karir seorang arsitek (frank parsons: “choosing a vocation” - 1909)

24
KARIR ARSITEK (Waldrap, Lee W. PhD. AIA: “Becoming an Architect”, John Wiley & Sons Inc New Jersey – 2006) KARIR SEORANG ARSITEK (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909) Membangun karir merupakan masalah yang sama sulitnya dengan membangun rumah. Masih sedikit yang pernah duduk dengan pensil & kertas serta informasi dan nasihat dari tenaga ahli untuk merencanakan karir bekerja dan menghadapi problem kehidupan secara ilmiah, seperti menghadapi masalah pembangunan rumah, menggunakan advis arsitek yang membantunya Pembangunan (proses pengembangan) karir walau sulit tetapi penting. Hanya se-dikit yang mempersiapkan karirnya secara bijaksana, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa. Malahan banyak yang menyesuaikan dirinya dengan karir, sementara lain-nya memilih karir secara acak dengan sedikit tanggung jawab terhadap pekerja-annya dan sering menimbulkan ketidak puasan. CAREER DESIGNING (Waldrap, Lee W. PhD. AIA: “Becoming an Architect” - 2006) Tanpa menghiraukan sikap untuk menjadi seorang Arsitek (melengkapi pendidik-an arsitektur, memperoleh pengalaman dalam biro arsitek, atau menempuh Ujian Registrasi Arsitek), kita perlu merencanakan karir dengan tenang dan berhati-hati untuk memaksimalkan keberhasilan

Upload: tamas

Post on 14-Jan-2016

117 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KARIR ARSITEK ( Waldrap , Lee W. PhD. AIA: “Becoming an Architect” , John Wiley & Sons Inc New Jersey – 2006). KARIR SEORANG ARSITEK (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK (Waldrap, Lee W. PhD. AIA: “Becoming an Architect”, John Wiley & Sons Inc New Jersey – 2006)

KARIR SEORANG ARSITEK (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

•Membangun karir merupakan masalah yang sama sulitnya dengan membangun rumah. Masih sedikit yang pernah duduk dengan pensil & kertas serta informasi dan nasihat dari tenaga ahli untuk merencanakan karir bekerja dan menghadapi problem kehidupan secara ilmiah, seperti menghadapi masalah pembangunan rumah, menggunakan advis arsitek yang membantunya•Pembangunan (proses pengembangan) karir walau sulit tetapi penting. Hanya se-dikit yang mempersiapkan karirnya secara bijaksana, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa. Malahan banyak yang menyesuaikan dirinya dengan karir, sementara lain-nya memilih karir secara acak dengan sedikit tanggung jawab terhadap pekerja-annya dan sering menimbulkan ketidak puasan.

CAREER DESIGNING (Waldrap, Lee W. PhD. AIA: “Becoming an Architect” - 2006)

•Tanpa menghiraukan sikap untuk menjadi seorang Arsitek (melengkapi pendidik-an arsitektur, memperoleh pengalaman dalam biro arsitek, atau menempuh Ujian Registrasi Arsitek), kita perlu merencanakan karir dengan tenang dan berhati-hati untuk memaksimalkan keberhasilan

Page 2: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK CAREER DESIGNING (lanjutan)

•Orang boleh berargumen bahwa karir bukan merupakan sesuatu yang diciptakan/ direncanakan, tetapi sesuatu yang sepatutnya terjadi. Bagaimanapun seperti pro-yek-proyek arsitektural, karir perlu secara hati-hati direncanakan seperti halnya merancang bangunan. Pemrograman, Desain Skematik, Pengembangan Desain, Penggambar Pekerjaan, & Konstruksi, ditempatkan dalam proses pengembangan karir melalui Assessing, Exploring, Decision Making, dan Planning.

ASSESSING (Penilaian)•Ketika arsitek merancang sebuah proyek, langkah pertama yang dilakukan mung-kin sekali seperti yang dilakukan William Pena dalam “Problem Seeking”.- 1987. Ide utama di belakang pemrograman adalah penelitian informasi yang cukup un-tuk memperjelas pengertian dan menyatakan masalah. Dengan cara yang sama, kita bisa merencanakan karir, prosesnya dimulai dari penilaian (assessing). •Assessing yaitu mempelajari tentang diri sendiri, dengan cara: menilai/menaksir di mana kita berada, apa yang penting bagi kita, kemampuan kita, pekerjaan yang akan kita lakukan, serta kekuatan dan kelemahan kita. Seperti pemrograman yang membantu arsitek dalam memahami problem desain yang spesifik, assessing akan membantu menentukan apa yang kita ingini dari karir kita

Page 3: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK ASSESSING (lanjutan)

Nilai-nilai(Values)•Nilai adalah perasaan, sikap, dan kepercayaan, yang melekat dalam hati manusia. Nilai merefleksikan apa yang penting bagi kita, serta apa yang akan / tidak akan kita lakukan. Nilai pekerjaan adalah dimensi-dimensi yang kita pertahankan atau aspek-aspek dari pekerjaan yang kita hargai sebagai sumber penting kepuasan.•Nilai yang secara tradisonil dipegang oleh arsitek, yaitu: kreatifitas, pengakuan, keaneka ragaman, kebebasan, dan tanggung jawab. Sebagai inventarisasi secara cepat, lingkari item-item pada daftar yang kita nilai dari pekerjaan yang kita lakukan berikut ini:` - Membantu orang lain - Tantangan intelektual

- Memperbaiki masyarakat - Tantangan fisik - Kreatifitas - Langkah cepat

- Perangsangan/Penghebohan - Keamanan - Bekerja sendiri/dgn orang lain

- Tanggung jawab - Penghargaan moneter - Pengambilan keputusan - Kompetisi - Kekuatan dan Otoritas - Perubahan dan variasi - Memperoleh/menambah pengetahuan - Kebebasan - Pengakuan/penghargaan

Page 4: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK ASSESSING (lanjutan)Kepentingan(Interests)

•Kepentingan adalah ide, peristiwa, dan aktivitas yg. merangsang semangat, mere-fleksikan pilihan bagaimana menggunakan waktu. Dlm. istilah sederhana, kepen-tingan (interest) adalah aktivitas yang kita lakukan dgn. senang hati. Secara khas arsitek memiliki kepentingan yang luas karena bidang arsitektur mencakup aspek seni, ilmu pengetahuan, dan teknik. Arsitek dgn senang hati terlibat dalam semua tahap proses kreatif mulai dari konseptualisasi orisinil ke produk jadi yang nyata.•Dalam menentukan kepentingan, kita bisa membuat catatan bulanan di kalender mengenai apa yang paling banyak dan sedikit kita lakukan dgn. senang hati setiap hari. Pada akhir bulan kita ringkas dan kategorikan pilihan yang kita catat, sambil menemukan jawaban apa yang dgn. enak kita lakukan saat tidak sedang bekerja.Keahlian (Skills)•Tidak seperti interest; keahlian (skill) & kemampuan dapat dipelajari. Ada 3 jenis skill, y.i.: fungsional, managemen diri sendiri, dan pengetahuan khusus, Memiliki kemampuan fungsional berarti bisa melakukan berbagai jenis aktivitas/tindakan yang memerlukan keahlian khusus. Berbeda dengan keahlian managemen diri yg. merupakan respon perilaku atau ciri pembawaan seperti hasrat / inisiatif, keahli-an (skill) pengetahuan khusus adalah apa yang telah kita pelajari dan ketahui.

Page 5: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK ASSESSING (lanjutan)

Keahlian (Skills) lanjutan

•Kita harus mengetahui tidak hanya keahlian apa yang kita punyai, tapi yang lebih penting mengetahui keahlian apa yang kita punyai dan sukai. Selanjutnya dengan menghargai keahlian, kita pikirkan kembali prestasi kita yang paling memuaskan dan membuat daftar kehlian yang memungkinkan kita sukses. Dengan cara sama kita tinjau kembali kegagalan kita, untuk mengenali ciri kekurangan yg. kita miliki.•Berbagai teknik dapat digunakan untuk melakukan penilaian, termasuk penulisan riwayat hidup dan inventarisasi empiris atau penilaian psikologis dengan bantuan penasihat karir. Tanpa menghiraukan metoda, hanya kita yang terbaik untuk me-nentukan keahlian apa yang dengan senang hati kita gunakan, isu/ide/problem organisasi serta nilai-nilai yang kita perdulikan mengenai kehidupan & karir kita.

EXPLORING (Penyelidikan)•Desain skematis adalah tahap proses desain yg. mengikuti pemrograman. Desain skematis membangkitkan solusi alternatif. Sasarannya untuk menentukan karak-teristik desain secara umum, termasuk: skala, bentuk, biaya perkiraan, dan gam-baran umum mengenai bangunan ukuran, dan organisasi ruang. Proses ini untuk mengenali isu-isu utama dan membuat keputusan awal yang menjadi dasar tahap pekerjaan berikutnya.

Page 6: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK EXPLORING (Lanjutan)

•Selama ini mahasiswa membuang wakti 4 tahun atau lebih untuk belajar mengga-li data dari perpustakaan dan sumber-sumber lain, tapi jarang yang menggunakan keahlian meneliti temuan baru untuk kepentingannya sendiri dengan melihat in-formasi dari perusahaan-perusahaan a.l.mengenai berbagai jenis profesi, dll.•Desain skematis adalah tahap proses desain mengikuti pemrograman. Proses ini membangkitkan solusi alternatif, dgn. sasaran menentukan karakteristik desain secara umum termasuk: skala, bentuk, biaya perkiraan, dan gambaran mengenai bangunan, ukuran, dan organisasi ruang. Desain skematis mengidetifikasi isu uta-ma dan membuat keputusan awal yg. menjadi dasar tahap pekerjaan berikutnya.•Dalam pengembangan karir Exploring (penyelidikan) paralel dgn. desain skematis, mengembangkan alternatif (pilihan) karir. Dalam proses pengumpulan informasi tentang dunia kerja, eksplorasi karir memiliki tujuan untuk mendapatkan informa-si karir dari spesialisasi di dalam karir khusus. Sekalipun kita sudah memiliki arsi-tektur sebagai karir, Exploring carreer masih diperlukan untuk menyelidiki: peru-sahaan, sikap karir yang tepat dalam arsitektur, dan bidang lain yang mempenga-ruhi sikap arsitektual kita.•Proses eksplorasi yang sistematis, meliputi: collecting, evaluating, integrating, dan deciding, akan menjamin tingkat kemungkinan tertinggi dari kesadaran ttg. karir.

Page 7: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK DECISION MAKING (Pengambilan keputusan)•Jantung dari proses desain adalah Decision Making. dan Pengambilan Keputusan adalah jantung proses pengembangan karir. Pengembangan desain menggambar-kan karakter & maksud proyek, menyaring desain skematis, menentukan alterna-tif. Decision making berarti memilih alternatif dan mengevaluasi menurut kriteria.•Bagaimana membuat keputusan: Membiarkan orang lain memutuskan utk. kita? Mengandalkan tingkat keberanian? Mempertimbangkan alternatif-alternatif?

Model pengambilan keputusan Aplikasi arsitektural

Mengenali keputusan yg diambil Kebutuhan ruang atau bangunan baru

Mengumpulkan informasi Mengembangkan program bangunan (anggaran, gaya, ukuran, spesifikasi ruang, denah)

Mengenal alternatif Mengembangkn desain skematik, menggabung program

Mempertimbangkan fakta, kete-rangan, petunjuk

Menilai desain skematik untuk menentukan kebutuhan dan preferensi (pilihan)

Memilih alternatif Menyeleksi desain yg terbaik, membuat ideal,

Mengambil tindakan Menggambar dokumen konstruksi, mngembangkan jad-wal, melakukan pencangkokan, memulai keg. Konstruksi

Tinjau keputusan & konsekuensi Evaluasi & mengenali kebutuhan renovasi bangunan

Page 8: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KARIR ARSITEK PLANNING (Perencanaan)•Setelah pemilik/arsitek memutuskan desain bangunan potensial, langkah berikut-nya yaitu pengembangan rencana (meliputi: dokumen konstruksi, spesifikasi, dan jadwal konstruksi) yg. penting perannya utk. mewujudkan desain. Planning (Ren- cana) adalah jembatan dari impian ke tindakan. Planning menciptakan pernyata-an missi, mengembangkan tujuan karir, dan menyiapkan rencana tindakan.•Pernyataan missi berfokus pada apa yang kita mau atau to be (karakter), kita laku-kan atau to do (kontribusi & pencapaian), serta pada nilai atau prinsip yang men-dasari being & doing. Langkah selanjutnya yaitu pengembangan goals (sasaran) yang akan menuntun ke pemenuhannya. Goals adalah pernyataan berorientasi ke masa depan tentang tujuan & arah yg. akan dicapai. Ini adalah jalan setapak dlm. mencapai maksud (aims) jangka panjang dan tindakan yang spesifik & terukur.•Sekali kita menentukan sasaran (goals), kita siap untuk mengembangkan rencana tindakan (action plan) yang akan membantu pencapaiannya. Action plan adalah langkah-langkah pada jalan kecil menuju sasaran, merupakan jalanan setapak un-tuk mencapai maksud/tujuan jangka pendek. •Langkah akhir dalam menentukan karir adalah meninjau kembali recana tindakan dan sasaran secara tetap, mencoret sasaran yang telah tercapai / berubah, serta menambah atau menghapus lain-lainnya. Bila masih punya komitmen untuk men-capai tujuan, kita bisa merubah sasaran dan mencapainya dengan ketekunan.

Page 9: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)
Page 10: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KECENDERUNGAN DAN MASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURAL

KECENDERUNGAN PRAKTEK ARSITEKTURAL• Wajah, bentuk & karakter profesi arsitektural berubah konstan. Respon profesi

untuk berubah mempengaruhi perlunya kelanjutan serta akurasi evaluasi kekuat-an sosial & ekonomi utama serta kekuatan lain yg. mempengaruhi setiap orang. Ini juga meminta reaksi thd. kekuatan yg dikenal sbg. proses membangun seperti penggunaan efektif serta perhatian pada sumberdaya fisik, ekonomi & manusia.

• Dalam komunitas bisnis, peluang baru terbuka dengan setiap perubahan yg. cen-derung lebih pada menutup kerugian d.p. mati karena “guncangan masa depan” dari perubahan besar, periode pemunduran dan pemulihan ekonomi yg. benar-benar merupakan waktu bagi profesi arsitektural untuk mengantisipasi perubah-an evolusi & revolusi dalam konsep-konsep, aplikasi, dan pandangan.

ORGANISASI DAN PROJECT DELIVERY• Munculnya metoda project delivery dan efeknya pada organisasi profesional

ber-dampak besar pada praktek arsitektural. Walaupun kemampuan utk. merespon meningkatnya permintaan rumit perusahaan besar & berpengalaman, institusi, dan klien pemerintah cenderung utk menyukai organisasi arsitektural yang lebih besar dan seringkali yang lebih berpengalaman.

Page 11: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KECENDERUNGAN DAN MASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURALORGANISASI DAN PROJECT DELIVERY (lanjutan)

• Ukuran bukan kriteria layanan berkualitas tinggi. Beberapa kantor lebih suka te-tap kecil dan memberikan layanan hanya untuk mereka yang berpendidikan dan yang mereka sukai. Beberapa arsitek dengan keberanian untuk mempprediksi perasaannya nanti bhw. kantor dalam segala ukuran mungkin akan terus exist tapi dengan sesuatu (layanan) yang lebih kecil, lebih menengah dan lebih besar. Tanpa menghiraukan ukuran, semua akan terorganisir dan terkelola lebih baik.

• Perubahan cepat dan tidak tetap dalam metoda dan project delivery, terutama berkenaan dengan biaya dan waktu. Banyak klien mencari sumberdaya tunggal utk. mengkoordinir proyek-proyeknya dan menyeimbangkan elemen-elemen kualitas, biaya, dan waktu yang kadang-kadang konflik. Yang lainnya mengingin-kan sumberdaya tunggal untuk menerima tanggung jawab desain & konstruksi atau juga pendanaan dan/atau operasi fasilitas pasca konstruksi.

MANAGEMEN BISNIS• Kemampuan arsitek untuk mengelola bisnis adalah aspek penting lainnya yang

mempengaruhi praktek. Hal ini berfokus pada pengertian bahwa arsitek kecuali profesi juga bisnis. Keuntungan dan kerugian menentukan kelanjutan profesi artek dalam arena, dan harus lebih businesslike (cekatan) dan efisien.

Page 12: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KECENDERUNGAN DAN MASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURALMANAGEMEN BISNIS (lanjutan)

• Arsitek harus menggunakan peralatan managemen yang digunakan bisnis lain, termasuk otomatisasi setiap operasi yang memungkinkan, kebijaksanan personil yang modern, teknik managemen keuangan yang efektif, dan metoda-metoda penjualan & promosi yang banyak diketahui. Tapi yg. lebih penting adalah kebu-tuhan investasi modal yang lebih besar sebagai cara untuk mengimbangi tekanan antara biaya yang meningkat dan jasa yang relatif statis.

• Manager bisnis profesional sekarang jarang terdapat dlm. perusahaan arsitektur. Sebagai kantor yg. tumbuh dan menjadi lebih sepesialis, kecenderungannya ada-lah mempekerjakan seorang manager untuk mengurus aspek-aspek bisnis dari praktek dibawah arahan pimpinan yang berorientasi bisnis.

• Keahlian dalam mengembangkan pemasaran dan interaksi dengan klien semakin penting untuk keberhasilan praktek. Lagipula untuk kemampuan menanggulangi masalah penyingkapan pertanggungan jawab, arsitek memerlukan orientasi bis-nis yang lebih besar untuk ditambahkan pada keahlian desain. Arsitek seperti itu cenderung menguasai bakat sebagai pengusaha, termasuk ahli dalam perencana-an & kontrol keuangan, kontrol kualitas, permasalahan hukum, tanggung jawab pada masyarakat, atau lainnya. Kapitalisasi yang lebih baik untuk menyelamat-kan keuangan adalah pertimbangan yang tumbuh lainnya.

Page 13: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KECENDERUNGAN DAN MASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURALMANAGEMEN PROYEK• Peran arsitek umumnya adalah mengelola desain , dokumentasi, & administrasi

proyek, khusus untuk klien. Managemen proyek-proyek tsb (melalui berbagai ta-hap dari permulaan hingga penyelesaian) adalah tanggung jawab utama arsitek.

• Ada perubahan besar yg. membawa proses desain dan konstruksi lebih dekat sa-tu sama lain. Contohnya dilihat dlm. metoda percepatan dan pencocokan waktu project delivery, yang membuat arsitek lebih banyak terlibat dlm. keputusan kon-struksi. Kecenderungan paralel dari kekuatan pasar mendorong integrasi desain & konstruksi, dengan komitmen terhadap waktu & biaya nampaknya kembali ke konsep master builder. Apapun arahan khusus tsb, syaratnya adalah pemahaman arsitek yg. lebih baik mengenai bagian akhir konstruksi dari bisnis bergandengan dengan teknik managemen proyek yang bermanfaat diterapkan secara kreatif.

• Kontrol kualitas desain adalah prioritas puncak dalam managemen proyek. De-mikian juga administrasi yang kompeten dari anggaran energi, anggaran biaya kons-truksi, anggaran waktu & biaya internal. Dengan penipisan sumberdaya alam yg. tak dapat terbaharui (khususnya energi), konservasi dan pemanfaatan kreatif sumber-sumber daya tersebut merupakan perintah.

• Timbulnya teknik pemrograman fasilitas yang lebih canggih, semuanya demi ke-baikan meliputi: program yang lebih baik, program solusi desain yang lebih baik.

Page 14: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KECENDERUNGAN DAN MASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURALMANAGEMEN DAN PERALATAN PRODUKSI• Lebih baik dari sebuah ancaman, otomatisasi menawarkan harapan peningkatan

proses arsitektural dan pembebasan dari pekerjaan yg. membosankan. Ini tidak berarti bhw.komputer akan mengambil alih menghilangkan keinginan arsitek. Ada banyak cara untuk menggunakan keuntungan otomatisasi, dan komputer adalah hanya sebuah alat.

• Proses arsitektural menggunakan intuisi & logika. Tujuannya adalah untuk meng-ukur hasil pemikiran intuitif dan mengkombinasikannya dalam pola logika. Keba-nyakan arsitek mahir dlm. hal ini, dan banyak yg. menemukan cara utk. tumbuh dari pendekatan manual ke berbagai tingkat pendekatan otomatis dalam mem-perbaiki akurasi dan efisiensi.

• Tahap dokumentasi proyek biasanya sangat mahal untuk waktu kepegawaian ta-pi juga mudah terkena otomatisasi.

• Teknik penggambaran seperti menggambar campuran, menggambar foto, meng-gambar dengan pelapisan, memperoleh keuntungan mendasar seperti alternatif menggambar manual yg. menggairahkan. Penggunaan proses mencetak berwar- na dan teknik reproduksi lainnya, merupakan kemajuan tapi merusak cara peng-gambaran yg. disiapkan. Simbol material yg. dicetak secara standar, singkatan-singkatan , format jadwal, dll, akan memperbaiki efisiensi proses penggambaran.

Page 15: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

KECENDERUNGAN DAN MASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURALMASA DEPAN PRAKTEK ARSITEKTURAL• Profesi arsitektur sedang berubah dengan cara yg. sama dengan profesi lainnya.

Peran profesional dipertanyakan dalam masyarakat modern karena publik mem-punyai akses informasi yang lebih besar dari sebelumnya. Sebagai profesional, arsitek harus menjaga perannya sebagai ahli. Tantangan ini tumbuh seperti bangunan dan aktivitas membangun rumah yang menjadi semakin kompleks.

• Keuntungan desain beredar dalam area tertentu, seperti prumahan dan perenca-naan kota; area ini sekarang nampak sangat bersifat rumusan dan statis.

• Tekanan global yang mendorong green design akan meningkat, menciptakan per-mintaan tinggi bagi arsitek yg mendasarkan prakteknya pd. prinsip-prinsip green. Green design tsb. bukan gaya sambil lalu tapi sangat penting utk semua desain.

• Arsitektur sebagai profesi orang-orang tua, secara tradisionil benar-benar mem-butuhkan kreatifitas, artikulasi, dan anak muda yang penuh gairah. di masa y.a.d. profesi arsitektur secara formal membesarkan para sarjana utk mencari berbagai peran di masyarakat sebanyak profesi legal yg. telah berjalan lebih dari 50 tahun.

• Masa depan profesi akan menjadi sisipan penempatan arsitek ke dalam sederet-an bentuk praktek cangkokan. Mulai terlihat pd. hasil keterlibatan arsitek secara langsung dengan keahlian membangun arsitektur, dibandingkan dgn periode ke-tika mereka semata-mata bertanggung jawab mendesain gambar & model.

Page 16: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)
Page 17: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

MASA DEPAN PROFESI ARSITEK (Waldrap, L W.: “Becoming an Architect”- 2006)

MASA DEPAN PROFESI• Profesi akan tumbuh lebih bersifat antar cabang imu pengetahuan. Profesi arsitek

telah mencakup pengetahuan yg lebih banyak ttg. teknologi bangunan dengan pe-nekanan pd. keterkaitan sistem-sistem bangunan melalui proses desain. Etika ber-hubungan dgn. pemikiran, pertimbangan, dan keputusan. Arsitek harus melihat lebih dekat pada pilihan yang mempengaruhi kesejahteraan mereka sendiri dan orang lain. Penghargaan pada Auburn Rural Studio belakangan ini mengatur sikap proses desain yg. lebih teknis, berkelanjutan, dan juga humanis.

• Profesi akan menjadi lebih tersisihkan bila para arsitek tidak mengambil peran ke-pemimpinan dlm. masyarakat. Arsitek juga harus mempelajari kerjasama dengan populasi yang berbeda-beda. Untuk menciptakan perbedaan, profesi harus men-jangkau anak-anak dan kaum dewasa serta mengekspresikan kepentingannya.

• Masa depan tidak pernah lebih terang. Arsitek berada pada persimpangan banyak isu yg. penting bagi masyarakat. Keberlanjutan lingkungan, peningkatan teknologi bangunan, pengetahuan bahan, sistem pengetahuan digital, kota-kota yang sehat, dan perumahan yg. terjangkau dgn. mencetuskan inovasi. Team kreatif disiapkan dari seluruh dunia, untuk merubah praktek tradisionil serta membongkar dan me-nyusun kembali cara-cara penyelesaian masalah. Arsitek harus terus mengerjakan apa yang sebaiknya mereka lakukan: membangun komunitas dengan intelegensia.

Page 18: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

MASA DEPAN PROFESI ARSITEKMASA DEPAN PROFESI (lanjutan)

• Profesi arsitektur saat ini tidak merefleksikan dinamika perubahan masyarakat, khususnya gender dan ras. Profesi harus meningkatkan jumlah kelayakan arsitek wanita dan kulit berwarna, agar tak tersisihkan. Sekolah-sekolah dan profesi arsi-tek secara keseluruhan punya tanggung-jawab untuk mempromosikan dan mem-bantu kelompok yang belum terwakili tsb. Lebih jauh, profesi bertanggung jawab utk. membuat masyarakat tahu peran arsitek. Masyarakt harus mengerti bhw. kita bervariasi, terlatih, berintelegensia dan merupakan kelompok individu yang bisa memperbaiki tempat tinggal, serta sebagai katalisator perubahan komunitas.

• Masa depan profesi arsitektur perlu mendidik masyarakat agar punya pandangan kritis thd. arsitektur, serta mengkritik (melalui pembuatan arsitektur) status ma-syarakat dgn. visi kemanusiaan dan progress budaya yg mengendalikan kekuatan.

• Profesi arsitektur telah berubah melampaui sejarahnya. Arsitek menurut sejarah-nya terlibat dlm. setiap aspek desain & konstruksi bangunan, tapi proses tsb. kini hilang. Bagaimanapun ide master builder akan terus larut, menghasilkan banyak spesialisasi di masa depan. Arsitektur akan terdiri dari ribuan bidang keahlian.

• Karena masih terus dikendalikan teknologi, arsitek harus tetap mempelajari tek-nologi baru untuk desain & konstruksi guna membiasakan diri dgn. lansekap yg. berubah, dan utk. memenuhi kebutuhan klien yg. berkembang. Para arsitek akan punya peran lebih besar dlm. membantu mengatasi ketidak sempurnaan mereka.

Page 19: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

MASA DEPAN PROFESI ARSITEKMEMAJUKAN PRAKTEK ARSITEKTUR MASA DEPAN (Pressman, Andy AIA: “Proffesional Practice”, John Wiley & Sons Inc, Canada – 1997)

•Prof. Dr. Anne Taylor (Dir. Institut Pendidikan Lingkungan di Sekolah Arsitektur & Perenca-naan University of New Mexico) meminta agar para praktisi masa depan mampu men-ciptakan keindahan dan mengkomunikasikan secara jelas dan meyakinkan nilai-nilainya kepada publik. Ernest Boyer & nLee Mitgang (Carnegie Foundation) melihat kebutuhan untuk mengangkat kepentingan keindahan dalam pendidikan dasar dan lanjutan. Arsitek harus lebih efektif menganjurkan keindahan dalam struktur yang menyentuh secara permanen kehidupan setiap orang di masyarakat.•Petunjuk Anne Taylor tersebut telah mengembangkan cara meningkatkan kesa-daran publik sehingga orang-orang dapat mampu berpartisipasi membantu mem-bentuk lingkungan hidup yang responsif terhadap kualitas keindahan sejati.•Institut Arsitek Amerika telah memiliki pernyataan missi mengenai “ Peningkatan kesadaran publik terhadap desain arsitektur yang baik (benar)”. Banyak arsitek di Amerika & Canada mengeluh tentang sedikitnya persentase jumlah penduduk yg. menggunakan arsitek utk. merancang rumah dan bangunan mereka lainnya. Para pengembang (developers) umumnya mengabaikan keindahan desain yg. baik un-tuk pengembangan perumahan majemuk yang pembangunannya dibiayai bank.•Arsitek perlu banyak berdialog dengan publik ttg. arsitektur dan profesi arsitek, untuk membantu publik memperdulikan dunia sekitarnya dan apa peran arsitek.

Page 20: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

MASA DEPAN PROFESI ARSITEKBAGAIMANA PROFESI MERESPON MASA DEPAN ARSITEKTUR•Prof.Dr. Anne Taylor, Arsitek George Viastos, dan lainnya, telah mengembangkan kurikulum arsitektur dan desain untuk para guru dan murid di sekolah-sekolah umum. Mereka melatih lebih dari 2000 guru di Amerika Serikat, Kanada, jepang dan Meksiko. Mahasiswa arsitektur mengikuti service learning seminar berjudul “Architecture and Childern”. Mereka bertemu 1 X seminggu utk mempelajari ba-gaimana mengajarkan apa yang mereka ketahui kpd. anak-anak, kemudian sela-ma 1-3 jam mengajari anak-anak (dan guru) tentang pendidikan desain dan arsi-tektur di sekolah-sekolah umum & swasta. Inti pelajaran dan kuliah lapangan di sekolah tersebut, mengenai: layanan masyarakat dan keperluan lisensi arsitek.•Para mahasiswa arsitek mengajarkan apa saja dari rancangan dasar penggambar-an skematik dan kaidah-kaidah arsitektur, serta membantu anak-anak merancang proyek sederhana seperti house for a mouse, termasuk: menulis program arsitek-tektural, menyusun hubungan ruang dengan diagram gelembung, penggambaran rencana & tampak, menggambar perspektif & aksonometri, dan membuat model.•Kurikulum tsb. lebih rumit setahun kemudian, mencakup proyek lainnya seperti merancang kembali kelas dan tempat bermain. Kegembiraan anak-anak dan guru yaitu dalam penggunaan terintegrasi matematik, ilmu pengetahuan, studi sosial, serta seni, yang dihasilkan dari proyek-proyek terpakai dalam kehidupan nyata (bukan text book).

Page 21: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

MASA DEPAN PROFESI ARSITEKBAGAIMANA PROFESI MERESPON MASA DEPAN ARSITEKTUR (lanjutan)

•Para mahasiswa arsitek beruntung karena memperoleh rasa harga diri dengan mengajarkan apa yg. mereka (sebagai mahasiswa arsitek) ketahui. Mereka dapat menggambar dan menjelaskan secara visual konsep-konsep seperti: ketegangan (tension), tekanan (compression), kekuatan, dan muatan. Mereka membantu sis-wa membuat model-model, berarti membantu berpikir secara visual dan spatial, dan menggunakan bentuk lain dari intelegensia (kecerdasan) dan ekspresi .•Keuntungan mahasiswa (calon arsitek profesional) dgn. mengajar di sekolah tsb.: 1). Belajar bagaimana menjadi Pendidik Estetika. Dalam praktek profesional nan- tinya mereka harus membantu kliennya memahami pekerjaan arsitek, bagaimana membaca rencana dan membuatan keputusan estetika secara kritis. 2). Bila nanti merancang fasilitas pendidikan seperti sekolah, museum, kebon bi-natang, rumah sakit, dll, mereka bisa melibatkan kliennya dalam aktivitas desain partisipatif. Lebih baik merancang dengan klien dari pada merancang untuk klien. 3). Kemampuan arsitek sebagai individu menjadi lebih luas. Yang semula kurang intuitif dan pasif dalam memberi layanan visual, bisa menjadi fasilitator yang pro-aktif terhadap desain yang baik dan memenuhi selera publik; 4). Masyarakat luas menjadi semakin tahu lingkungan. Para arsitek butuh untuk: bisa membantu konstituen (pemilih)nya menjadi luas kesadarannya, dan meneri-ma klien yg. akan datang ke mereka untuk advis lingkungan terbangun & alami.

Page 22: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

MASA DEPAN PROFESI ARSITEKSELLING OUT (MENJUAL HABIS) ATAU SELLING YOUR SELF (MENJUAL DIRI)•Ada batas tak kentara tapi nyata antara Selling out dan Appropriate (menjual ha-bis dan selayaknya) dalam promosi efektif. Dengan kata lain ada cara yg “bertang-gung jawab” dan “Etis” dlm. mengambil sikap profesioanl dan sikap umum. Seni yang penting dan sering diabaikan ini dijelaskan dalam artikel Raymond Novitske AIA (arsitek dan pengembang real estate berpengalaman 20 th. dlm. desain & konstruksi).

•“Selalu rapi” (always be presentable). Apakah mutiara kearifan ini diteruskan ma-hasiswa dari generasi ke generasi?

Page 23: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

TUGAS AKHIR ETIKA PROFESI• Tugas Karya Tulis tentang:

“Missi Profesi Arsitektur melalui desain inovatif” • Profesi Arsitektur dan missinya yang terkandung dalam hasil

pekerjaan Arsitek, mencakup pendidikan masyarakat agar dapat mengenal dan memahami Arsitektur berikut peran Arsitek-nya pada massa mendatang.

• Kasus: Desain Arsitektur spesifik (unik)• Penyajian Tugas:

- Diketik di atas kertas ukuran A-4 dengan huruf Arial - font 12, spasi 1,5, dijilid rapi- Cover memuat Judul tugas, serta nama & no induk penyusun- Dilengkapi gambar-gambar (foto) desain bangunan inovatif- Dimasukkan pada tanggal saat UAS.

Page 24: KARIR SEORANG ARSITEK  (Frank Parsons: “Choosing a Vocation” - 1909)

TUGAS AKHIR ETIKA PROFESI• Tugas Karya Tulis tentang:

“KARIER ARSITEK” sebagai ................ (pilihan bebas)• Karier Arsitek dalam perencanaannya memerlukan assessing (eva-

luasi) dan juga eksplorasi terhadap nilai-nilai yang dia miliki, kepentingan, dan keahliannya, sebagai dasar pertimbangan atas keputusan karier yang akan dia jalani / kembangkan dalam pekerjaannya

• Kasus: Karier spesifik (khusus) dari seorang arsitek• Penyajian Tugas:

- Diketik di atas kertas ukuran A-4 dengan huruf Arial - font 12, spasi 1,5, dijilid rapi- Cover memuat Judul tugas, serta nama & no induk penyusun- Dilengkapi gambar-gambar (foto) desain bangunan inovatif- Dimasukkan pada tanggal saat UAS.