jurnal.docx

14
Kematian Bunuh Diri di Dammam, Kerajaan Arab Saudi Abstrak Studi restropektif dilakukan pada 126 kasus bunuh diri yang diotopsi di Pusat Kedokteran Forensik di Dammam, Kerajaan Arab Saudi, dari tahun 2000 sampai tahun 2003. Dari 126 kasus, 109 (86,5%) pada pria, dan 17 (13,49%) pada wanita, dan rasio antara pria dan wanita 6,4 : 1 dengan rasio tertinggi terdapat pada tahun 2000 (10:1). ). Sekitar 88 % subjek penelitian ini adalah mereka yang berada di dekade 3 dan 4. Presentase terbesar kasus bunuh diri antara yang bukan Saudi, dan yang tertinggi terdapat pada populasi negara India dengan 54 kasus (42,85%), diikuti dengan warga negara Saudi (15,07%) dan kemudian 10 kewarganegaraan lainnya. Metode Bunuh diri dengan cara gantung diri lebih banyak digunakan (89,68%), diikuti dengan senjata api yang hanya 8 individu (5,55%) dan 4 metode bunuh diri lainnya. Masalah keluarga tercatat sekitar 5.5 % kasus. Sementara dari riwayat penyakit psikologis lebih dari dua kali lipat dari angka ini, 13,94%. Catatan bunuh diri ditemukan di lokasi kejadian kematian pada lima kasus. Ditemukannya alkohol dalam darah mayat hanya pada 5,55% kasus, dan hasil dari pemeriksaan toksikologi terdeteksi amphetamine dan cannabinoid yang masing-masing 3,69% dan 1,587%. Terdapat kurva yang tidak stabil pada jumlah kasus bunuh diri di Dammam; tahun 2000 ada 33 kasus, menurun pada tahun 2001, meningkat tahun 2002, dan semakin sedikit pada tahun 2003. 1

Upload: cha-usman

Post on 08-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal.docx

Kematian Bunuh Diri di Dammam, Kerajaan Arab Saudi

Abstrak

Studi restropektif dilakukan pada 126 kasus bunuh diri yang diotopsi di Pusat

Kedokteran Forensik di Dammam, Kerajaan Arab Saudi, dari tahun 2000 sampai tahun 2003.

Dari 126 kasus, 109 (86,5%) pada pria, dan 17 (13,49%) pada wanita, dan rasio antara pria

dan wanita 6,4 : 1 dengan rasio tertinggi terdapat pada tahun 2000 (10:1). ). Sekitar 88 %

subjek penelitian ini adalah mereka yang berada di dekade 3 dan 4.

Presentase terbesar kasus bunuh diri antara yang bukan Saudi, dan yang tertinggi

terdapat pada populasi negara India dengan 54 kasus (42,85%), diikuti dengan warga negara

Saudi (15,07%) dan kemudian 10 kewarganegaraan lainnya. Metode Bunuh diri dengan cara

gantung diri lebih banyak digunakan (89,68%), diikuti dengan senjata api yang hanya 8

individu (5,55%) dan 4 metode bunuh diri lainnya.

Masalah keluarga tercatat sekitar 5.5 % kasus. Sementara dari riwayat penyakit

psikologis lebih dari dua kali lipat dari angka ini, 13,94%. Catatan bunuh diri ditemukan di

lokasi kejadian kematian pada lima kasus. Ditemukannya alkohol dalam darah mayat hanya

pada 5,55% kasus, dan hasil dari pemeriksaan toksikologi terdeteksi amphetamine dan

cannabinoid yang masing-masing 3,69% dan 1,587%.

Terdapat kurva yang tidak stabil pada jumlah kasus bunuh diri di Dammam; tahun

2000 ada 33 kasus, menurun pada tahun 2001, meningkat tahun 2002, dan semakin sedikit

pada tahun 2003.

1. Pendahuluan

Bunuh diri adalah salah satu cara utama kematian sedunia dan suatu masalah

kesehatan masyarakat yang penting, dan merupakan penyebab kematian ketiga di kalangan

remaja di Amerika Serikat.

Bunuh diri didefinisikan sebuah akhir dari kehidupan sendiri yang disengaja. Jumlah

kasus bunuh diri tersebut berbeda-beda tergantung pada daerah, budaya, usia, dan seks.

Jumlah rata-rata dari semua kasus bunuh diri sedunia diperkirakan sekitar 14,5/100.000 pada

tahun 2000. Jumlah bunuh diri tertinggi terdapat pada negara – negara yang berpenghasilan

rendah dan menengah di Benua Eropa. Jumlah bunuh diri pada pria dilaporkan mencapai

46,8/100.000 , dan jumlah yang tertinggi terdapat pada wanita di negara-negara yang

1

Page 2: Jurnal.docx

berpenghasilan rendah dan menengah di Wilayah Barat Pasifik, sedangkan jumlah bunuh diri

pada dewasa tetap stabil sekitar 23/100.000. Jumlah terendah terdapat pada pria yang

berpenghasilan tinggi pada negara – negara di Mediterania Timur (4,1/100.000) dan

berpenghasilan rendah dan menengah pada negara-negara di Benua Amerika (2,7/100.000).

Sebaliknya, jumlah rata-rata bunuh diri di Arab Saudi yaitu 1,1/100.000 orang per tahun.

Di negara-negara Islam seperti Kerajaan Arab Saudi, hukum Islam sesuai dengan

ajaran syari’at, bunuh diri adalah terlarang. Itu dianggap sebagai tindak pidana terhadap

resiko diri sendiri. Tujuan dari penelitian ini mempelajari kecenderungan bunuh diri di

Damman dan kaitannya dengan usia, jenis kelamin, kebangsaan, dan faktor – faktor lain

seperti masalah psikologis.

2. Metodologi

Sesuai dengan pedoman praktek kedokteran forensik di Kerajaan Arab Saudi, semua

kematian akibat bunuh diri harus diperiksa oleh ahli medikolegal sebelum sertifikat resmi

dikeluarkan. Pada pemeriksaan medikolegal, apakah pemeriksaan luar atau otopsi forensik,

dilakukan oleh dua pemeriksa medis forensik, bekerjasama dengan pemeriksaan laboratorium

seperti toksikologi dan histopatologi.

Total 126 kasus bunuh diri yang diotopsi di Pusat Kedokteran Forensik di Dammam

dari Januari 2000 sampai Desember 2003, kasus bunuh diri ditentukan menurut informasi

yang diperoleh dari investigasi adegan, investigasi penuntut umum, temuan otopsi, dan

analisis toksikologi. Data yang diperiksa sehubungan dengan data pribadi (jenis kelamin,

usis, pekerjaan, kewarganegaraan, riwayat penyakit psikologis sebelumnya atau usaha bunuh

diri sebelumnya, dan tes toksikologi).

3. Hasil

109 kasus (86.507%) pada pria dan 17 (13.492%) pada wanita dan rasio pria dan

wanita adalah 6.4 : 1. Dan rasio paling tinggi dalam tahun 2000 (10:1). Sekitar 88 % subjek

penelitian ini adalah mereka yang berada di dekade 3 dan 4. Distribusi kasus menurut jenis

kelamin ditampilkan pada Tabel 1.

Grafik 1 memperlihatkan persentase tertinggi bunuh diri terjadi pada tahun 2002

(29.36%) dan terendah pada tahun 2003 (21.42%). Tidak ada kecenderungan stabil untuk

bunuh diri di Dammam.

2

Page 3: Jurnal.docx

Grafik 1. Distribusi kasus bunuh diri berdasarkan tahun

Hampir 88 % kasus bunuh diri, adalah dekade ketiga, keempat, dan kelima dari

kehidupan (111 kasus) dan angka tertinggi di dekade keempat (67 kasus). Lebih dari dua -

tiga dari wanita dalam penelitian saat ini (76.47%) dan mereka yang didekade keempat (13

kasus). Tidak ada kasus di bawah usia 10 tahun, dan jumlah kasus di kelompok dekade

kedua adalah yang terendah (1 kasus), diikuti oleh kelompok dekade ketujuh (2 kasus),

ditunjukkan pada Tabel 2.

Tahun Jenis kelaminPria Wanita Rasio Total

N % N % N %2000 30 23,8 3 2,38 10:1 33 26,192001 26 20,63 3 2,38 8,8:1 29 23,012002 32 25,39 5 3,96 6,4:1 37 29,362003 21 16,66 6 4,76 3,5:1 27 21,42total 109 86,5 1 13,49 6,4:1 126 100

Tabel 1. Distribusi bunuh diri dalam penelitian berdasarkan jenis kelamin pertahun.

3

Page 4: Jurnal.docx

Kelompok Umur

Jenis kelaminLaki-laki Perempuan Total %

10-19 1 - 1 0,7920-29 20 2 22 17,4630-39 54 13 67 53,1740-49 20 2 22 17,4650-59 12 - 12 9,5260-69 0 0 0 0≥70 2 - 2 1,587Total 109 17 126 100

Tabel 2. Distribusi kasus bunuh diri berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur.

Warga asing yang bekerja di kerajaan mewakili persentase tertinggi kasus bunuh diri

dengan sebagian besar terdiri dari Indian (42.857%), mewakili 54 kasus, diikuti oleh warga

negara Saudi (15.079%), Nepal (8.730%), Bangladesh (7.142%), Filipina (7.142%),

Indonesia (6.349%), Sri Langka (4.761%), Pakistan (3.174%), dan satu kasus dari negara

yang tidak diketahui. Empat negara lain terdiri hanya 3,968% dari kasus, masing-masing

dengan hanya satu kasus, Yaman, Sudan, Inggris, dan Afghanistan.

Bunuh diri dengan menggantung adalah metode yang paling umum di sebagian besar

kasus (113 kasus, 89.682%) dan sebagian besar dari mereka (100 kasus, 79.365%) berada di

dekade ketiga, keempat, atau kelima. Itu adalah metode pilihan dalam hampir 90,825% dari

pria yang diteliti (99 kasus) dan sekitar 82,352% dari wanita yang diteliti (14 kasus) (lihat

tabel 3 dan grafik 2).

Grafik 2. Jenis kelamin dan metode bunuh diri

4

Page 5: Jurnal.docx

Metode bunuh diri Jenis kelaminLaki-laki Perempuan Rasio Total %

Gantung diri 99 14 7.071 113 89.682Senjata api 6 1 6 7 5.55Jatuh dari ketinggian 1 1 1 2 1.587Keracunan 1 1 1 2 1.587Potong tenggorokan 1 0 - 1 0.793Tenggelam 1 0 - 1 0.793Total 109 17 6.411 160 100

Tabel 3. Distribusi kasus penelitian berdasarkan jenis kelamin dan metode bunuh diri

Metode gantung diikuti kematian oleh senjata api hanya dalam tujuh kasus (5.555%),

6 dari mereka adalah Pria dan 1 orang wanita, dan empat metode lain bunuh diri adalah

sebagai berikut dalam urutan menurun: jatuh dari ketinggian (2 kasus, 1.587% dengan rasio

pria dan wanita 1:1), keracunan (2 kasus, 1.587% dengan rasio pria dan wanita 1:1), selain 1

orang (0.793%) yang melakukan bunuh diri dengan memotong tenggorokan dan lain karena

tenggelam.

Masalah keluarga tercatat dalam 7 kasus (5,5%), sedangkan riwayat penyakit

psikologis diberikan dalam 17 kasus (13,49%). Sejarah masalah lain seperti masalah

keuangan, masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, kedatangan baru-baru ini di negara

itu, dan penyakit kronis tercatat dalam 11 kasus (8,73%), dan hanya ada satu kasus bunuh diri

di tahanan. Dalam empat kasus ada riwayat percobaan bunuh diri sebelumnya.

Puncak dari total tindakan bunuh diri terjadi pada bulan Juni (18 kasus, 14,285%)

dengan pria terhadap wanita 5:1, sedangkan jumlah terendah terjadi pada bulan Desember (4

kasus), semuanya pria, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4. Ada dominasi wanita tunggal

dengan puncaknya pada bulan Maret dan wanita terhadap pria dari 2,75: 1, seperti yang

ditunjukkan pada grafik 3.

5

Page 6: Jurnal.docx

BulanJenis kelaminLaki-laki Perempuan Rasio Total %

Januari 6 2 3 8 6.349Februari 8 0 8 6.349Maret 11 4 2,75 15 11.904April 6 0 6 4.761Mei 7 1 7 8 6.349Juni 15 3 5 18 14.285Juli 10 1 10 11 8.730Agustus 8 1 8 9 7.142September 6 2 3 8 6.349Oktober 15 2 7,5 17 13.492November 13 1 13 14 11.11Desember 4 0 4 3.174Total 109 17 126 100

Tabel 4. Distribusi kasus bunuh diri berdasarkan jenis kelamin dan bulan selama periode

penelitian (2000-2003).

Tentang hukum catatan investigasi medikolegal lain ditemukan catatan di tempat

kejadian kematian dalam 5 kasus (3,96%). Toksikologi darah postmortem positif untuk

alkohol hanya 5,555% kasus dan 3,96% dari kasus yang positif amphetamine, sedangkan

cannabinoids ditemukan di 1,587% kasus.

4. Diskusi

Angka kejadian bunuh diri dan berbagai data epidemiologis tentang bunuh diri

menjadi isu utama di berbagai negara. Setiap tahun, terdapat kasus-kasus bunuh diri pada

setiap kelompok etnis dan kelompok usia yang berbeda. Setiap kelompok tersebut

menunjukkan pola yang berbeda tentang cara-cara atau metode yang mereka gunakan dalam

bunuh diri. Ada beberapa metode bunuh diri, seperti gantung diri, yang merupakan metode

yang paling umum, melompat dari ketinggian, keracunan, memotong pergelangan tangan

atau tenggorokan, pembakaran, menghirup asap knalpot, tenggelam, dan sebagainya.

Indikator yang menonjol di antara upaya sebelum bunuh diri adalah riwayat gangguan

mental, khususnya depresi, krisis ekonomi, riwayat alkohol dan penyalahgunaan zat, riwayat

keluarga bunuh diri, riwayat keluarga penganiayaan anak, perasaan putus asa, kecenderungan

impulsif atau agresif; hambatan untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental, kehilangan

(relasional, sosial, pekerjaan, atau keuangan); penyakit fisik, akses yang mudah ke motede

6

Page 7: Jurnal.docx

yang mematikan, rasa malu untuk mencari bantuan karena stigma yang melekat pada

kesehatan mental dan gangguan penyalahgunaan zat atau pikiran untuk bunuh diri, budaya

dan keyakinan agama, seperti keyakinan bahwa bunuh diri adalah resolusi mulia untuk

dilema pribadi, epidemi lokal bunuh diri, dan isolasi. Pada penelitian saat ini,

pendokumentasian keluarga atau masalah psikologis yang tercatat masing-masing hanya

5,5% dan 13.49% dari kasus. Kami yakin bahwa angka-angka ini dipengaruhi oleh kurangnya

informasi yang dikumpulkan dari rekan kerja almarhum karena mereka takut terlibat dalam

penyelidikan kematian, dengan mempertimbangkan bahwa sebagian besar dari mereka adalah

orang asing. Selain itu, warga negara juga dapat menolak untuk memberikan informasi

tersebut, dan mereka pergi ke pengadilan hanya untuk mencegah lebih lanjut investigasi

medikolegal oleh jaksa dan kepolisian.

Saudi (Muslim) menempati 65% dari keseluruhan populasi di Dammam tetapi hanya

ada 15,07% kasus bunuh diri, sedangkan India merupakan kelompok terbesar di antara kasus-

kasus bunuh diri (54 kasus, 42,857%), dan diikuti oleh 15 negara lainnya. Hal ini bisa

dikaitkan dengan larangan agama atau karena adanya beberapa kelompok etnis di Inggris dan

terutama di Dammam, yang sebagian besar dari mereka adalah pekerja asing. Kebanyakan

dari hukum agama mencegah terjadinya bunuh diri ini.

Gantung diri adalah metode utama bunuh diri di banyak negara, termasuk Jerman dan

Jepang, dan itu adalah metode bunuh diri kedua-terkemuka setelah keracunan di India. Di AS,

pada faktanya terdapat perbedaan pola, bahwa bunuh diri dengan cara gantung diri menjadi

metode yang paling umum kedua setelah penggunaan senjata api. Hal ini sesuai dengan

temuan pada penelitian ini, bahwa kasus gantung merupakan mayoritas dari semua kasus

bunuh diri di kota (persentase keseluruhan: 89,682%), sebagian besar mereka berada di

dekade ketiga dan keempat mereka.

Metode ini merupakan metode pilihan terbanyak, dimana 92% pria dan 82% wanita

yang diteliti menggunakan metode ini. Persentase ini jauh lebih tinggi dari penelitian

sebelumnya yang dilakukan di Dammam, yang menyatakan bahwa bunuh diri dengan metode

gantung diri hanya sebesar 63% dari semua kasus bunuh diri, melompat dari ketinggian

(12%) dan cara lain yang digunakan untuk bunuh diri. Dalam penelitian ini, menggunakan

senjata api, jatuh dari ketinggian, dan keracunan adalah metode yang paling umum

berikutnya, dengan persentase masing-masing sebesar 5,55%, 1,58%, dan 1,58%. Hal ini

berbeda dengan persentase yang jauh lebih tinggi dan metode yang berbeda pada penelitian

lain, di mana jatuh dari ketinggian dan keracunan adalah metode yang paling umum

berikutnya setelah gantung, masing-masing sebesar 34% dan 15%.

7

Page 8: Jurnal.docx

Angka persentase yang ditemukan dalam penelitian ini sama setiap tahunnya dan

hampir mendekati dengan angka bunuh diri di Arab Saudi yang ditemukan pada penelitian

sebelumnya (1.1/100,000 orang) dalam periode penelitian 10 tahun dari 1986 - 1995. Di sisi

lain, temuan ini berbeda dengan temuan pada penelitian di Turki dan Irlandia Utara, yang

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pada keseluruhan persentase bunuh diri dan

hubungan jumlah kematian gantung diri dengan peningkatan populasi tahunan.

Rasio jenis kelamin (pria dan wanita) pada keseluruhan periode dari penelitian ini

adalah 6,4. Ini adalah yang tertinggi (10:1) pada tahun 2000. Angka ini berbeda dari angka

dunia, jauh lebih tinggi dari penelitian lain yang dilakukan di kota Turki terutama Istanbul,

yang melaporkan rasio pria dan wanita yaitu 2,39, dan penelitian lain yang dilakukan di India

Selatan dengan rasio pria dan wanita 2:1.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa jumlah korban terbanyak pada dekade keempat

mereka (53,17%). Hasil ini berbeda dengan penelitian lain di Malaysia dan Turki dan India

Selatan yang mengungkapkan bahwa dekade ketiga memiliki jumlah maksimum kasus

bunuh diri.

Sementara itu, catatan bunuh diri merupakan salah satu penanda bunuh diri dan

dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang penting tentang pemikiran korban

sebelum melakukan tindakan fatal tersebut, catatan yang ditemukan hanya lima dari semua

kasus yang diteliti, 3,96%. Persentase ini jauh lebih kecil dari penemuan pada sebuah

penelitian di Jepang (30%), dan sebuah penelitian di Inggris (43%). Para penulis dari

penelitian di Inggris menegaskan bahwa mereka yang meninggal dengan cara yang lebih

ganas, seperti gantung, akan lebih kecil kemungkinannya untuk meninggalkan catatan bunuh

diri.

Etil alkohol terdeteksi dalam darah pada sembilan kasus (5,555%) dalam penelitian

ini. Sekitar dua kali lipat dari angka ini (11,9%) ditemukan dalam sebuah penelitian Turki di

Istanbul. Perbedaan ini bisa dijelaskan berdasarkan latar belakang agama dan budaya karena

perdagangan minuman, pembuatan, dan konsumsi alkohol dilarang di Kerajaan Arab Saudi,

dan hukuman berat terhadap pelaku dan pedagang telah diatur dalam hukum. Hasil serupa

ditemukan dalam studi Turki untuk zat lain (amphetamine di 3,96% dan kanabinoid di

1.587% kasus).

8

Page 9: Jurnal.docx

Grafik 3. Distribusi kasus bunuh diri berdasarkan bulan.

5. Kesimpulan dan Rekomendasi

Terdapat persentase yang tidak teratur dalam jumlah kematian bunuh diri pada

periode empat tahun penelitian. Namun, hal ini masih dianggap sebagai masalah kesehatan

masyarakat dan harus diberikan prioritas tinggi yang berhubungan dengan pencegahan dan

penelitian lebih lanjut tentang situasi sosial dan kehidupan kelompok-kelompok ini, dengan

fokus pada keduanya baik itu warga negara ataupun orang asing. Kami menganjurkan adanya

penelitian lebih lanjut tentang penyebab psikologis dan bunuh diri lainnya di wilayah

tersebut.

Kami mendukung penelitian sebelumnya yang menyarankan untuk dilakukannya tes

psikologis untuk kecendrungan bunuh diri, terutama pada buruh dan pembantu rumah tangga

di Inggris, harus dilakukan sebelum pekerjaan.

9