implant
TRANSCRIPT
KONSEP KONTRASEPSI IMPLANT (SUSUK)
Dr. Suparyanto, M.Kes
KONSEP KONTRASEPSI IMPLANT
PENGERTIAN
Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi bawah Kulit (Hanafi, 2004). Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgetrel yang dibungkus dalam kapsul silastic silicon polidymetri silicon dan disusukan dibawah kulit. Jumlah kapsul yang disusukkan dibawah kulit adalah sebanyak 2 kapsul masing masing kapsul panjangnya 44 mm masing masing batang diisi dengan 70mg levonorgetrel, dilepaskan kedalam darah secara difusi melalui dinding kapsul levonorgetrel adalah suatu progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini pil atau pil kombinasi (Prawirohardjo, 2009)
CIRI-CIRI KONTRASEPSI IMPLANT
1. Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon2. Nyaman 3. Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi4. Pemasangan dan segera kembali setelah implant dicabut.5. Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan
amenorea.6. Aman dipakai pada masa laktasi.
JENIS IMPLANT
a. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36mg Levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
b. Implanon dan Sinoplant
Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
c. Jadena dan Indoplant
Tediri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.
CARA KERJA
1. Lendir serviks menjadi kental
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.3. Mengurangi transportasi sperma.4. Menekan ovulasi.
EFEKTIFITAS
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan).
KEUNTUNGAN
1. Keuntungan Kontrasepsi antara lain adalah daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun, pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengaruh estrogen, tidak mengganggu kegiatan sanggama., tidak menganggu ASI pasien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
2. Keuntungan Non Kontrasepsi antara lain adalah mengurangi nyeri haid, mengurangi jumlah darah haid, mengurangi dan memperbaiki anemia. melindungi terjadinya kanker endometrium, menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara, melindungi diri dari beberapa, penyebab penyakit radang panggul, menurunkan angka kejadian endometriosis.
EFEK SAMPING
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea,timbulnya keluhan-keluhan seperti:
1. Nyeri kepala2. Peningkatan/penurunan berat badan 3. Nyeri payudara perasaan mual4. Pening/pusing kepala5. Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness).6. Membutuhakan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan7. Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.8. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaiannya kontrasepsi ini sesuai dengan
keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.9. Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkolosis (rifampisin) atau
obat epilepsy (fenitoin dan barbiturat).10. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan per
tahun).
YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT
1. Usia reproduksi2. Telah memilki anak ataupun belum
3. Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui5. Riwayat kehamilan ektopik6. Tekanan darah<180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan
sabit (sickle cell).7. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLANT
1. Hamil atau diduga hamil2. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.3. Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.4. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi5. Mioma uterus dan kanker payudara.6. Gangguan toleransi Glukosa.
WAKTU MULAI PENGGUNAAN IMPLANT
1. Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperlukan metode kontraseptif tambahan.
2. Insertif dapat dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini tidak menjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan, hubungan seksual atau menggunakan hubungan kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
3. Bila klien tidak haid, insersi bisa dilakukan setiap saat, asal saja tidak diyakini kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau menggunakan lain untuk 7 hari saja.
4. Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat, bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode kontraspsi lain.
5. Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah menjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
6. Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja klien tersebut menyakini tidak hamil, untuk klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
7. Bila kontrasepi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntikan tersebut, tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
8. Bila kontrssepi sebelumnya adalah kontrsepsi non-hormonal (kecuali AKDR) dan klien ingin menggatinya dengan implant, insersi implant dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datang hamil berikutnya. i.Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implant, implant dapat diinsersikan pada saat haid hari ke-7dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
9. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan (Saifudin, 2006)
DAFTAR PUSTAKA
1. Alimul. 2003. Metode Penelitian Keperawatan. PT.Rineka Cipta. Jakarta.2. Alimul. 2007 Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta
Salemba Medika.3. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta.4. BKKBN. 2005. Journal of Akseptor KB di Indonesia (Internet). Available from :
(http://www.bkkbn.com) (Accessed March 15, 2008).5. Depkes RI 2008. Pelayanan Kontrasepsi Available from : (http//.www.depkes-
ri.co.id) (Accessed March 15, 2010). 6. Everett.2008. KB dan Masalah Kesehatan Reproduksi. Jakarta:EGC7. Hartanto.2003. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN8. Hanafi. 2001. Buku Acuan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : ISBN9. Hidayati. 2009. Buku Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:Salemba Medika10. Kumala.2005. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.11. Kardianan.2009. Journal of Pelayanan Kontrasepsi (Internet). Available from :
(http//.www.info-kia.com.id) (Accessed 15 Juli 2009).12. Kurniawan.2008. Ilmu Perilaku. Jakarta:PT. Rineka Cipta13. Mitrianti.2009. Peran dan Faktor Yang Mempengaruhi. http://www.pt.bangun setya
wacana. Diakses tanggal 15 Juli 200914. Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. EGC.
Jakarta.15. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia16. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.17. Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Salemba Medika. Jakarta.18. Pardede.2002. Jenis Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta: Salemba Medika 19. Rhenald.2001. Kesehatan Reprodukssi da Masalahnya. Jakarta: PT Rhineka Cipta20. Soetjiningsih.2002.Tumbuh Kembang.Jakarta:EGC 21. Saifudin.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.22. Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Kesehatan. ALFABETA. Bandung.23. Suhaemi.2006.Kontrasepsi Implant. http//www.suhaemi.web.block. Akses 20 Maret
201024. Sulistyo.2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:FKUI25. Winknjosastro.2008.Ilmu Kandungan. YBPSP. Jakarta26. Wiranti.2009. Karakteristik Pola Menstruasi. Availabel online at
(http://www.anknya.wordpress.com/wp-loging/php) (Accessed Juni 15, 2009)
METODE KONTRASEPSI IMPLANT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum tahun 1967 masalah kependudukan belum dapat perhatian yang sewajarnya
dari pemerintah karma menganut paham bahwa jumlah penduduk yang besar merupakan
potensi yang besar untuk untuk menggali dan mengolah sumber kekayaan alam Indonesia.
Masalah kependudukan khususnya gagasan terhadap KB telah dimulai sejak tahun
1950 dan tahun 1957 mulai di organisasikan pelaksanaannya oleh suatu organisme swasta
yang disebut ”PERKUMPULAN KELUARGA BERENCANA (PKBI)”
Paradigma program KB Nasional telah dirubah isinya dari mewujudkan “Norma
Keluarga Kecil Bahagia Dan Sejahtera” (NKKBS) menjadi “Keluarga Berkualitas Tahun
2015” yaitu keluarga yang sejahterah, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan kedepan bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada tuhan yang maha
esa.
1.2 Tujuan
- Dapat mengetahui tentang pengarahan kontrasepasi implant khususnya dan umumnya bagi
pembeca
- Mengetahui dari keuntungan metode kontrasepsi dan non kontrasepsi
- Dapat mengetahi cara kerja dari metode kontrasepsi implant
- Mengetahui tentang penggunaan pemasangan kontrasepsi implant yang boleh dan tidak
boleh menggunakan metode tersebut
- Dan mengetahui kapan waktu mulai menggunakan kontrasepsi implant
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi yang ditanam di bawah kilit, guna untuk
mengukur fertilitas untuk membantu seseorang, individu atau suatu keluarga melengkapi
tujuan tertentu seperti :
1. Menunda kelahiran anak pertama
2. mengatur jarak atau jumlah kelahiran
3. mengakhiri fertilitas setelah mencapai sejumlah anak yang di inginkan
4. menanggulangi kemandulan, pendidikan hidup keluarga, nasihat perkawinan dan nasihat
keturunan.
2.2 Profil
Efektif 5 tahun untuk norplan, 3 tahun untuk jadena, indopaln dan implanon
Nyaman
Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
Pemasangan dan pencabutan perlu perhatian
Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut
Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorheo
Aman di pakai saat lataksi
Efektifitas ® sangat efektif (0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
2.3 Cara kerja
Lendir serviks menjadi kental
Membantu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi transportasi aman
Menekankan ovulasi
2.4 Keuntungan kontrasepsi
Daya guna tinggi
Perlindungan jangka panjang(sampai 5 tahun)
Pemgembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak menggangu kegiatan senggama
Tidak menggangu ASI
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
Dapat dicabut setiap saat dengan kebutuhan
2.5 Keuntungan non kontrasepsi
Mengurangi nyeri haid
Mengurangi jumlah darah haid
Mengurangi atau memperbaiki anemia
Melindungi terjadinya kanker endometrium
Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
Melindungi diri dari bebrapa penyebab penyakit radang panggul
Menurunkan angka kejadian endometrium
2.6 Keterbatasan
Pada kebanyak klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan
bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah, serta amenorea.
Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
1) Nyeri kepala
2) Peningkatan atau penurunan berat badan
3) Nyeri payudarah
4) Perasaan mual
5) Pening atau pusing kepala
6) Penambahan perasaan (mood) atau kegelisahan (neruouness)
7) Memutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi pencabutan
8) Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
9) Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan,
akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
10) Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obatan tuberkolosis (rifampisin) atau oabt
epilepsy (fenitoin dan barbitunant)
11) Terjadinya kehamilan ektopik sedikit sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempuan/ tahun)
Disamping itu juga para peserta KB ada yang boleh menggunakan implant dan juga
yang tidak boleh menggunakan implant yaitu :
Yang boleh menggunakan implant
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun belum
Menghendaki kontrasepsi yang memilikai efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca persalinan tidak menyusui
Pasca keguguran
Tidak mengiginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
Riwayat kehamilan etopik
Tekanan darah < 180 /110 mm Hg, dengan masalah pembekuan darah, atau anemiabulan
sabit (sickle cell)
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil
Yang tidak boleh menggunakan implant
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Benjolan atau kanker payudarah
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
Miom uterus dan kanker payudarah
Gangguan toleransi glukosa
Waktu mulai menggunakan implanlatraksi untuk klian
Setiap saat selama siklus hadi hari ke-2 sampai ke-7 tidak diperlukan metode kontrasepsi
tambahan
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tercapai kehamilan bila di insersi
setelah hari ke-7 siklus haid, klien juga melakukan hubungan seksual, atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi
kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7
hari saja
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat dilakukan
setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi cair
Setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap
saat, tetapi jungan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya dengan implant,
insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien
menggunakan kontrasepsi terdahulu yang benar
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diberikan pada saat
jadwal kontrasepsi tersebut tidak perlu metodekontrasepsi lain
Bila kontrsasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non-hormonal (kewali AKDR) dank lien
ingin menggantinya dengan norplant dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tidak
hamil tidak perlumenunggu sampai dating haid berikutnya
Bila kontrasepsi sebelumnya AKDR dan klien ingin menggantinya de nnnnnngan implant,
norplant dapat disterilkan pada saat haid hari ke-7 dan klien juga lakukan hubungan seksual
selama 7 hari untuk menggunakan metode kontraksi lain untuk 7 hari saja, AKDR segera
dicabut
Pasca keguguran implant dapat segera di in sersikan
Latraksi untuk klien
Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bbersih selama 48 jam pertama. Hal ini
bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi
Perlu dijelaskan bahwa mungkinterjadi sedikit rasa perih, pembengkakan atau lembab pada
daerah insisi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan
Pekerjaan rutin harian tetap di kerjakan, namun hindari benturan, gesakan atau penekanan
pada daerah insersi
Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka
sembuh (biasanya 5 hari)
Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau bila rasa sakit
menutup selama beberapa hari, segera kembali ke klinik
Informasi lain yang diperlukan
Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi dan berlangsung hingga 5 tahun bagi
norplant dan 3 tahun bagi susuk implanon, dan akan berakhir sesaat setelah pengangkatan
Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama 6 sampai 12 bulan pertama. Beberapa
perempuan mungkin akan mengalami berhenti haid sama sekali
Obat-obatan tuberkolosisi atau pun obat epilepsy dapat menurunkan efektifitas implant
Efek samping yang berhubungan dengan implant dapat berupa sakit kepala, penambahan
berat bedan, dan nyeri payudarah,. Efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya akan
hilang dengan sendirinya
Norpalant di cabut setelah 5 tahun pemakaian, susuk impalan dicabut setelah 3 tahun, dan
bila dikehendaki dapat dicabut lebih awal
Bila norpalan dicabut sebelum 5 tahun dan masuk implant sebelum 3 tahun, kwmungkinan
hamil sangat besar, dan kemungkinan resiko kehamilan ektopik
Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama, tanggal, insersi, tempat insersi dan nama
klinik
Implant tidak melindungi klien dari infeksi menular seksusl, termasuk AIDS, bila
penggunaan memiliki resiko, perlu menggunakan kondom untuk melakukan hubungan
seksual
2.7 Jadwal kembali kunjungan ke klinik
Klien tidak perlu kembali lagi ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien
ingin mencabut implant, klien di anjurkan untuk kembali ke klinik tempat impalan di pasang
bila ditemukan hal-hal sebagai berikut :
1. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah
2. perdarahan yang banyak pada kemaluan
3. Rasa nyeri pada lengan
4. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
5. Eksplusi hdari batang implant
6. Sakit kepala hebat atau pengelihatan menjadi kabur
7. Nyeri dada hebat
8. Diduga adanya kehamilan
Peringatan khusus bagi pengguna implant
Terjadi keterlambatan haid yang sebelumnya teratur kemungkinan telah terjadi kehamilan
Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
Terjadi perdarahan banyak dan lama
Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insisi implant
Ekspulsi batang implant (norplant)
Sakit kepala migren, sakit kepala berulang yang berat, atau pengelihatan menjadi kabur
Ada 3 jenis kontarsepsi implant yaitu :
1. Norpalant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan
diameter 2,4 mm, yang di isi dengan 36 minggu levoneorgastrel dan lama kerjanya 5 tahun
2. implanon terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 46 mm, dan diameter 2
mm, yang di isi dengan 68 minggu. -3 keto destrogentrel dan lama kerjanya 3 tahun
3. jedena dan indoplant, terdiri 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonorgastrel dengan lama
kerja 3 tahun
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kontrasepsi implant adalah kontrasepsi yang di taman di babwah kulit yang berguna
sebagai pengatur fertilasi utuk menbantu seseorang atau individu duatu keluarga mencapai
tujuan tertentu separti :
Menunda kelahiran anak pertama
Mengatugr jarak atau jumlah kelahiran
Mengakhiri fertilasi setelah mencapai sejumlah anak yang di innginkan
Menanggulangi kemandulan, pendidikan hidup keluarga, nasihat perkawinan dan nasehat
keturunan
Efektifitas dari metode kontrasepsi implant yaitu sangat efektif (0,2-1 kehamilan per
100 perempuan)
Saran
Setiap masalah kontrasepsi keterlambatan, pada kebanyakan klien menyebabkan
penambahan pola haid, berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea atau
meningkatnya jum,lah darah haid serta amenorea.
Adapun klien yang dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang, bila di
temukan keluhan sebagai berikut :
Amenoprea yang disertai nyeri perut pada babgian bawah
Perdarahan yang banyak di kemaluan
Luka bekas insisi mengengeluarkan darah atau nanah
Sakit kepala hebat atau pengelihatan menjadi kabur
Nyeri dada hebat dan
Dengan adanya kehamilan
http://bangiwell.blogspot.com/2012/05/metode-kontrasepsi-implant.html