Inspirasi Menghafal Al-Qur'an & Kumpulan Kisah Ajaib para penghafal Quran
PENGANTAR
Sungguh beruntung bagi setiap penghafal Alquran, pasalnya mereka (hafidz/hafidzah) sudah dijanjikan oleh Allah berupa ganjaran pahala serta kedudukannya di akherat. Apa saja 6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz? Inilah yang tertulis dalam quran dan hadits berkenaan dengan 6 Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz. Para hafidz disejajarkan dengan para nabi (sederajat), hanya saja para hafidz ini tidak mendapatkan atau dititipkan wahyu. Rasulullah Saw., bersabda, Barangsiapa yang membaca (menghafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian hanya saja tidak ada wahyu baginya (penghafal). Tidak pantas bagi penghafal Alquran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah. (HR. Hakim). Pada zaman Rasulullah Saw, takjarang para hafidz diutamakan kedudukannya oleh Beliau, salah satunya dalam memimpin delegasi. Mekanismenya, Rasulullah Saw. akan menguji dan bertanya seputar hafalan, selanjutnya Rasulullah akan memilih para calon pegawai dengan berdasarkan pada yang paling banyak hafalannya. Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia..." Kemudian Anas berkata lagi, Siapakah mereka itu wahai Rasulullah? Baginda manjawab, yaitu ahli Qu'ran (orang yang membaca atau menghafal Qur'an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah. (HR. Ahmad). Sebab menghapal quran merupakan tanda orang yang diberi anugerah berupa ilmu. Sesuai dengan firman serta Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz - seperti yang termaktub dalam surat Al-Ankabut ayat 49. Sesungguhnya, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim. (QS Al-Ankabut : 49). Menjadi penghafal quran tentunya sangat bermanfaat, orang iman lain akan menghormati kepada penghadal quran. Karena dengan menghormati para penghafal alquran, orang tersebut berarti telah mengagungkan Allah Swt. Hal ini sesuai dengan yang terdapat di dalam hadits. Rasulullah bersabda Di antara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Alquran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil. (HR. Abu Daud). Penghafal quran senantiasa akan menjadi imam dalam melaksanakan shalat berjamaah. Sebab yang bisa menjadi imam shalat adalah mereka yang paling banyak hafalannya. Seperti yang terdapat di dalam hadits. Rasulullah Saw., bersabda: Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya. (HR. Muslim).
Serta bagi para penghafal quran akan mendapatkan beberapa keutamaan.
1. Allah akan memberikan kepada hafidz di akherat; mahkota kehormatan. Sesuai dengan yang terdapat di dalah sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Baginda bersabda, orang yang hafal Alquran kelak akan datang dan Alquran akan berkata: Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.Maka orang tersebut diberi mahkota kehormatan. Alquran berkata lagi: Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya. Kemudian orang itu diberi pakaian kehormatannya. Alquran berkata lagi: Wahai Tuhan, ridhailah dia. Maka kepadanya dikatakan, Baca dan naiklah. Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan. (HR. At Tirmidzi).
2. Akan dikumpulan bersama malaikat yang mulia lagi taat. Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat. (Muttafaqun alaih).
3. Para hafidz pun akan ditinggikan derajatnya saat berada disurga. Betapa baiknya manfaat Al- Qur'an untuk para penghapalnya. Sesuai dengan sebuah hadits yang bunyinya, dari Abdillah bin Amri bin Ash dari nabi Saw. Beliau bersabda, Akan dikatakan kepada shahib quran, Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca. (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
4. Para hafidz quran akan mendapatkan pertolongan (syafaat), hadits-nya, dari Abi Umamah ra, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal). (HR. Muslim).
5. Taksaja bagi paa hafidz itu sendiri, orangtua para penghafal alquran pun akan mendapatkan pertolongan. Dalam hadits disebutkan, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran. (HR. Al Hakim).
6. Menghafal Alquran berfaedah bagi setiap penghafal dalam urusan perniagaan mereka. Dalam Alquran dijelaskan, Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS Faathir : 29-30).
Itulah penjelasan dalam quran dan hadits tentang 6 Janji Allah Swt. Bagi Para
Hafidz. para penjaga Al-Quran sebagaimana firman Allah:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan seseungguhnya Kami benar-benar memeliharanya [QS Al-Hijr: 9]
Mereka dan kita, sama-sama memiliki jumlah waktu 24 jam setiap harinya. Pembedanya yakni sikap kecintaannya pada Al-Quran, sehingga mereka optimalkan waktu dan potensi untuk mencapai cita-cita menjadi Hafidzul Quran. Kunci keberhasilan mereka salah satunya terletak pada peran keluarga.bagi anak anak Ayah dan ibu sebagai selayaknya orangtua menjadi pelopor keteladanan. Mereka memiliki peranan besar menjadi motivator anak untuk menghafal Al-Quran. Dukungan kedua orang tua lah yang menjadi pondasi terkuat mereka untuk tetap bersemangat menghafal dan mewujudkan cita-cita menjadi Hafidzul Quran, bagian dari generasi pewaris Quran yaitu orang-orang yang menjaga orisinalitas Quran.
Perlu perjuangan yang sungguh sungguh untuk menghafal sebanyak 6236 ayat, 540 paragraf dalam 114 surah Al-Quran. Sehingga menjadi penghafal Al-Quran masih menjadi hal yang berat bagi sebagian masyarakat. Namun, Allah Subhanahu Wa Taala telah menunjukkan pada kita sebaliknya, bahwa faktanya betapa banyak anak-anak di dunia ini yang menorehkan prestasi gemilang sebagai penghafal Al-Quran di usia belia. Sesuai dengan firman-Nya:
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? [QS Al-Qamar: 17]
Empat kali ayat tersebut diulang pada surah Al-Qamar. Pengulangan ayat ini merupakan penekanan akan janji Allah Subhanahu Wa Taala bahwa Al-Quran telah dimudahkan bagi hamba-Nya untuk dipelajari. Pilihannya adalah, maukah kita mempelajarinya atau tidak.
Semoga Allah Subhanahu Wa Taala menambahkan ilmu dan semangat dalam diri kita dan anak cucu kita untuk menjadi pribadi yang cerdas intelektual, peduli sosial, dan penghafal Al-Quran. aamiin.
Keutamaan Menghafal Al Quran
Keutamaan menghafal al quran. KEUTAMAAN PENGHAFAL AL-QURAN
(HAFIDZ/AH)
Allah telah menjanjikan kelebihan & keutamaan kepada mereka yang menghafal al Quran,
antara lain :
1. MEREKA ADALAH KELUARGA ALLAH SWT.
Sabda Rasulullah s.a.w:
Dari Anas ra. Ia berkata bahawa Rasulullah S.A.W bersabda, Sesungguhnya Allah itu
mempunyai keluarga yang terdiri dari manusia. Kemudian Anas bertanya: Siapakah
mereka itu wahai Rasulullah. Baginda menjawab: Iaitu ahli Quran (orang yang membaca
atau menghafal Al- Quran dan mengamalkan isinya).Mereka adalah keluarga Allah dan
orang-orang yang istimewa bagi Allah.
2. DI TEMPATKAN SYURGA YANG PALING TINGGI
Sabda rasulullah s.a.w:
Dari Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari nabi s.a.w, baginda bersabda; Diakhirat nanti
para ahli Al Quran di perintahkan, Bacalah dan naiklah kesyurga. Dan bacalah Al Quran
dengan tartil seperti engkau membacanya dengan tartil pada waktu di dunia. Tempat tinggal
mu di syurga berdasarkan ayat paling akhir yang engkau baca.
3. AHLI AL QURAN ADALAH ORANG YANG ARIF DI SYURGA
Sabda rasulullah s.a.w Dari Anas ra. Bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda; Para
pembaca Al Quran itu adalah orang-orang yang arif di antara penghuni syurga,
4. MENGHORMATI ORANG YANG MENGHAFAL AL QURAN SEPERTI
MENGAGUNGKAN ALLAH SWT.
Sabda rasulullah s..a.w Dari Abu Musa Al Asya ari ra.ia berkata bahawasanya Rasulullah
s.a.w. bersabda: Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati Orang Islam
yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal Al-Quran yang tidak berlebih-lebihan
dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al-Quran tidak di amalkan, serta
menghormati kepada penguasa yang adil.
5. HATI PENGHAFAL AL-QURAN TIDAK DISIKSA
Sabda rasulullah s.a.w.
Dari Abdullah Bin Mas ud ra. Dari nabi s.a.w. baginda bersabda: bacalah Al Quran kerana
Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal al-quran.
Sesungguhanya Al -Quran ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkanya ia akan
aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Quran maka hendaklah ia bergembira.
6. MEREKA LEBIH BERHAK MENJADI IMAM DALAM SOLAT
Sabda rasulullah s.a.w. :
Dari Ibnu Mas ud ra. Dari Rasulullah s.a.w. beliau bersabda; yang menjadi imam dalam
solat suatu kaum hendaknya yang paling pandai membaca Al Quran.
7. DISAYANGI RASULULLAH S.A.W
Sabda rasulullah s.a.w.:
Dari Jabir Bin Abdullah ra. Bahawa nabi s.a.w menyatukan dua orang dari orang-orang yang
gugur dalam perang uhud dalam satu liang lahad.
Kemudian nabi s.a.w. bertanya, dari mereka berdua siapakah paling banyak hafal Al
Quran? apabila ada orang yang dapat menunjukkan kepada salah satunya, maka nabi s.a.w
memasukkan mayat itu terlebih dahulu ke liang lahad.
8. DAPAT MEMBERIKAN SYAFAAT KEPADA KELUARGA
Sabda rasulullah s.a.w.:
Dari Ali Bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah ia berkata, Barangsiapamembaca Al Quran
dan menghafalnya, maka Allah akan memasukkannya kedalam syurga dan memberikannya
hak syafaat untuk sepuluh anggota keluarganya di mana mereka semuanya telah di tetapkan
untuk masuk neraka.
9. PENGHAFAL AL QURAN AKAN MEMAKAI MAHKOTA KEHORMATAN
Sabda rasulullah s.a.w.:
Dari Abu Hurairah ra.dari nabi s.a.w. baginda bersabda: orang yang hafal Al Quran nanti
pada hari kiamatnanti akan datang dan Al Quran akan berkata; Wahai Tuhan ,pakaikanlah
dia dengan pakaian yang baik lagi baru. Maka orang tersebut di berikan mahkota
kehormatan. Al Quran berkata lagi:
Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya. Maka orang itu di beri pakaian kehormatannya. Al
Quran lalu berkata lagi, Wahai Tuhan, redailah dia. Maka kepadanya di katakan; Bacalah
dan naiklah. Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan.
10. HAFAL AL QURAN MERUPAKAN BEKAL YANG PALING BAIK.
Sabda rasulullah s.a.w.:
Dari jabir bin nufair, katanya rasulullah s.a.w. bersabda; Sesungguhnya kamu tidak akan
kembali menghadap Allah dengan membawa sesuatu yang paling baik daripada sesuatu yang
berasal dari-Nya yaitu Al Quran.
11. ORANG TUA MEMPEROLEHI PAHALA KHUSUS JIKA ANAKNYA PENGHAFAL
AL QURAN.
Sabda rasulullah s.a.w.:
Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah s..a.w
bersabda: Pada hari kiamat nanti, Al Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal
itu keluar dari kuburnya. Al Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada
penghafalnya: Apakah anda mengenalku?.
Nasihat Bagi Hafidz dan Hafidzah Al-Quran Pertanyaan : Perkara apakah yang pertama kali yang harus dilakukan orang yang ingin menghafal Al Quran? Jawaban : Merupakan satu keharusan bagi seseorang yang beramal dengan suatu amalan adalah menghikhlaskan amalan itu karena Allah subhanahu wa taaala berfirman :
Padahal mereka tidak diperintah melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya mengikhlaskan amalan itu karena-Nya. (Qs. Al Bayinah : 5)
Kemudian bersungguh sungguh untuk meluruskan niat dan tujuannya, karena amalan tanpa ikhlas tidak akan diterima disisi Allah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah Subhanhu Wa Ta'ala tidak akan menerima amalan kecuali ikhlas dan mengharap Wajah Allah (Diriwayatkan An Nasaai dan Al Hafidz Ibnu Hajar berkata sanadnya bagus) Menghafal kitabullah termasuk amalan dan ibadah yang paling tinggi dan paling utama maka harus ikhlas karena wajah Allah dan mengharapkan negeri akhirat, bukan karena ingin pujian manusia, pamer dan ingin terkenal. Sesungguhnya barang siapa yang tidak ikhlas karena Allah maka dia berdosa dan berhak mendapatkan hukuman, sebagaimana terdapat (dalam riwayat) tentang orang yang pertama kali dinyalakan api neraka untuknya yaitu orang yang menghafal AlQuran agar dikatakan sebagai Qori Dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
, Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman: Aku paling tidak butuh pada sekutu maka barangsiapa mengerjakan amalan dalam keadaan menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, Aku tinggalkan dia dan sekutunya. (HR Bukhari dan Muslim) Dan hendaklah seorang muslim bersemangat untuk menjad ahli Al Quran. Mereka itulah Ahlullah dan orang orang yang istimewa-Nya. Dan hendaklah mereka menjadi sebaik-baik manusia, dimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memuji mereka sebagaimana dalam hadits yang shahih, beliau bersabda:
Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari AlQur;a dan mengajarkanny. (HR Bukhari) Pertanyaan : Berapa lamakah seorang pelajar menghabiskan waktu untuk menghafal Kitabullah? Jawaban : Seorang pelajar dalam menghafal AlQuran membutuhkan waktu yang berbeda beda, sesuai dengan perbedaan kecerdasan dan kemampuan pelajar tersebut. Pelajar yang cerdas mampu menghafal Al-Quran Al-Kariim selama tidak kurang 4 bulan dengan syarat pelajar tersebut memusatkan dan mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya untuk menghafal Kitabullah dengan sungguh sungguh.
Adapun untuk pelajar yang tingkat kecerdasannya sedang, membutuhkan waktu 1 tahun untuk menghafal Al Quran. Sedangkan pelajar yang lemah tingkat kecerdasannya membutuhkan waktu sesuai tingkat kesungguhan dan kemampuannya. Dan tidak ada batasan waktu tertentu. Pertanyaan : Apakah memahami makna dan kata kata merupakan syarat bagi orang yang membaca Al Quran? Jawaban: Tidak diragukan lagi bahwa merenung dan memahami makna makna Al Quran merupakan tingkatan yang paling tinggi dan hal inilah yang diinginkan dan dituntut. Akan tetapi orang yang membaca Kitabullah (dengan) tidak mengetahui artinya bukan berarti (kemudian) dia meninggalkan bacaan AlQuran dan hafalannya. Maka membaca Al Quran itu ibadah, terlepas dari tadabbur (merenungkan maknanya). Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman:
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata (Ali Imran : 164) Di dalam ayat ini diketahui bahwa berbeda antara membaca dan mempelajari maknanya. Firman Allahyang membacakan kepada mereka ayat ayat Allah dan Firman-Nya : dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Sebagaimana yang telah maruf bahwa bacaan satu huruf dari Kitabullah merupakan satu kebaikan. Dan diantara huruf huruf ini adalah huruf huruf yang terpisah, yang tidak ada seorang pun yang mengetahui maknanya menurut pendapat yang shahih. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.(Shahih HR.Tirmidzi) Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak memberi syarat kepada orang yang membaca Al-Quran untuk memahami makna-makna dari huruf huruf (yang dibaca) terlebih dahulu agar dirinya mendapatkan pahala. Hal tersebut diperjelas dengan banyaknya orang orang Ajm (orang orang yang bukan arab) mereka tidak mengetahui makna Al Quran Al Karim dan tidak mengetahui makna Al Fatihah, bersamaan dengan itu tidak ada satupun dari kalangan ulama yang mengatakan bahwa shalat mereka bathil (tidak sah) dengan sebab mereka tidak paham terhadap makna Al Quran Al Karim. Sebagaimana tidak pantas bagi mereka menghafal kitab Allah Subhanhu Wa Ta'ala.
Pertanyaan: Saya ingin menghafal Kitabullah, maka apa nashihat anda untuk mewujudkannya? Jawaban : Kami nasihatkan kepada Anda secara umum dengan beberapa hal: Mengikhlaskan niat karena Allah. Dengan menghafal Quran, engkau mengharapkan Wajah Allah dan negeri akhirat. Engkau kuatkan kemauan yang sempurna untuk menyelesaikannya. Engkau memilih seorang guru yang kuat hafalannya, teliti dan senantiasa memantaumu dalam menghafal serta sekaligus senantiasa memberi semangat kepadamu. Engkau curahkan waktu pada setiap harinya untuk menghafalnya seperti waktu Magrib atau Ashar dan jangan ada perkara lain yang menyibukkanmu. Engkau senantiasa mengharapkan pahala dan balasan dari Allah dan hadirkanlah dalam benakmu hadits nabi -shalallahu alayhi wasallam-
Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya. (HR Bukhari) Pertanyaan : Apakah mungkin bagi seorang pelajar yang lemah kecerdasannya untuk menghafal Al Quran? Jawaban : Sebagian para pelajar ragu terhadap diri mereka sendiri bahwasanya mereka tidak mampu menghafal Al Qur;an disebabkan karena persiapan kecerdasan mereka yang lemah, atau sebagian para pelajar cerdas namun meninggalkan Al Quran dan tidak menghafalnya, akan tetapi kita katakan: Memungkinkan bagi pelajar yang lemah kecerdasannya untuk menghafal Al Quran dengan cara membatasi diri dalam sehari sesuai dengan kemampuannya. Kemudian murajaah (mengulang kembali) hafalan hari yang lalu dan mengikat hafalan yang lalu dengan yang selanjutnya, maka dia menghafal Al Qur;an sesuai dengan kadar kemampuannya. Manakala pelajar tersebut memiliki kesungguhan yang besar, dia akan mendapatkan pahala yang besar sesuai dengan tingkat kesungguh sungguhan dan ketekunan mereka. Dan betapa banyak mereka yang lemah tingkat kecerdasannya hafal Kitab Allah sementara mereka bukanlah orang orang yang cerdas. Untuk mendapatkan manfaat bagi pelajar yang lemah kecerdasannya, orang yang sudah tua umurnya dan pekerja yang sibuk, untuk memulai menghafal dari Juz Amma (Juz 30) kemudia Juz Tabaarak (Juz 29), demikianlah, mereka memulai hafalan yang paling mudahm dan dengan hal ini mereka membiasakan diri untuk menghafal hingga sampai pada surat surat yang panjang.
Pertanyaan: Sebagian pelajar, mereka menghafal AlQuran dengan cepat dan sepat pula lupanya, bagaimana solusi dari permasalahan ini? Jawaban : Seorang pelajar yang menghafal Al Quran dengan cepat dan cepat pula lupanya, maka sungguh dia telah menghafal dengan hafalan yang jelek, oleh karena ini ia cepat lupa dan hafalannya semata mata menyebutkan makna makna dan solusinya adalah dengan memantabkan hafalan dan bersungguh sungguh padanya hingga tidak lupa dengan cepat. Adapun cara yang paling baik bagi para pelajar semacam ini adalah mereka memperdengarkan kepada ustadz apa yang mereka hafal pada hari itu dan hari hari yang lalu, demikianlah pada setiap hafalah hingga terikat dan terpatri hafalan yang telah lalu dengan hafalan yang sesuai. Pertanyaan: Metode apakah yang bagus untuk menghafal hafalan yang baru? Jawaban : Wajib bagi pelajar untuk membacakan bagian yang akan dihafal tersebut di hadapan ustadz dengan penuh perhatian dan bersamanya ada pena sehingga jika dia salah dalam bacaan maka ia beri garis pada tempat-tempat kesalahan. Kemudian dia mengingat-ingat kesalahannya tersebut ketika murajaah agar tidak terjatuh pada kesalahan yang sama lagi pada waktu yang lain. Wajib bagi pelajar untuk membagi pelajaran pada beberapa bagian sampai tiga ayat tidak lebih dari batas, kemudia menguatkan bacaannya dengan penuh perhatian. Maka apabilan dia telah menghafalnya diluar kepala, kemudian dia berpindah ke juz atau bagian yang setelahnya. Demikian hingga selesai sesuai dengan kemampuan yang dia tentukan untuk dihafal. Kemudian mengumpulkan dan menghafalnya secara keseluruhan. Setelah itu dia membaca apa yang telah dihafal kepada pelajar yang lain. Apabila dia mengetahui bahwa hafalannya telah baik, setelah itu ia perdengarkan (setorkan) kepada syaikhnya atau ustadznya. Maka jika ustadz atau syaikh terseebut mengakui (hafalannya telah bagus) barulah ia berpindah ke hafalan yang baru. Dan hendaklah dia melakukan hal seperti itu terus sebagaimana hafalan-hafalan sebelumnya.Demikian seharusnya seorang pelajar melakukan tingkatan-tingkatan diatas dalam menghafal hingga hafalannya bagus. Maka tidak hilang sedikitpun insyaallah. Wallahu a'lam bish-shawab. Sumber: http://dakwahsyariah.blogspot.com/2013/08/tanya-jawab-hafidz-dan-hafidzah-al-quran.html#ixzz3lJ7ZZ9qP
http://dakwahsyariah.blogspot.com/2013/08/tanya-jawab-hafidz-dan-hafidzah-al-quran.html#ixzz3lJ7ZZ9qPhttp://dakwahsyariah.blogspot.com/2013/08/tanya-jawab-hafidz-dan-hafidzah-al-quran.html#ixzz3lJ7ZZ9qP
KISAH KISAH NYATA PARA
PENGHAFAL QURAN
Seorang ibu yang berhasil mencetak keluarga Qurany
Kisah ini disampaikan oleh seorang pengajar Al-Quran Al-Karim di salah satu
masjid di Makkah Al-Mukarramah. Ia berkata,telah datang padaku seorang anak
yang ingin mendaftarkan diri dalam halaqah. Maka aku bertanya
kepadanya,Apakah engkau hafal sebagian dari Al-Quran?. Ia berkata,Ya. Aku
berkata kepadanya, Bacakan dari juz Amma! Maka kemudian ia membacanya.
Aku bertanya lagi ,apakah kamu hafal surat tabaarak (Al-Mulk)? Ia menjawab,Ya.
Aku pun takjub dengan hafalannya di usia yang masih dini. Aku bertanya kepadanya
tentang surat An-Nahl. Ternyata ia hafal juga, maka semakin bertambah
kekagumanku atasnya.
Kemudian aku ingin mengujinya dengan surat-surat panjang, aku
bertanya,Apakah engkau hafal surat Al-Baqarah. Ia menjawab,Ya. Dan ia
membaca surat tersebut tanpa salah sedikitpun. Kemudian aku berkata,Wahai
anakku, apakah kamu hafal Al-Quran? ia menjawab,ya. Subhanallah, dan apa
yang Allah kehendaki pasti akan terjadi!. Aku memintanya untuk datang esok hari
bersama dengan orang tuanya, sedangkan aku sungguh benar-benar takjub.
Bagaimana mungkin bapaknya melakukan hal tersebut?!
Suatu kejutan besar ketika bapak anak tersebut hadir. Aku melihat penampilannya
tidak menunjukkan orang yang komitmen kepada As-Sunnah. Segera ia berkata
kepadaku,Saya tahu anda heran kalau saya adalah ayahnya, tapi saya akan
menghilangkan rasa keheranan Anda. Sesungguhnya dibelakang anak ini ada
seorang wanita yang setara dengan seribu laki-laki. Aku beritahukan kepada Anda,
bahwa aku dirumah memiliki tiga anak yang semuanya hafal Al-Quran. Dan anakku
yang paling kecil, gadis berusia 4 tahun, sudah hafal juz amma. Aku kaget dan
bertanya,Bagaimana bisa seperti itu?! Ia mengatakan bahwa ibu mereka ketika
mereka mulai bisa berbicara pada usia bayi, maka ia memulainya dengan
menghafalkan Al-Quran dan memotivasi mereka untuk itu. Siapa yang menghafal
pertama kali, maka dialah yang berhak memilih menu untuk makan malam hari itu.
Siapa yang melakukan murajaah (setor hafalan) pertama kali, dialah yang berhak
memilih kemana kami akan pergi mengisi liburan mingguan. Dan siapa yang
mengkhatamkan pertama kali, maka dialah yang berhak menentukan kemana kami
harus mengisi liburan.
Seperti inilah istriku menciptakan suasana kompetisi (persaingan) dalam
menghafal dan melakukan murajaah. Ketika merenungkan dan memikirkan kisah
yang penuh pelajaran ini, kami mendapati bahwa seorang wanita shalihah yang
senantiasa memperhatikan kebaikan rumah tangganya, maka dialah wanita yang
Nabi SAW. Berwasiat pada kaum laki-laki untuk memilih sebagai pasangan hidup.
Meninggalkan orientasi harta, kecantikan dan kedudukan.
Maka benarlah ketika Rasulullah SAW. bersabda, seorang wanita dinikahi
karena empat hal, karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya.
Maka carilah agamanya niscaya kamu beruntung. (HR. Bukhari).
Nabi SAW. bersabda, Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita shalihah (HR. Muslim)
Selamat atasnya ibu anak tersebut) yang telah menjamin masa depan anak-anaknya
dengan menjadikan Al-Quran sebagai pemberi syafaat kepada mereka kelak di hari
kiamat.
Nabi SAW. bersabda,Akan dikatakan kepada orang yang hafal Al-Quran
pada hari kiamat, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dalam
kehidupan dunia, karena sesungguhnya tempat kembalimu dalam kehidupan akhir
adalah sesuai dengan ayat yang dahulu engkau baca (HR. Ibnu Hibban).
Tentunya risalah ini juga untuk para bapak. Bayangkan wahai para bapak,
jika anda menjadikan anak anda hafal Al-Quran. Setiap kali ia membaca satu huruf,
anda akan mendapatkan pahala setiap huruf yang ia baca dari Al-Quran dalam
hidupnya. Maka jadilah anda dengan menjaga anak anda untuk menghafalnya
dengan pertolongan dari Allah subhanahu wataala.
(azzahyfamily.wordpress.com)
Obat bius tidak berfungsi bagi penghafal Al-Quran
Kisah ini disampaikan oleh Ustadz Bachtiar Nasir dalam sebuah kajian tafsir
yang membahas tentang surat Al-Baqarah ayat 120-121. Beliau bercerita tentang
https://azzahyfamily.wordpress.com/2014/03/13/kisah-seorang-penghafal-al-quran/
kisah nyata seorang kakek tua penghafal Al-Quran yang membuat jamaah
berdecak kagum.
Dalam suatu waktu, ada seorang kakek tua yang hendak dioperasi karena
mengalami sakit, dokter menyarankan untuk segera dioperasi demi menyembuhkan
penyakitnya. Di luar dugaan, kakek tersebut terisak dalam tangis yang mendalam,
dokter pun coba menguatkan dan meyakinkan sang kakek agar kakek tersebut tidak
perlu khawatir karena penyakit yang dialaminya akan sembuh atas izin Allah dan
tidak perlu khawatir terhadap pelaksanaan operasi karena dokter tersebut sudah
berpengalaman untuk operasi penyakit tersebut dan besar sekali kemungkinan
keberhasilannya.
Lalu kakek tersebut membalas perkataan dokter tersebut, Dok, bukan itu
yang saya khawatirkan, insya Allah saya siap dan tak takut untuk menjalani proses
operasinya. Saya menangis karena saya sedih, akan banyak waktu yang terbuang
saat operasi nanti pastinya, sedangkan saya memiliki kebiasaan untuk murajaah
hafalan Al-Quran saya 12 juz tiap harinya, saya khawatir tidak dapat menyelesaikan
hafalan saya di hari ini karena operasi ini, sebab itulah saya menangis
Lalu kakek tersebut melanjutkan dengan pertanyaan Dok, seberapa lama
saya akan dioperasi? Insya Allah hanya 4 jam kek jawab dokter. Kalau begitu,
berikan saya waktu di satu jam pertama untuk murajaah hafalan saya, lalu
lanjutkanlah tindakan operasi setelahnya jawab kakek memberikan solusinya.
Dokter pun menyetujuinya. Pada satu jam pertama dokter memberikan waktu untuk
kakek murajaah hafalannya di ruang operasi, setelah waktu berjalan satu jam,
dokter dan timnya melakukan tindakan medis, dibiuslah kakek tersebut dan
melaksanakan tindakan operasi. Operasi tersebut berjalan lancar, tidak ada kendala
yang berarti. Allah menolong keduanya.
Setelah kakek tersebut tersadar, dokter yang mengoperasinya tersebut
berkata: Kek, baru kali ini saya mengalami kejadian yang luar biasa ketika
mengoperasi pasien. Setelah satu jam kakek murajaah hafalannya, kami pun
membius kakek, saya yakin sudah tepat dosis bius kepada kakek, saya yakin dosis
tersebut akan membuat kakek tak sadarkan diri. Tapi masya Allah, sepanjang
operasi kakek tak berhenti sedikitpun membaca Al-Quran, seolah obat bius yang
kami suntikan tak ada pengaruhnya dan rasa sakit saat operasi tak dirasakan
Subhanallah hikmah yang luar biasa yang dapat kita ambil dari kisah
tersebut. Bagaimana dengan kita? Sudahkah ada kenikmatan dan kekhusyuan
ketika kita membaca Al-Quran?. Berapa banyak juz yang kita baca tiap harinya?.
Berapa banyak ayat Al-Quran yang kita hafal tiap harinya? Berapa banyak ayat Al-
Quran yang kita murajaah tiap harinya dan berapa banyak ayat Al-Quran yang kita
amalkan tiap harinya???
Sungguh, masih amat sedikit amalan-amalan kita. Orang bijak mengatakan:
Janganlah takut dengan rezekimu pada hari ini, karena Allah sudah menjamin
rezeki bagi orang yang hidup. Khawatir dan takutlah dengan kualitas dan kuantitas
amalmu, apakah dapat mengantarkanmu ke surga? Karena tidak ada jaminan dari
Allah bahwa kita akan masuk ke dalam Surga-Nya.
(www.dakwatuna.com)
Wawancara ekslusif : Musa, Umur 5,5 tahun hafal 29 juz
Penanya : Musa main gak?
Abu Musa : Musa seperti anak lainnya, dia tertawa, dia menangis, dia bermain, dia
mau, dia juga tidak mau. Musa sehari2 sibuk dengan hafalannya (bangun stengah
tiga pagi, murajaah 8 jam per hari). Dirumah kami fasilitasi bermainnya, sepeda,
mobil-mobilan, dll. Abah, ummi, adik berinteraksi sangat dekat dengan Musa.
Sehingga Musa nyaman di rumahnya. Cukup baginya bermain bersama kami. Kalau
dia main keluar pun, dia tidak ingin main yang jauh2. Paling dia main pasir di teras,
sepedaan di halaman. Kalau ada teman yang jelek, kami buru2 jauhkan dari musa
(Wawancara Abu Musa di Rodja TV).
Moderator : Video apa yang Musa suka?
(Disaat anak2 lain menjawab lantang, ipin-upin, spiderman, timmy time, harry potter.
Apa jawaban Musa?).
Musa : Video Muhammad Thoha, ceramah Syaikh Bin Baaz, Syaikh
Utsaimin, dan Ustadz Yazid
Abu Musa : Musa terbiasa melihat video masayikh, murattal, dan ceramah2 di
TV sunnah. Kami menyanjung-nyanjung mereka, mereka itu orang hebat bang
Musa, faqih, dst. Sehingga Musa termotivasi dan mengidolakan mereka.
Pesan dari Abu Musa Ayah dari penghafal Al-Quran usia sekitar 5,5 tahun.
Dialog melalui WA dengan Abu Musa di Jeddah Saudi Arabia
Admin Assunnah:
http://www.dakwatuna.com/
Akhi bisa kasih pesan khusus untuk anak2 agar rajin menghafal Al-Quran karena
akan saya sebarkan di BBM, fb dll, singkat saja abu.
La Ode Abu Hanafi (Abu Musa)(menulis) :
Cari istri sholehah, istiqomah dan sabar yang luar biasa, tegakkan Amar Maruf dan
Nahi Mungkar kepada anak meskipun masih kecil, jauhkan dari musik dan tontonan
yang merusak, tanamkan aqidah dan tauhid kepada anak, tanamkan siapa Ahlu
Sholah dan siapa Ahlu Maksiat. Orang tua harus menjadi contoh anak. Orang tua
ketika Amar Maruf dan Nahi Mungkar harus ada rasa tega diri mereka kepada anak-
anak. Contohnya ketika memerintahkan belajarbanyak orang tua yang tidak tega.
Selain yang di atas, harta kita keluarkan unttuk anak belajar.
Admin Assunnah:
Barakallahu fiik jazakallah khoyron. Masih ada lagi akhi ?
La Ode Abu Hanafi (Abu Musa):
Tentukan jadwal anak seketat mungkin, kapan belajar, makan, mandi, bermain. Dan
orang tua harus istiqomah dan jangan di remehkan dan di langgar. Tidak usah
pedulikan perkataan orang. Emas tidak akan jadi mulianya dan berharga kecuali
setelah penempaan yang luar biasa. Kelembutan dan ketegasan ( keras terkadang
juga sangat bermanfaat) harus senantiasa ada.
Admin Assunnah:
Barakallahu fiik masyaa Allah jazakallah khoyron. Semoga bermanfaat untuk
saudara kita yg lainnya. (4 Ramadhan 1435/ 2 Juli 2014).
Semoga dialog ini bermanfaat untuk kita semua.
(4 Ramadhan 1435/ 2 Juli 2014.abangdani.wordpress.com)
Sabtu, 12 Maret 2011
Mengenal Sosok Penghafal Quran Cilik di Negeri Sakura
Posted by Ahmad Khan on 3/12/2011 05.42.00 PM
https://abangdani.wordpress.com/2014/07/02/musa-5-tahun-dari-bangka-bocah-penghafal-29-juz-al-quran/http://ahmadchandra.blogspot.com/2011/03/mengenal-sosok-penghafal-quran-cilik-di.html
Islamedia - Banyak kisah-kisah insppiratif yang makin meningkatkan kecintaan saya pada Allah semata. Entah, mungkin rasanya di negeri minoritas musllim yang serba sulit, sulit mencari makanan halal, sulit mencari jilbab, sulit mencari buku-buku Islam, dan lain sebagainya. Akan tetapi, semua kesullitan tersebut, tidak membuat kami para muslim menjadi tidak semangat dalam menuntut ilmu. Meskipun jarak dari rumah ke masjid sangat jauh, harus ditempuh puluhan kilometer dengan turun naik kereta atau bus bukanlah penghalang buat mereka yang haus akan ilmu.
Kali ini, saya akan bercerita tentang sebuah kisah yang paling menggugah hati saya,
bahkan dalam hidup saya.
Anak kecil itu masih polos, masih berumur 10 tahun 10 bulan. Dia disalami banyak
orang di Masjid Otsuka, kemarin sore. Anak kecil ini adalah Alayen, seorang anak
yang sudah mampu menghafal seluruh isi Quran, dengan bacaan Mumtaaz.
Memang anak ini bukan keturunan Jepang, melainkan keturunan Pakistan. Tapi,
hampir semua orang Pakistan yang ada di Jepang tinggal selamanya di Jepang
untuk berdakwah dan berbisnis.
Minggu itu adalah sebuah momentum bagi seluruh muslilm di Jepang. Momentum
untuk meningkatkan kecintaan kita pada Quran. Alayen membuka mata banyak
muslim agar mengikuti jejaknya untuk menghafal Quran. Kemarin sore pula, dia
diberi gelar Al-Hafidz oleh Holy Quran Memorization International Organization,
Saudi Arabia. Pemerintah Saudi Arabia datang langsung ke tempat kami untuk
memberikan gelar tersebut kepada Alayen. Bahkan, Pemerintah Saudi Arabia pun
memberikan beasiswa kepada Alayen "Full Scholarship" sampai kuliah.
Alhamdulillah, panitia memberikan kesempatan kepada orang tua dan guru hafidz
Alayen untuk berbagi pengalamannya. Inilah sepenggal cerita dari Ayah Alayen
yang membuat saya sadar akan pentingnya Quran
http://3.bp.blogspot.com/-w49BTNDKqmw/TWdKzoDWUYI/AAAAAAAAAqE/FplckCQJHfs/s1600/IMG_0742+(1).JPG
Memang kita hidup di negeri yang bukan non Muslim, tapi saya ingin
mempertahankan agar anak-anak saya tetap mendapat pendidikan Islam. Saya
tidak memasukkan anak-anak saya ke nihon no gakko (Sekolah Jepang). Saya
biarkan anak saya hanya belajar di Masjid dan menghafal Quran, karena saya ingin
dia benar-benar fokus menghafal Quran dan tidak memiliki pikiran lain selain
menghafal Quran. Lalu orang-orang di sekitarku bertanya "kenapa tidak dimasukkan
saja ke sekolah Jepang sambil menghafal Quran, jadi dia nanti bisa pintar
keduanya?". Saya yakin pada Allah, bahwa ketika seseorang sudah bisa menghafal
Quran, maka dia akan mampu menguasai semua bidang. Lalu Ayah Alayen berkata
dengan bangga, "Sekarang anak saya bisa melanjutkan sekolah langsung naik kelas
5 SD melalui test di sekolah, dan kini dia bisa berbahasa 4 bahasa dengan baik,
Inggris, Jepang, Arab, dan pastinya bahasa Urdu."
Sekarang mata saya terbuka, sebelum belajar apapun, manusia itu harus belajar
Quran. Dan yakinlah, orang-orang yang mempelajari dan mengajar Quran akan
mendapat derajat yang lebih tinggi. Semoga, kita juga bisa menjadi penghafal
Quran.
Penulis
Nurul Septiani, SKM
Kontributor Islamedia Dakwah Mancanegara
Sumber: http://www.islamedia.web.id/2011/02/mengenal-sosok-penghafal-quran-
cilik-di.html
Kisah Nyata: Ketegaran Baraah, Gadis Cilik Penghafal
Al-Quran & Pengidap Kanker
Baraah Abu Lail saat masih balita
Al Quran Telah Membuatnya Seteguh Karang Menghadapi Ujian yang Datang Bertubi-tubi
Berikut ini adalah kisah Baraah Abu Lail, gadis kecil yang menderita kanker ganas stadium
akhir dan menjadi yatim piatu hanya dalam lima hari.
http://www.islamedia.web.id/2011/02/mengenal-sosok-penghafal-quran-cilik-di.htmlhttp://www.islamedia.web.id/2011/02/mengenal-sosok-penghafal-quran-cilik-di.htmlhttps://islamislogic.wordpress.com/2013/04/26/kisah-ketegaran-baraah-gadis-cilik-hafal-al-quran-penderita-kanker/https://islamislogic.wordpress.com/2013/04/26/kisah-ketegaran-baraah-gadis-cilik-hafal-al-quran-penderita-kanker/
Baraah Abu Lail, hafal Al-Quran pada usia 10 tahun. Namun Allah lebih Menghendakinya
bahagia di jannah-Nya. Anak kecil ini divonis terkena kanker ganas. Setelah ibunya lebih
dulu meninggal dunia karena penyakit yang sama.
Saat ibunya mengetahui umurnya tidak lagi panjang, sang ibu berkata kepada anaknya yang
tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya :
Anakku. aku sebentar lagi, ibu akan mendahului kamu menuju jannah Allah. Dan ibu
ingin engkau setiap hari membacakan Al Quran yang telah engkau hafalkan di telinga ibu.
Kelak, Al Quran itulah yang akan menjagamu di dunia (sepeninggal ibu)
Demikianlah setiap sore gadis kecil ini membacakan Al Quran di telinga ibu yang terbaring
lemah di rumah sakit.
Suatu hari ayah Baraah mendapat berita sangat penting dari rumah sakit bahwa kondisi
istrinya kritis. Maka tanpa pikir panjang ia bergegas mengajak Baraah menuju rumah sakit.
Sesampai di rumah sakit, sang ayah tidak ingin anaknya ikut bersamanya melihat apa yang
terjadi dengan ibunya. Ia khawatir gadis kecil itu shock jika mendengar kabar kondisi
terburuk yang terjadi pada ibunya. Rupanya sang istri benar-benar sedang kritis.
Dalam kondisi sangat berduka ayah Baraah bergegas menuju mobilnya untuk
memberitahukan kondisi ibunya, namun Allah berkehendak lain. Karena guncangan jiwa
akibat musibah yang diterimanya, ia tidak fokus saat menyeberang jalan.
Qaddarullah, sebuah mobil menabraknya. Laki-laki itu pun meninggal seketika di hadapan
putri tercintanya. Baraah menangis tersedu-sedu sambil memangku jasad ayahnya tercinta
yang sudah tak bernyawa lagi.
Belum selesai musibah yang harus dihadapi gadis kecil ini, lima hari berselang dari wafatnya
sanga ayah, ibunya tercinta pun menyusul dipanggil Allah menghadap-Nya. Tinggallah
Baraah sebatang kara di negeri orang. Kedua orangtua Baraah adalah warga negara Mesir
yang bekerja sebagai tenaga medis di Arab Saudi.
Baraah Abu Lail setelah hafal Al-Quran, lalu ditinggal meninggal dunia oleh ayah dan
ibunya, kemudian menjadi yatim-piatu, dan tak lama setelah menjadi yatim-piatu, ia pun
akhirnya meninggal karena penyakit kanker.
https://islamislogic.files.wordpress.com/2013/04/bara_ah-abu-lail-baraah-samih.jpg
Tidak berselang lama, tanpa sebab tanpa gejala apapun sebelumnya, gadis kecil ini
merasakan kesakitan yang luar biasa sebagaimana dialami oleh ibunya. Setelah diperiksa oleh
dokter, ternyata ia pun mengidap penyakit kanker stadium akhir seperti yang dialami oleh
ibunya.
Namun dengarlah apa yang diucapkan gadis kecil ini ketika ia tahu apa yang dialaminya :
alhamdulillah . sebentar lagi aku akan menyusul papa dan mama.!!!
Seluruh yang mendengar ucapan gadis kecil itu terkejut bukan kepalang. Ujian dan musibah
yang bertubi-tubi menimpa anak sekecil itu tetapi tidak sedikit pun membuatnya putus asa
atau gundah gulana. Ia bahkan begitu sabar menghadapi beratnya cobaan hidup yang
dihadapinya.
Subhaanallaah Al-Quran membuatnya seteguh karang menghadapi ujian yang bertubi-
tubi datang. Seorang dermawan Saudi Arabia lalu membiayainya untuk berobat ke Inggris.
Berikut adalah video suara terakhir dari Baraah, sesaat sebelum Allah memanggilnya
kembali menghadap-Nya, di Jannah-Nya, Insya Allah. (oleh: Ustadz Fuad Al Hazimi, via:
voa-Islam)
http://youtu.be/eSrV4d6Pq1M
*
Kami hidup hanya untuk mati. Semua manusia begitu, tapi sedikit yang mau mengakuinya.
Kami tak takut mati, karena mati itu keniscayaan. Tiada beda mati kini atau nanti. Yang
menjadikannya beda hanyalah caranya. Kami adalah kaum yang akan maju berdesak-
desakan ketika pintu menuju syahid terbuka.
(IslamIsLogic.wordpress.com guide us to the straigh path , QS 1:6)
IslamIsLogic.wordpress.com
fb.com/IslamIsLogic
Seorang bocah meng-Islamkan ribuan orang
Sebuah buku Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang ini mengisahkan
tentang anak bernama Syarifuddin Khalifah yang terlahir dari keluarga Kristen
Khatolik ternyata mampu menghafal Al-Quran di usia 1,5 tahun. Allah SWT.
memperlihatkan keajaiban bocah Arusha, kota kecil di utara Tanzania, Afrika.
Dikisahkan, penduduk di Arusha yang hanya berjumlah 1.2 juta orang,
dimana mayoritas penduduk beragama Kristen, baik Kristen Anglikan dan Kristen
Katolik, lahir anak yang di usia 4 bulan sudah mampu membaca ayat suci Al-Quran.
Anak pasangan Francis dan Domisia ini pun semakin membuat kehebohan ketika di
usianya yang masih beberapa hari, menolak untuk dibaptis di Kingori Baptis Church.
Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah na jumba wake Muhammad saw!
http://youtu.be/eSrV4d6Pq1M
Begitulah Syarifuddin kecil mengucapkan pada kedua orangtuanya dalam bahasa
Arusha. Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW. Jauh setelah acara pembaptisan yang
gagal, Allah SWT. makin memperlihatkan kebenaran ajaran-Nya dengan
memperlihatkan kemampuan Syarifuddin menghafal Al-Quran maupun shalat lima
waktu tanpa ada yang mengajarkan maupun mencontohkan.
Melihat keajaiban demi keajaiban, Francis dan Domisa akhirnya
mengucapkan dua kalimat syahadat. Mereka resmi masuk Islam dengan disaksikan
oleh Ustaz Ismael. Penduduk yang sebelumnya mayoritas beragama Kristen pun
mulai percaya kebenaran dari Allah SWT. dan mereka ramai-ramai masuk Islam.
Tak heran, kini ribuan orang telah diislamkan oleh Syarifuddin.
Suatu ketika Syarifuddin yang sudah digelari Syekh ini datang ke Ethiopia.
Ribuan orang hadir di stadion Ethiopia. Tak cuma kaum muslimin, justru yang hadir
mayoritas umat Kristiani. Harap maklum, anak yang terlahir dari keluarga non
muslim memiliki magnet yang begitu kuat di kalangan Kristiani. Mereka yang tidak
percaya maupun setengah percaya ingin melihat langsung sosok Syarifuddin.
Bahkan, mereka yang tidak percaya sempat mengatakan pada Syekh, Are
you Jesus? Kemudian dengan tenang Syakh Syarifuddin menjawab, NoIm not
Jesus, Im created by God. The same God who created Jesus.. Di stadion Ethiopia
itu pula, bocah ini membimbing umat Kristiani untuk mengucapkan dua kalimat
syahadat. Subhanallah!
(sosok.kompasiana.com)
TNI-AL Hafal Al-Quran
Di Indonesia, tidak banyak anggota TNI-AL yang mampu menghafal Al-
Quran 30 juz dan berprestasi dengan kemampuannya itu. Salah satu yang tak
banyak itu adalah Letda Laut (P) Makarim Umar. Lajang 28 tahun itu adalah juara di
ajang Musabaqoh Hifdzil Quran yang biasa diselenggarakan Dinas Perawatan
Personel Angkatan Laut (Diswatpersal). Makarim menjadi pemenang untuk kategori
hafalan 30 juz.
Prestasi tersebut menambah deretan penghargaan yang diterima Makarim.
Dia juga pernah mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi MHQ internasional di
Arab Saudi. Di Arab Saudi, saya hanya dapat penghargaan peringkat delapan,
ujarnya. Ketika di Arab Saudi itu Makarim mewakili Indonesia bersama tiga prajurit
lain. Meski kompetisi tersebut terbatas untuk para tentara, tetap saja bagi Makarim
sangat membanggakan. Saingannya prajurit muslim negara lain, kenangnya.
Bagi Makarim, menjadi seorang hafidz dan tentara adalah sesuatu yang
kadang kurang bisa dikompromikan. Maklum, sejak memutuskan bergabung menjadi
prajurit penjaga laut pada 2009, kemanapuan menghafalnya sering berkurang.
Padatnya aktivitas di awal karir harus membuatnya rela kehilangan hafalan
beberapa surat Al-Quran. Dia mengatakan, sejak masuk militer, tanggungannya
semakin berat. Sebab, dia berkewajiban menjalankan tugas sebagai prajurit juga.
Karena itu, untuk mau menambah hafalan, dia harus memikirkannya baik-baik. Di
militer memang lebih lupa. Menjaga saja berat, mau nambah jadi pikir-pikir,
imbuhnya.
Dia menggambarkan, awal masuk militer sebenarnya dia sudah menghafal 20
juz. Namun, saat itu yang bisa dikatakan benar-benar lancar hanya 10 juz. Nah,
sibuk latihan dan hidup yang serba teratur membuat hafalannya naik turun.
Beberapa ayat yang dulu samar-samar hafal malah hilang sepenuhnya. Meski
demikian, semua itu dia jadikan tantangan. Tekadnya, jangan sampai hafalan itu
semakin hilang. Meski kesibukan kadang membuat istiqamahnya naik turun, dia
tetap ingin bisa menghafal Al-Quran. Mau tidak mau, setiap hari dia harus
menyempatkan untuk membaca kitab suci itu.
Setiap ada waktu luang, dia mencoba membaca Al-Quran. Malam adalah
waktu yang kerap dia pilih untuk membaca. Sedikitnya, dalam sehari pria asli
Purworejo, Jawa Tengah, itu harus bisa membaca lagi hafalannya satu juz. Namun,
sebenarnya itu tidak cukup karena idealnya satu hari adalah lima juz.
Karena situasinya begini, bisa satu juz sudah alhamdulillah, katanya.
Kegigihannya untuk bisa membagi waktu tersebut berbuah manis. Hafalan
yang kedodoran di awal masuk militer, akhirnya terus-menerus bisa diperbaiki.
Akhirnya, Makarim berhasil memenangi juara MHQ untuk kategori 30 juz. Meski
sulit, beban moral untuk menjaga hafalan itu ada. Termasuk beban menambah,
terangnya.
Menjadi hafidz juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Secara otomatis
dia harus menjaga sikapnya. Jangan sampai predikatnya sebagai penghafal Al-
Quran rusak karena perilakunya yang kurang terpuji. Yang paling sulit adalah
menjaga agar shalatnya tetap lima kali dan tepat waktu. Tidak peduli padatnya
aktivitas ataupun kegiatan latihan, Makarim berupaya bisa shalat tepat waktu.
Beruntung, sejauh ini kegiatan militer tidak pernah membuatnya meninggalkan
shalat fardu. Soal ketepatan waktu, shalat Makarim juga tidak perlu diragukan.
Selama ini masih bisa tepat waktu, tuturnya.
Makarim menceritakan, kemampuannya menghafal Al-Quran muncul sejak kuliah di
Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran An-Nur Jogjakarta. Tepatnya, saat semester IV mulai
berjalan dan diawali dengan menghafal surat Al-Baqarah. Lulus kuliah sebenarnya
sudah hafal 20 juz. Tetapi, yang benar-benar lancar sekitar 10 juz, jelasnya.
(www.birayang-hafal-quran.)
Bagaimana dengan kita, sesibuk apakah kita sehingga menghambat hafalan?.
Semoga kisah ini menjadi solusinya. Amin...
Lamaran Ditolak, Nekat Menghafal Al-Quran
Daud Dzal Aidi, begitulah nama lengkap pemuda tersebut. Daud adalah
seorang pemuda yang polos, bisa dikatakan belum banyak terinfeksi pergaulan
bebas anak muda zaman sekarang. Daud pun tidak terbiasa bergaul dengan lawan
jenis terlalu jauh, hanya sekadar muamalah biasa.
Namun ternyata Daud memendam perasaan terhadap seorang wanita yang
pernah ditemuinya sekilas dalam acara seminar remaja Islam di Jakarta, Fatimah
namanya, kebetulan Daud menjadi panitianya dan Fatimah yang membaca ayat-
ayat suci Al-Quran. Daud terkesan dengan suara indah dan lengkingan ayat-ayat
yang dibacakan oleh Fatimah seakan sudah menguasai betul nagham dalam ilmu
tilawah, mulai dari bayati, shoba, hijaz dan sebagainya.
Singkat cerita tiga, bulan kemudian, Daud rupanya sudah ada niat ingin
melamar Fatimah, sinyal cinta itu timbul begitu saja, percakapan seperlunya pun
hanya melalui pesan singkat sms. Fatimah, saya mau silaturahim ke rumah orang
tua kamu, boleh saya minta alamat lengkapnya, maaf jika kurang berkenan, setelah
berpikir panjang dengan kata-katanya akhirnya sms itu terkirim juga. Iya kak,
silakan datang saja, rumah orang tua saya yang bercat putih percis di dekat gerai
batik, atau tanya saja di mana rumah Bapak Ahmad Mubarak, insya Allah semua
tahu. Balas Fatimah dengan perasaan penuh harap dan cemas.
Setelah mencari sana-sini bersama kawan akrabnya, Amir, Daud pun
akhirnya sampai juga di kediaman orang tua Fatimah di bilangan Jakarta. Dengan
sedikit perasaan tegang karena pengalaman pertama menghadap orang tua calon
belahan jiwa yang ingin dilamar, sebagai sahabat Amir pun langsung menyejukkan
http://www.birayang-hafal-quran./
suasana agar Daud tetap tenang dan santai. Lalu, masuklah mereka setelah
diizinkan oleh tuan rumahnya, kemudian bersalaman kepada bapak dan ibunya
Fatimah, obrolan pun dimulai dan inilah yang terkenang. Fatimah sudah banyak
cerita tentang kamu, ayah pun paham kondisi kejiwaannya ketika dia menyukai
sesuatu yang diinginkan, dan ngambeknya dia ketika keinginannya tidak tercapai,
tapi dia lebih dewasa dari kakaknya, Aisyah. Ujar ayah Fatimah dengan penuh
wibawa menjelaskan tentang tabiat dan sedikit kepribadian anak perempuannya itu.
Iya pak, maksud kedatangan saya pun ke sini untuk silaturahim dan juga ada niat
ingin mengkhitbah Fatimah putri bapak, itu pun jika belum ada yang taqdim
(mengajukan lamaran), mohon maaf bila kurang berkenan dan terkesan kurang
sopan, jika diterima saya akan langsung bicara ke orang tua saya di kampung untuk
mengadakan proses khitbah secara resmi,
Daud pun menjelaskan maksud kedatangannya hendak melamar Fatimah.
Meski agak sedikit gugup, namun Daud akhirnya merasa plong. Maaf ya Daud, ibu
bukannya tidak percaya sama kamu, ibu cuma khawatir bagaimana nanti kehidupan
rumah tangga anak ibu jika kamu sendiri belum memiliki pekerjaan tetap.
Sebenarnya ibu pun sudah punya calon untuk Fatimah, putranya kawan ibu yang
kebetulan masih satu kantor sama bapak, dia sudah siap segalanya. Sang ibu
langsung memotong pembicaraan karena sudah tahu di mana keluarga Daud
tinggal, yaitu di kampung pedesaan.
Daud paham dan sadar bahwa dirinya bukanlah anak orang berada,
sebenarnya. Daud pun tidak mengetahui sebelumnya kalau ternyata Fatimah anak
seorang pejabat yang disegani. Iya bu, saya paham kondisi saya sekarang, tapi
saya tetap berusaha memiliki pekerjaan yang halal dan baik, tentunya saya pun
merasa nyaman dengan pekerjaan itu, tidak gelisah. Saya berterima kasih kepada
ibu dan bapak karena sudah menerima saya untuk bersilaturahim, saya mohon maaf
jika kehadiran saya mengganggu waktu ibu dan bapak.
Daud pun pamit kepada kedua orang tua Fatimah, sebelum meninggalkan
rumah, ayahnya Fatimah menghampiri Daud di pintu gerbang rumahnya, beliau
berkata kepada Daud, Nak, ayah sangat bangga kepadamu atas keberanian kamu
hendak melamar Fatimah, ayah sebenarnya setuju saja jika kamu nantinya menjadi
imam buat Fatimah, rasanya baru kemarin ayah mengasuh dan mendidiknya,
ternyata Fatimah sekarang sudah dewasa. Maaf ya nak, ayah tidak tahu kalau
ternyata ibu sudah mempunyai calon suami buat Fatimah. Kamu harus menjadi
lelaki yang kuat, tetap berikhtiar, dan tentunya harus menyertakan Allah dalam
setiap keputusanmu, ayah doakan kamu mendapatkan calon istri yang terbaik.
Nasihat ayah Fatimah yang cukup bijak. Terima kasih pak, semoga putri bapak juga
mendapatkan calon suami yang bisa membimbing Fatimah dalam mahligai
pernikahan yang diridhai Allah SWT.
Daud pun mencium tangan ayah Fatimah sebagai rasa takzdim kepadanya
dan langsung berpamitan. Kak, maafkan Fatimah dan kedua orang tua Fatimah jika
silaturahim kakak jadi kurang berkesan, Fatimah tidak tahu jika ibu ingin
menjodohkan Fatimah dengan orang lain. Fatimah akan bicara ke ibu kalau Fatimah
tidak mau dijodohkan. Kak, besok Fatimah mau kembali ke KL, melanjutkan kuliah.
Doakan Fatimah. Fatimah langsung mengirimkan sms ke Daud, ia merasa sangat
khawatir jika Daud kecewa. Tidak ada yang perlu dimaafkan dan tidak ada yang
salah, justru saya yang mohon maaf. Ikuti saja nasihat ibu, beliau tahu mana yang
baik untuk anaknya, jangan mengikuti hawa nafsumu. Kakak doakan semoga
perjodohan itu bisa membuat kamu lebih fokus dalam belajar karena sudah jelas
tujuan hidupnya. Tutup Daud seraya mendoakan yang terbaik untuk Fatimah.
Hari berganti hari, tepat pada hari Sabtu pagi setelah shalat subuh, terlihat
Daud khusuk mendengarkan pengajian tafsir di sebuah masjid raya kota Bekasi
yang dipimpin ustad Abdul Hakim. Ustad Abdul Hakim adalah seorang imam besar
yang sangat masyhur keahliaannya dalam bidang Tafsir Al-Quran, beliau lulusan Al-
Azhar Mesir, tak aneh bila setiap ada jadwal kajian masjid selalu penuh, banyak
jamaah dari jauh yang juga sengaja datang untuk mendapatkan pencerahan ilmu
dan hikmah darinya.
Ayat 32 dari surat An-Nur ini adalah anjuran untuk menikah, maksudnya, hendaklah
laki-laki yang belum menikah atau tidak beristri atau wanita-wanita yang tidak
bersuami, dibantu agar mereka dapat menikah. Oleh karena itu, anggapan bahwa
apabila menikah seseorang dapat menjadi miskin karena banyak tanggungan
tidaklah benar.
Demikian salah satu isi kajian ustad Abdul Hakim yang dibawakan dengan
penuh kewibawaan dan retorika yang lantang. Ternyata tema pembahasan tafsir kali
ini sangat menyentuh hati dan perasaan Daud, dia terpana dengan penggalan ayat
ini, Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka
dengan karunia-Nya. Setelah pengajian usai, Daud pun langsung menghampiri
sang ustad, rupanya dia ingin bicara empat mata seraya mencurahkan masalah dan
ujian hidup yang dialaminya agar diberikan solusi yang tepat dan mencerahkan.
Akhirnya Daud diajak ke kamar khusus imam di lantai 2 masjid. Dengan panjang
lebar Daud bercerita tentang semua hal yang terjadi dalam perjalanan hidupnya, tak
terasa air mata Daud pun berlinang. Mas Daud, kita tidak memiliki kemampuan
untuk mengubah masa lalu dan tidak mampu menggambarkan masa depan dengan
gambaran yang kita kehendaki, lalu mengapa kita bunuh diri sendiri dengan
bersedih atas apa yang kita tak mampu mengubahnya??!! Bersabarlah dengan
skenario Allah yang indah.
Banyak kata-kata hikmah yang keluar dari lisan keikhlasan sang ustad,
akhirnya Daud bertekad ingin bangkit kembali, bangun dari tidur yang panjang. Ada
satu azzam Daud yang sungguh luar biasa, yaitu ingin mengkhatamkan hafalan Al-
Quran 30 juz dan memohon kepada ustad Abdul Hakim untuk mendengarkan
hafalannya sampai tuntas, karena hatinya bergetar ketika sang ustad menyarankan
untuk menghafal Al-Quran, sebab Al-Quran merupakan obat dari berbagai macam
penyakit. Air mata Daud pun langsung terurai menetes ketika ustad Abdul Hakim
membacakan sebuah hadist keutamaan seorang penghafal Al-Quran yang
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya: Dari Buraidah al-Aslami Ra., ia
berkata bahwasanya ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Pada hari kiamat
nanti, Al-Quran akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari
kuburnya. Al-Quran akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada
penghafalnya, Apakah Anda mengenalku? Penghafal tadi menjawab, Saya tidak
mengenal kamu. Al-Quran berkata, Saya adalah kawanmu, Al-Quran yang
membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada
malam hari. Sesungguhnya, setiap pedagang akan mendapat keuntungan di
belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan.
Maka, penghafal Al-Quran tadi diberi kekuasaan di tangan kanannnya dan diberi
kekekalan di tangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa.
Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak
dapat dibayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu
bertanya, Kenapa kami diberi pakaian begini? Kemudian dijawab, Karena anakmu
hafal Al-Quran. Kemudian, kepada penghafal Al-Quran tadi diperintahkan, Bacalah
dan naiklah ke tingkat-tingkat surga dan kamar-kamarnya. Maka, ia pun terus naik
selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil).
Setelah melewati masa-masa sulit dalam menghafal Al-Quran, alhamdulillah
akhirnya Daud dapat mengkhatamkan hafalan Al-Quran dalam kurun waktu kurang
lebih satu tahun. Ustad Abdul Hakim merasa bangga dan terharu atas kegigihan dan
kesungguhan Daud, ustad Abdul Hakim pun memberikan sanad hafalannya ke Daud
dan berpesan kepada Daud yang dikutip dalam sebuah hadist diriwayatkan oleh
imam Bukhari: Jagalah Al-Quran, demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, Al-
Quran itu lebih cepat lepas dari pada seekor onta dari ikatannya. Sungguh nasihat
yang penuh makna.
Setelah itu giliran Daud yang ingin diajak bicara empat mata oleh ustad Abdul
Hakim, rupanya ada satu hal penting lagi yang ingin disampaikan sang ustad
berkaitan dengan jodoh. Mas Daud, maaf jika ini menyinggung perasaan mas Daud.
Ada orang tua yang datang kepada saya, kebetulan masih jamaah saya juga,
namanya bapak Abdullah, seorang pemimpin perusahaan elektronik di Jakarta, Ph.d
lulusan Amerika, dia memiliki 3 putri cantik, dia ingin minta dicarikan calon suami
untuk anaknya, kriterianya hanya bisa membimbing putrinya dalam hal Agama,
menjadi imam yang baik buat putrinya. Dengan penuh kehati-hatian ustad Abdul
Hakim menyampaikannya, tapi tetap dengan kekhasan senyuman di wajahnya yang
bersinar. Sebelumnya saya berterima kasih karena ustad sudah menyampaikan hal
itu, tapi saya mohon maaf, bukan saya menolak, tapi saya takut tidak bisa mengikuti
keinginan yang biasa keluarga dia lakukan, karena saya terbiasa hidup sederhana
dan memang dari keluarga sederhana. Jawab Daud juga dengan rona wajah takut
mengecewakan perasaan guru ngajinya itu. Ya sudah, sekarang kamu istikharah,
jangan lupa hal ini diberitahu ke orang tuamu di kampung. Demikian nasihat Ustad
Abdul Hakim kepada Daud.Insya Allah, ustad. Tutup Daud.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Akhirnya Daud pun menemukan belahan
jiwanya, putri bungsu bapak Abdullah, Nourhan Abdullah. Putri bungsu yang manja
dan ceria, lulusan Psikologi Universitas Indonesia, itulah bidadari surga yang
dipersunting Daud menjadi istrinya. Kini hidup Daud penuh keberkahan, dia
memimpin sebuah pesantren Tahfizh modern di Bogor, yang juga mempelajari sains
dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Pesantren Al-Quran dan Teknologi
Fakhruddin Ar-Razi, Daud mengambil berkah dari nama seorang ulama yang sangat
terkenal dan sangat berpengaruh pada masanya itu.
Salah satu pelajaran yang bisa dipetik dari kisah di atas adalah, Kalau
datang kepadamu seorang laki-laki yang kamu sukai agama dan akhlaknya maka
nikahkanlah. Kalau tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka
bumi. Demikian pesan nabi Muhammad Saw. kepada para orang tua, khususnya
yang memiliki putri yang belum menikah. (Dakwatuna.com).
Kisah Wanita penghafal Quran yang ditimpa Penyakit Tumor Otak.
Sebuah kisah dari perjalanan Aminah Al-Mithowi yang mencengangkan, dia
bertutur, Aku adalah wanita yang dulu kuduga bahwa diriku sudah meninggal
sebelum lahir, karena aku menghadapi beberapa musibah yang beragam dalam
hidupku. Sesuatu yang tidak terbayangkan dalam benakku.
Namun. Alhamudillah, keyakinanku pada Allah semakin kuat. Saat aku
binggung memaknai kehidupan sekelilingku, aku berserah diri kepada-Nya. Aku dulu
berpenyakit tumor otak. Tidak terlalu buruk, tapi penyakit itu mengerikan. Biarpun
penanganan terus-menerus dan teratur, tapi tidak ada tanda-tanda baik selama
empat tahun. Namun secara internal, aku yakin bahwa Allah tidak mengujiku dengan
penyakit melainkan untuk memberiku sesuatu yang luhur lagi agung dan
mengampuni dosa-dosaku. Jadi, ujian itu ada pelajaran yang tidak kita ketahui
hikmahnya.
Terakhir kalinya aku mengunjungi dokter, mataku merasakan dunia tampak
gelap disebabkan akhir pemvonisan. Kabar yang selamanya tidak menyenangkan.
Lalu aku putuskan untuk menghafal Al-Quran. Mulanya bukan untuk
kesembuhanku, tapi niatku menghafalnya sebelum mati, karena awalnya aku
merasa ajalku telah dekat. Aku memulai hafalan sendiri. Kadang-kadang aku
bersungguh-sungguh, namun kadang pula semangatku melemah. Karena aku yakin
memayahkan otak dengan hafalan bisa menambah ganas penyakit. Dan dengan
cepat, aku tidak melewati beberapa juz yang terpisah. Aku memuji Allah siang-
malam karenanya. Sampai aku menghafal surat Al-Baqarah sepenuhnya. Demi
Allah, perasaanku tidak bisa di utarakan. Dan kebahagiaanku sangat besar dengan
menyelesaikannya. Perasaan senangku melupakan penyakitku, sekalipun aku juga
sibuk dengan membantu ayah dan ibu.
Dari momen itu, aku mulai menghafal. Tapi keinginan untuk tidur selalu
menyerangku, paling banter aku tidur hampir 16 jam sehari. Namun aku khawatir
waktuku akan habis percuma. Maka aku berserah diri kepada Allah. Segenap diriku
yakin akan terjauh dari setan. Dan aku mengalahkannya dengan memperbanyak
wudlu. Memang wudlu adalah stimulant yang mengagumkan. Aku banyak bergerak,
pantang mundur, aku tetap menghafal dan tetap meminta bantuan Allah dengan
shalat dan istighfar. Ketika aku membaca firman-Nya yang artinya :Berkata Musa,
Itulah mereka sedang menyusuliku dan aku bersegera kepada-Mu ya Tuhanku,
agar supaya engkau ridla (kepadaku) (Thaha:84). Tangisku tiba-tiba mengucur
deras, merasa dalam waktu dekat aku akan mati. Karena itu, aku harus menghafal
Al-Quran sampai bertemu Allah dengan kitab-Nya, mudah-mudahan dia
mengampuniku.
Aku sempurnakan perjalanan hafalan, berpindah dari halaman ke halaman
dan dari baris ke baris. Pada saat yang bersamaan melawan rasa sakit, melawan
bisikan setan dan nafsuku sendiri.
Tapi dengan apa aku akan menghadap Allah?. Aku mengharap penolong,
aku inginkan penghibur dalam kuburku. Kubur itu sunyi. Jika semangatku
melemah, dengan cara apa aku berbakti kepada kedua orangtuaku, aku berharap
memuliakan mereka di hari kiamat dengan mahkota, bukankah mereka juga
memperhatikan sakitku ini, sakit yang aku derita?. Begitulah aku juga selalu teringat
dengan perkataan malaikat nanti padaku, Bacalah dan naiklah. Maka tinggi dan
luhurlah niatku menghafal Al-Quran.
Aku dalam peperangan kompetisi, sampai akhirnya aku down dan dunia
terasa gelap, aku merasa tidak mungkin menghafal Al-Quran karena sakitku.
Hampir saja aku meninggalkan amalan mulia ini. Namun yang sulit bagaimana aku
membantu ibu dan bapakku?. Aku menangis panjang di keheningan malam. Lalu
aku membaca Al-Quran, hingga akhirnya mataku tertuju pada firman Allah yang
artinya :Dan sesungguhnya telah kami jadikan kapal itu sendiri sebagai pelajaran,
maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?. (Al-Qomar:15). Demi Allah,
seakan-akan aku baru pertama kali membacanya. Allahu Akbar. Allah telah
menanggungku dengan mudah menghafal. Lalu kenapa aku tidak minta
pertolongan-Nya dan memperbaharui tekadku?. Demi Allah, aku tidak akan
menghadap Allah melainkan kitab-Nya sudah ada dihatiku.
Aku sempurnakan perjalanan hafalan, hari-hari berlalu, sedang aku
bersungguh-sungguh, sampai akhirnya datang malam khataman. Aku putuskan
untuk tidak tidur sebelum menghafal.. aku berwudlu, lalu shalat dua rakaat, dan
mulai menghafal. Dan pada malam itu dengan karunia-Nya, Allahu Akbar, Allah
membuka pintu hatiku lebar-lebar. Aku menghafal dengan puncak konsentrasi dan
kebahagiaan. Sampai aku mencapai kemuliaan hafalan..
Dan Akhirnya, tampak olehku surat an-Nas, Alhamdulillah, ya Allah akhirnya
aku sampai, disini aku mengucurkan air mata yang belum pernah terasa manis
sebelumnya. Lalu aku menangis dari relung hati yang terdalam. Aku telah hafal Al-
Quran sebagaimana orang yang diajukan untuk mendengar di depan malaikat dan
pemimpin orang-orang syahid. Kematian terbayang olehku terasa dekat.
Dengan khatam ini, aku merasa seperti baru di lahirkan, Apa, kelahiran !!
segala puji bagi Allah yang maha mampu atas segala sesuatu. Dan ketika
menghendaki suatu perkara, dia katakan padanya, Jadilah!. Maka terjadilah.
Ketika itu aku merasa ajal mendekat. Tetapi perasaanku tidak seperti dulu lagi.
Sekarang aku merasa senang, karena akan bertemu dengan-Nya sedang aku telah
menghafal kitab-Nya.
Selang beberapa hari, aku pergi mengobservasi analisa tumor. Dan aku
dalam keadaan bersiap-siap menerima musibah. Namun, aku
ditimpa shock yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dokter keluar
mengabari hasil analisis. Namun, di sana hanya ada hal yang terindikasi trouble.
Ruang hasil analisa tampak kacau balau. Dokter tampak tercengang, mereka
berkumpul untuk menguatkan apa yang dilihat pada sinar-X. Aku duduk sambil
berdoa, Ya Allah, selamatkanlah musibahku. Dan gantilah dengan yang lebih baik.
Menit berlalu bagaikan tahun. Aku merasa down saat dokter mulai mengabari
hasilnya. Dan aku terperanjat shock saat dokter bilang, Subhanallah, engkau sudah
sembuh sempurna dengan proporsi 70% !!!. Allahu Akbar.. Allahu Akbar Allahu
Akbar. Ya Allah, alangkah agungnya berita ini, aku yang mengharap kemajuan
hanya 1%, seketika itu menangis dengan tangisan yang belum pernah kulakukan
sebelumnya dalam hidupku. Maha benar firman-Nya.
Dalam Al-Quran ada penyembuh bagi manusia. maka jangan berputus asa
dari rahmat-Nya. Setiap yang Dia tulis pada kita adalah rahmat dan belas kasih-Nya.
(herangmanah.blogspot.com)
http://herangmanah.blogspot.com/2013/01/kisah-para-penghafal-al-quran-dan_13.html
Alvin: Hafidz (ayat dan terjemahan) Alquran 17 Juz
Ada yang berbeda dari Pengajian bulanan pada hari Kamis pagi kemarin (25/04). Pasalnya, yang berada di depan audiens--yang terdiri dari seluruh karyawan beserta jajaran top manajemen termasuk direktur utama, Riza Zacharia--adalah seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Anak itu bernama Alvin Firmansyah, ditemani oleh ayahanda Ustadz Firman telah datang jauh-jauh dari Bogor untuk mengisi pengajian pagi itu. Ustadz Firman membuka acara dengan memberikan gambaran-gambaran pentingnya menempa anak dengan pendidikan Islam hingga mampu menghafal alquran. Beliau (Ust. Firman) menjelaskan bagaimana dalam surat Luqman ayat 12, Allah telah memberikan hikmah kepada nabi Luqman di saat masih kecil. Begitu juga dalam surat Maryam ayat 12, Allah telah memberi hikmah kepada nabi Yahya untuk menjaga (hafal) kitab Taurat ketika dirinya (Yahya) masih kecil. Atas dasar ayat ini, ustadz Firman terdorong untuk memberi hikmah kepada anak-anaknya, khususnya Avin untuk menghafal Alquran baik ayat dan terjemahannya.
Alhamdulillah upaya sang ayah berhasil dengan memiliki anak yang hafidz alquran. Saat ini Alvin telah menguasai 17 juz, usianya baru 10 tahun. Dengan mengambil tema, Bedah Surat Albaqarah pengajian pagi itu diisi dengan demo hafalan alquran yang dikuasai oleh Alvin. Acara berlangsung dengan interaktif, sesuai dengan ajakan sang ayah - audiens agar tidak ragu-ragu untuk menguji Alvin dengan pertanyaan apapun sepanjang berhubungan dengan surat Albaqarah. Benar saja, ada yang meminta Alvin untuk melantunkan ayat terpanjang (Albaqarah 282), ada pula yang meminta Alvin untuk melanjutkan ayat yang dibaca terlebih dahulu oleh penanya, termasuk jumlah
Formatted: Font: (Default) Arial, 12pt, Font color: Blue
http://gerai.alquran-syaamil.com/http://4.bp.blogspot.com/-UkCo1b2MoUw/UXpMfbeLl1I/AAAAAAAAATY/iC8-t-5u9ag/s1600/Alvin-dan-Ayahanda-(ust.-Firman).jpg
pengulangan kata; seperti lafadz Yaa Ayyuhal Ladzina Aamanu (terdapat 11 pengulangan kata). Dari audiens rupanya ada yang sudah memahami keseharian Alvin - menurutnya, Alvin adalah anak kecil sebagaimana anak-anak pada umumnya, termasuk hobi menerbangkan layang-layang. Hanya saja, yang membedakan Alvin dengan anak-anak lain, yaitu manajemen waktu dan disiplin. Kedua hal inilah yang menjadi modal utama orangtuanya dalam mendidik agar Alvin menjadi seorang penghafal alquran (hafidz). Saat ini masih 17 juz, insya Allah perjuangan baik ayah dan anak ini tidak berhenti sampai di situ saja, mereka akan terus berjuang mewujudkan cita-cita hingga Alvin mengkhatamkan dan bisa hafidz 30 juz baik ayat dan terjemahannya, amin yaa Rabb ...
Berbicara mengenai sosok Hafidz Cilik, bayangan kita saat ini tercurah kepada sosok anak berumur 10 tahun; Muhammad Alvin Firmansyah, bukan? Atas perannya sebagai penguji bacaan hafalan Alquran di acara Hafidz Indonesia yang diselenggarakan oleh stasiun televisi swasta terdepan di Indonesia, RCTI - kini masyarakat mengenal Alvin secara luas. Dan berikut kita coba tambah wawasan kita tentang sosok bocah hafidz lainnya, Sharifuddin Khalifa. Anak ini adalah bocah laki-laki yang lahir pada 1993 dari keluarga non-muslim di Tanzania, kawasan di Afrika Timur. Oleh masyarakat di lingkungannya, Sharifuddin Khalifa lebih dikenal dengan panggilan, Sharif idd.
Sejak masih dalam ayunan, Sharifuddin Khalifa sudah memiliki banyak
keistimewaan pada dirinya. Saat usianya 5 bulan, sudah mampu melafalkan, "Allahu
Akbar", sebulan kemudian (6 bulan), sudah berkata-kata, Dan pada umur 1,5 tahun
http://gerai.alquran-syaamil.com/http://www.alquran-syaamil.com/2013/04/alvin-hafidz-ayat-dan-terjemahan.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-nkGoelqJDzk/UfVUIFmur7I/AAAAAAAAAhc/PnnWFkNYPME/s1600/Shariff_Idd.jpg
sudah menghafal Alquran termasuk terjemahannya. Taksaja hafidz, Sharifuddin
Khalifa sudah menguasai 5 bahasa, dan terbiasa menjalankan shalat 5 waktu.
Bocah istimewa yang dijuluki dengan, "Miracle Boy" (bocah ajaib) ini awalnya sangat
mengkhawatirkan kedua orangtuanya yang non-muslim, untungnya ada tetangga
muslim yang telah menjelaskan kondisi ajaib pada diri Sharifuddin Khalifa. Akhirnya,
setelah berpikir dan menilai positif keadaan ajaib anaknya, kakak dan kedua
orangtua Sharifuddin Khalifa pun masuk Islam.
Saat usianya 5 tahun, Sharifuddin Khalifa seringkali berceramah menggunakan 5
bahasa; Swahili (bahasa ibu), Arab, Inggris, Perancis dan Italia. Mukadimah yang
senantiasa disampaikan pada saat berceramah adalah kalimat, "You people repent
and you will be accepted by God". Yang bermakna, "Anda bertobat maka anda
akan diterima oleh Allah SWT".
Pernah suatu ketika di saat berceramah di Kenya, sekitar seribu orang yang
menyaksikan ceramahnya masuk Islam sebab perantara Sharifuddin Khalifa. Di
setiap ceramah, Sharifuddin Khalifa mampu menjawab ketidaktahuan orang yang
bertanya tentang Alquran, baik mengenai sebuah ayat mana saja dan terjemahan
makna yag terkandung di dalam Alquran.
Artikel tentang, "Sekilas tentang Sosok Hafidz Cilik Sharifuddin Khalifa" ini
admin peroleh dari forum Kompasiana. Dalam headline-nya disebutkan, "Mengenal
Sosok Sharifuddin Khalifa: Hafidz Quran, Menguasai Lima Bahasa dan Islamkan
1000 orang di Afrika".
Berita ini terjadi pada 1999 berdasarkan sebuah surat kabar yang terbit di Nairobi
Muhammad Haris Busro Latif: Hafidz Alquran 30 Juz Subhanallah! Ada lagi putra bangsa yang hafal (hafidz) alquran 30 juz, namanya Muhammad Haris Busro Latif. Melansir kabar yang tersiar, umur santri ini masih muda, 17 tahun. Muhammad berasal dari salah satu Pondok Pesantren di Jakarta. Untuk bisa menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz, santri muda ini hanya membutuhkan waktu selama 4 bulan saja. Tips Menghafal Alquran Cepat Cara Haris Muhammad Haris Busro Latif bisa mendapatkan predikat hafidz alquran 30 Juz hanya butuh 4 (empat) bulan 20 (dua pulh) hari saja. Benar-benar prestasi yang sangat luar biasa untuk ukuran santri muda berusia 17 tahun. Haris -panggilan akrab Muhammad Haris Busro Latif - menjelaskan tips tentang kemampuannya sebagai penghafal alquran. Menurutnya, dia kesulitan di awal-awal proses penghafalan, tetapi karena tekadnya yang bulat ditambah dengan usahanya yang
http://www.alquran-syaamil.com/2013/06/kalimat-pembukaan-ceramah-dakwah-dalam.htmlhttp://www.alquran-syaamil.com/2013/07/materi-ceramah-menyambut-bulan-ramadhan.htmlhttp://sentralquran.com/http://sosok.kompasiana.com/2012/10/11/mengenal-sosok-%E2%80%9Csharifuddin-khalifa%E2%80%9D-hafidz-qur%E2%80%99an-menguasai-lima-bahasa-dan-islamkan-1000-orang-di-afrika-500899.html
keras akhirnya bisa menghafal alquran. Bermodalkan sebuah metodologi Turki Usmani yang diajarkan di pondok, Haris mampu menghafal 30 juz dalam waktu yang terbilang cepat (4 bulan 20 hari). Dalam menjaga mutu hafalan, Haris senantiasa menghindari beberapa hal yang berpotensi merusak kualitas hafalan Alqurannya itu. Dirinya menjelaskan, selama sebulan dirinya mampu menghafal lebih dari 5 (lima) juz, semua itu pun tergantung dari panjang pendeknya surat (alquran). Mudah-mudahan artikel Muhammad Haris Busro Latif: Hafidz Alquran 30 Juz ini bisa menjadi pemicu bagi Anda serta kita semua yang cinta akan Alquran, amin :) Posted by Risyad Samawa
Kisah Blogger Perempuan dengan 3 Anak Hafiz Quran
Pembaca tentunya masih ingat dengan kisah pasangan suami istri asal Bandung dengan putra-putrinya yang membanggakan sebab semua hafal Alquran. Sampai akhirnya kisah perjalanan dan rahasianya dituangkan dalam buku 10 Bersaudara Bintang Alquran. Dan buku itupun menjadi salah satu buku terbaik terbitan Syaamil Books. Kini kisah keluarga yang memiliki putra-putri hafiz quran kembali terulang. Di Lampung terdapat sepasang suami istri, mereka dikaruniai anak turun yang shalih dan shalihah, lebih membahagiakannya lagi, ada 3 anak-anaknya yang sudah hafiz alquran 30 juz. Sedangkan beberapa anak yang lain pun tengah merintis untuk menjadi hafiz 30 juz. Siapakah pasutri tersebut? Kisah Blogger Perempuan dengan 3 Anak Hafiz Quran Adalah Neny Suswati, seorang ibu rumah tangga dan juga seorang blogger asal Bandar Lampung. Bersama dengan suaminya, Rosyidin keduanya telah mencetak generasi muda Islam yang unggul, yaitu menjadi Hafiz Quran. Wajar sekali bila pasutri berbahagia., sebab kita tahu betapa besar pahalanya bagi setiap orang yang bisa menjadi penghafal Alquran (Baca: Janji Allah Bagi Para Hafiz Quran).
https://plus.google.com/109886149870013863139http://www.alquran-syaamil.com/2014/03/seri-buku-buku-terbaik-syaamil-books.htmlhttp://www.alquran-syaamil.com/2014/03/seri-buku-buku-terbaik-syaamil-books.htmlhttp://www.alquran-syaamil.com/2013/10/6-janji-allah-swt-bagi-para-hafidz.html
Neny Suswati dengan salah satu putranya (foto: istimewa) Diawali dengan prestasi anaknya yang bernama M. Hilmy Aziz, anak sulung pasangan Neny dan Rosyidin ini sudah menjadi hafiz Quran sejak menyelesaikan pendidikan SMP-nya. Kemudian disusul oleh anak kedua mereka, M. Hatif Ash Shiddiq yang juga mampu menjadi seorang penghafal Alquran saat duduk di bangku kelas 2 SMP, kemudian anaknya yang ketiga, Maritsa Hany Aulia pun menjadi muslimah yang hafiz quran semenjak kelas 3 SMP. Dalam sebuah kesempatan wawancara, Neny mengungkapkan, "Allah memuliakan orang yang mampu menjaga alquran (hafiz). Hidupnya akan diberi kemudahan oleh Allah. Dan yang lebih penting, hafal quran adalah prestasi dunia akhirat, secara duniawi bisa terukur serta kelak akan mendapatkan ganjaran pahala di sisi Allah Swt." Selain sibuk dengan urusan beberapa organisasi dan mengajar, Neny pun menyempatkan diri menjadi penulis. Tulisannya berisi pengalaman berumah tangga yang ditulisnya menjadi semacam tips kehidupan. Ibu yang sudah aktif dakwah sejak masa kuliah ini mengaku kalau artikel yang ditayangkan di blognya hanyalah tulisan-tulisan ringan saja. "Yang penting bermanfaat. Saya menulis tentang tips keluarga sakinah mawaddah warahmah dan tips menjadi orangtua penghafal Alquran," ujar ibu kelahiran 18 Oktober 1965 ini.
"Yang penting bermanfaat. Saya menulis tentang tips keluarga sakinah mawaddah warahmah dan tips menjadi orangtua penghafal Alquran." ~ Neny Suswati, Blogger Bandar Lampung Menurut Neny dirinya tidak membuat sebuah langkah yang terbilang luar biasa, tips mencetak generasi unggulan yang hafiz quran yaitu dengan cara sederhana; selain terus memotivasi anak-anaknya ia juga menyesuaikan motivasi sesuai dengan usia anak-anaknya.
http://nenysuswati.blogspot.com/http://4.bp.blogspot.com/--U7wslUSxNA/Ui_XwzWPO7I/AAAAAAAAAEM/6AVbrLPktt4/w574-h572-no/304490_103717426448012_1271662883_n.jpg
Neny bersama dengan suami sering mencamkan pada anak-anaknya agar ingat dengan pahala membaca Alquran. Di saat anak-anaknya mengeluh setiap menjumpai kesulitan pada proses menghafal, Neny memotivasinya dengan mengingatkan, "Bukankah Allah Swt. akan senantiasa membalas pahala dari setiap huruf yang dibaca?" Di akhir perbincangan alumnus FKIP MIPA Universitas Lampung ini menjelaskan bahwa, "Metode menghafal Quran kini telah berkembang dengan pesat. Sudah banyak metode yang bisa membantu halaf dengan cepat. Justru yang suit itu menjaga hafalan alquran itu sendiri." "Pasalnya, dibutuhkan mental dan konsistensi yang tinggi dan lebih berat lagi pada ujian dalam mengamalkannya," pungkas Neny saat diwawancarai. Neny sekeluarga tinggal di Lampung, tepatnya di Jalan Pramuka, Perum Ragom Gawi Permai 1 Blok E1 18, Kemiling Permai, Kemiling, Bandar Lampung. --- Sumber rujukan: http://www.duajurai.com/2015/04/neny-suswati-kartini-bandar-lampung-didik-3-anak-hafal-alquran-30-juz/ http://www.duajurai.com/2015/04/3-anaknya-hafal-alquran-neny-suswati-kartini-di-bandar-lampung-menjaganya-lebih-sulit/
Kisah Seorang Anak Tunanetra Yang Hafal al Quran, Namun Ia Tidak Menginginkan Untuk Dapat Melihat
SYAIKH FAHD AL KANDERI mewancarai anak istimewa ini yang bernama MUADZ. Seorang anak laki-laki TUNANETRA penghafal Al-Quran dari Mesir yang berusia 11 tahun.Dalam wawancara itu beliau FAHD AL KANDERI menanyakannya perihal bagaimana ia belajar Al-Quran dan kebutaannya.
Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya.
Saya yang datang ke tempat syaikh, katanya.
Berapa kali dalam sepekan? Tanya beliau.
Tiga hari dalam sepekan, jawabnya.
Jawaban anak ini kian membuat terkejut ketika anak ini memberitahu beliau SYaikh FAHD AL KANDERI bahwa Syaikh yang mengajarinya Al-Quran hanya mengajarinya satu ayat per hari.
Pada awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau dengan sangat agar ditambah harinya, sehingga menjadi dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari, ujarnya.
Satu ayat saja? respon beliau terkejut, takjub dengan semangat baja anak ini.
Dalam tiga hari itu ia khususkan untuk belajar ayat-ayat suci Al-Quran, hingga ia tidak bermain dengan kawan-kawan sebayanya.
Yang lebih mengagumkan adalah pernyataannya tentang kebutaannya. Ia tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya, namun rahmat Allah lah yang ia harapkan.
Dalam shalatku, aku tidak meminta kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatanku, katanya.
Mendengar jawaban anak ini Syaikh Fahd Al Kanderi semakin terkejut.
Engkau tidak ingin Allah mengembalikan penglihatanmu? Kenapa? tanya beliau heran.
Dengan wajah meyakinkan, anak itu memaparkan alasannya. Bukan ia tak yakin pada Allah, bukan. Namun ia menginginkan yang lebih indah dari penglihatan.
Semoga menjadi keselamatan bagiku pada HARI PEMBALASAN (kiamat), sehingga Allah meringankan perhitungan (hisab) pada hari tersebut. Allah akan menanyakan nikmat penglihatan, apa yang telah engkau lakukan dengan penglihatanmu? Saya tidak malu dengan cacat yang saya alami. Saya hanya berdoa semoga Allah meringankan perhitungan-Nya untuk saya pada hari kiamat kelak, papar MUADZ dengan tegas.
Mendengar kalimat mulia anak ini, semua diam. Syaikh nampak berkaca-kaca dan air matanya menetes. Para pemirsa di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak tahan menitikkan air mata.
Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana alasan mereka besok (di hadapan-Mu)? kata Syaikh Fahd AL Kanderi.
Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan, kata MUADZ penghafal Quran muda ini.
Subhanallah, indahnya dunia tak membuatnya lupa akan Rabbnya dan hari pembalasan.
Ia juga mengatakan bahwa ia terinspirasi dari kaidah Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah (rahimahullah). Kaidah imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang berbunyi Allah tidak menutup atas hamba-Nya satu pintu dengan hikmah, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu dengan rahmat-Nya,' katanya.
Kehilangan penglihatan sejak kecil, tidak membuat ia mengeluh kepada Sang Pencipta. Ia tak iri pada orang lain apalagi kufur nikmat. Ikhlash menerima takdirNya.
Alhamdulillah, saya tidak iri kepada kawan-kawan meski sejak kecil saya sudah tidak bisa melihat. Ini semua adalah qadha dan qadar Allah, katanya.
Kita berdoa kepada Allah semoga menjadikan kita sebagai penghuni surga Al-Firdaus yang tertinggi, kata MUADZ
Matanya yang buta, tak membuat hatinya buta dalam mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Subhanallah.
Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi (shallallahu alaihi wa salam) bersabda:
:
Allah berfirman, Jika Aku menguji hamba-Ku dengan menghilangkan penglihatan kedua matanya lalu ia bersabar, niscaya Aku akan menggantikan penglihatan kedua matanya dengan surga. (HR. Bukhari no. 5653, Tirmidzi no. 2932, Ahmad no. 7597, Ad-Darimi no. 2795 dan Ibnu Hibban no. 2932).
Sumber: Dipublikasikan kembali oleh: www.kisahislam.net
Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam
Gelandang Sepakbola Asal Prancis Hafal 19 Juz Al Quran
GELANDANG Arsenal dan Timnas Prancis, Abou Diaby dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat menjalankan ibadahnya sebagai seorang muslim. Yang mengagumkan, ia terjuata juga seorang hafiz alias penghafal Alquran.
Dalam akun twitter, salah satu pengajar Ebrahim Collage di London, Mufti Muhammad, @Mufti_Muhammad_ terungkap kalau mantan gelandang Auxerre itu hafal 19 juz Alquran. Bagi Diaby, kunjungan ke Ebrahim Collage adalah hal biasa. Sebab ia merasa nyaman berada dalam komunitasnya.
In conversation with Arsenal Footballer Abu Diaby @ Ebrahim college dinner tonight, whos memorised 19 ajza of Quran! (Dalam perbincangan dengan pemain
https://www.facebook.com/Rizqiantohttp://www.kisahislam.net/http://www.facebook.com/KisahTeladanSejarahIslam
Arsenal Abu Diaby di Ebrahim Collage pada momen makan malam, siapa yang hafal 19 juz Alquran, sentil Mufti Muhammad kepada Diaby.
Diaby juga disebut-sebut sebagai salah satu donatur tempat sekolah Islam terkenal di Ibu Kota Inggris itu. Di Ebahim Collage juga mendidik dan membimbing mualaf yang ingin mengenal lebih jauh ajaran Islam.
Sumber: http://abufariq.blogspot.com/2013/01/gelandang-prancis-hafal-19-juz-alquran.html
Dipublikasikan kembali oleh: www.KisahIslam.net
Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam
Ibu Berusia 65 tahun, Buta huruf, Menghapal al-Quran selama 16 tahun
October 30, 2012 11:40 401
Seorang ibu bernama Ummu Muhammad (Wadhha Ath-Tahyyar) berusia 65 tahun.
Ia bercerita :Proses penyimakan yang terus menerus dan alat perekam merupakan dua karunia Allah yang mempunyai andil besar dalam mewujudkan keinginan ku untuk menghafal al-Quran al-Karim.
Perjalanan hidup ku bersama hafalan a l-Quran telah berjalan 16 tahun lamanya, tetapi sungguh aku sangat merasa kebahagiaan yang hakiki khususnya ketika aku baru mulai menghafal al-Quran.
Diantara unsur penting yang dapat membantu dalam menghafal adalah adanya niat yang jujur, ikhlas karena Allah semata, dan bersabar terhadap segala kesulitan. Sesungguhnya aku adalah seorang buta huruf yang tidak bisa membaca dan menulis sehingga aku banyak mendapatkan kesulitan yang luar biasa diawalnya. Namun segala puji hanya milik Allah, aku menggunakan alat perekam dan meminta pertolongan seorang guru wanita untuk datang kerumahku membaca al-Quran kepada ku dan menyimak hafalanku setiap harinya. Tidak lupa pula bahwa motivasi anak-anak ku yang tiada hentinya merupakan dorongan bagi ku untuk meneruskan kegiatanku dalam menghafal.
Karena buta huruf, maka ketergantungan ku pada indra pendengaran merupakan hal yang paling utama bagi ku. Ini merupakan salah satu karunia Allah sebagai ganti dari sifat buta hurufku sehingga bisa mewujudkan impianku mengkhatamkan al-Quran selama 16 tahun di lingkungan ahli al-Quran. Aku memohon kepada Allah agar menjadikan ku termasuk hamba hamba-Nya ahli Quran, karena al-Quran adalah cahaya bagi manusia sewaktu didalam kuburnya.
http://www.kisahislam.net/2013/01/28/2013/01/28/2013/01/17/pemimpin-yang-penyayang/www.kisahislam.nethttp://www.facebook.com/KisahTeladanSejarahIslam
Akhir kata aku mengajak saudari saudari ku untuk menghafal al-Quran karena sesungguhnya hal tersebut mudah dan ringan sekali bagi siapa saja yang dimudahkan oleh Allah Taala.
[Majalah Al-Usrah hal 15. Lihat, Agar Anak Mudah Menghafal al-Quran hal 132-133. Hamdan Hamud al-Hajiri. cet Darus Sunnah]
Subhanallah, bagaimana dengan kita yang masih muda, apalagi -alhamdulillah- sebagian kita tidak buta huruf? Kemana waktu kita pergi dan habiskan?
Mulailah, bacalah, hafallah, dan ulangilah
Abu Abdillah Prima Ibnu Firdaus ar-Roni al-Mirluny Merlung, 16 Ramadhan 1433 H / 5 Agustus 2012 M
Artikel: www.kisahislam.net
1. Muadz, anak Tuna Netra yang Hafal Quran Usia 11 Tahun
Muadz namanya, ia adalah seorang anak yang sejak kecilnya ditaqdirkan kurang
beruntung, ia tidak dapat melihat layaknya manusia normal (buta). Sampai disini
tidak ada yang unik pada diri Muadz, karena bukan hanya ia yang ditaqdirkan buta
di dunia ini.
Namun yang membuat unik adalah walau buta ia mampu menghafal Al-Quran
lengkap 30 juz. Sejak awal ia mulai menghafal dengan penuh kesabaran, dan
tentunya dengan motivasi yang tinggi, hingga pada usianya yang ke 11 tahun ia
berhasil menghatamkan Al-Quran.
http://www.kisahislam.net/http://4.bp.blogspot.com/-HzLbJ8pVeeE/UiMQTdJ4ZBI/AAAAAAAAAJo/u2MD0MFm6b8/s1600/muadz+penghafal-quran-tuna-netra-dari-mesir1.jpg
Pembaca sekalian, mungkin bagi kita yang memiliki penglihata