Download - Karya Sastra Melayu Lama
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
1/27
Karya Sastra Melayu Lama
Karya Sastra Melayu Lama
Sastra Melayu Lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang
tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra melayu lama masuk ke indonesia bersamaan
dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra melayu lama terlihat
pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di minye tujuh, aceh
Sastra Melayu Lama adalah termasuk bagian dari karya sastra indonesia yang
dihasilkan antara tahun 18! - 1"#$, yang berkembang dilingkungan masyarakat sumatera
seperti %langkat, tapanuli, minangkabau dan daerah sumatera lainnya%, orang tionghoa dan
masyarakat indo-eropa. &arya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 18! masih dalambentuk syair, hikayat dan terjemahan no'el barat,
(atatan tertulis pertama dalam bahasa Melayu &una berasal dari abad ke- Masehi,
dan tercantum pada beberapa prasasti peninggalan &erajaan Sri)ijaya di bagian selatan
Sumatera dan )angsa Syailendra di beberapa tempat di *a)a +engah. +ulisan ini
menggunakan aksara Palla)a.3 Selanjutnya, bukti-bukti tertulis bermunculan di berbagai
tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.
(iri-ciri sastra melayu lama yaitu
/nonim atau tidak ada nama pengarangnya
0stana sentris terikat pada kehidupan istana kerajaan2
+ema karangan bersiat antastis
&arangan berbentuk tradisional
Proses perkembangannya statis.
Penggolongan sastra melayu klasik
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Lama
1. 4urindam
4urindam ini diba)a oleh orang 5indu atau pengaruh sastra 5indu. 4urindam berasal
dari 6ahasa +amil 0ndia2 yaitu kirindamyang berarti mula-mula asal perumpamaan
4urindamadalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat
dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. 6aris pertama
berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan ja)abannya atau
akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. 4urindam berisi nasihat, petuah,
ajaran moral kebaikan dan budi pakerti .
http://id.wikipedia.org/wiki/Gurindamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam -
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
2/27
(iri-ciri 4urindam adalah sebagai berikut
Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik
6iasanya menggunakan pola rima sama atau lurus a 7 a2
mumnya setiap baris terdiri atas #-9 kata 8 7 1$ suku kata2
6aris pertama dan kedua biasanya membangun hubungan sebab akibat
mumnya mengandung petuah, nasihat, atau amsal ucapan yang mengandung kebenaran2
(ontoh 4urindam :ua 6elas &arya ;aja /li 5aji2
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang marifat.
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tengah-Nya tiada ia mengalah
Takutlah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudarat
Kurang berfikir, kurang siasat
Tinta dirimu kalah tersesat
ikir dulu sebelum berkata
Supaya terlelah selang sengketa
Kalau mulut ta!am dan kasar
Boleh ditimpa bahaya besar
"ika ilmu tiada sempurna
Tiada berapa dia berguna
$. 5ikayat
5ikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam 6ahasa Melayuyang berisikan
tentang kisah, cerita, dan dongeng. mumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun
kepahla)anan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukji
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
3/27
Mempergunakan banyak kata arkais klise2. Misalnya 5atta, Syahdan Sohibul dan lain-lain
=ama pengarang biasanya tidak disebutkan anonim2
+ema dominan dalam hikayat adalah petualangan. 6iasanya diakhir kisah, tokoh utamanya
berhasil menjadi raja atau orang yang mulia. >leh karena itu alurnya pun cenderung
monoton. Penokohan dalam hikayat bersiat hitam putih artinya tokoh yang baik biasanya
selalu baik dari a)al hingga akhir kisah ia pun dilengkapi dengan )ajah dan tubuh yang
sempurna begitu pula sebaliknya tokoh jahat )alaupun tidak semuanya ber)ajah buruk
(ontoh 5ikayat
:itulis oleh Herman RNberdasarkan tuturan lisan Halimah 8!-an2, seorang )arga jung
Pasir, &ecamatan &luet Selatan, /ceh Selatan.
#ada $aman dahulu kala, di sebuah kampung antah berantah, hidulah sepasang
suami istri. Mereka merupakan sebuah keluarga yang sangat miskin. %umahnya dari pelepah
daun rumbia yang didirikan seperti pagar sangkar puyuh. Atap rumah mereka dari daun
rumbia yang dianyam. Tidak ada lantai semen atau papan di rumah tersebut, ke&uali tanah
yang diratakan dan dipadatkan. 'i sana tikar anyaman daun pandan digelar untuk tempat
duduk dan istirahat keluarga tersebut. 'emikianlah miskinnya keluarga itu. %umah mereka
pun !auh dari pasar dan keramaian. Namun demikian, suami-istri yang usianya sudah
setengah abad itu sangat ra!in beribadah.
()striku,* kata sang suami suatu malam. (Sebenarnya apakah kesalahan kita
sehingga sudah di usia begini tua, kita belum !uga dianugerahkan seorang anak pun.
#adahal, aku tak pernah menyakiti orang, tak pernah berbuat !ahat kepada orang, tak
pernah men&uri +alaupun kita kadang tak ada beras untuk tanak.*
(ntahlah, suamiku. Kau kan tahu, aku !uga selalu beribadah dan memohon kepada
Tuhan agar nasib kita ini dapat berubah. "angankan harta, anak pun kita tak punya. Apa
Tuhan terlalu memben&i kita karena kita miskin* keluh sang istri pula. Matanya ber&ahaya
di ba+ah sinar lampu panyot tanda berusaha menahan tangis.
Malam itu, seusai taha!ud, suami-istri tersebut kembali berdoa kepada Tuhan.
Keduanya memohon agar dianugerahkan seorang anak. Tanpa sadar, mulut sang suamimengu&apkan sumpah, (Kalau aku diberi anak, sebesar &abe ra+it pun anak itu akan
kura+at dengan kasih sayang.* ntah sadar atau tidak pula, si istri pun mengamini doa
suaminya.
Beberapa minggu kemudian, si istri mulai merasakan sakit diperutnya. Keduanya tak
pernah &uriga kalau sakit yang dialami si istri adalah sakit orang mengandung. Tak ada &iri-
&iri kalau perut istri sedang mengandung. Si istri hanya merasa sakit dalam perut. Sesekali,
ia memang merasakan mual.
aktu terus ber!alan. Bulan berganti bulan, pada suatu subuh yang dingin, si istri
merasakan sakit dalam perutnya teramat sangat. Bukan main gelisahnya kedua suami-istri
tersebut. /endak pergi berobat, tak tahu harus pergi ke mana dan pakai apa. Tak adasepeserpun uang tersimpan. Namun, kegelisahan itu tiba-tiba berubah suka tatkala ternyata
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
4/27
istrinya melahirkan seorang anak. Senyum se!enak mengambang di +a!ah keduanya. Akan
tetapi, betapa terke!utnya suami-istri itu, ternyata tubuh anak yang baru sa!a lahir sangat
ke&il, sebesar &abe ra+it.
(Sudahlah istriku, betapa pun dan bagaimana pun keadaannya, anak ini adalah anak
kita. )ngatkah kau setahun lalu, saat kita berdoa bersama bah+a kita bersedia mera+at anak
kita kelak kalau memang Tuhan berkenan, +alaupun sebesar &abe ra+it* hibur sang suami.
Keduanya lalu tersenyum kembali dan menyadari sudah men!adi ibu dan ayah.
Singkat &erita, si anak pun dipelihara hingga besar. Anak itu perempuan. Kendati
sudah berumur rema!a, tubuh anak itu tetap ke&il, seperti &abe ra+it. 'emi kehidupan
keluarganya, sang ayah beker!a mengambil upah di pasar. )a membantu mengangkut
dagangan orang untuk mendapatkan sedikit bekal makanan yang akan mereka nikmati
bersama.
Sahdan, suatu ketika si ayah !atuh sakit, tak lama kemudian meninggal dunia.
Sedangkan si ibu, tubuhnya mulai lemas dimakan usia. Bertambahlah duka di keluarga itu
se!ak kehilangan sang ayah. Ker!a si ibu pun hanya menangis. Tak tahan melihat keadaan
orangtuanya, si anak yang diberi nama &abe ra+it karena tubuhnya memang ke&il seperti&abe, berkata pada ibunnya, ()bu aku akan ke pasar. Aku akan beker!a menggantikan ayah.*
("angan anakku, nanti kalau kau terpi!ak orang, bagaimana )bu tak mau ter!adi
apa-apa pada dirimu,* sahut ibunya.
(Sudahlah, )bu, yakinlah aku tak kan apa-apa. Aku pasti bisa. Aku kan sudah besar.*
(Anakku, kau satu-satunya harta yang tersisa di rumah ini. Kau satu-satunya milik
ibu sekarang. )bu tak mau kehilangan dirimu,* kata ibu lagi.
(Aku akan men&oba dahulu, Bu. 'engan doa ibu, yakinlah kalau aku tidak akan apa-
apa. Nanti, kalau memang aku tidak bisa beker!a, aku akan pulang. Tapi, i$inkan aku
men&obanya dahulu, )bu,* bu!uk &abe ra+it berusaha meyakinkan ibunya.
0abai ra+it terus mendesak ibunya agar dii$inkan beker!a ke pasar. Sahdan, sang ibu
pun akhirnya memberikan i$in kepada &abe ra+it. Maka pergilah &abe ra+it ke pasar tanpa
bekal apa pun.
Belum sampai ke pasar, di perempatan !alan, melintaslah seorang pedagang pisang.
%aga pisang pedagang itu nyaris sa!a menyentuh &abe ra+it. (Mug1 pisang, mug1 pisang,
hati-hati, !angan sampai raga pisangmu menghimpit tubuhku yang ke&il ini,* kata &abe
ra+it.
Spontan pedagang pisang menghentikan langkahnya. )a melihat ke belakang, lalu ke
samping, tapi tak dilihatnya seorang pun manusia.
(Mug1 pisang, mug1 pisang, hati-hati, !angan sampai raga pisangmu menghimpit
tubuhku yang ke&il ini.* Terdengar kembali suara serupa di telinga pedagang pisang. )a
kembali melihat ke belakang dan ke samping. Tapi, tetap tak ditemukannya sesosok manusia
pun. Sampai tiga kali ia mendengar suara dan kalimat yang sama, mug1 pisang merasa
ketakutan. Akhirnya, dia berlari meninggalkan pisang dagangannya. )a mengira ada
makhluk halus. #adahal, si &abe ra+it yang sedang bi&ara. Karena tubuhnya yang mungil,
pedagang pisang itu tidak melihat keberadaan &abe ra+it di sana.
Sepeninggalan mug1 pisang, pulanglah &abe ra+it memba+a pisang yang sudah
ditinggalkan mug1 itu. Sesampainya di rumah, si ibu heran melihat anaknya memba+a
pisang. ('arimana kau dapatkan pisang-pisang ini, %a+it* tanya si ibu.
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
5/27
0abe ra+it men&eritakan ke!adian di !alan sebelum ia sempat sampai ke pasar.
('aripada diambil orang atau dimakan kambing, aku ba+a pulang sa!a pisang-pisang ini,
Bu,* katanya.
Keesokan harinya, si &abe ra+it kembali minta i$n untuk ke pasar. Namun, di tengah
!alan, le+atlah pedagang beras dengan sepedanya. Ketika pedagang beras nyaris
mendahului si &abe ra+it, ia mendengar sebuah suara. (/ati-hati sedikit pedagang beras,
!angan sampai ban sepedamu menggilas tubuhku yang ke&il ini. )buku pasti menangis
nanti,* kata sara itu.
Berhentilah pedagang beras tersebut karena terke!ut. )a melihat ke sekeliling, tapi tak
didapatinya seorang manusia pun. Sementara suara itu kembali terdengar. Setelah
mendengar suara tersebut berulang-ulang, akhirnya pedagang beras lari pontang-panting
ketakutan. )a mengira ada makhluk halus yang sedang mengintainya. #adahal, itu suara
&abe ra+it yang tidak kelihatan karena tubuhnya yang teramat mungil.
Sepeninggalan pedagang beras, &abe ra+it pulang sambil memba+a sedikit beras
yang sudah ditinggalkan oleh pedagang tersebut. Sesampainya di rumah, si ibu kembali
bertanya. (Tadi, di !alan aku bertemu dengan pedagang beras, Bu. 'ia tiba-tibameninggalkan berasnya begitu sa!a. 'aripada diambil orang lain atau dimakan burung,
kuambi sedikit, kuba+a pulang untuk kita makan. Bukankah kita sudah tidak memiliki beras
lagi* !a+ab &abe ra+it.
Keesokan harinya, hal serupa kembali ter!adi. Ketika &abe ra+it hendak ke pasar, di
pertengahan !alan, ia bertemu dengan pedagang ikan. #edagang ikan itu !uga ketakutan saat
mendengar ada suara yang menyapanya. )a lari lintang pukang meninggalkan ikan-ikan
dagangannya. Maka pulanglah &abe ra+it sembari memba+a beberapa ikan semampu ia
papah. (Tadi pedagang ikan itu tiba-tiba lari meninggalkan ikan-ikannya. Kita kan sudah
lama tidak makan ikan. Aku ba+a pulang sa!a ikan-ikan ini sedikit daripada habis dimakan
ku&ing,* kata &abe ra+it kepada ibunya saa sang ibu bertanya darimana ia mendapatkanikan.
Begitulah hari-hari dilalui &abe ra+it. )a tidak pernah sampai ke pasar. Selalu sa!a,
di perempatan atau pertengahan !alan, dia berpapasan dengan para pedagang. /atta,
keluarga yang dulunya miskin dan !arang makan enak itu men!adi hidup berlimpah harta.
#edagang beras akan meninggalkan berasnya di !alan saat mendengar suara &abe ra+it.
#edagang pakaian meninggalkan pakaian dagangannya, pedagang emas pun pernah
melakukan hal itu. /eranlah orang-orang sekampung melihat si !anda miskin men!adi hidup
bergelimang harta.
2rang-orang kampung pun mulai &uriga. 'idatangilah rumah !anda miskin tersebut.
(Bagaimana mungkin kau tiba-tiba hidup men!adi kaya sedangkan kami semua tahu, kautidak memiliki siapa-siapa. Suami pun sudah meniggal,* kata kepala kampung.
Si !anda hanya diam. Kepala kampung mengulangi pertanyaanya lagi. Namun, di
!anda tetap bungkam. Karena kepala kampung dan orang-orang kampung di rumah itu
sudah mulai marah, terdengarlan suara dari balik pintu. (Tolong !angan ganggu ibuku.
Kalau kepala kampung mau marah, marahilah aku. Kalau kepala kampung mau memukul,
pukullah aku,* kata suara tersebut.
Kepala kampung dan orang-orang yang ada di rumah tersebut terke!ut mendengar
suara itu. Beberapa kali suara itu terdengar dari arah yang sama, dari belakang pintu. Salah
seorang penduduk melihat ke sebalik pintu. Namun, tak di!umpainya seorang pun di sana.
Sedangkan saat itu, suara yang sama kembali terdengar. (Kalau kalian mau marah,
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
6/27
marahilah aku. Kalau kalian mau memukul, pukullah aku,* kata suara itu yang tak lain dan
tak bukan adalah milik &abe ra+it.
Singkat &erita, ketahuan !uga bah+a suara itu dari seorang manusia yang sangat
ke&il, sebesar &abe. Suasana berubah men!adi tegang. Si !anda men!elaskan semuanya. )a
men&eritakan tentang sumpah yang pernah ia lafalkan dengan sang suami tentang keinginan
punya anak +alau sebesar &abe pun. Mahfumlah kepala kampung dan penduduk di sana.
Akhirnya, para penduduk sepakat membangun sebuah rumah lebih bagus untuk di !anda
bersama anaknya. /idup makmurlah keluarga &abe ra+it. )a tidak lagi harus pergi ke pasar
sehingga membuat orang-orang takut. Akan tetapi, setiap penduduk berkenan memberikan
keluarga &abe ra+it apa pun setiap hari. Ada yang memberikan beras, garam, pakaian, dan
sebagainya.
3. &armina
&arminaatau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris.
6aris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus a-
a2. 6iasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
(iri-ciri &armina
a. +erdiri dari dua baris
b. 6ersajak a-a
c. +erdiri dari 8-1$ suku kata
d. 6aris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi
(ontoh pantun karmina
Sudah gaharu &endana pula.Sudah tahu masih bertanya pula.
'ahulu parang sekarang besi.
'ahulu sayang sekarang ben&i.
'ahulu sedan sekarang mer&y.
'ahulu teman sekarang istri.
Ada tempayangede tutupnya.
Anak pera+an gede kentutnya.
)klan sembilang di balik batu.
Sudah dibilang !angan mengganggu. Sirsak sirsak nangka belanda.
#ikiran rusak digoda !anda.
0andi Mendut rusak !alannya.
2rang gendut banyak makannya.
Siti Bagendit !angan di&a&i.
Kakek genit digoda ban&i
#. Pantun
Pantun merupakan salah satu jenispuisilama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa =usantara. Pantun berasal dari katapatuntundalambahasa Minangkabauyang berarti
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karmina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Puisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minangkabauhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karmina&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Puisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Minangkabau -
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
7/27
%petuntun%. :alam bahasa *a)a, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda
dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa 6atak dikenal sebagai umpasa . La
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
8/27
Bukan lebah sembarang lebah
3ebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang !ari sepuluh
#ohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum !uga
Berumpun pusaka berupa adat
'aerah berluhak alam bera!a
Pantun /gama
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan 4ang sa
'aun terap di atas dulang
Anak udang mati dituba
'alam kitab ada terlarang
4ang haram !angan di&oba
Bunga kenanga di atas kubur
#u&uk sari pandan "a+a
Apa guna sombong dan takabur
%usak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Pantun 6udi
Bunga &ina di atas batu
'aunnya lepas kedalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
'iantara padi denganselasih
4ang mana satu tuan luruhkan
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
9/27
'iantara budi dengan kasih
4ang mana satu tuan turutkan
Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan su!inya
Apa guna beristeri &antik
Kalau tidak dengan budinya
Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala 'aik
"ahat berlaku lagi dikenang
)nikan pula budi yang baik
Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
/ilang bahasa karena emas
/ilang budi karena miskin
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
Biarlah orang bertanam musuh
Mari kita menanam budi
Ayam !antan si ayam !alak
"aguh siantan nama diberi
%e$eki tidak saya tolak
Musuh tidak saya &ari
"ikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-beradik
"ikalau kita bertanam budi
2rang yang !ahat men!adi baik
Kalau keladi sudah ditanam
"angan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
"angan lagi meminta balas
Pantun *enaka
Pantun *enaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar,
terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
10/27
keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka
diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. (ontoh
'i mana kuang hendak bertelur
'i atas lata dirongga batu
'i mana tuanhendak tidu
'i atas dada dirongga susu
lok ber!alan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
lok berbini orang tua
#erut kenyang a!aran dapat
Sakit kaki ditikam !eru!u
"eru!u ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Naik kebukitmembeli lada
3ada sebi!i dibelah tu!uh
Apanya sakit berbini !anda
Anak tiri boleh disuruh
2rang Sasak pergi ke Bali
Memba+a pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Terta+a si buta melihatnya
"alan-!alan ke ra+a-ra+a
"ika &apai duduk di pohon palm
5eli hati menahan ta+a
Melihat katak memakai helm
3imau purut di tepi ra+a
Buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab terta+a
Melihat ku&ing duduk berbedak
"angan suka makan mentimun
Karna banyak getahnya
/ai ka+an !angan melamun
Melamun itu tak ada gunanya
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
11/27
Pantun &epahla)anan
Pantun kepahla)anan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat
kepahla)anan. (ontoh
Adakah perisai bertali rambut
%ambut dipintal akan &emara
Adakah misai tahu takut
Kamipun muda lagi perkasa
/ang "ebat /ang Kesturi
Budak-budak ra!a Melaka
"ika hendak !angandi&uri
Mari kita bertentang mata
Kalau orang men!aring ungka
%ebung seiris akan pengukusnya
Kalau arang ter&orong kemuka
6!ung keris akan penghapusnya
%edup bintang haripun subuh
Subuh tiba bintang tak nampak
/idup pantang men&ari musuh
Musuh tiba pantang ditolak
sa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang !erami
sa hilang dua terbilang
Takkan Melayu hilang dibumi
Pantun &ias
Ayam sabung !angan dipaut
"ika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
'alam belanga bertemu !uga
Berburu kepadang datar
'apatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang a!ar
Bagaikan bunga kembangtak !adi
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
12/27
Anak Madras menggetah punai
#unai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
'itolak pasang balik kehulu
Kayu tempinis dari kuala
'iba+a orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama men!adi &uka
'isangka nenas di tengah padang
%upanya urat !a+i-!a+i
'isangka panas hingga petang
Kiranya hu!an tengah hari
Pantun =asihat
Kayu &endana di atas batu
Sudah diikat diba+a pulang
Adat dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pen&ungkil duri
#arang ditetak kebatang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang diker!a takkan sempurna
Bila tak penuh menaruh ilmu
#adang temu padang baiduri
Tempat ra!a membangun kota
Bi!ak bertemu dengan !auhari
Bagaikan &in&in dengan permata
Ngun Syah Betara Sakti
#anahnya bernama Nila 5andi
Bilanya emas banyak dipeti
Sembarang ker!a boleh men!adi
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
13/27
"alan-!alan ke kota Blitar
"angan lupa beli sukun
"ika kamu ingin pintar
Bela!arlah dengan tekun
Pantun Percintaan
0oba-&oba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
0oba-&oba bertanam sayang
Moga-moga men!adi &inta
3imau purut lebat dipangkal
Sayang selasih &ondong uratnya
Angin ribut dapat ditangkal
/ati yang kasih apa obatnya
)kan belanak hilir berenang
Burung dara membuat sarang
Makan tak enak tidur tak tenang
/anya teringat dinda seorang
Anak kera di atas bukit
'ipanah oleh )ndera Sakti
'ipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati
)kan sepat dimasak berlada
Kutunggu di gulai anak seberang
"ika tak dapat di masa muda
Kutunggu sampai beranak seorang
Kalau tuan pergi ke Tan!ung
Kirim saya sehelai ba!u
Kalau tuan men!adi burung
Sahaya men!adi ranting kayu.
Kalau tuan pergi ke Tan!ung
Belikan sahaya pisau lipat
Kalau tuan men!adi burung
Sahaya men!adi benang pengikat
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
14/27
Kalau tuan men&ari buah
Sahaya pun men&ari pandan
"ikalau tuan men!adi nya+a
Sahaya pun men!adi badan.
Pantun Peribahasa
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Ke hulu memotong pagar
"angan terpotong batang durian
0ari guru tempat bela!ar
"angan !adi sesal kemudian
Kerat kerat kayu diladang
/endak dibuat hulu &angkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul
/arapkan untung menggamit
Kain dibadan didedahkan
/arapkan guruh dilangit
Air tempayan di&urahkan
#ohon pepaya didalam semak
#ohon manggis sebasar lengan
Ka+an terta+a memang banyak
Ka+an menangis diharap !angan
Pantun Perpisahan
#u&uk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar !auh dinegeri satu
/ilang dimata dihati !angan
Bagaimana tidak dikenang
#u&uknya pauh selasih "ambi
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
15/27
Bagaimana tidak terkenang
'agang yang !auh kekasih hati
'uhai selasih !anganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun !angan
'uhai kekasih !anganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun !angan
Batang selasih mainan budak
Berdaun sehelai dimakan kuda
Ber&erai kasih bertalak tidak
Seribu tahun kembali !uga
Bunga 0ina bunga karangan
Tanamlah rapat tepi perigi
Adik dimana abang gerangan
Bilalah dapat bertemu lagi
Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Kalau ada umurku pan!ang
Bolehlah kita bertemu lagi
Pantun +eka-teki
Kalau tuan ba+a keladi
Ba+akan !uga si pu&uk rebung
Kalau tuan bi!ak bestari
Binatang apa tanduk dihidung
Beras ladang sulung tahun
Malam malam memasak nasi
'alam batang ada daun
'alam daun ada isi
Terendak bentan lalu dibeli
6ntuk pakaian saya turun kesa+ah
Kalaulah tuan bi!ak bestari
Apa binatang kepala diba+ah
Kalau tuan muda teruna
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
16/27
#akai seluar dengan gayanya
Kalau tuan bi!ak laksana
Bi!i diluar apa buahnya
Tugal padi !angan bertangguh
Kunyit kebun siapa galinya
Kalau tuan &erdik sungguh
3angit tergantung mana talinya
@. Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu&lasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan
yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. 6iasanya ditulis empat baris
memakai bentuk pantun atau syair, kadang-kadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis
lebih dari empat baris. &ata %seloka% diambil daribahasa Sanskerta,sloka.
(ontoh seloka # baris
Sudah bertemu kasih sayang
'uduk terkurung malam siang
/ingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis bergun&ang
(ontoh seloka lebih dari # baris
Baik budi emak si %andang'agang lalu ditanakkan
Tiada berkayu rumah diruntuhkan
Anak pulang kelaparan
Anak dipangku diletakkan
Kera dihutan disusui
9. Syair
Syair berasal dari Persia sekarang 0ran2 dan telah diba)a masuk ke =usantara
bersama-sama dengan kedatangan 0slam. &ata syair berasal dari bahasa /rab syuAur yang
berarti perasaan. &ata syuAur berkembang menjadi kata syiAru yang berarti puisi dalam
pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara
umum. /kan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan
modiikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama
sajak. 6iasanya terdiri dari # baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti
atau maksud penyair pada pantun, $ baris terakhir yang mengandung maksud2.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Slokahttp://id.wikipedia.org/wiki/Syairhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Sanskertahttp://id.wikipedia.org/wiki/Slokahttp://id.wikipedia.org/wiki/Syair -
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
17/27
(ontoh
Syair =asihat kepada /nak ;aja /li 5aji2
'engarkan tuan ayahanda berperi,
Kepada anakanda muda bestari,
"ika benar kepada diri,
Masihat keba!ikan ayahanda beri.
Ayuhai anakanda muda rema!a,
"ika anakanda menger!akan ra!a,
/ati yang betul hendaklah disaha!a,
Serta ra!in pada beker!a.
Menger!akan gubernemen !anganlah malas,
7ahir dan batin !anganlah &ulas,
"ernihkan hati hendaklah ikhlas,
Seperti air di dalam gelas.
"ika anakanda men!adi besar,
Tutur dan kata !anganlah kasar,
"anganlah seperti orang sasar,
Banyaklah orang menaruh gusar.
Tutur yang manis anakanda tuturkan,
#erangai yang lembut anakanda lakukan,
/ati yang sabar anakanda tetapkan,
Kemaluan orang anakanda fikirkan.
Kesukaan orang anakanda &ari,
Supaya hatinya !angan lari,Masyurlah anakanda dalam negeri,
Sebab kelakuan bi!ak bestari.
Nasehat ayahanda anakanda fikirkan,
Keliru syaitan anakanda !agakan,
2rang berakal anakanda hampirkan,
2rang !ahat anakanda !auhkan.
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
18/27
Setelah orang besar fikir yang karu,
Tidak mengikut penga!aran guru,
Tutur dan kata haru-biru,
Kelakuan seperti an!ing pemburu.
Tingkah dan laku tidak kelulu,
#erkataan kasar keluar selalu,
Tidak memikirkan orang empunya malu,
Ben&ilah orang hilir dan hulu.
)tulah orang akalnya kurang,
Menyangka diri pandai seorang,
Takbur tidak membilan orang,
'engan manusia selalu berperang.
Anakanda !auhkan kelakukan ini,
Sebab keben&ian Tuhan %ahmani,
"i+a diba+a ke sana sini,
Tiada laku suatu de+ani.
Setengah yang kurang akal dan bahasa,
Sangatlah gopoh hendak ber!asa,
Syarak dan adat kurang periksa,
Seperti harimau menge!ar rusa.
Ke sana ke mari langgar dan rampuh,
Apa yang terkena habislah roboh,
Apa yang ber!umpa lantas dipelupuh,
)nilah perbuatan sangat &eroboh.
#atut !uga men&ari !asa,
Kepada ra!a yang itu masa,
Tetapi dengan budi dan bahasa,
Supaya negeri ramai temasya.
Apabila perintah lemah dan lembut,
Semua orang suka mengikut,
Serta dengan malu dan takut,
Apa-apa kehendak tidak tersangkut.
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
19/27
"ika mamerintah dengan &emeti,
'itambah dengan perkataan mesti,
2rang menerimanya sakit hati,
Barangkali datang fikir hendak mati.
)nilah nasehat ayahanda tuan,
Kepada anakanda muda bangsa+an,
Nafsu yang !ahat anakanda la+an,
Supaya kita !angan terta+an.
/abislah nasehat habislah kalam,
Ayahanda memberi tabik dan salam,
Kepada 2rang Masihi dan )slam,
Mana-mana yang ada beker!a di dalam.
Syair Perahu 5am
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
20/27
Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal !antanlah taksir,
nis&aya sempurna !alan yang kabir.
#erteguh !ua alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah di sana ikan dan hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.
Muaranya dalam, ikanpun banyak,
di sanalah perahu karam dan rusak,
karangnya ta!am seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak.
Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya ren&am ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak memba+a ke tengah sa+ang.
Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
!ikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah !alan terlalu ba8id.
Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat dengan tali sauh,
anginnya keras ombaknya &abuh,
pulaunya !auh tempat berlabuh.
3engkapkan pendarat dan tali sauh,
derasmu banyak bertemu musuh,
selebu ren&am ombaknya &abuh,
3a ilaha illallahu akan tali yang teguh.
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
21/27
Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yang ren&am itu
pedoman betuli perahumu la!u,
selamat engkau ke pulau itu.
3a ilaha illallahu !ua yang engkau ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi !angan terke!ut.
3aut Silan terlalu dalam,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang mendapat permata nilam.
3aut Silan +ahid al kahhar,
riaknya ren&am ombaknya besar,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi !angan berkisar.
)tulah laut yang maha indah,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan !uadah
selamatlah engkau sempurna musyahadah.
Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan dan ribut terlalu 8a$amah,
perbetuli pedoman !angan berubah.
3aut Kul$um terlalu dalam,
ombaknya muhit pada sekalian alam
banyaklah di sana rusak dan karam,
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
22/27
perbaiki na8am, siang dan malam.
)ngati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya ren&am,
ingati perahu !angan tenggelam.
"ikalau engkau ingati sungguh,
angin yang keras men!adi teduh
tambahan selalu tetap yang &abuh
selamat engkau ke pulau itu berlabuh.
Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
bela!ar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.
u!ud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan 9dayungnya:
iman Allah nama kemudinya,
;yakin akan Allah; nama pa+angnya.
;Taharat dan istin!a8; nama lantainya,
;kufur dan masiat; air ruangnya,
ta+akkul akan Allah !urubatunya
tauhid itu akan sauhnya.
Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
;Allahu Akbar; nama anginnya,
subhan Allah akan la!unya.
;allahu a8lam; nama rantaunya,
;iradat Allah; nama bandarnya,
-
7/25/2019 Karya Sastra Melayu Lama
23/27
;kudrat Allah; nama labuhannya,
;surga !annat an naim nama negerinya.
Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia !anganlah tam8ah,
di dalam kubur berkhal+at sudah.
Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa la+an bertutur
di balik papan badan terhan&ur.
'i dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat !ua tempatmu pulang,
!anganlah disusahi emas dan uang,
itulah memba+a badan terbuang.
Tuntuti ilmu !angan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar +a Nakir ke sana datang,
menanyakan !ikalau ada engkau sembahyang.
Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan a$ab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
Munkar +a Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu pan!ang,
&abuknya banyak tiada terbilang.
Kenali dirimu, hai anak dagang