hubungan atribusi orang tua pada kesulitan...

131
i HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Gloria Hartanti Simanjuntak NIM : 109114161 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR

    ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

    Program Studi Psikologi

    Oleh :

    Gloria Hartanti Simanjuntak

    NIM : 109114161

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

    JURUSAN PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    Karya ini saya persembahkan untuk :

    Orang tua saya yang kuat,

    diri sendiri dan mereka yang sedang berjuang melawan dirinya

    sendiri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN BELAJAR

    ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

    Gloria Hartanti Simanjuntak

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atribusi orang tua pada kesulitan

    belajar anak dan motivasi belajar anan. Subjek penelitian ini adalah 34 orang anak yang berada

    dalam masa perkembangan pertengahan dan akhir anak dengan renta usia 6 – 14 tahun yang masih

    aktif bersekolah dan 34 orang ibu yang memiliki anak dengan karakteristik tersebut. Hipotesis

    penelitian ini adalah adanya hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan

    motivasi belajar anak. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan sua skala dalam model

    Likert yaitu skala Atribusi dan skala Motivasi Belajar. Reliabilitas kedua skala diperoleh dengan

    teknik Alpha – Cronbach dari program SPSS for windows versi 16.00. Berdasarkan uji asumsi

    yang dilakukan dengan mengunakan korelasi Pearson Product Moment dengan program SPSS for

    windows versi 16.00 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,260 dengan signifikansi sebesar

    0,069 (p > 0,01), yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara atribusi orang tua dan

    motivasi belajar anak.

    Kata kunci : Motivasi Belajar, Atribusi Orang Tua, Kesulitan Belajar Anak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    CORRELATION PARENT’S ATTRIBUTION TO CHILD’S DIFFICULTY

    LEARNING AND CHILD’S MOTIVATION TO LEARN

    Gloria Hartanti Simanjuntak

    ABSTRACT

    This research aimed to find out the correlation between parent’s attribution to child’s

    difficulty learning and child’s motivation to learn. Subjects in this research consisted of 34 childs

    who was in their mid and late child, has 6-14 years old, still active in school and 34 mothers who

    have child with this characteristics. Hypothesis in this research there was correlation correlation

    between parent’s attribution to child’s difficulty learning and child’s motivation to learn. Data in

    this research were obtained by use two Likert scales, Atrribution scale and Motivation to Learn

    scale. Reliability of scales were obtained by use Alpha- Cronbach technique of SPSS program for

    windows version 16.00. The assumption test were obtained by Chi Square technique of SPSS

    program for windows version 16.00 and were obtained significance level was 1,000 ( p>0,05),

    which was there no correlation between parent’s attribution to child’s difficulty learning and

    child’s motivation to learn.

    Keywords : Motivation to Learn, Parent’s Attribution, Child’s Difficulty Learning

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,

    karunia, pertolongan, kasih dan bimbinga-Nya pada penulis sehingga penulis

    mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Atribusi Orang Tua

    pada Kesulitan Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak” dalam rangka

    memenuhi salah satu syarat kelulusan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

    Dharma, Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini penulis

    mendapatkan begitu banyak bantuan dan doa dari berbagai pihak. pada

    kesempatan ini, dengan penuh rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih

    kepada :

    1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, Msi. selaku Dekan Fakultas Psikologi.

    2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M. Si. selaku Ketua Program Studi

    Fakultas Psikologi,arahan

    3. Alm. Ibu Dra. Lusia Partidarmanastiti, M.S. selaku dosen pembimbing

    akademik dan dosen pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan,

    semangat, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis.

    4. Ibu Sylvia Carolina MYM, M. Si selaku dosen pembimbing skripsi atas

    waktu dan dukungan yang diberikan kepada penulis untuk tetap optimis

    dalam menyelesaikan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi atas bimbingan, pengarahan, dan

    didikannya kepada penulis selama penulis menjalani perkuliahan di

    Fakultas Psikologi.

    6. Karyawan di sekretariat Fakultas Psikologi dan di Laboratorium Fakultas

    Psikologi atas bantuannya dalam menyempurnakan perjuangan penulis

    untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

    7. Bapak Drs. Hotlan Simanjuntak selaku ayah atas dukungan, doa, nasehat,

    arahan, semangat, rasa percaya yang telah diberikan kepada penulis

    sehingga penulis mampu menempuh perkuliah di Fakultas Psikologi

    Universitas Yogyakarta ini. Terima kasih atas kesabaran dan kasih sayang

    yang telaha diberikan kepada penulis sehingga penulis menjadi optimis

    dan semangat dalam menghadapi kendala-kendala selama menyelesaikan

    pendidikan Psikologi ini.

    8. Ibu Rimenda Surbakti, S.Pd. selaku ibu atas kasih sayang dan kesabaran

    yang tidak pernah habis, atas kepercayaan dan keoptimisan akan

    kemampuan penulis, atas dukungan dan doa yang diberikan kepada

    penulis. Penulis tidak akan mampu percaya diri bila bukan karena ibu

    Rimenda Surbakti yang mengajarkannya kepada penulis.

    9. Bapak Herry Ferdinan Linggom Suranta Simanjuntak, S. T. dan keluarga

    selaku saudara atas perhatiannya, kasih sayangnya yang diberikan kepada

    penulis. Penulis juga berterima kasih karena banyak hal yang telah dibagi

    oleh Bapak Herry Ferdinan Linggom Suranta Simanjuntak sehingga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    wawasan penulis semakin terbuka dan mampu memandang sesuatu dari

    sisi yang berbeda.

    10. Saudara Mazmur Arnoldi Simanjuntak, S.T. selaku saudara atas perhatian

    dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis. Penulis juga

    berterima kasih karena penulis mampu memjadi pribadi yang lebih kuat,

    disiplin, lebih realistis, lebih tangguh, mampu memprioritaskan hal yang

    penting, lebih fokus dan lebih berani berkat kritikan dan tukar pikiran dari

    saudara Mazmur Arnoldi Simanjuntak.

    11. Teman-teman seperjuangan Psikologi 2010 atas kerja sama dan

    dukungannya. Semoga kita bisa menjadi berkat dimana pun kita berada.

    12. Sahabat-sahabat Naposobulung di gereja Huria Kristen Batak Protestan

    Yogyakarta atas dukungan, pengalaman, dan perhatiannya kepada penulis.

    Semua apa pun yang terjadi sungguh sangat berarti. Rogate, Jansen, Ruth,

    Deni, Areri, Okta, Bang Iwan, Etha, Ariva, Frangki, Gabriel, Wulan,

    Daniel, David, Riki, Bang Riko,Yanti, Naomi, Firman, Janwesh, Mario,

    Tulus dan sahabat-sahabat lainnya yang tidak sempat disebutkan disini

    namun ada didalam hati.

    13. Semua pihak yang membantu penulis dalam mencari data penelitian atas

    bantuannya. Bantuan ini sungguh sangat berarti bagi penulis.

    14. Semua pihak yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi subjek

    penelitian.

    15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat

    terima kasih.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

    itu, penulis sangat terbuka terhadap masukan berupa kritik dan saran agar skripsi

    ini dapat menjadi lebih baik dan sempurna. Penulis juga berharap bahwa skripsi

    ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang memerlukannya.

    Penulis

    Gloria Hartanti Simanjuntak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................... v

    ABSTRAK................................................................................................... vi

    ABSTRACT................................................................................................ vii

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............ viii

    KATA PENGANTAR................................................................................ ix

    DAFTAR ISI............................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL....................................................................................... xvii

    DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xviii

    BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah............................................................................. 7

    C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 7

    D. Manfaat Penelitian............................................................................ 7

    1. Manfaat Teoritis......................................................................... 7

    2. Manfaat Praktis.......................................................................... 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    BAB II. LANDASAN TEORI.................................................................... 8

    A. Motivasi Belajar............................................................................... 8

    1. Definisi Motivasi Belajar........................................................... 8

    a. Definisi Motivasi................................................................ 8

    b. Definisi Belajar................................................................... 8

    2. Karakteristik Anak dengan Motivasi Belajar Tinggi................. 9

    3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar........................... 10

    4. Aspek Motivasi Belajar............................................................. 10

    B. Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak............................ 11

    1. Atribusi...................................................................................... 11

    a. Definisi Atribusi................................................................. 11

    b. Dimensi Atribusi................................................................. 12

    c. Sumber Kesalahan Atribusi................................................ 13

    d. Faktor yang Mempengaruhi Atribusi Orang Tua pada

    Anak....................................................................................

    14

    2. Kesulitan Belajar....................................................................... 17

    a. Definisi Kesulitan Belajar.................................................. 17

    b. Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Kesulitan

    Belajar.................................................................................

    18

    c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Anak............................. 18

    d. Jenis Kesulitan Belajar......................................................... 20

    3. Anak dan Orang Tua.................................................................. 21

    a. Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir Anak.... 21

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    b. Perkembangan Hubungan Anak dan Orang Tua.................. 23

    C. Dinamika Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar

    Anak dan Motivasi Belajar Anak.....................................................

    23

    D. Hipotesis........................................................................................... 26

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................ 28

    A. Jenis Penelitian................................................................................. 28

    B. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................ 28

    C. Definisi Operasional ........................................................................ 28

    D. Subjek Penelitian.............................................................................. 29

    E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel...................................... 30

    F. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 30

    G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur................................................. 37

    1. Validitas...................................................................................... 37

    2. Reliabilitas.................................................................................. 37

    3. Seleksi Aitem.............................................................................. 38

    H. Teknik Analisis Data........................................................................ 42

    1. Uji Normalitas............................................................................ 42

    2. Uji Linearitas.............................................................................. 42

    3. Uji Hipotesis............................................................................... 43

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 44

    A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 44

    B. Deskripsi Subjek............................................................................... 45

    C. Deskripsi Data Penelitian................................................................. 46

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    D. Hasil Penelitian................................................................................. 51

    1. Uji Asumsi.................................................................................. 51

    a. Uji Normalitas...................................................................... 51

    b. Uji Linearitas........................................................................ 52

    2. Uji Hipotesis............................................................................... 53

    E. Pembahasan...................................................................................... 54

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 57

    A. Kesimpulan....................................................................................... 57

    B. Saran................................................................................................. 57

    1. Subjek Penelitian........................................................................ 57

    2. Guru............................................................................................ 58

    3. Penelitian Selanjutnya................................................................ 58

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 60

    LAMPIRAN................................................................................................ 63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Diagram 2.1 Skema Hubungan Atribusi Orang Tua pada Kesulitan

    Belajar Anak dan Motivasi Belajar Anak.............................

    27

    Tabel 3.1 Blue Print Skala Atribusi Sebelum Uji Coba.......................... 34

    Tabel 3.2 Blue Print Sebaran Aitem pada Skala Atribusi Sebelum Uji

    Coba.........................................................................................

    35

    Tabel 3.3 Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba............. 36

    Tabel 3.4 Blue Print Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar Sebelum

    Uji Coba...................................................................................

    36

    Tabel 3.5 Blue Print Seleksi Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba..... 39

    Tabel 3.6 Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba.... 40

    Tabel 3.7 Blue Print Seleksi Aitem Skala Motivasi Belajar Setelah Uji

    Coba.........................................................................................

    41

    Tabel 3.8 Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba.... 42

    Tabel 4.1 Deskripsi Ibu............................................................................ 45

    Tabel 4.2 Deskripsi Anak......................................................................... 46

    Tabel 4.3 Deskripsi Data Penelitian......................................................... 47

    Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian Dimensi Atribusi............................ 48

    Tabel 4.5 Uji Normalitas.......................................................................... 51

    Tabel 4.6 Uji Liniearitas.......................................................................... 52

    Tabel 4.7 Uji Hipotesis............................................................................ 53

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 :

    Skala Atribusi dan Motivasi Belajar..........................................................

    63

    Lampiran 2 :

    Hasil Seleksi Aitem Skala Atribusi dan Motivasi Belajar.........................

    90

    Lampiran 3 :

    Reliabilitas Skala Atribusi dan Motivasi Belajar.......................................

    97

    Lampiran 4 :

    Uji Deskriptif Mean Empirik.....................................................................

    99

    Lampiran 5 :

    Uji Normalitas............................................................................................

    102

    Lampiran 6 :

    Uji Linearitas..............................................................................................

    110

    Lampiran 7 :

    Uji Hipotesis...............................................................................................

    112

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Kesulitan belajar merupakan keadaan dimana anak mengalami

    hambatan dalam proses belajar yang membuat anak tidak dapat mencapai

    hasil belajar atau prestasi yang maksimal (Rumini dalam Irham dan Wiyani,

    2014). Banyak jenis hambatan dalam proses belajar seperti kekacauan

    belajar, ketidakmampuan anak dalam mengikuti kegitan belajar,

    ketidakmampuan anak dalam menguasai materi pelajaran, keterlambatan

    anak dalam memahami materi, dan anak yang berpotensi tinggi memiliki

    prestasi yang rendah (Warkitri dalam Irham dan Wiyani, 2014).

    Kesulitan belajar ini memiliki faktor penyebabnya sendiri-sendiri.

    Menurut Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham dan Wiyani, 2014) faktor-

    faktor penyebab hambatan belajar anak dapat dikategorikan kedalam dua

    sumber yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak (eksternal) dan faktor

    yang berasal dari dalam diri anak (internal). Faktor eksternal merupakan

    penyebab yang berasal dari luar diri anak seperti kondisi ruangan belajar,

    beratnya materi pembelajaran, cara guru dalam menerangkan materi,

    gangguan dari teman sekelas, gangguan dari beban pekerjaan lain diluar

    sekolah yang menggangu anak dalam belajar diluar sekolah, kodisi keluarga

    anak. Faktor internal beberapa diantaranya seperti kesehatan anak,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    kemampuan intelegensi anak, kondisi fisik anak, kepercayaan diri anak,

    motivasi belajar anak.

    Reformasi dalam dunia pendidikan Indonesia sudah sungguh sangat

    diperlukan (Baswedan, 2014). Perhatian yang dibutuhkan untuk merevolusi

    kondisi pendidikan Indonesi tentunya tidak hanya cukup dari pemerintah

    saja namun juga sangat diperlukan bantuan dari tiap keluarga. Keluarga

    adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak. Kinerja akademik

    anak sangat didukung dan dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi didalam

    rumah atau bersama keluarganya.

    Sebelum dapat membantu anak dalam mengatasi kesulitan beljar yang

    dialaminya, baik pemerintah maupun orang tua perlu untuk melihat hal-hal

    apa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar tersebut dapat muncul

    sehingga prestasi yang diraih anak rendah. Setiap anak memiliki faktor

    penyebab yang berbeda-beda namun salah satu faktor eksternal umum yang

    menjadi hambatan adalah mutu pendidikan Indonesia yang masih buruk.

    Masih terdapat 75% sekolah di Indonesia yang tidak memenuhi standar

    layanan minimum pendidikan (Baswedan, 2014). Nilai rata-rata uji

    kompetensi guru di Indonesia sebesar 44,5 dimana nilai ini masih jauh dari

    nilai yang diharapan yaitu 70. Berdasarkan pada pemetaan The Learning

    Curve-Pearson pada tahun 2013 dan 2014 menunjukkan bahwa mutu

    pendidikan Indonesia berada pada posisi ke 40 dari 40 negara.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Faktor eksternal tidak hanya datang dari pihak sekolah saja, kondisi

    keluarga juga memiliki pengaruh bagi prestasi yang dapat diraih oleh anak

    didik. Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak.

    Kinerja akademik anak sangat didukung dan dipengaruhi oleh hal-hal yang

    terjadi didalam rumah atau bersama keluarganya (Baswedan, 2014). Dengan

    kata lain adalah bila keluarga tidak dapat berperan baik dan kurang mampu

    mendukung anak dalam pendidikannya dapat menjadi tambahan hambatan

    bagi anak untuk mencapai prestasi yang maksimal.

    Ada banyak hal yang dapat keluarga, terutama orang tua, berikan bagi

    anak untuk dapat mendukung anak dalam proses belajarnya seperti

    memasukkan anak kedalam sekolah yang berfasilitas lengkap yang tentunya

    didukung oleh ekonomi keluarga, komunikasi yang baik dan positif, waktu

    bersama anak, membantu anak untuk disiplin, mengapresiasi hasil belajar

    anak, dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyak hal yang dapat

    dilakukan orang tua pada anak, beberapa perilaku orang tua pada anak

    dipengaruhi oleh atribusi orang tua pada anaknya.

    Atribusi adalah proses individu mengidentifikasi penyebab perilaku

    orang lain yang kemudian mencoba memahami sifat yang menetap dari

    orang lain tersebut (Baron dan Byrne, 2004). Atribusi merupakan bentuk

    dasar dan yang mempengaruhi bentuk dari sosial kognitif seseorang atau

    pola pemikiran seseorang (Miller, 1995). Pola pemikiran orang tua

    mengenai anaknya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    bagaimana perilaku orang tua terhadap anaknya, yang karenanya akan

    mempengaruhi pola perkembangan anak.

    Dalam beratribusi pada umumnya individu atau orang tua melihat

    suatu perilaku melalui tiga dimensi (Baron dan Byrne, 2004). Pertama

    adalah dimensi locus (sebab-akibat) dimana orang tua melihat apakah faktor

    penyebab prestasi rendah anak berasal dari dalam diri anak atau luar diri

    anak. Kedua adalah stability (stabil-tidak stabil) dimana orang tua

    mempertimbangkan apakah faktor penyebab hadir secara konsisten hadir

    atau tidak selalu hadir mempengaruhi perilaku anak. Ketiga adalah

    Controllability (dapat dikontrol-tidak dapat dikontrol) dimana orang tua

    mempertimbangkan apakah faktor penyebab merupakan hal yang dapat

    dikendalikan oleh anak atau tidak.

    Selain faktor eksternal, faktor internal anak pun ikut berpengaruh pada

    munculnya kesulitan belajar pada anak. Rasa malas, kurang disiplin, tidak

    punya daya juang, motivasi belajar yang kurang merupakan faktor – faktor

    internal anak yang dapat mengganggu anak dalam belajar. Seperti dimensi

    ketiga dari atribusi diatas, faktor internal anak dapat dimasukkan kedalam

    dua kategori yaitu faktor internal yang dapat dikontrol oleh anak dan faktor

    internal yang tidak dapat dikontrol oleh anak.

    Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang dapat

    dikontrol oleh anak. Motivasi belajar anak dipengaruhi oleh dua hal yaitu

    hal yang berada dalam diri anak dan hal yang berada diluar diri anak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    (Winkel dalam Khodijah, 2014). Hal yang berada dalam diri anak yang

    dapat mempengaruhi motivasi belajar anak salah satunya adalah sikap anak.

    Kekuatan kontrol anak ini ditentukan oleh bagaimana sikap anak dalam

    mengatasi hambatan belajar demi mencapai tujuan belajar yang dicita-

    citakan. Bila anak bersikap lemah terhadap hambatan yang ada, bisa jadi

    motivasi belajar anak rendah dan bila anak bersikap tegas dan kuat untuk

    mencapai tujuan belajarnya bisa menjadikan motivasi belajar anak tinggi.

    Selain hal yang berada dalam diri anak, motivasi belajar anak juga

    dipengaruhi oleh hal yang berada diluar diri anak. Hal yang berada diluar

    diri anak yang dapat mempengaruhi motivasi belajar anak salah satunya

    adalah peran dari orang tua. Apakah orang tua memberikan penghargaan

    ataukah orang tua hanya memberikan hukuman bagi anak tentunya

    mempengaruhi bagaimana motivasi belajar anak. Sampai pada penjelasan

    ini kita dapat melihat bahwa motivasi belajar anak tidak hanya dapat

    dikontrol oleh anak saja namun juga berada dibawah pengaruh orang tua.

    Hal ini ikut turut menjelaskan bagaimana pola perilaku orang tua

    mempengaruh pola perkembangan anak.

    Hubungan antara orang tua dan anak tentu penting bagi pendidikan

    anak seperti yang telah dibahas sebelumnya, walau pun seiring berjalannya

    tumbuh kembang anak tingkat ketergantungan anak pada orangtua menurun

    (Desmita, 2008). Walau pun ketergantungan anak menurun namun anak,

    terutama anak yang berada pada periode pertengahan dan akhir, tetap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    meluangkan banyak perhatiannya pada orang tuanya. Anak memperhatikan,

    memperlajari dan memahami bagaimana perilaku, sikap, motivasi orang tua

    serta aturan yang dimainkan oleh orang tua. Selain bentuk perilaku yang

    terlihat langsung oleh anak, hal-hal seperti motivasi orang tua, harapan

    orang tua terhadap anak juga dapat dipahami dan disadari oleh anak yang

    tentunya memberikan banyak pengaruh bagi kondisi intrinsik anak seperti

    kepercayaan diri dan lain lainnya. Melihat kepada bagaimana pola

    pemikiran orang tua dapat mempengaruhi pola pertumbuhan anak, maka

    penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan atribusi orang

    tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    Bagaimana hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar

    anak dan motivasi belajar anak ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan

    antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi anak.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi di

    bidang ilmu pengetahuan Psikologi terutama pada bidang atribusi orang

    tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak.

    2. Manfaat Praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

    berguna bagi masyarakat, terutama bagi orang tua, guru dan peneliti

    berikutnya mengenai hubungan atribusi orang tua pada kesulitan belajar

    anak dan motivasi belajar anak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Motivasi Belajar

    1. Definisi Motivasi Belajar

    a. Definisi Motivasi

    Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Movere (Prawira, 2011).

    Motivasi merupakan suatu kekuatan yang mendorong dan yang

    mengarahkan perilaku individu (Petri dalam Khodijah, 2014). Kekuatan

    tersebut ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi

    (tindakan) individu untuk dapat mencapai tujuannya (McDonald dalam

    Khodijah, 2014). Selain sebagai pendorong, motivasi juga menjaga

    kelangsungan perilaku individu tersebut (Eggen dan Kauchak dalam

    Khodijah, 2014). Maslow (dalam Prawira, 2011) menyebutkan bahwa

    motivasi bersifat tetap, tidak berakhir, berfluktuasi, kompleks dan

    menjadi karakteristik dasar bagi perilaku individu. Berdasarkan pada

    beberapa definisi ini dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya

    dorong dalam diri individu yang ditandai dengan timbulnya afektif dan

    perilaku individu untuk mencapai tujuannya.

    b. Definisi Belajar

    Belajar adalah proses mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba

    sesuatu sendiri, mendengarkan dan mengikuti petunjuk (Spears dalam

    Khodijah, 2014). Belajar juga dapat diartikan sebagai proses memperoleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    pengetahuan, memperoleh kompetensi, mempertajam keterampilan,

    membentuk kebiasaan, membentuk sikap, mengatasi kendala dan proses

    beradaptasi (Crow dkk; Bell dkk dalam Khodijah, 2014). Sejalan dengan

    definisi sebelumnya, belajar merupakan proses kognitif yang

    mentransformasikan stimulus dari lingkungan ke dalam fase pemrosesan

    informasi untuk memperoleh suatu kapabilitas yang baru (Gagne dan

    Briggs dalam Khodijah, 2014). Belajar merupakan proses dimana anak

    memadukan konsep baru dan konsep lama yang telah diterimanya dari

    lingkungan (Fosnot dkk dalam Khodijah, 2014). Proses belajar anak

    ditandai oleh berubahnya perilaku anak yang disebabkan oleh

    pengalaman belajar anak (Cronbach dalam Khodijah, 2014). Perilaku

    atau tingkah laku hasil belajar anak tersebut memiliki sifat yang relatif

    menetap pada diri anak (Morgan dalam Mustaqim, 2001). Kesimpulan,

    belajar merupakan proses mengamati, membaca, mengimitasi, mencoba,

    mendengarkan dan mengikuti petunjuk untuk memperoleh pengetahuan,

    kompetensi, mempertajam keterampilan, membentuk kebiasaan yang

    baik, memperoleh kemampuan mengatasi kendala dan membantu proses

    beradaptasi.

    2. Karakteristik Anak dengan Motivasi Belajar Tinggi

    Menurut Irham dan Wiyani (2014), Anak yang memiliki motivasi

    belajar tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut:

    a. Anak memiliki ketekunan dalam belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    b. Anak tidak mudah putus asa atau memiliki ketahanan untuk tetap

    berusaha ketika menghadapi hambatan dalam belajar.

    c. Anak mampu mempertahan fokus selama belajar.

    d. Anak aktif terlibat selama proses belajar.

    3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

    Menurut Winkel (dalam Khodijah, 2014), faktor yang mempengaruhi

    motivasi belajar anak adalah sebagai berikut :

    a. Faktor intrinsik

    Faktor intrinsik merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

    anak. Motivasi intrinsik dapat berupa kepribadian, kebutuhan, minat,

    nilai, aspirasi, pengalaman, pendidikan, cita-cita dan sikap yang dimiliki

    oleh anak.

    b. Faktor ekstrinsik

    Faktor ekstrinsik merupakan faktor yang berasal dari hal diluar diri

    anak. Faktor ekstrinsik dapat berupa hukuman atau penghargaan dari

    guru dan atau orang tua.

    4. Aspek Motivasi Belajar

    Menurut Chernis dan Goleman (dalam Azizah, 2014) motivasi belajar

    memiliki beberapa aspek yaitu :

    a. Dorongan mencapai sesuatu

    Anak dengan motivasi belajar yang baik memiliki tujuan dan

    berjuang untuk mencapai tujuannya tersebut.

    b. Komitmen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Anak memiliki rasa memiliki tugas dan kewajiban untuk belajar

    dengan baik. Anak memiliki rasa tangung jawab untuk menyelesaikan

    tugas-tugas yang dimilikinya dengan baik.

    c. Inisiatif

    Inisiatif merupakan pemikiran pribadi anak untuk memulai

    menyelesaikan tugasnya tanpa disuruh terlebih dahulu oleh orang tua.

    Inisiatif juga merupakan kesiapan untuk bertindak atau melakukan

    sesuatu berdasakan peluang atau kesepatan yang tersedia.

    d. Optimis

    Optimis adalah sikap gigih dalam mengejar tujuan walau pun anak

    mengalami kegagalan atau kemunduran. Optimis membuat anak tidak

    gampang menyerah dan putus asa ketika mengalami kegagalan atau

    kesulitan dalam kegiatan belajarnya.

    B. Atribusi Orang tua pada Kesulitan Belajar anak.

    1. Atribusi

    a. Definisi Atribusi

    Atribusi adalah proses individu mengidentifikasi penyebab perilaku

    orang lain yang kemudian mencoba memahami sifat yang menetap dari

    orang lain tersebut (Baron dan Byrne, 2004). Manusia umumnya tidak

    puas hanya mengetahui apa yang dilakukan oleh orang lain, tetapi juga

    ingin tahu alasan dibalik perilaku tersebut. Selain itu artibusi juga

    diartikan sebagai usaha individu dalam memahami perilaku orang lain

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    yang kemudian individu menarik kesimpulan mengenai apa yang

    mendasari perilaku orang lain tersebut (Dayakisni dan Hundaniah, 2009).

    Kesimpulan, atribusi merupakan upaya aktif individu untuk mengetahui

    serta memahami hal-hal yang melatarbelakangi perilaku orang lain.

    b. Dimensi Atribusi

    Wiener (dalam Khodijah, 2014) menjelaskan tiga dimensi atribusi

    yaitu:

    1) Sebab – Akibat (locus)

    Ketika individu mengatribusikan perilaku orang lain maka

    individu mencoba memahami faktor yang menyebabkan perilaku

    tersebut apakah berasal dari faktor luar diri (eksternal) atau faktor

    yang berasal dari dalam diri (internal) orang tersebut.

    2) Stabil – Tidak Stabil (Stability)

    Selanjutnya individu mempertimbangkan apakah faktor

    penyebab perilaku tersebut bersifat stabil atau tidak stabil. Bersifat

    stabil artinya penyebab perilaku tersebut hadir secara konsisten

    mempengaruhi perilaku orang tersebut. Bersifat tidak stabil artinya

    penyebab perilaku tersebut tidak konsisiten hadir atau tidak selalu

    hadir mempengaruhi perilaku orang tersebut.

    3) Dapat Dikontrol – Tidak Dapat Dikontrol ( Controllability )

    Individu pada umumnya juga mempertimbangkan sebab

    perilaku tersebut apakah merupakan hal yang dapat dikendalikan oleh

    pelaku atau hal yang berada diluar kendali pelaku. Pada umumnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    untuk dapat beratribusi dalam dimensi ini, individu secara otomatis

    juga beratribusi melalui dimensi sebab-akibat. Sehingga yang terjadi

    adalah individu mempertimbangkan sebab perilaku tersebut

    merupakan hal internal yang dapat dikendalikan, hal eksternal yang

    dapat dikendalikan, hal internal yang tidak dapat dikendalikan atau hal

    eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh pelaku.

    c. Sumber Kesalahan Atribusi

    Baron dan Byrne (2004) menjelaskan beberapa sumber dasar

    kesalahan dalam atribusi sebagai berikut :

    1) Bias Korespondensi

    Bias korespondensi adalah kecenderungan individu

    mengabaikan penyebab eksternal yang jelas ikut mempengaruhi

    timbulnya suatu perilaku. Bias ini disebabkan oleh karena individu

    terlalu memfokuskan perhatiaannya pada perilaku orang lain, sehingga

    konteks dimana perilaku itu terjadi menjadi terabaikan

    2) Efek Aktor Pengamat

    Efek aktor pengamat adalah kecenderungan untuk mengatribusi

    perilaku diri disebabkan oleh faktor eksternal dan perilaku orang lain

    disebabkan oleh faktor internal. Bias ini dapat terjadi karena individu

    menyadari pengaruh eksternal pada perilakunya sendiri, namun tidak

    menyadari pengaruh eksternal tersebut pada perilaku orang lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    3) Bias Mengutamakan Diri Sendiri

    Bias mengutamakan diri adalah kecenderungan mengatribusikan

    perilaku diri yang positif sebagai akibat dari faktor internal dan

    perilaku diri yang negatif sebagai akibat faktor eksternal. Bias ini

    terjadi karena pada umumnya manusia menyukai keberhasilan dan

    mempercayai bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari

    dirinya sendiri bukan akibat dari hal-hal yang berasal dari luar dirinya.

    Bias ini juga dapat terjadi karena manusia pada umumnya memiliki

    kebutuhan untuk melindungi diri dan meningkatkan self esteem.

    d. Faktor yang Mempengaruhi Atribusi Orang Tua pada Anak

    Menurut Scott A Miller dalam Jurnalnya yang berjudul “ Parents’s

    Attributions for Their Children’s Behavior” faktor – faktor yang dapat

    mempengaruhi atribusi orang tua pada perilaku anak adalah sebagai

    berikut :

    1) Faktor Objek Atribusi (Anak)

    a) Usia Anak

    Menurut Miller, orang tua akan memberikan penjelasan yang

    berbeda mengenai perilaku anaknya yang berumur 5 tahun dengan

    anaknya yang berumur 15 tahun. Hal ini dapat dikarenakan anak

    umur 5 tahun memiliki kemampuan berfikir yang lebih rendah

    dibandingkn dengan anak berusia 15 tahun. Pada umumnya, anak

    yang berusia lima tahun masih lebih banyak membutuhkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    bimbingan dan krontrol dari orang yang lebih dewasa untuk

    membantunya mengontrol perilakunya sendiri.

    b) Jenis Kelamin Anak

    Jenis kelamin anak juga mempengaruhi atribusi orang tua,

    terutama pada prestasi yang diharapkan dari anak. Didapati bahwa

    ibu lebih menaruh harapan lebih tinggi pada anak lelaki mengenai

    prestasi anak dimasa depan dibandingkan pada anak perempuan.

    Ibu didapati lebih mudah puas pada prestasi yang diperoleh oleh

    anak perempuannya dan tidak terlalu menaruh harapan besar pada

    pencapaian anak perempuan dimasa depannya.

    c) Bentuk Perilaku Anak

    Yang terakhir adalah perilaku anak yang akan diatribusi,

    apakah perilaku tersebut baik atau buruk. Didapati bahwa ibu

    memiliki kecenderungan untuk mengatribusi perilaku yang positif

    pada karateristik dan personal sang anak dari pada

    menghubungkannya pada pengaruh eksternal. Berlaku juga

    sebaliknya, yaitu ibu cenderung mengatribusikan perilaku negatif

    dengan pengaruh eksternal pada anak.

    2) Faktor Subjek (Orang tua)

    Atribusi yang berbeda juga dapat timbul walaupun orang tua

    mengatribusikan perilaku yang sama pada anak yang sama. Hal ini

    secara umum dapat dikarenakan oleh pengalam atau emosi yang

    berbeda yang dialami oleh orang tua.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    a) Faktor dari perbedaan antara ayah dan ibu

    Dari beberapa penelitian didapat beberapa perbedaan antara

    atribusi ayah dan ibu. Ayah lebih sering menghubungkan pengaruh

    eksternal pada perilaku anak dibandingkan dengan ibu. Disisi

    lainnya ibu didapati lebih sering melihat pengaruh pengasuhan ibu

    sendiri pada perilaku anak dibandingkan oleh ayah. Walau pun

    tidak dapat dipastikan secara utuh perbedaan ini, namun tidak dapat

    dipungkiri bahwa ibu dan ayah memiliki perbedaan dalam

    mengatribusi perilaku anak.

    b) Individual differences among parents

    Emosi atau mood yang sedang dialami oleh orang tua ketika

    mengatribusi anak juga mempengaruhi atribusi itu sendiri. Seperti

    didapati bahwa ibu yang sedang marah akan lebih cenderung

    mengatribusi perilaku anak dengan lebih negatif. Atau juga ketika

    ibu sedang senang, ibu juga akan cenderung mengatribusi perilaku

    bermasalah anak dengan lebih negatif.

    c) Cross Cultural Comparisons

    Culture atau budaya keluarga juga mempengaruhi atribusi

    orang tua. Budaya yang berbeda menaruh nilai-nilai dan harapan

    yang berbeda pula, seperti budaya timur seperti Jepang dan China

    lebih menaruh perhatian pada effort dari pada abiliti anak

    dibandingkan dengan orang tua dari US.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    d) Parent versus other adults

    Tentu saja bila dibandingkan orang dewasa yang lain orang

    tua akan lebih bias ketika mengatribusi perilaku anaknya. Namun

    juga tidak dapat dipungkiri juga bahwa orang tua memiliki

    pengalaman bersama anak dan pengetahuan lebih mengenai anak

    mereka dibandingkan orang lain, seperti guru. Namun bila kita

    melihat lebih spesifik pada masalah bagaimana performasi anak

    dalam perlajaran disekolah, tentu saja atribusi guru akan lebih tepat

    dibandingkan dengan orang tua, selain itu juga guru memiliki data

    murid lain yang bisa dibandingkan pada prestasi si anak.

    e) Parent versus childrens

    Orang tua bisa saja mengatribusi perilaku anak secara positif,

    namun bagi anak itu sendiri sebagai perilaku bisa saja memiliki

    atribusi yang berbeda dari orang tuanya yang tentunya akan lebih

    akurat dibandingkan dengan atribusi yang dibuat oleh orang tua.

    2. Kesulitan Belajar

    a. Definisi Kesulitan Belajar

    Kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak menunjukkan

    kesenjangan antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi

    akademik yang dicapai anak pada kenyataannya (Blassic dan Jones

    dalam Irham dan Wiyani, 2014). Kesulitan belajar juga dapat diartikan

    sebagai suatu keadaan dimana anak mengalami hambatan-hambatan

    dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat mencapai hasil yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    optimal (Rumini dalam Irham dan Wiyani, 2014). Dapat disimpulkan

    bahwa kesulitan belajar adalah keadaan dimana prestasi anak jauh lebih

    rendah dibandingkan dengan potensi yang dimiliki oleh anak

    dikarenakan adanya hambata-hambatan yang dialami anak selama proses

    belajar.

    b. Karakteristik Umum Anak yang Mengalami Kesulitan Belajar

    Karakteristik umum anak yang mengalami kesulitan belajar adalah

    sebagai berikut (Bassett dkk; Chalfant; National Joint Committee on

    Learning Disabilities dalam Ormrod, 2008) :

    1) Sulit mempertahankan atensi ketika datang distraksi.

    2) Keterampilan membaca buruk.

    3) Strategi belajar dan menghafal buruk.

    4) Sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak.

    5) Kurang memahami diri dan memiliki motivasi rendah dalam

    menyelesaikan tugas akademik terutama bagi mereka yang tidak

    menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi mereka.

    6) Keterampilan motorik yang buruk.

    7) Keterampilan sosial yang buruk.

    c. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Anak

    Abu Ahmadi dan Supriyono (dalam Irham dan Wiyani, 2014)

    menjelaskan faktor penyebab kesulitan belajar sebagai berikut :

    1) Faktor Intern

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Faktor Intern adalah faktor penyebab yang berasal dari diri anak.

    Faktor intern dibagi menjadi dua yaitu :

    a) Faktor Fisiologis

    Faktor fisiologis yang menyebabkan anak mengalami

    kesulitan belajar diantaranya adalah sakit keras, kurang sehat,

    kelemahan atau cacat tubuh, dan lain sebagainya.

    b) Faktor Psikologis

    Faktor psikologis yang dapat menyebabkan anak mengalami

    kesulitan belajar diantaranya adalah inteligensi rendah, bakat

    rendah, minat rendah, motivasi rendah, kesehatan mental yang

    kurang baik, kepribadian dan kebutuhan yang khusus.

    2) Faktor Ekstern

    Faktor ekstern adalah faktor penyebab kesulitan belajar yang

    berasal dari luar diri anak. Faktor Eksternal dibagi menjadi dua yaitu:

    a) Faktor Nonsosial

    Faktor nonsosial penyebab kesulitan belajar diantaranya

    adalah peralatan belajar yang tidak memadai dan tidak lengkap,

    kondisi ruang belajar yang kurang layak, kurikulum yang tidak

    efetif diterapkan bagi keselurahan anak, waktu proses belajar-

    mengajar yang tidak disiplin, kurangnya tenaga guru, guru yang

    kurang mampu mengampu mata pelajaran, guru yang menuntut

    standar yang terlalu tingi bagi kemampuan anak dan lain

    sebagainya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    b) Faktor Sosial

    Faktor sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada

    anak diantaranya adalah kondisi keluarga yang tidak mendukung

    proses belajar anak, hubungan antara guru dan anak, hubungan

    orang tua dan anak, pola pengasuhan orang tua, hubungan antar

    saudara, teman bermain dan lingkungan sosial yang tidak

    mendukung dan tidak sesuai dengan proses belajar anak diluar

    sekolah.

    d. Jenis Kesulitan Belajar

    Warkitri (dalam Irham dan Wiyani, 2014) menjelaskan beberapa

    jenis kesulitan belajar yang sering dialami oleh anak sebagai berikut :

    1) Kekacauan Belajar

    Kekacauan belajar adalah ketika proses belajar anak terganggu

    karena munculnya suatu hal yang bertentangan dengan tujuan awal

    dari pembelajarannya. Hal tersebut seperti teman yang mengganggu

    selama proses belajar dikelas atau seperti tanggung jawab pekerjaan

    rumah yang terlalu berat sehingga anak tidak memiliki waktu dan

    tenaga untuk belajar kembali dirumah.

    2) Ketidakmampuan Belajar

    Ketidakmampuan belajar adalah ketika anak menunjukkan

    gejala tidak mampu mengikuti kegiatan belajar dan atau menghindari

    kegiatan belajar sehingga hasil belajar yang dicapai rendah.

    3) Disfungsi Belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Disfungsi belajar adalah ketika anak tidak mampu menguasai

    materi pelajaran walau sudah mengikuti proses belajar dengan tekun.

    Pada jenis kesulitan belajar ini, anak tidak menunjukkan adanya

    gangguan secara mental, alat indra, ataupun gangguan fisik dan

    psikologis lainnya.

    4) Kurang Berprestasi

    Kurang berprestasi adalah ketika anak dengan potensi

    intelektual tinggi atau diatas normal memiliki prestasi belajar yang

    rendah.

    5) Lambat Belajar

    Lambat Belajar adalah ketika anak sangat lambat menerima dan

    memahami materi yang dipelajarinya dan membutuhkan waktu yang

    lebih lama dibandingkan anak lain yang memiliki potensi intelektual

    yang sama.

    3. Anak dan Orang Tua

    a. Perkembangan Masa Pertengahan dan Masa Akhir Anak.

    Periode masa pertengahan dan masa akhir anak menurut

    Aristoteles (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) berlangsung sejak

    usia 7 tahun sampai 14 tahun. Disamping itu, Kohnstamm (dalam

    Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyatakan bahwa periode ini

    berlangsung dari umur 6 tahun hingga 12 tahun. Ahli lainnya, Hurlock

    (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010), menyatakan bahwa periode ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    berlangsung mulai usia 6 tahun hingga 11 tahun. Maka, berdasarkan

    pada pendapat tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa periode

    pertengahan dan akhir anak atau masa anak sekolah (school age)

    berlangsung pada usia 6 tahun hingga 14 tahun.

    Desmita (2008) menyatakan bahwa salah satu tanda yang

    menunjukkan bahwa anak mulai memasuki masa pertengahan dan masa

    akhir anak adalah masuknya anak ke sekolah dasar. Aristoteles dan

    Kohnstamm (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyebut periode

    ini sebagai masa anak sekolah. Sejalan dengan hal tersebut, Havighurst

    (dalam Husdarta dan Kusmaedi, 2010) menyatakan bahwa salah satu

    tugas perkembangan anak pada periode ini adalah mengembangkan

    keterampilan-keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan

    berhitung. Ketika anak memasuki usia 7 tahun, Piaget (dalam Santrock,

    2002) menjelaskan bahwa terjadi perkembangan kognitif pada anak

    yaitu berkembangnya pemikiran praoperasional menjadi pemikiran

    operasional konkret. Pemikiran operasional konkret adalah operasi dari

    tindakan mental yang memungkinkan anak untuk melakukan secara

    mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik. Berdasarkan pada

    beberapa penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa salah satu karakteriktik

    yang nampak pada anak yang memasuki periode ini adalah

    berkembangnya pemikiran kognitif anak yang beriringan dengan tugas

    perkembangan anak yaitu mengembangkan keterampilannya dalam

    membaca, menulis dan berhitung.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Perkembangan Hubungan Anak dan Orang Tua.

    Pada periode ini tingkat ketergantungan anak pada orang tua

    berkurang dibandingkan dengan periode perkembangan sebelumnya

    (Desmita, 2008). Kontrol dari orang tua terhadap anak juga ikut

    berkurang seiring anak memasuki periode ini. Hal ini tidak mengartikan

    bahwa orang tua benar-benar melepas kontrolnya pada anak namun orang

    tua tetap mengontrol atau mengawasi anaknya secara tidak langsung.

    Pada periode pertengahan dan akhir anak ini, anak lebih banyak

    mempelajari dan memahami mengenai sikap, motivasi orang tua, aturan

    dalam keluarga yang memampukan anak untuk lebih dapat

    mengendalikan tingkah lakunya sendiri.

    C. Dinamika Hubungan Atribusi Orang tua pada Kesulitan Belajar Anak dan

    Motivasi Belajar Anak.

    Kesulitan belajar adalah keadaan dimana prestasi anak jauh lebih rendah

    dibandingkan dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Hal ini dapat

    dikarenakan adanya hambatan-hambatan yang dialami anak selama proses

    belajar.

    Pada umumnya anak yang mengalami kesulitan belajar menunjukkan

    beberapa ciri perilaku lain seperti sulit mempertahankan atensi ketika datang

    distraksi, keterampilan membaca buruk, strategi belajar dan menghafal buruk,

    sulit menyelesaikan tugas yang melibatkan penalaran abstrak, kurang

    memahami diri, motivasi belajar rendah terutama bagi anak yang tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    menerima bantuan khusus dalam bidang yang sulit bagi anak, keterampilan

    motorik buruk dan keterampilan sosial buruk ( Bassett dkk; Chalfant; National

    Joint Committee on Learning dalam Ormrod, 2008).

    Motivasi belajar yang rendah menjadi ciri bagi anak yang mengalami

    kesulitan belajar, terutama bagi anak yang tidak menerima bantuan khusus

    dalam bidang yang sulit bagi anak (Bassett dkk, Chalfant, National Joint

    Committee on Learning Disabilities dalam Ormrod, 2008). Motivasi belajar

    adalah daya dorong dalam diri anak untuk mengamati, membaca, mengimitasi,

    mencoba, mendengarkan dan mengikuti petunjuk dengan tujuan untuk

    memperoleh pengetahuan, kompetensi, mempertajam keterampilan,

    membentuk kebiasaan yang baik, memperoleh kemampuan mengatasi kendala

    dan membantu proses beradaptasi.

    Anak dengan motivasi yang tinggi memiliki ciri seperti memiliki

    ketekunan dalam belajar, tidak mudah putus asa atau memiliki ketahanan untuk

    tetap berusaha ketika menghadapi hambatan dalam belajar, mampu

    mempertahankan fokus selama belajar, aktif terlibat selama proses belajar

    (Irham dan Wiyani, 2004).

    Meningkatkan motivasi belajar anak merupakan salah satu langkah yang

    dapat diambil untuk membantu anak mengatasi kesulitan belajar. Menurut

    Winkel (dalam Khodijah, 2014) ada dua golongan faktor yang dapat

    mempengaruh tinggi-rendahnya motivasi belajar anak yaitu faktor intrinsik dan

    faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri

    anak seperti kebutuhan, kemampuan, kepribadian dsb. Faktor ekstrinsik adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    faktor yang berasal dari luar diri anak seperti dukungan dari orang tua. Hal ini

    menunjukkan bahwa selain peran dari diri sendiri, peran dari luar diri anak pun

    diperlukan guna meningkatkan motivasi belajar anak.

    Peran dari orang tua dibutuhkan dalam membantu anak menunbuhkan

    motivasi belajarnya, terutama bagi anak-anak yang mengalami kesulitan

    belajar. Atribusi orang tua pada kesulitan belajar adalah upaya aktif orang tua

    untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar tersebut.

    Menurut Wiener (dalam Kodijah, 2014) atribusi memiliki tiga dimensi

    yaitu dimensi locus, stability dan controllability. Dix dan Grusec (dalam

    Miller, 1995) menemukan bahwa atribusi orang tua pada perilaku anak

    merupakan faktor utama yang mepengaruhi respon orang tua terhadap perilaku

    anak. Bagaimana perilaku anak mendapatkan respon dari orang tua ditentukan

    oleh bagaimana atribusi orang tua pada perilaku anak tersebut. Secara garis

    besar hasil penelitian Dix dan Grusec menemukan bahwa perilaku anak yang

    negatif akan membuat orang tua lebih marah ketika orang tua mengatribusikan

    perilaku negatif disebabkan oleh faktor yang berada dari dalam diri anak yang

    dapat dikontrol oleh anak.

    Respon orang tua sampai kepada anak dalam interaksi antara orang tua

    dengan anaknya. Dalam interaksi antara orang tua dan anak ini, anak

    mempelajari dan memahami mengenai sikap, motivasi, perilaku dari orang

    tuanya (desmita,2009). Ketika orang tua dapat memberikan respon yang tepat

    pada anak, sesuai dengan kebutuhan anak dalam menghadapi kesulitan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    belajarnya, sehingga anak merasa terpahami. Hal ini dapat menjadi salah satu

    faktor eksternal dalam meningkatkan motivasi belajar anak.

    D. Hipotesis Penelitian

    Berdasarkan uraian di atas hipotesis pada penelitian ini adalah adanya

    hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi

    belajar anak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Interaksi antara anak dan orang tua

    SKEMA HUBUNGAN ATRIBUSI ORANG TUA PADA KESULITAN

    BELAJAR ANAK DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK

    Anak mengalami kesulitan

    belajar

    Orang tua

    mengatribusikan kesulitan

    belajar anak

    Orang tua memberikan

    reaksi kepada anak dalam

    bentuk emosi dan perilaku

    anak memperhatikan reaksi

    orang tua terkait kesulitan

    belajar yang dialaminya

    Karakteristik umum anak yang mengalami

    kesulitan belajar adalah sebagai berikut

    (Bassett dkk; Chalfant; National Joint

    Committee on Learning Disabilities dalam

    Ormrod, 2008) :

    1) Sulit mempertahankan atensi ketika datang distraksi.

    2) Keterampilan membaca buruk. 3) Strategi belajar dan menghafal buruk. 4) Sulit menyelesaikan tugas yang

    melibatkan penalaran abstrak.

    5) Kurang memahami diri dan memiliki motivasi rendah dalam menyelesaikan

    tugas akademik terutama bagi mereka

    yang tidak menerima bantuan khusus

    dalam bidang yang sulit bagi mereka.

    6) Keterampilan motorik yang buruk. 7) Keterampilan sosial yang buruk.

    anak merasa dipahami dan

    terbantu dalam mengatasi

    kesulitan belajarnya

    motivasi belajar tinggi

    Atribusi orang tua

    mempengaruhi reaksi

    orang tua pada anak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional.

    Penelitian korelasional adalah penelitian yang meneliti sejauh mana variasi

    dalam satu faktor berkaitan dengan variasi dalam faktor lainnya berdasarkan

    pada koefisien korelasi (Suryabrata, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk

    meneliti hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan anak dan motivasi

    belajar anak.

    B. Identifikasi Variabel Penelitian

    Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut :

    1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah atribusi orang tua pada kesulitan

    belajar anak.

    2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar anak.

    C. Definisi Operasional

    Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Atribusi Orang Tua pada Kesulitan Belajar Anak

    Atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak adalah upaya aktif

    orang tua untuk mengetahui serta memahami hal-hal yang melatarbelakangi

    munculnya hambatan yang dialami anak selama proses belajar. Atribusi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    orang tua dalam penelitian ini diukur dengan mengunakan skala atribusi

    berdasarkan pada dimensi atribusi Wiener yaitu dimensi sebab-akibat

    (locus) dan dapat dikontrol-tidak dapat dikontrol (controllability).

    2. Motivasi Belajar

    Motivasi belajar merupakan daya dorong dalam diri anak untuk

    mengamati, membaca, mengitimasi, mencoba, mendengarkan dan

    mengikuti petunjuk dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan,

    kompetensi, mempertajam keterampilan, membentuk kebiasaan yang baik,

    memperoleh kemampuan mengatasi kendala dan membantu proses

    beradaptasi. Motivasi belajar dalam penelitian ini akan diukur dengan

    menggunakan skala motivasi belajar yang berdasarkan pada aspek motivasi

    belajar Chernis dan Goleman yaitu dorongan mencapai sesuatu, komitmen,

    inisiatif, optimis. Nilai skor yang tinggi pada skala motivasi belajar

    menunjukkan bahwa anak memiliki motivasi belajar yang tinggi. Nilai skor

    rendah dalam skala motivasi belajar menunjukkan bahwa anak memiliki

    motivasi belajar yang rendah.

    D. Subjek Penelitian

    Penelitian ini melibatkan subjek dengan karakteristik sebagai berikut :

    1. Anak periode pertengahan dan akhir, rentan usia 6 – 14 tahun, duduk di

    Sekolah Dasar.

    2. Ibu yang memiliki anak dengan karakteristik nomor satu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang

    diteliti (Sarwono, 2006). Populasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan

    subjek penelitian yang hendak diteliti (Widi, 2010). Populasi dalam peneliti

    adalah Ibu dan anak yang bertempat tinggal di daerah Yogyakarta dan

    sekitarnya.

    2. Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik pengambilan sampel adalah penentuan terhadap bagian dari

    jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan harus bersifat

    representatif (Sugiyono, 2013).Teknik pengambilan sampel yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposif. Teknik sampling

    purposif merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan

    pertimbangan tertentu.

    F. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan skala psikologis. Skala psikologis adalah alat ukur yang

    dugunakan untuk mengukur aspek-aspek atau atribut afektif (Azwar, 1999).

    Terdapat dua skala dalam penelitian ini yaitu skala atribusi dan skala motivasi

    belajar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    1. Skala Atribusi

    Jenis skala yang digunakan untuk skala atribusi adalah skala Likert.

    Skala atribusi terdiri dari daftar pernyataan dimana Ibu diminta untuk

    memberikan respon kesetujuan-ketidaksetujuannya pada isi pernyataan

    tersebut. Format respon dalam skala atribusi adalah sebagai berikut :

    STM : sangat tidak menyebabkan

    TM : tidak menyebabkan

    N : tidak menentukan pendapat

    M : menyebabkan

    SM : sangat menyebabkan

    Aitem-aitem pernyataan dalam skala Likert memiliki dua sifat yaitu

    favorabel dan tidak favorabel (Azwar, 1999). Aitem yang bersifat favorabel

    adalah aitem yang menunjukkan ciri hadirnya aspek variabel yang diukur

    melalui skala pskologis tersebut. Aitem yang bersifat tidak favorabel adalah

    aitem yang tidak mendukung atau lawan dari aspek variabel yang diukur

    melalui skala psikologis (Azwar, 1999). Kedua dimensi atribusi, yaitu

    dimensi terkontrol dan tidak terkontrol, merupakan aitem yang sifat

    favorabel. Pada skala atribusi ini tidak terdapat aitem yang bersifat tidak

    favorabel dikarenakan kedua dimensi atribusi sendiri telah memiliki sifat

    yang saling berlawanan.

    2. Skala Motivasi belajar

    Jenis skala yang digunakan untuk skala motivasi belajar adalah skala

    Likert. Skala motivasi belajar terdiri dari daftar pernyataan dimana subjek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    diminta untuk memberikan respon kesetujuan-ketidaksetujuannya pada isi

    pernyataan tersebut. Format respon bagi kesetujuan-ketidaksetujuaan dalam

    skala motivasi belajar adalah sebagai berikut :

    STS : sangat tidak sesuai

    TS : tidak sesuai

    N : tidak menentukan pendapat

    S : sesuai

    SS : sangat sesuai

    Aitem-aitem pernyataan dalam skala Likert memiliki dua sifat yaitu

    favorabel dan tidak favorabel (Azwar, 1999). Aitem yang bersifat favorabel

    adalah aitem yang menunjukkan ciri hadirnya aspek variabel yang diukur

    melalui skala pskologis tersebut. Aitem yang bersifat tidak favorabel adalah

    aitem yang tidak mendukung atau lawan dari aspek variabel yang diukur

    melalui skala psikologis (Azwar, 1999). Aitem favorabel pada skala

    motivasi belajar adalah aitem dengan ciri-ciri anak yang sesuai dengan

    aspek motivasi belajar yang baik. Aitem tidak favorabel pada skala motivasi

    belajar adalah aitem dengan ciri-ciri anak yang berkebalikan dari aspek

    motivasi balajar yang baik.

    Respon positif pada aitem favorabel akan mendapat skor yang lebih

    besar dari respon negatif, sebaliknya respon positif pada aitem tidak

    favorabel mendapat skor yang lebih kecil dibanding respon negatif (Azwar,

    1999). Berdasarkan pada hal ini maka skor respon subjek pada skala

    motivasi belajar adalah sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    a. Skor respon pada aitem favorabel :

    Sangat Tidak Sesuai (STS) : 1

    Tidak Sesuai (TS) : 2

    Netral (N) : 3

    Sesuai (S) : 4

    Sangat Sesuai (SS) : 5

    b. Skor respon pada aitem tidak favorabel :

    Sangat Tidak Sesuai (STS) : 5

    Tidak Sesuai (TS) : 4

    Netral (N) : 3

    Sesuai (S) : 2

    Sangat Sesuai (SS) : 1

    Berikut ini adalah blue print dan distribusi aitem dari skala atribusi

    dan skala motivasi belajar. Blue print memuat komponen-komponen atribusi

    yang akan dibuat menjadi aitem dan proporsi aitem dalam masing-masing

    komponen yang menjadi acuan peneliti dalam membuat aitem dalam skala

    (Azwar, 1999).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Tabel 3.1

    Blue Print Skala Atribusi Sebelum Uji Coba

    Dimensi Atribusi Jumlah Aitem

    Terkontrol Internal 20

    Eksternal 20

    Tidak terkontrol Internal 20

    Eksternal 20

    TOTAL 80

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tabel 3.2

    Blue Print Sebaran Aitem pada Skala Atribusi Sebelum Uji Coba

    Dimensi Atribusi Sebaran Aitem Jumlah

    Aitem

    Terkontrol Internal 1, 3, 9, 11, 17, 19, 25, 27, 33,

    35, 41, 43, 49, 51, 57, 59, 65,

    67, 73, 75.

    20

    Eksternal 5, 7, 13, 15, 21, 23, 29, 37, 31,

    39, 45, 47, 53, 55, 61, 63, 69,

    71, 77, 79.

    20

    Tidak

    terkontrol

    Internal 2, 4, 10, 12, 18, 20, 26, 28, 36,

    34, 42, 44, 50, 52, 58, 60, 66,

    68, 74, 76.

    20

    Eksternal 6, 8, 14, 16, 22, 24, 30, 32, 38,

    40, 46, 48, 54, 56, 62, 64, 70,

    72, 78, 80.

    20

    TOTAL 80 80

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 3.3

    Blue Print Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba

    Aspek

    Jumlah

    aitem

    favorabel

    Jumlah aitem

    tidak

    favorabel

    Jumlah

    aitem

    Dorongan mencapai sesuatu 11 9 20

    Komitmen 10 10 20

    Inisiatif 10 10 20

    Optimis 10 10 20

    TOTAL 80

    Tabel 3.4

    Blue Print Sebaran Aitem Skala Motivasi Belajar Sebelum Uji Coba

    Aspek Sebaran aitem

    favorabel

    Sebaran aitem

    tidak favorabel

    Jumlah

    aitem

    Dorongan

    mencapai sesuatu

    1, 2, 9, 17, 25, 33, 41,

    49, 57, 65, 73.

    10, 18, 26, 34, 42, 50,

    58, 66, 74.

    20

    Komitmen 3, 11, 19, 27, 35, 43,

    51, 59, 67, 75.

    4, 12, 20, 28, 36, 44, 52,

    60, 68, 76.

    20

    Inisiatif 5, 13, 21, 29, 37, 45,

    53, 61, 69, 77.

    6, 14, 22, 30, 38, 46, 54,

    62, 70, 78.

    20

    Optimis 7, 15, 23, 31, 39, 47,

    55, 63, 71, 79.

    8, 16, 24, 32, 40, 48, 56,

    64, 72, 80

    20

    TOTAL 80

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Uji coba Skala Atribusi silaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2015

    sampai tanggal 18 Oktober 2015. Skala Atribusi disebar di kelas 7F dan

    7G SMP Negeri 6 Yogyakarta. Skala Atribusi diminta untuk dibawa

    pulang oleh murid untuk diberikan kepada ibu dan dibawa kembali

    kesekolah ketika skala tersebut telah diisi oleh ibu. Sedangkan pada skala

    motivasi belajar menggunakan sistem tryout terpakai, penyebaran skala

    motivasi belajar dilaksanakan pada bulan Januari 2016 di kelas 5 SD

    Kanisius Bantul.

    G. Validitan dan Reliabilitas Alat Ukur

    1. Validitas

    Validitas alat ukur merupakan taraf sejauh mana evidensi (empiris

    maupun teoris) mengangap benar isi skala dalam alat ukur sesuai dengan

    tujuan dari dibuatnya skala tersebut (Supratiknya, 2014). Validitas skala

    dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli yang menganalisis secara logis

    mengenai seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa

    relevan ranah isi tersebut dengan interpretasi skor skala. Ahli yang

    menganilisis isi dari skala dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing.

    2. Reliabilitas

    Reliabilitas skala mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan

    hasil ukur skala atau kecermatan pengukuran (Azwar, 1999). Skala yang

    tidak reliabel akan menghasilkan skor subjek yang dihasilkan dari faktor

    eror atau dikarenakan kesalahan bukan dihasilkan dari faktor pembeda yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    sesungguhnya. Reliabilitas skala dinyatakan dalam koefisien reliabilitas

    (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1,00. Angka koefisien

    reliabilitas yang semakin mendekati 1,00 menunjukkan reliabilitas skala

    yang tinggi, sebaliknya semakin mendekati 0 menunjukkan reliabilitas skala

    yang rendah. Koefisien reliabilitas alpha dalam penelitian ini dilakukan

    melalui program SPSS versi 16.00.

    Nilai koefisien reliabilitas pada skala Atribusi adalah 0,975. Hal ini

    menunjukkan bahwa reliabilitas skala Atribusi tinggi. Nilai koefisien

    reliabilitas pada skala Motivasi Belajar adalah 0,902. Hal ini menunjukkan

    bahwa reliabilitas skala motivasi belajar tinggi. Dengan demikian dapat di

    simpulkan bahwa kedua skala dalam penelitian ini reliabel.

    3. Seleksi Aitem

    Seleksi aitem digunakan untuk memeriksak aitem yang mana aitem

    yang tidak ditulis dengan mengikuti blue print dan tidak mengikuti

    bimbingan kaidah penulisan yang benar akan dihapuskan dari skala karena

    hanya aitem yang ditulis mengikuti blue print dan kaidah yang benar dapat

    berfungsi dengan benar dan mendukung validitas skala (Azwar, 1999).

    Seleksi aitem yang dilakukan dalam penelitian ini berdasakan pada

    koefisien korelasi aitem-total. Nilai koefisien korelasi aitem total (rix)

    bergerak dari 0 sampai 1,00. Batasan bagi nilai koefisien korelasi aitem total

    adalah 0,30. Aitem yang memiliki nilai dibawa 0,30 diinterpretasikan

    sebagai aitem dengan daya dikriminasi rendah dan harus dihapuskan dari

    skala.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    a. Skala Atribusi setelah Seleksi Aitem

    Setelah diuji coba, dari 80 aitem skala Atribusi terdapat 1 aitem

    yang dinyatakan gugur.

    Tabel 3.5

    Blue Print Seleksi Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba

    Dimensi Atribusi Sebaran Aitem

    Jumlah

    Aitem

    Terkontrol Internal 1, 3, 9, 11, 17, 19, 25, 27, 33, 35,

    41, 43, 49, 51, 57, 59, 65, 67, 73,

    75.

    20

    Eksternal 5, 7, 13, 15, 21, 23, 29, 37, 31,

    39, 45, 47, 53, 55, 61, 63, 69, 71,

    77, 79.

    20

    Tidak

    terkontrol

    Internal 2, 4*, 10, 12, 18, 20, 26, 28, 36,

    34, 42, 44, 50, 52, 58, 60, 66, 68,

    74, 76.

    20

    Eksternal 6, 8, 14, 16, 22, 24, 30, 32, 38,

    40, 46, 48, 54, 56, 62, 64, 70, 72,

    78, 80.

    20

    TOTAL 80 80

    *) Aitem gugur

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Tabel 3.6

    Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba

    Dimensi Atribusi Sebaran Aitem

    Jumlah

    Aitem

    Terkontrol Internal 1, 3, 9, 11, 17, 19, 25, 27, 33, 35,

    41, 43, 49, 51, 57, 59, 65, 67, 73,

    75.

    20

    Eksternal 5, 7, 13, 15, 21, 23, 29, 37, 31, 39,

    45, 47, 53, 55, 61, 63, 69, 71, 77,

    79.

    20

    Tidak

    terkontrol

    Internal 2, 10, 12, 18, 20, 26, 28, 36, 34, 42,

    44, 50, 52, 58, 60, 66, 68, 74, 76.

    19

    Eksternal 6, 8, 14, 16, 22, 24, 30, 32, 38, 40,

    46, 48, 54, 56, 62, 64, 70, 72, 78,

    80.

    20

    TOTAL 79 79

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    b. Skala Motivasi Belajar setelah Seleksi Aitem

    Setelah diuji coba, dari 80 aitem skala motivasi belajar terdapat

    22 aitem yang dinyatakan gugur.

    Tabel 3.7

    Blue Print Seleksi Aitem Skala Motivasi Belajar Setelah Uji Coba

    Aspek Sebaran aitem favorabel

    Sebaran aitem

    tidak favorabel

    Jumlah

    aitem

    Dorongan

    mencapai sesuatu

    1,2,9,17,25,33,41,49,

    57,65,73.

    10,18,26,34,42,50,58

    ,66,74.

    20

    Komitmen 3,11,19,27,35,43,51,

    59,67,75.

    4,12,20,28,36,44,52,

    60,68,76.

    20

    Inisiatif 5,13,21,29,37,45,53,

    61,69,77.

    6,14,22,30,38,46,54,

    62,70,78.

    20

    Optimis 7,15,23,31,39,47,55,

    63,71,79.

    8,16,24,32,40,48,56,

    64,72,80

    20

    TOTAL 80

    *Aitem yang ditebalkan adalah aitem yang gugur.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Tabel 3.8

    Blue Print Sebaran Aitem Skala Atribusi Setelah Uji Coba

    Aspek

    Sebaran aitem

    favorabel

    Sebaran aitem

    tidak favorabel

    Jumlah

    aitem

    Dorongan

    mencapai sesuatu

    2,9,17,25,33,41,49,

    57,65,73.

    18,34,42,50,58. 15

    Komitmen 3,11,19,27,35,43,51,

    59,75.

    4,20,28,36,52,60,68,

    76.

    17

    Inisiatif 5,13,21,29,37,53, 69. 6,14,22,38,46,62,70. 14

    Optimis 15,23,31,47, 71,79. 8,16,32,40,48,56. 12

    TOTAL 58

    H. Teknik Analisis Data

    1. Uji Normalitas

    Uji Normalitas bertujuan untuk menganalisis data penelitian yang

    telah dikumpulkan apakah berasal dari populasi yang sebarannya

    normal (Santoso, 2010). Sebaran data yang normal memiliki nilai p

    lebih besar dari 0,05. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan

    program SPSS for windows versi 16.00.

    2. Uji Linearitas

    Uji Linearitass bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel

    (Priyatno, 2010). Pola hubungan antar variabel yang linear atau yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    memiliki korelasi linear memiliki nilai p lebih kecil dari 0,05. Uji

    linearitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS for windows

    versi 16.00.

    3. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisis hipotesis penelitian

    yaitu adanya korelasi antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar

    anak dengan motivasi belajar anak. Uji hipotesis pada penelitian ini

    mengunakan metode Chi Square dalam program SPSS for windows

    versi 16.0.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pelaksanaan Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 hingga Januari

    2016. Jumlah subjek yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 34 orang

    anak dan 34 orang tua (ibu). Pengambilan data penelitian dilakukan dengan

    membagikan skala Atribusi pada ibu dan skala Motivasi Belajar pada anak.

    Skala Atribusi terdiri dari 79 aitem dan disebarkan kepada orang tua murid

    Kelas 8 SMP Negri 9 Kota Gede Yogyakarta. Skala Motivasi belajar terdiri

    dari 80 aitem dan disebarkan kepada siswa kelas 5 SD Kanisius Bantul.

    Skala atribusi disebarkan pada siswa kelas 8 SMP N 9 Kota Gede untuk

    dibawa pulang dan diserahkan kepada ibunya, siswa diminta untuk membawa

    kembali skala Atribusi kesekolah setelah diisi oleh ibunya. Skala yang

    terkumpul kembali dan dapat digunakan sebagai data sebanyak 34 skala.

    Skala Motivasi Belajar disebarkan pada 34 orang siswa kelas 5 SD

    Kanisius Bantul. Peneliti menyebar skala dengan mengambil waktu sekitar 30

    menit pada pelajar matematika. Setelah peneliti menyebarkan skala, peneliti

    memberikan penjelasan mengenai cara pengisian skala Motivasi Belajar.

    Setelah memberikan penjelasan peneliti mempersilahkan siswa untuk mengisi

    skala tersebut. Sebelum siswa mengumpulkan kembali skala yang sudah

    diisinya peneliti meminta siswa untuk memeriksa kembali agar tidak ada

    pernyataan yang terlewatkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    B. Deskripsi Subjek

    Total subjek dalam penelitian ini berjumlah 68 orang, yang terdiri

    dari 34 ibu dan 34 orang anak.

    Tabel 4.1

    Deskripsi Ibu

    Kategori Jumlah

    Subjek total

    Suku Jawa 30

    34 Melayu 1

    Sunda 1

    Tidak ada keterangan 2

    Agama Islam 33 34

    Katolik 1

    Pekerjaan Ibu rumah tangga 15

    34

    PNS 5

    Buruh 1

    Wirausaha/wiraswasta 10

    Tidak ada keterangan 3

    Pedidikan

    Terakhir

    SD 3

    34

    SMP 4

    SMA 10

    d1 – d3 3

    S1 11

    S2 1

    Tidak ada keterangan 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Tabel 4.2

    Deskripsi Anak

    Karakteristik Jumlah Subjek Total

    Umur 10 tahun : 16 orang 16

    34

    11 tahun 16

    12 tahun 1

    13 tahun 1

    Jenis

    kelamin

    Laki-laki : 11 orang 11

    34

    Perempuan 23

    C. Deskripsi Data Penelitian

    Analisis deskriptif data penelitian bertujuan untuk mengetahui

    deskripsi umum dari kedua variabel penelitian. Dalam analisis deskriptif

    data ini, peneliti mendeskripsikan mengenai mean teoritis dan mean

    empiris dari tiap variabel yang ada. Nilai mean empiris diperoleh dari rata-

    rata skor data penelitian dengan menggunakan program SPSS for windows

    versi 16.0. Nilai mean teoritis diperoleh dari perhitungan manual dengan

    menjumlahkan skor minimal dan skor maksimal kemudian dibagi dua.

    Dengan membandingkan nilai mean empiris dan mean teoritis ini dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    diperoleh informasi umum mengenai skor yang diperoleh subjek pada tiap

    variabel penelitian.

    Tabel 4.3

    Deskripsi Data Penelitian

    Variabel N

    Teoritik Empirik

    Min Max Mean SD Min Max Mean SD

    Atribusi 79 79 395 237 52,67 201 372 304,65 37,47

    Motivasi

    Belajar

    58 58 290 174 38,67 115 340 205,79 41,06

    Berdasarkan tabel diatas nilai mean empirik atribusi sebesar 304,65

    dan nilai mean teoritik atribusi sebesar 237, dapat dilihat bahwa nilai

    mean empirik atribusi lebih besar dari mean teoritiknya. Pada tabel diatas

    juga dapat dilihat bahwa nilai mean empirik motivasi belajar sebesar

    205,79 lebih besar dari pada nilai mean teoritik motivasi belajar sebesar

    174. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subjek penelitian dalam

    skala motivasi belajar tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat

    disimpulkan bahwa anak dalam penelitian ini memiliki motivasi belajar

    yang tinggi.

    Untuk dapat melihat dibalik nilai atribusi subjek penelitian, maka

    diperlukan deskripsi data dari dimensi atribusi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Tabel 4.4

    Deskripsi Data Penelitian Dimensi Atribusi

    Dimensi

    Atribusi N

    Teoritik Empirik

    Min Max Mean SD Min Max Mean SD

    Terkontrol 40 40 200 120 26,67 99 190 154,18 19,52

    Tidak

    terkontrol

    39 39 195 117 26 102 182 150,47 18,99

    Internal 39 39 195 117 26 91 181 151 18,41

    Eksternal 40 40 200 120 26,67 98 191 153,65 20,742

    Terkontrol

    internal

    20 20 100 60 13,33 46 95 77,44 9,69

    Terkontrol

    eksternal

    20 20 100 60 13,33 45 95 76,74 10,73

    Tidak

    terkontrol

    internal

    19 19 95 57 12,67 45 89 73,56 9,59

    Tidak

    terkontrol

    eksternal

    20 20 100 60 13,33 53 96 76,91 10,82

    Berdasarkan tabel diatas, pada dimensi terkontrol, nilai mean

    empirik lebih besar dari pada mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan

    bahwa subjek penelitian cenderung menilai bahwa anak mampu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    mengontrol faktor penyebab kesulitan belajar yang dialaminya. Pada

    dimensi tidak terkontrol, nilai mean empirik lebih besar dari pada mean

    teoritiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung

    menilai anak tidak mampu mengontrol faktor penyebab kesulitan belajar

    yang dialaminya. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi terkontrol

    dan tidak terkontrol ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memahami

    bahwa ada faktor yang mampu dikontrol oleh anak dan ada faktor yang

    tidak mampu dikontrol oleh anak yang sama-sama memberikan pengaruh

    yang besar pada kesulitan belajar yang dialami oleh anak.

    Berdasarkan tabel diatas, pada dimensi internal, nilai mean empirik

    lebih besar dari pada nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa

    subjek penelitian cenderung menilai bahwa faktor penyebab kesulitan

    belajar anak merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak. Pada

    eksternal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini

    menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung menilai bahwa faktor

    penyebab kesulitan belajar anak merupakan faktor yang berasal dari luar

    diri anak. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi internal dan

    eksternal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memahami bahwa

    faktor yang berasal dari diri anak dan faktor yang bearsal dari luar anak

    sama-sama memberikan pengaruh yang besar pada kesulitan belajar yang

    dialami oleh anak.

    Berdasarkan tabel diatas,pada dimensi terkontrol internal, nilai

    mean empirik lebih besar dari nilai teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    subjek penelitian menilai bahwa faktor internal merupakan faktor yang

    dapat dikontrol oleh anak. Pada dimensi tidak terkontrol internal, nilai

    mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini menunjukkan

    bahwa subjek penelitian menilai bahwa faktor internal merupakan faktor

    yang tidak dapat dikontrol oleh anak. Nilai mean empirik yang tinggi

    pada dimensi terkontrol internal dan tidak terkontrol internal ini

    menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa ada faktor dari

    dalam diri anak yang dapat dikontrol oleh anak dan ada yang tidak dapat

    dikontrol oleh anak.

    Berdasarkan pada tabel diatas, pada dimensi terkontrol eksternal,

    nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean teoritik. Hal ini

    menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa faktor eksternal

    merupakan faktor yang dapat dikontrol oleh anak. Pada dimensi tidak

    terkontrol eksternal, nilai mean empirik lebih besar dari nilai mean

    teoritik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian menilai bahwa

    faktor eksternal merupakan faktor merupakan faktor yang tidak dapat

    dikontrol oleh subjek. Nilai mean empirik yang tinggi pada dimensi

    terkontrol eksternal dan tidak terkontrol internal ini menunjukkan bahwa

    subjek penelitian menilai bahwa ada faktor dari luar diri anak yang dapat

    dikontrol oleh anak dan ada yang tidak dapat dikontrol oleh anak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    D. Hasil Penelitian

    1. Uji Asumsi

    a. Uji Normalitas

    Uji Normalitas bertujuan untuk menganalisis apakah data

    penelitian yang telah dikumpulkan memiliki sebaran yang normal

    atau tidak (Santoso, 2010). Sebaran data yang normal memiliki

    nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Uji normalitas pada penelitian

    ini menggunakan teknik Shapiro-Wilk dengan program SPSS for

    windows versi 16. Teknik Shapiro-Wilk digunakan dalam

    penelitian ini dikarena subjek pada penelitian terdiri dari 34 orang

    anak dan 34 orang ibu dimana jumlah tersebut masih berada

    dibawah 50 dan Teknik Shapiro-Wilk dianggap lebih akurat ketika

    menganalisis data ketika jumlah subjek dalam penelitian dibawah

    50 orang.

    Tabel 4.5

    Uji Normalitas

    H

    a

    s

    i

    l

    Variabel

    Shapiro Wilk

    Statistic df Sig.

    Atribusi 0,916 34 0,012

    Motivasi Belajar 0,950 34 0,122

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    Berdasarkan pada tabel diatas, nilai signifikan untuk

    sebaran data atribusi sebesar 0,012 (lebih kecil dari 0,05). Hal ini

    menunjukkan bahwa data atribusi memiliki sebaran data yang tidak

    normal. Nilai signifikan untuk sebaran data motivasi belajar

    sebesar 0,122(lebih besar dari 0,05). hal ini menunjukkan bahwa

    sebaran data motivasi belajar berasal dari populasi yang

    sebarannya normal. Sebaran data dari skala atribusi mau pun

    motivasi belajar memiliki sebaran data yang normal.

    b. Uji Linearitas

    Uji Linearitas bertujuan untuk menguji hubungan antar

    variabel (Priyatno, 2010). Pola hubungan antar variabel yang

    linear memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (p

  • 53

    Nilai signifikans lineariti untuk variabel atribusi dan

    motivasi belajar sebesar 0,005 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan

    bahwa variabel atribusi dan motivasi belajar bersifat linear karena

    memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

    c. Uji Hipotesis

    Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisis hipotesis penelitian

    yaitu adanya korelasi antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar

    anak dan motivasi belajar anak. Uji hipotesis pada penelitian ini

    mengunakan metode Chi Square dalam program SPSS for windows

    versi 16.0.

    Tabel 4.7

    Uji Hipotesis

    Berdasarkan tabel diatas, nilai signifikansi yang diperoleh

    sebesar 1,000 (lebih besar dari 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

    hipotesis penelitian ditolak, dengan kata lain tidak terdapat hubungan

    Atribusi Motivasi belajar

    Chi-Square 5,235a 3,059b

    Df 28 29

    Asymp. Sig. 1,000 1,000

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    antara atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi

    belajar anak.

    E. Pembahasan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara atribusi

    orang tua dan motivasi belajar anak. Berdasarkan hasil uji hipotesis

    dengan Chi Square dalam program SPSS for windows versi 16.00 nilai

    signifikansi yang diperoleh sebesar 1,000 (lebih besar dari 0,05). Hal ini

    menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak. Hal ini menunjukkan

    bahwa tidak terdapat hubungan antara atribusi orang tua pada kesulitan

    belajar anak dan motivasi belajar anak.

    Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antribusi orang

    tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak. Hal ini

    dimungkinkan terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi

    motivasi belajar anak. Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

    anak ada yang berasal dari luar diri anak dan ada yang berasal dari dalam

    diri anak (Winkel dalam Khodijah, 2014). Faktor-faktor tersebut, baik

    intrinsik mau pun ekstrinsik memberikan pengaruhnya masing – masing

    pada motivasi belajar anak. Respon yang orang tua yang didasari oleh

    atribusi yang berikan kepada anak merupakan salah satu faktor eksternal

    dari beberapa faktor eksternal lainnya yang juga ikut turut mempengaruhi

    motivasi belajar anak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 55

    Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

    atribusi orang tua pada kesulitan belajar anak dan motivasi belajar anak

    juga dapat dikarenakan ibu yang sebagai subjek penelitian bukanlah ibu

    dari anak yang juga menjadi subjek dalam penelitian ini. Bagaimana

    atribusi ibu dapat sampai pada anak hingga akhirnya dapat mempengaruhi

    motivasi belajar anak adalah melalui interaksi langsung antara ibu dan

    anak. Ib