KONTRIBUSI HUTAN TANAMAN RAKYAT TERHADAPPENDAPATAN PETANI DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UNIT
XIV GEDONG WANI
(Skripsi)
Oleh
ANNIZA FARADHANA
UNIVERSITAS LAMPUNG2019
ABSTRAK
KONTRIBUSI HUTAN TANAMAN RAKYAT TERHADAPPENDAPATAN PETANI DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UNIT
XIV GEDONG WANI
Oleh
ANNIZA FARADHANA
Salah satu program pemerintah dalam mengatasi penyalahgunaan lahan hutan
adalah dengan memberikan Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) di KPH Unit XIV Gedong Wani Register 40
Lampung Selatan seluas 30.243 ha pada tahun 2017 dengan tujuan untuk
meningkatkan produktivitas lahan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui karakteristik petani, menganalisis kontribusi HTR terhadap
pendapatan petani dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap pendapatan petani. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
wawancara, dan studi literatur. Pengambilan sampel menggunakan proportional
simple random dengan jumlah responden sebanyak 90 petani. Data yang sudah
dikumpulkan dianalisis menggunakan rumus pendapatan dan menggunakan
analisis regresi linier untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa petani memiliki
karakteristik berupa umur dominan petani 48 tahun, tingkat pendidikan petani
Anniza Faradhanarata-rata Sekolah Dasar (SD), jumlah tanggungan rata-rata petani 3-4 orang,
pekerjaan sampingan petani yaitu buruh pabrik, tukang ojek serta warung dan luas
lahan petani rata-rata 1,5-2 ha. Perhitungan kontribusi HTR terhadap pendapatan
rata-rata Rp 8.036.507/KK/bulan atau sebesar 67,72%. Hasil ini menunjukan
bahwa kontribusi HTR terhadap pendapatan petani sangat besar dibandingakn
standar upah minimum Provinsi Lampung dan hasil perhitungan regresi linier
menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan HTR
adalah luas lahan, jumlah tanaman dan jumlah tenaga kerja.
Kata Kunci: Hutan Tanaman Rakyat, kontribusi, pendapatan.
ABSTRACT
CONTRIBUTION COMMUNITY PLANTATION FOREST ON FARMERSINCOME IN THE UNIT OF THE XIV FOREST MANAGEMENT
GEDONG WANI
By
ANNIZA FARADHANA
One of the government programs in overcoming forest land abuse was by granting
Timber Forest Product Utilization Permits in Community Plantation Forests
(TFPUP-CPF) in Unit XIV Gedong Wani Register 40 in South Lampung is
30,243 ha in 2017 with the aim of increasing land productivity. The purpose of
this study is to determine the characteristics of farmers, analyze the contribution
of CPF to farmers 'income and analyze what factors influence farmers' income.
Data collection uses observation, interview, and literature studies techniques.
Sampling using proportional simple random with the number of respondents as
many as 90 farmers. Data that has been collected is analyzed using income
formula and uses linear regression analysis to determine what factors influence
income. The results of this study indicate that farmers have the characteristics of
the average age of farmers 48 years, the education level of the average primary
school , the number of dependents on average farmers 3-4 people, side jobs
farmers namely factory workers, motorcycle drivers and stalls and farmers' land
Anniza Faradhanaarea of 1.5-2 ha on average. Calculation of the contribution of CPF to the average
income is IDR 8.036.507/KK /month or 66,72%. These results indicate that the
contribution of CPF to farmers' income is very large compared to the Lampung
Province minimum wage standard and the results of linear regression calculations
indicate that the variables that significantly influence CPF income are land area,
number of plants and number of workers.
Key words: Community Plantation Forests, Contribution, Income.
KONTRIBUSI HUTAN TANAMAN RAKYAT TERHADAP
PENDAPATAN PETANI DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UNIT
XIV GEDONG WANI
Oleh
ANNIZA FARADHANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA KEHUTANAN
Pada
Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 25
Januari 1996, sebagai anak kedua dari 4 bersaudara dari
bapak Ir.Widodo Trilaksono dan Ibu Sri Elyana. Penulis
menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di
SDN 3 Kemiling Permai pada tahun 2008, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMPN 14 Bandar Lampung pada tahun 2011 dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 10 Bandar Lampung pada tahun 2014.
Tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas
Pertanian (FP) Unila melalui jalur SNMPTN.
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktikum
Kewirausahaan Pertanian. Penulis juga aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa
Kehutanan (HIMASYLVA) FP Unila. Pada tahun 2017 penulis melaksanakan
Praktik Umum (PU) di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Banjarharjo
Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Balapulang Perum Perhutani Divisi
Regional Jawa Tengah. Penulis juga telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Labuhan Ratu 8, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung
Timur pada tahun 2018.
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul Kontribusi
Hutan Tanaman Rakyat Terhadap Pendapatan Petani di Kesatuan
Pengelolaan Hutan Unit XIV Gedong Wani adalah salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Kehutanan di Universitas Lampung. Penulis
menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
3. Ibu Susni Herwanti, S.Hut., M.Si., selaku pembimbing utama dan
pembimbing akademik atas kesediaan untuk memberikan bimbingan, saran
dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Dr. Hari Kaskoyo, S.Hut., M.P., selaku pembimbing kedua atas
kesediaan untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Rommy Qurniati, S.P., M.Si., selaku penguji utama atas saran-
saran yang telah diberikan dalam proses penyelesaian skripsi.
iii
ii
6. Bapak Ir. Guntur Harianto selaku kepala KPH Unit XIV Gedong Wani dan
ibu Sulastri, S.P selaku penyuluh wilayah KPH Unit XIV Gedong Wani yang
telah membantu dalam melakukan proses penelitian.
7. Seluruh Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
atas ilmu yang diberikan.
8. Kepada orang tua saya bapak Ir. Widodo Trilaksono dan ibu Sri Elyana yang
selalu mendukung saya selama ini, memberikan kasih sayang, semangat,
motivasi dan do’a.
9. Kepada kakak saya Ramon Fauzan dan adik–adik saya Bimo Wibowo,
Celeonita Widya Putri yang telah memberi motivasi, semangat dan do’a
dalam menyelesaikan skripsi.
11. Keluarga besar Angkatan 2014 (Lugosyl’14) atas kebersamaan, persaudaraan,
motivasi serta dukungan dalam proses penyelesaian skripsi.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dalam
menyelesaikan skripsi.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dalam bidang kehutanan.
Bandar Lampung, Januari 2019
Penulis
Anniza Faradhana
iii
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 11.1 Latar Belakang .................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 31.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 31.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 41.5 Kerangka Pemikiran.......................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 72.1 Pengertian Hutan Tanaman Rakyat ................................................. 72.2 Pendapatan Rumah Tangga Petani................................................... 82.3 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan ......................................... 10
III. METODE PENELITIAN ..................................................................... 123.1 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 123.2 Alat dan Objek Penelitian ................................................................ 133.3 Batas Penelitian................................................................................ 133.4 Jenis Data ......................................................................................... 143.5 Cara Pengumpulan Data .................................................................. 143.6 Metode Pengambilan Sampel .......................................................... 153.7 Analisis Data.................................................................................... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 194.1 Sejarah HTR dan Kondisi HTR ...................................................... 194.2 Karakteristik Petani HTR................................................................. 24
4.2.1 Umur petani HTR ................................................................. 244.2.2 Tingkat pendidikan petani HTR ........................................... 254.2.3 Jumlah tanggungan petani HTR ........................................... 264.2.4 Pekerjaan sampingan petani HTR ........................................ 274.2.5 Luas lahan petani HTR......................................................... 28
4.3 Kontribusi HTR Terhadap Pendapatan Petani ................................. 284.3.1 Pendapatan petani dari HTR................................................. 284.3.2 Pendapatan petani dari non HTR.......................................... 324.3.3 Kontribusi pendapatan petani ............................................... 34
iv
iv
Halaman4.4 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani HTR ..................... 35
4.4.1 Variabel yang berpengaruh nyata terhadap pendapatanpetani HTR ......................................................................... 36
4.4.2 Variabel yang tidak berpengaruh terhadap pendapatanpetani HTR ......................................................................... 38
V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 395.1 Simpulan ........................................................................................... 395.2 Saran ................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 41
LAMPIRAN .................................................................................................. 46Gambar 6-13................................................................................................... 46-49Tabel 10-13 .................................................................................................... 50-54SK IUPHHK Desa Budi Lestari..................................................................... 55-59SK IUPHHK Desa Sri Katon ......................................................................... 60-63
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman1. Diagram alir penelitian............................................................................ 6
2. Peta lokasi penelitian .............................................................................. 13
3. Pendapatan HTR/KK/tahun..................................................................... 29
4. Pendapatan Non HTR/KK/tahun............................................................. 33
5. Penggunaan lahan HTR............ .............................................................. 35
6. Komposisi tanaman yang didominasi tanaman karet.............................. 46
7. Kondisi tanaman karet. ........................................................................... 46
8. Komposisi tanaman yang didominasi tanaman jagung dan kelapa......... 47
9. Persiapan lahan padi. .............................................................................. 47
10. Pola tanam Agrosilvopastura. ................................................................. 48
11. Lokasi HTR............................................................................................. 48
12. Wawancara dengan salah satu petani HTR di Desa Budi Lestari........... 49
13. Wawancara dengan salah satu petani HTR di Desa Sri Katon............... 49
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman1. Jumlah responden masing-masing Kelompok HTR di Desa Budi
Lestari dan Srikaton.................................................................................. 16
2. Umur petani HTR...................................................................................... 25
3. Tingkat pendidikan petani HTR ................................................................ 26
4. Jumlah tanggungan petani HTR ................................................................ 27
5. Ada atau tidak pekerjaan sampingan......................................................... 27
6. Luas lahan petani HTR.............................................................................. 28
7. Kontribusi pendapatan seluruh petani HTR .............................................. 34
8. Hasil analisis regresi linier berganda........................................................ 36
9. Jumlah tiap jenis tanaman kehutanan.......................................... .............. 37
10. Hasil regresi linier model summary.......................................... ............... 50
11. Hasil regresi linier anova......................................................................... 50
12. Hasil regresi linier coefficients................................................................ 50
13. Pendapatan total petani HTR.................................................................... 51
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan secara lestari untuk
kesejahteraan rakyat, dengan cara tetap menjaga keberlangsungan fungsi dan
kemampuannya dalam melestarikan lingkungan (Jazuli, 2015). Bagi masyarakat
sekitar hutan selain memberi manfaat jasa lingkungan, hutan juga memberikan
manfaat berupa kayu yang bernilai ekonomis (Agustini dkk., 2017).
Ekosistem hutan mengalami peningkatan permasalahan yang disebabkan karena
rendahnya pendapatan masyarakat dari usaha hutan produksi (Andrasmoro dan
Nurekawati, 2017). Rendahnya pendapatan masyarakat melalui usaha kehutanan
berdampak terhadap tingginya kegiatan konversi lahan hutan menjadi usaha non
kehutanan (Alam, 2007). Wulandari (2010) menambahkan bahwa manusia
seringkali menjadi pangkal masalah degradasi lingkungan. Menurut Ilham dkk.
(2016) salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menjawab
kompleksitas permasalahan kehutanan adalah dengan memperbaiki pengelolaan
sumber daya hutan. Perbaikan pengelolaan hutan salah satunya dapat dilakukan
dengan melalui perhutanan sosial. Berdasarkan salah satu pengelolaan perhutanan
sosial yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
2P.83/MENLHK/SETJEN/-KUM.1/10/2016 tentang perhutanan sosial. Salah
satunya adalah Hutan Tanaman Rakyat.
Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan hutan produksi yang dibangun oleh
kelompok masyarakat bertujuan untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan
produksi dengan menerapkan sistem silvikultur dalam rangka menjamin
kelestarian sumber daya hutan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk berusaha di bidang hutan tanaman (Ferdian, 2017). Program HTR
bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, terutama kawasan hutan
terdegradasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan (Herawati,
2010; Sumanto, 2009). Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor P.
16/PSKL/SET/PSL.0/12/2016 dijelaskan pula bahwa pembangunan HTR
menggunakan komposisi tanaman kayu 70% dan tanaman tahunan 30% sehingga
sesuai dengan tujuan HTR yaitu agar tetap terjaga kelestarian kawasan hutan dan
terjamin kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Beberapa hasil penelitian
tentang kontribusi HTR menunjukkan hasil tinggi yang didominasi oleh kayu
seperti HTR di Kalimantan Utara kayu jabon (Antocepallus cadamba) dan HTR di
Kalimantan Barat kayu karet (Hevea brasiliensis) (Sarjono dkk., 2017; Miranda
dkk., 2015).
Salah satu HTR di Provinsi Lampung yang diharapkan mampu berkontribusi
terhadap pendapatan masyarakat yaitu KPH Unit XIV Gedong Wani Register 40
Lampung Selatan yang diberikan Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) pada tahun 2017 dengan luas 30.243 ha yang
disebar di 5 Desa yaitu Desa Budi Lestari, Desa Sinar Ogan, Desa Jati Baru,
3Desa Srikaton dan Desa Jati Indah di Register 40 Lampung Selatan (Novayanti
dkk., 2018). Pengembangan HTR di KPH Unit XIV Gedong Wani melibatkan 56
kelompok petani hutan (KPHP XIV Gedong Wani, 2015).
HTR di KPH Unit XIV Gedong Wani menerapkan pola tanam dengan sistem
agrosilvopastura yaitu kombinasi antara jenis tanaman pertanian, kehutanan dan
peternakan dengan didominasi tanaman pertanian. Pola tanam ini belum
mengarah kepada penerapan pola tanam HTR yang seharusnya. Hal ini
dikarenakan petani sudah lebih dahulu melakukan budidaya pertanian. Menurut
petani, sektor budidaya jenis tanaman pertanian lebih menguntungkan dari pada
jenis tanaman kehutanan dan petani mendapatkan keuntungan lebih cepat dari
budidaya tanaman pertanian. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan
dalam rangka mengetahui besarnya kontribusi HTR dengan pola agrosilvopastura
dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana karakteristik petani HTR?
2. Berapa besar kontribusi HTR terhadap pendapatan petani?
3. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani HTR?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi karakteristik petani HTR.
42. Menganalisis kontribusi HTR terhadap pendapatan petani yang mengelola
lahan di KPH Gedong Wani.
3. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani
HTR.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan informasi bagi para petani mengenai pendapatan yang diterima
dari pengelolaan HTR dan agar petani mengetahui apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan.
2. Sebagai pertimbangan bagi pengelola KPHP Gedong Wani untuk
pengembangan HTR;
3. Memberikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
tentang kontribusi pendapatan HTR terhadap pendapatan petani.
1.5 Kerangka Pemikiran
KPH Unit XIV Gedong Wani merupakan kesatuan pemangkuan hutan yang
berada di Lampung tepatnya di Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten
Lampung Timur sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.427/Menhut-II/2011 tanggal 27 Juli 2011 seluas ± 30.243 ha. KPH Unit XIV
Gedong Wani memiliki program HTR yang dikelola bersama masyarakat yang
bertujuan untuk melestarikan hutan dan mendapatkan keuntungan bagi pengelola
HTR (KPHP XIV Gedong Wani, 2015).
5Petani HTR di Desa Budi Lestari dan Desa Srikaton memiliki karakteristik yang
sama. Pendapatan petani didapatkan dari mengelola lahan HTR dan non HTR.
Pendapatan dihitung dari selisih total penerimaan petani dengan total biaya,
sedangkan untuk kontibusi HTR terhadap pendapatan total petani dihitung dengan
membandingkan pendapatan petani HTR dengan pendapatan total petani. Faktor-
faktor yang mempengaruhi pendapatan petani maka dapat dianalisis menggunakan
model regresi linier berganda yang meliputi jumlah tenaga kerja, luas lahan,
jumlah tanggungan keluarga, jenis tanaman dan perkerjaan sampingan.
Berdasarkan kerangka pemikiran diagram alir penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.
6
Gambar 1. Diagram alir penelitian.
Faktor yang mem-pengaruhipendapatan:1. Jumlah
tanggungan2. Perkerjaan non
HTR3. Luas lahan4. Jumlah
tanaman5. Jumlah tenaga
kerja
Sumber Pendapatan
Karakteristik Petani HTR
Total Pendapatan
Program HTR
Pendapatan dari HTR Pendapatan selain HTR
Kontribusi HTR
KPH Unit XIVGedong Wani
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hutan Tanaman Rakyat
Sejak tahun 2007 Kementerian Kehutanan mengeluarkan kebijakan pemanfaatan
hutan produksi berbasis masyarakat melalui Peraturan Menteri Kehutanan No. P.
23/Menhut-II/ 2007 tanggal 25 juni 2007 tentang tata cara permohonan ijin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman rakyat, yang kemudian
digantikan dengan Permenhut No. P. 55/Menhut-II/2011. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan kebijakan hak akses kepada
masyarakat untuk membangun hutan tanaman di kawasan negara (Sulastiyo dkk.,
2016). Kebijakan pembangunan hutan tanaman rakyat (HTR) memberi
kesempatan kepada masyarakat untuk mengelola hutan tanaman produksi
(Pulungan dkk., 2015).
Tujuan program HTR adalah meningkatkan produktivitas lahan, terutama di
kawasan hutan yang telah rusak sehingga memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Andrasmoro dan Nurekawati,
2017). Menurut Kaskoyo dkk. (2014) pelibatan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam pengelolaan hutan negara dapat meminimalkan konflik penggunaan lahan
hutan.
8Program HTR pada dasarnya bersifat multi-sektor, multi-pihak dan multi-strata
pemerintahan yang memiliki kerangka kelembagaan yang luas dan meliputi
berbagai bidang untuk memperkuat pengelolaan hutan sebagai upaya pemerintah
dalam menyeimbangkan kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya hutan (Ahmad
dkk., 2017).
Penanaman kembali kawasan hutan produksi oleh masyarakat merupakan budaya
baru dalam mengelola hutan yang melibatkan masyarakat secara langsung.
Mengelola hutan tanaman rakyat diperlukan dasar-dasar pertimbangan teknis,
manajemen, kelembagaan dan pembiayaan (Hakim, 2009). Herwanti (2015) juga
menyatakan bahwa tanaman kayu diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap kebutuhan bahan baku bagi masyarakat dan industri perkayuan.
Pembangunan HTR dalam jangka panjang secara konsisten, komprehensif,
koordinatif dan kredibel akan membentuk struktur baru perekonomian nasional
berdaya saing tinggi yang berbasiskan sumberdaya alam terbaharui, keunggulan
lokal dan tahan terhadap perubahan eksternal seperti krisis moneter atau ekonomi
(Abidin dkk., 2016).
2.2 Pendapatan Rumah Tangga Petani
Pendapatan adalah total pendapatan petani yang telah dikurangi dengan biaya
produksi dalam usaha, pendapatan total merupakan penjumlahan pendapatan dari
kebun, perikanan, peternakan dan pertanian (Olivi dkk., 2015). Menurut
Tiurmasari dkk. (2016), tingkat pendapatan responden tiap rumah tangga per
tahun adalah total pengeluaran rumah tangga petani, baik pendapatan untuk
9pangan maupun non pangan. Kontribusi pendapatan total rumah tangga
bergantung pada produktivitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan,
pendapatan rumah tangga banyak dipengaruhi dominasi sumber-sumber
pendapatan yaitu jenis pendapatan yang berasal dari luar sektor pertanian
umumnya tidak terkait dengan musim dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang
tahun (Sudirman, 2016).
Pendapatan rumah tangga adalah besarnya penerimaan yang diterima masyarakat
akibat kegiatan yang dilakukannya belum dikurangi besarnya biaya operasional
yang dikeluarkan dan pendapatan masyarakat ini dibedakan menjadi pendapatan
yang diperoleh dari kegiatannya di dalam kawasan hutan dan pendapatan lainnya
dari kegiatan di luar kawasan hutan (Aziz, 2014). Pendapatan dari kawasan hutan
adalah pendapatan yang diperoleh masyarakat dari dalam kawasan hutan, seperti
hasil hutan bukan kayu dan hasil hutan kayu (Senoaji, 2011).
Biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap
adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam satu proses produksi dan terus
dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya tetap
juga tidak bergantung pada besar kecilnya biaya produksi yang diperoleh. Biaya
tetap meliputi pajak lahan, penyusutan alat dan tenaga kerja dalam keluarga
(Logor dkk., 2015). Biaya variabel atau biaya tidak tetap merupakan biaya yang
berubah sesuai dengan besarnya produksi (Yulia dkk., 2015).
102.3 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
2.3.1 Jumlah tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan
karena menurut Ayu dkk. (2014), anggota keluarga yang dimiliki petani dapat
dimanfaatkan sebagai tenaga kerja, sehingga jumlah tanggungan keluarga dapat
meningkatkan hasil usaha tani. Nababan (2009), menyebutkan bahwa petani
memerlukan tenaga kerja seefesien mungkin untuk mengelola lahannya dan
kebanyakan petani menggunakan pekerja dikarenakan lahan tidak dapat dijangkau
oleh alat transportasi. Menurut Olivi dkk. (2015) salah satu faktor yang
mempengaruhi produksi adalah tenaga kerja. Oleh karena itu, penggunaan tenaga
kerja yang efisien akan membantu proses produksi sehingga semakin banyak
jumlah tenaga kerja yang digunakan maka pemanfaatan lahan juga akan semakin
baik.
2.3.2 Luas lahan
Luas lahan yang dikelola oleh masyarakat per gapoktan dapat mempengaruhi
pendapatan karena semakin luas lahan yang digarap semakin besar kemungkinan
untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan (Patty, 2010). Luas suatu lahan
sangat berpengaruh nyata terhadap pendapatan responden jika variabel lain tetap
maka luas lahan petani meningkat satu hektar dari nilai pendapatan rata-rata
petani akan bertambah besar (Olivi dkk., 2015). Phahlevi (2013), mengatakan
luas lahan pertanian akan mempengaruhi efisiensi skala. Penguasaan lahan yang
semakin luas akan memberikan keuntungan yang maksimal bagi masyarakat tani
hutan (Flamin, 2011).
112.3.3 Jumlah tanggungan keluarga
Jumlah tanggungan keluarga menunjukan jika variabel lain tetap jumlah
tanggungan keluarga responden bertambah satu jiwa, maka pendapatan responden
akan menurun dalam hal ini jumlah tanggungan keluarga dapat mengurangi
pendapatan dan meningkatkan biaya pengeluaran (Winarni dkk., 2016). Semakin
banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin banyak kebutuhan yang harus
dipenuhi termasuk keputusan untuk merubah kegiatan dalam usahanya.
Sebaliknya semakin kecil tanggungan keluarga semakin rendah pengeluaran atau
biaya sehingga makin banyak modal yang dapat dialokasikan dalam upaya
peningkatan usahanya (Mukhlisin dkk., 2016).
2.3.4 Jenis tanaman
Menurut Winarni dkk. (2016), pentingnya penekanan pemilihan jenis berdasarkan
pertimbangan teknis dan ekonomis dengan memperhitungkan keuntungan dan
kerugiannya karena faktor resiko selalu ada dalam setiap pemilihan jenis pohon
tertentu. Menurut Erwin dkk. (2017), masyarakat memiliki alasan mengapa
memilih jenis tanaman karena tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai tanaman
pelindung serta memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah pendapatan.
2.3.5 Pekerjaan sampingan
Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan selain pekerjaan utama. Pekerjaan
sampingan yang dilakukan petani merupakan pekerjaan sementara, dan mungkin
akan berubah lagi. Pekerjaan sampingan biasanya tidak memberikan pendapatan
yang tetap dan berkelanjutan (Diniyati dan Achmad, 2017).
12
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Budi Lestari dan Desa Sri Katon pada bulan
Agustus-September 2018. Lokasi ini dipilih karena HTR di KPH Unit XIV
Gedong Wani merupakan HTR percontohan di Provinsi Lampung dan kelompok
tani hutan yang ada di kedua desa tersebut adalah kelompok tani tertua
dibandingkan desa lainnya dan kelompok tani hutan di kedua desa ini aktif
berkegiatan, serta kedua kelompok tani ini memiliki karakteristik yang sama.
Keaktifan kelompok-kelompok ini dapat dilihat melalui kegiatan dan program
yang dilaksanakan secara rutin. Menariknya petani desa ini merasa bahwa
kelompok tani benar-benar dapat menjadi sarana pendorong peningkatan
perekonomian petani. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
13
Gambar 2. Peta lokasi penelitian.
3.2 Alat dan Objek Penelitian
Alat-alat yang digunakan adalah alat tulis, daftar pertanyaan (kuisioner), kamera
digital, laptop dan kalkulator. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah petani
HTR.
3.3 Batasan Penelitian
Batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kontribusi adalah sumbangan pendapatan dari hutan tanaman rakyat.
142. Pendapatan petani adalah total pendapatan petani yang telah dikurangi dengan
biaya produksi dalam usahatani selama satu tahun yang dinilai dalam satuan
mata uang rupiah.
3. Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi usahatani. Biaya produksi ini meliputi biaya variabel, alat
pertanian dan upah tenaga kerja.
3.4 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data primer yang meliputi nama
petani, jumlah tenaga kerja, luas lahan, tingkat pendidikan, umur, jumlah
tanggungan keluarga, jenis kelamin, jenis tanaman dan pendapatan yang meliputi
hasil penjualan keseluruhan, banyaknya modal serta pendapatan total rumah
tangga sedangkan data sekunder adalah data yang telah tersedia dalam bentuk
catatan tertulis. Data ini meliputi data jumlah penduduk, data luas lahan, data
pekerjaan dan studi literatur.
3.5 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi
pustaka. Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh data
primer. Teknik observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung oleh
peneliti untuk mengambil data-data berdasarkan kondisi tertentu sesuai dengan
maksud penelitian. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data
15sekunder dengan cara membaca dan mengutip teori-teori yang berasal dari buku,
jurnal dan tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.6 Metode Pengambilan Sampel
Populasi pada penelitian ini dilakukan pada petani HTR yang terbagi di Desa
Budi Lestari dan Desa Srikaton dengan jumlah total 843 petani dengan
menggunakan metode simple random sampling yaitu dimana semua individu
dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota
sampel. Batas error yang digunakan pada penelitian ini adalah 10% karena batas
error 10% dianggap sudah cukup mewakili dengan petani di lokasi penelitian.
Berdasarkan formula Slovin (Arikunto, 2011), maka didapatkan jumlah responden
pada penelitian ini yaitu.
= ( ) + 1Keterangan : n = Jumlah sampel petani HTR
N = Jumlah populasi petani HTRe = Batas error 10 %1 = Bilangan konstan
= 843843(10%) + 1= 8439,43= 89,39
n = 90 Responden
16Pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampling.
Proportional sampling adalah pengambilan sampel yang memperhatikan
pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam suatu populasi penelitian. Hal ini
dikarenakan Desa Budi Lestari dan Sri Katon memiliki jumlah sub populasi yang
tidak sama, sehingga untuk mendapatkan sampel digunakan rumus berikut (Noor,
2011).
ni= x n
Keterangan : n = Banyaknya sampelNi = Banyaknya sampel ke-iN = Banyaknya populasi orangNi = Banyaknya populasi ke-i
Jumlah responden atau petani pengelola HTR di Desa Budi Lestari dan Desa Sri
Katon dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah responden masing-masing kelompok HTR di Desa Budi Lestaridan Desa Sri Katon
Sumber: Data Primer (2018).
Desa Jumlah Anggota (orang) Jumlah Responden (orang)
Budi Lestari 410 44
Sri Katon 433 46
Jumlah 843 90
173.7 Analisis Data
1. Analisis Kontribusi HTR
Analisis pendapatan menggunakan rumus Soekartawi (1995) dengan rumus
sebagai berikut.
PHTR = TR – TC
Keterangan : PHTR = Total Pendapatan HTR (Rp/tahun)TR = Total Peneriman HTR (Rp/tahun)TC = Total Biaya (Rp/tahun).
Menurut Asysyifa (2013) untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pendapatan
suatu keluarga petani HTR digunakan rumus sebagai berikut.
Kr = PHTR× 100%PTot
Keterangan : Kr = Kontribusi dari HTR (Rp/tahun)PHTR = Pendapatan petani dari HTR (Rp/tahun)PTot = Pendapatan total petani (Rp/tahun).
2. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani HTR.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai pendapatan petani HTR dilakukan dengan
model regresi linier berganda. Analisis regresi linear berganda merupakan
pengembangan dari analisis regresi sederhana, yang memiliki kegunaan untuk
meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap satu
variabel terikat (Y) (Rusman, 2014).
Yi = a + b1X1+b2X2+…+bn Xn
Keterangan : Yi = Petani HTR ke-ia = Konstantab1,b2,..,bn = Koefisien regresiX1,X2,..,Xn = Variabel bebas
18Fungsi persamaan adalah sebagai sebagai berikut:
P.HTR = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + i
Keterangan: P.HTRi = Pendapatan HTR responden (Rp/tahun)a = KostantaX1 = Luas Lahan (ha)X2 = Jumlah Tenaga KerjaX3 = Perkerjaan SampinganX4 = Jumlah TanamanX5 = Jumlah tanggungan keluargai = Responden ke-i
Kemudian dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Uji F dipergunakan untuk melihat
pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas.
Sedangkan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas
secara sendiri-sendiri dipergunakan uji t. Jika nilai sig > 0,05 (nilai sig lebih besar
dari 0,05) maka Ho diterima dan jika nilai sig <0,05 (nilai sig lebih kecil dari
0,05) maka Ho ditolak.
39
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik petani HTR di Desa Budi Lestari dan Desa Sri Katon meliputi
umur petani rata-rata 48 tahun, tingkat pendidikan rata-rata Sekolah Dasar
(SD), jumlah tanggungan petani rata-rata 3-4 orang, pekerjaan sampingan dan
luas lahan petani rata-rata 1,5-2 ha.
2. Kontribusi HTR terhadap pendapatan petani di Desa Budi Lestari dan Desa
Sri Katon sebesar 67,72% atau Rp. 2.029.440.800/tahun.
3. Faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan yaitu luas lahan dan
jumlah tanaman sedangkan faktor yang tidak berpengaruh terhadap
pendapatan yaitu jumlah tanggungan, jumlah tenaga kerja dan jenis pekerjaan
lain.
5.2 Saran
Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Diperlukannya sosialisasi lebih lanjut kepada petani tentang fungsi utama
HTR yaitu meningkatkan hasil produksi hutan berupa kayu.
402. Sebaiknya penyuluh memberikan pendampingan intensif kepada petani
tentang jenis tanaman dan budidaya tanaman hutan..
3. Jenis tanaman sebaiknya didominasi 70% tanaman berkayu dan 30% tanaman
tahunan. Sebaiknya jenis tanaman yang dipilih bernilai komersial antaralain
mahoni dan akasia.
4. Kurangnya penyediaan bibit tanaman dan masih banyak anggota kelompok
belum mengerti cara pembuatan bibit tanaman hutan.
DAFTAR PUSTAKA
41
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, B., Diniyati, D., Fauziyah, E. dan Sulistyati, T. 2015. Analisis faktor-faktor penentu dalam peningkatan kondisi sosial ekonomi petani hutanrakyat di kabupaten ciamis. Jurnal Hutan Tanaman. 11(3):63-79.
Abidin, Z. 2016. Potensi pengembangan tanaman pangan pada kawasan hutantanaman rakyat. Jurnal Litbang Pertanian. 34(2):77-78.
Adalina, Y., Nurrochman, D.R., Darusman, D. dan Sundawati, L. 2015. Kondisisosial ekonomi masyarakat di sekitar taman nasional gunung halimun salak.Jurnal Hutan dan Konservasi Alam. 12(2):105-118.
Ahmad, M.F., Yusran, Y. dan Mas’ud, E.I. 2017. Penilaian aspek hukum tatakelola hutan tanaman rakyat di kabupaten barru. Jurnal Hutan danMasyarakat. 9(1):8-16.
Agustini, S., Dharmawan, A.H. dan Putri, E.I.K. 2017. Kontribusi hutan nagaripada struktur nafkah dan ekonomi pedesaan: studi kasus di padangpariaman. Sodality. 5(2):38-147.
Andrasmoro, D. dan Nurekawati, E.E. 2017. Analisis pengembangan kebijakanhutan tanaman rakyat (htr) terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakatdi kalimantan barat dan d.i. yogyakarta. Jurnal Swarnabhumi. 2(1):36-45.
Anisah. dan Hayati, M. 2017. Pengambilan keputusan petani untuk tetapberusaha tani cabe jamu di kevamatan bluto, kabupaten sumenep. Journalof Agribusiness and Rural Development Research. 3(2):112-118.
Alam, S. 2007. Hubungan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan konversihutan rakyat menjadi areal perladangan berpindah (studi kasus petani hutankemiri rakyat kabupaten maros). Jurnal Hutan dan Masyarakat. 2(3):280-290.
Arikunto, S. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Buku.Rineka Cipta. Jakarta. 370 hlm.
Asnawi, R. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padisawah inbrida dan hibrida di provinsi lampung. Jurnal Pertanian Terpadu.10(1):11-18.
42Asnawi, R. 2014. Peningkatan produktivitas dan pendapatan petani melalui
penerapan model pengelolaan tanaman terpadu padi sawah di kabupatenpesawaran, lampung. Jurnal Pertanian Terpadu. 14(1):44-52.
Asysyfa. 2011. Kontribusi sistem agroforestri tradisional dalam mendukungeksistensi sosial ekonomi rumah tangga (studi di desa dungai langsat,kabupaten banjar). Jurnal Hutan Tropis. 12(32):201-209.
Ayu, H.Y., Qurniati, R. dan Hilmanto, R. 2014. Analisis finansial dan komposisitanaman dalam rangka persiapan pengajuan izin hkm. Jurnal Sylva Lestari.3(1):34-38.
Aziz, F.M. 2014. Pengaruh Hutan Rakyat Sebagai Strategi Nafkah RumahTangga Petani di Desa Roeosari Kecamatan Sember Jambe KabupatenJember Jawa Timur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 71 hlm.
Azrai, M. 2013. Jagung hibrida genjah: prospek pengembangan menghadapiperubahan iklim. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 8(2):90-96.
Dewi, I.N., Awang, S.A., Andayani, W. dan Suryanto, P. 2018. Karakteristikpetani dan kontibusi hutan kemasyarakatan (hkm) terhadap pendapatanpetani di kulon progo. Jurnal Ilmu kehutanan. 12(20):86-98.
Diniyati, D. dan Achmad, B. 2017. Pengaruh curahan tenaga kerja terhadappendapatan petani hutan rakyat di kabupaten tasikmalaya, jawa barat.Jurnal Hutan Tropis. 5(3):274-285.
Erwin., Bintoro, A. dan Rusita. 2017. Keragaman vegetasi di blok pemanfaatanhutan pendidikan konservasi terpadu (hpkt) tahura wan abdul rachman,provinsi lampung. Jurnal Sylva Lestari. 5(3):1-11.
Ferdian, J.K. 2017. Model resolusi konflik kawasan register 45 mesuji lampungberbasis hutan tanaman rakyat. Jurnal Politika. 8(1):92-102.
Flamin, A. 2011. Analisis pengaruh hubungan faktor-faktor sosial ekonomi dihulu das poleang. AGRIPLUS. 21(2):130-135.
Gupito, R.W., Irham. dan Waluyati, L.R. 2014. Analisis faktor-faktor yangmempengaruhi pendapatan usahatani sorgum di kabupaten gunung kidul.Jurnal Agro Ekonomi. 24(1):66-75.
Hakim, I. 2009. Kajian kelembagaan dan kebijakan hutan tanaman rakyat:sebuah terobosan dalam menata kembali konsep pengelolaan hutan lestari.Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 6(1):27-41.
Herawati, T., Widjayanto, N., Suharudin. dan Eriyanto. 2010. Analisisresponden pemangku kepentingan di daerah terhadap kebijakan hutantanaman rakyat. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 7(1):13-25.
43Herwanti, S. 2015. Potensi kayu rakyat pada kebun campuran di desa pesawaran
indah kabupaten pesawaran. Jurnal Sylva Lestari. 3(1):113-120.
Hurlock. 1983. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan RentangKehidupan. Buku. Erlangga. Jakarta. 447hlm.
Ilham, P.Q., Purnomo, H. dan Nugroho, T. 2016. Analisis pemangkukepentingan dan jaringan sosial menuju pengelolaan multipihak dikabupaten solok, sumatra barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.21(2):144-149.
Jazuli, A. 2015. Dinamika hukum lingkungan hidup dan sumberdaya alam dalamrangka pembangunan berkelanjutan. Journal Rechts Vinding. 4(2):181-197.
Kakisna, O.S., Pattiselanno, A.E. dan Far-Far, R.A. 2013. Keterlekatan perilakuekonomi dalam hubungan sosial: kasus jaringan pemasaran sopi di negerimesa kecamatan teon nila serua (tns) kabupaten maluku tengah. JurnalAgrilan. 1(4):1-13.
Kaskoyo, H., Mohammed, A. dan Inoue, M. 2014. Present state of communityforestry (hutan kemasyarakatan /hkm) program in a protection forest and itschallenges: case study in lampung province, indonesia. Journal of ForestScience. 30(1):15-29.
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi XIV Gedong Wani. 2015. RencanaPengelolaan Hutan Jangka Panjang. Bandar Lampung. 48hlm.
Kholifah, U.N., Wulandari, C., Santoso, T. dan Kaskoyo, H. 2017. Kontribusiagroforestri terhadap pendapatan petani di kelurahan sumber agungkecamatan kemiling kota bandar lampung. Jurnal Sylva Lestari. 5(2):39-47.
Logor, C., Benu, N. dan Bujung, C.A.L.D. 2015. Kontribusi pendapatanusahatani padi sawah terhadap ekonomi keluarga di desa rasi satukecamatan ratahan. Jurnal Sariputra. 2(3):1-13.
Miranda, A., Lumangkun, A. dan Husnani, A. 2015. Analisa pendapatan petanikaret dari hutan tanaman rakyat di trans sp 1 desa pangmilang kecamatansingkawang selatan kota singkawang kalimantan barat. Jurnal HutanLestari. 3(4):517-525.
Mukhlisin, A., Kass, S. dan Baksh, R. 2016. Analisis kontribusi pendapatanusaha kopra terhadap kebutuhan hidup layak (khl) di desa polewalikecamatan bambalamoto kabupaten menuju utara provinsi sulawesi barat.Jurnal Agrotekbis. 4(3):303-309.
44Nababan, C. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Petani Jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo. Skripsi.Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara. 77 hlm.
Noor, J. 2011. Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan KaryaIlmiah. Buku. Kencana Media. Jakarta. 289hlm.
Novayanti, D., Banuwa, I.S., Safe’i, R., Wulandari, C. dan Febryano, I.G. 2018.Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalampembangunan hutan tanaman rakyat pada kph gedong wani. Jurnal Hutandan Masyarakat. 9(2):61-74.
Olivi, R., Qurniati, R. dan Firdasari. 2015. Kontribusi agroforestri terhadappendapatan petani di desa sukoharjo 1 kecamatan sukoharjo kabupatenpringsewu. Jurnal Sylva Lestari. 3(2):1-12.
Patty, Z. 2010. Kontribusi komoditi kopra terhadap pendapatan rumah tanggatani di kabupaten halmahera utara. Jurnal Agroforestri. 3(3):51-57.
Prasetyo, S.A., Romdhon. M.M. dan Badrudin, R. 2016. Kontribusi pendapatanusahatani padi sawah, itik petelur, dan ikan air tawar terhadap pendapatantotal usahatani di kabupaten lebong. Jurnal Agrisep. 16(1):91-100.
Phahlevi, R. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padisawah di kota padang panjang. JKEP. 1(2):1-22.
Pulungan, A.P., Bakri, S. dan Hilmanto, R. 2015. Telaah faktor sosial demografiterhadap kesetujuan masyarakat pada rencana pengembangan htr di kphgedong wani. Jurnal Sylva Lestari. 3(3):41-50.
Pusari, D. dan Haryanti, S. 2014. Pemanenan getah karet (hevea brasiliensismuell. arg) dan penentuan kadar karet kering (kkk) dengan variasitemperatur pengovenan di pt djambi waras jujuhan kabupaten bungo, jambi.Jurnal Anatomi dan Fisiologi. 22(2):64-74.
Rusman, T. 2014. Bahan Ajar : Statistika. Buku. Fkip Universitas Lampung.Bandar Lampung. 92 hlm.
Sarjono, A., Lahjie, A.M., Kristiningrum, R. dan Herdiyanto. 2017. Produksikayu bulat dan nilai harapan lahan jabon (anthocephalus cadamba) di ptintraca hutani lestari. Jurnal Hutan Tropis. 5(1):22-30.
Senoaji, C.G. 2011. Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan lindungbukit daun di Bengkulu. Jurnal Sosiohumaniora. 13(1):1-10.
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Buku. UI Press. Jakarta. 59 hlm.
45Sudirman. 2016. Kontribusi dan motivasi pekerja wanita dalam meningkatkan
ekonomi keluarga. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. 1(2):175-187.
Sulastiyo, D., Kartodihar, H. dan Soedomo, S. 2016. Efektivitas implementasikebijakan rehabilitasi dan reklamasi hutan. Jurnal Silvikultur Tropika.7(3):181-187.
Sumanto, S.E. 2009. Kebijakan pengembangan perhutanan sosial dalamperspektif resolusi konflik. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan. 6(1):13-25.
Susanti. dan Rauf, R.A. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhipendapatan usahatani jagung manis. Jurnal Agrotekbis. 1(5):500-508.
Susilowati, S.H. dan Maulana, M. 2012. Luas lahan usahatani dan kesejahteraanpetani. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 10(1):17-30.
Sutejo, P. 2014. Hubungan program pengelolaan hutan bersama masyarakatterhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Jurnal Ilmiah PendidikanGeografi. 2(1):39-48.
Syofiandi, R., Hilmanto, R. dan Herwanti, S. 2016. Analisis pendapatan dankesejahteraan petani agroforestri di kelurahan sumber agung kecamatankemiling kota bandar lampung. Jurnal Sylva Lestari. 4(2):7-26.
Tiurmasari, S., Hilmanto, R. dan Herwanti, S. 2016. Analisis vegetasi dantingkat kesejahteraan masyarakat pengelola agroforestri di desa sumberagung kecamatan kemiling kota bandar lampung. Jurnal Sylva Lestari.4(3):71-82.
Winarni, S., Yuwono, S.B. dan Herwanti, S. 2016. Struktur pendapatan, tingkatkesejahteraan dan faktor produksi agroforestri kopi pada kesatuanpengelolaan hutan lindung batutegi (studi di gabungan kelompok tani karyatani mandiri). Jurnal Sylva Lestari. 4(1):1-10.
Winata, A. dan Yuliana, E. 2012. Tingkat partisipasi petani hutan dalam programpengelolaan hutan bersama masyarakat (phbm) perhutani. MIMBAR.27(1):76-76.
Wulandari, C. 2010. Studi persepsi masyarakat tentang pengelolaan lanskapagroforestry di sekitar sub das way besai, provinsi lampung. Jurnal IlmuPertanaian Indonesia. 15(3):137-140.
Yulia, I., Sribudiani, E. dan Yoza, D. 2015. Analisis biaya produksi hasilkerajinan rotan pada industri usaha kecil dan menengah (ukm) di kecamatanrumbai, pekanbaru (studi kasus ud. dona rotan furniture). Jurnal JomFaperta. 2(2):1-11.