konsep muraqabah dan implikasinya dalam kehidupan...

154
KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN KONTEMPORER (Telaah atas Kitab Risalatun al Muawanah Karya al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I) Oleh: PUJI WASTUTI NIM. 111 10 072 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 1435 H/ 2014 M

Upload: others

Post on 27-Jan-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA

DALAM KEHIDUPAN KONTEMPORER

(Telaah atas Kitab Risalatun al Muawanah

Karya al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)

Oleh:

PUJI WASTUTI

NIM. 111 10 072

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 1435 H/ 2014 M

Page 2: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 3: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 4: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 5: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 6: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

MOTTO

-

Artinya:”Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah SWT. Ingatlah, hanya

dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenteram.”(Q. S

Al Ra’d: 28).

☺Sesuatu yang datang dari hati pasti akan sampai ke hati☺

Jadi, lakukanlah segalanya dengan hati.

Puji Wastuti

Page 7: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ketulusan dan rasa syukur yang mendalam kepada-Mu

ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada:

Allah SWT dan Rasulullah SAW, sebagai sedikit bukti pengabdian

hamba pada agama-Mu yakni al Din al Islam.

Mamakku tercinta (Ibu Nasiyem) dan bapakku tercinta (Bapak M.

Riva’i. Alm.), yang senantiasa memberikan semangat, dukungan,

nasihat, kasih sayang serta do’a sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Meskipun kini bapak telah

tiada. Namun engkau selalu abadi dihati putrimu tercinta ini.

Terimakasih mamak, bapak. Pengorbanan mamak dan bapak hanya

Allah SWT yang dapat membalasnya.

Kakak-kakak dan mbak-mbakku, kang Luji, kang Parno, yuk Ilah,

kak Agus, yuk Sri, mbak Pur, kak Yana, kak Eko. Dan seluruh mbak

dan kakak iparku, keponakan-keponakanku, yang tidak mungkin

penulis sebut satu persatu. Yang telah memberikan semangat,

motivasi, dukungan batin dan lahir hingga sekarang dan selamanya

kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

Syaikhi murobbi rukhina Romo Kyai As’ad Haris Nasuton F dan

Ibunda Nyai Fatihah Ulfah Imam Fauzi beserta seluruh ahlul bait

beliau yang senantiasa dengan tulus ikhlas mendidik kerohanianku

dan motivasi spiritual hingga sekarang.

Teman-temanku seperjuangan dan seluruh dewan Asatidz wa al

Asatidzah beserta seluruh keluarga besar Pondok Pesantren al Manar

Page 8: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 9: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

KATA PENGANTAR

Al HamduLillahi Rabbi al „Alamina. Segala puji bagi Allah SWT. Rasa

syukur tiada hentinya penulis haturkan kepada Allah SWT atas limpahan karunia

rahmat, taufiq, hidayah, inayah dan ridho-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Meskipun belum sempurna

keberadaannya. Dan dalam wujud yang sangat sederhana. Shalawat dan salam

selalu tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, Nabi akhiruzzaman.

Pemimpin umat sepanjang zaman. Yang telah menuntun umatnya dari zaman

kejahilan (ketidaktahuan) menuju zaman kezakiahan (kecerdasan). Dari zaman

kekufuran menuju zaman keIslaman.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa dukungan, bantuan, dan do‟a dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Rasimin. S.Pd. I, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi PAI.

3. Bapak M. Gufron, M. Ag. Selaku pembimbing yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak/ibu Dosen dan seluruh karyawan STAIN Salatiga yang telah

memberikan pelayanan kepada penulis.

Page 10: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

5. Al Mukarrom Romo Kyai As‟ad Haris Nasution F, Romo Kyai Kholid Ulfi F,

Romo Kyai Taufiqurrahman, Romo Kyai Fatkhurrahman, Romo Kyai

Muhsinun al Hafidz, Ibunda Nyai Fatihah Imam Fauzi, Ibunda Nyai Chusnul

Halimah, dan saudara-saudariku ustadz-ustadzah PondokPesantren al Manar

yang telah berjuang bersama dalam agama Allah SWT dan meraih Ridho-Nya.

Serta mbak-mbak dan kang-kang keluarga besar Pondok Pesantren al Manar,

Bener, Tengaran, Semarang.

6. Mamak dan Bapakkku tercinta, serta seluruh keluarga besarku yang telah

mendukung, membantu dan mendo‟akanku dalam menyelesaikan studi di

STAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan kesabaran serta

memotivasi diriku. Serta seluruh keluarga besarku.

7. Para pengasuh, pengurus dan santriwan santriyati Pondok Pesantren al Manar

Bener, Tengaran, Semarang.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini.

Atas jasa-jasa dan amal kebaikan beliau di atas, penulis mendo‟akan semoga

Allah SWT yang Maha Segalanya menerima amal beliau dan memberikan balasan

yang jauh lebih baik. ( ).

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, semua itu karena keterbatasan yang penulis miliki. Tiada

kalimat yang penulis sampaikan kecuali kalimat al HamduLillahi Rabbi al

„Alamina. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan barakah baik dalam agama, di

dunia sampai di akhirat. Amin.

Page 11: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

ABSTRAK

Puji Wastuti. 2014. Konsep Muraqabah dan Implikasinya dalam Kehidupan

Kontemporer (Telaah atas Kitab Risalatun al Muawanah Karya al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad). Skripsi. Jurusan Tarbiyah Program Studi

Pendidikan Agama Islam Negeri Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: M. Gufron, M.Ag.

Kata kunci: Konsep Muraqabah.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa al Sayyid Abdullah bin

Alwi al Haddad merupakan seorang ulama‟ salaf, merasa sangat penting sebuah

pribadi yang memiliki keimanan yang kuat, jiwa mawas diri (muraqabah) dan

mendalam yang harus dimiliki oleh setiap hamba dalam aktivitas kehidupan

sehari-hari. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji

bagaimana konsep muraqabah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

dalam kitab Risalatun al Muawanah. Pertanyaan yang akan dijawab melalui

penelitian ini adalah: 1) Bagaimana sistematika penulisan dalam kitab Risalatun

al Muawanah? 2) Bagaimana pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi bin al

Haddad tentang Konsep Muraqabah dalam kitab Risalatun al Muawanah? 3)

Bagaimana implikasi Konsep Muraqabah dalam kitab Risalatun al Muawanah

dalam kehidupan sehari-hari?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka

penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan. Metode penelitian yang

digunakan yaitu dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research),

sedangkan sumber data primer dari penelitian ini adalah kitab Risalatun al

Muawanah dan sumber sekundernya adalah buku-buku lain yang bersangkutan

dan relevan dengan penelitian.

Adapun teknis analisis data menggunakan metode Deduktif dan metode

Induktif dan temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Konsep Muraqabah

menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad ini sangat dibutuhkan bagi diri

sendiri dan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Karakter pemikiran beliau

dapat digolongkan dalam corak praktis yang tetap berpegang teguh dengan al

Qur‟an dan al Hadis. Kecenderungan lain dalam pemikiran beliau adalah

mengetengahkan nilai-nilai ke-Islaman yang bernafaskan ke-tasawuf-an. Segala

amal perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya. Amal manusia

seluruhnya akan menjadi saksi. Dengan mengoptimalkan memiliki jiwa selalu

diawasi (muraqabah) oleh-Nya, Konsep beliau berusaha membuat dasar atau

pondasi diri yang kuatakan keimanan yang religius melalui pembinaan individu

dalam segala aktivitas kehidupan. Dari sini diharapkan akan terwujud sebuah

pribadi yang memiliki akhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur dan berkeimanan

yang kuat.

Page 12: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

DAFTAR ISI

1. JUDUL............................................................................................... i

2. LOGO STAIN................................................................................... ii

3. PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... iii

4. PENGESAHAN KELULUSAN...................................................... iv

5. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN....................................... v

6. MOTTO............................................................................................... vi

7. PERSEMBAHAN............................................................................. vii

8. KATA PENGANTAR...................................................................... ix

9. ABSTRAK......................................................................................... xi

10. DAFTAR ISI.................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................9

C. Tujuan Penelitian..................................................................................9

D. Kegunaan Penelitian............................................................................10

E. Penegasan Istilah................................................................................. 12

F. Metode Penelitian............................................................................... 13

G. Sistematika Penulisan Skripsi.............................................................. 17

Page 13: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

BAB II. BIOGRAFI AL SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL

HADDAD

A. Riwayat Hidup al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad................... 19

B. Pendidikan al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad.......................... 34

C. Pengajaran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad.......................... 37

D. Karya-karya al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad........................ 43

BAB III. DESKRIPSI PEMIKIRAN AL SAYYID ABDULLAH BIN

ALWI AL HADDAD

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Risalatun al Muawanah................... 45

B. Sistematika Penulisan Kitab Risalatun al Muawanah........................ 46

C. Pokok Isi Kitab Risalatun al Muawanah............................................ 47

D. Pengertian Konsep Muraqabah........................................................... 71

E. Pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad tentang Konsep

Muraqabah dalam Kitab Risalatun al Muawanah.............................. 76

BAB IV. ANALISIS PEMIKIRAN AL SAYYID ABDULLAH BIN

ALWI AL HADDAD TENTANG KONSEP MURAQABAH

A. Analisis Konsep Muraqabah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad.............................................................................................. 84

B. Implikasi Konsep Muraqabah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad dalam kehidupan kontemporer............................................. 95

BAB V. PENUTUP

Page 14: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

A. Kesimpulan........................................................................................ 113

B. Saran.................................................................................................. 117

C. Penutup.............................................................................................. 117

11. DAFTAR PUSTAKA

12. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaannya hingga

menjadikannya Rahmatan lil „Alamin. Rasulullah SAW pembawa

kesempurnaannya di dunia ini. Tidak heran jika hal itu sangat menjadi

topik utama dalam kehidupan ini. Menjadi awal dan dasar kehidupan

seseorang untuk menjadi bahagia di dunia dan akhirat.

Dasar utama dalam Islam adalah mengakui keberadaan-Nya dan

para utusannya. Dengan mengakui bahwa:” Aku mengakui, bahwa tiada

Ilah selain Allah SWT, tunggal Maha sendiri-Nya, tiada sekutu bagi-Nya,

demikian tinggi Dia dengan ketinggian yang Maha Agung. Dia

menciptakan seluruh langit dan bumi serta segala apa yang ada diantara

keduanya dalam kurun wangsa waktu enam periode hari, kemudian Dia

bersemayam di Arasy al Rahman.” (Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut

Islam, 1990: 27).

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q. S. Al Hadiid: 3-4:

--

-

Page 16: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:”Dia-lah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin dan

Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia-lah yang Menciptakan langit

dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia Bersemayam di atas Arasy.

Dia Mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari

dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kesana.” (Q. S.

Al Hadid: 3-4). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Selain itu terdapat juga dalam Q. S. Al Ikhlas: 1-4:

-------

Artinya:”Katakanlah (Muhammad),“Dia-lah Allah SWT, Yang Maha Esa.

Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah SWT) tidak beranak dan

tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (Q. S. Al Ikhlas: 1-4). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Surat al Ikhlas menetapkan keesaan Allah SWT secara murni dan

menafikan segala macam kemusyrikan terhadap-Nya. Wajar jika Rasul

SAW menilai surat ini sebagai “sepertiga al Qur‟an”. Maha Benar Allah

SWT dalam segala firman-Nya. (Tafsir al-Qur‟an al-Karim M. Quraish

Shihab, 1997: 674).

Kemudian, membenarkan pula bahwa:”Aku membenarkan bahwa

Muhammad adalah seorang hamba-Nya dan utusan-Nya, diutus dengan

benar menjadi saksi, dan menyampaikan kabar penghiburan dan

pertakutan, serta mengajak kepada agama Allah SWT dengan ijin-Nya,

seraya dengan lampu yang cemerlang.” (Ketuhanan Yang Maha Esa

Menurut Islam, 1990: 27).

Hal tersebut dijelaskan dalam al Qur‟an surat al Saba‟ ayat 28

yaitu:

Page 17: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

- Artinya:”Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad), melainkan

kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan

sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui.” (Q. S. Al Saba‟: 28). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Sebagaimana firman Allah Q. S. Al Ahzab ayat 21:

- Artinya:”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun

hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah.” (QS. Al Ahzaab: 21). (Terjemah al Qur‟an al Kalam

digital).

Sebagai seorang manusia, terutama umat muslim, wajib kita

mengetahui dan memahami hal tersebut. Bahwa Allah SWT itu benar

keEsaan-Nya. Tetapi jika kita hanya meyakini saja, hal itu belum cukup.

Seperti seorang remaja putra mencintai seorang remaja putri. Tidak cukup

hanya sekedar perkataan saja, tetapi butuh pembuktian untuk mencintai

karena-Nya.

Maka sudah seharusnya di dalam kehidupan sehari-hari sebagai

hamba Allah SWT, manusia membuktikan dan mengamalkan

keyakinannya tersebut baik secara dzahiriyah maupun bathiniyah agar

menjadi Insan al Kamiil. Untuk itu, perlu pemahaman lebih spesifik dan

mendalam jika seseorang itu mengakui keberadaan-Nya yaitu salah

satunya dengan cara Muraqabah.

Page 18: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Aktivitas muraqabah (disebut juga dengan istilah kontemplasi dan

meditasi) ini dimulai dengan mengulang-ulang dzikir kepada Allah SWT,

seperti “Allah hadirii” atau Allah ma‟ii” (Allah SWT bersamaku). Lafadz-

lafadz dzikir itu dapat diucapkan dengan suara keras maupun suara lembut

atau dalam hati, tergantung pada pilihan, kebiasaan, dan kepuasan orang

yang melaksanakannya. (Ensiklopedi Islam, 1994: 301)

Tidak ada seseorang yang lebih baik agamanya, lebih lurus

jalannya, dan lebih jelas manhaj-nya dari orang yang tunduk pada hukum

Rabb-nya (Tuhan-nya), taat kepada Tuhan-nya, dan menjauhi setiap yang

diharamkan oleh Allah SWT, selalu taat kepada perintah Rabb-nya dan

sunnah Nabi-Nya, selalu berusaha dalam ketaatan kepada Tuhan-pencipta-

nya, dan kemudian mengikuti agama yang terbaik, yaitu agama Ibrahim

AS, agama Islam, agama yang toleran dan mudah. (Tafsir Muyassar, 2008:

446).

Dalam al-qur‟an Q. S. An Nisa‟ ayat 125, Allah berfirman:

- Artinya:”Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang

dengan ikhlas berserah diri kepada Allah SWT, sedang dia mengerjakan

kebaikan, dan mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah SWT telah

Memilih Ibrahim menjadi kesayangan(-Nya).” (Q. S. An Nisa‟: 125).

(Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Jika nasehat tersebut tetap tidak dapat menghentikan tindakannya,

berilah seseorang itu pengertian tentang kematian yang sudah semakin

Page 19: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

dekat. Salah satunya dengan cara muraqabah. (Al Sayyid Abdullah bin

Alwi al Haddad, tt: 24).

Muraqabah termasuk salah satu maqam (tingkatan sufi) dalam

ajaran tasawuf. Maqam berasal dari bahasa Arab yaitu artinya

kedudukan, posisi, ranking, derajat. (Kamus Kontemporer Arab Indonesia,

1998: 1786). Maqam atau maqamat (tingkatan sufi) muraqabah terletak

pada tingkatan ketiga dari empat tingkatan dalam derajat maqamat yaitu al

Haqiqah. (Dahlan Tamrin, 2010: 31-34).

Secara istilah, muraqabah merupakan sikap mawas diri dalam

rangka menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Sikap ini biasanya

dilakukan oleh sufi yang sudah sampai pada tingkat mengetahui dan

meyakini bahwa Allah SWT menguasai dan menguasai seluruh hati dan

perasaannya. Kesadaran itu akan mendorong sufi untuk selalu bersikap

mawas diri terhadap segala bisikan tercela yang dapat memalingkannya

dari mengingat Allah SWT. Namun, orang awam pun berhak untuk

memiliki sikap mawas diri, karena hal itu penting untuk dirinya.

(Ensiklopedi Islam, 1994: 301)

Muraqabah mempunyai beberapa tingkatan: pertama, menjaga hati,

perasaan dan pikiran, karena Allah SWT menguasai semua itu; kedua,

menjaga yang benar (haqq) dengan kebenaran (haq) dalam keadaan

fana‟(pemusnahan keterbatasan individu) dan kemudian mengikuti teladan

Nabi Muhammad SAW dalam semua perbuatan, akhlak, dan budi pekerti

Page 20: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

(adab) nya; dan ketiga, selalu bersikap mawas diri terhadap Allah SWT

dan selalu memohon kepada-Nya agar Ia menjaganya dalam keadaan

tersebut (keadaan muraqabah) sebab Allah SWT telah memberikan

anugerah kepada orang-orang pilihan-Nya dan orang-orang baik yang

tidak merasa berat dalam menjalani keadaan tersebut. Hal itu disebabkan

karena Allah SWT-lah pada hakikatnya yang menguasai semua urusan

mereka. Tingkatan ketiga ini merupakan derajat orang-orang sufi yang

telah mencapai puncak tertinggi dari muraqabah. (Ensiklopedi Islam,

1994: 301).

Dalam kitab ini dijelaskan tentang ajakan kepada umat Islam untuk

memperkuat iman dan keyakinan, dan menjelaskan cara keduanya itu

menjadi semakin kuat. Dengan keyakinan yang kuat, hal-hal ukhrawi yang

tidak nampak seolah-olah kelihatan, sehingga selalu melihat diri kita -

diakhirat menghadap Allah SWT -sikap mawas diri- yang disertai rasa

takut (khauf) dan berharap (roja'), juga menjelaskan bagaimana

berhubungan dengan Allah SWT maupun kepada sesama manusia. Kita

akan selalu mencintai Allah SWT dan menjadikan semua hidup kita untuk

mengabdi kepada-Nya, menjalankan hal-hal yang baik, dan meninggalkan

hal-hal yang buruk.

Karakteristik pemikiran memperkuat keimanan menurut al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad dalam kitab ini dapat digolongkan dalam

corak pemikiran praktis yang tetap berpegang teguh pada al Qur‟an dan al

Hadis. Kecenderungan lain yang beliau sampaikan dalam kitab ini adalah

Page 21: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

lebih mengedepankan ritual ataupun praktek ibadah sehari-hari yang

sangat mudah untuk dipelajari. Lebih mengutamakan pembelajaran dari

diri sendiri, bukan orang lain. Menjadikan diri berintrospeksi dalam

beamal dan melakukan ibadah sehari-hari. Disinilah letak keistimewaan

kitab beliau.

Mengingat zaman sekarang yang semakin maju akan ilmu

teknologi, perkembangan dunia modern yang semakin mengedepankan

IPTEK daripada IMTAQ. Disinilah letak pentingnya ilmu Agama untuk

membentengi diri dari bahaya dan gangguan dari luar dan dari dalam.

Terutama tantangan hidup melawan hawa nafsu yang tidak terkendali.

Sikap pribadi dalam menjaga diri sendiri sangat penting. Karena

penjagaan terhadap perilaku tidak baik yang terutama adalah diri sendiri

yaitu bersikap mawas diri dalam segala hal.

Merespon pentingnya sikap mawas diri yang harus diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari sebagai cermin pribadi seorang muslim sejati

dan melihat betapa penting pula sebagai seorang mukallaf untuk

menambah keimanan dan kedekatan kepada sang Pencipta. Maka al

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad menyusun sebuah risalah (kitab

kecil) yang berisi tentang Muraqabah yang harus diketahui oleh setiap

umat muslim yang hendak ingin selalu berada dalam naungan-Nya dan

dapat bersikap mawas diri dimana pun dan kapan pun berada. Karena

dengan memiliki sikap mawas diri kepada Allah SWT. Akan semakin

dekat pula kepada-Nya. Untuk itu, beliau berpesan dan berharap dapat

Page 22: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

menjadi bahan renungan dan ingatan serta pengamalan. Beliau juga selalu

mengawali pembahasan dengan kalimat wa alaika (Hendaklah Anda...)

dengan tujuan untuk mengajak diri sendiri dan saudara beliau dan untuk

seluruh kaum muslimin yang membaca risalah ini. Dan beliau berharap

dengan adanya risalah ini semoga dapat memberikan kemanfaatan dan

keberkahan bagi siapa saja. ( al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, tt: 9-

12).

Begitu mulianya akhlak beliau dan begitu memperhatikan tentang

masa depan akhlak. Beliau lebih mengutamakan rasa saling mengingatkan.

Karena dengan mengingatkan orang lain, maka secara tidak langsung juga

mengingatkan diri sendiri. Subhanallah.

Muraqabah berbeda dengan Muqarabah. Dua kata yang hampir

sama. Tetapi, jelas perbedaannya. Muraqabah adalah sikap mawas diri atas

semua perbuatan kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT. Sedangkan

Muqarabah adalah cara seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri

kepada Allah SWT. Dengan dasar ini pula, penulis hendak membahas

lebih dalam tentang Muraqabah agar pembaca yang budiman dapat

memahami secara mendalam tentang Muraqabah. Agar tidak salah

penafsiran dan pemahaman tentang dua kata yang hampir sama yaitu

Muraqabah dan Muqarabah.

Dari uraian di atas, penulis ingin lebih jauh mengkaji, mendalami

dan membahas tentang pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

Page 23: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

melalui sebagian dari karya-karya beliau yang sudah merakyat ditanah air

Indonesia. Penulis akan membahas tentang konsep muraqabah dalam

sebuah kitab yang merupakan hasil dari sebagian karya beliau, sebagai

seorang ulama sufi yang terkemuka. Yaitu kitab Risalatun al Muawanah

yang secara langsung memuat tentang muraqabah. Untuk itu, maka penulis

berusaha untuk menyusun sebuah skripsi yang berjudul: KONSEP

MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN

KONTEMPORER (Telaah atas Kitab Risalatun al Muawanah Karya al

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad).

Penulis akan berusaha mengulas tentang konsep muraqabah dalam

kitab Risalatun al Muawanah dan bagaimana implikasinya dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari. Semoga dapat memberikan kontribusi dan

kemanfaatan serta keberkahan terutama bagi penulis dan umumnya bagi

pembaca yang budiman yang selalu dalam naungan-Nya. Dimanapun dan

kapanpun berada. Amin.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah sistematika penulisan dalam kitab Risalatun al

Muawanah?

2. Bagaimanakah pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi bin al Haddad

tentang Konsep Muraqabah dalam kitab Risalatun al Muawanah?

Page 24: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

3. Bagaimanakah implikasi Konsep Muraqabah dalam kitab Risalatun al

Muawanah dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana sistematika penulisan dalam kitab Risalatun al

Muawanah.

2. Mengetahui pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad tentang

Konsep Muraqabah dalam kitab Risalatun al Muawanah.

3. Mengetahui implikasi Konsep Muraqabah dalam kitab Risalatun al

Muawanah dalam kehidupan sehari-hari.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua

bagian, yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

berupa pengetahuan tentang konsep muraqabah dan bermanfaat

sebagai kontribusi pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dunia

pendidikan Islam.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis

Page 25: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Menambah wawasan dan pemahaman penulis mengenai konsep

muraqabah untuk selanjutnya dijadikan sebagai pedoman dalam

bersikap dan berperilaku di alam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

I. Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan

kualitas lembaga pendidikan terutama pendidikan Islam,

termasuk para pendidik yang ada di dalamnya dan penentu

kebijakan dalam lembaga pendidikan serta pemerintah secara

umum.

II. Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam

dunia pendidikan pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada

di Indonesia terutama pendidikan Islam (seperti Madrasah

Diniyah, Pondok Pesantren) sebagai solusi terhadap

permasalahan pendidikan yang ada. Terutama pendidikan diri,

dalam beramal setiap hari.

c. Bagi Ilmu Pengetahuan

I. Menambah khazanah keilmuan tentang konsep muraqabah

yang terdapat dalam kitab Risalatun al-Muawanah sehingga

mengetahui betapa Maha Kuasa Allah SWT yang Maha

Segalanya. Dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang

kajian mengenai cara bersikap mawas diri( Muraqabah)

kepada Allah SWT. Dan juga tentang disiplin ilmu Tauhid

Islam, sehingga dapat diketahui bagaimana seorang mukallaf

Page 26: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

untuk menambah keimanan agar semakin dekat kepada Allah

SWT. Dengan demikian seorang mukallaf akan berusaha

menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Agar bisa selamat di

dunia dan juga di akhiratnya.

II. Sebagai bahan referensi dalam ilmu pendidikan terutama ilmu

pendidikan Islam tentang ke-tasawuf-an, sehingga dapat

memperkaya dan menambah wawasan dibidang tersebut

khusunya dan bidang ilmu pengetahuan yang lain pada

umumnya.

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan penafsiran dan kesalah pahaman

dalam mengartikan atau memahami tujuan dari skripsi yang dimaksudkan,

maka penulis kemukakan pengertian dan penugasan judul proposal ini

sebagai berikut:

1. Konsep

Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

peristiwa konkret, gambaran mental dari objek, proses atau apa pun

yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk

memahami hal-hal lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 588).

Selain pengertian tersebut, ada juga yang mengartikan bahwa konsep

adalah pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran.

(Ensiklopedi Indonesia, 1991: 1856). Dengan demikian, sebuah konsep

Page 27: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

akan membingkai atau menyusun sebuah penjelasan tentang suatu hal

atau perkara yang diteliti.

2. Muraqabah

Muraqabah adalah yaitu kontrol atau pengawasan.

(Kamus Kontemporer Arab Indonesia, 1998: 1680). Selain itu,

muraqabah juga merupakan termasuk salah satu maqam (tingkatan

sufi) dalam ajaran tasawuf. Secara istilah, muraqabah adalah sikap

mawas diri dalam rangka menghindarkan diri dari perbuatan dosa.

(Ensiklopedi Islam, 1994: 301).

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan ini tergolong jenis

penelitian pustaka (Library Research ), karena semua yang digali

adalah bersumber dari pustaka (Sutrisno Hadi, 1981: 3). Dan yang

dijadikan objek kajian adalah hasil karya tulis yang merupakan hasil

dari pemikiran.

2. Sumber Data

Adapun sumber data yang penulis gunakan adalah:

a. Sumber data primer

Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

(Library Research), dan data yang diperoleh bersumber dari

Page 28: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

literatur. Maka, sumber data primer adalah sumber yang langsung

berkaitan dengan penelitian yaitu kitab Risalatun al Muawanah

karangan al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad.

b. Sumber data sekunder

Yaitu sumber data yang berhubungan dan berkaitan serta

melengkapi sumber-sumber data primer dalam penelitian ini.

Adapun yang menjadi sumber data sekunder diantaranya adalah

kitab Risalatun al Muawanah karya al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad, buku terjemahan kitab Risalatun al Muawanah oleh

Moch. Munawwir az Zahidiy, buku Ensiklopedi Islam, buku

Metodologi Penelitian Filsafat karya Anton Bakker dan Achmad

Charis Zubair, buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi

Arikunto, buku Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut Islam karya

Dja‟far Soedjarwo dan buku-buku lain yang berkaitan dengan

pembahasan skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku yang

menjadi sumber data primer yaitu kitab Risalatun al Muawanah

karangan al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, dan buku-buku lain

yang mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini seperti buku

Ensiklopedi Islam, buku Prosedur Penelitian karya Suharsimi

Page 29: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Arikunto, dan buku lain yang relevan. Setelah data terkumpul maka

dilakukan penelaahan serta sistematis dalam hubungannya dengan

penelitian yang diteliti, sehingga diperoleh data atau informasi untuk

bahan penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan 3 ( tiga) cara, yaitu:

a. Analisis isi (Content Analysis)

Neuman menyebutkan:“ Content analysis is a technique for

gathering and analyzing the content of text.” (Neuman, 2003: 310).

Yaitu analisis dari teks, bukan hanya tulisan atau gambar saja,

melainkan juga ide, tema, pesan, arti, maupun simbol-simbol yang

terdapat dalam teks, baik dalam bentuk tulisan (seperti buku,

majalah, surat kabar, iklan, surat resmi, lirik lagu, puisi, dan

sebagainya), maupun dari gambar (misalnya film, foto, lukisan),

atau pidato. Dengan teknik analisis ini, penulis akan menganalisis

terhadap makna atau pun isi yang terkandung dalam pemikiran al

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad tentang konsep muraqabah

dan bagaimana implikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Metode Deskriptif

Menurut Gay (1976), metode penelitian deskriptif adalah kegiatan

yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis

atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu

Page 30: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Selain itu ada

juga yang mengartikan metode deskriptif adalah metode penelitian

untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.

Tujuannya untuk mengetahui bagaimana cara mencapai tujuan

yang diinginkan. (Mahi. M. Hikmat, 2011: 44-45). Metode ini

dapat digunakan dalam berbagai masalah yang ada. (Sevilla at.all,

1993: 73). Dengan cara penulis menjelaskan isi atau kandungan

yang terdapat dalam kitab Risalatun al Muawanah tersebut lebih

khususnya membahas tentang muraqabah dan hal yang sedang

dibahas secara teratur mengenai seluruh konsepsi pandangan tokoh

yang bersangkutan.

c. Metode Deduktif

Yaitu metode yang berangkat dari fakta-fakta yang umum,

peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta-fakta dan

peristiwa yang konkret tersebut ditarik dalam generalisasi yang

bersikap khusus (Hadi, 1990: 26). Dengan cara, mengetahui pola

pemikiran yang bersifat umum kepada penarikan pola pemikiran

yang bersifat khusus. Maka penulis akan membahas dari

keseluruhan dari berbagai pendapat atau pandangan yang bersifat

umum lalu membahas masalah yang dimaksudkan secara terperinci

atau bersifat khusus. Metode ini penulis gunakan untuk

menganalisis data tentang konsep yang akan dibahas yaitu konsep

muraqabah.

Page 31: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

d. Metode Induktif

Yaitu metode yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus,

peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta-fakta dan

peristiwa yang konkret tersebut ditarik dalam generalisasi yang

bersikap umum. (Hadi, 1990: 26). Metode ini penulis gunakan

untuk menganalisis mengetahui fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa

yang khusus kemudian ditarik kesimpulan menjadi umum. Yaitu

dengan cara menganalisis data tentang konsep muraqabah menurut

pengarang kitab yaitu al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad yang

tertuang dalam kitab karangan beliau yaitu kitab Risalatun al

Muawanah. Yang merupakan salah satu karya beliau yang

fonumental.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini yang penulis maksudkan

adalah sistematika penyusunan secara terinci dari bab ke bab yang lain.

Sehingga skripsi ini dapat dipahami secara baik dan benar serta

memahamkan bagi pembacanya.

Untuk mengetahui secara keseluruhan isi atau materi-materi skripsi

secara global, maka penulis perlu merumuskan skripsi ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Bagian ini memuat bagian awal skripsi yang memuat halaman judul,

notasi Dinas, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian

Page 32: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

tulisan, halaman motto, halaman persembahan, halaman pengantar,

halaman abstrak dan daftar isi.

2. Bagian utama

Pada bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu:

Bab I: Bab ini merupakan bab pemuka atau bab pendahuluan.

Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

Bab II: Dalam bab ini membahas tentang riwayat hidup al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad, meliputi biografi al Sayyid Abdullah bin

Alwi al Haddad, setting sosio kultural, pendidikan, karir akademik, dan

karya-karya tulisan beliau.

Bab III: Bab tiga ini membahas tentang Latar Belakang Penulisan

Kitab Risalatun al Muawanah, Sistematika Penulisan Kitab Risalatun

al Muawanah, Pokok Isi Kitab Risalatun al Muawanah, Pengertian

Konsep Muraqabah, dan pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad tentang Konsep Muraqabah dalam Kitab Risalatun al

Muawanah.

Bab IV: Pada bab ini berisi tentang pembahasan yaitu membahas

bagaimana Konsep Muraqabah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad, menguraikan signifikansi pemikiran dan bagaimana Implikasi

Konsep Muraqabah dalam kehidupan sehari-hari untuk bersikap mawas

Page 33: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

diri dalam setiap tindakan, guna menjadi insan yang sejati dalam

pandangan manusia terutama dihadapan Allah SWT.

Bab V: Bab ini merupakan bab terakhir yang terdiri dari

kesimpulan, saran-saran dan penutup.

3. Bagian akhir skripsi ini berisi penutup, menguraikan kesimpulan dan

saran, daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup

penulis.

BAB II

BIOGRAFI AL SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL HADDAD

E. Riwayat Hidup al Sayyid Abdullah Bin Alwi al Haddad

Al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad dilahirkan pada hari Isnain

5 Safar 1044 H di Subair (sebuah perkampungan di pinggir bandar Tarim–

Hadramaut, Yaman). Nama asli beliau adalah Abdullah bin Alwi bin

Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin

Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin

Ahmad al Faqih bin Abdurrahman bin Alwi bin Muhammad bin Ali bin

Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa bin

Muhammad bin Ali bin Jaafar al Shadiq bin Muhammad al Baqir bin Ali

Zainul Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib dan juga putra Fathimah

Page 34: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

binti Rasulullah Muhammad SAW. Di masa kecilnya beliau dijangkiti

penyakit campak, lalu beliau buta karenanya. Akan tetapi Allah SWT telah

menggantikan untuknya cahaya pada hatinya untuk melihat, serta

kebersihan jiwanya.

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-

bin-alwi-al.html).

Imam al Haddad tumbuh dalam penjagaan kedua ibu bapaknya.

Ayahnya bernama Habib Alwi bin Muhammad al Haddad, seorang yang

sholeh lagi dikenali dengan ketaqwaanya. Seorang yang tergolong dalam

golongan al ‟Arifin. Imam al Haddad sendiri pernah berkata:

“Sesungguhnya ayahku ini suci dan mensucikan”.

Tidak lama setelah itu, sakit menimpa ayahanda Imam al Haddad

sehingga beliau wafat pada malam Isnain awal bulan rajab setelah

mengucap kalimah . Setelah 5 hari ayahanda Imam al Haddad

meninggal dunia, Ibunya yang bernama Syarifah Salma binti Idrus bin

Ahmad al Habshee, seorang wanita solehah. Ibu beliau Syarifah Salma

sakit selama lebih kurang 20 hari, lalu kemudian meninggal dunia setelah

mengucap syahadah pada hari Rabu 24 Rajab 1072 H, bertepatan pada

waktu Dhuha.

Berkata Imam al Haddad :

“Aku memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, oleh karena mereka

berdua (yakni kedua ibu bapaknya) meninggal dunia dalam keadaan yang

diridhai, di zaman yang penuh dengan fitnah, sementara mereka berdua

telah wafat dalam keadaan yang baik dan memberikan berita gembira,

yaitu keselamatan”.

Page 35: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Imam al Haddad tumbuh besar dalam lingkungan keluarga yang

baik, dimasa kecilnya beliau menyibukkan diri untuk menghafal Al

Qur‟an, dan bermujahadah untuk mencari ilmu, sehingga berjaya

mendahului rekan-rekannya. Bahkan dengan kegigihannya dalam mencari

ilmu, beliau berjaya mendahului sebagian guru-guru beliau, sehingga

sebagian daripada mereka menjadi murid setelah sebelumnya menjadi

guru.

Salah seorang daripada mereka adalah Sheikh Bajubair, dimana

Imam al Haddad telah berguru kepada Syeikh Bajubair dalam ilmu Fiqh,

dan telah belajar kitab al Minhaj (kitab Fiqh madzhab Imam Syafi‟i).

Syeikh Bajubair merantau ke negeri India, setelah beberapa lama berada di

sana, lalu kemudian beliau kembali ke Hadramaut dan belajar kepada

Imam al Haddad kitab Ihya‟ „Ulumuddin. Hal ini menunjukkan akan

keluasan ilmu Imam al Haddad yang di berikan oleh Allah SWT

kepadanya sesuai dengan firman-Nya:

-

Artinya:”Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara

hamba-hamba Kami, yang telah Kami Berikan rahmat kepadanya dari sisi

Kami, dan yang telah Kami Ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.” (Q.

S. Al Kahfi: 65). ( Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Dalam al Qur‟an Allah SWT berfirman, mengingatkan agar

manusia memiliki ketakwaan dan rasa takut kepada Allah SWT. Yaitu:

-

Page 36: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:”Dan bertakwalah kepada Allah, Allah Memberikan pengajaran

kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q. S. Al

Baqarah: 282). ( Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Imam al Haddad mempunyai 3 orang saudara, mereka adalah:

Omar, Ali, dan Hamid. Beliau sering menulis surat kepada mereka yang

dipenuhi dengan nasihat-nasihat dan pengajaran-pengajaran. Akan tetapi,

surat-menyurat beliau kepada Hamid (saudaranya) lebih sering, hal ini

mungkin disebabkan oleh karena jauhnya jarak antara mereka berdua, oleh

karena beliau (Habib Hamid) tinggal di India dan meninggal dunia di sana

pada 1107 H. Dari isi kandungan surat-surat itu tampak satu pertalian

hubungan persaudaraan yang menggambarkan akan kesungguhan kasih

sayang dan kecintaan di antara mereka.

Imam al Haddad mempunyai 6 orang anak lelaki, mereka adalah:

Hasan, Alwi, Muhammad, Salim, Husain, dan Zain. Beliau seorang ayah

yang penyayang terhadap anak-anaknya, beliau memberikan gelaran-

gelaran terhadap mereka. Seperti gelaran Ameer (pemimpin) untuk

Husain, Sholeh (orang yang banyak amal ibadahnya) untuk Alwi, Hakim

(sifat bijaksana) untuk Hasan, dan sheikh (guru besar) untuk Zain. Berkata

Imam al Haddad tentang anaknya Muhammad:

“Sesungguhnya anakku Muhammad telah mendapat derajat wilayah yang

sempurna”.

Sehingga dengan demikian beliau dipilih untuk menggantikan

ayahandanya di dalam perhubungan antara kabilah-kabilah untuk

mendamaikan antara puak-puak yang berselisih. Puak-puak adalah

kelompok, golongan, atau gerombolan (Kamus Bahasa Indonesia Online).

Page 37: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Contohnya beliau berjaya memadamkan api peperangan antara 2 kabilah

yang berselisih, dengan menikah dengan kabilah al Bakatsir (keluarga

Bakatsir) demi mempererat hubungan antara kabilah-kabilah yang

bersenjata. Beliau meninggal dunia di Dzamar.

Adapun Hasan dan Alwi dikenali dengan keilmuannya, dan mereka

menggantikan kedudukan ayahanda mereka dalam tugas mengajar ilmu-

ilmu, dan memberi makan fakir miskin, menerima tamu-tamu asing

ataupun tamu-tamu khas yang datang dari luar. Imam al Haddad pernah

berdoa untuk anaknya Hasan:“Hasan (artinya yang baik) semoga Allah

membaikkan di belakangmu.” Dengan doa itu beliau mempunyai dzuriat

yang baik dan banyak dari kalangan ulama. Dzuriat adalah anak cucu atau

keturunan. Hasan meninggal dunia di Tarim pada tahun 1188 H, adapaun

Alwi meninggal dunia di Mekkah setelah menunaikan ibadah haji, dan di

kebumikan berhampiran dengan kubur Siti Khadijah R.A pada tahun 1153

H.

Zain telah berhijrah ke Iraq setelah ayahandanya meninggal dunia,

beliau sangat dihormati di negeri itu disebabkan oleh karena pengaruh

ayahandanya yang begitu luas sehingga ke negeri Iraq. Beliau meninggal

dunia di negeri Oman bertepatan dengan perkampungan Sheer, pada tahun

1157 H. Adapun Salim, beliau menetap di negeri Misyqash dan

mempunyai dzuriat di sana, lalu kemudian kembali ke kampung

halamannya Tarim dan meninggal dunia di sana pada tahun 1165 H.

Page 38: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sementara Husain, sakit menimpa beliau, lalu beliau meninggal dunia

karena sakit.

Dzuriyat Imam al Haddad tersebar di serata dunia, baik di

Hadramaut (tanah airnya) ataupun di negara lain, seperti Saudi Arabiya,

Negara-negara teluk, Malaysia, Indonesia, Singapura, India, dan lain-lain.

Sebagaimana dikatakan bahwa: Allah SWT telah memberi keberkatan

kepada Imam al Haddad melalui anak muridnya, anak keturunannya dan

kitab-kitabnya. Semoga Allah SWT mengekalkan dan memelihara

keberkatan ini pada kitab-kitab dan keturunannya, serta memelihara

mereka untuk berjalan mengikut datuk mereka, dan menjadikan mereka

sebaik-baik penerus kepada pendahulu mereka. Berkata Imam al

Haddad:“Kami akan berjalan di atas landasan dan garisan Nabi

Muhammad SAW, dan landasan para salaf (pendahulu kami) segala upaya

kami. Sungguh yang ternampak dari kami adalah penyebaran ilmu, bukan

untuk menampakkan perkara yang lain.”

Firman Allah SWT:

- Artinya:”Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang

mengikuti mereka dalam keimanan, Kami Pertemukan mereka dengan

anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit

pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa

yang dikerjakannya.) (Q. S. Ath Thur: 21). (Terjemah al Qur‟an al Kalam

digital).

Page 39: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Imam al Haddad mempunyai akhlak dan budi pekerti yang luhur

sebagaimana perkara itu menjadi pujian kepada Rasulullah SAW. Firman

Allah SWT:

-

Artinya:” Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang

luhur.” (Q. S. Al Qalam: 4). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Beliau suka memberi maaf kepada siapa yang bersalah, suka

menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah kemungkaran, sebagai

tanda meneladani penghulu seluruh manusia Rasulullah SAW yang telah

di firmankan oleh Allah SWT:

-

Artinya:” Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Q. S. Al

Ahzab: 21). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Imam al Syili berkata (dalam kitab al Masyra‟ al Rawiy): Beliau

(Imam al Haddad) mempunyai sifat lemah-lembut, pemaaf, membalas

dengan kebaikan, tidak besifat pendendam, dan bersifat bersih hati kepada

orang yang bersikap kasar kepadanya. Dengan demikian beliau menjadi

contoh yang baik dalam perkataan dan perbuatannya, dan teladan yang

agung dalam akhlak dan budi pekerti Rasulullah SAW. Beliau mempunyai

semangat yang tinggi, keazaman (keinginan) yang kuat dalam berpegang

teguh kepada agama. Beliau seorang yang bersifat pemurah, ringan dalam

memberi, sangat menghormati tamu. Beliau berkata:“Sesungguhnya aku

Page 40: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

ingin berada dalam segala keadaan dimana tiada dalam perasaanku hasad

dan dengki kepada seorangpun.”

Beliau seorang yang bersifat zuhud, dan tidak mengharapkan

pemberian dari siapapun. Sesorang datang kepada Rasulullah SAW, lalu

berkata: Ya Rasulullah! Tunjukkan kepadaku satu amalan yang bila aku

lakukan, aku di cintai Allah SWT dan di cintai manusia, Rasulullah SAW

bersabda:

Artinya:”Hidup dalam keadaan zuhud akan dunia, maka Allah sayang

kepadamu, dan hidup dalam keadaan zuhud akan apa yang di miliki oleh

manusia, maka manusia akan sayang kepadamu.” (H. R. Ibnu Majah dan

lainnya dengan jalan hadis yang baik). (Terjemah dari buku 40 Untaian

Mutiara Hadis karya A. Mustofa dan M. Burhanudin, 1999: 189-190).

Nabi Muhammad SAW memberikan pelajaran bahwa Allah SWT

akan menyukai hamba-Nya apabila dia mau meninggalkan urusan dunia

(zuhud). Maksudnya, dia berusaha memperoleh materi sebagai sarana

hidupnya, hanya sekadarnya saja yang sudah jelas halalnya. Maka, hatinya

sama sekali tidak terpaut dengan kelezatan duniawi. Tetapi dunia dijadikan

sarana menuju ridha-Nya. (40 Untaian Mutiara Hadis, 1999: 189-190).

Imam al Haddad berkata:“Tiga perkara anugerah dari Allah SWT

untuk kami yaitu sedikit dalam kecenderungan kepada dunia, sedikit dalam

kepedulian kepadanya, dan sedikit dalam ketergantungan kepada manusia.

Harta kami dan apa yang kami miliki adalah untuk kami berikan kepada

fakir miskin dan orang-yang memerlukan bantuan.”

Page 41: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Beliau seorang penyabar, mampu menahan marah, tidak

mendendam, pemaaf akan kesalahan orang lain. Beliau berkata:“Adapun

kesalahan-kesalahan atas hak-hak kami, kami sudah memaafkan, akan

tetapi dosa-dosa atas hak-hak Allah SWT maka kami tak dapat

membiarkannya. Kami mendengar bahwa ada orang-orang yang makan

makanan kami, akan tetapi mereka memaki kami di belakang, kami tidak

tersentuh sedikitpun, dan kami tidak marah akan sikap mereka itu, bahkan

kami mendoakan mereka.”

Beliau juga seorang penyantun kepada siapa yang tidak sopan

kepadanya. Satu hari seorang ayah memberikan kepada anaknya sebilah

pisau, lalu berkata:“Bawalah pisau ini kepada al Haddad (tukang besi), dan

katakan kepadanya: Ayahku berpesan untuk kamu menajamkan pisau ini.

Anak itu tidak mengetahui akan al Haddad (tukang besi) itu, yang dia tahu

adalah Imam Abdullah yang bergelar al Haddad.”

Maka anak itu datang membawa sebilah pisau kepada Imam al

Haddad, sementara beliau sedang berada dalam majlis, lalu anak itu

berkata:“Ayahku berpesan agar kamu menajamkan pisau ini. Maka Imam

al Haddad mengambil pisau itu, seraya berkata:“Datanglah kamu esok

hari, kamu akan dapati pisau ini sudah diasah dan tajam.”

Anak itu pun pergi, dan Imam al Haddad menyuruh salah seorang

untuk membawa pisau itu kepada al Haddad (tukang besi) untuk

menajamkannya. Oleh karena yang demikian beliau dikenali sebagai

Haddadu al Quluub (penajam hati).

Page 42: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Al Sayyid Abdullah bin alwi al Haddad tinggal di sebuah tempat

bernama al Hawi. Al Hawi adalah sebuah kawasan yang berjiran dengan

bandar Tarim, Imam al Haddad menetap di sana ( Al Hawi) pada tahun

1099 H. Sayyid Muhammad bin Ahmad al Syathiri, sejarawan dari

Hadramaut, berkata:”Sesungguhnya Habib Abdullah al Haddad

mendirikan al Hawi semata-mata untuk mempunyai tapak yang berdiri

sendiri untuknya dan ahli keluarganya serta para pengikutnya, dan tidak

tertakluk kepada pentadbiran Qadi Tarim pada masa itu. Pentadbiran yaitu

memikirkan sesuatu atau menimbang ( ). (Kamus Arab Indonesia, 1990:

124). Ia merupakan tempat yang strategi untuk mendapatkan segala yang

baik daripada Tarim, dan kawasan yang terlindung dari segala fitnah dan

kejahatan dari tempat itu.” Dengan demikian al Hawi menjadi kawasan

yang selamat lagi dihormati.

Imam al Haddad membangun rumahnya di al Hawi pada tahun

1074 H, lalu berpindah pada tahun 1099 H. Beliau membangun masjidnya

berhampiran dengan rumahnya, dan mengajar di sana selepas solat asar

setiap hari, dan pagi hari kamis dan isnin, serta Hadrah pada setiap malam

Jum‟at selepas shalat Isya‟. Maka dengan berbagai aktivitas, al Hawi

menjadi tumpuan kepada para ulama‟, dan orang-orang soleh, serta tempat

perlindungan bagi kaum fakir miskin, dan merupakan tempat selamat,

aman, dan tenteram.

Pada tahun 1079 H, Imam al Haddad telah berangkat untuk

menunaikan ibadah haji. Setelah sampai di Mekkah, ramai penduduk

Page 43: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Mekkah yang menyambut kedatangan Imam al Haddad, dan beliau tinggal

di rumah Syeikh Husain Ba Fadal, beliaulah yang melayan sendiri kepada

Imam al Haddad. Imam al Haddad menceritakan keberadaannya dirumah

Syeikh Husain Ba Fadal, beliau berkata:“Sesungguhnya Syeikh Husain

berkata: Aku mempunyai dua lautan di mana aku mengambil dari

keduanya, yang pertama adalah lautan zahir, yaitu Sheikh Ahmad al

Qusyasyi, yang kedua: lautan batin, yaitu Syeikh Muhammad bin Alwi al

Seggaf. Dan Allah SWT telah mengumpulkan kedua lautan itu padamu

untukku.”

Pada tahun itu, wuquf di Arafah jatuh pada hari Jum‟at, ramai

penduduk Mekkah pada saat itu yang datang kepadanya. Ketika beliau

sedang duduk di sebelah Hijir Isma‟il beliau didatangi oleh Syarif

Barakaat bin Muhammad, lalu meminta doa kepadanya agar permintaanya

dikabulkan oleh Allah SWT (tanpa memberitahu apakah hajatnya itu),

maka Imam al Haddad mendoakan untuknya. Ketika Syarif Barakaat

pergi, Imam al Haddad bertanya:“Siapakah dia itu? Beliau diberitahu kalau

dia adalah salah seorang besar di Mekkah. Lalu Imam al Haddad

berkata:“Dia meminta untuk menjadi raja di Mekkah, dan Allah SWT

telah mengabulkan permintaanya.” Syarif Barakaat dilantik menjadi

pemimpin di Hijaz pada tahun 1082 H.

Pada hari Jum‟at 1 Muharram 1080 H, bertepatan dengan

masuknya waktu solat fajar, Imam al Haddad telah di pelawa untuk

Page 44: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

menjadi Imam pada shalat subuh di masjidil haram di Mekkah. Beliau

membaca surah al Sajadah dan surat al Insan.

Imam al Haddad melangsungkan perjalanannya menuju kota

Madinah al Munawwarah. Telah diceritakan bahwa, beliau tidak tidur

dalam perjalanan beliau menuju kota Madinah kecuali sedikit sekali,

disebabkan kerinduan yang mendalam di dalam hatinya. Beliau

mengungkapkan akan kerinduannya itu dalam syairnya:

Artinya:”Sungguh kami merasakan kenikmatan dimana kami tidak meraza

nikmat dengan tidur, Ketika kemurnian cinta telah menyatu dengan ruh”.

Ketika beliau menghampiri kota Madinah, beliau dapat mencium

bau wangi serta merasakan adanya cahaya yang bersinar. Beliau

mengungkapkan dalam syairnya:

Artinya:” Ketika kami sampai di Thaibah (Madinah), kami mencium bau

sangat wangi, mengalahkan wangian-wangian anbar. Cahaya menyinari

segala penjuru, cahaya itu bersinar melalui kubur sebaik-baik manusia.

Bersamaan dengan waktu fajar, kami sampai ke Madinah, sungguh indah

pagi itu bagi kami dengan kebahagiaan”.

Sejarah menyebutkan bahwa Imam al Haddad tidak tidur di waktu

malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang demikian itu adalah

untuk meneladani Rasulullah SAW yang diperintahkan oleh Allah SWT:

- - -

Page 45: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:” Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk

shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.” (Q. S . al Muzammil: 1-

2). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Allah SWT juga telah memuji mereka yang menghidupkan malam

dengan ibadah kepadaNya. Firman Allah SWT :

---

Artinya:” mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. dan pada akhir

malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). (Q. S. Adz Dzariat: 17-18). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Imam al Haddad berkata:“Kami telah melaksanakan segala sunnah

Nabi SAW, dan tiada satu sunnah yang kami tinggalkan.”

Sebagai membenarkan akan ucapannya itu, beliau pada akhir

umurnya memanjangkan rambutnya hingga bahunya, karena rambut

Rasulullah SAW adalah demikian. Beliau, al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad, sebagai bukti sebagian dari mengikuti sunnah Rasulullah SAW

dengan menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah SAW.

Sayyid Abdullah al Haddad pengarang ratib al Haddad kembali ke

Rahmatullah pada malam Selasa tanggal 7 Zulkaedah 1132 H, dalam usia

lebih kurang delapan puluh sembilan tahun (89 tahun). Empat puluh hari

sebelum ia meninggal dikala sakitnya pada akhir bulan Ramadhan, dia

sudah menjelaskan kejadian-kejadian yang akan datang pada dirinya.

Putranya yang bernama Hasan yang merawat beliau ketika sakit. Habib

Hasan menceritakan bahwa:“Sesungguhnya Imam al Haddad dalam

Page 46: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

sakitnya banyak mengulangi hadis yang terakhir dalam Shahih al

Bukhari.” Yaitu:

Artinya:” Dua kalimat ringan dilisan, berat di timbangan, di senangi oleh

yang Maha Pengasih. Maha Suci Allah SWT segala puji bagi-Nya, Maha

Suci Allah SWT yang Maha Agung.” (Terjemah Shahih Bukhari).

Beliau meninggal dunia pada 1/3 malam yang pertama, tak seorang

pun yang mengetahui berita kewafatannya kecuali di waktu pagi. Keadaan

menjadi sangat memilukan ramai pengikutnya. Berduyun-duyun manusia

datang untuk menghadiri pengebumiannya.

Habib Hasan, putranya dan Habib Omar bin Hamid adalah orang

yang menangani pemandiannya. Shalat jenazah diimamkan oleh Habib

Alwi, putranya dan dihadiri oleh lebih kurang dua puluh ribu (20. 000)

orang. Beliau dikebumikan bersamaan dengan terbenamnya matahari, oleh

karena terlalu ramai manusia yang menghadiri jenazahnya.

Semoga Allah SWT mencucuri rahmat-Nya ke atas Imam al

Haddad, mengangkat derajatnya, memberikan keberkatan akan

peninggalan-peninggalannya. Amin.

Ramai ulama‟-ulama‟ yang memuji kepada Imam al Haddad kerana

kedudukannya, baik para ulama‟ yang hidup di era beliau atau setelahnya.

Di antara pujian ulama‟ di zaman Imam al Haddad adalah Salah

seorang guru beliau, yaitu Habib Abdurrahman bin Syeikh Maula „Aidid

berkata bila menyambut kedatangan Imam al Haddad: ” ”

Page 47: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

(Selamat datang wahai penghulu kepada sekalian jema‟ah). Terkadang

menyebut:“ ” (Ketua kabilah atau kepala suku), sebagai satu

sebutan yang mengandungi penghormatan serta pujian.”

Habib Omar bin Abdurrahman al Attas berkata:“Seorang Sayyid

Abdullah al Haddad adalah merupakan satu Ummah.”

Di riwayatkan bahwa Mufti negeri Syam di zaman Imam al

Haddad berkata:“Tiada di atas muka bumi di zaman ini yang lebih „alim

daripada Abdullah al Haddad.”

Murid terulung Imam al Haddad yaitu Habib Ahmad bin Zain al

Habsyi berkata:”Sesungguhnya Imam al Haddad telah sampai kedudukan

mujtahid (yang layak memberi ijtihad) dalam ilmu-ilmu islam, iman, dan

ihsan. Beliau adalah seorang Mujaddid (pembaharu) ilmu-ilmu ini di

zaman ini.”

Adapun pujian para ulama‟ setelah Imam al Haddad seperti Habib

Ali bin Muhammad bin Husin al Habsyi:

Artinya:” Dengan futuuh (di bukakan pintu-pintu ilmu), Irsyad (petunjuk),

dan Imdad (kelebihan) adalah tonggak utama akan kaedah-kaedah guru

kami Imam al-Haddad kepada beliau telah terkumpul rahasia dan sifat

mulia para salaf, maka beliau adalah khalifah kepada mereka semua yang

berjalan dalam jalan mulia ini setelah beliau, telah mengambil dari

sinaran ilmu beliau yang sangat terang.” (Terjemah dari http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-

imam-abdullah-bin-alwi-al.html).

Page 48: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Habib Muhammad bin Ahmad al Syathiri (Semoga Allah

merahmatinya), berkata:“Sangat jarang sekali buku-buku di zaman Imam

al Haddad yang tersebar sepertimana tersebarnya tulisan-tulisan dan

karangan-karangan Imam al Haddad. Karya-karya beliau telah dicetak

berulang kali, dan telah diterjemahkan de dalam beberapa bahasa, dan

ramai yang telah mengambil manfaat darinya.”

Al marhum Syeikh Hasanain Makhluf (dulu sebagai mufti Mesir)

berkata mengenai karya Imam al Haddad “ ”:“Sesungguhnya

beliau (Imam al Haddad) seorang penulis yang sangat jelas urainnya,

tinggi tata bahasanya, teliti pembahasannya di dalam menyebutkan ayat-

ayat al Qur‟an dan hadis-hadis Nabi, serta kata-kata para ulama‟, sehingga

dapat menghilangkan prasangka dan keraguan didalam hati dan jiwa

daripada segala kesamaran, serta dapat menjadi penawar kepada segala

permasalahan, sehingga tidak memberi ruang kepada pembicara untuk

berbicara, dan tidak ada jawaban lagi bagi orang yang bertanya.”

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-

bin-alwi-al.html

Mustafa al Badawi telah menulis kitab tentang Imam al Haddad

bertajuk “ ” (Imam al Haddad pembaharu abad

ke 12). Penulis memetik sebuah hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan

oleh Abu Daud:

Artinya:”Sesungguhnya Allah akan mengutus untuk Ummat ini pada

setiap seratus tahun seseorang yang memperbaharui agama ini untuk

Page 49: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

mereka.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunannya

dari Sulaiman bin Daud al Mahri Hurairah).

http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?languagename=id&Vi

ew=Page&PageID=615&PageNo=1&BookID=3.

F. Pendidikan al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, beliau mendapat pendidikan

agama dari ulama‟ Sayyid Muhammad bin Alawi Ba‟ Alawi, kemudian

berpindah belajar di Yaman menyempurnakan ke Mekkah dan Madinah.

Tatkala ditanya orang tentang guru-gurunya, terutama ia mempelajari ilmu

tasawuf dan tarikat, ia menjawab ia tidak dapat menyebutkan seorang demi

seorang karena jumlahnya lebih dari seratus orang.

Bagaimanapun juga di antara guru-guru beliau yang terpenting

ialah :

1. Sayyid bin Abdur Rahman bin Muhammad bin Akil al Saqqaf kerana

daripadanya ia mendapat Khirqah Sufi. Al Saqqaf ialah seorang tokoh

sufi yang terkenal dalam Mahzab Mulamatiyyah.

2. Sayyid Abu Bakar bin Abdur Rahman bin Syeikh Aidid.

3. Sayyid Umar bin Abdur Rahman al Attas, inilah gurunya yang

terpenting menurut keterangan sejarah. Sayyid Umar al Attas seorang

daripada tokoh tarikat yang dianggap luar biasa dalam ilmu hakikat. Al

Haddad sendiri menyebut nama tokoh tarikat ini dengan penuh hormat

sebagai gurunya dan beliau menerangkan bahwa darinya ia beroleh

ajaran tarikat zikir yang sempurna serta beroleh khirqah yang terakhir.

Page 50: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Khirqah diartikan sebagai kain perca. (Kamus Arab Indonesia, 1990:

116). Kain perca berarti sesuatu yang masih berantakan. Jadi khirqah

yaitu kebingungan.

Abdullah bin Umar Ba Ubaid menerangkan bahwa Sayyid Umar al

Attas adalah seorang wali yang tidak dapat disaingi pengetahuannya. Ia

seorang Qutub dalam zamannya, sesudah gurunya Abu Bakar bin Salim.

Dia (Sayyid Umar al Attas) seorang yang kashaf. Tarikat dan Ratibnya

termasyhur dan tidak dapat mempengaruhi tarikat dan ratib muridnya al

Haddad.

Sayyid Umar al Attas tidak meninggalkan karangan-karangan,

tetapi murid-muridnya yang banyak itu menyampaikan ajarannya itu dari

mulut kemulut dan menyebut dalam kitab-kitab karangan mereka.

Di antara murid-muridnya ialah lsa bin Muhammad al Habasyi di

Khanfar, Hadramaut, Yaman, Syeikh Ali bin Abdullah al Baras, di

Quraibah, Do‟an, Hadramaut dan lain-lain. Semuanya terkenal dalam

bidang tasawuf.

Di antara murid-muridnya yang ramai dan terkenal adalah al

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad yang sangat dicintainya. Beliau

kemudian menjadi tokoh besar dalam tarikat dan seorang pengarang yang

ternama. Ia terkenal sebagai orang yang Abid. Setiap hari ia mengelilingi

kota Tarim untuk sembahyang sunnat dalam tiap-tiap masjid.

Page 51: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Dalam kitab Masyru‟ul Rawi disebutkan bahwa ia seorang yang

melimpah-limpah ilmunya, ahli yang mempertemukan hakikat dan syariat.

Sejak kecil ia telah menghafal al Qu‟ran. Seorang yang bersungguh-

sungguh dalam membersihkan dirinya dan mengumpulkan ilmu

pengetahuannya dari ulama‟ terkenal yang semasa dengan dia seorang

mujaddid yang terkenal ijtihad-ijtihadnya dalam persoalan ibadah. Seorang

yang bersungguh-sungguh menghidupkan ilmu dalam amal dan oleh

kerana itu dikenal orang di Timur dan di Barat. Beliau banyak melahirkan

murid-murid yang shaleh, yang tersiar keseluruh pelusuk bumi dari zaman

ke zaman.

Ia pernah mengunjungi Mekkah dan Madinah dalam tahun 1080 H

dan salah seorang gurunya di Mekkah ialah Sayyid Muhammad bin Alawi

al Saqqaf Ba‟ Alawi, yang keturunannya sambung menyambung sampai

kepada Ja‟far al Sadiq anak Imam Baqir anak Imam Ali Zainal Abidin

anak Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib (suami Fatimah binti Rasulullah

SAW). Oleh itu pada akhir ratibnya dibacakan fatihah untuk dihadiahkan

pada gurunya Sayyid Muhammad bin Alawi Ba‟ Alawi.

Telah dicatatkan bahwa, jumlah bilangan guru-guru Imam al-

Haddad melebihi 140 guru, beliau telah mengambil ilmu dan bertalaqi

pada mereka. Bertalaqi berasal dari bahasa Arab yaitu –- yang

artinya bertemu atau berjumpa. (Kamus Bahasa Arab-Indonesia, 1990:

400). Terutama sekali adalah: Habib Abdurrahman bin Syeikh Maula

Page 52: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

„Aidid, Habib Omar bin Abdurrahman al „Attas, Habib Sahl bin

Muhammad Ba Hasan, Habib Aqil bin Abdurrahman bin Aqil al Seggaf,

dan juga Habib Muhammad bin Alwi al Seggaf ( yang tinggal di Mekkah)

dan lain-lain.

G. Pengajaran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

Al Sayyid Abdillah bin Alwi al Haddad, beliau adalah keturunan

Idris al Azhar bin Idris al Akbar bin „Abdullah al Kamil bin Hasan al

Mutsanna bin Hasan, putera kepada Sayyidina „Ali bin Abi Thalib dan

Sayyidah Fathimah al Zahra‟ binti Rasulullah SAW. Menghafal al Quran

ketika berusia 10 tahun dan menjadi imam sholat tarawikh di

Masjidilharam. Belajar di Madrasah al Falah dan tamat pada tahun 1346

H. Kemudian menjadi tenaga pengajar di madrasah tersebut. Mengajar di

halaqahnya di Masjidilharam berdekatan dengan Bab as Salam selama 40

tahun. Juga dilantik menjadi juru nikah di Mekah. Beliau juga

meriwayatkan ilmu, ijazah dan sanad daripada ulama keluarga Ba‟Alawi

(ahlul bait yang bernasabkan kepada „Alawi bin Ubaidullah bin Ahmad bin

Isa al Muhajir bin Muhammad bin „Ali al Uraidhi bin Ja‟far ash Shodiq

bin Muhammad al Baqir bin „Ali Zainal „Abidin bin Hussin al Sibth putera

kepada Sayyidina „Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fathimah al Zahra‟

binti Rasulullah SAW, antaranya: al Habib „Aydrus bin Salim al Bar; al

Habib Abu Bakar al Bar; al-Habib Abdur Rahman bin Ubaidullah as

Seggaf ; al Habib Alwi bin Thohir al Haddad; al Habib Musthofa al

Muhdhor; al Habib Muhammad bin Hadi as Seggaf; al Habib Umar bin

Page 53: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sumaith; al Habib Salim bin Hafidz; al Habib Ali bin „Ali al Habsyi; al

Habib Alwi bin Muhammad al Haddad; al Habib Ali bin „Abdur Rahman

al Habsyi dan al Habib Abu Bakar as Seggaf. Beliau juga meriwayatkan

ilmu, sanad dan ijazah daripada para ulama terkenal di zamannya, seperti:

al Imam al Muhaddits Muhammad „Abdul Hayy al Kittani; asy Syarif

„Abdul Hafiz al Fasi; Syaikh Muhammad Zahid al Kauthari; Syaikh Yusuf

bin Ismail an Nabhani; Syaikh Muhammad Bakhit al Muti‟i; Syaikh

Salamah al „Azzami; asy Syarif Ahmad bin Ma‟mun al Balghiti; Syaikh al

Muhaddits Muhammad Ilyas al Kandahlawi; Syaikh al Muarrikh al

Yamani Muhammad Zabarah, pengarang Nail al Wator; al Imam al

Muhaddits al Musnid Muhammad „Abdul Baqi al Ayyubi al Madani;

Syaikh Abu al Khair al Maidani ad Dimasyqi; Syaikh al Mursyid

Muhammad Abu al Nasr Khalaf al Hims dan al Imam al Mursyid asy

Syarif Ahmad as Sanusi al Mujahid. Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

telah mengumpulkan sanad-sanad beliau dalam kitab al „Uqud al

Lu‟luiyyah bi Asanid al „Alawiyyah; dan fatwa-fatwa beliau di dalam

kitab Majmu al Fatawa wa al Rasail. Adapun murid beliau, tidak terhingga

banyaknya. Ramai di kalangan ulama Nusantara yang belajar kepada

beliau di Mekah. Oleh kerana itulah nama beliau tidak asing lagi di

Nusantara. Pujian ulama kepada beliau diantaranya:

1. Kata Imam al Akbar Dr. „Abdul Halim Mahmud, Syaikhul al Azhar:

“Sesungguhnya Allah telah menyinari wajahnya di atas

kesungguhannya yang kuat terhadap sunnah Rasulullah SAW dalam

memikul, memberi kefahaman, pengajaran, pentarbiyahan dan

sebagainya jalan menuju Allah”.

Page 54: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

2. Syaikh „Abdul „Aziz bin Baz juga pernah memuji Sayyid Alwi

sebagaimana diceritakan oleh Syaikh Ahmad al Haribi (Pemantau

Majlis Pengajian di Masjidil Haram):

“Pada suatu hari Syeikh Abdul Aziz bin Baz berhenti di dalam majelis

pengajian Sayyid „Alawi al Maliki dan mendengar pengajaran Sayyid

Alwi beberapa ketika. Apabila dia berpaling, Syeikh Ahmad al Haribi

bertanya pendapat Syaikh „Abdul „Aziz Bin Baz tentang pengajaran

Sayyid „Alwi al Maliki dan dia berkata: MasyaAllah! MasyaAllah.

(menunjukkan ta‟jub terhadap ilmu Sayyid Alwi dan pengi‟tirafan

keatas ketinggian ilmunya).

3. Syaikh Muhammad Said al Yamani pernah berkata kepada ayahnya

Sayyid „Abbas al Maliki:

"Sesungguhnya anakmu Alwi akan menjadi perhiasan Masjidilharam."

4. Syeikh Umar Khayyath berkata:

“Ketika kami berada di dewan rumah Syeikh Ali ibn Hussin al Maliki

di dalam satu majlis, Sayyid Alwi datang, lalu Sayyid Ali al Maliki

berkata: “Sesungguhnya anaku ini, Alwi, merupakan orang yang

mendapat anugerah dan ilham, di dalam percakapannya penuh dengan

keindahan dan keelokkan, dia juga merupakan orang yang dikasihi

ramai, semua orang suka mendengar pengajarannya dan aku adalah

orang yang pertama suka mendengar kalamnya.”

(http://profildzurriahnabi.blogspot.com/2013/10/manaqib-sayyid-alawi-

bin-abbas-al-maliki.html).

Sayyid Alwi al Haddad mengembara ke berbagai negara, antaranya

Somalia, Kenya, Mekah, Indonesia, Malaysia dan lain-lain. Di negara-

negara yang pernah beliau singgah, beliau berdakwah dan mengajar. Di

Jakarta, Sayyid Alwi al Haddad pernah mengajar di Madrasah Jam'iyah al

Khair yang diasaskan oleh keturunan “Sayyid” di Indonesia. Madrasah

Jam'iyah al Khair ialah sekolah Islam yang mengikut sistem pendidikan

Page 55: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

modern yang pertama di Indonesia, Sayyid Alwi al Haddad pula termasuk

salah seorang guru yang pertama sekolah itu diasaskan. Bahkan beliau

ialah Wakil Mudir sekolah itu. Mudirnya ialah Sayyid Umar bin Saqaf as-

Saqaf. Para guru didatangkan dari berbagai negara. Antara mereka ialah

Ustaz Hasyimi yang berasal dari Tunis, Syeikh Ahmad bin Muhammad as

Surkati yang berasal dari Sudan (mengajar di Madrasah Jam'iyah al Khair

tahun 1911 - 1914), Syeikh Muhammad Thaiyib al Maghribi yang berasal

dari Maghribi, Syeikh Muhammad Abdul Hamid yang berasal dari Mekah.

Selain mengajar di Jakarta beliau juga pernah mengajar di Bogor dan

tempat-tempat lain di Jawa. Muridnya sangat ramai. Murid-murid utama

Imam al Haddad adalah terdiri dari ahli keluarganya sendiri, terutama

anak-anak beliau.

Antara tokoh dan ulama besar yang pernah menjadi murid al

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad ialah:

1. Sayyid Alwi bin Syaikh Bi al Faqih al Alawi

2. Sayyid Alwi bin Abbas al Maliki

3. Sayyid Salim Ali Jindan

4. Sayyid Abu Bakar al Habsyi

5. Sayyid Muhammad bin Ahmad al Haddad

6. Sayyid Abdullah bin Abdul Qadir Bi al Faqih

7. Sayyid Husein bin Abdullah bin Husein al Attas

Page 56: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

8. Syeikh Hasan Muhammad al Masyath al Makki

9. Kiyai Haji Abdullah bin Nuh

http://wasiatnasehat.blogspot.com/2009/01/habib-alwi-bin-thohir-al-haddad-

mufti.html. 13 Agustus 2014.

Beliau mengajarkan kepada umat manusia di dunia ini terangkum

dalam beberapa kata-kata hikmah yang mengandung nasihat dalam

menjalani hidup ini.

Kata-kata Hikmah Imam al Haddad yaitu:

1. Orang yang tidur boleh dikejutkan, orang yang lalai boleh di ingatkan,

barang siapa yang tiada bermanfaat untuknya bila dikejutkan atau

diingatkan maka sesungguhnya dia itu adalah orang mati dan kamu

tidak dapat memperdengarkan kepada orang yang sudah berada dalam

kubur.

2. Kami tiada mendapati segala kebaikan melainkan berada dalam ilmu,

kalau bukan kerana ilmu maka seorang hamba tidak kenal akan

Tuhannya, dan tidak tahu bagaimana menyembah kepada-Nya.

3. Ketaatan yang shohih akan terpelihara dengan memelihara 3 dasar:

a. Cinta kepada Tuhan, yaitu dengan bertafakkur akan tanda-tanda

kebesaran Allah SWT dan nikmat yang telah diberikan, serta

membiasakan diri dalam berdzikir.

b. Meninggalkan semua yang menyibukkan diri dari mengingat Allah

SWT. Yang demikian itu dapat dicapai dengan meninggalkan segala

dosa dan bercampur dengan manusia kecuali sebatas keperluan

Page 57: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

sahaja, yaitu apa-apa yang bila dilakukan akan mendatangkan

pahala, dan bila ditinggalkan akan mendatangkan dosa.

c. Melazimkan diri berada di dalam apa-apa yang dapat mendekatkan

diri kepada-Nya. Kesempurnaanya adalah meninggalkan segala yang

haram, melakukan segala yang wajib, memperbanyak amalan yang

sunnah. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW tentunya akan

mengikuti sunnah-sunnah beliau, agar menjadi umatnya yang hakiki.

Kelak akan mendapatkan syafaat (pertolongan) di hari kiamat nanti.

Syafaatnya akan menyelamatkan umatnya.

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-

abdullah-bin-alwi-al.html).

H. Karya-karya al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

Keistimewaan karya-karya Imam al Haddad adalah mudah

difahami oleh semua kalangan, mengikut kefahaman masing-masing.

Sehingga buku-buku beliau telah dicetak beberapa kali dan sudah

diterjemahkan kepada beberapa bahasa.

Al Haddad selain dari seorang tarikat. Tarikat berasal dari bahasa

Arab yaitu artinya meninggalkan atau membiarkan

maksudnya meninggalkan keduniawian yang tidak bermanfaat. (Kamus

Arab Indonesia, 1990: 77). Beliau juga seorang penyair. Apabila

mengucapkan syairnya niscaya mempesonakan. Beliau juga seorang

pengarang yang utama. Tulisannya sungguh mengharukan dan memikat

hati. Di antara kitab-kitab karangan beliau ialah: an Nasa‟ih al Diniyyah,

Sabilu al Adzkar, al Da‟watu al Ittihaful Sa‟ il, Risalatun al Mu‟awanah,

Page 58: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

al Fusulu al Ilmiyyah, Risalatun al Murid, Risalatun al Muzakarah dan

yang terpenting kitabu al Majmu‟ yang terdiri empat juzu‟ berisi wasiat

dan masalah-masalah hukum terpenting, dan pada akhirnya ditutup dengan

kumpulan sajak-sajak yang indah bernama Durru al Manzum. Selain itu

karangan beliau juga berupa Hasyiyah Faidh al Khabir „ala Syarah

Manzhumah Ushulu al Tafsir, Fathu al Qarib al Mujib „ala Tahdzib al

Targhib wa al Tarhib, al Mawa‟izh al Diniyyah, al Iqd al Munazhzham fi

Aqsam al Wahy al Mu‟azhzham, Risalah al Manhal al Lathif fi Ahkam al

Hadis al Dha‟if, Nail al Muram Ta‟liq „ala Umdah al Ahkam, Syarah

Bulughu al Maram, dan kumpulan syair. Riwayat hidup, syair, dan

pendapat Sayyid Alwi al Maliki telah dikumpulkan oleh anaknya, Sayyid

Muhammad al Maliki dalam kitab khusus bernama Asyhaf Dzawi al

Himam al „Aliyyah biraf‟i Asanid Walidi al Saniyyah.

Banyak orang berpendapat bahwa ilmu Sayyid Abdullah al Haddad

tidak tersimpan dalam karangannya tetapi tersimpan dalam kepribadian

dan ihwalnya, tersimpan dalam syair dan sajaknya. Diriwayatkan bahwa

beliau telah mendapat ilham menyusunnya pada suatu malam dalam bulan

Ramadan yang dikatakan bertepatan dengan malam Lailatul Qadr. Zikir-

zikir mempunyai fadhilah yang sangat besar sekali, siapa yang

mengamalkannya akan mendapat banyak berkat antaranya mendapat

Husnul khatimah. Waktu membacanya adalah selepas sembahyang Isyak

dan sunnah ba‟diyahnya. Tetapi pada bulan Ramadhan hendaklah dibaca

sebelum sembahyang Isyak selepas sunnah qabliyahnya.

Page 59: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

(http://www.kisah.web.id/tokoh-islam/sayyid-abdullah-al-haddad-1044-

1132-h.html).

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN AL SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL

HADDAD DALAM KITAB RISALATUN AL MUAWANAH

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Risalatun al Muawanah

Al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, dalam menyusun kitab

tersebut memiliki berbagai alasan, tujuan, dan latar belakang dari

penulisan tersebut. Beliau mengatakan bahwa alasan yang mendorong

beliau untuk menulis risalah ini adalah untuk melaksanakan perintah

agung, perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan berusaha meraih janji

yang mulia yaitu untuk memperoleh janji yang benar (al Wa‟ddu al

Shaadiqu) yang dijanjikan bagi mereka yang menyeru kepada jalan

kebaikan dan menyebarkan ilmu.

Seperti yang Allah SWT janjikan dalam firman-Nya:

Page 60: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

- Artinya:” Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan

mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang

beruntung.”(Q. S. Ali Imran: 104). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Beliau juga memohon ampun kepada Allah SWT, karena

sebenarnya beliau tidak hendak mengatakan bahwa dorongan beliau

menyusun risalah ini semata-mata karena tujuan-tujuan keagamaan yang

baik. Sebab beliau mengetahui, masih adanya keinginan-keinginan

tersembunyi, nafsu yang merajalela, dan cinta dunia di dalam hati beliau.

Dan beliau tidak membebaskan diri dari kesalahan, karena sesungguhnya

nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi

rahmat oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

Maha penyayang.

Dengan kearifannya, beliau mengatakan pula bahwa hamba yang

fakir, hamba yang mengaku akan kekurangan dan kelalaian, yang berharap

akan ampunan Tuhannya Yangkuasa.

B. Sistematika Penulisan Kitab Risalatun al Muawanah

Kitab Risalatun al Muawanah karya al sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad adalah salah satu kitab Tauhid yang dikarang oleh para „ulama.

Sistematika penyusunannya hampir sama dengan kitab yang lain. Yaitu

Page 61: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

dengan sistem tematik, yang sistem penulisannya dari satu bab ke bab

yang lain. Penyusunannya dimulai dengan:

1. Muqadimah berupa pengenalan yaitu berisi tentang pengenalan dengan

pengarang.

2. Khutbah atau penyampaian kitab.

3. Bab selanjutnya pembahasan isi kitab Risalatun al Muawanah. Dan

diakhiri dengan do‟a.

Beliau dalam menyusun kitab ini, mengatakan bahwa Islam adalah

agama yang istimewa, hingga Allah Ta‟ala pun telah mengistimewakan

agama Islam. Kitab risalah ini beliau susun berkat pertolongan dan

kekuasaan Allah SWT, dan sebuah wasiat yang dengan kemurahan dan

rahmat Allah SWT, insya Allah bermanfaat.

C. Pokok Isi Kitab Risalatun al Muawanah

Al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, dalam menyusun kitab

ini, lebih menekankan pada ke-Tasawuf-an. Segala amal perbuatan yang

dilakukan ditujukan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada-

Nya. Agar semakin dekat kepada Allah SWT. Lebih utamanya, beliau

membahas tentang peribadatan yang ditujukan untuk menggapai esensi

ma‟rifatullah.

Pokok isi kitab Risalatun al Muawanah terdiri dari 32 pembahasan.

Diantaranya yaitu:

1. Keyakinan

Page 62: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Keyakinan ialah ungkapan tentang kekuatan dan keteguhan iman

yang sudah mendarah daging dan menyatu dalam hati, laksana sebuah

gunung yang menjulang tinggi. Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa:

“ Jika terbuka mata hatiku, makin bertambahlah keyakinanku.”

Karena, bila keyakinan itu sudah kokoh dan telah menguasai hati,

maka segala sesuatu yang gaib tiba-tiba dapat terlihat dengan jelas. (Ali

bin Abi thalib).

Sebab-sebab teguhnya keyakinan:

a. Memperhatikan dengan hati dan mendengarkan dengan telinga akan

ayat-ayat al Qur‟an dan hadis-hadis Nabi SAW yang menunjukkan

kebesaran dan kesempurnaan Allah SWT. Dan yang menunjukkan

pada kebenaran para rasul dan kesempurnaan mereka.

b. Memperhatikan segala ciptaan Allah SWT yang indah dan

menakjubkan, baik yang ada di langit maupun di bumi.

c. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala amalan dan tetap

didasari iman dan takwa.

Hal yang diperoleh dari keyakinan yaitu kekuatan batin,

ketenangan jiwa, perlindungan Allah SWT, cita-cita untuk selalu taat

kepada-Nya, serta upaya maksimal untuk mendapat ridha-Nya.

2. Niat

Niat adalah ungkapan tentang suatu keinginan yang mendorong

untuk berkehendak, beramal dan berbicara. Selain itu, niat adalah

Page 63: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

ungkapan tentang suatu maksud dan kebulatan tekad untuk

melaksanakan sesuatu. Memperbaiki dan menuluskan niat sebelum

beramal adalah sendi utama segala amal. Baik buruknya amal, selalu

tergantung pada niatnya.

Artinya:” Segala perbuatan tergantung pada niat dan setiap orang

akan memperoleh pahala menurut niatnya.” (H. R. Bukhari dan

Muslim). ( Kitab al Arbain al Nawawi, tt: 6).

Oleh karena itu, janganlah berbicara, bekerja dan berkehendak

serta beramal suatu perbuatab tanpa didasari dengan niat untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT serta senantiasa mengharap

pahala-Nya. Lakukan segala amal perbuatan dengan niat yang benar

dan tepat. Dengan demikian, Allah SWT pasti memberikan anugerah

dan kemuliaan bagi yang mengamalkannya.

3. Muraqabah

Muraqabah adalah mawas diri kepada Allah SWT. Allah SWT

selalu mengawasi setiap gerak-gerik manusia. Bagi-Nya tak ada sesuatu

yang rahasia dan samar. Sekecil apa pun makhluk di bumi ini, tak akan

lepas dari pengawasan-Nya. Karena, atas keagungan Allah SWT, para

utusan-Nya (malaikat), selalu mengawasi, mencatat segala bentuk amal

manusia. Seperti terdapat dalam firman-Nya:

--

Page 64: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Atinya:”(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya), yang

satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. Tidak ada

suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat

pengawas yang selalu siap (mencatat).”(Q. S. Qaaf: 17-18) (Terjemah

al Qur‟an al Kalam digital).

Muraqabah termasuk dalam kedudukan terpuji, pangkat yang

paling mulia dan derajat yang paling tinggi. Muraqabah juga termasuk

maqam ihsan seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:

Artinya:” Ihsan adalah pengabdian kepada Allah SWT seakan-akan

engkau melihat-Nya. Walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka

sesungguhnya Dia melihatmu.” (H. R. Muslim dari Umar). (Kitab al

Arba‟in al Nawawi, 676 H: 8).

Jika tidak mampu menjadikan batin lebih baik dari lahir, maka

setidaknya jadikan keduanya sama baiknya. Dengan demikian hal

tersebut sudah bagian dari mengikuti perintah Allah SWT, menjauhi

larangan-Nya, mengagungkan-Nya dan bersungguh-sungguh mencari

ridha-Nya, baik dalam kesendirian maupun kebersamaan dengan orang

banyak. Dan ini adalah langkah pertama yang dilakukan seorang hamba

menuju makrifat Allah SWT.

4. Mengisi Waktu

Mengisi waktu dengan segala aktivitas ibadah hingga tak ada

waktu sedikit pun, baik siang maupun malam, kecuali untuk mengabdi

kepada Allah SWT. Dengan demikian akan tampak keberkahan waktu,

Page 65: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

memperoleh faedah umur dan senantiasa menghadapkan diri pada-Nya.

Demikian pula sediakan waktu khusus untuk mengerjakan kebiasaan

sehari-hari, seperti makan, minum, dan mencari nafkah.

Hujjatu al Islam, Imam al Ghazali mengatakan bahwa:

“Hendaklah engkau membagi waktumu, mengatur wiridmu dan

menetapkan waktumu dengan segala aktivitas yang tidak akan engkau

langgar dan janganlah engkau terpengaruh dengan hal lain dalam

masalah waktu ini. Barangsiapa menelantarkan dirinya dari aktivitas,

maka ia laksana orang yang tersesat di jalan, bermaksud untuk

menyibukkan diri, tetapi ia sendiri selalu menyia-nyiakan waktunya.

Ketahuilah, waktu itu adalah umurmu dan umur adalah modal untuk

investasi (ibadahmu). Dengan umur itu pula engkau dapat memperoleh

kenikmatan abadi di sisi Allah SWT. Setiap nafasmu bagaikan mutiara

yang tak ternilai harganya, dan bila hilang percuma engkau tak

mungkin mampu mengembalikannya.”

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan sehari-hari diantaranya:

1) Shalat witir

2) Shalat Dhuha

3) Shalat Awabin

4) Shalat Sunnah Malam

5) Membaca al Qur‟an

6) Mempelajari Ilmu yang bermanfaat

7) Dan aktivitas lainnya yang bermanfaat

5. Zikir

Firman Allah SWT:

Page 66: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:”Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan Ingat

kepadamu.”(Q. S. Al Baqarah: 152). (Terjemah al Qur‟an al Kalam

digital).

Zikir yang paling baik adalah dengan menghadirkan makna zikir di

dalam hati, misalnya dengan menghayati kesucian Allah SWT ketika

membaca lafadz Subhanallah, dan ke-Esa-an-Nya ketika melafadzkan

lafadz Laa ilaa Ha Illallah.

Selain lafadz tersebut, bershalawat pun dianjurkan oleh Rasulullah

SAW. Yaitu:

Artinya:”Barangsiapa membaca shalawat atas diriku sekali, maka

Allah SWT akan bershalawat padanya sepuluh kali.” (H. R. Ahmad dan

Muslim dari Abi Hurairah). (Al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad,

tt:59).

6. Tafakur

Ber-tafakur (merenungkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT)

setiap siang dan malam sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan,

baik satu jam atau beberapa jam adalah hal yang utama juga.

Waktu yang terbaik untuk ber-tafakur, ialah di tengah malam.

Lebih utama disertai dengan shalat sunnah malam (Tahajjud dan yang

lainnya). Kebaikan hidup di dunia dan keutuhan agama tergantung pada

kesempurnaan tafakurnya.

Page 67: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

--- Artinya:”Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah SWT)

bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka

apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q. S. Adz Dzariat: 20-21).

(Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Tafakur yang pantas dipikirkan yaitu:

a. Tentang ciptaan dan kekuasaan Allah SWT.

b. Merenungkan anugerah yang Allah SWT berikan.

c. Merenungkan keluasan Ilmu Allah SWT.

d. Merenungkan kekurangan-kekurangan dalam ibadah dan berbagai

pelanggaran yang dikerjakan.

e. Merenungkan kehidupan dunia, dan segala kesibukan dan

kehancuran yang berlangsung dengan cepat. Pikirkan juga tentang

kematian.

Terpenting adalah larangan ber-tafakur memikirkan Zat Allah

SWT. Karena manusia tidak akan pernah mampu memikirkannya.

Pikirkan saja tentang segala apa yang diciptakan Allah SWT.

7. Al Qur‟an, Hadis, Bid‟ah, dan Ulama

Hidup dengan berpegang teguh pada al Qur‟an dan Hadis, karena

keduanya adalah inti agama, dan petunjuk jalan yang lurus. Maka,

hidup akan beruntung dan selamat serta mendapatkan hidayah dan

selalu berada dalam lindungan Allah SWT.

Page 68: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Jadikan keduanya sebagai hakim serta mempunyai hak dalam

memerintah. Kembalikan segala permasalahan pada keduanya,

sebagaimana yang diwasiatkan Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah

SWT:

- Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah SWT dan

taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulul Amri (pemegang kekuasaan) di

antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu,

maka kembalikanlah kepada Allah SWT (al Quran) dan Rasul

(Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian.

Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

(Q. S. An Nisa‟: 59). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Mereka (Ulil Amri) berhak untuk dipatuhi selama pemegang

kekuasaan berpegang pada Kitab Allah SWT dan Sunnah Rasul.

Apabila tidak sesuai dengan keduanya, maka boleh untuk tidak

mematuhinya.

Dalam mengamalkan bid‟ah (hal yang dianggap baru), tetapi masih

dalam batas norma agama yang lurus, tetap diperbolehkan. Serta

mematuhi dan mengikuti hal yang baik, apa yang disampaikan oleh

para ulama.

8. Pelurusan Akidah

Page 69: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Seorang hamba, jika telah mampu menggunakan pemahaman yang

lurus dan benar tentang al Qur‟an dan hadis yang menguraikan

keimanan, sejarah kaum salaf, para sahabat dan tabi‟in, maka seorang

hamba tersebut akan mengetahui dan dapat membuktikan kebenaran

Ahlu al Sunnah wa al Jama‟ah (Asy „ariyah) yang dinisbatkan pada

Abu Hasan al Asy‟ary. Kebenaran akan sesuai di setiap masa dan

tempat. Wajib bagi orang beriman menjaga aqidahnya dan mengikuti

para ulama yang agung dan berpegang teguh dalam ilmunya, akidah

yang jelas terhindar dari syubhat atau keraguan. Hal ini sesuai dengan

akidah Imam Ghazali yang telah dijelaskan pada bab Qawaid al Aqaid,

pasal pertama dan ketiga dalam kitab Ihya Ulumuddin.

9. Ibadah Fardhu dan Sunnah

Selalu menjaga kewajiban, menjauhi setiap larangan serta

memperbanyak ibadah sunnah karena Allah SWT. Jika itu semua sudah

dilaksanakan, maka akan mencapai tempat yang paling dekat di sisi

Allah SWT dan akan diselimuti dengan selubung mahabbah (kecintaan)

oleh-Nya.

10. Menuntut Ilmu

Tak akan dapat menjalankan ketaatan yang difardhukan Allah

SWT, menjauhi kemaksiatan yang diharamkan Allah SWT, apalagi

ibadah sunnah yang berfungsi mendekatkan diri kepada Allah SWT,

kecuali dengan ilmu. Karena itu tuntutlah ilmu!

Page 70: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Menuntut ilmu hukumnya wajib. Sebagaimana dalam sabda

Rasulullah SAW:

Artinya:”Menuntut ilmu itu wajib atas semua orang Islam.” (H. R.

Baihaqi). (Kitab Sunan Ibnu Majah, Juz 1, halaman 98).

Dengan ilmu, maka akan dapat mengetahui hal yang wajib, sunnah

dan haram. Maka menuntut ilmu dan mengamalkan wajib hukumya.

Karena begitu besar peranan ilmu, dengan mengamalkan ilmu maka

akan diperoleh kebahagiaan dan kesuksesan dunia dan akhirat.

Ilmu yang wajib dituntut oleh setiap muslim yaitu ilmu yang

menjelaskan tentang ketentuan yang diwajibkan oleh Allah SWT dan

keharaman yang diharamkan-Nya.

11. Kebersihan

Selalu menjaga kebersihan lahir dan batin, sesungguhnya orang

yang sempurna kebersihan jiwa dan hatinya laksana malaikat yang

berbentuk manusia.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya:”Dari Abu Malik al Haris bin Ashim al Asy‟ari R. A. berkata:

Rasulullah SAW bersabda: Membersihkan diri adalah separuh dari

keimanan.” (H. R. Muslim). (al Arba‟in al Nawawi, tt: 18).

Page 71: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Kebersihan terdiri dari dua yaitu:

a. Kebersihan Batin

Kebersihan batin dapat dilakukan dengan membersihkan hati

dari akhlak-akhlak yang tercela. Seperti sombong, riya‟, hasud,

dengki, cinta keduniaan dan lain-lain. Serta menghiasinya dengan

budi pekerti yang terpuji, seperti tawadhu‟, mempunyai rasa malu,

ikhlas, dermawan, dan sifat terpuji lainnya. Agar memperoleh

akhlaqul karimah telah disampaikan oleh Imam al Ghazali dalam

kitabnya Ihya „Ulumuddin juz II.

b. Kebersihan Zahir

Kebersihan zahir dapat diperoleh dengan meninggalkan segala

yang bertentangan dengan agama dan menjalankan segala sesuatu

yang sesuai dengan tuntuan syariat Islam. Yang termasuk dalam

kategori kebersihan zahir yaitu menghilangkan segala kotoran di

dalam tubuh, bersuci dari hadas dan najis. Dan kotoran-kotoran lain

yang ada di tubuh.

12. Aktivitas Sehari-hari

Orang yang mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan adat

kebiasaan, yang sesuai dengan Adab Nabawiah ( Perilaku seperti Nabi

SAW), ia akan mendapatkan beberapa keuntungan dari Allah SWT,

antara lain terhindar dari amal-amal yang tidak diridhai-Nya, jauh dari

Page 72: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

budi pekerti yang rendah dan mendapatkan kemaslahatan serta

kemanfaatan di dunia dan akhirat.

Imam al Ghazali dalam karyanya, kitab al Arbain al Nawawi,

setelah menganjurkan untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW serta

mengingatkan rahasia yang terkandung di dalamnya, beliau berkata:

“Ini semua adalah dalam perkara adat kebiasaan, sedangkan dalam

perkara ibadah, maka saya tidak menemukan alasan bagi orang yang

meninggalkan sunnah kecuali kufur yang tersembunyi atau kebodohan

yang jelas. Ingatlah itu!” (Imam al Ghazali).

Disunnahkan juga dalam mengawali segala aktivitas seperti makan,

minum, berpakaian, berjalan, duduk, buang hajat, tidur, bekerja dan

aktivitas lainnya dengan membaca basmalah ( ) agar

pahalanya tidak terputus. Meskipun setiap aktivitas tersebut memiliki

do‟a masing-masing. Minimal dengan membaca basmalah.

13. I‟tikaf

I‟tikaf berarti duduk di dalam masjid dengan tujuan memakmurkan

masjid. Sebagai insan yang mulia, selalu duduk di dalam masjid dengan

niat i‟tikaf, karena masjid adalah rumah Allah SWT dan tempat yang

paling dicintai-Nya, adalah salah satu ciri orang yang beriman.

Seperti dalam firman Allah SWT:

-

Page 73: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah

orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.”(Q. S. At

Taubah: 18). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Dalam memasuki masjid sunnah dengan mendahulukan kaki kanan

dan ketika keluar sunnah dengan menggunakan kaki kiri. Apabila tidak

sempat untuk shalat Tahiyyatul Masjid, maka sunnah membaca lafadz

dibawah ini sebanyak empat kali. Lafadz tersebut sebagai berikut:

Artinya:”Maha suci Allah SWT, segala puji bagi Allah SWT, dan tiada

Tuhan selain Allah SWT, Allah Maha Besar.” (Al Sayyid Abdullah bin

Alwi al Haddad, tt: 111).

14. Adzan, Iqamah dan Shalat

Adzan adalah seruan, yaitu ajakan untuk menunaikan kewajiban

shalat fardhu. Adzan bukan hanya seruan tanda masuk waktu shalat

tetapi benar-benar seruan atau panggilan untuk menunaikannya. Ketika

mendengarkan adzan, jawablah adzan itu sama dengan yang diucapkan

muadzin, kecuali pada kalimat Hayya „alash Shalah dan Hayya „alal

Falah, maka jawablah dengan kalimat:

Artinya:”Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah

SWT.” (Al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, tt: 113).

Page 74: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Pada shalat shubuh, ketika muadzin menyeru Ash-shalatu

khairumminannaum, maka jawablah dengan kalimat:

Artinya:”Benar dan baguslah ucapanmu dan dalam hal ini aku pun

termasuk orang yang menjadi saksi.” (Al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad, tt: 113).

Rasulullah SAW mengatakan bahwa do‟a antara adzan dan iqamah

tidak akan tertolak. Terdapat dalam hadis yaitu:

Artinya: Dari Abu Iyas yaitu Muawiyah bin Qurrah dari Anas bin

Malik R. A. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:”Tidaklah tertolak

do‟a antara adzan dan iqamat.” (H. R. Tirmidzi dan Nasai). (Terjemah

Sunan Abi Daud, 1992: 353-354).

Jadi, perbanyaklah berdo‟a pada waktu tersebut. Mengenai hal

shalat, dalam hal ini adalah shalat fardhu (shalat 5 waktu), dianjurkan

untuk shalat di awal waktu. Sehingga ketika muadzin menyerukan

adzan, sebagai umat muslim sudah berada di dalam masjid dan dalam

keadaan berwudhu. Tetapi ketika tidak mampu seperti hal tersebut,

minimal ketika adzan diserukan hendaklah sudah siap untuk shalat.

Shalat sangat diutamakan untuk berjama‟ah dengan istiqomah

(tetap). Karena pahala yang diperolehnya sangat besar dibandingkan

dengan shalat sendirian. Rasulullah SAW bersabda:

Page 75: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Umar R. A., dia telah berkata:

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:”Shalat berjama‟ah itu lebih

baik (utama) daripada mendirikan shalat secara sendirian sebanyak 27

derajat.” (H. R. Muslim). (Hadis-hadis Muttafaq „Alaih, 2003: 330).

15. Zakat

Zakat berarti tumbuh, subur, suci. Wajib bagi umat muslim untuk

mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang

ditanggung nafkahnya, kewajiban ini jika mampu melaksanakannya.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari mengeluarkan zakat ketiaka

di dunia antara lain, bertambahnya rezeki, umur, terhindar dari Su-ul

Khatimah (Kematian yang buruk, terpeliharanya kesehatan, hartanya

menjadi barakah an lainnya).

16. Puasa

Puasa berarti menahan. Secara istilah puasa berarti menahan segala

sesuatu yang dapat membatalkan puasa dari mulai terbit matahri hingga

terbenam matahari.

Dalam al Qur‟an Alah SWT berfirman:

- Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu

berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar

Page 76: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

kamu bertakwa.”(Q. S. Al Baqarah: 183). (Terjemah al Qur‟an al

Kalam digital).

Dalam bulan puasa, terdapat segudang pahala yang telah

dipersiapkan oleh Allah SWT untuk hamba-Nya yang berusaha

meraihnya. Diantaranya amal yang dapat meraihnya adalah melakukan

ibadah wajib dengan baik dan sempurna dan ibadah sunnah lainnya.

Seperti shalat tarawih, shalat witir, shalat sunnah malam lainnya.

Setelah lepas dari bulan ramadhan tersebut, telah dipersiapkan pula

amal pada bulan syawal. Allah SWT benar-benar Maha Pemurah.

Hanya saja hamba-Nya yang kurang merespon ke-Murahan-Nya.

17. Haji

Menunaikan rukun Islam yang ke-5 ini adalah wajib hukumnya

bagi yang mampu. Baik dari segi zahir maupun batinnnya. Jangan

menunda kemampuan dan kesempatan yang Allah SWT berikan untuk

berkunjung ke tanah suci Mekkah. Sebelum melaksanakan haji, perlu

mempelajari beberapa kewajiban sunnah dan zikir yang berkaitan

dengannya. Pelajari pula yang berkaitan dengan Ka‟bah, keringanan-

keringanan di perjalanan dan zikir-zikir yang digunakan di dalamnya.

18. Shalat Istikharah, Nazar, Sumpah dan Saksi

Shalat istikharah digunakan untuk memperoleh hidayah Allah SWT

dalam melakukan hal yang masih diragukan. Karena musyawarah

adalah kata yang diambil dari makna tersirat shalat istikharah. Dengan

Page 77: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

bermusyawarah, dengan orang yang dapat dipercaya dan seagama,

ketika akan melaksanakan hal-hal yang penting, seperti pergi jauh atau

menikah, dan jika isyaratnya sesuai dengan pikiran dan hati, maka

shalatlah sunnah dua rakaat dengan niat shalat istikharah lalu berdo‟a

kepada Allah SWT dengan do‟a yang sudah lazim dilakukan pada shlat

istikharah.

Selain hal tersebut, manusia pernah tersirat jika telah melakukan

sesuatu dan berhasil, maka dia berjanji akan melakukan hal yang lain

lagi. Hal ini bisa dinamakan nazar. Karena nazar adalah janji. Dan janji

harus ditepati. Bersegeralah untuk melakukannya. Jangan membiasakan

diri untuk bernazar karena kadang-kadang syaithan menipu untuk

melanggarnya. Berhati-hatilah.

Sebagai manusia, janganlah bersumpah atau menjadi saksi semata-

mata karena dugaan walaupun ternyata benar, apalagi yang didasarkan

pada keraguan. Berhati-hatilah terhadap sumpah palsu yang dapat

menyebabkan hancurnya beberapa daerah dan tempat serta

mencelupkan pelakunya ke dalam liang jahannam. Janganlah menjadi

saksi palsu karena saksi palsu termasuk dalam golongan dosa-dosa yang

terbesar. Rasulullah SAW menyamakannya dengan syirik. Syirik

adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT (menduakan-Nya).

19. Wara‟

Page 78: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Wara‟ yaitu menjauhkan diri dari dosa, maksiat, dan syubhat

(perkara yang tidak diketahui halal dan haramnya). Wara‟ merupakan

senjata sakti penjunjung agama. Wara‟ inilah yang menjadi ciri ulama

yang mengamalkan ilmunya. Ketahuilah bahwa orang yang

memperoleh sesuatu yang haram atau syubhat, maka sedikitlah ia

mendapatkan taufiq, pertolongan Allah SWT untuk beramal shaleh.

Jika ia beramala shaleh, ia tidak terlepas dari penyakit batin, dalam

setiap amaliyah seperti sombong (ujub) dan pamer (riya‟).

Sikap wara‟ tidak hanya diprioritaskan pada makanan, pakaian dan

perilaku saja. Bahkan sebaliknya, sikap ini seharusnya dicerminkan

dalam segala aspek kehidupan.

20. Amar Ma‟ruf Nahi Mungkar

Amar ma‟ruf nahi munkar yaitu memerintah ke arah kebaikan dan

mencegah diri dari kemungkaran. Karena hal itu merupakan sendi

pokok agama dan karena itu pula Allah SWT menurunkan al Qur‟an

dan mengutus para Rasul-Nya. Para ulama memutuskan bahwa amar

ma‟ruf nahi munkar hukumnya wajib. Hal ini didasarkan pada al

Qur‟an yaitu:

-

Artinya:”Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma‟ruf, dan

mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang

Page 79: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

beruntung.” (Q. S. Ali Imran: 104). (Terjemah al Qur‟an al Kalam

digital).

Ma‟ruf ialah segala perbuatan yang baik untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT, sedangkan mungkar ialah segala perbuatan yang

menjauhkan diri dari Allah SWT.

Hukum amar ma‟ruf nahi munkar adalah fardhu kifayah. Yaitu

apabila sudah ada sebagian disuatu daerah tersebut yang beramar

ma‟ruf nahi munkar maka sudah gugur kewajiban penduduk daerah

tersebut untuk beramar ma‟ruf nahi munkar. Namun pahala hanya

diprioritaskan kepada yang menyerukan dan mengerjakannya.

21. Adil

Berlaku adil kepada rakyat yang terkhusus dan umum. Pelihara dan

jaga mereka dengan seksama. Rakyat khusus disini yang dimaksudkan

adalah anggota badan yang tujuh yaitu lidah, telinga, mata, perut,

kemaluan, tangan dan kaki. Sedangkan rakyat umum disini adalah

orang-orang yang berada dalam kekuasaan dan tanggungjawabmu,

yaitu anak, istri dan hamba sahayamu. Karena Allah SWT berfirman:

- Artinya:”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan.” (Q. S. An Nahl: 90). (Terjemah al Qur‟an al

Kalam digital).

22. Berbakti kepada Kedua Orangtua

Page 80: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Selalu berbakti kepada kedua orang tua adalah wajib hukumnya

dan durhaka kepada keduanya tergolong dosa besar. Maha Besar Allah

SWT dengan firman-Nya:

- Artinya:”Dan Tuhan-mu telah memerintahkan agar kamu jangan

menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.”

(Q. S. Al Isra‟:23). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Sebagai seorang anak, hendaklah mencari keridhaan mereka dan

mengerjakan perintah-perintah mereka selama tidak bernilai maksiat,

menjauhi larangan mereka selama tidak melarang ketaatan yang wajib

serta mementingkan kepentingan mereka di atas kepentingan pribadi.

Itulah wujud ketaatan dan berbakti seorang anak kepada kedua orang

tuanya.

23. Silaturrahmi

Bersilaturrahmi kepada keluarga yang paling dekat, kemudian yang

lainnya, juga kepada tetangga yang paling dekat dengan pintu rumah,

kemudian yang lainnya. Allah SWT berfirman:

- Artinya:”Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang

tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga

dekat dan tetangga jauh.”(Q. S. An Nisa‟: 36). (Terjemah al Qur‟an al

Kalam digital).

Page 81: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat,

hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang

bukan muslim. Silaturrahmi dan berbuat baik kepada tetangga tidak

akan mencapai kesempurnaan, kecuali dengan menahan gangguan

terhadap mereka, sabar menerima gangguan mereka dan berbuat baik

sekuat tenaga terhadap mereka.

24. Cinta dan Benci Karena Allah

Cinta dan benci karena Allah SWT, karena sikap inilah yang

menjadi tali pengikat keimanan. Apabila mencintai seorang hamba

yang taat disebabkan oleh kepatuhan yang ia kerjakan dan membenci

kepada pelaku kemaksiatan dikarenakan oleh kemaksiatan yang ia

jalani tanpa adanya tujuan lain, maka hal itu benar-benar termasuk

dalam golongan orang yang cinta karena Allah SWT dan benci karena

Allah SWT. Sebaliknya, jika didalam hati tidak ada rasa cinta kepada

ahli kebajikan karena kebajikan yang mereka kerjakan dan tidak

membenci pelaku kemungkaran karena kemungkaran mereka, maka

ketahuilah bahwa tingkat keimanan tersebut masih lemah.

25. Ketulusan Hati

Rasa ketulusan hati datangnya dari hati nurani yang terdalam.

Tidak ada rasa pamrih atau pun meminta balasan. Bertulus hati terhadap

setiap muslim dengan maksud agar tidak menyembunyikan sesuatu

darinya yang dapat menunjukkan jalan kebaikan dan menjauhkannya

Page 82: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

dari kejelekan. Bersikap tulus dapat juga dilakukan kepada sesama

muslim dalam setiap kehadirannya dan ketidakhadirannya. Jangan

melebihkan rasa tulus yang ada dalam ucapan dengan perasaan

sebenarnya yang ada dalam hati.

26. Tobat atau Taubat

Salah satu sifat terpuji adalah bertaubat kepada-Nya. Dari setiap

dosa kecil atau dosa besar, nyata atau tersembunyi. Karena taubat

merupakan langkah awal seorang hamba menuju jalan Allah SWT dan

taubat pun merupakan dasar dari setiap maqam di sisi Allah SWT, serta

Allah SWT pun mencintai orang-orang yang bertaubat. Maha

Pengampun Allah SWT dengan firman-Nya:

- Artinya:”Sungguh, Allah menyukai orang yang taubat dan menyukai

orang yang menyucikan diri.” (Q. S. Al Baqarah: 222). (Terjemah al

Qur‟an al Kalam digital).

Taubat tidak akan sah jika tidak diikuti dengan meninggalkan dosa

tersebut, menyesalinya dan membulatkan tekad untuk tidak mengulangi

perbuatan tersebut selama hidupnya. Dan berusaha untuk berbuat baik

selalu.

27. Sabar

Page 83: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sabar merupakan sendi dasar yang harus dimiliki selama hidup

setiap manusia. Karena termasuk akhlak yang mulia dan keutamaan

yang agung. Allah SWT berfirman:

- Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan

(kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta

orang-orang yang sabar.” (Q. S. Al Baqarah: 153). (Terjemah al

Qur‟an al Kalam digital).

Sabar terdiri atas empat bagian, yaitu:

1) Sabar mengerjakan ketaatan

2) Sabar akan kemaksiatan

3) Mengingat-ingat dosa yang telah lalu

4) Sabar atas sesuatu yang tidak diinginkan (datang dari Allah SWT

dan sesama makhluk)

Selain itu, sabar juga harus dilakukan untuk bersabar dari syahwat

yaitu keinginan dan kesenangan dunia yang bersifat sementara.

28. Bersyukur

Sebagai hamba Allah SWT, bersyukur adalah hal yang wajib

karena atas nikmat yang diberikan secara lahir maupun batin serta yang

berhubungan dengan agama dan dunia. Jumlahnya tak ternilai. Manusia

tak akan sanggup untuk menghitungnya. Syukuri nikmat Allah SWT

semaksimal mungkin, kemudian mengakui ketidakmampuan dalam

melaksanakan syukur sesuai yang diwajibkan adalah hal yang bisa

Page 84: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

hamba lakukan untuk-Nya. Sebagai hamba yang merasa bahwa Allah

SWT selalu berada dalam hatinya.

Bersyukur akan mengekalkan nikmat dan mengundang nikmat-

nikmat yang lain. Allah SWT berfirman:

- Artinya:”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan

menambah (nikmat) kepadamu.” (Q. S. Ibrahim: 7). (Terjemah al

Qur‟an al Kalam digital).

29. Zuhud

Zuhud berarti tidak tergiur dengan keduniaan. Karena hal itu

merupakan kebahagiaan sejati, penerang inayah dan sebagai tanda

kewalian.

Sumber zuhud ialah kesadaran hati akan kehinaan dan kerendahan

dunia. Dan bahwa seandainya dunia di sisi Allah SWT berharga walau

hanya senilai sayap seekor nyamuk, pasti Allah SWT tidak akan

memberi minum pada orang-orang kafir walaupun hanya setetes.

Orang yang menggali kepentingan dunianya melebihi

keperluannya, maka secara tidak sadar ia telah mendekatkan dirinya

pada kebinasaan. Hasil secara batin yang diperoleh dari kesadaran hati

ialah meninggalkan kecenderungan pada dunia, sedangkan secara lahir

ialah kemampuan diri untuk tidak berhura-hura dan menuruti hawa

nafsu.

Page 85: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Derajat zuhud yang paling rendah ialah tidak mengerjakan

kemaksiatan dan tidak meninggalkan ketaatan. Sedangkan derajat yang

tertinggi ialah tidak mau mengambil sesuatu pun yang ada di dunia ini

kecuali ia telah yakin bahwa pengambilannya itu lebih baik di sisi Allah

SWT daripada meninggalkannya.

Tanda-tanda orang zuhud ialah:

1) Tidak merasa gembira bila memperoleh sesuatu dan tidak merasa

sedih bila kehilangannya.

2) Tidak pernah menyibukkan diri untuk mendapatkan dunia dan

bersenang-senang di dalamnya dengan mengabaikan pendekatan

dirinya pada Allah SWT.

Jika tidak mampu berzuhud, maka paling tidak mengakui diri

sendiri masih cinta dan serakah terhadap dunia, sedangkan pencarian

dan pengejaran kesenangan di dalamnya tidak merupakan dosa kecuali

jika memperolehnya dari jalan yang diharamkan.

30. Tawakkal

Barangsiapa bertawakal dan pasrah kepada Allah SWT, maka ia

akan dicukupi, ditolong dan selalu dikasihi-Nya. Tawakal tumbuh dari

buah tauhid yang mantap dan sudah mendarah daging dalam hati dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berfirman:

Page 86: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

- Artinya:”Bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang

yang bertawakal.” (Q. S. Ali Imran: 159). (Terjemah al Qur‟an al

Kalam digital).

Inti tawakal kepada Allah SWT sadarnya hati bahwa segala sesuatu

berada di tangan-Nya, baik yang bermanfaat, bermudharat, yang

menyusahkan serta yang membahagiakan. Sangat meyakini bahwa

seandainya seluruh makhluk dikumpulkan untuk memberi kemanfaatan

ataupun kemudharatan, maka mereka sedikit pun tidak akan mampu

melaksanakannya kecuali dengan adanya ketetapan dan ketentuan dari

Allah SWT.

31. Rela dengan Ketentuan Allah SWT

Kerelaan merupakan hasil dari mahabbah (kecintaan) dan makrifat

yang paling mulia. Orang yang cinta sudah sewajarnya rela dengan

tindakan kekasihnya, manis atau pahit baginya sama saja.

Allah SWT berfirman dalam hadis qudsi:

Artinya:”Barangsiapa tidak ridha dengan qadha-Ku dan tidak sabar

atas cobaan-Ku, maka carilah Tuhan selain-Ku.” (H. R. Ibnu Hibban,

Thabrani, Abu Daud dan Ibnu Asakir).

Wajib bagi orang yang beriman untuk mengetahui dan meyakini

dengan sungguh-sungguh bahwa hanya Allah SWT yang memberi

Page 87: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

segala sesuatu yang ada di bumi ini. Baik dari segi petunjuk dan

kesesatan, kesusahan dan kebahagiaan, mendekatkan dan menjauhkan,

memberi dan menahan, memberi mudharat dan manfaat. Jika semuanya

telah diketahui dan beriman kepada-Nya, maka wajib bagi orang yang

beriman untuk tidak menentang secara lahir dan batin, atau dengan

perkataan yang bersifat memprotes Allah SWT.

32. Wasiat-wasiat Allah

Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Adam AS berupa empat

perkara yang dapat mengumpulkan kebaikan bagi Nabi Adam AS dan

anak cucu Nabi Adam AS, yaitu:

1) Perkara yang bersangkutan dengan Allah SWT yaitu bersikap tulus

kepada Allah SWT dan jangan menyekutukan Allah SWT dengan

sesuatu pun.

2) Perkara yang bersangkutan dengan diri sendiri yaitu amal perbuatan.

Maka Allah SWT akan membalasnya.

3) Perkara yang berkaitan antara Allah SWT dengan hamba-Nya.

Dengan selalu berdo‟a dan sudah menjadi kewajban-Nya untuk

mengabulkannya.

4) Perkara yang berurusan antara hamba dengan hamba. Maka

bergaullah dengan mereka.

Dalam shuhuf Ibrahim AS disebutkan bahwa wajib bagi orang

berakal mengendalikan lisannya dari perkataan yang tidak berfaedah,

peka terhadap zamandan bersungguh-sungguh dalam mencapai

Page 88: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

tujuannya. Selain itu, wajib pula membagi waktunya menjadi empat

bagian, yaitu:

1) Waktu untuk bermunajat kepada Allah SWT.

2) Waktu untuk mengoreksi diri sendiri.

3) Waktu untuk berkunjung kepada sahabat-sahabatnya agar dapat

saling memberi nasihat kepadanya, bersilaturrahmi, agar Obor

(lampu) kekeluargaan tidak redup. Karena keluarga adalah penerang

dalam jalannya kehidupan di dunia.

4) Waktu untuk mencurahkan kecenderungan diri dalam menikmati

keindahan dunia secukupnya.

D. Pengertian Konsep Muraqabah

1. Pengertian Konsep

Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

peristiwa konkret, gambaran mental dari objek, proses atau apa pun

yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk

memahami hal-hal lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 588).

Selain pengertian tersebut, ada juga yang mengartikan bahwa konsep

adalah pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran.

(Ensiklopedi Indonesia, 1991: 1856). Jadi, konsep akan membingkai

atau menyusun sebuah penjelasan tentang suatu hal atau perkara yang

diteliti. Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang konsep

muraqabah dalam kitab Risalatun al Muawanah karya al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad.

Page 89: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

2. Pengertian Muraqabah

Muraqabah adalah yaitu kontrol atau pengawasan. (Kamus

Kontemporer Arab Indonesia, 1998: 1680). Selain itu, muraqabah juga

merupakan termasuk salah satu maqam (tingkatan sufi) dalam ajaran

tasawuf. Maqam atau maqamat (tingkatan sufi) muraqabah terletak

pada tingkatan ketiga dari empat tingkatan dalam derajat maqamat yaitu

al Haqiqah. (Dahlan Tamrin, 2010: 31-34). Secara istilah, muraqabah

adalah sikap mawas diri dalam rangka menghindarkan diri dari

perbuatan dosa. (Ensiklopedi Islam, 1994: 301).

Dalam buku Menembus Tirai Kesendirian-Nya halaman 83,

Media Zainul Bahri mengatakan bahwa muraqabah berarti menjaga (al

Qusyairi, Risalah Qusyairiyah) atau mengamati tujuan. Sedangkan

secara terminologis berarti melestarikan pengamatan kepada Allah

SWT dengan hatinya. (Media Zainul Bahri, 2005: 83).

Tentu jelas berbeda dengan Muqarabah. Dua kata yang hampir

sama. Tetapi, jelas perbedaannya. Muraqabah adalah sikap mawas diri

atas semua perbuatan kita sebagai manusia ciptaan Allah SWT.

Sedangkan Muqarabah adalah cara seorang hamba untuk lebih

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Muqarabah adalah mendekatkan

diri. Berasal dari wazan berupa isim masdar, yaitu

mendekatkan. Sedangkan kata Muraqabah adalah mawas diri. Berasal

dari wazan berupa isim masdar juga, memiliki arti me-

Page 90: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

kan yaitu mengontrol diri atau mawas diri. (Kitab al Amsilatu al

Tashrifiyah).

Muraqabah dari bahasa Arab. Secara harfiah berarti awas-

mengawasi. Dalam istilah Tasawuf menurut Imam al Qusyairy:

“Muraqabah ialah keadaan seseorang meyakini sepenuh hati bahwa

Allah selalu melihat dan mengawasi kita. Tuhan mengetahui seluruh

gerak-gerik kita dan bahkan segala yang terlintas dalam hati diketahui

Allah.”

Dalam kitab Risalah Qusyairiyyah, Imam al Qusyairy, berkata

bahwa:

“Muraqabah ialah, bahwa hamba tahu sepenuhnya bahwa Tuhan

selalu melihatnya.”

Dalam bagian lain pada kitab Risalah Qusyairiyyah:

“Barangsiapa yang muraqabah dengan Allah SWT dalam hatinya

maka akan memeliharanya dari berbuat dosa pada anggota

tubuhnya.”

Kalimat ini mengandung maksud bahwa orang yang selalu ber

muraqabah kepada Allah SWT, pasti ia tidak mengerjakan dosa lagi,

karena Allah SWT telah menjauhkannya dari perbuatan dosa. Berbeda

dengan orang munafik, ia takut diawasi orang lain, jadi kalau tidak

dilihat orang maka ia berani berbuat dosa.

Seorang ahli Tasawuf Nasrabazdy berkata, dalam kitab Risalah

Qusyairiyyah. Bahwa:

“Adapun Harapan baik itu, adalah menggerakkan kamu supaya

berbuat amal sholeh, Khauf (takut) dan menjauhkan kamu dari maksiat.

Adapun muraqabah, adalah membawa kamu ke jalan yang benar.”

Page 91: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Nasrabazdy bermaksud bahwa muraqabah akan menuntun kita

ke jalan yang benar dan menjauhkan dari dosa karena selalu merasa

diawasi Allah.

Tingkatan Muraqabah yaitu:

1. Muraqabatul Qalbi, kalbunya selalu waspada dan selalu

diperingatkan agar tidak keluar dari kebersamaannya dengan

Allah SWT.

2. Muraqabatul Ruhi, Kewaspadaan dan peringatan terhadap Ruh,

agar selalu dalam pengawasan dan pengintaian Allah SWT.

3. Muraqabatus Sirri, kewaspadaan dan peringatan terhadap Sir

agar selalu meningkatkan amal ibadahnya dan memperbaiki

perilakunya.

Dalam hadist sebuah Qudsi Allah SWT berfirman, yang artinya:

“Hai hambaku, jadikanlah Aku tempat perhatianmu, niscaya Aku

penuhi pula perhatianmu itu. Dimana Aku ada karena kemauanmu,

maka engkau itu berada di tempat jauh dari Ku. Dimana kamu berada

karena kehendak-Ku (Allah SWT) maka engkau itu berada di dekat

Aku. Maka pilihlah mana yang lebih baik pada.”

(http://pengkajianpelitahati.wordpress.com/2011/04/18/muroqobah-

kepada-allah/... 13 Agustus 2014).

Berkaitan dengan hal itu, Allah SWT berfirman di dalam al

Qur'an Surat Qaf ayat 16-18

----

-

Page 92: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:” Dan sungguh, Kami telah Menciptakan manusia dan

Mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat

kepadanya daripada urat lehernya. (Ingatlah) ketika dua malaikat

mencatat (perbuatannya), yang satu duduk di sebelah kanan dan yang

lain di sebelah kiri. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan

ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (Q. S.

Qaaf: 16-18). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Jadi jelaslah dengan muraqabah yang kuat seorang hamba tidak

akan berani melanggar perintah Allah SWT dan lalai dari mengerjakan

sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah SWT karena yakin

bahwasanya seluruh perbuatan baik buruk mereka akan dicatat oleh

malaikat raqib dan atid yang pada nantinya akan dimintakan

pertanggungjawabannya.

Seorang hamba yang telah muraqabah akan selalu mensyukuri

nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepadanya dan bersabar atas

segala bencana dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya.

Wuquf qolbi adalah jalan menuju Allah SWT yang paling dekat

setelah jalan muraqabah dengan menghadapkan mata hati pada hakikat

ruh insan. Karena ruh insan pada awalnya mempunyai keterkaitan

dengan badan dari arah hati.

Seseorang yang wuquf qalbi harus mengosongkan dulu semua

pemikiran-pemikiran, kemudian melemaskan seluruh kekuatannya atau

tenaganya dan penginderaannya dari semua alat penginderaan. Lalu

melepaskan nafsunya dalam proses menggerakkan organ tubuh. Setelah

itu, pandangan mata hatinya berhadap kepada hakikat hati. Apabila

Page 93: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

tawajjuhnya meningkat kepada hakikat hati, maka bertambah pulalah

makrifatullahnya kepada Tuhan Yang Maha Suci.

Tawajjuh adalah penggerakan pandangan mata hati (Sirajudin

Thalibin). Dalam Sirajudin Thalibin disebutkan, siapa yang

menghadapkan (tawajjuh) pandangan hatinya kepada ruhnya sendiri,

niscaya terbuka untuknya apa yang ada pada “Hidlarat keTuhanan”

dari segala rahasia. Maka ia akan sampai kepada makrifat Tuhannya

dengan makrifat syuhudi (penyaksian). Karena hakikat ruh-

kemanusiaan adalah seperti cermin untuk Hidlarat Ketuhanan, yang,

padanya terdapat “Quwwatu al „Aqliyah” (kekuatan pikiran murni)

yang merupakan Jauhar Illahi. Siapa yang terbuka baginya Jauhar itu,

dia dapat melihat semua rahasia sifat-sifat Allah SWT, rahasia nama-

nama-Nya dan rahasia Dzat-Nya dengan tersisihnya bayangan, dan dia

melihat pula semua keadaan pikiran penginderaan. Seorang hamba

benar-benar menghadirkan Allah SWT dalam hidupnya. Sehingga

segala hal yang dilakukan adalah untuk meraih ridha-Nya.

(http://ilmunursejati.blogspot.com/2013/03/muroqobah-dan-wuquf-

qolbi.html).

E. Pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad tentang Konsep

Muraqabah dalam Kitab Risalatun al Muawanah

Salah satu karya beliau yang terkenal di dunia pendidikan terutama

pendidikan pondok pesantren adalah tentang Tauhid. Berbicara tentang

tauhid, beliau sangat bijaksana dalam menulis isi kitab dan cara

Page 94: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

menyampaikannya sangat mudah dipahami. Salah satunya adalah tentang

mawas diri. Tertulis dalam kitab beliau, yaitu:

Dalam hal ini, al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

menyampaikan dengan kata atau kalimat ” ”. Maksudnya beliau

mengingatkan kepada saudara sesama muslim khususnya dan juga kepada

diri sendiri bahwa kita sebagai umat muslim wajib bermuraqabah kepada

Allah SWT. Dalam gerakan, keadaan diam, melirik, melihat, keinginan

dan seluruh keadaan apa pun, wajib merasa bahwa Allah SWT selalu

mengawasi setiap hamba-Nya. Jika seseorang telah melakukan hal

demikian, maka ia akan berada dalam tingkatan muraqabah. Muraqabah

termasuk dalam tingkatan ihsan. Bertempat di tempat yang tinggi, derajat

yang luhur (tinggi).

Abdullah al Murta‟isy (w. 328 H), seperti dikutip dalam al

Qusyairi, menjelaskan bahwa muraqabah adalah menjaga atas batin

sendiri karena adanya kesadaran Yang Ghaib dalam setiap pandangan dan

ucapan. Dan Ibn „Atha‟ menyebut muraqabah kepada Allah SWT setiap

waktu merupakan ibadah yang paling baik. Sementara Jalaludin Rumi

Page 95: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

menganggap muraqabah sebagai tirai pelindung dari emosi, pikiran, nafsu

dan perbuatan yang tidak baik.

Menurut al Sarraj, muraqabah merupakan hal yang mulia. Dalam

pandangan al Sarraj, muraqabah adalah adanya pengetahuan dan

keyakinan dari sang hamba kepada sang Khaliq bahwa Allah SWT

mengawasi apa-apa yang ada dihatinya dan siratan batinnya. Allah SWT

juga mengawasi bisikan-bisikan tercela yang menyibukkan (menjauhkan)

hati dari mengingat Allah SWT. Jadi muraqabah menurut al Sarraj adalah

kesadaran rohani sang hamba bahwa Allah SWT senantiasa

mengawasinya. (Media Zainul Bahri, 2005: 83-84).

Menurut al Sarraj, ahli muraqabah itu dalam muraqabah terbagi

menjadi tiga tingkatan. Yaitu:

1. Tingkatan Ibtida‟(memulai). Kelompok ini sebagaimana yang disebut

oleh Hasan Ibn „Ali al Damaghani bahwa bagi sang hamba hendaknya

senantiasa menjaga rahasia-rahasia hati karena Allah SWT selalu

mengawasi setiap apa-apa yang tersirat dalam batin.

2. Ibn „Atha mengatakan bahwa:” Sebaik-baik kalian adalah yang

senantiasa mengawasi Yang Haq dan Yang Haq di dalam fana‟ kepada

selain yang haq dan senantiasa mengikuti Nabi Muhammad SAW

dalam perbuatan, akhlak dan adabnya. Artinya, sang hamba memiliki

kesadaran penuh bahwa sebaik-baik pengawasan adalah pengawasan

Page 96: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Allah SWT, tidak sedikit pun terbersit adanya pengawasan yang lain

dan bagi hamba hendaknya ia lebur bersama-Nya.

3. Tingkatan hal al Kubara (orang-orang agung). Yakni mereka yang

senantiasa mengawasi Allah SWT dan meminta kepada-Nya untuk

mereka dalam bermuraqabah. Allah SWT sendiri sudah menjamin

secara khusus hamba-hamba-Nya yang mulia itu untuk tidak

mempercayakan mereka dan segala kondisi mereka kepada seseorang

selain diri-Nya dan hanya Allah SWT saja yang melindungi mereka.

Pada tingkatan pertama menurut al Sarraj, sama artinya dengan

sebuah kepasrahan kepada kehendak Allah SWT dan yakin bahwa Allah

SWT ada di mana-mana dan Ia mengetahui semua pikiran, perasaan dan

perbuatan sang hamba. Karenanya ia yakin bahwa Allah SWT adalah

Pengawas segala sesuatu.

Sedangkan pada tingkatan kedua dan ketiga berarti konsentrasi hati

sang hamba hanya kepada Allah SWT sepanjang hidupnya. Hingga ia

merasa Allah SWT menjadi teman, pelindung dan sumber seluruh

hidupnya.

Pada tingkatan ketiga ini terlihat seorang hamba yang aktif

mengawasi Allah SWT dalam arti mengingat Allah SWT dan melihat-Nya

dengan mata batin yang bersih dan terang. Untuk bisa melihat Allah SWT

secara rohani, tentu bukan perkara biasa dan dapat dicapai setiap orang,

maka menurut al Sarraj hanya orang-orang yang sudah berada pada

Page 97: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

tingkatan hal al Kubara ini yang dapat melakukannya. (Media Zainul

Bahri, 2005: 85-86).

Mawas diri kepada Allah SWT hendaklah dilakukan dalam setiap

aktivitas. Sadar bahwa Allah SWT selalu berada didekat manusia. Allah

SWT selalu mengetahui dan mengawasi segala gerak gerik manusia. Bagi-

Nya tak ada sesuatu yang rahasia dan samar. Makhluk sekecil apa pun

yang ada di bumi dan langit tak akan pernah lepas dari pengawasan-Nya.

Allah SWT senantiasa mengetahui apa yang manusia bicarakan, baik

bersuara keras maupun lirih. Dimana saja manusia berada, Allah SWT

selalu bersama manusia, dan Dialah Yang Maha Kuasa. (Al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad, tt: 23).

Sebagaimana Hadits Nabi SAW:

Artinya:”Dari Abu Dzar bin Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman

Muadz bin Jabal Radhiallahu Anhuma, dari Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam beliau bersabda,“Bertakwalah kepada Allah di mana pun

engkau berada. Iringilah kejelakan dengan kebaikan, niscaya kebaikan

tersebut akan menghapuskannya. Dan bergaul-lah dengan manusia

dengan akhlak yang baik”. (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: Hadits Hasan).

( Hadis al Arba‟in al Nawawi, 676 H: 15).

Page 98: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sabda beliau, Nabi SAW:“Bertakwalah kepada Allah” adalah fi‟il

„amr (kata perintah) dari kata al Taqwa. Takwa adalah membuat

perlindungan dari siksa Allah, yaitu dengan melaksanakan perintah-

perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Inilah yang disebut

takwa. Dan ini adalah batasan yang terbaik untuk mengartikan kata

“takwa”.

(Bertakwalah kepada Allah SWT di mana pun engkau berada),

yakni di tempat mana pun engkau berada. Engkau tidak hanya bertakwa

kepada Allah SWT di tempat yang disana orang-orang melihatmu saja.

Seperti bertakwa hanya saat berada di masjid, kantor, rumah dan jalanan

saja. Bertakwa juga tidak hanya di bulan ramadhan, tapi juga di waktu-

waktu yang lain karena semua waktu adalah milik Allah SWT. Dan tidak

hanya bertakwa kepada-Nya di tempat-tempat yang engkau tidak dilihat

oleh seorang pun, karena Allah SWT senantiasa melihatmu, di tempat

manapun engkau berada. Oleh karena itu, bertakwalah di manapun engkau

berada.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya:”Dari Abi Dzar Jundub bin Junadah dan Abi „Abdurrahman

Mu‟adz bin Jabal R. A. Rasulullah SAW, beliau bersabda: Bertakwalah

kamu kepada Allah SWT dimanapun kamu berada. Dan iringilah

Page 99: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

perbuatan yang tidak baik (kesalahan) dengan perbuatan yang baik.

Niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia

dengan budi pekerti yang baik.” (H. R. Tirmidzi). (al Arba‟in al Nawawi,

tt: 15).

Nabi SAW memerintahkan dan mewasiatkan untuk terus menerus

dalam ketaqwaan dimanapun hamba itu berada, pada setiap waktu dan

pada setiap tempat, dan pada setiap keadaan baik senang ataupun susah.

(http://darussalam-online.com/khutbah-jumat/bertakwalah-engkau-

dimanapun-engkau-berada/).

Petunjuk, pertolongan dan penjagaan Allah SWT hanya tercurah

kepada umat manusia jika manusia tersebut tergolong orang-orang yang

berbuat baik. Manusia hendaklah memiliki rasa malu kepada Allah SWT.

Mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta

beribadah kepada-Nya seakan-akan melihat-Nya. Dan apabila manusia

tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah SWT selalu melihat.

Artinya:”Iman ada tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang

lebih. Yang paling utama adalah ucapan‟LAA ILAAHA ILLALLAH‟ dan

paling rendah adalah membuang benda yang mengganggu perjalanan,

sedangkan malu adalah cabang dari Iman.” (H. R. Bukhari dan Muslim

dari Abu Hurairah R. A). (Kitab Shahih Bukhari Juz 1 halaman 11 dan

Shahih Muslim Juz 1 halaman 36).

Seorang hamba akan hancur moralnya jika sudah tidak memiliki

rasa malu. (Na‟udzubillahi min Dzalik artinya aku berlindung kepada

Allah SWT dari hal tersebut). Karena telah disebutkan dalam hadis

tersebut bahwa malu adalah cabang atau bagian dari iman. Jika sifat malu

Page 100: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

sudah lepas dari diri seorang hamba, maka dia akan bertindak sekehendak

hatinya dan nafsunya tanpa mengindahkan peraturan atau hukum yang

telah ditetapkan dalam agama oleh Allah SWT. Malu kepada Allah SWT

dengan sebenar-benarnya adalah senantiasa menjaga kepala dan anggota

badannya, menjaga perut serta segala isinya dan senantiasa mengingat

maut serta kehancuran tubuh sesudahnya.

Sebagai contoh rasa malu yang sudah tidak terjaga yaitu seseorang

yang berasal dari suatu rumah tangga. Ia sudah tidak memiliki rasa malu,

dengan mudah ia akan melakukan pelanggaran seperti membuka auratnya,

berpakaian mandi keluar masuk rumahnya.

Padahal sifat malu adalah suatu keimanan, jika malunya sudah

berkurang tentu kurang sempurna imannya. Peranan malu memang besar

pengaruhnya terhadap iman karena sedikit banyaknya dari suatu

pelanggaran hukum Allah SWT juga bergantung sifat malunya.

Jika seseorang memiliki rasa malu, tentu ia merasa bahwa Allah

SWT selalu mengawasinya dalam setiap langkahnya. Ia akan bersemangat

melakukan hal yang bermanfaat dan baik untuk dirinya terutama dan untuk

orang lain.

Al Sayyid Abdullah bin al Haddad menyampaikan bahwa jika di

dalam hati manusia timbul rasa malas (tidak bersemangat dalam kebaikan),

pada ketaatan dan cenderung untuk mengerjakan kemaksiatan, katakan

pada nafsu:

”Hai nafsu! Sesungguhnya Allah SWT selalu mendengarmu, melihatmu,

dan mengetahui segala rahasia dan bisikanmu.”

Page 101: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Jika belum dapat menuruti nasihat tersebut karena kurangnya

dalam memahami keagungan Allah SWT, maka peringatkan kepadanya

kembali akan dua malaikat yang selalu mencatat kebajikan dan kejelekan,

yaitu Raqib dan Atid. Dijelaskan dalam al Qur‟an surat Qaaf ayat 17-18

yaitu:

- -–

Artinya:”Ketika dua malaikat yang mencatat amal duduk di sebelah kanan

dan di sebelah kiri. Tidaklah perkataan yang dikeluarkan seseorang

melainkan di sisinya dua malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Q. S.

Qaaf: 17-18). (Terjemah al qur‟an al Kalam digital).

Ingatlah selalu bahwa kedua malaikat pencatat amal manusia selalu

menghampiri dan mengawasi.

BAB IV

ANALISIS PEMIKIRAN AL SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL

HADDAD TENTANG KONSEP MURAQABAH

C. Konsep Muraqabah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad

Uswatun hasanah terbaik di dunia ini, tidak lain dan tidak bukan

adalah sebaik-baik umat, pendidik sepanjang zaman, sebagai pendidik

kepribadian, terutama rohani. Beliau adalah Nabi Muhammad SAW. Nabi

Akhiru al Zaman. Tidak ada Nabi setelah beliau. Keimanan beliau tidak

perlu diragukan lagi. Tetapi, beliau tetap terus berusaha menambah

keimanan setiap hari, walaupun kehidupan akhirat beliau telah dijamin

Page 102: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

masuk surga. Itulah keistimewaan beliau. Tidak mau berpangku tangan.

Hingga seorang pewaris beliau, al Sayyid Abdullah Bin Alwi al Haddad,

berusaha mengikuti jejak mulia beliau.

Rasulullah SAW memberikan contoh utama, yang terbaik dalam

bermunajat kepada Allah SWT, terutama dalam hal beramal, agar apa yang

diamalkan, segala sesuatunya karena Allah SWT. Karena segala sesuatu

yang dilakukan oleh manusia selalu dalam pengawasan Allah SWT.

Dalam buku The Islam Way halaman 83-84, Nabiel F Almusawa

mengatakan bahwa pengawasan melekat (waskat) adalah istilah yang

sering didengung-dengungkan oleh para petinggi negara dan para

pimpinan instansi pemerintah dari atas sampai ke tingkat bawah.

Pengawasan melekat juga sebagai satu-satunya cara (the only path) yang

menurut mereka paling ampuh bagi sembuhnya korupsi, kolusi, dan

nepotisme di bumi pertiwi. (Nabiel F. Almusawa, 2008: 83-84).

Islam adalah agama yang universal (syamiil), integral (kaamil), dan

menyempurnakan (mutakaamil) bagi semua sistem yang ada. Allah SWT,

Rabb al „Izzah jauh-jauh hari telah memberikan konsep-Nya yang paling

sempurna untuk mengawasi berbagai penyimpangan manusia. Konsep

inilah yang dinamakan muraqabah. (Nabiel F. Almusawa, 2008: 84).

Muraqabah adalah pengawasan melekat yang sebenarnya.

Muraqabah merupakan sistem pengawasan bagi individu bukan hanya

sebatas dalam kaitannya dengan aspek materi dan keduniaan belaka,

Page 103: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

melainkan jauh menembus batas dan bertemu dengan nilai-nilai keabadian

dan kekuatan yang berada di luar kemanusiaan dan kealaman itu sendiri.

(Nabiel F. Almusawa, 2008: 84).

Pengawasan itu tidak akan sukses melainkan dengan pengawasan

yang baik dan uswah yang baik pula. Seseorang yang berperilaku tidak

baik akan mempengaruhi perilaku yang lain pula. Pengaruh yang baik itu

akan diperoleh dengan pengamatan mata terus menerus, lalu semua mata

mengagumi sopan santunnya atau perilaku yang baik. Di saat itulah orang

akan mengambil pelajaran, mereka akan mengikuti jejaknya, dengan

penuh kecintaan yang tulus (murni). Bukan itu saja, bahkan supaya

pengikutnya itu bisa mendapatkan keutamaan yang besar, maka orang

yang diikutinya harus memiliki kelebihan dan kejujuran yang tinggi.

(Masy‟ari, 2008: 17).

Firman Allah SWT tentang konsep pengawasan (Muraqabah)

secara umum terdapat dalam surat al Fajr ayat 14 yaitu:

- Artinya:”Sungguh, Tuhan-mu benar-benar mengawasi.” (Q. S. Al Fajr:

14). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Dengan demikian, tugas menjadi seorang pengawas adalah dimulai

dari diri sendiri. Bukan dimulai dari orang lain. Bukan dititik beratkan

pada seseorang. Atau pada orang lain. Apalagi menitik beratkan pada

instansi atau lembaga. Melainkan diri pribadi masing-masing. Jika setiap

Page 104: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

hamba memiliki jiwa pengawasan terhadap diri sendiri dengan kuat dan

mendalam, tentu akan mudah kehidupan di dunia ini untuk dijalani. Tidak

memerlukan benda yang disebut dengan Kamera CCTV untuk mengawasi

sesuatu yang dicurigai.

Pola pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad dalam kitab

Risalatun al Muawanah beliau menyampaikan bahwa bersikap mawas diri

(Muraqabah) hendaklah dilakukan dalam setiap aktivitas. Allah SWT

selalu mengawasi dan selalu berada dekat dengan hamba-Nya. Allah SWT

mengetahui segala gerak-gerik dan perilaku hamba-Nya. Bagi-Nya tidak

ada yang bersifat rahasia dan samar. Makhluk sekecil apapun yang ada di

bumi dan langit tidak akan pernah lepas dari pengawasan-Nya.

Manusia baru dikatakan malu dan mawas diri kepada Allah SWT

jika apa yang disampaikan oleh Allah SWT dan para utusan-Nya dapat

mencegah hati dan nafsunya dari segala aktivitas yang tidak diridhai-Nya

dan mendorong untuk taat kepada-Nya. (Al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad, tt: 24).

Sebagai salah satu contoh nasihat yang disampaikan oleh al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad dalam bukunya yaitu:

“Hai nafsu! Tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat setelah kematian.

Dan tidak ada lagi tempat setelah dunia ini, kecuali surga atau neraka.

Pilihlah mana yang engkau sukai! Jika engkau taat kepada Allah SWT,

maka kebahagiaan, keridhaan dan kekekalan di dalam surga yang luaslah

yang engkau terima. Bahkan engkau pun akan memperoleh nikmat

terbesar yaitu melihat-Nya. Jika engkau bermaksiat, tentu kehinaan,

murka dan siksa nerakalah yang pasti engkau terima.”

Page 105: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Muraqabah termasuk dalam kedudukan terpuji, pangkat yang

paling mulia dan derajat yang paling tinggi. Muraqabah termasuk pada

maqam ihsan seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:

Artinya:”Ihsan adalah pengabdian pada Allah SWT seakan-akan engkau

melihat-Nya. Walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya

Dia melihatmu.” (H. R. Muslim dari Umar). (al Nawawi, 676 H: 8).

Setiap mukmin wajib percaya bahwa tidak ada sesuatu yang

tersembunyi bagi Allah SWT, baik yang ada di langit maupun di bumi. Dia

mengetahui dan mengawasi segala aktivitas makhluk-Nya. Kepercayaan

atau ideologi tersebut akan tumbuh subur jika ia seolah-olah berhadapan

dengan Allah SWT dan berpengaruh dalam setiap langkah kehidupannya

dan ia akan malu jika tidak beribadah. (Al Sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad, tt: 25).

Iman atau percaya kepada hisab (pemeriksaan amal) di hari

penunjukan amal terbesar (hari kiamat) menyebabkan penyegeraan

pemeriksaan diri dan persiapan.

Allah SWT berfirman:

-

Page 106: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:”Dan Kami akan Memasang timbangan yang tepat pada hari

Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya

seberat biji sawi, pasti Kami Mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah

Kami yang Membuat perhitungan.” (Q. S. Al Anbiya‟: 47). (Terjemah al

Qur‟an al Kalam digital).

Allah SWT berfirnan dalam al Qur‟an yaitu:

-

Artinya:”Ketahuilah bahwa Allah Mengetahui apa yang ada dalam

hatimu, maka takutlah kepada-Nya.” (Q. S. Al Baqarah: 235). (Terjemah

al Qur‟an al Kalam digital).

Siapa yang memeriksa diri sendiri atas saat-saat dan pikiran-pikiran

yang terlintas di hatinya, niscaya ringanlah penyesalannya di hari kiamat

dan siapa yang tidak memeriksa dirinya, kekallah penyesalannya dan

banyak perhentiannya di padang mahsyar pada hari kiamat. (Imam al

Ghazali, 2007: 437-438).

Mempersiapkan diri untuk berada dalam naungan-Nya melalui

enam tingkatan. Enam diantaranya yaitu:

1) Penetapan syarat. Akal adalah pedagang di jalan akhirat dan sekutunya

adalah hati, karena dengan bantuannya ia bisa mencapai tujuan. Akal

menugaskan pekerjaan tersebut kepadanya (hati) dan menetapkan syarat

kepadanya serta membimbingnya ke jalan keberuntungan dan

menetapkan pikiran itu atasnya.

Page 107: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

2) Pengawasan. Apabila hati tersebut seperti sekutu yang berkhianat, maka

tidak ada jalan untuk mengabaikannya sesaat supaya ia tidak berkhianat

sehingga merusak modal di samping keuntungan. Jika begitu harus

selalu diawasi diamnya, gerakan-gerakannya, dan saat-saatnya.

Allah SWT berfirman:

- Artinya:” Sesungguhnya Allah selalu Menjaga dan Mengawasimu.” (Q.

S. An Nisa‟: 1). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Al Murta‟syi berkata:

“Pengawasan itu maksudnya memperhatikan rahasia dengan

memperhatikan yang ghaib bersama setiap waktu dan kata.”

3) Pemeriksaan diri setelah beramal. Manusia hendaknya memeriksa diri

sendiri (introspeksi) dalam setiap amaliahnya. Sebagaimana firman

Allah SWT:

- Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah

SWT dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah

SWT. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

(Q. S. Al Hasyr: 18). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

4) Penghukuman. Menghukum setiap anggota badan bila membangkang

atau melakukan hal yang diluar norma sebagai peringatan dengan

mengekang syahwatnya. Agar berada dalam jalan yang lurus.

Page 108: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

5) Mujahadah (Bersungguh-sungguh dalam Berjuang Melawan Nafsu).

6) Menegur Diri. Sesuai dengan firman Allah SWT:

- Artinya:”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya

peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang Mukmin.”(Q. S. Adz

Dzariat: 55). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Konsep pengawasan yang diberikan Islam mencakup semua sisi

kemanusiaan, baik pada aspek lebar (mencakup semua orang Mukmin),

panjang (dari sejak ia baligh sampai matinya), dan dalam (dari perkataan,

perbuatan sampai pada kata hatinya). Oleh karena itu, Islam sangat

membenci sesuatu yang buruk, bahkan jangankan yang buruk, yang tidak

bermanfaat sekalipun hendaknya dihindari. Pelanggaran-pelanggaran yang

besar selalu dimulai oleh kesalahan-kesalahan kecil dan seseorang hanya

akan menjadi besar jika ia terbiasa mendisiplinkan dirinya untuk tidak

memberikan toleransi kesalahan-kesalahan kecil. Sebagaimana yang

dikatakan oleh Anas RA yaitu:

“Sesungguhnya kalian terbiasa melakukan perbuatan-perbuatan yang

kalian anggap halus bagaikan sehelai rambut, padahal kami di masa Nabi

SAW menganggap perbuatan-perbuatan itu sebagai dosa besar yang

membinasakan (Al Muhlikat).” (H. R. Bukhari, 11/283; Ahmad, 157).

(Nabiel F. Almusawa, 2008: 86-87).

Dengan demikian, muraqabah merupakan termasuk salah satu

maqam (tingkatan sufi) dalam ajaran tasawuf. Maqam atau maqamat

(tingkatan sufi) muraqabah terletak pada tingkatan ketiga dari empat

Page 109: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

tingkatan dalam derajat maqamat yaitu al Haqiqah. (Dahlan Tamrin, 2010:

31-34).

Seseorang akan dapat merasakan kenikmatan berdekatan dengan-

Nya jika ia telah bermuraqabah dan diikuti juga dengan muhasabah.

Muhasabah adalah bahasa Arab. Arti muhasabah adalah introspeksi,

mawas, atau meneliti diri. Yakni menghitung-hitung perbuatan pada setiap

tahun, setiap bulan, setiap hari, bahkan setiap saat. Oleh karena itu,

muhasabah tidak harus dilakukan pada akhir tahun atau akhir bulan.

Namun, perlu juga dilakukan setiap hari. (Amin Syukur, 2006: 83-84).

Muhasabah diperintahkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

-

Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah

dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah

Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(Q. S. Al Hasyr:18).

(Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Muhasabah dapat dilakukan secara umum maupun khusus.

Muhasabah secara umum yaitu dapat tentang umur, harta, kesempatan dan

waktu. Secara khusus dapat dilakukan hal apa saja berkaitan dengan-Nya.

Dalam buku Tasawuf Irfani, maqamat terdiri dari empat maqam

yaitu:

Page 110: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

1. Maqam al Syari‟ah terdiri dari al Taubah, al Taqwa, dan al istiqamah.

2. Maqam al Tariqah terdiri dari al Ikhlas, al Shidqu dan al Tuma‟ninah.

3. Maqam al Haqiqah terdiri dari al Musyahadah dan al Muraqabah.

4. Maqam al Ma‟rifah terdiri dari al Ridha, al Mahabbah dan al Ittihad.

Muraqabah terdapat pada maqamat ketiga dari empat maqamat

yang ada. Yaitu maqam al Haqiqah. Allah SWT memberikan hamba-Nya

dua penglihatan, yaitu penglihatan melalui mata kepala (al Bashar) dan

penglihatan melalui mata hati (al Bashirah). Mata kepala melihat yang

kasat mata, tampak jelas hanya berdasar pada perkiraan, berbeda dengan

mata hati yang melihat makna yang halus berdasarkan cahaya ke-Allah-an.

Muraqabah (al Muraqabah) adalah sebuah istilah tasawuf yang

mengambil isyarat dari ayat al Qur‟an surat al Ahzab ayat 52 yaitu:

- Artinya:”Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.” (Q. S. Al Ahzab: 52).

(Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Muraqabah secara lughawy (bahasa) diartikan dengan

kelanggengan dalam memperhatikan tujuan (al Maqsud), sedangkan secara

istilahi adalah kesadaran hati seseorang bahwa dia senantiasa diawasi oleh

Allah SWT baik perbuatan lahiriah maupun kondisi batinnya.

Pandangan ini sebagaimana disebutkan dalam Kitab Mau‟idzah al

Mu‟minin oleh Muhammad Jamal al Din al Qasimy, yang menjelaskan

hakikat muraqabah, bahwa muraqabah ialah kesadaran pengawasan oleh

Page 111: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Dzat yang menjaga dirinya, selalu menaruh perhatian kepada-Nya. Kondisi

ini telah menjadi kondisi batin seseorang akibat buah dari ma‟rifat kepada-

Nya serta menghasilkan berbagai amalan lahiriah dan kondisi batiniah

dalam beramal.

Dari hakikat muraqabah di atas ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:

1) Pengawasan oleh Allah SWT. Seorang hamba menyadari bahwa Allah

SWT selalu mengawasi dirinya. Pengawasan tidak hanya dari hal-hal

yang bersifat lahiriah saja melainkan dari segi batiniah bahkan sampai

yang terlintas di dalam hati juga diketahui. Allah SWT berfirman:

- Artinya:”Kecuali jika Allah Menghendaki. Sungguh, Dia Mengetahui

yang terang dan yang tersembunyi.”(Q. S. Al A‟la: 7). (Terjemah al

Qur‟an al Kalam digital).

2) Selalu menaruh perhatian kepada Allah SWT. Karena selalu diawasi

oleh Allah SWT, maka dia berusaha (mujahadah) terus menerus untuk

menaruh perhatian kepada Allah SWT.

3) Kondisi batin. Setelah menaruh perhatian kepada pengawasan al Haqq

maka dia selalu menjaga kondisi batinnya agar tetap stabil walaupun

dihadapkan dengan ujian dan tantangan.

4) Buah ma‟rifah (kenal) kepada al Haqq. Kesadaran bahwa dirinya

senantiasa merasa diawasi oleh-Nya sebagai buah dari ma‟rifah (kenal)

nya dengan al Haqq. Seorang yang kenal al Haqq melalui dua jalan,

Page 112: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

pertama yaitu dengan jalan bi al Burhan (melalui keterangan) yang

diberikan oleh Allah SWT melalui kitab suci-Nya atau dengan

memikirkan alam semesta. Kedua dengan jalan bi al „Iyan (melalui

lubuk hati yang paling dalam).

5) Membuahkan amaliah lahiriah dan kondisi batiniah dalam beramal

yang baik dan bahkan memilih yang lebih baik. (Dahlan tamrin, tt: 53-

65).

Para ulama tasawuf menyimpulkan bahwa hati atau qalbu

merupakan tempat terhujamnya niat, sedangkan niat merupakan ruh al

„Amal, yakni jiwa dari berbagai amaliah atau aktivitas yang dilakukan

setiap hari. Bagi setiap orang yang beramal memperoleh nilai sesuai

dengan apa yang diniatkannya. (Asep Usman Ismail, 2011: 172).

Syari‟ah Islam tidak hanya mengatur pekerjaan lahiriah yang

berhubungan dengan gerakan fisik (al Jawarih), tetapi juga mengandung

pekerjaan hati, seperti sikap membenarkan (Tashdiq), ikhlas, mengenal

Allah SWT (Ma‟rifah), kerelaan (al Ridha), cinta (al Hubb), penyerahan

(al Tafwidh), dan merasakan pengawasan Allah SWT (al Muraqabah).

Semua perbuatan hati itu meskipun lembut dan tersembunyi tetapi

berhubungan langsung dengan Allah SWT Yang Maha Mengawasi segala

rahasia. (Asep Usman Ismail, 2011: 172).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka membuat hati

selalu mengingat-Nya dan senantiasa menghadirkan hati selalu dalam

Page 113: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

naungan-Nya dalam setiap aktivitas sehari-hari merupakan langkah

menuju Ridha-Nya di dunia hingga akhirat. Dengan mengoptimalkan diri

sendiri, konsep ini berusaha membuat dasar keimanan seseorang yang

berakhlak mulia melalui pembiasaan yang dilakukan setiap detiknya.

Maka, diharapkan akan terwujud sebuah kehidupan yang aman, tenteram

dan damai dalam segala aktivitas, serta memiliki akhlak yang baik dan

mulia.

D. Implikasi Konsep Muraqabah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi

al Haddad dalam Kehidupan Kontemporer

Allah SWT menyatakan bahwa orang yang sepi dari petunjuk dan

cahaya itu sebagai bangkai orang mati sedangkan orang yang berhasil

dapat petunjuk dinamakan hidup. Maksud yang hakiki dengan demikian

itu tidak lain, di dalam kehidupan dunia ini manusia itu wajib mempunyai

missi mengEsakan Allah SWT, mengetahui-Nya, bertindak demi

pelayanan-Nya, ikhlas karena Allah SWT semata, merasakan kelezatan

dengan jalan mengingat-Nya perendahan diri justru karena

mengagungkan-Nya, tunduk terhadap segala perintah-Nya, kembali

kepada-Nya dan Islam karena Allah SWT. Apabila yang demikian itu

berhasil dicapai oleh seorang hamba dia berarti hidup, bahkan dia berhasil

di dunia dan akhirat. (Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut Islam, 1990:

28).

Page 114: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Pribadi yang berakhlak, memiliki integritas dan berkarakter hanya

akan tumbuh dan berkembang pada diri manusia yang senantiasa

mendengar suara nurani, memiliki rasa malu dan memiliki rasa tanggung

jawab. Nabi Muhammad SAW pun diutus oleh Allah SWT dengan tujuan

utama mengembangkan dan menyempurnakan setiap manusia menjadi

pribadi yang berakhlak al Karimah (berakhlak mulia). (Asep Usman

Ismail, 2011: 181).

Seseorang yang memiliki pribadi yang mulia, tentu ia akan

mengingat Allah SWT. Dimanapun dan kapanpun ia berada tentu ia akan

mengingat-Nya. Jika seorang hamba tidak mengingat-Nya (melupakan-

Nya) maka akan dilupakan Allah SWT. Seorang hamba yang dilupakan

Allah SWT maka akan mengalami dehumanisasi (tercabut dari akar-akar

kemanusiaannya). Hamba yang melupakan Allah SWT adalah hamba yang

berani berani hidup tanpa kedalaman iman, ketajaman berpikir, kepekaan

intuisi, kekokohan keyakinan, keluasan wawasan dan keteguhan sikap.

(Asep Usman Ismail, 2011: 63).

Perbuatan seseorang yang melupakan Allah SWT merupakan

kemungkaran kepada-Nya. Kemungkaran dan kemaksiatan yang dilakukan

oleh kebanyakan orang dewasa ini baik yang tersembunyi maupun yang

dilakukan secara terbuka dengan terang-terangan sudah dijadikan sebagai

suatu trend dan kebanggaan, sehingga hampir tiap hari kita disajikan

informasi oleh berbagai media baik surat kabar maupun media televisi

Page 115: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

sebagai menu konsumsi kita sehari-hari masyarakat tentang banyaknya

orang-orang yang berurusan dengan pihak kepolisian dan kejaksaan karena

terlibat masalah hukum baik karena kasus korupsi, suap,pembunuhan,

pemerkosaan, pelecehan seksual, pencurian, perampokan, pelanggaran

HAM, perselingkuhan, perbuatan asusila kasus narkoba serta beragam

kasus lainnya. Semua hal tersebut menggambarkan tindakan yang tidak

bermoral. Tindakan yang menunjukkan gambaran perbuatan maksiat dan

kemungkaran yang dimurkai. Perbuatan tersebut termasuk dzalim terhadap

orang lain maupun dzalim terhadap diri sendiri.

Apa-apa yang dikemukakan diatas adalah berkaitan dengan

kemaksiatan dan kemungkaran dalam hubungan sosial antar manusia yang

dalam Islam dikenal dengan sebutan muamalah, yaitu hubungan yang

berkaitan dengan hak antar sesama manusia yang juga populer dengan

istilah Hablum min al Naas (Hubungan antar sesama manusia). Namun

sebenarnya kemaksiatan dan kemungkaran yang dilakukan oleh

kebanyakan manusia juga terkait dengan hubungan manusia dengan Allah

SWT sebagai Sang Khaliq.

Dimana manusia banyak yang telah mengingkari ketaatan mereka

kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, karena mereka enggan melaksanakan

perintah-perintah seperti enggan dan malas sholat fardu apalagi shalat

sunah, mereka juga rajin dalam melakukan pelanggaran-pelanggaran

Page 116: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

larangan seperti meminum minuman keras (khamr). Memakan makanan

yang haram dan lain-lain sebagainya. Na‟udzu billahi min dzalik.

Beragam pelanggaran perintah dan larangan yang disyari‟atkan

yang dilakukan oleh kebanyakan manusia tiada lain adalah sebagai akibat

dari menurutkan hawa nafsu yang tidak terkendali karena ajakan dan

godaan syaitan yang memanupalasi neraka itu sebagai hal yang indah dan

manis sedangkan surga digambarkannya sebagai hal yang pahit dan tidak

menarik.

Sesungguhnya pelanggaran yang dilakukan kebanyakan orang-

orang itu dengan berbagai perbuatan kemaksiatan dan kemungkaran dapat

disamakan dengan perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang suka

melakukan pelanggaran aturan lalu lintas di jalan raya. Apabila di

persimpangan empat terdapat polisi lalu lintas yang bertugas mengatur dan

mengawasi kelancaran lalu lintas, maka orang-orang akan takut melakukan

pelanggaran dan mereka berbuat tertib. Tetapi bila tidak ditemui adanya

petugas polusi lalu lintas, maka orang-orang menjadi tidak tertib dan

banyak terjadi pelanggaran, disebabkan adanya anggapan mereka bahwa

tidak sedang dalam pengawasan pihak polisi lalu lintas, sehingga boleh

saja mereka berbuat semaunya sendiri melanggar ketentuan berlalu lintas.

”Peduli amat dengan aturan-aturan lali lintas.” Begitu kemungkinan yang

terbersit dalam hati. Hal tersebut sangat perlu dijaga karena amal yang

Page 117: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

besar berasal dari hal yang sedikit. Jadi sangat perlu bersikap hati-hati dan

mawas diri tentunya.

Pelanggaran yang dilakukan oleh manusia atas ketentuan yang

disyari‟atkan oleh agama seperti yang diatur dalam al Qur‟an dan al

Sunnah tiada lain disebabkan kebanyakan manusia itu tidak sadar dan lupa

bahwa sebenarnya mereka berada dalam suatu pengawasan yang dilakukan

oleh zat yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat serta Maha

Mendengar. Sehingga seharusnya setiap individu wajib mempunyai

pengetahuan tentang pengawasan langsung terus menerus yang dilakukan

terhadap dirinya agar timbul rasa takut dalam dirinya untuk melanggar

ketentuan syari‟at. Dan sebagai seorang hamba seharusnya memiliki

keyakinan bahwa Allah Yang Maha Mengetahui selalu mengawasi dirinya.

(http://musnijaprie-alpasery.blogspot.com/2012/01/jadilah-orang-yang-

selalu-muraqabah.html. Diakses: 30 September 2014).

Allah SWT hadir, dekat, selalu mengawasi dan terlibat sepenuhnya

dalam kehidupan manusia sebagaimana disebutkan dalam al Qur‟an yaitu:

-

Artinya:”Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus

menerus Mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur.” (Q.

S. Al Baqarah: 255). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Wajib bagi seorang hamba untuk selalu bermuraqabah kepada

Allah SWT dalam segala gerak dan diam, pada setiap kedipan mata dan

pada setiap kehendak, gurisan hati, dalam segala keadaan dan kesadaran

Page 118: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

akan kedekatan-Nya dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Dia selalu

melihat diri seorang hamba dan mengetahui segala ihwal dan tidak ada

yang tersembunyi bagi-Nya segala sesuatu yang ada pada diri seorang

hamba meskipun hanya sebesar zarrah (biji sawi) baik itu di bumi maupun

di langit. Dan jikalaupun seorang hamba tersebut mengeraskan suara

ataupun melembutkannya maka sesungguhnya Dia Maha mengetahui

segala sesuatu yang sangat samar dan tersembunyi. Dan Dia selalu

bersama hamba-Nya di mana saja dia berada dengan ilmu-Nya dan

peliputan-Nya Jika hamba tersebut termasuk orang yang bagus, maka

malulah kepada Tuhan-Nya dengan sebenar-benarnya malu dan

bersungguh-sungguhlah agar Ia tidak melihat seorang hamba tersebut pada

tempat yang sekiranya Dia melarang, Dan berusahalah selalu Ia mendapati

seorang hamba ketika Ia memerintahkan sesuatu. Dan sembahlah Ia

seakan-akan engkau melihat-Nya dan manakala engkau jumpai dirimu

merasa malas mengerjakan ketaatan kepada-Nya atau condong kepada

bermaksiat kepada-Nya maka ingatlah bahwa sesungguhnya Allah SWT

mendengarmu dan melihatmu dan mengetahui rahasiamu dan

ketersembunyianmu.

http://sufiroad.blogspot.com/2013/04/risalah-al-muawanah-muroqobah-

kepada.html. 13 Agustus 2014.

Urgensi lainnya dari sifat muraqabah ini adalah rasa kedekatan

kepada Allah SWT. Dalam al Qur‟an pun Allah pernah mengatakan

bahwa:“Dan Kami lebih dekat padanya dari pada urat lehernya sendiri.”

Page 119: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sehingga dari sini pula akan timbul kecintaan yang membara untuk

bertemu dengan-Nya. Ia pun akan memandang dunia hanya sebagai ladang

untuk memetik hasilnya di akhirat, untuk bertemu dengan Sang Kekasih,

yaitu Allah SWT. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW mengatakan:

Artinya:“Barang siapa yang merindukan pertemuan dengan Allah SWT,

maka Allah SWT pun akan merindukan pertemuannya dengan diri-Nya.

Dan barang siapa yang tidak menyukai pertemuan dengan Allah SWT,

maka Allah SWT pun tidak menyukai pertemuan dengannya” (HR.

Bukhari).

Seseorang yang telah memiliki jiwa mawas diri, tentu ia telah

memiliki rasa malu yang mendalam. Menurut penuturan Imam Ibnul

Qoyyim rahimahullah, al Haya‟ (rasa malu) diambil dari kata-kata hayat

(kehidupan). Sehingga kekuatan rasa malu itu sebanding lurus dengan

sehat atau tidaknya hati seseorang. Berkurangnya rasa malu merupakan

pertanda dari matinya hati dan ruh orang tersebut. Semakin sehat suatu

hati maka akan makin sempurna rasa malunya.

Seseorang yang telah memiliki jiwa merasa malu kepada Allah

SWT, tentu ia telah taat melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi

larangan-Nya. Hal tersebut dapat disebut sebagai takwa. Ia telah

melaksanakan ketaatan kepada-Nya.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda mengingatkan agar

tidak berbuat sesuka hatinya. Yaitu dalam Sunan Abu Daud 4164:

Page 120: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

:

Artinya: Dari Abu Mas'ud ia berkata:”Rasulullah SAW

bersabda:”Perkataan pertama yang diperoleh oleh manusia dari

perkataan kenabian adalah Jika kamu tidak malu maka berbuatlah

sesukamu.”(H. R. Abu Daud).

Rasa malu sangat wajib dimiliki oleh setiap manusia, agar setiap

manusia tidak melakukan perbuatan diluar norma atau aturan. Baik negara

maupun agama.

Dalam sebuah buku berjudul Merambah Jalan Shufi Menuju Surga

Ilahi halaman 6, al Sayyid Bakri al Makki mengatakan bahwa takwa itu

hakikatnya menggapai kebahagiaan, sedangkan melangkah bersama nafsu

angkara murka adalah biang malapetaka yang dalam. Maksud kalimat

tersebut yaitu pada hakikatnya takwa itu merupakan sarana menuju

kebahagiaan dunia dan akhirat. Banyak sekali definisi takwa yang

dikemukakan para ahli, antara lain:

1) Takwa ialah melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi

segala yang dilarang-Nya, baik secara lahiriah maupun batiniah dengan

cara mensyiarkan agama Allah SWT dan mencintai-Nya dengan penuh

keikhlasan.

2) Takwa adalah ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT semata.

Page 121: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

3) Barang siapa yang ingin takwanya diterima, tinggalkanlah maksiat dan

perbuatan dosa.

Syeikh Nashrinadzi berkata:”Barang siapa yang bertakwa dengan

sesungguhnya, maka ia akan senantiasa merindukan akhirat.” Karena

Allah SWT berfirman dalam al Qur‟an, yaitu:

-

Artinya:”Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang

bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (Q. S. Al A‟la: 17). (Terjemah al

Qur‟an al Kalam digital).

Allah SWT menyampaikan kepada manusia sekaligus bertanya

tentang kehidupan yang hakiki (sebenarnya). Tiadalah kehidupan dunia ini

adalah kesibukannya, melainkan main-main dan senda gurau. Mengenai

amal taat dan hal-hal yang menjadi sarananya, maka hal itu termasuk

perkara akhirat. Kampung akhirat (negeri akhirat), di dalam suatu qiraat

(bacaan) adalah surga. Hal tersebut lebih baik bagi orang-orang yang

bertakwa. Yaitu orang-orang yang takut berbuat kemusyrikan

(menyekutukan Allah SWT). Lalu Allah SWT bertanya kepada hamba-

Nya dengan lafadz “ ”, maksudnya yaitu maka tidakkah kamu

memahaminya? Dengan memakai ya‟ dan ta‟, hal itu kemudian

mendorong hamba-Nya untuk beriman. Dalam hal ialah beriman dalam

memahami kehidupan yang hakiki. Yaitu kehidupan akhirat. Surga

Page 122: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

ataukah neraka yang didapatkan oleh seorang hamba. Tergantung amal dan

perbuatannya masing-masing. (Tafsir Jalalain surat al An‟am ayat 32,

2005: 519).

Sebagai contoh pelaksanaan memiliki rasa malu sebagai wujud

ketaatan menuju pada muraqabah, yaitu berpakaian yang rapi dan sopan,

memiliki jiwa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, meskipun di

ruangan yang sepi, tidak ada orang selain dirinya, maka ia akan tetap

menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Itulah sebagian wujud

seseorang yang memiliki rasa malu pada Allah SWT.

Allah SWT dapat mengetahui segala sesuatu yang ada di dunia ini,

baik yang nyata, maupun yang tidak nyata. Allah SWT mengetahui setiap

perbuatan manusia. Allah SWT mengetahui jumlah manusia. Allah SWT

mengetahui jumlah seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini. Allah

SWT mengetahui segala sesuatu. Sesuai dengan firman-Nya:

-

Artinya:”Ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.

S. Al Baqarah: 231). (Terjemah al Qur‟an al Kalam digital).

Jadi, seorang hamba tidak akan bisa menutupi segala amal

perbuatannya dari yang Maha Mengetahui. (M. Sumitro, 2011 :52).

Sungguh mengherankan orang-orang yang menggunakan akal dan

pikiran mereka untuk lari dan melepaskan diri dari Allah SWT yang selalu

ada bersama mereka. Allah SWT mengetahui semua yang mereka

Page 123: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

kerjakan. Tidak ada satu rahasia pun yang tersembunyi dari-Nya. Allah

SWT mengetahui sesuatu yang jatuh di kegelapan malam dan sesuatu yang

ada di kedalaman laut. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Dekat dengan

hamba-Nya, bahkan lebih dekat dari urat leher.

Bagaimana pun usaha seorang hamba untuk menjauh dari-Nya agar

bisa bebas bertindak sesuatu sesuka hati, maka tidak akan bisa untuk

melakukannya. Walaupun pergi ke luar angkasa yang tidak pernah

ditempuh manusia, namun disana tetap berada di bawah kekuasaan-Nya.

Selama sesuatu itu adalah makhluk, maka hal tersebut masih berada di

bawah kendali-Nya. (Pakih Sati, 2011: 43).

Apabila hal tersebut (nasihat) belum berhasil membangkitkan

semangat untuk taat kepada-Nya disebabkan karena sedikitnya makrifat

kepada-Nya akan kebesaran Allah SWT, maka ingatlah akan adanya dua

malaikat yang sangat mulia yang keduanya mencatat kebaikan dan

keburukan amal. Malaikat tersebut ialah malaikat Raqib dan malaikat

„Atid. Apabila yang demikian itu masih belum memberikan efek, maka

langkah selanjutnya adalah ingatlah akan dekatnya maut atau kematian

dimana maut adalah sesuatu yang paling dekat diantara yang terdekat yang

selalu menanti diri dan takutlah akan hal yang demikian. Apabila

ketakutan yang demikian ini belum juga berhasil menggerakkan diri

seseorang tersebut untuk taat kepada Allah SWT maka peringatkanlah

dirinya dengan janji-janji Allah SWT yang akan diberikan kepada orang

yang taat kepada-Nya dari beberapa pahala yang sangat besar dan ingatlah

Page 124: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

juga akan janji-Nya yang disediakan bagi orang-orang yang durhaka

kepada-Nya dari beberapa adzab yang sangat menyakitkan dan katakanlah

kepada dia (nafsu):

“Wahai nafsu, tidak ada sesuatu setelah kehidupan dunia kecuali surga

atau neraka., maka pilihlah untuk diri sendiri jika taat maka akibatnya

adalah keselamatan dan keridhaan dari Allah SWT dan abadi dalam

kenikmatan surga dan memandang kepada wajah Tuhan yang Maha

Mulia. Dan jika tidak taat maka bermaksiatlah kepada Allah SWT maka

akhir yang akan ia dapatkan adalah kehinaan dan kemarahan dari Allah

SWT dan tinggal abadi di dalam neraka.”

Jika yang demikian ini telah dilakukan maka akan hilanglah

keinginan nafsu untuk berdiam diri tidak melakukan taat kepada

Tuhannya. Maka sesungguhnya yang demikian ini merupakan obat yang

sangat bermanfaat bagi hati yang mengalami sakit . Selanjutnya jika hati

telah sadar bahwa Allah SWT selalu melihat maka hati akan merasa malu

untuk berlawanan dengan kehendak-Nya dan hati akan membimbing untuk

taat kepada-Nya dan yang demikian ini hati telah mulai bermuraqabah

kepada-Nya. Dan ketahuilah sesungguhnya muraqabah adalah termasuk

maqamat atau kedudukan yang sangat mulia dan termasuk kedudukan

yang tinggi dan setinggi-tingginya derajat dan muraqabah adalah maqam

ihsan dimana Rasulullah SAW telah memberi isyarat dalam sabdanya

bahwa:

Artinya:“Al Ihsan adalah apabila engkau menyembah-Nya seakan-akan

engkau melihat-Nya. Dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya maka

ketahuilah bahwa sesungguhnya Ia melihatmu.” (H. R. Muslim). (Kitab al

Arba‟in al Nawawi, 676 H: 8).

Page 125: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Dunia peribadatan sangat erat kaitan hubungannya dengan perihal

hati. Keimanan seseorang akan semakin bertambah apabila orang tersebut

juga menghitung-hitung atau mengingat-ingat apa yang telah diperbuatnya

pada masa lalu. Sudahkah lebih banyak mengenai kebaikan amalnya atau

justru sebaliknya. Hal ini yang disebut sebagai muhasabah yang

merupakan bagian dari amal perbuatan mulia berkaitan dengan

muraqabah.

Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah a

Husaini al Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma‟ani:” Setiap perbuatan manusia

yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk

persiapan diakhirat kelak. Karena hidup didunia bagaikan satu hari dan

keesokan harinya merupakan hari akhirat, merugilah manusia yang tidak

mengetahui tujuan utamanya.” Hal tersebut merupakan bagian dari sikap

muhasabah.

Jika kita berfikir tujuan utama manusia hidup didunia ialah

mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal yaitu akhirat, lalu

sudahkah perbuatan yang telah dilakukan kita merupakan manifestasi

kecintaan kita kepada Allah Swt?. Cermin yang paling baik adalah masa

lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik atau pun buruk, dan

sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah

diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan

Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khattab:

Page 126: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:” Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab

dihadapan Allah kelak.”

Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu

mengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seorang hamba

Allah Swt. yang segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawabannya

diakherat kelak. Dan sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil

hikmah dari apa yang telah ia lakukan, lalu menatap hari esok yang lebih

baik. Sebagaimana dalam sebuah ungkapan yang sangat terkenal

Rasulullah Saw bersabda, yang artinya: “Barang siapa yang hari ini, tahun

ini lebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang sukses, tapi

siapa yang hari dan tahun ini sama hari dan tahun kemarin maka dia orang

yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun ini lebih buruk dairpada hari

dan tahun kemarin maka dialah orang yang terlaknat.” Untuk itu, takwa

harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasan kita setiap tahun, ada

baiknya kita melihat kembali jalan untuk menuju takwa. Para ulama

menyatakan setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan

mengawali tahun ini dalam menggapai ketakwaan.

(http://pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article

&id=1247:muhasabah-diri-menggapai-masa

depan&catid=4:hikmah&Itemid=59.

Muhasabah merupakan menganalisis terus-menerus atas hati

berikut keadaannya yang selalu berubah. Selama muhasabah, orang yang

merenung pun memeriksa gerakan hati yang paling tersembunyi dan

Page 127: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

paling rahasia. Dia menghisab dirinya sendiri sekarang tanpa menunggu

hingga Hari Kebangkitan (Yaumul Ba‟as). (Amatullah Armstrong, 1996:

188).

Selain hal tersebut, muhasabah dapat juga dilakukan untuk

memikirkan nikmat-nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada

seluruh makhluk-Nya, termasuk diri pribadi masing-masing. Nikmat yang

Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya tidak terhitung jumlahnya.

Bahkan dunia daan seisinya pun tidak mampu menandingi karunia-Nya.

Dalam hati setiap manusia yang memiliki jiwa tersebut tentunya telah

mengingat Allah SWT sepanjang waktu dan keimanannya pun telah

bertambah. (Syeikh al Imam Abdullah ba Alawi al Haddad, 1999: 71).

Seorang hamba jika memiliki jiwa dan sikap muhasabah, maka ia

akan senantiasa terjaga sikap dan perilkunya dalam kehidupan sehari-hari.

Segala amal perbuatannya selalu ia sandarkan dengan amal yang telah lalu.

Akankah lebih baik atau sebaliknya. Setiap hamba yang beriman akan

yakin dan percaya bahwa bagi Allah SWT tidak ada sesuatupun yang

tersembunyi baik di langit maupun yang di bumi dan mereka mengetahui

bahwa Allah SWT selalu menyertainya di mana saja, dan tidak ada yang

tersembunyi bagi Allah SWT dari segala gerak dan diamnya seorang

hamba. Akan tetapi buah yang sedemikian ini akan dapat diperoleh dengan

jalan mula-mula ia tidak melakukan amal perbuatan antara ia dengan Allah

SWT yang menyebabkan ia malu apabila amal ada orang shaleh melihat

apa yang ia lakukan tersebut. Dan yang demikian ini adalah perbuatan

Page 128: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

yang mulia, dan dibalik semuanya adalah lebih mulia lagi, sampai seorang

hamba hingga pada akhir umurnya tenggelam ke dalam Hadratu Allah

SWT (kehadapan Allah SWT) dan dia hilang atau fana dari yang selain

Allah SWT. Dan sungguh baginya telah hilang pandangannya akan semua

makhluk dikarenakan terpananya pandangannya kepada kebesaran Allah

yang Maha Haq. Dan ia telah benar keyakinannya dihadapan Sang Raja

yang maha kuasa. Dan wajib untuknya untuk selalu memperbaiki al Din

(Agama), memperbagus batiniah agar lebih baik daripada lahiriah. Yang

demikian itu dikarenakan bahwa yang bathiniah adalah tempat Allah SWT

melihat seorang hamba sedangkan lahiriah adalah tempat yang dilihat

makhluk. Dan apa yang dijelaskan Allah SWT di dalam kitabnya yang

mulia (al Qur‟an) tentang masalah lahir dan bathin, maka Allah SWT lebih

awal menyebutkan kata bathin daripada lahir berarti bathin lebih utama

sebagaimana do‟a Rasulullah SAW:

Artinya:“Ya Allah SWT jadikanlah batiniahku lebih baik dari lahiriahku,

dan jadikanlah lahiriahku beramal shaleh.” (Kitab Risalatun al

Muawanah, hlm. 6. Baris ke 20 dari atas).

Apabila bagus batiniah, maka akan bagus juga keadaan lahiriah,

tidak boleh tidak. Karena sesungguhnya yang lahir selamanya mengikuti

yang bathin dalam hal baik dan buruknya. Rasulullah SAW telah bersabda:

Page 129: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Artinya:“Sesungguhnya di dalam jasad (tubuh) ada segumpal darah

(daging), apabila ia baik maka baiklah seluruh jasad tersebut, dan apabila

ia buruk maka akan buruklah seluruh jasad. Ketahuilah sesungguhnya dia

adalah hati.” (H. R. Bukhari dan Muslim). (Kitab al Arba‟in al Nawawi,

676 H: 10).

Ketahuilah apabila ada seseorang yang mengaku atau

mendakwakan bahwa kondisi batinnya telah bagus akan tetapi lahiriahnya

rusak dengan meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT, maka apa yang

ia dakwakan tersebut adalah bohong belaka. Dan barang siapa yang

bersungguh-sungguh memperbaiki atau membaguskan lahiriahnya dengan

mempercantik penampilannya, pembicaraannya, demikian juga

mempercantik gerak geriknya, dan cara duduknya, dan cara berdirinya,

dan cara ia berjalan, akan tetapi ia membiarkan bathiniahnya dalam

keadaan yang buruk dengan akhlak yang buruk pula serta dengan tabiat

yang kotor, maka ketahuilah bahwa ia termasuk min ahli al Tashannu‟

(orang yang suka di buat-buat dalam hal tingkah lakunya) dan termasuk

orang yang riya‟ dan orang yang termasuk berpaling dari Tuhannya.

Terdapat pesan tentang muraqabah bagi seluruh umat manusia terutama

umat muslim yaitu:

“Maka takutlah wahai saudaraku jika engkau menutupi atau

menyembunyikan sesuatu apabila orang banyak mengetahuinya niscaya

engkau akan malu. Sebagian orang arifiin berkata Seorang Sufi belum

termasuk golongan para Sufi hingga seandainya seluruh isi hatinya

ditaruh dalam sebuah nampan dan di perlihatkan di tengah pasar maka ia

tidaklah malu jika semua orang melihat isinya. Jika engkau tidak mampu

membuat bathinmu lebih baik daripada lahiriahmu, maka usahakan agar

keduanya sama antara lahir dan bathinnya, maka apa yang engkau

lakukan adalah hal melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-

Nya dan dalam mengagungkan-Nya, dan usahamu mencari keridhaan-

Nya, semua itu dalam keadaan sama (antara lahir dan batinnya).

Page 130: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Apa yang disampaikan ini adalah langkah awal bagi orang yang

melangkah jalan ma‟rifat yang al Khas (khusus), maka ketahuilah yang

demikian itu semoga Allah selalu memberi taufiq (pertolongan) kepada

hamba-Nya yang memiliki keinginan bermujahadah (sungguh-sungguh)

dalam menggapai Ridha-Nya.

http://sufiroad.blogspot.com/2013/04/risalah-al-muawanah-muroqobah-

kepada.html. Diakses: 13 Agustus 2014.

Dalam buku Menembus Tirai Kesendirian-Nya halaman 83, Media

Zainul Bahri mengatakan bahwa seorang hamba hanya akan sampai pada

muraqabah ini dengan cara setelah sepenuhnya melakukan perhitungan

dengan dirinya sendiri mengenai apa yang telah terjadi di masa lampau,

memperbaiki keadaannya di masa kini, tetap teguh di jalan benar,

memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT sepenuh hati, menjaga diri

agar setiap saat senantiasa ingat kepada Allah SWT, taat kepada-Nya

dalam segala kondisi. Baru, setelah ini semua dilakukan, Allah SWT akan

melihat perbuatannya dan mendengar perkataannya. (Media Zainul Bahri,

2005: 83).

Berkaitan dengan pembahasan di atas, dapat di ambil pemahaman

bahwa muraqabah adalah kegiatan pengawasan terhadap diri sendiri yang

sedang berjalan atau sedang dilakukan dan amal tersebut (muhasabah)

akan berlanjut hingga waktu yang akan datang (besok). Muraqabah ini

berkaitan dengan hal yang berasal dari diri kita tetapi sifatnya masih belum

kita lakukan (Eksternal). Sedangkan muhasabah adalah hal atau kegiatan

Page 131: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

yang dilakukan untuk introspeksi diri mengenai amal perbuatan yang telah

dilakukan pada masa atau waktu yang telah lalu. Yaitu berkaitan dengan

hal yang telah kita perbuat dari diri kita (Internal).

Demikian beberapa implikasi mengenai muraqabah. Semoga

seluruh umat di bumi ini dapat mengamalkannya dengan baik. Meskipun

belum maksimal dan sempurna, setidaknya sebagai seorang hamba telah

membuktikan usahanya kepada Sang Khaliq dalam meraih ridha-Nya.

Amin.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan penelitian penulis, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Bagaimana sistematika penulisan dalam kitab Risalatun al Muawanah.

Kitab Risalatun al Muawanah karya al sayyid Abdullah bin Alwi al

Haddad adalah salah satu kitab Tauhid yang dikarang oleh para „ulama.

Sistematika penyusunannya hampir sama dengan kitab yang lain. Yaitu

Page 132: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

dengan sistem tematik, yang sistem penulisannya dari satu bab ke bab

yang lain. Penyusunannya dimulai dengan:

1) Muqadimah berupa pengenalan yaitu berisi tentang pengenalan

dengan pengarang.

2) Khutbah atau penyampaian kitab.

3) Bab selanjutnya pembahasan isi kitab Risalatun al Muawanah yang

terdiri dari 32 bab. Dan diakhiri dengan do‟a.

2. Bagaimana pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi bin al Haddad

tentang konsep muraqabah dalam kitab Risalatun al Muawanah.

Pemikiran al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad dalam kitab

Risalatun al Muawanah beliau menyampaikan bahwa bersikap mawas

diri (Muraqabah) hendaklah dilakukan dalam setiap aktivitas. Allah

SWT selalu mengawasi dan selalu berada dekat dengan hamba-Nya.

Allah SWT mengetahui segala gerak-gerik dan perilaku hamba-Nya.

Bagi-Nya tidak ada yang bersifat rahasia dan samar. Makhluk sekecil

apapun yang ada di bumi dan langit tidak akan pernah lepas dari

pengawasan-Nya.

Manusia baru dikatakan malu dan mawas diri kepada Allah SWT

jika apa yang disampaikan oleh Allah SWT dan para utusan-Nya dapat

mencegah hati dan nafsunya dari segala aktivitas yang tidak diridhai-

Nya dan mendorong untuk taat kepada-Nya. (Al Sayyid Abdullah bin

Alwi al Haddad, tt: 24).

Page 133: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sebagai salah satu contoh nasihat yang disampaikan oleh al Sayyid

Abdullah bin Alwi al Haddad dalam bukunya yaitu:

“Hai nafsu! Tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat setelah

kematian. Dan tidak ada lagi tempat setelah dunia ini, kecuali surga

atau neraka. Pilihlah mana yang engkau sukai! Jika engkau taat

kepada Allah SWT, maka kebahagiaan, keridhaan dan kekekalan di

dalam surga yang luaslah yang engkau terima. Bahkan engkau pun

akan memperoleh nikmat terbesar yaitu melihat-Nya. Jika engkau

bermaksiat, tentu kehinaan, murka dan siksa nerakalah yang pasti

engkau terima.”

Muraqabah termasuk dalam kedudukan terpuji, pangkat yang

paling mulia dan derajat yang paling tinggi. Muraqabah termasuk pada

maqam ihsan seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:

Artinya:”Ihsan adalah pengabdian pada Allah SWT seakan-akan

engkau melihat-Nya. Walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka

sesungguhnya Dia melihatmu.” (H. R. Muslim). (Kitab al Arba‟in al

Nawawi, 676 H: 8).

Setiap mukmin wajib percaya bahwa tidak ada sesuatu yang

tersembunyi bagi Allah SWT, baik yang ada di langit maupun di bumi.

Dia mengetahui dan mengawasi segala aktivitas makhluk-Nya.

Kepercayaan atau ideologi tersebut akan tumbuh subur jika ia seolah-

olah berhadapan dengan Allah SWT dan berpengaruh dalam setiap

langkah kehidupannya dan ia akan malu jika tidak beribadah. (Al

Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad, tt: 25).

Page 134: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

3. Bagaimana implikasi konsep muraqabah dalam kitab Risalatun al

Muawanah menurut al Sayyid Abdullah bin Alwi al Haddad dalam

kehidupan kontemporer.

Konsep muraqabah yang disampaikan oleh al Sayyid Abdullah bin

alwi al Haddad dalam menuju ma‟rifat dan ridha-Nya tertuju pada

keimanan seseorang. Dari diri pribadi masing-masing, bukan orang lain.

Muraqabah dapat dilakukan dengan sepenuhnya melakukan

perhitungan (muhasabah) dengan dirinya sendiri mengenai apa yang

telah terjadi di masa lampau, memperbaiki keadaannya di masa kini,

tetap teguh di jalan benar, memperbaiki hubungannya dengan Allah

SWT sepenuh hati, menjaga diri agar setiap saat senantiasa ingat

kepada Allah SWT, taat kepada-Nya dalam segala kondisi. Baru,

setelah ini semua dilakukan, Allah SWT akan melihat perbuatannya dan

mendengar perkataannya. (Media Zainul Bahri, 2005: 83).

Dari penjelasan beliau, implikasi muraqabah dapat diterapkan

dalam segala aktivitas kehidupan dengan cara menghadirkan Allah

SWT disetiap detak jantung pribadi masing-masing. Kapanpun dan

dimanapun seorang hamba itu berada. Sehingga, jika disuatu tempat

tanpa ada Kamera CCTV pun sudah aman.

Dalam dunia kelembagaan, baik lembaga pendidikan maupun

lembaga negara, hal ini (sikap ber-muraqabah) sangat perlu diterapkan.

Karena jika setiap manusia telah memiliki jiwa dan sikap tersebut,

Page 135: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

maka akan dengan mudah proses kehidupan ini berlangsung. Sejatinya,

pengawasan selalu berada dalam lubuk hati nuraninya, dalam setiap

tindakannya.

Muraqabah merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh

seorang muslim. Karena dengan muraqabah inilah, seseorang dapat

menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dimanapun ia berada, hingga

mampu mengantarkannya pada derajat seorang mukmin sejati.

Demikian pula sebaliknya, tanpa adanya sikap seperti ini, akan

membawa seseorang pada jurang kemaksiatan kepada Allah SWT,

meskipun ilmu dan kedudukan yang dimilikinya sangat tinggi. Inilah

urgensi sikap muraqabah dalam kehidupan muslim.

Selain hal tersebut, mengevaluasi diri, mengingat-ingat janji diri,

punya kesungguhan diri, selalu merasa diawasi Allah dan memberikan

hukuman terhadap diri kita sendiri. Jika lima hal ini kita jadikan bekal,

insya Allah menjalani hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi

tahun kita akan selalu mendapatinya dengan indah dan selalu meningkat

kualitas diri kita, semoga menjadi insan yang mulia baik lahir maupun

batinnya, insya Allah.

B. Saran

Bersikap diri untuk selalu mawas diri yakni muraqabah (selalu

merasa diawasi oleh Allah SWT) adalah hal yang sangat penting dalam

menjalani aktivitas kehidupan di dunia ini. Oleh karena itu, hendaknya

setiap diri pribadi memiliki jiwa tersebut dalam segala hal. Hendaknya

Page 136: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

bersungguh-sungguh dalam bersikap mawas diri (muraqabah) dimanapun

dan kapanpun berada, berusaha demi meraih ridha-Nya. Agar tergolong

menjadi umat yang memiliki kesempurnaan iman dan mendapatkan

kemenangan yang hakiki.

C. Kata Penutup

Subhanallah, wa al Hamdulillah, segala puji dan ucapan syukur

hanya untuk Engkau ya Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia kepada seluruh makhluk di dunia ini, khususnya kepada penulis

dalam menyusun skripsi ini yang sangat sederhana dengan segala

keterbatasannya. Akhirnya, berkah taufiq dan hidayah-Mu, skripsi ini

hadir dihadapan para pembaca yang Engkau rahmati. Walaupun dengan

segala kekurangan yang ada, semoga tetap dapat memberikan kontribusi

dan kemanfaatan serta keberkahan bagi penulis khususnya dan para

pembaca pada umumnya. Amin.

Page 137: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

DAFTAR PUSTAKA

Al Ghazali, Imam. 2007. Ringkasan IHYA‟ ULUMUDDIN. Jakarta: Pustaka

Amani.

Al Kaaf, Abdullah Zakiy. 1999. Memperkokoh Akidah Islamiyah (Dalam

Perspektif Ahlussunah Waljamaah). Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

Al Makki, As Sayyid Bakri. 1995. Merambah Jalan Shufi Menuju Surga Ilahi.

Bandung: Sinar Baru Al Gesindo.

Al Mutaqi, Muhammad Ilzam Syah. 2013. Konsep Pendidikan Akhlak Menurut

Hasyim Asy‟ari dalam Kitab Adab al Ta‟lim wa al Muta‟allim. Skripsi

tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

Al Qarni, „Aidh. 2008. Tafsir Muyassar. Jakarta Timur: Qisthi Press.

...................................................Al Qur‟an al Kalam digital. Penerbit: Diponegoro.

Ali, Atabik & Ahmad Zuhdi Muhdlor. 1998. Kamus Kontemporer Arab

Indonesia. Jogjakarta: Multi Karya Grafika.

Al Mahalli, Jalaluddin dan Jalaluddin al Suyuti. 2005. Tafsir Jalalain Berikut

Asbabun Nuzul Ayat Juz 1. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Al Munzdiry, Hafizh. 1992. Terjemahan Sunan Abu Daud. Semarang: CV Asy

Syifa.

Almusawa, Nabiel F. 2008. The Islam Way: 25 Solusi Islam untuk Permasalahan

Masyarakat Modern. Bandung: Arkhan Publishing.

An Naisaburi, Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al Qusyairi. 1998. Risalah

Qusyairiyah Sumber Kajian Ilmu Tasawuf. Jakarta: Pustaka Amani.

Al Nawawi. 676 H. Kitab al Arbai‟n al Nawawi. Penerbit: Toko Kitab Salsayla.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Armstrong, Amatullah. 1996. KUNCI MEMASUKI DUNIA TASAWUF. Bandung:

MIZAN.

Ash-Shieddieqy, Muhammad Hasbi, Teungku. 2000. Tafsir al-Qur‟anul Majid

an-Nuur. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Az-Zahidiy, Moch. Munawwir. 2007. Terjemahan Risalatul Muawanah.

Surabaya: Mutiara.

Page 138: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Bahri, Media Zainul. 2005. Menembus Tirai kesendirian-Nya. Jakarta: Prenada

Media.

Bakker Anton, Achmad Charis Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat.

Yogyakarta: Kanisius.

Birri, Maftuh Basthul. 2009. MANAQIB 50 WALI AGUNG. Lirboyo.

Hikmat, Mahi. M. 2011. Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ismail, Asep Usman. 2011. Pengembangan Diri Menjadi Pribadi Mulia. Jakarta:

PT Alex Media Komputindo.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta: TrustMedia.

Mahalli, Ahmad Mudjab. 2003. Hadis-hadis Muttafaq „Alaih Bagian Ibadah.

Jakarta Timur: Prenada Media.

Penyusun, Dewan Redaksi. 1994. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve.

Permendiknas No. 46 Tahun 2009. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan EYD Terbaru. Yogyakarta: Pustaka Timur.

Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Press.

Mustofa, A dan M. Burhanudin.1999. 40 Untaian Mutiara Hadis. Bandung: CV

PUSTAKA SETIA.

Quraish Shihab, M. 1997. Tafsir al Qur‟an al Karim. Bandung: Hidayah.

Rumidi, Sukandar. 2004. METODOLOGI PENELITIAN PETUNJUK PRAKTIS

UNTUK PENELITI PEMULA. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Salatiga, STAIN. 2008. PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR.

Salatiga: STAIN.

Sati, Pakih. 2011. SYARAH AL HIKAM Kalimat-kalimat Menakjubkan IBNU

„ATHA‟ILLAH dan Tafsir Motivasinya. Jogjakarta: Diva Press.

Sati, Pakih. 2013. Orang-Orang yang diLaknat Malaikat. Jogjakarta: Diva Press.

Soedjarwo, Dja‟far. 1990. Ketuhanan Yang Maha Esa Menurut Islam. Surabaya:

al Ikhlas.

Sultoni, Ahmad. 2007. Sang Maha-Segalanya Mencintai Sang Mahasiswa.

Salatiga: STAIN Salatiga press.

Page 139: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Sumitro, M dkk. 2011. Aqidah Akhlak. Jakarta: Listafariska Putra.

Syukur, Amin. 2006. Tasawuf Bagi Orang Awam. Yogyakarta: LPK-2 dan Suara

Merdeka.

Tamrin, Dahlan. 2010. Tasawuf Irfani Tutup Nasut Buka Lahut. Malang: UIN-

MALIKI PRESS.

Wirartha, I Made. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan

Tesis. Yogyakarta: ANDI.

Yunus, Mahmud. 1990. Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya

Agung.

Zainuddin, Ahmad dan Maman Abd. Djaliel. 1999. PENYEJUK HATI PENAWAR

JIWA. Bandung: Pustaka Setia.

Zed, Mestika. 2004. Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Zuhri, Muhammad. 1982. Kelengkapan Hadits Qudsi. Semarang: CV. Toha Putra.

...................................................... HADIS ARBA‟IN dan Terjemahannya. Penerbit:

Media Insani.

http://artidankeutamaandibaliksurahal-ikhlas.blogspot.com/ Diakses: 26 Maret

2014. Pukul: 11.00 WIB.

http://www.kisah.web.id/tokoh-islam/sayyid-abdullah-al-haddad-1044-1132-

h.html. Diakses: 26 Maret 14. Lt. 2. Pukul 12.30 WIB.

http://profildzurriahnabi.blogspot.com/2013/10/manaqib-sayyid-alawi-bin-abbas-

al-maliki.html, Diakses: 26 Maret 14. Lt 2. Pukul 12.30 WIB.

http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-bin-alwi-

al.html. Diakses: 10 April 2014. Perpus Lt. 2. Pukul: 09.40 WIB.

http://sufiroad.blogspot.com/2013/04/risalah-al-muawanah-muroqobah-

kepada.html. (Diakses: 13 agustus 2014).

http://wasiatnasehat.blogspot.com/2009/01/habib-alwi-bin-thohir-al-haddad-

mufti.html. (Diakses: 13 Agustus 14).

http://pengkajianpelitahati.wordpress.com/2011/04/18/muroqobah-kepada-

allah/...(Diakses: 13 Agustus 2014).

http://darussalam-online.com/khutbah-jumat/bertakwalah-engkau-dimanapun-

engkau-berada/Diakses: 21 Agustus 2014.

Page 140: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?languagename=id&View=Pa

ge&PageID=615&PageNo=1&BookID=3. Diakses: 08 September 2014.

http://pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12

47:muhasabah-diri-menggapai-masadepan&catid=4:hikmah&Itemid=59.

Diakses: 29 September 2014. Perpus. Lt.2.

Page 141: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

DAFTAR NILAI SKK (SURAT KETERANGAN KEGIATAN)

NAMA : Puji Wastuti PROGDI : Tarbiyah PAI

NIM : 111 10 072 PA : Dra. Siti Farikhah, M. Si.

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan Nilai

1. OPAK STAIN Salatiga tahun 2010

“Optimalisasi Nalar Kritis

Mahasiswa: Upaya Mengawal

Perubahan Bangsa ke Arah yang

Lebih Baik”

25-27 Agustus

2010

Peserta 3

2. User Education (Pendidikan

Pemakai)

UPT Perpustakaan STAIN Salatiga

20-25 September

2010

Peserta 3

3. Basic Training(LK1) HMI 2010

“Mewujudkan Mahasiswa Islami

yang Ideal Demi Terwujudnya Kader

yang Militan”

22-24 Oktober

2010

Peserta 3

4. PAB (Penerimaan Anggota Baru)

ITTAQO STAIN Salatiga

30 Oktober 2010 Peserta 3

5. PAB JQH dengan tema “CERDAS

DAN MULIA DENGAN AL-

QUR‟AN”

13 Nopember 2010 Peserta 3

6. Tafsir Tematik surat Al-A‟raf 96-100

dan Ar-Rum 41-42 dengan tema

“INDONESIA MENANGIS

DARAH”

29 Nopember 2010 Peserta 3

7. Dauroh Mar‟atus Sholihah (DMS) 18 Desember 2010 Peserta 3

Page 142: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

dengan tema “Let‟s be a SMILE

moslemah”

8. NATIONAL WORKSHOP OF

ENTRPRENEURSHIP AND BASIC

COOPERATION 2010

19 Desember 2010 Peserta 6

9. PUBLIC HEARING SENAT

MAHASISWA (SEMA) dengan

tema”Optimalisasi Demokrasi

Kampus Sebagai Upaya Integrity

Oriented”

09 Maret 2011 Peserta 3

10. Communicative English Club(CEC)

dengan tema”Heal the World with

Voluntary Service”

19 Maret 2011 Peserta 3

11. Pemilihan Muslimah Teladan

Lembaga Dakwah Kampus (LDK)

Darul Amal dengan tema” Muslimah

Membangun Peradaban, Why not?”

10 Mei 2011 Juara 3 3

12. Seminar Keperempuanan Senat

Mahasiswa (SEMA) dengan tema

“Menumbuhkan kembali Jiwa

Kekartinian dalam Ranah Kampus”

17 Mei 2011 Peserta 3

13. Seminar Regional Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) Darul Amal dengan

tema” Berani Kaya Berani Taqwa”

21 Mei 2011 Peserta 4

14. Seminar Nasional Pendidikan

“ Realisasi Pendidikan Karakter

Bangsa Dalam Kurikulum

Pendidikan Nasional”

20 Juni 2011 Peserta 6

15. Seminar Nasional “Pilar-Pilar

Penanggulangan Korupsi di

22 Juni 2011 Peserta 6

Page 143: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Indonesia Perspektif Agama, Budaya

dan Negara”

16. Praktikum Baca Tulis Al- Qur‟an

(BTA)

22 Juni 2011 Peserta 2

17. Lomba Qira‟atul Kutub Sulamun al

Munajah Pondok Pesantren Putri al

Manar

07 Juli 2011 Juara 3 3

18. Lomba Khitobah Kelas V Madin

Putri al Manar

09 Juli 2011 Juara 1 3

19. Lomba Tahfidz Surat Yaasin, al

Mulk, dan al Waqi‟ah Pondok

Pesantren Putri al Manar

10 Juli 2011 Juara 2 3

20. Lomba Cerdas Cermat (CCIA)

Pondok Pesantren Putra Putri al

Manar

14 Juli 2011 Peserta 3

21. Praktikum Kepramukaan STAIN

Salatiga

22-27 Juli 2011 Peserta 3

22. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI)

HMJ Tarbiyah dengan tema” Karya

Tulis Ilmiah Sebagai Salah Satu

Langkah Membangun Ilmiah

Mahasiswa”

11 Oktober 2011 Peserta 3

23. Workshop Nasional 2 Hari dengan

tema” Bisa Ngomong Inggris, Kuasai

500 Kosakata, Kuasai Grammar”

oleh “English In Melody Firda Says”

11 Desember 2011 Peserta 6

24. Pelatihan Shalat Khusyu‟ Biro

Konsultasi Psikologi „TAZKIA‟

29 Januari 2012 Peserta 3

25. Seminar Nasional Entrepreneurship

2012 Kopma Fatawa dengan tema”

21 April 2012 Peserta 6

Page 144: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

Tren Bisnis Berbasis Multimedia dan

Teknologi Informatika sebagai

Wujud Pasar Modern”

26. Milad X LDK Amal STAIN Salatiga

dalam Agenda Lomba Khitobah,

Sabtu, 12 Mei 2012

12 Mei 2012 Peserta 3

27. Bedah Buku Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI) dengan Judul” Sang

Maha-Segalanya Mencintai sang

Maha-siswa”

14 Mei 2012 Peserta 2

28. Bedah Buku Lembaga Dakwah

Kampus (LDK) Darul Amal STAIN

Salatiga dengan Judul” Dari Minder

Jadi Super”

17 Mei 2012 Peserta 2

29. Dauroh Mar‟atus Sholihah (DMS)

LDK”Darul Amal” STAIN Salatiga

dengan tema” UNBREAKABLE

MUSLIMAH”

26 Mei 2012 Peserta 3

30. Seminar Nasional Pendidikan HMJ

Tarbiyah dengan tema “Pendidikan

Multikultural sebagai Pilar Karakter

Bangsa”

29 Mei 2012 Peserta 6

31. Lomba Cerdas Cermat (CCIA) Antar

Kamar Pondok Pesantren Putra Putri

al Manar

09 Juli 2012 Juara 2 3

32. Lomba MISS BEAUTY Pondok

Pesantren Putri al Manar

11 Juli 2012 Juara 1 3

33. Lomba Qira‟atul Kutub Fathul Qarib

Kelas V Madin Putri al Manar

17 Juli 2012 Juara 1 3

34. Panitia Pondok Pesantren Putra Putri 21 Juli 2012 Keamanan 3

Page 145: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah

al Manar Pondok

35. Praktikum Mata Kuliah Fiqh

”Perawatan Jenazah”

17 September 2012 Peserta 3

36. Seminar Nasional Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) dengan

tema “Kepemimpinan dan Masa

Depan Bangsa”

23 Februari 2013 Peserta 4

37. Seminar Nasional dengan tema

”HIV/AIDS BUKAN KUTUKAN

DARI TUHAN”

13 Maret 2013 Peserta 6

38. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah (PKTI)

HMJ Tarbiyah dengan tema “ Karya

Ilmiah sebagai Wujud Pelaksanaan

Tridarma Perguruan Tinggi”

16 Maret 2013 Peserta 3

39. Public Hearing dengan

tema”Optimalisasi Kinerja Lembaga

Melalui Kritik dan Saran

Mahasiswa” oleh Senat Mahasiswa

(SEMA)

25 Maret 2013 Peserta 3

40. Seminar Pendidikan HMJ Tarbiyah

dengan tema “ Menimbang Mutu dan

Kualitas Pendidikan di Indonesia”

02 Mei 2013 Peserta 3

41. Seminar Nasional Politik oleh

SEMA dengan tema “ Peran Nyata

Mahasiswa dalam Menyikapi

Perpolitikan Indonesia”

13 Juni 2013 Peserta 6

42. Lomba Cerdas Cermat (CCIA)

Pondok Pesantren Putra Putri al

Manar

16 Juli 2013 Peserta 3

43. Panitia Pondok Pesantren Putra Putri 21 Juni 2013 Keamanan 3

Page 146: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 147: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 148: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 149: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 150: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 151: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 152: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 153: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah
Page 154: KONSEP MURAQABAH DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5226/1/PDF.pdf · ya Rabb, maka skripsi yang penulis susun ini dipersembahkan kepada: Allah