extracellular matrix

6
Integrin Di luar membran akan berikatan dengan ECM, di dalam membran, mengikat talin dan finculin yang mengikat sitoskeletet aktin. Hemidesmosom menghubungkan sel dengan ECM. Desmosom menguhubungan sel dengan sel. Hemidosmosom menghubungkan intermediate filamen (keratin) dengan lamina basal dan jaringan ikat pada lamina basal. Integrin dengan sel junction pada hemidesmosom, ada beberapa protein yang terlibat dan integrin yang terlibat adalah α6βX. Integrin ini menghubungkan keratin dengan ECM. Jika ada kelainan akan menyebabkan blister (melepuh) pada kulit. Semua tipe reseptor padti memiliki keadaan aktif (ketika berikatan dengan ligand) dan inaktif konformasinya dapat berubah. Pada keadaan inaktif, integrin subunit αβ terletak berdekatan. Aktivasi dari integrin (ikatan dengan RGD) akan menyebabkan subunit-subunit integrin terbuka dan subunit β berikatan dengan protein talin. Kadang-kadang aktivasi integrin bukan hanya karena ikatan dengan ligand-nya tetapi juga karena ada cross-talk antara sinyal-sinyal di dalam sel. G-protein coupled receptor yang mengatifkan G-protein akan menjadi sinyal pertama bagi talin untuk mengubah konformasinya untuk berikatan dengan integrin. Bisa juga, G-protein mengaktifkan tirosin kinase dan mengaktifkan sinyal pathway yang juga mengubah konformasi talin agar protein fculin berikatan dengan aktin. Satu molekul dapat mempengaruhi beberapa integrin integrin family. Karena integrin tdd 2 subunit, maka satu saja mutasi pada salah satu subunit, dan banyak hal yang akan mengalami pengaruh negatif.

Upload: leonita-swandjaja

Post on 27-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Integrin of extracellular matrix as explain in cell biology course

TRANSCRIPT

Page 1: Extracellular Matrix

Integrin

Di luar membran akan berikatan dengan ECM, di dalam membran, mengikat talin dan finculin yang mengikat sitoskeletet aktin.

Hemidesmosom menghubungkan sel dengan ECM. Desmosom menguhubungan sel dengan sel. Hemidosmosom menghubungkan intermediate filamen (keratin) dengan lamina basal dan jaringan ikat pada lamina basal. Integrin dengan sel junction pada hemidesmosom, ada beberapa protein yang terlibat dan integrin yang terlibat adalah α6βX. Integrin ini menghubungkan keratin dengan ECM. Jika ada kelainan akan menyebabkan blister (melepuh) pada kulit.

Semua tipe reseptor padti memiliki keadaan aktif (ketika berikatan dengan ligand) dan inaktif konformasinya dapat berubah. Pada keadaan inaktif, integrin subunit αβ terletak berdekatan. Aktivasi dari integrin (ikatan dengan RGD) akan menyebabkan subunit-subunit integrin terbuka dan subunit β berikatan dengan protein talin.

Kadang-kadang aktivasi integrin bukan hanya karena ikatan dengan ligand-nya tetapi juga karena ada cross-talk antara sinyal-sinyal di dalam sel. G-protein coupled receptor yang mengatifkan G-protein akan menjadi sinyal pertama bagi talin untuk mengubah konformasinya untuk berikatan dengan integrin. Bisa juga, G-protein mengaktifkan tirosin kinase dan mengaktifkan sinyal pathway yang juga mengubah konformasi talin agar protein fculin berikatan dengan aktin.

Satu molekul dapat mempengaruhi beberapa integrin integrin family. Karena integrin tdd 2 subunit, maka satu saja mutasi pada salah satu subunit, dan banyak hal yang akan mengalami pengaruh negatif.

Respons imun spesifik akan membangkitkan dulu sistem imun (sel B, sel Tc dan sel Th) sementara respons imun langsung (seperti makrofag) akan langsung mengatasi benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Aktivasi integrin dalam limfosit T dengan APC (antigen presenting cell = makrofag)

Makrofag disebut APC karena sebetulnya yang pertama kali mengenali antigen adalah makrofag. Makrofag mengenali antigen sebagai sesuatu yang non-sel dan mempresentasikannya ke sel lain agar antigen tersebut diserang.

Page 2: Extracellular Matrix

APC memiliki protein MHC (yang akan mempresentasikan antigen yang dikenalinya ke reseptor pada sel T). Sebelum MHC yang berikatan dengan antigen dikenali oleh reseptor pada sel T, integrin telah berikatan terlebih dulu secara lemah pada ICAM. Setelah MCH yang memiliki antigen dikenali oleh reseptor pada sel T kemudian akan mengirimkan sinyal pada integrin untuk memperkuat ikatannya terhadap ICAM.

The cell spreading

Kemampuan suatu sel tunggal yang pertama ditanam pada cawan petri yang bermedium. Jika kondisinya tidak cocok, sel akan mengalami apoptosis. Jika kondisinya cocok, maka sel akan tumbuh menyebar denan pola tertentu karena adanya kemampuan sel untuk menghasilkan dan mengatur ECM yang ada di sekitarnya.

Cell adhesion molecule families

Connective tissue pada bagian basal epitel berisi berbagai sel dan ECM. Jaringan ikat kencang lebih banyak komponen non-selularnya, seperti tendon. Tapi jaringan ikat kendur banyak mengandung komponen seluler, terutama fibroblas. Fibroblas menghasilkan ECM .

Molekul pengisi pada jaringan ikat:

Page 3: Extracellular Matrix

Core protein linked by serine amino acid. Chrondoitin sulphate adalah disakarida yang tersusun dari glucoronic acid, glicoaminoglycan dan heparan acid.

Elastic fiber

Page 4: Extracellular Matrix

Fibronektin:

Pada waktu protease yang aktif berikatn dengan reseptornya pada sel, maka sel tumor akan mengalami metastasis (mengisip melalui ECM), tapi ketika reseptor protease diblok, maka sel tumor akan tumbuh tanpa metastasis.

Plant cell wall

Page 5: Extracellular Matrix

Pectin: pressure resistance, mengisi primary wall dan ada juga pada middle lamela.

Model orientasi deposisi mikrofibril selulosa yang baru terbentuk pada dinding sel ditentukan oleh orientasi mikrotubul kortikel.

Page 6: Extracellular Matrix