keluar-rumah-[doa]
DESCRIPTION
Setiap keluar rumah hendaklah selalu membaca doa: Bismillahi tawakaltu ‘alallahi laa haula walaa quwwata illa billah.TRANSCRIPT
Doa dan Adab
[DOA] keluaR Rumah
Setiap keluar rumah hendaklah selalu membaca doa. Ada beberapa doa yang
diajarkan Nabi SAW, di antaranya adalah:
م� ك�ل�ت� الله�، ب�س� ! الله�، ع!ل!ى ت!و! ال و�ل! و! ح! ة! و!ال! و� �� ق ب�الله� إ�ال .
Bismillahi tawakaltu ‘alallahi laa haula walaa quwwata illa billah
“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Tidak ada daya dan
kekuatan selain dari Allah.” (H.R. Abu Daud, tirmidzy dan Nasai )
Catatan
Barangsiapa membaca doa ini ketika keluar rumah maka ia tidak akan
diganggu syetan dan terhindar dari bencana
Doa Lain yang Diajarkan Nabi adalah:
م� �!لل�ه �ن0ي� ا ذ� إ ، أ!ن� ب�ك! أ!ع�و� ل� و� أ!ض�! ، أ ل� أ�ض!
و�، أ! ز�ل�
و� أ!! ، أ ل� و� أ�ز!
! ، أ و� أ!ظ�ل�م!! ، أ و� أ�ظ�ل!م!
! أ ، ل! ه! و� أ!ج�
! ل! أ ه! ع!ل!ي� ي�ج� .Allahumma innii a’uudzubika an adlilla au udlalla, au azilla au uzalla, au
azhlima au uzhlama, au ajhala au yujhala ‘alayya
“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada Allah. Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari menyesatkan atau disesatkan; dari menggelincirkan atau
digelincirkan; dari menganiaya atau dianiaya; dari membodoho atau saya
dibodohi (orang lain) (H.R. Abu Daud dan Tirmidzy)
Adab Keluar Rumah
1. Sebelum keluar sebaiknya sudah melaksanakan salat dua rakaat sunat
2. Pastikan tidak ada bawaan yang tertinggal
3. jangan keluar dengan terburu-buru, karena terburu-buru itu adalah
sifat syetan
http://orido.wordpress.com 1
Doa dan Adab
4. Melangkah keluar rumah dengan kaki kiri, dan jika masuk rumah
dengan mendahulukan kaki kanan
5. jangan pergi keluar rumah untu maksiyat kepada Allah
6. Jika akan berbuat maksiyat harus diurungkan niatnya
7. Jangan lupa membaca ta’awwudz, Basmalah dan doa keluar rumah
8. jangan keluar rumah tanpa pamit, karena Allah akan melaknat
kepergiannya
9. Jangan bepergian kalau tidak ada keperluan yang penting
10.Keluar rumah untuk mencari nafkah karena Allah atau untuk
melaksanakan amalan agama dianggap sebagai jihad fie sabilillah, jika
meninggal di jalan akan mati syahid
11.Bagi wanita haram bepergian tanpa izin orang tua/suami dan dilarang
bepergian sampai tiga hari tanpa disertai mahramnya.’Sabda Nabiآ
SAW :
!ةAل� �ل@ح�ي! ال! أ ر! م� ب�الل�ه� ت�ؤ�م�ن� ام� ال�ي!و� ر� و! خ� اآل� ر! أ!ن� اف� ا ت�س! Kر ف! ث!ة! ي!ك�ون� س! !ي�امA ث!ال! أ
دKا اع� اه!ع!م!و! ا!@ل�إ ف!ص!! اب�أ و� وه!
! و� ا!ه�ن�با أ! أ
ا ه! �و�ج و� ز!! ا أ وه! �و� أ!خ
! مA ذ�و أ ر! ا م!ح� ن�ه! م�Diriwayatkan daripada Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w
bersabda: Haram bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhirat musafir, di mana perjalanannya melebihi dari tiga hari melainkan
bersama ayah, anak lelaki, suami, saudara lelaki atau siapa sahaja
mahramnya yang lain” (H.R. Bukhari-Muslim)
Links:
[sunnah-sunnah yang beRkaitan dengan keluaR masuk Rumah]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?
action=more&article_id=1369&bagian=0
http://orido.wordpress.com 2
Doa dan Adab
Sunnah/adab keluar masuk rumah: [1]. Dzikir kepada Allah, [2].
Mengucapkan Doa Masuk Rumah, [3]. Bersiwak, [4]. Mengucapkan
Salam,
[dOa keluaR Rumah ke masjid]
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian4.htm
[menggantungkan doa-doa pada pintu dan selainnya]
http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatfatwa&id=922
Tidak berdosa meletakkan/menggantungkan doa-doa pada berbagai
tempat karena itu meng-ingatkan dan memudahkan bagi mereka untuk
membacanya
[shalat dan adab musafir]
http://www.pks-anz.org/modules.php?
op=modload&name=News&file=article&sid=824
Safar secara bahasa berarti: Melakukan perjalanan, lawan dari iqomah.
Orangnya dinamakan musafir lawan dari muqim. Sedangkan secara
istilah, safar adalah: Seseorang keluar dari daerahnya dengan maksud
ke tempat lain yang ditempuh dalam jarak tertentu.
[adab mendiami rumah baru]
http://eramuslim.com/konsultasi/arc/4525f90c.htm
Tidak ada tuntunan khusus dari Rasul tentang menempati rumah baru,
tetapi tidak ada bukan berarti pula tanpa adab.
-perbanyakamalmenujusurga-
http://www.almanhaj.or.id/index.php?
action=more&article_id=1369&bagian=0
Kamis, 10 Maret 2005 00:12:09 WIB
Kategori : Amalan Sunnah
SUNNAH-SUNNAH YANG BERKAITAN DENGAN KELUAR MASUK RUMAH
http://orido.wordpress.com 3
Doa dan Adab
Oleh
Syaikh Khalid al Husainan
Imam An-Nawawy berkata : “Sangat dianjurkan untuk mengucapkan
bismillah dan memperbanyak dzikir kepada Allah dan kemudian memberi
salam.†�[1]. Dzikir kepada Allah
Dzikir kepada Allah ketika masuk rumah berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Apabila seorang memasuki rumahnya kemudian dzikir kepada Allah
ketika akan masuk dan ketika akan makan maka syaitan berkata : “Aku
tidak akan bermalam di tempat kalian dan tidak akan makan malamâ€[HR.�
Muslim no. 2018]
[2]. Mengucapkan Doa Masuk Rumah.
Berdasarkan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Allahumma innii as-aluka khairan al-mawlaji wa khaira al-makhraji bismillah
wa lajna wa bismillahi kharajnaa wa 'alaa rabbinaa tawaklanaa"
"Artinya : Ya, Allah sesungguhnya aku memohon kepada Mu kebaikan ketika
masuk dan kebaikan ketika keluar. Dengan menyebut nama Allah kami
masuk dan kami keluar. Dan hanya kepada Rabb kami, kami bertawakal"
Kemudian dia memberi salam kepada keluarganya (di rumah)" [HR Abu
Dawud] [1]
Sehingga, ia merasa hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
ketika masuk dan keluar rumah. Dengan demikian, terjadilah hubungan yang
terus menerus antara hamba dengan Allah.
[3]. Bersiwak
http://orido.wordpress.com 4
Doa dan Adab
"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila masuk ke rumahnya
beliau memulai dengan bersiwak" [HR. Muslim no. 253]
[4]. Mengucapkan Salam
Berdasarkan firman Allah Ta'ala.
"Artinya : Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah
(ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti
memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah,
yang diberi berkat lagi baik. [An-Nuur: 61]
Maka jika seseorang hendak memasuki rumahnya setiap kali selesai
mengerjakan shalat fardhu di masjid kemudian menjalankan sunnah-sunnah
tersebut maka jumlah total keseluruhan sunnah tersebut dalam sehari
semalam berjumlah 20 sunnah.
Sedangkan ketika keluar dari rumah maka merupakan sunnah untuk
mengucapkan :
“Artinya : Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah,
tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah"
Dikatakan ketika itu : “Engkau telah dicukupi, dipelihara, diberi petunjuk
dan kemudian syaitanpun menjauhimu†[HR. Abu Dawud no. 5095, At-�Tirmidzi no. 3426]
Seorang muslim dalam kesehariannya berulang kali keluar dari rumahnya,
seperti keluar untuk sholat di masjid, keluar untuk kerja, memenuhi
kebutuhan rumah tangga. Maka setiap keluar rumah hendaklah mengikuti
sunnah ini maka akan mendapatkan kebaikan yang sangat agung dan pahala
yang besar.
Faedah Mengikuti Sunnah Tersebut Ketika Keluar Dari Rumah :
http://orido.wordpress.com 5
Doa dan Adab
[1]. Seorang hamba akan mendapatkan kecukupan dari apa-apa yang
membuat cemas/kuatir dari urusan dunia dan akhiratnya.
[2]. Seorang hamba akan mendapatkan perlindungan dari setiap kejahatan
dan apa-apa yang dibenci baik berasal dari jin maupun manusia
[3]. Seorang hamba akan mendapatkan hidayah. Dan hidayah itu lawan dari
kesesatan.
Maka semoga Allah memberikan petunjuk kepadamu di seluruh aktivitasmu
baik yang sifatnya keagamaan maupun keduniawian.
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi
Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis
Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1] HR Abu Daud no, 5096. Hadits ini Dhaif. Al-Hafidz Al-Mundziri berkata : "Di
dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Ismail bin Iyasy, terdapat
perbincangan tentang dia dan ayahnya. –ed
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian4.htm
Ketika keluar dari rumah, dahulukanlah kaki kiri dan bacalah :
http://orido.wordpress.com 6
Doa dan Adab
Artinya : Dengan nama Allah, aku beriman kepada Allah, aku berserah
kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah. Ya Allah!
Aku berlindung kepadaMu jangan sampai sesat atau disesatkan, terpisung
atau dipisungkan, menganiaya atau dianiayai, menjadi bodoh atau
dibodohkan. Ya Allah! dengan berkat orang-orang yang berdoa kepadaMu
dan dengan berkat orang-orang yang cenderung beribadat kepadaMu,
perjalananku ini adalah kepadaMu, maka sesungguhnya aku tidak keluar
kerana kejahatan, kesombongan, menunjuk-nunjuk, atau mencari
kemasyhuran, tetapi aku keluar kerana mengelakkan kemurkaanMu dan
mencari keredhaanMu. Aku bermohon supaya Engkau menyelamatkanku
daripada api neraka, dan memasukkanku ke dalam syurga.
http://alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatfatwa&id=922
Artikel Fatwa :
Menggantungkan Doa-doa Pada Pintu dan Selainnya
Senin, 24 Januari 05
Pertanyaan:
Kami melihat sebagian orang yang meletakkan lembaran-lembaran pada
mobil-mobil mereka dan pada pintu-pintu mereka, seperti doa keluar rumah,
doa duduk, yaitu doa-doa yang diriwayatkan dari Rasulullah Shalallaahu
alaihi wasalam ; lalu apakah itu dibenarkan?
http://orido.wordpress.com 7
Doa dan Adab
Jawaban:
Saya tidak melihat bahwa hal itu dilarang, karena itu meng-ingatkan
manusia. Banyak dari mereka yang tidak hafal doa-doa ini. Jika ditulis di
depan mereka, maka mudah bagi mereka untuk membacanya. Tidak berdosa
mengenai hal ini, misalnya seseorang menulis di majelisnya Doa kaffaratul
Majlis, untuk mengingatkan orang-orang yang duduk apabila berdiri supaya
berdoa kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dengan doa tersebut. Demikian
pula halnya dengan stiker kecil yang ditempelkan di depan pengendara di
dalam mobil berupa doa naik kendaraan dan bepergian. Jadi, ini tidak
mengapa.
Nur 'ala ad-Darb, hal. 42, Syaikh Ibn Utsaimin
http://www.pks-anz.org/modules.php?
op=modload&name=News&file=article&sid=824
SHALAT DAN ADAB MUSAFIR
Posted by: Editor on Saturday, May 20, 2006 - 07:27 AM
Penjelasan tentang Fiqih Shalat bagi musafir dan adab-adab yang penting
untuk diketahui berkenaan dengan hal tersebut.
SHALAT DAN ADAB MUSAFIR
Bismillahirrahmanirrahim
Safar secara bahasa berarti: Melakukan perjalanan, lawan dari iqomah.
Orangnya dinamakan musafir lawan dari muqim. Sedangkan secara istilah,
safar adalah: Seseorang keluar dari daerahnya dengan maksud ke tempat
lain yang ditempuh dalam jarak tertentu.
Jadi seseorang disebut musafir jika memenuhi tiga syarat, yaitu: Niat, keluar
dari daerahnya dan memenuhi jarak tertentu. Jika seseorang keluar dari
daerahnya tetapi tidak berniat safar maka tidak dianggap musafir. Begitu
http://orido.wordpress.com 8
Doa dan Adab
juga sebaliknya jika seorang berniat musafir tetapi tidak keluar dari
daerahnya maka tidak dianggap musafir. Begitu juga jarak yang ditempuh
menentukan apakah seseorang dianggap musafir atau belum, karena kata
safar biasanya digunakan untuk perjalanan jauh.
Rukhsoh Shalat Bagi Musafir
Seorang musafir mendapatkan rukhsoh dari Allah SWT dalam pelaksanaan
shalat. Rukhsoh tersebut adalah: Meng-qashar shalat yang bilangannya
empat rakaat menjadi dua, menjama’ shalat Zhuhur dengan Ashar dan
Maghrib dengan ‘Isya, shalat di atas kendaraan, tayammum dengan
debu/tanah pengganti wudhu dalam kondisi tidak mendapatkan air dll.
SHALAT QASHAR
Mengqashar shalat adalah mengurangi shalat yang 4 rakaat menjadi 2
rakaat, yaitu pada shalat zhuhur, Ashar dan ‘Isya.
Dalil Shalat Qashar
Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah
mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut
diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu
adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS an-Nisaa’ 101)
Rasulullah SAW bersabda:
Dari ‘Aisyah ra berkata : “Awal diwajibkan shalat adalah dua rakaat,
kemudian ditetapkan bagi shalat safar dan disempurnakan ( 4
rakaat) bagi shalat hadhar (tidak safar).” (Muttafaqun ‘alaihi)
Dari ‘Aisyah ra berkata: “Diwajibkan shalat 2 rakaat kemudian Nabi
hijrah, maka diwajibkan 4 rakaat dan dibiarkan shalat safar seperti
semula (2 rakaat).” (HR Bukhari)
http://orido.wordpress.com 9
Doa dan Adab
Dalam riwayat Imam Ahmad menambahkan : “Kecuali Maghrib, karena
Maghrib adalah shalat witir di siang hari dan shalat Subuh agar
memanjangkan bacaan di dua rakaat tersebut.”
Jarak Qashar
Seorang musafir dapat mengambil rukhsoh shalat dengan mengqashar dan
menjama’ jika telah memenuhi jarak tertentu. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Dari Yahya bin Yazid al-Hana?i berkata, saya bertanya pada Anas bin
Malik tentang jarak shalat Qashar. Anas menjawab: “Adalah Rasulullah
SAW jika keluar menempuh jarak 3 mil atau 3 farsakh beliau shalat
dua rakaat.” (HR Muslim)
Artinya: Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai
penduduk Mekkah janganlah kalian mengqashar shalat kurang dari 4
burd dari Mekah ke Asfaan.” (HR at-Tabrani, ad-Daruqutni, hadits
mauquf)
Dari Ibnu Syaibah dari arah yang lain berkata: “Qashar shalat dalam jarak
perjalanan sehari semalam.”
Adalah Ibnu Umar ra dan Ibnu Abbas ra mengqashar shalat dan buka puasa
pada perjalanan menempuh jarak 4 burd yaitu 16 farsakh.
Ibnu Abbas menjelaskan jarak minimal dibolehkannya qashar shalat yaitu 4
burd atau 16 farsakh. 1 farsakh = 5541 meter sehingga 16 Farsakh = 88,656
km (maksudnya: 88 km + 656 meter; agar tidak mixed dengan tanda baca
standar Australia, pen.). Dan begitulah yang dilaksanakan sahabat seperti
Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Sedangkan hadits Ibnu Syaibah menunjukkan
bahwa qashar shalat adalah perjalanan sehari semalam. Dan ini adalah
perjalanan kaki normal atau perjalanan unta normal. Dan setelah diukur
ternyata jaraknya adalah sekitar 4 burd atau 16 farsakh atau 88,656 km. Dan
http://orido.wordpress.com 10
Doa dan Adab
pendapat inilah yang diyakini mayoritas ulama seperti imam Malik, imam
asy-Syafi’i dan imam Ahmad serta pengikut ketiga imam tadi.
Kesimpulan: Jarak dibolehkannya seseorang mengqashar dan menjama’
shalat, menurut jumhur ulama; yaitu pada saat seseorang menempuh
perjalanan minimal 4 burd atau 16 farsakh atau sekitar 88,656 km.
Syarat Shalat Qashar
1. Niat Safar
2. Memenuhi jarak minimal dibolehkannya safar yaitu 4 burd (88, 656
km)
3. Keluar dari kota tempat tinggalnya
4. Shafar yang dilakukan bukan safar maksiat
Lama Waktu Qashar
Jika seseorang musafir hendak masuk suatu kota atau daerah dan
bertekad tinggal disana maka dia dapat melakukan qashar dan jama’
shalat. Menurut pendapat imam Malik dan Asy-Syafi’i adalah 4 hari, selain
hari masuk kota dan keluar kota. Sehingga jika sudah melewati 4 hari ia
harus melakukan shalat yang sempurna. Adapaun musafir yang tidak
akan menetap maka ia senantiasa mengqashar shalat selagi masih dalam
keadaan safar. Berkata Ibnul Qoyyim: “Rasulullah SAW tinggal di Tabuk 20
hari mengqashar shalat.” Disebutkan Ibnu Abbas dalam riwayat Bukhari:
“Rasulullah SAW melaksanakan shalat di sebagian safarnya 19
hari, shalat dua rakaat. Dan kami jika safar 19 hari, shalat dua
rakaat, tetapi jika lebih dari 19 hari, maka kami shalat dengan
sempurna.”
JAMA’ ANTARA DUA SHALAT SAAT SAFAR
Jama’ antara dua shalat, pada waktu safar dibolehkan. Shalat yang boleh
dijama’ adalah shalat Dzuhur dengan Asar, dan shalat Maghrib dengan
‘Isya. Rasulullah SAW bersabda:
http://orido.wordpress.com 11
Doa dan Adab
Artinya: Dari Muadz bin Jabal: “Bahwa Rasulullah SAW pada saat
perang Tabuk, jika matahari telah condong dan belum berangkat
maka menjama’ shalat antara Dzuhur dan Asar. Dan jika sudah
dalam perjalanan sebelum matahari condong, maka
mengakhirkan shalat dzuhur sampai berhenti untuk shalat Asar.
Dan pada waktu shalat Maghrib sama juga, jika matahari telah
tenggelam sebelum berangkat maka menjama’ antara Maghrib
dan ‘Isya. Tetapi jika sudah berangkat sebelum matahari
matahari tenggelam maka mengakhirkan waktu shalat Maghrib
sampai berhenti untuk shalat ‘Isya, kemudian menjama’
keduanya.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Shalat jama’ terdiri dari dua macam, yaitu jama’ taqdim dan jama’ ta’khir.
Jama’ taqdim adalah menggabungkan shalat antara shalat Zhuhur dan
Asar yang dilakukan pada waktu Zhuhur dan shalat Maghrib dan ‘Isya
yang dilakukan pada waktu Maghrib. Sedangkan jama’ ta’khir adalah
menggabungkan shalat antara shalat Zhuhur dan Asar yang dilakukan
pada waktu Asar dan shalat Maghrib dan ‘Isya yang dilakukan pada waktu
‘Isya.
Shalat Jama’ah bagi Musafir yang Melakukan Qashar dan Jama’
Shalat
Seorang musafir yang melakukan qashar dan jama’ shalat, maka shalat
jama’ah yang dilakukan sbb:
1. Niat untuk melakukan shalat jama’ dan qashar secara berjama’ah.
2. Disunnahkan membaca iqomah pada setiap shalat (misalnya iqomah
untuk shalat Zhuhur dan iqomah untuk shalat Ashar).
3. Berimam pada orang yang sama-sama melakukan qashar dan jama’.
4. Shalat jama’ dilakukan secara langsung, tanpa diselingi dengan shalat
sunnah atau do’a atau lainnya.
MENGHADAP KIBLAT
http://orido.wordpress.com 12
Doa dan Adab
Menghadap kiblat merupakan syarat sahnya shalat, baik dalam keadaan
muqim maupun musafir sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di
mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS
Al Baqarah 144)
Maka jika seorang musafir berada dalam kendaraan; baik itu mobil, kereta
api, kapal laut atau pesawat udara dan mampu menghadap kiblat, maka
ia harus menghadap kiblat. Sedangkan bagi musafir yang naik kendaraan
sedang ia tidak tahu arah kiblat atau tidak mampu menghadap kiblat,
maka ia harus shalat menghadap arah mana saja yang ia yakini dan
shalat sesuai kondisi di kendaraan. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke
manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al
Baqarah 115)
TATA CARA SHALAT DI ATAS KENDARAAN
1. Jika dimungkinkan maka shalat seperti biasa, yaitu shalat berjama’ah,
menghadap kiblat, berdiri, ruku dan sujud seperti biasa.
2. Jika tidak dapat berdiri maka shalat sambil duduk dengan gerakan
shalat dalam kondisi duduk. Ruku’ dan sujud dengan membungkukkan
punggung, dan saat sujud punggung lebih menurun dari ruku’.
3. Apabila tidak mendapatkan air, maka dapat bertayammum. Cara
tayammum yaitu menepuk tanah atau debu pada dinding kendaraan
dengan dua telapak tangan, lalu diusapkan keseluruh wajah.
Kemudian tangan yang satu mengusap yang lain sampai pergelangan
tangan.
http://orido.wordpress.com 13
Doa dan Adab
ADAB SAFAR
Apabila seorang muslim hendak melakukan safar maka hendaknya
memperhatikan adab-adab safar sbb:
1. Jika terdiri dari dua orang atau lebih, maka harus diangkat seorang
ketua rombongan.
2. Sebelum berangkat dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rakaat.
3. Berdo’a kepada Allah memohon keselamatan dirinya, keluarga yang
ditinggal dan kaum muslimin, seperti:
Artinya: ”Ya Allah, kepada-Mu aku memohon dan bertawakkal, ya Allah
mudahkan urusan kami, gampangkan kesusahan safarku, berilah rizki
padaku berupa kebaikan yang lebih banyak dari yang aku minta, jauhkan
dariku segala keburukan. Ya Rabb lapangkan dadaku, mudahkan
urusanku. Ya Allah aku memohon perlindungan-Mu, dan menitipkan diriku,
agamaku, keluargaku, kerabatku dan ni’mat yang telah engkau berikan
padaku dan pada mereka dalam hal akherat dan dunia, dan jagalah kami
semua dari setiap keburukukan ya Karim.”
4. Memberi wasiat (nasehat) dan meminta wasiat, sebagaimana yang
dilakukan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dikatakan Ibnu Umar
pada Qoz?ah: “Kemarilah saya akan melepasmu sebagaimana Rasulullah
SAW melepepasku (saat akan bepergian):
"Saya titipkan pada Allah dinmu, amanatmu dan akhir amalmu”.”
(HR Abu Dawud)
Di riwayatkan oleh at-Tirmidzi, datang seseorang kepada Nabi saw. dan
berkata: “Wahai Rasulullah saw. saya akan bepergian maka bekalilah
saya.” Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Allah membekali engkau
dengan taqwa.” “Tambahlah”, “Semoga Allah mengampuni
http://orido.wordpress.com 14
Doa dan Adab
dosamu.” “Tambahlah”, “Semoga Allah memudahkanmu dimana
saja engkau berada.”
5. Saat dalam perjalanan harus menggunakan waktunya pada sesuatu
yang baik dan bermanfaat, seperti; memperbanyak dzikir dan do’a, baca
al-Quran, membaca buku, tafakur alam, mendengarkan nasyid (lagu-lagu
Islami) dll.
6. Jangan melakukan kemaksiatan, dan mengupayakan agar suasana di
kendaraan menjadi Islami.
7. Membawa bekal-bekal dan sarana-sarana untuk mendukung suasana
yang Islami tersebut, misalnya: Membawa mushaf Al-Quran, buku bacaan
yang Islami, kaset nasyid (lagu-lagu Islam) dll.
DO’A SAFAR
Do’a Keluar Rumah:
Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya
dan kekuatan kecuali dari Allah.”
Do’a Naik Kendaraan dan Safar:
Artinya: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami
padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah
sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam safar ini kebaikan dan
ketaqwaan, dan dari amal yang Engkau ridhai. Ya Allah mudahkan pada
safar kami, dan pendekkan jauhnya perjalanan. Ya Allah engkau teman
dalam safar dan pemimpin keluarga. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu
dari susahnya safar, kesedihan dan buruknya kesudahan pada harta dan
keluarga.”
Jika akan pulang maka baca do’a serupa dan ditambah: (artinya) “Kami
kembali, bertaubat, beribadah dan memuji kepada Allah.”
http://orido.wordpress.com 15
Doa dan Adab
Ketika Kendaraan yang dinaiki adalah kapal laut, maka membaca do’a:
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”
Artinya: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan
pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam
genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan
tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa
yang mereka persekutukan.” (QS Az-Zumaar 69)
Dikutip dari: Syariahonline
(YP | PIP PKS-ANZ | pks-anz.org)
http://eramuslim.com/konsultasi/arc/4525f90c.htm
Adab Mendiami Rumah Baru
Selasa, 10 Okt 06 09:28 WIB
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pak Andan, Insya Allah dalam waktu dekat kami akan menempati sebuah
rumah baru, apakah ada adabnya dalam tuntunan Islam, apa yang pertama
kita lakukan? Terima kasih atas bantuannya.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Rochman
rochman at eramuslim.com
Jawaban
Assalaamu'laikum wr wb
http://orido.wordpress.com 16
Doa dan Adab
Bapak Rochman yang sedang berbahagia karena akan menempati rumah baru,
Sungguh nikmat yang tiada tara bisa memiliki rumah. Baru lagi. Karena masih banyak saudara-saudara kita yang belum dapat merasakannya. Himpitan ekonomi dan sempitnya lapangan kerja adalah faktor terbesar. Maka bersyukurlah atas nikmat Allah ini. Semoga menjadi barokah.
Sejauh pengetahuan saya, tidak ada tuntunan khusus dari Rasul tentang menempati rumah baru. Tidak ada bukan berarti pula tanpa adab. Karena dalam beberapa hal Islam mengatur hal ini, memang tidak terkait langsung dengan rumah baru. Yang paling sering dilakukan biasanya adalah 'Selamatan' atau 'Tasyakuran'. Budaya inilah yang kemudian menjadi semacam standar baku.
Namun perlu digarisbawahi, karena ia sebatas budaya maka jangan sampai terkesan wajib dan justru memberatkan. Karena acara selamatan pasti ada biaya keluar. Di sisi lain jangan sampai pula acara ini menjadi ajang pamer. Ingin beradab Islami malah kepleset jadi takabbur. Untuk itu yang tengah-tengah saja.
Maka jika tak harus dengan acara syukuran yang identik dengan makan-makan, ia juga dapat berupa berkunjung ke tetangga untuk saling kenal. Terutama mungkin ke Pak RT dan Pak RW setempat. Atau ke Ketua Masjid dan sesepuh lingkungan.
Pak Rochman, prinsipnya secara umum ada beberapa tuntunan:
1. Mankaana yu'minu billahi wal yaumil aakhir fal yukrim jarrohu. Rasul berpesan: barang siapa yang berimankepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Ini adab berlingkungan. Bisa dengan mengundang tetangga datang ke rumah untuk acara pengajian menempati rumah baru atau kita yang berkunjung jika dana terbatas.
2. Tahadduts binni'mah. Menyebut-nyebut nikmat Allah sebagaimana termaktub di surat Adh dhuha. Nikmat Allah kita tunjukkan dengan cara Tasyakuran. Mengundang anak yatim ke rumah. Mengundang ustadz hingga acara lebih tercerahkan secara keilmuan.
3. Jangan ada acara yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Seperti ritual yang mengandung kemusyrikan. Pesta berlebihan apalagi ada khamr di dalamnya. Bacalah Al-Qur'an di dalamnya. Walaupun tidak harus surat yaasin. Demikian juga dzikir-dzikir yang mengagungkan Allah. Dan ditutup dengan doa.
Selebihnya, lakukan tata cara atau tuntunan sebagaimana adab seorang muslim dalam rumah. Masuk dan keluar memberikan salam. Masuk kamar mandi baca 'Allahumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khobaits'. Makan dan minum baca basmalah. Menghidupkan rumah dengan tilawatil qur'an
http://orido.wordpress.com 17
Doa dan Adab
dan sholat sunnah bagi pria. Karena wajibnya di Masjid. Keluar rumah hendak bepergian baca 'Bismillaahi tawakkaltu 'alallaahi la haula wala quwwata illa billah'.
Dengan ini, acara selamatan rumah baru kita jauh lebih bermakna. Karena ibarat membangun masjid, jangan semangat di awalnya saja. Setelah masjidnya jadi kosong dari jama'ah.
Demikian Pak Rochman. Semoga Ramadhan yang berkah ini membawa kesan dan pesan terseniri bagi bapak sekeluarga. Karena menempati rumah baru dalam keadaan berpuasa.
Wallahu a'lam bishowab. Billaahi taufik wal hidayah,
Wassalaamu'alaikum wr. wb.
Ir. Andan Nadriasta - eramuslim.com
http://orido.wordpress.com 18