fito kimia.docx

6
1. Jelaskan mekanisme kerja dan prinsip kerja dari : - Maserasi - Perkolasi - Destilasi uap - Soxhletasi - Evaporator Jawab : 1. Maserasi Prinsip Kerja Metode Maserasi Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperature kamar terlindung dari cahaya, pelaut akan masuk kedalam sel tanaman melewati dididing sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan didala sel dengan diluar sel. Larutan yang konentrasinya tinggi akan terdeak keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi redah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan

Upload: nurul-arifah

Post on 29-Jan-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fito kimia.docx

1. Jelaskan mekanisme kerja dan prinsip kerja dari :

- Maserasi

- Perkolasi

- Destilasi uap

- Soxhletasi

- Evaporator

Jawab :

1. Maserasi

Prinsip Kerja Metode Maserasi

Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif yang dilakukan dengan

cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai

selama beberapa hari pada temperature kamar

terlindung dari cahaya, pelaut akan masuk

kedalam sel tanaman melewati dididing sel. Isi sel

akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi

antara larutan didala sel dengan diluar sel.

Larutan yang konentrasinya tinggi akan terdeak

keluar dan diganti oleh pelarut dengan

konsentrasi redah (proses difusi). Peristiwa

tersebut akan berulang sampai terjadi

keseimbangan antara larutan didalam sel dan

larutan diluar sel (Ansel, 1989)

Mekanisme kerja

1.      Menimbang serbuk simplisia kering bunga rosella sebanyak 50 g dan mengambil

pelarut etanol 96 % sebanyak ± 250 ml (1:5).

2.      Merendam serbuk simplisia kering bunga rosella dalam cairan etanol selama 24 jam

sampai pelarut jenuh.

Page 2: fito kimia.docx

2. perkolasi

- Prinsip kerja dari perkolasi

Prinsip perkolasi adalah sebagai berikut: serbuk simplisia ditempatkan

dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan

penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan

melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak

kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya,

dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. Kekuatan yang

berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan

permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi).

- Mekanisme kerja

1.      Serbuk simplisia dari proses maserasi ditempatkan dalam suatu bejana silinder

yang bagian bawahnya diberi sekat berpori.

2.      Mengalirkan cairan penyari etanol 96 % dialirkan dari atas ke bawah melalui

serbuk tersebut. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit

sampai pelarut yang mengalir melalui simplisia tidak berwarna.

3. Destila Uap air

- prinsip kerja destilah uap air

destilasi uap adalah untuk memurnikan zat atau senyawa cairan yang tidak

larut di dalam air,dan titik didihnya tinggi. Sedangkan,sebelum zat cair itu mencapai

titik didihnya zat cair sudah terurai teriksidasi atau mengalami reaksi pengubahan.

Maka, zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau

destilasi bertingkat, harus deengan destilasi uap.

- Mekanisme kerja destiilah uap air

1. Dimasukan kedalam labu leher dua Ditambahkan 100 ml air

Page 3: fito kimia.docx

2. Dimasukan beberapa batu didih Labu dihubungkan dengan pendingin dan

generator uap air. Dipanaskan labu detilasi

3. Diamati suhu saat terjadi penguapan dan ditentukan larutan tersebut.

4. Soxhletasi

- Prinsip kerja

Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang

umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan

dengan adanya pendingin balik.

- Mekanisme kerja

- Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan kemudian

dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel)

, di atas sample ditutup dengan kapas.

- Pelarut yang digunakan adalah Petroleum Spiritus dengan titik didih 60 –

80°C. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih

ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu

diisi dengan Petroleum Spirit 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan

petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik.

- Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet . Soxhlet

disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik

serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk

pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak

- mulai dipanaskan .

- Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet menuju ke pipa

pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser

mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian

menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari

ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari

akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga

Page 4: fito kimia.docx

pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan

selama 6 jam.

- Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui

proses penyulingan dan dikeringkan.

5. Evaporator

- Prinsip kerja

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, evaporator merupakan alat untuk

menegevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya merupakan cara kerja dari

evaporasi itu sendiri.

- Mekanisme kerja

ialah dengan menambahkan kalor atau panas yang bertujuan untuk

memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat pelarut yang memiliki titik

didih yang rendah dengan pelarut yang memiliki titik didih yang tinggi

sehingga pelarut yang memiliki titik didih yang rendah akan menguap dan

hanya menyisahkan larutan yang lebih pekat dan memiliki konsentrasi yang

tinggi.