faktor faktor yang mempengaruhi evaporasi

6
HIDROLOGI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVAPORASI Disusun oleh Ismadiar Rachmatantri 21080110110020 Monalisatika W.I.N 21080110120007 TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011

Upload: monalisatika-winih-isti-nurwijayanti

Post on 08-Aug-2015

1.360 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

MATA KULIAH HIDROLOGI TEKNIK LINGKUNGAN

TRANSCRIPT

Page 1: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi

HIDROLOGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

EVAPORASI

Disusun oleh

Ismadiar Rachmatantri 21080110110020

Monalisatika W.I.N 21080110120007

TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2011

Page 2: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Hidrologi adalah salah satu cabang ilmu geografi yang mempelajari pergerakan,

distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya

air. Kajian ilmu hidrologi meliputi hidrogeologi, hidrometeorologi, potamologi,

limnologi, geohidrologi, dan kriologi dan kualitas air. Hidrogeologi merupakan bagian

dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan pergerakan air tanah dalam tanah dan

batuan di kerak bumi.

Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi

dan kembali lagi ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi berjalan

secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk

hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju ( sleet ), hujan gerimis atau kabut.

( www.wikipedia.com )

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi?

Page 3: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi

BAB II

Pembahasan

2.1 Evaporasi

Evaporasi merupakan faktor penting dalam studi tentang pengembangan sumber-

sumber daya air. Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair

dengan spontan menjadi gas. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai, besarnya

kapasitas waduk, besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan konsumtif (

comsumptive use ) untuk tanaman dan lain-lain.

Air akan menguap dari permukaan tanah baik tanah gundul maupun tanah yang

ditumbuhi tanaman, dan juga daro pepohonan permukaan kedap air seperti atap dan jalan

raya, air terbuka dan sungai yang mengalir. Laju evaporasi atau penguapan akan berubah-

ubah menurut warna dan sifat pemantulan permukaan (albedo) dan berbeda pada

permukaan yang langsung tersinari matahari (air bebas) dan yang terlindung.

Di daerah beriklim sedang lembab, kehilangan air melalui evaporasi bebas dapat

mencapai 60 cm per tahun dan kira-kira 45 cm lewat evaporasi permukaan tanah. Di

daerah beriklim kering, seperti di gurun, angka tersebut dapat menjadi 200 cm dan 10 cm.

Perbedaan itu disebabkan oleh karena tidak adanya curah hujan dalam waktu cukup lama.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi

Tingkat (laju) penguapan berubah-ubah, tergantung pada faktor-faktor meteorologist

dan keadaan permukaan yang menguap. Banyak dari pembahasan faktor meteorologis

yang berikut ini dituliskan dalam betuk penguapan dari permukaan air yang bebas.

Perluasan pada bahan-bahan yang diterapkan untuk permukaan lain yang berhubungan

dengan hidrologi dianggap akan jelas dengan sendirinya.

1. Faktor-faktor meteorologi

Faktor-faktor ini berhubungan dengan keadaan alam pada suatu daerah, yaitu :

a. Radiasi Matahari

Evaporasi adalah perubahan air menjadi uap air yang berlangsung hamper

tanpa gangguan selama berjam-jam pada siang hari dan sering juga selama

malam hari. Proses ini paling aktif berlangsung dibawah radiasi matahari

langsung karena perubahan keadaan molekul-molekul air dari cairan menjadi

gas memerlukan pasokan energi (dikenal sebagai “panas penguapan

Page 4: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi

tersimpan”). Awan sebagai pencegah radiasi penuh matahari mencapai

permukaan bumi akan memperlambat evaporasi karena mengurangi masukan

energi.

b. Angin

Jika air menguap ke atmosfir makan lapisan batas antara permukaan tanah dan

udara menjadi jenuh oleh uap air sehingga proses penguapan terhenti. Agar

proses tersebut berjalan terus, lapisan jenuh harus diganti dengan udara kering.

Pergantian ini hanya mungkin bila ada angin, yang akan menggeser komponen

uap air.

c. Kelembaban relatif

Peningkatan kelembaban udara akan mengurangi kemampuannya untuk

menyerap lebih banyak uap air sehingga laju evaporasi akan berkurang pula.

Penggantian lapisan batas udara jenuh dengan udara yang kelembabannya

sama tidak akan mempertahankan laju evaporasi, hal ini akan terjadi hanya

jika udara yang masuk lebih kering daripada udara yang digantikannya.

d. Temperatur

Temperatur udara dan tanah yang tinggi akan membuat laju evaporasi lebih

cepat daripada bila temperatur keduanya rendah, karena energi panas yang

tersedia lebih banyak. Karena kapasitas udara untuk menyerap uap air akan

meningkat bila temperaturnya naik, maka temperatur udara mempunyai

pengaruh ganda pada banyaknya evaporasi yang terjadi, sedangkan temperatur

tanah dan air hanya mempunyai satu pengaruh langsung.

2. Sifat permukaan benda yang menguap

Semua permukaan yang terbuka terhadap hujan seperti tumbu-tumbuhan,

bangunan, dan perkerasan jalan, merupakan permukaan penguapan yang

potensial. Laju penguapan dari suatu permukaan tanah jenuh kira-kira sama

dengan laju penguapan dari suatu permukaan air pada temperatur yang sama. Pada

saat tanah mulai mengering, penguapan berkurang dan temperaturnya naik guna

mencapai keseimbangan energi. Akhirnya penguapan terhenti sama sekali, karena

tidak ada mekanisme yang efektif untuk membawa air ke kedalaman yang cukup.

Dengan demikian, laju penguapan dari permukaan tanah dibatasi oleh

ketersediaan air atau kesempatan penguapan.

Page 5: Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Evaporasi

3. Pengaruh kualitas air

Pengaruh kemasinan (salinitas), atau benda padat yang terlarut (dissolved solid),

ditimbulkan oleh berkurangnya tekanan uap pada larutan yang bersangkutan.

Tekanan uap laut kira-kira 2% lebih kecil dari air murni pada temperatur yang

sama. Semakin banyak zat terlarut dalam larutan menyebabkan tekanan uap lebih

kecil sehingga membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk menguap. Sehingga

penguapan lebih mudah terjadi pada larutan dengan zat terlarut kecil.