BINAR PARA KORUPTOR SARAS TARA
PARA KORUPTOR MASUK KEPANGGUNG MELAKUKAN TARIAN SIMBOLIK.
BINAR BERADA DITENGAH MEMBELAKANGI PENONTON SAMBIL
MELAKUKAN GERAKAN DEMO DENGAN PENGERAS SUARA. MUSIK
MENGIRINGI TARIAN SIMBOLIK ITU HINGGA MUSIK FADE OUT PARA
KORUPTOR KELUAR PANGGUNG. LALU BINAR DENGAN PENGERAS SUARA
BERDEMO MENUNTUT AGAR PARA TERDUGA KORUPSI DISELESAIKAN
KASUSNYA.
BINAR:
Kepada teman-teman semua yang mengaku mencintai negerinya! Kalian semua dimana?
(emosi dan sedih, ia mencari-cari disudut depan panggung) alasan cuma akan jadi alasan
yang setiap saat bisa kalian telan! janji tinggallah janji yang setiap saat bisa kalian ingkari!
Mana kesepakatan kalian kemarin yang katanya ingin bersuara lantang demi masa depan
negeri ini teman-teman? Kalian bicara komitmen? Ada dua macam yang saya tahu. Nol dan
seratus. Nol adalah keterikatan untuk tidak melakukan sesuatu, dan seratus adalah
kesepakatan dari hati untuk memperjuangkan sesuatu (tegar, menghadap lurus kedepan)
Kalian tahu kenapa saya berada disini dan nggak ada yang nemenin? Yang pertama, agar
negeri citra ini citranya bisa kembali baik. Agar negeri yang menakutkan dibalik sebuah
keindahan ini, tidak berdampak buruk bagi semuanya. Dan yang terakhir. Kenapa saya
berteriak-teriak memperjuangkan negeri ini, dari para tikus berdasi, tapi nggak ada yang
berpartisipasi? Mungkin karena semua penduduk disini perasaannya udah mati, nggak peduli!
Yang penting bagi mereka, bisa makan nasi tiga kali sehari, abis itu mati. Maka dari itu
teman-teman mari kita beraksi mengakhiri semua penderitaan ini. Hancurkan semua
kebusukan dari kekuasaan.. (terpotong dengan kehadiran temannya)
TIBA-TIBA DATANG SARAS DENGAN MOTOR, IA MEMBERHENTIKAN
MOTORNYA DIDEKAT BINAR BERDEMO. SUARA BINAR FADE OUT NAMUN
GERAKAN TETAP BERJALAN. SARAS LAMA-LAMA KESAL DENGAN BINAR
YANG MASIH SETIA DEMO MESKI TIDAK ADA HASILNYA.
-
SARAS:
Nar..
BINAR:
Hancurkan semua kebusukan dari kekuasaan
SARAS:
Nar!
BINAR;
Hancurkan semua kebusukan dari kekuasaan.
SARAS:
BINAR BINAR BINAR BINAR BINAR! (kesal lalu mengambil kursi dari tempat Binar)
Aduh siang-siang begini masih aja kamu berurusan dengan debu! Nggak ada arti yang dapat
menaungi dari suara-suara sia itu!
KEMUDIAN BINAR MENGHAMPIRI SARAS DAN BERDIALOG DENGAN
PENGERAS SUARA PERSIS DI SAMPING TELINGANYA.
BINAR:
Eh saras? Mau ikut demo juga?
SARAS:
Hey! Lo kalo ngomong liat-liat dong! (kesal, melemparkan sepatu ke arah Binar) Toa segede
bacot lo, lo taro di kuping gue! Mikir dong! Ini motor gue lah haha kenapa? Pengen? Gue lagi
nunggu Tara nih, mau ke salon. Mau ikut gak lo?
BINAR:
Ada juga gue yang nanya sama lu ras, lu mau ikut demo nggak supaya para tikus berdasi
cepet diadili?
SARAS:
-
Hah? Demo masak nasi? Yah masak nasi doang mah gampang nar, nggak usah pake demo
segala. Lagian nasi kok di demo, nasi tuh dimakan.
BINAR:
Saras! (kesel, lalu balikmelemparkan sepatunyan Binar) maksud saya demo supaya praktik
korupsi di negeri ini itu, bisa hilang! Disini gue akan memperjuangkan kejujuran, keadilan
dan keberanian demi amanah ibu gue! Eh ras daripada kesalon mending ke THT deh, urus
dulu kuping lu.
SARAS:
Ini semua gara-gara lo tau gak! (megang kupingnya) yailah nar, lu teriak-teriak sampe suara
lu berubah jadi emas, tetep aja ibu lo gak bakal hidup lagi
KEMUDIAN DATANG TARA DENGAN CIRI KHASNYA, BERJALAN SAMBIL
BERNYANYI MENGHAMPIRI MEREKA.
TARA:
Kalian semua mencari saya ya? Apa saya yang mencari kalian? Lebih baik maafkan saya
yang datang terlambat, karena sudah hampir dua minggu saya tidak makan soto babat. Hal itu
mengakibatkan otak dan otot saya lemot. Ayo saras markibat. Mari kita berangkat! Binar kau
ikut dengan kami ya? Atau kita yang ikut binar? (dengan irama dan nada, bergerak seperti
balerina)
SARAS:
Haduhh Tara kalo ngomong suka dibalik nggak straight to the point! Kemana aja sih lo tar?
Gue nungggu disini udah lebih 2 menit lewat 2, 2 detik sampe hampir berlumut tau gak!
SARAS:
Terserah lo deh! Yaudah mau berangkat sekarang apa enggak? Soalnya gue juga nanti ada
janji sama om Jono (memegang dagu Tara) Eh iya Binar lo juga mau ikut gak? Daripada
disini demo teriak-teriak gak jelas sendirian kaya orang gak berpendirian,mending demo
masak atau demo jadi model gitu. Lah ini demo soal tikus berdasi! Mana gue ngerti!
Udahlah nar, ikhlasin aja kepergian ibu lo. Doi juga pasti udah seneng kok di surga.
-
TARA:
Iya nar lagian ibu kamu udah mati kan? (dengan tampang polos)
BINAR:
Tara! (kesal) eh ehem emang udah mati sih (seperti berbisik diantara keduanya)
TARA:
Syukurlah (tampang tidak berdosa) Iya nar, kamu sudah melakukan demo ini yang kesekian
kalinya, tapi hasilnya? Ibu kamu gak hidup lagi kan? Benar itu kata saras binar, daripada
kamu terus teriak-teriak dan berpandangan nanar tapi gak bikin tenar. Mending kamu jangan
teriak-teriak dan berpandangan nanar, alangkah baiknya benar kata saras, alangkah baiknya
kamu ikut kita ke salon, ya ke salon sama kita biar jadi tenar.
BINAR:
Gue nggak mau menelan ludah gue sendiri karena nggak konsisten dengan perkataan dan
perbuatan. Gue akan terus berjuang hingga suara gue didengar, agar para sidak penegak
hukum di negeri ini paham apa yang ibu amanahkan, dan gue akan terus
memperjuangkannya!
SARAS:
Oh gitu, okelah yaudah salam aja ya buat para tikus berdasi itu. Dikasih yang enak, malah
nyari yang ribet. Kita duluan ya nar mau creambath dulu. (sedikit bersimpati)
TARA:
Iya kita mengucapkan salam perpisahan untukmu ya nar. Kita mau berangkat dulu ya.
Alangkah baiknya hati-hati dijalan ya nar. Bye, take care.
KEMUDIAN MEREKA MELENGGANG PERGI DENGAN MOTORNYA, BINAR
TERHERAN-HERAN DENGAN SIKAP TEMANNYA YANG AJAIB ITU. LALU IA
MELANJUTKAN DEMO LAGI.
BINAR:
-
Negeri yang sedang berduka tapi mereka malah berfoya-foya? Begitulah manusia kalo udah
kehilangan perasannya, nggak peka terhadap lingkungan sekitarnya. Boro-boro untuk
lingkungan, untuk diri sendiri aja masih patut dipertanyakan (mengambil pengeras suara dan
memulai kembali demonya)
WAHAI SIDAK SANG PENEGAK DAN PARA PEMIMPIN YANG PENUH
PENCITRAAN DI NEGERI CITRA INI! ADILI PARA TIKUS BERDASI! TIDAK ADA
TEMPAT UNTUK PARA KORUPTOR MENGHIRUP UDARA DI NEGERI INI! USUT
TUNTAS KASUS-KASUS YANG BEREDAR DENGAN MOTIF YANG BERAGAM.
TANGKAP JUGA PENCURI HARTA NEGARA YANG KABUR KE NEGERI LUAR,
YANG MEMBUAT IBUKU MENINGGALKANKU. SEMUA BERAWAL DARI DIA
SANG PELOPOR TINDAK PIDANA YANG MERUGIKAN RAKYAT. TANGKAP
PELAKU SECEPATNYANYA, ADILI DENGAN HUKUM YANG BERLAKU.
LAKUKAN SESUKA KALIAN DENGAN PENUH TANGGUNG JAWAB, UNTUK
MENGHANCURKAN SEMUA KEBUSUKAN DARI KEKUASAAN!
HINGGA MUSIK PENGIRING DAN LAMPU MATI PERLAHAN-LAHAN SEIRING
SUARA BINAR FADE OUT.
TIGA PAGI KOSAN BINAR
BINAR
BINAR TERTIDUR BERSAMA TUMPUKAN TUGASNYA, KEMUDIAN IA
TERBANGUN SAAT RADIO KESAYANGANNYA MASIH MENYALA DARI
SEMALAM HINGGA PAGI. DI RADIO ITU TERDENGAR BAGIAN AKHIR LAGU
DARI BAND INDIE SUKA-SUKA HINGGA LAGU ITU SELESAI LALU MASUK KE
PROGRAM SIARAN BERITA PAGI, YANG MENYIARKAN TENTANG KASUS-
KASUS KORUPSI YANG SEDANG MARAK TERJADI DI NEGERI CITRA. PENYIAR
DAN NARASUMBER BERADA BERADA DI SATU PANGGUNG DENGAN BINAR,
NAMUN DIPISAHKAN OLEH LAMPU.
-
PENYIAR:
Selamat pagi, selamat bertemu dengan matahari kembali, semangat menjalani hari bagi
pendengar setia radio FTS FM. Saya Nindita akan menemani sohibers FTS FM hingga pukul
9 nanti. Iya, para sohibers tadi adalah lagu dari band suka-suka dengan judulnya bersama
lagi. Bagi anda yang telah ditinggalkan oleh orang yang anda cintai, mungkin lagu tadi bisa
mengobati keresahan hati para sohibers FTS FM. Baik sohibers, di hari senin yang cerah
secercah harapan akan selalu ada bagi jiwa yang terhanyut kalut. Namun bagi pribadi dan
jiwa yang kuat, setumpuk harapan akan selalu ada bagi mereka yang terus berjuang. Jadi
jangan males-malesan ya sob! Yang masih terjebak macet, hatinya jangan ikutan macet.
Siapa tau pas lagi di mobil jodohnya ada disebelah jendela mobil kamu aahhayy, yang masih
meringkuk dalam selimut ayo bangun nanti kesiangan, eh kamunya malah marahin keadaan,
itu kan salah kamu yang gak disiplin hehe. Baik sohibers FTS FM, dipagi ini kita kedatangan
narasumber yang akan bercerita banyak tentang kondisi perekonomian dan politik di negeri
ini yang katanya makin carut marut dengan kehadiran para koruptor yang merajalela. Aduh
pagi-pagi omongannya berat ya hehe. Baik langsung kita sapa saja pada Ibu Amirah. Apa
kabar Ibu Ami? Semangat pagi!
NARASUMBER:
Baik tentunya mbak Nindita. Semangat pagi!
PENYIAR:
Jadi apa yang bapak bisa informasikan kepada kita semua tentang kasus korupsi yang
semakin merajalela dan meluluhlantahkan negeri ini? Duile bahasanya yee kalo ngomong
sama tokoh intelektual hehe.
NARASUMBER:
Baik mbak Nindita, bisa langsung saya jelaskan bahwasanya sejarah kasus korupsi di negeri
ini dulunya tidak ada, namun ketika ada salah seorang pegawai yang bekerja di sidak (satuan
integral disiplin dan keamanan) kemudian diangkat menjadi pimpinan di sidak karena
prestasi kerjanya, ia pun menyalahgunakan kekuasaannya. Ia kabur membawa uang dalam
proyek pembangunan infrastruktur kantor sidak. Bersama uang itu Ia kabur ke negeri lain.
Nah dengan kejadian itu, para pejabat dinegeri kita jadi terinspirasi melakukan kejahatan
yang merugikan rakyat dan negara. (Binar mulai terbangun dari tidurnya dengan ngulet-
-
ngulet lalu mendengarkan radio) seolah berpendapat, hidupnya bisa makmur dan sejahtera
dengan cara instan yaitu korupsi.
Akibatnya seperti jamur di musim hujan, seperti api bertemu bensin, makin liar dan
merambat cepat. Contohnya yang terbaru ini adalah kasus penggelapan dana pajak yang
dilakukan oleh Jono salah satu pegawai cerdas yang menyalahgunakan kecerdasannya untuk
kemaksiatan, lalu ada pemimpin dibididang kesehatan, pak Samin yang melakukan
penyelewengan dana pembangunan gedung rumah sakit, kemudian ada kasus penggelapan
dana pendidikan SMA oleh pak Omen. Dan yang terakhir dan baru-baru ini ada kasus
penyelewengan pembangunan gedung teater di salah satu kampus di negeri ini oleh bu Mela.
KEMUDIAN BINAR MELIHAT JAM DI HPNYA BAHWA SUDAH MENUNJUKAN
PUKUL DELAPAN.
BINAR:
Hah gila ini udah jam delapan! Parah gue telat. Mana jam pertama ada mata kuliah
komunikasi politik sama bu Rissa. Tugas mana tugas? (mematikan radio, ia panik mencari
kertas tugas dan jaketnya) aduh mandi mana mandi? Aduh jaket mana jaket? Mana nanti ada
UTS lagi. UTS mana UTS? Eh aduh kok jadi ngaco gini, keasikan denger mario dulu sih tadi,
eh bukan keasikan denger mario juga sih, tapi karena tikus berdasi yang pagi-pagi udah
beraksi (menyalahkan diri sendiri) Tenang binar jangan panik, semua akan baik-baik aja,
kalau ada masalah itu yang dicari solusi bukan situasi. Oke kalem, tenang. Apalagi yang
ketinggalan? Oke sip nggak ada, semua lengkap. Dadah mario radioku paling macho.
(mencium radionya lalu ia bergegas pergi menuju kampus)
LAMPU PADAM
-
EMPAT PAGI KELAS DI KAMPUS
BINAR DOSEN RISA SARAS TARA
DI KELAS ADA IBU RISA DAN MAHASISWANYA SARAS DAN TARA. PAGI ITU
MATA KULIAH KOMUNIKASI POLITIK AKAN MENGADAKAN UTS. BINAR
MAHASISWA YANG TERKENAL RAJIN, BELUM DATANG. LALU IBU RISA
MEMBUKA KELAS.
DOSEN RISA:
Selamat pagi semuanya, salam sejahtera untuk kita semua. Selamat mensyukuri karunia
Tuhan, karena berkat rahmat dan kuasanya kita semua dapat berkumpul disini dalam keadaan
sehat walafiat. Amin. Pagi hari adalah tempat bertemunya matahari dengan semangat para
manusia di bumi untuk memulai aktifitasnya. Matahari pertama kali hadir di pagi hari
karena..
SELAMA DOSEN RISA BERICARA PANJANG LEBAR, SARAS DAN TARA
MELAKUKAN GERAKAN YANG KONYOL. MEMBUAT DOSEN RISA
KEBINGUNGAN DAN KESAL
DOSEN RISA:
HEY! Kalian berdua ngapain?
SARAS:
Maaf bu, saya potong. Ibu Risa mau pidato apa ngajar? To the point aja bu kita disini gak
punya banyak waktu, nanti waktu kita menjawab soal UTS kepotong beberapa menit karena
salam sapa dari ibu yang terlalu lama. Maaf yah bu saya lancang tapi ini demi kebahagiaan
bersama
TARA:
Benar bu, kalau ibu ingin pidato, di istana kepemimpinan aja. Iya bu benar, kalau ibu mau
ngajar ibu bisa langsung to the point. Langsung ke pokok persoalan. Ya ibu bisa langsung
membagi kertas soalnya pada kita semua. Alangkah baiknya kalau pidato ibu dipending
-
dahulu lalu sesegera mungkin membagikan soal dan kertas jawaban ke kita. Alangkah
baiknya bu, percaya pada kita
DOSEN RISA:
Percaya pada kalian adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya, kalian saja sudah membuat
waktu terbuang cukup lama dengan argumentasi yang tidak kontemplatif tapi konsumtif. Oke
sebelumnya adakah bangku dikelas ini belum terisi karena ketidakhadiran dari teman kalian?
Siapakah gerangan?
SARAS:
Binar bu. Udah nggak usah tungguin dia bu, kelamaan! Paling-paling dia juga lagi teriak-
teriak gak jelas di pinggir jalan menuntut yang nggak perlu sampe semaput!
TARA:
Iya bu udah tinggal aja, bisa lama nungguin dia. Percuma pasti dia lagi teriak-teriak
di..(dipotong Ibu Risa
DOSEN RISA:
Stop! Kalau ibu membiarkan kamu bicara terus Tara, sampe akhir pementasan isinya Cuma
dialog kamu yang sok musikal dan diulang-ulang terus. Oke kita langsung saja mengawali
UTS komunikasi politik ini.
SEKONYONG-KONYONG BINAR HADIR DENGAN LARI DAN NAFASNYA
TERENGAH-ENGAH.
BINAR:
Permisi bu (salim ke tangan bu Risa) maaf saya telat karena kelalaian saya sendiri yang
kurang disiplin (ia langsung duduk di kursi yang tersedia)
RISA:
Tumben sekali kamu telat Binar, biasanya kamu sudah hadir dikampus ketika matahari
belum terbit dan berbinar.
-
BINAR:
Iya bu tadi pagi ada masalah, soalnya..
SARAS:
Aduhh udah dehh gak usah curhat juga kali, jarum panjang ini udah bergerak maju terus loh!
(liat ke jam tangan) apalagi setelah kuliah ini nanti gue juga mau janjian sama Om Jono.
Udah bu ayo kita mulai UTS-nya.
DOSEN RISA:
Ingat ya kalian sudah pada dewasa, jadi tidak perlu ibu mengawasi kalian. Kaya tahanan
koruptor aja di awasi.
Kemudian Ibu risa memberi lembar ujian ke para mahasiwa, setelah mereka mendapat
lembar ujian. Mereka semua melakukan gerakan montase Ujian Tengah Stress dengan
diiringi musik. Gerakan itu menggambarkan Saras dan Tara yang mencoba ingin mencontek
jawaban Binar, namun selalu gagal. Hingga gerakan itu selesai dengan diakhiri Binar yang
selesai duluan mengerjakan soal.
DOSEN RISA:
Oh sudah selesai nak? Bagus. Baik, bagi yang sudah selesai, diperbolehkan untuk
meninggalkan kelas. (sambil merapihkan berkas-berkas dan memeriksa kertas jawaban
mahasiswa lain)
SARAS:
Binar! Tungguin kita! Gue belom selesai! Mau kemana? (dengan suara yang dipelankan)
TARA:
Iya Binar tungguin kita, kita masih ingin.. (tiba-tiba mulutnya di tutup oleh tangan Saras)
BINAR:
Maaf ras, gue ada urusan penting mau ketemu sama om Jono. (ngeledek Saras)
LAMPU PADAM
-
LIMA SORE TAMAN JAJAN
BINAR DOSEN RISA SARAS TARA
TAMAN JAJAN ADALAH KANTIN KAMPUS. DISITU TERDAPAT PEDAGANG
GADO-GADO, NAMANYA GODA-GODA JEMPOLAN PENJUAL GODA-GODA
ITU UNIK, IA HANYA TAMPAK SUARA DAN TANGANNYA SAJA. NAMUN,
DISITU BELAKANGAN SEPI PEMBELI, HAL ITU KARENA EFEK KORUPTOR
YANG RAMAI MENJARAH EKONOMI NEGERI CITRA. HAL ITU MENJADIKAN
HARGA SAYURAN DI PASARAN MENJADI MAHAL. TAPI AKHIRNYA DATANG
JUGA PELANGGAN YANG TIDAK TAHU BAHWA HARGA GODA-GODA
JEMPOLAN KINI NAIK. ORANG ITU ADALAH DOSEN RISA, BINAR, SARAS DAN
TARA YANG MENGHABISKAN SENJA SETELAH PULANG KULIAH UNTUK
MAKAN.
IBU TATI:
Nyari uang itu susah, jadi bersyukurlah yang bisa dapet uang dengan cara instan! Gak usah
capek-capek kerja, eh kebahagian di depan mata. Kaya berita yang lagi hot belakangan ini,
ya koruptor. Saking hot-nye cabe aja sampe jadi naik karena doi gak mau kalah pamor
sama para koruptor. Aduh sore-sore malah ngomongin orang! Pamali Tati! (nyalahin diri
sendiri) abis gara-gara dagangan dari pagi sampe sekarang gak ada yang beli! Gimana gak
keki! Por yor inpo nih, goda-goda itu semacam sayuran plus tahu dan tempe yang di
selimutin pake bumbu kacang. Itulah goda-goda di negeri ini yang pemimpinnya kaye, eh
rakyatnya menderite.
Itu semua karena koruptor yang ngambil uang di negeri ini!
eh para rakyat yang kena korbannye! Harga jengkol dan pare naik, harga bawang dan
cabe ikut-ikutan menggila, eh tapi harga diri malah turun amit-amit deh!
KEMUDIAN IBU RISA DATANG UNTUK MEMBELI.
DOSEN RISA:
Ibu goda-godanya ya satu (mengetok meja dagangan seperti biasa)
IBU TATI:
-
Pedes apa nggak bu? (memberi tanda jempol)
DOSEN RISA:
Pedes ya, cabenya rawit semua.
IBU TATI:
(memberi tanda jempol kebawah)
DOSEN RISA:
Loh kenapa bu?
IBU TATI:
Rawitnya abis bu, adanya cabe merah.
DOSEN RISA:
Oh yaudahlah nggak apa-apa, yang penting pedes.
KEMUDIAN DOSEN RISA MENGELUARKAN NOTEBOOK-NYA DARI TAS. LALU
BINAR DATANG DENGAN TERGESA-TEGA.
BINAR:
Ah gila emang itu si marno! Makin banyak aja orang bermuka lebih dari satu. Nggak puas
apa mereka sama muka aslinya? (menasihati ke arah penonton)
DOSEN RISA:
Eh Binar, ada apa gerangan?
BINAR:
Eh Ibu Risa ada disini juga (merubah ekspresinya) ini bu ketua kelas saya yang seharusnya
jadi contoh buat temen-temennya, malah koruspi uang fotokopian buku! Gimana negeri ini
mau sejahtera kalo korupsi jadi hobi?
DOSEN RISA:
Berawal dari kebiasaan buruk, akan jadi sifat yang menetap, terus dari sifat buruk itu
-
hasilnya pun akan terlihat. Mungkin kamu hanya dekat dengan seseorang yang kamu sukai.
Dan seringkali kamu menghindari orang yang tidak kamu sukai, padahal dari dialah kamu
akan mengenal sudut pandang yang baru.
BINAR:
Maksud Ibu?
IBU TATI:
Maksudnye Ibu Risa itu kamu kudu beli goda-goda dulu, biar ngobrolnya asoy. Iya kagak
bu? (menaruh goda-goda di meja, dan memainkan jempol seperti biasa)
BINAR:
Yee bu Tati tanpa disuruh tadi sebenernya saya juga pengen beli goda-godanya, satu
nggak pedes ya.
IBU TATI:
(mengeluarkan kelingking)
BINAR:
Loh? Kok kelingking bu?
IBU TATI:
(menggantinya dengan jempol)
TIBA-TIBA DATANG SARAS DAN TARA DUDUK DI KURSI.
SARAS:
Aduuh om Jono, kamu cool banget sih tadi. Diem-diem buat hati gue yang asem jadi
mesem-mesem. Lumayan deh sekarang uang jajan nambah, jaman sekarang hidup itu
susah! butuh duit! Nah untuk depetin secara instan itu sulit! Daripada berurusan sama
hukum karena nyelewengin duit, lebih baik sedikit bertingkah genit! Ahh om Jono. (memukul
kedua lengannya sendiri)
TARA:
alangkah baiknya dewasa ini hal seperti itu dijauhi deh ras, daripada nanti di hampiri sama
-
dia punya istri! Mau nyari mati? Mati kok dicari alangkah baiknya mencari uang dengan
mencuci baju tetangga. Kan lumayan buat pemasukan mahasiswa. Iya mahasiswa kan
butuh pemasukan agar kuliahnya bisa menawan.
SARAS:
Ah bisa aja lo sok-sokan merendah untuk meninggi, sok pake muji! basi tau kaya pejabat
yang suka ngumbar janji!
BINAR:
Saras kok nggak nyambung? Kupingnya masih bermasalah ya?
TARA:
Iya alangkah baiknya para pejabat itu basi! kaya makan nasi terus dimasukin dikaos kaki.
SARAS:
Untung om jono enggak basi ya, tapi wangi! apalagi duitnya tebelnya bisa sampe 30 centi
karena kerjaannya setiap hari berurusan sama money hihi.
KEMUDIAN IBU TATI MENYOLEK SARAS DAN TARA.
IBU TATI:
Nah yang kaya model ntu tuh bahayanye bikin mati kipe! Uang panas! Hhhhh (menggigil
menyindir) bikin pencernaan suka bermasaleh kalo makan pake uang yang sumbernya
kagak jelas. Yang bikin harga-harga bahan pokok naek, yang bikin dagangan gue kurang
laris lagi kaya dulu. Tiati neng entar ikut keciduk sama Sidak! Berabe! Kasian lu punya
orangtue!
SARAS:
Aduh apaansih bu Tati kalo ngomong suka ngelantur! fitnah lebih kejam daripada fatimeh
janda muda yang kerjanya suka ngegoda! Goda-godanya satu bu sedeng aja ya.
TARA:
Jadi kamu lupa sama aku? Yang kerjanya suka merayu? Aku juga bu samain.
-
IBU TATI:
Oke nenng. (memberikan jempol tapi salah)
SARAS DAN TARA:
Ibu? (membenarkan jempolnya)
DOSEN RISA:
Wah tambah rame ya disini. (melihat notebook-nya)
BINAR:
Iya nih bu, jadi makin asik untuk diskusi! (memandang serius ke dosen Risa)
DOSEN RISA:
Hmm iya kenapa nar? tambah rame nih followers ibu di dunia maya. (menunjuk ke notebook-
nya)
BINAR:
Yaampun Ibu Risa, saya serius bu ingin bertanya. Tadi tentang ucapan ibu yang dekat
dengan seseorang dan tidak dengan seseorang dapat berpengaruh terhadap sudut pandang
maksudnya apa bu?
DOSEN RISA:
Baik, sebelum kamu mendapat jawaban dari saya, saya ingin dapat jawaban dulu dari kamu.
kamu tadi pagi kenapa telat?
BINAR:
Karena saya kesiangan bu, setelah bangun saya nggak langsung berangkat, tapi saya
dengar radio dulu. Beritanya itu tentang orang-orang penting di negeri ini yang terduga
melakukan korupsi. Karena topik yang diangkat begitu hangat, sementara saya juga
membutuhkan informasi tersebut untuk bukti dan bahan saya melakukan demo. Demi negeri
ini agar terbebas dari korupsi. Oleh karena itu saya jadi keterusan, maafkan saya bu.
IBU TATI:
-
WAH! Pak Jono pasti termasuk tuh! Udah kebukti itu mah, pegawai keuangan biasa bisa
dapet gaji sampe miliaran! Kan bikin heran! (meletakkan goda-goda ke saras dan tara)
SARAS:
Sekali lagi bu Tati fitnah, nanti gue laporin lo ke Sidak! Biar mulutnya dijaga! gak berkoar
sesuka vokal!
BINAR:
Benar saras! Tadi pagi saya mendengar di radio, para terduga korupsinya ada Jono
Marjono, Omen Senomen, Samin Siramin dan Broto Sutoro. Dan saya yakin, mereka
bukanlah terduga, melainkan sudah tersangka.
DOSEN RISA:
Dan masing-masing dari mereka mempunyai pekerjaan dan kasus yang berbeda-beda
(memandang ke notebook, lalu ke Binar) oke Binar, seharusnya kamu tau tentan prioritas.
Kalau tugas utama kamu sebagai mahasiswa itu kuliah, sedangkan kegiatan-kegiatan diluar
kuliah jangan sampai menganggu aktivitas akademik kamu.
SARAS:
Tuh dengerin nar! Jangan sok iye deh lu, urus dulu idup lu. Makan aja kadang masih suka
ngutang haha.
TARA:
Nah tuh denger nar, alangkah baiknya makan itu ngutang. eh iya ras tapi bener juga yang
disebut Binar, kemaren saya nonton di televisi kalo negeri ini mengalami in..in..in. (mikir
keras)
DOSEN RISA:
Instabilitas. Ya memang benar adanya bahwa Jono Marjono, Omen Senomen, Samin
Siramin dan Broto Sutoro itu diduga melakukan praktik pencucian uang di lembaga-lembaga
yang mereka tempati. Mereka seperti pengikut jejak Pak Toni, yang membuat korupsi
merajalela di negeri ini. Namun sampai sekarang jejak Pak Toni belum dapat diidentifikasi.
Semua berita-berita itu bisa kalian dapati di berbagai media di negeri ini. Disini kita tinggal
menunggu sidak (penegak keamanan) bergerak, apa dugaan mereka punya bukti yang kuat
-
untuk menjadikan mereka tersangka, atau tidak.
BINAR:
Dengan kondisi negeri yang mengalami krisis multidimensional, apakah masih ada waktu
untuk menyelamatkannya? Sementara yang terduga itu sebenarnya adalah tersangka bu.
Percayalah! Kerja penegak hukum dinegeri ini tidak lebih cepat dari keong.
DOSEN RISA:
Ya memang demikian adanya Binar, tapi kita itu harus ikuti prosedur hukum di negeri ini.
Semuanya harus jelas secara transparan dan bertanggungjawab, bukan asal judge! Ibu
kemarin baca tulisan kamu disalah satu kolom opini di media, Selain artikel, kamu juga nulis
cerpen, saya rasa kamu mempunyai bakat jadi penulis. Lebih baik daripada kamu ikut demo
nggak jelas ngabisin waktu dan tenaga/ (melihat jam tangannya) baik ibu pergi dulu ya anak-
anak, ada janji sama teman dosen. Ini bu tati, ambil saja kembaliannya buat nambah biaya
kehidupan sehari-hari. (memberi uang ke Ibu Tati, lalu pergi)
IBU TATI:
Wah makasih banyak ibu dosen, semoga gajinya naek, makmur, tentram, dan sejahtera.
(memberikan dua jempol)
BINAR:
Aktivis selain aktif di ranah panggung, juga harus bisa berkiprah dengan pena. Yah Ibu
Risa pergi duluan, padahal ada hal penting yang pengen gue tanya lagi. Gue yakin banget
ini sebenernya.
SARAS:
Yahilahh nanya apaansi? Sok tua lu ngurusin masalah ekonomi dan kesejahteraan, pake
segala ngurusin masalah yang jelas-jelas pemimpin di negeri ini aja malah nggak peduli.
Urusin noh penampilan lu, cewek sih kaya cowok. Yakin apaan? Yakin gak punya duit buat
beli baju apa? Haha.
TARA:
Nah itu dia! Alangkah baiknya.. (dipotong dengan tangan Binar menutupi mulutnya)
-
BINAR:
Maaf yah Tara, kita lagi buru-buru. Jadi gini Ras, gue pengen nanya sama lu, apa bener Om
Jono itu pegawai di bidang keuangan? Awal mula lu kenal dia dari mana?
SARAS:
Yah yah yah kan mulai kepo! Haha makanya jadi orang jangan muna! Lu pengen kecpiratan
uang Om Jono kan? Asal lo tau, motor itu hasil kedekatan gue sama om jono! Haha bisa
banget lu jaga image di depan Ibu Risa, tapi sebenrnya lu juga pengen uang om Jono haha.
BINAR:
Bukan! Bukan itu! (langsung mengoreksi dirinya)eh iya deng gue itu mau ketemu sama dia
pengen minta uang tambahan buat bayar kosan ras, gak usah motor deh. Uang aja, gue lagi
cekak banget. Honor dari ngirim cerpen kemaren udah abis buat beli buku. Plis lu bisa
kenalin gue ke Om Jono kesayangan lu itu gak?
SARAS:
Hahahaha dasar binar binarr ketauan juga belang lu! Tapi syaratnya itu lu harus dandan
secantik dan seunik mungkin! Jangan jadi cewe yang pasaran dan murahan. Om jono suka
sama cewe yang sok-sok jual mahal dan high class, karena itu buat dia penasaran.
BINAR:
Oke siap! Kapan kita bisa ketemu dia?
SARAS:
(mengangkat handphone-nya) halo iya om? Oke-oke om siap deh om Jono ku yang mabis
hihi. Siap om dadahh muahh.
BINAR:
oke sekarang kita bisa ketemu dia?
SARAS:
wuihh buru-buru amat sih neng haha udah gak sabar yaa haha, gak sabar sama uangnya atau
yang... (Binar langsung menarik tangan Saras keluar panggung) hey sabar dulu binar! Semua
itu ada prosesnya gak bisa langsung hari ini lo dapet duit bla-bla.
-
TARA:
Kok aku ditingggal sendiri begini? Eh tungguin aku! Saras! Binar! aku nggak cukup punya
banyak uang (ingin keluar panggung tapi ditarik Ibu Tati)
IBU TATI:
Eh elo mau kemane? Bayar dulu ini semua. Kalo nggak lo gue jadiin karyawan disini
seharian.
TARA KEMUDIAN BERLUTUT MINTAA MAAF DAN JEMPOL IBU TATI
MEMBERIKAN SINYAL MARAH.
LAMPU PADAM
ENAM SORE KANTOR SIDAK
KASIDAK SINTA MORFA FONA PERES DELA PERES DOLI
SAAT KONDISI POLITIK DAN PEREKONOMIAN DI NEGERI CITRA SEMAKIN
KACAU KARENA ULAH PARA KORUPTOR, PIHAK SIDAK (PENEGAK HUKUM
DAN KEADILAN) MELAKUKAN KONFERESI PERES UNTUK
MENGINFORMASIKAN KEPADA MASYARAKAT BAHWA PARA TERDUGA
KORUPSI ITU SUDAH MENJADI TERSANGKA.
KASIDAK SINTA :
Pada hari ini penyidik sidak telah menetapkan lima tersangka kasus korupsi, dan berkas
perkara kelima-limanya akan segera diurus. Lima tersangka tersebut antara lain, yang
pertama adalah seorang pegawai keuangan berinisial JM, yang kedua ada pemimpin di
bidang kesehatan dengan inisial OM. Kemudian dua tersangka lagi dengan inisial SS, seorang
kepala sekolah di suatu SMA sentosa, dan BS seorang dosen sekaligus rektor di kampus
sejahtera. Keempat tersangka tersebut, dalam waktu dekat akan segera dilakukan tindakan
lain. Itu yang bisa kami sampaikan, mungkin ada yang ingin disampaikan atau ditanyakan
oleh temen-temen peres, kami persilahkan.
-
PERES DOLI:
Lalu bagaimana dengan kasus yang lain seperti kenaikan harga cabe rawit yang diam-diam
mencekit? Serta harga tiket konser dan bioskop yang selangit? Dengan keadaan seperti itu
nanti saya jadi sulit untuk mendapatkan tontonan hiburan yang harganya bikin saya pailit.
Apa? Kenapa? Bagaimana? Dimana dan kapan bu?
PERES DELA:
DOLI! Kamu harus tau etika peres! Wartawan, jurnalis dan peres itu mempunya kode etik!
Kamu jangan melantarkan pertanyaan yang nggak ada kaitannya sama pokok permasalahan!
Malah curhat! Maaf bu sebelumnya, dia peres magang, kebanyakan begadang otaknya jadi
blank. Kembali ke topik bu, apakah ada orang-orang yang berada disekitarnya yang
berpotensi jadi tersangka?
FONA:
Aduh kalian ini kepengen tau banget jadi orang! Ya cari tau sendiri lah, usaha! Emang lo itu
siapa kita? Ngaca dong nih kaya gue biar kece! (sambil make up dan kasih kaca ke peres)
aduh kece gak ya gue? Apa perlu operasi plastik lagi ya biar tambah menarik.
MORFA:
Heh Fona! Nyuruh orang lain ngaca padahal sendirinya udah ngaca tapi nggak peka dan
nggak tau etika! Kita itu lagi diliput media! Jaga sopan santun dan citra kita! Gpp pencitraan
daripada pencacian! Dasar centil nggak punya kepribadian.
KASIDAK SINTA:
Hey kalian! Jaga ketertiban dan wibawa kalian! Kita ini lagi konferesi peres! Bukan arena
keributan dan perkelahian. Kita sedang ditonton ribuan bahkan jutaan pasang mata yang lagi
nonton kita! Bersikap seprofesional mungkin! Apapun yang terjadi penonton melihat kita itu
menginginkan yang terbaik! Gak mau tau mereka kalo kita semua punya kepribadian yang
salah.
MORFA:
Tapi bu kasidak Sinta, yang nggak punya etika itu ya si fona! Masa mau konferesi peres pake
make up terus! Gak nyadar apa kalo kejelekannya lebih tebel dari bedaknnya! Ibu itu sebagai
-
pemimpin harus paham tau nggak dengan keadaan! Apa perlu ibu saya kudeta biar kita semua
sejahtera!
KASIDAK SINTA:
Heh morfa kamu tidak sadar dengan lencana level ini? Bintang kamu itu cuma tiga!
Sedangkan saya ada... (melihat ke bajunya sendiri)
MORFA:
DUA! HAHAHA! DUA! HAHAHA.
KASIDAK SINTA:
Wah ada yang gak beres nih! (mencari lencana di meja peres) nah ini liat! Bintang saya lima!
(naik ke atas meja untuk pamer) nah ini udah kaya hotel kan! Haha udah kalian semua jaga
citra dan jaga wibawa di depan peres media!
MORFA:
LAH!? Ibu sendiri noh liat apa perlu ngaca pake kaca fona? (merebut kaca dari fona) nihh!
Ibu berdiri di atas meja! Padahal lagi konferesi pers! Dimana muka ibu hah?
KASIDAK SINTA:
Oh iya maaf pemirsa dan peres sekalian. (merasa bersalah dan turun dari meja)
PARA PERES MELEMPAR KERTAS KE ARAH KASIDAK SINTA DAN
MENGHUJATNYA.
KASIDAK SINTA:
Mohon maaf kepada semua rekan-rekan peres dan media, atas kegaduhan yang tidak
terduga. Baik, kepada teman-teman peres silahkan dilanjutkan pertanyaan tadi yang sempat
tertunda.
PERES DOLI:
-
Lalu bagaimana dengan harga cabe rawit yang masih selangit? Bagaimana juga dengan artis-
artis luar negeri yang konser di negeri ini, tapi harga tiketnya bikin saya menjerit? Apa
solusinya bu? (histeris sedih)
PERES DELA:
DOLI! Sekali lagi kamu melontarkan pernyataan berbau curhat, kamu saya pecat! (marah)
Kembali ke topik bu, jadi apakah ada orang-orang yang berada disekitarnya yang berpotensi
jadi tersangka? Adakah yang dikambing hitamkan atas semua peristiwa yang merugikan
rakyat banyak?
KASIDAK SINTA:
Ya untuk masalah orang-orang disekitar tersangka yang berpotensi jadi tersangka juga masih
dalam penyidikan, masih belum ditemukan titik terang. Tapi akan segera dan selalu kami
usahakan untuk menyingkap kasus-kasus tersebut.
FONA:
Halo iya jeng? (mengangkat telepon dan jeda mendengarkan) kenapa ya? APA!? (menjerit
histeris) ada diskon besar-besaran untuk program facial dan creambath? Aduhh saya mau
dong jeng! Kapan dan dimana? Ah sekarang? Aduh yang bener? Saya sebenarnya lagi kerja
sih, tapi demi diskon apa sih yang enggak!
MORFA:
Halo! Iye kenapa? (mengangkat telepon dan jeda mendengarkan) APA!? Si Jeko anak
kesayangan gue tawuran lagi? Hah bener-bener tuh anak gak tau diuntung, kemaren padahal
udah ibu bantuin supaya gak masuk penjara karena udah gak sengaja ngebunuh orang. Eh
sekarang malah bertingkah lagi! Udah gue kesana sekarang! (mematikan teleponnya) gilak
yak jeko, tuh anak siapa sih! Masih aja tawuran, padahal mau udah gak jaman! Sekarang kan
jamannya anak muda yang berkarya! Aduh gue mesti samper tuh anak. Oiya tadi dimana ya
tempatnya? (menelepon lagi) halo sorry tadi gue lupa, dijalan mana? Oh dijalan kebisingan
raya, oke gue kesana! (mematikan telepon lalu bergegas keluar panggung)
KASIDAK SINTA:
Loh morfa! Kamu mau kemana? Ini konferesi peres belom selesai! Sesuai motto kita:
mengayomi hingga jadi solusi, melindungi hingga permasalahan berhenti!
-
MORFA:
Maaf bos Sinta yang terhormat! Ini menyangkut nyawa orang. Saya ijin pamit dulu.
KASIDAK SINTA:
Lalu kamu Fona mau kemana? Ingat sesuai motto institusi kita: mengayomi hingga jadi
solusi, melindungi hingga permasalahan berhenti! Jadi enggak ada yang boleh pergi
meninggalkan ruangan ini hingga konferesi peres selesai. Ini penting! Jangan merusak citra
institusi!
FONA:
Aduh bos Sinta, mana yang lebih penting melewatkan diskon sampe 99,9 % dalam setahun
sekali, apa ngurusin masalah korupsi yang terjadi setiap hari? Duh ya saya cabut dulu bu.
MEREKA BERDUA MENINGGALKAN PANGGUNG, KASIDAK SINTA
KEBINGUNGAN. MUSIK TERDENGAR SEDIKIT SENDU.
KASIDAK SINTA:
MORFA! FONA!
PERES DELA:
Lalu maksud ibu tadi dengan tindakan lain itu apa ya? Kira-kira para koruptor itu akan
dihukum seperti apa dan berapa lama?
KASIDAK SINTA:
Iya pokoknya semua akan baik-baik saja. Semua akan segera selesai kasusnya. (panik)
PERES DELA DAN DOLI:
Tapi bu, bagaimana dengan kasusnya?
KASIDAK SINTA:
Iya akan segera kami urus semuanya.
PERES DELA DAN DOLI:
Tapi bu, bagaimana dengan kasusnya?
-
KASIDAK SINTA:
Iya akan segera kami urus semuanya! (emosi naik lalu memukul meja dengan keras)
LAMPU PADAM
TUJUH SORE CAFE CINTA
BINAR KORUPTOR JONO MARONO SARAS
KETIKA PARA TERDUGA KORUPTOR STATUSNYA TELAH DITETAPKAN
MENJADI TERSANGKA, BINAR SANG AKTIVIS MEMPUNYAI RENCANA KEPADA
SALAH SEORANG KORUPTOR. DI CAFE CINTA, TERDAPAT SEORANG
KORUPTOR BERNAMA JONO MARONO SEDANG DUDUK MEMBACA KORAN
MENUNGGU KEDATANGAN SARAS, MAHASISWI LANGGANAN KENCANNYA.
SARAS MENJANJIKAN SEORANG MAHASISWI BARU BERNAMA BINAR
SEBAGAI BARANG BARU. BINAR, SARAS DAN OM JONO TELAH SEPAKAT. TAPI
BINAR SEBENARNYA MEMPUNYAI RENCANA LAIN YANG TIDAK DIKETAHUI
SARAS DAN OM JONO. MUSIK TERDENGAR PELAN BERNADA JAZZ.
JONO:
(menutup koran yang menutupi wajahnya di meja) Aku sekarang sudah tidak bisa lagi
bergerak bebas di negeri ini, orang-orang sudah mengenaliku. Bahaya ini! Aduh mana saras
lama sekali ini! Katanya mau memperkenalkan barang bagus padaku. Aku mau mesen
minum aja sekarang jadi takut ada yang mengenaliku. Gawat ini! Ayo saras mana sih (mulai
menelepon) Saras kamu dimana? Cepatlah om sudah menunggu terlalu lama disini, keburu
lapuk ini.
SARAS:
Om Jono udah nunggu lama ya? Uuh sabar dong om ini aku ada di belakang kursi om loh.
JONO:
-
Aduh saras kamu ini emang bisa aja ya ngagetin! Bikin jantung om bergemuruhlah hahaha.
SARAS:
Ini om yang namanya Binar, lucu kan?
BINAR DAN OM JONO SALING KENALAN LALU MEREKA SEMUA DUDUK DI
KURSI YANG DISEDIAKAN.
JONO:
Aduh kamu emang paling ngerti deh soal selera om. (mencubit dagu Saras)
SARAS:
Ya, you know lah om Jono kaya gak tau Saras aja hehe. Yaudah om aku pergi dulu ya, Binar
ditempat biasa ya.
SARAS KELUAR PANGGUNG.
JONO:
Kamu temen sekelasnya saras ya? Ohiya tadi siapa nama kamu manis? Hehe.
BINAR:
Iya om, Binar om. (grogi)
JONO:
Uuuh kok grogi gitu jawabnya, kalem aja dulu. Masih baru sih ya pantes (mencubit dagu
Binar tapi ditolak) Ohiya biar suasannya cair kita minum dulu yuk. Om pesenin ya. Pelayan-
pelayan!
BINAR:
Eh iya gak usah om! Ini aku bawa minuman tadi beli dikampus. Spesial buat om nihh
(mencoba merayu) Enak banget loh om Es teh rasa kopi! (mengeluarkan dua botol minuman
dari tasnya) cobain diminum om!
-
JONO:
Wah gak salah emang saras ngenalin kamu ke om, selain ramah, inisiatifnya pun tinggi! Tau
aja kalo om belom pesen minuman dan lagi aus hehe. Om minum ya Binar (setelah minum ,
jeda sebentar) oiya jadi kamu temen sekelas Saras ya Binar, berarti semester 4. Rumah kamu
dimana nar?
BINAR:
Iya om semester 4. Saya ngekos om, di jalan Kebisingan Raya.
JONO:
Hmm oh gitu ya itu dekat dengan rumah om juga, rumah om di jalan Kemakmuran Raya.
Hmm oh iya kok lama-lama om pusing ya abis minum minuman kamu.
BINAR:
Oh itu suggest mungkin om, om grogi liat cewe manis kaya saya.
KEMUDIAN, OM JONO AMBRUK DI KURSINYA.
BINAR:
Untuk menghadapi orang seperti Anda tak perlu banyak bicara, tapi lihatlah konsekuensi atas
semua perbuatan anda yang menyengsarakan rakyat banyak.
LAMPU PADAM
DELAPAN SORE KOSAN BINAR
BINAR
SETELAH MEMBUNUH KORUPTOR PERTAMA, BINAR MERASA BERSALAH DAN
GALAU. SEBELUMNYA IA TIDAK PERNAH MELAKUKAN TINDAKAN
MELAWAN HUKUM APALAGI SAMPAI MENGHABISKAN NYAWA ORANG.
MESKIPUN YANG DIBUNUH ADALAH SEORANG KORUPTOR, IA TETAP MERASA
BERSALAH. HINGGA IA MENDENGARKAN RADIO KESAYANGANNYA YANG
-
MEMBERITAKAN TENTANG HUKUMAN MEMBUNUH, DAN TAMPAK GURATAN
PENYESALAN DARI WAJAHNYA.
PENYIAR:
Selamat malam, selamat bertemu dengan bintang-bintang dan bulan yang setia menemani
kalian hingga larut malam. Masih bersama saya, Nindita yang akan menemani malam kalian
hingga terlelap hingga pukul 12 nanti. Baik pendengar setia radio FTS FM, dimalam ini saya
mempunyai topik hangat untuk dibahas, yakni tentang KESALAHAN DALAM
PEMBENARAN wih apa tuh maksudnya? Alasan, alasan, dan alasan itulah hal yang
dikemukakan ketika dihadapkan dalam situasi terjepit yang akan menjerumuskan kita ke
dalam jurang kesalahan. Singkatnya, bagaimanapun caranya harus cari alasan biar nggak
disalahahin. Tidak perlu jauh melihat ke orang lain, kita pun terkadang melakukan hal
demikian demi menyelamatkan muka atau nama baik kita. Nah sohibers FTS FM, nggak
melakukan kesalahan untuk mengupayakan kebenaran kan? Untuk menemani kalian yang
belum tidur karena segala permasalahannya, Nindita punya lagu yang dapat menginspirasi
sohibers FTS FM. Sesuka band dengan judulnya Renungan Malam.
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan
bila anda sedang takut, jangan terlalu takut.
Karena keseimbangan sikap adalah penentu
ketepatan perjalanan kesuksesan anda
Anda hanya dekat dengan mereka yang anda
sukai. Dan seringkali anda menghindari orang
yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah
Anda akan mengenal sudut pandang yang baru
Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui
mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan
tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan
yang kemudian anda dapat
-
BINAR:
Gue gak pernah ngelakuin ini sebelumnya! Ini semua karena ayah yang pergi ninggalin Binar
dan ibu dengan kesalahan terbesar! Negeri ini harus terhindar dari para koruptor seperti ayah!
Supaya rakyat gak berkorban lagi. Gue gak melakukan kesalahan untuk pembenaran!
AHHHHH! (pikirannya bingung, galau, dan kacau balau)
DISAAT LAGU RENUNGAN MALAM DIMAINKAN DI RADIO, BINAR MAKIN
MENJADI GALAU TAK KARUAN HINGGA LAGU ITU TUNTAS.
LAMPU PADAM
SEMBILAN SIANG KELAS KAMPUS
BINAR DOSEN RISA SARAS TARA
SETELAH UTS SELESAI, KELAS SEDANG ADA MATA KULIAH MEMBAHAS
SITUASI POLITIK NEGERI DAN DINAMIKANYA DENGAN KORUPSI YANG
MERAJALELA TAPI TIDAK SEGERA DIADILI.
DOSEN RISA:
Jadi anak-anak setelah UTS kemarin, kita sekarang membahas tentang SITUASI POLITIK
NEGERI CITRA DAN DINAMIKANYA. Ada yang ingin mengawalinya dengan
pertanyaan? Kita diskusi ya bukan ceramah satu arah dari Ibu.
SARAS:
Bu! Saya.
DOSEN RISA:
Iya Saras dipersilahkan.
SARAS:
Kelas ini kapan selesainya bu? Saya gak bersemangat setelah Om Jono sekarang susah
dihubungi.
-
DOSEN RISA:
Aduh Saras yang benar dong kalau ingin mengajukan pertanyaan. Kalau memang kamu tidak
niat kuliah ibu, bisa silahkan keluar untuk menemui Om Jono yang kamu maksud. Eh
sebentar ras, Om Jono itu yang korupsi dana keuangan di negeri ini bukan? Jono Marono?
SARAS:
Uuh bukan bu! Jangan suka fitnah jadi orang, kalau gak pengen omongannya ketelen. Om
Jono itu bilang ke Saras nama lengkapnya Jono Merana. Udah bu saya ikut apa kata saran ibu
tadi. (ia keluar panggung)
TARA:
Ibu Risa! Saya mau bertanya juga!
DOSEN RISA:
Iya silahkan Tara.
TARA:
Apa saya boleh ikut dengan Saras? Soalnya dia sahabat saya sejak SD, susah bareng, senang
bareng bu.
DOSEN RISA:
Aduh kalian ini semua kenapa? Oke silahkan. Binar tidak sekalian?
TARA:
Ayo binar ikut sama kita yuk, kita bisa jalan-jalan ke toko buku nanti deh biar bisa ngejawab
pertanyaan kamu. Lebih pasti daripada dari ibu ini. (meninggalkan panggung)
DOSEN RISA:
Binar?
BINAR:
Tidak bu, saya punya tanggung jawab dan prinsip. Saya ingin bertanya bu, mungkin sedikit di
luar topik pembahasan kuliah kita kali ini. Mengapa para koruptor yang sudah ditetapkan
menjadi tersangka, tidak segera diadil? Kenapa proses hukumnya berbelit-belit? Kenapa di
-
negeri ini hukuman para koruptor adalah di potong masa tahanan? Sedangkan di negeri lain
hukumannya di potong tangan.
DOSEN RISA:
Baik Binar, akan ibu jawab satu-satu. Kenapa para koruptor tidak segera dihukum, sementara
statusnya jelas sudah tersangka itu karena pemerintah mengikuti prosedur hukum yang
berlaku. Tidak bisa asal penjara. Untuk proses hukum yang berbelit-belit itu mungkin karena
ada oknum sidak penegak hukum yang takut mengadili orang yang punya kuasa di negeri ini.
Mereka lebih bergerak cepat bila yang mendapat masalah itu orang susah. Sedangkan untuk
masa potong tahanan, itu karena dari sidak penegak hukum takut dengan para penguasa. Para
koruptor kadang suka menyuap para penegak hukum.
BINAR:
Lalu kenapa masyarakat di negeri ini tidak yang mau beraksi demi terciptanya keamanan,
ketentraman dan kenyamanan? Kenapa mereka malah suka bersembunyi di zona
kenyamanan, sementara kekamanan itu tidak mampu memberi rasa aman! Kenapa mereka
tidak mau ikut turun kejalan? Agar suara kita didengar? Karena ketika permasalahan
dibiarkan berlarut, maka akan timbul lagi persoalan baru. Lebih baik punya solusi dengan
resiko daripada mengungkit masalah tapi mundur ditempat.
DOSEN RISA:
Karena dari mereka semua mungkin tidak ada yang ingin mengambil resiko, tidak ada yang
berani.
BINAR:
Tidak ada yang berani? (ekspresi tersenyum sinis)
LAMPU PADAM
-
BABAK II
SEPULUH MALAM RUMAH KORUPTOR OMEN SENOMEN
BINAR KORUPTOR OMEN ISTRI KORUPTOR OMEN
KETIKA BINAR MENDAPATKAN JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN
PERMASALAHAN DARI DOSENNYA, IA KINI MEMPUNYAI DASAR UNTUK
MELAKUKAN PEMBUNUHAN LAGI TERHADAP PARA KORUPTOR.
KORUPTOR OMEN
Ma besok kita jalan-jalan yuk, papa udah bosan sama negeri ini.
ISTRI:
Hmm tumben banget papa ngajak mama jalan-jalan.
KORUPTOR OMEN:
Iya ma, papa abis dapet rezeki nih hehe.
ISTRI:
Waww! Oke deh pa, yuk kita bobo biar besok kita bisa cepet pergi.
LAMPU SEMUA GELAP. DI KAMAR TIDUR, TERDAPAT KORUPTOR OMEN DAN
ISTRINYA SEDANG TERTIDUR PULAS. BINAR DENGAN PAKAIAN SEPERTI
MALING MASUK PERLAHAN-LAHAN KE RUMAH DENGAN MENGENAKAN
SENTER. IA MENCARI-CARI DIMANA KAMAR TEMPAT KORUPTOR OMEN
TIDUR, HINGGA IA MENABRAK KASUR YANG BERADA DIBELAKANGNYA,
SEKETIKA LAMPU NYALA MENYOROT KASUR.
BINAR:
Oh ini dia dalang dibalik naiknya harga pendidikan di negeri ini. Perlakuanmu yang
mempersulit anak bangsa ini supaya cerdas, akan berakhir malam ini
-
BINAR MENGELUARKAN PISAU DARI SAKUNYA, TAPI KETIKA IA INGIN
MENUSUK SANG KORUPTOR, ISTRINYA TERBANGUN DAN BERTERIAK KERAS.
LALU BINAR MENUTUP MULUT ISTRINYA DENGAN TANGAN KIRI,
SEDANGKAN TANGAN KANANNYA LANGSUNG MENUSUK PERUT SANG
KORUPTOR. BINAR LALU KABUR, MENINGGALKAN ISTRINYA YANG MENJERIT
HISTERIS MINTA TOLONG.
LAMPU PADAM. DARI SET RUMAH KORUPTOR BERGANTI KE SET RUMAH
SAKIT. LAMPU NYALA.
SEBELAS MALAM RUMAH SAKIT
BINAR KORUPTOR SAMIN
KETIKA BINAR TELAH MEMBUNUH KORUPTOR DI RUMAHNYA, KINI IA
MENCOBA MEMBUNUH KORUPTOR LAINNYA DI RUMAH SAKIT. KORUPTOR
SAMIN MENDERITA STROKE DAN LUMPUH. IA BERPURA-PURA MENJADI
DOKTER GADUNGAN DI RUANGAN YANG DITEMPATI KORUPTOR SAMIN.
BINAR:
Selamat pagi pak Samin, kita hari ini akan ada pemeriksaan rutin
KORUPTOR SAMIN:
Loh? Anda siapa? Memang dokter Aji kemana?
BINAR:
Saya diamanatkan oleh dokter Aji untuk menggantikan beliau, ia sedang ada tugas di luar
kota pak. Perkenalkan saya Dokter Asatra (menyalaminya) kata dokter Aji, demi kelancaran
proses penyembuhan sakit jantung bapak, bapak mesti disuntik.
KORUPTOR SAMIN:
Oh begitu dok, baiklah demi kesembuhan saya akan rela sakit disuntik. Lebih baik sakit
sekali daripada berlama disini.
-
BINAR:
Oke pak Samin, tahan ya (menyuntik tangannya) baik pak sudah kan tidak sakit? Nanti siang
bapak juga harus minum obat ini ya.
TAK BERSELANG LAMA, KORUPTOR SAMIN MEREGANGKAN NYAWA.
BINAR:
Siapa yang menanam dia yang akan menuai. Siapa berbuat jahat, balesannya bisa langsung di
dunia ataupun di akhirat. Tapi catatan perjalanan bapak untuk mengelabui para birokrasi di
rumah sakit ini hanya sampai saat ini. Anda korupsi dana pembangungan rumah sakit ini,
anda juga yang harus berakhir di rumah sakit ini.
LAMPU PADAM. SET RUMAH KORUPTOR DAN RUMAH SAKIT BERGANTI JADI
JALANAN KAMPUS. LAMPU NYALA
DUA BELAS SORE JALANAN KAMPUS
BINAR KORUPTOR MELA
BINAR TELAH MEMBUNUH KORUPTOR DI RUMAHNYA DAN DIRUMAH SAKIT.
DENGAN TEMPO YANG SINGKAT IA KINI MENCOBA MEMBUNUH KORUPTOR
LAINNYA. TARGET SELANJUTNYA ADALAH KORUPTOR MELA TERSANGKA
KASUS KORUPSI PENYELEWENGAN DANA PENGADAAN GEDUNG TEATER. IA
MEMBERHENTIKAN KORUPTOR MELA SAAT SEDANG INGIN PULANG DARI
KAMPUS DENGAN NAIK MOBIL. BINAR MENODONG PISTOL DI TENGAH JALAN
KAMPUS YANG SEPI. KORUPTOR MELA JALAN DENGAN MERANGKAK
MUNDUR.
KORUPTOR MELA:
Kamu siapa? Hah? Mau apa kamu? Jangan main-main sama pistol itu! Bahaya! Sekali
kepencet, matilah aku!
BINAR:
-
(membuka helm) gak usah banyak tanya, tanyakan saja pada ibu sendiri yang punya janji!
Mana janji ibu untuk membangun gedung teater di kampus kita? Bayaran udah naik, tapi
fasilitasnya munafik! Kita butuh tempat untuk berkarya bu! Bukan hanya terpaksa mendengar
janji ibu saat pemilihan rektor dua tahun lalu! Ini sudah terlalu lama bu. (menodongkan pistol
di depan mukanya)
KORUPTOR MELA
Hah? (terkaget) kamu kan mahasiswa yang minggu kemaren mengadakan demo di depan
kantor rektor! Siapa nama kamu? Tunggu nak, saya punya keuarga, anak dan istri. Cobalah
mengerti nak. (memohon)
BINAR:
Inilah balasan untuk orang yang punya kekuasaan tapi malah menyelewengkan (langsung
menembak ke jidatnya) ibu bawa keluarga, saya juga punya keluarga bu! (kabur dengan
memakai helmnya dengan waspada tinggi)
LAMPU PADAM
TIGA BELAS SIANG KOSAN BINAR
BINAR
BINAR TELAH MEMBUNUH SEMUA TERSANGKA KORUPTOR DI NEGERI YANG
IA TEMPATI. KINI IA MEMANDANGI SATU-SATU WAJAH PARA KORUPTOR
YANG TELAH IA BUNUH. WAJAH-WAJAH ITU TERGANTUNG DI TEMBOK
KAMAR KOSANNYA. IA MENCORET FOTO PARA KORUPTOR ITU DENGAN
MENANDAKAN MEREKA SEMUA TELAH TIADA.
BINAR:
Sebelum minta maaf sama saras, aku harus bilang terimakasih atas jasanya. Karena dia aku
bisa bertemu dengan om kesayangannya. Saras telah keliru mengartikan rasa cinta, dengan
materi ia dibutakan. Dan kini Om jono telah berada surga, surga yang tak pernah ada
-
keberadaannya haha (mencoret foto Jono marono lalu pindah ke foto sebelah) pendidikan
memanglah penting untuk menunjang kehidupan, tapi apalah arti pintar bila tidak bermoral
(mencoret foto omen lalu pindah ke foto sebelah) kesehatan itu begitu penting, hingga banyak
orang kehilangan uangya agar bisa cepat sembuh dengan fasilitas yang diberikan rumah sakit,
tapi kau mempersulit dengan dana yang didapat dari pemerintah kau malah mengentit
(mencoret foto Samin, lalu pindah ke sebelah) suaramu sok kuasa kala berbicara didepan
orang banyak, janjinya ditebar dengan mengatakan akan membangun gedung teater,
nyatanya? Karyamu kini ada dineraka!
MENCORET FOTO KORUPTOR BRITU, DAN IA LANGSUNG BERSENDER DI
KASUR. LAMPU PADAM. PROYEKTOR NYALA DI BACKDROP YANG
MENGGAMBARKAN SITUASI MASYARAKAT TERKINI DI NEGERI CITRA
SEHABIS PARA KORUPTOR DIBUNUH. MEREKA MASING-MASING
BERPENDAPAT.
LAMPU PADAM
EMPAT BELAS SORE KANTOR SIDAK
KASIDAK SINTA MORFA FONA PERES DELA PERES DOLI
KONDISI DI NEGERI CITRA MENGALAMI BANYAK MASALAH. KORUPTOR
YANG SEHARUSNYA DIHUKUM, MALAH TELAH TERBUNUH OLEH ORANG
YANG MASIH MISTERIUS. MASYRAKAT ADA YANG PRO DENGAN
PEMBUNUHAN KORUPTOR TERSEBUT, ADA PULA YANG KONTRA. KINI SIDAK
PENEGAK HUKUM MENGADAKAN KONFERENSI PERES, DENGAN TOPIK YANG
BERBEDA. MEREKA INGIN MENGETAHUI SIAPA DALANG DIBALIK SEMUA
PERISTIWA ITU.
KASIDAK SINTA:
Sebelum saya memulai konferesi peres yang maha dahsyat dan penting ini, saya ingin
menginformasikan kepada rekan sidak penegak hukum, agar selama masa konferesi peres ini
-
tidak boleh ada yang meninggalkan kantor sidak ini hingga terungkap semua yang mesti
diungkap. Mengerti Morfa dan Fona?
MORFA:
Iyaelaah ngerti! Emang kita masih kecil apa perlu di kasih tau.
KASIDAK SINTA:
Morfa! Jaga wibawa! Ingat bintangmu berapa?
MORFA:
Iya maaf bu (ekspresi tidak ikhlas)
KASIDAK SINTA:
Nah gitu! Kaya Fona dong! Anteng!
MORFA:
Yaelah bu kaya gak tau dia aja! Kalo udah ketemu make up mah gak bakal berhenti! Itu hasil
diskon kemaren tuh!
KASIDAK SINTA:
Morfa! Wibawa! Kita diliput banyak media! Bintang berapa?
MORFA:
Iya bu! Dua!
PERES DELA:
Sebelumnya juga saya mohon pengertiannya kepadar peres doli, agar tidak bertanya diluar
topik pembahasan. Kepada semua rekan peres disini juga mengerti?
SEMUA PERES SERENTAK BILANG MENGERTI.
-
PERES DELA:
Bagus! Ini serius! Kepada ibu kasidak Sinta, bagaimana tindakan sidak penegak hukum
terhadap situasi yang mulai kacau di negeri ini dengan terbunuhnya para koruptor secara
berurutan dengan motif yang beragam?
PERES DOLI:
Maaf bu Dela, saya potong. Boleh saya bertanya juga? Kali ini sesuai topik. Siapa dalang
dibalik semua peristiwa terbunuhnya para koruptor secara misterius itu?
FONA:
Maaf ibu kasidak Sinta, saya potong juga! Menurut saya yang membunuh para koruptor itu
adalah capster salon yang abis saya datengin. Gara-gara dia rambut saya sekarang jadi kusut!
Menurut saya dia punya rencana jahat yang telah berencana.
MORFA:
Maaf ibu kasidak Sinta, saya juga motong! Menurut saya yang membunuh para koruptor itu
adalah orangtua dari korban kekerasan anak saya. Ya, kemarin anak saya tawuran jatohin
korban, mungkin orangtua dari si korban gak terima. Dan ia menuntut balas dengan
membunuh para koruptor itu.
KASIDAK SINTA:
Hey kalian ini semua apa-apaansih! Nggak sopan dan gak beretika! Kita itu lagi masuk tivi!
Profesional dong! Jangan bikin malu, motong pembicaraan orang seenaknya! Nanti ada
waktunya!
MORFA dan FONA:
Loh kata ibu kan yang penting tidak meninggalkan ruangan ini sampai terungkap semua yang
mesti diungkap? Nah ini kita? Masih disini kan?
KASIDAK SINTA:
Aduh punya anak buah bloonnya minta ampun! Siapa sih pemimpinnya? Hah? Oke balik ke
topik, menurut hemat saya, yang membunuh para koruptor itu adalah orang terdekat dengan
para korban, yang mengetahui seluk beluk kehidupan si korban. Karena dilihat dari matinya,
-
mereka semua dibunuh dengan cara yang beragam. Hal itu dibutuhkan akses dan info tentang
kehidupan sehari-hari si korban.
PERES DOLI:
Oh seperti itu ya bu, kalau menurut saya sih mereka semua terbunuh karena ada yang
ngebunuh, dan mereka telah mati karena sudah tidak menghembuskan nafas lagi.
PERES DELA:
Haduhh doli! Lagi-lagi! Kalo itu semua orang juga tau kali! Hhhh (kesal) baik bu, jadi kira-
kira kapan ya pembunuh itu dapat terbunuh? Eh maksudnya dapat tertangkap! Karena hal itu
efeknya dapat berakibat banyak, terjadi instabilitas yang dapat membuat was-was rakyat.
KASIDAK SINTA:
Nah untuk itu, kami akan segera mencari dalang dibalik pembunuhan misterius ini. Kita akan
menyelidiki motifnya, lalu mencari tersangka dengan mengerahkan pasukan sidak dengan
efektif dan efisien.
PERES DELA:
Kira-kira adakah tips untuk masyarakat agar waspada terhadap pembunuhan berantai? Karena
sekarang di negeri ini masalah bertambah, yang kemarin banyak korupsi , namun sekarang
banyak yang terbunuh. Lalu masyarakat ada yang setuju dengan pembunuhan para koruptor
itu, karena katanya dapat menyuarakan hati rakyat yang tertindas karena korupsi.
KASIDAK SINTA
Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang
ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani.
Behati-hatilah terhadap semua yang nampak baik didepan, namun kenyataanya berbanding
terbalik dengan yang ada di depan.
PERES DELA:
Baik bu, tips dan nasihat yang dahysat! Pertanyaan terakhir, kira-kira kapan pembunuh itu
dapat ditemukan?
PERES DOLI:
-
Iya bu tapi kapan?
KEMUDIAN TERJADI SAHUTAN ANTAR PERS KAPAN MENJADI SEMAKIN
KENCANG DAN BERTEMPO CEPAT YANG SEMAKIN LAMA MENJADI SEMAKIN
GADUH DAN TAK TERKONTROL.
KASIDAK SINTA:
Ya! Akan segera kita cari siapa tersangkanya! Hingga lampu disini padam, saat itu juga kami
mulai beraksi.
LAMPU PADAM
LIMA BELAS PAGI KOSAN BINAR
BINAR
PARA SIDAK PENEGAK HUKUM MULAI BERGERAK UNTUK MENCARI SIAPA
DALANG DIBALIK SEMUA PERISTIWA PEMBUNUHAN BERANTAI ITU.
SEMENTARA, PARA RAKYAT MENDUKUNG TINDAKAN PEMBUNUH YANG
TELAH MEMBUNUH PARA KORUPTOR. NAMPAK BINAR SEDANG BERES-BERES
UNTUK PERGI KE KANTOR SIDAK PENEGAK HUKUM, UNTUK MENYERAHKAN
DIRI.
BINAR:
Aku harus pergi agar jejak itu tidak tertinggal disini.
BINAR SEDANG BERES-BERES, IA MEMASUKAN SEPUCUK PISTOL, SEBILAH
PISAU, SETUSUK JARUM SUNTIK DAN SE-SACHET RACUN ARSENIK DI DALAM
KOPER. SEMUA BARANG-BARANG ITU ADALAH BARANG BUKTI KETIKA IA
MEMBUNUH PARA KORUPTOR. IA MERAPIHKAN BARANG-BARANG ITU
DENGAN GERAKAN SIMBOLIK YANG PENUH MAKNA, SEPERTI IA INGIN
-
MELARIKAN DIRI. SELAMA GERAKAN ITU, MUSIK MEMAINKAN LAGU SUKA-
SUKA.
Suka takut
terlibat yang kusut
Suka risau
terlalu lama menunggu
Suka pilu
bila dirimu untukku semu
Suka nestapa
tidak memanfaatkan waktu yang tersedia
Suka pesimis
bila mengambil keputusan skeptis
Suka iba
saat cinta berakhir derita
Suka benci
jika hati tersandung iri dan dengki
Suka sakit
saat tubuh tak terawat
Suka ngelantur
Jika rutinitas tak teratur
Suka tak suka
berkhayal melebihi logika
Suka terpuruk
Waktu nyali menciut
Suka memaki
Terdegradasinya keadilan hakiki
Suka berdosa
saat membunuh yang tak berdosa
Suka-suka
-
Ketika keamanan tidak lagi memberi rasa aman, dengan suka-suka kami menyuarakan rasa
nyaman. Jejakmu terbaca aksiku.
LAGU DAN GERAKAN SIMBOLIK SELESAI SECARA BERIRINGAN. LAMPU
PADAM.
ENAM BELAS PAGI KANTOR SIDAK
KASIDAK SINTA MORFA FONA BINAR
PARA SIDAK PENEGAK HUKUM SEDANG BERUNDING TENTANG SIAPA
PEMBUNUH KORUPTOR. DENGAN MEJA DAN BANGKU YANG POSISINYA
SEJAJAR, MEREKA MERENCANAKAN SESUATU AGAR PEMBUNUHNYA CEPAT
TERTANGKAP, AGAR CITRA PENEGAK HUKUM DI NEGERINYA TIDAK BURUK.
DISAAT MEREKA BERENCANA, DATANGLAH BINAR MEMBAWA TANDA
TANYA.
KASIDAK SINTA:
Kepada rekan-rekan semua, kita sudah telat beberapa langkah dalam mengatasi kasus-kasus
hukum di negeri ini. Dari mulai kasus korupsi, hingga kasus tersebut telah diselesaikan
dengan datangnya kasus baru, yaitu pembunuhan berantai kepada para koruptor oleh orang
yang masih belum dikenal. Jadi mohon keseriusannya kepada rekan-rekan semua untuk
sama-sama mencari siapa tersangkanya. Tidak ada yang pergi duluan meninggalkan
panggung ini, dan juga tidak ada yang memotong. Semua paham? Dan bagi yang bisa
menemukan tersangka, akan saya beri hadiah. (dengan begitu formal)
MORFA dan FONA:
Baik bu kita paham! (barengan)
KASIDAK SINTA:
Oke langsung saja pada pokok persoalan, kira-kira menurut Anda Fona siapa tersangkanya
dan apa motifnya ia membunuh para koruptor?
FONA:
-
Yang jelas menurut saya yang ngebunuh itu kayanya ada dendam pribadi mungkin. Nih,
contoh waktu itu saya datang ke salon ABCDE, terus keesokan harinya didepan salon
ABCDE dibangun salon AIUEO oleh pengusaha lain. Dan esok lusanya ketika saya ingin ke
salon AIUEO untuk mencoba diskon, eh gak taunya ruko salon AIUEO kebakaran! Disitu
saya berkesimpulan kalo terjadi persaingan bisnis yang cukup ketat. Dan menurut saya, untuk
kasus pembunuhan koruptor ini seperti ada orang yang dendam terhadap para tersangka
koruptor.
KASIDAK SINTA:
MORFA!
MORFA:
Iya kenapa bu?
KASIDAK SINTA:
Tepuk tangan dulu buat FONA! Analisis dan pemberian contohnya kritis dan hebat!
MORFA TEPUK TANGAN TAPI DENGAN KEDUA KELINGKINGNYA, IA
DIMARAHI KASIDAK SINTA HINGGA IA TEPUK TANGAN SUNGGUHAN DENGAN
TERPAKSA
KASIDAK SINTA:
Lalu menurutmu Morfa?
DISAAT MORFA INGIN MENJELASKAN, DATANG BINAR DENGAN KOPERNYA
MORFA:
Menurut saya hmm apa ya (mikir keras tapi gak cerdas, lalu dengan spontan menunjuk Binar)
menurut saya dialah yang bersalah!
KASIDAK SINTA:
HEH! Kamu ngaco! Awas fitnah! Nanti kamu bisa kena hukuman loh tentang pencemaran
nama baik. Hmm permisi mbak, mbak ada masalah apa ya datang kemari? Bisa kami bantu?
-
BINAR:
Saya datang kesini malah ingin membantu kalian semua.
KASIDAK SINTA
MAKSUDNYA?
BINAR:
Ya! Benar kata ibu yang tadi (ekspresi datar)
KASIDAK SINTA
BENAR APANYA?
BINAR:
Benar karena saya yang membunuh semua koruptor itu (ekspresi datar)
MORFA:
Tuhkan bu Sinta! Bener apa kata saya! Jadi saya yang patut diapresiasi dibanding Fona!
KASIDAK SINTA:
Hussh! Ngawur kamu! Mana ada tersangka yang mau ngaku, kalo iya ada, dari jaman nenek
kamu belom lahir penjara pasti penuh! sipir kasian ngurusan banyak residivis dan napi!
BINAR:
Ibu tidak percaya? Kasus pembunuhan pertama terjadi di cafe citra, kasus pembunuhan yang
kedua di rumah tersangka, dan yang ketiga dirumah sakit, serta yang terakhir di jalanan
kampus.
KASIDAK SINTA:
Halah itu mah semua orang juga tau, bisa aja kamu baca dikoran, kan banyak
pemberitaannya! Paling kamu pengen cari sensasi biar masuk tivi kan?
BINAR:
-
(tersenyum sinis lalu mengeluarkan isi koper) ini buktinya bu kalo masih gak percaya. Buat
apa mencari-cari siapa tersangka, saya datang kesini karena bertanggungjawab atas apa yang
telah saya lakukan.
SETELAH MELIHAT ISI KOPERNYA, MEREKA SEMUA BERTERIAK KAGET
SECARA SERENTAK.
KASIDAK SINTA:
MORFA! FONA! SIAP SEDIA! (Morfa dan Fona langsung sigap mengeluarkan pistol dari
kantong celananya) jadi kamu tersangkanya?
LAMPU PADAM
TUJUH BELAS SIANG LAPANGAN HUKUM MATI
KASIDAK SINTA MORFA FONA BINAR SERDADU EKSEKUTOR
KETIKA BINAR MENYERAHKAN DIRI, PARA SIDAK PENEGAK HUKUM TELAH
MENETAPKAN SIAPA TERSANGKA YANG MEMBUNUH PARA KORUPTOR.
BINAR LAH TERSANGKANYA. IA DIIKAT DITENGAH LAPANGAN DENGAN
MATA TERTUTUP.
MORFA:
BU SINTA! Lihat! Benar kan apa kata saya! Memang dialah pelakunya! Ohiya apa bu
hadiahnya buat saya? Seperti janji ibu kemarin hehe.
KASIDAK SINTA:
Kamu itu tidak menemukannya, tapi dia yang sok berjiwa ksatria yang datang pada kita.
FONA:
Kalau gitu, dia dong bu yang dapet hadiahnnya?
KASIDAK SINTA:
-
Iya! Inilah hadiahnya (membunyikan peluit)
PARA SERDADU EKSEKUTOR DATANG DENGAN MELAKUKAN GERAKAN
SIMBOLIK YANG LUCU. DIIRINGI MUSIK JUGA YANG LUCU
KASIDAK SINTA:
Jadi apa permintaan terakhirmu sebelum pergi meninggalkan negeri yang tercinta ini?
MORFA:
Kalo saya sih pengen mie ayam lima mangkok.
FONA:
Kalo saya sih pengen punya usaha salon yang bisa go International.
KASIDAK SINTA:
MORFA!! FONA!!
MORFA dan FONA:
Maaf bu.
BINAR:
Saya hanya ingin negeri ini bebas dari para tikus berdasi yang kerjanya mencuri harta
rakyatnya. Negeri ini bebas dari tindak praktik korupsi! Bebas dari koruptor! Dan saya ingin
agar ayah saya Toni Satroni ditangkap dan diadili seadil-adilnya. Karena dia lah yang
memelopori terjadinya gerakan korupsi di negeri ini. Saya menutupi siapa ayah saya bukan
karena saya membela ayah saya, tapi karena saya tidak tahu dimana ayah saya berada. Ia
pergi ke negeri luar dengan hasil korupsi bersama wanita simpanannya, hingga ibu saya
menjadi korban atas tindakan dia! (marah dan nangis) saya membunuh para koruptor itu
sebetulnya ingin mewakili perasaan rakyat di negeri ini! Meski membunuh adalah kesalahan
apapun motifnya, tapi saya siap bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan. Karena
ketika keamanan tidak mampu memberi rasa aman, dengan suka-suka saya menyuarakan rasa
nyaman. Saya memperjuangkan semuanya dengan sesuka-suka.
TERDENGAR VOICE OVER DARI RAKYAT, MENERIAKAN NAMA BINAR.
-
KASIDAK SINTA:
Saya sungguh tidak habis pikir dan tercengang atas semua pertanyaan anda Binar.
Kamu memang pahlawan negeri ini Binar, akan terus saya pegang amanah dari kamu agar
menangkap Toni Satroni dan menjaga negeri ini dari tindak pidana korupsi. Jika kamu
melihat ada sesuatu yang salah, mungkin kesalahannya bukan apa yang kamu lihat, tapi
bagaimana caramu melihat. (meniup peluit)
TERDENGAR PARA RAKYAT MENERIAKAN NAMA BINAR. SERDADU
EKSEKUTOR MENEMBAKAN SNIPER-NYA MASING-MASING. LAMPU PADAM.
DOR!
LAMPU PADAM. PINDAH SITUASI DENGAN OPENING. SEMUA HARUS
KONTINITI.
TONI:
Binar? Apa kau disana masih berbinar atau sudah terbenam? (bertanya ke penonton)
LAMPU PADAM
Biodata Penulis
Galeh Pramudianto adalah mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, jurusan bahasa dan
sastra Indonesia 2012 yang gemar menulis skenario film dan masih terus belajar mencinta
sastra serta menulis prosa. Lakon Sesuka-suka ini ditulis dan disutradarai olehnya di GRJS
Bulungan oleh Teater Citra SMA N 47 pada Festival Teater SLTA 2013. Menulis reportase
untuk Bengkelsastra.net dan Alineatv.com. Antologi yang pernah memuat karyanya adalah
kumcer Kejutan Sebelum Ramadhan Nulisbuku.com (2013) dan yang teranyar adalah
Antologi 153 Penyair Indonesia Negeri Poci 5: Negeri Langit Kosakatakita (2014).
Bisa baca tulisan lainnya di galehpramudianto.blogspot.com dan
kompasiana.com/galehpramudita berinteraksi bersama kicauannya di @galiehpa.