Download - Laporan praktikum
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN
Disusun oleh :
ARIF NOR FAUZI
NIM : (11011004)
FAKULTAS AGROINDUSTRI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
DAFTAR ISI..................................................................................................
KATAPENGATAR…………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..
I.PENDAHULUAN……………………………………………………………
A.Latar Belakang………………………………………………………………..
B.Maksud dan Tujuan……………………………………………………………
C.Kegunaan……………………………………………………………………….
II.TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………
Identifikasi Materi praktikum………………………………………………
A.Identifikasi Alsin…………………………………………………………..
B.Kapasitas Kerja Lapang……………………………………………………
C.Membajak……………………………………………………………………….
III.HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………
A.Hasil…………………………………………………………………………….
B.Pembahasan…………………………………………………………………….
IV.KESIMPULAN…………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANISASI PERTANIAN
Di susun oleh
ARIF NOR FA’UZI
11011004
Laporan tersebut telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk menempuh praktikum
Mekanisasi Pertanian
Yogyakarta, Januari 2013
Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pengampau
Ir. Bambang Sriwijaya, M.P.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan baik.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi nilai pada mata kuliah Mekanisasi
Pertania pada Fakultas Agroindustri Program Studi Agroteknologi Universitas Mercu Buana
Yogyakarta.
Laporan ini dapat diselesaikan dengan baik berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai
pihak,untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Kepada
2. Kedua orang tua saya yang selalu memberi dorongan,do’a dan bantuan materil.
3. Semua teman-teman dan sahabat-sahabat dari program studi agroteknologi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,namun penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 2013
Penulis
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pengolahan tanah adalah semua pekerjaan pendahuluan sebelum proses penanaman. Tujuan utama dari pengolahan tanah adalah menciptakan kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman dengan usaha yang seminimum mungkin. Sebagai awal kegiatan budidaya pertanian sebelum kegiatan lainnya dilakukan, kegiatan ini perlu diupayakan secara efektif dan efisien, oleh karena menyangkut kualitas hasil dan ketepatan waktu pengolahan tanah Pengolahan tanah merupakan bagian proses terberat dari keseluruhan proses budidaya, dimana proses ini mengkonsumsi energy sekitar 1/3 dari keseluruhan energy yang dibutuhkan dalam proses budidaya pertanian. Cara pengolahan tanah akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan dan konsumsi energinya. Pada dasarnya, pengolahan tanah dibagi menjadi dua macam , yaitu pengolahan tanah primer dan pengolahan tanah sekunder. Pengolahan tanah primer bertujuan untuk memotong, membalik, dan memecah tanah serta menutup gulma dan menjadikannya kompos di bawah tanah. Pengolahan tanah sekunder dilakukan setelah pengolahan tanah primer.Pengolahan tanah sekunder bertujuan agar butiran-butiran tanah lebih kecil, gembur, dan rata sehingga siap untuk ditanami.
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis alat dan mesin pertanian
2. Mengetahui cara pengukuran kapasitas lapang teoritis (KLT), kapasitas lapang efektif (KLE), efisiensi traksi, dan slip roda traksi pada pengolahan tanah secara mekanis.
3. Mengukur kapasitas lapang teoritis (KLT), kapasitas lapang efektif (KLE), efisiensi traksi, dan slip roda traksi pada pengolahan tanah secara mekanis
4.Mengetahui dan dapat melakukan cara pembajakan dengan menggunakan traktor
C. MANFAAT DAN KEGUNAAN
Manfaat dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui jenis alat dan mesin
pertanian yang ada, serta mahasiswa dapat mengetahui cara mengoprasikan alat dan mesin
pertanian serta dapat mengukur kapasitas kerja lapang
II.TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi Traktor dua roda
Traktor dua roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor yang mana traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 hp, bahan bakar yang digunakan umumnya solar. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang. Motor dapat digeser kearah depan dan belakang untu memperoleh keseimbangan traktor. Untuk menghidupkan traktor ini digunakan engkol.
Kerangka pada traktor tanagan berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak , unit transmisi dan bagian traktor lainnya .ddaya pada motor penggerak disalurkan melalui putaran poros engkol kekopling utama melalui sabuk V. kopling utama meneruskan daya tersebut kesusunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary. Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur keceptan traktor.
2. Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda dua dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a.Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
b.Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
c.Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
3. Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Traktor Dua Roda
umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika dibandingkan dengan mini traktor Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat digunakan pada kebun yang kecil (Garden Traktor), sperti untuk kebun sayuran orgnik dengan dengan system kelambu.
Traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu traktor roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalau kering.
4. Komponen utaman Traktor Dua Roda
Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan traktor dua roda ini adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian utama traktor tangan dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
5. Tenaga penggerak motor.
Jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel, tetapi ada juga yang menggunakan motor bensin atau minyak tanah (kerosin). Daya yang dihasilkan kurang dari 12 Hp, dengan menggunakan satu silinder. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan empat buah baut pengencang. Lubang baut pada kerangka dibuat memanjang agar posisi motor dapat digerakkan maju mundur. Tujuannya untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran v-belt yang digunakan. Traktor akan lebih berat ke depan apabila posisi motor digeser maju, begitu juga sebaliknya. Untuk menghidupkan motor diesel digunakan engkol, sedangkan untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.
Sebagian besar traktor menggunakan motor diesel.Penggunaan motor diesel umumnya lebih murah baik pada saat pengoperasiannya maupun perawatannya. Motor diesel lebih awet dibanding motor jenis lain, asal perawatannya dilakukan dengan baik dan benar sejak awal
6. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga)
Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Transmisi berfungsi memindahkan tenaga/putaran dari motor penggerak ke alat lain yang bergerak. Jenis transmisi yang digunakan ada beberapa macam, seperti : pully, belt, kopling, gigi persneleng, rantai dan sebagainya. Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan vbelt ke kopling utama. Kopling utama meneruskan tenaga tersebut ke gigi persneleng untuk menggerakkan poros roda dan poros PTO. Selain untuk menyalurkan tenaga, gigi persneleng juga berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Dari PTO tenaga dasalurkan lewat gigi dan rantai ke mesin rotary.
Sebuah traktor tangan dapat bergerak maju-mundur dengan kecepatan tertentu karena putaran poros motor penggerak disalurkan sampai ke roda. Ada tiga jenis roda yang digunakan pada traktor tangan, yaitu; roda ban, roda besi, roda apung (roda sangkar/cage wheell). Roda ban berfungsi untuk transportasi.dan mengolah tanah kering. Bentuk permukaan roda ban beralur agak dalam untuk mencegah slip. Roda ban dapat meredam getaran, sehingga tidak merusak jalan. Roda besi digunakan untuk pembajakan di lahan kering. Sirip pada roda besi akan menancap ke tanah, sehingga akan mengurangi terjadinya slip pada saat menarik beban berat. Roda apung digunakan pada saat pengolahan tanah basah. Roda apung ini ada yang lebar, ada juga yang diameternya besar, sehingga dapat menahan beban traktor agar tidak tenggelam dalam lumpur. Ukuran roda disesuaikan dengan spesifikasi traktor. Besar kecilnya roda akan berpengaruh terhadap lajunya traktor.
Setiap traktor tangan biasanya dilengkapi dengan standar depan dan standar samping. Standar samping khusus digunakan untuk pemasangan roda. Pemasangan roda dilakukan satu persatu. Pelepasan roda dari poros dilakukan dengan cara melepas mur-baut dan atau pena penyambung. Setelah roda dilepas, baru dipasang roda pengganti yang sesuai. Pemasangan roda ini tidak boleh terbalik. Untuk roda ban, pada sisi atas ban, arah panah harus ke depan. Untuk roda besi, sisi roda bawah harus menancap ke tanah. Untuk roda apung, sisi roda bawah tidak boleh menancap ke tanah. Sehingga pemasangan roda tidak boleh terbalik antara roda kiri dan kanan.
Poros roda traktor biasanya cukup panjang dan dilengkapi dengan beberapa lubang. Poros yang panjang ini dimaksudkan untuk menyesuaikan lebar olah implemen. Pemasangan roda yang cukup lebar juga akan menjaga keseimbangan traktor, terutama apabila digunakan pada lahan yang miring. Sedang lubang yang ada di poros digunakan untuk tempat pena, sehingga menjamin roda tidak akan slip atau lepas pada saat pengoperasian.
7. Tuas kendali/kontrol
Tuas kendali adalah tuas-tuas yang digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Untuk mempermudah jalannya operasional, traktor tangan ada banyak tuas kendali. Namun begitu banyaknya tuas kendali ini akan mengakibatkan traktor menjadi lebih berat, dan harganya lebih mahal. Untuk itu sekarang banyak diproduksi traktor yang hanya dilengkapi dengan beberap tuas kendali. Tujuannya agar traktor menjadi ringan, dan harganya menjadi lebih murah. Meskipun kemampuan traktor menjadi terbatas.
Tuas kendali yang sering ada pada traktor tangan adalah sebagai berikut:
8. Tuas persneleng utama
Tuas persneleng utama berfungsi untuk memindah susunan gigi pada persneleng, sehingga perbandingan kecepatan putar poros motor penggerak dan poros roda dapat diatur.Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Sebagai patokan awal dapat digunakan sebagai berikut:
a. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary
b. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan
d. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa
e. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak
f. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan
g. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak
9. Tuas persneleng cepat lambat
Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak).
10. Tuas kopling utama
Tuas kopling utama berfungsi untuk mengoperasikan kopling utama. Bila tuas dilepas pada posisi pasang/ON, maka tenaga motor akan tersambung ke gigi persneleng. Sebaliknya apabila ditarik ke posisi netral/bebas/OFF, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Apabila ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.
11. Tuas persneleng mesin rotary
Tuas persneleng mesin rotary berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Biasanya ada dua macam kecepatan dan satu netral. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat. Begitu juga sebaliknya. (Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung).
12. Tuas persneleng kemudi
Ada dua buah tuas kopling kemudi pada setiap traktor tangan, masing-masing ada di sebelah kanan dan kiri. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan dan kiri). Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan. Sehingga roda kanan akan berhenti, dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.
13. Stang kemudi dan kemudi pembantu
Stang kemudi merupakan bagian traktor yang digunakan untuk berpegangnya operator. Stang kemudi digunakan untuk membantu membelokan raktor. Meskipun sudah ada tuas kopling kemudi, namun agar berbeloknya traktor dapat lebih tajam, perlu dibantu dengan stang kemudi. Stang kemudi juga digunakan untuk mengangkat implemen pada saat pengoperasian. Kemudi pembantu digunakan untuk tempat bertumpu bahu operator. Maksudnya agar menambah beban bagian belakang traktor, sehingga hasil pengolahan tanah bias lebih dalam.
14. Tuas gas
Tuas gas traktor dihubungkan dengan tuas gas pada motor penggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi “STOP”.
15. Tombol lampu dan bel
Kadang-kadang traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.
16. Tuas penyangga depan
Tuas ini dihubungkan dengan penyangga depan. Tuas ini akan menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk
menyangga traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti (ditinggal operator),
maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga
Jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda
Adapun alat-alat bantu pada traktor dua roda adalah sebagai berikut :
a. Unit roda.
Roda ban
Roda pengatur kedalaman bajakan
Roda besi
Roda apung
b. Unit equipment atau peralatan lainnya
Bajak singkal
Bajak rotary
Gelebeg
Ridger
Trailer
Transplanter
Seed drill
Pontoon atau pelampung.
Definisi Traktor Empat Roda
Traktor mini merupkan traktor empat roda dengan daya berrkisar 12-15Hp dimana dalam mengoperasikannya atau mengendarai sama dengan mengendarai mobil yang dilengkapi dengan stir kemudi sebagai pengendali arah dengan operator duduk , berbeda dengan traktor tangan operator ikut berjalan dengan memegang handel stang. Komponen atau unit yang digunakan hampir sama dengan raktor tangan . pada traktor empat roda dilengkapi dengan poros PTO (Power Take Of) sehingga untuk kepentingan tertentu seperti tenaga untuk memutar bajak rotary dapat diambilkan langsung dari putaran poros mesin (PTO).
Ukuran Traktor Empat Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda 4 dibedakan menjadi :
1) Traktor mini ( < 25 pk)
2) Traktor sedang (25 pk – 50 pk)
3) Traktor besar ( > 50 pk)
Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Empat Roda
Traktor mini mempunyai tenaga yang cukup besa sehingga traktor ini cocok digunakan pada daerah atau areal pertanian yan luas, seperti misalnya pada areal persawahan traktor ini sangat cocok. Jika areal persawahanya dalam maka traktor ini bisa memakai roda apung, yang mana roda ini dapat mempermudah pekerjaan karena kemungkinan roda untuk slip sangat sedikit.
Komponen Utama Traktor Empat Roda
Pedal rem
Tumpuan kaki
Pedal pengunci differensial
Panel instrument
Radiator
Motor penggerak
Saringan udara
tangki bahan bakar
tuas pengatur gas
stir kemudi
Tuas perseneling utama
Tuas perseneling PTO
Tuas pengatur hidrolik
Tempat duduk operator
Poros PTO
Roda belakang dan depan
Batang rem
Tuas perseneling
Pedal kopling
Bak gigi kemudi
Motor starter
Aki
Jenis Alat Bantu Traktor Empat Roda
Sama hal nya dengan traktor dua roda, traktor mini memilki alat bantu sebagai berikut :
a. Unit roda.
Roda ban
Roda pengatur kedalaman bajakan
Roda besi
Roda apung
b. Unit equipment atau peralatan lainnya
Bajak singkal
Bajak rotary
Gelebeg
Ridger
Trailer
Transplanter
Seed drill
Pontoon atau pelampung.
Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik. Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam.
Motor Bakar 2 Tak
Pada dasarnya prinsip kerja motor 2-tak sangat simpel/sederhana. Pada satu siklus pembakaran terjadi dua kali langkah seker/piston. Jadi dalam motor bensin 2 tak, piston melakukan 2 kali langkah kerja dalam 1 kali langkah usaha.
Langkah kompresi dan langkah hisap pada langkah ini dalam motor 2 tak terjadi 2 aksi berbeda yang terjadi secara bersamaan yaitu aksi kompresi yang terjadi pada ruang silinder atau pada bagian atas dari piston dan aksi hisap yang terjadi pada ruang engkol atau pada bagian bawah piston. Sedangkan yang terjadi dalam langkah ini adalah : torak bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas). -pada saat saluran pembiasan tertutup mulai dilakukan langkah kompresi pada ruang silinder. dan pada saat saluran hisap membuka maka campuran udara dan bensin akan masuk ke dalam ruang engkol.
Langkah usaha dan buang Dan pada langkah ini terjadi langkah usaha dan buang yang terjadi pada saat yang tidak bersamaan, jadi langkah usaha dahulu barulah setelah saluran pembiasan dan saluran buang terbuka terjadi langkah buang. Yang terjadi dalam langkah ini adalah : -sebelum piston mencapai TMA (titik mati atas), busi akan memercikan bunga api listrik sehingga campuran udara dan bahan bakar akar terbakar dan menyebabkan timbulnya daya dorong terhadap piston, sehingga piston akan bergerak dari TMA (titik mati atas) keTMB (titik mati bawah). sesaat setelah saluran hisap tertutup dan saluran bias serta saluram buang membuka maka campuran udara dan bahan bakar yamg berada diruang engkol akan mendorong gas sisa hasil pembakaran melalui saluran bias ke saluran.
Motor 4 Tak
Pada mesin motor 4 tak atau four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik turun piston, duakali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camsaft).
Empat proses tersebut terbagi dalam siklus:
1. Langkah Hisap
Bertujuan untuk memasukkan kabut udara bhan bakar kedalam silinder. Sebagai mana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan bakar yang terbakar selama proses pembakaran.
2. Langkah Kompresi
Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong kearah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperature sehingga campuran udara bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga.
3. Langkah Tenaga
Dimulai ketika campuran udaa/bahan bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah leakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang menddorong piston turun kesilinder bore. Gerakan linear dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk s. energy rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukn hanya menghasilkan tenaga , counter balance weigth pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya.
4. Langkah Buang
Langkah ini menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sissa pembakaran keluar dari silinder menuju knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan.
Motor Diesel
Motor bakar diesel yang berbeda dengan motor bakar bensin proses penyalaannya bukan dengan loncatan bunga api listrik. Pada langkah isap hanyalah udara segar yang masuk kedalam silinder. Pada waktu torak hampir mencapai TMA bahan bakar disemprotkan kedalam silinder. Terjadilah penyalaanan untuk pembakaran, pada saat udara masuk kedalam silinder sudah bertemperatur tinggi.
Sistim bahan bakar
Ada tiga sistem yang banyak dipakai dalam penyaluran bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai masuk kedalam silinder pada motor diesel
1. sistem pompa pribadi
2. sistem distribusi dan
3. sistem akumulator
Prinsip Dasar Motor Diesel Empat Langkah
Mesin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklusnya yang terdiri dari proses kompresi, ekspansi, buang dan hisap selama dua putaran poros engkol. Prinsip kerja motor diesel empat langkah di gambarkan pada gambar 2.1 dibawah ini.
Motor Bensin
Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.
Oil Pelumas
Pelumas atau sering disebut lubricant adalah suatu bahan (biasanya berbentuk cairan) yang berfungsi untuk mereduksi keausan antara dua permukaan benda bergerak yang saling bergesekan. Suatu bahan cairan dapat dikategorikan sebagai pelumas jika mengandung bahan dasar (bisa berupa oil based atau water/glycol based) dan paket aditif.
Pelumas mempunyai tugas pokok untuk mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara dua permukaan logam yang saling bergesekan sehingga keausan dapat dikurangi, besar tenaga yang diperlukan akibat gesekan dapat dikurangi dan panas yang ditimbulkan oleh gesekan pun akan berkurang.
Pelumas dapat dibedakan type/jenisnya berdasarkan bahan dasar (base oil), bentuk fisik, dan tujuan penggunaan.
1. Dilihat dari bentuk fisiknya :
a) Minyak pelumas (lubricating oil)
b) Gemuk pelumas (lubricating grease)
c) Cairan pelumas (lubricating fluid)
2. Dilihat dari bahan dasarnya :
a) Pelumas dari bahan nabati atau hewani
b) Pelumas dari bahan minyak mineral atau minyak bumi
c) Pelumas sintetis
3. Dilihat dari penggunaannya :
a) Pelumas kendaraaan
b) Pelumas industry
c) Pelumas perkapalan
d) Pelumas penerbangan
4. Dilihat dari pengaturan atau pengawasan mutunya :
a. Pelumas kendaraan bermotor :
Minyak pelumas motor kendaraan baik motor bensin /diesel
Minyak pelumas untuk transmisi
Cairan pelumas transmisi otomatis dan sistim hidrolis (Automatic transmission fluid & hydraulic fluid)
b. Pelumas motor diesel untuk industri :
Motor diesel putaran cepat
Motor diesel putaran sedang
Motor diesel putaran lambat
c. Pelumas untuk motor mesin 2 langkah :
Untuk kendaraan bermotor
Untuk perahu motor
Lain lain ( gergaji mesin, mesin pemotong rumput )
d. Pelumas khusus
Jenis pelumas ini banyak ragamnya yang penggunaannya sangat spesifik untuk setiap jenis, diantaranya adalah untuk senjata api, mesin mobil balap, peredam kejut, pelumas rem, pelumas anti karat, dll.
Maintanance / Perawatan Traktor Roda 2 dan Traktor Roda 4
a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.
b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin.
c). Memeriksa bahan bakar
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.
d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)
yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran saringan, kran bahan bakar haru ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.
e). Memeriksa saringan udara
Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.
f). Memeriksa sistem pendingin
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik tipe radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.
g). Memeriksa tuas kendali/kontrol
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
h). Memeriksa tekanan ban
Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.
i) Memeriksa sistem pelumasan
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu : Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat
yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40
j). Memeriksa implemen
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.
Macam-Macam Pola Bajak
a.Bajak singkal (moldboard plow)
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya pada satu arah saja. Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau pembalikan tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian utama dari bajak singkal yang aktif mengolah tanah adalah pisau bajak (share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).
Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
Untuk meyempurnakan hasil kerjanya, selain bagian-bagian utama di atas, bajak singkal juga dilengkapi dengan perlengkapan tambahan, yaitu roda alur penstabil (furrow wheel), roda dukung (land wheel), kolter, jointer dan kerangka.
Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya.
Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi. Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor. Namun bajak jenis ini konstruksinya biasanya lebih berat dan lebih rumit, sehingga untuk ukuran yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, dengan tenaga operator yang lebih terampil.
b.Bajak piringan (disc plow)
Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah pertama tetapi singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk memotong dan membalik tanah.
c.Bajak putar (rotary plow)
Pengolahan tanah dengan bajak akan menghasilkan bongkahan-bongkahan yang besar, sehingga biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk memperoleh keadaan tanah yang lebih halus lagi. Dengan menggunakan bajak putar pengerjaannya hanya dilakukan sekali tempuh. Bajak putar ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah sawah, kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak rotari untuk pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik (baik untuk tanah kering maupun tanah basah).
Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau maka dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah pisau dan mempercepat putaran pada rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan, namun akan diperoleh hasil penggemburan yang lebih halus.
Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu : pisau, poros putar, rotor, penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel). Pisau berfungsi untuk mencacah tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar, pisau-pisau potong
biasanya dipasang pada poros yang digerakkan horisontal yang bekerja dengan 300 putaran per menit. Rotor berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear shield berfungsi untuk membantu penghancuran tanah, adanya penutup belakang ini memungkinkan tanah lebih hancur karena tanah yang terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman pengolahan tanah.
Prinsip kerja dari rotary ini adalah : pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Sewaktu rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju. Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan melalui sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.
d.Bajak pahat (chisel plow)
Dalam pengolahan tanah, bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus tanah dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop sempit yang disebut mata pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung tangkai atau batang yang disebut bar.
Adapun fungsi dari baja pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan kering, dan ini biasanya dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu, digunakan untuk pengerjaan pada tanah bawah, dipergunakan pada tanah yang berjerami dan untuk menutup sisa-sisa perakaran yang berada dalam tanah dan juga berfungsi untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah sehingga dapat mengurangi erosi.
Pada dasarnya bajak pahat ini dipakai untuk pembajakan dangkal maupun pembajakan dalam sampai kedalaman 45 cm atau lebih tergantung pada keperluan dan jenis mata pahatnya. Jenis dan lebar alat bervariasi tergantung dari keperluan dan sumber daya penariknya.
e. Bajak tanah bawah (sub soil plow).
Bajak tanah bawah berfungsi untuk merobek dan menembus lapisan tanah sub soil dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat namun ukuran dan kedalamannya lebih besar.
Dari seluruh jenis banyak diatas, maka dapat digunakan pola bajak sebagai berikut :
1. pola spiral
2. pola tepi
3. pola tengah
4. dan pola alfa.
Elemen Dasar Traktor
Elemen-elemen dasar traktor adalah sebagai berikut :
Mesin sebagai sumber penggerak
Transmisi daya, biasanya berupa roda gigi, sabuk dan sproket, atau kombinasi keduanya
Alat penggerak, yaitu roda, roda rantai, dsb
Alat pengendali, yaitu berupa kemudi, kopling, kopling kemudi, rem, dsb
Alat yang bekerja, yaitu implemen atau trailer yang ditarik
Roda traktor bisa diberi pemberat untuk memperbesar traksi.
Traktor juga diberi pemberat pada bagian depannya untuk menyeimbangkan traktor,
terutama setelah dipasangkan implemen.Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu
usaha manusia untuk merubah sifat sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan
yang dikehendaki oleh manusia. Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan
dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik, khemis, dan biologis tanah yang lebih baik
sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan atas
tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima perlakuan pengolahan
tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah
pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage).
Pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik agar sisa-sisa
tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam di dalam tanah. Kedalaman
pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm.Pada umumnya hasil pengolahan tanah
masih berupa bongkah-bongkah tanah yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah
ini penggemburan tanah belum dapat dilakukan dengan efektif
Defenisi Alat Penyemrot
Alat penyemprot atau sering disebut dengan sprayer adalah suatu alat yang berfungsi
untuk menyemprotkan cairan dengan efektif dan mendistribusikan secara seragam diatas
permukaan atau ruangan untuk menccukupi kebutuha air tanaman atau untuk melindungi
tanaman dari gangguan hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan pestisida.
Jenis-jenis Alat Penyemprot
Alat penyemprot memiliki banyak jenis, jika kita lihat dari sumber tenaganya, alat ini dibagi
atas :
a. Alat penyemprot tenaga tangan :
- Atomizer
- Alat penyemprot jenis udara bertekanan (compressed Air Sprayer)
- Alat penyemprot jenis gendong Knapsack sprayer
b. Alat penyemprot bertenaga motor (power sprayer)
- Alat penyemprot hidrolik (hidrolic sprayer)
- Alat penyemprot blower (blower sprayer), biasanya digunakan pada areal perkebunan
yang luas, dengan mesin ini hembusan udara bertekanan tinggi menyemprotkan bahan kimia
dari mesin ke pohon , dimana cairan kimia dirubah menjadi partikel halus oleh aliran udara
yang kuat.
Jenis-Jenis Nozel dan Kegunaannya
1. Sentrifugal nozzle
Sebuah sprayer sentrifugal memiliki tangkai yang diputar mendefinisikan sumbu
rotasi, dan baling-baling menempel pada poros dan berorientasi tegak lurus dengan sumbu
rotasi. baling-baling itu meluas radial dari ujung tumit pada jarak radial dari sumbu rotasi ke
ujung jari kaki pada radial lebih jauh dari sumbu rotasi. baling-baling ini memiliki wajah
depan berlubang di sebuah arah putaran.
2.Two fluid nozzle
Jenis spray nozzle mungkin membutuhkan lebih banyak udara atomisasi dan
penurunan tekanan udara yang tinggi atomisasi karena pencampuran dan atomisasi cairan
terjadi di luar nozzle. Penurunan tekanan cair lebih rendah untuk jenis nozzle, kadang-kadang
menarik cairan ke nozel karena hisap disebabkan oleh saluran udara atomisasi (nosel
menyedot). Jika cair yang akan dikabutkan berisi padatan sebuah alat penyemprot campuran
eksternal mungkin disukai. semprotan ini mungkin dibentuk untuk menghasilkan pola
semprotan yang berbeda. Pola datar dibentuk dengan pelabuhan udara tambahan untuk
meratakan atau membentuk kembali semprot melingkar debit penampang. Pengendalian
nozel dua fluida.Banyak aplikasi menggunakan nozel dua fluida untuk mencapai ukuran drop
dikendalikan kecil rentang operasi. nozel Masing-masing memiliki kurva kinerja, dan cairan
dan tingkat aliran gas menentukan ukuran drop [4]. drop size berlebihan dapat
mengakibatkan kegagalan peralatan bencana atau mungkin berdampak negatif pada proses
atau produk. Misalnya, menara pendingin gas di sebuah pabrik semen sering memanfaatkan
evaporative cooling yang disebabkan oleh air dikabutkan oleh nozel dua cairan ke gas sarat
debu. Jika tetes tidak sepenuhnya menguap dan menyerang dinding pembuluh debu akan
menumpuk, sehingga potensi untuk pembatasan aliran di saluran outlet, mengganggu operasi
pabrik.
3. Flooding nozzle
Cocok untuk digunakan dengan penyemprot yaditerapkan herbisida ng dan pupuk
cair.Sebuah perkumpulan nosel termasuk plastik, satu bagian ujung banjir yang melekat
langsung di atas konektor bayonet badan nozzle. Tubuh nosel adalah tipe diafragma untuk
mengurangi berat badan, biaya dan kompleksitas tapi dimodifikasi untuk meningkatkan
kapasitas aliran. Dalam satu perwujudan, sebuah bayonet 90 derajat disediakan pada tubuh
nosel menara, dan pilihan bayonet lainnya juga tersedia di menara untuk pola semprotan fan
datar. Dalam perwujudan kedua, pola radial bayonet konvensional meluasnya disediakan, dan
ujung banjir itu sendiri dibuat dengan memutar 90 derajat. Sistem plumbing digunakan untuk
aplikasi spray tingkat tinggi dengan ujung banjir sama dengan tarif yang lebih rendah
penyemprotan menggunakan ujung yang berbeda terpasang pada konektor bayonet lain di
menara
A.Kapasitas Kerja Pengolahan Tanah
Kapasitas kerja adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin memperbaiki
hasil (hektar, kg, lt) per satuan waktu. Jadi kapasitas kerja pengolahan tanah
adalah berapa hektar kemampuan suatu alat dalam mengolah tanah per satuan
waktu. Kapasitas kerja suatu alat pengolahan tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1. Ukuran dan bentuk petakan sangat mempengaruhi efisiensi kerja dari
pengolahan tanah yang dilakukan dengan tenaga tarik hewan ataupun dengan
traktor. Ukuran petakan yang sempit akan mempersulit beloknya hewan
penarik atau traktor, sehingga efisiensi kerja dan kapasitas kerjanya rendah.
Untuk mencapai efisiensi kerja dan kapasitas yang tinggi, maka ukuran luas
petakan harus disesuaikan dengan tenaga penarik yang digunakan.
2. Topografi wilayah
Keadaan topografi wilayah meliputi keadaan permukaan tanah dalam
wilayah secara keseluruhan. Misalnya keadaan permukaan wilayah tersebut
datar atau berbukit atau bergelombang. Keadaan ini diukur dengan tingkat
kemiringan dari permukaan tanah yang dinyatakan dalam (%). Kemiringan
yang baik untuk penggunaan tenaga hewan dan traktor dalam pengolahan
tanah adalah sampai 3 persen (relatif datar). Kemirngan tanah yang lebih dari
3% yang masih bisa dikerjakan traktor adalah 3% - 8% dimana pengolahan
tanahnya dilakukan dangan mengikuti garis ketinggian (contour farming
system).
3. Keadaan traktor
Traktor-traktor sudah lama dipakai berarti umur ekonominya sudah
habis atau malah sudah terlewatkan, sehingga sudah banyak bagian traktor
yang sudah aus sehingga sering timbul kerusakan. Kerusakankerusakan akan
menyangkut masalah waktu, tenaga serta biaya. Sehingga pekerjaan tidak akan
efisien lagi.
4. Keadaan vegetasi (tumbuhan yang ada) dipermukaan tanah
Keadaan vegetasi permukaan tanah yang diolah juga dapat
mempengaruhi efektivitas kerja dari bajak atau garu yang digunakan.
Tumbuhan semak atau alang-alang memungkinkan kemacetan akibat
penggumpalan pada alat karena tertarik atau tidak terpotong. Pengolahan tanah
pada alang-alang atau bersemak akan lebih efektif bila digunakan bajak
piringan atau garu piring.
5. Keadaan tanah
Keadaan tanah meliputi sifat-sifat fisik tanah, yaitu keadaan basah
(sawah), kering, berlempung, liat atau keras. Keadaan ini menentukan jenis
alat dan tenaga penarik yang digunakan. Disamping itu juga mempengaruhi
kapasitas kerja dari pengolahan tanah. Tanah yang basah memberikan tahanan
tanah terhadap tenaga penarik relatif lebih rendah dibanding dengan tanah
kering. Akan tetapi pada tanah basah (sawah) memungkinkan terjadi slip yang
lebih tinggi dibandingkan pada tanah kering.
6. Tingkat keterampilan operator
Operator yang berpengalaman dan terampil akan memberikan hasil
kerja dan efisiensi kerja yang lebih baik dibanding operator yang belum
terampil dan belum berpengalaman. Oleh karena itu dalam penggunaan traktor
untuk pengolahan tanah, perlu terlebih dahulu memberikan latihan terampil
kepada operator yang menjalankannya. Usaha ini untuk memberikan hasil
pekerjaan yang lebih efisien dan lebih efektif.
7. Pola pengolahan tanah Pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan
waktu yang hilang karena belokan selama pengolahan tanah. Pola pengolahan
harus dipilih dengan tujuan untuk memperkecil sebanyak mungkin
pengangkatan alat. Karena pada waktu diangkat alat itu tidak bekerja. Oleh
karena itu harus diusahakan bajak atau garu tetap bekerja selama waktu
operasi dilapangan. Makin banyak pengangkatan alat pada waktu belok, makin
rendah efisiensi kerjanya. Pola pengolahan tanah yang banyak dikenal dan
dilakukan adalah pola spiral, pola tepi, pola tengah dan pola alfa. Pola spiral
yang paling banyak digunakan karena pembajakan dilakukan terus menerus
tampa pengangkatan alat.
B. Kapasitas Lapang
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas lapang yaitu:
1. Kinerja Lapang Alat Mesin Pertanian Petanian
Dalam pengolahan tanah, kecepatan penggarapan suatu lapang dengan sebuah
mesin merupakan salah satu dasar pertimbangan menghitung biaya pengerjaan dan
efisiensi dalam pengolahan lahan. Dalam hal ini ada beberapa istilah yang digunakan
yaitu:
a. Kapasitas lapang teoritis sebuah alat Merupakan kecepatan penggarapan lahan yang
akan diperoleh seandainya mesin tersebut melakukan kerjanya memanfaatkan 100 %
waktunya, pada kecepatan maju teoritisnya dan selalu memenuhi 100 % lebar kerja
teoritisnya.
b. Waktu per hektar teoritis
Merupakan waktu yang dibutuhkan pada kapasitas lapang teoritis tersebut.
c. Waktu kerja efektif
Merupakan waktu sepanjang mana mesin secara aktual melakukan fungsi/kerjanya.
Waktu kerja efektif per hektar akan lebih besar dibanding waktu kerja teoritik per
hektar jika lebar kerja terpakai lebih kecil dari lebar kerja teoritisnya.
d. Kapasitas lapang efektif
Kapasitas lapang efektif suatu alat merupakan fungsi dari lebar kerja teoritis
mesin, presentase lebar teoritis yang secara aktual terpakai, kecepatan jalan dan
besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan. Dengan alatalat semacam garu,
penyiang lapang,pemotong rumput dan pemanen padu, secara praktis tidak mungkin
untuk memanfaatkan lebar teoritisnya tanpa adanya tumpang tindih. Besarnya
tumpang tindih yang diperlukan terutama merupakan fungsi dari kecepatan, kondisi
tanah dan ketrampilan operator.
e. Efisiensi lapang
Merupakan perbandingan antara kapasitas lapang efektif dengan kapasitas
lapang teoritis, dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan pengaruh waktu
hilang di lapang dan ketakmampuan untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin.
f. Efisiensi kinerja
Merupakan suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin, misalnya presentase
perolehan produk bermanfaat dari penggunaan sebuah mesin pemanen.
2. Waktu Hilang Untuk Belok
Belok di ujung suatu lapang menghasilkan suatu kehilangan waktu yang
seringkali sangat berarti, terutama pada lapang-lapang pendek. Jumlah waktu belok
per satuan luas untuk sebuah alat dengan lebar tertentu akan berbanding terbalik
dengan panjang lapang. Untuk suatu lapang persegi tertentu digarap searah
panjangnya ataukah memutarinya, jumlah putaran perjalanan yang diperlukan akan
sama. Menggarap secara pulang balik memerlukan 2 kali belokan 180o per putaran,
sedang kedua cara lainnya mencakup empat belokan 90o per putaran. Waktu yang
diperlukan untuk belok pada pengerjaan bolak-balik, juga dipengaruhi oleh
ketakteraturan bentuk lapang, besarnya ruang belok di headland, kekasaran daerah
belok dan lebar alat. Waktu per belokan pada head-land halus rata-rata hampir 5 %
lebih besar pada pemanen atau penyiang 4 larik dibanding 2 larik. Perbedaannya ialah
20 - 25 % pada head-land kasar. Pada pengujian dengan alat yang lebih lebar, Barnes
dkk mendapatkan bahwa waktu per belokan rerata 40 - 5- % lebih besar untuk
penyiang dan penanam 6 larik dibanding 4 larik. Perjalanan tak kerja melintasi ujung-
ujung suatu lapang menghasilkan kehilangan lainnya yang sering tak terhindarkan dan
khususnya penting jika tanah yang luas dibagi-bagi ke dalam lapang-lapang yang
pendek.
3. Waktu Hilang Yang Sebanding dengan Luas
Beberapa waktu hilang, semacam karena istirahat dan penyetelan atau
pemeriksaan alat, biasanya cenderung sebanding dengan waktu kerja efektif (atau
dengan waktu lapang total) jika kecepatan kerja atau lebar alat ditambah. Perjalanan
tak kerja melintasi ujung lapang cenderung sebanding dengan waktu kerja efektif jika
kecepatan kerja normal dipertahankan saat melintasi ujung. Kehilangan waktu yang
lain, disebabkan oleh halangan, penggumpalan, penambahan pupuk atau benih, dan
pengisian tabung semprotan, seringkali cenderung lebih sebanding dengan luas
daripada dengan waktu kerja. Waktu per hektar untuk belok pulang-balik pada
pengerjaan tanaman larik cenderung tetap konstan (atau turun cuma sedikit) jika
kecepatan kerja dinaikkan, karena kecepatan biasanya dikurangi saat belok, kecuali
jika kecepatan kerja normalnya memang telah rendah. Waktu hilang yang disebabkan
pengosongan hasil panen cenderung sebanding dengan jumlah hasil di samping
sebanding dengan luasnya. Waktu hilang yang cenderung sebanding dengan luas
menjadi makin penting bila lebar atau kecepatan alat dinaikkan, karena waktu hilang
tersebut akan terhitung dengan presentase yang lebih besar dengan berkurangnya total
waktu per hektar. Dengan demikian, mengganti penanam 4 larik dengan 6 larik pada
kecepatan maju yang sama dapat menaikkan keluaran cuma 30 % bukannya 50 %.
4. Waktu Hilang Berkenaan dengan Kehandalan Mesin
Peluang kerusakan alat, yang akan berakibat hilangnya waktu di lapang,
adalah berbanding terbalik dengan kehandalan mesin. Kehandalan keberhasilan dapat
didefinisikan sebagai peluang statistik berfungsinya suatu alat secara memuaskan
pada kondisi tertentu sepanjang periode waktu tertentu. Kehandalan pemakaian waktu
pada mesin individual menjadi makin penting jika beberapa mesin atau beberapa
bagian mesin digunakan secara gabungan. Untuk sebuah alat individual, waktu hilang
sebesar 5 atau 10 % karena kerusakan, penyetelan, pembetulan,
penyumbatan/penggumpalan, atau berhenmti yang lain berkaitan dengan mesin,
umumnya tidak dianggap serius. Namun jika 4 satuan semacam itu, masing-masing
dengan kehandalan pemakaian waktu 98 %, digunakan secara beriritan, kehandalan
pemakaian waktuharapan menyeluruh gabungan tersebut akan terkurangi sampai
menjadi tinggal 66 %. Kehandalan pemakaian waktu. Waktu hilang karena belok,
istirahat, pengisian wadah benih atau pupuk, dan sebagainya, kira-kira akan tetap
sama tak peduli berapa jumlah mesinnya, namun harus dimasukkan dalam
penghitungan efisiensi lapang gabungan tersebut. Dikarenakan adanya pengurangan
kehandalan pada mesin gabungan, pemeliharaan preventif menjadi relatif lebih
penting dibanding jika hanya dipakai mesin tunggal. Semua mesin dalam suatu
gabungan hendaklah dapat dipakai sepanjang waktu yang sama. Antara perawatan dan
kapasitas berbagai satuannya hendaklah dapat disesuaikan dengan baik.
MEMBAJAK
A. Cara Menghidupkan Traktor Roda 2
Pertama-tama periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam kondisi baik,
kemudian aturlah gas sehingga pada saat setelah dihidupkan gas tidak terlalu rendah, lalu
gunakan lah engkol untuk meghidupkan, tarik tuas kopling lalu putar engkol, setelah putaran
engkol maksimal, lepaskan tuas kopling, setelah mesin menyala peganglah stang kemudi
dengan sedikit menekannya sampai batas pinggang agar diperoleh keseimbangan.
Cara Mengoprasikan Traktor Roda 2
1. Memulai menjalankan traktor tangan
a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b. Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik
implemen, jangan menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
c. Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi
hentakan ke bawah pada saat traktor mulai jalan.
d. Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak
meloncat pada saat mulai jalan.
e. Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang
kemudi bisa diangkat lagi
2. Menjalankan lurus ke depan
a. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
b. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada padastang kemudi.
c. Mata memandang ke depan.
d. Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
e. Jangan membelokkan stang kemudi
f. Jangan memindah posisi gigi persneleng
3. Menghentikan traktor/parker
a. Gas dikecilkan pada posisi idle.
b. Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi
rem.
c. Persneleng dinetralkan.
d. Gas dikecilkan
Membelokkan traktor pada jalan datar
a. Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b. Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi
kanan kalau mau belok ke kanan.
c. Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.
Proses Bajak singkal traktor 2 roda
Berikut ini adalah proses bajak singkal traktor roda dua :
a. Untuk langkah pertama pasang bajak singkal pada trakor roda dua.
b. Hidupkan mesin traktor.
d. Pada saat akan melakukan pengolahan traktor harus ditekan secara perlahan dan kuat
supaya hasil bajakan maksimal.
. Proses Bajak Rotary Traktor Roda 2
Berbeda dengan bajak singkal, bajak rotary memerlukan motor pemggerak langsung
dari engine traktor, mula-mula alat bajak rotary dipasangkan pada bagian belakang traktor
tidak lupa menyambungkan motor penggerak bajak dengan engine traktor, lalu
menyambungkan badan traktor dengan alat bajak rotary, bajak ini berputar sesuai kecepatan
engine, semakin cepat traktor, maka pergerakan bajak rotary juga semakin cepat, dan struktur
tanah semakin bagus. Untuk mengunaka Rotary, maka PTO harus di arahkan kearah high
(untuk kecepatan tinggi) dan low (untuk kecepatan rendah).
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Traktor tangan
2. Bajak singkal untuk traktor tangan
3. Stopwatch
4. Meteran (50 m dan 5 m)
5. Penggaris siku
6. Patok-patok
7. Tachometer
B. Prosedur Kerja
1. Sumber tenaga dan alat
a. Mencatat data mengenai jenis penggerak (jenis traktor, merk, daya, rpm).
b. Mengamati dan mencatat data mengenai bajak singkal yang digunakan.
2. Kondisi lahan
a. Mencatat topografi dan keadaan batuan dari lahan yang akan diolah.
b. Mencatat keadaan vegetasi di permukaan tanah sebelum pembajakan
dilakukan.
3. Pengukuran kapasitas lapang, efisiensi lapang, dan slip roda traksi
a. Mengukur jarak tempuh traktor dalam lima putaran roda traksi tanpa
beban (bajak diangkat), 3 kali dan menghitung rata-ratanya, didapat So.
b. Mencatat waktu mulai bekerja dan selesainya (Wk).
c. Untuk masing-masing grup, mengukur :
Lebar pengolahan
Waktu tempuh dalam jarak 10 m
Waktu belok
Jarak tempuh dalam lima putaran roda traksi saat pembajakan
Kedalaman pembajakan
C.Tempat
Praktikum mekanisasi pertanian ini dilakukan di lahan kebun percobaan kali urang
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.HASIL
IDENTIFIKASI ALAT MESIN PERTANIAN
A.Traktor Sebagai sumber daya di Bidang Pertanian
1.Pengamatan Spesifikasi Traktor Besar
Nama : Traktor besar
Merek : Tri-Tractor M76.co
Model / Type : Type F
Negara Pembuat : Amerika
Motor Penggerak
Nama : Diesel
Merk : Tri-Tractor
Model/Type : Model D8 Type 8
Sistem Pendingin : Oli
Sistem Pelumasan : Oli
Sistem Transmisi : Roda Gigi
Kopling : Otomatis
Porsneling : Manual
Ukuran Traktor
Panjang/Lebar/Tinggi(cm) : 305cm/124cm/141cm
Jarak Poros Roda(cm) : 120cm
Jarak Antar Roda(cm) :
Depan : 93cm
Belakang : 77cm
Renggang Dengan Tanah : 35cm
Ukuran Roda :
Depan : 93cm
Belakang : 47cm
Kapasitas Tangki(L) : 5liter
Bahan Bakar : Solar
Pelumas :
Mesin : Oli
Transmisi : Oli
Saringan Udara : Oli
Gambar traktor dan bagian-bagianya
Keterangan
1.Lampu (lamp) 6. .Knalpot
2.Tangki bahan Bakar 7. Roda Depan
3.Stang kemudi
4.Pedal rem& Gas
5.Roda belakang
2.Pengamatan Spesifikasi Hand Traktor
Gambar traktor dan bagian-bagianya
Keterangan gambar:
1.Lamp 6. Speed-changing 11. Driving wheel
2.Engine 7. .Clutch-brake handle 12. Frame
3.Clutch 8. Throttle control handle
4.Gearbox 9. Throttle control hand
5.Handlebar 10.Traction adapter
Spesifikasi :
Perlengkapan yang disertakan : Roda Besi Standard, Roda Karet, Bajak Singkal (Luku),
Garu, Gelebeg
• Traktor Tangan
- Merk/Model QUICK/G 1000
- Kecepatan 1 maju
- Sistim Transmisi (Chain - Gear)
- Sistim Penggerak (Kopling Utama) V Belt (2 buah)
- Sistim Pembelok (Kopling Kemudi) Dog cluth
- Isi Minyak Pelumas 5,5 liter
- Dimensi Traktor P, 2730 mm. L, 1140 mm. T, 1370 mm
- Berat 300 Kg (Berat Traktor termasuk Roda Besi dan Diesel. Apabila menggunakan roda
karet berat = 250 Kg)
• Tenaga Penggerak
- Merk KUBOTA
- Type 4 langkah
- Model RD 85 DI-1
- Tenaga Rata-rata 7,5 / 2200 HP / RPM
- Tenaga Maxsimum 8,5 / 2400 HP / RPM
- Bahan Bakar Solar
- Sistim Starting Engkol
- Sistim Pendingin Radiator
- Isi Bahan Bakar 9,5 ltr
- Isi Minyak Pelumas 2,4 ltr
- Berat 86 kg
- Sistim Lampu dengan IC Regulator
• Perlengkapan Tambahan yang dapat dibeli (terpisah)
- Bajak Parabola
- HITCH II
- Roda Besi Bertapak Lebar
- Roda Besi Bertapak Panjang
B.Alat Dan Mesin Pengolah Tanah
1.Pengamatan Spesifikasi Bajak Singkal (Molboard Plow)
Nama : Bajak Singkal
Cara Penggandengan : Mounter
Ukuran
Panjang/Lebar/Tinggi(cm) : 60cm/37cm/76cm
Renggang Bawah(mm) : 44mm
Renggang Samping : 42mm
Berat : 37kg
Perlengkapan Bajak : Ada
Singkal Bajak(Coulter) : Ada
Jointer : Ada
Roda Alur (Furrow Wheel) : Tidak
Roda Dukung (Land Wheel) : Tidak
Gambar alat dan bagian-bagianya
Keterangan
1,Draw bar
2.Counter
3.Kerangaka
4.Kengatur kedalaman
5.Mata bajak
2.Pengamatan Spesifikasi Bajak Piringan (Disk Plow)
Nama : Bajak Piringan
Merk : Quick Traktor
Negara Pembuat : Indonesia
Cara Penggandengan : Mounter
Ukuran
Panjang/Lebar/Tinggi (cm) : 85cm/43cm/60cm
Renggang Bawah (mm) : 23mm
Perlengkapan Bajak
Singkal Bajak (Counter) : Tidak
Jointer : Tidak
Roda Alur (Furrow Wheel) : Ada
Roda Dukung (Hnd Wheel) : Tidak
Gambar alat dan bagian-bagianya
Keterangan
1.Piringan 6. Kerangka
2.Roda alur
3.Draw Bar
4.Pengatur Kedalaman
5.Pengatur Roda
3.Pengamatan Spesifikasi Garu Piringan (Disk Harrow)
Nama : Garu Piringan (Tri Tractor)
Merk : Jutt-Bilt
Model/Type/Nomor Seri : Type 8Transmission Flyd/06020204
Negara Pembuat : Indonesia
Jumlah Rangkaian : 3 Gang
Jumlah Piringan : 8 Rangkaian
Jenis Piringan : Lingkaran Bergerigi Pada Tepi
Diameter Piringan (cm) : 40 cm
Lebar Kerja Garu : 125,6 cm
Cara Pengandengan : Garu Piringan Disambungkan /Dipasang Pada Mesin Mini Tractor
Ukuran
Panjang/Lebar/Tinggi(cm) : 124 cm/43 cm/55 cm
Perlengkapan Garu
Roda Alur(Furrow Wheel) : Ada
Roda Dukung (Land Wheel) : Ada
Gambar alat dan bagianya
Keterangan
1.Pengait/Sambungan
2.Roda Garu
3.Keranga /Dudukan Piringan
C.Alat Dan Mesin Pemeliharaan Tanaman
1.Pengamatan Spesifikasi Knapsack Hand Sprayer
Nama : Knapsack Sprayer
Merk : SWAT
Model/Type/Nomor Seri : Type Swa/No.152877
Negara Pembuat : Indonesia
Jenis Nossel/Pengabut : Menyebar Membentuk V
Volume Tangki(L) : 16 Lt
Tekanan Kerja (kg/cm2) : 10kg/Cm2
Ukuran
Panjang/lebar/Tinggi(cm) : 60cm/21cm
Berat (kg) : 5kg
Gambar sprayer
Keterangan
1.Tangki 6. Selang
2.Tekanan kerja 7. .Kran Pengatur Keluarnya Cairan
3.Lubang Tempat Memasukkan Cairan 8. Pipa Nosel
4.Pemompa Tekanan 9. Nosel
5.Pengatur Keluarnya Cairan 10. Tali Punggung
B.HASIL
PERHITUNGAN KAPASITAS KERJA LAPANG
A.T total = 758,83 detik
B.karena Membelok (L3) =08.66 detik
= 14.83 detik +
23.44 detik
T1x100% =23.44 x 100%
T 758.83
= 3.088 %
C.Lebar Kerja (L1)
W1 = 30cm
W2 = 40cm+30cm+35cm
3
= 35 cm
W1-W2 x 100% = 30 – 35 x 100 %
W1 30
= - 16.67 %
D.Karena Slip (L2)
D = 77cm
L = 16,75+16.75+16.50 = 16.666 m
3 = 1666.6 cm
N = 10
J1 = 3.14
J1.D.N – L x 100% = 3.14 x 77 x 10 x100%
J1.D.N 3.14 x 77 x10
= 751.2 x 100 %
= 31.06%
E.Karena Kemacetan (L4)
T2 = 9.18
T2 = x 100% =9.18 x 100%
T 758.83
= 1.2927 %
F.Efisiensi
= (1-L1) (1-L2) (1-L3-L4) x 100%
= (1-(-0,1667) (1-0,3106) (1-0,030889-0.012927) x 100 %
= 54.9305 %
B.PEMBAHASAN
1.Identifikasi Alat Mesin Pertanian
Traktor adalah kendaraan yang didesain spesifik untuk keperluan fraksi tinggi pada
kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang digunakan dalam pertanian
atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan
untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakan dengan menggunakan kendaraan
ini, ditarik atau pun didorong dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum
lainya, “unit traktor”, yang mendefinisikan kendaraan truk semi trailer. Kata traktor diambil
dari bahasa latin, trahere yang berarti “menarik”.
Traktor dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk menunjang operasi pertanian
yang efektif, baik tenaga, waktu maupun biaya, sehingga dapat menigkatkan kapasitas kerja,
mengurangi biaya produksi, meningkatkan hasil pertanian serta mengurangi kelelahan dan
kebosanan dalam bekerja.
Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan “suatu mesin atau kendaraan yang
menarik gerbang atau bajak, untuk menggantikan istilah “mesin penarik” (trakction engine).
Di inggris, irlandia, Australia, india, spanyol, argentina, dan jerman, kata “traktor” umumnya
berarti “traktor pertanian”, dan penggunaan kata traktor yang merujuk pada jenis kendaraan
lain sangat jarang. Intrumen pertanian bermesin pertama adalah mesin uap portabel di tahun
1800an, yaitu mesin uap yang bisa digunakan untuk mengendalikan instrument mekanis
pertanian. Sekitar tahun 1850, mesin penarik dikembangkan dari mesin tersebut, dan
digunakan secara luas dipertanian. Traktor pertama adalah mesin bajak bermesin
uap.Traktor bisa diklasifikan sebagai two wheel drive, atau track tractor. Traktor, kecuali trak
tracktor umumnya memiliki 4 roda dengan dua roda yang lebih besar dibelakang atau
keempat roda sama besar.
Track traktor memiliki penggerak seperti tank yang membuatnya mampu bergerak
diberbagai medan. Karena traksinya yang sangat hebat, tracktor menjadi popular di California
pada tahun 1930-an. Traktor pada awalnya menggunakan mesin uap. Pada awal abad utama
sumber tenaga traktor. Antara tahun 1900 hingga 1960, bensin menjadi bahan bakar utama,
dan minyak tanah dan etanol sebagai alternatif bahan bakar. Kebanyakan traktor tua memakai
transmisi manual. Traktor jenis ini memiliki beberapa rasio kecepatan tinggi umumnya 3
hingga 6. Kecepatan rendah umumnya dipakai di lahan pertanian sedangkan kecepatan tinggi
dipakai dijalan.
Tenaga yang diproduksi oleh mesin harus ditransmisikan keperalatan yang
diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan (menanam,
memanen, membajak,dan sebagainya). Hal ini bisa dicapai dengan drawbar atau system
sambungan.
A.Definisi Traktor dua roda
Traktor dua roda sering disebut juga sebagai traktor tangan atau hand traktor yang mana
traktor tangan ini menggunakan motor satu silinder dengan daya 5-15 hp, bahan bakar yang
digunakan umumnya solar. Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut
pengencang. Motor dapat digeser kearah depan dan belakang untu memperoleh
keseimbangan traktor. Untuk menghidupkan traktor ini digunakan engkol.
Kerangka pada traktor tanagan berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak ,
unit transmisi dan bagian traktor lainnya .ddaya pada motor penggerak disalurkan melalui
putaran poros engkol kekopling utama melalui sabuk V. kopling utama meneruskan daya
tersebut kesusunan roda gigi transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary.
Disamping untuk menyalurkan daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur keceptan
traktor.
B. Ukuran Traktor Dua Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda dua dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp
Traktor tangan berukuran sedang, tenaga penggeraknya antara 5 - 7 hp
Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya antara 7–12 hp
C. Jenis Pekerjaan Yang Dapat Dilakukan Traktor Dua Roda
umumnya digunakan pada lahan yang sempit dan banyak digunakan petani di
Indonesia, karena dapat berputar dengan tajam atau lintasan berputar yang sempit jika
dibandingkan dengan mini traktor Traktor tangan dengan daya yang kecil dapat digunakan
pada kebun yang kecil (Garden Traktor), sperti untuk kebun sayuran orgnik dengan dengan
system kelambu.
traktor roda dua atau traktor tangan juga dapat mengolah tanah yang gembur dan dengan
kelembaban tertentu, dan disesuaikan dengan kekuatan traktor tersebut. Oleh karena itu
traktor roda dua ini dapat dioperasikan pada lahan yang lembab atau basah dan tidak terlalau
kering.
D. Komponen utaman Traktor Dua Roda
Langkah pertama yang harus dipelajari untuk dapat mengoperasikan traktor dua roda ini
adalah mengenal traktor dua roda itu sendiri .Bagian-bagian utama traktor tangan dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tenaga penggerak motor.
2. Kerangka dan transmisi (penerus tenaga).
3. Tuas kendali.
E.Jenis Alat Bantu Traktor Dua Roda
Adapun alat-alat bantu pada traktor dua roda adalah sebagai berikut :
a. Unit roda.
Roda ban
Roda pengatur kedalaman bajakan
Roda besi
Roda apung
b. Unit equipment atau peralatan lainnya
Bajak singkal
Bajak rotary
Gelebeg
Ridger
Trailer
Transplanter
Seed drill
Pontoon atau pelampung.
A. Definisi Traktor Empat Roda
Traktor mini merupkan traktor empat roda dengan daya berrkisar 12-15Hp dimana dalam
mengoperasikannya atau mengendarai sama dengan mengendarai mobil yang dilengkapi
dengan stir kemudi sebagai pengendali arah dengan operator duduk , berbeda dengan traktor
tangan operator ikut berjalan dengan memegang handel stang. Komponen atau unit yang
digunakan hampir sama dengan raktor tangan . pada traktor empat roda dilengkapi dengan
poros PTO (Power Take Of) sehingga untuk kepentingan tertentu seperti tenaga untuk
memutar bajak rotary dapat diambilkan langsung dari putaran poros mesin (PTO).
B. Ukuran Traktor Empat Roda Menurut Kapasitas
Berdasarkan kapasitasnya traktor roda 4 dibedakan menjadi :
1) Traktor mini ( < 25 pk)
2) Traktor sedang (25 pk – 50 pk)
3) Traktor besar ( > 50 pk)
C. Jenis Pekerjaan Yang Dilakukan Traktor Empat Roda
Traktor mini mempunyai tenaga yang cukup besa sehingga traktor ini cocok digunakan pada
daerah atau areal pertanian yang luas, seperti misalnya pada areal persawahan traktor ini
sangat cocok. Jika areal persawahanya dlam maka traktor ini bisa memakai roda apung, yang
mana roda ini dapat mempermudah pekerjaan karena kemungkinan roda untuk slip sangat
sedikit.
D. Komponen Utama Traktor Empat Roda
Pedal rem
Tumpuan kaki
Pedal pengunci differensial
Panel instrument
Radiator
Motor penggerak
Saringan udara
tangki bahan bakar
tuas pengatur gas
stir kemudi
Tuas perseneling utama
Tuas perseneling PTO
Tuas pengatur hidrolik
Tempat duduk operator
Poros PTO
Roda belakang dan depan
Batang rem
Tuas perseneling
Pedal kopling
Bak gigi kemudi
Motor starter
Aki
E. Jenis Alat Bantu Traktor Empat Roda
Sama hal nya dengan traktor dua roda, traktor mini memilki alat bantu sebagai berikut :
a. Unit roda.
Roda ban
Roda pengatur kedalaman bajakan
Roda besi
Roda apung
b. Unit equipment atau peralatan lainnya
Bajak singkal
Bajak rotary
Gelebeg
Ridger
Trailer
Transplanter
Seed drill
Pontoon atau pelampung.
Dari kedua traktor tersebut ada berbagai macam bajak dan garu yaitu:
1.BAJAK
a. Bajak singkal (moldboard plow)
b. Bajak piringan (disc plow)
c. Bajak putar (rotary plow)
d. Bajak pahat (chisel plow)
e.Bajak tanah bawah (sub soil plow)
2.. GARU (HARROW)
a. Garu piringan (disk harrow)
b. Garu piringan (disk harrow)
c. Garu bergigi per (spring tooth harrow)
d. Garu-garu khusus (special harrow)
2.Kapasitas Kerja Lapang
A.Kapasitas Kerja Pengolahan Tanah
Kapasitas kerja adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin memperbaiki
hasil (hektar, kg, lt) per satuan waktu. Jadi kapasitas kerja pengolahan tanah
adalah berapa hektar kemampuan suatu alat dalam mengolah tanah per satuan
waktu. Kapasitas kerja suatu alat pengolahan tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
7. Ukuran dan bentuk petakan .
8. Topografi wilayah
9. Keadaan traktor
10. Keadaan vegetasi (tumbuhan yang ada) dipermukaan tanah.
11. Keadaan tanah
12. Tingkat keterampilan operator
13. Pola pengolahan tanah
B. Kapasitas Lapang
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas lapang yaitu:
5. Kinerja Lapang Alat Mesin Pertanian Petanian
Dalam pengolahan tanah, kecepatan penggarapan suatu lapang dengan sebuah
mesin merupakan salah satu dasar pertimbangan menghitung biaya pengerjaan dan
efisiensi dalam pengolahan lahan. Dalam hal ini ada beberapa istilah yang digunakan
yaitu:
a. Kapasitas lapang teoritis
b. Waktu per hektar teoritis
c. Waktu kerja efektif
d. Kapasitas lapang efektif.
e. Efisiensi lapang
f. Efisiensi kinerja
waktu total untuk melakukan pekerjaan
A.T total = 758,83 detik
6. Waktu Hilang Untuk Belok
Belok di ujung suatu lapang menghasilkan suatu kehilangan waktu yang
seringkali sangat berarti, terutama pada lapang-lapang pendek. Jumlah waktu belok
per satuan luas untuk sebuah alat dengan lebar tertentu akan berbanding terbalik
dengan panjang lapang.Berikut ada catatan waktu hilang karena membelok
B.karena Membelok (L3) =08.66 detik
= 14.83 detik +
23.44 detik
T1x100% =23.44 x 100%
T 758.83
= 3.088 %
C.Lebar Kerja (L1)
W1 = 30cm
W2 = 40cm+30cm+35cm
3
= 35 cm
W1-W2 x 100% = 30 – 35 x 100 %
W1 30
= - 16.67 %
7. Waktu Hilang Yang Sebanding dengan Luas
Beberapa waktu hilang, semacam karena istirahat dan penyetelan atau
pemeriksaan alat, biasanya cenderung sebanding dengan waktu kerja efektif (atau
dengan waktu lapang total) jika kecepatan kerja atau lebar alat ditambah.berikut
adalah catatan waktu luas atau lebar kerja
C.Lebar Kerja (L1)
W1 = 30cm
W2 = 40cm+30cm+35cm
3
= 35 cm
W1-W2 x 100% = 30 – 35 x 100 %
W1 30
= - 16.67 %
8. Waktu Hilang Berkenaan dengan Kehandalan Mesin
Peluang kerusakan alat, yang akan berakibat hilangnya waktu di lapang,
adalah berbanding terbalik dengan kehandalan mesin yaitu waktu karena slip dan
kemacetan
D.Karena Slip (L2)
D = 77cm
L = 16,75+16.75+16.50 = 16.666 m
3 = 1666.6 cm
N = 10
J1 = 3.14
J1.D.N – L x 100% = 3.14 x 77 x 10 x100%
J1.D.N 3.14 x 77 x10
= 751.2 x 100 %
= 31.06%
E.Karena Kemacetan (L4)
T2 = 9.18
T2 = x 100% =9.18 x 100%
T 758.83
= 1.2927 %
Efisinsi kerja merupakan hasil yang diharapkan dari penggunaan traktor atau alat mesin pertanian ini
F.Efisiensi
= (1-L1) (1-L2) (1-L3-L4) x 100%
= (1-(-0,1667) (1-0,3106) (1-0,030889-0.012927) x 100 %
= 54.9305 %
MEMBAJAK
A. Cara Menghidupkan Traktor Roda 2
Pertama-tama periksalah engine dan semua bagian traktor sehingga yakin dalam
kondisi baik, kemudian aturlah gas sehingga pada saat setelah dihidupkan gas tidak terlalu
rendah, lalu gunakan lah engkol untuk meghidupkan, tarik tuas kopling lalu putar engkol,
setelah putaran engkol maksimal, lepaskan tuas kopling, setelah mesin menyala peganglah
stang kemudi dengan sedikit menekannya sampai batas pinggang agar diperoleh
keseimbangan.
Cara Mengoprasikan Traktor Roda 2
1.Memulai menjalankan traktor tangan
a. Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.
b. Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R). Untuk menarik implemen, jangan
menggunakan gigi tinggi, agar operator tidak perlu lari
c.Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke bawah
pada saat traktor mulai jalan.
d.Tuas kopling utama dilepas dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor tidak meloncat pada
saat mulai jalan.
e. Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi bisa
diangkat lagi
2. Menjalankan lurus ke depan
a. Lakukan langkah “mulai menjalankan traktor tangan”
b. Pada saat traktor berjalan, kedua tangan berada padastang kemudi.
c.Mata memandang ke depan.
d Gas diperbesar dengan ibu jari kanan sesuai keinginan.
e. Jangan membelokkan stang kemudi
f.Jangan memindah posisi gigi persneleng
3. Menghentikan traktor/parker
a. Gas dikecilkan pada posisi idle.
b. Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi
rem.
c. Persneleng dinetralkan.
d. Gas dikecilkan
Membelokkan traktor pada jalan datar
a.Gas dikecilkan sebelum traktor dibelokkan.
b.Tekan kopling kemudi kiri kalau mau belok ke kiri. Tekan kopling kemudi kanan kalau
mau belok ke kanan.
c.Kalau perlu tangan membantu menggeser stang kemudi.
d. Pada saat mulai membelok jangan terlalu ke tepi, karena untuk haluan trailer.
Proses Bajak singkal traktor 2 roda
Berikut ini adalah proses bajak singkal traktor roda dua :
a. Untuk langkah pertama pasang bajak singkal pada trakor roda dua.
b. Hidupkan mesin traktor.
d. Pada saat akan melakukan pengolahan traktor harus ditekan secara perlahan dan kuat
supaya hasil bajakan maksimal.
Kesimpulan
1. Mekanisasi adalah ilmu yang dengan prakteknya mengajarkan kepada mahasiswa
untuk dapat menggunakan alat dan mesin pertanian, sehingga mahasiswa paham dengan
mekanisasi pertanian.
2. Mesin-mesin pertanian digunakan untuk membuat pekerjaan yang sulit menjadi
mudah serta tidak membosankan. Kemudian meningkatkan efisiensi serta meningkatkan
produksi yang dipacu oleh pekerjaan yang cepat.
3 .Tujuan diadakannya praktikum alat mesin pertanian yaitu untuk mengetahui
berbagai jenis bentuk dan fungsi berbagai lat dan mesin pertanian
Daftar Pustaka
Irwanto, A. Kohar, Ir. 1980. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
LTAS Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian. Departemen Mekanisasi Pertanian. Bogor.
Mulyoto H. dkk, 1996. Mesin-mesin Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.
Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian. Departemen
Pendidikan Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta
Nurdi Ibnu W. dan Darmadi, 1998. Pengolahan Tanah Pertama. PPPG. Pertanian. Cianjur.
Wijato,dkk. 2002. Mesin-mesin pertanian. Bumi Aksara. Jakarta
http://diperta.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/
Pengoperasian_dan_Perawatan_Hand_Tractor_%28Traktor_Tangan%29.pdf diakses pada
tanggal 5 januari 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/traktor diakses pada 5 januari 2013
http://tokoalatmesin.indonetwork.co.id/1411176/hand-tractor-traktor-tangan.htmdiakses pada
januari 2013
http://www.mesinpertanian.com/
Traktor_Tangan_Mesin_Hand_Traktor_Traktor_Pertanian.html diakses januari 2013
http://www.antaranews.com/berita/1267997399/gubernur-serahkan-145-traktor-tangan-
untuk-bengkulu-selatan diakses januari 2013
http://www.tokomesin.com/Alat_Penyemprot_Pupuk_dan_Hama_Tanaman_Pertanian.html d
iakses 5januari 2013
http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/traktor-tangan diakse januari 2012