fosfat tanah

16
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH FOSFAT TANAH NAMA : YUNI MAHARANI STAMBUK : L221 12 269 KELOMPOK : III (TIGA) ASISTEN : 1. MUH. FAWZUL KABIIR 2. ARDI SYAM

Upload: ranhiisiiepoetriforget-maaharaniiy

Post on 26-Dec-2015

120 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fosfat tanah

TRANSCRIPT

Page 1: FOSFAT TANAH

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR ILMU TANAH

FOSFAT TANAH

NAMA : YUNI MAHARANISTAMBUK : L221 12 269KELOMPOK : III (TIGA)ASISTEN : 1. MUH. FAWZUL KABIIR

2. ARDI SYAM

LABORATORIUM ILMU TANAHJURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2014

Page 2: FOSFAT TANAH

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi

sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak

tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara. secara kimiawi

berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan

anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu,

Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme)

yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi

tanaman yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah

untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-

obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan (Hidayat, 2012).

Fosfat adalah unsur dalam suatu batuan beku (apatit) atau sedimen

dengan kandungan fosfor ekonomis.Kandungan fosfor dinyatakan sebagai bone

phosphate of lime (BPL) atau triphosphate of lime (TPL). Fosfat apatit termasuk

fosfat primer karena gugusan oksida fosfatnya terdapat dalam mineral apatit

yang terbentuk selama proses pembekuan magma. Endapan fosfat berasosiasi

dengan batuan beku alkali kompleks, terutama karbonit kompleks dan sienit

(Rahman, 2013).

Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi

tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri.

Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan

populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian

ikan secara massal (Yasminto, 2012).

Fungsi dari unsur Fosfor pada tanaman yaituuntuk pembentukan bunga

dan buah, bahan pembentuk inti sel dan dinding sel, mendorong Pertumbuhan

Page 3: FOSFAT TANAH

akar muda dan pemasakan biji pembentukan klorofil, penting untuk enzim-enzim

pernapasan, pembentukan klorofil, penting dalam cadangan dan transfer energi

(ADP+ATP), komponen asam nukleat (DNA dan RNA), berfungsi untuk

pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman (Torus, 2012).

Unsur fosfat (P) adalah unsur esensial kedua setelah Nitrat (N) yang

berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Ketersediaan

fosfat (P) dalam tanah jarang yang melebihi 0,01 % dari total fosfat (P). Sebagian

besar bentuk fosfat (P) terikat oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi

tanaman. Tanah dengan kandungan organik  rendah seperti Oksisols dan

Ultisols yang banyak terdapat di Indonesia kandungan fosfat (P) dalam organik

bervariasi dari 20–80%, bahkan bisa kurang dari 20% tergantung tempatnya

(Ghazali, 2014).

Berdasarkan uraian di atas, maka praktikum tentang Pospat Tanah perlu

diadakan untuk mengetahui pengaruh atau dampak dari Pospat didalam tambak

serta mengetahui kadar normal Pospat yang layak untuk proses budidaya.

Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum Posfat Tanah adalah untuk mengetahui kadar

normal posfat tanah yang baik untuk suatu tambak.

Kegunaan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

pengaruh atau dampak dari posfat didalam tambak serta mengetahui kadar

normal dari posfat yang layak untuk proses budidaya.

Page 4: FOSFAT TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

Fosfat (P) adalah unsur esensial kedua setelah Nitrogen(N) yang

berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Sebagian besar

bentuk fosfat terikat oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman.

Tanah dengan kandungan organik  rendah seperti oksisols dan ultisols yang

banyak terdapat di Indonesia kandungan fosfat dalam organik bervariasi dari 20–

80%, bahkan bisa kurang dari 20% tergantung tempatnya. fosfat tersebut tidak

dapat dimanfaatkan secara efektif oleh tanaman, karena fosfat dalam tanah

dalam bentuk fosfat terikat di dalam tanah (Ghazali et al, 2014).

Siklus Fosfat (P)

Organisme memerlukan fosfor sebagai bahan penyusun utama asam

nukleat, fosfolipid, ATP dan pembawa energi lainnya, serta sebagai salah satu

mineral penyusun tulang dan gigi.Fosfor ditemukan dalam bentuk fosfat PO43-,

yang diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk sintesis bahan

organik.Pelapukan batuan secara perlahan-lahan menambah fosfat ke dalam

tanah (Wulaningsih, 2013).

Siklus Fosfor

Page 5: FOSFAT TANAH

Setelah produsen menggabungkan fosfor ke dalam molekul biologis,

fosfor dipindahkan ke konsumen dalam bentuk organik, dan ditambahkan

kembali ke tanah melalui ekskresi fosfat tersebut oleh hewan dan oleh kerja

bakteri pengurai dan fungi pada detritus.Humus dan partikel tanah mengikat

fosfat, sedemikian rupa sehingga siklus fosfor cenderung menjadi cukup

terlokalisir dalam ekosistem.Akan tetapi, fosfor benar-benar tergelontor ke dalam

badan air, yang secara perlahan-lahan mengalir dari ekosistem terrestrial

(daratan) ke laut.Erosi hebat mempercepat pengurasan fosfat, tetapi pelapukan

bebatuan umumnya sejalan dengan hilangnya fosfat. Fosfat yang mencapai

lautan secara perlahan-lahan terkumpul dalam endapan, kemudian tergabung

dalam batuan, yang kemudian dapat menjadi bagian dari ekosistem terrestrial

sebagai akibat proses geologis yang meningkatkan dasar laut atau menurunkan

permukaan laut, pada suatu lokasi tertentu (Wulaningsih, 2013).

Suatu ekosistem akuatik, yang belum secara serius diubah oleh aktivitas

manusia, rendahnya fosfat terlarut sering kali membatasi produktivitas

primer.Akan tetapi, pada banyak kasus, kelebihan (bukan keterbatasan) fosfat

adalah permasalahan juga.Penambahan fosfat dalam bentuk limbah kotoran cair

dan aliran permukaan dari ladang pertanian yang dipupuk, merangsang

pertumbuhan alga dengan pesat (blooming) dalam ekosistem akuatik, yang

seringkali memiliki akibat negatif, seperti eutrofikasi (Wulaningsih, 2013).

Sumber Fosfat (P)

Sumber utama fosfat (P)  larutan tanah, disamping dari pelapukan bebatu

anbahan induk juga berasal dari mineralisasi fosfat (P)  organik hasil

dekomposisi sisa-sisa tanaman yang mengimobilisasikan fosfat (P)   dari larutan

tanah dan hewan. Umumnya kadar fosfat (P)   dalam bahan organik adalah 1%

bahan organic, berarti daari 1 ton bahan organik tanah bermisba C/N=10

(matang) dapat dibebaskan 10 kg P (setara 22 kg TSP). Jika tanah mengandung

Page 6: FOSFAT TANAH

1% bahan organik, berarti terdapat 200 kg P-organik/ha, yang dimineralisasikan

secaraperlahan tergantung aktivitas jasad perombak bahan organic tanah, yang

tercermin dari penurunan nisbah C/Nnya (Hanafiah, 2010).

Kandungan Fosfat P

Kandungan fosfat dalam bahan organik tanah sekitar 1% fosfatorganik

melepaskan fosfat anorganik yang tersedia bagi tanaman.Ensim fosfatase yang

dihasilkan oleh berbagai mikrobia, melepas ion orthofosfat.fosfat organik dalam

tanah, hampir 50% berupa fosfat inositol, lemak fosfat (fosfolipid) dan asam

nukleat sekitar 10%. Hampir 50% fosfatorganik  belum dikenali dengan baik.

Fofat Inositol merupakan rangkaian ester fosfat : C6H6(OH)6 OH digantikan oleh

fosfat, terutama dalam bentuk= inositol, gugus asam pitat (phytic acid). Inositol

hexaphosphate memiliki 6 gugus fosfat, merupakan hasil aktivitas mikrobia, sisa

perombakan (Yasminto, 2012).

Pengaruh bahan organik terhadap ketersediaan hara fosfat didalam tanah

melalui hasil pelapukannya yaitu asam-asam organik dan CO2. Asam-asam

organik seperti asam manolat, tartarat, humat, fulvik akan menghasilkan anion

organik. Anion organik ini dapat mengikat logam-logam seperti Al, Fe, dan Ca

dari dalam larutan tanah, kemudian membentuk senyawa kompleks yang bersifat

sukar larut. Dengan pengikatan Al, Fe dan Ca ini ion-ion akan bebas dari

pengikatan logam-logam tersebut sehingga tersedia didalam larutan tanah.

Proses pengikatan logam seperti Al, Fe dan Ca oleh senyawa asam-asam

organik kompleks disebut proses Khelasi (Abuzar, 2013).

Page 7: FOSFAT TANAH

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum Posfat Tanah dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 09 Mei

2014, pada pukul 10.00–16.00 WITA, bertempat di Laboratorium Ilmu Tanah,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Jurusan Perikanan, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Posfat Tanah disajikan

pada Tabel 1 dan 2:

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam praktikum beserta fungsinyaNO Alat Fungsi1 Timbangan elektrik Menimbang tanah 2 Mesin

penghomogen/shakerMenghomogenkan sampel

3 Spektofotometer Mengukur absorban4 Stopwatch Mengukur waktu ketika sampel

dihomogenkan 5 Rak tabung reaksi Menyimpan tabung berisi larutan6 Tabung reaksi Tempat mereaksikan sampel dan larutan7 Pipet skala Mengambil larutan

Tabel.2. Bahan yang digunakan dalam praktikum beserta fungsinyaNO Bahan Fungsi

1 Kertas saring Menyaring air sampel2 Tanah yang telah

dihaluskanSampel

3 Pengekstrak Bray Penetrasi4 Akuadest Penghimpit larutan ommonium

molybolate5 Pengoksid fosfat Penetrasi6 Tissue Membersihkan alat 7 Asam bonat 1% Penetrasi  8 Larutan asam sulfat pekat Penetrasi

Page 8: FOSFAT TANAH

Prosedur Kerja

Pertama, saring sebanyak 25-50 ml air sampel dengan kertas saring

whatman 41. Ambil 2 ml air sampel yang telah disaring, lalu masukkan kedalam

tabung reaksi kemudian tambahkan 2 ml asam bonat 1 %. Tambahkan 3 ml.

Larutan pengoksid posfat (campuran antara 25 ml H2SO4 1,5 M, 15 ml asam

ascorbit, 1,5 ommonium molybolate dan dihimpitkan sampai 100 ml dengan

aquadest) dan aduk dan biarkan selama 1 jam hingga terjadi perubahan.

Perubahan warna menjadi biru tergantung posfat dalam sampel yang dianalisis

Mengukur absorban pada panjang gelombang 650 nm.

Analisis dengan menggunakan rumus:

Ortophosfat=absorban – 0.00680,0841

Keterangan : Total P = a x 2,3

A = Ortophosfat

Page 9: FOSFAT TANAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil yang diperoleh dari Praktikum Phospat Tanah dapat di lihat pada

tabel 3 yaitu sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil dari Praktikum Phospat TanahNo Lokasi Kedalaman Tanah Absorban Phospat (PO4)1 Tengah tambak 10 cm 0,059 1,426 ppm2 Pintu Pemasukan 10 cm 0,072 1,783 ppm

Untuk Tengah tambak kedalaman 10 cm

Ortophosphat = (absorban – 0,0068) 0,0841

Ortophosphat = (0,059 – 0,0068) 0,0841

= 0,620 ppm

Total P = a x 2.3

= 0,620 x 2.3

= 1,426 ppm

Untuk Pintu Pemasukan kedalaman 10 cm

Ortophosphat = (absorban – 0,0068) 0,0841

Ortophosphat = (0,072 – 0,0068) 0,0841

= 0,775 ppm

Total P = a x 2.3

= 0,775 x 2.3

= 1,783 ppm

Page 10: FOSFAT TANAH

Pembahasan

Berdasarkan hasil yang diperoleh kadar fosfat pada tengah tambak

dengan kedalaman 10 cm yaitu 1,426 mg/L dan pada pintu pemasukan

kedalaman 10 cm kadar fosfatnya adalah 1,783 mg/L.

Dari hasil diatas maka tambak tersebut termasuk tambak dengan tingkat

fosfat yang tidak normal karena fosfat tanah di pintu pemasukan maupun di

tengah tambak mencapai >1 mg/liter sedangkan pada literatur mengatakan

bahwa kadar fosfat yang normal untuk perairan tambak berkisar antara 0.02 -

0.13 mg/liter hasil tersebut tidak sesuai dengan literatur yang ada.

Batas optimum fosfat untuk pertumbuhan plankton adalah 0,27 – 5,51

mg/liter. Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi

tanah, buangan dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri.

Peningkatan kadar fosfat dalam air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan

populasi (blooming) fitoplankton yang akhirnya dapat menyebabkan kematian

ikan secara massal (Yasminto, 2012).

Page 11: FOSFAT TANAH

V. PENUTUP

Kesimpulan

Fosfat tanah di pintu pemasukan air sedalam 10 cm adalah 1,783 ppm

sedangkan fosfat tanah pada tengah tambak sedalam 10 cm adalah 1,426 ppm

dan termasuk ke dalam tambak normal yang memiliki tingkat kesuburan sedang.

Saran

Laboratorium

Untuk laboratorium, saya menyarankan agar tetap menjaga kebersihan

labratorium dan menyediakan alat dan bahan yang digunakan selama praktikum.

Asisten

1) Muh. Fawzul Kabiir

Baik dan tidak menyulitkan praktikan dalam penyusunan laporan

2) Ardi Syam

Baik dan ramah pada praktikan

Page 12: FOSFAT TANAH

DAFTAR PUSTAKA

Abuzar. 2013. Asimilasi Fosfor. http//abu dzar. com. Diakses pada tanggal 10 Mei 2014 pukul 20.00 WITA

Ghazali et al. 2014. Uji Metode Olsen dan Bray dalam Menganalisis Kandungan Fosfat Tersedia pada Tanah Sawah di Desa Konarom Barat Kecamatan Dumoga Utara. Jurnal MIPA Unsrat Online 3 (1) 6-10.Hanifah, 2010

Rahman. 2013. Phosfor Tanah dan Tanaman. http// ritonga. Blogspot. com. Diakses pada 10 tanggal Mei 2014 pukul 20.00 WITA.

Rahmatullah. 2010. Laporan Dasar - dasar Aquaculture. http://rahmatullah.blogspot.com. Diakses pada tanggal 5 Mei 2014 pukul 18:15 WITA

Torus, B. 2012. Peranan Unsur Fosfor (P) Pada Pertanian http://allaboutpertanian.blogspot.com. Diakses pada tanggal 12 Mei 2014 pukul 22:51 WITA

Wulaningsih, R, D. 2013. Siklis P. http://ilmualamiahdasar.blogspot.com. Diakses pada tanggal 11 Mei 2014 pukul 22:01 WITA

Yasminto,B. 2012. Makalah Pospat. http://bkv315a.blogspot.com. Diakses pada hari Minggu, 11 Mei 2014 pukul 19:51 WITA