Muhammad Fasha
RENCANA ABSOLUT AWAL SERANGAN SANG MANUSIA PALING BERBAHAYA
2
Daftar Isi
PROLOGUE......................................................................4
RENCANA 1 ORANG PALING LICIK......................17
RENCANA 2 GUA BAWAH TANAH........................39
RENCANA 3 PASTIKAN DIRIMU MATI!................56
RENCANA 4 STATEMENT ANCAMAN..................83
RENCANA 5 GERTAKAN..........................................99
RENCANA 6 MANGSA IBLIS TERKUTUK...........115
RENCANA 7 BEBAS TUGAS..................................129
RENCANA 8 HARGA DIRI ADIT............................142
RENCANA 9 AMBISI................................................159
RENCANA 10 PENYIHIR TUA..................................172
RENCANA 11 SEKARAT...........................................188
RENCANA 12 KEGALAUANNYA MENANTI........205
RENCANA 13 RENCANA ADIT................................212
3
RENCANA 14 NAFAS TERAKHIR...........................226
RENCANA 15 DUEL MAUT......................................250
RENCANA 16 CURIGA..............................................268
RENCANA 17 PERSIAPAN PEMBUNUHAN...........278
RENCANA 18 AKHIR SANG PEMBUNUH..............293
RENCANA 19 PANTASNYA MATI..........................312
EPILOGUE....................................................................326
4
PROLOGUE
Seorang wanita akan bunuh diri.
Dia berada di tepi atap sebuah bangunan berlantai
tujuh puluh dua, dia berdiri dengan kaki kiri yang tengah
melayang – layang diudara, dan kaki kanannya menjadi
bagian paling besar dalam menentukan keseimbangan
tubuhnya, dan beberapa inci saja tubuhnya tidak seimbang
dia akan terjun bebas.
“Tinggal selangkah lagi, apa yang aku ragukan?”
Wanita itu berkata dengan dirinya sendiri dengan
mulut yang setengah berbusa dan kantung mata yang
mengkerut.
Psikologinya sangat terguncang karena pikirannya
yang super kacau, tekanan psikologi tersebut
menimbulkan efek yang dominan pada fisiknya berupa
getaran – getaran semacam tremor disekujur tubuhnya.
Disudut matanya yang gelap tiba – tiba air
matanya mengalir dengan perlahan, namun air matanya
hanya mengalir disalah satu sudut matanya dan nafasnya
5
sangat sesak karena emosi yang over. Dan dengan nafas
yang sangat tersesak – sesak tersebut dia meyakinkan
dirinya lagi.
“A – ayo jangan bodoh, tinggal selangkah lagi
semuanya selesai!”
Setelah meyakinkan dirinya sendiri wanita itu
malah semakin ragu dengan tindakannya dan tangisannya
semakin terasa menyesakkan didadanya, dia menangis
sambil mengalami cegukan yang tidak berkesudahan,
bahkan tangisannya dapat didengar orang yang berjarak
sepuluh meter didekatnya.
Keraguannya dilampiaskan dengan sebuah
tangisan, karena keraguan tersebut fokusnya untuk terjun
dari gedung tersebut terpecahbelah, dia kebingungan, dan
kelabilan ditambah ketidakfokusannya membuatnya
mengamati keadaan disekitar, dia menoleh kekiri dan
kekanan, dia baru sadar dari tadi ada orang yang berjarak
10 meter sedang berdiri didekatnya.
“Mau apa kamu? Pergi dari sini! Biarkan aku
sendiri!” teriak wanita itu.
6
Orang itu memandang kearah wanita tersebut.
Apa yang akan dilakukan orang tersebut?
Menolongnya? Mencoba berbicara dengan wanita itu baik
– baik? Memberinya ketenangan untuk berpikir jernih?
Mengingatkan dirinya pada orang – orang yang
mencintainya? Ataukah melakukan hal apapun supaya
wanita itu tidak jadi mengakhiri hidupnya?
Apa yang anda lakukan jika anda dalam posisi
orang tersebut? Apa yang anda lakukan jika anda berada
pada jarak sepuluh meter disamping orang yang akan
melakukan bunuh diri? Apakah anda akan menolongnya
tanpa ragu dan pamrih? Anda akan menyelamatkan nyawa
wanita itu apapun yang terjadi walaupun dengan sedikit
paksaan? Intinya, anda tidak membiarkan wanita itu
bunuh diri?
Namun berbeda dengan orang tersebut.
Orang yang berdiri didekat wanita tersebut
bernama bintang, dia adalah orang yang memiliki mata
yang sipit dengan pupil mata yang hitam pekat dan
kulitnya berwarna sawo matang, dia memiliki rambut poni
yang rapi dan panjang rambutnya sepangkal leher, model
7
rambut bintang hampir mirip dengan model rambut
pemimpin korea utara.
Bintang adalah manusia tanpa emosi, sejak kecil
dia tidak pernah merasakan takut, senang, dan sedih. Dia
adalah orang yang mengedepankan logika diatas
segalanya, dia orang yang sangat realistis.
Diumurnya yang masih dua puluh tahun sekarang
ini, dia diangkat menjadi mata – mata rahasia militer
indonesia, dia adalah salah satu orang yang identitasnya
dirahasiakan dinegara ini, dalam militer indonesia dia
dikenal dengan nama manusia paling berbahaya.
Bintang menunjuk jari kewajahnya sendiri.
“Aku? Apakah kamu sedang bicara padaku?..”
kata bintang.
Wanita itu bungkam dan menoleh kearah bawah
gedung itu lagi, dia mengukur kecuraman gedung tersebut
dengan perkiraannya sendiri.
8
“..Kita tidak saling kenal, aku juga tidak mau tau
apa masalahmu, jadi kamu mau lompat atau tidak aku
tidak ada hubungannya” sambung kata bintang.
Wanita itu menutup wajahnya dengan kedua
tangannya setelah bintang berkata hal tersebut, dia
kemudian menangis lebih kencang dari sebelumnya air
mata dari tangisannya keluar dari sela – sela jari
tangannya.
“Pergi kamu dari sini! Jangan ganggu aku!..”
teriak wanita itu lagi.
Bintang memalingkan pandangannya dari wanita
itu, dia melihat kearah luar gedung tersebut. Dia
memasang sarung tangannya.
“..Pergi!!!” wanita itu berteriak lebih kencang, dia
mengambil sepatunya dan melemparkannya kearah
bintang.
Sepatu tersebut melesat kearah bintang.
9
Ketika sepatu itu akan menghantam kepala
bintang, dia dapat menghindari lesatan sepatu tersebut
tanpa melihatnya.
Bintang berlari kearah wanita tersebut dengan
cepat, setelah sampai didekatnya dia sedikit mendorong
wanita tersebut, alhasil wanita tersebut tidak bisa menjaga
keseimbangannya dan terpeleset, wanita itu akan
terhempas jatuh dari gedung dalam sepersekian detik.
Bintang memegangi tangan wanita tersebut dan
wanita tersebut memegangi tangan bintang dengan kedua
tangan. Wanita tersebut tidak sempat terjatuh.
“Aku sudah merencanakan ini lho, saat kau fokus
meneriakiku tadi aku memasang sarung tangan ini, supaya
apa? Supaya ketika aku menjatuhkanmu dari sini tidak ada
sedikitpun sidik jariku yang membekas, aku sudah sangat
ingin mendorongmu sejak aku berdiri ditempat ini..” kata
bintang.
Wanita itu hanya terdiam sambil terpaku.
“..Apakah aku seorang pembunuh? Tentu tidak.
Aku adalah penolong yang sesungguhnya, orang lain
10
mungkin akan menolongmu dangan menyelamatkanmu
dari tindakan bunuh diri, tentu itu berbeda dengan
kehendakmu kan? Makanya aku akan menolongmu untuk
bunuh diri..” sambung kata bintang.
Wanita itu masih terdiam sambil terpaku.
“..Jadi bagaimana? Apakah pegangan tanganku ini
boleh kulepas?” sambung kata bintang lagi, sambil
tersenyum tipis.
Wanita tersebut perlahan mulai menangis
kembali, namun dia semakin ragu untuk melakukan
tindakan bunuh diri.
“Ja – jangan, aku belum mau mati” wanita itu
berkata dengan lirih.
Senyuman tipis bintang menjadi semakin
mengerikan dalam sudut pandang wanita tersebut,
senyumannya semakin melebar dan akhirnya bintang
tertawa terbahak – bahak.
“Hahahaha!”
11
Wajah wanita itu menunjukan ekspresi yang
ketakutan.
“Jangan! Aku belum mau mati, cepat tarik aku!”
kata wanita itu setengah berteriak.
Bintang menghentikan tawanya.
“Aku akan menjelaskan padamu sekali lagi
supaya kamu paham, aku dari awal tidak pernah
menghentikan niatmu untuk bunuh diri, sebaliknya, mari
kubantu untuk bunuh diri..” kata bintang.
Wanita itu semakin ketakutan, dia mencengkram
tangan bintang dengan kuat dengan kedua tangan.
“..Artinya hidup dan matimu sekarang ada
padaku, bukankah begitu?” sambung kata bintang.
“Tidak! jangan lepaskan! Aku belum mau mati!!”
kata wanita itu dengan setengah berteriak.
“Kenapa kamu ragu dengan sesuatu diawal yang
kamu sangat yakini?” kata bintang.
12
Bintang mengendorkan genggaman tangannya
sedikit demi sedikit pada wanita itu.
“Tolong!! Aku mau melakukan apa saja asalkan
kau mau menarikku!!!” kata wanita itu semakin berteriak
menjadi – jadi.
Bintang semakin konstan mengendurkan
pegangan tangannya pada wanita itu, baginya ketakutan
wanita itu adalah hal yang menarik.
“Jika aku terus meregangkan gengaman tangan
ini, maka tidak lebih dari sepuluh detik kamu akan terjun
bebas” kata bintang.
“Tidak! Kumohon jangan lakukan itu” wanita itu
memohon.
Bintang menghentikan kerlingan senyuman
diwajahnya.
“Aku tidak ingin kelihatan seperti psikopat
dengan selera bersenang – senang seperti ini, akan
kukatakan terakhir kalinya padamu, tujuan utamaku
adalah membantumu melakukan bunuh diri, jadi aku tidak
13
punya alasan melakukan selainnya, jadi, selamat tinggal!”
kata bintang.
Bintang benar – benar melepas genggaman
tangannya pada wanita itu, dan wanita tersebut terjun
bebas kebawah gedung.
Wanita itu berkata sambil memaki.
“Bangsat! Kuharap kita bertemu di neraka!” kata
wanita itu untuk terakhir kalinya, dia memaki bintang.
Wanita itu terlihat seolah – olah ludah yang
dijatuhkan dari ketinggian, atau semacam kapuk yang
melayang karena dijatuhkan dari kasur dalam sudut
pandang semut. Semakin lama tubuh wanita itu semakin
mengecil karena semakin dekat dengan lantai dasar
bangunan, dia semakin dekat dengan benturan super
destruktif antara tubuhnya dan lantai dasar bangunan.
Dia telah dibawah sana, membentur aspal dengan
benturan kuat dan suara yang nyaring dan memilukan.
Terlihat cairan berwarna merah yang menggenang
disekelilingnya. Cairan itu terlihat hingga puncak lantai
gedung.
14
“Yasudah, cara berterimakasih orang memang
berbeda – beda” kata bintang.
Tidak lama kemudian, tiba – tiba handphone
bintang berdering.
Bintang merogoh sakunya untuk mengambil
handphonenya yang berdering, sambil melihat nama
kontak yang ada dalam handphonenya, dia
mengkonfirmasi tombol panggilan masuk.
Bintang meletakkan handphone ditelinganya,
sesaat setelah bintang melakukan itu, dia mendengar suara
seorang wanita yang memerintahnya.
“Hari ini ada transaksi dengan penjual senjata, aku
mau kamu bertanggung jawab untuk kelancaran transaksi
itu, temui aku ditempat biasa” suara seorang wanita.
“Siap jendral, jam berapa saya harus disana?” kata
bintang.
Seorang wanita yang menelpon bintang bernama
anisa, dia adalah jendral TNI wanita sekaligus kakak
perempuan bintang.
15
“Jam 3 sore, kamu harus sudah disana!” kata
anisa.
Anisa adalah jendral militer indonesia berusia 29
tahun, dan dia mendapatkan jabatannya sejak berumur 26
tahun.
Anisa sangat cantik dan seksi dengan rambut poni
lurus yang sepanjang pinggang, dia memiliki mata yang
agak sipit dengan warna pupil mata hitam pekat dan warna
kulitnya sangat putih.
“Oke jendral, jam tiga sore saya sudah disana!”
kata bintang.
Panggilan dari anisa terputus.
Bintang melihat handphonenya, dia berkata dalam
hati: “Dasar pengganggu! Aku harus melakukan sesuatu
untuk wanita yang bunuh diri barusan, kalau tidak akan
ada orang yang mencurigaiku”.
Bintang menekan nomor panggilan darurat.
Panggilan tersambung.
16
Tiba – tiba seorang operator panggilan darurat
menyapa dirinya dari dalam panggilan handphone.
“Disini operator panggilan darurat, ada yang bisa
dibantu?” kata operator panggilan darurat.
“Digedung G6, saya melihat seorang wanita
melompat dari lantai tujuh puluh dua, tolong segera
menghubungi polisi!” kata bintang.
“Baik, kami ak..” penggalan kata operator
panggilan darurat, bintang menutup sambungan telponnya
sebelum operator tersebut menyelesaikan perkataannya.
17
RENCANA 1
ORANG PALING LICIK
Beberapa jam kemudian.
Bintang keluar dari gedung g6.
Baru saja dia keluar, tiba – tiba seorang laki – laki
aneh menyapanya.
“Ha – halo bro, apa kabar?” kata seorang laki –
laki aneh.
“Sehat dit, apa kamu nungguin saya?” kata
bintang.
Laki – laki aneh yang memiliki kebiasaan
berbicara gagap ketika tidak serius tersebut bernama adit,
dia adalah sahabat bintang yang pemalu namun tidak bisa
diremehkan, karena dia adalah detektif terkenal di
indonesia yang telah memecahkan berbagai kasus yang
rumit.
Adit memiliki rambut kriting yang mirip seperti
mangkuk, matanya adalah jenis mata orang indonesia
18
yaitu mata besar, dia memiliki paha yang gempal dan
ototnya lumayan banyak karena sering nge-gym..
Dia sering berbicara gagap ketika tidak serius dan
sangat pemalu, namun sangat tegas jika memiliki premis,
punya kecerdasan yang sangat tinggi dalam memprediksi
dan menganalisa sesuatu, makanya tidak heran dia disebut
detektif nomor satu di indonesia.
“I – iya nih bro, ada waktu ngopi sebentar?” kata
adit.
“Boleh, ayo berangkat!” sahut bintang.
Bintang dan adit pergi ke sebuah cafe bernama
liquid cafe.
Didalam liquid cafe.
Mereka berdua duduk seperti orang – orang pada
umumnya, bintang memegang buku menu yang terletak di
meja cafe tersebut.
Mereka saling duduk disebuah meja dengan saling
berhadapan.
19
“Langsung saja pada topiknya, apa kamu baru saja
mendorong seorang wanita dari atap gedung?” kata adit.
Bintang tersentak kaget, namun dia berusaha
menenangkan dirinya. Dia berkata dalam hati: ”Apa
maksudnya orang ini? Dia melihat aku melakukan hal itu?
Dia berada di TKP? Atau dia melihatku secara langsung
disisi yang tidak aku sadari?”
“Kenapa kamu diam? apakah kamu benar – benar
melakukannya?” tanya adit lagi tanpa gagap sedikitpun.
Artinya dia sangat serius.
Bintang bungkam, dia kembali berkata dalam hati:
“Bangsat! Apa orang ini benar – benar tau apa yang
kuperbuat? Tidak, aku sudah memastikannya. Gedung g6
dikelilingi oleh gedung – gedung yang lebih tinggi, posisi
kami menghadap belakang gedung dengan sinar matahari
menyorot langsung kaca – kaca gedung yang lebih tinggi,
jadi kemungkinan dia melihat dari dalam gedung yang
lebih tinggi adalah 0%. Dibawahnya tempat pembuangan
sampah, aku sudah memastikan sebelumnya, ditempat
pembuangan sampah tidak ada orang, dan pemulung
tidak beroprasi pada jam ini. Lalu apa? Drone? Kamera
20
pengawas? Tidak juga, aku sudah memastikan itu semua,
rencanaku selalu absolut!”
Bintang yang terdiam, membuat adit semakin
percaya diri untuk menuduhnya.
“Oh begitu, jadi kamu tidak mengelak, benar?”
tanya adit lagi.
Bintang memperhatikan tangan adit, ternyata diam
– diam adit berniat merekam pembicaraannya dengan
bintang.
“Aku dari tadi mencoba menangkap maksudmu,
diluar sana sedang ada keributan karena ada mayat wanita
yang baru saja bunuh diri dari atap gedung, dan kau
menuduh aku yang membunuhnya? Begitu?” kata bintang.
“Ya! Dalam hal ini aku menuduhmu secara
langsung!” kata adit.
“Apa kamu punya bukti, selain usahamu untuk
merekam obrolan kita?” kata bintang.
“Hahaha!..” adit spontan tertawa. Dia kemudian
menjelaskan maksud tuduhannya kepada bintang.
21
“..A – aduh, ka – kamu sudah bersahabat
denganku sejak ke – kecil, tapi kamu be – belum bisa
membedakan ber – bercanda dan ti – tidak, hahaha!” kata
adit yang kembali gagap.
Bintang tersenyum, namun dalam hati dia berkata:
“Apa kamu bercanda ketika bilang bercanda? Usaha
untuk merekam suaraku tadi hanya untuk memperkuat
chemistry dalam bercanda? Tentu tidak. Dari awal dia
sudah menganalisa ekspresiku ketika dia bertanya tentang
pembunuhan terhadap wanita yang diduga melakukan
bunuh diri. Dari awal dia tidak berniat bercanda, tapi
dari awal dia mengetahui aku yang menjatuhkan wanita
itu dari gedung namun dia tak memiliki bukti yang cukup.
Sudah kuduga orang ini lebih berbahaya dari
perkiraanku, selama orang ini ada, suatu saat rencanaku
tidak lagi 100% absolut. Untuk itu, aku harus segera
menghapus kemampuannya”
Bintang menutup buku menu dan meletakkannya.
“Oke, oke! Dimana kamu selama ini belajar
akting?” kata bintang.
22
“Hahaha! Ti - tidak selebay itu ju - juga, sori
bercandaku ber - berlebihan!” kata adit masih dengan
mode gagapnya.
Adit melipat tangan kirinya, dan tangan kanannya
memegang dagu.
“Walaupun hanya bercanda, tapi apakah kamu
tertarik mengenai alasan aku mencurigaimu?” tanya adit
dan dia mendadak berubah serius.
Cafe mendadak sedikit ribut.
Orang – orang didalam cafe melihat kearah luar
jendela cafe, mereka heran mengapa ada banyak
kerumunan polisi yang memasang garis polisi, dan tentu
saja hal ini karena wanita yang tewas bunuh diri.
Didalam cafe tersebut, hanya adit dan bintang
yang tidak tertarik dan fokus untuk bertatapan satu sama
lain. Fokus mereka sangat tinggi.
“Ya, kau sudah membuatku terkejut, mengapa
kamu tidak langsung mengatakannya saja?” kata bintang.
23
“Pertama, mengapa aku mencurigaimu sebagai
satu – satunya tersangka yang membunuh wanita yang
diduga bunuh diri itu, karena kamu satu – satunya saksi”
kata adit.
“Hanya sedangkal itu? Mengapa kamu
mencurigaiku saksi? Dan bukankah tidak semua saksi
memiliki kemungkinan besar sebagai tersangka?” kata
bintang.
“Tidak bro, poin utamanya bukan cuma menaksir
seorang saksi memiliki kemungkinan sebagai tersangka
atau tidak. Aku akan berhenti mencurigaimu sebagai
tersangka bila analisis ku berhenti disitu, tentu saja
premisku tadi dikuatkan dengan analisa psikologi” kata
adit.
“Apa maksudnya?” bintang bertanya.
“Tunggu, jangan memotong pembicaraanku.
Pertama – tama, aku mau memberi info yang tidak asing,
bahwa aku dan kamu sudah berteman sejak umur kita 5
tahun, dan selama ini aku telah menganalisa psikologimu
secara detil. Saat aku bertemu denganmu dipintu keluar
apartemen g6, aku tau kamu menyembunyikan sesuatu,
24
aku tidak akan tanya sesuatu apa yang kamu
sembunyikan. Dari mana aku tau? Ketika kamu
menyembunyikan sesuatu, kamu akan menggaruk kaki
kiri bagian belakangmu dengan jempol kaki kanan.
Masalahnya,kapan kamu menyembunyikan sesuatu itu?
tepatnya baru saja, karena saat pagi hari aku bertemu
denganmu, dan kau tidak menunjukan tanda - tanda itu”.
Kata adit.
“Jadi, hanya itu saja?” tanya bintang.
“Tentu tidak, yang lebih menguatkan premisku
sebelumnya adalah, pertama kali aku melihatmu dipintu
keluar apartemen g6 adalah kamu melepas sarung tangan,
penjahat kriminal mainstream akan memakai sarung
tangan dalam kasus pembunuhan supaya sidik jarinya
tidak membekas dibadan korbannya” kata adit.
Bintang merasa dipukul dalam diam, kali ini dia
merasa dalam posisi yang disudutkan, bintang berkata
dalam hati: “Ya, sepertinya ini 100% kecerobohanku,
memang tidak ada bukti yang menguatkan bahwa aku
pelakunya, tapi jika dibiarkan berlarut – larut,
kemungkinannya akan lebih dari 0% seiring berjalannya
25
waktu, ternyata kemampuan analitis orang ini tidak bisa
diremehkan”.
Pelayan cafe mendatangi meja adit dan bintang,
sambil berkata.
“Selamat siang, mau pesan apa mas?” tanya
pelayan cafe.
“Sa – saya e – es coklat!” kata adit dan mendadak
logat gagapnya kembali.
“Saya es kopi vietnam!” kata bintang.
“Oke, mohon tunggu sebentar ya” kata pelayan
cafe, dia kemudian pindah kemeja yang lain untuk
menanyakan apa yang mereka pesan.
Adit dan bintang kembali fokus pada topik lagi.
“Sampai mana kita tadi? Oiya, aku akan
memberitahumu poin terakhir, mengapa aku berani
menganggapmu tersangka tanpa sedikitpun bukti yang
kudapat?” kata adit.
“Silahkan jelaskan!” kata bintang.
26
“Itu analisa sederhana, saat kita dalam perjalanan
menuju cafe ini, aku melihatmu memijat – mijat lengan
tangan kananmu menggunakan tangan kiri, artinya kamu
baru saja mengangkat atau menahan beban yang tak biasa
kamu angkat atau tahan, misalnya beban itu adalah
memegangi wanita yang akan terjatuh dari atas sebuah
gedung. Tapi ada kemungkinan lain, misalnya kamu
dijatuhi benda dengan bobot yang lumayan besar,
misalnya, kamu kejatuhan lemari yang ambruk dan kamu
menahannya. Namun kemungkinan itu dianggap kecil,
mengapa? Karena apartemen g6 tidak membolehkan
penghuninya mempunyai benda dengan bobot besar” kata
adit.
Bintang menyandarkan punggungnya disandaran
kursi, masih mencoba menenangkan diri.
“Sebagai sahabat, aku bangga, analisamu sehebat
dan sedetil itu, tidak heran kamu dijuluki detektif terhebat
di negeri ini” kata bintang.
“Ka – kamu selalu me – melebih – lebihkan hal se
– seperti itu!” kata adit yang dalam mode gagapnya.
27
“Kalau cara bercandamu seperti itu, berarti kamu
berselera humor yang tinggi” kata bintang. Dia berkata
dalam hati: “Kamu boleh melakukan gertakan hanya
untuk hari ini, tunggu suatu saat, aku akan melakukan
serangan balik”
Adit mendekatkan mulutnya ketelinga bintang
sambil sedikit meletakan dengkulnya diatas meja. Dia
berkata dengan lirih ditelinga bintang.
“Ingat, ini hanya bercanda, namun bila suatu saat
aku menemukan bukti yang mengarah atas kasus ini, aku
tidak segan – segan menyeretmu dalam penjara” kata adit,
dia kemudian kembali ketempat duduknya semula.
Beginilah tipe persahabatan mereka, persahabatan
yang saling menusuk satu sama lain.
Suasana diantara mereka hening, tidak ada
obrolan dalam beberapa puluh detik.
“Silahkan mas, ini pesanannya!” kata pelayan cafe
yang menyuguhkan pesanan minuman adit dan bintang.
Suara pelayan cafe membubarkan fokus mereka.
28
“Terimakasih!” kata bintang pada pelayan cafe.
“Te – terima kasih ya!” kata adit juga pada
pelayan cafe.
“Silahkan dinikmati!” kata pelayan cafe sambil
pergi meninggalkan mereka berdua sambil merangkul
wadah untuk mengantar minuman.
Adit dan bintang kembali saling menatap.
“Sepertinya cukup untuk topik seperti ini, ini
terlalu serius untuk dibawa kedalam keadaan yang santai”
kata adit.
Bintang menyeruput eskopi vietnam.
“..Jujur, aku mengajakmu kesini bukan hanya
untuk humor yang itu, aku akan mengatakan padamu hal
yang penting yang mungkin akan membuatmu tertarik”
sambung kata adit.
“apa itu?” tanya bintang.
“Hal yang penting itu adalah, aku akan
membicarakan hal yang mistis” kata adit.
29
“Maaf, aku tak tertarik!” timpal bintang tegas.
Tiba –tiba berita TV di cafe itu memuat berita
yang menarik, yaitu berita tentang amerika dan rusia yang
menyelundupkan tentaranya ke indonesia secara ilegal,
dan diduga demi mencari artefak kuno suku orthodox.
Berita TV dicafe itu menarik perhatian bintang
dan adit.
“Itu yang aku maksud bintang, tepat seperti berita
itu, sekarang aku sedang menyelidiki kasus yang condong
kearah mistis seperti itu. Pertanyaannya, mengapa amerika
dan rusia saling berlomba hanya untuk mencari sepotong
artefak kuno? Dugaannya karena artefak kuno itu
memiliki kekuatan sihir” kata adit.
“Mengapa negara maju seperti mereka tertarik
dengan hal yang mistis?” tanya bintang.
“Menurut dugaan, ini bukan untuk kepentingan
negara, namun untuk kepentingan pribadi, artinya rusia
dan amerika memiliki pemimpin yang sama – sama
terobsesi dengan kekuatan sihir..” kata adit. Dia lalu
meyeruput es coklatnya dengan sedotan.
30
“..Menurut rumor yang diceritakan turun temurun,
artefak itu berbentuk peti mati raksasa, sebesar kurungan
binatang gajah, didalamnya tersegel mahluk mitologi jawa
bernama lembuswana” sambung kata adit setelah selesai
menyeruput es coklatnya.
“kamu percaya hal semacam itu?” tanya bintang.
“Tidak, namun jika rumor itu benar, maka akan
ada kekacauan yang ditimbulkan akibat kekuatan sihir itu”
jawab adit.
“Sebenarnya aku juga pernah mendengarnya, itu
ada hubungannya dengan suku orthodox, legenda suku
yang paling ditakuti dimuka bumi karena mereka
menguasai sihir tingkat tinggi, kudengar suku itu bukan
sekedar legenda dan rumor, beberapa kurikulum sekolah
menganggapnya sebagai sejarah” kata bintang.
Adit mendekatkan sedikit wajahnya kearah
bintang.
“Saat aku meneliti, ada artefak yang ditemukan
dan tidak mengandung sihir, setelah diterjemahkan artefak
itu berisi sebuah ramalan dari suku orthodox, dan usia
31
artefak itu sudah 10 abad. Informasi ini sangat rahasia,
tidak sembarangan orang bisa kuberitau” kata adit berkata
dengan lirih.
“Mengapa aku harus peduli dengan hal semacam
itu?” kata bintang.
“Aku tidak masalah kamu tertarik atau tidak.
Poinnya, informasi ini mengarah pada informasi bahwa
suku orthodox tidak bisa punah, karena setiap
keturunannya dilindungi oleh sihir nenek moyang mereka”
kata adit.
“Aku tidak suka bertanya terus. Informasimu
masih sarkas, tolong dijelaskan!” kata bintang.
“Baik, artefak kuno suku orthodox menyebutkan
ramalan seperti ini, suatu saat suku orthodox mengalami
bencana dan yang tersisa hanya satu orang keturunan
murni suku orthodox, seorang keturunan suku orthodox
yang terakhir, dia akan menyelamatkan dunia dari
kehancuran” kata adit.
Bintang sedikit mendekatkan wajahnya kearah
adit.
32
“Aku pernah meng-hacking data rahasia negeri ini
yang melakukan penelitian tentang suku orthodox, arsip
itu menunjukan seorang penyihir bernama romlah, dia
adalah nenek moyang suku orthodox..” kata bintang,
namun dia memenggal sendiri kata – katanya sambil
menatap kewajah adit.
“..Pertama – tama aku ingin tau kamu membawa
alat penyadap yang lain atau tidak, misalnya..” sambung
kata bintang, dia kemudian menunjukan sebuah alat
penyadap yang telah direbutnya dari adit tanpa adit sadari.
“..Seperti alat penyadap yang seperti ini?”
sambung bintang lagi.
Adit sedikit terkejut.
“Te – tenang saja, silahkan lanjutkan
penjelasanmu” kata adit.
“Romlah adalah nenek moyang suku orthodox
yang memiliki kekuatan sihir terbaik pada zamannya, dia
dikucilkan ditengah hutan oleh kerajaan batu, dia bertemu
dengan orang yang sedang survive ditengah hutan dan
membentuk keluarga, dia memiliki anak dari orang itu
33
sejumlah 1500 bayi dalam sekali persalinan, bayi – bayi
itu disebut suku orthodox yang pertama” kata bintang.
“Oh, jadi seperti itu, ini info yang menarik!” kata
adit.
Bintang melirik sejenak kearah sekitarnya, dia
melihat pria berjas hitam yang menunduk duduk agak jauh
dari tempat duduknya.
“Aku akan melanjutkan informasi apa yang
kudapatkan, asalkan, mata – mata amatir itu berhenti
menguping pembicaraan kita” kata bintang dengan lirih.
“Oh, maaf, aku tidak sadar, sepertinya itu karena
aku terlalu fokus pada obrolan ini” kata adit dengan lirih.
“Sepertinya mata – mata itu tidak sadar bahwa
kita telah menyadari keberadaannya, dugaanku benar, dia
amatir” kata bintang.
“Sepertinya obrolan kita sampai disini, kebetulan
aku ada kerjaan!..” kata adit. Dia berdiri sambil
meletakkan uang dimeja.
34
“..Kamu tidak perlu bayar, aku mentraktirmu!”
kata adit.
“Terimakasih!” kata bintang.
Adit dan bintang keluar dari cafe tersebut, saat
diluar cafe mereka berpisah jalan.
Bintang berjalan menuju sebuah taman didekat
cafe tersebut, dia melihat jam dan berkata dalam hati:
“Tepat sekali, sudah jam 3, sekarang sudah saatnya
menemui jendral wanita itu!”
Jarak antara cafe liquid dan taman tempat bintang
melakukan pertemuan dengan jendral Indonesia, sangat
berdekatan.
Bintang berjalan memasuki taman.
Suasana taman tersebut sangat ramai, karena hari
ini merupakan hari libur. Banyak orang yang berjualan,
sedang melakukan olahraga, ataupun perkumpulan –
perkumpulan komunitas tertentu.
Bintang melihat anisa yang duduk dibangku
taman dari belakang.
35
Anisa berpenampilan seperti seorang wanita yang
berolahraga, dia tidak akan terlihat seperti anggota
kemiliteran sehingga tidak mencolok untuk pertemuan
informal membahas rahasia negara.
Sebagai jendral, dia ditemani dua orang
bodyguard yang sedang menyamar. Satu orang sebagai
pemain basket ditaman, dan seorang lagi sebagai orang
biasa yang sedang berjogging. Pengamanannya tidak
berhenti disitu, mereka menempatkan sniper diposisi
strategis diatas gedung untuk melindungi anisa.
Bintang telah didekat anisa yang duduk dibangku
taman. Dia menegur anisa.
“Untuk situasi seperti ini, aku harus
memanggilmu apa?” tanya bintang.
Anisa menoleh kearah bintang, sambil menjawab.
“Panggil kakak saja, hilangkan suasana formal
semaksimal mungkin” kata anisa.
Bintang duduk disamping anisa.
36
“Apa sudah lama menungguku disini, kak?” kata
bintang.
“Apa aku harus menjawab basa - basi seperti itu?”
kata anisa.
“Ya, untuk mengkondisikan situasi yang
seharusnya terjadi ditaman, bukankah ini seperti tujuan
awalmu, menghilangkan suasana formal semaksimal
mungkin?” kata bintang.
Anisa memindahkan sebuah koper besar
disamping bintang, koper itu menjadi sekat pemisah antara
bintang dan anisa yang duduk saling bersebelahan
dibangku taman.
“Aku tidak akan membahas basa – basi,
perhatikan koper ini, didalamnya ada uang 500 juta us
dolar untuk transaksi senjata dihutan purwo. Bawa pulang
koper ini, aku ingin kamu pulang dan melihat keadaan
ayah dan ibu dirumahmu. Jam 10 nanti, orang – orangku
akan menjemputmu dan mengawalmu untuk transaksi!”
kata anisa.
37
“Kau mencampuradukan masalah keluarga
dengan pekerjaan” kata bintang.
“Apa menurutmu aku peduli dengan keluhanmu?
Perintahku mutlak!” kata anisa.
“Oke, dengan siapa kita melakukan transaksi?”
kata bintang.
“Orang – orang dari perusahaan ilegal rusia” kata
anisa.
“Aku tidak mengeluh dengan pekerjaanku diluar
mata – mata militer, namun orang – orang dari perusahaan
ilegal rusia terkenal dengan pengingkar kesepakatan,
dengan kata lain, apa kamu mengirimku untuk
berperang?” kata bintang.
“Aku tidak memiliki pilihan lain, setelah
peperangan melawan penyelundupan tentara amerika dan
rusia di hutan purwa, militer indonesia banyak kekurangan
distribusi senjata, untuk menghemat dana aku
memutuskan menggunakan jasa perusahaan ilegal” kata
anisa.
38
“Untuk masalah seperti itu, kamu menjadikanku
pion?” kata bintang.
“Aku punya alasan mengapa memilihmu untuk
operasi paling beresiko ini, karena kamu orang terlicik
yang pernah kutemui, didalam perang, kelicikan hanya
bisa dilawan dengan sesuatu yang lebih licik” kata anisa.
Terimakasih telah meluangkan waktunya untuk
membaca. Jangan lupa membeli karya aslinya untuk
menghargai penulis ya :3