genesa bahan galian
DESCRIPTION
Genesa Bahan Galian yang diambil dari http://www.tambangunisba.org/Semoga file ini membantu untuk lebih memahami materi Pertambangan secara komprehensifTRANSCRIPT
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
1. Kajian endapan mineral termasuk lingkup ilmu geologi
2. Berkaitan dengan industri pertambangan
3. Endapan dipandang dari asal dan proses pembentukannya
4. Dapat diusahakan untuk menemukan dan menambang
Secara umum genesa bahan galian mencakup aspek-aspek;
1. Keterdapatan
2. Proses pembentukan
3. Komposisi
4. Model (bentuk, ukuran, dimensi)
5. Kedudukan,
6. Dan faktor-faktor pengendali pengendapan bahan galian (geologic controls)
1.Pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru
2.Mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian
3.Membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan,
4.Membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut
Tujuan
Keterkaitan dengan ilmu lain
GEOLOGIMINERALOGI
DANPETROLOGI
GEOKIMIA GEOFISIKA
PENGUKURANDAN
GEOLOGIFOTO
PENGOLAHANDATA
PENAM-BANGAN
PENGOLAHANBAHAN
GALIANEKSTRAKSI
EKONOMIMINERAL
INFRA-STRUKTUR
PENELITIAN ENDAPAN BAHAN GALIANPenyelidikan Penyebaran Elemen di Alam
Penyelidikan Proses Pengkayaan untuk Mendapatkan Endapan yang BermanfaatProspeksi dan Eksplorasi Endapan Tersebut
Penyelidikan dan Evaluasi Endapan
GENESABAHAN
GALIAN
Pengertian
Endapan bahan galian atau cebakan mineral didefinisikan sebagai penumpukan atau pengendapan alamiah materi-materi berharga pada kerak bumi yang dapat dimanfaatkan secara ekonomis
Endapan-endapan bijih terdapat di alam (secara geologi) dapat terdiri dari satu atau lebih mineral logam. Mineral-mineral (logam) tersebut dapat berupa native elements, atau dapat berupa mineral-mineral oksida, sulfida, sulfat, silikat, dan beberapa komponen lain. Mineral-mineral dengan jumlah kecil dan tidak berharga yang terdapat bersama dengan mineral bijih disebut dengan gangue.
Endapan Bijih Besi
Endapan ini dapat dihasilkan oleh proses diferensiasi magmatik dari larutan hidrotermal, oleh proses sedimentasi atau proses pelapukan. Dari tiap-tipa proses akan menghasilkan jenis endapan besi yang berbeda baik mutu, besarnya cadangan, maupun jenis mineral-mineral ikutannya.
Kemunculan Endapan di Alam
Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah mengalami terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes) disebut dengan endapan sekunder atau endapan supergen. Endapan-endapan mineral yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan disebut dengan singenetik, dan jika terbentuk tidak bersamaan dengan terbentuknya batuan disebut dengan epigenetik
Interior Kerak Bumi
Informasi utama dari susunan dalam (interior) bumi diketahui berdasarkan informasi seismologi. Berdasarkan penyelidikan oleh H. Jeffreys dan K.E. Bullen (1932-1942) yang mengacu pada penyelidikan E. Wiechert (1890-an) dengan menggunakan cepat rambat gelombang P dan S, didefinisikan pembagian bentuk dalam (lapisan-lapisan) dari interior bumi, yaitu terdiri dari inti dalam, inti luar, mantel bawah, dan mantel atas, serta kerak bumi.
Konsentrasi Mineral Pada Kerak BumiTabel 1. Komposisi elemen-elemen penyusun kerak bumi
Elemen % Berat % Atom
% Volume
Oksigen 47,71 60,5 94,24
Silikon 27,69 20,5 0,51
Titanium 0,62 0,3 0,03
Alumunium 8,07 6,2 0,44
Besi 5,05 1,9 0,37
Magnesium 2,08 1,8 0,28
Kalsium 3,65 1,9 1,04
Sodium 2,75 2,5 1,21
Potassium 2,58 1.4 1,88
Hidrogen 0,14 3,0
Kederdapatan logam-logam dalam batuan bekuElemen % Elemen %
Alumunium 8,13 Kobalt 0,0023
Besi 5,00 Timbal 0,0016
Magnesium 2,09 Arsenik 0,0005
Titanium 0,44 Uranium 0,0004
Mangan 0,10 Molibdenum 0,00025
Kromiun 0,02 Tungsten 0,00015
Vanadium 0,015 Antimony 0,0001
Zink 0,011 Air Raksa 0,00005
Nikel 0,008 Perak 0,00001
Tembaga 0,005 Emas 0,0000005
Timah 0,004 Platinum 0,0000005
Tabel 2. Kederdapatan logam-logam dalam batuan beku
Elemen % Elemen %
Alumunium 8,13 Kobalt 0,0023
Besi 5,00 Timbal 0,0016
Magnesium 2,09 Arsenik 0,0005
Titanium 0,44 Uranium 0,0004
Mangan 0,10 Molibdenum 0,00025
Kromiun 0,02 Tungsten 0,00015
Vanadium 0,015 Antimony 0,0001
Zink 0,011 Air Raksa 0,00005
Nikel 0,008 Perak 0,00001
Tembaga 0,005 Emas 0,0000005
Timah 0,004 Platinum 0,0000005
Tabel 3.Beberapa mineral bijih yang dapat diekstrak sebagai komoditi logam.
Logam Mineral Bijih Komposisi % Logam Primer Supergene
Emas Emas Native KalaveritSilvanit
AuAuTe2
(Au,Ag)Te2
10039-
xxx
xx
Perak Perak NativeArgentitSeragirit
AgAg2SAgCl
1008775
xx
xxx
Besi MagnetitHematitLimonitSiderit
FeO.Fe2O3
Fe2O3
Fe2O3.H2OFeCO3
72706048
xxx
xxx
Tembaga Tembaga NativeBornitBrokhantitKalkositKalkopiritKovelitKupritDigenitEnargitMalasitAzuritKrisokola
CuCu5FeS4
CuSO4.3Cu(OH)2
Cu2SCuFeS2
CuSCu2OCu9S5
3Cu2S.As2S5
CuCO3.Cu(OH)2
2CuCO3.Cu(OH)2
CuSiO3.Cu(OH)2
1006362803466897848575536
xxxxxxx
xxxxxxxxxxx
Pembentukan Batuan Pada Kerak Bumi
Batuan merupakan suatu bentuk alami yang disusun oleh satu atau lebih mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan homogen (disusun oleh satu mineral atau monomineral). Tekstur dari batuan akan memperlihatkan karakteristik komponen penyusun batuan, sedangkan struktur batuan akan memperlihatkan proses pembentukannya (dekat atau jauh dari permukaan).
MagmaBasaltik
MagmaDioritik
MagmaGranitik
Pneumatolitik danmassa hidrotermal
DERET (SERIES)KONTINIOUSMINERAL-MINERAL
DERET (SERIES)DISKONTINIOUSMINERAL-MINERAL
Olivin Piroksen Hornblende Biotit
Bitownit Andesin Kuarsa
LabradoritOligoklas
OrtoklasAlbit
Seri kontinious ;1. Tipe plagioklas berupa feldspar (mineral-mineral felsik) 2. Terbentuk setelah kristalisasi, 3. Proses yang berkesinambungan dengan turunnya temperatur
terbentuk komposisi yang kaya akan kalsium (anortit) s/d komposisi yang kaya akan sodium (albit).
Seri diskontinious ;1. Mineral-mineral besi dan magnesium 2. Terbentuk pada awal kristalisasi dari larutan dan
terendapkan dengan sempurna 3. Membentuk mineral-mineral baru dengan suatu sekuen
reaksi yaitu : Olivine → hypersthene → augit → hornblende → biotit
Modifikasi oleh Niggli, V.M. Goldshmidt, dan H. Schneiderhohn
MagmaGabro
MagmaDiorit
MagmaGranit
PEGMATIT
Olivin Augit Hornblende Biotit
AndesinKuarsa
Labradorit OligoklasOrtoklas
Muskovit
ENDAPANPNEUMA-
TOLITIK
ENDAPANHIDRO-
TERMAL
ENDAPANMAGMATIKCAIR
UNSUR YANG SUKAR MENGUAPUNSUR YANG MUDAH MENGUAP
KEADAAN SUPERKRITIS(FASE CAIRAN)
Diagram urutan pengendapan mineral
Proses pembentukan mineral berdasarkan komposisi kimiawi larutan (konsentrasi suatu unsur/mineral), temperatur, dan tekanan pada kondisi kristalisasi dari magma induk telah didesign oleh Niggli
Diagram Temperatur-Konsentrasi-Tekanan (Diagram Niggli)