efektivitas mudabbir dalam pembinaan ibadah praktis …repository.uinjambi.ac.id/3869/1/skripsi agus...
TRANSCRIPT
-
EFEKTIVITAS MUDABBIR DALAM PEMBINAAN IBADAH
PRAKTIS MAHASANTRI MA’HAD AL-JAMI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
AGUS SALIM
NIM. TP.160994
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
ii
EFEKTIVITAS MUDABBIR DALAM PEMBINAAN IBADAH
PRAKTIS MAHASANTRI MA’HAD AL-JAMI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) Pendidikan Agama Islam
AGUS SALIM
NIM. TP.160994
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
-
vii
PERSEMBAHAN
ِحيمِبِْسمِِ ْحَمِنِالره ِِالره َّللاه
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini
untuk orang-orang yang kusayangi:
M.Amin (bapak) dan Saidah (Ibu) tercinta, motivator terbesar dalam hidupku
yang tak pernah jemu mendo’akan dan menyanyangiku, atas semua pengorbanan
dan kesabaran mereka mengantarkan ku sampai kini. Tak pernah cukup ku
membalas cinta bapak ibu padaku dan Keluarga besarku yang telah memberikan
semangat dan motivasi sehingga aku dapat melaksanakan perkuliahan hingga
penyusunan skripsi ini sampai tuntas.
Untuk dosen pembimbing skripsi Drs. H. Kasful Anwar, M.Ag dan Drs. H.
Nazari,M.Pd.I yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan serta
bimbingannya
Keluarga besar Ma’had Al-Jami’ah UIN STS Jambi, Ustadz, Ustadzah dan dan al
akh demisioner yang telah memberikan kami izin serta masukan-maasukan untuk
penulis membuat karya tulis ini
Sahabat-sahabat seperjuangan PAI A angkatan 2016, sahabat satu kepengurusan
La-Pasma putra 2017 wabil khusus sahabatku yang senasib dan sepenanggungan
pada masanya (Halim, Hanafi, Fahrizal, Dan Naza)
yang saya sayangi dan saya banggakan tak bisa penulis sebutkan satu persatu, For
U All I Miss U and Don’t Forget Me
Selanjutnya kepada
Orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.
-
viii
MOTTO
َِواإِْلنَسِِإالهِليَْعبُُدونِِ …َوَماَخلَْقُتِاْلِجنه
Artinya: “…, Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzaariyat: 56)
-
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
mencurahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga skripsi yang berjudul:
“Efektivitas Mudabbir Dalam Pembinaan Ibadah Praktis Terhadap Mahasantri
Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”.
Dapat penulis selesaikan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah Institut
Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad saw yang telah membimbing umatnya kejalan Islam dan Ilmu
pengetahuan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyaknya
kekurangan maupun kesalahan, unyuk itu kritik dan saran sangat diharapkan
untuk menyempurnakannya. Selanjutnya penulis mengaturkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tinggi kepada :
1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, M.A, Ph.D, sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin.
2. Dr. Hj. Fadlillah, M. Pd, sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Drs. H. Kasful Anwar, M. Ag, sebagai Dosen Pembimbing I dan Drs. H.
Nazori, M.Pd.I, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. H. Lahmuddin, M.Ag sebagai Mudir Ma’had Al-Jami’ah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi yang telah berkenan memberikan informasi kepada
Penulis dalam memperoleh data di lapangan.
5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dorongan semangat motivasi
tiada henti hingga menjadi kekuatan bagi Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Kepada sahabat Pendidikan Agama Islam lokal A, Kuliah Kerja Nyata,
Praktek Pengalaman Lapangan, dan Pemuda-pemuda Camp Ganteng yang
-
x
sudah membantu memberikan kemudahan dan motivasi kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dan akhirnya semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkenan membalas
segala kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu
Jambi, Februari 2020
Penulis
Agus Salim
NIM: TP160994
-
xi
ABSTRAK
Nama : Agus Salim
Nim : TP.160994
Jurusan/prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Efektivitas Mudabbir dalam Pembinaan Ibadah Praktis
Terhadap Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Skripsi ini membahas tentang Efektivitas Mudabbir dalam Pembinaan Ibadah
Praktis Terhadap Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, penelitian ini adalah penelitian diskriftif kualitatif
dengan menggunakan data primer dan sekunder. Untuk memproleh data tersebut
peneliti menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Efektivitas mudabbir dalam
pembinaan ibadah praktis bagi mahasantri ma’had al-jami’ah, apa saja kendala,
dan bagaimana Pembinaan mudabbir dalam meningkatkan ibadah praktis terhadap
Mahasantri. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektivitas mudabbir dalam
membina ibadah praktis terhadap mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sudah sesuai dengan visi misi yang
memantapkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Adapun kendala dalam
pembinaan ibadah praktis yaitu, Lemahnya pengetahuan Mudabbir dalam
menerapkan pembinaan ibadah praktis bagi mahasantri, Kurangnya Kerja Sama
Mudabbir Perbidang, Sarana dan prasarana yang kurang memadai, Latar belakang
pendidikan tiap-tiap mahasantri, Kurangnya Pemberian Sanksi Atau Hukuman,
Masjid Yang Lumayan Jauh Dari Asrama Ma’had Al-Jami’ah. Adapun dalam
peningkatan pembinaan ibadah praktis yaitu, Memberikan Motivasi, Dengan
Memberikan Sanksi/Hukuman, Meningkatkan Kerja Sama Mudabbir Perbidang,
Mengadakan Pengajian Setelah Shalat Magrib, Membuat Sumur Bor,
Mengupayakan Mahasantri Tetap Melalui Jalan Besar Menuju Kemasjid
Kata Kunci : Efektivitas, Membina, Ibadah Praktis.
-
xii
ABSTRACT
Name : Agus Salim
Nim : TP.160994
Department/Major : Islamic Education
Title :Effectivity Of The Mudabbir In Fostering Practical Worship
Of Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah State Islamic University Of Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
This thesis discusses the Effectiveness of Practical Worship Mudabbir Towards
Mahasantri Ma'had Al-Jami'ah Sulthan State Islamic University Thaha Saifuddin
Jambi, this study is a qualitative descriptive study using primary and secondary
data. To obtain the data, researchers used observation, documentation, and
interview methods. The purpose of this research is to find out how the
effectiveness of mudabbir in the guidance of practical worship for mahasantri
ma'had al-jami'ah, what are the obstacles, and how to establish mudabbir in
improving practical worship of Mahasantri. The results showed that the
effectiveness of mudabbir in fostering practical worship of Mahasantri Ma'had
Al-Jami'ah Sulthan State Islamic University Thaha Saifuddin Jambi was in
accordance with the vision and mission that established faith and piety in Allah
SWT. As for the obstacles in fostering practical worship, namely, Weak
Mudabbir knowledge in implementing practical worship guidance for mahasantri,
Lack of Field Cooperation Mudabbir, Inadequate Facilities and Infrastructure,
Educational Background of each Mahasantri, Lack of Imposition of Sanctions or
Punishment, Fairly Distant Mosque From the Ma'had Al-Jami'ah Hostel. As for
the improvement of practical religious guidance namely, Providing Motivation,
By Providing Sanctions / Punishment, Increasing Cooperation in Field
Cooperation, Conducting Prayer After Maghrib Prayer, Making Drilling Well,
Making Permanent Students Through A Large Road Toward Mosque.
Keywords: Effectiveness, Fostering, Practical Worship.
-
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
MOTTO ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Fokus Permasalahan ........................................................... 5
C. Rumusan Masalah .............................................................. 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................... 6
BAB II KERANGKA TEORI
A. Kajian Teoritik ................................................................... 7
1. Pengertian Efektivitas .................................................. 7
2. Pengertian Mudabbir .................................................... 8
3. Kewajiban Mudabbir Terhadap Mahasantri................. 9
4. Pengertian Membina .................................................... 10
5. Pengertian Ibadah Praktis ............................................. 12
6. Pengertian mahasantri .................................................. 13
7. Pengertian asrama ........................................................ 14
B. Studi Relevan ..................................................................... 15
-
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ..................................... 17
B. Setting dan Subjek Penelitian............................................. 17
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 18
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 20
E. Teknik Analisis Data ......................................................... 22
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................... 22
G. Jadwal Penelitian ................................................................ 26
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum................................................................... 27
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ...................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 71
B. Saran .................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Penelitian................................................................... 28
Tabel 2 :Kedaan Dosen Ma’had Al-Jami’ah UIN STS Jambi 42
Tabel 3 : Keadaan Sarana dan Prasarana .............................................. 43
Tabel 4 : Jumlah Mudabbbir Ma’had Al-Jami’ah ................................ 48
Tabel 5 : Jadwal pengontrolan mudabbir ............................................. 48
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi Ma’had Al-Jami’ah ................................ 35
2 : Struktur Organisasi La-PASMA ............................................. 48
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada
jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan
sekolah, pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Pendidikan
tinggi bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik dan memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mengembangkan dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian untuk mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional. (UU No. 2, 1999, pasal 1 dan 2)
Sejalan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan semakin
tingginya kompetisi dalam berbagai lapangan kehidupan, penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan mutlak diperlukan. Dalam keikutsertaan kompetisi
dimaksud, semua pihak selain dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir, juga dituntut untuk memiliki pengetahuan keagamaan yang
mendalam, sehingga melahirkan para generasi yang memiliki moralitas yang
handal, mempunyai etos kerja yang tinggi dan bekerja secara profesional.
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi akan berbuat
semaksimal mungkin untuk memenuhi tuntutan lokal dan menjawab tantangan
global dengan meningkatkan kualitas ilmu-ilmu keagamaan, juga dengan
membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di era
modernisasi seperti ilmu pengetahuan manajemen, ekonomi, politik, hukum,
komputer dan keterampilan berbahasa asing, khususnya bahasa Arab dan bahasa
Inggris.
Ma’had Al-Jami’ah merupakan suatu lembaga pendidikan dibawah naungan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang dimulai sejak
tahun akademik 2008/2009. Dalam hal ini Ma’had Al-Jami’ah juga sebagai
tempat atau wadah penambahan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
-
2
2
Ma’had Al-Jami’ah juga sebagai Icon Universitas Islam Negri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi karena banyak menghasilkan Mahasantri -Mahasantri
yang berprestasi dibidang akademik, tidak hanya dibidang akademik saja bahkan
banyak dibidang lain, dan juga Ma’had Al-Jami’ah menghasilkan kader kader
umat dalam meneruskan estapet pejuang islam dalam menerapkan amar’ ma’ruf
nahi mungkar.
Ma’had Al-Jami’ah mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan diantaranya
adalah pembelajaran bahasa Arab, bahasa Inggris dan Ibadah Praktis, seperti
pembinaan shalat berjamaah, mulai dari shalat Subuh berjamaah sampai shalat
Isya’, Mahasantri dituntut untuk melakukan shalat berjamaah pada waktu shalat
Subuh, Magrib dan Isya’, sedangkan pada waktu Zuhur dan Ashar Mahasantri
lebih cenderung shalat berjamaah diluar karena aktifitas dan rutinitas kampus.
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah terdiri dari berbagai macam jurusan dan
fakultas di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. dalam hal ini
Ma’had Al-Jami’ah menyatukan mahasiswa dalam suatu wadah dengan tujuan
memantapkan ahklak, dan ketakwaan kepada Allah SWT. Mahasantri Ma’had Al-
Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bermula dari
semester awal masuknya di Universitas Islam Negri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, yang mana Mahasantri terdaftar di Ma’had Al-Jami’ah baik itu jalur
reguler, khususnya dijalur bidik misi, yang terfokus kepada jurusan yang tertentu,
bagi Mahasantri yang jalur bidik misi diwajibkan tinggal di Ma’had Al-Jami’ah
selama satu tahun lamanya, umumnya Ma’had Al-Jami’ah ini menerima
Mahasantri berbagai fakultas dan jurusan.
Ma’had Al-Jami’ah didalamnya ada suatu organisasi yang bernama
La_PASMA (Lembaga Pengurus Ma’had Al-jami’ah) yang didalamnya ada
disiplin Mahasantri, pengurus Ma’had Al-jami’ah umumnya mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang semester 3 dan
semester 5 yang terpilih setelah selama setahun menetap di Ma’had Al-Jami’ah.
Sebutan bagi pengurus Ma’had Al-Jami’ah ialah Mudabbir (asrama putra) dan
Mudabbiroh (asrama putri). Mudabbir adalah penggerak disiplin Mahasantri yang
-
3
3
mengatur dan mengurus di lingkungan Ma’had Al-Jami’ah, termasuklah membina
ibadah praktis bagi Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah.
Ibadah dilakukan menjadi salah satu media dakwah dan ukhuwah islamiyah
yang sangat efektif dan merupakan lambang kekuatan umat islam, tentu saja
keefektifannya tergantung kepada frekuensi pelaksanaan atau pembinaan ibadah
praktis Mahasantri, artinya pelaksana pembinaan ibadah praktis yang semakin
baik dan rutin maka akan lebih besar dampaknya bagi pembentukan karakter,
kebiasaan, dan kerukunan umat muslim khususnya Mahasantri diwilayah Ma’had
Al-Jami’ah dan sekitarnya. Ibadah merupakan suatu bentuk ketundukan dan
ketaatan yang mencapai puncaknya sebagai dampak dari rasa peragungan yang
bersemai dalam lubuk hati seseorang terhadap siapa yang kepada-Nya tunduk.
Rasa itu lahir akibat adanya keyakinan dalam diri yang beribadah bahwa objek
yang kepadanya ditujukan ibadah itu memiliki kekuasaan yang tidak terjangkau
hakikatnya. Maksimal yang dapat diketahui adalah bahwa yang disembah itu dan
yang kepadanya tertuju ibadah-Nya adalah dia yang mengusai jiwa raganya,
namun Dia berada di luar jangkauannya”. Demikian lebih kurang Muhammad
‘Abduh menjelaskan arti ibadah ketika mentafsirkan Surah Al-Fatihah. (Shihab,
1999: 3).
َِواإِْلنَسِ ِإالهِليَْعبُُدونَوَماَخلَْقُتِاْلِجنه …
Artinya: “…, Dan aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzaariyat: 56)
Ulama besar Ibn Taimiyah dalam bukunya, Al- ‘Ubudiyah, yang berupaya
menjelaskan cakupan dan bentuk-bentuk ibadah, antara lain menulis “Ibadah
adalah sebutan yang mencakup segala sesuatu yang disukai dan diridhai Allah
SWT. Dalam bentuk ucapan dan perbuatan lahir dan bathin, seperti shalat, puasa,
haji, kebenaran dalam berucap, penunaian amanah, kebaktian kepada ibu dan
bapak, silahturahmi, dan lain-lain”. (Shihab, 1999: 3).
Didalam kepengurusan La_PASMA mempunyai sembilan bidang, yaitu
Keamanan, Ta’lim, Bahasa, Kebersihan dan Kesehatan, Informasi, Pertamanan,
Koperasi Mahasantri, Dapur dan Perpustakaan, bidang-bidang diatas yang
berperan dalam keseharian di Ma’had Al-Jami’ah. Dari bidang tersebut yang
-
4
4
mengurus ibadah seperti pembinaan ibadah praktis yaitu bidang Pengajaran
(Ta’lim) dan bidang Keamanan terkait kegiatan ataupun program-program yang
ada di Ma’had Al-Jami’ah. Dikarenakan tugas bidang Ta’lim yang mengontrol
dan membina ibadah praktis maka muddabir juga diikut sertakan saling bekerja
sama dalam membina Mahasantri untuk berjalannya suatu kegiatan yang
diterapkan, melainkan bidang ini memiliki beberapa program kerja yang
dikelolanya, mudabbir asrama yang juga merupakan tugasnya mengurus
Mahasantri berkaitan dengan kegiatan yang diamanahkan salah satunya dalam hal
keagamaan dan pembinaan ibadah praktis bagi Mahasantri.
Berdasarkan grand tour awal yang peniliti lihat di lapangan di Ma’had Al-
Jami’ah, yang dimana Mahasantri datang dari berbagai daerah dan dari pendidikan
yang berbeda-beda seperti pendidikan SMA, SMK dan Aliyah dan Pondok
Pesantren. Mahasantri yang ada di Ma’had Al-Jami’ah SMA 20%, SMK 10%
Aliyah dan Pondok Pesantren 70 % Mereka yang belum bisa menyesuaikan diri
dengan teman sesamanya maupun sistem pendidikan yang ada di Ma’had Al-
Jami’ah maka disini mudabbir sangat berperan aktif dalam kegiatan sehari-hari
Mahasantri Ma’had Al-Jami'ah. Ma’had Al-Jami’ah ini mempunyai visi dan misi
untuk mengantarkan Mahasantri yang berintelektual islam, qur’ani dan bertaqwa
kepada Allah SWT, upaya untuk mewujudkan visi misi tersebut salah satunya
adalah melalui pembinaan ibadah praktis bagi Mahasantri.
Salah satu bentuk lain dalam mengupayakan pembinaan ibadah praktis
tehadap Mahasantri adalah dengan menciptakan buku peraturan (GBHO dan
GBHK), hal ini untuk lebih menjamin kepastian dan ketertiban kegiatan di
asrama, serta memberikan pemahaman yang benar kepada mahasantri, dengan
harapan para Mahasantri mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan dan
mengimplementasikan nila-nilai keagamisan serta menanamkan pembelajaran
ibadah praktis dengan demikian mereka mencerminkan sikap sebagaimana
mestinya seorang Mahasantri.
Seiring berjalanya aktifitas kegiatan di lingkungan Ma’had Al-Jami’ah,
seluruh Mahasantri diberikan pembelajaran tentang ibadah praktis yang dibina
langsung oleh Ustad melalui kepengurusan yang disebut sebagai mudabbir.
-
5
5
Mudabbir diberikan amanah sebagai pemberi layanan yang berkenaan dengan
seluruh aktifitas Mahasantri di lingkungan Ma’had Al-Jami’ah, salah satunya
dalam melaksanakan kegiatan ibadah praktis. Dengan berdirinya Ma’had Al-
Jami’ah ini diharapkan terwujudnya sentral pemantapan iman dan taqwa, amal
shaleh, pengembangan ilmu keislaman, dan taqwa islamiyah. Juga agar
terciptanya pusat memperbaiki akhlak, asrama Ma’had Al-Jami’ah juga sebagai
wadah terbentuknya intelektual muslim yang alim, dinamis, kreatif dan mandiri.
Melihat dari latar belakang Mahasantri yang terdaftar ataupun yang
mendaftarkan diri di Ma’had Al-jami’ah memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda seperti ada yang dari SMA, SMK, Aliyah, dan Pondok Pesantren. Hal ini
menjadi alasan bagi penulis untuk membahas tentang “Efektivitas Mudabbir
Dalam Pembinaan Ibadah Praktis Mahasantri Di Ma’had Al-Jami’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini hanya terfokus pada Efektivitas Mudabbir Dalam Pembinaan
Ibadah Praktis seperti bacaan dalam sholat, wirid, penyelengaraan jenazah dan
haji serta do’a-do’a yang diajarkan bagi Mahasantri Di Ma’had Al-Jami’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dapat mengamati
beberapa masalah dan dapat diangkat menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
1. Bagaimana pembinaan mudabbir dalam meningkatkan ibadah praktis
terhadap Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi?
2. Bagaimana efektivitas mudabbir dalam pembinaan ibadah praktis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi?
3. Apa saja kendala mudabbir dalam membina ibadah praktis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi?
-
6
6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan,
mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan, secara khusus tujuan penelitian
ini adalah:
1. Ingin mengetahui pembinaan mudabbir dalam meningkatkanibadah praktis
terhadap Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ingin mengetahui keefektifan mudabbir dalam pembinaan ibadah prakitis
terhadap Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ingin mengetahui apa kendala mudabbir dalam membina ibadah praktis
terhadap Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan
ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan bagi
penulis sendiri dan bagi para mahasiswa dan masyarakat, sehingga dapat
menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi mudabbir bidang
Ta’lim dalam menerapkan pembinaan ibadah praktis.
3. Hasil penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat untuk menyelesaikan
strata 1 di program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
-
7
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kajian Teoritik
Kajian teoritik yang mendukung penelitian ini adalah yang meliputi masalah
yang berkenaan dengan efektivitas mudabbir dalam membina ibadah praktis
terhadap Mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Oleh karenanya peneliti akan mengemukakan beberapa
definisi yanng berkaitan dengan penlitian.
Peneliti akan mengemukakan beberapa konsep yang berkaitan dengan
pokok penelitian dengan analisis selanjutnya adapun kerangka teoritik dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian Efektivitas
Efektif adalah ada efeknya, manjur atau mujarab, dapat membawa hasil,
berhasil guna dan mulai berlaku.Sementara itu pengertian efektivitas memiliki
pengertian keefektifan adalah keadaan berpengaruh, kemanjuran, keberhasilan dan
hal mulai berlaku. Agar lebih memahami tentang pengertian efektif maupun
efektivitas dapat dipahami menurut beberapa ahli , seperti : Efektivitas merupakan
tercapainya suatu sasaran yang telah ditentukan pada waktunya dengan
mengunakan sumber-sumber data tertentu yang dialokasikan untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan organisasi tertentu (Siagian, 2012 : 151). Kata efektivitas tidak
dapat disamakan dengan efisien. karena keduanya memiliki arti yang berbeda
walupun dalam berbagai penggunaan kata efisien lekat dengan efektivitas.
Efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil,sedangkan
efektivitas secara langsung dihubungkan dengan pencapaian tujuan. Kamus Ilmiah
populer mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan pengguna, hasil guna atau
menunjang tujuan. Efektivitas merupakan salah satu dimensi dari produktivitas,
yaitu mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang maksimal,yaitu mengarah
kepada pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
-
8
Efektifitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah
didentukan sebelumnya. ( Soewarno, 1988: 16)
Efektivitas adalah suatu pengukuran terhadap penyelesaian suatu pekerjaaan
tertentu dalam suatu organisasi (Kumorotomo, 2015: 362).
Ada aspek-aspek atau indikator efektivitas yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan. Mengacu pada pengertian efektivitas di atas, berikut adalah beberapa
aspek tersebut:
1. Aspek Peraturan/ Ketentuan
Peraturan dibuat untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana. Peraturan atau ketentuan merupakan sesuatu yang harus
dilaksanakan agar suatu kegiatan dianggap sudah berjalan secara efektif.
2. Aspek Fungsi/ Tugas
Individu atau organisasi dapat dianggap efektif jika dapat melakukan tugas
dan fungsinya dengan baik sesuai dengan ketentuan. Oleh karena itu setiap
individu dalam organisasi harus mengetahui tugas dan fungsinya sehingga dapat
melaksanaannya.
3. Aspek Rencana/ Program
Suatu kegiatan dapat dinilai efektif jika memiliki suatu rencana yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tanpa adanya rencana
atau program, maka tujuan tidak mungkin dapat tercapai.
4. Aspek Tujuan/ Kondisi Ideal
Yang dimaksud dengan kondisi ideal atau tujuan adalah target yang ingin
dicapai dari suatu kegiatan dengan berorientasi pada hasil dan proses yang
direncanakan.
Beberapa pengertian efektivitas diatas, maka disini peneliti ambil
kesimpulan Efektivitas diartikan sebagai suatu proses pencapaian atau
penyelesaian yang telah ditetapkan sebelumnya oleh suatu kegiatan atau
organisasi telah mencapai tujuannya. Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan
-
9
suatu organisasi maka proses pencapaiannya dengan melaksanakan program atau
kegiatan menurut wewenang, tugas, dan fungsi dari organisasi.
2. Pengertian Mudabbir
Mudabbir terdiri dari bahasa arab, yang mana asal katanya adalah Dabbara
Yudabbiru, artinya; mengatur, memimpin, atau orang yang mengurus dalam suatu
lembaga pendidikan yang sangat cenderung pada pondok pesantren khususnya di
Ma’had Al-Jami’ah.
Mudabbir diistilahkan sebagai pengurus bagi Mahasantri Ma’had Al-
Jami’ah baik dalam mengontrol, mengawasi dan membina kegiatan Mahasantri
tersebut, pengurus adalah orang yang mengurus atau sekelompok orang yang
mengurus dan memimpin perkumpulan. Pengurus salah satu syarat menjalankan
organisasi. La_PASMA, adalah lembaga pengurus asrama Ma’had Al-Jami’ah
yang dibentuk sejak tahun 2010-2011 yang berada di Ma’had Al-Jami’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang tidak terkait
dengan organisasi manapun (Tim penyusun, 2016: 13)
1) Struktur organisasi La_PASMA terdiri:
a) Dewan Pelindung.
b) Dewan Penasehat.
c) Dewan Pembina.
d) Dewan Pembimbing.
e) Pengurus Asrama atau Mudabbir:
1) Ketua Umum.
2) Sekretaris Umum.
3) Bendahara Umum.
4) Ketua Bidang-Bidang.
5) Sekretaris Bidang-Bidang.
6) Bendahara Bidang-Bidang.
7) Anggota.
2) Status dan Fungsi La_PASMA
a) Secara formal La_PASMA berfungsi sebagai wadah pembentukan,
pembinaan dan pengembangan intelektual, karakter dan mentalitas
-
10
Mahasantri yang berada di asrama Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
b) Secara informal La_PASMA berfungsi sebagai pencetak kader ummat
yang melitan, mandiri dan tanggung jawab.
c) La_PASMA berfungsi sebagai badan pelaksana pembinaan terhadap
pengurus dan Mahasantri dari program dasar Ma’had Al-Jami’ah yang
berada dalam pembinaan Ma’had Al-Jami’ah.
3) Tujuan dan kegiatan La_PASMA
a) La_PASMA bertujuan menciptakan suasana yang kondusif bagi
pengembangan kepribadian mahasantri yang memiliki kemantaban iman
dan taqwa, keagungan akhlak atau moral, dan kedalaman ilmu
penegtahuan.
b) La_PASMA bertujuan menciptakan suasana yang kondusif bagi
pengembangan kegiatan keagamaan.
c) La_PASMA membentuk lingkungan bahasa resmi.
d) Memperkuat rasa persaudaraan, kebersamaan dan persatuan antara
Mahasantri, Pengurus Dan Asatidz Ma’had Al-Jami’ah.
e) Membina mentalitas Pengurus Dan Mahasantri untuk mencapai akhlakul
karimah.
f) Meningkatkan mentalitas Pengurus Dan Mahasantri yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu dan bertanggung jawab dalam
mengamalkan ilmunya serta menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam
masyarakat.
g) Terciptanya profesionalitas dan intelektualitas yang islami di kalangan
Pengurus Dan Mahasantri.
h) Terciptanya lingkungan yang kondusif bagi peningkatan minat bakat
(Tim penyusun, 2016: 30)
3. Kewajiban Mudabbir Terhadap Mahasantri
Mudabbir merupakan Pengurus bagi Mahasantri Ma’had Al-Jamia’ah yang
sangat bertanggung jawab atas permasalahan bagi Mahasantri, karena mudabbir
dalam kesehariannya adalah mengontrol kegiatan Mahasantri dilingkungan
-
11
Ma’had Al-Jamiah, baik itu mengontrol, mengawasi dan membina belajarnya,
aktivitas siang dan malam sekaligus kegiatan ibadah praktis.
Mudabbir memegang peranan penting dan sangat berpengaruh atas
pendidikan Mahasantri dilingkungan Ma’had Al-Jami’ah karena mudabbir sebagai
pengayom utama dijadikan sebagai contoh yang baik bagi mahasantri
dilingkungan Ma’had Al-Jami’ah, yang selalu menegakkan disiplin Mahasantri.
Pengaruh mudabbir juga sangat besar terhadap Mahasantri, Mahasantri akan
mengikuti tingkah mudabbir yang menjadikan sebagai Contoh, kalau saja
mudabbir atau pengurusnya tidak benar, maka yang diikuti ikut tidak benar juga,
karena mudabbir harus memberikan contoh yang baik atas Mahasantri itu sendiri,
mudabbir yang tidak disiplin maka Mahasantri ikut tidak disiplin.
Peran mudabbir sebagai pengurus atau pemimpin bagi Mahasantri Ma’had
Al-Jami’ah adalah menentramkan dan menghidupkan perdamaian antara sesama
dilingkungan Ma’had Al-Jami’ah bagi Mahasantri, memberikan pelajaran yang
baik, menghidupkan disiplin Mahasantri untuk membiasakan diri hidup dengan
berdisiplin.
Dengan demikian, mudabbir adalah yang bertanggung jawab dalam
membina ibadah praktis terhadap Mahasantri dilingkungan Ma’had Al-Jami’ah
dengan selalu mengawasi, mengontrol, dan memberikan pelajaran yang
bermanfaat bagi Mahasantri.
Pengawasan secara umum dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi
mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung
terwujudnya visi misi organisasi. (Fahmi, 2013: 138).
Menurut Brantas: Pengawasan ialah proses pemantauan, penilaian, dan
pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan
korektif guna penyempurnaan lebih lanjut. (Fahmi, 2013: 138).
4. Pengertian Membina
Membina memiliki kata dasar bina, yang berarti membangun, membentuk,
mendirikan, menyelenggarakan, memupuk, membina adalah penyempurnaan
proses, cara, perbuatan membina, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan
secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Seperti
-
12
pembinaan watak, berarti pembinaan watak manusia sebagai pribadi dan makhluk
sosial melalui pendidikan dikeluarga, sekolah, organisasi, pergaulan, ideoligi, dan
agama. (Tim Penyusun, 2016: 193).
Agar dapat lebih memahami mengenai pengertian membina, dapat dipahami
dari pendapat para ahli, diantaranya yaitu menurut Pamudji, S
(1985:7)mengatakan bahwa: Membina berasal dari kata bina yang berarti sama
dengan bangun, jadi membina dapat diartikan sebagai kegunaan yaitu merubah
sesuatu sehingga menjadi baru yang memiliki nila-nilai yang tinggi, dengan
demikian membina juga mengandung makna sebagai pembaharuan yaitu
melakukan usaha-usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih sesuai atau cocok
dengan kebutuhan dan menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Membina adalah mengusahakan
supaya lebih baik, maju dan sempurna. (Anonim, 1988: 193).
Berhubungan dengan hal tersebut membina juga memiliki peran penting
dalam meningkatkan spirit maupun keinginan guna memacu dan menumbuhkan
semangat dalam mengerjakan suatu aktifitas yang sifatnya mengatur.
Kemudian dijelaskan juga bahwa “Membina adalah suatu usaha yang
dilakukan dengan sadar, terencana, teratur dan terarah untuk meningkatkan sikap
dan keterampilan anak didik dengan tindakan-tindakan, pengarahan,
pembimbingan dan pengembangan, stimulasi dan pengawasan untuk mencapai
suatu tujuan”. Sedangkan menurut psikologi, membina dapat diartikan sebagai
upaya memelihara dan membawa suatu keadaan yang seharusnya terjadi atau
menjaga keadaan sebagaimana seharusnya. (http//www.onlinesyari’ah.com
Diakses 15 april 2014).
Membina dipercayai sebagai suatu kekuatan untuk menghasilkan aktifitas
yang baik serta sesuai dengan perubahan. Dalam hal ini lebih menjabarkan
pembinaan mahasantri yang dilakukan oleh lembaga pengurus asrama Ma’had Al-
Jami’ah dalam menerapkan berbagai aktifitas yang dikerjakanya. Penerapan
membina yang dilaksanakan oleh lembaga pengurus asrama Ma’had Al-Jami’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi diharapkan dapat
memberikan peningkatan dalam suatu wadah yang lebih baik sesuai dengan
-
13
ketentuan efisiensi dan efektivitas yang sesuai serta dikerjaan oleh Mahasantri itu
sendiri. Menurut Rochman Natawidjaja (1972). Didalam buku “Bimbingan
Pendidikan Dalam Pesantren Pembangunan”, ia mendifinisikan, Membina di
pesantren adalah proses pemberian bantuan kepada murid/santri, dengan
memperhatikan murid/santri itu sebagai individu dan mahkluk sosial serta
memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu, agar murid/santriitu dapat
membuat tahap maju seoptimal mungkin dalam proses perkembangannya dan agar
ia dapat menolong dirinya, menganalisis dan memecahkan masalah-masalahnya,
semuanya itu demi memajukan kebahagiaan hidup, terutama ditekankan pada
kesejahteraan mental (Mastuki, Dkk, 2013: 125).
Berdasarkan beberapa keterangan diatas dapat peneliti pahami bahwa
membina adalah suatu rencana, usaha, dan tindakan yang dilakukan untuk
membantu suatu proses yang sedang berlangsung agar yang dibina menjadi baik
dan semakin sempurna sesuai dengan apa yang diharapkan dalam mencapai suatu
tujuan dan maksud tertentu, seperti membina ibadah praktis bagi Mahasantri
Ma’had Al-Jami’ah, berarti melakukan suatu usaha upaya dan tindakan
bagaimana para Mahasantri agar melaksanakan ibadah-ibadah praktis yang telah
ditetapkan oleh pihak mudabbir dan aturan di Ma’had Al-Jami’ah.
5. Pengertian Ibadah Praktis
Secara umum ibadah memiliki arti segala sesuatu yang dilakukan manusia
atas dasar patuh terhadap pencipta-Nya. Ibadah menurut bahasa (etimologis)
diambil dari kata ta’abbud yang berarti menundukan dan mematuhi. Di dalam Al-
Qamus ibadah menurut bahasa ialah al-‘abdiyah, al-‘ubudiyah berarti ketaatan.
Ibadah dalam bahasa arab berasal dari kata ‘abda’ yang berarti menghamba. Jadi,
menyakini bahwasanya dirinya hanyalah seorang hamba yang tidak memiliki
keberdayaan apa-apa sehingga ibadah bentuk taat dan hormat kepada tuhan-Nya.
Sedangkan praktis yaitu berdasarkan praktik, mudah dan senang memakainya
(menjalankan dan sebagainya).
-
14
.…َواْعبُُدواِهللاََِوالَتُْشِرُكواِبِِهَِشْيئًا
Artinya “ Beribadahlah kamu kepada Allah (Esakan olehmu akan
Allah) dan jangan lah kamu menyekutukan sesuatu dengan Dia”…(Q.S. An-Nisa’
(4):36)
الدعاءِهوِالعبادة
Artinya “Do’a adalah sesuatu yang sangat mendasar dalam ibadah (tauhid)”.
(H.R. Bukhori).
Sedangkan menurut jumhur ulama’, ibadah adalah: “ibadah adalah nama
yang mencangkup segala sesuatu yang disukai Allah dan yang diridhai-Nya, baik
berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun diam-diam”.
(http://seputarpengertian.blogspot.com/pengertian-ibadah-serta-fungsi-dan-
jenisnya. Diakses pada tanggal 10 April 2019)
Jadi dari bahasan pengertian ibadah praktis yang dijelaskan diatas maka
peneliti mengambil kesimpulan yang dimana ibadah praktis adalah sesuatu yang
mencakup segala perkataan, perbuatan yang Allah SWT perintahkan dan diridhoi-
Nya dan dikerjakan setiap hari serta dilakukan secara mudah dan praktis.
6. Pengertian Mahasantri
Santri adalah orang yang menuntut ilmu agama di pasantren dan lebih
banyak bertempat tinggal disana (syuropati, 2015: 230). Mahasiswa orang yang
terdaftar dan menjalani pendidikan pada perguruan tinggi (Tim Penyusun, 2016:
906).
Mahasantri orang yang belajar diperguruan tinggi dan tinggal di asrama
Ma’had Al-Jami’ah selanjutnya dinamakan Mahasantri (Tim Penyusun, 2016: 15)
dengan adanya penjelasan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa Mahasantri
adalah yang dipakai untuk gelar anak tersebut yang sudah menduduki bangku
kuliahan atau yang sederajat dengannya yang statusnya tinggal di asrama Ma’had
Al-Jami’ah. Sedangkan santri dipakai untuk menengah atas kebawah.
7. Asrama (Ma’had Al-Jami’ah)
Asrama adalah bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang untuk
sementara waktu, terdiri dari sejumlah kamar, dan dipimpin oleh seorang kepala
asrama (Tim Penyusun, 2016: 95).
http://seputarpengertian.blogspot.com/pengertian-ibadah-serta-fungsi-dan-jenisnyahttp://seputarpengertian.blogspot.com/pengertian-ibadah-serta-fungsi-dan-jenisnya
-
15
Asrama adalah suatu tempat penginapan yang ditujukan untuk anggota suatu
kelompok, umumnya muri-murid sekolah/ mahasiswa. Asrama biasanya
merupakan sebuah bangunan dengan kamar-kamar yang dapat ditempati oleh
beberapa penghuni di setiap kamarnya. Para penghuninya menginap di asrama
untuk jangka waktu yang lebih lama daripada dihotel atau losmen. Alasan untuk
memilih menghuni sebuah asrama bisa berupa tempat tinggal asal sang penghuni
yang terlalu jauh, maupun untuk biayanya yang terbilang lebih murah
dibandingkan bentuk penginapan lainnya, misalnya apartemen.
Selain itu banyak sekolah dan perguruan tinggi di indonesia yang memiliki
asrama. Salah satunya adalah asrama Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, contoh lainnya adalah asrama ITS, asram UI, asrama UGM,
asrama UB dan lain sebagainya.
-
16
B. Studi Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian yang hampir serupa dilakukan oleh
penelitian lain relevan dengan masalah yang diteliti. oleh sebab itu, dikemukakan
beberapa penelitian lain yang pernah dilakukan berikut ini:
1. Sri Wahyuni, 2011 Dengan Judul Pembinanaan Guru Dalam meningkatkan
Ibadah Bagi Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 3 Muaro Jambi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran guru dalam pendidikan
ibadah shalat berjama’ah di Madrasayah Aliyah Negeri 3 Muaro Jambi,
untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan guru dalam
membina shalat berjamaah bagi siswanya, serta mengetahui kendala-kendala
apa saja yang dialami guru dalam membina shalat berjamaah bagi siswanya.
Dari kajian skripsi diatas dan penelitian penulis membahas tentang
efektivitas mudabbir dalam membina ibadah praktis bagi Mahasantri Ma’had Al-
Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memiliki
kesamaan pada kajian dalam ibadah. Akan tetapi pada setting dan isi kajiannya
memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian saya adalah yang diteliti
mahasiswa Universitas Islam Negeri Suthan Thaha Saifuddin Jambi yang tinggal
di Ma’had Al-Jami’ah yang disebut mahasantri. Sedangkan sri wahyuni siswa
Madrasyah Aliyah.
2. Ahmad Nur Santo tahun 2011, penelitiannya mengenai menanamkan
kegemaran shalat pada anak dalam lingkungan keluarga. Penelitian dalam
skripsi ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena bahwa di masyarakat
masih banyak ditemukan muslim yang meninggalkan kewajiban shalat,
padahal shalat bukan hanya kewajiban tetapi juga kebutuhan karena itu
orang tua dituntut mendidik anaknya agar mau melaksanakan perintah shalat
dan terlebih memiliki kegemaran dalam melaksanakannya.
Dari kajian skripsi diatas dan penelitian penulis membahas efektivitas
mudabbir dalam membina ibadah praktis bagi Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memiliki kesamaan
terhadap kajian tentang shalat, akan tetapi penelitian penulis fokus kepada shalat
-
17
berjamaah dan hanya saja setting dan isi kajiannya memiliki perbedaan yang
signifikan, dalam penelitian saya lebih menekankan pada pembinaan shalat
berjamaah, Ahmad Nur Santo adalah keluarga harus menanamkan kegemeran
shalat pada anak.
3. Amalia Tusalliha tahun 2011, penelitiannya mengenai pembinaan orang tua
membiasakan ibadah-ibadah praktis kepada anak. Penelitian dalam skripsi
ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa anak anak usia akhil baliq
belum membiasakan ibadah-ibadah dengan kurangnya perhatian orang tua
yang sibuk bekerja sehingga sedikit bimbingan dan arahan terhadap anak
untuk beribadah khususnya bab shalat, pada anak usia 7-10 tahun sudah
wajib dibina dan harus dipukul jika tidak melaksanakan ibadah shalat.
Dari kajian skripsi diatas dan penelitian penulis membahas tentang
efektivitas mudabbir dalam membina ibadah praktis bagi mahasantri. Memiliki
kesamaan terhadapa kajian tentang shalat, hanya saja setting dan isi kajiannya
memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam penelitian saya lebih kepada kajian
tentang ibadah praktis yang dibina oleh para mudabbir Ma’had Al-Jami’ah
sedangkan Amalia Tusalliha mengkaji ibadah praktis yang dibina oleh orang tua.
-
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui sudut
pandang pendidikan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data
wawancara, observasi dan dokumentasi. Disebut kualitatif karena sifat data yang
dikumpulkan dianalisis secara kualitatif bukan dengan kuantitatif yang
menggunakan alat ukur tertentu.
Menurut Miles Dan Huberman, (1986) Megungkapkan Bahwa, Analisis
data kualitatif tentang mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam
sebuah teks yang diperluas atau dideskripsikan. pada saat memberikan makna
pada data yang dikumpulkan, maka penulis menganalisis dan menginterpretasikan
data. Karena penelitian bersifat kualitatif, maka analisis data berlangsung mulai
dari awal penelitian sampai penelitian berakhir yang dituangkan dalam laporan
penelitian yang dilakukan secara simultan dan terus menerus. Selanjutnya
interpretasi atau penafsiran data dilakukan dengan mengacu kepada rujukan
teoritis yang berhubungan atau berkaitan dengan permasalahan. (Iskandar, 2008:
221).
Penggunaan pendekatan kualitatif ini, maka pada prosesnya digunakan
metode-metode dan teknik teknik penelitian sesuai pendekatan kualitatif.
penelitian ini berupaya mendeskripsikan secara utuh efektivitas mudabbir dalam
pembinaan ibadah praktis terhadap mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1) Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro
Jambi. pemilihan Ma’had Al-Jami’ah tersebut sebagai tempat penelitian,
didasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian yang akan
menjadikan objek ini relevan dengan keadaan pokok permasalahan penelitian ini.
-
19
Alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan beberapa
pertimbangan, yaitu:
a) Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga
maupun efisiensi waktu.
b) Sistuasi sosial sebelum mendapatkan izin formal, memasuki lokasi ini
peneliti telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak Ma’had
Al-Jami’ah sehingga dapat izin secara informal.
c) Waktu penelitian yang dilakukan peneliti di Ma’had Al-Jami’ah adalah
dari tanggal 21 Desember 2019 sampai 21 Maret 2020.
2) Subjek Penelitian
Subjek penelitian dilingkungan Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang dijadikan subjek penelitian adalah:
a) Kemahasantrian ma’had al-jami’ah
b) Ustad dan ustazah
c) Mudabbir
d) Mahasantri
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Data Primer
Data primer adalah berupa data teks hasil wawancara dan diperolehkan
melalui wawancara dengan informan yang dijadikan sampel dalam penelitiannya,
data dapat direkam atau di catat oleh peneliti (Iskandar, 2009: 118) dalam hal ini
yang dimaksud adalah data yang diproleh langsung dari sumber data.
Data primer yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah data
tentang:
1) Pembinaan mudabbir dalam meningkatkan ibadah praktisterhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ahUniversitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
-
20
2) Efektivitas mudabbir dalam pembinaan ibadah prakitis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
3) Kendala mudabbir dalam membina ibadah praktis terhadap Mahasantri
Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
b) Data Sekunder
Data sekunder ialah berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat
diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan,
(Iskandar, 2009: 119) data sekunder merupakan data yang diproleh atau
dikumpulkan oleh orang yangmelakukan penelitian dari sumber-sumber yang
telah ada, seperti melalui dokumen atau memanfaatkan informasi orang lain.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil mengenai
gambaran umum Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi:
1) Historis dan geografis.
2) Struktur organisasi.
3) Keadaan dosen, pengurus asrama dan mahasantri.
4) Keadaan sarana dan prasarana.
5) Buku peraturan Ma’had Al-Jami’ah.
6) Dokumen yang bersangkutan.
2. Sumber Data
Sumber data adalah dimana data dapat diperoleh. Apabila penelitian
menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data tersebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan tertulis maupun lisan. (Moleong, 2016: 157).
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diproleh, sumber
data dapat berupa orang, proses dan dokumentasi, photo kegiatan, arsip
dokumentasi yang berhubungan dengan efektivitas mudabbir dalam pembinaan
ibadah praktis terhadap mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, sumber data dalam penelitian ini adalah:
-
21
a) Kemahasantrian Ma’had Al-Jami’ah.
b) Devisi ibadah.
c) Ustadz.
d) Mudabbir.
e) Mahasantri.
f) Arsip/dokumentasi.
g) Peristiwa/kejadian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling stategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2014: 231). Untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan, metode pegumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Observasi
Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan kegiatan
pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh indra. (Arikunto,
2010: 156).
Observasi dilakukan dengan menggunakan panduan observasi yang
disiapkan untuk memudahkan dan membantu peneliti dalam memperoleh data.
Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui selama penulis berada dilokasi
penelitian:
Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasi non partisipan, yang mana peneliti tidak melibatkan diri secara langsung
dalam lingkungan penelitian mengenai efektivitas mudabbir dalam membina
ibadah praktis terhadap mahasantri Ma’had Al-Jami’ah yang meliputi:
a) Pembinaan mudabbir dalam meningkatkanibadah praktis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
-
22
b) Efektivitas mudabbir dalam pembinaan ibadah prakitis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
c) Kendala mudabbir dalam membina ibadah praktis terhadap Mahasantri
Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2) Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam. Teknik pengumpulan ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri
sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi (Sugiyono, 2014: 231).
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu: pewawancara (Interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (Interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon.
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang
akan diperoleh. Oleh karena itu dalam wawancara, peneliti telah menyiapkan
instrument penelitian berupa pertanyaan tertulis yang alternative jawabanyapun
sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama dan peneliti mencatatnya.
2. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak mengunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar pertanyaan.
-
23
Disini peneliti mengunakan wawancara tidak terstruktur sebagai instrumen
pelengkap observasi untuk mengumpulkan data dari kemahasantrian Ma’had Al-
Jami’ah, ustadz, mudabbir asrama dan mahasantri di Ma’had Al-Jami’ah seperti:.
a) Pembinaan mudabbir dalam meningkatkan ibadah praktis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
b) Efektivitas mudabbir dalam pembinaan ibadah prakitis terhadap
Mahasantri Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
c) Kendala mudabbir dalam membina ibadah praktis terhadap Mahasantri
Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274).Dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berebntuk tulisan,
gambar, karya-karya monumental dari seseorang dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif
(Sugiyono, 2014: 240). Dokumentasi penulis gunakan sebagai instrumen utama
untuk memproleh semua data-data yang berhubungan dengn gambaran umum
ma’had al-jami’ah seperti:
a) Historis dan geografis Ma’had Al-Jami’ah.
b) Struktur organisasi Ma’had Al-Jami’ah.
c) Keadaan dosen, ustad, ustazah dan mahasantri Ma’had Al-Jami’ah.
d) Keadaan sarana dan prasarana Ma’had Al-Jami’ah.
e) Buku peraturan Ma’had Al-Jami’ah.
E. Teknis Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diproleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
-
24
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2014: 244)
Untuk menganalisa berbagai data yang diperoleh, maka dari itu penelitian
menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
1) Analisis Domain
Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memproleh gambaran
yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau objek
penelitian. Data diproleh dari grand tour dan minitior question. Hasilnya berupa
gambaran umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini informasi yang diproleh belum mendalam masih
dipermukaan,namun menemukan domain-domain atau kategori dari situasi sosial
yang diteliti (Sugiono, 2014: 256).
2) Analisis Taksonomi
Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan domain-
domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka selanjutnya domain yang
dipilih oleh peneliti dan selnjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian, perlu
diperdalam lagi melalui pengumpulan data lapangan. Pengumpulan data dilakukan
secara terus menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan
dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak. Oleh karena itu pada
tahap ini diperlukan analisis lagi yang disebut dengan analisis taksonomi
(Sugiono, 2014: 261)
3) Analisis Komponensial
Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam
domain bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki
perbedaan atau yng kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik pengumpulan data yang bersifat
triangulasi tersebut, sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap
elemen akan dapat ditemukan (Sugiono, 2014: 264).
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
-
25
Didalam teknik ini menggunakan tringulasi yaitu teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Triangulasi
sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik, dan teori (Meolong, 2016: 330).
Triangulasi dengan sumber yakni membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan atau informasi yang diproleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan:
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2) Membandingkan apayang dikatakan apa yang dikatakan orang didepan
umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan
menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintahan.
5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan (Sugiono, 2014: 273).
Triangulasi dengan metode menurut Moleong adalah: pertama, pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan
data. Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan
metode yang sama. Triangulasi dengan penyidik memanfaatkan peneliti atau
pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data
atau dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis
lainnya. Sedangkan, triangulasi dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara induktif dan secara logika (Sugiono, 2014: 141).
Teknik triangulasi jenis penyidik ini ialah dengan jalan memanfaatkan
peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat
kepercayaan data.Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi
-
26
kemelencengan dalam pengumpulan data. Pada dasarnya penggunaan suatu tim
penelitian dapat direalisasikan dilihat dari segi teknik ini. Cara lain ialah
membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya.
Triangulasi dengan teori, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat
diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. (Meolong, 2016:
330)
Berdasarkan teknik triangulasi diatas tersebut, maka dimaksud untuk
mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh dilapangan tentang
Efektivitas Mudabbir Dalam Membina Ibadah Praktis Terhadap Mahasantri
Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dari
sumber hasil observasi, wawancara maupun melalui dokumentasi sehingga dapat
dipertanggung jawab keseluruhan data yang diproleh di lapangan dalam penelitian
tersebut.
-
27
G. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan penelitian dalam melakukan penelitian dilapangan,
maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal
penelitian sebagai:
Tabel III.1
Jadwal Penelitian.
No
Kegiatan
2019 2020
Oktober November Desember Januari Februari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
X
2 Pembuatan
Proposal
X
3 Perbaikan
Proposal dan
Seminar
X X
4 Surat Izin
Riset
X X
5 Pengumpulan
Data
X
6 Pengolahan
dan Analisis
Data
X
7 Pembuatan
Laporan
X
8 Bimbingan
dan
Perbaikan
X X
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
X
X
10 Perbaikan
dan
Penjilidan
X
X
-
28
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Historis
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai perguruan
tinggi agama terbesar di propinsi Jambi diharapkan mampu memberikan layanan
yang bermutu kepada penggunanya, sehingga dapat meningkatkan mutu layanan
pendidikan, peningkatan kualitas lulusan, serta peningkatan kiprah lulusan atau
alumni Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di tengah-tengah
masyarakat.
Pentingnya pengembangan kualitas Ma’had Al-Jami’ah dirasakan karena
selama ini kemampuan bahasa asing bagi mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi belum menunjukkan hasil yang menggembirakan,
salah satu faktornya adalah karena pengelolaan bahasa asing belum dilakukan secara
maksimal. Dengan melihat kondisi obyektif inilah yang menjadi keprihatinan semua
pihak, khususnya umat Islam. Oleh karena itu, pimpinan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang saat itu menjabat sebagai rektor adalah Bapak
Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd bertekat untuk mengupayakan secara optimal
mengembalikan citra bahwa propinsi Jambi merupakan salah satu sentral pencetak
kader-kader ulama.
Upaya ke arah itu telah dirumuskan melalui beberapa langkah strategis, di
antaranya dengan membentuk suatu lembaga dengan program kekhususan yang
bersifat kurikuler, yaitu Program Ma’had Al-Jami’ah yang dimulai sejak tahun
akademik 2008/2009. (Dokumentasi,Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020).
Untuk mewujudkan layanan tersebut, maka upaya pengembalian pencitraan
lembaga, pendidikan yang tertua dan sangat monumental, peningkatan moralitas dan
akhlak bangsa, pembinaan dasar yang kuat terhadap agama, bahasa Arab dan bahasa
Inggris, teknologi dan budaya, serta peningkatan daya saing Perguruan Tinggi
-
29
menuju kompetisi sumber daya manusia, kelembagaan, maka Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi haruslah didukung oleh tersedianya lembaga
studi sebagai pendukung terciptanya mutu pendidikan yang unggul dan dapat menjadi
pelopor pendidikan.
Dalam mewujudkan keinginan dimaksud, maka salah satu lembaga studi yang
dianggap relevan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
mendirikan Ma’had Al-jami’ah di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, lembaga Ma’had Al-Jami’ah ini diharapkan dapat berperan
efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi
kemampuan berbahasa asing (Arab dan Inggris). Dan pendalaman kompetensi basic
agama bagi mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Dokumentasi, Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020).
Adapun yang menjadi dasar hukum pelaksanaan Ma’had Al-Jami’ah ini adalah :
1. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2. Undang-undang Nomor 14 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5. Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia tentang Statuta
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Dokumentasi,
Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020).
Yang menjadi alasan dibentuknya Program Ma’had Al-Jami’ah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi antara lain:
Pertama, menjawab tuntutan lokal dan tantangan global. Disadari bahwa pada
awal dekade delapan puluhan telah tumbuh dan berkembang lembaga pendidikan
agama tingkat menengah atas seperti Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta dan
Pondok Pesantren dengan berbagai coraknya, ”Tradisional dan Modern”. Namun
keberadaan kedua model lembaga pendidikan tersebut dengan berbagai perubahan
materi yang diajarkan berdampak pada kelulusan yang keilmuannya tidak mendalam.
Berbeda dengan lembaga yang pernah diperankan oleh lembaga-lembaga pendidikan
-
30
sejenis pada masa sebelumnya. Kendala itu berimplikasi terhadap semakin langkanya
figur ulama yang memenuhi kualifikasi sebagai panutan umat, sekaligus sebagai
tokoh terkemuka di bidang agama, khususnya untuk wilayah propinsi Jambi.
Di sisi lain, lembaga-lembaga pendidikan umum maupun agama memang
mampu mencetak sarjana-sarjana muslim yang mahir dan menguasai ilmu
pengetahuan kontemporer maupun teknologi modern, namun tidak didukung dengan
ilmu-ilmu keislaman yang mendasar dan memadai, sehingga tidak mampu membuat
keselarasan dan keseimbangan antara tuntutan kemajuan zaman dan prinsip ajaran
agama. Konsekuensinya, gagasan, pemikiran dan solusi yang mereka tawarkan dalam
pemecahan berbagai permasalahan umat tidak mempunyai pijakan yang kuat dari
kaidah-kaidah keagamaan.
Dalam kompleksitas inilah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi merasa terpanggil dan ikut bertanggung jawab untuk menemukan solusi yang
tepat bagi pemecahan masalah dimaksud dengan mencetak kader–kader yang
memiliki basis ilmu–ilmu keagamaan tradisional dan menguasai ilmu pengetahuan
kontemporer secara seimbang.
Untuk itu Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi akan
melakukan pendekatan-pendekatan yang bersifat multi disipliner agar melahirkan
ulama-ulama yang intelek profesional atau intelek profesional yang ulama.
Selain berkiprah di bidang pendidikan tinggi, Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi juga tidak terlepas dari tantangan globalisasi yang ditandai
dengan semakin kompleksnya masalah kehidupan umat dewasa ini dan munculnya
tantangan kehidupan masa depan. Tantangan dimaksud telah meniscayakan
Universitas Islam Negeri Sulthan untuk eksis dan memerankan diri sebagai salah satu
lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam yang mampu berdiri sejajar dengan
lembaga Pendidikan Tinggi lainnya dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia
sebagai pusat peradaban Islam.
Hal itu mungkin saja dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas program
pengajaran di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, juga dengan
-
31
melakukan kerja sama dalam berbagai kegiatan akademik dan non akademik dengan
beberapa lembaga pendidikan tinggi lainnya, baik yang berskala nasional maupun
internasional.
Sejalan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan semakin tingginya
kompetisi dalam berbagai lapangan kehidupan, penguasaan ilmu pengetahuan dan
keterampilan mutlak diperlukan. Dalam keikutsertaan kompetisi dimaksud, semua
pihak selain dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, juga
dituntut untuk memiliki pengetahuan keagamaan yang mendalam, sehingga
melahirkan para generasi yang memiliki moralitas yang handal, mempunyai etos
kerja yang tinggi dan bekerja secara profesional.
Dalam hal ini Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi akan
berbuat semaksimal mungkin untuk memenuhi tuntutan lokal dan menjawab
tantangan global dengan meningkatkan kualitas ilmu-ilmu keagamaan, juga dengan
membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di era modernisasi
seperti ilmu pengetahuan manajemen, ekonomi, politik, hukum, komputer dan
keterampilan berbahasa asing, khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Kedua, bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai sumber keilmuan. Penguasaan
bahasaArab dan bahasa Inggris bagi mahasiswa sebuah perguruan tinggi merupakan
prasyarat mutlak dalam pengkajian ilmu-ilmu keislaman maupun umum. Terkait
dengan hal itu, sebagian besar mahasiswa yang masuk ke Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berasal dari tamatan Madrasah Aliyah Negeri/Swasta
dan Pondok Pesantren maupun sekolah umum yang pada umumnya kualifikasi
kemampuan mereka di bidang bahasa Arab maupun bahasa Inggris belum memadai
dan kurang menggembirakan, hal ini berimplikasi pada rendahnya kemampuan
mereka dalam mempelajari dan menguasai ilmu-ilmu keislaman maupun umum dari
sumber-sumber asalnya secara langsung dalam menyelesaikan jenjang pendidikan S1
di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Wawancara Dengan
Libra Khusayni Selaku Kemahasantrian, 2020)
-
32
Fenomena ini pada dasarnya sudah terdeteksi dari awal penerimaan mahasiswa,
di mana sebagian besar calon mahasiswa mengalami kesulitan dalam menjawab ujian
bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dengan demikian, dalam pengembangan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ke depan, hal ini dianggap sebagai
persoalan yang krusial yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus sebagai
daya peningkatan mutu pengajaran secara umum.
Berdasarkan kedua tuntutan di atas, juga dengan melihat banyaknya gedung
kampus Telanai yang kosong dapat dijadikan asrama sementara yang dapat
menampung kurang lebih 1000 orang mahasiswa baru, maka pada tanggal 1
September 2007 terbentuklah kepengurusan Program Ma’had Al-Jami’ah melalui
surat keputusan rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
nomor: IN/12/R/SK/HM.01/2257. Dengan demikian Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memandang bahwa pendirian Ma’had Al-Jami’ah
dirasakan sangat urgen untuk merealisasikan semua program kerjanya secara integral
dan sistematis sejalan dengan visi dan misi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. (Dokumentasi, Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020)
2. Visi, Misi, dan Tujuan Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
1. Visi
Visi Ma’had Al-jami’ah adalah terciptanya sentral pemantapan iman dan taqwa
sebagai wadah terbentuknya intelektual yang dinamis, kreatif dan inovatif.
2. Misi
a. Mengantarkan mahasiswa agar memiliki kemantapan aqidah, akhlak mulia,
keluasan ilmu dan keterampilan social.
b. Memberikan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris.
c. Memperdalam Al-Qur’an dan Hadits dengan baik dan benar.
3. Tujuan
a. Terwujudnya suasana yang kondusif bagi kegiatan keagamaan
-
33
b. Terciptanya suasana yang kondusif bagi pengembangan kepribadian yang
memiliki kemantapan iman dan takwa, keagungan akhlak, dan kedalaman
ilmu pengetahuan.
c. Terbentuknya bi’ah lughawiyah dan language environment (lingkungan
berbahasa Arab dan Inggris).
d. Terwujudnyasarana dan prasaranaserta suasana yang kondusif bagi
pengembangan minat dan bakat.
e. Terciptanya pola pengelolaan yang efektif dalam membaca, memahami dan
menghafal Al-Qur’an. (Dokumentasi, Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020)
3. Lokasi Ma’had Al-jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Ma’had Al Jamiah adalah suatu lembaga pendidikan yang dikelola oleh sebuah
lembaga perguruan tinggi Islam yang ada di provinsi Jambi. Ma’had Al-jamiah
terletak di kawasan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yaitu
Mahasantri putra berada di kampus Simpang Sungai Duren sedangkan Mahasantri
putri di kawasan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi kampus
Telanaipura.
-
34
4. Pengelola Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulhan Thaha
Saifuddin Jambi
A. Struktur Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi Tahun 2019-2020 Struktur Organisasi
(Dokumentasi, Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020)
DEVISI KEMAHASANTRIAN
LIBRA KHUSYAINI, S.IP
DEVISI AKADEMIK
H. ZULFADLI, LC
DEVISI TAHFIZ
SITI PATIMAH, LC
REKTOR
PROF. DR. H. SU’AIDI. MA. P.hD
ppPPh.D
MUDIR
DRS.LAHMUDIN, M.Ag
SEKRETARIS
H.ABU MANSHUR M ,LC,M.HI
BENDAHARA
NUR HASANAH,S.SY
STAF SEKRETARIS
ROHANA, S.PD.I
STAF KEMAHASANTRI AN
SHELVI ANNISA Nst, S.PD.I
STAF AKADEMIK
HENDRA M.PD.I
STAF TAHFIZ
ARDIANSAH S.HUM
STAF AKADEMIK
KHOLIKUL ROZIK, LC
DEVISI IBADAH
H.BAKRI HUSEIN, LC
DEVISI UMUM
M. KAILANI M.Ud
STAF UMUM
ANDES SAPUTRA SE.SY
DEVISI IT
SHINTAWATI, M.Pd.I
-
35
B. Unsur Organisasi Ma’had Al-Jami’ah beserta tugasnya
Mengacu pada Surat Keputusan rektor No:in.08/R/SK/KP.07.6/2256/2013,
tentang pengurus Ma’had Al-Jami'ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, maka struktur Ma’had terdiri dari: (Dokumentasi, Ma’had Al-
Jami’ah tahun 2020).
1) Pelindung, adalah Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi yang bertugas menetapkan garis-garis besar pengelolaan Ma’had
sehingga Ma’had menjadi bagian yang integral dari sistem akademik institut.
2) Pembina, adalah para wakil Rektor (WR) yang bertindak sebagai supervisor
dan evaluator terhadap kinerja pengurus Ma’had secara keseluruhan.
3) Mudir/Direktur Ma’had, adalah yang secara spesifik dipandang sebagai
orang yang memiliki kompetensi keilmuan keagamaan dan
mendedikasikannya terhadap peserta didik, serta mempunyai kompetensi
dalam manajemen kepengurusan, yang ditunjuk langsung oleh Rektor sebagai
kepala pusat Ma’had Al-Jami’ah, kemudian ditetapkan dalam surat Keputusan
rektor (SK Rektor), yang bertugas sebagai :
a. Penanggung jawab atas segala penyelenggaraan program dan pengelolaan
di Ma’had Al-Jami’ah,
b. pengambil kebijakan atas segala kepentingan Ma’had berdasarkan hasil
rapat pimpinan (RAPIM).
c. Mengadakan evaluasi kinerja pengurus dan menegur bagi yang tidak
melaksanakan tugas pokok dengan baik dan yang tidak absen bila mana
perlu.
4) Sekretaris/Staf Bidang Administrasi (ketatausahaan), memiliki fungsi
membantu mudir dalam penyelenggaraan program Ma’had dan melaksanakan
fungsi manajerial terutama dalam bidang administrasi, yang tertuang dalam
tugas-tugas pokok sebagai berikut:
a. Membantu Direktur dalam mengondisikan program kerja tiap bidang
-
36
b. Mencatat dan mengarsipkan surat keluar dan surat masuk
c. Mengumpulkan dan mengarsipkan data base pengurus Ma’had dan tenaga
dosen.
d. Menyelenggarakan rapat pimpinan sesuai arahan direktur Ma’had bilamana
perlu yang dihadiri oleh direktur/kepala pusat, sekretaris, staf, staf bidang,
musyrif, pengurus asrama yang dipandang perlu.
e. Mengatur penjadwalan rapat koordinasi, rapat pimpinan, evaluasi dan rapat
umum minimal tiap semester sekali, dengan berkoordinasi bersama
direktur.
f. Mengatur penjadwalan dan memimpin rapat umum bersama staf dan staf
bidang.
g. Mengevaluasi program kerja tiap bidang bersama pimpinan sekurang-
kurangnya sekali dalam semester.
5) Staf pengelola keuangan (Bendahara) adalah penanggungjawab atas
jalannya sirkulasi keuangan Ma’had Al-Jami’ah yang memiliki fungsi
membantu mudir dalam pelaksanaan dan pengelolaan keuangan, maka diatur
dalam tugas-tugas pokok sebagai berikut:
a. Menyiapkan pengajuan Rancangan anggaran belanja (RAB) Ma’had al-
Jami’ah dalam setahun bersama pimpinan
b. Bekerja sama dengan semua bendahara dalam lingkungan Ma’had dan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bilamana
diperlukan
c. Berkoordinasi dengan bagian pengelola keuangan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
d. Membuat laporan sirkulasi keuangan kepada pimpinan Ma’had bilamana
diperlukan.
e. Membuat laporan tutup buku tiap akhir tahun akademik
-
37
6) Staf bidang kemahasantrian berfungsi sebagai penanggung jawab terhadap
pendataan dan perkembangan mahasantri, terhadap pembinaan mentalitas,
kepemimpinan dan keorganisasian, untuk itu maka tugas pokoknya:
a. Memberikan motivasi dan bimbingan berorganisasi dan berkreasi dalam
upaya menggali dan mengembangkan potensi mahasantri dalam
mengekspresikan jiwa seni,olah raga dan minat bakat lainnya.
b. Bekerja sama dengan Musyrif, pengurus asrama (mudabbir) dalam
memberikan bimbingan kedisiplinan
c. Membuat diagram perkembangan jumlah mahasantri perbulan dan
sekurang-kurangnya data awal dan akhir semester
d. Membuat catatan penilaian kepribadian mahasantri setiap akhir semester,
bekerja sama dengan Musyrif dan pengurus asrama
e. Membuat diagram fluktuasi pelanggaran berat mahasantri tiap satu
semester.
f. Memberikan motivasi dan evaluasi, terhadap kinerja dan tanggung jawab
musyrif dan pengurus asrama minimal sebulan sekali
g. Mengkoordinir proses rekrutment pengurus asrama (Mudabbir) sebelum
akhir periode kepengurusan lama
h. Memastikan pelaksanaan musyawarah kerja (MUKER) tahunan La-
PASMA dan pergantian pengurus
i. Bekerjasama dengan bagian akademik dalam menyelenggarakan Usbu’
Ta’aruf bagi mahasantri baru
j. Memastikan disiplin dan aktivitas asrama berjalan dengan baik
k. Mengkoordinir perizinan keluar dan masuk mahasantri
l. Menentukan masa awal dan akhir liburan mahasantri sesuai dengan
kalender akademik.
m. bekerja sama dengan bidang lain.
7) Staf bidang Akademik adalah penanggung jawab atas hal-hal yang
berkenaan dengan aktivitas akademik dan mempunyai tugas sebagai berikut:
-
38
a. Memastikan pendataan dan pengarsipan mahasantri tiap tahun akademik
dan memastikannya melalui data base
b. Penanggung jawab atas penyiapan sistem pendidikan dan pengajaran baik
konsep maupun teknis operasionalnya.
c. Menyusun Kalender akademik tahunan
d. Menyiapkan materi pengajaran bahasa Arab, Inggris dan
mendistribusikannya
e. Mengembangkan materi bahasa dengan referensi kitab-kitab yang
berbahasa Arab maupun Inggris sekurangnya sekali dalam setahun
f. Mengadakan kompetisi bidang bahasa (Arab/ Inggris) antar kelas sekurang-
kurangnya sekali dalam semester
g. Menyelenggarakan Placement Test dalam masa Usbu’ Ta’aruf mahasantri
baru
h. Mengevaluasi dan apresiasi pembelajaran dan prestasi mahasantri tiap
akhir periode dalam acara takrim al-Najihin.
i. Menegakkan kedisiplinan mahasiswa dan dosen dalam proses belajar
mengajar serta memberikan sanksi akademik bagi mahasantri yang
melanggar
j. Melakukan koordinasi kerja wali kelas, team teaching dosen dalam
memberikan bimbingan kepada mahasiswa di dalam pembelajaran
k. Menyelenggarakan ujian tahapan atau evaluasi, mulai dari menentukan
Minggu tenang sampai masa liburan.
l. bekerja sama dengan bidang lain
8) Staf bidang Tahfidz adalah penanggungjawab atas pengelolaan Al-Qur’an
dan tahfiz mahasantri Ma’had Al-Jami’ah dan sertifikasi tahfiz Juz ‘Amma
mahasiswa strata satu dan pasca sarjana, untuk itu maka tugas pokoknya:
a. Menyusun program tahfidz mahasantri dalam tiap semester
b. Menyediakan buku tahfidz dan pembimbing tahfiz
-
39
c. Mengkoordinir proses sertifikasi tahfidz juz 'Amma mahasiswa pasca
sarjana dan mahasiswa semester atas Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi
d. Menyelenggarakan pengembangan kompetensi mahasiswa dalam metode
pembelajaran Al-Qur’an
e. Menyelenggarakan kompetisi berkala musabaqah hifdzil Qur’an sekurang-
kurangnya sekali dalam satu semester
f. Menyelenggarakan evaluasi hafalan mahasantri tiap akhir semester
g. Memotivasi mahasantri untuk menghafal al-Qur’an dan menyangsi bagi
yang tidak menghafal sesuai yang telah ditetapkan.
h. Mengontrol pengabsenan tasmi’ dan merekapnya tiap ujung minggu untuk
tambahan nilai ujian akhir semester.
i. Membina mahasantri yang kurang mampu membaca al-Qur’an secara lebih
komprehensif
j. Menyelenggarakan peringatan Hari Besar Islam
k. Bekerja sama dengan bidang lain.
9) Staf bidang Ibadah adalah penanggungjawab atas penanaman nilai-nilai
spiritual serta penciptaan tradisi ibadah bagi semua unsur di Ma’had. dengan
tugas pokok:
a. Menyusun jadwal PAMI (pengajian maghrib dan isya) mahasantri Ma’had
Al-Jami’ah
b. Memotivasi mahasantri dalam pelaksanaan ibadah ritual serta shalat-shalat
dan puasa sunnah
c. Membina para calon imam shalat fardhu maupun khatib dan bilal tarawih
dan Jum’at
d. Menyelenggarakan praktek penyelenggaraan mayit (Tajhizul Mayyit)
sekurang-kurangnya sekali setiap periode / semester
e. Mengkoordinir peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
f. Bekerja sama dengan bidang lain
-
40
10) Staf bidang Multimedia (IT) penanggungjawab terhadap hal-hal yang
berkenaan dengan teknologi dan multimedia dalam lingkungan Ma’had al-
Jami’ah. Adapun tugas pokoknya yaitu:
a. Meng-updatewebsite secara berkala dan continue
b. Mengelola dan mengusahakan berjalannya warnet dan rental komputer bagi
mahasantri
c. Pembina dan Pencetak kader-kader dalam bidang IT Ma’had Al-Jami’ah
d. Mengadakan pelatihan/ pengenalan IT minimal sekali dalam satu semester
e. Menjaga, memelihara sarana dan prasarana komputer Ma’had Al-Jami’ah
f. Berusaha membuka link-link networking internal maupun eksternal
kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
g. Mengusahakan penyediaan peralatan Audio dan laboratorium bahasa
khusus Ma’had Al-Jami’ah
h. Mengadakan kursus pengenalan software dan hardware bagi mahasantri
secara berkala dan kontinu.
i. Bekerja sama dengan pengelola PUSKOM dalam hal yang berkenaan
dengan IT (Information Technology)
j. Mengatur waktu pemakaian warnet dan aktifasi hot spot di kalangan
mahasantri
11) Staf bidang umum adalah sebagai penanggung jawab atas sarana dan
prasarana Ma’had Al-Jami’ah. Adapun tugas pokoknya yaitu:
a. Memastikan kelengkapan sarana pembelajaran kelas Ma’had al-Jami’ah
b. Memastikan kelengkapan dan menjaga inventaris Ma’had al-Jami’ah
c. Mendata dan mencatat inventaris Ma’had Al- Jami’ah serta menjaga dan
merawatnya.