Cinta
Bait Doa
di
Untuk Kamu yang dalam Penantian Menjemput Jodoh Terbaik
Cinta di Bait Doa.indd 1 9/27/2018 10:04:04
MOHD. ADRIZALPenulis Terpuji Anugerah Pena Award FLP Nasional 2017
Cinta
Bait Doa
di
Untuk Kamu yang dalam Penantian Menjemput Jodoh Terbaik
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Cinta di Bait Doa.indd 3 9/27/2018 10:04:05
Cinta di Bait Doa
Mohd. Adrizal
© 2018, PT Elex Media Komputindo, Jakarta
Hak cipta dilindungi undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta
718101664
ISBN 978-602-04-8529-4
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
Isi di luar tanggung jawab percetakan
Cinta di Bait Doa.indd 4 9/27/2018 10:04:05
ix
Daftar Isi
Bait Pembuka (Sebuah Pengantar) ......................................vii
Mencintai Seutuhnya atau Tidak Sama Sekali ...............................1
Cinta di Bait Doa ..........................................................................4
Dalam Dekapan Penantian ............................................................7
Sebuah Usaha Menghapus Dirimu................................................11
Perpisahan ..................................................................................... 14
Sisa-Sisa Lalu yang Masih Tertinggal ...........................................17
Kebahagiaannya adalah Kebahagiaanmu ..................................20
Untuk Orang-Orang yang Selalu Ada di Sampingmu ...............23
Jika Suatu Saat Bukan Dirimu Tempat
Kuberhenti Mencari .................................................................26
Sayap-Sayap Jodoh ......................................................................29
Jarak ..............................................................................................32
Seperti Harapan, Mencintai Begitu Dekat
dengan Kekecewaan ................................................................35
Terjebak oleh Hati Sendiri ............................................................38
Ada Saatnya Kita Butuh Waktu untuk Sendiri .............................41
Pengharapan yang Sia-Sia ..........................................................44
Kadang Melupakan adalah Satu-satunya Cara
untuk Dapat Mencintai ...........................................................48
Belajar Memaafkan ........................................................................51
Hidup Itu Seperti Jarum Arlogi .................................................. 54
Cinta di Bait Doa.indd 9 9/27/2018 10:04:07
2
Mencintai tidak sesederhana yang kita bayangkan.
Men cintai adalah penerimaan yang ikhlas atas apa
yang telah kita putuskan. Cinta adalah keutuhan, ke -
per cayaan, dan komitmen yang kuat untuk saling melengkapi
ketidaksempurnaan menjadi hal yang sempurna. Mungkin diri -
mu juga pernah keliru ketika mencintai seseorang. Mencintai
seseorang dengan alasan-alasan yang sebetulnya tidak terdapat
keutuhan di sana atau hanya sebagai caramu untuk mencintai
alasan-alasan itu sendiri.
Ketika dirimu mencintai seseorang dari apa yang kaudengar da-
rinya maka sesungguhnya cintamu hanya kepada kata-katanya.
Kau hanya terperangkap jauh di jurang telingamu sendiri. Bukan-
kah kata-kata adalah yang paling bahaya dalam meme nga ruhi
keputusanmu?
Ketika dirimu mencintai seseorang dari apa yang kau harapkan
darinya maka sesungguhnya cintamu hanya kepada ekspektasi -
mu saja. Kau hanya terperangkap pada aliran pikiran dan nafsu,
Ketika dirimu mencintai seseorang karena apa yang kaulihat darinya maka hanya
sepasang matamu yang jatuh cinta. Dirimu tidak. Kau hanya terperangkap dengan apa yang kaulihat. Tubuhmu hanya menjadi
saksi bahwa kau tidak benar-benar mencintai.
Cinta di Bait Doa.indd 2 9/27/2018 10:04:14
3
hing ga keadaan menghanyutkanmu pada kekecewaan. Karena
tidak ada muara dari harapan yang besar selain kekecewaan.
Demikian juga halnya ketika kau mencintai seseorang tanpa
menerima setiap cela dan cacatnya sesungguhnya kau tidak
perlu untuk mencintainya, sama sekali tidak perlu. Karena hal
itu tidak akan pernah menjadikan dan menjanjikan bahwa kau
benar-benar sedang mencintainya.
Dirimu hanya dapat benar-benar mencintai seseorang ketika kau
dapat memastikan bahwa yang kaucintai pada dirinya adalah
hati dan pikirannya. Kau tidak akan benar-benar memiliki segala
yang ada pada dirinya jika hati dan pikirannya tidak kaucintai.
Sekalipun kadang begitu sulit membedakan apakah kita sedang
mencintai seseorang dari hatinya atau hal-hal lain (yang bersifat
fana) yang ada pada dirinya. Namun, percayalah mencintai
seseorang dengan tulus hanya dapat kau lakukan ketika dirimu
memancarkan kekayaan hati sebagai satu-satunya hal yang
berharga pada dirimu.
Memang bukan perkara yang mudah ketika harus memastikan
untuk hanya mencintai seseorang dengan apa yang tidak terlihat
darinya. Tetapi bukankah hati manusia selalu bersembunyi di
balik perilaku yang ia pancarkan? Bukankah pikiran seseorang
tersimpan di balik keputusan-keputusan yang ia ambil dalam
kehidupan?
ppp
Cinta di Bait Doa.indd 3 9/27/2018 10:04:14
5
Kadang rasanya begitu sulit memahami hati sendiri, begitu
pelik ketika harus mengajari hati untuk selalu berlaku
tenang dengan segala yang memengaruhinya. Namun,
kita adalah majikan bagi hati sendiri, hanya kita yang dapat
memahami dan mengajarinya untuk tetap bersikap lapang.
Demikian juga halnya ketika setiap kali hatimu tumbuh rasa cinta
maupun ketertarikan kepada seseorang yang sedang kau kagu-
mi. Sementara kau menyadari bahwa belum ada kesiap an hati -
mu untuk bersamanya dalam ikatan yang mahasuci. Oleh karena
itu, ajarilah hatimu untuk berdiam sambil kau berikhtiar. Ber diam
dalam pengertian bahwa kau sedang menginginkan kesendiri-
an dalam usahamu menjaga diri, dan ikhtiar dalam pengertian
mem persiapkan dirimu untuk membersamainya nanti serta tidak
lepas tanganmu dari doa-doa yang kaupanjatkan.
Kau tahu berapa banyak orang yang telah terperangkap dalam
permainan hatinya sendiri karena meyakini bahwa kebahagiaan
juga akan datang ketika mengutarakan cintanya sebelum ia
benar-benar siap untuk menuju pada ikatan yang suci? Bisa
jadi benar bahwa ia juga akan menemukan kebahagiaan, tetapi
semua itu hanyalah kebahagiaan semu. Karena kebahagiaan
sesungguhnya adalah bagi orang yang penuh sabar dalam
diamnya ketika mencintai, sekalipun godaan-godaan silih
berganti menghampiri.
Mengajari hati untuk berdiam diri adalah mempersiapkan ruang
bagi hatimu untuk menambah bekal dalam menjemputnya.
Lantas apa bekal yang paling penting untuk kau persiapkan?
Cinta di Bait Doa.indd 5 9/27/2018 10:04:20
6
Adalah suatu keniscayaan bagi setiap orang yang saling
mencintai dalam komitmen iman karena tidak akan pernah ada
kesesatan bagi keduanya sampai keduanya dipisahkan oleh ajal.
Memang bukanlah hal yang mudah ketika harus menjalani
kehidupan dengan perasaanmu yang harus kaukekang sendiri
dalam diam. Hal yang baik selalu terasa sulit untuk dilakukan,
tetapi percayalah suatu saat segala yang kauperjuangkan saat ini
dalam diammu dan keinginanmu untuk membekali diri dengan
iman dan ilmu akan menjadi indah dan penuh berkah.
ppp
Ketahuilah tidak ada bekal yang
lebih penting bagimu dalam mencintai
melainkan niat, iman, dan ilmu.
Karena cinta tanpa berlandas niat,
iman, dan ilmu adalah semu.
Cinta di Bait Doa.indd 6 9/27/2018 10:04:24
Mohd. Adrizal berasal dari Ujung Pasir,
Kabupaten Kerinci, Jambi, dikenal
sebagai penulis dan pegiat literasi Jambi
melalui Komunitas Forum Lingkar Pena
(FLP) Jambi yang pernah ia pimpin pada
tahun 2014–2016. Tahun 2017 Adrizal
mendapat penghargaan sebagai penulis
terpuji FLP Nasional Pena Award 2017
yang diselenggarakan di Bandung.
Beberapa puisi karyanya pernah di muat di koran Sumatera
Ekspres yang merupakan koran ternama di pulau Sumatera.
Puisi-puisi tersebut antara lain Manneken Pis, Hikayat Lalu,
Dinda, Jalan Malioboro, Dongeng Embun: Suatu Pagi. Dan
satu puisinya: Menggulung Ombak di Dadamu terpilih sebagai
salah satu puisi pemenang lomba cipta puisi Nusantara, dan
diterbitkan dalam antalogi bersama Senandung Cinta untuk
Hanny oleh FAM Publishing.
Buku-buku Adrizal yang telah diterbitkan berjudul Menjadi
Pemimpin bukan Pemimpi (2014), The Secret Of a Young Success
(2015), Antalogi Cerpen Musyawarah Sandal (2016), Antalogi
puisi Senandung Cinta untuk Hanny (2016), DIA! (2017), dan
Ranting Hati (2018).
Selain itu penulis juga berprofesi sebagai public speaker,
penulis sering untuk diundang mengisi acara training motivasi
ke berbagai daerah. Penulis dapat disapa di Instagram @mohd.
adrizal.
Tentang Penulis
Cinta di Bait Doa.indd 186 9/27/2018 10:10:32