hubungan pengetahuan dengan sikap tentang …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE PADA
MAHASISWA PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN FARMASI STIKES SARI MULIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan
Oleh :
Devi Kharismawati Nim: 14.IK.385
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN & PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2018
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
DEVI KHARISMAWATI. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Tentang Penggunaan Shisha dan Vape Pada Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia. Dibimbing oleh YP. RAHAYU dan AGNES CHRISTIE RINDA. Latar Belakang: Data Global Adult Tobacco Survey 2015 menunjukkan prevalensi
keseluruhan perokok di Indonesia sekitar 59,9 juta jiwa. Jenis rokok yang saat ini marak digunakan di Indonesia adalah shisha dan vape. Studi pendahuluan pada 10 mahasiswa menunjukkan terdapat 6 orang yang mengetahui dan 4 orang lainnya tidak mengetahui tentang shisha dan vape. Dari 6 orang tersebut terdapat 4 orang yang setuju dan 2 orang tidak setuju dengan penggunaan shisha dan vape. Pengetahuan berperan penting dalam penentuan sikap seseorang,
sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi Stikes
Sari Mulia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 60 mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia semester II dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji spearman rank. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia dengan nilai p=0,000 (p<0,05) dan
keeratan hubungan kuat (r = - 0.709). Simpulan: Adanya hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan tentang shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi
STIKES Sari Mulia Kata kunci: Mahasiswa, Pengetahuan, Sikap, Shisha, Vape
vi
ABSTRACT
DEVI KHARISMAWATI. The Relationship Between Knowledge and Attitude About the Use of Shisha and Vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia. Guided by the YP. RAHAYU and AGNES CHRISTIE RINDA. Background: Data Global Adult Tobacco Survey in 2015 that the prevalence of
smokers in Indonesia is around 59.9 million. Type of cigarette that is currently used in Indonesia is rampant shisha and vape. The use of shisha and vape have increase in the last decade. Based on the preliminary study on 10 students there are 6 people who know and 4 other people do not know about shisha and vape. From 6 people who know, there are 4 people who agree and 2 do not agree with the use of shisha and vape. Knowledge plays an important role in determining a person's attitude, so it’s important to analyze the relationship between knowledge and attitude about the use of shisha and vape. Aim: To analyze the relationship between knowledge and attitude about the use of shisha and vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia. Method: This research is a quantitative research with cross sectional approach.
The study involved a sample of 60 students of Nursing and Pharmacy STIKES Mulia Sari second half with a simple random sampling technique. Data were analyzed using test Spearman rank. Results: These results indicate that there is a relationship between knowledge and
attitude about the use of shisha and vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia with p = 0.000 (p <0.05) and the result has a strong (r = - 0709). Conclusion: There is a relationship between knowledge and attitude about the
use of shisha and vape on Nursing and Pharmacy students of STIKES Sari Mulia. Keywords: Students, Knowledge, Attitude, Shisha, vape
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat, karunia dan petunjuk-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat
merasakan indahnya beriman Islam dan menyelesaikan penulisan penyusunan
Skripsi.
Setelah mengalami berbagai rintangan, halangan dan cobaan, serta
pasang surutnya semangat yang penulis hadapi, akhirnya telah sampai pada
tahap akhir penyusunan Skripsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan untuk
mencapai S1 Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sari Mulia.
Terwujudnya penyusunan dan penyelesaian Skripsi ini, tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan kerendahan
hati dan segala rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih yang mendalam
kepada:
1. Ibu RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, S.KG.,M.Pd selaku Ketua Yayasan Indah.
2. Bapak dr. H. R. Soedarto WW, Sp.OG selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sari Mulia.
3. Ibu Dini Rahmayani, S.Kep.Ns., MPH selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sari Mulia.
4. Ibu YP. Rahayu, M.Pd., M.Keb selaku pembimbing I yang senantiasa
memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan dan perbaikan
penulisan Skripsi ini.
5. Ibu Agnes Christie Rinda, M.Farm.,Apt selaku pembimbing II yang
senantiasa memberikan dukungan dan bimbingan dalam penyusunan dan
perbaikan penulisan Skripsi ini.
viii
6. Bapak Warjiman, S.Kep., NS., MSN selaku dosen Penguji yang telah
memberikan arahan, masukan, kritik dan saran kepada penulis untuk
kesempurnaan Skripsi ini.
7. Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia yang
telah memberikan ilmu selama penulis menjalani pendidikan perkuliahan
dan telah memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang selalu memberikan doa dan
pengertian selama penulis menjalani perkuliahan dan akhirnya bisa
menyelesaikan Skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi
satu sama lain.
Semoga kebaikan Bapak dan Ibu serta teman-teman diberikan mendapat ridho
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam perbuatan dan penulisan
Skripsi ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala kerendahan
hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan. Semoga penelitian ini yang di tuangkan dalam bentuk Skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan. Amin.
Banjarmasin, 16 Agustus 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6
C. Tujuan .......................................................................................... 6
1. Tujuan Umum ....................................................................... 6
2. Tujuan Khusus ...................................................................... 6
D. Manfaat ........................................................................................ 7
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 11
A. Tinjauan Teori .............................................................................. 11
1. Pengetahuan ........................................................................... 11
a. Pengertian Pengetahuan .................................................... 11
b. Proses Perilaku “TAHU” ..................................................... 11
c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .......................... 12
x
d. Pengukuran Pengetahuan .................................................. 14
e. Pengetahuan tentang shisha dan vape ............................... 14
2. Sikap ........................................................................................ 18
a. Pengertian Sikap ................................................................. 18
b. Komponen Sikap ................................................................ 18
c. Faktor yang Mempengaruhi Sikap ....................................... 19
d. Fungsi Sikap ........................................................................ 20
e. Perubahan Sikap ................................................................. 21
f. Pengukuran Sikap ............................................................... 22
g. Sikap Penggunaan shisha dan vape .................................... 23
B. Kerangka Teori ............................................................................ 25
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 26
D. Hipotesis ..................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 27
A. Lokasi dan Sasaran Penelitian ...................................................... 27
B. Metode Penelitian yang Digunakan ............................................... 27
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 28
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 30
E. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 31
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32
G. Uji Kualitas Data ........................................................................... 34
G. Analisa Data ................................................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 41
A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 41
B. Gambaran Karakteristik Reponden ............................................... 43
C. Hasil Penelitian ............................................................................. 44
D. Pembahasan ................................................................................ 47
xi
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 51
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 52
A.Simpulan ........................................................................................ 52
B. Saran ............................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Keaslian Penelitian ................................................................................. 8
3.1 Penghitungan jumlah sampel .................................................................. 30
3.2 Definisi Operasional ................................................................................ 31
4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ......................................... 44
4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape ................. 45
4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Penggunaan Shisha dan Vape ..................... 45
4.4 Hubungan pengetahuan dengan sikap penggunaan tentang shisha dan vape
pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia
.............................................................................................................. 46
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Shisha ....................................................................................................... 15
2.2 Vape (rokok elektrik) ................................................................................. 15
2.3 Kerangka Teori .......................................................................................... 25
2.4 Kerangka Konsep ...................................................................................... 26
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Surat Pengajuan Judul Penelitian
Lampiran 3 Surat Permohonan Melakukan Studi Pendahuluan
Lampiran 4 Surat Balasan Permohonan Studi Pendahuluan
Lampiran 5 Surat Permohonan Melakukan Uji Validitas
Lampiran 6 Surat Perizinan Uji Validitas
Lampiran 7 Surat Permohonan Melakukan Penelitian
Lampiran 8 Surat Perizinan Melakukan Penelitian
Lampiran 9 Surat Persetujuan Menjadi Responden Penelitian
Lampiran 10 Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap
Lampiran 11 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap
Lampiran 12 Master Tabel Uji Validitas
Lampiran 13 Master Tabel Penelitian
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
Lampiran 15 Hasil Penelitian
Lampiran 16 Lembar Konsultasi Pembimbing I
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Pembimbing II
Lampiran 18 Berita Acara
Lampiran 19 Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Merokok merupakan masalah yang belum dapat diselesaikan hingga
saat ini. Berbagai dampak dan bahaya merokok sebenarnya sudah
dipublikasikan kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok masyarakat
masih sulit untuk dihentikan. Bahaya merokok bukan saja pada perokok tetapi
juga berdampak pada orang-orang disekelilingnya (perokok pasif) (Indra et al.
2015).
Persentase penduduk dunia yang mengkonsumsi tembakau adalah
sebanyak 35% pada penduduk Asia dan Australia, 43% pada penduduk Eropa,
12% penduduk Amerika, dan 11% pada penduduk Timur Tengah serta Afrika.
Sementara itu ASEAN merupakan sebuah kawasan dengan 10% dari seluruh
perokok dunia dan 20% penyebab kematian global diakibatkan oleh tembakau.
Persentase perokok pada penduduk ASEAN terbesar terdapat di Indonesia
(33%), Bangladesh (20%), Thailand (18%), Myanmar (16%), dan Sri Lanka
(11%) (WHO, 2015).
Menurut data Global Adult Tobacco Survey 2015 prevalensi keseluruhan
perokok di Indonesia sebesar 34,8% atau sekitar 59,9 juta jiwa yang terdiri dari
perokok laki-laki 67,0% (57,6 juta jiwa) dan perempuan 2,7% (2,3 juta jiwa),
diantara perokok tersebut jumlah perokok harian sebesar 50,3 juta jiwa dan
sebesar 9,7 juta jiwa merupakan perokok sesekali. Non-perokok di Indonesia
sebesar 65,2% dari populasi orang dewasa secara keseluruhan atau sekitar
111,2 juta jiwa (GATS, 2011).
2
Para perokok di Indonesia mulai mengenal penggunaan rokok sejak usia
dini. Hasil survey RISKESDAS pada tahun 2013 menunjukan bahwa usia mulai
menggunakan rokok adalah usia 5-9 tahun sebesar 1,7%. Angka terbesar
terlihat pada kelompok usia remaja dan usia sekolah yaitu sebesar 43,3%,
sedangkan usia merokok saat usia dewasa yaitu sebesar 14,3%, angka ini jauh
lebih rendah dari jumlah usia mulai menggunakan rokok pada saat remaja.
Penggunaan tembakau di Kalimantan Selatan menyumbang angka yang
cukup tinggi yaitu mencapai 22,1% perokok yang merokok setiap harinya dan
3,6% perokok yang merokok sewaktu-waktu dengan rata-rata penggunaan
rokok 17 batang perharinya (RISKESDAS, 2013).
Rokok dari India/Timur Tengah yang dikenal dengan istilah narghile,
hookah, waterpipe-smoke (WPS) atau di Indonesia sendiri sering disebut
dengan shisha dalam dekade terakhir ini semakin marak digunakan. Bahan
utama pada instrument shisha adalah tembakau padat yang menggunakan
pembakaran langsung oleh pembakar aktif (WHO, 2015).
Jenis rokok lain yang juga tengah menjadi fenomena baru di tengah
masyarakat Indonesia selain shisha adalah rokok elektronik, yang tentu saja
memancing rasa penasaran dan rasa ingin tahu lebih jauh. Banyak kalangan
muda dan bahkan anak-anak yang ingin mencoba menggunakan rokok jenis
ini. Begitu juga di kalangan perokok, banyak yang mencoba beralih ke rokok
elektronik karena dianggap lebih aman dan lebih stylish tanpa mengurangi
sensasi merokok seperti rokok konvensional. Beberapa pihak menganggap
rokok elektronik merupakan inovasi kesehatan untuk membantu mengurangi
ketergantungan dan sebagai alat berhenti merokok. Rokok elektronik identik
dengan istilah vape, personal vaporizer (PV), e-cigs, vapor, electrosmoke,
green cig, smartcigarette (BPOM, 2015).
3
Efek bahaya shisha dan vape bagi kesehatan menurut hasil penelitian
yang dilakukan oleh Center for Tobacco Control Research and Education
University of California adalah adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat,
mengakibatkan ketagihan, keracunan, pneumonia, bronkitis, asma, gagal
jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya rokok
elektronik di mulut. Selain efek langsung terhadap pengguna, efek terhadap
orang lain (second hand smoke) juga tetap ada yaitu dapat menyebabkan
sesak nafas dan iritasi pada saluran nafas (WHO, 2015).
Fakta–fakta mengenai dampak negatif dari shisha belum banyak
terpublikasi ke masyarakat. Salah satu penyebab sulitnya penyebaran fakta
mengenai shisha adalah lebih maraknya mitos–mitos mengenai shisha yang
mempunyai dampak lebih positif dibandingkan dengan rokok biasa. Beberapa
mitos yang ada di masyarakat tentang shisha diantaranya adalah guci air/water
seal yang dapat mengikat racun, menghasilkan nikotin lebih sedikit
dibandingkan rokok biasa, sari buah yang ditambahkan pada shisha baik untuk
kesehatan (Knishkowy and Amitai, 2012).
Masyarakat pada umumnya juga tidak terganggu dengan adanya tempat
usaha yang menyediakan shisha dan vape di sekitar mereka. Mereka
menganggapnya sebagai hal yang lumrah sebagai tempat usaha. Tidak sedikit
dari pengunjung yang datang adalah remaja bahkan anak-anak di daerah
tersebut. Tingginya jumlah perokok di kalangan remaja sangat
mengkhawatirkan. Salah satu yang mempengaruhi kebiasaan merokok
dikalangan remaja adalah pengetahuan dan sikap terhadap bahaya rokok itu
sendiri (Fitriani, 2011).
Kompleksnya masalah rokok di dunia termasuk Indonesia, terjadi akibat
kurangnya pengetahuan dan kesadaran seseorang terhadap zat-zat yang
terkandung dalam rokok dan dampak dari bahaya rokok. Pengetahuan yang
4
kurang baik mengenai bahaya rokok akan cenderung membuat seseorang
berperilaku merokok. Sebaliknya jika seseorang memiliki pengetahuan dan
kesadaran yang baik mengenai zat-zat yang terkandung dalam rokok serta
dampak dari bahaya merokok, maka perilaku merokok juga dapat dicegah
(Araujo, 2009).
Pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan yang
penting dalam penentuan sikap seseorang. Sikap merupakan kecenderungan
seseorang untuk menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap
respon yang datang dari luar dalam hal ini adalah rokok. Orang yang memiliki
sikap positif akan cenderung melakukan atau meniru suatu perilaku (Azwar,
2011). Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan dan sikap seseorang
merupakan salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku
seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syarfa pada tahun
2015 meneliti gambaran tingkat pengetahuan, perilaku merokok dan nikotin
dependen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan terhadap rokok mayoritas tinggi 90,8%. Untuk perilaku
merokok menunjukkan mayoritas dalam kategori sedang 65,7% dan sebagian
besar termasuk dalam kategori sangat rendah ketergantungan nikotin atau
nikotin dependen sebanyak 60%.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Munir pada tahun 2018 meneliti
pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko merokok pada santri mahasiswa
di asrama UIN Sunan Ampel Surabaya menunjukan bahwa Tingkat
pengetahuan tentang resiko merokok pada mahasiswa di asrama putra UIN
Sunan Ampel Surabaya, menunjukkan bahwa hampir semua responden
memiliki pengetahuan yang baik yaitu 98% mahasiswa dan hanya 2% yang
memiliki pengetahuan kurang baik sedangkan sikap mahasiswa tentang risiko
5
merokok terbilang cukup baik, karena 64% mahasiswa bersikap baik, 23%
bersikap kurang baik, dan 13% bersikap tidak baik.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Dwi Muliyana, Ida Leida M.
Thaha tahun 2013 yang meneliti faktor yang berhubungan dengan tindakan
merokok pada mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar menunjukkan
bahwa faktor pengetahuan, sikap, kemudahan mengakses rokok, dukungan
keluarga, dukungan teman sebaya, promosi/iklan memiliki hubungan dengan
tindakan merokok.
Hasil penelitian lain yang juga dilakukan oleh Chalampa pada tahun 2010
yang meneliti hubungan pengetahuan remaja tentang dampak rokok bagi
kesehatan dengan sikap siswa terhadap rokok di SMKN 1 Makassar
menunjukkan bahwa pengetahuan responden dengan kategori baik lebih
banyak, dibandingkan pengetahuan dengan kategori kurang sedangkan sikap
responden dengan kategori baik lebih banyak, dibandingkan sikap responden
dengan kategori kurang Sedangkan hasil penelitian lainnya yang dilakukan
oleh Pradana pada tahun 2014 yang meneliti Hubungan antara pengetahuan,
sikap dan perilaku remaja tentang merokok di program studi ilmu keperawatan
semester 4 dan 6 universitas muhammadiyah Yogyakarta menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan responden tentang merokok secara keseluruhan
berpengetahuan baik dan memiliki sikap mendukung tentang merokok,
sedangkan perilaku tidak mendukung responden tentang merokok.
Berdasarkan studi pendahuluan pada 09 Oktober 2017 melalui diskusi
terbuka pada 10 mahasiswa yang terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki-laki di
STIKES Sari Mulia dari prodi ilmu keperawatan 5 orang dan farmasi 5 orang,
diketahui bahwa dari 10 mahasiswa terdapat 6 orang yang terdiri dari 2
perempuan dan 4 laki-laki yang menjawab pertanyaan tentang shisha dan
vape, mereka mengatakan bahwa shisha dan vape memiliki varian rasa yang
6
berbeda-beda dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Respon dari 6
orang tersebut terdapat 4 orang laki-laki yang setuju dan 2 orang perempuan
tidak setuju dengan penggunaan shisha dan vape, sedangkan 4 orang lainnya
yang terdiri dari 2 perempuan dan 2 laki-laki tidak dapat menjawab pertanyaan
tentang shisha dan vape karena mereka belum pernah mendapatkan informasi
mengenai shisha dan vape.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape
pada mahasiswa Stikes Sari Mulia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan
shisha dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi Stikes
Sari Mulia ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis hubungan
pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada
mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi Stikes Sari Mulia.
2. Tujuan Khusus
Beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian yang akan
dilaksanakan adalah :
a. Mengidentifikasi pengetahuan tentang penggunaan shisha dan vape
pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi di Stikes Sari
Mulia.
7
b. Mengidentifikasi sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada
mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi di Stikes Sari Mulia.
c. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan sikap tentang
penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan
dan farmasi Stikes Sari Mulia.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dari segi teoritis diharapkan menambah pengetahuan
dan menanamkan sikap negatif tentang penggunaan shisha dan vape.
2. Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi baru dan sumber
inspirasi bagi mahasiswa maupun dosen di institusi pendidikan untuk
meningkatkan keinginan melakukan penelitian lebih lanjut terkait
dengan shisha dan vape.
b. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan akan
pentingnya pengetahuan dan sikap untuk memperbaiki perilaku dalam
penggunaan shisha dan vape.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keilmuan penulis
dalam penelitian selanjutnya dan menambah referensi yang telah ada.
8
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul Desain Hasil
1 Gambaran
tingkat
pengetahuan,
perilaku
merokok dan
nikotin
dependen
mahasiswa UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
Syarfa, Ilyati
(2015)
1. Penelitian
deskriptif
2. Pendekatan
cross sectional
1. Tingkat pengetahuan terhadap
rokok mayoritas tinggi 90,8%.
2. Perilaku merokok
menunjukkan mayoritas dalam
kategori sedang 65,7%.
3. Sebagian besar termasuk
dalam kategori sangat rendah
ketergantungan nikotin atau
nikotin dependen sebanyak
60%.
2 Pengetahuan
dan sikap
remaja tentang
risiko merokok
pada santri
mahasiswa di
asrama UIN
Sunan Ampel
Surabaya
Munir,
Misbakhul
(2018)
1. Penelitian
deskriptif
2. Pendekatan
cross sectional
1. Tingkat pengetahuan tentang
resiko merokok pada
mahasiswa di asrama putra
UIN Sunan Ampel Surabaya,
menunjukkan bahwa hampir
semua responden memiliki
pengetahuan yang baik yaitu
98% mahasiswa dan hanya
2% yang memiliki
pengetahuan kurang baik.
2. Sikap mahasiswa tentang
risiko merokok terbilang cukup
baik, karena 64% mahasiswa
bersikap baik, 23% bersikap
kurang baik, dan 13%
bersikap tidak baik.
3 Faktor yang
berhubungan
dengan
tindakan
merokok pada
mahasiswa
Universitas
Hasanuddin
Makassar
1. Penelitian
analitik
observasional
2. Desain cross
sectional
study
3. Uji chi square
1. Semua variabel memiliki
hubungan dengan tindakan
merokok, yaitu pengetahuan
(p=0,000, φ=0,232), sikap
(p=0,000,φ=0,396),kemudahan
mengakses rokok (p=0,000,
φ=0,264), dukungan keluarga
(p=0,044, φ=0,104), dukungan
teman sebaya (p=0,000,
φ=0,605), dan promosi/iklan
rokok (p=0,000, φ=0,366).
9
Dwi Muliyana,
Ida Leida M.
Thaha (2013)
4 Hubungan
pengetahuan
remaja tentang
dampak rokok
bagi kesehatan
dengan sikap
siswa terhadap
rokok di SMKN
1 Makassar
Chalampa,
Bams (2010)
1. Penelitian
observasional
analitik
2. Rancangan
cross
sectional
study
3. Uji chi square
1. Pengetahuan dengan kategori
baik lebih banyak yaitu 35
orang (61,4 %), dibandingkan
pengetahuan dengan kategori
kurang yaitu 22 orang (38,6 %).
2. Sikap responden dengan
kategori baik lebih banyak yaitu
36 orang (63,2 %),
dibandingkan sikap responden
dengan kategori kurang yaitu
21 orang (36,8 %).
3. Berdasarkan hasil uji chi-
square maka diperoleh nilai p =
0,001 dengan menunjukan p <
0,05. Hal ini menunjukan
bahwa ada hubungan antara
pengetahuan tentang dampak
rokok bagi kesehatan dengan
sikap siswa terhadap rokok di
SMKN 1 Makassar.
5 Hubungan
antara
pengetahuan,
sikap dan
perilaku remaja
tentang
merokok di
program studi
ilmu
keperawatan
semester 4 dan
6 universitas
muhammadiyah
Yogyakarta
Pradana, Harsa
Tri (2014)
1. Penelitian
kuantitatif
2. Desain
penelitian
korelasional
3. Uji chi square
1. Tingkat pengetahuan
responden tentang merokok
secara keseluruhan yaitu
sebanyak 61 responden
(81,3%) berpengetahuan baik.
2. Sikap mendukung responden
tentang merokok yaitu
sebanyak 48 responden
(64%).
3. Perilaku tidak mendukung
responden tentang merokok
yaitu sebanyak 39 responden
(52%).
4. Nilai p pengetahuan dan sikap
adalah 0.07, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
korelasi antara dua variabel.
Sedangkan nilai p antara sikap
dan Perilaku yang
menunjukkan hubungan
dengan p = 0,06. Tidak
terdapat hubungan antara
pengetahuan, sikap dan
10
perilaku remaja tentang
merokok di program studi ilmu
keperawatan semester 4 dan 6
universitas muhammadiyah
yogyakarta.
Perbedaan penelitian dengan yang peneliti laksanakan adalah :
1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi
STIKES Sari Mulia semester II.
2. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018.
3. Variabel dalam penelitian yang diteliti adalah pengetahuan dengan sikap
penggunaan shisha dan vape.
4. Sampel dalam penelitian yang diteliti adalah mahasiswa yang mengetahui
tentang shisha dan vape dengan menggunakan teknik simple random
sampling dengan cara undian.
5. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian Correlation Study dengan
menggunakan rancangan cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah
data kuantitatif dengan uji korelasi spearman rank.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan
formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan,
dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu
ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah
mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang
suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin
banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan
menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu (Wawan dan
Dewi, 2010).
Pengetahuan adalah informasi yang di peroleh seseorang dari
berbagai sumber terhadap suatu objek yang baik maupun buruk
sehingga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. (Agus,
2013).
b. Proses Perilaku “TAHU”
Menurut Wawan dan Dewi (2010), perilaku adalah semua
kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung dari
maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan sebelum
mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses
yang berurutan, yakni :
12
1) Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
2) Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian
dan tertarik pada stimulus.
3) Evaluation (menimbang-nimbang) individu akan
mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah baik lagi.
4) Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru.
5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Pengadopsian perilaku yang melalui proses seperti diatas dan
didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang positif, maka perilaku
tersebut akan berlangsung langgeng (ling lasting). Namun
sebaliknya jika perilaku tersebut tidak didasari oleh pengetahuan
dan kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat sementara atau
tidak akan berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari
tiga aspek, yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara terinci
merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti
pengetahuan, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang
ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan,
sarana fisik, dan sosial budaya. (Wawan dan Dewi, 2010)
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Faktor-faktor pengetahuan menurut Wawan dan Dewi (2010)
dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal :
1) Faktor internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
13
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan
informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan
dapat mempengaruhi seseeorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk
sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima
informasi.
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak
merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,
berulang dan banyak tantangan. Sedangkan bekerja
umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja
bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga.
c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun. Sedangkan semakin cukup umur,
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berrfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari
14
orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan
sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.
2) Faktor eksternal
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
d. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2010) pengetahuan seseorang dapat
diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kuantitatif,
yaitu :
1) Baik : hasil persentase 76% - 100%
2) Cukup : hasil persentase 56% - 75%
3) Kurang : hasil persentase < 56%
e. Pengetahuan tentang shisha dan vape
1) Pengertian Shisha dan vape
Rokok dari India/Timur Tengah dalam dekade terakhir ini
semakin marak yang dikenal dengan istilah narghile, hookah,
waterpipe-smoke (WPS) atau di Indonesia sendiri sering disebut
dengan shisha. Shisha adalah alat berupa tabung besar seperti
gelas piala yang dilengkapi dengan selang untuk menghisap
tembakau. Secara umum, bagian dari shisha adalah kepala
dengan penutup (bowl and windscreen), leher/body, guci air (water
15
seal), dan selang/hose penghisap. Bahan utama pada instrument
shisha adalah tembakau padat yang menggunakan pembakaran
langsung oleh pembakar aktif. Umumnya pembakar aktif adalah
batu bara. Prinsip pengoperasian instrument ini adalah asap
dilewatkan melalui cekungan air/water seal (sering kaca based)
sebelum dihisap (WHO, 2015).
Gambar 2.1 Shisha
Jenis rokok lain yang juga tengah menjadi fenomena baru
di tengah masyarakat Indonesia selain shisha adalah rokok
elektronik atau dikenal dengan sebutan vape. Rokok elektronik
atau vape merupakan sebuah alat elektronik yang berbentuk
seperti rokok dan bila dihisap akan mengeluarkan asap. Vape
dapat menyalurkan nikotin melalui sistem kerja baterai dalam
bentuk uap. WHO mengistilahkannya sebagai Electronic Nicotine
Delivery System (ENDS) karena menghasilkan nikotin dalam
bentuk uap yang kemudian dihirup oleh pengguna. Struktur
dasarnya terdiri dari 3 elemen utama yaitu baterai, pemanas logam
(atomizer) dan katrid berisi cairan zat kimia (BPOM, 2015).
Gambar 2.2 Vape (rokok elektrik)
16
2) Kandungan shisha dan vape
Shisha menggandung bahan seperti tembakau, nikotin,
tar, karbon monoksida, arsenik, timah dan beberapa bahan
lainnya yang bias ditambahkan sesuai dengan keinginan
pengguna. Tembakau yang digunakan terdiri atas tiga jenis:
maasel mengandung tembakau yang dicampur dengan madu atau
sirup gula, tumbak atau ajami adalah tembakau murni dan jurak
biasanya mengandung tumbuh-tumbuhan atau minyak. Beberapa
pengguna menambahkan alkohol, hashish atau ganja dalam pipa
mereka. Pemakaian bahan baku arang, tidak semua jenis arang
bisa dipakai pada shisha. Hanya kayu oak yang terbaik untuk
digunakan pada proses pembakaran. Aroma Shisha merupakan
kombinasi dari sari rasa yang diolah dengan molasis, daun
tembakau khas yang diendapkan dengan madu (WHO, 2015).
Vape memiliki cairan isi dalam katrid yang diistilahkan e-
juice, e-liquid. Kandungan pada cairan rokok elektronik berbeda-
beda, namun pada umumnya berisi larutan terdiri dari 4 jenis
campuran yaitu nikotin, propilen glikol, gliserin, dan flavoring
(perisa) seperti rasa cokelat, vanila, buah-buahan, dan lainnya.
Shisha dan vape mengandung nikotin yang akan memberikan
efek kecanduan bagi penggunanya selain itu shisha dan vape juga
memiliki varian rasa yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan
pengguna sehingga dapat menikmati sensasi rasa tertentu dalam
setiap hisapannya (BPOM, 2015).
3) Dampak shisha dan vape bagi kesehatan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for
Tobacco Control Research and Education University of California
17
dampak dari penggunaan shisha dan vape adalah adrenalin
meningkat, tekanan darah meningkat, mengakibatkan ketagihan,
keracunan, pneumonia, bronkitis, asma, gagal jantung,
disorientasi, kejang, hipotensi, luka bakar akibat meledaknya
rokok elektronik di mulut. Selain memberikan efek langsung
terhadap pengguna shisha dan vape juga memberikan efek
terhadap orang lain (second hand smoke) juga tetap ada yaitu
dapat menyebabkan sesak nafas dan iritasi pada saluran nafas.
Penggunaan shisha yang bergantian dapat menyebabkan
penyakit menular seperti TBC serta penyebaran infeksi. (WHO,
2015).
Satu jam menghisap shisha, itu setara dengan menghirup
asap 50-100 batang rokok. Proses di dalam Shisha menghasilkan
lebih banyak karbon monoksida daripada rokok. Ruang dalam
shisha relatif terpencil, sehingga kandungan racun yang dihasilkan
Shisha lebih banyak dibandingkan dengan rokok (WHO, 2015).
Rokok elektronik pada awalnya memang pernah digunakan
sebagai salah satu alat bantu berhenti merokok atau terapi
pengganti nikotin (Nicotine Replacement Therapy, NRT) dengan
cara mengurangi kadar nikotin rokok elektronik secara bertahap di
bawah supervisi dokter. Namun pada tahun 2010, WHO tidak lagi
merekomendasi penggunaannya sebagai NRT karena beberapa
studi menemukan kandungan zat yang dapat menjadi racun dan
karsinogen sehingga dinyatakan tidak memenuhi unsur
keamanan. Berbagai negara sudah memiliki kebijakan atas
pelanggaran dan pembatasan penggunaan vape seperti hukuman
18
penjara 10 tahun dan penyitaan vape di bandara jika ada turis yang
berkunjung ke negera tersebut (BPOM, 2015).
2. Sikap
a. Pengertian sikap
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap
seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak
memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Azwar, 2011).
b. Komponen sikap
Menurut Azwar (2011) menyatakan bahwa ada 3 komponen yang
membentuk sikap yaitu:
1) Komponen Kognitif (Komponen Perseptual)
Yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,
pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
bagaimana orang mempersepsi terhadap sikap.
2) Komponen Afektif (Komponen Emosional)
Komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak
senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang
positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
Komponen ini menunjukan arah sikap yaitu positif dan negatif.
3) Komponen Konaktif (Komponen Perilaku atau Action Component)
Yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan
bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukan
intensitas sikap, yaitu menunjukan besar kecilnya kecenderungan
bertindak atau berperilaku terhadap objek sikap.
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini,
19
pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan
yang penting.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Menurut Azwar (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:
1) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap
apabila pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat.
Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap seseorang yang dianggap
penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan
untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang
dianggap penting tersebut.
3) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu
masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari
kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita
terhadap berbagai masalah.
4) Media massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan
secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga
agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah
20
mengherankan apabila pada gilirannya konsep tersebut
mempengaruhi sikap.
6) Faktor emosional
Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi
yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi
atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
d. Fungsi Sikap
Menurut Azwar (2011) menyatakan bahwa ada 4 fungsi sikap yaitu:
1) Fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
Fungsi ini menunjukkan bahwa individu dengan sikapnya
berusaha untuk memaksimalkan hal – hal yang diinginkan dan
menghindari hal – hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian,
maka individu akan membentuk sikaf positif terhadap hal – hal
yang dirasakan akan mendatangkan keuntungan dan membentuk
sikap negatif terhadap hal – hal yang merugikan.
2) Fungsi pertahanan ego
Fungsi ini menunjukkan keinginan individu untuk menghindarkan
diri serta melindungi dari hal – hal yang mengancam egonya atau
apabila ia mengetahui fakta yang tidak mengenakkan, maka sikap
dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego yang akan
melindunginya dari kepahitan kenyataan tersebut.
3) Fungsi pernyataan nilai
Fungsi ini menunjukkan individu untuk memperoleh kepuasan
dalam menyatakan sesuatu nilai yang dianutnya sesuai dengan
penilaian pribadi dan konsep dirinya.
21
4) Fungsi pengetahuan
Fungsi ini menunjukkan keinginan individu untuk
mengekspresikan rasa ingin tahunya, mencari penalaran dan
untuk mengorganisasikan pengalamannya.
e. Perubahan Sikap
Menurut Azwar (2011) ada tiga proses yang berperan dalam proses
perubahan sikap yaitu :
1) Kesediaan (Compliance)
Terjadinya proses yang disebut kesediaan adalah ketika individu
bersedia menerima pengaruh dari orang lain atau kelompok lain
dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi positif, seperti
pujian, dukungan, simpati, dan semacamnya sambil
menghindari hal – hal yang dianggap negatif. Tentu saja
perubahan perilaku yang terjadi dengan cara seperti itu tidak
akan dapat bertahan lama dan biasanya hanya tampak selama
pihak lain diperkirakan masih menyadari akan perubahan sikap
yang ditunjukkan.
2) Identifikasi (Identification)
Proses identifikasi terjadi apabila individu meniru perilaku tau
sikap seseorang atau sikap sekelompok orang dikarenakan
sikap tersebut sesuai dengan apa yang dianggapnya sebagai
bentuk hubungan menyenangkan antara lain dengan pihak yang
dimaksud. Pada dasarnya proses identifikasi merupakan sarana
atau cara untuk memelihara hubungan yang diinginkan dengan
orang atau kelompok lain dan cara menopang pengertiannya
sendiri mengenai hubungan tersebut.
22
3) Internalisasi (Internalization)
Internalisasi terjadi apabila individu menerima pengaruh dan
bersedia menuruti pengaruh itu dikarenakan sikap tersebut
sesuai dengan apa yang ia percaya dan sesuai dengan system
nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, maka isi dan hakekat sikap
yang diterima itu sendiri dianggap memuaskan oleh individu.
Sikap demikian itulah yang biasnya merupakan sikap yang
dipertahankan oleh individu dan biasanya tidak mudah untuk
berubah selama system nilai yang ada dalam diri individu yang
bersangkutan masih bertahan.
f. Pengukuran sikap
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan
sikap seseorang. Pernyataan sikap mungkin berisi atau
mengatakan hal-hal positif mengenai objek sikap. Pernyataan ini
disebut dengan pernyataan favorable. Sebaliknya pernyataan sikap
mungkin pula berisi hal-hal negatif mengenai objek sikap bersikap
tidak mendukung maupun kontrak terhadap objek sikap.
Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak
favorable. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar
terdiri atas penyataan favorable atau tidak favorable dalam jumlah
yang seimbang. Demikian penyataan yang disajikan tidak semua
positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak
atau tidak mendukung sama sekali objek sikap (Azwar, 2011)
Menurut Azwar (2011), pengukuran sikap masuk dalam skala
likert untuk pertanyaan positif di beri skor nilai yaitu :
Sangat setuju : skor 4
Setuju : skor 3
23
Tidak setuju : skor 2
Sangat tidak setuju : skor 1
Untuk pertanyaan negatif diberi skor nilai yaitu :
Sangat setuju : skor 1
Setuju : skor 2
Tidak setuju : skor 3
Sangat tidak setuju : skor 4
Menurut Azwar (2011) cara menentukan skor sikap individu
adalah dengan menghitung mean atau rata-rata matematika nilai-
nilai tersebut, yaitu:
X = (∑𝑆/𝐹)
Keterangan:
X : skor sikap
S : jumlah nilai
F : banyak nilai
Bila ≥ mean : sikap positif
Bila < mean : sikap negatif
g. Sikap Penggunaan shisha dan vape
Fakta– fakta mengenai dampak negatif dari shisha dan vape
belum banyak terpublikasi ke masyarakat. Salah satu penyebab
sulitnya penyebaran fakta mengenai shisha dan vape adalah lebih
maraknya mitos–mitos mengenai shisha dan vape yang
mempunyai dampak lebih positif dibandingkan dengan rokok biasa,
guci air/water seal yang dapat mengikat racun, menghasilkan
nikotin lebih sedikit dibandingkan rokok biasa, sari buah yang
ditambahkan pada shisha baik untuk kesehatan. Mayoritas
pengguna shisha percaya bahwa shisha tidak mengandung nikotin,
24
CO2, tidak meningkatkan risiko kanker paru–paru, masalah dental
dan gangguan kardiovaskuler. Penggunaan shisha dan vape saat
ini masih terbatas, dan hanya dapat diakses di tempat–tempat
tertentu, bukan tidak mungkin kebiasaan ini akan menjadi semakin
marak jika tidak ada usaha preventif untuk mengendalikannya
(Knishkowy and Amitai, 2012).
Menurut Aiken dan Marnat (2008) sikap merupakan respon
seseorang secara positif atau negatif terhadap suatu objek. Respon
yang negatif terhadap suatu objek akan menumbuhkan sikap
negatif terhadap objek sikap tersebut, dan begitu juga
sebaliknya.Respon seseorang terhadap rokok termasuk shisha dan
vape dapat membahayakan kesehatan akan membentuk sikap
negatif terhadap penggunaan shisha dan vape. Sikap negatif
terhadap penggunaan shisha dan vape didasarkan pada
keyakinan-keyakinan bahwa menggunakan shisha dan vape akan
memberikan konsekuensi negatif bagi dirinya dan orang di
sekitarnya. Keyakinan yang demikian dapat membuat seseorang
untuk tidak menggunakan shisha dan vape.
25
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah rangkuman dari penjabaran teoriyang sudah diuraikan
sebelumnya dalam bentuk naratif,untuk memberikan batasan tentang teori
yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan (Hidayat,
2007). Berdasarkan dengan teori diatas, faktor yang dapat mempengaruhi
sikap adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh budaya,
media massa, pengetahuan dan faktor emosional. Sikap dapat timbul dengan
adanya pengetahuan dari individu, sedangkan untuk pengetahuan dapat
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
pendididikan, pekerjaan dan umur, sedangkan faktor eksternal yaitu
lingkungan dan sosial budaya.
Gambar 2.3 Kerangka Teori
Sumber : Wawan dan Dewi (2010), Azwar (2011)
Sikap
Pengalaman pribadi
Pengaruh orang lain
Pengaruh budaya
Media massa
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
Faktor Internal :
1. Pendididikan
2. Pekerjaan
3. Umur
Faktor Eksternal :
1. Lingkungan
2. Sosial Budaya
Pengetahuan
Faktor emosional
26
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat, 2007).
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam
pembentukan sikap. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas yaitu
pengetahuan tentang shisha dan vape dan variabel terikat yaitu sikap
penggunaan shisha dan vape.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.4 Kerangka Konsep
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah dan membutuhkan
pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau
harus ditolak, berdasarkan fakta atau data emperis yang telah dikumpulkan
dalam penelitian ( Hidayat, 2007).
Berdasarkan hasil hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan
signifikan alpha 0,05% maka akan menjawab hipotesis sebagai berikut :
Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap penggunaan shisha
dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi STIKES
Sari Mulia.
Pengetahuan tentang
shisha dan vape
Sikap penggunaan
shisha dan vape
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Sasaran Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di STIKES Sari Mulia.
2. Waktu penelitian
Penelitian dimulai pada bulan Juli tahun 2018, di mulai dari
pengambilan data sampai dengan penyusunan hasil sesuai jadwal
penelitian yang telah ditentukan.
3. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan
Farmasi semester II STIKES Sari Mulia.
B. Metode Penelitian yang Digunakan
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
Correlation Study dengan menggunakan rancangan cross sectional yaitu
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan
data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status
karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan
dengan sikap penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa prodi ilmu
keperawatan dan farmasi STIKES Sari Mulia.
28
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek yang dipelajari saja tetapi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek tersebut
(Hidayat, 2007). Berdasarkan definisi tersebut maka yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa STIKES Sari Mulia. Mahasiswa
semester II yang berasal dari prodi Ilmu Keperawatan yang berjumlah 46
orang dan Farmasi yang berjumlah 106 orang sehingga jumlah populasi
yang digunakan sebanyak 152 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010).
Prosedur pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
simple random sampling (memilih sampel secara acak) dengan cara
undian. Cara undian meminimalkan ketidakadilan dalam memilih sampel
karena pengambilan dari masing-masing kelasnya dilakukan secara acak
(Sugiyono, 2010).
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan
rumus Slovin sebagai berikut:
n =N
1+N(e2)
n = 152
1+152(10%)2
= 152
1+152(0.01)
= 152
2,52 = 60,31 = 60
29
Keterangan : n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Standar error (10%)
Penelitian didapatkan hasil 60,31 jadi dibulatkan menjadi 60 orang
sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini merujuk pada rumus yang
dikembangkan Slovin dengan mengambil tingkat kesalahan 10%, yang
melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 10%.
Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 90% terhadap
populasi. Berdasarkan penghitungan menggunakan rumus Slovin, maka
dari jumlah populasi 152 orang didapat sampel 60 orang. Karena jumlah
populasi masing-masing responden tiap prodi berbeda, maka peneliti
membagi jumlah responden sebanyak 60 orang agar memiliki peluang
yang sama. Teknik yang digunakan proportional random sampling, maka
besarnya sampel dapat dihitung sebagai berikut :
Untuk mengetahui besarnya sampel yang akan diambil dari setiap
prodi, dapat dihitung sebagai berikut :
ni = 𝑁𝑖
𝑁× n
Keterangan :
ni = jumlah sampel menurut lokasi
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut lokasi
N = jumlah populasi seluruhnya
30
Dengan menggunakan rumus diatas, maka proporsi sampel untuk setiap
prodi dapat terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Penghitungan jumlah sampel mahasiswa semester II
berdasarkan program studi
No Program studi ni = 𝑁𝑖
𝑁× n Jumlah
1 Ilmu Keperawatan 46
152 x 60
18,15
dibulatkan
18
2 Farmasi 106
152 x 60
41,84
dibulatkan
42
Jumlah 152 60
Berdasarkan tabel diatas maka sampel penelitian ini adalah mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 18 orang dan Program Studi
Farmasi sebanyak 42 orang.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
suatu ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang
suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Ada dua kelompok
variabel dalam penelitian ini, yaitu:
a) Variabel Bebas (Variable Independent)
Pengetahuan tentang shisha dan vape
31
b) Variabel Terikat (Variable Dependent)
Sikap penggunaan shisha dan vape
2. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional adalah
mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik
yang dianalisis, yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi
atau pengukuran secara cermat suatu objek.
Tabel 3.2 Definisi Operasional.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Berdasarkan judul dan tujuan penelitian ini jenis data yang digunakan
adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), data kuantitatif yaitu data
yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi
atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka
untuk mengetahui pengetahuan dengan sikap tentang penggunaan shisha
dan vape pada mahasiswa prodi ilmu keperawatan dan farmasi Stikes Sari
Mulia.
Variabel Definisi Operasional
Alat ukur Hasil Ukur Skala
Pengetahuan tentang shisha dan vape
Informasi yang didapatkan secara langsung maupun tidak langsung oleh mahasiswa tentang shisha dan vape.
Kuesioner
Baik : 76%-100%. Cukup : 56%-75%. Kurang : <56% Wawan dan Dewi (2010)
Ordinal
Sikap penggunaan shisha dan vape
Respon mahasiswa terhadap penggunaan shisha dan vape.
Kuesioner
Positif, jika skor 27-44 Negatif, jika skor 11-26 Azwar (2011)
Ordinal
32
2. Sumber Data
Pada penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu sumber
data primer dan sekunder.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambil
data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari. Kelebihan
data primer adalah tingkat akurasinya lebih tinggi (Sugiyono, 2010).
Data primer pada penelitian ini diperoleh secara langsung melalui hasil
dari wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi pengetahuan
dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa
Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi Stikes Sari Mulia.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain,
dimana data ini tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian.
Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan
yang telah tersedia. (Sugiyono, 2010). Data sekunder yang digunakan
untuk melengkapi dan mendukung data primer diperoleh dari data yang
berada di STIKES Sari Mulia berupa jumlah data mahasiswa prodi ilmu
keperawatan dan farmasi yang aktif di kampus tersebut.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Cara Pengambilan Data
a. Tahap Persiapan
1) Mempersiapkan materi dan konsep yang mendukung penelitian ini.
33
2) Membuat proposal penelitian dan dilanjutkan dengan pengujian
proposal penelitian ini.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Mengumpulkan data primer dan data sekunder.
2) Menentukan besar populasi dan sampel.
3) Melakukan informed consent dan meminta persetujuan menjadi
responden dalam penelitian ini.
4) Membagikan kuesioner kepada responden
c. Pengumpulan Data akhir
Dilakukan pengumpulan data akhir untuk selanjutnya dilakukan analisis
data.
2. Instrument/alat pengumpul data
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data agar mempermudah bagi peneliti untuk
mengolah data sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (Notoatmodjo,
2010).
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh data dari responden, laporan yang diketahui tentang
pribadinya (Notoatmodjo, 2010).
a. Kuesioner A berisi pertanyaan tentang pengetahuan shisha dan vape
Kuesioner pengetahuan ini untuk mengetahui pengertian serta
kandungan dan dampak dari shisha dan vape yang diketahui
mahasiswa. Terdapat 8 butir pertanyaan dengan menggunakan skala
Guttman. Skala dalam penelitian ini, akan di dapat jawaban yang tegas,
yaitu “ya dan tidak”. Instrumen penelitian ini menggunakan daftar
pertanyaan yang berbentuk kuesioner, responden hanya diminta untuk
34
memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap sesuai
dengan responden. Penilaian pada kuesioner ini yaitu: “ya dan tidak”.
b. Kuesioner B berisi pertanyaan tentang sikap penggunaan shisha dan
vape
Kuesioner sikap penggunaan shisha dan vape ini untuk mengetahui
respon mahasiswa terhadap penggunaan shisha dan vape yang
meliputi komponen kognitif, afektif dan konaktif. Terdapat 11 butir
pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Skala dalam penelitian
ini, akan di dapat jawaban, yaitu “ss = sangat setuju, s = setuju, ts = tidak
setuju, dan sts = sangat tidak setuju”. Instrumen penelitian ini
menggunakan daftar pertanyaan yang berbentuk kuesioner, responden
hanya diminta untuk memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang
dianggap sesuai dengan responden. Penilaian pada kuesioner ini yaitu:
yaitu “ss = sangat setuju, s = setuju, ts = tidak setuju, dan sts = sangat
tidak setuju”.
G. Uji Kualitas Data
Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan di Universitas
Muhammadiyah Banjarmasin dengan jumlah responden 30 mahasiswa Ilmu
Keperawatan dan Farmasi semester II.
1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2010) Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik
korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi
35
product moment adalah sebagai berikut :
rxy = NΣXY−(ΣX)(ΣY)
√{NΣ𝑋2− (ΣX)2} {NΣY2− (ΣY)2}
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = Nilai masing-masing item
Y = Nilai total
ΣXY = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y
∑ X2 = Jumlah kuadrat variabel X
ΣY2 = Jumlah kuadrat variabel Y
N = Jumlah subjek
Nilai-nilai korelasi yang sudah didapatkan selanjutnya dibandingkan
dengan nilai kritis dan r tabel Pearson Product Moment. Nila r tabel untuk
30 responden dan tingkat kemaknaan 5% berdasarkan tabel, taraf
signifikansi yang diperlukan ialah 0,361. Penentuan kategori dari validitas
instrumen mengacu pada pengklasifikasian validitas adalah sebagai
berikut :
0,80 - 1,00 : validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,60 - 0,80 : validitas tinggi (baik)
0,40 - 0,60 : validitas sedang (cukup)
0,20 - 0,40 : validitas rendah (kurang)
0,00 - 0,20 : validitas sangat rendah (jelek atau tidak valid).
Jika nilai r hitung > r tabel (0,361) berarti butir-butir pertanyaan
tersebut butir valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel (0,361) tetapi masih
dalam rentang > 0,20 berarti butir-butir pertanyaan harus dilakukan revisi
dan jika nilai validitasnya < 0,20 berarti item soal harus dihapus atau
dibuang.
36
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010), reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa
instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas instrumen merupakan
syarat pengujian validitas instrumen, karena itu instrumen yang valid
umumnya pasti reliabel tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu
dilakukan untuk mengetahui reliabilitas angket menggunakan rumus
K−R20, yaitu:
r11 = [n
(𝑛−1)] [1 −
∑ 𝜎𝑖2
𝜎𝑡2]
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir pertanyaan.
σ𝑖2 = Jumlah varian butir
𝜎𝑡2 = Varian butir
Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabel,
maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel, maka
alat ukur tidak reliabel. Dalam penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan model Alpha Cronbach’s
yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
r11 sebagai berikut :
1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi
2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
5. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : sangat rendah.
37
H. Analisa Data
1. Teknik pengolahan data
Teknik analisis data merupakan cara mengolah data agar dapat
disimpulkan atau diinterprestasikan menjadi informasi (Hidayat, 2007).
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah - langkah yang harus
ditempuh, diantaranya :
a. Memeriksa (editing)
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi
dan formulir atau kuesioner, untuk mengetahui kelengkapan, kejelasan
tulisan, jawaban yang relevan terhadap pertanyaan, dan jawaban
pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan yang lain.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka),
atau mengubah data yang berbentuk kalimat menjadi data angka atau
bilangan.
c. Tabulating
Tabulasi adalah membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
d. Memasukkan data (Data entry)
Data entry adalah memasukkan jawaban dari masing-masing
responden yang berbentuk kode kedalam computer.
e. Pembersihan data (Cleaning)
Pengecekkan terhadap setiap data atau sumber data atau
responden untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi pada data tersebut.
38
2. Analisa Data
a. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan atau
menjelaskan karakterisrik suatu variable penelitian (Notoatmodjo,
2010). Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran dan
distribusi karakteristik frekuensi yang dipakai untuk mendeskripsikan
setiap variabel yang diteliti. Analisa univariat dilakukan masing-masing
variabel yang diteliti yaitu ada 2 variabel independen Sikap dan
Pengetahuan.
1) Pengetahuan
Keterangan :
P = Persentase (%)
F = Jumlah jawab dengan benar
n = Jumlah soal
Pengetahuan dikategorikan menjadi :
a. Baik : hasil persentase 76% - 100%
b. Cukup : hasil persentase 56% - 75%
c. Kurang : hasil persentase < 56%
2) Sikap
Sikap di kategorikan menjadi :
a) Pernyataan Positif diberi skor nilai yaitu :
Sangat Setuju : Skor 4
Setuju : Skor 3
Tidak Setuju : Skor 2
Sangat Tidak Setuju : Skor 1
𝑃 =𝑓
𝑛𝑋 100 %
39
b) Pernyataan Negatif diberi skor nilai yaitu :
Sangat Setuju : Skor 1
Setuju : Skor 2
Tidak Setuju : Skor 3
Sangat Tidak Setuju : Skor 4
Hasil dari skor akan dikategorikan sebagai berikut :
a) Bila ≥ Mean (jika skor 27-44) : Sikap Positif
b) Bila < Mean (jika skor 11-26) : Sikap Negatif
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan dengan tujuan
untuk mencari hubungan antara variabel, karena variabel tersebut
berbentuk ordinal maka uji yang dipakai adalah uji korelasi spearman
rank (Sugiyono, 2010).
Analisis bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan
menggunakan uji korelasi spearman rank akan diperoleh nilai p, dimana
dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05.
Analisis bivariat menggunakan rumus uji korelasi spearman rank :
𝑟𝑠 = 1 −6 ∑ 𝑑2
𝑛(𝑛2 − 1)
Keterangan :
rs = nilai korelasi Spearman rank
d2 = selisih setiap pasangan rank
n = jumlah pasangan rank untuk spearman ( 5 < n < 30 )
Dari uji statistik diatas dapat disimpulkan :
1) Hipotesa penelitian Ha diterima dan Ho ditolak jika dengan p value
lebih kecil dari alpha 0,05 artinya, ada hubungan antara
40
pengetahuan dengan sikap penggunaan shisha dan vape.
2) Hipotesa penelitian Ha ditolak dan Ho diterima jika dengan p value
lebih besar dari alpha 0,05 artinya, tidak ada hubungan antara
pengetahuan dengan sikap penggunaan shisha dan vape.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sejarah bedirinya STIKES Sari Mulia Yayasan Indah sebagai institusi
kesehatan yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun dibidang
pelayanan kesehatan dengan memiliki Rumah Sakit Umum Swasta Sari Mulia.
Bidang pendidikan Yayasan Indah telah dahulu memiliki Akademi Kebidanan
Sari Mulia, setelah itu pada tahun 2009 mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sari Mulia dengan Program Studi Ilmu Keperawatan dan pada
tahun 2015 didirikannya Program Studi Farmasi.
Untuk mengembangkan STIKES Sari Mulia menuju Perguruan Tinggi
Swasta yang bermutu diawali dengan mengadopsi dedikasi bersama terhadap
mutu oleh ketua yayasan, ketua program studi, staf dosen, staf administrasi,
mahasiswa dan masyarakat. Proses diawali dengan mengembangkan visi dan
misi. Adapun visi dan misi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia
adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan unggulan di bidang
kegawatdaruratan dan menghasilkan lulusan profesional sesuai standar
profesi tahun 2020.
2. Misi
a) Melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan tinggi melalui
dukungan sumber daya internal dan eksternal secara optimal serta
menjalin kemitraan dengan institusi lain untuk mendukung pencapaian
Visi.
42
b) Meningkatkan kualitas pelayanan dan PKM dalam bidang
kegawatdaruratan untuk menunjang program pembangunan di bidang
kesehatan.
c) Menyelenggarakan pendidikan profesional yang berkualitas
berkesinambungan dan memiliki daya saing dalam kebutuhan tenaga
kesehatan pada tingkat regional Kalimantan dan Nasional.
Visi dan misi Program Studi Farmasi STIKES Sari Mulia adalah sebagai
berikut:
1. Visi
Menjadi Program Studi Farmasi yang unggul di tahun 2020 dan mampu
menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kefarmasian dengan
keunggulan pada pharmaceutical care dan berjiwa entrepreneurship.
2. Misi
a) Menyelenggarakan pendidikan farmasi yang inovatif, konstruktif,
revolusioner dan terakreditasi di tingkat Nasional.
b) Mengembangkan penelitian di bidang farmasi demi kemajuan ilmu
farmasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
c) Melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat terutama
dalam pelayanan kefarmasian sebagai bentuk tanggung jawab sosial
demi meningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
d) Menjalin jaringan kerjasama guna pencapaian visi bagi program
akademik.
Berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan STIKES Sari Mulia, total mahasiswa PSIK
STIKES Sari Mulia pada tahun akademik 2017/2018 Jumlah mahasiswa yang
terdaftar aktif di Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia
semester II sebanyak 46 orang mahasiswa sedangkan jumlah mahasiswa
43
yang terdaftar aktif di Program Studi Farmasi STIKES Sari Mulia sebanyak
106 orang mahasiswa.
Pada perkembangannya, sejak 2009 lokasi kampus Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia bertempat dalam satu gedung dengan
bangunan Rumah Sakit Sari Mulia, barulah sejak tahun 2013 Program Studi
Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia memiliki gedung kampus secara mandiri
dan dilengkapi dengan fasilitas yang tersedia. Pada tahun 2015 dengan
bertambahnya Program Studi Farmasi menempati gedung dan fasilitas yang
sama.
STIKES Sari Mulia merupakan salah satu kampus yang menerapkan
Kebijakan Kampus bebas Asap Rokok (KBBR). Kebijakan kampus terkait
perilaku merokok pada mahasiswa dikampus berupa larangan merokok di
area kampus baik indoor maupun outdoor yang berlaku bagi semua
mahasiswa, dosen dan staff STIKES Sari Mulia yang lainnya.
B. Gambaran Karakteristik Responden
Jumlah mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 60
orang mahasiswa yang diambil dengan teknik simple random sampling Karena
jumlah populasi masing-masing responden tiap prodi berbeda, maka membagi
jumlah responden sebanyak 60 orang agar memiliki peluang yang sama
dengan teknik proportional random sampling. Berdasarkan hal tersebut maka
sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
sebanyak 18 orang dan Program Studi Farmasi sebanyak 42 orang.
Karakteristik responden penelitian dijabarkan dalam bentuk distribusi frekuensi
sebagai berikut:
44
Distribusi Mahasiswa STIKES Sari Mulia semester II berdasarkan Program
Studi dan Jenis Kelamin dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Program Studi
Jenis Kelamin
Total %
Laki-laki % Perempuan %
Ilmu Keperawatan 6 10,0 12 20,0 18 30,0
Farmasi 11 18,3 31 51,7 42 70,0
Jumlah 17 28,3 43 71,7 60 100
Tabel 4.1 menunjukan bahwa sebanyak 42 orang (70,0%) responden
merupakan mahasiswa Program Studi Farmasi yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 11 orang (18,3%) dan perempuan sebanyak 31 orang (51,7%),
Sedangkan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 18 orang
(30,0%) yang terdiri dari laki-laki sebanyak 6 orang (10,0%) dan perempuan
sebanyak 12 orang (20,0%).
C. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisis
univariat penelitian ini mendeskripsikan Pengetahuan dan Sikap Tentang
Penggunaan Shisha dan Vape.
45
a. Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape Mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape
Kategori Frekuensi %
Baik 52 86,7
Cukup 5 8,3
Kurang 3 5,0
Jumlah 60 100
Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 60 responden terdapat sebanyak 52
orang (86,7%) mahasiswa yang memiliki pengetahuan dengan kategori
baik.
b. Sikap Penggunaan Shisha dan Vape Mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Penggunaan Shisha dan Vape
Kategori Sikap Frekuensi %
Positif 14 23,3
Negatif 46 76,7
Jumlah 60 100
Tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 60 responden terdapat sebanyak 46
orang (76,7%) mahasiswa yang memiliki sikap negatif terhadap
penggunaan shisha dan vape.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Natoatmodjo, 2010).
46
Analisa tabulasi silang dan uji spearman hubungan pengetahuan
dengan sikap penggunaan tentang shisha dan vape pada mahasiswa prodi
Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia di perlihatkan pada
tabel 4.4
Tabel 4.4 Hubungan pengetahuan dengan sikap penggunaan tentang
shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan
Farmasi STIKES Sari Mulia
Pengetahuan
Sikap
Jumlah
Positif Negatif
N % N % N %
Baik 6 10,0 46 76,7 52 86,7
Cukup 5 8,3 0 0 5 8,3
Kurang 3 5,0 0 0 3 5,0
Jumlah 14 23,3 46 76,7 60 100
Uji Statistik spearman rank: p value = 0,001 < α 0,05 dan r = - 0.709
Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan uji spearman rank
diperoleh nilai p=0.000 oleh karena p<0.05 maka dinyatakan bahwa
adanya hubungan antara pengetahuan dengan sikap penggunaan tentang
shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan Farmasi
STIKES Sari Mulia. Koefisien korelasi (r) dengan nilai r = - 0.709
menunjukkan hubungan yang kuat (0,50-0,74). Berdasarkan koefisien
korelasi (r) yang bertanda negatif, ini berarti menunjukkan adanya arah
hubungan yang berlawanan. Artinya semakin baik pengetahuan tentang
shisha dan vape maka mahasiswa akan memiliki sikap negatif terhadap
penggunaan shisha dan vape, dan sebaliknya semakin kurang
pengetahuan tentang shisha dan vape maka mahasiswa akan memiliki
sikap positif terhadap penggunaan shisha dan vape.
47
D. Pembahasan
1. Pengetahuan Tentang Shisha dan Vape
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 60 responden dari
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi mayoritas
mempunyai pengetahuan yang baik tentang shisha dan vape yaitu
sebanyak 52 orang (86,7%). Hal ini sesuai dengan teori Agus (2013) yang
menyebutkan bahwa pengetahuan adalah informasi yang di peroleh
seseorang dari berbagai sumber terhadap suatu objek yang baik maupun
buruk sehingga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Syarfa, Ilyati (2015) yang
menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan tentang rokok pada
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagian besar mempunyai
tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap rokok yaitu sebanyak 187 orang
(90,8%). Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan memiliki tingkat
pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 99,0% karena responden merupakan
mahasiswa kesehatan yang mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan kesehatan dan bahaya yang diakibatkan dari kandungan rokok.
Pada Fakultas Dirasat Islamiyah responden yang memilki tingkat
pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 84,9% dan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yaitu sebanyak 83,1%. Mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah
dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tidak mempelajari ilmu kesehatan
tetapi hanya mengandalkan informasi dari internet, koran, iklan, bahkan
pembungkus rokok yang mencantumkan informasi tentang kandungan dan
bahaya merokok. Hal ini menyebabkan jumlah responden dengan tingkat
pengetahuan tinggi cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan
responden dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
48
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Munir, Misbakhul
(2018) yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang resiko
merokok pada mahasiswa di asrama putra UIN Sunan Ampel Surabaya
memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 88 orang (98%) dan hanya
2 orang (2%) yang memiliki pengetahuan kurang baik. Hal ini dikarenakan
mahasiswa memahami tentang risiko merokok yang akan berdampak
negatif bagi tubuh.
Hasil penelitian dari 8 soal tentang pengetahuan shisha dan vape yang
terdiri dari komponen pengertian, kandungan, dan dampak dari shisha dan
vape menunjukkan bahwa komponen pengetahuan yang paling tinggi
adalah kandungan yaitu sebanyak 35,0%. Hal ini dikarenakan mahasiswa
tersebut berlatarbelakang pendidikan sebagai mahasiswa yang
mempelajari ilmu kesehatan selama pendidikannya di lembaga formal
mengenai berbagai isu kesehatan di masyarakat termasuk perilaku dan
dampak buruk merokok shisha dan vape terhadap kesehatan.
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pendidikan,
pekerjaan, umur, lingkungan, dan sosial budaya. Pengetahuan yang
dimiliki responden tentang shisha dan vape akan mempengaruhi sikap
terhadap penggunaan shisha dan vape tersebut karena pengetahuan
merupakan peranan penting dalam pembentukan sikap seseorang.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek,
yaitu aspek positif dan negatif. Semakin banyak aspek positif dari objek
yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap
objek tersebut, begitu juga sebaliknya.
49
2. Sikap Pengunaan Shisha dan Vape
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 60 responden dari
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi mayoritas
memiliki sikap negatif terhadap penggunaan shisha dan vape yaitu
sebanyak 46 orang (76,7%). Dalam hal ini, sikap negatif diartikan sebagai
respon yang tidak mendukung terhadap penggunaan shisha dan vape,
sedangkan sikap positif diartikan sebagai respon yang mendukung
terhadap penggunaan shisha dan vape. Hal ini sesuai dengan teori Aiken
dan Marnat (2008) yang menyebutkan bahwa sikap merupakan respon
seseorang secara positif atau negatif terhadap suatu objek. Respon yang
negatif akan menumbuhkan sikap negatif terhadap objek sikap dan begitu
juga sebaliknya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Munir, Misbakhul (2018)
yang tertarik meneliti lebih dalam mengenai sikap remaja tentang risiko
merokok pada santri mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya karena
asrama putra UIN Sunan ampel memiliki aturan yang harus ditaati oleh
semua santri. Salah satu peraturan yang berlaku adalah dilarang merokok
di dalam gedung asrama. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 64%
mahasiswa bersikap baik atau dapat diartikan setuju mengenai risiko atau
dampak buruk dari merokok.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Dwi Muliyana, Ida
Leida M. Thaha (2013) yang menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas
Hasanuddin Makassar memiliki sikap negatif terhadap tindakan merokok
yaitu sebanyak 199 orang (52,6%) dan mahasiswa yang memiliki sikap
positif yaitu sebanyak 179 orang (47,3%).
Hasil penelitian dari 11 soal tentang sikap penggunaan shisha dan
vape yang terdiri dari komponen kognitif, afektif, dan konaktif menunjukkan
50
bahwa komponen sikap yang paling tinggi adalah konaktif yaitu sebanyak
34,1%. Hal tersebut didorong oleh adanya kemampuan dan pengetahuan
yang baik dari mahasiswa tentang masalah kesehatan dan bahaya
merokok. Sebagai calon tenaga kesehatan yang akan memberikan edukasi
kepada masyarakat maka mahasiswa diharapkan ikut serta dalam aksi
pencegahan merokok. Selain itu, STIKES Sari Mulia merupakan salah satu
kampus yang menerapkan Kebijakan Kampus bebas Asap Rokok (KBBR)
sehingga mahasiswa terbiasa berada dalam lingkungan yang bebas asap
rokok. Hal ini mendorong terbentuknya sikap mahasiswa yang negatif atau
tidak mendukung terhadap penggunaan rokok termasuk shisha dan vape.
Sikap terhadap suatu objek didasarkan atas keyakinan dan
pengetahuan tentang akibat positif dan negatif dari objek tersebut.
Penggunaan shisha dan vape dapat mengakibatkan dampak negatif bagi
kesehatan. Sikap yang positif atau mendukung terhadap penggunaan
shisha dan vape akan cenderung membuat niat seseorang untuk
menggunakan shisha dan vape dan sikap yang negatif atau tidak
mendukung terhadap penggunaan shisha dan vape akan cenderung
membuat niat seseorang untuk tidak menggunakan shisha dan vape
3. Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Penggunaan Tentang Shisha
Dan Vape Pada Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan Dan Farmasi
STIKES Sari Mulia
Berdasarkan hasil analisa bivariat menggunakan uji spearman rank
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan sikap tentang penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi
Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia dengan nilai p=0,000
dan nilai r = - 0.709 menunjukkan hubungan yang kuat dengan arah negatif.
Hal ini sesuai dengan teori Azwar (2011) yang menyebutkan bahwa
51
pengetahuan memegang peranan penting dalam pembentukkan sikap
seseorang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Chalampa, Bams (2010).
Berdasarkan hasil uji Chi-square pada penelitian tersebut diperoleh nilai p
= 0,001 (p < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan tentang dampak rokok bagi kesehatan dengan sikap siswa
terhadap rokok di SMKN 1 Makassar. Besarnya hubungan dari penelitian
ini ditunjukkan oleh nilai odds ratio sebesar 7,00 yang berarti bahwa siswa
yang memiliki pengetahuan kurang akan berisiko 7 kali memiliki sikap yang
tidak baik terhadap rokok dibandingkan dengan siswa yang memiliki
pengetahuan baik. Hasil penelitian ini dapat menunjukan bahwa semakin
baik pengetahuan seseorang, maka semakin baik pula sikap yang dimiliki
oleh seseorang tersebut, dimana dari pengalaman dan penelitian terbukti
bahwa sikap atau perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik
daripada sikap atau perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Pradana, Harsa Tri
(2014) yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara
pengetahuan dengan sikap remaja tentang merokok di program studi ilmu
keperawatan semester 4 dan 6 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
dengan nilai signifikansi p=0.07 (p > 0.05). Pada penelitian ini pengetahuan
responden tentang merokok tinggi, sedangkan untuk sikap responden
tentang merokok mendukung karena ada faktor lain yang mempengaruhi
sikap tentang merokok seperti faktor kepribadian, faktor pengaruh teman,
faktor orang tua, dan faktor iklan dan faktor lingkungan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan
responden tentang shisha dan vape yang memiliki dampak negatif maka
responden cenderung bersikap negatif atau tidak mendukung terhadap
52
penggunaan shisha dan vape, dan sebaliknya semakin kurang
pengetahuan tentang shisha dan vape maka responden cenderung
bersikap positif atau mendukung terhadap penggunaan shisha dan vape.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada beberapa mahasiswa yang
memiliki pengetahuan baik namun bersikap positif yang berarti mendukung
atau setuju dengan penggunaan shisha dan vape. Hal ini disebabkan
karena sikap tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tetapi terdapat
faktor lain yang juga dapat mempengaruhi sikap. Faktor lain yang dapat
mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi sebagai perokok atau
pengguna shisha dan vape, adanya pengaruh orang lain yang dianggap
penting seperti keluarga atau teman dan informasi dari media massa.
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti tidak melakukan penggalian
informasi mengenai riwayat penggunaan shisha dan vape kepada
responden.
52
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah adanya
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap tentang
penggunaan shisha dan vape pada mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan dan
Farmasi STIKES Sari Mulia dengan nilai p=0,000 dan nilai r = - 0.709 yang
menunjukkan hubungan yang kuat dengan arah negatif. Pada mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES Sari Mulia Semester II
menunjukan bahwa mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 52
orang (86,7%), cukup sebanyak 5 orang (8,3%), dan kurang sebanyak 3 orang
(5,0%). Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi STIKES
Sari Mulia semester II sebagian besar memiliki sikap negatif sebanyak 46
orang (76,7%) dan sikap positif sebanyak 14 orang (23,3%).
B. Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan untuk Institusi dapat membuat program pencegahan dan
penanggulangan masalah merokok dalam meningkatkan kesehatan
mahasiswa seperti sosialisasi dan edukasi mengenai dampak negatif rokok
termasuk shisha dan vape serta untuk lebih sering dan aktif untuk
merangkul mahasiswa untuk turut berperan serta dalam program hari
tanpa tembakau.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan untuk mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan mengenai
shisha dan vape dengan menggali informasi tentang fakta mengenai
53
shisha dan vape dengan mendalami hasil penelitian-penelitian terkait
shisha dan vape. Selain itu, mahasiswa perlu turut serta dalam
pencegahan perkembangan budaya shisha dan vape yang dapat
dicontohkan dengan aksi atau pembuatan media tentang pencegahan
shisha dan vape.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut
mengenai shisha dan vape kepada orang yang mempunyai riwayat pernah
mencoba atau sebagai pengguna shisha dan vape tersebut.
54
DAFTAR PUSTAKA
Agus. 2013. Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers.
Aiken, L.R. dan Marnat, G.G. 2008. Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi.
Terjemahan: Widiastuti, H. Jakarta: Indeks Araujo, D. 2009. Hubungan tingkat pengetahuan tentang merokok dengan perilaku
merokok mahasiswa Timor Leste di Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.
Jakarta : Rineka Cipta Azwar, S. 2011. Sikap dan Perilaku. Dalam: Sikap Manusia Teori dan
Pengukurannya edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia). 2015. Bahaya
rokok elektronik racun berbalut teknologi vol. 16 no. 5 [Internet]. Tersedia dalam: http://www.pom.go.id/new/ [diakses 22 November 2017]
Chalampa, Bams. 2010. Hubungan pengetahuan remaja tentang dampak rokok
bagi kesehatan dengan sikap siswa terhadap rokok di SMKN 1 Makassar [Skripsi]. Makassar: Universitas Hassanudin.
Dwi Muliyana, Ida Leida M. Thaha. 2013. Faktor yang berhubungan dengan
tindakan merokok pada mahasiswa universitas hasanuddin makassar. Jurnal MKMI. 109-119.
Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
GATS (Global Adult Tobacco Survey). 2015. The GATS atlas [Internet]. Tersedia
dalam: http://gatsatlas.org/ [diakses 9 Januari 2018] Hidayat, A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika Indra, M Fikri, Yesi Hasneli N dan Sri Utami. 2015. Gambaran psikologis perokok
tembakau yang beralih menggunakan rokok elektrik (vaporizer). Jurnal Online Mahasiswa. 2(2). 1285 - 1291.
Knishkowy B and Amitai Y. 2012. Water-pipe (narghile) smoking: an emerging
health risk behavior. Pediatrics. 116(1). 113 - 119.
Munir, Misbakhul. 2018. Pengetahuan dan sikap remaja tentang risiko merokok
pada santri mahasiswa di asrama UIN Sunan Ampel Surabaya [PDP]. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.
Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku kesehatan. Cetakan 2 Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
55
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pradana, Harsa Tri. 2014.Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku
remaja tentang merokok di Program Studi Ilmu Keperawatan semester 4 dan 6 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah.
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar). 2013. Badan penelitian dan pengembangan
kesehatan kementerian RI tahun 2013 [Internet]. Tersedia dalam: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf [diakses 11 Mei 2017]
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Syarfa, Ilyati. 2015. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok dan
Nikotin Dependen Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan , Sikap dan
Perilaku Manusia.. Yogyakarta : Nuha Medika.
WHO (World Health Organization). 2015. WHO global report on trends in
prevalence of tobacco smoking. Switzerland [Internet]. Tersedia dalam:
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/156262/1/9789241564922_eng.pdf?ua=1 [diakses 9 januari 2018].
WHO (World Health Organization). 2015. Advisory note: waterpipe tobacco
smoking: health effects, research needs and recommended actions for regulators – 2nd ed. Switzerland [Internet]. Tersedia dalam:
http://www.who.int/tobacco/publications/prod_regulation/waterpipesecondedition/en/ [diakses 9 januari 2018].
LAMPIRAN
RENCANA JADWAL PENELITIAN
Jenis Kegiatan Kegiatan
Waktu
2017 2018
Juli Ags Sep Okt Nov Des Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan 1. Menelaah kepustakaan, observasi kondisi yang menjadi masalah
2. Pengajuan masalah yang akan diteliti
Penyusunan Proposal
1. Pengajuan Bab I
2. Pengajuan Bab II
3. Pengajuan Bab III
Pengumpulan Data
Pengumpulan data Primer dan Sekunder
Pengolahan Data
1. Editing
2. Tabulasi Data
3. Analisa Data
Penulisan Laporan Skripsi
1. Pembuatan Draft
2. Penulisan Awal
3. Editing
4. Penulisan Final
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin :
Prodi :
Dengan ini bersedia untuk menjadi subjek penelitian dalam penelitian.
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan dari
penelitian ini maka saya menyatakan bahwa bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini. Karena saya menyadari sepenuhnya manfaat terhadap ilmu
pengetahuan.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan yang sadar-
sesadarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Banjarmasin, 2018
Responden
(.........................................)
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TENTANG PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE PADA MAHASISWA PRODI ILMU KEPERAWATAN DAN
FARMASI STIKES SARI MULIA
Petunjuk Pengisian :
1. Saya mohon kiranya saudara dapat meluangkan waktu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan, saya menjamin kerahasian saudara
dalam pengisian kuesioner ini.
2. Beri jawaban untuk setiap pertanyaan (jangan dikosongi).
3. Beri tanda centang (√) pada kolom yang tersedia
4. Atas kesediaan saudara/i saya ucapkan terimakasih.
Inisial : ………………
Jenis Kelamin : ………………
Prodi : ………………
TTD
Responden
.……………………………
A. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang menurut Saudara paling tepat dengan
memberi tanda centang (√) jawaban tersebut.
No Pertanyaan Ya Tidak
1.
Apakah shisha merupakan rokok yang berasal dari
India atau Timur Tengah?
2.
Apakah shisha adalah alat berupa tabung besar
seperti gelas piala yang dilengkapi dengan selang
untuk menghisap tembakau?
3.
Apakah vape merupakan alat elektronik yang
berbentuk seperti rokok dan bila dihisap akan
mengeluarkan asap?
4. Apakah bahan utama pada shisha adalah tembakau
padat yang menggunakan pembakaran?
5. Apakah shisha dan vape memiliki varian rasa?
6.
Menurut anda, apakah di dalam shisha dan vape
terdapat zat kimia yang berbahaya?
7.
Apakah zat kimia yang terdapat dalam shisha dan
vape meliputi nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik,
timah, logam, e-liquid, propilen glikol?
8. Apakah penyakit menular seperti TBC tidak dapat
disebarkan melalui pipa shisha?
B. Kuesioner Sikap
Beri tanda centang (✓) pada tempat yang sesuai dengan jawaban kamu.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Menurut saya penggunaan shisha dan vape
dapat menimbulkan kecanduan.
2. Menurut saya adanya shisha dan vape
berdampak pada timbulnya para perokok
baru.
3. Saya merasa terganggu dengan orang yang
menggunakan shisha dan vape di tempat
umum.
4. Saya lebih tertarik menggunakan shisha dan
vape karena memiliki varian rasa
dibandingkan rokok biasa.
5. Saya tidak tertarik menggunakan shisha dan
vape karena hanya membuang uang.
6. Jika teman saya menggunakan shisha atau
vape, maka saya membiarkannya.
7. Jika ada salah satu anggota keluarga yang
menggunakan shisha atau vape didalam
rumah, maka saya akan menegurnya.
8. Jika tidak menggunakan shisha dan vape
maka saya akan dikucilkan oleh teman
saya.
9. Saya menggunakan shisha atau vape agar
dapat mempererat pergaulan saat
berkumpul.
10. Saya menggunakan shisha atau vape
karena dapat mengurangi stress dan
memberikan inspirasi dalam belajar.
11. Saya merasa senang menggunakan shisha
atau vape karena membuat saya lebih
percaya diri.
Kisi-kisi instrumen pengetahuan tentang shisha dan vape
No Komponen No Item Pertanyaan Jawaban Ya
Pertanyaan Jawaban
Tidak
Jumlah
1. Pengertian 1, 2, 3, 4 1, 2, 3, 4 - 4
2. Kandungan 5, 6, 7 5, 6, 7 - 3
3. Dampak 8 - 8 1
Jumlah 8
Kisi-kisi instrumen sikap penggunaan shisha dan vape
No Komponen No Item Sikap Positif Sikap Negatif Jumlah
1. Kognitif 1, 2 - 1, 2 2
2. Afektif 3, 4, 5, 8, 11
4, 8, 11 3, 5 5
3. Konaktif 6, 7, 9, 10 6, 9, 10 7 4
Jumlah 11
MASTER TABEL UJI VALIDITAS PENGETAHUAN SHISHA DAN VAPE
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2
2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1
3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
5 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2
11 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2
13 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2
15 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2
17 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
19 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2
20 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1
21 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1
23 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2
24 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
25 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1
26 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 2
27 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2
28 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
Ket Valid Valid Valid Tidak Valid
Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid Tidak Valid
KETERANGAN:
Pada item dari kuesioner pengetahuan tentang shisha dan vape
Pernyataan yang tidak valid dan dibuang sebanyak 7 pernyataan
Pernyataan yang valid sebanyak 8 pernyataan yaitu:
P1
P2
P3
P5 menjadi P4
P6 menjadi P5
P7 menjadi P6
P8 menjadi P7
P14 menjadi P8
Nilai Reabilitas : 0,805 yang berarti reabilitas tinggi
MASTER TABEL UJI VALIDITAS SIKAP PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14
1 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 1 1 1
2 1 1 4 2 1 3 2 1 1 3 1 1 1 1
3 1 2 2 2 2 1 1 4 1 2 1 1 1 1
4 3 1 4 2 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1
5 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2
6 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 2 1 3 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1
8 3 1 4 1 1 3 1 4 2 4 1 1 1 1
9 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 2 2
10 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
11 2 1 4 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1
12 2 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
13 2 2 4 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2
14 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
15 2 2 4 1 3 3 4 3 4 3 2 3 3 1
16 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4
17 3 2 3 2 1 3 3 1 3 3 4 1 3 1
18 4 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1
19 3 2 3 2 2 3 4 1 3 4 1 1 3 1
20 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4
21 3 1 3 2 1 3 4 3 3 3 3 4 3 4
22 4 3 4 3 1 3 4 3 3 1 2 1 2 4
23 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 1 1 3 3
24 4 1 4 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 4 1 1 4 3 1 3 2 2 1 3 3
26 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3
27 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 1 1 3 3
28 1 1 3 1 1 2 3 2 3 1 1 2 1 1
29 1 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1
30 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1
Ket Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Valid Tidak Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
KETERANGAN:
Pada item dari kuesioner sikap penggunaan shisha dan vape
Pernyataan yang tidak valid dan dibuang sebanyak 3 pernyataan
Pernyataan yang valid sebanyak 11 pernyataan yaitu:
P2 menjadi P1
P4 menjadi P2
P5 menjadi P3
P6 menjadi P4
P8 menjadi P5
P9 menjadi P6
P10 menjadi P7
P11 menjadi P8
P12 menjadi P9
P13 menjadi P10
P14 menjadi P11
Nilai Reabilitas : 0,887 yang berarti reabilitas tinggi
MASTER TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN
No.Resp JK PRODI KET
1 2 1 perempuan keperawatan
2 1 1 laki-laki keperawatan
3 2 1 perempuan keperawatan
4 2 1 perempuan keperawatan
5 1 1 laki-laki keperawatan
6 2 1 perempuan keperawatan
7 1 1 laki-laki keperawatan
8 2 1 perempuan keperawatan
9 2 1 perempuan keperawatan
10 2 1 perempuan keperawatan
11 2 1 perempuan keperawatan
12 1 1 laki-laki keperawatan
13 1 1 laki-laki keperawatan
14 2 1 perempuan keperawatan
15 1 1 laki-laki keperawatan
16 2 1 perempuan keperawatan
17 2 1 perempuan keperawatan
18 2 1 perempuan keperawatan
19 1 2 laki-laki farmasi
20 1 2 laki-laki farmasi
21 2 2 perempuan farmasi
22 1 2 laki-laki farmasi
23 1 2 laki-laki farmasi
24 2 2 perempuan farmasi
25 2 2 perempuan farmasi
26 1 2 laki-laki farmasi
27 2 2 perempuan farmasi
28 2 2 perempuan farmasi
29 2 2 perempuan farmasi
30 2 2 perempuan farmasi
31 1 2 laki-laki farmasi
32 2 2 perempuan farmasi
33 2 2 perempuan farmasi
34 2 2 perempuan farmasi
35 2 2 perempuan farmasi
36 1 2 laki-laki farmasi
37 2 2 perempuan farmasi
38 1 2 laki-laki farmasi
39 2 2 perempuan farmasi
40 2 2 perempuan farmasi
41 2 2 perempuan farmasi
42 2 2 perempuan farmasi
43 1 2 laki-laki farmasi
44 2 2 perempuan farmasi
45 2 2 perempuan farmasi
46 2 2 perempuan farmasi
47 2 2 perempuan farmasi
48 2 2 perempuan farmasi
49 2 2 perempuan farmasi
50 2 2 perempuan farmasi
51 2 2 perempuan farmasi
52 2 2 perempuan farmasi
53 2 2 perempuan farmasi
54 2 2 perempuan farmasi
55 2 2 perempuan farmasi
56 2 2 perempuan farmasi
57 2 2 perempuan farmasi
58 1 2 laki-laki farmasi
59 1 2 laki-laki farmasi
60 2 2 perempuan farmasi
MASTER TABEL PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG SHISHA DAN VAPE
No.Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total KET
1 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
2 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
4 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
6 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
8 1 1 1 1 1 0 1 1 7 baik
9 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
10 1 1 1 1 0 1 1 1 7 baik
11 1 1 1 0 1 1 1 0 6 cukup
12 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
13 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
14 0 1 1 1 1 1 1 1 7 baik
15 0 0 1 1 1 1 1 1 6 cukup
16 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
17 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
18 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
19 0 0 1 0 1 1 1 0 4 kurang
20 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
21 1 1 1 0 1 1 1 0 6 cukup
22 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik
23 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik
24 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik
25 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik
26 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
27 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik
28 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik
29 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
30 0 0 0 1 0 1 1 1 4 kurang
31 0 0 0 1 0 1 1 0 3 kurang
32 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
33 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik
34 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
35 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
36 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik
37 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
38 1 1 1 1 0 1 1 1 7 baik
39 1 1 1 1 1 0 0 1 6 cukup
40 1 1 1 1 1 1 1 0 7 baik
41 1 0 1 1 1 1 1 0 6 cukup
42 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
43 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
44 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
45 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
46 1 1 1 1 1 1 0 1 7 baik
47 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
48 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
49 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
50 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
51 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
52 1 1 1 1 1 0 1 1 7 baik
53 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
54 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
55 1 1 1 1 0 1 1 1 7 baik
56 1 1 1 1 1 0 1 1 7 baik
57 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
58 1 1 1 1 1 1 1 1 8 baik
59 1 0 1 1 1 1 1 1 7 baik
60 1 1 1 0 1 1 1 1 7 baik
Total 55 54 58 47 55 56 54 49 428
MASTER TABEL PENELITIAN SIKAP PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE
No.Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 Total KET
1 3 2 3 4 1 3 2 3 3 2 2 28 positif
2 2 2 3 3 1 3 3 3 4 3 1 28 positif
3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 14 negatif
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif
5 3 3 2 2 1 3 2 1 2 2 1 22 negatif
6 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 13 negatif
7 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 15 negatif
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif
9 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif
10 2 1 1 2 1 1 1 2 1 4 2 18 negatif
11 1 2 3 1 4 2 4 3 4 2 2 28 positif
12 1 1 2 3 3 2 2 1 1 1 1 18 negatif
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif
14 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 17 negatif
15 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2 27 positif
16 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 negatif
17 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 14 negatif
18 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 15 negatif
19 4 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 32 positif
20 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif
21 2 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 29 positif
22 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 14 negatif
23 1 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 16 negatif
24 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 30 positif
25 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 28 positif
26 2 2 2 4 1 1 3 1 1 1 2 20 negatif
27 2 2 2 4 1 1 3 1 1 1 2 20 negatif
28 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 33 positif
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 negatif
30 2 1 4 3 4 3 3 1 3 2 2 28 positif
31 2 2 4 3 2 3 3 2 4 2 2 29 positif
32 2 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 18 negatif
33 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13 negatif
34 2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 17 negatif
35 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 21 negatif
36 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 17 negatif
37 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 14 negatif
38 3 3 3 2 1 1 2 1 1 1 1 19 negatif
39 2 2 3 4 3 3 2 2 4 2 1 28 positif
40 2 2 4 3 1 3 4 4 3 3 3 32 positif
41 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 25 positif
42 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 negatif
43 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 16 negatif
44 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13 negatif
45 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 13 negatif
46 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 13 negatif
47 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13 negatif
48 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 14 negatif
49 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 15 negatif
50 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 14 negatif
51 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 18 negatif
52 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif
53 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 16 negatif
54 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 15 negatif
55 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif
56 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 negatif
57 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 negatif
58 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 negatif
59 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 21 negatif
60 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 18 negatif
Total 102 88 118 112 92 109 105 91 98 90 87 1092
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGETAHUAN SHISHA DAN VAPE
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.805 8
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Pernyataan1 8.50 3.362 .549 .779
Pernyataan2 8.73 3.720 .633 .774
Pernyataan3 8.73 3.720 .633 .774
Pernyataan5 8.50 3.431 .505 .787
Pernyataan6 8.77 4.047 .437 .797
Pernyataan7 8.60 3.559 .501 .786
Pernyataan8 8.43 3.220 .609 .769
Pernyataan14 8.57 3.633 .421 .799
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKAP PENGGUNAAN SHISHA DAN VAPE
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.887 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Pernyataan2 19.17 43.247 .705 .874
Pernyataan4 19.13 45.154 .604 .880
Pernyataan5 19.23 43.771 .632 .877
Pernyataan7 18.17 40.833 .555 .882
Pernyataan8 18.87 41.706 .488 .887
Pernyataan9 18.53 40.533 .770 .867
Pernyataan10 18.83 42.764 .515 .883
Pernyataan11 19.27 45.926 .365 .890
Pernyataan12 19.23 41.013 .648 .874
Pernyataan13 18.90 38.645 .846 .860
Pernyataan14 19.00 39.310 .699 .871
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN
JK
Total Laki-laki Perempuan
PRODI Keperawatan Count 6 12 18
% within PRODI 33.3% 66.7% 100.0%
% within JK 35.3% 27.9% 30.0%
% of Total 10.0% 20.0% 30.0%
Farmasi Count 11 31 42
% within PRODI 26.2% 73.8% 100.0%
% within JK 64.7% 72.1% 70.0%
% of Total 18.3% 51.7% 70.0%
Total Count 17 43 60
% within PRODI 28.3% 71.7% 100.0%
% within JK 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 28.3% 71.7% 100.0%
TABULASI SILANG SPEARMAN RANK
Pengetahuan * Sikap Crosstabulation
Sikap
Total Negatif Positif
Pengetahuan Kurang Count 0 3 3
Expected Count 2.3 .7 3.0
% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%
% within Sikap .0% 21.4% 5.0%
% of Total .0% 5.0% 5.0%
Cukup Count 0 5 5
Expected Count 3.8 1.2 5.0
% within Pengetahuan .0% 100.0% 100.0%
% within Sikap .0% 35.7% 8.3%
% of Total .0% 8.3% 8.3%
Baik Count 46 6 52
Expected Count 39.9 12.1 52.0
% within Pengetahuan 88.5% 11.5% 100.0%
% within Sikap 100.0% 42.9% 86.7%
% of Total 76.7% 10.0% 86.7%
Total Count 46 14 60
Expected Count 46.0 14.0 60.0
% within Pengetahuan 76.7% 23.3% 100.0%
% within Sikap 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 76.7% 23.3% 100.0%
Hasil SPSS
Correlations
Pengetahuan Sikap
Spearman's rho Pengetahuan Correlation Coefficient 1.000 -.709**
Sig. (2-tailed) . .000
N 60 60
Sikap Correlation Coefficient -.709** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
RIWAYAT HIDUP
Nama : Devi Kharismawati
Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 31 Oktober 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Anggota Keluarga: Ayah : Sumadi
Ibu : Destianingsih
Saudara : Yudi Dwi Prayogo
Alamat : Jl.A.Yani Km 5,5 Komp.R.Suprapto TNI-AD No.
12 Rt. 04
No.Telp : 081272290681
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Formal : SDN Percontohan Kuripan 2 Lulusan 2008
SMPN 23 Banjarmasin Lulusan 2011
SMAN 13 Banjarmasin Lulusan 2014
STIKES Sari Mulia Banjarmasin Tahun 2014 s/d
sekarang