Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 1
Laporan Kinerja (LK)
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka penyelenggaraan Good Governance, diperlukan pengembangan
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan sah sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya
guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap instansi pemerintah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya
dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-
masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan
kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan, dan penilai
akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan.
Berkenaan dengan laporan tersebut oleh pemerintah telah disikapi dengan
membangun suatu sistem kinerja yang terukur dan transparan untuk menggambarkan
kinerja instansi pemerintah yang difokuskan pada penyajian informasi kinerja secara
akuntabel. Penyajian pelaporan tersebut diatur melalui suatu sistem yang disebut
dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau lazim disebut dengan
SAKIP.
Dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ini
selanjutnya secara hukum peraturan perundang-undangan ditetapkan dengan
Peraturan Presiden yaitu pada Peraturan Presiden RI Nomor : 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Selanjutnya dalam pelaksanaanya
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 2
Laporan Kinerja (LK)
diatur kemudian dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Penyusunan Laporan Kinerja (LK) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2014 ini berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, dengan tujuan untuk
memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan
tentang kinerja selama kurun waktu Tahun 2014 serta pemenuhan kewajiban atas
pertanggungjawaban kinerja atas pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai
oleh APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dalam rangka capaian kinerja pada Biro Keuangan Sekretariat Daerah
Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2014 adalah :
1. Memberikan laporan atau penyajian informasi tentang capaian kinerja Tahun
Anggaran 2014;
2. Mengevaluasi capaian kinerja berdasarkan target kinerja yang diperjanjikan pada
Penetapan Kinerja Tahun 2014;
3. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandatataris kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai;
4. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara untuk meningkatkan kinerjanya secara periodik.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 3
Laporan Kinerja (LK)
C. SISTEMATIKAN PENYUSUNAN
Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, sebagai pedoman yang digunakan dalam rangka penyusunan Laporan
Kinerja (LK) Tahun 2014 ini, dimana sistematika penyusunannya adalah sebagai
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
BAB IV. PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN.
D. GAMBARAN UMUM DAERAH
D.1. KONDISI GEOGRAFIS DAERAH
Provinsi Sumatera Utara yang berada di bagian Barat Indonesia, terletak
pada garis 1˚ - 4˚ Lintang Utara dan 98˚ - 100˚ Bujur Timur. Di sebelah Utara
berbatasan dengan Provinsi Aceh, sebelah Timur dengan Negara Malaysia di Selat
Malaka, sebelah Selatan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, dan di sebelah
Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Luas Provinsi Sumatera Utara mencapai 181.680,68 km², meliputi lautan
110.000 km² atau sekitar 60,5 % dan daratan mencapai 71.680,68 km² atau
sekitar 39,5 %. Sebagian besar wilayah daratan berada di Pulau Sumatera dan
sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulau-pulau Batu, serta beberapa pulau kecil,
baik di bagian Barat maupun bagian Timur pantai Pulau Sumatera.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 4
Laporan Kinerja (LK)
Sumatera Utara memiliki 419 pulau yang terdiri dari 237 pulau yang
telah memiliki nama, dengan Pulau Berhala sebagai pulau terluar yang berbatas
dengan selat Malaka dan sisanya 182 pulau di wilayah Pantai Barat dengan Pulau
Wungu dan Pulau Simuk sebagai pulau terluar di wilayah Pantai Barat berbatasan
dengan Samudera Hindia.
Tahun 2014 Provinsi Sumatera Utara memiliki 33 kabupaten/kota yang
terdiri dari 25 kabupaten, 8 kota, 436 kecamatan, dan 6.102 desa/kelurahan. Bila
dikelompokkan menurut wilayah geografis, Sumatera Utara terbagi atas 3
kawasan yaitu kawasan Pantai Barat seluas 26.189,07 km², kawasan Dataran
Tinggi seluas 20.569,62 km², dan kawasan Pantai Timur seluas 24.921,99 km².
Kawasan pantai barat seluas 26.189,07 km² meliputi 9 kabupaten dan 3 kota
yaitu Kabupaten Nias, Nias Utara, Nias Barat, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan,
Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Tengah, Nias Selatan, Kota
Padangsidimpuan, Sibolga, dan Gunungsitoli. Kawasan dataran tinggi seluas
20.569,62 km² meliputi 8 kabupaten dan 1 kota yaitu Kabupaten Tapanuli Utara,
Toba Samosir, Simalungun, Dairi, Karo, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat,
Samosir, dan Kota Pematangsiantar.
Kawasan pantai timur seluas 24.921,99 km² meliputi 8 kabupaten dan
4 kota yaitu Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan,
Asahan, Batu Bara, Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai dan Kota
Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Medan dan Binjai.
D.2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS
Sumatera Utara merupakan provinsi keempat yang terbesar jumlah
penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Berdasarkan proyeksi penduduk hasil Sensus Penduduk Tahun 2010, mencatat
jumlah penduduk Sumatera Utara tahun 2014 sebesar 13.766.852 jiwa dengan
penduduk laki-laki adalah 6.868.587 jiwa (49,89%) dan penduduk perempuan
sebanyak 6.898.264 jiwa (50,11%). Sebagian besar penduduk berada di Kawasan
Pantai Timur yang mencapai 8.573.504 jiwa (62,28%).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 5
Laporan Kinerja (LK)
Kawasan Dataran Tinggi sebanyak 2.567.377 jiwa (18,65%), dan Kawasan
Pantai Barat sebanyak 2.625.970 jiwa (19,07%). Laju pertumbuhan penduduk
Sumatera Utara selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir 2000 – 2010
mencapai 1,22 % per tahun, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk pada
periode 1990 – 2000, yang mencapai 1,20 % pertahun.
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin
Tahun 20141)
No Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Medan 1.081.797 1.109.343 2.191.140 2 Binjai 130.551 130.939 261.490 3 Pematangsiantar 119.582 125.522 245.104 4 Padangsidimpuan 100.642 105.854 206.496 5 Tanjungbalai 83.006 81.669 164.675 6 Tebing Tinggi 76.488 78.316 154.804 7 Gunungsitoli 65.651 68.545 134.196 8 Sibolga 43.280 42.886 86.166 9 Deli Serdang 998.669 985.929 1.984.598
10 Langkat 506.513 499.452 1.005.965 11 Simalungun 420.591 423.442 844.033 12 Asahan 351.415 348.305 699.720 13 Serdang Bedagai 304.403 301.964 606.367 14 Labuhanbatu 229.110 224.520 453.630 15 Mandailing Natal 209.401 216.981 426.382 16 Batu Bara 199.508 196.971 396.479 17 Karo 189.815 192.807 382.622 18 Labuhanbatu Utara 175.405 172.060 347.465 19 Tapanuli Tengah 172.037 170.865 342.902 20 Labuhanbatu Selatan 156.578 150.593 307.171 21 Nias Selatan 151.380 153.630 305.010 22 Tapanuli Utara 143.794 147.070 290.864 23 Dairi 138.608 138.967 277.575 24 Tapanuli Selatan 135.707 137.425 273.132 25 Padang Lawas 126.313 125.614 251.927 26 Padang Lawas Utara 124.229 123.057 247.286 27 Humbang Hasundutan 89.906 91.120 181.026 28 Tobasamosir 88.680 89.888 178.568 29 Nias 65.933 69.386 135.319 30 Nias Utara 65.705 67.030 132.735 31 Samosir 61.080 61.985 123.065 32 Nias Barat 40.375 44.044 84.419 33 Pakpak Bharat 22.435 22.085 44.520
Sumatera Utara 6.868.587 6.898.264 13.766.851 Sumber : BPS Provsu Keterangan : 1) Angka Proyeksi Hasil Sensus Penduduk 2010
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 6
Laporan Kinerja (LK)
Sebaran penduduk terbesar berada di Kota Medan yang mencapai
2.191.140 jiwa (15,92%) disusul oleh Kabupaten Deli Serdang yang mencapai
1.984.598 jiwa (14,42%), Kabupaten Langkat sebanyak 1.005.965 jiwa (7,31%),
Kabupaten Simalungun sebanyak 844.033 jiwa (6,13%), Kabupaten Asahan
sebanyak 699.720 jiwa (5,08%) dan Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak
606.367 jiwa (4,40%). Sebaran penduduk terendah berada di Kabupaten Pakpak
Bharat 44.520 jiwa (0,32%), Kabupaten Nias Barat 84.419 jiwa (0,61%), Kota
Sibolga 86.166 jiwa (0,63 %), Kabupaten Samosir 123.065 jiwa (0,89%),
Kabupaten Nias Utara 132.735 jiwa (0,96%) dan Kota Gunungsitoli 134.196 jiwa
(0,97%). Sedangkan sebaran penduduk yang berada di 21 kabupaten/kota
lainnya masing-masing dibawah 4 %.
Tabel 2
Jumlah Penduduk, Kepadatan, dan Distribusi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 20141)
No Kabupaten/Kota Jlh Penduduk
(org)
Kepadatan
(org/km2) Distribusi (%)
1 Medan 2.191.140 8.265 15,92
2 Binjai 261.490 2.898 1,90
3 Pematangsiantar 245.104 3.065 1,78
4 Padangsidimpuan 206.496 1.801 1,50
5 Tanjungbalai 164.675 2.677 1,20
6 Tebing Tinggi 154.804 4.027 1,12
7 Gunungsitoli 134.196 286 0,97
8 Sibolga 86.166 8.001 0,63
9 Deli Serdang 1.984.598 798 14,42
10 Langkat 1.005.965 161 7,31
11 Simalungun 844.033 193 6,13
12 Asahan 699.720 190 5,08
13 Serdang Bedagai 606.367 317 4,40
14 Labuhanbatu 453.630 177 3,30
15 Mandailing Natal 426.382 64 3,10
16 Batu Bara 396.479 438 2,88
17 Karo 382.622 180 2,78
18 Labuhanbatu Utara 347.465 98 2,52
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 7
Laporan Kinerja (LK)
No Kabupaten/Kota Jlh Penduduk
(org)
Kepadatan
(org/km2) Distribusi (%)
19 Tapanuli Tengah 342.902 159 2,49
20 Labuhanbatu Selatan 307.171 99 2,23
21 Nias Selatan 305.010 188 2,22
22 Tapanuli Utara 290.864 77 2,11
23 Dairi 277.575 144 2,02
24 Tapanuli Selatan 273.132 63 1,98
25 Padang Lawas 251.927 65 1,83
26 Padang Lawas Utara 247.286 63 1,80
27 Humbang Hasundutan 181.026 79 1,31
28 Tobasamosir 178.568 76 1,30
29 Nias 135.319 138 0,98
30 Nias Utara 132.735 88 0,96
31 Samosir 123.065 51 0,89
32 Nias Barat 84.419 155 0,61
33 Pakpak Bharat 44.520 37 0,32
Sumatera Utara 13.766.851 192 100,00
Sumber : BPS Provsu Keterangan : 1) Angka Proyeksi Hasil Sensus Penduduk 2010
Dengan luas wilayah daratan yang mencapai 71.680,68 km² kepadatan
penduduk Sumatera Utara pada tahun 2014 mencapai 192 jiwa per km² dengan
kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota Medan sebesar 8.265 jiwa per km²
disusul oleh Kota Sibolga sebesar 8.001 jiwa per km², Kota Tebing Tinggi sebesar
4.027 jiwa per km², Kota Pematangsiantar sebesar 3.065 jiwa per km², Kota
Binjai sebesar 2.898 jiwa per km², Kota Tanjungbalai sebesar 2.677 jiwa per km²
dan Kota Padangsidimpuan sebesar 1.801 jiwa per km².
Kepadatan penduduk terendah berada di Kabupaten Pakpak Bharat 37
jiwa per km², Kabupaten Samosir 51 jiwa per km², Kabupaten Tapanuli Selatan
63 jiwa per km², Kabupaten Padang Lawas Utara 63 jiwa per km², Kabupaten
Mandailing Natal 64 jiwa per km², Kabupaten Padang Lawas 65 jiwa per km²,
Kabupaten Toba Samosir 76 jiwa per km², Kabupaten Tapanuli Utara 77 jiwa per
km², Kabupaten Humbang Hasundutan 79 jiwa per km², Kabupaten Nias Utara 88
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 8
Laporan Kinerja (LK)
jiwa per km², Kabupaten Labuhanbatu Utara 98 jiwa per km², dan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan 99 jiwa per km².
Tabel 3
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 20141)
Golongan
Umur Laki-Laki Perempuan
Laki-Laki +
Perempuan
Rasio Jenis
Kelamin
0- 4 802.375 773.870 1.576.245 103,68
5- 9 759.810 721.943 1.481.753 105,25
10-14 704.663 673.408 1.378.071 104,64
15-19 672.488 648.926 1.321.414 103,63
20-24 600.170 592.525 1.192.695 101,29
25-29 549.776 547.230 1.097.006 100,47
30-34 510.973 519.057 1.030.030 98,44
35-39 472.924 479.688 952.612 98,59
40-44 428.251 439.488 867.739 97,44
45-49 378.235 395.276 773.511 95,69
50-54 324.230 341.124 665.354 95,05
55-59 259.826 270.385 530.211 96,09
60-64 174.601 184.592 359.193 94,59
65-69 102.076 123.445 225.521 82,69
70-74 67.452 89.412 156.864 75,44
75+ 60.737 97.895 158.632 62,04
TOTAL 6.868.587 6.898.264 13.766.851 99,57
Sumber : BPS Provsu Keterangan : 1) Angka Proyeksi Hasil Sensus Penduduk 2010
D.3. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN
D.3.1. POTENSI UNGGULAN
1) Sumber Energi
Berbagai kebijakan energi yang diterapkan dalam rangka pengelolaan
energi yang berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
rasional, optimal dan terpadu adalah bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, sebagaimana diamanatkan Pasal 33 Undang–
Undang Dasar 1945. Kondisi saat ini energi telah berubah menjadi suatu
hal yang sangat mendesak dan kondisi ini telah mengakibatkan hal-hal
sebagai berikut :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 9
Laporan Kinerja (LK)
a. Energi (khususnya fosil) masih diperlakukan sebagai komoditi
dagang yang memberikan nilai tambah yang rendah.
b. Tidak mencukupinya pasokan energi untuk kebutuhan energi
domestik, namun produksi energi diekspor dalam jumlah yang besar.
c. Pemanfaatan energi tidak efisien.
d. Harga energi belum memenuhi harga keekonomian.
e. Iklim investasi energi masih rendah.
f. Kapasitas industri energi nasional masih rendah.
g. Terbatasnya akses masyarakat terhadap energi.
Potensi energi berupa panas bumi sebagai energi alternatif yang
tersebar pada beberapa tempat di Sumatera Utara, diantaranya di
Kabupaten Karo, Simalungun, Samosir, Tapanuli Utara, Padang Lawas,
Mandailing Natal. Sumber panas bumi ini berpotensi sebagai
pembangkit energi listrik Sumatera Utara. Terdapat 4 kabupaten/kota
penghasil minyak dan gas yang ada di Sumatera Utara, yaitu :
Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Padang Lawas, dan Kota Binjai dengan
realisasi Lifting Minyak Bumi pada tahun 2013 sebesar 339.120 barel
dan pada tahun 2014 sebesar 509.077 barel. Dengan potensi/cadangan
minyak bumi Sumatera Utara sampai dengan akhir 2014 sebesar
46.431,88 MSTB.
Tabel 4 Potensi Minyak Bumi Tahun 2014
Kabupaten Cadangan (MSTB)* Minyak Bumi
Terbukti Mungkin Harapan
Langkat 19.466 6.884 3.310
Deli Serdang 7.551 31 27
Binjai 5.207 0 0
Medan 674 686 594
Padang Lawas 2.000 0 0
Total 34.898 7.602 3.931
Ket : *MSTB = Million Stock Tank Barrel / Ribu Barrel Tanki Pengumpul. Sumber : Bappeda Provu
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 10
Laporan Kinerja (LK)
Potensi/cadangan gas bumi Sumatera Utara yang terdata sampai dengan
akhir 2014 adalah sebesar 556.219 MMSCF (536.2 BCF) yang terdiri dari
potensi/cadangan terbukti sebesar 472.399 MMSCF, potensi/cadangan
mungkin sebesar 56.478 MMSCF dan potensi/ cadangan harapan
sebesar 27.342 MMSCF, sedangkan untuk realisasi Lifting Gas Bumi pada
tahun 2013 sebesar 3.888,1 MMBTU dan pada tahun 2014 sebesar
4.822,4 MMBTU.
Tabel 4
Potensi Gas Bumi Tahun 2014
Kabupaten Cadangan (MMSCF)* Gas
Terbukti Mungkin Harapan
Langkat 233.591 54.797 25.893
Deli Serdang 143.065 0 0
Binjai 37.810 0 0
Medan 3.933 1.681 1.449
Offshore Medan - Langkat 54.000 0 0
Total 472.399 56.478 27.342
Ket : *MMSCF = Million Standart Cubic Feet / Juta Kaki Kubik Sumber : Bappeda Prov. Sumut
Cadangan batubara terdapat di 15 titik dan gambut yang merupakan
salah satu sumber energi yang banyak terdapat di Provinsi Sumatera
Utara. Selain sebagai sumber energi, juga dapat digunakan sebagai
media semai. Timah putih merupakan bahan galian yang berfungsi
sebagai bahan industri dan konstruksi. Sebaran lokasi potensi di
Sumatera Utara berada pada Aekhabil Kecamatan Sibolga dan
Kabupaten Tapanuli Tengah pada 1o45’03,3” LU 99o08’11,2” BT dengan
jumlah cadangan sebesar 470 BSCF (Billion Standard Cubic Feet) dan
Desa Hatapang Kecamatan Na-IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara. Serta
beberapa wilayah lain yaitu di Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli
Tengah, Tapanuli Selatan, Langkat, Padang Lawas, Labuhanbatu Utara,
Nias, Nias Utara, Nias Barat, Nias Selatan dan Kota Gunungsitoli) dimana
hingga saat ini dalam tahap Penyelidikan Umum.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 11
Laporan Kinerja (LK)
Terdapat juga indikasi potensi energi nuklir (radioaktif) yang terdapat di
Kelurahan Aekhabil Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, yakni
berupa Radium (Ra).
2) Bahan Tambang Mineral Logam dan Bukan Logam
Provinsi Sumatera Utara mempunyai berbagai jenis bahan galian
mineral yang potensial untuk dimanfaatkan dan dikembangkan, yaitu :
mineral logam, emas, timah hitam (galena), seng, tembaga, besi dan
mineral non logam : batugamping, dolomit, bentonit, zeolit, kaolin,
feldspar, marmer, granit, belerang, andesit, serpentinit, pasir kwarsa,
perlit serta bahan galian energi : gambut, batubara, panas bumi
(geothermal) serta minyak dan gas bumi. Secara umum telah diketahui
besarnya cadangan geologi (perkiraan) dan mutu sumberdaya mineral,
namun untuk dapat dimanfaatkan dan dikembangkan masih
memerlukan penyelidikan eksplorasi secara detail, guna mengetahui
cadangan terukur (pasti).
Tabel 5
Potensi Bahan Galian Unggulan di Sumatera Utara
No Bahan
Galian
Lokasi Keterangan
Desa Kecamatan Kabupaten
1 Batu Apung Sitilupu Pahae Jae Tapanuli
Utara
Cadangan hipotetik =
120.000 Ton
Huta Tinggi Parmonangan Tapanuli
Utara
Cadangan hipotetik =
240.000 Ton
Tiga juhar STM Hilir Deli Serdang Cadangan hipotetik =
5.727.960 Ton
2 Belerang Sibanggor
Tonga
Kotanopan Madina Cadangan hipotetik =
220.000 Ton.
Hasil analisa = S =
86,72%
Namora
Ilangit
P. Julu Taput Cadangan =
hipotetik106.000 Ton
Gn. Pusuk
Buhit
Pangururan Samosir Cadangan hipotetik =
33.000 Ton
Banuaji Adian Koting Taput
Gn. Sibayak Sp. Empat Karo Cadangan hipotetik =
54.789 Ton
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 12
Laporan Kinerja (LK)
No Bahan
Galian
Lokasi Keterangan
Desa Kecamatan Kabupaten
Gn.
Sinabung
Payung Karo
3 Bentonit Pt. Padang Sosopan Tapsel Cadangan hipotetik =
200.000 Ton
Hasahatan Sipirok Tapsel Cadangan hipotetik =
2.000.000 Ton
S. Tapus Saipar Dolok
Hole
Tapsel
Pangkalan
Brandan
Babalan Langkat
Wonosari Besitang Langkat Cadangan hipotetik =
78.000.000 TonHasil
analisa :SiO2 = 8,64%,
Al2O3 = 9,18%, CaO =
69,13%,MgO = 5,91%,
Fe2O3 = 4,01%
4 Dolomit Lau Buluh Kuta Buluh Karo Hasil analisa :CaO = 25,75-
34,98%, MgO = 11,90-
21,97%,SiO2 = 0,14-3,86%,
Al2O3 = 0,20-0,89%
Kempawa Tanah Pinem Dairi Hasil analisa :CaO =
34,99%, MgO = 20,31%,
Na2O = 0,05%, K2O =
0,2%, Al2O3 = 0,07%
Kutakepar Payung Karo Cadangan hipotetik :
11.520.000 Ton. Hasil
analisa : MgO = 21,76 –
22,17%
Simasom Pahae Julu Taput
5 Granit Parombuana
n
Sibolga Tapteng Cadangan hipotetik :
600.000.000 Ton
Hasil analisa : daya serap
air = 0,47%, BD = 2,66
berat isi = 2,63 Gr/cm3,
Aus gesek = 50,14%, Kuat
Tekan = 1150,54 Kg/cm2
Raut Bosi Pangaribuan Taput Cadangan hipotetik :
1.715.800 Ton
Muara
Sipongi
M. sipongi Madina
Aek Banir Panyabungan Madina
Hatapang IX Na X Lab. Batu
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 13
Laporan Kinerja (LK)
No Bahan
Galian
Lokasi Keterangan
Desa Kecamatan Kabupaten
6 Kaolin S. Tonga Kotanopan Madina Cadangan hipotetik :
366.163 Ton
Hasil analisa :SiO2 =
40,34-57,64%,
Al2O3=15,52-
23,75%,Fe2O3=1,00-
1,55%, CaO=2,55-
5,09%,TiO2=LOI=49,31-
53,13%
Purbatua Sipirok Tapsel Hasil analisa :SiO2 =
40,34-
61,58%,Al2O3=21,55-
31,64%,Fe2O3=1,00-
1,55%, TiO2=0,53%
Bulu Payung Sipirok Tapsel Hasil analisa :SiO2 =
40,34-60,58%,
Al2O3=29,93-
31,64%,Fe2O3=1,00-
1,58%, TiO2=0,53%
Barus Tapteng Hasil analisa :SiO2 =
73,32%,
Al2O3=13,24%,Fe2O-
3=2%,LOI=6,39%
Pantis Pahae Jae Tapteng
Pearaja Tarutung Taput
7 Marmer Aek Banir Panyabungan Madina Hasil analisa :
SiO2 = 0,04-26,34%,
CaO=23,55-
54,68%,Fe2O3 =0,16-
9,18%, MgO=0,60-
5,65%,LOI = 9,41-43,30%
Muara
pungkut
Kotanopan Madina
Ranjo batu Muara
sipongi
Madina
Sibagandin
g
GSP Bolon Simalungun
Mardinding Mardinding Karo
Mbal
petarum
Lau baleng Karo
Lau buluh Kutabuluh Karo 1,552.233 M3 Hipotetik
Kuta buluh Tanah pinem Dairi
8 Toseki Hutatinggi Parmonangan Humbang
hasudutan
36.000.000 M3Hipotetik
Sumber : Bappeda Provsu
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 14
Laporan Kinerja (LK)
3) Hidrologi
a. Daerah Aliran Sungai
Kondisi hidrologi di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari air
permukaan yaitu sungai, danau, rawa dan air bawah tanah dimana
secara keseluruhan wilayah terbagi atas 71 DAS dan 3 (tiga) DAS
lintas provinsi. Jumlah induk sungai di Provinsi Sumatera Utara
sebanyak 99 buah, Anak Sungai sebanyak 783 buah, Ranting Sungai
659 buah, anak Ranting Sungai 342 buah.
b. Sungai, Danau dan Rawa
Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, maka sungai-sungai
di Provinsi Sumatera Utara dapat dikelompokkan ke dalam 11 satuan
Wilayah Sungai (WS) berdasarkan lintas wilayahnya yaitu WS
Strategis Nasional adalah WS Belawan – Ular – Padang dan WS Toba
– Asahan. WS Lintas Provinsi yaitu WS Alas Singkil lintas provinsi
dengan Provinsi Aceh, WS Batang Natal – Batang Batahan lintas
provinsi dengan Sumatera Barat dan WS Rokan lintas Provinsi
dengan Riau. Sementara WS Batang Angkola – Batang Gadis, WS
Wampu – Besitang, WS Bah Bolon, WS Barumun – Kualuh adalah, WS
Pulau Nias, dan WS Sibundong – Batang Toru merupakan WS lintas
kabupaten/kota.
Kawasan rawa merupakan sumber daya alam yang potensinya belum
dimanfaatkan dengan optimal bagi lahan pertanian dan
pertambakan. Luas baku daerah rawa di Sumatera Utara sebesar
1.012.005 Ha yang letaknya tersebar di kawasan Pantai Timur dan
Pantai Barat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 15
Laporan Kinerja (LK)
c. Debit Air
Beberapa sungai utama di Propinsi Sumatera Utara memiliki debit
air rata-rata yang cukup besar seperti Sungai Wampu, Sungai Ular,
Sungai Barumun, Sungai Silau, Sungai Asahan yang dapat
dimanfaatkan untuk sumber air irigasi dan bahan baku air bersih dan
air minum untuk keperluan rumah tangga dan industri. Namun disisi
lain dapat menimbulkan ancaman bahaya banjir dimusim penghujan,
akibat mulai terdegradasinya lahan pada daerah hulu. Selain itu
terdapat badan air yaitu danau dengan debit air cukup besar yang
potensial bagi sistem pengairan dan memiliki air terjun yang
potensial sebagai sumber energi. Badan air berupa danau kecil yaitu
Danau Siais dan Danau Pandan di Tapanuli Tengah, Danau Balimbing
di Tapanuli Selatan, Danau Lau Kawar di Kabupaten Karo dan yang
terbesar yaitu Danau Toba yang terletak di dataran tinggi di wilayah
tengah meliputi 7 (tujuh) kabupaten dengan luas 110.260 ha. Di
Pulau Samosir terdapat dua danau kecil yaitu Danau Sidihoni dan
Danau Aek Tonang. Juga terdapat potensi air tanah dimana empat
diantaranya dari cekungan air bawah permukaan berada pada lintas
provinsi.
4) Klimatologi
a. Tipe
Iklim di Sumatera Utara termasuk iklim tropis yang dipengaruhi oleh
angin Passat dan angin Muson. Sebagaimana provinsi lainnya di
Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau
dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan
Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya
terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara
kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 16
Laporan Kinerja (LK)
b. Curah hujan
Curah hujan relatif cukup tinggi yaitu berkisar 1.431 - 2.265 mm per
tahun atau rata-rata 2.100 mm per-tahun, dengan jumlah hari hujan
rata-rata sebesar 173 - 230 hari per tahun. Pada wilayah kering,
curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 1.500 mm yang tercatat di
beberapa bagian wilayah Simalungun, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli
Utara, sedang curah hujan tinggi berkisar antara 2.000 sampai 4.500
mm berlangsung sepanjang tahun di daerah Asahan, Dairi, Deli
Serdang, Karo, Labuhan Batu, Langkat, Nias, Tapanuli Tengah, dan
sebagian besar Tapanuli Selatan. Musim kemarau pada umumnya
terjadi pada Juni sampai September dan musim penghujan terjadi
pada bulan November sampai Maret.
c. Suhu
Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat
bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas
permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 35,80oC,
sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim
sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu
minimalnya bisa mencapai 13,40o C.
d. Kelembaban
Kelembaban udara rata-rata 78%-91%.
5) Penggunaan Lahan
a. Kawasan lindung
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia
Nomor SK.579/Menhut-II/2014 tanggal 24 Juni 2014 tentang
Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara, luas kawasan hutan di
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 17
Laporan Kinerja (LK)
Provinsi Sumatera Utara adalah seluas 3.055.795,00 ha atau 42,63 %
dari luas Provinsi Sumatera Utara (7.168.068,00 ha).
Berdasarkan fungsinya, kawasan hutan dimaksud terdiri dari :
- Fungsi hutan dalam kawasan lindung (1.633.889,00 ha) :
a) Kawasan Suaka Alam (KSA)/
Kawasan Pelestarian Alam (KPA)/
Taman Buru (TB)
: 427.008,00 Ha
b) Hutan Lindung (HL) : 1.206.881,00 Ha
- Fungsi hutan dalam kawasan budidaya (1.421.905,00 ha)
a) Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 641.769,00 Ha
b) Hutan Produksi Tetap (HP) : 704.452,00 Ha
c) Hutan Produksi yang dapat
Dikonversi (HPK)
: 75.684,00 Ha
Di Provinsi Sumatera Utara yang termasuk dalam kawasan hutan
lindung adalah kawasan yang berada pada ketinggian 2.000 meter
d.p.l. dengan kelerengan lebih besar dari sekitar 45%, mempunyai
skor lebih dari 175 menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 837/KPTS/UM/11/1980, mempunyai jenis tanah sangat peka
terhadap erosi, yaitu jenis tanah dengan nilai 5 (regosol, litosol,
organosol dan rezina) dan kelas lereng lebih besar dari 15 %,
memiiki bercurah hujan tinggi dan mampu meresapkan air ke
dalam tanah, termasuk di dalamnya kawasan tanah gambut dengan
ketebalan 3 m yang terdapat dibagian hulu sungai/rawa dan yang
ditetapkan sebagai hutan lindung. Kawasan ini mencakup juga lahan
gambut di Kabupaten Langkat, Humbang Hasundutan, Asahan,
Labuhanbatu, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal, dan Nias).
b. Kawasan budidaya
Penggunaan lahan untuk kegiatan pertanian yang teridentifikasi
hingga Tahun 2012 seluas 380.201 Ha. Kegiatan pertanian
mendominasi wilayah Pantai Timur, penggunaan lahan untuk
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 18
Laporan Kinerja (LK)
kegiatan pertanian meliputi areal seluas lebih kurang 57% dari luas
areal pertanian Sumatera Utara, sedangkan wilayah Pantai Barat
didominasi oleh kegiatan pertanian dan hutan secara relatif
berimbang.
Wilayah Pantai Timur yang merupakan dataran rendah merupakan
wilayah yang subur, suhu udara tinggi, kelembaban udara tinggi, dan
curah hujan juga relatif tinggi, meliputi Kabupaten Langkat, Deli
Serdang, Serdang Bedagai, Asahan, Batu Bara, Labuhanbatu,
Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Selatan, Kota Binjai, Medan, dan
Tebing Tinggi. Kegiatan di wilayah ini umumnya heterogen, dengan
kawasan perkotaan yang relatif besar dan prasarana wilayah yang
memadai. Wilayah Pantai Barat meliputi Kabupaten Tapanuli
Selatan, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah,
Nias, Nias Selatan dan Kota Sibolga, wilayah ini sesuai untuk
pengembangan berbagai jenis kegiatan budidaya, terutama
perkebunan dan tanaman pangan.
Potensi sumber daya alam Provinsi Sumatera Utara cukup
berlimpah, diantaranya tanaman pangan dan hortikultura,
perkebunan, perikanan dan pariwisata. Potensi pertanian Provinsi
Sumatera Utara diantaranya adalah tanaman pangan, sayuran dan
buah-buahan yang sebagian besar telah dipasarkan dengan baik dan
sudah di ekspor keluar negeri maupun provinsi lain. Komoditi bidang
pertanian pada dataran tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara, seperti
jagung, kentang, kopi, ikan mas, sapi, bawang merah sangat
berpotensi untuk dikembangkan. Untuk perkebunan,luas areal
perkebunan rakyat sampai tahun 2013 adalah sekitar 1,1 juta Ha,
dengan total produksi sebesar ± 5,9 juta ton dengan komoditi
kelapa sawit, karet, kopi, kakao, tembakau, kelapa dan komoditi
lainnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 19
Laporan Kinerja (LK)
Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi kelautan dan perikanan,
dengan luas laut 110.000 Km² dan panjang pantai 1.300 Km meliputi
Pantai Timur (WPP 571) sepanjang 545 Km dan Pantai Barat,Nias,
Pulau-Pulau Batu (WPP572) sepanjang 755 Km. Potensi perikanan
tangkap sebesar 841.200 ton/tahun terdiri dari potensi perikanan
tangkap di WPP 571 Selat Malaka (Pantai Timur) sebanyak 276.00
ton/tahun dan WPP 572 Samudera Hindia (Pantai Barat) sebanyak
565.200 ton/tahun serta penangkapan di perairan umum sebesar
155.797hektar. Potensi perikanan budidaya terdiri dari Budidaya
laut seluas 100.000 hektar, budidaya air tawar seluas 18.647,5
hektar dan air payau seluas 20.000 Ha.
Potensi pariwisata di Provinsi Sumatera Utara meliputi pariwisata
alam (kawasan Danau Toba, Berastagi, Kawasan Ekosistem Gunung
Leuser dan Bukit Lawang Bahorok, Sibolangit, pantai di Kepulauan
Nias, dan lain-lain), pariwisata budaya (Istana Maimun, kediaman
Chong A Fie, makam Sisingamangaraja XII, peninggalan megalit di
Pulau Nias, dan lain-lain) dan pariwisata minat khusus (Arung Jeram
Sei Asahan, Taman Iman, Paralayang di Sitopsi, dan lain-lain).
6) Ketahanan Pangan
Kondisi layanan umum terkait dengan ketahanan pangan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Berdasarkan Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2013 di
Sumatera Utara sebesar 3.727.680 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik
12.166 ton dibanding produksi tahun 2012 sebesar 3.715.514 ton GKG.
Walaupun dari sisi luas lahan terjadi penurunan dari 765.099 hektar
pada tahun 2012 menjadi 742.968 hektar pada tahun 2013 akan tetapi
untuk produktivitas padi mengalami peningkatan dari 48,56Kw/Ha
tahun 2012 menjadi 50,17Kw/Ha pada tahun 2013.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 20
Laporan Kinerja (LK)
Angka Ramalan II (ARAM II) produksi padi tahun 2014 sebesar
3.604.602 ton GKG, mengalami penurunan sebesar 123.078 ton GKG
dibanding produksi ATAP tahun 2013 sebesar 3.727.680 ton GKG.
Kondisi ini sama dengan yang terjadi pada tahun 2013 dimana produksi
dan luas panen mengalami penurunan akan tetapi untuk produktivitas
mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan adanya usaha intensifikasi
dengan berbagai upaya dalam rangka peningkatan produktivitas seiring
dengan sulitnya melalukan ekstensifikasi luas lahan pertanian walaupun
ada upaya dengan melakukan perlindungan terhadap lahan pangan
berkelanjutan.
Tabel 6 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi dan Palawija
di Sumatera Utara Tahun 2010-2014
Komoditas Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013 ARAM II 2014*)
Padi Luas Panen Ha 754.674 757.547 765. 099 742.968 713.254
Produktivitas Kw/Ha 47,47 47,62 48, 56 50,17 50,54
Produksi 1)
Ton 3.582.302 3.607.403 3 715 514 3.727.680 3.604.602
Padi Sawah Luas Panen Ha 702.308 703.168 714. 307 697.344 NA
Produktivitas Kw/Ha 48,73 48,93 49, 73 51,21 NA
Produksi 1)
Ton 3.422.264 3.440.262 3.552.373 3.571.141 NA
Padi Ladang Luas Panen Ha 52.366 54.379 50. 792 45.624 NA
Produktivitas Kw/Ha 30,56 30,74 32, 12 34,31 NA
Produksi 1)
Ton 160.038 167.141 163 .140 45.624 NA
Jagung Luas Panen Ha 274.822 255.291 243.098 211.750 199.337
Produktivitas Kw/Ha 50,13 50,71 55,41 55,86 56,02
Produksi 2)
Ton 1.377.718 1.294.645 1.347.124 1.182.928 1.116.649
Kedelai Luas Panen Ha 7.803 11.413 5.475 3.126 4.363
Produktivitas Kw/Ha 12,10 10,01 9, 90 10,33 10,73
Produksi 3)
Ton 9.439 11.426 5.419 3.126 4.680
Kacang Tanah
Luas Panen Ha 14.520 10.773 10 .154 9.377 8.344
Produktivitas Kw/Ha 11,33 10,30 11, 89 12,11 11,93
Produksi 3)
Ton 16.449 11.093 12.074 11.352 9.952
Kacang Hijau
Luas Panen Ha 3.110 3.004 3 .498 2.130 2.508
Produktivitas Kw/Ha 10,76 10,82 10, 91 11,01 11,1
Produksi 3)
Ton 3.345 3.250 3.817 2.345 2.783
Ubi Kayu Luas Panen Ha 32.402 37.929 38.749 47.141 43.134
Produktivitas Kw/Ha 279,48 287,83 302, 34 322,06 329,36
Produksi 4)
Ton 905.571 1.091.711 1.171.520 1.518.221 1.420.658
Ubi Jalar Luas Panen Ha 14.874 15.466 14.595 9.101 10.128
Produktivitas Kw/Ha 120,61 123,56 127, 84 128,19 131,01
Produksi 4)
Ton 179.388 191.104 186.583 116.670 132.687
Sumber : BPS Provsu Keteranga : 1) = bentuk hasil Gabah Kering Giling (GKG)
2) = bentuk hasil pipilan kering 3) = bentuk hasil biji kering 4) = bentuk hasil umbi basah
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 21
Laporan Kinerja (LK)
Produksi peternakan dan perikanan dapat digambarkan sebagai berikut :
peternakan, terdiri dari ternak kecil (kambing, domba, babi), ternak besar kuda, sapi,
kerbau dan unggas (ayam ras, ayam kampung, itik manila). Produksi daging ternak
besar pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012 untuk semua
jenis ternak, sedangkan produksi daging
pada ternak kecil pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding tahun 2012
untuk semua jenis ternak. Tahun 2014 produksi daging mengalami peningkatan
dibanding tahun 2013 untuk semua jenis ternak. Produksi telur terus mengalami
peningkatan dari tahun 2010 hingga tahun 2014.
Produksi ikan Sumatera Utara pada tahun 2014 sebesar 770.540,47 ton terdiri atas
515.325 ton ikan laut, 50.471,27 ikan perairan umum dan 204.744,2 perikanan darat.
Produksi tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013 sebesar 756.922,3ton, yang
terdiri atas 510.551,6 ton ikan laut,52.580,7 ton ikan perairan umum dan 193.790,00
ton perikanan darat.
Tabel 7
Produksi Peternakan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 (Ton)
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014*)
1 Kuda 98,98 101,45 100.02 56.79 62.41
2 Sapi 15.707,60 18.299,60 24,546.60 18,436.60 25,695.67
3 Kerbau 6.191,89 4.942,37 7,307.89 3,395.12 7,759.88
4 Kambing 3.188,99 3.268,71 3,352.55 3,469.81 3,556.55
5 Domba 1.549,87 1.588,58 1,706.98 1,852.71 1,901.62
6 Babi 35.206,21 35.786,36 38,221.38 39,211.68 39,584.19
7 Unggas 66.536,18 67.056,96 60,393.01 69,427.20 72.785.40
8 Telur 92.832,87 104.939,74 131,261.33 164,977.21 176,193.09
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara (SUDA 2013-2014) Keterangan : *) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara, 2015
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 22
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 8
Produksi Perikanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014*)
1 Laut 363.158,30 363.158,30 549.479,40 510.551,60 515.325
2 Perairan Umum 17.494,10 23.131,50 24.491,90 52.580,70 50.471,27
3 Darat 118.942,91 118.942,91 NA 193.790,00 204.744,2
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara (SUDA 2013-2014) Keterangan : *) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara, 2015
D.3.2. PERTUMBUHAN EKONOMI
Secara makro kinerja perekonomian Provinsi Sumatera Utara yang diukur
berdasarkan atas perubahan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
atas dasar harga konstan 2010. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara
tahun 2014 mencapai 5,23 % melebihi pencapaian pertumbuhan ekonomi
nasional sebesar 5,03 % pada tahun yang sama.
Tabel 9 Laju Pertumbuhan PDRB Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha
Tahun Dasar 2010 Tahun 2011-2014 (persen)
Lapangan Usaha/ Kategori Tahun
2011 2012 2013*) 2014**)
A. Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan 5,88 5,31 4,71 4,37
B. Pertambangan & Penggalian 10,72 11,95 26,03 5,33
C. Industri Pengolahan 3,22 5,64 4,84 2,97
D. Pengadaan Listrik, dan Gas 13,87 -3,03 -3,88 3,71
E. Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah dan Daur Ulang 6,30 5,13 5,68 6,04
F. Konstruksi 8,46 6,67 7,66 6,79
G. Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,13 7,91 5,57 6,94
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 23
Laporan Kinerja (LK)
Lapangan Usaha/ Kategori Tahun
2011 2012 2013*) 2014**)
H. Transportasi dan Pergudangan 10,24 8,25 7,41 5,71
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum 8,52 6,75 7,81 6,48
J. Informasi dan Komunikasi 9,96 8,79 7,78 7,23
K. Jasa Keuangan dan Asuransi 8,71 10,09 9,99 2,84
L. Real Estate 9,66 6,96 6,94 6,59
M,N. Jasa Perusahaan 10,68 6,04 6,68 6,76
O. Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
8,93 2,53 3,34 6,92
P. Jasa Pendidikan 4,79 4,94 8,34 6,37
Q. Jasa Kesehatan, dan Kegiatan Sosial 16,00 10,58 10,82 7,00
R,S,T,U. Jasa Lainnya 9,00 7,83 7,45 7,04
PDRB 6,66 6,45 6,08 5,23 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Kinerja perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2014 bila dibandingkan
dengan tahun 2013, yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2010,
mengalami peningkatan sebesar 5,23%. Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan
positif pada semua lapangan usaha. Lapangan usaha informasi dan komunikasi
merupakan lapangan usaha yang berhasil mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu
sebesar 7,23% dibanding dengan lapangan usaha lainnya. Disusul oleh lapangan
usaha jasa lainnya 7,04%, lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,00%,
lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
6,94%, lapangan usaha administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial
wajib 6,92%, lapangan usaha konstruksi 6,79%, lapangan usaha jasa perusahaan
6,76%, lapangan usaha real state 6,59%, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan
makan minum 6,48 persen, lapangan usaha jasa pendidikan 6,37%, lapangan usaha
pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang 6,04%, lapangan usaha
transportasi dan pergudangan 5,71%, lapangan usaha pertambangan dan penggalian
5,33% dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan 4,37%. Sedangkan 3 (tiga)
lapangan usaha lainnya tumbuh di bawah 4%.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 24
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 10
PDRB Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha/Kategori
2013-2014 (miliar rupiah)
Lapangan Usaha/Kategori Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2010
Tahun 2013*) Tahun 2014**) Tahun 2013*) Tahun 2014**)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
115.194,75 121.435,44 99.899,57 104.269,61
2. Pertambangan &
Penggalian 6.581,44 6.944,81 5.211,65 5.489,37
3. Industri Pengolahan 93.241,47 104.224,00 80.648,62 83.042,09
4. Pengadaan Listrik, dan Gas 586,21 514,67 531,92 551,65
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
441,82 501,06 373,84 396,43
6. Konstruksi 60.997,62 71.225,77 48.144,38 51.411,36
7. Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
78.324,82 89.597,00 69.025,21 73.817,64
8. Transportasi dan Pergudangan
22.990,25 25.923,44 18.075,25 19.107,06
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10.598,78 12.283,32 8.663,61 9.225,42
10. Informasi dan
Komunikasi 9.594,39 10.287,35 9.625,11 10.321,29
11. Jasa Keuangan dan Asuransi
15.738,02 17.155,25 12.738,47 13.100,35
12. Real Estate 20.078,79 22.786,42 16.072,86 17.132,22
13. M,N. Jasa Perusahaan 4.224,04 4.836,42 3.395,10 3.624,70
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
16.427,96 18.832,08 12.940,56 13.836,00
15. Jasa Pendidikan 8.848,51 9.930,06 7.970,45 8.478,26
16. Jasa Kesehatan, dan Kegiatan Sosial
4.020,16 4.604,43 3.554,52 3.803,27
17. Jasa Lainnya 2.332,95 2.690,05 1.908,14 2.042,55 PDRB 470.221,98 523.771,57 398.779,25 419.649,28
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pada tahun 2014 PDRB Sumatera Utara atas dasar harga berlaku
mencapai Rp. 523,77 triliun, sedangkan berdasar atas dasar harga konstan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 25
Laporan Kinerja (LK)
2010 tercapai sebesar Rp. 419,65 triliun. Atas dasar harga berlaku, lapangan
usaha yang menghasilkan nilai tambah bruto yang terbesar pada tahun
2014 adalah lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar
Rp. 121,44 triliun, disusul oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar
Rp.104,22 triliun, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi
mobil dan sepeda motor sebesar Rp. 89,60 triliun, lapangan usaha
konstruksi sebesar Rp. 71,23 triliun, lapangan usaha transportasi dan
pergudangan sebesar Rp. 25,92 triliun, lapangan usaha real estate sebesar
Rp.22,79 triliun, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan
dan jaminan sosial wajib sebesar Rp. 18,83 triliun, lapangan usaha jasa
keuangan dan asuransi sebesar Rp. 17,16 triliun, lapangan usaha
penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp.12,28 triliun,
lapangan usaha informasi dan komunikasi sebesar Rp.10,29 triliun,
lapangan usaha jasa pendidikan sebesar Rp. 9,93 triliun, lapangan usaha
pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 6,94 triliun, lapangan usaha jasa
perusahaan sebesar Rp. 4,84 triliun, lapangan usaha jasa kesehatan dan
kegiatan sosial sebesar Rp.4,60 triliun, dan lapangan usaha jasa lainnya
sebesar Rp. 2,69 triliun. Lapangan usaha lainnya yaitu lapangan usaha
pengadaan listrik, dan gas menghasilkan nilai tambah bruto sebesar Rp.
514,67 miliar, dan lapangan usaha pengadaan air, pengelolaaan sampah,
dan daur ulang sebesar Rp. 501,06 miliar.
Pada tahun 2014, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan
perikanan mendominasi struktur PDRB Sumatera Utara sebesar 23,18%,
diikuti oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 19,90%, lapangan
usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor
sebesar 17,11%, lapangan usaha konstruksi sebesar 13,60%, lapangan
usaha transportasi dan pergudangan sebesar 4,95%, lapangan usaha real
estate sebesar 4,35%, lapangan usaha administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 3,60%, lapangan usaha jasa
keuangan dan asuransi sebesar 3,28%, lapangan usaha penyediaan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 26
Laporan Kinerja (LK)
akomodasi dan makan minum sebesar 2,35%, lapangan usaha informasi dan
komunikasi sebesar 1,96%, lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 1,90%,
dan lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 1,33%.
Sedangkan 5 (lima) lapangan usaha lainnya memiliki peranan di bawah 1%.
Tabel 11
PDRB Sumatera Utara menurut Komponen Pengeluaran 2013-2014 (miliar rupiah)
Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan 2010
Tahun 2013*) Tahun 2014**) Tahun 2013*) Tahun 2014**)
1. Konsumsi Rumah Tangga 254.143,00 287.749,04 204.960,54 215.632,89 2. Konsumsi LNPRT 4.675,82 5.128,86 4.329,80 4.533,95 3. Konsumsi Pemerintah 37.073,84 41.220,31 29.486,57 30.757,35 4. Pembentukan Modal Tetap
Domestik Bruto 149.264,33 165.345,85 120.540,43 124.069,63
5. Perubahan Inventori 6.064,22 5.770,57 5.667,68 4.290,17 6. Ekspor Barang dan Jasa 170.702,98 182.703,65 177.412,25 185.076,47 7. Dikurangi Impor Barang
dan Jasa 151.702,21 164.146,71 143.618,02 144.711,18
PDRB 470.221,98 523.771,57 398.779,25 419.649,28
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Keterangan : *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Pada tahun 2014, komponen komsumsi rumah tangga bila
dibandingkan dengan tahun 2013, merupakan komponen pengeluaran yang
mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 5,21%, atau dari Rp.204,96 triliun
pada tahun 2013 menjadi Rp. 215,63 triliun pada tahun 2014. Disusul oleh
komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit meningkat 4,72%
atau dari Rp.4,33 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.4,53 triliun pada
tahun 2014. Komponen ekspor barang dan jasa meningkat 4,32% atau dari
Rp.177,41 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.185,08 triliun pada tahun
2014. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 4,31%, atau
dari Rp.29,49 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.30,76 triliun pada tahun
2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 27
Laporan Kinerja (LK)
Komponen pengeluaran pembentukan modal tetap domestik bruto
meningkat 2,93% atau dari Rp. 120,54 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.
124,07 triliun pada tahun 2014. dan Komponen impor barang dan jasa naik
0,76% atau dari Rp. 143,62 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp. 144,71
triliun pada tahun 2014.
Atas dasar harga berlaku, komponen pengeluaran konsumsi rumah
tangga naik dari Rp.254,14 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.287,75
triliun pada tahun 2014 atau naik 13,22%. Komponen pengeluaran
konsumsi lembaga non profit atas dasar harga berlaku juga naik dari
Rp.4,68 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.5,13 triliun pada tahun 2014,
atau naik 9,69%. Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah atas dasar
harga berlaku meningkat dari Rp.37,07 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.
41,22 triliun pada tahun 2014, atau meningkat 11,18%. Komponen
pengeluaran pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) atas dasar
harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp.149,26 triliun pada tahun
2013 menjadi Rp.165,35 triliun pada tahun 2014, atau naik 10,77%.
Nilai ekspor barang dan jasa atas dasar harga berlaku naik dari
Rp.170,70 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp.182,70 triliun pada tahun
2014, atau naik 7,03%. Nilai impor barang dan jasa Sumatera Utara atas
dasar harga berlaku meningkat dari Rp.151,70 triliun pada tahun 2013
menjadi Rp.164,15 triliun pada tahun 2014, atau naik 8,20%.
Komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga pada tahun 2014
masih mendominasi pembentukan nilai PDRB atas dasar harga berlaku
Sumatera Utara, sebesar 54,94%. Disusul oleh komponen pengeluaran
pembentukan modal tetap domestik bruto 31,57%, komponen pengeluaran
konsumsi pemerintah 7,87%, komponen ekspor barang dan jasa netto
3,54% (ekspor barang dan jasa 34,88% dan impor barang dan jasa 31,34%),
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 28
Laporan Kinerja (LK)
komponen pengeluaran perubahan inventori 1,10% dan komponen
pengeluaran konsumsi lembaga non profit 0,98%.
Terhadap besarnya sumbangan masing-masing lapangan usaha
dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun
2014 sebesar 5,23%, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran,
reparasi mobil dan sepeda motor memberi sumbangan 1,20%, disusul
lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,10%,
lapangan usaha konstruksi 0,82%, lapangan usaha industri pengolahan
0,60%, lapangan usaha real estate 0,27%, lapangan usaha transportasi dan
pergudangan 0,26%, lapangan usaha administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib 0,22%, lapangan usaha informasi dan
komunikasi 0,17%, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan
minum 0,14%, dan lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 0,13% dan
Sedangkan 7 (tujuh) lapangan usaha lainnya menyumbang pertumbuhan di
bawah 0,1%.
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun
2014 yang mencapai 5,23%, komponen pengeluaran konsumsi rumah
tangga memberi sumbangan sebesar 2,68%, disusul oleh komponen
pengeluaran ekspor barang dan jasa neto 1,65% (ekspor barang dan jasa
1,92% dan impor barang dan jasa 0,27%), komponen pengeluaran
pembentukan modal tetap domestik bruto 0,89%, komponen pengeluaran
konsumsi pemerintah 0,32%, komponen pengeluaran konsumsi lembaga
non profit 0,05% dan komponen pengeluaran perubahan inventori -0,35%.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota Tahun 2013
di Sumatera Utara atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan
pertumbuhan yang positif, pada kisaran 3 sampai dengan 12%. Kabupaten
Deli Serdang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 12,79%,
disusul oleh Kota Tebing Tinggi sebesar 6,91%, Kabupaten Tapanuli Tengah
sebesar 6,85%, Kota Binjai sebesar 6,58%, dan Kabupaten Samosir sebesar
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 29
Laporan Kinerja (LK)
6,46%. Sedangkan Kabupaten Batu Bara merupakan kabupaten dengan laju
pertumbuhan paling rendah sebesar 3,35%, diikuti Kota Medan sebesar
4,30%, Kabupaten Simalungun sebesar 4,48%, Kota Tanjungbalai sebesar
4,52% dan Kabupaten Karo sebesar 4,72%.
Tabel 12
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Persen)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
01. N i a s 6,62 6,75 6,81 6,24 6,43
02. Mandailing Natal 6,40 6,41 6,40 6,41 6,41
03. Tapanuli Selatan 4,05 5,06 5,30 5,22 5,21
04. Tapanuli Tengah 5,76 6,17 6,28 6,35 6,85
05. Tapanuli Utara 4,98 5,56 5,54 5,95 6,05
06. Tobasamosir 5,30 5,50 5,26 5,52 5,14
07. Labuhanbatu 4,88 5,15 5,72 6,11 6,00
08. A s a h a n 4,67 4,97 5,37 5,57 5,83
09. Simalungun 4,92 5,12 5,81 6,06 4,48
10. D a i r i 4,72 5,02 5,28 5,44 5,46
11. K a r o 5,17 6,03 6,59 6,34 4,72
12. Deli Serdang 5,55 5,98 6,01 6,06 12,79
13. L a n g k a t 5,04 5,74 5,78 5,66 5,97
14. Nias Selatan 4,08 4,12 4,46 5,78 5,16
15. Humbang Hasundutan 5,32 5,45 5,94 5,99 6,03
16. Pakpak Bharat 5,83 6,77 5,98 6,02 5,86
17. Samosir 5,10 5,59 5,96 6,07 6,46
18. Serdang Bedagai 5,92 6,14 5,98 6,00 5,97
19. Batubara 4,30 4,65 5,11 4,37 3,35
20. Padang Lawas Utara 5,70 6,74 6,81 6,38 6,13
21. Padang Lawas 5,14 5,56 6,39 6,31 6,12
22. Labuhanbatu Selatan 4,94 5,68 6,21 6,38 6,05
23. Labuhanbatu Utara 5,29 5,61 6,13 6,33 6,33
24. Nias Utara 6,59 6,73 6,68 5,88 6,25
25. Nias Barat 5,66 6,30 6,76 4,93 5,81
26. S i b o l g a 5,70 6,04 5,09 5,34 5,80
27. Tanjungbalai 4,17 4,75 4,86 4,99 4,52
28. Pematangsiantar 5,36 5,85 6,02 5,71 5,16
29. Tebing Tinggi 5,95 6,04 6,67 6,75 6,91
30. M e d a n 6,55 7,16 7,69 7,63 4,30
31. B i n j a i 5,87 6,07 6,28 6,34 6,48
32. Padangsidimpuan 5,83 5,81 5,88 6,23 6,20
33. Gunungsitoli 7,45 6,24 6,46 6,28 6,35
Sumatera Utara 5,07 6,42 6,63 6,22 6,01
Sumber : Badan Pusat Statistik Provsu
Pada tahun 2013, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten
Langkat dan Kabupaten Batu Bara merupakan kabupaten/kota yang
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 30
Laporan Kinerja (LK)
memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan nilai PDRB atas
dasar harga berlaku Sumatera Utara masing-masing sebesar 29,64%, 14,82
%, 6,24 %, dan 5,55 %, sedangkan kabupaten/kota lainnya juga
memberikan kontribusi tetapi dalam jumlah persentase yang relatif kecil.
Kabupaten Asahan sebesar 4,34%, Kabupaten Simalungun sebesar 3,64%,
Kabupaten Serdang Bedagai 3,48 %, Kabupaten Labuhanbatu 2,70 %,
Kabupaten Labuhanbatu Utara 2,60 %, Kabupaten Karo 2,36 %, Kabupaten
Labuhanbatu Selatan 2,28%, Kota Binjai 1,84 %, Kabupaten Mandailing
Natal 1,38%, Kabupaten Dairi 1,32%, Kota Pematangsiantar 1,31%,
Kabupaten Tapanuli Utara 1,27%, Kabupaten Tobasamosir 1,24%,
Kabupaten Tapanuli Selatan 1,11%, dan Kota Tanjungbalai 1,00%.
Kontribusi di bawah 1 % yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan 0,89%,
Kota Tebing Tinggi 0,86%, Kabupaten Tapanuli Tengah 0,82%, Kabupaten
Nias Selatan 0,73%, Kota Gunungsitoli 0,72%, Kota Padangsidimpuan
0,71%, Kabupaten Padang Lawas Utara 0,62 %, Kabupaten Padang Lawas
0,58%, Kabupaten Samosir 0,55 %, Kota Sibolga 0,53 %, Kabupaten Nias
0,41%, Kabupaten Nias Utara 0,41%, Kabupaten Nias Barat 0,21%, dan
Kabupaten Pakpak Bharat 0,12 %.
Tabel 13
Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
01. N i a s 982,94 1 140,43 1 299,65 1 439,73 1 638,83
02. Mandailing Natal 3 385,34 3 717,81 4 276,71 4 808,31 5 573,13
03. Tapanuli Selatan 2 761,51 3 145,18 3 573,33 4 006,03 4 485,93
04. Tapanuli Tengah 2 000,27 2 296,07 2 572,05 2 880,68 3 304,28
05. Tapanuli Utara 3 392,63 3 807,80 4 157,53 4 564,75 5 121,10
06 Tobasamosir 3 056,88 3 429,77 3 857,58 4 395,20 5 010,99
07 Labuhanbatu 6 658,79 7 610,59 8 550,34 9 526,34 10 894,86
08 A s a h a n 10 435,94 11 931,68 13 650,24 15 376,29 17 525,62
09 Simalungun 9 272,02 10 360,95 11 627,58 13 055,30 14 694,53
10 D a i r i 3 393,00 3 777,74 4 226,28 4 731,42 5 345,42
11 K a r o 5 646,54 6 676,02 7 634,39 8 512,71 9 550,52
12 Deli Serdang 34 172,48 39 804,28 45 125,83 50 667,52 59 862,75
13 L a n g k a t 14 789,83 17 037,98 19 565,25 22 166,50 25 189,51
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 31
Laporan Kinerja (LK)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 14 Nias Selatan 2 014,35 2 244,82 2 442,56 2 678,83 2 947,37
15 Humbang Hasundutan
2 189,65 2 468,65 2 791,89 3 179,57 3 612,23
16 Pakpak Bharat 290,30 331,84 373,19 420,52 479,46
17 Samosir 1 519,32 1 669,60 1 835,40 2 019,69 2 240,76
18 Serdang Bedagai 8 490,36 9 697,60 10 905,56 12 313,15 14 041,79
19 Batubara 14 517,23 16 590,57 18 994,98 21 006,93 22 418,91
20 Padang Lawas Utara
1 424,47 1 725,25 1 957,90 2 189,62 2 487,98
21 Padang Lawas 1 349,42 1 597,82 1 850,14 2 067,67 2 333,84
22 Labuhanbatu Selatan
6 284,98 7 161,09 8 094,36 9 032,13 9 189,50
23 Labuhanbatu Utara 5 472,19 6 288,95 7 101,85 7 984,44 10 501,60
24 Nias Utara 998,84 1 136,17 1 293,29 1 428,39 1 618,49
25 Nias Barat 507,06 589,40 673,15 747,01 844,57
26 S i b o l g a 1 361,12 1 543,78 1 698,29 1 884,81 2 125,85
27 Tanjungbalai 2 765,28 3 088,52 3 373,86 3 692,18 4 025,36
28 Pematangsiantar 3 746,22 4 163,38 4 531,59 4 897,69 5 281,37
29 Tebing Tinggi 2 033,00 2 302,74 2 608,91 2 964,04 3 453,99
30 M e d a n 72 630,21 83 315,02 93 610,76 105 400,44 119 715,48
31 B i n j a i 4 308,94 4 945,36 5 701,43 6 593,39 7 428,96
32 Padangsidimpuan 1 900,04 2 099,89 2 304,04 2 561,84 2 866,37
33 Gunungsitoli 1 781,86 2 009,06 2 305,74 2 543,99 2 927,31
Sumatera
Utara 236 353,62 275 056,51 314 372,44 351 118,16 403 933,05
Sumber : Badan Pusat Statistik Provsu
Tabel 14 Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
01. N i a s 478,51 510,79 545,56 579,58 616,87
02. Mandailing Natal 1 909,49 2 031,96 2 161,96 2 300,54 2 447,98
03. Tapanuli Selatan 1 697,91 1 783,88 1 878,42 1 976,50 2 099,00
04. Tapanuli Tengah 1 128,83 1 198,51 1 273,80 1 354,65 1 447,37
05. Tapanuli Utara 1 529,40 1 614,37 1 703,75 1 805,19 1 914,42
06. Tobasamosir 1 670,06 1 761,93 1 854,52 1 956,87 2 057,48
07. Labuhanbatu 3 101,70 3 261,57 3 448,18 3 658,83 3 879,01
08. A s a h a n 5 134,42 5 389,83 5 679,51 5 995,60 6 345,25
09. Simalungun 5 299,69 5 571,11 5 894,59 6 251,83 6 531,90
10. Dairi 1 952,59 2 050,67 2 158,86 2 276,25 2 400,45
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 32
Laporan Kinerja (LK)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
11. Karo 3 175,60 3 367,19 3 589,13 3 816,81 3 996,71
12. Deli Serdang 13 698,06 14 516,73 15 389,01 16 322,03 18 409,80
13. L a n g k a t 6 819,23 7 210,56 7 627,00 8 058,65 8 527,34
14. Nias Selatan 1 182,90 1 231,58 1 286,52 1 360,87 1 431,03
15. Humbang Hasundutan 954,55 1 006,56 1 066,34 1 130,26 1 198,35
16. Pakpak Bharat 154,42 164,88 174,74 185,26 196,13
17. Samosir 1 002,46 1 058,49 1 121,62 1 189,69 1 266,56
18. Serdang Bedagai 4 287,25 4 550,68 4 822,99 5 112,21 5 417,22
19. Batubara 7 066,22 7 394,49 7 772,03 8 111,47 8 382,81
20. Padang Lawas Utara 734,28 783,76 837,15 890,59 945,20
21. Padang Lawas 710,76 750,29 798,26 848,65 900,59
22. Labuhanbatu Selatan 2 993,33 3 163,22 3 359,75 3 574,05 3 393,58
23. Labuhanbatu Utara 2 685,09 2 835,77 3 009,51 3 200,06 3 800,37
24. Nias Utara 459,23 490,12 522,87 553,64 588,25
25. Nias Barat 239,04 254,10 271,27 284,65 301,20
26. S i b o l g a 697,92 740,04 777,72 819,28 866,83
27. Tanjungbalai 1 333,34 1 396,69 1 464,56 1 537,57 1 607,03
28. Pematangsiantar 1 926,30 2 039,00 2 161,82 2 285,31 2 403,10
29. Tebing Tinggi 1 099,24 1 165,58 1 243,37 1 327,25 1 419,00
30. M e d a n 33 430,05 35 822,22 38 576,23 41 519,32 43 303,96
31. B i n j a i 1 905,18 2 020,90 2 147,82 2 284,05 2 426,09
32. Padangsidimpuan 884,66 936,05 991,12 1 052,89 1 118,07
33. Gunungsitoli 817,03 867,97 924,07 982,09 1 044,89
Sumatera Utara 111 559,22 118 718,90 126 587,62 134 463,95 142 537,12
Sumber : Badan Pusat Statistik Provsu
Tabel 15
Produk Domestik Regional Bruto per Kapita Sumatera Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Rupiah)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013 01 Nias 7 493 663 8 680 596 9 794 032 10 775 535 12 187 447
02 Mandailing Natal 8 421 832 9 181 016 10 418 838 11 643 290 13 219 666
03 Tapanuli Selatan 10 421 792 11 921 917 13 399 807 14 833 755 16 550 022
04 Tapanuli Tengah 6 548 246 7 377 349 8 020 490 8 777 140 9 846 097
05 Tapanuli Utara 12 263 154 13 635 481 14 692 361 15 970 560 17 755 285
06 Tobasamosir 17 701 752 19 810 463 22 052 114 24 955 767 28 242 211
07 Labuhanbatu 16 312 180 18 333 913 20 041 430 22 040 815 24 497 588
08 A s a h a n 15 724 277 17 854 521 20 127 633 22 430 374 25 299 321
09 Simalungun 11 313 479 12 670 540 14 071 628 15 686 321 17 529 062
10 D a i r i 12 573 501 13 988 884 15 502 978 17 254 559 19 367 097
11 K a r o 16 350 255 19 022 157 21 183 934 23 139 082 25 440 787
12 Deli Serdang 19 582 848 22 231 676 24 458 632 26 749 612 30 854 178
13 L a n g k a t 15 329 540 17 609 678 19 974 161 22 431 480 25 264 322
14 Nias Selatan 7 006 615 7 748 575 8 296 801 8 990 138 9 771 060
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 33
Laporan Kinerja (LK)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
15 Humbang Hasundutan 12 900 615 14 381 889 15 988 874 17 987 365 20 183 211
16 Pakpak Bharat 7 299 834
8 192 597 8 926 340 9 854 500 10 998 542
17 Samosir 12 614 531
13 953 708 15 191 920 16 607 508 18 299 543
18 Serdang Bedagai 14 271 859
16 332 092 18 217 870 20 480 925 23 252 929
19 Batubara 38 856 947
44 137 361 49 684 117 53 990 109 57 211 227
20 Padang Lawas Utara 6 487 097 7 658 950 8 487 325 9 266 670 10 285 985
21 Padang Lawas 6 151 382 7 148 108 7 930 884 8 626 559 9 499 042
22 Labuhanbatu Selatan 20 103 050 22 648 778 24 789 866 27 342 238 30 589 642
23 Labuhanbatu Utara 19 136 783 21 654 269 24 082 333 26 967 991 30 543 882
24 Nias Utara 7 888 143 8 929 038 10 034 573 10 968 554 12 311 351
25 Nias Barat 6 209 717 7 204 768 8 148 368 8 967 766 10 083 011
26 S i b o l g a 16 104 340
18 273 656 19 951 909 22 041 307 24 774 739
27 Tanjungbalai 18 097 251
19 997 561 21 338 683 22 983 634 24 778 443
28 Pematangsiantar 16 008 238
17 739 296 18 981 676 20 286 468 21 750 775
29 Tebing Tinggi 14 142 283
15 853 818 17 603 851 19 696 039 22 636 619
30 M e d a n 34 812 509
39 718 983 43 932 544 48 908 864 55 151 219
31 B i n j a i 17 672 425
20 090 526 22 723 829 25 904 991 28 792 287
32 Padangsidimpuan 10 260 996
10 963 728 11 749 507 12 834 953 14 109 915
33 Gunungsitoli 14 258 493 15 919 381 17 930 540 19 495 782 22 110 915
Sumatera Utara 18 381 013 21 108 505 23 778 381 26 184 746 29 722 268
Sumber : Badan Pusat Statistik Provsu
Pencapaian kinerja perekonomian Sumatera Utara di tahun 2014
didukung oleh inflasi, yang berdasarkan pengamatan di 4 kota
penghitungan inflasi, yakni Kota Medan sebesar 8,24%, Kota
Pematangsiantar sebesar 7,94 %, Kota Sibolga sebesar 8,36 %, dan Kota
Padangsidimpuan sebesar 7,38 %. Inflasi Sumatera Utara pada tahun 2014
mencapai 8,17%, lebih rendah dari inflasi Nasional yang mencapai 8,36%.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 34
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 16
Perkembangan Inflasi 4 Kota di Provinsi Sumatera Utara dan Nasional 2002-2014 (Persen)
TAHUN MEDAN P. SIANTAR SIBOLGA P. SIDIMPUAN SUMUT NASIONAL
2002 9,49 9,41 11,58 10,18 9,59 10,03
2003 4,46 2,51 3,94 4,07 4,23 5,06
2004 6,64 7,31 6,64 8,99 6,80 6,40
2005 22,91 19,67 22,39 18,47 22,41 17,11
2006 5,97 6,06 5,03 10,02 6,11 6,60
2007 6,42 8,37 7,13 5,87 6,60 6,59
2008 10,63 10,16 12,36 12,34 10,72 11,06
2009 2,69 2,72 1,59 1,87 2,61 2,78
2010 7,65 9,68 11,83 7,42 8,00 6,96
2011 3,54 4,25 3,71 4,66 3,67 3,79
2012 3,79 4,73 3,30 3,54 3,86 4,30
2013 10,09 12,02 10,08 7,82 10,18 8,38
2014 8,24 7,94 8,36 7,38 8,17 8,36
Sumber : BPS Provsu
Kegiatan perdagangan luar negeri Sumatera Utara hingga bulan
Desember 2014 telah mencatat surplus sebesar US$ 4,31 miliar dengan
ekspor sebesar US$ 9,36 miliar dan impor sebesar US$ 5,05 miliar.
Tabel 17
Neraca Perdagangan Luar Negeri Sumatera Utara 2002-2014
Tahun
Ekspor Impor Neraca Perdagangan
Luar Negeri
(Ribu US$) Berat Bersih
(Ton)
Nilai FoB
(Ribu US$)
Berat Bersih
(Ton)
Nilai CiF
(Ribu US$)
2002 6 622 573 2 891 996 2 684 055 819 298 2 072 698
2003 5 490 113 2 687 877 2 343 112 679 810 2 008 067
2004 7 512 890 4 239 409 3 221 858 953 359 3 286 050
2005 8 174 804 4 563 075 3 717 119 1 178 006 3 385 069
2006 8 704 825 5 523 900 4 404 172 1 456 987 4 066 913
2007 7 841 872 7 082 899 4 745 767 2 109 879 4 973 020
2008 8 520 892 9 261 976 5 880 760 3 696 064 5 565 913
2009 8 058 927 6 460 118 5 236 554 2 724 234 3 735 884
2010 7 992 103 9 147 778 6 171 734 3 576 248 5 571 530
2011 8 161 003 11 883 268 6 718 063 4 953 462 6 929 806
2012 8 695 942 10 393 936 6 813 898 5 164 751 5 229 185
2013 9 275 891 9 598 008 6 949 116 5 108 512 4 489 497
2014 9 087 526 9 361 110 7 391 305 5 046 514 4 314 598
Sumber : BPS Provsu
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 35
Laporan Kinerja (LK)
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS
Arah pembangunan Provinsi Sumatera Utara selama 5 (lima) tahun telah
disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaiut
periode Tahun 2013-2018, yang antara lain memuat tentang arah dan kebijakan
pembangunan jangka menengah daerah dan disinergikan dengan potensi daerah
serta aspirasi masyarakat, melalui pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Daerah
(MUSRENBANG).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaiut periode
Tahun 2013-2018 tersebut tentu memuat VISI dan MIS Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah terpilih, yang akan diupayakan untuk diwujudkan selama 5 (lima)
Tahun melalui tahapan-tahapan sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomo5 54 Tahun 2010.
A.1. VISI
Adapun VISI SUMATERA UTARA TAHUN 2013-2018, yang tertuang pada
RPJMD adalah
Penjelasan makna atas pernyataan Visi dimaksud adalah:
1) Menjadi, bermakna melakukan upaya pembangunan menuju kearah yang
lebih baik;
“MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA
UTARA SEJAHTERA”
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 36
Laporan Kinerja (LK)
2) Provinsi, bermakna pemerintah daerah otonom yang memiliki kewenangan
untuk membina dan mengkoordinasikan pemerintah kabupaten/kota;
3) Sumatera Utara, bermakna seluruh wilayah dan komponen/lapisan
masyarakat yang berdiam di Sumatera Utara, yang berasal dari berbagai ragam
adat budaya, etnis, agama dan golongan yang memiliki hak dan kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi dan menikmati hasil pembangunan;
4) Berdaya Saing, bermakna kondisi perekonomian dan sosial kemasyarakatan
berada diatas capaian nasional yang memiliki nilai tambah ekonomi dan mampu
berkompetisi dengan memanfaatkan sumber daya, ilmu pengetahuan dan
teknologi secara optimal;
5) Sejahtera, bermakna masyarakat Sumatera Utara memiliki pendapatan
perkapita riil yang lebih baik dari nasional dan menurunkan kesenjangan
tingkat pendapatan masyarakat.
A.2. MISI :
1) Membangun reformasi birokrasi secara berkelanjutan guna mewujudkan
tatakelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean
government).
2) Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa
dan bernegara, religius dan berkompetensi tinggi.
3) Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk menunjang
kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan
internasional.
4) Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta
mengurangi ketimpangan antar wilayah.
5) Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan
sumberdaya alam lestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 37
Laporan Kinerja (LK)
Penjelasan makna MISI adalah :
1. Pembinaan aparatur pemerintahan yang profesional dan berkompetensi,
mendorong penegakan hukum yang konsisten dengan dukungan sistem
kepemerintahan yang baik (Good Governance), bermakna bahwa untuk
menunjang pembinaan aparatur pemerintahan yang profesional dan
berkompetensi, mendorong penegakan hukum yang konsisten maka arah
kebijakan pembangunan kedepan diarahkan kepada pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka peningkatan efisiensi, efektifitas
dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, dengan menjunjung tinggi
empat pilar kebangsaan.
2. Menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing, memiliki integritas
dalam berbangsa dan bernegara, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berkompetensi tinggi (Pengamalan IMTAQ dan Penguasaan IPTEK),
bermakna bahwa untuk mewujudkan kondisi masyarakat Sumatera Utara yang
mandiri dan berdaya saing, memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara
serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkompetensi tinggi, maka arah
kebijakan pembangunan kedepan difokuskan pada penciptaan suasana kehidupan
intern dan antar umat yang saling menghormati dan mencegah konflik antar umat
beragama serta meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi
seluruh lapisan masyarakat, agar tercipta manusia yang sehat jasmani dan rohani
dan pembangunan karakter melalui pendidikan yang berkualitas dan
berkompetensi sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja;
3. Membangun prasarana dan sarana daerah untuk menunjang kegiatan
ekonomi daerah melalui kerjasama antar daerah, kerjasama dengan swasta
dan kerjasama regional dan internasional, bermakna bahwa untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejehteraan dan pemerataan
pembangunan antar wilayah, maka arah kebijakan pembangunan kedepan
difokuskan kepada pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 38
Laporan Kinerja (LK)
ekonomi (jalan, transportasi, perhubungan, sumber daya air, ketenagalistrikan),
menghimpun dan menggerakkan semua potensi yang ada dimasyarakat dan
menggalang kerjasama antar daerah, kerjasama antara pemerintah dengan swasta
dan kerjasama regional dan internasional, pengembangan sarana dan prasarana
pendukung pengembangan wilayah pada kawasan cepat tumbuh dan Kawasan
Ekonomi Khusus;
4. Meningkatkan kualitas pelayanan untuk memenuhi standar hidup layak,
kesetaraan dan keadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah,
bermakna bahwa untuk menunjang peningkatan kualitas layanan masyarakat
dalam rangka peningkatan kenyamanan sesuai standard hidup layak, setara dan
berkeadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah, maka arah kebijakan
pembangunan kedepan difokuskan kepada peningkatan pelayanan masyarakat
melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, air minum
dan sanitasi, telematika, rehabilitasi rumah tidak layak huni;
5. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengelolaan
sumber daya alam lestari berkelanjutan dan pengembangan kualitas sumber
daya manusia yang cerdas, terampil, kreatif, inovatif, produktif dan memiliki
etos kerja yang tinggi, bermakna bahwa untuk menunjang pembangunan dan
pengembangan ekonomi daerah, maka arah kebijakan pembangunan kedepan
diarahkan kepada peningkatan pengelolaan sumber daya alam terbaharukan,
menciptakan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif, peningkatan
produksi untuk penguatan sistem ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan
masyarakat petani/nelayan, penciptaan lapangan kerja baru melalui
pengembangan industri dan perdagangan, dan pelaksanaan pembangunan dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
A.3. Tujuan dan Sasaran
A.3.1. Tujuan :
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik;
2. Membangun demokrasi dan partisipasi sosial;
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 39
Laporan Kinerja (LK)
3. Menciptakan kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan harmoni dalam keberagaman;
4. Mewujudkan pembangunan infrastruktur ekonomi dan sosial
berwawasan lingkungan;
5. Mewujudkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang
berkeadilan;
6. Menciptakan masyarakat maju, mandiri, berdaya saing dan berwawasan
lingkungan;
A.3.2. Sasaran :
1. Terwujudnya sistem tata kepemerintahan yang baik berlandaskan
hukum;
2. Terwujudnya peningkatan indeks demokrasi dan partisipasi masyarakat
di dalam pembangunan;
3. Terwujudnya masyarakat Sumatera Utara yang cerdas, sehat, beriman,
bermoral, beretika dan berbudaya;
4. Terwujudnya infrastruktur sosial ekonomi dan pengembangan wilayah;
5. Terwujudnya peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
yang berkeadilan;
6. Terwujudnya peningkatan daya saing Provinsi Sumatera Utara baik di
bidang ekonomi maupun sosial budaya.
B. PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2014
Guna tercapainya arah dan fokus pembangunan daerah yang diawali dengan
proses perencanaan melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang termasuk
aspirasi dari masyarakat melalui DPRD. Sehingga dengan demikian, berkenaaan
dengan perencanaan kinerja Tahun 2014 tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 40
Laporan Kinerja (LK)
B.1. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014.
Dokumen RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 tidak dapat dipisahkan
dengan dokumen perencanaan lainnya berdasarkan kerangka waktu, yaitu (1)
Rencana Jangka Panjang Daerah (20 tahun), (2) Rencana Jangka Menengah Daerah
(5 tahun). Secara substansi, keberadaan RKPD membentuk keterkaitan secara
hierarkis dengan RPJP Nasional 2005-2025, RPJPD Provinsi Sumatera Utara 2005-
2025 dan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2013-2018.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) berangkat dan disusun dari sebuah proses penjabaran atas visi,
misi dan program Kepala Daerah dan kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan
tahunan (RKPD) dan dijadikan sebagai acuan dalam menentukanarah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program
Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai suatu produk perencanaan,
RKPD tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan
dan penganggaran lainnya. RKPD ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan
dengan dokumen perencanaan lainnya baik di tingkat nasional maupun daerah,
terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh
Pemerintah daerah.
Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi : (1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD);(2) Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra-SKPD); (3) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 41
Laporan Kinerja (LK)
Semua dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud di atas, dari sisi waktu
mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka panjang (20 tahun), jangka
menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Secara substansi, keberadaan
RKPD ini dengan dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang
bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang menjadi
rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek.
Secara diagramatis keterkaitan hubungan RKPD dengan dokumen
perencanaan dan penganggaran lainnya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
:
Gambar 1. Proses Penyusunan dan Keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya
Sumber : RKPD Pemprovsu Tahun 2014
Mengacu pada Gambar 1 dapat diketahui bahwa secara rinci hubungan RKPD
dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya, adalah sebagai berikut :
RKPD disusun dengan memperhatikan pokok-pokok arah kebijakan dalam RPJP
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 42
Laporan Kinerja (LK)
Nasional dan RPJM Nasional melalui mekanisme Musrenbangnas. RKPD disusun dengan
berpedoman pada RPJPD dan RPJMD yang didalamnya memuat mengenai visi, misi dan
arah pembangunan daerah. Selanjutnya RKPD ini menjadi pedoman bagi penyusunan
Renja SKPD yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi dari tiap SKPD. RKPD ini
nantinya dijabarkan ke dalam KUA/PPAS dan selanjutnya menjadi pedoman dalam
penyusunan R.APBD.
Guna menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan
efektivitas serta efisiensi pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan
daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD menjadi landasan
penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun R.APBD. Hal tersebut sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keungan
Negara menyatakan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD
dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara,
2) Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun
anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai landasan penyusunan RAPBD
kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni tahun berjalan.
3) Pasal 18 Ayat (3) Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
yang menyatakan bahwa Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD,
Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas PPAS untuk dijadikan acuan bagi
setiap SKPD.
4) Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi
pedoman penyusunan R.APBD.
Selanjutnya, dengan memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana
dijelaskan di atas, maka RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 ini juga harus
diselaraskan dengan dokumen RKP Nasional dan Renja K/L dan juga memperhatikan
dokumen perencanaan lainnya seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik RTRW
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 43
Laporan Kinerja (LK)
Nasional, RTRW Provinsi yang menjadi acuan dalam penyusunan RTRW
Kabupaten/Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :
Gambar 2. : Bagan keterkaitan RKPD Provinsi dengan dokumen perencanaan tata ruang Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sumber : RKPD Pemprovsu Tahun 2014
Selanjutnya RKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara selanjutnya ditetapkan
dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 dan secara rinci dapat
dilihat pada Lampiran I Laporan Kinerja (LK) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2014 ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 44
Laporan Kinerja (LK)
B.2. Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014.
Tahapan selanjutnya dari proses perencanaan kinerja sebagaimana diuraikan di
atas, adalah dari RKPD Tahun 2014 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur
Sumatera Utara Nomor 16 Tahun 2013 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014, tersebut ditindaklanjuti dengan penyusunan
Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014.
Berkenaan dengan Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2014 tersebut, bahwa dalam perjalanannya ternyata dari RPJMD Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018, sebagaimana hasil konsultasi dan
pertimbangan dari Kementerian Dalam Negeri terdapat beberapa hal yang disesuaikan
dan diperbaiki, sehingga dengan demikian Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2014 yang sebelumnya disampaikan ke Menteri PAN dan
Reformasi Birokrasi RI, dipandang perlu diperbaiki dan disesuikan sehingga menjadi
Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 perubahan, yang
secara rinci dapat dilihat pada Lampiran III dari Laporan Kinerja Tahun 2014 ini.
Oleh sebab itu pada Laporan Kinerja Tahun 2014 ini sudah tentu informasi
kinerja yang disajikan adalah dari Penetapan Kinerja Perubahan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 45
Laporan Kinerja (LK)
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban setiap instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai
MISI Organisasi Pemerintah secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
ditetapkan melalui Laporan inerja Instansi Pemerintah dan disusun secara periodik.
Oleh sebab itu Akuntabilitas Kinerja pada Bab ini akan menguraikan tentang
perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Tujuan dan
Sasaran selama kurun waktu Tahun 2014 yang lalu. Keberhasilan dan kegagalan yang
ada selama kurun waktu Tahun 2014, akan diukur dengan menggunakan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Berikut akan diuraikan akuntabilitas kinerja Tahun 2014, yaitu terkait dengan
informasi tentang :
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2014
REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI TAHUN 2014
1. Pengukuran Kinerja
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah
pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi
output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan
terwujudnya organisasi akuntabel.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 46
Laporan Kinerja (LK)
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja
yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja
ini dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan
pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan
posisi kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja
yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan
keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan
efektivitas.
Sehubungan dengan hal di atas, pengumpulan data kinerja dilakukan
melalui sistem informasi kinerja yang mengintegritasikan data kinerja yang
dibutuhkan dan unit-unit yang bertanggungjawab dalam pencatatan. Perolehan
data kinerja bersumber dari internal yang secara sistematis didasarkan pada
laporan triwulanan, semesteran dan tahunan dari unit-unit pelaksana
dilingkungannya.
Pada akhir tahun data-data tersebut dirangkum dan diolah serta
dikomunikasikan kembali kepada unit-unit pelaksana untuk memperoleh
klarifikasi dan penyesuaian seperlunya. Kedua data tersebut selanjutnya diolah
dan dirangkum untuk disajikan dalam Laporan Kinerja Tahun 2014 ini.
Sebagai salah satu bentuk transparansi dan akuntabilitas serta untuk
memudahkan pengelolaan kinerja, maka data kinerja harus dikumpulkan dan
dirangkum. Pengumpulan dan perangkuman harus memperhatikan indikator
kinerja yang digunakan, frekwensi pengumpulan data, penanggungjawab,
mekanisme perhitungan dan media yang digunakan.
1.1. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan
terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan.
Indikator Kinerja Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi selaras antar
tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 47
Laporan Kinerja (LK)
memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan sesuai
dengan kurun waktu tertentu.
1.2. Indikator Kinerja Utama (IKU).
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan yang
menggambarkan kinerja utama instansi pemerintah sesuai dengan tugas
fungsi serta mandat (core business) yang diemban. IKU dipilih dari
seperangkat indikator kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan
memperhatikan proses bisnis organiasi dan kriteria indikator kinerja yang
baik. Oleh sebab itu, IKU perlu ditetapkan oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah sebagai dasar penilaian untuk
setiap tingkatan organisasi.
Untuk Indikator Kinerja Utama (IKU) telah ditetapkan pada RPJMD
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018, yaitu pada Bab V.
2. Pengumpulan Data Kinerja
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang
akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan
keputusan dalam rangka Perbaikan Kinerja Instansi Pemerintah tanpa
meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan
efektifitas. Pengumpulan data kinerja Tahun 2014 ini, dilakukan melalui
pengintegrasian data kinerja yang dibutuhkan dengan bagian-bagian yang
bertanggungjawab dalam pencatatan.
Perolehan data kinerja bersumber dari internal selama kurun waktu Tahun
2014 yang secara sistematis didasarkan pada Laporan Realisasi Fisik Keuangan
Kegiatan APBD TA. 2014, Laporan Triwulanan, Semesteran dan Tahunan. Pada akhir
tahun data-data tersebut dirangkum dan diolah serta dikomunikasikan kembali
kepada unit-unit pelaksana untuk memperoleh klarifikasi dan penyesuaian
seperlunya, dan selanjutnya disajikan dalam LK ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 48
Laporan Kinerja (LK)
3. Cara Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja sasaran strategis dilakukan dengan menggunakan
metode pembandingan antara Rencana Kinerja (performance plan) yang diinginkan
dengan Realisasi Kinerja (performance result) yang dicapai pada Tahun 2014.
Hasil pembandingan tersebut selanjutnya dianalisis untuk menjawab
terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta
tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Pengukuran kinerja
dilakukan dengan menggunakan Formulir Pengukuran Kinerja atas pelaksanaan
Program/ Kegiatan yang telah dirumuskan pada Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2014 dan diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai tolok
ukur dalam pengukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis yang Tahun
2014, dengan rumus seperti dapat dilihat di bawah ini :
Keterangan :
CK = Capaian Kinerja
RK = Realisasi Kinerja
Tk = Target Kinerja
4. Hasil Pengukuran Kinerja
Hasil Pengukuran Kinerja yaitu hasil permbandingan antara capaian target
kinerja dengan relaisasi kinerja, yaitu sebagaimana rumus diatas, sehingga dari hasil
pengukuran kinerja ini akan menghasilkan Capaian Kinerja dari masing-masing
Indiaktor Kinerja atau dalam hal ini adalah Indikator Kinerja Utama dari Sasaran
Strategis.
CK = RK x 100 % TK
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 49
Laporan Kinerja (LK)
Selanjutnya hasil pengukuran kinerja ini akan menjadi gambaran atas
Capaian Kinerja Organisasi yaitu Capaian Kinerja Tahun 2014 dan sekaligus
menginformasikan tentang tingkat kinerja dari keberhasilan dan kegagalan yang
ada.
Hasil pengukuran kinerja tersebut, seyogianya juga dikaitkan dengan
serapan anggaran atau realiasi anggaran dari masing-masing program dan kegiatan
yang telah dilaksanakan.
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014
Dalam sub bab ini akan disajikan analisis kinerja, yaitu berkenaan dengan
penyajian capaian kinerja Tahun 2014 pada setiap pernyataan kinerja masing-
masing Sasaran Strategis dalam rangka pencapaian Target Kinerja sesuai dengan
Penetapan Kinerja Tahun 2014. Selanjutnya dari setiap pernyataan kinerja pada
masing-masing Sasaran Strategis tersebut akan dilakukan analisis capaian kinerja
yaitu sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2014;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja Tahun 2014 dengan relaisasi
kinerja Tahun 2013 yaitu sepanjang masih relevan dengan IKU yang
digunakan;
3. Membandingkan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan target jangka
menengah ( target pada RENSTRA Biro Keuangan Sekretariat Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018) dan atau Target Tahunan IKU;
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 50
Laporan Kinerja (LK)
4. Membandingkan realisasi kinerja Tahun 2014 dengan standard nasional
(jika ada) dan untuk hal ini tidak ada realisasi kinerja Sekretariat DPRD
Provinsi Sumatera Utara untuk dibandingkan dengan standard nasional.
5. Melakukan analisis terhadap penyebab keberhasilan/ kegagalan atau
peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah
dilakukan;
6. Melakukan analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, yaitu yang
berkenaan dengan efisiensi angggaran.
7. Melakukan analisis atas program/kegiatan yang menunjang dalam rangka
keberhasilan ataupun kegagalan atas pencapaian kinerja sebagaimana
pernyataan kinerja yang dirumuskan pada Penetapan Kinerja Tahun 2014.
8. Melakukan analisis terhadap serapan anggaran dalam rangka keberhasilan
Sasaran Strategis.
Selanjutnya terkait dengan Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Organisasi Tahun 2014 tersebut, terlebih dahulu dilakukan pengelompokan atas
tingkat capaian kinerja, dimana dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan
metode Skala Linkert. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui jenis-jenis atas
capaian kinerja yang diperoleh, sehingga dengan demikian akan dapat
digambarkan secara lebih jelas keberhasilan dan kegagalan organisasi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 51
Laporan Kinerja (LK)
Sementara itu, bahwa terkait dengan Tingkat pencapaian kinerja
tersebut akan dikelompokkan menurut :
1. Sasaran strategis;
2. Indikator kinerja atau Indikator Kinerja Utama yang merupakan tolok
ukur keberhasilan/kegagalan Sasaran Strategis;
3. Target Kinerja, yaitu Target Kinerja yang diperjanjikan untuk dicapaiak
dari masing-masing Indikator Kinerja Utama selam Turun waktu ahun
2014.
4. Realisasi Kinerja, yaitu angka capaian dari Target Kinerja
5. Capaian Kinerja, yaitu angka capaian perbandingan antara Capaian
Realisasi dengan target kinerja.
Tabel 18 Pengkategorian dan Pemeringkatan
Capaian Kinerja
No.
INTERVAL TINGKAT CAPAIAN KINERJA
PREDIKAT/ KATEGORI
1. 0 – 45 % TIDAK BAIK
2. 46 – 65 % CUKUP BAIK
3. 66 – 85 % BAIK
4. > = 86 % SANGAT BAIK
Berikut akan diuraikan tentang analisis terhadap Capaian Kinerja Tahun 2014,
dimana dalam analisis ini dilakukan terhadap Sasaran Strategis, Indikator Kinerja yang
digunakan atau dalam hal ini adalah IKU, Targer Kinerja yang ditetapkan sampai
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 52
Laporan Kinerja (LK)
dengan Relisasi dan Capaian Kinerja. Adapun analisis dimaksud adalah sebagai
berikut:
Sasaran Strategis-1 : Terwujudnya Sistem Tata Kepemerintahan Yang
Baik Berlandaskan Hukum
Tabel 19
Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-1
Sebagaimana Tabel 20 di atas dapat dijelaskan bahwa Sasaran Strategis ke-1
yaitu TERWUJUDNYA SISTEM TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK
BERLANDASKAN HUKUM diukur dengan menggunakan 9 (sembilan) Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebagai tolok ukur keberhasilan dari Sasaran Strategis ke-1
tersebut pada umumnya tercapai dengan baik atau dengan kategori SANGAT BAIK.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
KINERJA CAPAIAN KINERJA
(%)
(1) (2) (3) (4)
1. Perbaikan Indeks Persepsi Korupsi (Jumlah Kasus Korupsi Sektor Keuangan)
20 Kasus
1 kasus
5 %
2. Peningkatan Good Governance melalui implementasi e-Government (Sistem Aplikasi) :
e-Office, - - -
e-Planning, - - -
e-Budgeting, - - -
e-Procurement 1 Sistem Aplikasi
1 Sistem Aplikasi
100
e-Performance - - -
3. APBD dan Perubahan APBD tepat waktu 2 Perda 1 Perda 100
4. Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah WDP WDP 100
5. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah CC - -
6. Persentase SKPD Provinsi menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
25 % 42,30 % 169,2
7. Ditetapkannya Sistem Perencanaan dan
Penganggaran terpadu melalui Peraturan Daerah (Perda)
-
- -
8. Tersedianya pusat data informasi Geospasial Provinsi Sumatera Utara
1 Unit 1 Unit 100
9. Lama Perizinan 7 Hari 7 Hari 100
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 53
Laporan Kinerja (LK)
Namun untuk indikator kedua yaitu Peningkatan Good Governance melalui
implementasi e-Government (Sistem Aplikasi), memiliki 5 (lima) sub indikator
kinerja yaitu : e-Office, e-Planning, e-Budgeting, e-Procurement dan e-Performance.
Sementara itu untuk Tahun 2014 hanya 1 (satu) sub indikator yang diukur sebagai tolok
ukur keberhasilan dari Sasaran Strategis ke-1 yaitu e-Procurement.
Dari 9 (sembilan) Indikator Kinerja yang digunakan pada umumnya ternyata telah
menunjukkan capaian kinerja yang SANGAT BAIK, sekalipun tidak dipungkiri bahwa
masih ada yang belum menunjukkan capaian kinerja yang seharusnya, yaitu pada
Indikator Kinerja “Perbaikan Indeks Persepsi Korupsi (Jumlah Kasus Korupsi
Sektor Keuangan)”.
Capaian Indikator Kinerja “Opini BPK RI terhadap laporan keuangan daerah”.
Sebagaimana target yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja Tahun 2014 yaitu
WDP, dan ternyata realisasi diperoleh setingkat lebih baik dari WDP, yaitu menajdi
WTP, sehingga dengan demikian capaian kinerja pada indikator ini berada pada
kategori SANGAT BAIK. Sedangkan Tahun 2013, Opini BPK RI Perwakilan Provinsi
Sumatera Utara terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
adalah WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Menurut opini BPK, kecuali untuk
dampak kekurangan penyaluran bagi hasil pajak daerah sebesar Rp.
2.185.460.178.314,72 dan dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin
perlu dilakukan jika BPK dapat memeriksa bukti – bukti transaksi pada Rumah Sakit
Haji Medan, aset tetap, dan aset lainnya, laporan keuangan yang disebut diatas
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan
realisasi angggaran, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal – tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
Capaian Indikator Kinerja “Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah”, yaitu
dalam hal ini adalah Nilai Akuntabilitas Kinerja untuk Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara sebagaimana yang ditargetkan pada Tahun 2014 adalah CC, namun
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 54
Laporan Kinerja (LK)
relaisasi kinerjanya belum dapat diukur berhubung Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara hanya akan diperoleh setelah dilaksanakannya
Evaluasi AKIP oleh Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi RI pada Tahun 2015
ini. Sehingga dengan demikian capaian kinerja pada Indikator Kinerja ini belum
dapat diukur. Namun sekalipun demikian, diharapkan evaluasi AKIP tahun 2014,
dapat mencapai Target yang ditentukan atau kalu bisa lebih dari target.
Capaian Indikator Kinerja “Persentase SKPD Provinsi menerapkan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)”, target 25%, realisasi 42,30%.
Sehingga capaian kinerja 169,2%. Dari 52 SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara sebanyak 22 SKPD telah menerapkan SPIP dengan membentuk
Tim Satgas SPIP. Adapun 22 SKPD tersebut adalah Inspektorat, Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Biro Organisasi
Setdaprov Sumatera Utara, Dinas Perkebunan, Sekwan, Dinas Koperasi dan UKM,
Rumah Sakit Jiwa, Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, Dinas Pertanian,
Dispenda, BKD, Dinas PSDA, Badan Penanaman Modal dan Promosi, Badan
Ketahanan Pangan, Satpol PP, BPPT, Badan Lingkungan Hidup, Badan Kesbang dan
Linmas, Dinas Perhubungan, Dinas Kesejahteraan dan Sosial dan Dinas Kelautan
dan Perikanan.
Capaian Indikator Kinerja “Ditetapkannya Sistem Perencanaan dan
Penganggaran Terpadu melalui Peraturan Daerah (PERDA)”. Pada indikator
kinerja ini, target untuk tahun 2014 belum ada. Bentuk implementasinya adalah
dengan penerapan e-planning dan e-budgeting yang seluruh proses
pelaksanaannya akan dapat diakses dan diawasi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Penerapan sistem ini memerlukan komitmen seluruh stakeholder terutama oleh
Kepala Daerah dan DPRD terkait dengan implementasinya baik dari segi dana dan
sumberdaya manusia.
Capaian Indikator Kinerja “Tersedianya pusat data informasi Geospasial
Provinsi Sumatera Utara”, telah dicapai sebagaimana target yang diperjanjikan
pada Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 55
Laporan Kinerja (LK)
Kegiatan Perencanaan dan Koordinasi Pengembangan Pusat Data Informasi
Geospasial Provinsi Sumatera Utara ini merupakan salah satu program kegiatan
Peningkatan Kapasitas Perencanaan Daerah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
menghasilkan ketersediaan dan aksesibilitas terhadap data infomasi spasial berbagai
produk perencanaan pembangunan dan penataan ruang Provinsi Sumatera Utara,
antara lain berupa peta-peta tematik. Lingkup kegiatan Perencanaan dan Koordinasi
Pengembangan Pusat Data Informasi Geospasial Provinsi Sumatera Utara, yaitu :
1) melakukan pertemuan/rapat-rapat koordinasi antar-sektor dan wilayah dalam
rangka penguatan jaringan data infomasi geospasial Provinsi Sumatera Utara;
2) melakukan perjalanan dinas dalam rangka pengumpulan dan penguatan data;
3) koordinasi dan inventarisasi tentang data infomasi geospasial serta hal lainnya
yang terkait dengan pengembangan perencanaan pembangunan dan penataan
ruang Provinsi Sumatera Utara;
4) menyusun dokumen terkait pengelolaan data infomasi geospasial Provinsi
Sumatera Utara;
5) mengikuti pelatihan/bimbingan teknis terkait data infomasi geospasial dalam
rangka peningkatan kualitas SDM pengelola data infomasi geospasial Provinsi
Sumatera Utara; dan
6) memanfaatkan kerjasama tenaga ahli dalam bidang informasi dan data
geospasial guna mendukung kelancaran kegiatan
Hasil/output kegiatan berupa Website/Portal simpul jaringan yang content
utamanya berupa Peta-peta tematik perencanaan pembangunan (berbasis GIS dan
Web) yang dikelola oleh Kelompok Kerja Simpul Jaringan yang berkoordinasi dengan
Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Sumatera Utara.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 56
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinerja “Lama Perizinan”, Hasil yang dicapai dari kegiatan
pelayanan perijinan ini selama tahun 2014 adalah telah diterbitkannya 155 ijin
terdiri dari :
1. Ijin Usaha Perkebunan Untuk Pengolahan (IUP-P) : 5 Ijin
2. Ijin Usaha Perkebunan (IUP) : 3 Ijin
3. Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (UIPHHK) Dengan Kapasitas Produksi di atas 2.000 m³ s.d 6.000 m³;
: 16 Ijin
4. Perluasan Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) Produksi 2.000 m³ s.d 6.000 m³ per tahun;
: 9 Ijin
5. Ijin Lingkungan; : 22 Ijin
6. Penerbitan Ijin Usaha Industri (IUI) Yang Skala Investasinya di atas Rp. 10 Milyar Tidak Termasuk Tanah Bangunan dan Tempat Usaha (masih berlangsung);
: 7 Ijin
7. Perubahan Alamat dan Penanggung Jawab Industri. : 1 Ijin
8. Ijin Pemakaian Bahu Jalan Atas Pemasangan Papan Reklame, Neon Box Yang Terkena Jalan Provinsi;
: 2 Ijin
9. Angkutan Pemadu Moda. : 2 Ijin
10. Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi untuk Angkutan Antar Jemput
: 2 Ijin
11. Surat Ijin Usaha Perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (SIUP EMKL);
: 1 Ijin
12. Penetapan Ijin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Badan Usaha yang Wilayah Usahanya Lintas Kabupaten/Kota;
: 1 Ijin
13. Penetapan Ijin Operasional Pembangkit Listrik yang Fasilitas Instalasinya Mencakup Lintas Kabupaten/Kota;
: 1 Ijin
14. Pemberian Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Mineral dan Batubara yang Lintas Kabupaten/Kota;
: 3 Ijin
15. Ijin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan (SIPAP) : 80 Ijin
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 57
Laporan Kinerja (LK)
Sasaran Strategis-2 : Terwujudnya Peningkatan Indeks Demokrasi
dan Partisipasi Masyarakat di dalam Pembangunan
Tabel 20 Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-2
Sebagaimana Tabel 21 di atas dapat dijelaskan bahwa Sasaran Strategis ke-2 yaitu
“TERWUJUDNYA PENINGKATAN INDEKS DEMOKRASI DAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN”, dimana keberhasilan maupun kegagalan
pada Sasaran Strategis ini diukur dengan menggunakan sebanyak 6 (enam) Indikator
Kinerja dan secara umum menunjukkan capaian kinerja yang SANGAT BAIK, sekalipun
masih ada 1 (satu) indikator kinerja yang belum mencapai target yang diperjanjikan
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA
(%)
(1) (2) (3) (4)
1. Jumlah Peraturan Daerah (PERDA)
yang dikeluarkan atas inisiatif DPRD
1 Perda 1 Perda 100
2. Partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik (%) kehadiran dalam pelaksanaan
Musrenbang
100 % 100 % 100
3. Persentase usulan masyarakat yang ditampung dalam dokumen perencanaan RKPD (minimal)
10 % 1,5 % 15
4. Tersedianya Dokumen Perencanaan :
RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA (Jlh dokumen)
1 Dokumen 1 Dokumen 100
5. Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn
PERKADA (Jlh dokumen)
1 Dokumen 1 Dokumen 100
6. Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD (Jlh dokumen)
1 Dokumen 1 Dokumen 100
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 58
Laporan Kinerja (LK)
yaitu Indikator Kinerja “Persentase usulan masyarakat yang ditampung dalam
dokumen perencanaan RKPD (Minimal)”.
Capaian Kinerja dari masing-masing Indikator Kinerja yang digunakan dapat
diuraikan sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Peraturan Daerah (PERDA) yang
dikeluarkan atas inisiatif DPRD”, menunjukkan bahwa relisasi kinerja telah
tercapai sebagaimana yang diperjanjikan di awal tahun anggaran 2014 yang
kemudian ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Capaian Indikator Kinerja “Partisipasi masyarakat dalam perumusan
kebijakan publik (%) kehadiran dalam pelaksanaan Musrenbang”,
menunjukkan bahwa relisasi kinerja telah tercapai sebagaimana yang
diperjanjikan di awal tahun anggaran 2014 yang kemudian ditetapkan pada
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Pendekatan perencanaan pembangunan
yang salah satunya adalah pendekatan partisipatif dimana usulan diperoleh dari
seluruh lapisan masyarakat yang disampaikan pada saat pelaksanaan Musrenbang,
baik ditingkat Desa/Kelurahan, Kabupaten/Kota, Provinsi maupun Pusat. Pada
saat pelaksanaan Musrenbang elemen masyarakat diwakili oleh Asosiasi, tokoh
agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat, organisasi wanita, pers, dan
organisasi masyarakat lainnya, dimana tingkat kehadirannya mencapai 100 %.
Capaian Indikator Kinerja “Persentase usulan masyarakat yang ditampung
dalam dokumen perencanaan RKPD (Minimal)”, belum menunjukkan kinerja
yang seharusnya karena realisasi kinerja hanya 1,5 % saja. Dari 100 % usulan
masyarakat yang disampaikan DPRD melalui laporan hasil Reses Dewan yang
disampaikan ke Bappeda Provinsi Sumatera Utara, setelah ditelaah pada saat
proses penyusunan Ranwal RKPD, pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 10%
usulan masyarakat yang akan ditampung dalam dokumen RKPD 2015. Realisasi
yang dicapai adalah sebesar 1,5 % yang kegiatannya dilaksanakan melalui SKPD
terkait, BKP, Hibah dan Bansos.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 59
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinerja “Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg
telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA (Jlh dokumen)”, juga menunjukkan
bahwa relisasi kinerja telah tercapai sebagaimana yang diperjanjikan di awal tahun
anggaran 2014 yang kemudian ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja
Tahun 2014. Target yang ditetapkan pada tahun tahun 2014 adalah 1 (satu)
dokumen dan pada tahun 2014 telah ditetapkan dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Provinsi Sumatera Utara melalui Perda Provsu Nomor 5 Tahun
2014 tentang RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018 tanggal 13
Mei 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 22) sehingga
pencapaian kinerjanya menjadi 100%.
Capaian Indikator Kinerja “Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg
telah ditetapkan dgn PERKADA (Jlh dokumen)”, menunjukkan bahwa relisasi
kinerja telah tercapai sebagaimana yang diperjanjikan di awal tahun anggaran
2014 yang kemudian ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014
yaitu 1 Dokumen RKPD. Target yang ditetapkan pada tahun tahun 2014 adalah 1
(satu) dokumen dan pada tahun 2014 telah ditetapkan dokumen Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2015 melalui Pergubsu Nomor 21 Tahun 2014
tentang RKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015tanggal 23 Mei 2014
(Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 Nomor 21) sehingga
pencapaian kinerjanya menjadi 100%.
Capaian Indikator Kinerja “Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD (Jlh
dokumen)”, juga menunjukkan bahwa relisasi kinerja telah tercapai sebagaimana
yang diperjanjikan di awal tahun anggaran 2014 yang kemudian ditetapkan pada
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Target yang ditetapkan pada tahun
tahun 2014 adalah 1 (satu) dokumen. Penjabaran program RPJMD yang dijabarkan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 60
Laporan Kinerja (LK)
oleh masing-masing SKPD di dalam Renstra SKPD lima tahun yang kemudian
dituangkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD yang akan menjadi acuan dalam
menyusun Rencana Kerja Anggaran Tahunan dan sebagai bahan dalam
penyusunan RKPD Provinsi. Rekapitulasi dokumen Renja seluruh SKPD yang
memuat program dan kegiatan SKPD sebagai bagian dari RPJMD dan Renstra SKPD
yang telah diverifikasi oleh Bappeda Provsu dijadikan sebagai satu dokumen untuk
dimasukkan ke dalam dokumen RKPD Provinsi.
Keberhasilan kinerja pelaksanaan pembangunan daerah salah satunya dapat
dilihat dari capaian Indikator makro pembangunan, baik indikator makro pembangunan
sosial, maupun indikator makro pembangunan ekonomi. Salah satu indikator makro
pembangunan sosial yang dapat dijadikan ukuran dalam melihat gambaran keberhasilan
pelaksanaan pembangunan yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pembangunan manusia merupakan paradigma pembangunan yang
menempatkan manusia sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan
pembangunan, yaitu : meningkatnya derajat pendidikan, meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat dan tercapainya kehidupan yang layak.
Selanjutnya, salah satu indikator makro pembangunan ekonomi yang dapat dijadikan
ukuran dalam melihat gambaran keberhasilan pelaksanaan pembangunan, khususnya
kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan pendapatan yaitu : PDRB,Laju
Pertumbuhan Ekonomi (atas dasar harga Konstan), Pendapatan per Kapita dan Tingkat
Inflasi.
Sasaran Strategis-3 : Terwujudnya masyarakat Sumatera Utara yang cerdas, sehat beriman, bermoral, beretika dan
berbudaya
Keberhasilan Sasaran Strategis ke-3 ini, mencakup 2 (dua) aspek yaitu Aspek
Pendidikan dan Aspek Kesehatan. Untuk aspek pendidikan pada prinsipnya diukur
dengan menggunakan 17 (tujuh belas) Indikator Kinerja Utama, sedangkan pada Aspek
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 61
Laporan Kinerja (LK)
Kesehatan diukur dengan menggunakan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU).
Capaian Kinerja secara rinci dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini.
Tabel 21 Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-3
APEK PENDIDIKAN.
Sebagaimana Tabel 22 di atas untuk Aspek Pendidikan pada Sasaran Strategis ke-
3 pada umumnya menunjukkan capaian kinerja yang SANGAT BAIK, hal ini dapat
dijelaskan pada uraian di bawah ini :
Pendidikan merupakan hak dasar setiap penduduk dan pemenuhan atas hak ini
menjadi kewajiban pemerintah. Selain jumlah penduduk yang besar, tantangan yang
dihadapi dalam pengembangan pendidikan adalah relative besarnya disparitas
ketersediaan sarana pendidikan. Di satu pihak, di wilayah perkotaan umumnya
memiliki sekolah yang berkualitas dengan biaya pendidikan yang relative mahal dan
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA
(%)
(1) (2) (3) (4)
1. Lama Usia Sekolah (tahun) 9,5 Tahun 9,13 Tahun 96,11
2. Angka Melek Huruf Penduduk Usia >= 15 Tahun (%) 97,80 % 97,84 % 100,04
3. APK PAUD Non Formal (%) 44,06 % 65,02 % 147,57
4. APM SD/ MI (%) 93,75 % 93,59 % 99,83
5. APK SD/ MI (%) 106,40 % 114,38 % 107,50
6. APK SMP/MTs (%) 90,05 % 101,22 % 112,40
7. APM SMP /MTs (%) 72,23 % 80,90 % 112,00
8. Angka kelulusan SD/ MI (%) 99,60 % 100,00 % 100,40
9. Angka kelulusan SMP/ MTs (%) 100 % 99,92 % 99,92
10. APK SMA/MA/SMK (%) 82,92 % 86,74 % 104,61
11. APM SMA/MA/SMK (%) 64,00 % 64,36 % 100,56
12. Angka kelulusan SMA/MA/SMK (%) 90,60 % 99,72 % 110,07
13. Persentase Guru SD/SDLB berkualifikasi akademik S1/D4 (%)
40,20 % 68,70 % 170,90
14. Persentase Guru SMP/SMPLB berkualifikasi S1/D4 (%)
76,56 % 82,65 % 107,95
15. Persentase guru SMA berkualifikasi S1/D4 (%) 88,72 % 4,00 % 4,51
16. Persentase guru SMK bersertifikat kompetensi (%) 84,74 % 27,00 % 31,86
17. APK Perguruan Tinggi Usia 19- 23 (%) 26,96 % 36,59 % 135,72
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 62
Laporan Kinerja (LK)
dikelola secara mandiri. Dipihak lain, beberapa daerah masih terfokus pada
peningkatan cakupan, atau masih berkutat pada peningkatan kualitas.
Capaian Indikator “Lama Usia Sekolah (tahun)”, Peningkatan Lama usia sekolah
(tahun) untuk mendukung tuntasnya Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 (sembilan)
Tahun. Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja
“Lama Usia Sekolah (Tahun). Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 22 Capaian Kinerja Lama Usia Sekolah (Tahun ) Tahun 2014
Indikator Kinerja Tahun 2014
Target Realisasi (%)
Lama Usia Sekolah (Tahun)
9,50
9,13
96,11
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi indikator kinerja Lama Usia Sekolah (Tahun) Tahun 2014 mencapai
9,13% dengan target yang ditetapkan yaitu sebesar 9,50%. Sehingga Capaian
Kinerja pada ini adalah 96.11 % atau pada kategori SANGAT BAIK.
Capaian Indikator Kinerja “Angka Melek Huruf Penduduk Usia >= 15 Tahun
(%)”. Berkenaan dengan pencapaian Kinerja pada Indikator Kinerja Angka Melek
Huruf Penduduk Usia ≥ 15 Tahun, dimana tingkat ketercapaian sasaran strategis
ini dilihat melalui indikator kinerja “Angka Melek Huruf Penduduk Usia ≥ 15 Tahun
ini SANGAT BAIK. Adapun tingkat pencapaiannya dapat digambarkan pada Tabel
di bawah ini :
Tabel 23 Capaian Kinerja Angka Melek huruf Penduduk Usia ≥ 15 Tahun
Tahun 2014
Indikator Kinerja Tahun 2014
Target Realisasi (%)
Angka Melek Huruf Penduduk Usia ≥ 15 Tahun
97.80 97,84 100,04
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 63
Laporan Kinerja (LK)
Program yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran diatas adalah
Program Pendidikan Non Formal. Indikator kinerja adalah Angka Melek Huruf
Penduduk Usia ≥ 15 tahun, target yang direncanakan sebesar 97,80 %, dimana
realisasi pelaksanaan sebesar 97,84% dengan capaian presentase kinerja yang
baik yaitu mencapai sebesar 100,04%. dimana perbandingan antara target dan
realisasi terjadi kenaikan sebesar 0,04% .
Untuk menunjang dan mempertahankan capaian kinerja dari Angka
Partisipasi Kasar (APK) PAUD Non Formal dan Angka Melek Huruf Penduduk
Usia ≥ 15 tahun pada tahun 2014 ini didukung dari 10 (sepuluh) kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Bidang PNFI dan
PAUD yaitu :
1) Koordinasi Teknis Tingkat Provinsi, tujuan kegiatan Koordinasi Teknis
Tingkat Provinsi Tahun 2014 adalah mensosialisasikan seluruh Program
Pendidikan Formal, Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini (PNFI dan
PAUD). Hasil yang dicapai dari kegiatan Koordinasi Teknis Tingkat
Provinsi ini adalah tersosialisasinya seluruh Program Pendidikan Formal,
Informal dan Pendidikan Anak Usia Dini (PNFI dan PAUD);
2) Workshop PAUD Tingkat Dasar (Diklat berjenjang) Bagi Guru PAUD,
Tujuan kegiatan Workshop PAUD Tingkat Dasar (Diklat berjenjang) Bagi
Guru PAUD Tahun 2014 adalah meningkatkan pemahaman tentang dasar-
dasar pengembangan PAUD melalui materi kebutuhan PAUD secara
komprehensip bagi guru-guru PAUD. Hasil yang dicapai dari kegiatan
Workshop PAUD Tingkat Dasar (Diklat berjenjang) Bagi Guru PAUD ini
adalah termotivasinya guru-guru PAUD dalam memahaman dasar-dasar
pengembangan PAUD melalui materi kebutuhan PAUD secara
komprehensip;
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 64
Laporan Kinerja (LK)
3) )Workshop Penyelenggaraan TK/KB (PAUD Binaan PKK), tujuan
kegiatan Workshop Penyelenggaraan TK/KB (PAUD Binaan PKK) Tahun
2014 adalah meningkatkan Program Non Formal, Informal dan
Pendidikan Anak Usia Dini (PNFI dan PAUD). Hasil yang dicapai dari
kegiatan Workshop Penyelenggaraan TK/KB (PAUD Binaan PKK) ini
adalah termotivasinya pemahaman pengelola, penyelenggara dan tenaga
pendidik/guru PAUD dalam melaksanakan penyelenggaraan TK/KB.
4) Semiloka dan Advokasi Kurikulum PAUD Bagi Guru-guru PAUD (PAUD
Binaan PKK, Tujuan kegiatan Penyelenggaraan Apresisasi PTK PAUDNI
Tahun 2014 adalah meningkatkan pemahaman kurikulum PAUD bagi
guru-guru PAUD (PAUD Binaan PKK). Hasil yang dicapai dari kegiatan
Penyelenggaraan Apresisasi PTK PAUDNI ini adalah guru-guru PAUD
mampu dan memahami tentang kurikulum PAUD;
5) Sosialisasi dan Lokakarya Akreditasi Lembaga PAUD, tujuan kegiatan
Sosialisasi dan Lokakarya Akreditasi Lembaga PAUD Tahun 2014 adalah
meningkatkan pemahaman Akreditasi Lembaga PAUD bagi para pengelola
lembaga dan guru-guru PAUD secara komprehensif. Hasil yang dicapai
dari kegiatan Sosialisasi dan Lokakarya Akreditasi Lembaga PAUD ini
adalah para pengelola mampu memahami dan melakukan peningkatan
dalam menjalankan Lembaga PAUD yang berkualitas; 6)Penyelenggara
Apresiasi PTK PAUDNI, tujuan kegiatan Penyelenggaraan Apresisasi PTK
PAUDNI Tahun 2014 adalah; a) Memberikan penghargaan terhadap PTK
PAUDNI yang dinilai memiliki prestasi yang inovatif dalam kegiatan
pembelajaran dan pengelolaan satruan PAUDNI; b) Meningkatkan mutu
pembinaan PTK PAUDNI melalui pengembangan kreativitas dan inovasi
dalam bidang karya tulis, karya nyata, olahraga dan seni; c) Meningkatkan
mutu dalam melaksanakan tugas dan fungsi agar lebih kompetitif,
profesional dan berkarakter; d) Mengaktualisasikan potensi yang dimiliki;
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 65
Laporan Kinerja (LK)
e) Memberikan umpan balik dalam rangka meningkatkan mutu
pembinaan dan pengembangan karir PTK PAUDNI. Hasil yang dicapai dari
kegiatan Penyelenggaraan Apresisasi PTK PAUDNI ini adalah a)
Terbentuknya pola pemberian apresiasi bagi PTK PAUDNI; b)
Meningkatnya motivasi PTK PAUDNI dalam meningkatkan mutu
pelaksanaan tugasnya; c) Meningkatnya mutu pembinaan PTK PAUDNI
melalui pengembangan kreativitas dan inovasi melalui olahraga dan seni;
d) Adanya aktualisasi keberadaan dan peran PTK PAUDNI dalam
melaksanakan program untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; e)
Terjalinnya komunikasi yang konstruktif dan edukatif antara PTK PAUDNI
yang berasal dari daerah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.
Capaian Indikator Kinerja “APK PAUD Non Formal (%)”,
Sasarannya adalah meningkatnya penduduk mengikuti pendidikan non
formal bagi penduduk yang tidak mengikuti pendidikan keaksaraan, pendidikan
kecakapan hidup serta tuntasnya Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 (Sembilan)
Tahun serta peningkatan angka partisipasi pada semua jenjang pendidikan.
Pencapaian Indikator Kinerja pada Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Non
Formal, dengan Tujuan utama yang diharapkan dalam upaya pencapaian sasaran
strategis meningkatnya “Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Non Formal”.
Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 24
Capaian Kinerja APK PAUD Non Formal Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tar get
Realisasi
(%) Tar get
Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
APK PAUD Non Formal 39,15 33,87 86,51 39,15 33,87 90,24
44,06
65,02 147,57
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 66
Laporan Kinerja (LK)
Program yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran diatas adalah
Program Pendidikan Non Formal. Indikator kinerja adalah APK PAUD/ Non
Formal yang direncanakan sebesar 44,06 %, dimana realisasi pelaksanaan
Pendidikan Non Formal untuk Pendidikan Anak Usia Dini sebesar 65,02 %
dengan capaian presentase kinerja yang baik yaitu mencapai sebesar 147,57 %.
dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan sebesar
0,96% . Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan tahun
2014 kenaikannya mencapai 31,15 % yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja
sebesar 33,87 % menjadi 65,02 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah penduduk usia 3-6 Tahun adalah 1.220.000 orang sedangkan
jumlah siswa PAUD berjumlah 793.249 siswa
Keberhasilan melebihi target tersebut salah satunya didukung oleh
kebijakan mengangkat bunda-bunda PAUD ditingkat kabupaten/kota guna
mensosialisasi kan program PAUD serta adanya perubahan cara perhitungan
APK PAUD yang semula menghitung pembaginya berdasarkan usia anak 0-6
tahun menjadi anak usia 3-6 tahun. Berikut grafik Angka Partisipasi Kasar Paud
Non Formal dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 :
Grafik 1
APK PAUD Non Formal Tahun 2014
010203040506070
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
APK PAUD NON FORMAL
33,87% 33,87%
65,02%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 67
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinerja “APM SD/ MI (%)”.
Pencapaian Indikator Kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja
“APM SD/MI”. Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 25
Capaian Kinerja APM SD/MI Tahun 2012-2014
Indi
kator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Reali sasi
(%) Target Real sasi
(%) Target Realisasi (%)
APM SD/MI 90,17 93,26 96,69 103,43 93,26 100,65 93,75 93,59
99,83
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi APM SD/MI Tahun 2014 mencapai 93,59 % dengan target yang
ditetapkan yaitu sebesar 93,75% . Persentase pencapaian Indikator Kinerja
adalah 99,83 %, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi
kenaikan sebesar 0,16% . Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja
tahun 2013 dan tahun 2014 kenaikannya mencapai 0,33% yaitu pada tahun
2013 realisasi kinerja sebesar 93,26 % menjadi 93,59 % pada tahun 2014.
Perhitungan APM SD/MI berdasarkan Jumlah penduduk usia 7-12 adalah
1.690.800 orang sedangkan anak yang sekolah Tahun 2014 di SD/MI usia 7-12
tahun berjumlah 1.582.419 siswa.
Berikut grafik Angka Partisipasi Murni SD/MI dari Tahun 2012 sampai
dengan Tahun 2014 :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 68
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 2
Capaian Kinerja APM SD/MI Tahun 2012-2014
Capaian Indikator Kinerja “APK SD/ MI (%)”,
Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja
“APK SD/MI”. Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 26
Capaian Kinerja APK SD/MI Tahun 2012-2014
Indi kator
Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%)
APK SD/MI
111.64 106,26 95,18 112.59 113 100,36 106.40 114,38 107,50
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi APK SD/MI Tahun 2014 mencapai 114,38 % dengan target
yang ditetapkan yaitu sebesar 106,40 % . Persentase pencapaian IKU ini adalah
107,50 %, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan
sebesar 7,88% . Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013
dan tahun 2014 kenaikannya mencapai 1,38% yaitu pada tahun 2013 realisasi
kinerja sebesar 113 % menjadi 114,38 pada tahun 2014.
93
93,1
93,2
93,3
93,4
93,5
93,6
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
APM SD/MI
93,26%
93,59%
93,26
%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 69
Laporan Kinerja (LK)
Dimana jumlah penduduk usia 7-12 adalah 1.690.800 orang sedangkan jumlah
siswa yang sekolah di SD/MI berjumlah 1.933.992 siswa. Berikut grafik Angka
Partisipasi Kasar SD/MI dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 :
Grafik 3
Capaian Kinerja APK SD/MI Tahun 2012-2014
Pencapaian realisasi kenaikan APM SD/MI sebesar 0,16 % dari target 93,59
% menjadi 93,75 dan APK SD/MI sebesar 7,88 % dari target 106,40 % menjadi
114,38 didukung dengan adanya beberapa kegiatan yang dapat menunjang
kenaikan APM dan APK SD/MI tersebut adalah :
1) Seleksi Calon Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) Jenjang SD
Tingkat Provinsi yang bertujuan a) Meningkatkan kemampuan Siswa
Sekolah Dasar (SD) di bidang Mata Pelajaran Matematika dan IPA, baik
dalam bentuk pemahaman maupun analisis sebagai salah satu upaya
peningkatan mutu pendidikan; b) Meningkatkan kemampuan daya saing
siswa SD dalam bidang akademik matematika dan IPA sekaligus
merupakan even tingkat Provinsi dalam hal evaluasi prestasi akademik
yang diharapkan dapat memotivasi siswa dan sekolah dalam
meningkatkan kualitasnya; c) Menjaring siswa-siswa terbaik dari jenjang
SD untuk menjadi peserta olimpiade sains tingkat nasional tahun 2014.
100
105
110
115
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
APK SD/MI
106,26%
113% 114,38%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 70
Laporan Kinerja (LK)
Sasaran kegiatan ini adalah Siswa-siswi terbaik jenjang SD hasil seleksi di
tingkat kabupaten/kotya tahun 2014 yang berasal dari 2 (dua) mata
pelajaran yang diperlombakan yaitu Bidang mata pelajaran Matematikan
dan IPA. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah a)Meningkatnya
kemampuan siswa SD di Provinsi Sumatera Utara dalam Bidang Mata
Pelajaran Matematika dan IPA; b) Meningkatnya motivasi siswa SD
dalam mengembangkan kapasitas intelektual dan kemampuan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi Prestasi yang dicapai pada Olimpiade
Sains Nasional (OSN) di Tingkat Nasional. Hasil yang dicapai pada kegiatan
OSN diTingkat Nasional adalah mendapat perolehan 2 (dua) Medali
Perunggu pada Bidang Matematika atas nama Valentino Iverson SD
Sutomo 1 Medan dan Gian Aristo Lim SD Sutomo 1 Medan serta Bidang
IPA mendapat perolehan 1 (satu) Medali Perunggu Atas Nama Juni
Fransisca Onggani SD Sutomo 1 Medan.
2) Lomba Seni Siswa SD Tingkat Provinsi yang bertujuan untuk : a)
Memberi motivasi peserta didik sekolah dasar untuk mengekspresikan
diri melalui lomba pidato bahasa indonesia, membuat gambar bercerita,
menyanyi tunggal, kriya anyam, cipta puisi dan melukis sesuai dengan
minat, bakat dan keterampilan yang dimilikinya; b) Memberikan wadah
bagi peserta didik sekolah untuk berkreasi, berinovasi dan
menumbuhkembangkan sportivitas yang merupakan bagian dari
pendidikan karakter; c) Menumbuhkan kemampuan bersosialisasi peserta
didik dan menemukan bibit-bibit seniman/seniwati. Sasaran yang dituju
adalah Siswa-siswi jenjang SD baik negeri maupun swasta.
Hasil yang dicapai melalui Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional
jenjang Sekolah Dasar Tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2014
terseleksi siswa-siswa yang berprestasi dalam bidang seni ditingkat
Provinsi yaitu :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 71
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
A. PIDATO BAHASA INDONESIA
1. Tama M. Lubis SD Harapan 1 Medan Medan Juara 1
2. Clarita A. Blasde Munthe SD RK 3 Sibolga Sibolga Juara 2
3. Cintia Sonya M. Pasaribu SD Santa Maria
Dolok Sanggul
Humbang
Hasundutan
Juara 3
4. Cindy Irana SDN 167648 Bajenis Tebing Tinggi Harapan 1
5. Khoirun Nida SDN 132406 Tj. Balai Tanjung Balai Harapan 2
6. Jamilah Br. Sitompul MIN Lopian Tapanuli Tengah Harapan 3
B. MEMBUAT GAMBAR
BERCERITA
1. Ananda Herfina Fitri SDN 132405 Tanjung
Balai
Tanjung Balai Juara 1
2 Vikram Totonafo Tel. SDN 070975 Gunung
Sitoli
Gunung Sitoli Juara 2
3. Diah Ayu Handini SD Budi Dharma Tebing Tinggi Juara 3
4. Yan C. Deo A. Sembiring SDN 173416 Pollung Humbang
Hasundutan
Harapan 1
5. Theo C. A. Siregar SD Methodist
Kabanjahe
Karo Harapan 2
6. Dominku D. Situngkir SD. St. Mikhael Samosir Harapan 3
C`. MENYANYI TUNGGAL SOLO
1. Vico Grady Sianipar SD Asisi Medan Medan Juara 1
2. Gian Ananta Samosir SD HKBP 2 Padang
Sidempuan
Padang Sidimpuan Juara 2
3. Bunga Gloria Purba SDN 50664 Lubuk Dalam
Langkat Juara 3
4. Clinton Pandapotan Lubis SD Sultan Hasanuddin
Labuhan Batu Utara Harapan 1
5. Ruhut Sion Simanjuntak SDN 112224 Kota Pinang
Labuhan Batu Selatan
Harapan 2
6. River Nahato SDN 0411 Pasar ujung Batu
Padang Lawas Harapan 3
D. KRIYA ANYAM
1. Nur Hamijah Siregar SDN 165730 Gunung Tua
Padang Lawas Utara Juara 1
2 Dedek Andriansyah SDN 165730 Tebing Tinggi
Tebing Tinggi Juara 2
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 72
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
3. Deni Firmansyah SDN 056008 Secanggang
Langkat Juara 3
4. Evrida Manalu SDN 084087 Kota Beringin
Labuhan Batu Harapan 1
5. Godang L. Sitanggang SDN 31 Sinbulan Samosir Harapan 2
6. Ilsawida SDN 044 Huta Bangun Jae
Mandailing Natal Harapan 3
E. PANTONIM
1. M. Farid effendi SD Harapan 1 Medan Medan Juara 1
2. Rishi Fahrezi
3. Chris Fernando Zega
SD Lentera Harapan Gunung Sitoli Juara 2 4. Dewi Natalia Zega
5. Jaka Al Rido SDN 106172 Tuntungan
Deli Serdang Juara 3 6. Dinda Tri Walri
7. Rafli Al Farizi Manurung SDN 132405 Tanjung
Balai Tanjung Balai Harapan 1 8. Arya Lesmana Chaniago
9. Michael M.T. Simamora SD Bona Pasogit
Sejahtera Toba Samosir Harapan 2 10. Gregorius M. Siboro
11. Dino Pratyoga SD PT MAI Padang Lawas Padang Lawas Harapan 3 12. Heru Gunawan
3) Lomba Olahraga Siswa SD Tingkat Provinsi yang bertujuan untuk;
a) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga; b)
Membina dan mempersiapkan olahragawan berprestasi pada tingkat
nasional maupun internasional sejak usia sekolah; c) Mengembangkan
jiwa sportivitas, kompetitif, rasa percaya diri, dan rasa tanggung jawab; d)
Mengembangkan budaya hidup sehat dan gemar berolahraga; e)
Menumbuhkembangkan nasionalisme dan cinta tanah air. Sasaran yang
dituju adalah Siswa –siswa SD dengan memperlombakan 6 cabang olah
raga yaitu Atletik, Tennis Meja, Bulu Tangkis, Volli Mini Putri, Catur dan
Karate.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 73
Laporan Kinerja (LK)
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ditingkat Provinsi adalah menghasilkan
peserta terbaik dalam tiap cabang olahraga yang dipertandingkan yaitu :
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
A. KARATE PUTRA
1. Dwi Thama P SDN 025281 Binjai Utara
Binjai Juara 1
2. Pisano Pederopa Silaen SDN 165719 Bajenis Tebing Tinggi Juara 2
3. Juan Prima Saragih SDN 091347 Tigarunggu
Simalungun Juara 3
4. Edria Gilang Raka S SDN 112137 Rantau Utara
Labuhan Batu Harapan 1
5. Abdullah Afif Damanik MIN Gelugur Darat II Medan
Medan Harapan 2
6. Reonaldo Goklas G SDN 102082 Bandar Khalifah
Serdang Bedagai Harapan 3
B. KARATE PUTRI
1. Lala Tantri Sagala SDN 056660 Kec. Selesai
Langkat Juara 1
2 Alya Sabina Muntasya SD Muhammadiyah 18 Sidorame
Medan Juara 2
3. Kristina Marta Nainggolan SDN 091288 Subaganding
Simalungun Juara 3
4. Risya Ayulia Putri P SDN 025973 Binjai Selatan
Binjai Harapan 1
5. Mutiara Octavia SDN 163092 Tebing Tinggi Kota
Tebing Tinggi Harapan 2
6. Thesa Pebrina Purba SDN 040449 Kabanjahe
Karo Harapan 3
C. CATUR PUTRA
1. Rizki Andrean SDN 116907 Pangkalan Lunang
Labuhan Batu Utara Juara 1
2. Abdul Aziz SDN 108 Aek Mata Mandailing Natal Juara 2
3. Aqil Munawar Rambe SDN 112221 Sei Berombang
Labuhan Batu Juara 3
4. Muhammad Habibi Lubis SDN 050726 Tanjung Pura
Langkat Harapan 1
5. M. Bryan Ananda P SDN 10623 Simalas Sipispis
Serdang Bedagai Harapan 2
6. Wira Yudha Ramadhan SDN 101110 Gunung Tua
Padang Lawas Utara Harapan 3
D. CATUR PUTRI
1. Rizki Trisnani SDN 105355 Pagar Merbau
Deli Serdang Juara 1
2 Indah Sari SDN 115458 Pangkalan Lunang
Labuhan batu Utara Juara 2
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 74
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
3. Annisa Lestari SDN 026560 Binjai Barat
Binjai Juara 3
4. Devi Fitri tarigan SDN 020267 Binjai Kota
Binjai Harapan 1
5. Mirhamah Azmi SDN 112153 Rantau Selatan
Labuhan Batu Harapan 2
6. Nabila Amelia Putri Nst SDN 017973 Kisaran Barat
Asahan Harapan 3
E. BULUTANGKIS TUNGGAL PUTRA
1. Erwin Syahputra SD Al ittihad Bilah Hulu
Labuhan Batu Juara 1
2. M. Reza Pahlevi SDN 101896 Kiri Hulu I
Deli Serdang Juara 2
3. Rudiansyah SD Muhammadiyah Sei Bamban
Serdang Bedagai Juara 3
4. Willyan Chandra SD R.A. Kartini Sei Rampah
Serdang Bedagai Harapan 1
5. Rifqi Alpha Raja SDN 014688 Sidomukti
Asahan Harapan 2
6. Arya Ananda Kusuma SDN 112166 Aek Nabara
Labuhan Batu Harapan 3
F. BULUTANGKIS TUNGGAL PUTRI
1. Rahmadani Rambe SDN 200402 Sabungan Jae
Padang Sidempuan Juara 1
2 Cut Nada Syifa Fauzi SD Diponegoro Kisaran
Asahan Juara 2
3. Fenni Nadia Simatupang SD Ulil Albab Siantar Timur
Pematang Siantar Juara 3
4. Widya Wulandari SDN 064011 Medan Deli
Medan Harapan 1
5. Natalia Natasha SD YP. Sutan Hasanuddin K
Labuhan Batu Utara Harapan 2
6. Keysha Aulia SDN 112169 Danau Bale B
Labuhan Batu Harapan 3
G. TENIS MEJA PUTRA
1. Abim Ananda SDN 101801 Deli Tua
Deli Serdang Juara 1
2. Muhammad Fadli SDN 010092 Kisaran Asahan Juara 2
3. MHd. Fahrijal Tanjung SDN 163081 Tebing Tinggi
Tebing Tinggi Juara 3
4. Muhammad Faisal SDN 112204 Cinta Makmur
Labuhan Batu Harapan 1
5. Rifqi Ngkim Masyhadi SDN 0015881 Gambus Laut
Batubara Harapan 2
6. Andri Biduman Rambe SDN 200117 Sadabuan
Padang Sidempuan Harapan 3
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 75
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
H. TENIS MEJA PUTRI
1. Sinta Kumala Dewi SDN 101801 Deli Tua
Deli Serdang Juara 1
2 Liza Annisa SDN010163 Suka Maju
Batubara Juara 2
3. Putri Syabila Hidayat SDN 116262 Kp. Gerojokan
Labuhan Batu Utara Juara 3
4. Bunga Kinanti SDN056646 Sesirah Hal
Langkat Harapan 1
5. Marisha Pratiwi SDN 064011 Mabar Medan Harapan 2
6. Putri Amalia SDN 165717 Padang Hulu
Tebing Tinggi Harapan 3
I. ATLETIK PUTRA
1. Kusdi Syahputra SDN 118385 Pinggir Jati
Juara 1
2. Khairul Azmi SDN 050586 Tanjung Jati
Juara 2
3. Chandra Pratama SDN 064011 Medan Deli
Juara 3
4. Ardiansyah SDN 106196 Galang Harapan 1 5. Muhammad Hadengganan SDN 200301
Batunadua Harapan 2
6. Rizki Maulana SDN 064011 Medan Deli
Harapan 3
J. ATLETIK PUTRI
1. Suryana Putri Aruan SDN 118385 Pinggir Jati
Juara 1
2 Nur Afsah SDN 118385 Pinggir Juara 2
3. Tasya Roliana Sari SDN 104206 Sei Rotan
Juara 3
4. Tania Roliana Dewi SDN 104206 Sei Rotan
Harapan 1
5. Isni Nadhila SDN 064011 Medan Deli
Harapan 2
6. Ananda Rahmawati SDN 064011 Medan Deli
Harapan 3
K. VOLLI MINI BEREGU PUTRI
1. Putri Indah Lestari
SD 064011 Medan
Deli
Juara 1
2. Amanda Hartati
3. Ulfatun Khoirun Nisa 4. Dewi Fahra Diva
5. Triska Alfira
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 76
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
1. Nur Adidna SDN 01973 Kisaran Kota
Asahan Juara 2
2.
Uswatun Hasanah M SDN 017961 Pulau Rakyat Tua
3. Fanny Aprilia SDN 017137 Pulau Rakyat
4. Dinda Ulfa Safitry SDN 017137 Pulau Rakyat
5. Tasyaufi Mayleni Hakim SDN 010057 Bunut 1. Feby Yolanda
SDN 112146 Bilah Barat
Labuhan Batu Juara 3
2. Anis Sasena
3. Rika Putri Amanda
4. Mitra Dwi Lestar
5. Marisa Haristita
1. Noviyanti D. Ramdani SDN 200508 Sihitang
Padang Sidempuan Harapan 1
2.
Winda Juli Pertiwi Srg SDN 200212 Sayur Matinggi
3. Lovely Oudi Zulkifli SDN 200508 Sihitang
4. Tata Nurhaliza SDN 200508 Sihitang
5. Tiara Indrayani SDN 200508 Sihitang
1. Ernawati SDN 116262 Kp. Gerojakan
Labuhan Batu Utara Harapan 2
2.
Nora Angelina P SDN 117864 Suka Bangsa
3. Wahyu Diana SDN 117864 Suka Bangsa
4. Ferra Damayanti SDN 118385 Pinggir Jati
5. Sri Fadhillah Ramdani SDN 117864 Suka Bangsa
1. Dilla Dizil Fitri Siregar
SDN 132406 Tj. Balai Selatan
Tanjung Balai Harapan 3 2. Anggita Putri Panjaitan
3. Wina Febi D. Putri 4. Sarah Annisa Putri
5. Damara Kartikasari S
Sedangkan hasil yang diperoleh pada Lomba Olimpiade Olahraga SD
Tingkat Nasional adalah : 1) Cabang Senam mendapat perolehan 1 (satu)
Medali Perunggu atas nama Stevany Olivia Siregar dari SDN 0607091 Kota
Medan; 2) Cabang Karate mendapat perolehan 2 (dua) Medali Perunggu atas
nama Dwi Thama P dari SDN 025281 Binjai Utara dan Lala Tantri Sagala
dari SDN 0566000 Padang Brahrang Langkat:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 77
Laporan Kinerja (LK)
3) Cabang Kid’s Atletics mendapat perolehan 4 (empat) Medali Perunggu atas
nama Kusdi Syah Putra SDN 118385 Pinggir Jati Labuhan Batu Utara,
Khairul Azmi SDN 050586 Tanjung Jati Langkat dan Suryana Putri Aruan
SDN 118385 Pinggir Jati Labuhan Batu Utara serta Nur Afsah SDN SDN
118385 Pinggir Jati Labuhan Batu Utara.
4) Pembinaan dan Pembekalan Calon Peserta Olimpiade Olahraga Dan Seni
(O2SN) Tingkat Nasional Jenjang SD yang bertujuan; a) Meningkatkan rasa
percaya diri dan motivasi peserta SD untuk dapat berprestasi setinggi mungkin; b)
Menjalin persaudaraan diantara siswa peserta SD yang berasal dari berbagai
daerah di Provinsi Sumatera Utara sehingga terbina kebersamaan antara siswa
pesertaMenciptakan kerjasama tim yang solid pada lomba yang dilakukan secara
beregu sehingga terjalin keterpaduan diantara peserta; c) Memperluas wawasan
dan pengetahuan peserta mengenai teknik dan strategi terbaik dalam menghadapi
O2SN SD Tingkat Nasional melalui materi yang akan disampaikan oleh para
narasumber. Sasaran yang akan dicapai adalah Siswa-siswa SD yang terseleksi dari
lomba O2SN.
Capaian Indikator Kinerja “APK SMP/MTs ”, Tingkat ketercapaian sasaran
strategis ini dilihat melalui indikator kinerja “APK SMP/MTs”. Adapun tingkat
pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 27
Capaian Kinerja APK SMP/MTs Tahun 2012-2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%)
APK
SMP/Mts
95,71 88,55 92,52 105,01 88,55 81,47 90,05 101,22 112,40
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 78
Laporan Kinerja (LK)
Realisasi APK SMP/MTs Tahun 2014 mencapai 101.22% dengan target
yang ditetapkan yaitu sebesar 90.05 % . Persentase pencapaian IKU ini adalah
112.40%, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan
sebesar 1,17% . Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan
tahun 2014 kenaikannya mencapai 2,67% yaitu pada tahun 2013 realisasi
kinerja sebesar 88,55 % menjadi 101,22 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah penduduk usia 13-15 Tahun adalah 811.600 orang
sedangkan jumlah siswa yang sekolah di SMP/MTs berjumlah 821.528 siswa.
Berikut grafik Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs dari Tahun 2012 sampai dengan
Tahun 2014 :
Grafik 4
Capaian Kinerja APK SMP/MTs Tahun 2012-2014
Capaian Indikator Kinerja “APM SMP /MTs (%)”,
Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja “APK
SMP/MTs”. Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagaimana tertera pada
Tabel berikut :
80
85
90
95
100
105
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
APK SMP/MTs
88,55% 88,55%
101,22%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 79
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 28
Capaian Kinerja APM SMP/MTs Tahun 2012-2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%)
APM
SMP/MTs 74,29 70,51 94,91 97,52 70,51 72,30 72,23 80,90 112
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi APM SMP/MTs Tahun 2014 mencapai 80,90 % dengan target
yang ditetapkan yaitu sebesar 72,23 % . Persentase pencapaian IKU ini adalah
112%, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan
sebesar 9,67 %. Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013
dan tahun 2014 kenaikannya mencapai 10,39% yaitu pada tahun 2013
realisasi kinerja sebesar 70,51 % menjadi 80,90 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah penduduk usia 13-15 Tahun adalah 811.600 orang
sedangkan jumlah siswa usia 13-15 tahun yang sekolah di SMP/MTs berjumlah
656.573 siswa. Berikut grafik Angka Partisipasi Murni SMP/MTs dari Tahun
2012 sampai dengan Tahun 2014 :
Grafik 5
Capaian Kinerja APM SMP/MTs Tahun 2012-2014
65
70
75
80
85
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
APM SMP/MTs
70,51% 70,51%
80,90%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 80
Laporan Kinerja (LK)
Pencapaian realisasi kinerja dari APM SMP/MTs sebesar 80,90 9,67%
melibihi dari dari target sebesar 72,23% dengan kenaikan sebesar 9,67% dan
Terget APK SMP/MTs sebesar 106,40 dengan realisasi kinerja sebesar 114,38%
dengan kenaikan sebesar 1,17 % , hal ini karena didukung dengan adanya
beberapa kegiatan yang dapat menunjang kenaikan APM dan APK SMP/MTs
tersebut adalah :
1) Pembinaan dan Pembekalan Calon Peserta Olimpiade Olahraga Dan
Seni (O2SN) Tingkat Nasional Jenjang SMP yang bertujuan untuk ; a)
Memantapkan mental, meningkatkan kreatifitas dan strategi peserta; b)
Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi peserta O2SN Sekolah
Menengah Pertama (SMP) untuk dapat berprestasi setinggi mungkin; c)
Menjalin persaudaraan diantara siswa peserta O2SN SMP yang berasal
dari berbagai daerah di Provinsi Sumatera Utara sehingga terbina
kebersamaan antara siswa peserta; d) Menciptakan kerjasama tim yang
solid pada lomba yang dilakukan secara beregu sehingga terjalin
keterpaduan diantara peserta; e) Memperluas wawasan dan pengetahuan
peserta mengenai tekni dan strategi dalam menghadapi O2SN SMP Tingkat
Nasional melalui materi yang akan disampaikan oleh para narasumber.
Sasaran kegitan ini adalah siswa-siswa SMP yang terseleksi dari lomba
O2SN. Hasil yang dicapai didalam kegiatan ii adalah menghasilkan peserta
terbaik ditingkat nasional.
2) Seleksi Calon Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) Jenjang SMP
Tingkat Provinsi yang bertujuan untuk; a) Meningkatkan kemampuan
SMP di bidang Mata Pelajaran Matematika, IPA (Biologi, Fisika) dan IPS,
baik dalam bentuk pemahaman maupun analisis sebagai salah satu upaya
peningkatan mutu pendidikan; b) Meningkatkan kemampuan daya saing
siswa SMP dalam bidang akademik Matematika, IPA (Biologi, Fisika) dan
IPS sekaligus merupakan even tingkat Provinsi dalam hal evaluasi prestasi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 81
Laporan Kinerja (LK)
akademik yang diharapkan dapat memotivasi siswa dan sekolah dalam
meningkatkan kualitasnya; c) Menjaring siswa-siswa terbaik dari jenjang
SMP untuk menjadi peserta olimpiade sains tingkat nasional tahun 2014.
Sasaran kegitan ini adalah siswa-siswi jenjang SMP, SMP Terbuka, SD-SMP
satu atap baik negeri maupun swasta. Adapun hasil yang dicapai dari
kegiatan inin adalah; a) Meningkatnya kemampuan siswa SMP di Provinsi
Sumatera Utara dalam Bidang Matematika, IPA (Biologi, Fisika) dan IPS; b)
Meningkatnya motivasi siswa SMP dalam mengembangkan kapasitas
intelektual dan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Lomba Seni Siswa SMP Tingkat Provinsi yang bertujuan untuk; a)
Menggali dan melestarikan seni dan budaya bangsa indonesia yang
tersebar di 34 provinsi; b) Membina dan mengingatkan kreativitas siswa
dalam bidang seni dan sastra; c) Menanamkan dan membina apresiasi seni
dan sastra, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada
budaya bangsa; d) Mengembangkan sikap kompetitif dalam diri siswa
yang berwawasan global. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi jenjang
SMP baik negeri maupun swasta. Hasil yang dicapai dari Festival dan
Lomba Seni Siswa Nasional jenjang Sekolah Menengah Pertama Tingkat
Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 adalah terseleksi siswa-siswa yang
berprestasi dalam bidang seni.
4) Lomba Olahraga Siswa SMP Tingkat Provinsi yang bertujuan
untuk ; a) Meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa SMP terhadap
bidang olahraga; b) Meningkatkan kecakapan kolaboratif dan kooperatif
para siswa SMP; c) Meningkatkan kesehatan jasmani siswa; d)
Meningakatkan mutu akademis siswa; e) Menciptakan kondisi kompetitif
secara sehat; f) Melatih sportivitas dan tanggungjawab; g)
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam olahraga; h) Meningkatkan
persatuan dan kesatuan antara siswa seluruh Indonesia. Hasil yang dicapai
dari kegiatan ini adalah terseleksinya dan terpilihnya siswa SMP terbaik
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 82
Laporan Kinerja (LK)
dari Provinsi Sumatera Utara sebagai peserta Olimpiade Olah Raga Siswa
di Tingkat Nasional dengan pemenang sebagai berikut :
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
A. KARATE PUTRA
1. Lutfi Ade Wirtansyah SMPN 20 Medan Marelan
Medan Juara 1
2. Kaisar Anugerah Amin S. SMPN 1 Kisaran Asahan Juara 2 3. Rizky Lawyer Napitupulu SMP Methodist Binjai
Kota Binjai Juara 3
4. Sabri Vendi Damanik SMPN1 Purba Simalungun Harapan 1
5. Agus Surya Hidayat SMPN 1 Stabat Langkat Harapan 2
6. Jhon Piter P. Butarbutar SMPN2 Padan Sidempuan
Padang Sidempuan Harapan 3
B. KARATE PUTRI
1. Lutfi Ade Wirtansyah SMPN 20 Medan Marelan
Medan Juara 1
2 Kaisar Anugerah Amin S. SMPN 1 Kisaran Asahan Juara 2 3. Rizky Lawyer Napitupulu SMP Methodist Binjai
Kota Binjai Juara 3
4. Sabri Vendi Damanik SMPN1 Purba Simalungun Harapan 1
5. Agus Surya Hidayat SMPN 1 Stabat Langkat Harapan 2
6. Jhon Piter P. Butarbutar SMPN2 Padang Sidempuan
Padang Sidempuan Harapan 3
C. CATUR PUTRA
1. Eikel Suranta Sembiring SMP St. Maria Kabanjahe
Karo Juara 1
2. Devin Larson SMP Methodist 2 Medan
Medan Juara 2
3. Wahyudin SMPN 4 Tanjung Tiram
Batu Bara Juara 3
4. T. Mhd. Faqih Rahman SMPN 2 Tanjung Balai
Tanjung Balai Harapan 1
5. Amsal Frans Harapenta S SMP Cinta Rakyat 1 Siantar Selatan
Pematang Siantar Harapan 2
6. Tri Ramadhan Nasution SMPN 3 Tebing Tinggi Kota
Tebing Tinggi Harapan 3
D. CATUR PUTRI
1. Adinda Triana SMPN1 Padang Bolak Padang Lawas Utara Juara 1
2 Irene Johanna SMP Methodist Charles Wesley
Medan Juara 2
3. Michara Ghida Mollie SMPN 1 Kota Pinang Labuhan Batu Selatan
Juara 3
4. Laras Joefanny SMPN 1 Delitua Deli Serdang Harapan 1
5. Venny Putri Nadeak SMPN 1 Pakkat Humbang Hasundutan
Harapan 2
6. Elsa Febrina Siahaan SMPN 5 Datuk Bandar
Tanjung Balai Harapan 3
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 83
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
E. BULUTANGKIS TUNGGAL PUTRA
1. Bobby Alfiero R. Hardja SMN 27 Medan Medan Juara 1
2. Thiery Henry Phanestu SMP Methodist Pematang Siantar
Pematang Siantar Juara 2
3. Aldy Prassetia SMP Nur Azizi Tanjung Morawa
Deli Serdang Juara 3
4. Azida William V. Sitorus SMPN 2 Kisaran Asahan Harapan 1
5. Iwan efendi SMPN 7 Padang Hilir Tebing Tinggi Harapan 2
6. Jerniman David S. Laoli SMPN Gido Nias Harapan 3
F. BULUTANGKIS TUNGGAL PUTRI
1. Nova Sesarina Sembiring SMPN 1 Pancurbatu Deli Serdang Juara 1
2 Azinar Modi SMPN 2 Medan Medan Juara 2
3. Siti Fadhila Andrayani SMPN 2 Tebing Tinggi Kota
Tebing Tinggi Juara 3
4. Chici Damayanti SMPN 1 Torgamba Labuhan Batu Selatan
Harapan 1
5. Renita Handayani Br. S SMPN 1 Tanjung Balai Selatan
Tanjung Balai Harapan 2
6. Raudhotul Falah Rambe SMP Sultan Hasanuddin Aek kanopan
Labuhan Batu Utara Harapan 3
G. RENANG PUTRA
1. Jeico Muaro Sibarani SMPN 1 Medan Medan Juara 1
2. Erian Arief Pratama SMPN 3 Tanjung Morawa
Deli Serdang Juara 2
3. Wahyu Adha SMPN 2 Tanjung Balai
Tanjung Balai Juara 3
4. Kelvin LO SMP F.Tandean Tebing Tinggi
Tebing Tinggi Harapan 1
5. Alberwyk Nusabel Nainggolan
SMPN 6 kisaran Asahan Harapan 2
6. Aaron Felix Hasibuan SMP Tunas Harapan Mandiri
Labuhan Batu Harapan 3
H. RENANG PUTRI
1. Annisa Putri SMP 2 Hikmatul Fadhillah Medan
Medan Juara 1
2 Febry Tiarma Tambunan SMPN 4 Binjai Binjai Juara 2
3. Hanisyah Irani Lubis SMPN 3 Kisaran Asahan Juara 3
4. Yosepha Yesika Panjaitan SMPN 4 Balige Toba Samosir Harapan 1
5. Annisa Dwi Adila SMPN 1 Percut Sei Tuan
Deli Serdang Harapan 2
6. Syalla Tora SMPN 3 Rantau Utara
Labuhan Batu Harapan 3
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 84
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA SEKOLAH KABUPATEN/KOTA KETERANGAN
I. ATLETIK PUTRA
1. Yudi Pratama SMP Islamiyah Hessa Air Genting
Asahan Juara 1
2. Mustofah Hafifi SMPN 6 Padangbolak Padang Lawas Utara Juara 2
3. Aldi Musadiq SMPN 5 Tanjung Balai
Tanjung Balai Juara 3
4. Heri Chandra Hasugian SMPN 1 Parlilitan Humbang Hasundutan
Harapan 1
5. Indra Andrian Syahputra SMPN 9 Binjai Binjai Harapan 2 6. M. Yusri Ramadhan SMPN 2 Tanjung
Tiram Batu Bara Harapan 3
J. ATLETIK PUTRI
1. Epiariani Br Tarigan SMP Masehi Sibirubiru
Deli Serdang Juara 1
2 Desi Dornauli Br Lubis SMP RK Bintang Timur Rantau Prapat
Labuhan Batu Juara 2
3. Putri Hartaini SMPN 6 Kisaran Asahan Juara 3
4. Miranda Pradina SMPN 2 Satap Batang Serangan
Langkat Harapan 1
5. Siska Aminah SMP Nasional Deli Serdang Harapan 2
6. Mawadara Rahman SMPN 1 Tanjung Balai
Tanjung Balai Harapan 3
Capaian Indikator Kinerja “Angka kelulusan SD/ MI (%)”,
Peningkatan kelulusan SD/MI untuk mendukung tuntasnya Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9 (sembilan) Tahun. Tingkat ketercapaian sasaran
strategis ini dilihat melalui indikator kinerja “Angka kelulusan SD/MI. Adapun
tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 29
Capaian Kinerja Angka Kelulusan SD/MI Tahun 2012-2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%) Target Reali sasi
(%)
Angka Kelulusan
SD/MI 100 100 100 100 100 100 99,60 100 100,40
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 85
Laporan Kinerja (LK)
Realisasi Angka kelulusan SD/MI Tahun 2014 mencapai 100 % dengan
target yang ditetapkan yaitu sebesar 99,60% . Persentase pencapaian IKU ini
adalah 100,40 %, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi
kenaikan sebesar 0,40 %. Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja
tahun 2013 dan tahun 2014 sama yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja
sebesar 100 % dan 100 % pada tahun 2014. Dimana jumlah siswa SD/MI yang
mengikuti ujian akhir sekolah adalah berjumlah 288.626 siswa sedangkan
jumlah siswa SD/MI yang lulus berjumlah 288.626 siswa
Capaian Indikator Kinerja “Angka kelulusan SMP/ MTs (%)”,
Peningkatan kelulusan SMP/MTs untuk mendukung tuntasnya Wajib Belajar
Pendidikan Dasar 9 (sembilan) Tahun. Tingkat ketercapaian indikator kinerja
“Angka kelulusan SMP/MTs, pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 30
Capaian Kinerja Angka Kelulusan SMP/MTs Tahun 2012-2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tar get
Real isasi
(%) Tar get
Reali sasi
(%) Tar get
Reali sasi
(%)
Angka Kelulusan SD/MI 100 99,87 99,87 100 99,68 99,68 100 99,92 99,92
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi Angka kelulusan SMP/MTs Tahun 2014 mencapai 99,92 %
dengan target yang ditetapkan yaitu sebesar 100% . Persentase pencapaian
IKU ini adalah 99,92 %, dimana perbandingan antara target dan realisasi tidak
mencapai target yang diinginkan yaitu sebesar 0,08% . Sedangkan
perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan tahun 2014 kenaikannya
mencapai 0,24% yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja sebesar 99,368 %
menjadi 99, 92 % pada tahun 2014. Dimana jumlah siswa SMP/MTs yang
mengikuti ujian akhir sekolah adalah berjumlah 249.290 siswa sedangkan
jumlah siswa SMP/MTs yang lulus berjumlah 249.083. siswa
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 86
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinejra “Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK
(%)”, Program pendidikan menengah dan Program Pendidikan Menengah
Kejuruan diarahkan untuk meningkatkan akses ketersediaan dan keterjangkauan
layanan pendidikan menengah dan terus meningkatkan kualitas lulusan yang
dihasilkan, relevansi dan berkesetaraan. Dengan program ini diharapkan akan
meningkatkan Angka Partisipasi Kasar pendidikan menengah dan menghasilkan
lulusan yang berkualitas. Program ini dilaksanakan untuk mendukung tujuan
strategisTingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator
kinerja “APK SMA/MA/SMK”. Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 31
Capaian Kinerja APK SMA/MA/SMK Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tar get
Realisasi
(%) Target Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
APK SMA/MA/
SMK 86,29 80,58 93,38 89,99 80,58 89,55 82,92 86,74 106,41
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi APK SMA/MA/SMK Tahun 2014 mencapai 86,74 % dengan
target yang ditetapkan yaitu sebesar 82,92 %. Persentase pencapaian IKU ini
adalah 106,41%, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi
kenaikan sebesar 3,82 % . Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja
tahun 2013 dan tahun 2014 kenaikannya mencapai 6,16% yaitu pada tahun
2013 realisasi kinerja sebesar 80,58 % menjadi 86,74 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah penduduk usia 16-18 Tahun adalah 788.600 orang
sedangkan jumlah siswa yang sekolah di SMA/MA/SMK berjumlah 684.052
siswa. Berikut grafik Angka Partisipasi Kasar SMA/MA/SMK dari Tahun 2012
sampai dengan Tahun 2014 :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 87
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 6
Capaian Kinerja APK SMA/MA/SMK Tahun 2012-2014
Capaian Indikator Kinerja “APM SMA/MA/SMK (%)”,Tujuan utama yang
diharapkan untuk pencapaian sasaran strategis meningkatnya APM SMA/MA/SMK
adalah meningkatnya akses pendidikan menengah. Tingkat ketercapaian sasaran
strategis ini, dilihat melalui IKU “APM SMA/MA/SMK”. Adapun tingkat pencapaian
IKU tersebut adalah sebagai berikut.:
Tabel 32 Capaian Kinerja APM SMA/MA/SMK Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tar get
Realisasi
(%) Target Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
APM SMA/MA/
SMK 71,59 60,02 83,84 74,59 63,01 84,48 64 64,36 100,56
Sumber : Dinas Pendidkan Provinsi Sumatera Utara
Realisasi APM SMA/MA/SMK Tahun 2014 mencapai 64,36 % dengan target
yang ditetapkan yaitu sebesar 64 %. Persentase pencapaian IKU ini adalah
100,56%, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan
sebesar 0,36 %. Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan
tahun 2014 kenaikannya mencapai 1,35 % yaitu pada tahun 2013 realisasi
76
78
80
82
84
86
88
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
APK SMA/MA/SMK
80,58%
86,74%
80,58%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 88
Laporan Kinerja (LK)
kinerja sebesar 63,01 % menjadi 64,36 % pada tahun 2014. Dimana jumlah
penduduk usia 16-18 Tahun adalah 788.600 orang sedangkan jumlah siswa usia
16-18 tahun yang sekolah di SMA/MA/SMK berjumlah 507.566 siswa,
Perbandingan APK Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK dari Tahun
2012 sampai dengan Tahun 2014 dapat dilihat pada Grafik di bawah ini :
Grafik 7
Capaian Kinerja APM SMA/MA/SMK Tahun 2012-2014
Capaian Indikator Kinerja “Angka kelulusan SMA/MA/SMK (%)”,
Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja
“Angka Kelulusan SMA/MA/SMK”. Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 33 Capaian Kinerja Angka Kelulusan SMA/MA/SMK Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Realisasi
(%) Tar get
Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
Angka Kelulusan SMA/MA/
SMK
90,60 99,87 110,23 90,60 99,88 110,24 90,60 99,72 110,07
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
56
58
60
62
64
66
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
APM SMA/MA/SMK
60,02%
63,01%
64,36%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 89
Laporan Kinerja (LK)
Realisasi indikator Angka Kelulusan SMA/MA/SMK Tahun 2014 mencapai 99,72%
dengan target yang ditetapkan yaitu sebesar 90,60 % . Persentase pencapaian IKU
ini adalah 110,07 %, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi
kenaikan sebesar 0,12% . Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun
2013 dan tahun 2014 penurunan sebesar 0,16% yaitu pada tahun 2013 realisasi
kinerja sebesar 99,88 % menjadi 99,72 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah peserta Ujian Nasional Tahun 2014 adalah 203.309 siswa
sedangkan jumlah siswa yang lulus di SMA/MA/SMK berjumlah 202.748 siswa,
dengan ketentuan siswa SMA/MA yang terdaftar berjumlah 119.315 dengan
kelulusan sebesar 118.802 siswa sedangkan siswa SMK yang terdaftar berjumlah
83.994 siswa dengan kelulusan sebesar 83.946 siswa.
Untuk mencapai kinerja dari peningkatan APM dan APK SMA/MA/SMK, dan
Angka kelulusan SAMA/MA/SMK tahun 2014 ini didukung dari beberapa kegiatan
yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Bidang
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi yaitu :
1) Lomba Pidato dan Debat Bahasa Inggris Tingkat SMA Negeri/Swasta
yang bertujuan untuk :
a) Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris lisan, dan menciptakan
kompetisi yang sehat antar siswa;
b) Meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan analitis,
sehingga siswa mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional;
c) Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat
secara logis dan sistematis. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswa
SMA Negeri dan Swasta dari 33 Kabupaten Kota se-Provinsi Sumatera
Utara sebanyak 3 (tiga) orang per kabupaten/kota ditambah 1
(satu)orang pendamping yang kesemuanya berjumlah 99 siswa dan 33
pendamping.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 90
Laporan Kinerja (LK)
Hasil yang dicapai sSetelah melalui penilaian dari dewan juri yang ditunjuk
maka didapat utusan yang akan menjadi Duta Provinsi Sumatera Utara di
tingkat Nasional yaitu dari Kabupaten Karo atas nama HANA SERBINA Br.
SEMBIRING, RIVANTI Br. TARIGAN, HARIZKHA VALENTINE, yang berasal
dari SMA Negeri 1 Kabanjahe Kabupaten Karo;
2) Lomba Pidato dan Debat Bahasa Indonesia Tingkat SMA Negeri/Swasta
yang bertujuan untuk; a) Meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia
lisan, dan menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa; b) Meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, sehingga siswa mampu
bersaing di tingkat nasional maupun internasional; c) Mengembangkan
kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat secara logis dan
sistematis. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswa SMA Negeri dan Swasta
dari 33 Kabupaten Kota se-Provinsi Sumatera Utara sebanyak 3 (tiga) orang
per kabupaten/kota ditambah 1 (satu)orang pendamping yang kesemuanya
berjumlah 99 siswa dan 33 pendamping. Hasil yang dicapai setelah melalui
penilaian dari dewan juri yang ditunjuk maka didapat utusan yang akan
menjadi Duta Provinsi Sumatera Utara di tingkat Nasional yaitu dari
Kabupaten Karo atas nama HANA SERBINA Br. SEMBIRING, RIVANTI Br.
TARIGAN, HARIZKHA VALENTINE, yang kesemuanya berasal dari SMA
Negeri 1 Kabanjahe Kabupaten Karo. Untuk Data Juara selengkapnya adalah
:
NO. NAMA ASAL SEKOLAH KABUPATEN
KOTA JUARA
1 HANA SERBINA Br. SEMBIRING
SMA NEGERI 1 KABAN JAHE
KARO 1
2 RIVANTI Br. TARIGAN SMA NEGERI 1 KABAN JAHE
KARO 1
3 HARIZKHA VALENTINE SMA NEGERI 1 KABAN JAHE KARO 1 4 FADIL WIJAYA SMA NEGERI 1
STABAT LANGKAT 2
5 SARAH MELISA SMA NEGERI 1 STABAT
LANGKAT 2
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 91
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA ASAL SEKOLAH KABUPATEN KOTA
JUARA
6 INTAN ALVIANTY AGUSTINA
SMA NEGERI 1 STABAT
LANGKAT 2
7 NADIA SALSABILA SMA SHAFIYYATUL AMALIYYAH
MEDAN 3
8 AWI TIFANI MAYANDISA HARAHAP
SMA SHAFIYYATUL AMALIYYAH
MEDAN 3
9 UMMI RAHIMAH POHAN SMA SHAFIYYATUL AMALIYYAH
MEDAN 3
10 FERRY IRAWAN SMA S TRIRATNA SIBOLGA
SIBOLGA 4
11 NANDA PUTRI MARDIANA SINAGA
SMA NEGERI 1 SIBOLGA
SIBOLGA 4
12 RIZKITHA MARTONO PUTRI
SMA NEGERI 3 SIBOLGA
SIBOLGA 4
3) Seleksi Olimpiade Sains SMA Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang bertujuan
untuk;
a) Menumbuh kembangkan peserta dan siswa-siswi SMA pada umumnya untuk
lebih berbudaya kompetitif, jujur, berpikir kritis, cinta iptek, dan mampu
menerapkan “problem solving” dalam proses pembelajaran di sekolah;
b) Untuk mendapatkan siswa-siswi pemenang/juara Olimpiade Sains SMA
tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 yang selanjutnya menjadi utusan
Provinsi sumatera Utara pada Olimpiade Sains Nasional Tahun 2014 di
Mataram Nusa Tenggara Barat pada tanggal 1 s.d. 7 September 2014;
c) Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan siswa dalam rangka
mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Sasaran kegiatan ini adalah 27
(dua puluh tujuh) Siswa SMA Negeri dan Swasta terdiri dari 3 siswa dari
masing masing 10 (sepuluh) mata lomba dari 33 Kabupaten Kota se-Provinsi
Sumatera Utara ditambah 3 (tiga) pendamping/ kabupaten kota yaitu Bidang
studi Matematika, Bidang studi Fisika, Bidang studi Kimia, Bidang studi
Biologi, Bidang studi Komputer, Bidang studi Astronomi, Bidang studi
Ekonomi, Bidang studi Kebumian, Bidang studi Geografi.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 92
Laporan Kinerja (LK)
4) Lomba Seni Siswa SMA Tingkat Provinsi yang bertujuan untuk;
a) Memberikan pengalaman berkopetensi dengan menjunjung tinggi nilai
kejujuran untuk mencapai prestasi tertinggi bidangnya;
b) Membina dan meningkatkan dan apresiasi siswa terhadap bidang seni yang
berakar pada budaya bangsa;
c) Mempererat persahabatan, persatuan dan kesatuan bangsa sesama siswa
Indonesia yang berasal dari berbagai karakter dengan tingkat keterampilan
dan budaya yang berbeda;
d) Turut berkontribusi terhadap pengembangan industri parawisata dan ekonomi
kreatif. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswa SMA Negeri dan Swasta dari 33
Kabupaten Kota se-Provinsi Sumatera Utara sebanyak 14 (empat belas) orang per
kabupaten/kota ditambah 2 (dua) orang pendamping yang kesemuanya berjumlah
528 (lima ratus delapan) orang. Hasil yang dicapai Setelah melalui penilaian dari
dewan juri yang ditunjuk maka didapat pemenang yang akan menjadi Duta Provinsi
Sumatera Utara untuk mengikuti Festival Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional yaitu :
BIDANG LOMBA NAMA ASAL SEKOLAH KABUPATEN
KOTA Seni Baca Ouisi Bernike R.S Femene
Zega SMAN 1 Gunung Sitoli
Gunung Sitoli
Seni Cipta Puisi Hanisah Putri SMAN 1 Kota Pinang
Labuhan Batu Selatan
Seni Desain Poster Putra
Artha Providensia Gulo SMAN 3 Gunung Sitoli
Gunung Sitoli
Seni Desain Poster Putri
Jessica Chandra SMA Chandra Kusuma
Medan
Seni Drama/Teater
Nadya Shafira. K SMAN 4 Medan Medan
BIDANG LOMBA NAMA ASAL SEKOLAH KABUPATEN
KOTA Seni Drama/Teater
Maria Meideline. S SMAN 4 Medan Medan
Seni Drama/Teater
Johanes Kreitiadi. T SMAN 4 Medan Medan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 93
Laporan Kinerja (LK)
BIDANG LOMBA NAMA ASAL SEKOLAH KABUPATEN
KOTA Seni Drama/Teater
Febri Muhayarani SMAN 4 Medan Medan
Seni Drama/Teater
Nurul Zahira. P SMAN 4 Medan Medan
Seni Drama/Teater
Muhammad harisan SMAN 4 Medan Medan
Seni Film Pendek Richard Shanahan Simba
SMA Chandra Kusuma
Medan
Seni Film Pendek Rizon Lazarus Sinaga SMA Chandra Kusuma
Medan
Seni Kriya Putra Dimas Lerian SMAN 1 Medan Medan Seni Kriya Putri Stefani Miranda Duha SMAN 1 Gunung
Sitoli Gunung Sitoli
Seni Tari Berpasangan
Riza Hermawan SMAN 1 Rantau Utara
Labuhan Batu
Seni Tari Berpasangan
Raja Syahputra SMAN 1 Rantau Utara
Labuhan Batu
Seni Vocal Solo Putra
Muhammad Abrar SMAN 2 Tebing Tinggi
Tebing Tinggi
Seni Vocal Solo Putri
Adiani Puspaidah Bu’ulolo
SMA Pemda 1 Gunung Sitoli
Gunung Sitoli
Hasil yang diperoleh pada Lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA Tingkat
Nasional adalah :
1) Mendapat perolehan 1 (satu) Medali Emas atas nama Toby Rufeo SMAS Sutomo
1 Medan pada Bidang Study Astronomi;
2) Mendapat perolehan 4 (empat) Medali Perak atas nama Prabowo SMAS 1
Sutomo Medan dan Ragil Al Badrun Pasaribu SMAN 1 Sibolga pada Bidang
Studi Komputer serta Indra Megah Setiawan Harahap MAS Darul Mursyd dan
Yovita tisarda Febriani pada Bidang Studi Ekonomi
3) Mendapat perolehan 3 (tiga ) Medali Perunggu atas nama Ryan Eka Cahaya
SMAS Sutomo 1 Medan Bidang Studi Fisiks, Haris Munawar Lubis SMAS
Unggulan CT Foundation pada Bidang Studi Kimia dan Brian Yaputra SMAS
Sutomo 1 Medan pada Bidang Studi Astronomi.
Lomba Olahraga Siswa SMA Tingkat Provinsi yang bertujuan untuk;
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 94
Laporan Kinerja (LK)
a) Menumbuh kembangkan iklim kompetisi yang sehat di lingkungan peserta
didik jenjang pendidikan menengah di tingkat Sekolah, Kabupaten/Kota,
Provinsi, dan Nasional;
b) Menjaring peserta didik unggul pada jenjang pendidikan menengah dalam
bidang Olahraga untuk disiapkan menjadi Tim Provinsi Sumatera Utara
dalam kompetisi di tingkat Nasional;
c) Meningkatkan motivasi peserta didik menengah dalam penguasaan bidang
olahraga; Memacu terjadinya peningkatan mutu pendidikan, khususnya
bidang olahraga, pada jenjang pendidikan menengah;
d) Meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antar generasi muda se-
Provinsi Sumatera Utara;
e) Memberikan kesempatan kepada peserta didik jenjang SMA mengenali
keragaman budaya dan kebiasaan dari berbagai Kabuapaten/ Kota;
f) Meningkatkan kreativitas peserta didik jenjang pendidikan menengah
(SMA). Hasil yang dicapai setelah melalui penilaian dewan juri yang
ditunjuk maka didapat pemenang yang akan menjadi Duta Provinsi
Sumatera Utara untuk mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
yaitu: :
BIDANG LOMBA
NAMA PESERTA ASAL SEKOLAH Kab/Kota
Pencak Silat
Rizki Berkat Yakin SMA Negeri 1 Tanjung Tiram
Kab. Batu Bara
Pencak Silat
Adinda Mawaddah SMA Muhammadiya 1 Medan
Kota Medan
Pencak Silat
Kisa Sael Gurusinga SMA Galih Agung Kab. Deli Serdang
Pencak Silat
Vivi Handryani SMA Sinar Husni Kab. Deli Serdang
Pencak Silat
Rahmat Solihin Manik SMA Negeri 1 Lubuk Pakam
Kab. Deli Serdang
Pencak Silat
Ita Juliana Br Surbakti SMA Negeri 3 Binjai Kota Binjai
Tenis Meja Teuku Nyak' an SMA Negeri 2 Lubuk Pakam
Kab. Deli Serdang
Tenis Meja Melza Afiati SMA Negeri 3 Binjai Kota Binjai
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 95
Laporan Kinerja (LK)
BIDANG LOMBA
NAMA PESERTA ASAL SEKOLAH Kab/Kota
Badminton Ilham Hamid SMA Negeri 2 Padang Sidmpuan
Kota Padang Sidimpuan
Badminton Nia Anggraini Florensia Sinisuka
SMA Negeri 2 Medan Kota Medan
Karate Fernanda Edianto SMA Negeri 2 Medan Kota Medan Karate Ajeng Mutya SMA Negeri 1 Stabat Kab. Langkat Karate M. Fajar Al-Isfahri SMA Negeri 16 Medan Kota Medan Karate Rissha Laurens SMA Negeri 4 Medan Kota Medan Karate M. Fahmi Sanusi SMA Negeri 4 Medan Kota Medan Karate Mutia Putri SMA Negeri 4 Medan Kota Medan Catur M.Fahri Agung Nasution SMA An Nadwa Kota Binjai Catur Ayulusi Br. Ginting SMA Negeri 1 Binjai Kota Binjai
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Hasil yang diperoleh pada Lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
SMA Tingkat Nasional adalah : 1) Mendapat perolehan 1 (satu) Medali Emas atas
nama M. Fahmi Sanusi oby Rufe, SMAN 4 Medan pada Cabang Karate; 2)
Mendapat perolehan 5 (lima) Medali Perunggu atas nama Fernanda Edianto, SMAN
2 Medan Cabang Karate, Mutia Putri, SMAN 4 Medan Cabang Karate, Adinda
Mawadah SMAS Muhammadiyah 1 Medan Cabang Pencak Silat, Kisa Sael
Gurusinga, SMAS Galih Agung Cabang Pencak Silat dan Teuku Nyak’an SMAN 2
lubuk Pakam Canag Tenis Meja. 6)Seleksi dan Pengiriman O2SN Siswa
Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang bertujuan untuk; a)
Menumbuh kembangkan iklim kompetisi yang sehat di lingkungan peserta didik
jenjang pendidikan menengah di tingkat Sekolah, Kabupaten/Kota, Provinsi, dan
Nasional; b) Menjaring peserta didik unggul pada jenjang pendidikan menengah
dalam bidang Olahraga untuk disiapkan menjadi Tim Provinsi Sumatera Utara dalam
kompetisi di tingkat Nasional; c) Meningkatkan motivasi peserta didik menengah
dalam penguasaan bidang olahraga; d) Memacu terjadinya peningkatan mutu
pendidikan, khususnya bidang olahraga, pada jenjang pendidikan menengah; e)
Meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antar generasi muda se- Provinsi
Sumatera Utara; f) Memberikan kesempatan kepada peserta didik jenjang SMK
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 96
Laporan Kinerja (LK)
mengenali keragaman budaya dan kebiasaan dari berbagai Kabupaten/ Kota; g)
Meningkatkan kreativitas peserta didik jenjang pendidikan menengah (SMK). Hasil
yang dicapai setelah melalui penilaian dewan juri yang ditunjuk maka didapat
pemenang yang akan menjadi Duta Provinsi Sumatera Utara untuk mengikuti
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional yaitu :
NAMA CABANG ASAL SMK
MELI KRISNAWATI VOLLY PUTRI SMK NEGERI 1 RANTAU UTARA LUSIANA VOLLY PUTRI SMK SWASTA AMIR HAMZAH
INDRAPURA RINA NURJANA VOLLY PUTRI SMK NEGERI 1 RANTAU UTARA RIZKY KUSHARDI VOLLY PUTRI SMK SWASTA PERSIAPAN FUJI ERNATI VOLLY PUTRI SMK SWASTA PUTRA ANDA BINJAI WINDA VOLLY PUTRI SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI WULAN SARI VOLLY PUTRI SMK SWASTA AL-WASHLIYAH MARBAU PUPUT WARDANI VOLLY PUTRI SMK SWASTA AL-WASHLIYAH MARBAU ZUHRI FUTSAL SMK NEGERI 1 BERASTAGI AGUNG FUTSAL SMK NEGERI 1 BERASTAGI ARIF FUTSAL SMK NEGERI 1 BERASTAGI SULIMA PRADANA FUTSAL UPTD SMK NEGERI BINAAN
PROV.SUMUT ARI RISWANDI FUTSAL UPTD SMK NEGERI BINAAN PROV.
SUMUT M. IQBAL FUTSAL SMK NEGERI 5 TANJUNGBALAI ADI SYAHPUTRA FUTSAL SMK NEGERI 5 TANJUNGBALAI DANDI AL-HAFIZ VOLLY PUTRA SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA
NAMA CABANG ASAL SMK FAUZUL KABIR VOLLY PUTRA SMK SWASTA TAMANSISWA
SUKADAMAI AKBAR VOLLY PUTRA SMK SWASTA PERSIAPAN PERMADI ATMA VOLLY PUTRA SMK NEGERI 1 SETIA JANJI MUHAMMAD HENDRA PRAYOGI
VOLLY PUTRA SMK NEGERI 1 SETIA JANJI
RISKI UDRIANSYAH PANJAITAN
VOLLY PUTRA SMK NEGERI 1 SETIA JANJI
YOGI KRISTANTO VOLLY PUTRA SMK SWASTA TELADAN RANTAUPRAPAT
ARIF PRANATA VOLLY PUTRA SMK NEGERI 1 SETIA JANJI AHMAD TANGI S. TARIGAN
BASKET PUTRA SMK SWASTA TELKOM SHANDY PUTRA
KENDRIK SEPTIAN BASKET PUTRA SMK SWASTA TELKOM SHANDY PUTRA FADZIL NOOR HASIBUAN
BASKET PUTRA SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 97
Laporan Kinerja (LK)
NAMA CABANG ASAL SMK
RIZA MUHAMMAD HARAHAP
BASKET PUTRA SMK NEGERI 3 PADANG SIDIMPUAN
ILHAM RIZANUL YUSUF BASKET PUTRA SMK SWASTA TAMAN SISWA BINJAI DIMAS BASKET PUTRA SMK SWASTA TAMAN SISWA BINJAI ANGGA MULIA A.S BASKET PUTRA SMK NEGERI 1 MERDEKA DANY ANDRIAN SIMATUPANG
BASKET PUTRA SMK SWASTA TELKOM SHANDY PUTRA
WINDA BASKET PUTRI SMK NEGERI 7 MEDAN EFRIDA YANTI BASKET PUTRI SMK NEGERI 7 MEDAN JENNY BASKET PUTRI SMK NEGERI 7 MEDAN SARAH BASKET PUTRI SMK NEGERI 7 MEDAN FINKA INGGRIANI BASKET PUTRI SMK SWASTA PUTRA ANDA BINJAI YUNIKE MEI BASKET PUTRI SMK SWASTA PUTRA ANDA BINJAI DWI MAYANTI BASKET PUTRI SMK SWASTA PUTRA ANDA BINJAI M. KHAIR RIZKY BADMINTON
PUTRA SMK NEGERI 4 TEBING TINGGI
DINDA FAUZIA BADMINTON PUTRI
SMK SWASTA TELADAN
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Utara
Hasil yang diperoleh pada Olimpiade Olah Raga (O2SN) siswa SMK Tingkat
Nasional adalah : 1) Mendapat perolehan 1 (satu) Medali Emas pada Cabang VOLLY
PUTRA dari SMK Negeri 2 Rantau Utara; 2) Mendapat perolehan 1 (satu) Medali
Perunggu atas nama Muhammad Suwira Adrian SMK Negeri 10 Medan pada
cabang Tenis Meja Putra. 7)Seleksi dan Pengiriman FL2SN Siswa Berprestasi
Provinsi Sumatera Utara yang bertujuan untuk; a) Memberikan pengalaman
berkompetisi dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran untuk mencapai prestasi
tertinggi di bidangnya; b) Membina dan meningkatkan kreativitas dan apresiasi
siswa terhadap bidang seni yang berakar pada budaya bangsa; c) Mempererat
persahabatan, persatuan, dan kesatuan bangsa sesama siswa Indonesia yang berasal
dari berbagai karakter dengan tingkat keterampilan dan budaya yang berbeda; d)
Turut berkontribusi terhadap pengembangan industry pariwisata dan ekonomi
kreatif. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswa SMK Negeri dan Swasta dari 33
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 98
Laporan Kinerja (LK)
Kabupaten Kota se-Provinsi Sumatera Utara ditambah pendamping dengan
perincian sebagai berikut :
NO CABANG SENI JUMLAH
PESERTA / KAB/KOTA
PENDAM PING JUMLAH
1. Tari Tradisional 7 orang 2 orang/
Kabupaten/ Kota
231 Orang 2. Teater 7 orang 231 Orang 3. Music Band 7 orang 231 Orang
4. Gitar Klasik 1 orang 33 Orang
Jumlah 22 orang 66 Orang 726 Orang
Setelah melalui penilaian dari dewan juri yang ditunjuk maka didapat
Pemenang yang akan menjadi Duta Provinsi Sumatera Utara untuk mengikuti
Festival Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional yaitu :
Tari Tradisional
1 GITA ANJELINA BR TARIGAN P SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
2 SURIPAH P SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
3 DHEA SILWIRAI P SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
4 SHASA YUVIONA P SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
5 KRISMAN BAHDEAR SINAGA L SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
6 M. ICHSAN AMIN L SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
7 M.RIDWAN L SMK SWASTA RAKSANA MEDAN
Teater
1 NURHAMIDAH P SMK KESEHATAN SARTIKA 2 SITI HARDIANTI P SMK KESEHATAN SARTIKA 3 LAILI KHAIRANI P SMK KESEHATAN SARTIKA 4 FIKRI HERMANSYAH L SMK KESEHATAN SARTIKA 5 QASRUL MUNIF L SMK KESEHATAN SARTIKA 6 HUSMANSYAH SIREGAR L SMK KESEHATAN SARTIKA
Music Band
No. NAMA PESERTA JENIS KELAMIN ASAL SEKOLAH
1 ELISABET TRI VIVIYANTI NAINGGOLAN
P SMK NEGERI 11 MEDAN
2 CHAIRINA ZAHIRA P SMK NEGERI 11 MEDAN 3 ANUGERAH NAINGGOLAN L SMK NEGERI 11 MEDAN
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 99
Laporan Kinerja (LK)
No. NAMA PESERTA JENIS KELAMIN ASAL SEKOLAH
4 RICKY JUANDA LUBIS L SMK NEGERI 11 MEDAN 5 ERIK ENOS FAMATI DAELI L SMK NEGERI 11 MEDAN 6 DONI ROFIANDA L SMK NEGERI 11 MEDAN 7 HEDI MUKHRI HINIFSA L SMK NEGERI 11 MEDAN
Gitar Klasik
No. NAMA PESERTA JENIS KELAMIN ASAL SEKOLAH
1 I GUSTI AGUNG BAGUS ABRAHAM L SMK NEGERI 11 MEDAN
Capaian Indikator Kinerja “Persentase Guru SD/SDLB berkualifikasi akademik
S1/D4 (%)”,Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator
kinerja “Persentase Guru SD/SDLB Berkualifikasi Akademik S1/D4”. Adapun
tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 34
Capaian Kinerja Presentase Guru SD/SDLB Berkualifikasi Akademik S1/D4 Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tar get
Realisasi
(%) Target Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
Persentase guru SD/SDLB berkuali-fikasi akademik S1/D4
54,51 51,63 94,72 75,29 55,97 74,34 40,20 68,70 170,90
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Program yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran diatas adalah
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan . Indikator kinerja
adalah Persentase Guru SD/SDLB Berkualifikasi Akademik S1/D4, target yang
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 100
Laporan Kinerja (LK)
direncanakan sebesar 40,20 %, dimana realisasi pelaksanaan sebesar 68,70%
dengan capaian presentase kinerja yang baik yaitu mencapai sebesar 170,90%.
dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan sebesar
28,50%. Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan tahun
2014 terjadi kenaikan sebesar 28,50% yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja
sebesar 55,97 % menjadi 68,70 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah guru SD yang berkualifikasi Tahun 2014 adalah 72.077 orang
sedangkan jumlah guru SD yang belum berkualifikasi berjumlah 32.836 orang,
Capaian Indikator Kinerja “Persentase Guru SMP/SMPLB berkualifikasi
S1/D4 (%)”,Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator
kinerja “Persentase Guru SMP/SMPLB Berkualifikasi Akademik S1/D4”. Adapun
tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 35
Capaian Kinerja Presentase Guru SMP/SMPLB Berkualifikasi Akademik S1/D4 Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tar get
Realisasi
(%) Tar get
Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
Persentase guru SMP/ SMPLB berkuali-fikasi aka- demik S1/D4
76,12 82,44 108,30 82,12 77,93 94,90 76,56 82,65 107,95
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Program yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran diatas adalah
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan . Indikator kinerja
adalah Persentase Guru SMP/SMPLB Berkualifikasi Akademik S1/D4, target yang
direncanakan sebesar 75,56 %, dimana realisasi pelaksanaan sebesar 82.65%
dengan capaian presentase kinerja yang baik yaitu mencapai sebesar 107,95%.
dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan sebesar 6,09 %.
Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan tahun 2014
kenaikannya mencapai 4,72% yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja sebesar
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 101
Laporan Kinerja (LK)
77,93 % menjadi 82,65 % pada tahun 2014. Dimana jumlah guru SMP yang
berkualifikasi Tahun 2014 adalah 33.880 orang sedangkan jumlah guru SMP yang
belum berkualifikasi berjumlah 7.113 orang,
Capaian Indikator Kinerja “Persentase guru SMA berkualifikasi S1/D4
(%)”,Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja
“Persentase Guru SMA Berkualifikasi Akademik S1/D4”. Adapun tingkat
pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 36
Capaian Kinerja Presentase Guru SMA Berkualifikasi Akademik S1/D4 Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Realisasi
(%) Target Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
Persentase guru SMA berkuali-fikasi akademik S1/D4
75,33 88,95 118,08 93,31 85,66 91,80 88,72 94,03 105,99
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Program yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran diatas adalah
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan . Indikator kinerja
adalah Persentase Guru SMA Berkualifikasi Akademik S1/D4, target yang
direncanakan sebesar 88,72 %, dimana realisasi pelaksanaan sebesar 94,03%
dengan capaian presentase kinerja yang baik yaitu mencapai sebesar 105,99%.
dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan sebesar 5,31 % .
Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan tahun 2014
kenaikannya mencapai 8,37% yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja sebesar
85,66 % menjadi 94,03 % pada tahun 2014. Dimana jumlah guru SMA yang
berkualifikasi Tahun 2014 adalah 17.859 orang sedangkan jumlah guru SMA yang
belum berkualifikasi berjumlah 7.113 orang,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 102
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinerja “Persentase guru SMK bersertifikat kompetensi
(%)”, Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja
“Persentase Guru SMK Berkualifikasi Akademik S1/D4”. Adapun tingkat
pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 37
Capaian Kinerja Presentase Guru SMK Berkualifikasi Akademik S1/D4 Tahun 2014
Indikator Kinerja
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Target Realisasi
(%) Target Realisasi
(%) Target Reali sasi
(%)
Persentase guru SMK berkuali-fikasi akademik S1/D4
- - - 87,56 87,24 99,64 84,74 89,92 106,11
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Program yang dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran diatas adalah Program
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan . Indikator kinerja adalah
Persentase Guru SMK Berkualifikasi Akademik S1/D4, target yang direncanakan
sebesar 84,74 %, dimana realisasi pelaksanaan sebesar 89,92 % dengan capaian
presentase kinerja yang baik yaitu mencapai sebesar 106,12%. dimana
perbandingan antara target dan realisasi terjadi kenaikan sebesar 5,18 %.
Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dan tahun 2014
kenaikannya mencapai 2,68 % yaitu pada tahun 2013 realisasi kinerja sebesar
87,24 % menjadi 89,92 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah guru SMK yang berkualifikasi Tahun 2014 adalah 13.325 orang
sedangkan jumlah guru SMK yang belum berkualifikasi berjumlah 1.493 orang,
Untuk menunjang dan mempertahankan capaian kinerja dari peningkatan
Presentase Guru yang Berkualifikasi Akademik S1/D4 Dijenjang SD/SDLB/SMP/
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 103
Laporan Kinerja (LK)
SMPLB/SMA/SMK tahun 2014 ini didukung dari 10 (sepuluh) kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Bidang
Pengendalian Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) yaitu :
1) Seleksi Tutor Paket C Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun
2014 yang bertujuan untuk;
a) Menilai prestasi yang dicapai oleh tutor paket c yang meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, wawasan kependidikan dan profesional
maupun peran serta atau sumbangsih kepada masyarakat;
b) Menetapkan tutor paket c berprestasi secara provinsi untuk diikutsertakan
dalam pemilihan tutor paket c berprestasi tingkat nasional;
c) Mendorong peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran secara lebih
merata;
d) Meningkatkan motivasi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.
Manfaat dari kegiatan ini adalah :
a. Termotivasinya tutor paket C untuk meningkatkan kinerja, disiplin,
dedikasi dan loyalitas untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara;
b. Meningkatkan harkat, martabat, citra dan profesionalisme tutor paket c;
c. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran;
d. Terjalinnya interaksi antar peserta untuk saling tukar pengalaman dalam
mendidik siswa;
e. Terpupuknya rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalur
pendidikan. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Pemilihan Tutor Paket
C Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 adalah
terpilihnya tutor paket C berprestasi I, II dan III tingkat Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2014 sebagai berikut :
NO. NAMA UNIT KERJA NILAI PERINGKAT
1 TOYIB PRASETYO PKBM Madya Insani Kota Medan 41,60 I
2 MARSID, S.Pd PKBM Cendana Kab. Deli Serdang 41,47 II
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 104
Laporan Kinerja (LK)
NO. NAMA UNIT KERJA NILAI PERINGKAT
3 ADDAHRI HAFIDZ AWLAWI PKBM Maju Bersama Kota Padangsidempuan
36,26 III
2) Pemilihan Guru Berprestasi Kelompok TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA dan
SMK serta Pemberian Penghargaan bagi Guru PLB Berdedikasi Tingkat
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 yang bertujuan untuk; a) Menilai
prestasi yang dicapai oleh guru yang meliputi kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, wawasan kependidikan dan profesional maupun peran serta
atau sumbangsih guru kepada masyarakat; b) menetapkan guru berprestasi
secara provinsi untuk diikutsertakan dalam pemilihan guru berprestasi tingkat
nasional; c) Mendorong peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
lebih merata; d) Meningkatkan motivasi dan profesionalisme dalam pelaksanaan
tugas. Manfaat dari kegiatan ini adalah; a) Termotivasinya guru untuk
meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi dan loyalitas untuk kepentingan masa
depan bangsa dan Negara; b) Meningkatkan harkat, martabat, citra dan
profesionalisme guru: c) Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran; d) Terjalinnya interaksi antar peserta
untuk saling tukar pengalaman dalam mendidik siswa; e) Terpupuknya rasa
persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalur pendidikan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan Pemilihan Guru Berprestasi dan Pemberian Penghargaan
Guru PLB Berdedikasi Tingkat ProvinsiSumatera Utara Tahun 2014 adalah
terpilihnya guru berpretasi I, II dan III dari setiap kelompok sebagai berikut :
KELOMPOK
GURU NAMA UNIT KERJA PERINGKAT
TK/ RA
ISTIANAH, S.Pd.I NIP. ----
TK IT Baitussalam Bandar Huluan Kab. Simalungun I
TUTI SYAHYUNI, SP NIP. ----
TK Aminah Hamdi Marelan Kota Medan II
IRAYANTI TAMBUNAN, S.Pd. AUD NIP. ----
TK Negeri Pembina Padang Hilir Kota Tebingtinggi III
SD/ MI
FARIDA HANIM, S.Pd.SD NIP. 19800531 200801 2 003
SD Negeri 164330 Padang Hilir Kota Tebingtinggi I
TIURMAIDA SITUMEANG, M.Pd NIP. 19710126 199305 2 001
SD Negeri 060808 Medan Kota Medan II
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 105
Laporan Kinerja (LK)
KELOMPOK GURU
NAMA UNIT KERJA PERINGKAT
HARMINI, M.Pd NIP. 19660814 200701 2 019
SD Negeri 105325 Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang III
SMP/ MTs
Dra. SALAMAH NIP. 19690721 199702 2 001
SMP Negeri 1 Tebingtinggi Kota Tebingtinggi I
MAHARANI, S.Pd NIP. 19630311 198501 2 004
SMP Negeri 3 Medan Kota Medan II
TRISNA VALENTINA SEMBIRING, S.Pd NIP. 19720603 199903 2 010
SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang III
SMA/MA
DARMAYANTO, S.Pd, M.Si NIP. 19701222 199503 1 001
SMA Negeri 1 Matauli Pandan Kab. Tapanuli Tengah I
CUT AINAL MARDHIAH, S.Si NIP. 19780301 200312 2 003
SMA Negeri 4 Tebingtinggi Kota Tebingtinggi II
SARIPUDDIN LUBIS, M.Pd NIP. 19680912 199512 1 002
SMA Negeri 1 Binjai Kota Binjai III
SMK
EDRAL SAKTI HASIBUAN, S.Pd NIP. 19780418 200904 1 001
SMK Negeri 1 Batangtoru Kab. Tapanuli Selatan I
MERIATY SIMANULLANG, S.Pd NIP. 19730306 200502 2 002
SMK Negeri 1 Sibolga Kota Sibolga II
HORASMAN SIMANIHURUK, S.Pd NIP. 19770113 200502 1 001
SMK Negeri 1 Kabanjahe Kabupaten Karo III
PLB
SUHARTOYO, M.Pd NIP. 19710513 200604 1 004
SLB Negeri Binjai Kota Binjai I
LINDA HUTAGALUNG, M.Pd NIP. ----
SLB - A Yapentra T. Morawa Kab. Deli Serdang II
SYAHRIL, S.Pd NIP. 19720812 199412 1 001
SLB C - YPAC Medan Kota Medan III
3) Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSNG) Mata Pelajaran
Matematika dan Fisika Jenjang Pendidikan Menengah Tingkat Provinsi
Sumatera Utara tujuan pelaksanaan kegiatan Olimpiade Sains Nasional Guru
(OSNG) mata pelajaran Matematika dan Fisika untuk jenjang SMA/SMK Tingkat
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 adalah; a) Menumbuhkembangkan budaya
kompetitif yang sehat dikalangan Guru; b) Meningkatkan wawasan pengetahuan,
motivasi, kompetensi, profesionalisme dan kerja keras untuk mengembangkan
IImu Pengetahuan dan Teknologi dikalangan Guru; c) Membina dan
mengembangkan kesadaran ilmiah untuk mempersiapkan generasi muda dalam
menghadapi masa kini dan yang akan datang; d) Mengangkat status Guru sebagai
penyandang profesi yang terhormat, mulia bermartabat dan terlindungi; e)
Membangun komitmen mutu Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan dan
pembelajaran secara lebih merata. Manfaat dari kegiatan ini adalah a)
Termotivasinya guru untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi dan loyalitas
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 106
Laporan Kinerja (LK)
untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara; b) Meningkatkan harkat,
martabat, citra dan profesionalisme guru; c) Menumbuhkan kreatifitas dan
inovasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran; d) Terjalinnya interaksi
antar peserta untuk saling tukar pengalaman dalam mendidik siswa; e)
Terpupuknya rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalur pendidikan. Hasil
yang dicapai pada pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSNG) tahun ini,
utusan dari Provinsi Sumatera Utara tidak memperoleh Medali, tetapi
memperoleh penghargaan sebagai The Best Eksperimen atas nama HALOMOAN,
S.Si (Guru Fisika SMA 2 SUTOMO MEDAN, KOTA MEDAN).
4) Pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSNG) Mata Pelajaran
Matematika dan Sains untuk Jenjang Pendidikan Dasar Tingkat Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2014 Tujuan pelaksanaan kegiatan Olimpiade Sains
Nasional Guru (OSNG) mata pelajaran Matematika dan IPA untuk jenjang SMP
Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 adalah; a) Menumbuhkembangkan
budaya kompetitif yang sehat dikalangan Guru; b) Meningkatkan wawasan
pengetahuan, motivasi, kompetensi, profesionalisme dan kerja keras untuk
mengembangkan IImu Pengetahuan dan Teknologi dikalangan Guru; c) Membina
dan mengembangkan kesadaran ilmiah untuk mempersiapkan generasi muda
dalam menghadapi masa kini dan yang akan datang; d) Mengangkat status Guru
sebagai penyandang profesi yang terhormat, mulia bermartabat dan terlindungi;
e) Membangun komitmen mutu Guru dan Peningkatan Mutu Pendidikan dan
pembelajaran secara lebih merata. Manfaat dari kegiatan ini adalah; a)
Termotivasinya guru untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi dan loyalitas
untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara; b) Meningkatkan harkat,
martabat, citra dan profesionalisme guru; c) Menumbuhkan kreatifitas dan
inovasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran; d) Terjalinnya interaksi
antar peserta untuk saling tukar pengalaman dalam mendidik siswa; e)
Terpupuknya rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalur pendidikan. Hasil
yang dicapai pada pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional Guru (OSNG) tahun ini,
utusan dari Provinsi Sumatera Utara tidak memperoleh Medali, tetapi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 107
Laporan Kinerja (LK)
memperoleh penghargaan sebagai The Best Teaching Performance atas nama
MEIMANIUS WARUWU, S.Pd (SMP NEGERI 1 HILIDUHO, KABUPATEN NIAS)
pada bidang studi IPA SMP.
5) Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah untuk jenjang SMP dan SMA
Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tujuan kegiatan Peningkatan Kompetensi
Pengawas Sekolah untuk Jenjang SMP dan SMA Provinsi Sumatera Utara Tahun
2014 adalah : a) Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan dan
program Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatkan pemahaman peserta
tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013; c) Meningkatkan pemahaman
peserta tentang Pengembangan dan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran dan
Manajemen di Sekolah; d) Memahami secara luas model-model pembelajaran
yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas. Hasil yang
dicapai dari kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah untuk Jenjang
SMP dan SMA Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 ini adalah: 1) Secara Umum;
a) Meningkatnya pemahaman peserta tentang tentang kebijakan dan program
Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatnya pemahaman peserta tentang
Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) dalam Kurikulum 2013; c) Meningkatnya pemahaman peserta tentang
Pengembangan dan Pemanfaatan Tik dalam Pembelajaran dan Manajemen di
Sekolah; d) Meningkatnya pemahaman secara luas model-model pembelajaran
yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas; e)
Meningkatnya wawasan yang luas tentang pemilihan, pembuatan, dan
penggunaan media pembelajaran dalam melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah. 2) Secara Khusus : a)Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam memanfaatkan TIK sebagai pendukung proses
pembelajaran yang mencakup : Pemanfaatan sarana TIK di sekolah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran; Penyusunan bahan ajar berbasis TIK;
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 108
Laporan Kinerja (LK)
Penyusunan dan pemanfaatan website sekolah sebagai sumber belajar; a.4)
Penyusunan kisi-kisi dan analisis butir soal ujian dengan menggunakan aplikasi
tertentu; Penilaian Kinerja Guru (PKG) berbasis TIK (quick qount); b)
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan TIK
sebagai pendukung manajemen sekolah; c) Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam pembelajaran elektronil (e-learning) berbasis e-
moodle; d) Memiliki wawasan yang luas tentang pengoptimalan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam presentasi.
6) Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Kelompok SD, SMP, SMA dan SMK
Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang bertujuan untuk; a) Menilai prestasi
yang dicapai oleh kepala sekolah yang meliputi kompetensi manajerial dan
supervisi, kepribadian, sosial, wawasan kependidikan, kewirausahaan dan
profesional maupun peran serta dalam masyarakat; b) Menetapkan kepala
sekolah berprestasi secara provinsi untuk diikutsertakan dalam pemilihan kepala
sekolah berprestasi tingkat nasional; c) Mendorong peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan secara lebih merata; d) Meningkatkan motivasi dan
profesionalisme dalam pelaksanaan tugas. Manfaat dari kegiatan ini adalah a)
Termotivasinya kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja, disiplin, dedikasi
dan loyalitas untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara; b)
Meningkatkan harkat, martabat, citra dan profesionalisme kepala sekolah; c)
Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas sekolah; d) Terjalinnya interaksi antar peserta untuk saling tukar
pengalaman dalam pengelolaan manajemen sekolah; e) Terpupuknya rasa
persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalur pendidikan. Hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2014 adalah terpilihnya kepala sekolah berprestasi I, II dan III dari
setiap kelompok sebagai berikut :
KELOM POK
KEPALA NAMA UNIT KERJA NILAI PERING-
KAT
TK DESNIWATI, S.Pd.AUD TK Kartika I - 66 Kabanjahe
Kabupaten Karo 51,12
I
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 109
Laporan Kinerja (LK)
KELOM POK KEPALA
NAMA UNIT KERJA NILAI PERING-KAT
SERTALI BR SEMBIRING, S.Pd TK Bakti Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang
50.07 II
Hj. MARIANI, S.Pd.AUD TK Medina Medan Kota Medan
50,05 III
SD
PARLINDUNGAN LUBIS, M.Pd SD Sw. Harapan I Medan Kota Medan
66,13 I
HERLINA MANALU, S.Pd.SD SD Negeri 5 Partung-konaginjang Kabupaten Samosir
62,17 II
NURIMAH RITONGA, S.Pd SD Negeri 112144 Siringo-ringo Kabupaten Labuhanbatu
60,33 III
SMP
JUMAKIR, S.Pd, M.Pd SMP Negeri 3 T. Morawa Kabupaten Deli Serdang
85,79 I
ANWAR SAID, S.Pd, MM SMP Negeri 2 Pandan Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah
85,69 II
RAHMAD MARTUAH, S.Sn, M.Pd SMP Sw. Siti Hajar Medan Kota Medan
84,97 III
SMA
MURDIANTO, S.Pd, MM SMA Negeri 1 Matauli Pandan Kab. Tapanuli Tengah
88,37
I
Drs. ILYAS, M.Pd SMA Negeri 13 Medan 57,46 II
ENDANG KESUMAWATI, S.Pd SMA Negeri 7 Tanjungbalai Kota Tanjungbalai
50,97 III
SMK
DEDDI ANSHARI, S.Pd, M.Si SMK Negeri 2 Tanjungbalai Kota Tanjungbalai
55,83 I
RICARDO SILALAHI, S.Pd SMK Negeri 1 Muara Kabupaten Tapanuli Utara
51,04 II
SUHAD, S.Pd SMK Sw. Al - Ma'arif Sibolga Kota Sibolga
43,65 III
7) Pemilihan Pengawas Sekolah Berprestasi Kelompok SD, SMP, SMA dan SMK
Tingkat Provinsi Sumatera Utara yang bertujuan untuk ; a) Meningkatkan
prestasi, kinerja dan motivasi kerja pengawas sekolah; b) Meningkatkan harkat
dan martabat pengawas sekolah sebagai tenaga kependidikan yang profesional;
c) Meningkatkan rasa percaya diri pengawas sekolah dalam mengemban
tanggungjawab sebagai tenaga kependidikan; d) Memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap prestasi pengawas sekolah atas kemajuan sekolah di
wilayah tugasnya; e) Memberikan kesempatan kepada pengawas sekolah untuk
mengaktualisasikan dirinya sebagai pengawas profesional; f) Menetapkan
pengawas sekolah berprestasi tingkat provinsi untuk diikutsertakan dalam
pemilihan pengawas sekolah berprestasi tingkat nasional; g) Mendorong
peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran secara lebih merata; h)
Meningkatkan motivasi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 110
Laporan Kinerja (LK)
Penyelenggaraan Pemilihan Pengawas Sekolah Berprestasi kelompok SD, SMP,
SMA dan SMK tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 bermanfaat untuk : a)
Meningkatkan kemampuan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan prosedur kerja yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan; b) Meningkatkan profesionalisme
pengawas sekolah. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Pemilihan Pengawas
Sekolah Berprestasi Kelompok SD, SMP, SMA dan SMK tingkat Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2014 adalah terpilihnya pengawas sekolah berprestasi I, II dan III
dari setiap kelompok sebagai berikut :
KELOMPOK
PENGAWAS
NAMA UNIT KERJA NILAI PERING-KAT
SD
NURLIANA PURBA, S.Pd, MH Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun
54,59 I
AHMAD YANI, S.Pd Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
50,76 II
LAMINGOT PANGGABEAN, M.Pd Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
50,08 III
SMP
SUKARNI HANDAYANI, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kabupaten Serdang Bedagai
80,63 I
MAHYUDIN HARAHAP, S.Pd Dinas Pendidikan Kota Deli Serdang
77,14 II
ROPIN SIGALINGGING, S.Pd, M.Pd Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara
68,06 III
SMA
MUHAMMAD ALI, S.Pd, MM Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah
63,94
I
Drs. H. ABD. RAHMAN TUMANGGOR, M.Pd Dinas Pendidikan Kota Medan
51,19 II
Drs. AMIRSON HALOMOAN, MM Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan
47,25 III
SMK
Drs. HARTOYO, D Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang
59,95 I
Drs. PARISMAN SITUMORANG Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Selatan
46,62 II
Drs. BAZIHAOGO HONDRO Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli
41,61 III
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Utara
8) Training of Trainer (TOT) Calon Instruktur Pusat Sumber Belajar pendidik
dan Tenaga Kependidikan (PSB-PTK) Provinsi Sumatera Utara tujuan
kegiatan Training of Trainer (TOT) Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Ujian
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 111
Laporan Kinerja (LK)
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2014 adalah : a) Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan dan
program Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatkan pemahaman peserta
tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013; c) Meningkatkan pemahaman
peserta tentang Pengembangan dan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran dan
Manajemen di Sekolah; d) Memahami secara luas model-model pembelajaran
yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas; e) Memiliki
wawasan yang luas tentang pemilihan, pembuatan, dan penggunaan media
pembelajaran dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Hasil yang dicapai dari kegiatan Training of Trainer (TOT) Pengembangan Bahan
Ajar dan Bahan Ujian Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini
adalah : 1) Secara Umum a) Meningkatnya pemahaman peserta tentang tentang
kebijakan dan program Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatnya
pemahaman peserta tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013;
c)Meningkatnya pemahaman peserta tentang Pengembangan dan Pemanfaatan
Tik dalam Pembelajaran dan Manajemen di Sekolah; d) Meningkatnya
pemahaman secara luas model-model pembelajaran yang dapat
diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas; e) Meningkatnya
wawasan yang luas tentang pemilihan, pembuatan, dan penggunaan media
pembelajaran dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2) Secara Khusus : a) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta
dalam memanfaatkan TIK sebagai pendukung proses pembelajaran yang
mencakup pemanfaatan sarana TIK di sekolah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran; Penyusunan bahan ajar berbasis TIK; Penyusunan dan
pemanfaatan website sekolah sebagai sumber belajar; Penyusunan kisi-kisi dan
analisis butir soal ujian dengan menggunakan aplikasi tertentu; Penilaian Kinerja
Guru (PKG) berbasis TIK (quick qount) b) Meningkatnya pengetahuan dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 112
Laporan Kinerja (LK)
keterampilan peserta dalam memanfaatkan TIK sebagai pendukung manajemen
sekolah; c) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam
pembelajaran elektronil (e-learning) berbasis e-moodle.
9) Training of Trainer (TOT) Pengembangan Bahan Ajar dan bahan Ujian
Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi Provinsi Sumatera Utara
Tujuan kegiatan Training Of Trainer (TOT) Calon Instruktur Pusat Sumber
Belajar – Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PSB – PTK) Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2014 adalah : a) Meningkatkan pemahaman peserta tentang
kebijakan dan program Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatkan
pemahaman peserta tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013; c)
Meningkatkan pemahaman peserta tentang Pengembangan dan Pemanfaatan TIK
dalam Pembelajaran dan Manajemen di Sekolah; d) Memahami secara luas
model-model pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam proses
pembelajaran di kelas; e) Memiliki wawasan yang luas tentang pemilihan,
pembuatan, dan penggunaan media pembelajaran dalam melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil yang dicapai dari kegiatan Training of
Trainer (TOT) Calon Instruktur Pusat Sumber Belajar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PSB-PTK) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 ini adalah : 1)
Secara Umum; a) Meningkatkan pemahaman peserta tentang tentang kebijakan
dan program Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatkan pemahaman
peserta tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013; c) Meningkatkan pemahaman
peserta tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Tik dalam Pembelajaran dan
Manajemen di Sekolah; d) Memahami secara luas model-model pembelajaran
yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas; e) Memiliki
wawasan yang luas tentang pemilihan, pembuatan, dan penggunaan media
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 113
Laporan Kinerja (LK)
pembelajaran dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah;
2) Secara Khusus : a) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta
dalam memanfaatkan TIK sebagai pendukung proses pembelajaran yang
mencakup : Pemanfaatan sarana TIK di sekolah untuk meningkatkan mutu
pembelajaran; Penyusunan bahan ajar berbasis TIK; Penyusunan dan
pemanfaatan website sekolah sebagai sumber belajar; Penyusunan kisi-kisi dan
analisis butir soal ujian dengan menggunakan aplikasi tertentu;Penilaian Kinerja
Guru (PKG) berbasis TIK (quick qount); b) Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam memanfaatkan TIK sebagai pendukung manajemen
sekolah; c) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam
pembelajaran elektronil (e-learning) berbasis e-moodle.
10) Workshop Pengambangan bahan Ajar dan Bahan Ujian Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Sumatera Utara Tujuan kegiatan
Workshop Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Ujian Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 adalah : a)
Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan dan program Implementasi
Kurikulum 2013; b) Meningkatkan pemahaman peserta tentang Implementasi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 68
Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam Kurikulum 2013; c) Meningkatkan pemahaman peserta tentang
Pengembangan dan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran dan Manajemen di
Sekolah; d) Memahami secara luas model-model pembelajaran yang dapat
diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas; e) Memiliki wawasan
yang luas tentang pemilihan, pembuatan, dan penggunaan media pembelajaran
dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil yang
dicapai dari kegiatan Workshop Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Ujian
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini adalah: 1). Secara
Umum; a) Meningkatnya pemahaman peserta tentang tentang kebijakan dan
program Implementasi Kurikulum 2013; b) Meningkatnya pemahaman peserta
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 114
Laporan Kinerja (LK)
tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dalam Kurikulum 2013; c) Meningkatnya pemahaman
peserta tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Tik dalam Pembelajaran dan
Manajemen di Sekolah; d) Meningkatnya pemahaman secara luas model-model
pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran di
kelas; e) Meningkatnya wawasan yang luas tentang pemilihan, pembuatan, dan
penggunaan media pembelajaran dalam melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah; 2). Secara Khusus a)Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam memanfaatkan TIK sebagai pendukung proses
pembelajaran yang mencakup : Pemanfaatan sarana TIK di sekolah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran;Penyusunan bahan ajar berbasis TIK;
Penyusunan dan pemanfaatan website sekolah sebagai sumber
belajar;Penyusunan kisi-kisi dan analisis butir soal ujian dengan menggunakan
aplikasi tertentu;Penilaian Kinerja Guru (PKG) berbasis TIK (quick qount);
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan TIK
sebagai pendukung manajemen sekolah;Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan peserta dalam pembelajaran elektronil (e-learning) berbasis e-
moodle
Capaian Indikator Kinerja “APK Perguruan Tinggi Usia 19- 23 (%)”, berkenaan
dengan capaian pada Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK)
Perguruan Tinggi Usia 19-23, Tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat
melalui indikator kinerja “Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Usia
19-23”. Adapun tingkat pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 38
Capaian Kinerja APK Perguruan Tinggi Usia 19-23 Tahun 2014
Indikator Kinerja Tahun 2013 Tahun 2014
Target Realisasi
(%) Target Realisasi (%)
Angka Partisipasi 29,10 30,31 104,15 26.96 36,59 135,72
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 115
Laporan Kinerja (LK)
Kasar (APK) Perguruan Tinggi Usia 19-23
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Utara
Pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 26,96 % dengan pencapaian
realisasinya sebesar 36,59 % sehingga persentase capaian kinerja untuk tahun
2014 sebesar 135,72 %, dimana perbandingan antara target dan realisasi terjadi
kenaikan sebesar 9,63 %. Sedangkan perbandingan antara realisasi kinerja tahun
2013 dan tahun 2014 kenaikannya mencapai 6,28 % yaitu pada tahun 2013
realisasi kinerja sebesar 30,31 % menjadi 36,59 % pada tahun 2014.
Dimana jumlah penduduk usia 19-23 Tahun adalah 1.211.800 orang
sedangkan jumlah Mahasiswa yang kuliah berjumlah 443.381 Mahasiswa
Berikut grafik Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Usia 19-23 dari
Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2014 :
Grafik 8 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi
Usia 19-23 Tahun 2014
Untuk menunjang dan mempertahankan capaian kinerja dari peningkatan
Presentase Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Usia 19-23 tahun
2014 ini yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui
Seksi Perguruan Tinggi Bidang yaitu :
30,31%
36,59 %
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 116
Laporan Kinerja (LK)
1) Penerbitan Jurnal Ilmiah Perguruan Tinggi, manfaat yang dihasilkan
dari kegiatan ini adalah untuk pembangunan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bermutu serta menyebarkanluaskan informasi hasil
kajian/penelitian kepada akademis/mahasiswa, praktisi serta pihak lain
yang membutuhkan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah menjadi
sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan khususnya untuk
para dosen dan mahasiswa, serta memicu para dosen untuk berminat
melakukan penelitian.
2) Workshop Metode Penelitian dan Penulisan Artikel Ilmiah Bagi Dosen
Perguruan Tinggi, kegiatan ini dimaksudkan untuk mendorong seluruh
staf pengajar perguruan tinggi yang ada diwilayah Sumatera Utara untuk
berperan serta dalam melaksanakan penelitian sesuai dengan disiplin ilmu
yang digelutinya dan bertujuan untuk menghasilkan peneliti yang
berkualitas ditiap perguruan tinggi yang ada diwilayan Sumatera Utara
sekaligus terwujudnya inovasi dan pengembangan IPTEKS dilingkungan
perguruan tinggi di Sumatera Utara. Hasil dari kegiatan ini adalah untuk
dapat menginspirasi dosen untuk tertarik dan berminat melakukan
penelitian.
3) Workshop Kewirausahaan Mahasiswa PTN/PTS, kegiatan ini dilakukan
untuk mendorong seluruh mahasiswa yang ada diwilalayah Sumatera
Utara untuk berperan serta dalam mangatasi pengangguran dan
kemiskinan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan lulusan
perguruan tinggi yang memiliki jiwa dan keterampilan dalam
kewirausahaan.
4) Penyelenggaraan Lomba Mars Sumut Bangkit Tahun 2014 Jenjang
Pendidikan Tinggi, manfaat kegiatan lomba Mars Sumut bangkit yang
diterbitkan oleh Gubernur Sumatera Utara untuk menumbuhkan sikap
sportifitas dan kreatifitas dalam meningkatkan potensi diri, sekaligus
untuk lebih meresapkan tugas dan peran masyarakat sebagai abdi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 117
Laporan Kinerja (LK)
masyarakat. Dimana melalui Mars Sumut Bangkit ini memberi semangat
kerja semua kalangan agar bersama-sama mendukung visi Sumatera Utara
yaitu menjadi provinsi yang berdaya saing menuju Sumatera Utara
sejahtera.
Dari capaian Indikator Kinerja yang terlah diuraikan di atas, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara juga memperhatikan aspek-aspek lain, antara lain :
Angka Buta Huruf
Untuk Angka Buta Huruf di Provinsi Sumatera Utara mengalami
penurunan dari tahun 2010 – 2012. Dimana pada tahun 2010 Angka Buta
Huruf Sumatera Utara mencapai 2,40 persen, 2011 sebesar 2,85 persen
dan tahun 2012 mencapai 2,36 persen. Hal ini mengindikasikan adanya
keberhasilan Sumatera Utara dalam mengentaskan buta aksara di
Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 39
Capaian Indikator Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009-2012
Indikator Kinerja Utama Bidang Pendidikan Tahun
2009 2010 2011 2012
Angka Buta Huruf
Usia >15 tahun 2,85 2,68 3,17 2,65
Usia 15-44 tahun 0,61 0,51 1,66 1,11
Usia >45 tahun 7,80 7,65 6,85 6,41
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Usia <7-12 Tahun) 98,7 98,9 98,33 98,59
Usia <13-15 Tahun) 91,43 92,26 89,1 90,85
Usia <16-18 Tahun) 66,34 66,94 67,54 69,73
Usia <19-24 Tahun) 14,68 15,65 16,42 17,36
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI/Paket A 112,89 114,20 104,56 106,26
SMP/Mts/Paket B 89,74 89,83 89,02 88,55
SMA/SMK/MA/Paket C 73,36 72,69 79,69 80,58
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A 94,46 95,33 91,46 93,26
SMP/Mts/Paket B 74,21 74,76 67,96 70,51
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 118
Laporan Kinerja (LK)
SMA/SMK/MA/Paket C 55,30 55,72 57,83 60,02
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (data diolah)
Angka partisipasi sekolah (APS)
Pada tahun 2012 persentase partisipasi sekolah di Sumatera Utara secara
umum mengalami penurunan. Dimana partisipasi sekolah untuk tingkat SD
mencapai 98,65 persen, SMP (88,60 persen) dan SMA (67, 97 persen) terus
mengalami penurunan pada tingkat Perguruan Tinggi mencapai 16,28 persen.
Hal ini mengindikasikan masih rendahnya keinginan masyarakat di Sumatera
Utara untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Grafik. 9
Persentasi Partisipasi Sekolah Provinsi Sumatera Utara
Sumber : RKPD Pemeprovsu Tahun 2015
Ratio Ketersediaan Sekolah dan Ruang Kelas pada berbagai jenjang pendidikan dasar
Tabel. 40
Ratio ketersediaan Sekolah dan Ruang Kelas
Pada berbagai jenjang pendidikan tahun 2009-2013
No Jenjang Sekolah Tahun
A. Jumlah Gedung
Sekolah 2009 2010 2011 2012 2013
1 SD 8,968 8,050 10,292 8,172 9432
2 SMP 1,627 1,873 2,230 2,040 2357
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 119
Laporan Kinerja (LK)
3 SMA 935 861 950 869 868
4 SMK 692 681 834 678 678
B. Jumlah Ruang Kelas
1 SD 64,233 48.005 68,268 61,255 84481
2 SMP 14,781 26.997 17,010 17,807 19202
3 SMA 8,714 7.745 9,445 9,188 8325
4 SMK 6,067 5.777 6,639 6,467 7223
No Jenjang Sekolah Tahun
C. Ratio Kelas/Sekolah
1 SD 7.16 5.96 6.63 7.49 8.95
2 SMP 9.08 14.40 7.62 8.72 8.15
3 SMA 9.32 8.99 9.94 10.57 9.6
4 SMK 8.77 8.48 7.96 9.53 8.72
Sumber : RKPD Pemprovsu Tahun 2015, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
(data diolah)
Dari tabel diatas terlihat bahwa terjadi penambahan jumlah gedung
sekolah, ditingkat SMP, SMA dan SMK selama tahun 2009-2013 Pada jenjang
sekolah dasar pada tahun 2008 terjadi penggabungan beberapa sekolah dasar
karena berkurangnya jumlah murid pada beberapa sekolah.
Jumlah Guru dan murid dan Rasio Guru/Murid pada berbagai Jenjang
Pendidikan Dasar
Tabel. 41
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar
Tahun 2009-2013 Provinsi Sumatera Utara
NO Jenjang
Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013
1 SD
1.1. Jumlah Guru 95.397 94.441 102.510 99.927 122.128
1.2. Jumlah Murid 1.939.86
5
1.959.26
5
1.287.47
2
1.656.90
9
1.518.18
4
1.3. Rasio 22% 22% 24% 17% 12%
2 SMP
2.1. Jumlah Guru 55.966 34.334 59.002 45.951 57.563
2.2. Jumlah Murid 936.039 962.689 428.575 569.581 552.761
2.3. Rasio 12 12 12 12 10
3 SMA
3.1. Jumlah Guru 18.358 18.335 22.610 22.183 17.504
3.2. Jumlah Murid 321.066 398.100 222.200 272.042 233.916
3.3. Rasio 13 13 12 12 13
4 SMK
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 120
Laporan Kinerja (LK)
4.1. Jumlah Guru 17.100 11.726 16.019 18.374 14.178
4.2. Jumlah Murid 300.500 300.092 220.074 234.983 228.809
4.3. Rasio 12 20 30 13 16
Sumber : RKPD Pemprovsu Tahun 2015, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
(data diolah)
Dari data pada Tabel 42 di atas terlihat bahwa terjadi perkembangan yang
fluktuatif pada Ratio Siswa/Guru. Angka ratio sudah cukup ideal antara 11-22
orang siswa untuk setiap orang guru. Untuk Ratio Guru/Murid pada jenjang SLTP
dan SMA cenderung semakin membaik. Hanya pada jenjang SMK yang mengalami
penurunan. Diharapkan dengan ratio jumlah guru/murid yang semakin ideal
akan lebih meningkatkan mutu pendidikan di Sumatera Utara, khususnya pada
jenjang pendidikan dasar.
Rasio Pendidikan
Dilihat dari perbandingan jumlah siswa terhadap sekolah, perbandingan
siswa terhadap jumlah kelas, perbandingan siswa terhadap jumlah guru,
perbandingan jumlah kelas terhadap jumlah sekolah, perbandingan jumlah kelas
terhadap guru dan perbandingan jumlah guru terhadap sekolah pada berbagai
jenjang pendidikan di Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel. 42
Ratio Jenjang Pendidikan/Ratio Pendidikan
Tahun 2009-2013
No Jenjang Pendidikan/
Rasio Pendidikan
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
1 SD
Siswa / Sekolah 2.06 2.15 1.99 202 161
Siswa / Kelas 29 30 32 27 18
Siswa / Guru 20 18 17 17 12
Kelas / Sekolah 7.16 7.15 6.19 7.49 9
Kelas / Guru 0.69 0.61 0.53 0.61 0.69
Guru / Sekolah 10 12 12 12 13
2 SMP
Siswa / Sekolah 3.49 3.09 2.48 279 235
Siswa / Kelas 38 36 29 32 29
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 121
Laporan Kinerja (LK)
No Jenjang Pendidikan/
Rasio Pendidikan
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Siswa / Guru 12 15 13 12 10
Kelas / Sekolah 9.08 8.59 8.66 8.72 8.15
Kelas / Guru 0.31 0.41 0.44 0.39 0.33
Guru / Sekolah 29 21 19 22 24
3 SMA
Siswa / Sekolah 3.44 0.43 3.08 313 269
Siswa / Kelas 37 35 34 30 35
Siswa / Guru 12 12 11 12 13
Kelas / Sekolah 9.32 9.69 9.12 10.57 1
Kelas / Guru 0.33 0.34 0.33 0.41 0.38
Guru / Sekolah 28 28 27 26 20
4 SMK
Siswa / Sekolah 3.56 0.57 3.41 346 276
Siswa / Kelas 41 39 35 36 28
Siswa / Guru 12 12 13 13 16
Kelas / Sekolah 8.77 9.18 9.78 9.53 9.6
Kelas / Guru 0.29 0.3 0.37 0.35 0.5
Guru / Sekolah 30 30 26 27 17
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
Dari data diatas terlihat bahwa Ratio Siswa/Guru sudah cukup ideal antara
11-20 orang siswa untuk setiap orang guru, namun belum terjadi pemerataan
pada semua Kabupaten/Kota. Dengan tercapainya ratio ideal ini diharapkan
dapat lebih meningkatkan mutu pendidikan di Sumatera Utara.
Fasilitas pendidikan
Dari data jumlah sekolah yang ada di Sumatera Utara pada tahun 2011, tercatat
jumlah ruang kelas dalam kondisi baik berjumlah 54.986 buah (63.50%), kondisi
rusak ringan berjumlah 16.484 (19.04%) dan kondisi rusak berat berjumlah
15.121 (17.46%). Hal ini menuntut adanya penanganan segera agar target
indikator pendidikan dapat tercapai.
Angka Putus Sekolah
Perkembangan Angka Putus Sekolah pada berbagai jenjang pendidikan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 122
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 43
Perkembangan Angka Putus Sekolah pada berbagai
jenjang pendidikan dasar 2009-2013
No
Jenjang
Pendidikan
Tahun
2009 2010 2011 2012
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 SD 20,868 1.14 18.782 1.03 16.904 0.93 2,842 0.49
2 SMP 27,962 5.11 25.166 4.60 22.650 4.14 1,945 0.71
3 SMA 22,812 6.90 20.531 6.21 1.605 5.59 2,057 0.87
4 SMK 5,150 2.38% 4.635 2.15 725 1.94 4,233 0.25
Sumber : RKPD Pemprovsu Tahun 2015, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
(data diolah)
Dari tabel 44 di atas terlihat bahwa perkembangan angka persentase anak
putus sekolah tahun 2009-2013 mengalami fluktuasi.Pada tahun 2009
mengalami peningkatan, tetapi terus mengalami penurunan sehingga pada tahun
2011 persentase anak putus sekolah sudah lebih rendah dibandingkan dengan
tahun 2008. Grafik perkembangan angka putus sekolah tersebut dapat dilihat
dibawah ini.
Grafik. 10
Persentase perkembangan putus sekolah pada berbagai
jenjang pendidikan tahun 2009-2013
Sumber : RKPD Pemprovsu Tahun 2015, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara
(data diolah)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 123
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 44
Capaian Kinerja Sasaran Starategis ke-3
APEK KESEHATAN
Dari Tabel 45 di atas menunjukkan bahwa Capaian Kinerja pada Sasaran
Strategis ini dari 4 (empat) Indikator Kinerja yang digunakan dalam rangka mengukur
keberhasilan/ kegagalan pada umumnya telah menunjukkan capaian kinerja yang
SANGAT BAIK, sekalipu masih ada 2 (dua) Indikator Kinerja yang belum menunjukkan
capaian kinerja yang semestinya, yaitu “Pravalensi Gizi Buruk dan Kurang” dan
Indikator Kinerja “Usia Harapan Hidup (UHH)”, Selanjutnya akan diuraikan capaian
kinerja dari masing-masing Indikator Kinerja yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja “Angka kematian bayi (AKB)/1000 KH”,
Berdasarkan data BPS, AKB di Provinsi Sumatera Utara setiap tahunnya
mengalami penurunan. Pada tahun 2001, AKB adalah sebesar 39,4 per 1.000
kelahiran hidup dan pada tahun 2008 mampu diturunkan menjadi 25,6 per 1.000
kelahiran hidup, seperti yang terlihat pada grafik di 11 berikut ini.
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA
(%)
(1) (2) (3) (4)
1. Angka kematian bayi (AKB)/1000 KH 21,0 AKB/KH
20,22 AKI/KH 103,85
2. Angka kematian ibu (AKI)/100.000 KH 263 AKI/KH 268 AKI/KH 98,3
3. Prevalensi gizi buruk dan kurang (%) 22,0 % 21,5 % 102,32
4. Usia Harapan Hidup (UHH) (tahun) 71,7 Tahun 70,13 Tahun 97,81
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 124
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 11.
Angka Kematian Bayi (AKB)/Infant Mortality Rate (IMR) Tahun 2001 – 2008:
Sumber: SUDA, BPS Provinsi Sumatera Utara (2001 – 2010)
Berdasarkan angka hasil Sensus Penduduk 2010, diketahui bahwa AKB
Sumatera Utara adalah 25,7 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dilihat trend trend
AKB kurun waktu 2001-2010, dimana diperhitungkan terjadi penurunan
sekitar 1,37 per 1.000 kelahiran hidup; maka diperkirakan AKB Sumatera Utara
pada tahun 2012 yaitu 22,96, tahun 2013 yaitu 21,59 per 1.000 kelahiran hidup
dan tahun 2014 yaitu 20,22 per 1.000 kelahiran hidup. Dengan
mempergunakan perhitungan ini maka kesimpulan sementara bahwa
target sasaran utama AKB tahun 2014 yaitu menurunnya AKB menjadi 21
per 1.000 kelahiran hidup telah mampu dicapai.
Dari laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) dilaporkan bahwa pada tahun 2014 jumlah bayi yang
meninggal adalah sebanyak 1.078 bayi dari 228.947 kelahiran hidup.
Capaian Indikator Kinerja “Angka kematian Ibu (AKI)/100.000 KH”,
Tinggi rendahnya AKI merefleksikan status kesehatan/gizi ibu selama hamil
serta nifas, kualitas pelayanan kesehatan serta kondisi lingkungan sosial dan
ekonomi di suatu negara. Oleh karena tidak adanya survey atau riset kesehatan
yang mendukung tersedianya data AKB pada tahun 2014, maka masih
39,4 3937 36,7
29,628,2 26,9 25,6
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 125
Laporan Kinerja (LK)
menggunakan angka pada Survei AKI dan AKB di Provinsi Sumatera tahun 2010
yaitu 268/100.000 kelahiran hidup. Dengan menggunakan angka tahun 2010,
maka kesimpulan sementara bahwa sasaran utama AKI tahun 2014 yaitu
menurunnya AKI menjadi 263 per 100.000 kelahiran hidup belum mampu
dicapai.
Dari laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dilaporkan bahwa pada tahun 2014 jumlah ibu melahirkan yang
meninggal adalah sebanyak 187 orang dari 228.947 kelahiran hidup.
Capaian Indikator Kinerja “Pravalensi Gizi Buruk dan Kurang”,
Survey PSG dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
dengan mengambil sampel beberapa Kab/Kota. Bila dilihat hasil PSG sejak tahun
2005 terlihat ada penurunan prevalensi balita dengan gizi buruk dan kurang,
namun hasil PSG belum respentative untuk seluruh populasi. Pada tahun 2014
survey PSG hanya dilaksanakan di 11 Kab/Kota dengan hasil prevalensi balita
dengan gizi kurang dan buruk yaitu 17,74%.
Grafik 12 Prevalensi Balita dengan Gizi Buruk dan Kurang
Tahun 2005-2014
Sumber : Survey PSG 2005-2014
Hasil PSG ini coba disandingkan dengan hasil Riset Kesehatan Dasar yang
dilaksanakan oleh Kemenkes RI dimana prevalensi balita dengan gizi buruk dan
kurang pada tahun 2013 yaitu 22%, 2010 yaitu 21,4%, dan tahun 2007 yaitu 22,7%.
0
10
20
30
2005 2006 2007 2009 2014
8,82 8,14,4 4,21 5,39
15,78
20,8218,8
16,212,35
Gizi Buruk Gizi Kurang
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 126
Laporan Kinerja (LK)
Dengan membandingkan trend kecendrungan ke-2 sumber data tersebut
maka diperhitungan range penurunan prevalensi balita dengan gizi kurang dan
buruk antara 1,3% - 0,68% sehingga prevalensi balita dengan gizi kurang dan buruk
yaitu antara 21,4% - 20,7%. Dengan demikian maka ditetapkan prevalensi gizi
kurang dan buruk pada balita di Sumatera Utara yaitu 21,5% pada tahun 2014 dan
belum mampu mencapai target sasaran utama yang ditetapkan yaitu 21% pada
tahun 2014.
Capaian Indikator Kinerja “Usia Harapan Hidup (UHH)”,
UHH penduduk di Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan setiap
tahunnya, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel 45
Pencapaian UHH Tahun 2004-2012
TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
UHH 67,3 tahun
68,7 tahun
68,9 tahun
69,1 tahun
69,2 tahun
69,35 tahun
69,5 tahun
69,65 tahun
69,81 tahun
Sumber : SUDA; BPS-Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010-2012/BPS-National Socio Economic Survey 2010-2012
Berdasarkan data BPS, UHH penduduk Sumatera Utara meningkat dari 67,3
tahun pada tahun 2004 menjadi 69,81 tahun pada tahun 2012. Dengan
memperhitungkan trend kecendrungan peningkatan UHH kurun waktu 2004-2012,
dimana terjadi peningkatan umur penduduk sebesar 0,16 tahun setiap tahunnya,
maka diperkirakan UHH Sumatera Utara mencapai 69,97 tahun pada tahun 2013
dan 70,13 tahun pada tahun 2014. Dengan demikian target sasaran utama UHH pada
pada tahun 2014 yaitu 71,7 tahun belum mampu dicapai.
Berkenaan dengan pencapaian kinerja dari Aspek Kesehatan, yang pada
prinsipnya menjadi tugas yang dilimpahkan kepada Dinas Kesehatan maka
pencapaian kinerja yang akan diuraikan di bawah ini juga dilihat dari aspek
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 127
Laporan Kinerja (LK)
Indikator Kinerja pada tingkat SKPD di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini mengingat bahwa Indikator Kinerja Utama pada RPJMD secara makro, tentu
disikapi dengan Indikator Kinerja pada tingkat SKPD di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara.
Oleh sebab itu dengan tidak mengurangi hakekat penyajian informasi
kinerja yang disajikan pada Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,
maka dipandang perlu disajikan secara lebih detail sampai dengan program dan
kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu Tahun 2014, berkenaan dengan
pencapaian Kinerja dari Aspek Kesehatan sesuai dengan Indiaktor Kinerja yang
tertera pada Tabel 45 di atas disertai dengan Indikator Kinerja pada level SKPD
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara selaku SKPD yang bertugas
menyelenggarakan kewenangan Daerah dalam penyelenggaraan kesehatan di
Provinsi Sumatera Utara, dimana bahwa berdasarkan pencapaian indikator kinerja
masing-masing program terhadap target yang ditetapkan, disertai penjelasan analisa
kecendrungan pencapaian indikator kinerja sejak tahun 2008, kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut serta penjelasan
realisasi fisik dan keuangan dari masing-masing program secara keseluruhan dan
maka pengkategorian pencapaian kinerja dibagi atas 4 (empat) kategori, yaitu
sebagai berikut:
1. Kategori Sangat Kurang (warna merah), bila persen capaian kerja ≤ 60%
2. Kategori Cukup (warna kuning), bila persen capain kinerja 61%-79%
3. Kategori Baik (warna biru), bila persen capaian kinerja 80-99%.
4. Kategori Sangat Baik (warna hijau), bila persen capaian kinerja ≥ 100%.
PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 128
Laporan Kinerja (LK)
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 6 (enam) indikator kinerja Program Obat
dan Perbekalan Kesehatan yang harus dicapai pada tahun 2014, dan
pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 46 Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2014
NO
INDIKATOR
TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2014
% CAPAIAN
1 Persentase ketersediaan obat dan
vaksin
90% 72,07% 80,07%
2
Jumlah RSU dan Puskesmas yg
melaksanakan pelayanan
Kefarmasian sesuai standar.
12 RSU &
6 Pusk
12 RSU &
6 Pusk
100%
3
Persentase penggunaan obat
rasional (POR) di sarana pelayanan
kesehatan dasar.
36%
37%
102,78%
4
Persentase sarana sediaan farmasi
yang memenuhi persyaratan GMP
(Good Manufacturing Practise) dan
GDP (Good Distribution Practise)
62%
83,5%
83,87%
5
Persentase IRTP (Industri Rumah
Tangga Pangan) yang bersertifikat
15%
20,02%
133,45%
6
Persentase sarana produk alat kesehatan dan PKRT (Perbekalan Kes Rumah Tangga)
yang memenuhi persyaratan GMP (Good Manufacturing Practise) dan GDP (Good
Distribution Practice
62%
75%
121%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 6 indikator kinerja Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan, terdapat 2 (dua) indikator yang berkategori BAIK
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 129
Laporan Kinerja (LK)
(33,33%) yaitu indikator 1-4 berkategori BAIK dan 4 (empat) indikator
(66,67%) yaitu indikator 2,3,5 dan 6 berkategori SANGAT BAIK. Penjelasan
tentang pencapaian masing-masing indikator serta analisa kecendrungan
pencapaian sejak tahun 2009 sampai tahun 2014 , adalah sebagai berikut:
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin
Persentase ketersediaan obat dan vaksin dari tahun 2009-2014 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 47
Persentase ketersediaan obat dan vaksin Tahun 2009-2014
TAHUN 2009 2010
2011
2012
2013
2014
% ketersediaan obat dan vaksin
81
85
84
87
52
72,07
Sumber: Laporan Bidang Sarana dan Jaminan Kesehatan 2010-2014.
Dari tabel terlihat bahwa persentase ketersediaan obat dan vaksin
menunjukkan trend peningkatan selama kurun waktu 2009-2012, namun pada tahun
2013 mengalami penurunan drastis sebesar 35% dari tahun 2012 sehingga
menyebabkan persentase ketersediaan obat dan vaksin hanya mencapai 52% pada
tahun 2013.
Pada tahun 2014, persentase mengalami peningkatan mencapai 72,07%
namun masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 90%. Belum tercapainya target
yang ditetapkan disebabkan oleh ditolaknya penggadaan beberapa item obat melalui
e-katalog oleh penyedia akibat permintaan yang melebihi kapasitas.
1. Jumlah RSU dan Puskesmas yg melaksanakan pelayanan Kefarmasian sesuai
standar.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 130
Laporan Kinerja (LK)
Penerapan Standard Kefarmasian di rumah sakit di Provinsi Sumatera Utara
terlihat lambat. Diperkirakan 98% rumah sakit (Pemerintah dan Swasta)
belum menerapkan Standard Pelayanan Kefarmasian. Rendahnya
pencapaian ini karena parameter “pelayanan kefarmasian memenuhi
standard” diukur dari sarana dan prasarana juga terlaksananya
prosedur/sistem kefarmasian, yang meliputi :
- Struktur Organisasi Farmasi di Rumah Sakit
- Panitia/Sub Komite Farmasi dan Terapi
- Formularium Rumah Sakit yang diperbaharui secara berkala.
Agar RSUD mampu menyelenggarakan pelayanan kefarmasian sesuai
standard, maka sejak tahun 2008 telah dilaksanakan pilot project pelayanan
kefarmasian. Pada tahun 2013, sudah terdapat 6 RSUD yang telah
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian sesuai standard yaitu RSUD Dr.
Pirngadi Medan dan RSUD Lubuk Pakam Deli Serdang (tahun 2008) dan
RSUD Dr. Djoelham Binjai dan RSUP H. Adam Malik Medan (tahun 2009).
Pada tahun 2011-2012 tidak ada RSUD yang dijadikan pilot project
pelayanan kefarmasian, akibat tidak tertampungnya kegiatan ini didalam
DPA TA 2011-2012; dan pada tahun 2013 bertambah 2 RSUD yang
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian sesuai standard yaitu RSUD. Dr.
Kumpulan Pane Tebing Tinggi dan RSUD Dr. F/L Tobing Sibolga.
Pada tahun 2014, dari 16 RSUD yang dijadikan pilot project hanya 6 RSUD
yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian sesuai standard (yang
mendapatkan skor ≥ 60%) yaitu RSU Haji Medan, RSUD H. Abdul Manan
Simatupang, RSUD Dr. Djasamen saragih, RSUD Porsea, RSUD Salak dan
RSUD Salak. Untuk Puskesmas, terdapat 6 Puskesmas yang telah
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian sesuai standard yaitu Puskesmas
Gunung Tua (Kaupaten Padang Lawas Utara), Puskesmas Teluk Dalam dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 131
Laporan Kinerja (LK)
Lahusa (Kabupaten Nias Selatan), Puskesmas Rambung (Kota Tebing
Tinggi), Puskesmas Lima Puluh (Kabupaten Batubara), dan Puskesmas
Prapat Janji (Kabupaten Asahan). Dengan demikian sampai akhir tahun
2014, terlah terdapat 12 RSUD dan 6 puskesmas yang telah
menyelenggarakan kefarmasian sesuai standard, sehingga target indikator
ini telah mampu tercapai.
2. Tercapainya persentase Penggunaan obat rasional di sarana
pelayanan kesehatan dasar.
Seperti halnya pada tahun 2013, hasil monitoring ke puskesmas di 33
Kabupaten/Kota diketahui bahwa dari 3 indikator peresepan untuk
menghitung penggunaan obat rasional, terdapat 2 indikator yaitu %
peresepan generik yang memenuhi standard mengalami peningkatan yaitu
99% pada tahun 2014; cukupkan jumlah item obat yang diresepkan masih
sama yaitu disekitar 3 resep dan persentase penggunaan antibiotik pada
ISPA Non Pneumonia yaitu 44% pada tahun 2014; angka ini masih sangat
jauh dari standard ≤ 20%. Dengan pencapaian ke-3 indikator tersebut,
maka persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan
dasar mencapai 37% pada tahun 2014, mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013 yaitu 35,61%. Dengan demikian target kinerja
tahun 2014 yaitu 36% telah mampu tercapai. Pencapaian indikator
peresepan pada penggunaan obat rasional tahun 2014, lebih jelas terinci
pada tabel berikut ini.
Tabel 48 Pencapaian Indikator Peresepan Penggunaan Obat Rasional
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012-2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 132
Laporan Kinerja (LK)
NO INDIKATOR PERESEPAN
CAPAIAN
STANDARD
2012
2013
2014
1.
% Penggunaan
antibiotik pada ISPA
Non Pneumonia
48%
44%
44%
≤ 20%
2. Jumlah Item Obat per
resep 3,2 3,02 3,02 3 s/d 4
3. % Peresepan Generik 98% 98% 99% ≥ 90%
Sumber : Laporan Bidang Sarana dan Jaminan Kesehatan 2013-2014
3. Persentase sarana sediaan farmasi yang memenuhi persyaratan GMP (Good Manufacturing Practise) dan GDP (Good Distribution Practise) Indikator persentase sediaan farmasi yang memenuhi persyaratan GMP dan
GDP merupakan indikator baru yang sebelumnya tidak tercantum pada
Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013.
Pada tahun 2014, jumlah sarana sediaan farmasi di Sumatera Utara
terdapat sebanyak 79 unit, dengan perincian jenis serta yang memenuhi
syarat GMP dan GDP dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 49
Persentase sediaan farmasi yang memenuhi syarat GMP dan GDP Sumatera Utara tahun 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 133
Laporan Kinerja (LK)
JENIS SARANA
JUMLAH
Memenuhi
Persyaratan GMP
Memenuhi
Persyaratan GDP
%
Industri Farmasi 4 Unit 4 Unit - 100%
Industri Obat
Tradisional 2 Unit 2 Unit - 100%
UKOT 2 Unit 2 Unit - 100%
Kosmetika 15 Unit 10 Unit - 67%
PBF 56 Unit - 42 Unit 75%
TOTAL 79 Unit 28 Unit 42 Unit 88,61%
Sumber: Laporan Bidang Sarana dan Jaminan Kesehatan 2012-2014
Dengan pencapaian 88,61% maka target indikator yaitu 62% pada tahun
2014 telah mampu dicapai.
4. Persentase PIRT (Perusahaan Industri Rumah Tangga) yang bersertifikat
Indikator persentase yang bersertifikat juga merupakan indikator baru yang
sebelumnya tidak tercantum pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2009-2013.
Di Sumatera Utara terdapat 2.389 unit PIRT dan yang bersertifikat baru
mencapai 480 unit atau 20,02% pada tahun 2014. Dengan demikian target
15% pada tahun 2014 telah mampu dicapai.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 134
Laporan Kinerja (LK)
5. Tercapainya persentase sarana produk alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi yang memenuhi persyaratan GMP (Good Manufacturing Practise) dan GDP (Good Distribution Practice). Pada tahun 2014, di Sumatera Utara terdapat 40 unit sarana distribusi, 15
unit sarana produksi alat kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) serta 25 unit sarana penyalur alat kesehatan. Dari
40 unit sarana alkes dan PKRT, yang memenuhi persyaratan GMP dan GDP
adalah sebanyak 30 unit yaitu 14 unit sarana produksi alkes dan PKRT dan
16 unit sarana penyalur alat kesehatan. atau 64%. Dengan demikian
persentase sarana produk alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi
persyaratan GMP dan GDP adalah sebesar 75%. Dengan demikian target
yang ditetapkan yaitu 62% pada tahun 2014 telah mampu dicapai.
A. Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 14.070.554.300,- dengan
kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan Obat Buffer Stok Provinsi dan VAR (Vaksin Anti Rabies)
2. Pertemuan Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan
3. Sosialisasi Software Penggunaan Obat Rasional di Sarana Pelayanan
Kesehatan
4. Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Sediaan Farmasi
5. Pertemuan dalam rangka CPOTB
6. Biaya Operasional Pusat Pengelolaan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO)
7. Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program dalam rangka
Penggunaan P4TO
8. Pembinaan Makanan Jajanan Anak Sekolah
9. Pelatihan Tenaga Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) MJAS di Kota Medan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 135
Laporan Kinerja (LK)
10. Pertemuan tentang CPAKB (Cara Produksi Alat Kesehatan yang Baik) dan
CPPKRTB (Cara Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang baik)
11. Sosialisasi Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik
12. Operasional Pengelolaan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
13. Pilot Project Pelayanan Kefarmasian di RSUD.
14. Peningkatan Sarana Instalansi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara TA 2014
15. Sosialisasi Penggunaan Obat Generik di Sarana Pelayanan Kesehatan
16. Peningkatan Sarana dan Prasarana Pusat Pasca panen Tanaman Obat
17. Review Penerapan Sistem Pelaporan Narkotika Psikotropika
18. Pertemuan Lintas Sektor dalam rangka Peningkatan Produksi Alat
Kesehatan Dalam Negeri
Kegiatan yang tidak terlaksana adalah Biaya Operasional Pusat Pengelolaan
Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO), sehingga sampai akhir tahun anggaran,
realisasi fisik Program Obat dan Perbekalan Kesehatan adalah 79,94% dengan
jumlah realisasi keuangan sebesar Rp. 8.001.054.620,- atau 56,86%.
1.1.1 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
A. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 15 (lima belas) indikator kinerja Program
Upaya Kesehatan Masyarakat yang harus dicapai pada tahun 2014, dan
pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 136
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 50 Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN
2014
CAPAIAN TAHUN
2014
% CAPAIAN
1 Cakupan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan. 86% 86% 100%
2 Cakupan pelayanan antenatal
(K4) 90% 84,1% 90,55%
3 Jumlah Puskesmas Rawat Inap
yg mampu PONED. 140 Pusk 147 Pusk 105%
4 Cakupan pelayanan anak balita 85% 63,3% 70,82%
5 Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan pely kes
reproduksi terhadap wanita dan
remaja.
161 Pusk 74 Pusk 45,96%
6 Jumlah puskesmas santun usila
yang terbentuk di Kab/Kota 70 pusk 70 pusk 100%
7 Cakupan pelayanan kesehatan
usia lanjut. 62% 62% 100%
8 Jumlah puskesmas yang
melaksanakan pelayanan gawat
darurat sesuai standard
347 Pusk
370 Pusk
106,62%
9 Jumlah puskesmas yang
menerapan pelayanan kesehatan
dasar sesuai standard
40
Pusk
38
Pusk 95%
10 Persentase Kab/Kota yang
memiliki minimal 4 puskesmas
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional
30% 15% 50%
11 Jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 4 puskesmas
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kerja.
17 KK 6 KK 35,30%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 137
Laporan Kinerja (LK)
NO
INDIKATOR KINERJA
TARGET TAHUN
2014
CAPAIAN TAHUN
2014
% CAPAIAN
12 Jumlah pesantren yang
memiliki poskestren
55
pesantren
78
Pesantren 141,8%
13 Jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 3 puskesmas yang pelayanan kesehatan olah raga
4 KK
8 KK
200%
14 Jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 3 puskesmas yang
menyelenggarakan program pengembangan (jiwa,
indera, dan gigi mulut)
20 KK
16 KK
80%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 15 indikator kinerja Program Upaya
Kesehatan Masyarakat, terdapat 7 (tujuh) indikator (46,7%) berkategori
SANGAT BAIK yaitu indikator ke-1,3,6,7,8,13 dan 14; sebanyak 3 (indikator)
indikator (20%) yaitu indikator ke- 2,9 dan 15 berkategori BAIK, 1 (satu)
indikator (6,7%) yaitu indikator ke-4 berkategori CUKUP, dan 3 (tiga) indikator
(20%) berkategori KURANG yaitu indikator 5,10 dan 11 berkategori KURANG.
Penjelasan tentang pencapaian masing-masing indikator serta analisa
kecendrungan pencapaian sejak tahun 2009, adalah sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 138
Laporan Kinerja (LK)
89
84,4
86
83,784,9
86
80
82
84
86
88
90
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 13Persentase persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan
tahun 2009-2014
1. Tercapainya Cakupan Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga
Kesehatan
Pada tahun 2014, cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu dari 84,9%
meningkat menjadi 86%. Namun bila dilihat selama kurun waktu 2009-2014
menunjukkan trend fluktuatif. Pada tahun 2009 cakupan mencapai 89%,
dan turun pada tahun 2010 menjadi 84,4% dan selanjutnya mencoba
meningkat namun sampai tahun 2014 belum mampu mencapai persentase
pada tahun 2009. Walaupun demikian pencapaian ini telah mampu
mencapai target indikator yang ditetapkan yaitu 86% pada tahun 2014.
Sumber : Laporan Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provsu Tahun 2010-2014
2. Cakupan Pelayanan Antenatal Care (K4), Cakupan Kunjungan Neonatus (KN Lengkap) dan Cakupan Kunjungan Bayi. Dibandingkan tahun 2013, pencapaian cakupan antenatal care 4 kali ibu
(K4), KN lengkap dan kunjungan bayi mengalami peningkatan pada tahun
2014, dan ke-3 indikator mencapai angka di atas angka 80%.
Perkembangan persentase antenatal care (K4), KN lengkap dan Kunjungan
bayi seperti yang tergambar pada grafik berikut ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 139
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 14 Persentase Antenatal Care (K4), Kunjungan Neonatus
(KN Lengkap) dan Kunjungan Bayi Tahun 2009 – 2014
Sumber : Laporan Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provsu Tahun 2010-2014
Selama kurun waktu 2009-2014, cakupan K4 ibu hamil tertinggi terjadi
pada tahun 2009 yaitu berada diatas angka 90%. Sejak tahun 2010 terus
mengalami penurunan hingga mencapai titik terendahnya pada tahun 2012
yaitu 78% dan kembali meningkat pada tahun 2013 dan 2014 hingga
mencapai 84,1%, namun belum mampu mencapai angka tahun 2009 dan
juga belum mampu mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan yaitu
90% pada tahun 2014. Pada tahun 2014, dari 320.318 sasaran ibu hamil,
yang mendapatkan pelayanan antenatal care (K4) adalah sebanyak 269.353
ibu hamil (84,1%).
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
K4 KN Kunj Bayi2009 91,4 90,4 70,66
2010 88,3 55,2 69,82
2011 87 91 91
2012 78 80 75
2013 83,35 84,51 87,11
2013 84,1 86,9 90,7
%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 140
Laporan Kinerja (LK)
3. Persentase Puskesmas yang melaksanakan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) Pada tahun 2014, dari 570 puskesmas yang tersebar di seluruh
kabupaten/kota, terdapat 147 puskesmas yang menyelenggarakan PONED
atau 25,80%. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013
yaitu 137 puskesmas, tahun 2012 yaitu 94 puskesmas dan tahun 2011 yaitu
98 puskesmas PONED. Penurunan jumlah puskesmas PONED yang terjadi di
tahun 2012 akibat pindahnya tenaga dokter dan perawat yang telah dilatih,
hal ini terjadi di Kabupaten Mandailing Natal, Samosir, Deli Serdang,
Serdang Bedagai dan Kota Binjai, masing-masing berkurang 1 unit
Puskesmas PONED.
Pada tahun 2014, dari 33 kab/kot terdapat 4 daerah yang tidak memiliki
puskesmas PONED yaitu Kota Sibolga, Tebing Tinggi, Tanjung Balai dan
Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penyebaran puskesmas PONED per
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 51 Jumlah Puskesmas PONED berdasarkan Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA JML
PUSKESMAS
RAWAT INAP
JML PUSKESMAS
PONED
1 NIAS 10 3
2 MANDAILING NATAL 26 6
3 TAPANULI SELATAN 16 4
4 TAPANULI TENGAH 23 5
5 TAPANULI UTARA 19 6
6 TOBA SAMOSIR 19 1
7 LABUHAN BATU 13 6
8 ASAHAN 22 8
9 SIMALUNGUN 34 10
10 DAIRI 18 5
11 KARO 19 5
12 DELI SERDANG 34 12
13 LANGKAT 30 8
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 141
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA JML
PUSKESMAS
RAWAT INAP
JML PUSKESMAS
PONED
14 NIAS SELATAN 36 8
15 HUMBANG HASUNDUTAN 12 3
16 PAKPAK BHARAT 8 4
17 SAMOSIR 12 5
18 SERDANG BEDAGAI 20 6
19 BATUBARA 14 6
20 PADANG LAWAS 14 4
21 PADANG LAWAS UTARA 17 3
22 LABUHAN BATU SELATAN 17 0
23 LABUHAN BATU UTARA 17 4
24 NIAS UTARA 11 4
25 NIAS BARAT 8 2
26 SIBOLGA 4 0
27 TANJUNGBALAI 8 0
28 PEMATANG SIANTAR 19 2
29 TEBING TINGGI 9 0
30 MEDAN 39 13
31 BINJAI 8 1
32 PADANGSIDIMPUAN 9 1
33 GUNUNG SITOLI 6 2
JUMLAH 570 147 Sumber : Laporan Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provsu Tahun 2014.
Dengan bertambahnya jumlah puskesmas PONED menjadi 147 unit
(25,80%) maka target indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 140 puskesmas
tahun 2014 telah tercapai.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 142
Laporan Kinerja (LK)
4. Tercapainya persentase fasilitas kesehatan dasar milik pemerintah
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan reproduksi
terhadap wanita dan remaja (PKPR)
Seperti pada tahun 2013, maka pada tahun 2014 tidak ada peningkatan
jumlah puskesmas PKPR. Angka yang digunakan yaitu pencapaian tahun
2012, dari 570 puskesmas di Sumatera Utara terdapat 156 puskesmas PKPR
(27,4%) yang tersebar di 23 Kab/Kota. Angka ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2011, yaitu 129 puskesmas dari 545 puskesmas yang
ada (23,7%).
Kabupaten/Kota yang belum memiliki puskesmas PKPR yaitu : Kabupaten
Nias, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Samosir, Pakpak Bharat, Padang
Lawas, Nias Utara, Nias Barat, Labuhan Batu Utara dan Gunung Sitoli.
Penyebaran Puskesmas PKPR per kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 52 Jumlah Puskesmas PKPR berdasarkan Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA JML
PUSKESMAS
JML
PUSKESMAS PKPR
1 NIAS 10 -
2 MANDAILING NATAL 26 1
3 TAPANULI SELATAN 16 4/5
4 TAPANULI TENGAH 23 4
5 TAPANULI UTARA 19 4
6 TOBA SAMOSIR 19 12
7 LABUHAN BATU 13 4/7
8 ASAHAN 22 18
9 SIMALUNGUN 34 4/5
10 DAIRI 18 4/1
11 KARO 19 4
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 143
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA JML
PUSKESMAS
JML
PUSKESMAS PKPR
12 DELI SERDANG 34 14
13 LANGKAT 30 4
14 NIAS SELATAN 36 -
15 HUMBANG HASUNDUTAN 12 -
16 PAKPAK BHARAT 8 -
17 SAMOSIR 12 -/2
18 SERDANG BEDAGAI 20 4/0
19 BATUBARA 14 4/0
20 PADANG LAWAS 14 -/5
21 PADANG LAWAS UTARA 17 4
22 LABUHAN BATU SELATAN 17 4/1
23 LABUHAN BATU UTARA 17 -
24 NIAS UTARA 11 -
25 NIAS BARAT 8 -
26 SIBOLGA 4 4
27 TANJUNGBALAI 8 4/2
28 PEMATANG SIANTAR 19 4
29 TEBING TINGGI 9 4/0
30 MEDAN 39 39
31 BINJAI 8 4
32 PADANGSIDIMPUAN 9 4/3
33 GUNUNG SITOLI 6 - JUMLAH 570 156
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2014
5. Jumlah Puskesmas Santun Usila yang terbentuk di Kab/Kota
Sampai tahun 2014, sudah terbentuk 75 puskesmas usila di 32
kabupaten/kota. Pencapaian ini sudah mampu mencapai target kinerja
tahun 2014 yaitu 70 puskesmas. Perkembangan jumlah puskesmas usila di
Sumatera Utara dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 144
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 53 Jumlah Puskesmas Usila berdasarkan Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010- 2014
NO KAB/KOTA JUMLAH PUSKESMAS LANSIA
2010 2011 2012 2013 2014
1 MANDAILING NATAL - 2 - 1 -
2 TAPANULI SELATAN - 2 - - -
3 TAPANULI TENGAH - 2 1 - -
4 TAPANULI UTARA - 2 - - -
5 TOBA SAMOSIR - 2 - 1 -
6 LABUHAN BATU - 2 - - -
7 SIMALUNGUN - 2 - - -
8 DELI SERDANG 2 - - 1 -
9 HUMBANG HASUNDUTAN - 2 - - -
10 PAKPAK BHARAT - 2 - - -
11 SAMOSIR - 2 - - -
12 SERDANG BEDAGAI - 1 - 1 -
13 BATUBARA - 1 - 1 -
14 PADANG LAWAS UTARA - 2 - - -
15 LABUHAN BATU UTARA - 2 - - -
16 NIAS UTARA - 2 - - -
17 NIAS BARAT - 2 - - -
18 SIBOLGA - 2 1 - -
19 TANJUNGBALAI - 2 1 - -
20 PEMATANG SIANTAR - 2 - 1 -
21 TEBING TINGGI - 2 - - 1
22 MEDAN 2 - - - -
23 BINJAI - 1 1 - -
24 PADANGSIDIMPUAN - 2 - 1 -
25 GUNUNG SITOLI - 2 - - -
26 NIAS SELATAN - - 5 - -
27 PADANG LAWAS - - 1 - -
28 KARO - - 2 - -
29 NIAS - - - 2 -
30 ASAHAN - - - 1 -
31 LANGKAT - - - - 2
32 LABUHAN BATU SELATAN - - - - 1
33 DAIRI - - - - 2 JUMLAH 4 43 12 10 6
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2010-2014
6. Tercapainya Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut dihitung berdasarkan jumlah
penduduk usia lanjut yang mendapatkan pelayanan di puskesmas dibagi
dengan sasaran (total) penduduk usia lanjut di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 145
Laporan Kinerja (LK)
Pada tahun 2014, jumlah penduduk usila di Sumatera Utara tercatat
sebanyak 850.248 jiwa. Dari total penduduk lansia tersebut sebanyak
527.810 orang atau 62,08% mendapatkan pelayanan kesehatan lansia
setiap bulannya. Angka ini mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun
2013 yaitu 53%, tahun 2012 yaitu 55, dan tahun 2011 yaitu 49%. Dengan
pencapaian 62,08% pada tahun 2014 maka target kinerja yaitu 60% telah
tercapai.
7. Terselenggaranya pelayanan gawat terpadu darurat di puskesmas
Sampai akhir tahun 2014, puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan
gawat darurat terpadu (SPGDT) sebanyak 370 puskesmas yang tersebar di
33 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, sebanyak 56 puskesmas
terbentuk pada tahun tahun 2009, 58 puskesmas tahun 2010, 66
puskesmas pada tahun 2011, 56 puskesmas pada tahun 2012, tahun 2013
terbentuk 78 puskesmas dan pada tahun 2014 sebanyak 56 puskesmas.
Adapun penyebaran puskesmas SPGDT di kabupaten/kota adalah sebagai
berikut:
Tabel 54 Jumlah Puskesmas SPGDT berdasarkan Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 - 2014
NO KAB/KOTA JUMLAH PUSKESMAS SPGDT
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 NIAS 2 2 2 2 - -
2 MANDAILING NATAL 2 2 2 5 2 2
3 TAPANULI SELATAN 2 2 2 - 2 2
4 TAPANULI TENGAH 2 2 2 8 2 2
5 TAPANULI UTARA 2 2 2 - 3 2
6 TOBA SAMOSIR 2 2 2 - 2 2
7 LABUHAN BATU 2 2 2 - 2 2
8 ASAHAN 2 2 2 - 3 2
9 SIMALUNGUN 2 2 2 - 3 2
10 DAIRI 2 2 2 5 3 2
11 KARO 2 2 2 - 2 2
12 DELI SERDANG 2 2 2 - 3 2
13 LANGKAT 2 2 2 - 3 -
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 146
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA JUMLAH PUSKESMAS SPGDT
2009 2010 2011 2012 2013 2014
14 NIAS SELATAN 2 2 2 2 3 -
15 HUMBANG HASUNDUTAN 2 2 2 - 3 2
16 PAKPAK BHARAT 2 2 2 4 3 2
17 SAMOSIR 2 2 2 5 2 2
18 SERDANG BEDAGAI 2 2 2 3 2 2
19 BATUBARA 2 2 2 - 2 2
20 PADANG LAWAS 2 2 2 - 3 2
21 PADANG LAWAS UTARA 2 2 2 - 2 2
22 LABUHAN BATU SELATAN - 2 2 - 2 2
23 LABUHAN BATU UTARA - 2 2 - 3 2
24 NIAS UTARA - 2 2 5 3 1
25 NIAS BARAT - 2 2 3 2 1
26 SIBOLGA 2 2 2 3 2 2
27 TANJUNGBALAI 2 - 2 3 3 2
28 PEMATANG SIANTAR 2 2 2 - 3 2
29 TEBING TINGGI 2 - 2 2 3 2
30 MEDAN 2 2 2 - 2 2
31 BINJAI 2 - 2 - 2 2
32 PADANGSIDIMPUAN 2 2 2 3 1 2
33 GUNUNG SITOLI - - 2 3 2 - JUMLAH 56 58 66 56 78 56
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2009 - 2014.
Dengan pertambahan 56 puskesmas SPGDT pada tahun 2014, maka target
indikator kinerja yaitu terbentuknya 347 puskesmas SPGDT pada tahun 2014
tercapai bahkan diatas target yang ditetapkan.
8. Terselenggaranya Puskesmas yang menerapkan standard
Pelayanan Medik Dasar (SPMD)
Sampai dengan tahun 2014, jumlah puskesmas yang menerapkan standar
pelayanan medik sebanyak 38 puskesmas, dengan perincian 2 puskesmas
terbentuk pada tahun 2009, 2 puskesmas pada tahun 2010, 5 puskesmas
terbentuk pada tahun 2011, 6 puskesmas pada tahun 2012, 10 puskesmas
pada tahun 2013 dan 13 puskesmas pada tahun 2014, seperti yang terlihat
pada tabel berikut ini:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 147
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 55 Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan SPMD
di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2014
TAHUN PUSKESMAS JENIS PELAYANAN
2009 1. Pusk Glugur Darat Kota Medan
2. Pusk. Perbaungan Kab. Sergei
Pelayanan Akupuntur
Pelayanan Plus
2010 1. Pusk. Padang Bulan Kota Medan
2. Pusk. Padang Matinggi Kota Padang Sidempuan
Klinik VCT
Pelayanan PKPR
2011 1. Pusk. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang (Klinik Metadon)
2. Pusk. Rantau-prapat Kota Kab. Lab Batu (Pusk. Usila)
3. Pusk. Medan Deli Kota Medan
4. Pusk. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang.
5. Pusk. Pantai Cermin Kab. Serdang
Bedagai
Pelayanan Perkotaan Pelayanan Perkotaan
Pelayanan Kes. Kerja
Pelayanan Prima Pelayanan Prima
2012 1. Pusk. Sadabuan Kota Padang Sidempuan 2. Pusk. Gunung Tua Kab. Paluta 3. Pusk. Sidodadi Kab. Asahan
4. Pusk. Simarpinggan Kab. Tapanuli Selatan
5. Pusk. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang
6. Pusk. Panyabungan Jae Kab. Madina
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas
2013 1. Pusk. Pokenjilor P. Sidempuan 2. Pusk Pijorkoling P. Sidempuan 3. Pusk. Pandan Kab. Tap Tengah
4. Pusk. Siabu Kab. Madina 5. Pusk. Pintu Padang Kab. T. Selatan
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesma
6. Pusk. Sitio-tio Kab. Samosir 7. Pusk. Sei Rampah Kab. Sergei 8. Pusk. Teladan Kota Medan
9. Pusk. Kartini Kota P. Siantar 10. Pusk. Binjai Kota Binjai
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas Dokter Teladan
Dokter Teladan Dokter Teladan
2014 1. Pusk. Pijorkoling Kota P.Sidempuan 2. Pusk. Sei Rempah Kab. Sergei
3. Pusk. Hutabalang Kab. Tap. Tengah 4. Pusk. Silalahi Kab. Dairi 5. Pusk. Sogaeadu Kab. Nias
6. Pusk. Lagundri Kab. Nias Selatan 7. Pusk. Sirambu Kab. Nias Barat
8. Pusk. Sukaramai Kab. P. Bharat 9. Pusk. Onan Rungu Kab. Samosir 10. Pusk. G. Sitoli Selatan
11. Pusk. Pintu Angin Kota Sibolga 12. Pusk. Semula Batu Kota T. Balai 13. Pusk. Pabatu Kota T. Tinggi
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas Pelayanan Perkesmas
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2010-2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 148
Laporan Kinerja (LK)
Dari tabel terlihat bahwa sampai tahun 2014, bila diperinci menurut
kab/kota maka jumlah yang telah menerapkan SPMD yaitu di Kota Medan
sebanyak 4 puskesmas, Kabupaten Deli Serdang 4 puskesmas, Kota Padang
Sidempuan sebanyak 3 puskesmas, Kabupaten Serdang Bedagai yaitu 3
puskesmas, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah dan
Samosir masing-masing sebanyak 2 puskesmas.
Sedangkan Kabupaten Labuhan Batu, Padang Lawas Utara (Paluta),
Asahan, Samosir, Binjai, Dairi, Nias, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Selatan,
Pakpak Bharat, Kota Sibolga, Tanjung Balai, tebing Tinggi dan Gunung Sitoli
masing-masing 1 puskesmas.
9. Persentase Kab/Kota yang memiliki minimal 4 puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional
Pada tahun 2014, sudah terdapat 80 puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tradisional di 26 Kabupaten/Kota namun yang
memiliki minimal 4 puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tradisional baru 8 Kab/Kota, sehingga pencapaian target
indikator kinerja hanya 24,25% dari 30% target yang ditetapkan pada
tahun 2014. Penyebaran puskesmas dengan pengobatan tradisional di 26
Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 56
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Per Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA PUSK DGN
YANKESTRAD NAMA
PUSKESMAS
1 NIAS 2 Pusk. Hiliweto Gido Pusk. Batombawo
2 MANDAILING NATAL 1 Pusk.Siabu
3 TAPANULI TENGAH 3 Pusk.Pandan Pusk.Sarudik Pusk. Pinangsori
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 149
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA PUSK DGN
YANKESTRAD NAMA
PUSKESMAS
4 TAPANULI UTARA 2 Pusk. Pangaribuan Pusk. Situmeang Habinsaran
5 TOBA SAMOSIR 3 Pusk. Narumonda Pusk.Ajibata Pusk. Porsea
6 LABUHAN BATU 2 Pusk. Negeri Lama Pusk. Kota Rantau Prapat
7 ASAHAN 5
Pusk. Sei Dadap Pusk. Aek Songsongan Pusk. Sei Kepayang Barat Pusk. Sidodadi Pusk. Mutiara
8 SIMALUNGUN 3 Pusk. Saran Padang Pusk. Pematang Raya Pusk.Hatonduhan
9 DAIRI
5
Pusk. G. Sitember. Pusk. Tj. Lingga Pusk. Sopo Butar Pusk.Parongil Pusk.Tiga Lingga
10 KARO 4
Pusk. Kopperi, Pusk. Kabanjahe Pusk. Tiga Panah Pusk. Berastagi
NO KAB/KOTA PUSK DGN
YANKESTRAD NAMA
PUSKESMAS
11 DELI SERDANG 5
Pusk. Pancur Batu, Pusk. Tj. Morawa Pusk. Galang, Pusk. Batang Beruh Pusk. Batang Kuis
12 LANGKAT 7
Pusk. Stabat, Pusk. Karang Rejo Pusk.Beras Basah Pusk. Marike Pusk.Tj.Langkat Pusk. Binanga Pusk. Pantai Cermin
13 LABUHAN BATU UTARA 2 Pusk. Aek Kota Batu Pusk. Aek Kanopan
14 HUMBANG HASUNDUTAN 2 Pusk. Matiti Pusk. Parlilitan
15 SAMOSIR 2 Pusk.Harian Pusk. Simarmata Pusk. Tuktuk Siadong
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 150
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA PUSK DGN
YANKESTRAD NAMA
PUSKESMAS
16 SERDANG BEDAGAI 2
Pusk. Desa Pon, Pusk. Sialang Buah Pusk. Sei Rampah Pusk. Kuala Bali
17 BATUBARA 2
Pusk. Lab Ruku Pusk. Kedai Sianam Pusk. Indra Pura Pusk. Sei Suka
18 PADANG LAWAS 2 Pusk. Binanga Pusk.Pasar Ujung Batu
19 SIBOLGA 2 Pusk.Pintu Angin Pusk. Aek Habil
20 TANJUNGBALAI 4
Pusk. M.U Damanik Pusk. Datuk Bandar Pusk. Kamp. Persatuan Pusk. Teluk Nibung
21 PEMATANG SIANTAR
4
Pusk. Martoba, Pusk.Kesatria Pusk.Gurilla Pusk.Pondok Sayur
22 TEBING TINGGI
5
Pusk. Pasar Gambir, Pusk. Satria Pusk. Pabatu Pusk. Brohol Pusk. Sri Padang
23 MEDAN
5
Pusk. Padang Bulan, Pusk. Petisah Pusk.Terjun Pusk.Sering Pusk. Glugur
24 BINJAI
2 Pusk. Tanah Tinggi, Pusk. Binjai Estate
25 PADANGSIDIMPUAN 2 Pusk. Sadabuan Pusk. Batu Nadua
26 GUNUNG SITOLI 2 Pusk.G. Sitoli Utara Pusk.G.Sitoli Selatan
JUMLAH 80 -
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 151
Laporan Kinerja (LK)
10. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 4 puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja Pelayanan Kesehatan Kerja sasarannya adalah kepada kabupaten/kota
yang memiliki industri besar, kecil maupun menengah. Sampai dengan
akhir tahun 2014, kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kerja berjumlah 17 kabupaten/kota, mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2013 yaitu 13 kabupaten/kota.
Tabel 57
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Kerja Per Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA PUSK DGN
YANKESKER NAMA
PUSKESMAS
1 NIAS 2 Pusk. Hiliweto Gido Pusk. Batombawo
2 MANDAILING NATAL 1 Pusk.Siabu
3 TAPANULI TENGAH 3
Pusk.Pandan Pusk.Sarudik Pusk. Pinangsori
4 TAPANULI UTARA 2
Pusk. Pangaribuan Pusk. Situmeang Habinsaran
5 TOBA SAMOSIR 3
Pusk. Narumonda Pusk.Ajibata Pusk. Porsea
6 LABUHAN BATU 2
Pusk. Negeri Lama Pusk. Kota Rantau Prapat
7 ASAHAN 5
Pusk. Sei Dadap Pusk. Aek Songsongan Pusk. Sei Kpyang Barat Pusk. Sidodadi Pusk. Mutiara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 152
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA PUSK DGN
YANKESKER NAMA
PUSKESMAS
8 SIMALUNGUN 3
Pusk. Saran Padang Pusk. Pematang Raya Pusk.Hatonduhan
9 DAIRI
5
Pusk. G. Sitember. Pusk. Tj. Lingga Pusk. Sopo Butar Pusk.Parongil Pusk.Tiga Lingga
Pada tahun 2010, terdapat 4 Kabupaten/Kota yang telah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja, yaitu Kabupaten Serdang
Bedagai, Deli Serdang, Kota Pematang Siantar dan Medan. Pada tahun
2011, kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan kerja bertambah
sebanyak 4 kab/kota, yaitu Kabupaten Batubara, Tapanuli Tengah, Kota
Padang Sidempuan dan Sibolga. Pada tahun 2012, bertambah 5
Kabupaten/Kota yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja,
yaitu Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan
Batu Selatan, Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Asahan. Pada tahun
2013 tidak ada penambahan kabupaten/kota dan pada tahun 2014
bertambah 4 kab/kota yaitu Kabupaten Karo, Langkat, Kota Binjai dan
Tanjung Balai. Dengan pencapaian ini maka target akhir tahun Renstra
belum mampu yaitu 20 Kab/Kota tahun 2013.
11. Jumlah Kab/Kota memiliki minimal 3 puskesmas yang
melaksanakan pelayanan kesehatan olah raga
Sampai dengan akhir tahun 2014, sudah terdapat 8 Kabupaten/Kota yang
memiliki puskesmas dengan pelayanan kesehatan olahraga, namun yang
memiliki minimal 3 puskesmas dengan pelayanan kesehatan olahraga
hanya 7 (tujuh) kabupaten/kota.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 153
Laporan Kinerja (LK)
Kabupaten Asahan belum memenuhi indikator kinerja karena baru
memiliki 2 puskesmas; seperti yang terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 58 Puskesmas Olahraga di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
KAB/KOTA PUSKESMAS
1. MEDAN
- Pusk. Belawan - Pusk. Kampung Baru
- Pusk. Medan Area - Pusk. Kedai Durian
- Pusk. Medan Deli - Pusk. Medan Amplas
2. SERDANG BEDAGAI
- Pusk. Pegajahan - Pusk. Dolok Masihul - Pusk. Sei Rampah
- Pusk. Parbaungan
3. DELI SERDANG
- Pusk. Bandar Khalipah - Pusk. Tanjung Morawa - Pusk. Lubuk Pakam
- Pusk. Muliorejo - Pusk. Tanjung Kenas
4. LABUHAN BATU UTARA - Pusk. Aek Kanopan - Pusk. Aek Korsik
- Pusk. Kota Baru
5. PEMATANG SIANTAR
- Pusk. Parsoburan
- Pusk. Raya - Pusk. Ksatria - Pusk. Rami
6. LANGKAT
- Pusk. Stabat
- Pusk. Pantai Cermin - Pusk. Kuala
7. BINJAI - Pusk. Jati Makmur - Pusk. Tanah Tinggi
- Pusk. Kebun Jahe
8. BATUBARA
- Pusk. Sei Suka
- Pusk. Lima Puluh - Pusk. Labuhan Ruku
9. ASAHAN - Pusk. Simpang Empat - Pusk. Bdr Pasir Mandoge
Sumber: Laporan Bidang Yankes 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 154
Laporan Kinerja (LK)
Dengan pencapaian ini, maka terget akhir Renstra yaitu 33 Kab/kota yang
memiliki 3 puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan olah raga
tidak tercapai.
12. Jumlah pesantren yang memiliki poskestren
Pada tahun 2014, pesantren yang memiliki poskestren sebanyak 78
pesantren, mengalami peningkatan jumlah dari tahun 2013 yaitu 53
pesantren. Di Sumatera Utara terdapat 176 pesantren yang tersebar di 24
kab/kota. Dengan demikian terget indikator kinerja yang ditetapkan yaitu
55 pesantren tahun 2014 telah mampu dicapai. Distribusi pesantren dan
yang memiliki poskestren dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 59 Jumlah Pesantren memiliki Poskestren berdasarkan Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA JML
PESANTREN MEMILIKI
POSKESTREN
1 NIAS 0 0
2 MANDAILING NATAL 22 0
3 TAPANULI SELATAN 15 14
4 TAPANULI TENGAH 6 0
5 TAPANULI UTARA 0 0
6 TOBA SAMOSIR 0 0
7 LABUHAN BATU 9 9
8 ASAHAN 6 3
9 SIMALUNGUN 5 0
10 DAIRI 1 1
11 KARO 3 3
12 DELI SERDANG 13 3
13 LANGKAT 19 11
14 NIAS SELATAN 0 0
15 HUMBANG HASUNDUTAN 1 1
16 PAKPAK BHARAT 0 0
17 SAMOSIR 0 0
18 SERDANG BEDAGAI 4 3
19 BATUBARA 4 3
20 PADANG LAWAS 15 6
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 155
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA JML
PESANTREN MEMILIKI
POSKESTREN
21 PADANG LAWAS UTARA 6 0
22 LABUHAN BATU SELATAN 18 10
23 LABUHAN BATU UTARA 3 0
24 NIAS UTARA 0 0
25 NIAS BARAT 0 0
26 SIBOLGA 0 0
27 TANJUNGBALAI 1 0
28 PEMATANG SIANTAR 1 1
29 TEBING TINGGI 1 1
30 MEDAN 11 8
31 BINJAI 2 1
32 PADANGSIDIMPUAN 8 0
33 GUNUNG SITOLI 2 0
JUMLAH 176 78 Sumber: Laporan Bidang Yankes 2014.
Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program UKM pada tahun 2014
yaitu sebesar Rp. 3.666.411.040,- dengan kegiatan-kegitan adalah sebagai
berikut :
1. Supervisi Fasilitatif bagi Bidan Koordinator Puskesmas
2. Implementasi Buku KIA, P4K, Kantong Persalinan
3. Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi dasar (PONED)
4. Evaluasi Data Cakupan Indikator Kesehatan Ibu dan Anak
5. Perlombaan Penilaian Kesatuan Gerak PP-KB Kesehatan
6. Pendampingan Kelas Ibu Hamil di Kab/Kota
7. Orientasi PKRT (Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu) bagi Petugas
Puskesmas
8. Workshop Petugas Kab/Kota dalam Pengarustamaan Gender Bidang
Kesehatan dan Anggaran Responsif Gender (ARG)
9. Pertemuan Pengembangan Integrasi Posyandu-PAUD
10. Pertemuan Penerapan Puskesmas di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 156
Laporan Kinerja (LK)
11. Pembinaan Pelayanan Konseling Usila di Puskesmas Santun Usila di 10
Kab/Kota Percontohan.
12. Bimtek Pelayanan Usila di Kab/Kota dan Puskesmas
13. Orinetasi Petugas dalam Pemeliharaan Kesehatan Usila Lanjut di Rumah
(Home Care)
14. Pemantapan Program Santun Usila di Puskesmas
15. Pertemuan Koordinasi Kesehatan Olahraga Tingkat Provinsi
16. Pendampingan Pusat ke Kab/Kota dan Penampungan TKI Wanita
17. Pertemuan Peningkatan Kapsitas Tenaga Kesehatan Kerja bagi Tenaga
Kesehatan di Kab/Kota
18. Review Akhir Program Kesehatan di Kab/Kota Binaan
19. Sosialisas Yankestradkom bagi Pengobatan Tradisional se Kota Medan.
20. Pertemuan Koordinasi Poskestren Tingkat Provinsi
21. Sosialisasi Tim Pembina Pengarah Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
22. Pertemuan Teknis Penanggulangan Gangguan Penglihataan bagi Dokter
dan Perawat Puskesmas Kab/Kota
23. Pertemuan Pelayanan Gigi dan Mulut Anak Sekolah
24. Peningkatan Pelayanan Kesehatan UPT Kim di Luar Gedung
(Pemeriksaan Mata Operasi Katarak)
25. Screening Gangguan Penglihatan di Kab/Kota
26. Pertemuan Percepatan MDGs dengan Lintas Sektor
27. Pemantapan PONED di Daerah Fokus MDGs
28. Pemantapan PPGD (Pelatihan Pemantapan Gawat Darurat bagi Dokter
Fasilitas Kesehatan Primer)
29. Peningkatan Kapasitas Petugas Kesehatan dalam Pemnanganan
Penderita Psikotik yang Mengalami Pemasungan dan Penelantaran
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 157
Laporan Kinerja (LK)
Dari 29 kegiatan tercantum di dalam Renja, yang tidak dapat dilaksanakan
adalah kegiatan Pendampingan Pusat ke Kab/Kota dan Penampungan TKI
Wanita yang disebabkan belum adanya penunjukkan dari Pusat petugas yang
akan melakukan pendampingan ke Kab/Kota. Sampai akhir tahun anggaran,
realisasi fisik Program Upaya Kesehatan Masyarakat adalah 94,73% dengan
jumlah realisasi keuangan sebesar Rp. 3.280.968.540,- atau 89,49%.
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 5 (lima) indikator kinerja Program
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang harus dicapai pada
tahun 2014, dan pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 60
Indikator Kinerja, Sasaran, Capaian dan Persen Capaian Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tahun 2014
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN
TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2014
CAPAIAN %
1 Persentase rumah tangga ber-perilaku
hidup bersih dan sehat. 55% 60,03% 109,14%
2 Persentase SD yang mempro-mosikan
kes 25% 29,6% 118,4%
3 Persentasi Posyandu Purnama &
Mandiri. 35% 40,07% 114,48%
4 Persentase desa siaga aktif. 22% 26% 118,18%
5 Jumlah Kab/Kota yang memiliki
minimal 2 desa yang mengembangkan
Program Toga
20 K/K 22 K/K 110%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 5 indikator kinerja Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, seluruhnya (100%) berkategori
SANGAT BAIK. Penjelasan tentang pencapaian masing-masing indikator serta
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 158
Laporan Kinerja (LK)
analisa kecendrungan pencapaian sejak tahun 2009 - 2014, adalah sebagai
berikut:
1. Persentase penduduk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya
berperilaku hidup bersih dan sehat, yang meliputi 10 indikator yaitu
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, memberikan ASI ekslusif,
menimbang bayi setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas
jentik nyamuk di rumah seminggu sekali, makan sayur dan buah setiap
hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam
rumah.
Pada tahun 2014, dilaporkan bahwa dari 1.277.713 rumah tangga yang
dipantau ditemukan 767.103 RT (60.3%) yang ber-PHBS. Angka ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu 55% dan tahun
2012 yaitu 53,09%; namun masih lebih rendah dari pencapaian tahun
2011 yaitu 62,71%.
Grafik 15
Persentase Penduduk Melaksanakan PHBS
Tahun 2009 – 2014
Sumber: Laporan Bagian Kesekretariatan Tahun 2010-2014
2009 2010 2011 2012 2013 2014
% pendk dgn PHBS 36,25 36,25 62,71 53,09 55 60,3
0
10
20
30
40
50
60
70
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 159
Laporan Kinerja (LK)
Dengan pencapaian 60,3% pada tahun 2014, maka target indikator
kinerja telah mampu dicapai. Distribusi RT ber-PHBS per kab/kota diperinci
lebih jelas pada tabel berikut:
Tabel 61 Jumlah Rumah Tangga ber-PHBS berdasarkan Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA JML RT
DIPANTAU JML RT
BER-PHBS %
1 NIAS 9.759 3.332 34,14
2 MANDAILING NATAL 3.165 845 26,7
3 TAPANULI SELATAN 39,275 37.760 96,1
4 TAPANULI TENGAH 48.273 10,172 83,2
5 TAPANULI UTARA 20.438 8.014 78,3
6 TOBA SAMOSIR 12.912 11.148 86,3
7 LABUHAN BATU 57.354 32.468 56,6
8 ASAHAN 14.552 13,311 91,4
9 SIMALUNGUN 126.119 11.490 9,1
10 DAIRI 22.520 9.770 56.7
11 KARO 24.435 8.249 33,7
12 DELI SERDANG 53.708 35.085 65,3
13 LANGKAT 167.199 151.820 90,8
14 NIAS SELATAN 12.721 3.053 22,24
15 HUMBANG HASUNDUTAN
35.479 13.023 70,5
16 PAKPAK BHARAT 1.688 583 34,5
17 SAMOSIR 15.133 15.131 100
18 SERDANG BEDAGAI 10.355 10.355 100
19 BATUBARA 63.500 25.174 39,6
20 PADANG LAWAS 33.233 10.318 52,1
21 PADANG LAWAS UTARA 12.166 3.074 25,3
22 LABUHAN BATU SELATAN
39.452 32.600 82,6
23 LABUHAN BATU UTARA 45.862 25,862 56,4
24 NIAS UTARA 19.405 10,170 67,87
25 NIAS BARAT 9.064 3.771 41,6
26 SIBOLGA 11.549 9.383 81,2
27 TANJUNGBALAI 16.677 5.411 32,4
28 PEMATANG SIANTAR 210 51 24,3
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 160
Laporan Kinerja (LK)
KAB/KOTA JML RT
DIPANTAU JML RT
BER-PHBS %
29 TEBING TINGGI 19.770 16.699 84,5
30 MEDAN 299.286 235.537 98,1
31 BINJAI 26.849 7.839 29,2
32 PADANGSIDIMPUAN 226 226 100
33 GUNUNG SITOLI 5.379 5.379 100
JUMLAH 1.277.713 767.103 60,03
Sumber: Laporan Bagian Kesekretariatan Tahun 2014
2. Persentase sekolah dasar yang mempromosikan kesehatan
Pada tahun 2014, di Sumatera Utara terdapat 9.674 unit SD/MI, dari
jumlah tersebut yang melaksanakan Promosi Kesehatan melalui Unit
Kesehatan Sekolah (UKS) sebanyak 2/864 SD/MI atau 29,6%. Jumlah ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 2.167
SD/MI atau 22,50%. Dan tahun 2012, yaitu 1.908 SD/MI atau 20%.
Distribusi SD/MI yang mempromosikan kesehatan di Sumatera Utara dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 62 Jumlah SD/MI dan yang mempromosikan Kesehatan
berdasarkan Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO KAB/KOTA JML
SD/MI MEMPROMOSIKAN
KES
1 NIAS 143 29
2 MANDAILING NATAL 403 81
3 TAPANULI SELATAN 282 66
4 TAPANULI TENGAH 332 66
5 TAPANULI UTARA 352 70
6 TOBA SAMOSIR 225 54
7 LABUHAN BATU 303 71
8 ASAHAN 481 384
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 161
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA JML
SD/MI MEMPROMOSIKAN
KES
9 SIMALUNGUN 924 185
10 DAIRI 267 53
11 KARO 293 75
12 DELI SERDANG 803 182
13 LANGKAT 694 213
14 NIAS SELATAN 312 63
15 HUMBANG HASUNDUTAN 222 44
16 PAKPAK BHARAT 71 14
17 SAMOSIR 204 41
18 SERDANG BEDAGAI 457 40
19 BATUBARA 301 170
20 PADANG LAWAS 182 109
21 PADANG LAWAS UTARA 221 99
22 LABUHAN BATU SELATAN 202 104
23 LABUHAN BATU UTARA 31 9
24 NIAS UTARA 157 31
25 NIAS BARAT 105 21
26 SIBOLGA 61 12
27 TANJUNGBALAI 100 26
28 PEMATANG SIANTAR 172 157
29 TEBING TINGGI 104 33
30 MEDAN 856 215
31 BINJAI 168 47
32 PADANGSIDIMPUAN 107 30
33 GUNUNG SITOLI 113 70
JUMLAH 9.674 2.864
Sumber: Laporan Bagian Kesekretariatan Tahun 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 162
Laporan Kinerja (LK)
3. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri
Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan dilihat dari persentase
posyandu Purnama dan Mandiri. Persentase posyandu purnama dan
mandiri menunjukkan kecendrungan penurunan kurun waktu 2009-2014
menunjukkan kecendrungan penurunan.
Grafik 16 Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri
Di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009 – 2014
Sumber: Laporan Bagian Kesekretariatan Tahun 2010-2014
Persentase posyandu purnama dan mandiri tertinggi dicapai pada tahun
2009 mencapai hampir 54%, dan mengalami penurunan setiap tahun
sampai tahun 2012 mencapai 28%. Pada tahun 2013, mengalami
peningkatan menjadi 33% dan tahun 2014 menjadi 40,7%. Dari 15.587
posyandu yang ada, terdapat 6.235 unit posyandu purnama dan mandiri,
sehingga pencapaian persentase posyandu purnama dan mandiri yaitu
40%. Dengan pencapaian ini maka target indikator kinerja yaitu 35%
tahun 2014 telah mampu dicapai.
0
10
20
30
40
50
2009 2010 2011 2012 2013 2014
43,5940 38,18
28,15 33
40
% Posy Purnam + Mandiri
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 163
Laporan Kinerja (LK)
4. Persentase Desa Siaga Aktif
Pada tahun 2014, jumlah Desa Siaga Aktif sebanyak 1.590 desa/kelurahan
(26%) dari 6.113 desa/kelurahan yang ada di Sumatera Utara. Jumlah ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu 1.169
desa/kelurahan. Dengan terjadinya peningkatan jumlah Desa Siaga Aktif
makan target kinerja tahun 2014 yaitu 22% telah tercapai. Perkembangan
jumlah Desa Siaga Aktif dan Poskesdes di Sumatera Utara lebih jelas
tergambar pada grafik berikut ini.
Grafik 17
Jumlah Desa Siaga Aktif dan Poskesdes
Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2014
Sumber: Laporan Bagian Kesekretariatan Tahun 2010-2014
5. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 2 desa yang mengembangkan
Program Toga
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan
yang berkhasiat sebagai obat. TOGA pada pronsipnya adalah sebidang
tanah, baik di halaman rumah, kebun atau ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan; sehingga akan terwujud
prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
2009 2011 2012 2013 2014Desa Siaga Aktif 140 741 741 1169 1590
Poskesdes 2436 2564 2564 2739 3247
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 164
Laporan Kinerja (LK)
Pada tahun 2014, sudah terdapat 22 Kab/kota yang memiliki 2 desa yang
mengembangkan Program TOGA, yaitu Kabupaten Deli Serdang, Nias
Utara, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Tapanuli
Tengah, Simalungun, Mandailing Natal, Asahan, Batubara, Nias Barat, Nias,
Serdang
Bedagai, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Padang Lawas Utara, Kota
Padang Sidempuan, Binjai, Medan, Pematang Siantar, Tebing Tinggi dan
Sibolga.
Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Promosi Kesehatan
dan Pemberdayaan Masyarakat pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp.
3.082.248.000,- dengan kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Pendidikan Kesehatan kepada Masyarakat melalui
Peringatan Hari-hari Besar Kesehatan.
2. Penyebarluasan Informasi Kesehatan melalui Media cetak dan
Elektronik
3. Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU)
4. Reportase Bidang Kesehatan
5. Pembinaan Program UKS ke Kab/Kota
6. Jambore Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Utara
7. Sosialisasi Program TOGA
8. Lomba TOGA
9. Karnaval Mobil Hias
10. Perlombaan dan Penilaian PHBS
11. Lomba Posyansu Tingkat Provinsi
12. Penyebarluasan Informasi Kesehatan melalui Media Promosi di
Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 165
Laporan Kinerja (LK)
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat adalah 93,34% dengan jumlah
realisasi keuangan sebesar dengan jumlah yang terealisasi sebesar Rp.
2.743.005.100,- atau 88,99%.
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 3 (tiga) indikator kinerja Program
Perbaikan Gizi Masyarakat yang harus dicapai pada tahun 2014, dan
pencapaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 63 Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2014
NO INDIKATOR TARGET TAHUN 2014
CAPAIAN TAHUN 2014
% CAPAIAN
1 Persentase gizi buruk yang
ditangani. 100% 100% 100%
2 Persentase penyediaan bufferstock
MP-ASI untuk bencana 100% 100% 100%
3 Persentase ibu hamil KEK dan
anemia mendapatkan PMT 40% 38% 95%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 3 indikator kinerja Program Perbaikan
Gizi Masyarakat 2 indikator (66%) berkategori SANGAT BAIK dan 1 indikator
(345) berkategori BAIK. Penjelasan tentang pencapaian masing-masing
indikator serta analisa kecendrungan pencapaian sejak tahun 2014, adalah
sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 166
Laporan Kinerja (LK)
1. Persentase gizi buruk yang ditangani
Pada tahun 2014, jumlah balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 1.196
balita dan keseluruhan balita yang mengalami gizi buruk tersebut
mendapatkan penanganan (100%). Jumlah kasus gizi buruk yang
ditemukan dan mendapatkan penanganan ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013 yaitu 1.133 kasus, tahun 2012 yaitu 746 kasus
dan tahun 2011 yaitu 375 kasus. Distribusi kasus balita gizi buruk yang
ditemukan dan ditangani per kab/kota seperti tergambar pada tabel
berikut ini :
Tabel 64 Jumlah Balita Gizi Buruk yang Ditemukan dan Ditangani
Per Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011-2014
NO KAB/KOTA BALITA GIZI BURUK
2011 2012 2013 2014
1 NIAS - 8 18 25
2 MANDAILING NATAL 15 62 9 110
3 TAPANULI SELATAN 15 41 3 17
4 TAPANULI TENGAH 12 13 14 20
5 TAPANULI UTARA 7 13 37 21
6 TOBA SAMOSIR 12 12 5 9
7 LABUHAN BATU 10 3 8 15
8 ASAHAN 20 45 127 98
9 SIMALUNGUN 25 23 27 26
10 DAIRI 20 110 60 83
11 KARO 15 35 11 8
12 DELI SERDANG 4 5 7 9
13 LANGKAT 27 19 149 136
14 NIAS SELATAN 10 2 0 38
15 HUMBANG HASUNDUTAN 8 13 9 9
16 PAKPAK BHARAT 4 3 18 7
17 SAMOSIR 7 3 10 14
18 SERDANG BEDAGAI 12 12 45 48
19 BATUBARA 18 14 79 73
20 PADANG LAWAS 11 38 2 34
21 PADANG LAWAS UTARA 6 9 21 36
22 LABUHAN BATU SELATAN 10 21 24 17
23 LABUHAN BATU UTARA 13 10 13 18
24 NIAS UTARA 6 14 12 2
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 167
Laporan Kinerja (LK)
NO KAB/KOTA BALITA GIZI BURUK
2011 2012 2013 2014
25 NIAS BARAT 5 20 6 79
26 SIBOLGA 12 21 6 15
27 TANJUNGBALAI 13 1 27 26
28 PEMATANG SIANTAR 5 7 14 13
29 TEBING TINGGI 4 6 14 9
30 MEDAN 25 143 265 84
31 BINJAI 12 12 37 35
32 PADANGSIDIMPUAN 5 3 8 17
33 GUNUNG SITOLI 9 5 48 45
JUMLAH 375 746 1.133 1.196
Sumber: Laporan Bidang Pelayanan Kesehatan, 2012-2014
2. Persentase penyediaan buffer stock MP-ASI (Makanan Pendamping – Air Susu Ibu) untuk bencana
Penyediaan buffer stock MP-ASI adalah ditujukan untuk mengantisipasi
situasi darurat akibat bencana, KLB gizi dan situasi sulit lainnya. Pada
tahun 2014, capaian dari indikator ini adalah 100% dengan target
program 100% pada tahun yang sama.
3. Persentase ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronis) dan anemia
yang mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
Kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis) disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan asupan gizi, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh
tidak tercukupi. Jika sudah terlalu lama maka akan terjadi Kekurangan
Energi Kronik (KEK), dan kejadiaan KEK pada ibu hamil merupakan kondisi
yang sangat tidak diinginkan, karena sangat mempengaruhi kehidupan
janin dalam bayi kandungan dan juga sang ibu.
Pada tahun 2014 diperkirakan 64.211 bumil mengalami KEK dan
yang mendapatkan PMT dengan masa pemberian 60 hari adalah sebanyak
23.449 bumil (38%).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 168
Laporan Kinerja (LK)
Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yaitu 20,2%,
tahun 2011 yaitu 9,5% dan tahun 2010 yaitu 8,1%. Walaupun mengalami
peningkatan, pencapaian tahun 2014 belum mampu mencapai kinerja yang
ditetapkan yaitu 40% pada tahun 2014.
Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Perbaikan Gizi Masyarakat
pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 931.605.000,- dengan kegiatan-kegiatan
adalah sebagai berikut :
1. Pendampingan Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang
2. Penyediaan MP-ASI bagi Balita 1 (satu) tahun
3. Pengadaan PMT Ibu Hamil.
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Perbaikan Gizi
Masyarakat adalah 100% dengan jumlah yang terealisasi sebesar Rp.
867.355.000,- atau 93,10%.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 169
Laporan Kinerja (LK)
PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 3 (tiga) indikator kinerja Program
Lingkungan Sehat yang harus dicapai pada tahun 2014, dan pencapaiannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 65
Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian Program Lingkungan Sehat Tahun 2014
NO INDIKATOR TARGET
TAHUN 2014
CAPAIAN
TAHUN 2014
%
CAPAIAN
1
Persentase keluarga menghuni
rumah yang memenuhi syarat
kesehatan
72% 62,42% 86,11%
2
Persentase keluarga menggunakan
jamban memenuhi syarat
kesehatan.
66% 65,11% 98,48%
3 Jumlah Kab/Kota Sehat 7 K/K 4 K/K 57%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari ke-3 indikator kinerja Program
Lingkungan Sehat, terdapat 2 (67%) indikator yaitu indikator 1 dan 2
berkategori BAIK dan satu indikator (33%) yaitu indikator ke-3 berkategori
SANGAT BAIK. Penjelasan tentang pencapaian masing-masing indikator serta
analisa kecendrungan pencapaian sejak tahun 2009, adalah sebagai berikut:
1. Persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat
kesehatan
Persentase keluarga yang menghuni rumah sehat cenderung mengalami
peningkatan sejak tahun 2009, seperti yang terlihat pada grafik berikut ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 170
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 18
Persen Target dan Capaian Keluarga menghuni Rumah yang Memenuhi Syarat Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009-2014
Sumber : Laporan Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan, 2009-2014
Dari grafik terlihat bahwa kurun waktu 2009-2013 persentase keluarga
yang menghuni rumah memenuhi syarat kesehatan mengalami
peningkatan setiap tahunnya, peningkatan tertinggi terjadi pada tahun
2011 yaitu dari 64% tahun 2010 menjadi 70% pada tahun 2011; namun
pada tahun 2014 mengalami penurunan drastis dari 73% pada tahun 2013
menjadi 62,42%.
Pada tahun 2014, dari 3.333.413 unit rumah yang ada di Sumatera Utara
sebanyak 2.080.653 unit (62,42%) memenuhi syarat kesehatan. Rumah
memenuhi syarat kesehatan tertinggi ada di Kota Tebing Tinggi (91,44%)
dan terendah di Kabupaten Nias Utara (12,61%). Dengan pencapaian
62,42% maka target indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 72% tidak
tercapai pada tahun 2014.
55
60
65
70
75
2009 2010 2011 2012 2013 2014
61,2564
7073 73
62,42
% Capaian
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 171
Laporan Kinerja (LK)
2. Persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat
kesehatan.
Begitu juga halnya dengan indikator pencapaian persentase keluarga
menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan belum mampu
mencapai target yang ditetapkan.
Pada tahun 2014, dari 2.996.860 rumah tangga terdapat 1.951.413 rumah
tangga yang memiliki jamban memenuhi syarat kesehatan (65,11%).
Persentase ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu
59,13% namun mengalami penurunan dibandingkan pencapaian 2012
yaitu 66%.
3. Persentase Kab/Kota Sehat
Terbentuknya kabupateb/kota sehat berdasarkan keluarnya SK
Bupati/Walikota tentang Forum Kabupaten/Kota Sehat. Dari kurun waktu
2010-2013 sudah 10 Kab/Kota yang dibina untuk menjadi Kabupaten/Kota
Sehat, namun sampai tahun 2014 hanya 4 Kab/Kota yang SK
pembentukan forumnya telah diterbitkan yaitu Kabupaten Tapanuli
Selatan, Kota Pematang Siantar, Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi.
Dengan dmikian target kinerja yang ditetapkan yaitu 7 Kab/Kota belum
mampu tercapai.
Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Lingkungan Sehat pada
tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 1.661.825.000,- dengan kegitan-kegiatan
adalah sebagai berikut :
1. Stimulan Pembangunan Percontohan Rumah Sehat dan Sederhana
2. Pengadaan Stimulan Sarana Jamban Keluarga
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 172
Laporan Kinerja (LK)
3. Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
4. Gerakan Aksi Penyehatan kawasan Danau Toba
5. Pilot Project Pembentukan Kota Sehat
6. Perlombaan Lingkungan Bersih dan Sehat
7. Pertemuan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, dan ke-7 kegiatan ini dapat
dilaksanakan.
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Lingkungan Sehat adalah
81,52% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.201.635.000,- atau 74,32%.
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 22 (dua puluh dua) indikator kinerja
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit yang harus dicapai pada
tahun 2014, dan pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 66 Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Tahun 2014
NO
INDIKATOR
TARGET
TAHUN 2014
CAPAIAN
TAHUN 2014
%
CAPAIAN
1 Angka Case Detection Rate
penyakit TB. 83% 78,3%
94,34%
2 Angka keberhasilan pengobatan
TB. ≥ 95% 94%
98,95%
3 Angka CNR (Case Notification
Rate) program TB per 100.000
penduduk
165/100.000
pendk
166/100.000
pendk
100,61%
4 Cakupan Penemuan dan tata
laksana kasus Pneumonia pada
balita
20% 24%
120%
5 CFR Diare pada saat KLB < 1,2% 1,86% 65%
6 Prevalensi Kecacingan pada anak
sekolah <20% 29% 68,97%
7 Angka Kecatatan Tingkat 2 Kusta <10% 12% 83,33
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 173
Laporan Kinerja (LK)
NO
INDIKATOR
TARGET
TAHUN 2014
CAPAIAN
TAHUN 2014
%
CAPAIAN
8 Jumlah penduduk kelompok usia
> 15 tahun yang mengikuti test
HIV
12.000 org 36.330 302,75%
9 Persentase ibu hamil HIV positif
mendapatkan ARV 50% 72% 140,4%
10 Persentase kasus IMS yang
diperiksa dan diobati. 40% 90% 220%
11 Angka Kematian Jemaah Haji
kurang dari 2 per 1.000 jemaah
haji
<2/1.000
jemaah haji
2,1/1.000 jemaah
haji 99%
12 Angka penemuan kasus baru
Frambusia /100.000 penddk
<0,6/ 100.000
pddk
0,008/100.000
pddk 100%
13 Angka Kesakitan DBD per
100.000 pddk
< 49/100.000
pendk
21,2/100.000
pddk 100%
14 Angka zoonosis lainnya (flu
burung, rabies, anthrax,
leptospirosis) yang ditangani
sesuai standard
90% 74,58% 82,8%
15 Cakupan penduduk di daerah
endemis mdptkan pengobatan
massal filariasis
65% 73,2% 112,6%
16 Angka penemuan kasus malaria
per 1.000 penduduk (API) 1/1.000 pddk 1/1.000pddk 100%
17 Persentase desa yang mencapai
Universal Child Immunization
(UCI).
80% 74,7% 93,34%
18 Persentase anak 0-11 bulan yang
mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
85% 61,20% 72%
19 Persentase Penyelidikan
Epidemiologi dan
penanggulangan KLB < 24 jam
pada desa/kel yang terjadi KLB
100% 100% 100%
20 Persentase kab/kota yang
melakukan penanganan dan
penanggulangan wabah dan
bencana
100% 100% 100%
21 Jumlah kab/kota yg melak
sanakan Surveilans Deteksi Dini
& KIE Peny Tdk Menular
33 K/K 30 K/K 100%
22 Persentase kab/kota yang
melaksanakan surveilans dan KIE
kesehatan matra.
100% 100% 100%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 174
Laporan Kinerja (LK)
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 22 indikator kinerja Program
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, terdapat 3 (tiga) indikator atau
13,64% berkategori CUKUP, 6 (enam) indikator (27,27%) berkategori CUKUP,
dan 13 (tiga belas) indikator (59,1%) berkategori SANGAT BAIK. Penjelasan
tentang pencapaian masing-masing indikator serta analisa kecendrungan
pencapaian sejak tahun 2009, adalah sebagai berikut:
1. Angka Case Detection Rate (CDR) dan
KeberhasilanPengobatan TB
Angka CDR Penyakit TB atau Cakupan penemuan penderita TB Paru
dilihat dari penemuan penderita TB Paru BTA (+) yang berpotensi
untuk terjadinya penularan di masyarakat. Pada tahun 2014, jumlah
kasus BTA (+) yang ditemukan yaitu 16.659 kasus atau 78,3% dari
estimasi kasus BTA (+) yaitu 21.277 kasus; dan mampu mencapai
target nasional yaitu 75%. Pencapaian tahun 2014 lebih rendah
dibandingkan tahun 2013 yaitu 79,6% hal ini disebabkan ada 3
kabupaten yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Utara dan Nias
dimana selama tahun 2014 tidak rutin mengirimkan laporan.
Cakupan penemuan penderita penyakit TB Paru BTA (+) kurun waktu
2009-2014 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 19 Angka CDR (Cakupan Penemuan Penderita TB Paru BTA+) dan
Angka Keberhasilan Pengobatan TB di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009–2014
Sumber : Laporan Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan, 2014
0
20
40
60
80
100
2009 2010 2011 2012 2013 2014
68,174,7 78,1 82,1 79,6 78,3
92,3 93,7 94,4 95,2 94
Cakupan Penemuan Angka Kesembuhan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 175
Laporan Kinerja (LK)
Dari grafik terlihat bahwa cakupan penemuan penderita TB Paru BTA (+)
mengalami naik turun selama kurun waktu 2009-2014. Dan sejak tahun
2010, pencapaian CDR telah mampu mencapai target nasional yaitu 70%.
Hal ini sejalan juga dengan pencapaian angka keberhasilan pengobatan
TB sejak tahun 2008 terus meningkat dan mampu mencapai angka di atas
90%, diatas target nasional yakni >85%.
1. Angka CNR (Case Notifikation Rate) program TB per 100.1000
penduduk
CNR ( Case Notifikation Rate) adalah angka yang menunjukkan penemuan
semua kasus TB yang tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu
wilayah tertentu. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan
(trend) peningkatan atau penurunan penemuan kasus TB pada suatu
wilayah . Angka CNR dalam kurun waktu 2009-2014 dapat dilihat pada
grafik berikut ini:
Grafik 20
Angka CNR TB Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2014
Dari grafik terlihat bahwa trend CNR mengalami kecendrungan
peningkatan selama kurun waktu 2009-2014. Diharapkan kenaikan angka
CNR mangalami kenaikan minimal 5% setiap tahun. Dengan persentase
126
149158 164 168 166
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2009 2010 2011 2012 2013 2014
CNR
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 176
Laporan Kinerja (LK)
CNR yaitu 166/100.000 penduduk maka target kinerja tahun 2014 yaitu
165/100.000 penduduk telah mampu dicapai.
2. Cakupan Penemuan dan Tata Laksana Kasus Pneumonia pada
Balita
Infeksi saluran Pernapasan Akut (ISPA ) merupakan penyakit yang sering
terjadi pada anak, Insidens menurut kelompok umur balita diperkirakan
0,29 episode per anak/tahun dinegara berkembangd an 0,05 episode per
anak/tahun di Negara maju .
Di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2014, jumlah kasus pneumonia Balita
adalah sebesar 16.301 kasus (24 %) dari total penduduk usia balita
1.359.137 jiwa. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2013 dan sudah mencapai target kinerja yang ditetapkan tahun 2014
yakni 20%.
Grafik 21 Persentase Cakupan Penemuan kasus Pneumonia Balita
di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
3. Case Fatality Rate (CFR) Diare pada saat KLB (Kejadian Luar
Biasa)
KLB diare merupakan salah satu KLB yang setiap tahun terjadi di Provinsi
Sumatera Utara dan tahun 2014 telah terjadi KLB diare di 5 Kab/Kota,
yaitu di Kab. Padang Lawaa Utara (2 kali) dengan jumlah penderita 390
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
31,6 33,4 32,4 28,9 22,8 27,815,9 13,19 13,35
24
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 177
Laporan Kinerja (LK)
orang, meninggal 4 orang, Kab. Tapanuli Selatan dengan jumlah penderita
79 orang, meninggal 2 orang, Kota Padang Sidempuan (2 kali) dengan
jumlah penderita 105 orang, meninggal 2 orang, Kab, Mandailing Natal
jumlah penderita 48 orang, meninggal 2 orang dan Kab. Labuhan Batu
jumlah penderita 23 orang, meninggal 2 orang.
Grafik 22
Angka kematian (CFR) akibat diare pada saat KLB menunjukkan
kecenderungan peningkatan, dan tahun 2013 relative menunjukkan sedikit
peningkatan yaitu dari 1,58% meningkat menjadi 1,86% pada tahun
2014. Dengan adanya peningkatan ini, maka CFR diare pada saat KLB
masih diatas target nasional yaitu ≤ 1,2%. Hanya pada tahun 2010
capaian indikator ini mampu melampaui target nasional yaitu 1,06%. Ini
menunjukkan bahwa tata laksana penderita diare pada saat KLB harus
lebih ditingkatkan.
1,06
1,471,56 1,58 1,86
0
1
2
2010 2011 2012 2013 2014
Persentase Angka Kematian (CFR) akibat Diare pada KLB Tahun 2010 - 2014
CFR Power (CFR)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 178
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 67
Kejadian KLB Diare di Sumut tahun 2014
N
O
KABUPATEN PENDERITA MENINGGAL CFR
1 2
3 4 5
6 7
Padang Lawas Utara (I)
Tapanuli Selatan Padang Sidempuan Mandailing Natal
Padang Lawas Utara (II)
Labuhan Batu Padang Sidempuan
244 79
35 48 146
23 70
2 2
2 2 2
2 2
0,82 % 2,53 %
5,71 % 4,17 % 1,37 %
8,69 % 2,87%
TOTAL 645 12 1,86 %
4. Prevalensi Kecacingan pada Anak Sekolah
Prevalensi kecacingan pada anak sekolah diharapkan kurang dari 20 %
pada akhir 2014. Hasil kegiatan survey kecacingan dan pengobatan
dilaksanakan di 10 Kab/Kota di Provinsi Sumatera Utara menunjukan
bahwa prevalensi kecacingan pada anak sekolah adalah sebesar 29%;
dengan perincian persentase Cacing Gelang 25%, Cacing Cambuk 13%,
Mix (Campuaran Cacing Gelang dan Cacing Cambuk) 9% dan Cacing
Tambang 1 %. Dengan demikian target kinerja yang ditetapkan yaitu ≤
20 % belum mampu dicapai.
5. Angka Kecacatan Tingkat 2 kusta
Proporsi kecacatan tingkat 2 menunjukkan kecendrungan menurun sejak
tahun 2010. Pada tahun 2010 mencapai angka 18,91% dan pada tahun
2014 menurun menjadi 12% atau 20 kasus. Namun, adanya kejadian
kecacatan tingkat 2 ini mengindikasikan masih adanya keterlambatan
penemuan kasus dan keterlambatan dalam mendapatkan pengobatan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 179
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 23
Sumber : Laporan Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan, 2014
Walaupun mengalami penurunan yang cukup signifikan selama kurun
waktu 5 (lima) tahun, namun pencapaian 2014 tersebut belum mampu
mencapai target yang ditetapkan yaitu <10%.
6. Jumlah Penduduk Kelompok Usia>15 tahun Yang mengikuti Test
HIV
Target kelompok usia > 15 tahun yang mendapat konseling dan tes HIV
pada tahun 2014 sebanyak 12.000 orang dan yang tercapai sebanyak
36.330 (300 %), hal ini dikarenakan adanya penambahan jumlah layanan
konseling dan testing HIV di kab/kota baik di puskesmas maupun rumah
sakit serta adanya mobile klinik dimana layanan melakukan penjangkauan
dan pemeriksaan
langsung ke lapangan yang bekerja sama dengan LSM. Didukung dengan
adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 yang
mewajibkan menawarkan tes HIV kepada kelompok TB, Ibu Hamil,
Hepatitis, IMS dan kelompok resiko tinggi. Pada tahun 2014, terdapat 45
layananVCT di 18 kab./kota di Sumatera Utara.
18,91
14,4515,7
1312
0
10
20
2010 2011 2012 2013 2014
Proporsi Kecacatan Tingkat 2 Penderita Kusta Di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010-2014
% Cacat Tk. 2
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 180
Laporan Kinerja (LK)
7. Persentase Ibu Hamil positif HIV yang mendapat ARV
Di Sumatera Utara terdapat 2 unit layanan PPIA (Pencegahan Penularan
dari Ibu ke Anak). Pada tahun 2014, dari 130 orang ibu hamil HIV (+) yang
masuk ke layanan PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan) sebanyak
93 orang mendapatkan ARV (72 %). Dengan demikian target indikator
kinerja yaitu 50 % pada tahun 2014 sudah tercapai.
8. Persentase Kasus IMS yang diperiksa dan diobati
Kasus IMS yang diperiksa/ditemukan pada tahun 2014 sebesar 6.162
kasus dan diobati 5.549 kasus ( 90% ). Angka ini sudah mampu mencapai
terget kinerja yang ditetapkan yaitu 40 % tahun 2014. Dalam upaya
menurunkan kasus IMS seharusnya semua kasus yang ditemukan diobati,
tetapi karena stok obat yang kurang dan terkadang klien yang diperiksa di
lokasi tidak datang ke layanan untuk mengambil obat. Layanan IMS
(Infeksi Menular Seksual) di Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2014
sebanyak 30 layanan di 12 kab/kota.
9. Angka Penemuan Kasus Baru Frambusia/100.000 Penduduk
Pada tahun 2014, jumlah kasus baru Frambusia yang ditemukan sebanyak
1 kasus, yaitu Kabupaten Padanglawas Utara. Dengan demikian angka
penemuan kasus baru Frambusia per 100.000 penduduk tahun 2014 yaitu
0,008. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu
0,09/100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan target yaitu <
0,6/100.000 penduduk maka kasus baru Frambusia dapat ditekan untuk
tetap dibawah angka < 0,6/100.000 penduduk.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 181
Laporan Kinerja (LK)
10. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000
Penduduk
Program P2 DBD di Sumatera Utara terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu
angka kesakitan (Incidence Rate/IR) dan angka kematian (Case Fatality
Rate/CFR). Indikator IR DBD Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 yaitu <49
per 100.000 penduduk, cukupkan CFR <1%.
Grafik 24
Angka kesakitan (IR) DBD selama 6 tahun terakhir (2009-2014) terlihat
fluktuatif. Angka kesakitan DBD tahun sebesar 2014 sebesar 21,2 per
100.000 penduduk. Angka ini mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan tahun 2013 yaitu 20 per 100.000 penduduk dan tahun 2012
sebesar 18,2 per 100.000 penduduk, namun bila dibandingkan dengan
target renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 telah
dapat dicapai yaitu kurang dari 49 per 100.000 penduduk.
Di lain pihak, angka angka kesakitan DBD (CFR) menunjukkan trend
penurunan sejak tahun 2010. Dengan pencapaian ini maka angka kesakitan
DBD Sumatera Utara telah mampu mencapai target nasional yaitu <1%.
12,717,6
35,8
16,2 18,5 19,81 21,2
1,2 1,32 1,7 1,4 0,9 0,7 0,70
20
40
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik Incidence Rate (IR) dan Case Fatality Rate (CFR) DBD Sumatera Utara Tahun 2008-2014
Incidence Rate (IR) Case Fatality Rate (CFR)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 182
Laporan Kinerja (LK)
Hal ini menunjukkan kecepatan dan penangananan kasus DBD di
masyarakat dan fasilitas kesehatan sudah menunjukan lebih baik.
11. Persentase kasus zoonosis lainnya (rabies, antraks, leptopirosis)
yang ditangani sesuai standard
Pada tahun 2014 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) dan kasus
lyssa mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013. Kasus lyssa pada
tahun 2013 sebanyak 5 kasus meningkat menjadi 10 kasus pada tahun
2014. Post Exposure Treatmen (PET) terhadap kasus GHPR berindikasi
turun menjadi 74.58% di tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 mencapai
78.70%. Situasi ini merupakan dampak dari rendahnya anggaran untuk
pengadaan logistik di kabupaten/kota dan terlambatnya pengadaan buffer
stok VAR di provinsi yang baru diterima pada bulan Desember 2014. Di
tahun 2014 ada penambahan Rabies Center di Kabupaten Nias dan Kota
Gunung Sitoli yang merupakan pusat penanganan kasus gigitan hewan
penular rabies.
Grafik 25
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0
50
100
150
200
250
300
350
Med
an
Binj
ai
Tebi
ng T
ingg
i
P. S
iant
ar
Tanj
ung
Bala
i
Sibo
lga
P. S
idem
puan
Deli
Serd
ang
Lang
kat
Sim
alun
gun
Asah
an
Labu
han
Batu
Karo
Dairi
Tapa
nuli
Uta
ra
Tapa
nuli
Teng
ah
Tapa
nuli
Sela
tan
Mad
ina
Toba
sa
Sam
osir
Serd
ang
Beda
gai
Hum
baha
s
Pakp
ak B
hara
t
Batu
bara
Palu
ta
Pala
s
Labu
ra
Labu
sel
Gun
ung
Sito
li
Nia
s
Nia
s Uta
ra
Nia
s Bar
at
Nia
s Sel
atan
Kasus Gigitan PET Lyssa
JUMLAH KASUS GIGITAN, POST EXPOSURE TREATMENT (PET) & LYSSA DI SUMATERA UTARA TAHUN 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 183
Laporan Kinerja (LK)
Jumlah kasus gigitan hewan penular rabies tahun 2014 sebanyak 2.941
kasus yang tersebar hampir disemua kab/kota dan yang diberi Vaksi Anti
Rabies (VAR) sebesar 2.243 kasus dengan jumlah kasus gigitan tertinggi di
Kab Dairi. Dari 10 kasus lyssa yang ditemukan tahun 2014 penyebarannya
yaitu di Kota Medan (1 kasus), Kab. Dairi (1 kasus), Kab Taput (1 kasus),
Kab Serdang Bedagei (1 kasus), Kab. Labuhan Batu Utara (1 kasus), Kab.
Nias (2 kasus), Kab. Nias Selatan (2 Kasus) dan Kab Nias Utara (1 kasus).
12. Persentase Pengobatan Massal Filariasis
Pada tahun 2014, telah dilakukan pengobatan massal 5 Kab./Kota yaitu
Kab. Nias, Kota Gunung Sitoli, Kab.Labuhan Batu Selatan, Kab. Serdang
Bedagai, dan kab. Nias Barat. Hasil yang sudah dilaporkan yaitu dari 2
Kabupaten yaitu Kab. Nias dengan jumlah sasaran 129.403 jiwa dan yang
minum obat 97.056 (75%) dan Kota Gunung Sitoli dengan jumlah sasaran
56.205 jiwa dan yang minum obat 38.857 (69%); cukupkan 3 Kabupaten
lainnya belum melaporkan hasil kegiatan. Dengan demikian hasil cakupan
pengobatan rata-rata sebesar 73,2%. Dengan demikian target indikator
kinerja tahun 2014 yaitu 65% telah mampu dicapai.
13. Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 Penduduk (API)
Di Sumatera Utara terdapat 17 Kabupaten/Kota daerah endemis malaria,
184 kecamatan dan 1.847 desa endemis malaria. Angka Kasus Positif
Malaria per seribu penduduk atau Annual Parasite Incidence (API) tahun
2014 mengalami penurunan dari tahun 2013. Pada tahun 2013 dilaporkan
102.726 kasus klinis malaria dengan sampel slide diperiksa sebanyak
82.302 dan yang positif sebanyak 17.265 kasus dan API mencapai
1,33/1.000 penduduk. Pada tahun 2014 dilaporkan 111.784 kasus klinis
malaria dengan sample slide diperiksa sebanyak 102.724 dan kasus positif
sebanyak 13.405 sehingga API mencapai 1 / 1.000 Penduduk pada tahun
2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 184
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 26 ANNUAL PARACITE INCIDENCE (API)
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa 4 Kabupaten dengan kasus
malaria positif tertinggi adalah kabupaten Mandailing Natal dengan API
(Annual Parasite Incidence) yaitu sebesar 12,60‰ disusul Kabupaten Batu
Bara 7,11‰, Kabupaten Asahan 3,38‰, Nias Selatan 1,66‰ dan
Padang Lawas 1,25‰ Cukupkan Kabupaten terendah adalah Kabupaten
Simalungun API sebesar 0,01‰ Cukupkan 13 Kabupaten/ Kota lainnya
tidak ditemukan adanya kasus.
14. Angka Kematian Jemaah Haji per 1.000 Jemaah Haji
Program Kesehatan Haji secara umum bertujuan meningkatkan kondisi
kesehatan calon/jemaah haji Indonesia, menekan dan mengurangi angka
kematian jemaah haji serta terbebasnya masyarakat
Indonesia/Internasional dari transmisi penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar/masuk oleh calon/jemaah haji Indonesia.
12,600
7,11
3,281,66 1,38 1,25 0,69 0,41 0,29 ,200 ,200 0,12 0,07 0,06 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02 0,01
,000
5,000
10,000
15,000
Man
d. …
Bat
u B
ara
Asa
han
Nia
s …
Tap
. …
Pad
ang …
Lan
gkat
Tap
. …
Tg. B
alai
Nia
s
Pd
.Law
as …
Tap
anu
li …
Gu
nu
ng …
Tob
a …
Sam
osi
r
Serg
ai
Bin
jai
Teb
ing …
Lab
uh
an …
Sim
alu
ngu
n
API
API
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 185
Laporan Kinerja (LK)
Pada tahun 2014, dari 6.575 jemaah haji berasal dari Sumatera Utara,
sebanyak 14 jemaah haji meninggal dunia. Dengan jumlah tersebut angka
kematian jemaah haji Sumatera Utara pada tahun 2014 sebesar 2,1/1.000
jemaah haji.
Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2013 yaitu 1,84/1.000
jemaah haji, namun lebih rendah bila dibandingkan tahun 2012, yaitu
sebesar 2,92/1.000 jemaah haji, tahun 2011 yaitu 2,12/1.000 jemaah haji
dan tahun 2010 yaitu 2,7/1.000 jemaah haji. Dengan pencapaian ini target
akhir Renstra yang ditetapkan yaitu <2/1.000 jemaah haji telah mampu
dicapai.
15. Persentase Desa yang Mencapai Universal Child Immunization
(UCI)
Persentase desa yang mencapai UCI di Sumatera Utara mengalami
fluktuatif dalam kurun waktu 5 tahun 2009-2014, seperti terlihat pada grafik
berikut:
Grafik 27 Persentase Desa UCI di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009-2014
Sumber : Laporan Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan, 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2009 2010 2011 2012 2013 2014
8467
86
67,8
73,8 74,7
% Desa UCI
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 186
Laporan Kinerja (LK)
Pada 2009, persentase desa UCI diatas angka 80% sehingga mampu
mencapai target nasional yaitu 80%. Namun, pada tahun 2010, mengalami
penurunan yang sangat tajam lebih dari 15% sehingga menjadi 67%.
Tahun 2011, persentase desa UCI dapat ditingkatkan mencapai hampir
20% menjadi 86%, namun kembali mengalami penurunan hampir 20%
sehingga hanya mencapai 67,8% pada tahun 2012. Pada tahun 2013,
mengalami mengalami peningkatan sekitar 6% pada tahun 2013 dan pada
tahun 2014 hanya mampu ditingkatkan sekitar 1%; sehingga pencapaian
tahun 2014 belum mampu mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%.
16. Persentase Anak 0 – 11 Bulan yang Mendapatkan Imunisasi
Dasar Lengkap
Pencapaian persentase anak 0 – 11 bulan yang mendapatkan imunisasi
dasar lengkap tahun 2014 hanya mencapai 61,20%, mengalami penurunan
bila dibandingan tahun 2013 yang mencapai 81,11%. Penurunan ini
memperlebar jarak dari target yang ditetapkan yaitu 85%.
Dan pencapaian tahun 2014 juga sangat rendah bila dibandingkan tahun
pada tahun 2012 yaitu 76,8%, tahun 2011 yaitu 88,6% dan tahun 2010
yaitu 93%. Pencapaian 5 (lima) dasar pada bayi di Sumatera Utara tahun
2013-2014, dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 187
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 28
Persentase Lima Imunisasi Dasar pada Bayi Di Sumatera Utara Tahun 2013-2014
Dari grafik terlihat bahwa pencapaian persentase bayi di imunisasi per jenis
imunisasi (5 jenis) mengalami penurunan keseluruhannya. Penurunan
terbesar dialami imunisasi DPT?HB3 yang menurun dari 94,1% menjadi
68,4%; menurun lebih dari 25%.
17. Persentase Penyelidikan Epidemiologi <24 Jam pada
Desa/Kelurahan dengan KLB
Pada tahun 2014 jumlah kasus KLB yaitu 33 kejadian dan seluruh kasus
(100%) dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam. Frekuensi KLB tahun
2014 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu 44
kejadian, tahun 2012 yaitu 57 kejadian dan tahun 2011 yaitu 36 kejadian.
Semua kasus KLB (100) telah mampu dilakukan penyelidikan epidemiologi
<24 jam sesuai standard pada tahun 2014. Dengan demikian target
indikator kinerja yaitu seluruh desa/kelurahan dengan KLB dilakukan
penyelidikan epidemiologi <24 jam telah mampu dicapai.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
BCG HB0 DPT/HB3 Polio 4 CAMPAK
94,3
81,8
94,1 93,5 93,388,6
79,4
68,4
88,4 88,6
2013 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 188
Laporan Kinerja (LK)
18. Persentase Kab/Kota yang Melaksanakan Surveilans Deteksi Dini
dan KIE Penyakit Tidak Menular
Pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Sumatera Utara saat ini cukup
menghadapi “triple burden of diseases” dimana penyakit infeksi dan
menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat
menonjol, ditambah dengan mulai meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak
menular serta munculnya penyakit-penyakit baru dengan tingkat kematian
tinggi, seperti Avian Flu (Flu Burung).
Untuk mengantisipasi dan mengatasi peningkatan kejadian kasus-kasus
penyakit tidak menular maka sangat diperlukan surveilans deteksi dini dan
komunikasi, informasi dan edukasi tentang penyakit tidak menular.
Kelengkapan dan ketepatan waktu lapor merupakan hal yang sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan surveilans deteksi dini. Pada tahun 2014,
seluruh kabupaten/kota atau 33 kab/kota di Sumatera Utara telah
menyelenggarakan surveilans deteksi dini dan KIE penyakit tidak menular.
Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu
sebanyak 30 kabupaten/kota (90,90%).
19. Persentase Kab/Kota Melaksanakan Surveilans Kesehatan Matra
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1215/Menkes/SK/XI/2001 tentang Pedoman Kesehatan Matra, Kesehatan
Matra merupakan upaya kesehatan khusus yang diselenggarakan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dalam lingkungan
matra yang serba berubah secara bermakna. Kesehatan matra meliputi
kesehatan lapangan, kesehatan kelautan dan bawah air serta kesehatan
kedirgantaraan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 189
Laporan Kinerja (LK)
Persentase Kab/Kota Melaksanakan Surveilans Kesehatan Matra mengalami
peningkatan, pada tahun 2011 hanya 8 kab/kota (27,3%) yaitu Kota
Pematang Siantar, Sibolga, Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, Deli
Serdang, Nias, Nias Selatan dan Samosir. Sejak tahun 2012 - 2014, seluruh
Kab/Kota telah melaksanakan Surveilans Kesehatan Matra.
20. Persentase Kab/Kota yang Menyelenggarakan Penanggulangan dan
Penanganan Wabah dan Bencana
Pelaksanaan penanganan penanggulangan wabah dan bencana sebagai
tindaklanjut pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Penanggulangan Bencana, dan Undang-Undang Wabah Nomor 4 Tahun
1984 Tentang Wabah Penyakit Menular. Selama tahun 2012, telah terjadi
bencana sebanyak 41 kejadian, yang tersebar di 55 kecamatan dan 180
desa/kelurahan, jumlah penduduk terisiko bencana sebanyak 743.474 jiwa,
dengan jumlah pengungsi sebanyak 12.394 jiwa, dan jumlah meninggal
sebanyak 59 jiwa. Pada periode tahun 2013, jumlah kejadian bencana
mengalami penurunan menjadi 22 kejadian, yang tersebar di 24 kecamatan
dan 46 desa/kelurahan, jumlah terisiko sebanyak 425.263 jiwa, dengan
jumlah pengungsi sebanyak 18.796 jiwa, dan jumlah meninggal sebanyak
12 jiwa. Sampai tahun 2013, seluruh Kab/Kota yang telah
menyelenggarakan penanggulangan dan penangangan wabah dan bencana
atau 100%. Bila dibandingkan dengan target indikator kinerja yang
ditetapkan yaitu 100%, maka hasil capaian ini sudah mencapai target.
A. Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 7.913.462.275,
dengan kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Imunisasi Dasar Lengkap
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 190
Laporan Kinerja (LK)
2. Pengendalian Penyakit Filariasis
3. Pengendalian Penyakit Thypoid
4. Pengendalian Penyakit Diare
5. Pengendalian Penyakit Kecacingan
6. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue
7. Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Pengendalian Malaria
8. Ekspansi TB dengan Strategi Directly Observer Treatment Short (DOTS) di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
9. Pembinaan Program TB dengan Strategi DOTS untuk meningkatkan CDR
10. Sosialisasi TB-MDR (TB-Multi Drug Resistance)
11. Pembinaan Program TB dengan Strategi DOTS untuk meningkatan
Success Rate (SR)
12. Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program TB
13. Pengendalian Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)
14. Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA)
15. Konseling dan Testing HIV-AIDS
16. Peningkatan Pemeriksaan Kesehatan oleh UPT Laboratorium Kesehatan di
Luar Gedung
17. Pengendalian Penyakit Rabies
18. Pengadaan Bufferstock Rapid Diagnosis Test (RDT) Demam Berdarah
Dengue
19. Pertemuan Surveilans Kesehatan Haji
20. Gerakan Akselerasi Imunisasi (UCI)
21. Peningkatan Kelengkapan dan Ketepatan Laporan Mingguan Wabah (W2)
22. Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit/Pengendalian ISPA
23. Pertemuan PTM dalam rangka Monev IVA dan CBE
24. Pertemuan, Monitoring dan Evaluasi Program PTM.
25. Pengumpulan Data, Analisa dan Desiminai Infromasi Kasus dan Faktor
Resiko Zoonosis (Flu Burung, Rabise dan Leptospirosis)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 191
Laporan Kinerja (LK)
26. Pertemuan Evaluasi Program PTM
27. Pengendalian Penyakit Frambusia
28. Pengendalian Penyakit Kusta
29. Peningkatan Penanggulangan KLb dan Bencana
30. Investigasi dan pelaporan kasus-Kasus Zoonosis (Flu Buung, Rabies dan
Leptospirosis0
31. Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan Haji.
32. Penyediaan Sarana dan Prasarana Penanganan Bencana
33. Pembinaan Manajemen Bencana kab/Kota
34. Sosialisasi Surveilans Kesehatan Matra
35. Pemantapan Petugas Analis Laboratorium PRM/PPM/RS Kab/Kota
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit adalah 89,85% dengan jumlah realisasi keuangan
sebesar Rp. 6.494.393.553,- atau 82,07%.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 192
Laporan Kinerja (LK)
PROGRAM UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Di dalam Penetapan Kinerja terdapat 5 (lima) indikator kinerja Program Upaya
Kesehatan Perorangan yang harus dicapai pada tahun 2014, dan
pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 68
Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian Program Upaya Kesehatan Perorangan
Tahun 2014
NO
INDIKATOR
TARGET
TAHUN 2014
CAPAIAN
TAHUN 2013
%
CAPAIAN
1 Jumlah RSUD yang
menyelenggarakan (PONEK). 21 RSUD 20 RSUD 95,24%
2 Jumlah RSUD yang menerapkan
PPK- BLUD 8 RSUD 9 RSUD 112,5%
3 Jumlah RSUD yang
menerapkan SPM RS 21 RSUD 20 RSUD 95,24%
4 Jumlah RSUD yang melaksanakan
pelayanan gawat darurat sesuai
standard
21 RSUD 19 RSUD 90,48%
5 Jumlah rumah sakit yang
terakreditasi 78 RS 74 RS 94,87%
6 Jumlah rumah sakit yang
mendapatkan penetapan kelas
rumah sakit
135 RS 99 RS 73,33%
7 Jumlah RS yg menerapkan
standard sarana dan prasarana 92 RS 89 RS 96,74%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 7 (tujuh) indikator kinerja Upaya
Kesehatan Perorangan, terdapat lima indikator (71,43%) yaitu indikator ke-1,
3,4,5 dan 7 berkategori BAIK, satu indikator (14,28%) yaitu indikator ke-2
berkategori SANGAT BAIK dan satu indikator (14,29%) yaitu indikator ke-6
berkategori KURANG. Penjelasan tentang pencapaian masing-masing indikator
serta analisa kecendrungan pencapaian sejak tahun 2009, adalah sebagai
berikut:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 193
Laporan Kinerja (LK)
1. Jumlah RSUD yang melaksanakan Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)
Dalam upaya menurunkkan angka kematian ibu dan bayi, penyediaan
sarana rumah sakit yang mampu PONEK sangat dibutuhkan, terutama
pada kasus-
kasus kegawatdaruratan. Terbentuknya RSUD mampu PONED sangat
tergantung kepada tersedianya tenaga dokter spesialis khususnya spesialis
kandungan dan anak; sarana penunjang medik, kompetensi tim PONEK
serta dukungan manajemen yang dilihat dari adanya SK Tim PONEK.
Sampai tahun 2014, terdapat 20 RSUD yang telah memiliki SK Tim PONEK
dan menyelenggarakan PONEK, dan jumlah ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013 yaitu 18 RSUD, tahun 2012 yaitu 13 RSUD.
Walaupun mengalami peningkatan, namun jumlah RSUD mampu PONEK
sampai akhir tahun 2014 belum mampu mencapai target indikator kinerja
yang ditetapkan yaitu 21 RSUD. Perkembangan RSUD mampu PONED
dalam dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 69
RSUD Mampu PONEK di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 - 2014
TAHUN RSUD Mampu PONEK
2010 1. TANJUNG PURA – LANGKAT
2. DR. FL. TOBING – SIBOLGA
3. DR. TENGKU MANSYUR - TJ. BALAI
4. TARUTUNG – TAPANULI UTARA
5. GUNUNG SITOLI – NIAS*
6. LUBUK PAKAM DELI – SERDANG
2011 7. DR. RM DJOELHAM – BINJAI
8. DR. PIRNGADI – MEDAN
9. DR. KUMPULAN PANE – TEBING TINGGI
10. RANTAUPRAPAT – LABUHAN BATU
11. KABANJAHE – KARO
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 194
Laporan Kinerja (LK)
TAHUN RSUD Mampu PONEK
2012 12. HADRIANUS SINAGA - SAMOSIR
13. KOTA PADANG SIDEMPUAN
14. SIDIKALANG
2013 15. DR. DJASAMEN SARAGIH-P. SIANTAR
16. DR. ABDUL MANAN SIMATUPANG-KISARAN
17. GUNUNG SITOLI-NIAS
18. PANYABUNGAN-MANDAILING NATAL
2014 19. HAJI PROVINSI SUMATERA UTARA
20. PANDAN TAPANULI TENGAH
21. SULTAN SULAIMAN SERDANG BEDAGAI
Sumber: Laporan Bidang Pelayanan Kesehatan, 2011-2014
Pada tahun 2010, RSUD Gunung Sitoli adalah RS PONEK, namun akibat
kekosongan dokter spesialis kandungan pada tahun 2011, RSUD Gunung
Sitoli sempat tidak termasuk di dalam RSUD Mampu PONEK, dan pada
tahun 2013 oleh karena telah tersedianya dokter spesialis kandungan,
RSUD ini kembali dapat meneyelenggarakan PONED.
2. Jumlah RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Sesuai dengan amanat UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit maka
RSUD diwajibkan melaksanakan pola tata keuangan BLUD pada tahun
2011.
Sampai tahun 2013, dari 11 RSUD ditargetkan menjadi BLUD hanya 5
RSUD yang telah menjadi BLUD, yaitu: RSUD Kumpulan Pane Tebing-
Tinggi pada tahun 2010 dan RSUD Dr. Pirngadi Medan menjadi BLUD pada
tahun 2011; pada tahun 2013 yaitu RSUD Dr. Djasamen Saragih-
Pematang Siantar, RSUD Rantauprapat Labuhan Batu dan RSUD Dr.
Abdul Manan Simatupang Kisaran.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 195
Laporan Kinerja (LK)
Pada tahun 2014, RSUD yang menerapkan PPk-BLUD bertambah 4 yaitu
RSU Haji Medan Provinsi Sumatera Utara, RSUD Kabanjahe Karo, RSUD
Gunung Sitoli dan RSUD Pandan Tapanuli Tengah.
Dengan jumlah ini maka sampai akhir tahun 2014 jumlah RSUD yang
menerapkan PPK-BLUD di Sumatera Utara yaitu 9 RSUD, sdengan
demikian target indikator kinerja tahun 2014 yaitu 8 RSUD telah tercapai.
3. Jumlah RSUD yang melaksanakan pelayanan gawat darurat
sesuai standard
Pada tahun 2014 terdapat peningkatan jumlah RSUD yang
menyelenggarakan pelayanan gawat darurat sesuai standard sebanyak 3
RSUD, sehingga dari 33 RSUD yang ada di Sumatera Utara terdapat 19
RSUD yang melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standard.
Namun walaupun mengalami peningkatan jumlah, namun pencapaian ini
belum mampu mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 21
RSUD pada tahun 2014. RSUD yang melaksanakan pelayanan gawat
darurat sesuai standard terlihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 70 RSUD yang Melaksanakan Pelayanan Gawat Darurat sesuai Standard
Provinsi Sumatera Utara s/d Tahun 2014
NO RSUD Melaksanakan Pelayanan Gawat Darurat
sesuai Standard
1 RSUD Dr. RM Djoelham Kota Binjai
2 RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan
3 RSUD Pakam Kabupaten Deli Serdang
4 RSUD Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi
5 RSUD Dr. F.L Tobing Kota Sibolga
6 RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu
7 RSUD Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara
8 RSUD Kota Padang Sidempuan
9 RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematang Siantar
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 196
Laporan Kinerja (LK)
NO RSUD Melaksanakan Pelayanan Gawat Darurat sesuai Standard
10 RSUD Kabanjahe Kabupaten Karo
11 RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai
12 RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai
13 RSUD Gunung Sitoli Kabupaten Nias
14 RSUD Dr. Hardianus Sinaga Kabupaten Samosir
15 RSUD Kabupaten Mandailing Natal.
16 RSUD Kabupaten Sidikalang.
17 RSUD Tanjung Pura Langkat
18 RSUD H. A Manan Simatupang Kisaran
19 RSU Haji Provinsi Sumatera Utara
4. Jumlah RSUD yang menyelenggarakan pelayanan berdasarkan Standard Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS)
Rumah sakit yang mampu menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
SPM RS adalah rumah sakit yang telah terakreditasi. RS yang terakreditasi
adalah rumah sakit yang telah memenuhi standard sarana, pelayanan, dan
standard jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan. Pada tahun 2014,
jumlah RSUD yang menyelenggarakan pelayanan berdasarkan Standard
Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM RS) sebanyak 20 RSUD dari 33
RSUD yang ada di Sumatera Utara. Jumlah ini mengalami peningkatan
dibandingkan tahun tahun 2013 yaitu 19 RSUD, tahun 2012 yaitu 17
RSUD dan tahun 2011sebanyak 10 RSUD.
Walaupun mengalami peningkatan, namun pencapaian ini belum mampu
mencapai target idikator kinerja yang ditetapkan yaitu 21 RSUD pada
tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 197
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 71 RSUD menyelenggarakan SPM RS di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010 - 2014
NO RSUD Menyelenggarakan SPM RS Kelas
1 Dr. RM Djoelham - Binjai B
2 Dr. Pirngadi – Medan B
3 Lubuk Pakam – Deli Serdang B
4 Dr. Kumpulan Pane – Tebing Tinggi B
5 Dr. F.L Tobing – Sibolga B
6 Rantau Prapat – Labuhan Batu B
7 Tarutung – Tapanuli Utara B
8 Padang Sidempuan B
9 Dr. Djasamen Saragih – P. Siantar B
10 Dr. Tengku Mansyur – Tanjung Balai C
11 Sultan Sulaiman – Serdang Bedagai C
12 Gunung Sitoli – Nias C
13 Panyabungan – Mandailing Natal C
14 Pandan – Tapanuli Tengah C
15 Sidikalang – Dairi C
16 Dr. Abdul Manan Simatupang – Kisaran C
17 Sipirok – Tapanuli Selatan C
18 Tanjung Pura – Langkat C
19 Haji – Medan B
20 Kabanjahe – Karo C
5. Persentase rumah sakit yang terakreditasi
Pencapaian tahun 2014 masih sama dengan pencapaian tahun 2013 dan
2012, yaitu jumlah RS terakreditasi adalah sebanyak 74 RS (35,57%). Bila
berdasarkan persentase, angka pencapaian tahun 2014 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu 36,81%. Hal ini disebabkan
karena adanya penambahan jumlah RS di tahun 2014 menjadi 208 unit, di
tahun 2013 berjumlah 201 unit.
Dengan tidak bertambahnya jumlah RS terakreditasi cukupkan RS baru
muncul, maka target kinerja tahun 2014 yaitu 78 RS terakreditasi belum
mampu dicapai.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 198
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 72
Rumah Sakit Terakreditasi Sampai Tahun 2014
RUMAH SAKIT
TERAKREDITASI
TAHUN JENIS
PELAYANAN
RSU PEMERINTAH
1. RSUD Kota Padang Sidempuan 2012 5 pelayanan
2. RSUD Sultan Sulaiman - Sergei 2012 5 pelayanan
3. RSUD Panyabungan - Natal 2012 5 pelayanan
4. RS Jiwa Daerah Prov Sumut 2012 5 pelayanan
5. RSUD Pandan Tapanuli
Tengah
2012 5 pelayanan
6. RSUD Tapanuli Selatan 2012 5 pelayanan
7. RSUD Gunung Sitoli 2012 5 pelayanan
8. RSUD Dr. F.L Tobing – Sibolga 2011 12 Pelayanan
9. RSUD Rantau Prapat 2011 16 Pelayanan
10. RSUD Deli Serdang Lubuk
Pakam
2011 16 Pelayanan
11. RSUDDjasamen Saragih
Pematang Siantar
2011
12 Pelayanan
12. RSUD Abdul Manan Kisaran 2011 5 Pelayanan
13. RSUD Kumpulan Pane Tebing
Tinggi
2010 12 Pelayanan
14. RSUD Dr. Mansyur Tj. Balai 2010 5 Pelayanan
15. RSUD Sidikalang 2009 5 Pelayanan
16. RSUD Dr. Djamaloedin – Binjai 2009 5 Pelayanan
17. RSUP H. Adam Malik 2009 16 Pelayanan
18. RSUD Dr. Pirngadi Medan 2007 16 Pelayanan
19. RSUD Tarutung 2001 5 Pelayanan
RSU SWASTA
1. RS Grand Meditra Lubuk Pakam 2012 5 pelayanan
2. RSU Sembiring Delitua 2012 5 pelayanan
3. RS Estomihi Medan 2012 5 pelayanan
4. RSU Mitra Sejati Medan 2012 5 pelayanan
5. RSU Sarah Medan 2012 5 pelayanan
6. RSU Bidadari Binjai 2012 5 pelayanan
7. RSU Sari Mutiara Medan 2012 5 pelayanan
8. RSU Deli Medan 2012 5 pelayanan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 199
Laporan Kinerja (LK)
RUMAH SAKIT
TERAKREDITASI
TAHUN JENIS
PELAYANAN
9. RSU Bunda Thamrin Medan 2012 5 pelayanan
10. RSU Sri Torgamba Labusel 2012 5 pelayanan
11. RS Columbia Asia Medan 2012 5 pelayanan
12. RS Methodist Medan 2012 5 pelayanan
13. RSU Nur’aini Labuhanbatu
Selatan
2012 5 pelayanan
14. RS Permata Bunda Medan 2012 5 pelayanan
15. RS Sri Pamela Tebing Tinggi 2012 5 pelayanan
16. RSU Materna Medan 2012 5 pelayanan
17. RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam 2012 5 pelayanan
18. RSU Bhakti Medan 2012 5 pelayanan
19. RS Tanjung Selamat Langkat 2012 5 pelayanan
20. RS dr. Gerhard Lumban Tobing 2012 5 pelayanan
21. RS Indrya Husada Labura 2012 5 pelayanan
22. RS Bangkatan Binjai 2012 5 pelayanan
23. RSU Sundari Medan 2012 5 pelayanan
24. RS Laras Simalungun 2012 5 pelayanan
25. Rumkital Dr. Komang Makes
Mdn
2012 5 pelayanan
26. RS Horas Insani P. Siantar 2012 5 pelayanan
27. RS Methodist Susanna Wesley 2012 5 pelayanan
28. RSU Melati Perbaungan 2012 5 pelayanan
29. RSU Trianda Serdang Bedagai 2012 5 pelayanan
30. RSU Prof. Dr. Boloni 2012 5 pelayanan
31. RSU Vina Estetica Medan 2012 5 pelayanan
32. RSU Artha Medica Binjai 2012 5 pelayanan
33. Rumkit Abdul Manik Lanud 2012 5 pelayanan
34. RSU Sinar Husni Medan 2012 5 pelayanan
35. RSU Sumatera Eye Center 2012 5 pelayanan
36. RSU Delima Medan 2012 5 pelayanan
37. RSU Bina Kasih Medan 2012 5 pelayanan
38. RSIA Sri Ratu 2012 5 pelayanan
39. Martha Priska-Medan 2011 16 Pelayanan
40. HKBP Balige 2011 5 Pelayanan
41. Vita Insani – P. Siantar 2011 5 Pelayanan
42. Islam Malahayati 2011 5 Pelayanan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 200
Laporan Kinerja (LK)
RUMAH SAKIT
TERAKREDITASI
TAHUN JENIS
PELAYANAN
43. Harapan – Siantar 2011 5 Pelayanan
44. Rumkit Tk. II Putri Hijau 2011 5 Pelayanan
45. Rumkit Tk. IV – P. Siantar 2011 5 Pelayanan
46. Rumkit Binjai 2011 5 Pelayanan
47. RS Bhayangkara T. IV Tebing
Tinggi
2011 5 Pelayanan
48. Permata madina 2010 5 Pelayanan
49. Advent - Medan 2009 5 Pelayanan
50. Bhayangkara Medan 2009 5 Pelayanan
51. Imelda – Medan 2008 5 Pelayanan
52. Elisabeth-Medan 2006 12 Pelayanan
53. PTPN II Temb. Deli 2005 5 Pelayanan
54. Herna – Medan 2002 5 Pelayanan
55. Haji Medan 2002 5 Pelayanan
Sumber: Laporan Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, 2014
6. Persentase rumah sakit yang melaksanakan penetapan kelas dan yang menerapkan standard sarana dan prasarana Sampai dengan akhir tahun 2014, dari 208 RS yang terdapat di Provinsi
Sumatera Utara, terdapat 99 RS yang telah melakukan penetapan kelas.
Persentase ini mengalami peningkatan sebanyak 37 RS dibandingkan
tahun 2013 yaitu 62 RS, tahun dan 2012 yaitu 53 RSU. Walaupun
mengalami peningkatan, namun pencapaian tahun 2014 belum mampu
mencapai target indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 135 RS.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 201
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 73
Penetapan Kelas Rumah Sakit Sampai Tahun 2014
NO RUMAH SAKIT KELAS
TAHUN
PENETAPAN KELAS
RSU PEMERINTAH
1 RSUD Sipirok C 1999
2 RSUD Tarutung B 2000
3 RSUD Rantau Prapat B 2009
4 RSUD Parapat D 1994
5 RSUD Pakam Deli Serdang B 2008
6 RSUD Dolok Sanggul C 1999
7 RSUD Dr. Hardianus Sinaga Samosir C 2008
8 RSUD Sultan Sulaiman Sergei C 2008
9 RSUD Dr. F.L Tobing Sibolga B 2009
10 RSUD Dr. Tengku Mansyur Tj. Balai C 1987
11 RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantara
B 1992
12 RSUD Dr. Kumpulan Pane Tebing Tinggi B 2009
13 RSUD Dr. Pirngadi Medan B Pend 2007
14 RSUD Dr. Djoelham Binjai B 2008
15 RSUD Padang Sidempuan B 1999
16 RSU TNI-AL Tk. III Komang Makes D 2012
17. RSU AU Abdul Malik Lanud Medan D 2013
18. RSUD Tanjung Pura Langkat C 2014
19. RSUD H. Abdul Manan Simatupang C 2014
20 RSU Bhayangkara B 2014
21. RSU USU C 2014
22. RSUD Pandan Tapanuli Tengah C 2014
RSU SWASTA
23 RSU Mitra Sejati Medan C 2009
24 RSU Martha Friska Medan B 2009
25 RSU Sembiring Delitua C 2009
26 RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan B 2009
27 RSU Permata Bunda Medan B 2010
28 RSU Badrul Aini Medan C 2010
30 RSU Sarah Medan D 2010
31 RSU Sari Mutiara Medan B 2010
32 RSU Nur’aini Kota Pinang D 2010
33 RSU Herna Tebing Tinggi D 2010
34 RSIA Eva C 2010
35 RSU Advent Medan C 2011
36 RSU Estomihi C 2011
37 RSU Colombia Asia B 2011
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 202
Laporan Kinerja (LK)
NO RUMAH SAKIT KELAS
TAHUN
PENETAPAN KELAS
38 RSU Deli C 2011
39 RSU Sembiring Deli Tua B 2011
40 RSU Grand Medistra B 2011
41. RSU Sinar Husni Deli Serdang D 2011
42. RSU Melati Perbungan D 2011
43. RSU Rumkit Tk. II Putri Hijau B 2011
44. RSU Artha Medika Binjai C 2011
45. RSU Latersia Binjai C 2011
46. RSU Bina Kasih Medan B 2012
47. RSU Bidadari Binjai C 2012
48. RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam C 2012
49. RSU Ameta Sejahtera D 2012
50. RSU Delima Medan D 2012
51. RSU Sundari Medan C 2012
52. RSU Methodist Medan C 2012
53. RSU Sufina Aziz Medan D 2012
54. RSU Bunda Thamrin Medan C 2012
55. RSU Susana Wesley Medan C 2012
56. RSU Sinar Husni Medan C 2012
57. RSK Accuplast Medan C 2012
58. RSK Mata Medan Baru C 2012
59 RSIA Stella Maris Medan C 2012
60. RSU Islam Malahayati Medan C 2013
61. RSU Horas Insani P. Siantar C 2013
62. RSU Bandung Medan C 2013
63. RSU Mitra Sehat Deli Serdang D 2013
64. RSU Mitra Sejati Medan B 2013
65. RSU Patar Asih Medan C 2013
66. RSU Murni Teguh Memorial Hospital B 2013
67. RSU Stella Maris Nias Selatan C 2013
68. RSIA Sri Ratu C 2014
69. RSU Siti Hajar C 2014
70. RSU Rahmad Hidayah C 2014
71. RSU Madani C 2014
72. RSU Materna C 2014
73. RSU Prof Boloni C 2014
74. RSU Setio Husodo C 2014
75. RSU Keliat Langkat D 2014
76. RSU Bersama Langkat D 2014
77. RSU Sapta Husada Langkat D 2014
78. RSU Tere Margareth Langkat D 2014
79. RSU Santa Elisabeth B 2014
80. Rumkit Tk. IV 01.07.03 P. Sidempuan D 2014
81. RSU HKBP Balige C 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 203
Laporan Kinerja (LK)
NO RUMAH SAKIT KELAS
TAHUN
PENETAPAN KELAS
82. RSU Universitas Prima Indonesia C 2014
83. RSU Lasmi Kartika Batubara D 2014
84. RSU Citra Medika Deli Serdang D 2014
85. RSU Al Fuady Binjai C 2014
86. RSU Joko Deli Serdang D 2014
87. RSU Tiara Pematang Siantar D 2014
88. RSU Glori Hotrona Medistra Tobasa D 2014
89. RSU Delia Langkat D 2014
90. RSU Herna C 2014
91. Rumkit Tk. IV 01.07.01 P. Siantar C 2014
92. RSU Mitra Medika C 2014
93. RSU Helvetia Deli Serdang C 2014
94. RSU Pertamina Langkat C 2014
95. RSU Vita Insani Pematang Siantar B 2014
96. RSU Royal Prima Medan B 2014
97. RSU Theotokos Deli Serdang D 2014
98. RSU Yoshua Deli Serdang C 2014
99. RSU Tuan Rondahaim Simalungun C 2014
Sumber: Laporan Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, 2014
Masih rendahnya persentase RS yang ditetapkan kelasnya merupakan
salah satu penyebab masih banyaknya RS yang belum terakreditasi.
7. Persentase rumah sakit yang menerapkan standard sarana dan
prasarana
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 204
Laporan Kinerja (LK)
Pada tahun 2010, RS yang menerapkan standard sarana dan prasarana
sebanyak 15 RS (7,14%), tahun 2011 meningkat jumlahnya menjadi 24
RS (12,7%), tahun 2012 meningkat menjadi 74 RS (39,15%), tahun 2013
meningkat menjadi 81 RS (40,3%) dan tahun 2014 meningkat menjadi 91
RS (43,75%). Sembilan RS yang menerapkan standard sarana dan
prasarana pada tahun 2014 yaitu RSU Helvetia, RSU Full Bethesda, RSIA
Sylvani, RSU Martha Friska, RSU Royal Prima, RSU Sulfina Aziz, RSU USU,
RSIA Badrul Aini dan RSK Bedah Accuplast. Walaupun mengalami
peningkatan dalam jumlah, namun belum mampu mencapai target
indikator yang ditetapkan yaitu 92 RS pada tahun 2014.
B. Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Upaya Kesehatan
Perorangan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 11.743.433.412,- dengan
kegiatan-kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Pelayanan Ambulans/tay lapmer
2. Workshop Penatalaksanaan Kontrasepsi Darurat bagi RSUD Kab/Kota
3. Pertemuan Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak
4. Workshop Persiapan RS BLUD bagi RSUD Kab/Kota
5. Orientasi Indikator Kinerja dan Mutu Pelayanan RSUD Kab/Kota
6. Evaluasi Indikator Kinerja dan Mutu Pelayanan RSUD Kab/Kota
7. Peningkatan Kemampuan bagi Petugas Kru Pelayanan Ambulans gawat
Darurat
8. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Ambulans Gawat Darurat
Terpasu
9. Pengadaan Mobil Ambulans dan Alat Pendukung Pelayanan Ambulans
Gawat Darurat Terpadu
10. Sosialisasi Pelayanan Pengaduan Masyarakat ke Kab/Kota
11. Sosialisasi Pelayanan Ambulans Gawat Darurat Terpadu ke Kab/Kota
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 205
Laporan Kinerja (LK)
12. Workshop Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2012 untuk RSUD dan RS
Swasta.
13. Pertemuan Advokasi Stakeholder Akreditasi RSUD
14. Pertemuan dalam rangka Akselerasi Penetapan Kelas RSUD
15. Orientasi Penetapan Kelas RS
16. Pertemuan Meningkatkan Mutu Penerapan Standard Bidang Sarana dan
Peralatan Medik pada RSUD dan RS Swata Kab/Kota
17. Orinetasi Standard Sarana dan Prasarana RS
18. Pertemuan Meningkatkan Mutu dalam rangka Penerapan Proteksi Radiasi
pada Alat Kesehatan di RSUD dan RSU Swasta.
19. Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Pendataan Peralatan Kesehatan
RS yang Sudah/Belum Terkalibrasi.
20. Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien
21. Pengadaan Perbekalan Kesehatan UPT
22. Workshop Persiapan RS BLUD bagi 6 RSUD Kab/Kota.
23. Penyusunan Critical Pathway di RSUD dalam rangka Kendali Mutu dan
Biaya pada Pelaksanaan JKN.
24. Penyediaan Fasilitas Perawatan Pasien Dampak Rokok DBHCHT.
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Upaya Kesehatan
Perorangan adalah 97,50% dengan jumlah realisasi keuangan adalah sebesar
Rp.9.732.159.870,- atau 82,87%.
PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN
Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 4 (empat) indikator kinerja Program
Sumber Daya Kesehatan yang harus dicapai pada tahun 2014, dan
pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 206
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 74 Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian
Program Sumber Daya Kesehatan Tahun 2014
NO
INDIKATOR
TARGET TAHUN
2014
CAPAIAN TAHUN
2014
% CAPAIAN
1 Persentase tenaga kesehatan
yang teregistrasi 90% 64,9% 72,11%
2 Persentase penetapan angka
kredit jabatan fungsional 20% 20% 100%
3 Jumlah pelatihan kesehatan
aparatur dan non aparatur yang
diakreditasi
20 pelatihan 20 pelatihan 100%
4 Ratio tenaga medis per
puskesmas Minimal 1 0,92 92%
Dari persen capaian terlihat, bahwa persen pencapaian indikator Program
Sumber Daya Kesehatan terdapat satu indikator (25%) berkategori CUKUP
yaitu indikator ke-1 dan satu indikator (25%) berkategori BAIK yaitu indikator
ke-4 serta dua indikator (50%) yaitu indikator ke-2 dan 3 berkategori SANGAT
BAIK. Penjelasan tentang pencapaian masing-masing indikator serta analisa
kecendrungan pencapaian sampai tahun 2014, adalah sebagai berikut:
1. Persentase tenaga kesehatan yang teregistrasi
Pada tahun 2014, Surat Tanda Registrasi (STR) yang sudah selesai diproses
sejumlah 18.250 orang dari 28.088 (64,9%) berkas usulan yang dikirim ke
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) di Jakarta. Pada berkas usulan
yang dikirim ke Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) di Jakarta.
Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, dimana STR
yang selesai diproses sejumlah 13.527 orang dari 24.861 (54,41%) usulan
dan tahun 2012 yaitu 2.978 STR dari 21.672 usulan (13,74%).
Walaupun mengalami peningkatan namun pencapaian ini belum mampu
mencapai target indikator yang ditetapkan yaitu 90% pada tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 207
Laporan Kinerja (LK)
2. Persentase penetapan angka kredit jabatan fungsional
Di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara terdapat 500 pegawai dengan
jabatan fungsional. Pada tahun 2014 dilaporkan sebanyak 100 orang (20%)
telah mengusulkan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dan
telah ditetapkan. Mereka yang mengusulkan itu terdiri dari dokter (20
orang), Analis Kesehatan (10 orang), Bidan (10 orang), Perawat (30 orang)
Sanitarian (14 orang) dan Gizi (6 orang). Dengan demikian target indikator
kinerja yang ditetapkan yaitu 20% pada tahun 2014 sudah tercapai.
3. Jumlah pelatihan aparatur dan non aparatur yang terakreditasi
Pada tahun 2014 terdapat 20 pelatihan yang terakreditasi, jumlah ini tidak
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu 20 pelatihan, tahun
2012 yaitu 3 pelatihan dan tahun 2011 sebanyak 11 pelatihan.Adapun
pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2014 yaitu:
a. Pelatihan Item Devt
b. Pelatihan Item Review
c. Pelatihan Kepemimpinan Puskesmas Angkatan I
d. Pelatihan Kepemimpinan Puskesmas Angkatan II
e. Pelatihan TOC
f. Pelatihan Acupressure bagi petugas puskesmas
g. Pelatihan Tenaga Penyuluh Keamanan Pangan
h. Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
i. Pelatihan Jaminan Kesehatan bagi Tenaga Puskesmas Angkatan I
j. Pelatihan Jaminan Kesehatan bagi Tenaga Puskesmas Angkatan II
k. Pelatihan Jaminan Kesehatan bagi Tenaga Puskesmas Angkatan III
l. Pelatihan Jaminan Kesehatan bagi Tenaga Puskesmas Angkatan IV
m. Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Tenaga Puskesmas Angkatan I
n. Pelatihan Promosi Kesehatan bagi Tenaga Puskesmas Angkatan I
o. Pelatihan Manajemen Imunisasi Rumah Sakit Angkatan I
p. Pelatihan Manajemen Imunisasi Rumah Sakit Angkatan I
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 208
Laporan Kinerja (LK)
q. Pelatihan EVM Kab/Kota
r. Pelatihan Manajemen Imunisasi Kab/Kota
s. Pelatihan TOT Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
t. Pelatihan Pengawas Kualitas Air
4. Ratio tenaga medis per puskesmas
Pada tahun 2014, dari 570 puskesmas yang ada di Sumatera Utara terdapat
526 puskesmas yang telah memiliki tenaga medis setidaknya 1 orang.
Puskesmas yang belum memiliki tenaga medis sebanyak 44 puskesmas,
sehingga ratio tenaga medis per puskesmas mencapai 0,92; angka ini
sedikit lebih tinggi dari pencapaian di tahun 2013 yaitu 0,91 namun lebih
rendah dari tahun 2012 yaitu 0,97. Penambahan jumlah puskesmas tidak
diiringi dengan ketersediaan tenaga medis di puskesmas, hal ini terlihat
bahwa pada tahun 2013 terdapat 569 puskesmas terdapat 52 puskesmas
yang tidak memliki tenaga medis, dan pada tahun 2012 dari 546 puskesmas
di Sumatera Utara terdapat 18 puskesmas yang tidak memiliki tenaga
medis.
Tabel 75 Puskesmas yang tidak memiliki tenaga medis
di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO PUSKESMAS KAB/KOTA
1 Kedai Sianam Batubara
2 Aek Loba Asahan
3 Andam Dewi Tapanuli Tengah
4 Sorkam Tapanuli Tengah
5 Batang Bulu Padang Lawas
6 Simundol Padang Lawas Utara
7 Sipiongot Padang Lawas Utara
8 Sibio-bio Padang Lawas Utara
9 Simolono Nias
10 Ulugawo Nias
11 Ma’u Nias
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 209
Laporan Kinerja (LK)
NO PUSKESMAS KAB/KOTA
12 Olora Gunung Sitoli
13 Alo’oa Gunung Sitoli
14 Lahewa Timur Nias Utara
15 Tugala Oyo Nias Utara
16 Hilimegai Nias Selatan
17 Hibala Nias Selatan
18 Idanotae Nias Selatan
19 Mazo Nias Selatan
20 Ulu Idanotae Nias Selatan
21 Siduaori Nias Selatan
22 Umbunasi Nias Selatan
25 Susua Nias Selatan
24 Onohasumba Nias Selatan
25 O’ou Nias Selatan
26 Hilisalawa Ahai Nias Selatan
27 Ulususua Nias Selatan
28 Somambawa Nias Selatan
29 Hilionombasela Nias Selatan
30 Ulunoyo Nias Selatan
31 Simuk Nias Selatan
32 Pulau Batu Barat Nias Selatan
33 Pulau Batu Timur Nias Selatan
34 Pulau Batu Utara Nias Selatan
35 Tanah Masa Nias Selatan
36 Hilisimaetano Nias Selatan
37 Boronadu Nias Selatan
38 Aramo Nias Selatan
39 Moro’o Nias Barat
40 Ulu Moro’o Nias Barat
41 Baringin Mandailing Natal
42 Sibanggorjae Mandailing Natal
43 Patilumbanmudik Mandailing Natal
44 Singkuang Mandailing Natal
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 210
Laporan Kinerja (LK)
Dari tabel terlihat bahwa dari 44 puskesmas yang tidak memiliki tenaga
medis, sebanyak 32 puskesmas (72,72%) berada di kepulauan Nias;
begitu juga hal nya pada tahun 2013 dari 52 puskesmas yang tidak
memiliki tenaga medis sebanyak 65% (34 puskesmas) berada di
Kepulauan Nias. Ini menunjukkan perkembangan ketersediaan tenaga
medis di puskesmas di kepulauan Nias berlangsung sangat lambat, yang
berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan.
B. Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program Sumber Daya Kesehatan
pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 1.937.052.000,- dengan kegiatan-kegiatan
adalah sebagai berikut :
1. Pertemuan Item Review dan Item Dept dalam rangka Uji Kompetensi
Tenaga Kesehatan
2. Pertemuan Koordinasi Kompetensi Tenaga Kesehatan
3. Supervisi dan Pengumpulan Data Peserta Uji Kompetensi Kab/Kota
4. Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan
5. Pelatihan Kepemimpinan Puskesmas
6. Pelatihan bagi Penyelenggara Pelatihan/Training Officer Course (TOC)
7. Pertemuan Penilaian Penetapan Angka Kredit (PAK) Fungsional Apoteker
8. Pertemuan Penilaian Penetapan Angka Kredit (PAK) Fungsional Nutritionist
9. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan dan Pendayagunaan
SDK
10. Supervisi dan Bimbingan Teknis Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
11. Operasional Pengelolaan Sumber Daya Kesehatan (SDK)
12. Pertemuan Penilaian Penetapan Angka Kredit (PAK) Fungsional Fisioterapi
13. Pertemuan Penilaian Penetapan Angka Kredit (PAK) Fungsional Sanitarian,
dan keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 211
Laporan Kinerja (LK)
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Sumber Daya
Kesehatan adalah 97,50% dengan jumlah realisasi keuangan adalah
sebesar Rp. 1.835.926,- atau 94,78%.
1.1.2 PROGRAM KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
A. Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2014
Didalam Penetapan Kinerja terdapat 5 (lima) indikator kinerja Program
Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan yang harus dicapai pada
tahun 2014, dan pencapaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 76 Indikator Kinerja, Target, Capaian dan Persen Capaian
Program Kebijakan Manajemen dan Pembangunan Kesehatan Tahun 2014
NO
INDIKATOR
TARGET TAHUN
2014
CAPAIAN TAHUN
2014
% CAPAIAN
1 Persentase penduduk miskin
yang menjadi peserta jaminan
kesehatan
75% 100% 133,33%
2 Persentase penduduk yang telah
terjamin pemeliharaan
kesehatan
60% 49,61% 82,68%
3 Jumlah dokumen perencana-an
dan penganggaran dan
kesehatan yang dihasilkan per
tahun
5 dok/thn 5 dok/thn 100%
4 Jumlah dokumen monitoring,
pengendalian dan evaluasi yang
dihasilkan per tahun
7 dok/thn 7 dok/thn 100%
5 Persentase Kab/Kota memiliki
Profil Kesehatan 100% 100% 100%
Dari persen capaian terlihat, bahwa dari 5 indikator kinerja Program Kebijakan
dan Manajemen Pembangunan Kesehatan, hanya 1 indikator (20%) yaitu
indikator ke-2 yang berkategori BAIK, cukupkan empat indikator lainnya
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 212
Laporan Kinerja (LK)
(80%) berkategori SANGAT BAIK. Penjelasan tentang pencapaian masing-
masing indikator serta analisa kecendrungan pencapaian sejak tahun 2009,
adalah sebagai berikut:
1. Persentase penduduk miskin yang menjadi peserta jaminan
kesehatan
Berdasarkan data BPS jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara adalah
sebanyak 1.416.400 orang atau sekitar 10,39% dari total penduduk.
Namun berdasarkan laporan BPJS, jumlah masyarkat yang menjadi
Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah sebanyak 4.191.454 jiwa atau
sekitar 30%. Dengan demikian seluruh masyarakat miskin (100%) di
Sumatera Utara telah memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan.
2. Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan
kesehatan
Sejak 1 Januari 2014 telah dilaksanakan Jaminan Sosial Nasional (JKN)
bidang Kesehatan dengan Askes sebagai badan penyelenggaranya. Bila
pada tahun 2013, jumlah penduduk yang telah memiliki jaminan
kesehatan yaitu 7.243.891 jiwa, maka oleh karena adanya penerapan JKN
ini maka jumlah penduduk yang telah tercover di dalam JKN adalah
sebanyak 6.611.083 jiwa atau 49,61%, mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2013 yaitu 54,8%. Adapun jumlah peserta Program
Jaminan Kesehatan Nasional dirinci menurut jenis kepesertaan adalah
sebagai berikut:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 213
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 77
Jumlah Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan diperinci Menurut Jenisnya di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2014
NO JENIS JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN JUMLAH
1 PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) 4.191.454
2 PEKERJA PENERIMA UPAH 1.236.608
3 PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH 407.691
4 BUKAN PEKERJA 240.911
5 JAMKESDA 534.419
JUMLAH 6.611.083
Sumber : Laporan Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, 2014
Oleh karena penerapan sistem JKN, maka pada tahun 2014 target kinerja
yang ditetapkan yaitu 60% belum mampu dicapai.
1. Jumlah dokumen perencanaan, pembiayaan, monitoring dan
evaluasi yang dihasilkan
Dokumen-dokumen perencanaan dan pembiayaan yang dihasilkan
sebanyak 7 dokumen pada tahun 2014, yaitu: Rencana Kerja (Renja),
RKA, DPA, Penetapan Kinerja, Neraca Keuangan, Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK) dan Inventaris Barang dan Jasa.
Dokumen monitoring dan evaluasi yang dihasilkan sebanyak 7 dokumen
yaitu: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur (LKPj), Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Rencana Kerja
(Renja)/Triwulan, Laporan Realisasi Keuangan (Bulanan), Laporan
Tahunan Kegiatan/Program, dan Laporan Semester.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 214
Laporan Kinerja (LK)
2. Persentase Kab/Kota yang memiliki Profil Kesehatan dan
penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan(SIK)
Dalam pembuatan Profil Kesehatan, seluruh Kabupaten/Kota telah
membuat Profil Kesehatan Tahun 2013. Melalui dana APBN telah
terbangun SIKNAS online (Sistem Informasi Kesehatan Nasional), yang
menghubungkan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Kemenkes, sehingga informasi kesehatan yang dibutuhkan dapat dilihat
secara langsung per kabupaten/kota.
Kegiatan-kegiatan Tahun 2014
Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk Program KMPK pada tahun 2014
yaitu sebesar Rp. 123.548.458.335,- dengan kegiatan-kegiatan adalah sebagai
berikut:
1. Sustainability PHP-II (Oprasional BP-JHC dan Rapat-rapat Lintas Program
dan Lintas Sektoral Tingkat Provinsi)
2. Operasional Pengelolaan Program Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan.
3. Pengobatan Gratis bagi Penduduk Sumatera Utara (Jamkesda)
4. Koordinasi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
5. Musyaawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Forum SKPD Bidang
Kesehatan Tahun 2014
6. Pembinaan Tenaga Perencana Kesehatan Kab/Kota
7. Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran serta Penyusunan Dokumen
Perencanaan dan Anggaran SKPD
8. Penyusunan dan Pembuatan Laporan Tahunan
9. Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Kesehatan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 215
Laporan Kinerja (LK)
10. Penyusunan dan Pembuatan Buku Semeste dan Hasil-hasil Pembangunan
Kesehatan di Kab/Kota se-Sumatera Utara
11. Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2014-11-21
12. Pertemuan Pengelolaan SIK dan Bank data Kesehatan
13. Pembinaan dan Peningkatan Manajemen Data Kesehatan ke Kab/Kota
14. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan Pengolahan Data
SP2TP
15. Penyusunan Laporan Keuangan SemesterI dan Semester II Tahun 2014
16. Tindak Lanjut Penyelesian Laporan Hasil pemeriksaan (LHP)
17. Pemantapan Pesiapan Pelaksanaan BPJS
18. Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kepesertaan Semesta
19. Penyusunan dan Penyelarasan Renstra Dinkes 2013-2014 Pasca
Penetapan Perda RPJMD 2013-2014.
20. Penyusunan Standard Pelayanan dan Standard Operasional Prosedur
21. Peningkatan Kapasitas Pengelola Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
22. Kemitraan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penurunan Ibu dan Anak.
Sampai akhir tahun anggaran, realisasi fisik Program Kebijakan dan
Manajemen Pembangunan Kesehatan adalah 80,46% dengan jumlah realisasi
keuangan adalah sebesar Rp. 98.968.236.654,- atau 80,10%.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 216
Laporan Kinerja (LK)
Sasaran Strategis-4 : Terwujudnya Infrastruktur Sosial Ekonomi dan
Pengembangan Wilayah
Tabel 78 Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-4
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%)
(1) (2) (3) (4) 1. Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi mantap 73,69 % 74,42 % 101
2. Optimalisasi Jaringan Irigasi 66,00 % 61,31 % 92,89 3. Tersedianya sumber air baku
(waduk/embung/ situ) 30
(waduk/embung/ situ)
21 (waduk/embun
g/ situ)
70
4. Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan pembinaan Kelembagaan Pengelola Irigasi (SKPD,KOMIR, P3A, GP3A, IP3A)
4 Kab/Kota - -
5. Guardrail terbangun (m) 1.800 m 1.800 m 100 6. Angkutan BRT Mebidang (koridor) 2 koridor 2 Koridor 100 7. FS dan DED Pelabuhan Sungai,
Danau dan Penyeberangan (Dokumen)
6 Dokumen 6 Dokumen 100
8. FS dan DED Pelabuhan Laut (Pengumpan Regional) (Dokumen)
- - -
9. Jumlah Delinator (buah) 3000 Buah 3000 100 10. Jumlah Paku Jalan (buah) - - -
11. Dokumen dan Regulasi Perencanaan KSP (Kawasan Stategis Provinsi)
2 Kawasan 2 100
12. Regulasi Daerah terhadap Pengendalian Ruang ( Regulasi)
1 Regulasi 1 100
13. Luas RTH (Ruang Terbuka Hijau) Perkotaan (%)
11 % 1 74,50
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 217
Laporan Kinerja (LK)
Sebagaimana Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Sasaran Strategis ke-4 yaitu
“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI DAN PENGEMBANGAN
WILAYAH”, untuk keberhasilan maupun kegagalan pada Sasaran Strategis ini diukur
dengan menggunakan sebanyak 13 (tiga belas) Indikator Kinerja dan secara umum
menunjukkan capaian kinerja yang SANGAT BAIK.
Sementara itu terdapat 1 (satu) indikator kinerja yang belum mencapai target
yang diperjanjikan yaitu Indikator Kinerja “Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan
pembinaan Kelembagaan Pengelola Irigasi (SKPD,KOMIR, P3A, GP3A, IP3A)”.
Sedangkan 2 (dua) Indikator Kinerja yang lain, untuk Tahun 2014 belum ada target yang
ditetapkan untuk dicapai sebagaimana Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014, yaitu :
Indikator Kinerja “FS dan DED Pelabuhan Sungai, Danau” dan “Penyeberangan
(Dokumen) dan Jumlah Paku Jalan“, yang merupakan kinerja pada sektor
perhubungan
Capaian Kinerja dari masing-masing Indikator Kinerja yang digunakan dapat
diuraikan sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja “Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi
mantap (%)”, menunjukkan bahwa relisasi kinerja telah tercapai sebagaimana
yang diperjanjikan di awal tahun anggaran 2014 yang kemudian ditetapkan pada
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014. Infrastruktur Jaringan Jalan di Provinsi
Sumatera Utara sepanjang 38.715,29 Km yang terdiri dari Jalan Nasional
sepanjang 2.249,66 Km, Jalan Provinsi sepanjang 3.048,50 Km dan Jalan
Kabupaten/Kota sepanjang 33.367, 13 Km.
Pada Tahun 2013 proporsi panjang jaringan Jalan Nasional dalam kondisi mantap
adalah sebesar 81,51 %, Jalan Provinsi dalam kondisi mantap sebesar 69,60 %
dan Jalan Kabupaten/Kota dalam kondisi mantap sebesar 57,95 %.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 218
Laporan Kinerja (LK)
TAHUN BAIK SEDANG RUSAK RINGAN RUSAK BERAT
(KM) (KM) (KM) (KM)
2014 1,190.19 1,078.56 259.00 520.75
BAIK SEDANG R.RINGAN R.BERAT
(KM) (KM) (KM) (KM)
2013 1,325.23 796.50 412.08 514.68
TAHUN
Pada Tahun 2014 proporsi Jaringan Jalan Provinsi dalam kondisi mantap sebesar
74,42 %, di sini dapat kita bandingkan dengan kondisi Jalan Provinsi dalam kondisi
mantap Tahun 2013 sebesar 69,60 %. Kondisi Jalan Provinsi dalam kondisi mantap
pada Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 4,82 %.
Di bawah ini dapat kita lihat tabel kondisi Jalan Provinsi akhir Tahun 2013 dan
kondisi Jalan Provinsi akhir Tahun 2014.
Tabel 79. Kondisi Jalan Provinsi Tahun 2013
Tabel 80. Kondisi Jalan Provinsi Tahun 2014
Sumber : Dinas Bina Marga Prov. Sumut, Tahun 2014.
Dari tabel di atas dapat diuraikan kondisi Jalan Provinsi dalam Kondisi
Mantap yang terdiri dari Kondisi Baik dan Sedang, mengalami peningkatan di Tahun
2014.
Kondisi Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap di Tahun 2014 sepanjang
2.268,75 Km dibandingkan dengan Tahun 2013 Kondisi Jalan Provinsi dalam Kondisi
Mantap 2.121,73 Km. Kondisi Jalan Provinsi dalam Kondisi Mantap dari Tahun 2013
sampai dengan Tahun 2014 mengalami Peningkatan sepanjang 147,02 Km.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 219
Laporan Kinerja (LK)
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
Target Realisasi
66,0061,31
40,00 39,2830,00
21,00
77,33 78,2266,00 66,0066,00 66,00
INDIKATOR 1 (%)
INDIKATOR 2 (%)
INDIKATOR 3 (bh)
INDIKATOR 4 (%)
INDIKATOR 5 (%)
INDIKATOR 6 (%)
Capaian Indikator Kinerja “Optimalisasi Jaringan Irigasi”, sebagaimana telah
dietapkan target kinerja sebesar 66,00 %. Pada akhir tahun anggaran realisasi
kinerja sebesar 61,31 %. Persentase capaian indikator kinerja optimalisasi
jaringan irigasi untuk Tahun Anggaran 2014 sebesar 92,90 % atau dengan
kategori SANGAT BAIK.
Capaian Indikator Kinerja “Tersedianya sumber air baku (waduk/embung/
situ)”, bahwa sebagaimana telah dietapkan target kinerja target kinerja sebesar
30 bh. Pada akhir tahun anggaran realisasi kinerja sebesar 21 bh. Persentase
capaian indikator tersedianya sumber air baku pada daerah kekurangan air di
musim hujan dalam bentuk waduk / Embung / Situ-situ untuk Tahun Anggaran
2014 sebesar 70,00 % atau dengan Kategori BAIK.
Capaian Indikator Kinerja “Jumlah Kab/Kota yang mendapatkan pembinaan
Kelembagaan Pengelola Irigasi (SKPD,KOMIR, P3A, GP3A, IP3A”, Pada
Indikator Kinerja Utama ini adalah merupakan program/kegiatan muatan
kelembagaan pengelolaan irigasi partisipatif yang dilaksanakan Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara, dan ternyata pada tahun
2014 belum ada kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Sumatera Utara karena program ini merupakan program baru.
Grafik 29 Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun Anggaran 2014
Sumber : Dinas PSDA Prov. Sumut, Tahun 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 220
Laporan Kinerja (LK)
INDIKATOR 1INDIKATOR 2
INDIKATOR 3INDIKATOR 4
INDIKATOR 5INDIKATOR 6
0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,0090,00
100,00
Capaian Target
Sasaran Kinerja
92,90
98,19
70,00
101,1597,10
100,00
%
INDIKATOR 1
INDIKATOR 2
INDIKATOR 3
INDIKATOR 4
INDIKATOR 5
INDIKATOR 6
Grafik 30. Persentase capaian kinerja masing-masing indikator.
Sumber : Dinas PSDA Prov. Sumut, Tahun 2014
Pencapaian kinerja menunjukkan dari 1 (satu) sasaran dengan 7 (tujuh Indikator)
yang telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pada
RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018 adalah 6 indikator berhasil
mencapai kinerja sangat baik (100% - 80%) dan 1 indikator mencapai kinerja baik
(79,99% - 60,00%).
Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun
2013 per indikator dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 221
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 81. Perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja Tahun Anggaran 2014
dengan Tahun Anggaran 2013.
No. INDIKATOR/PROGRAM/KEGIATAN KONDISI KINERJA PADA TAHUN 2013
REALISASI SAMPAI TAHUN 2014
1.1. Optimalisasi Jaringan Irigasi (%) 60,00 % 61,31 %
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
O&P jaringan irigasi (1.000 ha – 3.000 ha) dan lintas Kab/Kota pada UPT PSDA
73.318 Ha 75.201
Ha
Rehabilitasi dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi pada DI.
- Bangunan Irigasi 28 bh 18 bh
- Peningkatan saluran, pasangan/tembok penahan 9.700 m’ 12.122 m’
- Normalisasi 7.900 m’ 1.200 m’
Keg. Program WISMP - II 1 Kegiatan - -
Perencanaan, Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan O&P Jaringan Irigasi dan Rawa
1 Tahun 1 Tahun
Konsultasi O&P Pengelolaan SDA 1 Laporan Kegiatan
1 Laporan Kegiatan
Koordinasi Pembina P3A untuk Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A
1 Tahun - -
2. Optimalisasi Jaringan Rawa (%) 35
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
O&P jaringan rawa (1.000 ha – 3.000 ha) dan lintas Kab/Kota pada UPT PSDA
55.232 Ha 52.832 Ha
Rehabilitasi dan Peningkatan Infrastruktur Rawa pada DR.
- Bangunan Rawa 3 bh 9 bh
- Normalisasi 39.860 m’ 7.000 m’
3. Tersedianya sumber air baku pada daerah kekurangan air di musim hujan dalam bentuk Waduk / Embung / Situ-situ (bh)
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Rehabilitasi dan pembangunan sarana dan prasarana air baku
7 Unit 1 Unit
4. Meningkatnya kestabilan tebing atau pantai dan kelancaran aliran air sungai serta semakin stabilnya alur sungai terhadap daya rusak air dan berkurangnya luasan genangan banjir (%)
Program Pembangunan dan Pengelolaan Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
Perencanaan, pengendalian, pengawasan dan pembinaan E & P sungai pada Provinsi Sumatera Utara
1 Tahun 1 Tahun
E & P sungai dan bangunan sungai dan pantai pada 10 UPT PSDA
10 UPT/ Tahun
10 UPT/ Tahun
Monitoring dan evaluasi kerusakan infrastuktur sumber daya air akibat bencana alam
1 Tahun 1 Tahun
Rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan pengamanan pantai
Perkuatan Tebing 3.810 m’ 3.089 m’
Normalisasi / Tanggul Banjir 106.200 m’ 36.300 m’
Bangunan Air 0 bh 1 Bh
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 222
Laporan Kinerja (LK)
5. Terlaksananya Kordinasi Pengelolaan SDA Provinsi Sumatera Utara dan Kordinasi Pengelola SDA pada wilayah sungai melalui kegiatan Dewan Sumber Daya Air dan Komisi Irigasi dan wadah lainnya (%/Dok/Keg)
Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, danau dan Sumber Daya Air Lainnya
Kegiatan wadah koordinasi/Dewan SDA Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara
3 Kegiatan 5 Kegiatan
Kegiatan Peringatan Hari Air Sedunia Provinsi Sumatera Utara
1 Kegiatan 1 Kegiatan
Operasional Kegiatan Komisi Irigasi Provinsi Sumatera Utara
2 Kegiatan - -
Pengawasan dan penelitian pemberian rekomendasi teknis perijinan atas penyediaan, pengambilan, peruntukan, penggunaan sumber air permukaan umum (APU)
1 Dokumen 3 Dokumen
Pengelolaan Hidrologi/Hidrometri dan data/informasi sumber daya air
1 Dokumen 5 Dokumen
Keg. Program WISMP - II 1 Dokumen 2 Dokumen
6. Tercapainya peningkatan ketrampilan SDM dalam melaksanakan pengelolaan SDA pada Dinas Pengelolaan SDA Provinsi Sumut (%/Dokumen,Laporan UPT per Tahun)
Program Pembinaan, Pengaturan dan Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air
Pembinaan perencanaan program dan kegiatan pembangunan pada SKPD bidang sumber daya air
3 Dokumen 1 Dokumen
Pembinaan dan perencanaan tehnis pengembangan dan pembangunan sumber daya air
1 Dokumen 1 Dokumen
Monitoring pengawasan dan evaluasi pelaksanaan infrastruktur pengelolaan sumber daya air
1 Dokumen 1 Dokumen
Penyusunan Detail Engineering Design (DED) - - 1 Dokumen
Studi - - 2 Dokumen
Survey Investigasi Design - - 1 Dokumen
Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
2 Kegiatan - -
Operasional untuk survey dan perencanaan kegiatan perbaikan kerusakan sarana dan prasarana SDA dan menunjang kegiatan Wadah SDA pada 10 UPT PSDA
10 Laporan UPT/ Tahun
10 Laporan UPT/ Tahun
Penataan ketatalaksanaan dan pemberdayaan pengelola sumber daya air
1 Kali - -
Sumber : Dinas PSDA Prov. Sumut, Tahun 2014
Pada Tahun Anggaran 2014 ini, beberapa masalah yang dihadapi dalam
pelaksanaan program/kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Keterlambatan pengesahan DPA, sehingga pelaksanaan proses pelelangan baru
dapat dimulai pada Bulan Juli 2014 dan terkontrak pada Bulan September 2014.
2. Adanya kesalahan dalam penginputan data ke dalam aplikasi SIMDA yang
berakibat dari jumlah alokasi dana APBD Tahun Anggaran 2014 untuk program
pendukung dan program pembangunan (urusan wajib / prioritas) sebesar Rp.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 223
Laporan Kinerja (LK)
79.330.400.000,- yang dapat dilaksanakan hanya sebesar Rp 859.000.000,-.
Selebihnya harus dilakukan revisi pada P.APBD Tahun Anggaran 2014, yang
menyebabkan kegiatan baru dapat dilaksanakan setelah P.APBD dilakukan.
3. Penyedia jasa cidera janji sehingga beberapa pekerjaan mengalami pemutusan
kontrak.
Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014, secara umum
dapat meningkatkan kemanfaatan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) dalam rangka
mendukung pelayanan kebutuhan air dan mengendalikan daya rusak air pada Provinsi
Sumatera Utara, namun masih banyak lagi yang perlu ditangani mengingat kondisi
infrastruktur SDA yang ada belum dapat menangani permasalahan – permasalahan
yang ada.
KESIMPULAN
Beberapa kegiatan pada Tahun Anggaran 2014 tidak dapat terlaksana diakibatkan
oleh beberapa hal, diantaranya waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi, waktu
pelaksanaan pekerjaan bersamaan dengan masa tanam dan penyedia jasa cidera janji.
Kegiatan-kegiatan yang tidak terlaksana tersebut adalah :
a. Kegiatan Program WISMP-II /Loan 8027-ID/10837101-World Bank, dalam
pengelolaan SDA : Komponen 2 Peningkatan Pengelolaan Sistem Irigasi
Partisipatif (PPSIP) dan Komponen 4 Manajemen Proyek dan Dukungan
Implementasi - PPIU Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera
Utara.
b. Rehabilitasi/Perbaikan dan Peningkatan Infrastruktur Irigasi DI. Panombean
Pane/Panei Tongah/Bah Kata (1.724 Ha) Saluran Sekunder Sipinggan B (DAK +
Pendamping DAK). Peningkatan saluran 90 m.
c. Rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan
pengamanan sungai pada Sungai Barumun. Perkuatan tebing sungai dengan
konstruksi bronjong 100 m.
d. Operasional Kegiatan Komisi Irigasi Provinsi Sumatera Utara.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 224
Laporan Kinerja (LK)
Pencapaian kinerja di sektor Sumber Daya Air yang merupakan tugas dan
kewenangan yang telah dilimpahkan kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014 pada umumnya menunjukkan capaian
kinerja yang sangat baik. Dari 1 (satu) sasaran strategis tahun 2014 yang terdiri 7
(tujuh) indikator menunjukkan 6 indikator mencapai kinerja yang sangat baik
(100,00% - 80,00%) dan 1 indikator mencapai kinerja baik (79,99% - 60,00%).
Hasil yang dicapai sasaran di atas, tentunya memberikan kontribusi terhadap
keberhasilan tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014- 2018.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri dengan kompleksnya dimensi, ruang
lingkup, fungsi dan aspek pengelolaan pemerintahan serta pembangunan, Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Sumatera Utara tetap dihadapkan pada
berbagai masalah dan tantangan pembangunan yang harus diupayakan
pemecahannya.
Capaian Indikator Kinerja “Guardrail terbangun”, menunjukkan bahwa relisasi
kinerja. Guardrail terbangun (m), Guadrail (pagar pengaman pengguna jalan)
merupakan fasilitas keselamatan jalan yang berguna untuk mengendalikan
pengguna jalan ketika mengalami lost control (hilang atau lepas kontrol), biasanya
dipasang / dibangun diwilayah yang berjurang. Adapaun lokasi ruas jalan yang
dilakukan pemasangan guardrail pada TA.2014, meliputi :
a. Ruas Jalan Guard Rail Tele - Pangururan Kab. Somosir
b. Ruas Jalan Jembatan Merah - Muara Soma Kab. Mandailing Natal
c. Ruas jalan Muara Soma - Sp. Gambir Kab. Mandailing Natal
d. Ruas Jalan Dolok Sanggul - Pakkat Kab. Humbang Hasundutan
e. Ruas Jalan Parsoburan - Bts. Labura Kab. Tobasa
Sehingga mengacu pada target yang telah ditetapkan dalam RPJMD sebanyak
1.800m, dapat direalisasikan seluruhnya (100%).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 225
Laporan Kinerja (LK)
Untuk mewujudkan sasaran strategis sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka
program / kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2014, yakni :
1) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, merupakan salah satu
program yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan keamanan,
keselamatan, ketertiban dan klencaran lalu lintas jalan. Program ini lebih
focus kepada pembangunan/pengadaan fasilitas perlengkapan / keselamatan
jalan pada ruas jalan provinsi, diantaranya guardrail atau pagar pengaman
pengguna jalan dan delineator atau patok pengarah pengguna jalan. Adapun
Kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2014, yaitu :
a. Pengadaan dan pemasangan Guardrail, lokasi pemasangan yakni :
a) Kabupaten Samosir,
b) Kabupaten Mandailing Natal,
c) Kabupaten Humbang Hasundutan dan
d) Kabupaten Toba Samosir.
Gambar 3.
Gauardrail (Pagar pengaman pengguna jalan)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 226
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinerja “Angkutan BRT Mebidang”, menunjukkan bahwa
relisasi kinerja. Angkutan BRT Mebidang (koridor/trayek) Bus Rapit Transyt
(BRT) angkutan umum massal berbasis jalan merupakan salah satu program
Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, sebagai salah satu
upaya dalam rangka menekan kemacetan lalu lintas di wilayah aglomerasi di
beberapa Provinsi di Indonesia salah satunya wilayah aglomerasi Mebidang
(Medan-Binjai-Deli Serdang), melalui penyediaan angkutan umum yang
berkualitas dan ramah lingkungan.
Melalui penyediaan angkutan umum massal ini diharapkan akan lebih
meningkatkan peran angkutan umum, dan mengurangi tingkat penggunaan
kendaraan pribadi khususnya sepeda motor. Kementerian Perhubungan telah
mengalokasikan bantuan berupa 30 unit bus untuk yang direncanakan
dioperasikan oleh Perum DAMRI. Pemerintah Provinsi telah
memfasilitasi/mengkoordinasikan dengan Pemerintah kabuaten/kota terkait
untuk mendukung pengoperasian BRT dimaksud, melalui pembangunan halte
khusus BRT, dan sudah dapat dibangun pada tahun anggaran 2014.
Dalam upaya memenuhi target 2(dua) koridor/trayek BRT, Dinas Perhubungan
telah melakukan rapat-rapat koordinasi dengan stake holder terkait, dan pada
tahun 2014 telah ditetapkan melalui SK Gubernur Sumatera Utara, sebanyak
2(dua) lintasan/koridor, yakni :
a. Medan – Binjai
b. Medan – Lubuk Pakam.
Sehingga mengacu pada target yang telah ditetapkan pada Tahun 2014 sebanyak
2(dua) koridor telah dapat direalisasikan 100%. alam rangka pencapaian kinerja
pada Indiaktor Kinerja ini, tentu disikapi dengan program/kegiatan yang
dilaksanakan, yaitu :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 227
Laporan Kinerja (LK)
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan, adalah salah satu
program dalam upaya pembangunan / peningkatan kinerja sektor perhubungan
melalui pembangunan infrastruktur perhubungan, kegiatan yang dilaksanakan
adalah :
1) Sosialisasi Penerapan BRT Mebidang Tahap I
Dalam upaya menyerap berbagai aspirasi para pemangku kepentingan dalam
pengoperasian Trans Mebidang, pada tanggal 25 Juni 2014, bertempat di
Hotel Danau Toba International. telah dilaksanakan Konsultasi Publik
Pengoperasian Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan di wilayah Mebidang.
Hadir sebagai narasumber, moderator dan peserta pada acara tersebut, yakni :
Ir. Rasman Ginting (Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan
Ditjen Perhubungan Darat) ;
Ir. Zulkarnaen Abdul Muis, M.Eng.Sc, (Dep. Teknik Sipil USU) ;
Hendra ( MTI Sumut) ;
Ballen Sianturi (DPD Organda Sumut) ;
Farid Wadji, SH, M.Hum (Lembaga Advokasi dan Perlindungan
Konsumen Sumatera Utara) ;
M. Yefizal & Ken Morito ( Dishub Pekan Baru) ;
Yudi Indra Sani, MT ( Dishub Padang) ;
M. Yul Akhyari Sastro, SH, MH ( Organda Padang) ;
Ir. Burhan Batubara (HPJI Sumut) selaku Moderator
Peserta dari unsur Pemerintah. Akademisi, praktisi termasuk media
cetak dan elektronik, dengan jumlah 125 orang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 228
Laporan Kinerja (LK)
Gambar 4. Kegiatan Sosialisasi (Konsultasi Publik BRT Mebidang)
Rumusan hasil dari kegiatan Konsultasi Publik tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Program angkutan umum massal baik berbasis jalan maupun Rel sudah
saatnya diterapkan di wilayah Mebidang, karena tingkat kemacetan jalan
sudah semakin tinggi dan berdampak terhadap aktifitas ekonomi dan
kesehatan masyarakat;
2. Rencana Pengoperasian BRT Trans Mebidang yang akan di launching pada
tanggal 17 september 2014, bersama dengan 6(enam) Kota aglomerasi
lainnya di Indonesia harus terus disosialisasikan, dan disarankan agar
Dishub Sumut bersama dengan Organda Mebidang melakukan kunjungan
bersama ke daerah yang telah mengoperasikan BRT;
3. Pemerintah Daerah harus memberi perhatian khusus terhadap fasilitas
pejalan kaki yang layak sesuai standar teknis yang ditetapkan;
4. Dalam pengembangan BRT kedepan, Gubernur bersama Walikota Medan,
Binjai dan Bupati Deli Serdang melalui SKPD teknis, agar menyusun Studi
makro angkutan di wilayah Mebidang, sehingga tercipta sinergi dalam
penataan trayek angkutan kota sebagai feeder dengan angkutan BRT di jalur
utama.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 229
Laporan Kinerja (LK)
Gambar 5. Profile Bus Angkutan Massal (Bus Rapid Transit/BRT) Trans Mebidang
Untuk koridor / lintasan angkutan BRT yang telah ditetapkan pada tahap awal
untuk tahun 2014, yakni :
Koridor / Lintasan 1
Koridor / Lintasan 2
Capaian Indikator Kinerja Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering
Design (DED) Pelabuhan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Dokumen).
Feasibility Study (FS) atau Studi Kelayakan dan Detail Engineering Design
(DED) atau Rencana Teknik Terinci merupakan salah satu kelengkapan
dokumen yang dipersyaratkan dalam rencana pembangunan prasarana
NAMA KORIDOR RUTE / RUAS JALAN YANG DILALUI
Terminal Binjai –Pusat Pasar Medan
Terminal Binjai – Jl. Soekarno Hatta – Jl. Gatoto Subroto – Jl. IskandarMuda – Jl. Gajah Mada – Jl. S.Parman – Jl. Raden Saleh – Jl. Balai Kota –Jl. Stasiun – Jl. MT. Haryono - Jl. Sutomo – Pusat Pasar
NAMA KORIDOR RUTE / RUAS JALAN YANG DILALUI
Pusat Pasar Medan -Terminal Lubuk Pakam
Pusat Pasar - Jl. Sutomo – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. M. Yamin – Jl.Stasiun – Jl. MT. Haryono - Jl. Cirebon – Jl. Sisimhamangaraja – Jl. Medan–Pakam
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 230
Laporan Kinerja (LK)
perhubungan, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31
Tahun 2006. Selanjutnya usulan tersebut menjadi dasar pengusulan
pembangunan (fisik) melalui sumber pembiayaan APBN Kementerian
Perhubungan.
Berdasarkan 6 rencana dokumen FS dan DED pembangunan/peningkatan
dermaga pelabuhan sungai, danau dan penyeberangan yang ditargetkan pada
tahun 2014, dapat terlaksana seluruhnya (100%), yakni dengan lokasi :
a. DED Peningkatan Dermaga Danau Tigaras
b. DED Peningkatan Dermaga Danau Simanindo
c. DED Peningkatan Dermaga Danau Meat
d. DED Peningkatan Dermaga Danau Sibandang
e. DED Peningkatan Dermaga Danau Sijawi-Jawi
f. DED Peningkatan Dermaga Desa Harapan
Capaian Indikator Kinerja Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering
Design (DED) Pelabuhan Laut (Pengumpan Regional).
Khusus terhadap kegiatan FS dan DED pada tahun 2014 belum dapat
dilaksanakan mengingat pengelolaan pelabuhan pengumpan regional secara
operasional masih dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan RI melalui UPT
Ditjen Perhubungan laut. Sehingga status asset dan personil masih milik
Kementerian Perhubungan, walaupun secara kewenangan berdasarkan PP
Nomor 38 Tahun 2007 seyogyanya khusus pengelolaan pelabuhan pengumpan
regional dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi. Untuk itu Dishub Provsu belum
melakukan penanganan pada pelabuhan laut pengumpan regional.
Capaian Indikator Kinerja Jumlah Deliniator (buah)
Deliniator (patok pengarah pengguna jalan) merupakan salah satu fasilitas
keselamatan jalan berupa patok besi yang dilengkapi stiker pemantul cahaya,
yang berfungsi untuk mengarahkan/memandu pengguna jalan khususnya pada
malam hari dan ruas jalan yang menikung (alinyemen horizontal tinggi).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 231
Laporan Kinerja (LK)
Berdasarkan target sebanyak 3.000 buah pada tahun 2014, dapat terrealisasi
sepenuhnya (100%), dengan lokasi pemasangan sbb :
a. Pengadaan Delineator Binjai - Kuala Kota Binjai
b. Pengadaan Delineator Binjai - Timbang Lawang Kota Binjai
c. Pengadaan Delineator Lbk Pakam - Dlk Masihol - Bts. Tebing Tinggi Kab. Deli
Serdang
d. Pengadaan Delineator Tanah Abang - Sei Buaya - Bts. Simalungun Kab.
Simalungun
e. Pengadaan Delineator Seribu Dolok - Sarang Padang - Bts. Sergai
f. Pengadaan Delineator Sumbul Pegagan - Tiba Baru - Sumbul Jahe Kab. Dairi
g. Pengadaan Delineator Sidikalang - Penjaratan (Bts. Pak-Pak Barat) Kab. Dairi
h. Pengadaan Delineator Simp. Sukaramai - Salak Kab. Dairi
i. Pengadaan Delineator Aek Nabara - Negeri Lama Kab. Lab. Batu
j. Pengadaan Delineator Negeri Lama - Tj. Sarang Elang Kab. Lab. Batu
k. Pengadaan Delineator Siborong Borong - Sipahutar Kab. Tapanuli Utara
l. Pengadaan Delineator Sipahutar - Aek Humbang Kab. Tapanuli Utara
m. Pengadaan Delineator Aek Humbang - Bts. Tapsel Kab. Tapanuli Utara
n. Pengadaan Delineator Silimbat - Parsoburan Kab. Tobasa
o. Pengadaan Delineator Parsoburan - Bts. Labura Kab. Tobasa
p. Pengadaan Delineator Porsea - Bts. Asahan Kab. Tobasa
Capaian Indikator Kinerja Jumlah Paku Jalan (buah)
Paku jalan merupakan salah satu fasilitas keselamatan jalan, yang dipasang tepat
ditengah jalan yang berfungsi sebagai median jalan (pemisah lajur jalan), yang
dilengkapi dengan pemantul cahaya (mata kucing) untuk membantu mengarahkan
pengguna jalan. Sebenarnya kegiatan tersebut, sudah masuk dalam Rencana Kerja
dan KUA-PPAS pada Dinas Perhubungan Tahun 2014, namun karena adanya
kebijakan efisiensi anggaran dalam APBD Provinsi Sumut TA.2014 kegiatan ini
ditunda pelaksanaannya. Sehingga belum dapat dilaksanakan pada tahun 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 232
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator Kinerja Dokumen dan Regulasi Perencanaan KSP,
Capaian Indikator kinerja Regulasi Daerah Terhadap Pengendalian Ruang dengan
target kinerja 1 regulasi dicapai dengan dengan melakukan penyusunan Regulasi
mekanisme persetujuan subtansi dan evaluasi Rencana Tata Ruang
Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Capaian Indikator kinerja Dokumen
dan Regulasi Perencanaan Kawasan Strategis Provinsi dicapai dengan dengan
melakukan Bantuan Teknis penyusunan RDTR, peraturan zonasi dan Penyusunan
kajian alokasi kebutuhan ruang dalam pemanfaatan ruang di Provinsi Sumatera
Utara. 2 Kawasan Strategis Provinsi yang disusun regulasinya adalah PKW Dairi
dan Padang Sidimpuan.
Dalam rangka pencapaian atas indikator kinerja ini, disikapi dengan
program/ kegiatan pada Tahun 2014, yaitu :
NO Program / Kegiatan Target Kinerja
Realisasi Kinerja
Persentase (%)
Program Penyelenggaraan Penataan Ruang Daerah
1 Kegiatan sosialisasi NSPM (Norma Standar Pedoman Manual) bidang penataan ruang dan Bimtek pemanfaatan dan pengendali pemanfaatan ruang di provsu.
1 Regulasi 1 Regulasi 100 %
2 Bantek penyusunan RDTR dan peraturan zonasi dan Penyusunan kajian alokasi kebutuhan ruang dalam pemanfaatan ruang di provsu
2 Kawasan 2 Kawasan 100 %
Capaian Indikator Kinerja Regulasi Daerah terhadap Pengendalian Ruang,
Capaian Indikator kinerja Rencana Tata Ruang kawasan strategis provsu dicapai
dengan dengan melakukan Penyusunan Rencana Tata RuangKawasan Strategis
Budaya di Barus Kabupaten Tapanuli Tengah. Dalam rangka pencapaian atas
indikator kinerja ini, disikapi dengan program/ kegiatan pada Tahun 2014, yaitu :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 233
Laporan Kinerja (LK)
NO Program / Kegiatan Target Kinerja
Realisasi Kinerja
Persentase (%)
1 Program Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh, dengan kegiatan : Penyusunan RTR Kawasan
Strategis Budaya di Kabupaten Tapanuli Tengah
1 Dokumen
1 Dokumen
100 %
Capaian Indikator Kinerja Luas RTH (Ruang Terbuka Hijau) Perkotaan,
Berkenaan dengan pencapaian pada Indikator Kinerja ini disikapi dengan
melaksanakan kajian ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
dilaksanakan di 4 (empat) Kota yaitu Medan, Binjai, Pematang Siantar dan
Tanjung Balai. Pada 4 kawasan tersebut luas Ruang Terbuka Hijau adalah 8,2 %,
sehingga persentase kinerja adalah 8,2 / 11 x 100 % = 74,5 % atau pada
Kategori BAIK.
Sasaran Strategis- 5 : Terwujudnya Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Ekonomi Masyarakat yang berkeadilan
Tabel 82
Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-5
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%)
(1) (2) (3) (4) 1. Tercapainya Kondisi Makro Sosial :
Kemiskinan (%) 10,08 9,85 97,71
Pengangguran (%) 5,86 7.07 11,09
Elastisitas Kesempatan Kerja 3,5 1,5 42,85
Penciptaan Wirausahawan Baru (Orang)
12.000 2.000 16,66
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 234
Laporan Kinerja (LK)
Sebagaimana Tabel 82 di atas dapat dijelaskan bahwa Sasaran Strategis ke-5 yaitu
“TERWUJUDNYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
YANG BERKEADILAN”, untuk keberhasilan maupun kegagalan pada Sasaran Strategis
ini diukur dengan menggunakan sebanyak Indikator Kinerja yang ada.
Capaian Indikator “Kemiskinan”, Adapun untuk angka penduduk Sumatera
Utara yang berada diatas garis kemiskinan setiap tahun terus mengalami
perbaikan, dimana tahun tahun 2008 sebesar 87,45%, tahun 2009 sebesar
88,47%, tahun 2010 sebesar 86,69%, tahun 2011 sebesar 89,17% dan tahun
2012 menjadi 89,59%.
Secara umum penurunan tingkat kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara dapat
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI KINERJA
CAPAIAN KINERJA (%)
(1) (2) (3) (4)
2. Perumahan dan Permukiman :
Luas Kawasan Kumuh (Ha) 1.592 Ha 1.625 Ha 83
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Unit)
600 600 100
3. Bangunan Gedung :
NSPM (Norma Standar Pedoman Manual) Bangunan Gedung
7 5 71,43
Bangunan Gedung Pemerintah 1 -
4. Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Lingkungan :
Peningkatan Akses Air Minum Perpipaan (%)
3,5 1,79 51,23
Persentase Penanganan Sampah (Sampah terangkut ke TPA)
35 Tidak Dilaksanakan -
Cakupan pelayanan Air Limbah Perpipaan (KK)
21.150 18.682 82,42
Jaringan Drainase Dengan Kondisi Baik (m)
256.182 211.146
5. Infrastruktur Penataan Lingkungan Permukiman :
256,90
Panjang Jalan Lingkungan yang Ditangani (km)
15 38,53 102,69
Panjang Jalan Poros Pendukung Ekonomi Pedesaan (km)
15 15,4 83,33
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 235
Laporan Kinerja (LK)
dilihat pada grafik dibawah ini :
Grafik. 31
Persentase penduduk miskin Sumatera Utara dan Nasional Tahun * 2008-2013
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012
Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada Maret 2013 sebanyak
1.339.200 orang (10,06 persen), angka ini berkurang sebanyak 39.200 orang bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin September 2012 yang berjumlah
1.378.400 orang (10,41 persen). Untuk melihat perkembangan jumlah penduduk
miskin dan tingkat kemsikinan di Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2006
sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik. 32
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010-2013
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 236
Laporan Kinerja (LK)
Grafik. 33
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2010-2013
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
miskin Sumatera Utara cendrung positif (mengalami penurunan) dari tahun 2010
hingga tahun 2012, yaitu dari 1.490.900 jiwa (11,31 persen) pada tahun 2010
menjadi 1.390.800 jiwa (10,39 persen) pada tahun 2013. Hal ini
menunjukkan adanya trend negatif yang terjadi dari pada tahun 2013 hal ini
dikarenakan terjadinya inflasi tinggi hingga 5,02 persen sebagai akibat dari
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Bulan Juni 2013 yang juga
diiringi dengan kenaikan harga bahan makanan pokok secara nasional.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan
September 2014 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Provinsi
Sumatera Utara sebanyak 1.360.600 orang atau sebesar 9,85 persen terhadap
jumlah total penduduk. Sementara itu dari data Badan Pusat Statistik (BPS)
Sumatera Utara bahwa kondisi ini lebih buruk jika dibandingkan dengan kondisi
Maret 2014. Pada Maret 2014 jumlah penduduk miskin sebanyak 1.286.700
orang atau sebesar 9,38 persen. Berarti pada September 2014 ada peningkatan
jumlah penduduk miskin sebanyak 73.900 orang serta peningkatan persentase
penduduk miskin sebesar 0,47 point atau 9,87 %.
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 237
Laporan Kinerja (LK)
Jumlah penduduk miskin Sumatera Utara yang berada di daerah perkotaan
pada September 2014 sebanyak 667.500 orang (9,81 persen) dan di daerah
pedesaan sebanyak 693.100 orang atau 9,89 %.
Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode Maret
2014 sampai dengan September 2014 diduga berkaitan dengan beberapa faktor
antara lain :
1) Inflasi selama periode Maret 2014–September 2014 meningkat jadi 2,83
persen, dari 1,48 persen pada periode sama tahun 2013.
Kemudian faktor Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan yaitu dari
101,31 pada Maret 2014 menjadi 99,79 pada September 2014.
2) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami peningkatan yaitu dari 5,95
persen pada Pebruari 2014 menjadi 6,23 persen pada Agustus 2014.
Pertumbuhan ekonomi melambat yaitu dari 5,64 persen pada Triwulan I 2014
menjadi 5,20 persen pada Triwulan III 2014.
Ia menyebut garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk
menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah mereka
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
kemiskinan.
Pada September 2014 garis kemiskinan Sumatera Utara sebesar Rp330.663
per kapita per bulan. Untuk daerah perkotaan, garis kemiskinannya sebesar
Rp349.372 per kapita per bulan, dan untuk daerah pedesaan sebesar Rp312.493 per
kapita per bulan. Dibanding Maret 2014, garis kemiskinan Sumatera Utara pada
September 2014 naik 3,85 persen. Garis kemiskinan di perkotaan naik 3,29 persen
dan garis kemiskinan di perdesaan naik 4,46 persen.
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase
penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman
dan keparahan dari kemiskinan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 238
Laporan Kinerja (LK)
Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan yang
menyangkut kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman
dan keparahan dari kemiskinan pada periode Maret 2014 sampai dengan September
2014.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2) menunjukkan kecenderungan meningkat. Indeks Kedalaman Kemiskinan naik
dari 1,467 pada Maret 2014 menjadi 1,710 pada bulan September 2014. Demikian
pula Indeks Keparahan Kemiskinan naik dari 0,373 menjadi 0,450 pada periode
yang sama, dimana kenaikan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-
rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan
dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar.
Tingkat keparahan kemiskinan di pedesaan lebih besar dibanding perkotaan.
Ternyata rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perdesaan lebih jauh dari garis
kemiskinan dibanding perkotaan, begitu juga tingkat ketimpangan pengeluaran
penduduk miskin di perdesaan lebih lebar dibanding perkotaan.
Untuk mengukur kemiskinan, dari metode yang lazim digunakan oleh BPS
menggunakan konsep kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat
dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total
penduduk. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK),
yang terdiri dari dua komponen yaitu :
1) Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan
2) Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 239
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 34
Sumber : Laporan Kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Sumatera Utar 2013
Capaian Indikator “Elastisitas Kesempatan Kerja”,
Kesempatan kerja (Rasio penduduk yang bekerja) Jumlah Angkatan Kerja di
Sumatera Utara pada Agustus 2012 sebanyak 6,13 juta orang, terdiri dari 5,75
juta orang bekerja, dan 0,38 juta orang penganggur. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Agustus 2012 mencapai 6,20 persen,
mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dibanding TPT Agustus 2011, yaitu
sebesar 6,37 persen.
Pada Agustus 2012, jumlah penduduk yang bekerja sebagai
buruh/karyawan sebesar 2,1 juta orang (36,49%), pekerja keluarga 1,09 juta
orang (19,02%), berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebesar 955
ribu orang (16,61%), dan berusaha sendiri sejumlah 922 ribu orang (16,03%).
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2012 sebesar 69,41
persen atau mengalami penurunan sebesar 2,68 persen bila dibandingkan
dengan kondisi Agustus 2011 sebesar 72,09 persen.Persentase pekerja formal di
Sumatera Utara meningkat dari 38,51 persen pada Agustus 2011 menjadi 40,09
persen pada Agustus 2012.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 240
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 35
Perkembangan Kondisi Ketenaga Kerjaan Sumut 2009-2013
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Perkembangan ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara kembali
menunjukkan perbaikan. Seperti tergambar dari Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) yang menunjukkan kenaikan dari 69,41% pada tahun 2012
menjadi 70,67% pada tahun 2013. Namun berbanding terbalik dengan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara yang mengalami
kenaikan dari 6,20% pada tahun 2012 menjadi 6,53% pada tahun 2013.
Trend positif dari naiknya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
ternyata tidak dibarengi dengan trend positif dari penurunan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumatera Utara. Karena sebagaimana
diketahui bahwa pada tahun 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan dari 6,20 persen pada tahun 2012
menjadi 6,53 persen pada tahun 2013, dengan besaran jumlah pengangguran
mencapai 412.202 jiwa sebagaimana grafik berikut :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 241
Laporan Kinerja (LK)
Sumber : BPS
Grafik 36
Perkembangan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara
Tahun 2009-2013
Grafik. 37
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara
Capaian Indikator “Pengangguran”,
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dicapai oleh kabupaten Nias Barat sebesar
1,87%. Kota Medan sebagai ibukota provinsi memiliki nilai TPT sebesar 13,68%,
atau lebih tinggi dibanding nilai TPT Provinsi Sumatera Utara sebesar 7.07%. Hal
ini diperkirakan erat kaitannya dengan pembangunan Provinsi Sumatera Utara
yang tentunya cukup didominasi oleh kota besar seperti Medan, termasuk dari sisi
investasi dimana Kota Medan sebagai pusat investasi terbesar sebagai ibukota
provinsi dengan berbagai jenis kegiatan usaha.
Sumber : Data Statistic Nasional, BPS
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 242
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 38
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara
Kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Utara, telah berjalan sesuai dengan
target yang diharapkan, dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun
2013 yang mncapai 70,67 persen, sebesar 6,53 persen adalah pengangguran
terbuka. Kondisi capaian ini berada di bawah capaian nasional pada tahun yang
sama sebesar 6,25 persen, Sehingga hal ini juga menggambarkan bertambahnya
jumlah pengangguran diProvinsiSumateraUtara.Dimana pada tahun 2012 jumlah
pengangguran di Provinsi Sumatera Utara sebesar 379.982 jiwa mengalami
peningkatan menjadi 412.202 jiwa pada tahun 2013, sebagaimana grafik berikut :
Sumber : Sumut dlm Angka, BPS
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 243
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 39
Tingkat Penangguran Terbuka Provinsi Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2009-2013
Capaian Indikator “Luas kawasan kumuh” adalah pengurangan kawasan
kumuh menjadi 1.592 ha atau berkurang sejumlah 200 Ha. Untuk mencapai ini
telah dilaksanakan program Pembinaan dan Pengembangan Perumahan dan
Permukiman, program ini belum memberikan outcome langsung terhadap
pengurangan luas kawasan kumuh. Pengurangan luas kawasan kumuh
merupakan kontribusi dari Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Penataan Lingkungan Permukiman sejumlah 166 Ha atau sama dengan 83 %
dari target kinerja pengurangan luas kawasan kumuh.
Capaian Indikator “Kinerja NSPM bangunan gedung” terdapat satu regulasi yang
tidak terlaksana yaitu Finalisasi/Regulasi Ranperda Bangunan Gedung Provsu,
Kegiatan ini tidak Efektif Dilaksanakan Dengan Berakhirnya Periode Tugas DPRD
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 244
Laporan Kinerja (LK)
Sumut tahun 2009-2014, karena Menyangkut Proses Legislasi Daerah (Prolegda)
yang Melibatkan secara langsung DPRD Sumut.
Capaian Indikator “Kinerja Bangunan Gedung Pemerintah” yang diukur adalah
kegiatanpembangunan gedung Islamic Center, pembangunan konstruksi tidak
terlaksana karena belum tersedianya lahan pembangunan. Kegiatan ini telah
dianggarkan sejak tahun 2012 S/d 2015 pada Dinas Tarukim, untuk perencanaan
fisik, studi AMDAL dan pematangan lahan. Namun tidak dapat terlaksana karena
lahan lokasi pembangunan Islamic Center masih berstatus HGU PTPN-II. Upaya
untuk pengalihan aset PTPN-II menjadi lahan pembangunan Islamic Center telah
dilaksanakan melalui rapat koordinasi, proses surat menyurat, peninjauan lapangan
serta penyampaian koordinat lahan pertapakan.
Capaian Indikator kinerja “Peningkatan akses air minum perpipaan” sebesar
3,5 % adalah target kinerja pembangunan bidang Air minum di Sumatera Utara
sesuai RPJMD Provinsi Sumatera Utara yang memperhitungkan semua sumber dana
pembangunan yaitu APBD Provinsi, APBN, APBD Kabupaten/Kota dan Pihak Swasta.
Target kinerja 3,5 % itu setara dengan penambahan akses air minum perpipaan
untuk 109.000 KK. Pada tahun 2014 di Sumatera Utara telah dibangunan akses air
minum dengan potensi 4.930 KK Melalui sumber dana APBD Provinsi Sumatera
Utara, 4.819 KK melalui kegiatan Pamsimas, 46.400 KK dengan sumber sumber dana
APBN. Untuk pembangunan yang dilakukan melalui APBD Kabupaten/Kota dan
Pihak Swasta sampai dengan saat penyusunan Laporan Kinerja ini belum dapat
dikompilasi. Realisasi kinerja Peningkatan akses air minum perpipaan adalah
56.149 KK atau 51,23 %.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 245
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator kinerja Persentase penanganan sampah (sampah
terangkut ke TPA) belum dapat diukur, karena tidak dilaksanakan.
Capaian Indikator kinerja Cakupan layanan air limbah perpipaan.
Capaian realisasi pada indikator kinerja ini adalah sebesar 18.682 KK atau 88,33 %.
Direncanakan sampai dengan berakhirnya kegiatan MSMHP target kinerja dapat
dicapai 100 %. Dalam hal capaian kinejra pada indikator kinerja ini Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2014 melakukan Pendampingan kegiatan
Pembangunan Sektor Air Limbah dari Kegiatan Metropolitan Sanitation
Management and Health Project (MSMHP) dilaksanakan di Kota Medan, Kegiatan ini
dilaksanakan melalui kontrak tahun jamak dari tahun 2012 s/d 2015 dan Sosialisasi
dan pilot projek bantuan PS air limbah dan air bersih dilaksanakan di 6 UPT Dinas
Tarukim yaitu di Langkat, Samosir, Labuhan Batu, Tapanuli Tengah, Padang
Sidimpuan dan Gunung Sitoli.
Capaian Indikator kinerja Jaringan Drainase Dengan Kondisi Baik telah
dilakukan Penyusunan masterplan drainase, DED drainase dan Pembangunan
saluran drainase sepanjang 24.955 Meter. Hasil pembangunan ini menambah jumlah
drainase dengan kondisi baik menjadi 211.146 Meter atau 82,42 % dari target
kinerja.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 246
Laporan Kinerja (LK)
Sasaran Strategis- 6 : Terwujudnya Peningkatan Daya Saing Provinsi
Sumatera Utara Baik di Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup
Tabel 83 Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-6
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISAS
I KINERJA
CAPAIAN
KINERJA (%)
(1) (2) (3) (4)
1. Tercapainya kondisi makro ekonomi :
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,16 5,23 84,49
Inflasi (%) 6,25 8,17 76,49
PDRB ADHB (Triliun Rupiah) 454,03 523,77 115,36
PDRB ADHK (Triliun Rupiah) 151,37 419,65 277,23
PDRB/Kapita (ADHB) (Rp. Juta)
33,32 38,05 114,20
Neraca Perdagangan (US$.000)
4.950 4,312 87,11
Nilai Investasi (PMTB) 95,99 124,07 129,25
APBD Provinsi (Triliun
Rupiah)
8,58 8,60 100,23
ICOR (Incramental Capital Output Ratio)
3,50 3,50 100
2. Daya Saing
IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
76,35 75,57 98,87
Laju Pertumbuhan Ekspor (%)
2,83 2,47 87,27
Laju Pertumbuhan Impor
(%)
1,08 1,21 112,03
% Investasi (PMTB) (Triliun
Rupiah)
95,99 31,57 32,88
Dana Pihak Ketiga pada Perbankan (milyar/ US$)
170,8 178,65 104,59
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 247
Laporan Kinerja (LK)
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA
(%)
(1) (2) (3) (4)
3. Ketahanan Pangan
1) Swasembada Pangan :
Beras (ton GKG) 3.771.545 3.628.968 96,22
Jagung (ton) 1.529.636 1.159.698 75,82
2) Angka Kecukupan Energi (Kalori/Protein) :
Energi (Kalori/Kap/Hari) 3.872 3.887 100,38
Protein (gram/kap/hari) 76,58 76,18 99,47
3) Jumlah Desa Rawan Pangan 75 27 35,06
4) Pola Pangan Harapan 84,50 84,8 100,36
5) Nilai Tukar Petani (NTP) :
Peternakan 107,32 % 106,95 % 99,66
Pangan 100,74 % 99,54 % 98,81
Hortikultura 109,19 % 98,14 % 89,88
Perikanan 110,2 % 101,72 % 92,30
4. Ketahanan Energi
Daya Listrik Terpasang 2.500 MW 2.855,3 MW 114,21
Rasio Elektrifikasi 89,44 % 88,53 % 98,98
5. Lingkungan Hidup
Pelayanan Informasi Status
Mutu Air Sungai dan Danau di Reseptor Yang Sensitif (Unit
lokasi)
6 6 100
Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambient (Unit Lokasi)
5 5 100
Cakupan Pelayanan AMDAL
(%)
100 77,78 77,78
Cakupan Pelayanan Kasus-
Kasus Lingkungan Hidup (%)
100 59,38 59,37
Sebagaimana Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa Sasaran Strategis ke-2 yaitu
“TERWUJUDNYA PENINGKATAN DAYA SAING PROVINSI SUMATERA UTARA BAIK
DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP”, untuk
keberhasilan maupun kegagalan pada Sasaran Strategis ini diukur dengan menggunakan
Indikator Kinerja pada Tabel 83 menunjukkan bahwa pada umumnya capaian kinerja
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 248
Laporan Kinerja (LK)
dari masing-masing indikator mencapai angka yang menggembirakan atau pada
kategori SANGAT BAIK.
PENCAPAIAN KONDISI MAKRO EKONOMI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014
Terkait dengan capaian Kondisi Makro Ekonomi pada Tahun 2014 di Provinsi
Sumatera Utara, juga ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini yang selanjutnya dapat
dikatakan sebagai Sub Indikator Kinerja atau Indikator Pendukung dalam rangka
keberhasilan Sasaran Strategis “TERWUJUDNYA PENINGKATAN DAYA SAING
PROVINSI SUMATERA UTARA BAIK DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN
LINGKUNGAN HIDUP” .
Capaian Indikator kinerja “Laju Pertumbuhan Ekonomi”,
Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,19 % sampai
akhir tahun 2014 hanya tercapai sebesar 5,23 %. Salah satu penyebabnya adalah
adanya kenaikan harga bahan bakar minyak. Hal ini dikarenakan permasalahan
Inflasi pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 6,25%.
Perekonomian Sumatera Utara tahun 2014 tumbuh sebesar 5,23 persen.
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Informasi dan komunikasi
merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,23
persen, diikuti oleh jasa lainnya sebesar 7,04 persen dan jasa kesehatan sebesar
7,00 persen. Struktur perekonomian Sumatera Utara menurut lapangan usaha
tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: pertanian, kehutanan
dan perikanan (23,18%); industri pengolahan (19,90%); serta perdagangan besar-
eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (17,11%).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 249
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator kinerja Laju Inflasi
Pada tahun 2014, laju inflasi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 8,17%. Tidak
terjaganya target inflasi sebesar 6,25% juga dikarenakan adanya kenaikan harga
BBM. Tingkat inflasi di Sumatera Utara secara umum juga kondisinya lebih baik dari
nasional, akan tetapi pada tahun 2013 kondisi inflasi Sumatera Utara tidak sebaik
capaian nasional, dimana inflasi di Sumatera Utara mencapai 2 digit pada posisi
10,18%, hal ini disebabkan terjadinya kenaikan pada kelompok bahan makanan
(13,18 %); perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar ( 8,27 %); pendidikan,
rekreasi dan olahraga (7,93 %); makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (6,24
%); sandang (2,47 %) dan kesehatan (2,11 %). Secara Makro Rata-Rata Inflasi
Sumatera Utara selama periode 2009-2013 sebesar 5,66% berada diatas rata-rata
Inflasi Nasional pada periode yang sama sebesar 5,25% (nasional lbih baik).
Perkembangan nilai inflasi Sumatera Utara dibandingkan dengan tingkat
nasional disajikan pada Tabel 84 berikut :
Tabel. 84
Nilai inflasi rata-rata Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009-2013
INFLASI Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
INDONESIA 2,78 6,96 3,79 4,36 8,38
SUMATERA UTARA 2,61 8,00 3,67 3,86 10,18
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara (data diolah)
Capaian Indikator kinerja “PDRB ADHB”,
PDRB ADHB pada tahun 2014 tercapai sebesar Rp. 523,77 triliun dari target sebesar
Rp. 454,03 triliun, sehingga terdapat Rp. 69,74 triliun pencapaian diatas target. Pada
tahun 2014 tercapai sebesar Rp. 523,77 triliun dari target sebesar Rp. 454,03 triliun,
sehingga terdapat Rp. 69,74 triliun pencapaian diatas target. Perbandingan Capaian
Kinerja PDRB ADHK di Sumatera Utara, dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 250
Laporan Kinerja (LK)
Tabel. 85
Perbandingan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Milyar Rupiah)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
01. N i a s 982,94 1 140,43 1 299,65 1 439,73 1 638,83
02. Mandailing Natal 3 385,34 3 717,81 4 276,71 4 808,31 5 573,13
03. Tapanuli Selatan 2 761,51 3 145,18 3 573,33 4 006,03 4 485,93
04. Tapanuli Tengah 2 000,27 2 296,07 2 572,05 2 880,68 3 304,28
05. Tapanuli Utara 3 392,63 3 807,80 4 157,53 4 564,75 5 121,10
06 Tobasamosir 3 056,88 3 429,77 3 857,58 4 395,20 5 010,99
07 Labuhanbatu 6 658,79 7 610,59 8 550,34 9 526,34 10 894,86
08 A s a h a n 10 435,94 11 931,68 13 650,24 15 376,29 17 525,62
09 Simalungun 9 272,02 10 360,95 11 627,58 13 055,30 14 694,53
10 D a i r i 3 393,00 3 777,74 4 226,28 4 731,42 5 345,42
11 K a r o 5 646,54 6 676,02 7 634,39 8 512,71 9 550,52
12 Deli Serdang 34 172,48 39 804,28 45 125,83 50 667,52 59 862,75
13 L a n g k a t 14 789,83 17 037,98 19 565,25 22 166,50 25 189,51
14 Nias Selatan 2 014,35 2 244,82 2 442,56 2 678,83 2 947,37
15 Humbang Hasundutan
2 189,65 2 468,65 2 791,89 3 179,57 3 612,23
16 Pakpak Bharat 290,30 331,84 373,19 420,52 479,46
17 Samosir 1 519,32 1 669,60 1 835,40 2 019,69 2 240,76
18 Serdang Bedagai 8 490,36 9 697,60 10 905,56 12 313,15 14 041,79
19 Batubara 14 517,23 16 590,57 18 994,98 21 006,93 22 418,91
20 Padang Lawas Utara
1 424,47 1 725,25 1 957,90 2 189,62 2 487,98
21 Padang Lawas 1 349,42 1 597,82 1 850,14 2 067,67 2 333,84
22 Labuhanbatu Selatan
6 284,98 7 161,09 8 094,36 9 032,13 9 189,50
23 Labuhanbatu Utara 5 472,19 6 288,95 7 101,85 7 984,44 10 501,60
24 Nias Utara 998,84 1 136,17 1 293,29 1 428,39 1 618,49
25 Nias Barat 507,06 589,40 673,15 747,01 844,57
26 S i b o l g a 1 361,12 1 543,78 1 698,29 1 884,81 2 125,85
27 Tanjungbalai 2 765,28 3 088,52 3 373,86 3 692,18 4 025,36
28 Pematangsiantar 3 746,22 4 163,38 4 531,59 4 897,69 5 281,37
29 Tebing Tinggi 2 033,00 2 302,74 2 608,91 2 964,04 3 453,99
30 M e d a n 72 630,21 83 315,02 93 610,76 105 400,44 119 715,48
31 B i n j a i 4 308,94 4 945,36 5 701,43 6 593,39 7 428,96
32 Padangsidimpuan 1 900,04 2 099,89 2 304,04 2 561,84 2 866,37
33 Gunungsitoli 1 781,86 2 009,06 2 305,74 2 543,99 2 927,31
Sumatera
Utara 236 353,62 275 056,51 314 372,44 351 118,16 403 933,05
Sumber : Badan Pusat Statistik Provsu
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 251
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator kinerja “PDRB ADHK”, PDRB ADHK pada tahun 2014
tercapai sebesar Rp. 419,65 triliun dari target sebesar Rp. 151,37 triliun, sehingga
terdapat Rp. 268,28 triliun pencapaian diatas target. pada tahun 2014 tercapai
sebesar Rp. 419,65 triliun dari target sebesar Rp. 151,37 triliun, sehingga terdapat
Rp. 268,28 triliun pencapaian diatas target. PDRB/Kapita (ADHB) pada tahun 2014
tercapai sebesar Rp. 38,05juta dari target sebesar Rp. 33,32 juta, sehingga terdapat
Rp. 4,73 jutapencapaian diatas target yang telah ditetapkan pada tahun 2014.
Perbandingan Capaian Kinerja PDRB ADHK di Sumatera Utara, dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini.
Tabel 86 Perbandingan Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2009-2013 (Persen)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
01. N i a s 6,62 6,75 6,81 6,24 6,43
02. Mandailing Natal 6,40 6,41 6,40 6,41 6,41
03. Tapanuli Selatan 4,05 5,06 5,30 5,22 5,21
04. Tapanuli Tengah 5,76 6,17 6,28 6,35 6,85
05. Tapanuli Utara 4,98 5,56 5,54 5,95 6,05
06. Tobasamosir 5,30 5,50 5,26 5,52 5,14
07. Labuhanbatu 4,88 5,15 5,72 6,11 6,00
08. A s a h a n 4,67 4,97 5,37 5,57 5,83
09. Simalungun 4,92 5,12 5,81 6,06 4,48
10. D a i r i 4,72 5,02 5,28 5,44 5,46
11. K a r o 5,17 6,03 6,59 6,34 4,72
12. Deli Serdang 5,55 5,98 6,01 6,06 12,79
13. L a n g k a t 5,04 5,74 5,78 5,66 5,97
14. Nias Selatan 4,08 4,12 4,46 5,78 5,16
15. Humbang Hasundutan 5,32 5,45 5,94 5,99 6,03
16. Pakpak Bharat 5,83 6,77 5,98 6,02 5,86
17. Samosir 5,10 5,59 5,96 6,07 6,46
18. Serdang Bedagai 5,92 6,14 5,98 6,00 5,97
19. Batubara 4,30 4,65 5,11 4,37 3,35
20. Padang Lawas Utara 5,70 6,74 6,81 6,38 6,13
21. Padang Lawas 5,14 5,56 6,39 6,31 6,12
22. Labuhanbatu Selatan 4,94 5,68 6,21 6,38 6,05
23. Labuhanbatu Utara 5,29 5,61 6,13 6,33 6,33
24. Nias Utara 6,59 6,73 6,68 5,88 6,25
25. Nias Barat 5,66 6,30 6,76 4,93 5,81
26. S i b o l g a 5,70 6,04 5,09 5,34 5,80
27. Tanjungbalai 4,17 4,75 4,86 4,99 4,52
28. Pematangsiantar 5,36 5,85 6,02 5,71 5,16
29. Tebing Tinggi 5,95 6,04 6,67 6,75 6,91
30. M e d a n 6,55 7,16 7,69 7,63 4,30
31. B i n j a i 5,87 6,07 6,28 6,34 6,48
32. Padangsidimpuan 5,83 5,81 5,88 6,23 6,20
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 252
Laporan Kinerja (LK)
Kabupaten/Kota Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
33. Gunungsitoli 7,45 6,24 6,46 6,28 6,35
Sumatera Utara 5,07 6,42 6,63 6,22 6,01
Sumber : Badan Pusat Statistik Provsu
Pada tahun 2013, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten
Langkat dan Kabupaten Batu Bara merupakan kabupaten/kota yang
memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan nilai PDRB atas dasar
harga berlaku Sumatera Utara masing-masing sebesar 29,64%, 14,82 %, 6,24 %,
dan 5,55 %, sedangkan kabupaten/kota lainnya juga memberikan kontribusi
tetapi dalam jumlah persentase yang relatif kecil. Kabupaten Asahan sebesar
4,34%, Kabupaten Simalungun sebesar 3,64%, Kabupaten Serdang Bedagai 3,48
%, Kabupaten Labuhanbatu 2,70 %, Kabupaten Labuhanbatu Utara 2,60 %,
Kabupaten Karo 2,36 %, Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2,28%, Kota Binjai
1,84 %, Kabupaten Mandailing Natal 1,38%, Kabupaten Dairi 1,32%, Kota
Pematangsiantar 1,31%, Kabupaten Tapanuli Utara 1,27%, Kabupaten
Tobasamosir 1,24%, Kabupaten Tapanuli Selatan 1,11%, dan Kota Tanjungbalai
1,00%. Kontribusi di bawah 1 % yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan 0,89%,
Kota Tebing Tinggi 0,86%, Kabupaten Tapanuli Tengah 0,82%, Kabupaten Nias
Selatan 0,73%, Kota Gunungsitoli 0,72%, Kota Padangsidimpuan 0,71%,
Kabupaten Padang Lawas Utara 0,62 %, Kabupaten Padang Lawas 0,58%,
Kabupaten Samosir 0,55 %, Kota Sibolga 0,53 %, Kabupaten Nias 0,41%,
Kabupaten Nias Utara 0,41%, Kabupaten Nias Barat 0,21%, dan Kabupaten
Pakpak Bharat 0,12 %.
Aspek kesejahteraan masyarakat berdasarkan fokus kesejahteraan antara
lain dapat dilihat dari angka nilai PDRB, konstribusi PDRB, pertumbuhan PDRB,
Inflasi, PDRB perkapita, disparitas pendapatan masyarakat dan persentase
penduduk yang berada diatas garis kemiskinan. Secara umum dapat diungkapkan
sebagai berikut :
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 253
Laporan Kinerja (LK)
a. Pertumbuhan PDRB
Perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara sejak tahun 2009
sampai dengan tahun 2013 terlihat sangat baik, bahkan pertumbuhan
ekonomi Sumatera Utara selalu berada diatas capaian nasional, dengan
pertumbuhan rata-rata selama 2009-2013 sebesar 6,07%, sementara capaian
nasional hanya sebesar 5,87%. Untuk melihat perkembangan laju
pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dibandingkan dengan capaian
nasional dapat terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 87
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara dan Nasional
Tahun 2009-2013
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara (Data Diolah)
Grafik. 40
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013
Dibandingkan Dengan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sumber : BPS Sumatera Utara (Data Diolah)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 254
Laporan Kinerja (LK)
Jika melihat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara lima tahun terakhir
berdasarkan ADHK Tahun 2009-2013 dari sisi produksi, terlihat kondisi sebagai
berikut :
Tabel 88
Laju Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara per sektoral ADHK dari Sisi produksi
Tahun 2009-2013
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara (Data Diolah) *) angka revisi
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2013 sebagian besar sektor
PDRB mengalami kenaikan, akan tetapi terdapat 4 sektor yang laju
pertumbuhannya lebih kecil dari tahun 2012 diantaranya sektor pertanian,
sektor pengangkutan dan komunikasi, dan sektor jasa jasa.
b. StrukturPDRB
Secara garis besar sektor-sektor pembentuk PDRB dapat diklasifikasikan
menjadi 3 jenis yakni sektor primer (pertanian dan penggalian serta
pertambangan); sektor sekunder (industri pengolahan, listrik, gas dan air
bersih serta bangunan/konstruksi); dan sektor tersier (perdagangan, hotel
dan restauran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa
perusahaan serta jasa-jasa).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 255
Laporan Kinerja (LK)
Jika dilihat dari struktur sektor pembentuk PDRB atas dasar harga berlaku
dari tahun 2009-2013 terlihat bahwa sektor sekunder telah mulai
meninggalkan sektor primer sebagai penyumbang terbesar bagi PDRB,
seperti terlihat dari tabel berikut :
Tabel. 89
Struktur PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2013
SEKTOR T A H UN
2009 2010 2011 2012*) 2013
Primer 24,40 24,29 23,86 23,20 22,62
Sekunder 30,57 30,26 29,84 29,70 29,35
Tersier 45,01 45,45 46,30 47,10 48,03
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara (data diolah)
Dari data tabel 89 di atas menunjukkan bahwa struktur ekonomi Provinsi
Sumatera Utara ternyata lebih didominasi oleh sektor jasa/tersier yang
ditunjukkan dari perkembangan konstribusi sektor tersier yakni dari tahun
2009 sebesar 45,01% meningkat terus menjadi 47,10% pada tahun 2012 dan
pada tahun 2013 menjadi 48,03%.
Grafik. 41
Struktur Sektor Pembentuk PDRB Sumatera Utara Tahun 2009-2013
Sumber : BPS Sumatera Utara (diolah)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 256
Laporan Kinerja (LK)
c. Nilai dan Kontribusi PDRB
Kondisi perekonomian Provinsi Sumatera Utara pada periode 2009-2013
secara umum menunjukkan keadaan yang terus membaik/meningkat, hal ini
dapat dilihat pada tabel perkembangan nilai dan konstribusi berbagai sektor
terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2000 ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 90
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
(Rp. miliar )
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara
Ket : *) Angka Sementara
Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa secara umum struktur ekonomi
pembentuk PDRB Provinsi Sumatera Utara atas dasar harga konstan
didominasi oleh pertanian disusul oleh sektor Industri Pengolahan, dan
berturut- turut oleh sektor perdagangan, Hotel dan Restoran; jasa-jasa,
pengangkutan dan komunikasi.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 257
Laporan Kinerja (LK)
Tabel. 91
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009-2013
Atas Dasar Harga Berlaku
(Rp. miliar )
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara Ket : *) Angka Sementara
Sedangkan struktur PDRB atas dasar harga berlaku didominasi oleh sektor
industri pengolahan kemudian disusul oleh sektor pertanian dan berturut-turut
oleh sektor perdagangan, hotel dan restauran; jasa-jasa; pengangkutan dan
komunikasi; keuangan, sewa dan jasa perusahaan; pertambangan dan
penggalian; dan listrik, gas dan air bersih.
Capaian Indikator kinerja “Neraca perdagangan (US$.000)”, pada tahun
2014 hanya tercapai sebesar 4,312 US$ dari target sebesar 4,950 US$
(terdapat kekurangan 638 US$ dari target yang telah ditetapkan pada tahun
2014.
Capaian Indikator kinerja “Nilai Investasi (PTMB)”, tercapai sebesar Rp.
124,07 triliun dari target yang ingin dicapai pada tahun 2014 yaitu sebesar
Rp. 95,99 triliun, sehingga terdapat Rp. 28,08 triliun diatas target.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 258
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator kinerja “Realisasi kinerja APBD Provinsi”, pada tahun
2014 sebesar Rp. 8,6 triliun lebih besar dari jumlah APBD Provinsi Sumatera
Utara ditargetkan pada tahun 2014 sebesar Rp. 8,58 triliun, karena adanya
tambahan anggaran pada P.APBD tahun 2014.
Capaian Indikator kinerja “ ICOR (Incramental Capital Output Ratio)”,
pada tahun 2014 sebesar 3,50%, dan angka sementara adalah dikisaran
3,50%.
PENCAPAIAN DAYA SAING SUMATERA UTARA TAHUN 2014
Terkait dengan capaian Daya Saing Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2014
juga dipengaruhi oleh aspek 5 (lima) yang dapat dikatakan sebagai Sub Indikator Kinerja
atau Indikator Pendukung dalam rangka keberhasilan Sasaran Strategis
“TERWUJUDNYA PENINGKATAN DAYA SAING PROVINSI SUMATERA UTARA BAIK
DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP”, yaitu :
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Laju Pertumbuhan Ekspor (%)
3. Laju Pertumbuhan Impor (%)
4. Investasi
5. Dana Pihak Ketiga (Perbankan).
Capaian Indikator kinerja “Indeks Pembangunan Manusia (IPM)”,
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara (Sumut) tahun 2013
secara nasional berada di urutan ke-8 dengan capaian 75,57 persen. Namun, di nilai
IPM Sumut ini sudah di atas rata-rata nasional yang sebesar 73,81 persen. Peringkat
pertama IPM yaitu DKI Jakarta, disusul Sulawesi Utara, Riau, Yogyakarta,
Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara di
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 259
Laporan Kinerja (LK)
posisi ke-8. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tersebut, tidak hanya menyangkut
di bidang kesehatan saja tetapi menyangkut semua bidang seperti pendidikan.
Terkait dengan Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tersebut, terdapat 4
(empat) komponen IPM yaitu :
1) Angka Melek Huruf
2) Angka Harapan Hidup yang masuk di bidang kesehatan,
3) Rata-rata lama sekolah, dan
4) Pengeluaran per kapita Provinsi Sumut.
Maka untuk Angka Harapan Hidup perlunya diterapkan pola gaya hidup bersih
dan sehat yang harus ditingkatkan melalui promosi kesehatan. Di Sumut sendiri,
untuk IPM kabupaten/kota tahun 2013 tertinggi dan berada di atas capaian
nasional dan Sumut capaian tertingginya yaitu Kota Medan dan Kota Pematang
Siantar dengan capaian 78,62 persen. IPM terendah yakni Nias Barat 47,91
persen, Nias Selatan 68,58 persen, dan Nias Utara 69,39 persen.
Dalam meningkatkan IPM ini, salah satu upaya diperlukannya peran
puskesmas yang saat ini menangani 155 jenis penyakit. Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara melalui Dinas Kesehatan, tidak bisa langsung memberikan
bantuan ke puskesmas tapi dari ketenagakerjaan melalui pusat men-drop dokter
PTT dan bidan PTT yang digaji dari pusat. Pemenuhan itu, dikhususkan ke daerah
terpencil yang merupakan program ke perdalaman di mana dokter PTT dan
bidan PTT lebih gampang masuknya.
Sementara untuk indikator sasaran pembangunan kesehatan, Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2016, indikator Angka Kematian Bayi (per
100 kelahiran hidup) capaian 2014 yaitu 20,22 dan sasaran 2016 sebesar 20.
Angka Kematian Ibu (per 100 ribu kelahiran hidup) capaian 2014 sebesar 268
dan tahun 2016 sasarannya 250. Prevalensi kekurangan gizi (%) capaian 2014
sebesar 21,5 maka di tahun 2016 sasarannya sebesar 21. Untuk Umur Harapan
Hidup (tahun 2014 capaiannya 70,13 dan pada tahun 2016 sasarannya 71,9.
Sehingga program prioritas pembangunan kesehatan yaitu program obat dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 260
Laporan Kinerja (LK)
perbekalan kesehatan, upaya kesehatan masyarakat, promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, perbaikan gizi masyarakat, lingkungan sehat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, upaya kesehatan per orangan, sumber
daya kesehatan, kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan, dan
program penelitian dan pengembangan kesehatan.
Capaian Indikator kinerja “Laju Pertumbuhan Ekspor (%)”,
Kinerja ekspor Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara yang terus
mencatatkan nilai negatif sepanjang tahun lalu diperkirakan akan berlanjut tahun
ini. Hal tersebut tentu akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi yang
diprediksi Bank Indonesia (BI) mencapai angka 5,8% tahun ini, meskipun
Pemerintah sendiri tetap memasang target pertumbuhan di atas 6%.
Dengan keadaan demikian, devisa Provinsi Sumatera Utara dari pasar
ekspor tergerus, dimana pada 2014 hanya sebesar US$9,36 miliar atau turun
2,47% dibanding tahun sebelumnya yang mampu mencatat angka US$9,60 miliar.
Kondisi tersebut terkait belum pulihnya ekonomi global, yang dicerminkan pada
ekspor yang mengalami penurunan.
Kinerja ekspor yang buruk itu otomatis mengambat laju ekonomi Provinsi
Sumatera Utara pada tahun lalu yang melambat di angka 5,23% dan pada tahun
2015 ekonomi diprediksi membaik dimana, penopangnya dari sektor lain.
Indikasi meningkatnya pertumbuhan ekonomi Sumut didukung oleh menguatnya
daya beli masyarakat sejalan dengan penurunan harga BBM di awal tahun. Selain
didorong daya beli, kegiatan investasi pada tahun 2015 yang diperkirakan
meningkat, juga akan mendorong perekonomian di Provinsi Sumatera Utara.
Begitupun, kuncinya ada di belanja pemerintah. Semakin cepat pemerintah
membelanjakan anggaran maka serapannya akan memberikan dampak yang
lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu,
jika semua program infrastruktur mampu dipercepat bisa jadi ekonomi Sumut
akan tumbuh di level 5,7%.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 261
Laporan Kinerja (LK)
Capaian Indikator kinerja “Laju Pertumbuhan Impor (%)”,
Impor barang konsumsi ke Sumatera Utara mengalami peningkatan 12,91
persen secara year on year (yoy). Peningkatan tersebut dikarenakan tingkat
konsumsi masyarakat yang cukup tinggi terhadap produk impor. Niilai impor
barang konsumsi yang masuk ke Sumut periode Agustus 2013 dengan Agustus
2012 mengalami peningkatan sekitar 12,91 persen atau mencapai 701,7 juta
Dolar AS. Impor barang konsumsi dilihat dari jenis golongan barang didominasi
gangum-ganduman. Komoditas impor barang konsumsi gandum-ganduman
periode Agustus 2013 mencapai 95,89 juta Dolar AS, naik 8,99 persen dari
periode yang sama tahun sebelumnya 87,98 juta Dolar AS. Peningkatan tersebut
dikarenakan tingkat konsumsi masyarakat cukup tinggi.
Sementara itu, secara umum pangsa impor terbesar untuk periode Januari –
Agustus 2013 masih berasal dari golongan bahan baku/penolong yang mencapai
61,12 persen, sementara untuk barang konsumsi dan barang modal pangsanya
masing-masing sebesar 22,74 persen dan 16,15 persen. Pangsa impor untuk
golongan barang konsumsi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya,
sebaliknya pangsa impor untuk bahan baku penolong dan barang modal
mengalami penurunan. Nilai impor melalui Sumatera Utara di bulan Maret 2014
tercatat mencapai US$ 398,77 juta, atau naik sebesar 9,80 persen dibanding bulan
Februari 2014 yang sebesar US$ 363,19 juta. Namun demikian, bila dibandingkan
dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor Maret 2014 mengalami
penurunan sebesar 11,30 persen.
Sementara itu neraca perdagangan luar negeri Sumatera Utara bulan Maret
2014 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$ 439,04 juta, angka ini turun
sebesar 5,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar
US$466,54 juta.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 262
Laporan Kinerja (LK)
Walaupun sejauh ini neraca perdagangan Sumut masih mengalami surplus,
akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah membaiknya perekonomian Sumut
juga memberikan efek negatif terhadap impor yang juga mengalami kenaikan.
Capaian Indikator kinerja “Nilai Investasi”, capaian kinerja investasi di
Provinsi Sumatera Utara akan diuraikan sebagai berikut :
a. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) dan nilai investasinya
Untuk menjelaskan jumlah investor yang telah menanamkan modalnya di
Sumatera Utara untuk tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 92
Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2009 – 2013
Provinsi Sumatera Utara
Tahun Uraian PMDN PMA Total
(1) (2) (3) (4) (5)
2009 Jumlah Investor 14 20 34
2010 Jumlah Investor 43 84 127
2011 Jumlah Investor 58 65 123
2012 Jumlah Investor 55 101 156
2013 Jumlah Investor 126 252 378
J U M L A H 522 296 818 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Promosi Provsu
Grafik 42
Jumlah Investor PMDN/PMA Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009 – 2013
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 263
Laporan Kinerja (LK)
Dari tabel dan grafik di atas terlihat kenaikan yang signifikan untuk jumlah
investor PMA maupun PMDN. Jumlah investor PMDN mengalami
peningkatan yang signifikan dari 14 jumlah proyek ditahun 2009 menjadi
126 proyek ditahun 2013, begitu juga dengan Penanaman Modal Asing
(PMA) mengalami kenaikan dari semula 20 proyek menjadi 252 jumlah
proyek yang terealisasi di Sumatera Utara.
b. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Perkembangan jumlah proyek dan nilai investasi baik yang masih dalam
tahap persetujuan maupun yang sudah direalisasi di Sumatera Utara untuk
tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 93
Jumlah dan Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2009 – 2013
Tahun
Persetujuan Realisasi
Jumlah Proyek
Nilai Investasi Jumlah Proyek Nilai Investasi
2009 74 9.546.173,77 34 12.047.929,86
2010 54 747.349,91 127 2.024.885,56
2011 54 5.644.561,01 123 1.662.522,50
2012 33 10.921.354,71 156 9.163.446,19
2013 75 11.106.765,19 378 13.588.420,60
Total 290 37.966.204,59 818 38.487.204,71 Sumber : Badan Penanaman Modal dan Promosi Provsu.
Perkembangan penanaman modal baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA), terus mengalami pasang
surut dalam lima tahun terakhir ini, baik dilihat dari jumlah proyek maupun
jumlah dana yang terealisasi. Namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan
nilai investasi yang disetujui dan yang direalisasikan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 264
Laporan Kinerja (LK)
Grafik 43
Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2009 – 2013
Provinsi Sumatera Utara (Juta Rp.)
Grafik 44
Jumlah Investasi Proyek PMDN/PMA Tahun 2009 – 2013
Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 265
Laporan Kinerja (LK)
c. Rasio daya serap tenaga kerja
Rasio daya serap tenaga kerja Perusahaan Modal Asing (PMA) dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 94
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja (PMA/PMDN) Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2009 – 2013
No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
1
Jumlah Tenaga Kerja yg Bekerja pada Perusahaan PMA/PMDN
11.672 13.995 12.826 27.092 47.696
2 Jumlah Seluruh PMA/PMDN
34 127 123 156 378
3 Ratio Daya Serap Tenaga Kerja
343.3 110,2 104,3 173.7 126.18
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Promosi Provsu
PENCAPAIAN DAYA SAING SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BIDANG KETAHANAN PANGAN
Terkait dengan capaian Daya Saing Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2014 di
bidang Ketahanan Pangan juga dipengaruhi oleh aspek 5 (lima) yang selanjutnya dapat
dikatakan sebagai Sub Indikator Kinerja atau Indikator Pendukung dalam rangka
keberhasilan Sasaran Strategis “TERWUJUDNYA PENINGKATAN DAYA SAING
PROVINSI SUMATERA UTARA BAIK DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN
LINGKUNGAN HIDUP”, yaitu :
1. Swasembada Pangan, mencakup Aspek Swasembada Beras dan Jagung
2. Angka Kecukupan Energi dan Protein
3. Jumlah Desa Rawan Pangan
4. Pola Pangan Harapan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 266
Laporan Kinerja (LK)
5. Nilai Tukar Petani (NTP), yang terdiri-dari :
a) NTP Peternakan
b) NTP Pangan
c) NOT Hortikultura, dan
d) NTP Perikanan.
URAIAN :
Capaian Indikator kinerja “Swasembada Pangan”,
Berkenaan dengan swasembada pangan ini, adalah mencakup 2 (dua) hal yaitu
Swasembada Beras dan Jagung.
o Capaian Swasembada Beras
Pencapaian Produksi untuk komoditi Padi dengan target 3.771.545 ton
telah terealisasi sebesar 3.628.968 ton atau sebesar 96,22 % berdasarkan
Angka Sementara (ASEM) Tahun 2014 . Pencapaian produktivitas untuk
komoditi Padi telah mencapai 5,05 ton/ha dari target sebesar 4,99 ton/ha.
Berdasarkan Angka Sementara (ASEM) tahun 2014 bahwa produksi padi
sebesar 3.628.968 ton atau turun sebesar 2,64 % bila dibandingkan
dengan produksi padi di tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh karena di
tahun 2014 telah terjadi anomali iklim yang menyebabkan kekeringan
pada periode Januari-Mei 2014 sehingga pada beberapa kabupaten/kota
tidak dapat bertanam atau melakukan pergeseran tanam, hal ini
berdampak pada pencapaian produksi yang telah ditetapkan sehingga
target tanam maupun panen tidak dapat tercapai.
o Capaian Swasembada Jagung,
Pencapaian Produksi untuk komoditi Jagung dengan target
1.529.636 ton telah terealisasi sebesar 1.159.698 ton atau 75,82 %
berdasarkan Angka Sementara (ASEM) Tahun 2014. Pencapaian
produktivitas untuk komoditi Jagung telah mencapai 5,60 ton/ha dari
target sebesar 5,65 ton/ha.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 267
Laporan Kinerja (LK)
Produksi jagung pada ASEM tahun 2014 turun sebesar 1,97%, hal
ini disebabkan pada terjadinya kemarau dan pada beberapa kabupaten
yang pertanaman jagungnya sebagai tanaman sela di areal perkebunan,
sudah tidak bisa lagi bertanam. Produksi kedelai berdasarkan ASEM
Tahun 2014 naik sebesar 76,68 % disebabkan karena sentra pertanaman
kedele yang berada di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai oleh
karena Kabupaten ini melakukan pergeseran tanam padi maka sebahagian
kecamatannya mengalihkan pertanamannya ke komoditi kedele.
Capaian Indikator kinerja “Angka kecukupan Energi dan Protein”
Ketersediaan energi rata-rata penduduk Sumatera Utara tahun 2013
sebesar 3.868 k.kal/kap/hr dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 3.887
k.kal/kap/hr (meningkat sebesar 0,49%). Ketersediaan protein tahun 2013
sebesar 76,18 gr/kap/hr dan tahun 2014 sebesar 76,96 gr/kap/hr (meningkat
sebesar 1,02 %). Karbohidrat : 3.872 k.kal, Protein 76,58 gram. Ketersediaan
energi 3.887 k.kal/kap/hari, protein 76,96 gram/kap/hari. Bila dibandingkan
target dan hasil terdapat peningkatan sebesar 0,49 persen untuk ketersediaan
energi dan 1,02 persen ketersediaan protein , angka ini diperoleh melalui analisis
Neraca Bahan Makanan.
Untuk ukuran Nasional keadaan ini menggambarkan ketersediaan pangan di
Sumatera Utara sangat aman, karena target nasional ketersediaan energi per
kapita minimal 2.400 k.kal per kapita per hari dan penyediaan protein 63 gram
per kapita per hari. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh terlaksananya
swasembada pangan di Sumatera Utara dan tersedianya sumber protein yang
cukup, yang berasal dari daging, ikan.
Capaian Indikator kinerja “Jumlah Desa Rawan Pangan”.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 268
Laporan Kinerja (LK)
Jumlah desa miskin/rawan pangan sebanyak 75 desa, yang diberdayakan
melalui penguatan modal usaha kelompok sebanyak 35 kelompok di 13 Kab/kota
desa Gemapangan dan Demapan .Pemberian bantuan untuk masyarakat terkena
erupsi Gunung Sinabung di Desa Guruhkinayang Kec. Payung Kab.Karo
Capaian Indikator Kinerja “Pola Pangan Harapan”.
Tercapainya Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 84,5 dan konsumsi beras
128,65 kg/kap/tahun. Pola Pangan Harapan (PPH) Sumatera Utara tahun 2013
sebesar 83,6 dan tahun 2014 meningkat menjadi 84,8 ( meningkat sebesar 1,43
% ) dan konsumsi beras tahun 2013 sebesar 130,61 kg/kap/tahun, bila
dibandingkan dengan konsumsi beras tahun 2014 sebesar 128,53 kg/kap/tahun,
terjadi penurunan sebesar 1,60%.
Capaian Indikator kinerja “Nilai Tukar Petani”.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan indikator proxy kesejahteraan petani
yaitu perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan (lt) dengan
indeks harga yang dibayar petani (lb). NTP > 100 berarti petani mengalami
surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya.
Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. NTP = 100 berarti
petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan
persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani
sama dengan pengeluarannya. NTP < 100 berarti petani mengalami defisit.
Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan harga barang
konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.
NTP Sumatera Utara pada tahun 2014 sebesar 100,18 atau naik 0,72% bila
dibandingkan dengan tahun 2013, namun bila dilihat dari NTPH (Nilai Tukar
Petani Hortikultura) terjadi penurunan. Penurunan disebabkan oleh karena fokus
kegiatan hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan masih di Dataran
Tinggi terutama di Kabupaten Karo. Seperti kita ketahui sampai saat ini di
Kabupaten Karo masih terjadi erupsi Gunung Sinabung sehingga menyebabkan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 269
Laporan Kinerja (LK)
kerusakan tanaman hortikultura dimana banyak tanaman yang rusak tidak
dipanen dan sebagian yang tidak rusak namun tidak dapat berproduksi secara
optimal. Perkembangan Nilai Tukar Petani Sektor Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tahun 2013 dan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 95 Perbandingan Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2013 dan 2014
URAIAN 2013 2014*
Nilai Tukar Petani (NTP) 99,48 100,18
Nilai Tukar Petani Padi & Palawija (NTPP) 99,29 99,54
Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 102,16 98,14
Sumber : Dinas Pertanian Prov. Smatera Utara Tahun 2014
o Capaian NTP Peternakan
Capaian kinerja Peternak dari program peningkatan program
peningkatan kesejahteraan petani dapat dilihat dari nilai NTP (%).
Meningkatnya Nilai tukar petani peternak (NTP). Nilai Tukar Petani (NTP)
yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap
indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu
indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian
dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya
beli petani.
Mulai Januari 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam
penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar
2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan
perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 270
Laporan Kinerja (LK)
tangga pertanian di pedesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian
dan provinsi dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga
ketepatannya.
Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar
2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket
komoditas indeks yang diterima petani (It) maupun indeks yang dibayar
petani (Ib). Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan
khususnya pada Subsektor Perikanan.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari
perbandingan It terhadap Ib, dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya
Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya
konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat
lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan
hanya produksi dengan biaya produksinya.
Pada akhir bulan Desember 2014, nilai NTP peternakan yang
dikeluarkan dari BPS menunjukkan nilai sebesar 106,95 atau mencapai
99,66% dari target yang ditetapkan dari SKPD yaitu 107,32. Hal ini karena
perubahan It lebih tinggi dibandingkan perubahan pada Ib. Kenaikan yang
terjadi pada It karena kenaikan indeks subkelompok ternak besar, indeks
subkelompok ternak kecil, dan indeks subkelompok hasil ternak. Sedangkan
indeks subkelompok unggas turun. Sementara itu, penurunan yang terjadi
pada Ib karena perubahan pada indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) yang
turun dan indeks BPPBM yang juga turun.
o Capaian NTP Pangan
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan indikator proxy kesejahteraan petani yaitu
perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan (lt) dengan
indeks harga yang dibayar petani (lb). NTP > 100 berarti petani mengalami
surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 271
Laporan Kinerja (LK)
Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya. NTP = 100 berarti
petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan
persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani
sama dengan pengeluarannya. NTP < 100 berarti petani mengalami defisit.
Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan harga barang
konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.
NTP Sumatera Utara untuk Pangan pada tahun 2014 sebesar 99,54 atau naik
0,25% bila dibandingkan dengan tahun 2013, sedangkan NTPH (Nilai Tukar
Petani Hortikultura) terjadi penurunan yaitu dari 102,16 pada tahun 2013
menjadi 98,14 pada tahun 2014 atau turun 3,94 %. Penurunan disebabkan oleh
karena fokus kegiatan hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan masih di
Dataran Tinggi terutama di Kabupaten Karo. Seperti kita ketahui sampai saat ini
di Kabupaten Karo masih terjadi erupsi Gunung Sinabung sehingga menyebabkan
kerusakan tanaman hortikultura dimana banyak tanaman yang rusak tidak
dipanen dan sebagian yang tidak rusak namun tidak dapat berproduksi secara
optimal
o Capaian NTP- Perikanan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2014, bahwa Nilai
Tukar Nelayan di Sumatera Utara adalah sebesar 100,69 dimana hal ini
dibandingkan dengan Nilai Tukar Nelayan pada tahun 2013 mengalami
penurunan 4%, dimana Nilai Tukar Nelayan pada tahun 2013 adalah sebesar
104,94, sedangkan apabila dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan
dalam RPJMD Sumut Tahun 2013-2018 sebesar 110, maka persentase indeks
nilai tukar nelayan belum tercapai optimal (91,54%).
Nilai Tukar Nelayan Sumatera Utara di atas 100%, ini menggambarkan
bahwa keluarga nelayan Sumatera Utara mempunyai tingkat kesejahteraan
cukup baik untuk memenuhi kebutuhannya dan mempunyai potensi untuk
mengkonsumsi kebutuhan sekunder atau tersiernya atau menabung dalam
bentuk investasi barang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 272
Laporan Kinerja (LK)
Adapun angka Nilai Tukar Nelayan ini menurun pada tahun 2014
disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi selain keadaan force
major, seperti cuaca yang memburuk sehingga nelayan tidak dapat melaut,
kelangkaan bbm (solar), sumberdaya ikan yang sudah mulai menurun
dikarenakan kurangnya rehabilitasi ekosistem sebagai tempat hidup ikan di
laut, dimana perlu adanya: pembuatan rumah ikan di Pantai Barat dan Pantai
Timur, Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang, Transplantasi Terumbu
Karang serta rehabilitasi mangrove. Selain itu, faktor penurunan Nilai Tukar
Nelayan tahun 2014 disebabkan oleh seluruh kegiatan berupa bantuan ke
masyarakat tidak dilaksanakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provsu karena
belum memenuhi persyaratan sesuai Permendagri No 32 Tahun 2011 Perihal:
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, dimana seluruh kegiatan berupa bantuan kepada
masyarakat merupakan hibah/ bantuan sosial yang membutuhkan proposal
kelompok masyakarat yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.
Kemudian Gubernur Sumatera Utara meminta kepada SKPD terkait untuk
melakukan verifikasi usulan bantuan hibah dari kelompok tersebut dan membuat
rekomendasi yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara, yang kemudian
Gubernur Sumatera Utara menetapkan dalam SK. Mengingat pada tahun 2014,
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara belum melaksanakan
seluruh prosedur tersebut oleh karena itu semua kegiatan masyarakat baik untuk
nelayan, pembudidaya, pengolahan dan pemasaran tidak dilaksanakan. Hal ini jelas
mempengaruhi penurunan indeks nilai tukar nelayan dikarenakan dengan adanya
bantuan-bantuan alat tangkap, coolbox dan kapal sangat membantu nelayan dalam
meningkatkan produksi tangkapan yang akhirnya mempengaruhi pendapatannya.
Terutama melalui mata pencaharian alternatif nelayan untuk mengantisipasi
musim yang tidak dapat melaut, sehingga nelayan tetap mendapatkan penghasilan
melalui pekerjaan alternatifnya seperti budidaya lele di pekarangan, kepiting
bakau, dan sebagainya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 273
Laporan Kinerja (LK)
PENCAPAIAN DAYA SAING SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BIDANG KETAHANAN ENERGI
Terkait dengan capaian Daya Saing Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2014 di
bidang Ketahanan Energi juga dipengaruhi oleh aspek 2 (dua) yang selanjutnya dapat
dikatakan sebagai Sub Indikator Kinerja atau Indikator Pendukung dalam rangka
keberhasilan Sasaran Strategis “TERWUJUDNYA PENINGKATAN DAYA SAING
PROVINSI SUMATERA UTARA BAIK DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN
LINGKUNGAN HIDUP”, yaitu :
1. Daya Listrik Terpasang
2. Rasio Elektrifikasi.
URAIAN :
Capaian Indikator kinerja “Ketahanan Energi”,
Capaian Kinerja pada Indikator ini dipengaruhi oleh 2 (dua) aspek atau sub
indikator kinerja, sebagaimana diuraikan sebelumnya, yaitu :
1. Daya Listrik Terpasang
Sistem tenaga listrik Provinsi Sumatera Utara tidak bisa dilepaskan dari
sistem Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT) PT. PLN (Persero). Tenaga listrik
dipasok kepada masyarakat melalui sistem terintegrasi pembangkit, transmisi
dan distribusi. Karena seluruh wilayah Indonesia termasuk Provinsi Sumatera
Utara merupakan wilayah usaha PT. PLN (Persero), penyediaan tenaga listrik
terintegrasi hanya dilakukan oleh PT. PLN (Persero). Sistem ketenagalistrikan
SUMBAGUT terdiri dari Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. Sistem
SUMBAGUT dipasok dari beberapa pembangkit listrik yang pada umumnya
berada di Sumatera Utara. Sumber energi primer yang digunakan untuk
membangkitkan energi listrik sistem SUMBAGUT bervariasi dari minyak
bumi, gas, batubara, air dan panas bumi.Berikut ini data pembangkit
terpasang di Sumatera Utara yang memasok listrik ke sistem SUMBAGUT:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 274
Laporan Kinerja (LK)
Kapasitas terpasang pembangkit listrik di Provinsi Sumatera Utara
yang memasok daya ke sistem SUMBAGUT adalah sebesar 2.855,3 MW. Selain
menggunakan bahan bakar terbarukan berupa diesel dan batubara, beberapa
pembangkit listrik memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti tenaga
air, panas bumi dan biomassa. Kapasitas pembangkit berbasis energi fosil
dan energi terbarukan masing-masing 2469 MW dan 386,3 MW. Komposisi
pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yaitu sebesar 13,5 % dari total
kapasitas terpasang di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan data UPB PT.
PLN Sumatera Utara, kapasitas terpasang pembangkit listrik yang berlokasi
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebesar 463 MW.
Jadi, total kapasitas terpasang pembangkit sistem SUMBAGUT yaitu
sebesar 3318,3. Sedangkan daya mampu pasok pembangkit sistem
SUMBAGUT hanya sekitar 1500 MW atau sekitar 45,2 % dari total kapasitas
terpasang. Kemampuan pasok pembangkit relatif rendah disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
1. Kondisi pembangkit eksisting yang sudah berumur di atas 20 tahun
khususnya di pembangkit sektor Belawan dan Medan sehingga rentan
mengalami kerusakan.
2. Pembangkit-pembangkit baru dibangun berbahan bakar batubara
justru sering tidak stabil atau keluar sistem kelistrikan seperti PLTU
Labuhan Angin (230 MW).
3. PLTU Nagan Raya (220 MW) dan PLTU Pangkalan Susu (440 MW)
belum beroperasi maksimal terkendala persoalan teknis.
Penyediaan energi listrik di sisi pembangkit sangat terbantu oleh
kebijakan PT. PLN (Persero) melakukan sewa pembangkit diesel (455 MW)
yang tersebar di sektor Medan dan Belawan.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 275
Laporan Kinerja (LK)
2. Rasio Elektrifikasi
Rasio elektrifikasi Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 sebesar 89,91
%, beban puncak sistem Sumatera Bagian Utara pada tahun 2013 dan 2014
sudah mencapai sekitar 1750 MW. Rasio elektrifikasi Kondisi ini tidak
dibarengi dengan daya mampu pasok yang hanya sekitar 1500 MW, sehingga
terjadi defisit listrik sekitar 250 MW. Kondisi kelistrikan Sumatera Bagian
Utara masih jauh dari kondisi ideal yaitu seharusnya memiliki cadangan
listrik ideal30 % dari beban puncak. Apabila beban puncak sistem Sumatera
Bagian Utara sekitar 1750 MW maka seharusnya cadangan daya listrik sudah
mencapai sekitar525 MW.
Data Bank Indonesia pada tahun 2014, Provinsi Sumatera Utara
mencatat pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 5,55 %. Jika pertumbuhan
kebutuhan listrik optimistik Provinsi Sumatera Utara mengacu kepada
angkadi atas pertumbuhan ekonomi rata-rata yaitu sekitar 7 % maka
kebutuhan listrik pada Tahun 2015 akan mengalami kenaikan 122,5 MW
sehingga beban puncak listrik dapat mencapai angka sekitar 1872,5 MW. Jika
tidak maksimal perbaikan kinerja pembangkit eksisiting dan tidak adanya
pembangunan pembangkit baru di Sumatera Utara maka bisa dibayangkan
pertumbuhan sektor listrik tidak bisa menunjang pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara yang relatif tinggi.
Pembangunan Listrik Pedesaan Tahun 2013 dan Tahun 2014,
dilakukan baik melalui dana APBD maupun APBN. Pada tahun 2014,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Pertambangan dan Energi
telah melaksanakan kegiatan “Pembangunan Solar Home System (SHS) 50
Watt peak di Desa Terpencil di Sumatera Utara”.
Kegiatan ini bertujuan memberi penerangan bagi rumah tangga yang
berada di desa terpencil dengan kapasitas maksimum 50 Watt peak untuk
setiap rumah tangga. Output kegiatan adalah terbangunnya Solar Home
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 276
Laporan Kinerja (LK)
System (SHS) sebanyak : 350 unit pada 6 (enam) kabupaten di Sumatera
Utara, yaitu :
- Kabupaten Langkat : 30 unit,
- Kabupaten Labuhan Batu Utara : 30 unit,
- Kabupaten Simalungun : 30 unit,
- Kabupaten Tapanuli Utara : 30 unit,
- Kabupaten Padang Lawas Utara : 81 unit
- Kabupaten Mandailing Natal : 149 unit.
Outcome kegiatan ini adalah masyarakat sebanyak 350 KK (Kepala
Keluarga) dapat menikmati penerangan listrik tenaga surya, yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa terpencil di Sumatera
Utara serta meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi Sumatera Utara.
Pembangunan SHS di desa terpencil juga telah dilakukan pada Tahun 2013.
Total SHS yang dibangun yaitu sebanyak : 80 Unit pada 3 (tiga) kabupaten di
Sumatera Utara yaitu :
- Kabupaten Langkat : 26 unit,
- Kabupaten Labuhan Batu Utara : 26 unit,
- Kabupaten Tapanuli Selatan : 28 unit,
Apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2013, pembangunan SHS pada
tahun aggaran 2014 mengalami peningkatan sebanyak 270 Unit.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 277
Laporan Kinerja (LK)
PENCAPAIAN DAYA SAING SUMATERA UTARA PADA BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014
Terkait dengan capaian Daya Saing Provinsi Sumatera Utara pada Tahun 2014 di
bidang Lingkungan Hidup juga dipengaruhi oleh aspek 4 (empat) yang selanjutnya dapat
dikatakan sebagai Sub Indikator Kinerja atau Indikator Pendukung dalam rangka
keberhasilan Sasaran Strategis “TERWUJUDNYA PENINGKATAN DAYA SAING
PROVINSI SUMATERA UTARA BAIK DI BIDANG EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA DAN
LINGKUNGAN HIDUP”, yaitu :
1. Pelayanan Informasi Status Mutu Air Sungai dan Danau di Reseptor yang sensitif.
2. Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambient.
3. Cakupan Layanan AMDAL
4. Cakupan Pelayanan Kasus-Kasus Lingkungan Hidup.
Pemerintah Provinsi Su
Sasaran yang ingin dicapai berkenaan dengan Lingkungan Hidup di Provinsi
Sumatera Utara, diantaranya adalah :
1) Menurunkan tingkat Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan
Terciptanya Lingkungan Hidup yang bersih dalam Rangka menuju
Masyarakat yang sehat dan sejahtera. Indikator kinerjanya meliputi:
a) Cakupan pelayanan AMDAL dengan target kinerja yang ditetapkan pada
Dokumen Penetapan Kinerja awal tahun 2014 sebesar 100%.
b) Cakupan pelayanan kasus-kasus lingkungan hidup dengan target kinerja yang
ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja awal tahun 2014 sebesar 100%.
c) Dokumen pemantauan pengelolaan wilayah pesisir dengan target kinerja yang
ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja tahun 2014 sebanyak 1
dokumen.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 278
Laporan Kinerja (LK)
2) Tersedianya Data dan Informasi Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup yang
Lengkap ,Akurat dan Mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan dan
masyarakat. Indikator kinerjanya meliputi:
a) Pelayanan Informasi Status Mutu Air Sungai dan Danau di reseptor yang
sensitive dengan target kinerja yang ditetapkan pada Dokumen Penetapan
Kinerja awal tahun 2014 sebanyak 6 lokasi.
b) Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambien dengan target kinerja yang
ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja awal tahun 2014 sebanyak 5
lokasi.
c) Publikasi Dokumen Status Lingkungan Hidup dengan target kinerja yang
ditetapkan pada Dokumen Penetapan Kinerja awal tahun 2014 sebanyak 1
dokumen.
Guna mewujudkan sasaran tersebut, tentu disikapi dengan menyusun program
dan kegiatan yang relevan, diantranya adalah :
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup
dalam mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan hidup baik di darat,
perairan tawar dan laut, maupun udara sehingga masyarakat memperoleh
kualitas lingkungan yang baik.
Sedangkan yang menjadi sasaran strategisnya adalah menurunnya tingkat
pencemaran lingkungan hidup dan terciptanya lingkungan hidup yang bersih
dalam rangka menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera dan tersedianya data
dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang lengkap, akurat
dan mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan dan masyarakat.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Program ini bertujuan untuk melindungi sumber daya alam dari
kerusakan yang di sebabkan oleh aktivitas pengelolaan yang kurang
memperhatikan dampak negatif terhadap potensi sumber daya alam dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 279
Laporan Kinerja (LK)
lingkungan hidup serta menyelenggarakan pengelolaan kawasan konservasi
untuk menjamin kerjasama ekosistem, sehingga terjaga sistem kehidupan.
Sedangkan yang menjadi sasaran strategisnya adalah tersedianya data
dan informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang lengkap, akurat
dan mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan dan masyarakat.
Target yang akan dicapai pada program perlindungan dan konservasi
sumberdaya alam, yaitu terjaganya kualitas sumber daya alam berupa air, udara
dan tanah sebagai media lingkungan berikut upaya pemulihan dan
penanggulangannya dengan melibatkan masyarakat.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akses informasi
dan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam rangka mendukung
pemanfaatan sumber daya alam dan perlindungan fungsi lingkungan hidup.
Sasarannya adalah tersedianya data dan informasi sumber daya alam
dan lingkungan hidup yang lengkap, akurat dan mudah diakses oleh semua
pemangku kepentingan dan masyarakat.
Program Pembinaan Lingkungan Sosial Dana Bagi Hasil Cukai/Hasil
Tembakau (DBHC-HT)
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat di sekitar perkebunan dan industri dan industri pendukungnya
mengenai dampak lingkungan dari industri tembakau serta mengembangkan dan
memperkuat partisipasi stakeholder dalam pengelolaan dan pelestarian
lingkungan khususnya disektor tembakau.
Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
Program ini bertujuan untuk mengelola dan memulihkan kembali sumber
daya alam yang disekitar pesisir dan Laut. Adapun sasaran strategis dari program
ini adalah menurunnya tingkat pencemaran lingkungan hidup dan terciptanya
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 280
Laporan Kinerja (LK)
lingkungan hidup yang bersih dalam rangka menuju masyarakat yang sehat dan
sejahtera.
URAIAN CAPAIAN KINERJA:
Capaian Indikator Kinerja “Pelayanan Informasi Status Mutu Air Sungai dan
Danau di Reseptor yang sensitif”,
Pelayanan Status Mutu Air Sungai dan Danau di reseptor yang sensitive,
Realisasi kinerja untuk indikator kinerja dari Pelayanan Status Mutu Air Sungai dan
Danau di reseptor yang sensitive sesuai dengan target yang telah ditetapkan yaitu
sebanyak 6 lokasi yang terdapat di:
1. Sungai Deli
Status mutu air Sungai Deli di 7 titik sampling adalah
Status Mutu air di 5 titik (Sibayakindo, Jembatan Simalingkar B,
Jembatan Jl. Ir. Juanda, Pertemuan antara S.Deli dan S. Babura, dan
Jembatan Pulo Brayan) tergolong Cemar Ringan.
Status mutu air di 2 titik (Pt. Unibis dan Jembatan Medan Labuhan)
tergolong Cemar Sedang.
2. Sungai Belawan
Status mutu air di 7 titik sampling (Jembatan Tuntungan, Pertemuan
S.Belawan-Krio, PDAM Tirtanadi Medan, PT. Everbright, Pabrik Gulai Sei
Semayang, PT. Rubber Hock Lie, Tirtanadi Hamparan Perak) pada Sungai
Belawan tergolong Cemar Ringan.
3. Sungai Asahan
Status mutu air Sungai Asahan di 6 titik sampling adalah
- Status Mutu air di 2 titik (Jembatan Jl. Balige Psr. Porsea, Jembatan
Desa Meranti Pintu Pohan) tergolong Cemar Ringan.
- Status mutu air di 2 titik (Titi Gantung Deang-deang, Jembatan
downstream PKS Pulo Raja) tergolong Cemar Sedang.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 281
Laporan Kinerja (LK)
- Status mutu air di 2 titik (Jembatan Kuning P.Simardan, Jembatan
Tabayong Desa Patembo) tergolong Cemar Berat.
4. Sungai Wampu
Status mutu air di 6 titik sampling (Jembatan Desa Sogong, Jembatan Sei
Bahorok, Jembatan Desa Tanjungt Lenggang, Penyeberangan Getek Jumari
Desa Perhiasan, Jembatan Jl. Umar Baki binjai, Jembatan Desa Stabat)
pada Sungai Wampu tergolong Cemar Sedang.
5. Sungai Percut
Status mutu air Sungai Percut di 6 titik sampling adalah
- Status Mutu air di 2 titik (Jembatan Bukum desa Cinta Rakyat dan
Jembatan desa Sari laba Jahe) tergolong Cemar Ringan.
- Status mutu air di 3 titik (Jembatan desa Ajibaho Patumbak,
Jembatan Medan Amplas dan Jembatan Desa Bandar Setia) tergolong
Cemar Sedang.
- Status mutu air di 1 titik (Jembatan Desa Tembung) tergolong Cemar
Berat.
6. Sungai Batahan
Status mutu air di 6 titik sampling (Jembatan Gantung Desa Batu, Jembatan
Bitungan Bejangkar Baru/Aerapa, Jembatan Bitungan Bejangkar Kampung,
Jembatan Rambin tran-1, Jembatan Gantung Simpang Gordes, Lubuk
Pusing) pada Sungai Batahan tergolong Cemar Berat.
Tabel 96
Capaian kinerja untuk pelayanan informasi
status mutu air sungai dan danau di reseptor sensitive
dari Tahun 2012- 2014
Tahun Jumlah Kualitas air sungai dan danau yang
dipantau
2012 7
2013 3
2014 6
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Prov. Sumut, 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 282
Laporan Kinerja (LK)
Capaian kinerja untuk indikator pelayanan informasi status mutu air
sungai dan danau di reseptor sensitive tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013
namun masih lebih rendah dari tahun 2012. Pencapaian kinerja ini sangat
bergantung terhadap penyelenggaraan anggaran pada tahun berjalan.
Capaian Indikator Kinerja “Pelayanan Informasi Status Mutu Udara Ambient.
Realisasi kinerja untuk indikator kinerja dari Pelayanan Informasi Status
Mutu Udara Ambien masih di bawah target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 4
lokasi yang terdapat di:
o Kota Medan
o Kota Binjai
o Kabupaten Deli Serdang
o Kabupaten Karo
Kualitas Udara untuk parameter SO2, NO2, H2S, NH3, TSP secara trend nilai
keseluruhan di wilayah Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo menunjukkan bahwa
masih dibawah ambang batas baku mutu kualitas udara ambien. Sedangkan
kualitas udara untuk parameter kebisingan di wilayah-wilayah tersebut terdapat
trend nilai yang telah melewati ambang batas baku mutu kualitas udara ambien
sebagai dampak aktifitas pembangunan dan kegiatan perkotaan.
Capaian kinerja untuk indikator ini hanya mencapai 80% yaitu hanya
tercapai 4 lokasi dari 5 lokasi yang ditargetkan. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan anggaran yang dialokasikan sehingga target tidak terpenuhi dengan
baik. Untuk Capaian Kinerja dari indikator ini dari tahun ke tahun dapat dilihat
dari Tabel berikut ini:
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 283
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 97
Capaian kinerja untuk pelayanan informasi
status mutu udara ambien dari tahun ke tahun
Tahun Jumlah Kabupaten/Kota yang dipantau Kualitas
Udara Ambiennya
2012 4
2013 1
2014 4
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Prov. Sumut, 2014
Capaian kinerja untuk indikator pelayanan informasi status mutu udara
ambien tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013 dan sama dengan tahun 2012.
Pencapaian kinerja ini sangat bergantung terhadap penyelenggaraan anggaran
pada tahun berjalan.
Capaian Indikator Kinerja “Cakupan Layanan AMDAL”.
Sebagaimana Target Kinerja yang ditetapkan pada Indikator Kinerja untuk
indikator kinerja dari Cakupan Pelayanan AMDAL ini bahwa Realisasi kinerja
adalah 100%, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Capaian
Kinerjanya SANGAT BAIK. Capaian Kinerja tersebut tidak terlepas dari sinertigas
antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Utara dengan Perusahaan yang mengajukan pembuatan
dokumen AMDAL/UKL-UPL . Pada Tahun 2014 sebanyak 8 perusahaan dan
mengajukan dokumen AMDAL/UKL-UPL dan yang sudah selesai dibahas oleh Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara tahun 2014 juga sebanyak 8 dokumen.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 284
Laporan Kinerja (LK)
Berikut judul-judul dokumen AMDAL/RKL-RPL dari 8 Perusahaan tersebut:
Tabel 98 Daftar Dokumen AMDAL/Rkl-Rpl
Yang Sudah Selesai dibahas di Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
NO FINAL JUDUL DOKUMEN LOKASI KEGIATAN JENIS DOKUMENNO.KEP.KELAYAKAN/REKO
MENDASIPEMRAKARSA
1
KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA
KEGIATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) BATANG TORU
KAPASITAS 500 MW DAN JARINGAN
TRANSMISI 275 KV OLEH PT. NORTH
SUMATERA HYDRO ENERGY DARI PLTA
BATANGTORU SAMPAI DESA PARSALAKAN
KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN
TAPSEL PROV.SU
Desa Persalakan
Kec. Angkola
Kab. Tapanuli selatan
ANDAL, RKL-RPL
NOMOR :
188.44/135/KPTS/2014
TANGGAL 19 FEBRUARI 2014
PT. NORTH
SUMATERA
HYDRO ENERGY
2Rencana Kegiatan Pengembangan Pembangunan
Kawasan Industri Medan
Kelurahan Mabar Kec.
Medan Deli Kelurahan
Tangkahan, Kec. Medan
Labuhan Kota Medan
Desa Saentis Kec. Percut
Sei Tuan Kab. Deli
Serdang
ANDAL, RKL-RPLNOMOR:188.44/179/KPTS/2014
TANGGAL 27 MARET 2014PT. KIM
3
KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN PIPA
SEKUNDER DAN SAMBUNGAN RUMAH
(HOUSE CONNECTION) AIR LIMBAH RUMAH
TANGGA KEGIATAN METROPOLITAN
SANATATION MANAGEMENT AND HEALTH
PROJECT (MSMHP)
KOTA MEDAN DAN
KABUPATEN DELI
SERDANG
ANDAL,RKL, RPLNOMOR: 188.44/559/HUK/2014
TANGGAL 04 AGUSTUS 2014
DINAS
PENATAAN
RUANG DAN
PERMUKIMAN
PROV. SU
4
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
LANDFILL LIMBAH B3 SEBAGAI FASILITAS
PENUNJANG PROSES PRODUKSI ALUMINIUM
INGOT PT. INALUM DI DESA KUALA TANJUNG
KECAMATAN SEI SUKA KABUPATEN
BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA
OLEH PT. INALUM PERSERO
DESA KUALA
TANJUNG KEC. SEI
SUKA KAB.
BATUBARA
ANDAL, RKL-RPLNOMOR: 188.44/352/HUK/2014
TANGGAL 06 MEI 2014PT. INALUM
5RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN JALUR
GANDA KERETA API SEPANJANG 23,1KM
DARI STASIUN
MEDAN KOTA MEDAN
SAMPAI STASIUN
ARASKABU KAB. DELI
SERDANG PROV. SU
ANDAL, RKL-RPL
NOMOR:
188.44/560/KPTS/2014
TANGGAL 04 AGUSTUS 2014
Satker
Pengembangan
Perkeretaapian SU
Direktorat Jend
Perkeretaapian
Kementerian
Perhubungan
6
RENCANA KEGIATAN EKSPOLRASI EMAS DAN
MINERAL PENGIKUTNYA DI DALAM
WILAYAH KONTRAK KARYA (PENCIUTAN III)
PT. AGINCOURT RESOURCES SELUAS 64.138 HA
KAB. TAPANULI
SELATAN, KAB.
TAPANULI TENGAH
DAN TAPANULI
UTARA
UKL-UPL913/BLH-SU/BTL-A/2014
TANGGAL 28 APRIL 2014
PT. AGINCOURT
RESOURCES
7
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
PABRIK PALM KERNEL (PKO) DAN PABRIK
PENGOLAHAN BIJI JARAK
DESA UJUNG GADING
JAE, KEC.
SIMANGAMBAT KAB.
PADANG LAWAS
UTARA
ADENDDUM
ANDAL/RKL-RPL
NOMOR :
188.44/551/KPTS/2014
TANGGAL 25JULI 2014
PT. BARUMUN
AGRO SENTOSA
PT. PERTAMINA
SEI MANGKEI 8
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN PIPA
GAS-KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM)
HINGGA KAWASAN EKONOMI KHUSUS
SEI MANGKEI UKL-UPLNOMOR: 07/UKL-UPL
TANGGAL 05 SEPT 2014
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 285
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 99 Capaian Kinerja Cakupan Pelayanan AMDAL dari Tahun 2012-2014
TAHUN PERUSAHAAN YANG
MENGAJUKAN PEMBUATAN DOKUMEN AMDAL/UKL-UPL
DOKUMEN AMDAL/UKL-UPL YANG SUDAH SELESAI
DIBAHAS BLH-SU
CAPAIAN KINERJA (%)
2012 5 5 100
2013 20 20 100
2014 8 8 100
Dari Tabel 90 di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian kinerja untuk
indikator cakupan pelayanan AMDAL, perusahaan yang mengajukan pembuatan
Dokumen AMDAL/UKL-UPL sebanyak 5 (lima ) Perusahaan dan dapat terselesaikan,
Tahun 2013 sebanyak 20 (dua puluh) perusahaan dan dapat terselesaikan dan Tahun
2014 perusahaan yang mengajukan pembuatan Dokumen AMDAL/UKL-UPL
sebanyak 8 (delapan ) Perusahaan dan dapat terselesaikan. Dari tabel dapat dilihat
bahwa Trend perusahaan yang mengajukan perusahaan yang mengajukan
pembuatan Dokumen AMDAL/UKL-UPL naik turun.
Capaian Indikator Kinerja “Cakupan Pelayanan Kasus-Kasus Lingkungan
Hidup.
Realisasi kinerja untuk indikator kinerja dari Cakupan pelayanan kasus-kasus
lingkungan hidup hanya mencapai 59,38% dari target yang ditetapkan yaitu 100 %.
Sehingga Capaian Indikator Kinerja ini adalah 58,39 % atau pada Kategori CUKUP
BAIK. Capaian ini didapat dari Jumlah pengaduan masyarakat yang diterima
instansi lingkungan hidup Provinsi Sumatera Utara dalam 1 tahun sebanyak 32
kasus sedangkan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti hanya 19 kasus.
Permasalahan yang ada terkait dengan Capaian pada Indikator Kinerja
disebabkan karena beberapa hal antara lain masih kurangnya koordinasi dengan
masyarakat di kabupaten/kota dalam melakukan tindak lanjut pengaduan kasus
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan sehingga beberapa kasus di
kabupaten/kota tidak dapat ditindak lanjuti. Selain itu hal ini juga disebabkan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 286
Laporan Kinerja (LK)
karena kurangnya personil untuk menindaklanjuti kasus-kasus tersebut serta waktu
yang tidak memungkinkan atau terlalu singkat. Data Penanganan Kasus-Kasus
Lingkungan Hidup dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 100
Capaian Kinerja untuk Cakupan Pelayanan Kasus-kasus Lingkungan Hidup
dari Tahun 2012 – Tahun 2014
Tahun Jumlah
pengaduan
masyarakat yang
diterima
Jumlah pengaduan
masyarakat yang
ditindak lanjuti
Pencapaian
Kinerja (%)
2012 55 55 100
2013 15 5 33,33
2014 32 19 59,38
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian kinerja untuk cakupan pelayanan
kasus-kasus lingkungan hidup pada tahun 2014 lebih tinggi dari pada pencapaian
kinerja tahun 2013 namun masih lebih rendah daripada pencapaian tahun 2012.
Pencapaian kinerja untuk indikator cakupan pelayanan kasus-kasus lingkungan
hidup sangat bergantung dengan adanya kerjasama yang baik antara Badan
Lingkungan Hidup dengan para stakeholder termasuk masyarakat dan
perusahaan/industri untuk penanganan kasus-kasus lingkungan hidup tersebut.
C. REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara adalah rencana keuangan baik dari sisi pendapatan yang akan
diperoleh maupun belanja yang akan digunakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dalam rangka melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab daerah dalam rangka
mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah, serta implementasi otonomi dan
pelayanan umum selama tahun 2014. APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
disusun dengan pendekatan kinerja, yang didasarkan pada Rencana Kerja Anggaran
(RKA) yang diusulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 287
Laporan Kinerja (LK)
Sumatera Utara tahun 2013 – 2018 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 5 Tahun 2014 serta kebijakan dan prioritas pembangunan nasional, pokok-
pokok pikiran DPRD, hasil musyawarah perencanaan pembangunan Provinsi
Sumatera Utara tahun 2014 dan hasil indentifikasi aspirasi masyarakat lainnya yang
disampaikan, baik melalui perangkat Pemerintah Provinsi maupun DPRD Provinsi
Sumatera Utara. Kebijakan Umum Pembangunan Provinsi Sumatera Utara tahun 2014
yang disepakati telah dirumuskan dalam Arah Kebijakan Umum APBD tahun
anggaran 2014 serta Strategi dan Prioritas APBD tahun 2014.
Selanjutnya, menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Arah dan
Kebijakan Pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan sehingga
pelaksanaannya yang dimulai dari proses perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan dan penatausahaan, pengawasan/pemeriksaan sampai dengan
pertanggungjawaban keuangan daerah yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah yang secara teknis juga diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah menyatakan bahwa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran,
yang terdiri atas Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 288
Laporan Kinerja (LK)
Selanjutnya penyusunan APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
Anggaran 2014, dan telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014, yang terdiri dari :
C.1. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
C.1.1. INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI PENDAPATAN DAERAH
Dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah,
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah melakukan berbagai upaya terus
menerus melalui program kegiatan prioritas, antara lain :
1) Pendataan ulang dan razia terpadu terhadap potensi pajak daerah
terhadap kendaraan bermotor – termasuk alat-alat berat/besar dan
pajak air permukaan.
2) Pendekatan pelayanan kepada wajib pajak melalui pendefenitifan
UPT/Samsat pada setiap kabupaten/kota serta pengoperasian gerai
samsat.
3) Pengiriman Surat Pemberitahuan Pajak Kendaraan Bermotor (Super
PKB).
4) Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait di bidang pengelolaan
pendapatan daerah.
Terkait dengan ekstensifikasi pendapatan daerah, setelah disahkannya
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah memunculkan situasi yang dilematis terhadap penggalian potensi
pendapatan daerah, karena dibatasi dan ditutupnya penggalian sumber
pendapatan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 289
Laporan Kinerja (LK)
Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah
berupaya untuk mendapatkan penerimaan dari sektor perkebunan, namun
hasil yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan.
C.1.2. TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN
Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 3 (tiga) sumber
penerimaan yakni :
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Laba BUMD dan Lain-lain PAD yang Sah, sebagai berikut :
a. Pajak Daerah, dari total target Rp. 4.662.564.247.086,00,- direalisir
Rp. 4.055.217.776.906,00,- (86,97%). Penerimaan ini bersumber dari :
a) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dari target
Rp.1.458.995.441.008,00,- direalisir Rp.1.487.489.752.113,00,
(101,95%).
b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), dari target
Rp.1.749.818.556.078,00,- direalisir Rp. 1.280.838.048.168,00,-
(73,20%).
c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB), dari target
Rp.846.800.000.000,00,- direalisir Rp. 823.855.159.113,00,- (97,29%).
d) Pajak Air Permukaan, dari target Rp. 60.000.000.000,00,- direalisir
Rp.68.524,532,854,00,- (114,21%).
e) Pajak Rokok, dari target Rp. 546.950.250.000,00,- direalisir Rp.
394.510.284.658,00,- (72,13%)
b. Retribusi Daerah, dari target Rp. 73.214.111.645,00,- direalisir
Rp.25.960.647.324,49 (35,46%), penerimaan ini bersumber dari :
a) Retribusi Jasa Umum, dari target Rp. 60.917.943.845,00,- direalisir
Rp.18.357.266.261,49,- (30,13%).
b) Retribusi Jasa Usaha, dari target Rp. 12.046.167.800,00,- direalisir
Rp.7.392.506.063,00,- (61,37%).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 290
Laporan Kinerja (LK)
c) Retribusi Perizinan Tertentu dari target Rp. 250.000.000,00.,- direalisir
Rp.210.875.000,00,- (84,35%).
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan/Laba BUMD, dari
target Rp. 243.118.049.100.00,- direalisir Rp. 156.160.197.054,00,- (64,23).
d. Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang sah, dari target
Rp. 149.418.723.924,00,- direalisir Rp. 113.877.715.679,40 (76,21%),
penerimaan ini bersumber dari :
a) Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, dari target
Rp.1.900.000.000,00,- direalisir sebesar Rp. 1.669.348.854,00,-
(87,86%).
b) Jasa giro kas daerah, dari target Rp. 35.560.200.000,00,- direalisir
sebesar Rp.22.369.569.895,00,- (62,91%).
c) Pendapatan bunga, dari target Rp. 0,- direalisir nihil.
d) Pendapatan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, dari target
Rp. 15.000.000.000,00,- direalisir sebesar Rp.434.370.107.40 (2,90%).
e) Pendapatan denda pajak, dari target Rp. 57.995.211.624,00,- direalisir
sebesar Rp.56.393.021.823,00,- (97,24%);
f) Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum, dari target Rp. 28.610.782.300,00,-
direalisir sebesar Rp. 25.144.450.000,00,- (87,88%).
h) Pendapatan Dari Penyelenggaraan Diklat, dari target Rp.
10.352.530.000,00,- direalisir sebesar Rp. 7.866.955.000,00,- (75,99%).
2) Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi
Hasil Bukan Pajak (BHBP), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK), dengan penjelasan sebagai berikut :
Dana Perimbangan (DP), dari target Rp. 1.918.210.331.691,00,- direalisir
sebesar Rp.1.812.638.981.079,00,- (94,50%), penerimaan ini diperoleh dari:
a. Dana Bagi Hasil Pajak, dari target Rp. 460.776.894.435,00,-
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 291
Laporan Kinerja (LK)
direalisir Rp.380.468.138.948,00,- (82,57%)
b. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam, dari target
Rp.28.663.311.256,00,- direalisir Rp. 23.310.178.131,00,- (81,32%)
c. Dana Alokasi Umum (DAU), dari target Rp. 1.349.132.276.000,00,-
direalisir Rp.1.349.132.276.000,00,- (100%).
d. Dana Alokasi Khusus (DAK), dari target Rp. 79.637.850.000,00,-
direalisir Rp.59.728.388.000,00,- (75%).
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, dari target Rp.
1.598.978.354.609,00,- berhasil direalisir sebesar Rp.
1.564.675.518.577,95,- (97,85%), dengan perincian :
a. Pendapatan hibah dari Jasa Raharja, dari target Rp. 3.083.696.800,00,-
direalisir Rp.4.987.966.000,00,- (161,75%).
b. Sumbangan pihak ketiga (SP-3), dari target Rp. 35.000.000.000,00,-
direalisir Rp. 4.809.735.000,00,- (13,74%).
c. Pendapatan hibah dari donor lainnya, dari target Rp. 20.289.654.809,00,-
direalisir Rp. 20.289.654.809,00,- (100%)
d. Tambahan penghasilan Guru PNSD, dari target Rp. 92.063.000,00,-
direalisir Rp. 92.063.000,00,- (100%)
e. Dana alokasi bantuan operasional sekolah, dari target Rp.
1.540.512.940.000,00,- direalisir Rp. 1.508.698,241,934,00,- (97,93%).
f. Dana pendapatan lainnya/pengembalian dana BOS dari Sekolah Penerima,
dari target Nihil, realisasi Rp. 25.797.857.834,95,-.
4) Contra Pos
Dari target nihil terealisasi sebesar Rp. 42.415.145.414,58.
Pada Tahun Anggaran 2014, secara umum penerimaan dari pendapatan asli
daerah khususnya pajak daerah mengalami peningkatan secara bervariatif, meski
peningkatannya kurang signifikan, namun secara kumulatif cukup positif menutupi
belanja pemerintahan yang setiap tahunnya terus meningkat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 292
Laporan Kinerja (LK)
Walaupun relatif minim, konstelasi ini membuktikan bahwa sesungguhnya
terjadi pertumbuhan di sektor perekonomian daerah yang ditandai dengan semakin
meningkatnya pembelanjaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan pelayanan masyarakat. Upaya peningkatan sumber pendapatan daerah
ditempuh melalui program peningkatan pendapatan daerah dengan berpedoman
pada Rencana Kerja Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara TA. 2014 sebagai
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 20013-2018.
Berdasarkan hasil rekonsiliasi data Kas Umum Daerah Provinsi Sumatera
Utara, Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2014 adalah sebesar
Rp.7.770.945.982.035,42 (89,88%) dari target Rp. 8.645.503.818.055,00,-..
Rencana penerimaan (target) dan realisasi pendapatan daerah Provinsi Sumatera
Utara Tahun Anggaran 2014 sebagaimana telah diuraikan di atas, dalam bentuk
sederhana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 101
Target & Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014
NO SUMBER TARGET REALISASI %
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) - 45.200.503.219,79
I PAJAK DAERAH 4.662.564.247.086,00 4.055.217.776.906 86,97%
1 Pajak Kendaraan Bermotor 1.458.995.441.008,00 1.487.489,752,113 101,95%
2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 1.749.818.556.078,00 1.280.838.048.168 73,20%
3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 846.800.000.000,00 823.855.159.113 97,29%
4 Pajak Air Permukaan 60.000.000.000,00 68.524.532.854 114,21%
5 Pajak Rokok 546.950.250.000,00 394.510.284.658 72,13%
II RETRIBUSI DAERAH 73.214.111.645,00 25.960.647.324,49 35,46%
1 Retribusi Jasa Umum 60.917.943.845,00 18.357.266.261,49 30,13%
2 Retribusi Jasa Usaha 12.046.167.800,00 7.392.506.063,00 61,37%
3 Retribusi Izin Tertentu 250.000.000,00 210.875.000,00 84,35%
III HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH 243.118.049.100,00 156.160.197.054,00 64,23%
1 Perusahaan Daerah (PD. Perkebunan) 17.500.000.000,00 17.500.000.000,00 100%
2 Perusahaan Daerah (PT. Bank Sumut) 223.000.000.000,00 136.736.516.054,00 61,32%
3 Perusahaan Daerah (PD. Perhotelan) 700.000.000,00 180.000.000,00 25,71%
4 Perusahaan Daerah (PT. KIM) 1.918.049.100,00 1.743.681.000,00 90,91%
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 293
Laporan Kinerja (LK)
NO SUMBER TARGET REALISASI %
IV LAIN-LAIN PAD YANG SAH 149.418.723.924,00 113.877.715.679,40 76,21%
1 Hasil Penjualan Aset Daerah 1.900.000.000,00 1.669.348.854,00 87,86%
2 Jasa Giro Kas Daerah 35.560.200.000,00 22.369.569.895,00 62,91%
3 Pendapatan Bunga - - 0,00%
4 Pendapatan Denda 15.000.000.000,00 434.370.107,40 2,90%
5 Pendapatan Denda Pajak 57.995.211.624,00 56.393.021.823,00 97,24%
6 Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum 28.610.782.300,00 25.144.450.000,00 87,88%
7 Pendapatan Dari Penyelenggaraan Diklat 10.352.530.000,00 7.866.955.000,00 75,99%
JUMLAH PAD 5.128.315.131.755,00 4.351.216.336.963,89 84,85%
V DANA PERIMBANGAN 1.918.210.331.691,00 1.812.638.981.079,00 94,50%
1 Bagi Hasil Pajak 460.776.894.435,00 380.468.138.948,00 82,57%
2 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
28.663.311.256.,00 23.310.178.131,00 81,32%
3 Dana Alokasi Umum (DAU) 1.349.132.276.000,00 1.349.132.276.000,00 100,00%
4 Dana Alokasi Khusus (DAK) 79.637.850.000,00 59.728.388.000,00 75,00%
VI
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
1.598.978.354.609,00 1.564.675.518.577,95 97,85%
1 Pendapatan Hibah dari Jasa Raharja 3.083.696.000,00 4.987.966.000,00 161,75%
2 Sumbangan Pihak Ketiga (SP-3) 35.000.000.000,00 4.809.735.000,00 13,74%
3 Pendapatan Hibah Dari Donor Lainnya 20.289.654.809,00 20.289.654.809,00 100,00%
4 Tambahan Penghasilan Guru PNSD 92.063.000,00 92.063.000,00 100,00%
5 Dana Alokasi Bantuan Operasional Sekolah
1.540.512.940.000,00 1.508.698.241.934,00 97,93%
6 Dana Pendapatan Lainnya/Pengembalian Dana BOS dari Sekolah Penerima
- 25.797.857.834,95 -
VII CONTRA POST - 42.415.145.414,58 -
JUMLAH SELURUHNYA 8.645.503.818.055,00 7.770.945.982.035,42 89,88%
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provsu
3. Permasalahan dan Solusi
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pengelolaan pendapatan
daerah (pencapaian target) yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan
Provinsi Sumatera Utara, yakni :
1) Struktur Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat bertumpu pada Pajak
Daerah, sementara kewenangan pemerintah provinsi dalam mengembangkan
jenis pajak daerah (ekstensifikasi) dan retribusi daerah telah dibatasi,
sehingga upaya yang dapat dilakukan terbatas pada intensifikasi. Hal ini
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 294
Laporan Kinerja (LK)
sangat rentan terhadap berbagai resiko, sehingga perlu melakukan
penggalian sumber-sumber baru.
2) Law Enforcement yang tidak tegas diatur dalam peraturan dan perundangan
tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
3) Rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam pembayaran pajak daerah
dan retribusi daerah.
Untuk mengatasi permasalahan di atas Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara telah melakukan upaya ataupun solusi, yaitu :
1) Pendekatan pelayanan melalui pengoperasian sentra pelayanan seperti
Samsat Gerai, Samsat Corner / Mall, samsat keliling dan Samsat Drive Thru.
2) Peningkatan kualitas pelayanan melalui peningkatan SDM petugas,
peningkatan kualitas sarana dan prasarana serta penyempurnaan regulasi
tentang pelayanan.
3) Penagihan secara langsung terhadap tunggakan pajak.
4) Pengoperasian Payment Point System dalam pembayaran Pajak Daerah
bekerjasama dengan PT. Bank Sumut.
C.2. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH
Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu
faktor pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal
sebagai salah satu instrumen kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah atau
pemerintah daerah. Semakin besar belanja daerah diharapkan akan makin
meningkatkan kegiatan perekonomian daerah.
Di sisi lain, semakin besar pendapatan yang dihasilkan dari pajak-pajak dan
retribusi atau penerimaan yang bersumber dari wajib pajak dan wajib retribusi,
akan mengakibatkan menurunnya kegiatan perekonomian (terjadi kontraksi
perekonomian).
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 295
Laporan Kinerja (LK)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 menegaskan, belanja
daerah merupakan semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu
tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.
Belanja daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah yang meliputi urusan wajib dan urusan pilihan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 juga telah menentukan,
struktur belanja terdiri dari belanja tidak langsung, dan belanja langsung.
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi: belanja
pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, belanja bagi
hasil, bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung
merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan yang meliputi: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta
belanja modal.
Selain itu belanja penyelenggaraan urusan wajib sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 diprioritaskan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang
layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Penyusunan belanja daerah untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan dalam
program/kegiatan yang tercantum pada APBD dilaksanakan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan pendapatan, serta pembangunan
diberbagai sektor yang ada di masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 296
Laporan Kinerja (LK)
C.2.1. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH
Dalam menyusun APBD, penganggaran pengeluaran harus didukung
dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup.
Semua belanja dianggarkan secara bruto dan jumlahnya merupakan batas
tertinggi untuk setiap jenis belanja bersangkutan dan dilaksanakan melalui
kas daerah. Belanja daerah dirinci menurut bidang pemerintahan, organisasi,
bagian, kelompok, jenis belanja, objek belanja dan rincian objek belanja.
Kelompok pembiayaan dirinci menurut jenis objek penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan.
Sesuai dengan arah kebijakan dan strategi pembangunan Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2014, struktur APBD telah disusun
sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Arah kebijakan belanja daerah disusun berdasarkan prinsip-prinsip
penganggaran dengan pendekatan anggaran yang berbasis kinerja, dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD, prioritas
pembangunan sesuai potensi dan permasalahannya, serta perkiraan situasi
dan kondisi pada tahun berikutnya.
C.2.2. TARGET DAN REALISASI BELANJA
Pada tahun anggaran 2014 dialokasikan belanja daerah sebesar
Rp. 8.696.929.880.247,- dimana sebesar Rp. 5.755.568.533.254,- atau 66,18
% untuk keperluan belanja tidak langsung dan sisanya 33,82 % atau
Rp. 2.941.361.346.993,- untuk keperluan belanja langsung.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 297
Laporan Kinerja (LK)
Belanja tidak langsung sebesar Rp. 5.755.568.533.254,- dialokasikan untuk
keperluan :
Belanja Pegawai Rp. 1.141.107.908.898,-
Belanja Hibah Rp. 1.651.261.631.830,-
Belanja Bantuan Sosial Rp. 1.065.000.000,-
Belanja Bagi Hasil Rp. 1.703.707.638.578,-
Belanja Bantuan Keuangan Rp. 1.250.926.353.948,-
Belanja Tidak Terduga Rp. 7.500.000.000,-
Belanja langsung sebesar Rp 2.941.361.346.993,- ditujukan untuk keperluan :
Belanja Pegawai Rp. 157.052.730.910,-
Belanja Barang dan Jasa Rp. 1.340.546.987.236,-
Belanja Modal Rp. 1.443.761.628.847,-
Data Realisasi belanja berdasarkan realisasi Surat Perintah Pencairan Dana
(SP2D) periode 1 Januari s.d 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp.
7.809.453.230.328,- atau terealisasi sebesar 89,80 % dari anggaran belanja APBD
Pemprovsu TA. 2014.
Bila dilihat dari urusan pemerintahan dan organisasi maka alokasi anggaran
belanja sebesar Rp. 8.696.929.880.247,- terbagi pada urusan wajib Rp.
8.278.708.722.116,- atau sebesar 95,19 % dari total belanja APBD Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara dan urusan pilihan Rp. 418.221.158.131,- atau sebesar
4,81% dari total belanja APBD TA. 2014.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 298
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 102 Alokasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung
Berdasarkan SKPD Pengelola Tahun 2014
NO URUSAN PEMERINTAHAN BELANJA
JUMLAH TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
1 Dinas Pendidikan 49,754,833,500.00 152,251,776,900.00 202,006,610,400.00
2 Dinas Kesehatan 98,579,598,000.00 192,595,976,750.00 291,175,574,750.00
3 Rumah Sakit Jiwa Daerah 24,248,529,000.00 16,408,881,841.00 40,657,410,841.00
4 Rumah Sakit Haji - 103,373,826,504.00 103,373,826,504.00
5 Dinas Bina Marga 58,068,602,000.00 1,076,196,725,085.00 1,134,265,327,085.00
6 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
66,411,665,000.00 89,685,667,767.00 156,097,332,767.00
7 Dinas Penataan Ruang dan Permukiman
34,658,804,000.00 125,175,695,034.00 159,834,499,034.00
8 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
11,457,109,000.00 16,596,776,700.00 28,053,885,700.00
9 Dinas Perhubungan 61,914,237,500.00 53,987,621,000.00 115,901,858,500.00
10 Badan Lingkungan Hidup 12,338,832,000.00 21,101,011,262.00 33,439,843,262.00
11 Dinas Kesejahteraan dan Sosial
46,627,415,000.00 49,411,730,000.00 96,039,145,000.00
12 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
24,989,299,000.00 12,760,453,000.00 37,749,752,000.00
13 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
10,057,259,000.00 22,430,855,000.00 32,488,114,000.00
14 Badan Penanaman Modal dan Promosi
5,128,291,000.00 13,291,292,891.00 18,419,583,891.00
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
17,308,539,000.00 23,595,615,870.00 40,904,154,870.00
16 Dinas Pemuda dan Olah Raga
8,902,112,000.00 60,489,300,400.00 69,391,412,400.00
17 Bakesbangpol dan Linmas 7,694,562,000.00 12,804,434,257.00 20,498,996,257.00
18 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
3,040,162,000.00 11,058,373,163.00 14,098,535,163.00
19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
5,276,653,000.00 9,988,275,590.00 15,264,928,590.00
20 DPRD 37,603,132,000.00 - 37,603,132,000.00
21 KDH & WKDH 7,795,165,100.00 - 7,795,165,100.00
22 Sekretariat Daerah 4,700,266,121,356.00 167,933,470,179.00 4,868,199,591,535.00
23 Sekretariat DPRD 11,137,728,000.00 83,787,761,925.00 94,925,489,925.00
24 Badan Penelitian dan Pengembangan
6,085,861,000.00 7,638,058,600.00 13,723,919,600.00
25 Inspektorat Provinsi 14,354,157,000.00 24,074,052,500.00 38,428,209,500.00
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 299
Laporan Kinerja (LK)
NO URUSAN PEMERINTAHAN BELANJA
JUMLAH TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
26 Kantor Perwakilan Jakarta 5,214,452,000.00 13,208,363,652.00 18,422,815,652.00
27 Dinas Pendapatan 177,621,510,733.00 174,099,608,949.00 351,721,119,682.00
28 Badan Pendidikan dan Pelatihan
9,802,453,000.00 19,431,674,758.00 29,234,127,758.00
29 Badan Kepegawaian Daerah 8,475,083,000.00 11,659,325,885.00 20,134,408,885.00
30 Sekretariat KORPRI 2,309,925,000.00 2,969,290,200.00 5,279,215,200.00
31 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
5,555,847,000.00 10,637,138,625.00 16,192,985,625.00
32 Badan Ketahanan Pangan 8,868,357,000.00 16,747,581,129.00 25,615,938,129.00
33 Badan Koord. Penyuluhan 7,976,349,000.00 18,879,878,650.00 26,856,227,650.00
34 Bapemmas dan Pemdes 7,580,272,000.00 8,491,957,600.00 16,072,229,600.00
35 Dinas Komunikasi dan Informatika
12,890,130,000.00 31,020,692,022.00 43,910,822,022.00
36 KPID Sumatera Utara 2,192,242,000.00 5,785,928,676.00 7,978,170,676.00
37 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
10,463,089,000.00 45,285,628,313.00 55,748,717,313.00
38 Dinas Pertanian 61,379,098,000.00 89,990,866,227.00 151,369,964,227.00
39 Dinas Perkebunan 14,923,030,065.00 18,338,577,300.00 33,261,607,365.00
40 Dinas Peternakan 8,935,130,000.00 21,157,939,200.00 30,093,069,200.00
41 Dinas Kehutanan 36,021,865,000.00 10,971,329,600.00 46,993,194,600.00
42 Dinas Pertambangan dan Energi
9,538,327,000.00 14,410,828,220.00 23,949,155,220.00
43 Dinas Perikanan dan Kelautan
14,138,108,000.00 66,399,840,369.00 80,537,948,369.00
44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
27,984,599,000.00 15,237,265,400.00 43,221,864,400.00
Jumlah 5,755,568,533,254.00 2,941,361,346,993.00 8,696,929,880,247.00
Sumber : Biro Keuangan Setdaprov Sumatera Utara
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 300
Laporan Kinerja (LK)
Tabel 103 Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung
Berdasarkan SKPD Pengelola Tahun 2014
No Urusan Pemerintahan Belanja Jumlah Tidak Langsung Langsung
1 Dinas Pendidikan 41,916,982,241.00 125,377,553,843.00 167,294,536,084.00
2 Dinas Kesehatan 83,102,290,480.00 157,433,540,142.00 240,535,830,622.00
3 Rumah Sakit Jiwa Daerah 21,179,535,453.00 15,941,660,384.00 37,121,195,837.00
4 Rumah Sakit Haji - 58,739,525,432.00 58,739,525,432.00
5 Dinas Bina Marga 48,223,433,343.00 866,461,039,736.00 914,684,473,079.00
6 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
60,168,523,400.00 81,244,549,537.00 141,413,072,937.00
7 Dinas Penataan Ruang dan Permukiman
32,240,685,269.00 110,242,930,396.00 142,483,615,665.00
8 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
10,206,323,780.00 15,192,544,951.00 25,398,868,731.00
9 Dinas Perhubungan 57,693,548,895.00 29,322,356,830.00 87,015,905,725.00
10 Badan Lingkungan Hidup 11,040,319,893.00 18,478,246,252.00 29,518,566,145.00
11 Dinas Kesejahteraan dan Sosial 39,600,781,501.00 46,235,395,141.00 85,836,176,642.00
12 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
21,458,520,281.00 11,438,125,433.00 32,896,645,714.00
13 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
8,977,901,058.00 19,998,154,316.00 28,976,055,374.00
14 Badan Penanaman Modal dan Promosi
4,801,457,160.00 9,255,508,162.00 14,056,965,322.00
15 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 16,033,661,755.00 22,067,969,770.00 38,101,631,525.00
16 Dinas Pemuda dan Olah Raga 7,868,088,759.00 51,869,850,559.00 59,737,939,318.00
17 Bakesbangpol dan Linmas 6,941,416,885.00 12,813,805,022.00 19,755,221,907.00
18 Satuan Polisi Pamong Praja 2,585,758,526.00 9,290,982,057.00 11,876,740,583.00
19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
4,628,615,943.00 6,750,192,818.00 11,378,808,761.00
20 DPRD 37,104,608,691.00 - 37,104,608,691.00
21 KDH & WKDH 5,835,183,597.00 - 5,835,183,597.00
22 Sekretariat Daerah 4,432,227,922,387.00 135,383,475,376.00 4,567,611,397,763.00
23 Sekretariat DPRD 10,192,878,191.00 67,885,524,658.00 78,078,402,849.00
24 Badan Penelitian dan Pengembangan
5,083,465,448.00 6,663,486,538.00 11,746,951,986.00
25 Inspektorat Provinsi 12,401,855,133.00 20,172,980,042.00 32,574,835,175.00
26 Kantor Perwakilan Jakarta 4,776,124,814.00 10,852,161,519.00 15,628,286,333.00
27 Dinas Pendapatan 168,160,148,452.00 152,607,650,181.00 320,767,798,633.00
28 Badan Pendidikan dan Pelatihan 8,988,677,839.00 16,731,767,613.00 25,720,445,452.00
29 Badan Kepegawaian Daerah 7,433,324,662.00 9,727,148,303.00 17,160,472,965.00
30 Sekretariat KORPRI 2,064,515,907.00 2,870,816,885.00 4,935,332,792.00
31 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
5,143,882,946.00 9,549,450,241.00 14,693,333,187.00
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 301
Laporan Kinerja (LK)
No Urusan Pemerintahan Belanja Jumlah Tidak Langsung Langsung
32 Badan Ketahanan Pangan 8,390,294,913.00 16,519,233,217.00 24,909,528,130.00
33 Badan Koord. Penyuluhan 6,294,915,570.00 18,701,978,583.00 24,996,894,153.00
34 Bapemmas dan Pemdes 6,646,194,827.00 7,925,962,122.00 14,572,156,949.00
35 Dinas Komunikasi dan Informatika 11,562,376,252.00 29,898,475,626.00 41,460,851,878.00
36 KPID Sumatera Utara 2,008,458,300.00 5,258,467,847.00 7,266,926,147.00
37 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
9,480,984,798.00 41,354,539,782.00 50,835,524,580.00
38 Dinas Pertanian 54,778,458,186.00 79,502,736,301.00 134,281,194,487.00
39 Dinas Perkebunan 13,190,387,058.00 17,989,975,926.00 31,180,362,984.00
40 Dinas Peternakan 8,403,852,312.00 19,838,602,055.00 28,242,454,367.00
41 Dinas Kehutanan 33,680,067,358.00 10,514,872,445.00 44,194,939,803.00
42 Dinas Pertambangan dan Energi 8,384,762,445.00 14,076,712,850.00 22,461,475,295.00
43 Dinas Perikanan dan Kelautan 13,136,858,523.00 59,459,669,260.00 72,596,527,783.00
44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
24,709,009,121.00 9,066,559,825.00 33,775,568,946,-
Jumlah 5,378,747,052,352,- 2,430,706,177,976,- 7,809,453,230,328,-
Sumber : Biro Keuangan Setdaprov Sumatera Utara
Tabel 104 Realisasi Belanja Langsung dan Tidak Langsung
Berdasarkan SP2D per 31 Desember 2014
NO URUSAN PEMERINTAHAN
REALISASI BELANJA
BERDASARKAN SP2D JUMLAH
TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
1 Dinas Pendidikan 41.916.982.241,- 125.377.553.843,- 167.294.536.084,-
2 Dinas Kesehatan 83.102.290.480,- 157.433.540.142,- 240.535.830.622,-
3 Rumah Sakit Jiwa Daerah 21.179.535.453,- 15.941.660.384,- 37.121.195.837,-
4 Rumah Sakit Haji - 58.739.525.432,- 58.739.525.432,-
5 Dinas Bina Marga 48.223.433.343,- 866.461.039.736,- 914.684.473.079,-
6 Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air
60.168.523.400,- 81.244.549.537,- 141.413.072.937,-
7 Dinas Penataan Ruang dan
Permukiman
32.240.685.269,- 110.242.930.396,- 142.483.615.665,-
8 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
10.206.323.780,- 15.192.544.951,- 25.398.868.731,-
9 Dinas Perhubungan 57.693.548.895,- 29.322.356.830,- 87.015.905.725,-
10 Badan Lingkungan Hidup 11.040.319.893,- 18.478.246.252,- 29.518.566.145,-
11 Dinas Kesejahteraan dan Sosial 39.600.781.501,- 46.235.395.141,- 85.836.176.642,-
12 Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
21.458.520.281,- 11.438.125.433,- 32.896.645.714,-
13 Dinas Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah
8.977.901.058,- 19.998.154.316,- 28.976.055.374,-
14 Badan Penanaman Modal dan
Promosi
4.801.457.160,- 9.255.508.162,- 14.056.965.322,-
15 Dinas Kebudayaan dan 16.033.661.755,- 22.067.969.770,- 38.101.631.525,-
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 302
Laporan Kinerja (LK)
NO URUSAN PEMERINTAHAN
REALISASI BELANJA
BERDASARKAN SP2D JUMLAH
TIDAK LANGSUNG LANGSUNG
Pariwisata
16 Dinas Pemuda dan Olah Raga 7.868.088.759,- 51.869.850.559,- 59.737.939.318,-
17 Bakesbangpol dan Linmas 6.941.416.885,- 12.813.805.022,- 19.755.221.907,-
18 Kantor Satuan Polisi Pamong
Praja
2.585.758.526,- 9.290.982.057,- 11.876.740.583,-
19 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
4.628.615.943,- 6.750.192.818,- 11.378.808.761,-
20 DPRD 37.104.608.691,- - 37.104.608.691,-
21 KDH & WKDH 5.835.183.597,- - 5.835.183.597,-
22 Sekretariat Daerah 4.432.227.922.387,- 135.383.475.376,- 4.567.611.397.763,-
23 Sekretariat DPRD 10.192.878.191,- 67.885.524.658,- 78.078.402.849,-
24 Badan Penelitian dan
Pengembangan
5.083.465.448,- 6.663.486.538,- 11.746.951.986,-
25 Inspektorat Provinsi 12.401.855.133,- 20.172.980.042,- 32.574.835.175,-
26 Kantor Perwakilan Jakarta 4.776.124.814,- 10.852.161.519,- 15.628.286.333,-
27 Dinas Pendapatan 168.160.148.452,- 152.607.650.181,- 320.767.798.633,-
28 Badan Pendidikan dan
Pelatihan
8.988.677.839,- 16.731.767.613,- 25.720.445.452,-
29 Badan Kepegawaian Daerah 7.433.324.662,- 9.727.148.303,- 17.160.472.965,-
30 Sekretariat KORPRI 2.064.515.907,- 2.870.816.885,- 4.935.332.792,-
31 Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu
5.143.882.946,- 9.549.450.241,- 14.693.333.187,-
32 Badan Ketahanan Pangan 8.390.294.913,- 16.519.233.217,- 24.909.528.130,-
33 Badan Koord. Penyuluhan 6.294.915.570,- 18.701.978.583,- 24.996.894.153,-
34 Bapemmas dan Pemdes 6.646.194.827,- 7.925.962.122,- 14.572.156.949,-
35 Dinas Komunikasi dan
Informatika
11.562.376.252,- 29.898.475.626,- 41.460.851.878,-
36 KPID Sumatera Utara 2.008.458.300,- 5.258.467.847,- 7.266.926.147,-
37 Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi
9.480.984.798,- 41.354.539.782,- 50.835.524.580,-
38 Dinas Pertanian 54.778.458.186,- 79.502.736.301,- 134.281.194.487,-
39 Dinas Perkebunan 13.190.387.058,- 17.989.975.926,- 31.180.362.984,-
40 Dinas Peternakan 8.403.852.312,- 19.838.602.055,- 28.242.454.367,-
41 Dinas Kehutanan 33.680.067.358,- 10.514.872.445,- 44.194.939.803,-
42 Dinas Pertambangan dan
Energi
8.384.762.445,- 14.076.712.850,- 22.461.475.295,-
43 Dinas Perikanan dan Kelautan 13.136.858.523,- 59.459.669.260,- 72.596.527.783,-
44 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
24.709.009.121,- 9.066.559.825,- 33.775.568.946,-
Jumlah 5.378.747.052.352,- 2.430.706.177.976,- 7.809.453.230.328,-
Sumber : Biro Keuangan Setdaprov Sumatera Utara
Tabel realisasi diatas merupakan realisasi berdasarkan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) yang dikeluarkan oleh Biro Keuangan Setdaprovsu selama
Tahun Anggaran 2014 yang merupakan angka realisasi sementara yang belum diaudit
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 303
Laporan Kinerja (LK)
oleh BPK RI. Mengenai angka hasil perhitungan data pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD TA.2014 belum dapat dijelaskan dari uraian ini karena masih dalam proses
perhitungan dan data untuk ini dapat diperoleh nantinya setelah hasil perhitungan
disusun oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara cq. Biro Keuangan dan selanjutnya
diaudit oleh BPK-RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, dan hasilnya akan
disampaikan BPK-RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara kepada DPRD Provinsi
Sumatera Utara, hasil audit tersebut nantinya merupakan bagian dari
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2014 yang akan disampaikan Gubernur
kepada DPRD Provinsi Sumatera Utara.
Permasalahan :
1) Masih dominannya belanja tidak langsung dibandingkan belanja langsung dalam
komposisi belanja daerah. Akibatnya, belanja langsung yang digunakan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas pemenuhan hak layanan dasar bagi
masyarakat belum optimal.
2) Terjadi perubahan peraturan terkait dengan pengelolaan keuangan daerah,
sehingga memerlukan waktu bagi SKPD untuk menerapkan dalam mekanisme
pengelolaan keuangan.
3) Intensitas pertumbuhan pendapatan daerah jauh lebih lambat dibandingkan
intensitas pertumbuhan kebutuhan anggaran untuk layanan publik, sehingga
dengan keterbatasan relatif kapabilitas pendapatan, menyulitkan perencanaan
alokasi belanja untuk layanan publik, yang menyebabkan sering terjadi belanja
daerah untuk layanan publik menjadi kurang fokus terhadap pencapaian target-
target pembangunan yang diharapkan.
Solusi :
1) Menetapkan skala prioritas yang ketat dalam pengalokasian anggaran belanja
mengingat sulitnya bagi pemerintah daerah untuk mengakomodasi berbagai
usulan.
2) Peningkatan kemampuan SDM pengelolaan keuangan bagi seluruh SKPD agar
dapat meningkatkan kinerjanya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 304
Laporan Kinerja (LK)
pengelolaan administrasi kegiatan sesuai dengan sistem pengelolaan
keuangan daerah.
3) Meningkatkan kegiatan intensifikasi dan ektensifikasi terhadap sumber-
sumber pendapatan daerah yang belum didayagunakan secara optimal serta
melakukan efektivitas kebijakan belanja daerah melalui penciptaan kerja
sama yang harmonis antara eksekutif, legislatif, serta partisipasi masyarakat
dalam pembahasan dan penetapan anggaran belanja daerah.
C.3. PEMBIAYAAN DAERAH
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, serta dimaksudkan
untuk membiayai selisih kurang bila Belanja Daerah lebih besar dari Pendapatan
Daerah atau memanfaatkan surplus Pendapatan Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, sumber Penerimaan Pembiayaan Daerah adalah :
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu.
2. Pencairan Dana Cadangan.
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.
4. Pinjaman Dalam Negeri.
5. Penerimaan Kembali Pinjaman.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah terdiri dari :
1. Pembentukan Dana Cadangan.
2. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
3. Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri.
4. Pemberian Pinjaman.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 305
Laporan Kinerja (LK)
Tahun anggaran 2014 posisi pembiayaan yang digunakan dalam APBD
sebesar Rp. 51.426.062.192,- dengan rincian penerimaan pembiayaan daerah yang
berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya sebesar
Rp.51.426.062.192,- sedangkan pada pos pengeluaran pembiayaan tidak
dianggarkan pada struktur APBD TA. 2014 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Permasalahan :
1. Permasalahan paling mendasar dalam perumusan belanja daerah tahun 2014
adalah masih terbatasnya sumber-sumber pendapatan daerah, khususnya yang
berasal dari Pendapatan Asli Daerah.
2. Adanya perubahan rencana yang menyangkut volume pekerjaan, standar harga
dan lokasi sehingga harus ditempuh melalui perubahan APBD.
Solusi :
1. SKPD pengelola PAD diharapkan lebih pro aktif dalam pengelolaan pendapatan
yang dibebankan kepada SKPD yang bersangkutan.
2. Dalam rangka peningkatan kinerja keuangan seharusnya tetap mengacu kepada
pencapaian nilai manfaat dan efisiensi.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 306
Laporan Kinerja (LK)
BAB IV. P E N U T U P
Bahwa Tahun 2014 merupakan tahun pertama pelaksanaan pembagunan
daerah melalui program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan Visi Provinsi
Sumatera Utara “MENJADI PROVINSI YANG BERDAYA SAING MENUJU SUMATERA
UTARA SEJAHTERA” yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahap III dalam masa Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun
2014 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Tahun 2013 – 2018, yang
mengarahkan kebijakan pembangunan Sumatera Utara dalam pengelolaan tata
kepemerintahan yang baik, meningkatkan kemampuan pendapatan daerah,
pembangunan index demokrasi dan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan,
mendorong dinamika kehidupan beragama dan berbudaya, yang dilindungi nilai-
nilai moral dan etika, serta harmonisasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berlandaskan semangat persatuan dan kesatuan.
Bahwa pembangunan di Sumatera Utara Dalam prosesnya, baik yang
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta telah
memberikan perkembangan ekonomi yang positif hingga melampaui capaian
pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional, sebagai konsekuensi pengoptimalan
pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh Provinsi Sumatera
Utara. Struktur ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2014 didominasi dari lapangan
usaha pertanian, diikuti dengan lapangan usaha kehutanan, perikanan dan industri
pengolahan, hal ini menunjukkan pengelolaan potensi yang dimiliki Sumatera Utara
semakin optimal.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 307
Laporan Kinerja (LK)
Tahun 2014 pencapaian kinerja pendidikan terus membaik dilihat dari
beberapa indikator yang meningkat, salah satu upaya yang dilakukan dalam
peningkatan ini adalah melalui peningkatan kualitas dan potensi guru untuk
memiliki ijazah D-4 maupun S-1 serta pembangunan ruang kelas baru untuk
memenuhi fasilitas proses belajar mengajar yang memenuhi standar. Upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan melalui peningkatan kualitas
dan distribusi tenaga medis dan paramedis, pembangunan sarana dan prasarana
kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, rumah sakit, serta
ketersediaan obat.
Pengelolaan komoditi unggulan Sumatera Utara terus mengalami
peningkatan seperti pengelolaan kelapa sawit dan produk turunannya, demikian
juga dengan sektor perikanan baik hasil tangkapan maupun budidaya. Sedangkan
pengelolaan sektor pertanian terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan
pangan penduduk melalui produksi beras Sumatera Utara yang telah mampu
memperoleh skor swasembada.
Disamping pencapaian kinerja yang membaik, disisi lain kita terus
melakukan kerja keras untuk membangun infrastruktur seperti penyediaan energi
listrik dan gas, pembangunan infrastruktur jalan, baik yang menjadi kewenangan
provinsi maupun kewenangan kabupaten/kota khususnya yang memfasilitasi ke
sentra produksi dengan harapan untuk menekan biaya produksi demi
meningkatkan daya saing produk Sumatera Utara, disamping itu kita juga terus
berupaya untuk percepatan kawasan ekonomi khusus untuk menumbuh
kembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Sumatera Utara tahun 2014 tumbuh sebesar 5,23 persen.
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Informasi dan komunikasi
merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,23
persen, diikuti oleh jasa lainnya sebesar 7,04 persen dan jasa kesehatan sebesar
7,00 persen.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 308
Laporan Kinerja (LK)
Struktur perekonomian Sumatera Utara menurut lapangan usaha tahun 2014
didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: pertanian, kehutanan dan
perikanan (23,18%); industri pengolahan (19,90%); serta perdagangan besar-
eceran dan reparasi mobil-sepeda motor (17,11%).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Utara (Sumut) tahun 2013
secara nasional berada di urutan ke-8 dengan capaian 75,57 persen. Namun, di nilai
IPM Sumut ini sudah di atas rata-rata nasional yang sebesar 73,81 persen. Peringkat
pertama IPM yaitu DKI Jakarta, disusul Sulawesi Utara, Riau, Yogyakarta,
Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Utara di
posisi ke-8. Terkait dengan Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tersebut,
terdapat 4 (empat) komponen IPM yaitu : Angka Melek Huruf, Angka Harapan
Hidup yang masuk di bidang kesehatan, Rata-rata lama sekolah, dan Pengeluaran
per kapita Provinsi Sumut.
Untuk Angka Harapan Hidup perlunya diterapkan pola gaya hidup bersih dan
sehat yang harus ditingkatkan melalui promosi kesehatan dan Sumatera Utara,
untuk IPM kabupaten/kota tahun 2013 tertinggi dan berada di atas capaian nasional
dan Sumut capaian tertingginya yaitu Kota Medan dan Kota Pematang Siantar
dengan capaian 78,62 persen. IPM terendah yakni Nias Barat 47,91 persen, Nias
Selatan 68,58 persen, dan Nias Utara 69,39 persen.
Kinerja Pemerinth Provinsi Sumatera Utara yang telah dicapai selama tahun
2014 merupakan upaya kerja keras Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,
pemerintah kabupaten/kota, maupun unsur legislative serta instansi vertikal dan
yang juga tidak kalah pentingnya adalah peran swasta. Untuk itu Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara mengucapkan terimakasih kepada semua pihak baik atas
kerjasama dan dukungan dalam proses pembangunan Sumatera Utara yang lebih
baik, kedepan dukungan ini terus diharapkan demi mewujudkan visi ”Menjadi
Provinsi yang Berdaya Saing Menuju Sumatera Utara Sejahtera”.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 309
Laporan Kinerja (LK)
Dalam rangka pencapaian Target Kinerja yang ditetapkan pada Dokumen
Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada awal Tahun Anggaran
2014, bahwa sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku sebagaimana diatur
pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah atau disebut dengan SAKIP dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, diwajibkan untuk menyajikan informasi
kinerja dalam bentuk Laporan Kinerja (LK) sebagai wujud pertanggungjawaban
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terhadap kinerja yang dibiayai negara yang
bersumber dari APBD maupun APBD.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam pencapaian target tersebut dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya semaksimal mungkin untuk
komit untuk menyelenggarakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), sekalipun masih terdapat kendala-kendala di dalam
pelaksanannya khususnya pada sisi SDM Aparatur yang belum maksimal
memahami teknis penyelenggaraan SAKIP, pasca terbitnya Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 yang seyogianya
didahului dengan adanya Sosialiasi atas kedua peraturan tersebut oleh
Kementerian terkait.
2. Capaian kinerja Tahun 2014 dari masing-masing Sasaran Stategis pada
umumnya telah tercapai dengan baik, dimana keberhasilan pencapaian
Sasaran Strtegis dimaksud diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja
Utama (IKU) sebagaimana yang telah ditetapkan pada BAB V. RPJMD Provinsi
Sumatera Utgara periode Tahun 2013-2018.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014
Halaman : 310
Laporan Kinerja (LK)
3. Capaian Kinerja Tahun 2014, telah diupayakan semaksimal mungkin dapat
terukur dan berorientasi kinerja, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa masih
ada Capaian Kinerja yang belum maksimal yang dikarenakan hal-hal yang bersifat
teknis khususnya berkenaan dengan kerangka pendanaan.
4. Sasaran Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk Terwujudnya Sistem
Kepemerintahan yang baik berlandaskan Hukum, dari 9 (sembilan) Indikator
Kinerja yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari Sasaran
Strategis pada umumnya telah menunjukkan kinerja yang maksimal atau pada
kategori SANGAT BAIK.
5. Sasaran Strategis lainya pada Kategori SANGAT BAIK, hal tersebut ditunjukkan
oleh pada Sasaran “Terwujudnya masyarakat Sumatera Utara yang cerdas,
sehat beriman, bermoral, beretika dan berbudaya”, yang merupakan Sasaran
ke-3 pada Tabel 5.1. Bab V RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018.
Dan disusul kemudian dengan Sasaran Strategis yang ke-5 dan 6.
Demikian Laporan Kinerja (LK) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2014 ini disajikan, semoga informasi kinerja yang disajikan dapat mencerminkan
kinerja yang sesungguhnya guna mewujudkan Visi dan Misi yang telah ditetapkan
pada RPJMD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018, melalui
Program/ kegiatan yang dilaksanakan selama kurun waktu Tahun Anggaran 2014.
Sekian dan terimakasih.