hospitalisasi

49
HOSPITALISASI PADA ANAK Indah Dwi Rahayu, S. Kep, Ns

Upload: faris-andrianto

Post on 02-Jul-2015

747 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hospitalisasi

HOSPITALISASI PADA ANAK

Indah Dwi Rahayu, S. Kep, Ns

Page 2: Hospitalisasi

Pendahuluan

Pengalaman hospitalisasi berkesan1/3 anak pernah di rawat sebelum dewasaKebanyakan di RSU --> tidak punya bangsal anak khususAnak dirawat --> stress bagi anak dan keluarga, Gunakan koping, tidak berhasil --> krisisAnak sakit di bawa IGD --> bukan khusus anak, staf tdk dilatih hadapi anak --> stress>>>Tenaga kesehatan: perlu mendengarkan dan mengidentifikasi persepsi perasaan anak dan keluarga

Page 3: Hospitalisasi

Defenisi hospitalisasi

Hospitalisai merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di Rumah Sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dan orangtua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian ditunjukan dengan pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress.

Page 4: Hospitalisasi

Beberapa penelitian menunjukan bahwa orangtua mengalami kecemasan yang tinggi saat perawatan anaknya di Rumah Sakit, walaupun beberapa orangtua juga dilaporkan tidak mengalaminya karena perawatan anak dirasakan dapat mengatasi permasalahan.

Page 5: Hospitalisasi

Stressor yang umum pada hospitalisasi

Perpisahan

Kehilangan kendali

Perubahan gambaran diri

Nyeri

Rasa takut

Page 6: Hospitalisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi ortu terhadap penyakit anaknya

Pengalaman dg penyakit/ hospitalisasiProsedur medis --> pengobatan dan diagnosisSistem pendukung yg ada --> efek thd fungsiKekuatan pribadi Stres tambahan pada keluargaKeyakinan agama dan latar belakang budayaPola komunikasi diantara keluarga

Page 7: Hospitalisasi

Reaksi Saudara Kandung, tergantung pada

Takut terkena penyakit

Usia yang lebih muda

Hubungan yang dekat

Lamanya tinggal di luar rumah

Penjelasan yang sedikit ttg saudara yang sakit

Perubahan pada ortu --> sering marah

Page 8: Hospitalisasi

Reaksi Anak akibat Hospitalisasi berdasarkan Usia

Perkembangannya

Page 9: Hospitalisasi

INFANT: Trust vs Mistrust

Anak mengembangkan trust mll hub. yang dekat dengan pengasuh utama, berespon dengan lingk. eksternal, mulai mengeksplorasi lingkungan

Page 10: Hospitalisasi

Permasalahan

Rasa takut:Dipindahkan dari rasa takut ortu

Menangis, iritabilitas

Menolak/menarik diri dr pengasuh pada bayi yg lebih besar

Page 11: Hospitalisasi

Permasalahan….

AnsietasPerpisahan: Protes, putus harapan, menjauh

Ansietas, sedih, marah ditunjukkan dengan menangis, menjerit, mencari ortu, menolak org asing, aktifitas fisik

Menarik diri, inaktif, tdk tertarik dg lingkungan

Mudah teralih perhatian pada bayi lebih muda

Membatasi fisik thd restrain & prosedur pd bayi lebih tua

Page 12: Hospitalisasi

Permasalahan….

Tidak BerdayaLethargi dengan ketergantungan tinggi

Distres emosi krn imobilisasi

Menolak makan dan bermain

Sering menangis dan mengeluh

Tanpa ekspresi

Page 13: Hospitalisasi

Permasalahan….

Gangguan Citra DiriDistress emosi b.d cedera pada tubuh, khususnya kejadian perdarahan pada bayi yang lebih tua

Protes karena pengalaman nyeri berulang

Page 14: Hospitalisasi

MANAJEMEN ASUHAN Keperawatan

Berikan asuhan yang konsistenMenyanyi dan berbicara dg bayiSentuh, pegang, gendong bayi dan terus berinteraksi selama prosedurAnjurkan interaksi dg ortu: rooming in, ortu bicara ke anak dan ijin saat mau pergiBiarkan mainan yg membuat rasa aman anak

Page 15: Hospitalisasi

BATITA dan BALITA

Otonomi vs malu-malu dan ragu-ragu

inisiatif vs rasa bersalah

Anak belajar ketrampilan baru mobilisasi dan komunikasi utk mengembangkan kedekatan dg keluarga dan pengasuh, eksplorasi lingkungan, mulai menyempurnakan gerakan motrorik halus

Page 16: Hospitalisasi

Permasalahan

Rasa Takutmemandang penyakit dan hospitalisasi --. hukuman

Takut thd lingkungan dan orang tdk dikenal

Pemahaman yg tdk sempurna ttg penyakit

Pemikiran sederhana

Demonstrasikan: menangis, merengek, mengangkat lengan, menghisap jempol, menyentuh bagian tubuh yg sakit berulang-ulang

Page 17: Hospitalisasi

AnsietasCemas ttg kejadian yg tdk dikenal

--> protes (menangis dan marah), merengek

--> putus harapan: komunikasi buruk, kehilangan ketrampilan yg baru, tdk berminat

--> menyendiri thd lingk. RS

Page 18: Hospitalisasi

Tidak BerdayaMerasa gagap krn hilangnya ketrampilan

Mimpi buruk dan takut kegelapan, orang asing, orang berseragam dan yg memberi pengobatan/ perawatan.

Regresi --> toileting tergantung saat makan, menghisap jempol

Protes dan ansietas krn restrain

Page 19: Hospitalisasi

Gangguan Citra DiriSedih dengan perubahan citra diri

Takut thd prosedur invasif (nyeri)

Mungkin berpikir: bgn tubuh akan keluar kalau selang dicabut

Page 20: Hospitalisasi

Manajemen Asuhan Keperawatan

Anjurkan ortu berada disamping anak saat prosedur invasif yang menyakitkanDekatkan mainan favorit anakPertahankan kontak maksimal dengan beberapa perawat. Kenalkan perawat di samping ortu, ijinkan anak bertemu perawat sebelum prosedur dilakukan.Bantu kunjungan saudara kandung.

Page 21: Hospitalisasi

Biarkan beberapa regresi dan jelaskan ke orang tua.Komunikasikan penerimaan regresi ke anak.Gunakan restrain minimal.Biarkan anak bebas bergerak selama dan setelah prosedur jika memungkinkan. Fasilitas rooming in.Bantu anak menyembunyikan perubahan tubuh (kamuflase).

Page 22: Hospitalisasi

ANAK SEKOLAH (AWAL)

Industri vs inferioritasAnak mempertahankan hubungan baru dengan teman sebaya dan teman di luar keluargaAnak belajar mengkoordinasikan ketrampilan untuk menyelesaikan “proyek”, aplikasi gerak motorik halus, kembangkan kemampuan fisik

Page 23: Hospitalisasi

Permasalahan

Rasa Takut:- pahami penyebab penyakit ---- tertular orang lain/tertelan bakteri

- ekspresi verbal dan non-verbal (senyum kecut, menangis, merengek, marah, aktifitas >>).

Page 24: Hospitalisasi

AnsietasPaham alasan dipisahkan tetapi masih butuh keberadaan orang tua.

Lebih peduli terhadap rutinitas sekolah dan teman-teman.

Page 25: Hospitalisasi

Tidak BerdayaMarah dan frustasiLamanya imobilisasi dihubungkan dg menarik diri, bosan, perasaan antipatiPeduli thd kehilangan kontrol emosi, malu karena menangis yg berlebihan selama pengobatanTergantung dan imobilisasi

Page 26: Hospitalisasi

Gangguan Citra DiriPeduli thd perubahan tubuh, tdk berani melihat insisi/alat-alat

Dapat mengatasi nyeri ringan dengan alih perhatian

Takut thd pembedahan pd daerah genetalia

Peduli pada pengobatan/ kondisi yg membatasi aktifitas/ bermain

Page 27: Hospitalisasi

Manajemen Asuhan Keperawatan

Batasi aturan dan dorongan pada perilaku

Anjurkan ortu merencanakan kunjungan dg anak

Rencanakan kontak dg guru dan teman

Rencanakan aktifitas bermain --> bergerak

Ijinkan anak memilih dlm batasan yg dapat diterima

Berikan cara-cara anak dpt membantu pengobatan dan puji atas kerjasama anak

Page 28: Hospitalisasi

Anak Sekolah (Lanjut)

Industri vs inferior

Anak mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, belajar mengendalikan emosi, mengembangkan ketrampilan gerak motorik dan sosial lebih baik, belajar bekerjasama dg anggota kelompok

Page 29: Hospitalisasi

Permasalahan

Rasa TakutPaham bahwa penyakit beragam

Menunjukkan sedikit rasa takut tapi bisa ketakutan kalau pengalaman lalu menyakitkan

Page 30: Hospitalisasi

AnsietasPada ortu penting tetapi tidak harus

Peduli thd perpisahan dr guru dan teman

Cemas thd kehilangan PR sekolah dan perubahan peran dalam kelompok

Page 31: Hospitalisasi

Tidak BerdayaBerusaha MandiriMencoba “berani” selama prosedurKasar pada ortu saat berusaha mandiri membuat stresPeduli terhadap cara mengekspresikan perasaan dan malu terhadap perilaku berlebihanMerasa tidak pasti tentang masa depan karena penyakit dan hospitalisasi

Page 32: Hospitalisasi

Manajemen Asuhan Keperawatan

Monitor perilaku untuk menentukan kebutuhan emosi terutama pada anak yang menarik diri dan tidak beresponJelaskan prosedur rinci (jika anak meminta)Anjurkan kunjungan teman sebayaDiskusikan respon thd pertanyaan ttg penyakit dan perubahan tubuhBerikan waktu diskusiBiarkan anak memilih, partisipasi, privasi, Ikuti kenginan anak ttg keberadaan ortu

Page 33: Hospitalisasi

REMAJA

Identitas vs bingung peran

Anak mengembangkan cara baru berinteraksi dengan keluarga dan teman sebaya, belajar peran sesuai gender dan bekerja mempertahankan peran sosial baru, mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah, belajar fungsi mandiri

Page 34: Hospitalisasi

Permasalahan

Rasa Takut:Dpt berfikir hipotesis (sakit krn disfungsi fisiologis dan emosional)

Banyak bertanya dan mengekspresikan rasa takut scr verbal ttg konsekuensi penyakit

Page 35: Hospitalisasi

Ansietasperpisahan dgn sekolah dan teman lebih bermakna dp ortu

Menarik diri krn perub. Penampilan

Page 36: Hospitalisasi

Tidak BerdayaPeduli thd kehilangan fungsi mandiri

Sulit mengijinkan bantuan scr fisik dan emosi saat marah, frustasi, menarik diri

Page 37: Hospitalisasi

Gangguan Citra DiriPeduli dg ancaman perubahan thd perkembangan identitas seksual dan peran sesuai gender

Amat peduli thd perubahan citra diri, kuatir ttg tanggapan orang lain, dikasihani

Sulit bekerja sama jika pengobatan berhubungan dengan perubahan citra diri

Page 38: Hospitalisasi

Manajemen Asuhan Keperawatan

Fasilitasi perencanaan aktifitas (peer)Jelaskan ke ortu ttg kebutuhan mandiriMonitor perilaku bahwa anak ingin bicaraBerikan permainan dan aktifitas lain yg membantu diskusiBerikan penyuluhan rinci ttg prosedur, pengobatan, terapi yg menyangkut genitalBerikan privasi setiap prosedur

Page 39: Hospitalisasi

Masuk RS

Rencana: Konseling program oleh perawat

Tahu prosedur medis, fasilitas untuk pasien, petugas perawatan

Page 40: Hospitalisasi

Persiapan

Atur kamar berdasarkan tingkat usia, dx penyakit, penyakit menular, perkiraan lamanya dirawat

Siapkan teman sekamar (balita s/d remaja)

Siapkan kamar untuk anak dan ortu (formulir dan alat yg dibutuhkan tersedia)

Page 41: Hospitalisasi

Saat Masuk

Kenalkan tim pada anak dan keluarga

Orientasi ruangan/ fasilitas

Kenalkan anak dan keluarga dg teman sekamar

Berikan gelang identitas

Jelaskan peraturan RS dan jadualnya

Ukur VS, TB dan BB

Lakukan pemeriksaan lab

Dukung anak saat dilakukan pemeriksaan fisik

Page 42: Hospitalisasi

Saat Masuk ke UGD

Perpanjang prosedur persiapan masuk tidak tepat dan tidak mungkin pada situasi darurat

Jika bukan mengancam kehidupan, ajak anak bekerja sama

Page 43: Hospitalisasi

Fokus pada komponen konseling dirawat:

perkenalan, gunakan nama anak bukan sayang, tentukan tingkat tukem, inf status kes anak, inf keluhan utama anak dan ortu

Page 44: Hospitalisasi

Saat Masuk ke ICU

Siapkan anak dan ortu untuk ICU elektif (post op jantung) Siapkan anak dan ortu untuk masuk yg tak terdugaSiapkan ortu s.d penampilan anak dan perilakunya, saat pertama mengunjungi anak di ICUTemani ortu disisi tempat tidur anak--> supportSiapkan saudara kandung untuk kunjungan dan monitor reaksi mereka

Page 45: Hospitalisasi

Stressor di ICU/NICU

Untuk anak dan keluargaStresor fisik

nyeri dan rasa tidak nyaman

imobilisasi

kurang tidur

Tidak mampu makan minum

Perubahan kebiasaan eliminasi

Page 46: Hospitalisasi

Stresor LingkunganLingk. asingBunyi yang asingOrang asingBau asing dan tidak enakCahaya yg terus menerusaktivitas ke pasien lainkesiagaan petugas

Page 47: Hospitalisasi

Stresor Psikologiskurangnya privacy

Tidak mampu berkomunikasi

Tidak cukup tahu dan paham tentang situasi

Penyakit yg berat

Perilaku ortu

Page 48: Hospitalisasi

Stresor SosialHub. yg terputus

peduli thd sekolah atau pek

Gangguan/ kurang bermain

Page 49: Hospitalisasi

Terima kasih……..