Download - Histologi Kel V
KELOMPOK VAHMAD SAFRIANSYAH
ELSE SUSANTI
HELENA NUR HAYATI
MUHAMMAD AINUN ROSYID
MUHAMMAD IHSAN FATILLAH
NINA
NUR SABRIANY LIHAWA
RADEN FUAD MUSTAQIM
SRI ULANDARI A TAUFAN
WENING RARASATI
HISTOLOGISISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Tulang2. Otot3. Sendi
Histologi Tulang
Sel Osteoprogenitor
Osteoblas OsteositOsteokla
s
Sel tulang
A. Sel Osteoprogenitor
Sel Osteoprogenitor : populasi sel induk, berkembang dari mesenkim, yang memiliki daya mitotik dan kemampuan untuk berkembang menjadi sel tulang dewasa.
Ditemukan pada : tulang di lapisan dalam periosteum, pada endosteum, dan dalam saluran vaskular dari
tulang kompakta.
Sel osteoprogenitor
Preosteoblas
Preosteoklas
sedikit retikulum endoplasma dan akan menghasilkan
osteoblas.lebih banyak mitokondria dan ribosom bebas dan menghasilkan osteoklas.
B. Osteoblas
Osteoblas : berhubungan dengan pembentukan tulang dan ditemukan pada permukaan tulang, yaitu tempat matriks tulang ditambahkan.
C. OsteositOsteosit : osteoblas yang terpendam dalam matriks tulang.
D. Osteoklas Osteoklas : sel raksasa berinti banyak yang besar
dan jumlah anak intinya sangat bervariasi.
Matriks Tulang
A. Materi Anorganik : > 50% berat kering matriks tulang
1. Kalsium dan fosfor : membentuk kristal hidroksiapatit ( terletak pada sepanjang serat kolagen namun di kelilingi substansi dasar amorf)
2. Kalsium fosfat amorf (non kristal)3. Bikarbonat, sitrat, magnesium, dan natrium
B. Materi Organik : 95% kolagen tipe I dan substansi dasar amorf, yang mengandung proteoglikan.
Arsitektur Tulang
1. Saluran Havers : Tulang dilintasi saluran-saluran memanjang
2. Saluran Volkmann : (atau saluran nutrien) secara tegak lurus ke dalam tulang dan berhubungan dengan saluran Havers.
3. Lamel Interstisial : Celah di antara sistem Havers 4. Lamel Sirkumferens Luar5. Lamel Sirkumferens Dalam6. Periosteum : selaput tulang7. Endosteum : jaringan yang melapisi rongga
sumsum tulang
Regenerasi Tulang Sesudah patah tulang terdapat
perdarahan dari pembuluh darah yang sobek dan pembekuan, fibroblas yang berkembang dan kapiler darah memasuki bekuan darah dan membentuk jaringan granulasi yaitu prokalus, jaringan granulasi menjadi jaringan fibrosa padat dan kemudian berubah menjadi massa tulang rawan mempersatukan tulang-tulang yang patah.
Histologi Otot
a. Otot Polos : - kumpulan sel-sel fusiformis - kontraksi otot polos lambat dan tidak di bawah kemauanb. Otot Jantung : - sel-sel yang panjang - bercabang tunggal yang terletak satu sama lainc. Otot Rangka : - terdiri atas serat-serat otot - memiliki berkas sel yang sangat panjang - berinti banyak - termasuk otot lurik
Otot
Otot Polos Otot Jantung Otot Rangka
KontraksiKontraksi terjadi karena peningkatan penumpukan di antara filamenProsesnya :
Saat istirahat miosin menyimpan ATP di kepala miosin, tetapi
kecepatan hidrolisisnya lambat sehingga membutuhkan aktin untuk
memecah ATP dan melepaskan energi, miosin dan aktin tidak dapat
berhubungan karena di kepala aktin di tutupi oleh komplek troponin-
tropomiosin sehingga membutuhkan konsentrasi ion kalsium yang
tinggi untuk membawa molekul tropomiosin ke dalam aktin,
sehingga aktin bebas berinteraksi dgn miosin, pada saat ion kalsium
berada di troponin ATP di ubah menjadi ADP dan Pi sehingga
lepaslah energi. Karena miosin berikatan dengan aktin sehingga
miosin menarik aktin melewati filamen miosin . Hasilnya adalah
filamen tipis di tarik lebih jauh ke pita A.
OrganisasiSebagaimana telah diterangkan, terdapat tiga tingkatan atau derajat jaringan ikat yang berhubungan langsung dengan otot :
1.Seluruh otot terbungkus suatu selubung jaringan ikat kuat, yaitu epimisium.
2.Lembaran jaringan ikat yang lebih halus mengelilingi berkas atau fasikulus serat-serat otot membentuk perimisium.
3. Jaringan ikat yang lebih halus lagi meluas dari perimisium masuk di antara dan di sekitar masing-masing serat berupa endomisium.
PersarafanTiap otot dipersarafi satu atau lebih saraf, yang menembus epimisium pada tempat tetap tertentu yang disebut "titik motor". Saraf itu mengandung serat-serat motorik, serat-serat sensorik untuk "Muscle spindle" (gelendong otot), ujung-ujung sensorik neurotendinea untuk fasia dan saraf autonom untuk pembuluh darah.
RegenerasiSesudah mengalami kerusakan, serat otot memiliki kapasitas terbatas untuk melakukan regenerasi, tetapi kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa, dengan meninggalkan parut.
Histologi Sendi
Tempat bertemu dua atau tiga unsur rangka, baik tulang atau tulang rawan, dikatakan sebagai sendi atau artikulasi.
Pembagian Sendi
Struktur Sendi
Berdasarkan ciri susunannya, sendi dapat digolongkan menjadi tiga golongan utama :1. Fibrosa2. Kartilaginosa3. Sinovial
Sendi fibrosa & kartilaginosa seringkali disebut sinartrosis yang berarti sendi yang tidak memungkinkan atau memungkinkan sedikit gerak dan sendi sinovial sering disebut sendi diartrosis yang berarti sendi yang memungkinkan gerak bebas.
Sendi FibrosaSendi ini dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa.
Sendi KartilaginosaPermukaan tulang yang berhadapan dilapisi lembar-lembar tulang rawan hialin, yang secara erat dipersatukan oleh lempeng fibrokartilago.
Sendi Sinovial Pada sendi sinovia, tulang-tulang ditahan
menjadi satu oleh suatu simpai sendi dan permukaan yang berhadapan, dilapisi tulang rawan sendi, dipisahkan oleh celah sempit yang mengandung cairan sinovia.
Daftar pustaka
Junqueira ,L Carlos, dkk. 1998. Histalogi
Dasar. Jakarta: EGC
Leeson, Thomas S. 1996. Buku Ajar
Histologi. Jakarta: EGC