Download - BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Transportasi
2.1.1 Pengertian Transportasi
Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996) diartikan
sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.
Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan
yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan
yang dapat dilalui. Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan
pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu
dengan adanya pemindahan barang dan manusia tersebut, maka transportasi
merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the
promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi (Agus Imam Rifusa, 2010).
Menurut Soesilo (1999) dalam Agus Imam Rifusa (2010) mengemukakan
bahwa transportasi merupakan pergerak tingkah laku orang dalam ruang baik
dalam membawa dirinya sendiri maupun membawa barang-barang. Selain itu,
menurut Tamin (1997) dalam Agus Imam Rifusa (2010) mengungkapkan bahwa,
prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat bantu
untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan dan (2) sebagai prasarana
bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di
daerah perkotaan tersebut (Agus Imam Rifusa, 2010)
Dengan melihat dua peran yang di sampaikan di atas, peran pertama sering
digunakan oleh perencana pengembang wilayah untuk dapat mengembangkan
wilayahnya sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan dikembangkan suatu
wilayah baru dimana pada wilayah tersebut tidak akan pernah ada peminatnya bila
wilayah tersebut tidak disediakan sistem prasarana transportasi. Sehingga pada
kondisi tersebut, parsarana transportasi akan menjadi penting untuk aksesibilitas
menuju wilayah tersebut dan akan berdampak pada tingginya minat masyarakat
untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Hal ini merupakan penjelasan peran
prasarana transportasi yang kedua, yaitu untuk mendukung pergerakan manusia
dan barang.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
Kegiatan ekonomi dan transportasi memiliki keterkaitan yang sangat erat,
dimana keduanya dapat saling mempengaruhi. Hal ini seperti yang diungkapkan
oleh Tamin (1997) dalam Agus Imam Rifusa (2010) bahwa pertumbuhan ekonomi
memiliki keterkaitan dengan transportasi, karena akibat pertumbuhan ekonomi
maka mobilitas seseorang meningkat dan kebutuhan pergerakannya pun menjadi
meningkat melebihi kapasitas prasarana transportasi yang tersedia. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang
erat. Di satu sisi transportasi dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi
suatu daerah, karena dengan adanya infrastruktur transportasi maka suatu daerah
dapat meningkat kegiatan ekonominya. Namun di sisi lain, akibat tingginya
kegiatan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan timbul
masalah transportasi, karena terjadinya kemacetan lalu lintas, sehingga perlunya
penambahan jalur transportasi untuk mengimbangi tingginya kegiatan ekonomi
tersebut.
Pentingnya peran sektor transportasi bagi kegiatan ekonomi mengharuskan
adanya sebuah sistem transportasi yang handal, efisien, dan efektif. Transportasi
yang efektif memiliki arti bahwa sistem transportasi yang memenuhi kapasitas
yang angkut, terpadu atau terintegrasi dengan antar moda transportasi, tertib,
teratur, lancar, cepat dan tepat, selamat, aman, nyaman dan biaya terjangkau
secara ekonomi. Sedangkan efisien dalam arti beban publik sebagai pengguna jasa
transportasi menjadi rendah dan memiliki utilitas yang tinggi.
2.1.2 Klasifikasi Transportasi
Klasifikasi transportasi dapat ditinjau dari empat unsur transportasi, yaitu
jalan, alat angkut, tenaga penggerak, dan terminal. Sebelum mengklasifikasikan
menurut cara dengan unsur-unsur ini, terlebih dahulu dijelaskan pengertian
masing-masing unsur transportasi tersebut.
1. Jalan
Jalan merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam transportasi.
Tanpa adanya jalan tidak mungkin disediakan jasa transportasi bagi penggunanya.
Jalan ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat angkutan untuk bergerak
dari tempat asal ke tempat tujuan. Unsur jalan dapat berupa jalan raya,jalan kereta
api, jalan air dan jalan udara.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
2. Alat angkutan
Kendaraan dan alat angkutan pada umumnya merupakan unsur
transportasi yang paling penting. Perkembangan dan kemajuan jalan dan alat
angkutan merupakan dua unsur yang saling memerlukan atau saling berkaitan
dengan yang lain.
Alat angkutan ini dapat dibagi dalam jenis-jenis alat angkutan jalan
darat,alat
angkutan jalan air dan alat angkutan jalan udara. Alat angkutan jalan darat berupa
gerobak, pedati, sepeda, sepeda motor, mobil, bus. Truk, kereta api dan lain-lain.
3. Tenaga Penggerak
Yang dimaksud dengan tenaga penggerak adalah tenaga atau energi yang
digunakan untuk menggerakkan alat angkutan tersebut. Untuk keperluan ini dapat
digunakan tenaga manusia, tenaga binatang, tenaga uap, batubara, BBM, tenaga
diesel, tenaga listrik.
4. Terminal
Terminal adalah tempat dimana suatu perjalanan transportasi dimulai
maupun berhenti atau berakhir sebai tempat tujuannya. Karena itu di terminal
disediakan fasilitas pelayanan penumpang, bongkar muat dan penyimpanan
barang. Terlebih lagi untuk terminal yang dibuat seperti stasiun kereta api, stasiun
bus, bandara udara, dan pelabuhan.
Sehubungan dengan keempat unsur transportasi tersebut, maka
transportasi dapat diklasifikasikan dari sudut jalan atau permukaan jalan yang
digunakan, alat angkutan yang dipakai dan tenaga penggerak yang digunakan.
Klasifikasi transportasi ini adalah sebagaimana dikemukakan berikut ini :
1. Transportasi Darat
Transportasi darat terdiri atas 2, yaitu :
a. Transportasi Jalan Raya
Dalam transportasi jalan raya ini meliputi transportasi yang
menggunakan alat angkutan berupa manusia, binatang, pedati sepeda,
sepeda motor, becak, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya.
b. Transportasi Jalan Rel
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
Di dalam transportasi jalan rel ini digunakan alat angkutan berupa
kereta api, yang terdiri atas lokomotif, gerbong, tangki, boks khusus,
trailer dan kereta penumpang. Jalan yang digunakan berupa rel baja, baik
dua rel maupun mono rel.
2. Tranportasi Melalui Air
Tranportasi melalui air dapat dibagi antara lain :
a. Transportasi air pedalaman
Transportasi air pedalaman adalah yang menggunakan alat
angkutan berupa sampan, kano, motor boat dan kapal.
b. Transportasi Laut
Transportasi laut adalah yang menggunakan alat angkutan perahu,
kapal uap, kapal mesin.
3. Transportasi Udara
Transportasi udara merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat.
Transportasi udara ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan dan
udara atau angkasa sebagai jalannya. Yang dilengkapi dengan navigasi dan alat
telekomunikasi.
2.2 Transportasi Air
Disamping transportasi darat, transportasi air adalah jenis transportasi
yang termasuk tua. Barang kali hampir sama tuanya karena air sebagai jalan atau
prasarana angkutan sudah digunakan sejak jaman purba. Pada saat itu tenaga
penggerak yang digunakan adalah tenaga manusia, yaitu dengan mendayung.
Langkah yang lebih maju dari penggunaan tenaga manusia adalah pemamfaatan
tenaga angin dengan memasang layar. Mungkin berawal dari sinilah lahirnya
istilah pelayaran bagi kegiatan transportasi air (terutama laut) meskipun kapal
yang digunakan tidak menggunakan layar, melainkan menggunakan tenaga mesin.
Sampai sekarang kapal banyak digunakan untuk mengangkut penumpang, barang,
menangkap ikan, atau kegiatan olah raga (Tommy H. Purwaka, 1993)
Bagi Indonesia, peranan transportasi air khususnya di daerah studi sangat
penting karena daerah yang dipisahkan oleh danau, untuk menghubungkan
penduduk antara satu pulau dengan pulau yang lain dengan menggunakan
angkutan air.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
2.2.1 Sarana Pada Sistem Transportasi Air
Jalan bagi transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai, danau),
namun dapat pula buatan manusia (kanal, danau buatan). Selain itu ada juga yang
sengaja ditatar agar memenuhi syarat pelayaran (diperlebar, dikeruk).
Seperti kita ketahui bahwa sarana pada sistem transportasi perlu dipelihara
dengan cermat secara berkala dan berkesinambungan. Semua itu akibat dari
terganggunya keseimbangan alam oleh ulah manusia, sehingga di masa sekarang
ini diperlukan pemeliharaan yang dimaksudkan agar alur pelayaran terhindar dari
proses pendangkalan dan tidak terganggu oleh tumbuhan air.
2.2.2 Moda Angkutan Air
Bentuk maupun ukuran kendaraan air cukup beragam, mulai dari perahu
dayung yang sangat sederhana, rakit, sampai kapal raksasa dengan daya angkut
yang sangat besar. Berbagai kapal juga dirancang untuk berbagai keperluan,
seperti kapal perang, tanker pengangkut minyak, kapal penumpang, serta kapal
pesiar yang mewah.
Bagi pengangkutan barang, transportasi air masih memegang peranan
penting. Daya angkut kapal yang yang sangat besar, sehingga dapat menekan
biaya satuan, merupakan daya tarik tersendiri bagi dunia perdagangan. Apalagi
memang sering kali tidak ada alternatif lain kecuali menggunakan kapal. Karena
angkutan melalui air lambat maka sering kali angkutan ini hanya sesuai utuk
mengangkut barang yang yang tidak cepat rusak.
Pengangkutan melalui air khususnya cocok dan efisien bagi lalu lintas
hubungan antar tempat (misalnya pemukiman) yang tidak dihubungkan oleh
sistem jaringan darat, sebaiknya menggunakan sistem angkutan dengan moda
kapal untuk membongkar-muat barang, dan lalu lintas penyeberangan antar
pulau.
2.2.3 Pelabuhan
Pelabuhan adalah tempat berlabuh atau tempat bertambatnya kapal laut
atau kendaraan air lainnya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,
bongkar muat barang, serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan
ekonomi.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
Pelabuhan juga berfungsi sebagai indikator untuk merangsang
pertumbuhan industri di sekitarnya. Peran pelabuhan dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Melayani kebutuhan perdagangan baik perdagangan regional dan
nasional (antar pulau)
b. maupun internasional (Impor dan Ekspor).
c. Menunjang pertumbuhan industri dan perputaran roda perdagangan.
d. Menyediakan fasilitas transit.
e. Menunjang perkembangan industri di daerah lingkungan kerja
pelabuhan.
f. Menambah pendapatan asli daerah.
2.2.3.1 Fasilitas Pelabuhan
Fasilitas pelabuhan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian fasilitas
pelabuhan dan bagian sarana kapal. Antara sarana kapal dan fasilitas pelabuhan
memiliki kaitan yang sangat erat.
Fasilitas pelabuhan secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 bagian,
yaitu :
a. Infrastruktur : adalah fasilitas dasar untuk kapal seperti : alat bantu
navigasi, breakwater, pelayanan pandu, pelayanan tunda dan lainnya.
b. Struktural : adalah fasilitas yang disediakan diatas tanah seperti :
gudang, lapangan penumpukan serta peralatan bingkar muat.
Pelabuhan juga didefenisikan sebagai salah satu terminal transportasi,
yang berfungsi secara umum sebagai barikut :
a. Tempat untuk membongkar memuat barang yang diekspor maupun
impor.
b. Tempat pemeriksaan barang yang akan diekspor maupun diimpor.
2.2.3.2 Dermaga
Dermaga adalah tempat kapal sandar untuk melakukan kegiatan bongkar
muat barang atau naik turun penumpang. Dermaga dapat diklasifikasikan menurut
jenis muatan atau jenis kapal :
a. Dermaga konvensional adalah dermaga/tambatan yang digunakan
untuk merapat/sandar kapal konvesinal.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
b. Dermaga peti kemas adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk
merapat/sandar khusus kapal-kapal peti kemas.
c. Dermaga curah kering adalah dermaga/tambatan yang digunakan
untuk merapat/sandar kapal-kapal yang khusus melakukan bongkar
muat barang curah kering.
d. Dermaga curah cair adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk
merapat kapal-kapal yang khusus melakukan bongkar muat barang
curah cair.
2.3 Kapasitas Dan Tarif Angkutan
2.3.1 Kapasitas Angkutan
Kapasitas angkutan adalah kemampuan sesuatu alat angkutan untuk
memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu
tertentu. Unsur-unsur kapasitas angkutan terdiri dari :
a. Berat muatan
b. Jarak yang ditempuh
c. Waktu yang dibutuhkan untuk mengantar angkutan ketujuan
2.3.2 Tarif Angkutan
Jasa yang diberikan dari perusahaan angkutan dihitung menurut ton-km
atau ton-mil dan biasa disebut tarif angkutan.
Sifat utama dari tarif angkutan yang didasarkan pada faktor jarak tersebut
adalah :
a. Tarif angkutan tidak dimulai dengan nol atau tanpa pembebanan tarif
karena adanya ongkos terminal, ongkos tetap dan sebagainya yang
perlu dibebankan kepada muatan barang yang diangkut.
b. Tarif angkutan tidak dipungut untuk tiap mil/km, tetapi dengan cara
sekumpulan mil (block of mil). Misalnya untuk jarak 1-4 mil dengan
tarif tertentu, sedangkan jarak untuk 4-8 mil tertentu lainnya.
Ditinjau dalam hubungan dengan tarif angkutan dan sifat pelayanan
jasanya, usaha angkutan dibagi dalam dua golongan besar, yaitu :
a. Common carrier, adalah usaha angkutan umum yang menentukan tarif
angkutan dengan suatu daftar tarif tertentu, beroperasi atau melayani
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
pemakainya pada waktu-waktu tertentu dan pada trayek yang telah
ditetapkan. Jadi common carrier merupakan usaha angkutan umum.
b. Contract carrier, adalah usaha angkutan yang memberikan jasa jika
diperlukan, dengan tarif yang telah biasa dipakai pada rute yang
bersangkutan atau dengan tambahan biaya tertentu, usaha angkutan
ini merupakan usaha angkutan carteran, yang biaya dan resiko
pengiriman melalui perjanjian kedua belah pihak.
2.4 Kapal Container
Kapal container adalah kapal yang di desain khusus untuk membawa
muatan berupa peti kemas (container) dari satu tempat ke tempat lain. Jenis kapal
ini adalah jenis kapal yang paling banyak di pergunakan di lautan sebagai moda
transportasi perdagangan dunia, sehingga grafik perdagangan dan angkutan peti
kemas setiap tahunnya mengalami kenaikan antara 5 – 20 % tergantung dari
tujuan impor maupun ekspor.
2.4.1 Kapal Container 504 TEUs
Dalam hal ini penyusun hanya akan meneliti system trasportasi dari kapal
rancangan sendiri yang mana kapal ini adalah kapal Full Container 504 TEUs
yang melayani rute Tg. Priok – Tg. Perak – Tenau. Adapun penelitian terhadap
komposisi biaya operasional kapal adalah sebagai berikut :
2.4.2 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang timbul baik kapal sedang beroperasi
maupun tidak dioperasikan, seperti:
a. Gaji dan Tunjangan ABK
Gaji dan Tunjangan adalah biaya upah bagi Nahkoda dan awak kapal,
besarnya gaji dan tunjangan diatur oleh perusahaan dan di sepakati
oleh Nahkoda dan awak kapal.
b. Kesehatan dan kesejahteraan ABK
Kesehatan dan kesejahteraan ABK adalah biaya yang di keluarkan
oleh perusahaan untuk kesehatan dan kesejahteraan seperti biaya
lembur, biaya operasional tambahan, dan biaya-biaya lainnya diluar
jam kerja.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
c. Makanan
Adalah biaya yang digunakan untuk keperluan logistic kapal, karena
kapal ini adalah kapal Full Container dan tidak ada sangkut paut nya
dengan penumpang, maka biaya makan hanya untuk awak kapal
d. Air Tawar ABK
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli air tawar dari
pelabuhan, meskipun di kapal sudah terdapat alat penyulingan air laut
menjadi air tawar, namun untuk keperluan makan, minum dan
memasak harus menggunakan air tawar asli.
e. Store Supply
Store supply di adakan diatas kapal bila mana kapal tersebut adalah
kapal penumpang, maka untuk kapal rancangan ini tidak ada biaya
Store Supply.
f. Floating repair dock
Adalah biaya yang dikeluarkan bila mana kapal mengalai kerusakan
dan harus di perbaiki hingga kapal masuk galangan.
g. Running repair
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya perawatan kapal.
h. Asuransi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk meng-asuransikan kapal.
i. Charter/leasing (bagi kapal charter/leasing)
Charter/leasing di adakan bila mana kapal tersebut adalah kapal
sewaan, maka untuk kapal rancangan ini tidak ada biaya
charter/leasing karena kapal rancangan ini adalah milik
pribadi/perusahaan.
j. Surat-surat kapal
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan surat-surat kapal.
k. Biaya penyusutan kapal
Adalah biaya penyusutan kapal per tahun
2.4.3 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
Biaya tidak tetap adalah biaya-biaya yang timbul jika kapal sedang
beroperasi dengan mengangkut penumpang atau barang, antara lain :
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
a. Biaya kepelabuhanan
Biaya kepelabuhanan terjadi apabila kapal bersandar atau berlabuh di
pelabuhan, besarnya biaya pelabuhan tergantung dari lamanya kapal
bersandar.
b. Biaya Bunker
Biaya bunker adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluar Bahan
Bakar, besarnya biaya ini tergantung dari spesifikasi mesin dan
pemakaian bahan bakar.
c. Biaya Makanan penumpang (jika kapal penumpang)
Biaya makanan penumpang adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli logistic khusus untuk para penumpang, maka untuk kapal ini
tidak ada biaya makanan penupang dikarenakan kapal ini adalah kapal
container.
d. Biaya air tawar untuk penumpang (jika kapal penumpang)
Biaya air tawar untuk penumpang adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membeli air tawar dari pelabuhan atau lembaga lainnya untuk
keperluan para panumpang, maka untuk kapal ini tidak ada biaya
untuk itu dikarenakan kapal ini adalah kapal container.
e. Biaya Minyak Pelumas
Biaya minyak pelumas adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
minyak pelumas seperti oli mesin, oli pelumas untuk permesinan baik
mesin induk maupun mesin bantu.
f. Biaya pemasaran
g. Biaya Premi ABK
Biaya Premi ABK adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberi
pesangon tambahan kepada awak kapal, seperti pesangon untuk
bongkar muat container, biaya jaga kapal di pelabuhan, dan
sebagainya.
h. Biaya pelayanan penumpang/barang
Biaya pelayanan penumpang/barang adalah biaya yang dikeluarkan
untuk penumpang dan barang, maka untuk kapal ini tidak ada biaya
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
penumpang ataupun barang karena biaya pelayanan barang sudah
termasuk kedalam biaya stevording.
i. Biaya Stevording (tergantung term bongkar/muat)
Biaya Stevording adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa
bongkar atau muat (container), besarnya biaya ini tergantung dari
banyaknya jumlah container dan penggunaan alat bongkar muatnya.
j. Biaya claim Asuransi
Biaya claim asuransi adalah biaya yang dikeluarkan apabila dari pihak
yang diasuransikan mengklaim kepada pihak asuransi.
k. Pajak muatan
Biaya pajak muatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
pajak muatan. Besarnya biaya ini tergantung dari jenis dan jumlah
muatan.
2.5 Emisi Gas Buang
2.5.1 Pengertian Emisi
Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu
kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau
tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun secara umum, emisi
dapat di analogikan sebagai pancaran, misalnya: pancaran sinar, elektron atau ion.
Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi akibat terganggunya suatu sistem yang
melampaui suatu batas energi sehingga terjadi suatu emisi.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Emisi merupakan zat,
energy atau komponen yang dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan, sehingga
menimbulkan terganggunya suatu system. Sebagai contoh adalah Emisi Gas
Buang.
2.5.2 Emisi Gas Buang
Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik
itu kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan
bahan bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak
sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikel-
partikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
Emisi Gas Buang merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca dan
pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini.
2.5.3 Komposisi Emisi Gas Buang
1. Emisi Senyawa Hidrokarbon (HC)
Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat
di gas buang kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar
dengan sempurna dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu
senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka
hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air
(H20).Walaupun desain ruang bakar mesin kendaraan saat ini yang sudah
mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap
dapat "bersembunyi" dari api saat terjadi proses pembakaran dan
menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi. Hidrokarbon
(HC) ,dapat menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak
kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru-paru.
2. Emisi Carbon Monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang relative tidak stabil
dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Gas karbon monoksida (CO)
merupakan gas yang sangat sangat sulit dideteksi karena gas CO tidak
memiliki bau, rasa dan bentuk. Gas CO (Karbon Monoksida), dapat
mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan pusing,
gangguan berpikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.
3. Emisi senyawa NOx
Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan
oksigen. Dalam kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang
amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam
kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan
memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara
bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang
amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan
membentuk asam nitrat.
Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya
konsentrasi oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Oksida
Nitrogen (NO2) dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan
kasus asma, menimbulkan infeksi saluran nafas, memicu kanker paru-
paru, serta gangguan jantung dan paru.
4. Oksida Belerang (SO2)
Oksida Belerang (SO2) dapat menimbulkan efek iritasi pada
saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk, sampai sesak nafas dan
meningkatkan asma.
5. Timah Hitam (Debu Timbal) (Pb)
Dapat meracuni sistem pembentukan darah merah sehingga dapat
mengakibatkan beberapa hal, antara lain, bagi orang dewasa dapat
menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan
darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal dan reproduksi pria. Sedangkan
bagi anak-anak dapat menimbulkan penurunan kemampuan otak dan
mengurangi kecerdasan.
2.6 SURAT – SURAT KAPAL
Sebuah kapal agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan aman, harus
dilengkapi dengan surat-surat kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Terdapat beberapa macam sertifikat kapal, yang keberadaannya merupakan
persyaratan bagi kapal yg bersangkutan sesuai dengan peruntukannya. Jenis-jenis
sertifikat tersebut adalah :
A. SERTIFIKAT KAPAL
1. Sertifikat Kesempurnaan
- Ialah sertifikat yg diberikan untuk kapal yang telah
memenuhi persyaratan keselamatan untuk berlayar. Keselamatan
tersebut adalah dalam hal : badan kapal, perlengkapan kapal,
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
penataan kemudi, sarana pemadam kebakaran, alat-alat berlabuh
jangkar, dan lain-lain.
- Berlaku bagi semua kapal yang berlayar di laut
- Untuk Indonesia, terdapat sertifikat kelas yang dikeluarkan
oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), khususnya bagi kapal-kapal
yang berukuran isi kotor 100 m3 atau lebih
Sertifikat Kesempurnaan dikeluarkan untuk :
- Pelayaran di semua lautan
- Pelayaran antar pelabuhan Asia Tenggara
- Bagian tertentu yang ditunjuk dari daerah pelayaran antara
pelabuhan Asia Tenggara
Sertifikat Kesempurnaan tidak berlaku lagi jika :
- Kapal yg diklasifikasikan pada biro klasifikasi yang diakui,
dirobah kelasnya atau dicoret dari daftar
- Karena masa berlakunya telah habis untuk mana sertifikat
diberikan atau tidak memenuhi syarat yang ditentukan untuk
mengeluarkan atau mempertahankan sertifikat itu
- Karena diserahkannya sertifikat kesempurnaan yang baru
- Jika sertifikat itu berdasar pasal 36 (4) sudah tidak berlaku
selama satu tahun
- Jika kapal tidak termasuk golongan kapal-kapal untuk mana
Ordonansi Kapal-kapal 1935 berlaku
- Jika kapal dirombak, tetapi perombakan yang tidak berarti
dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas kapal dan lambung
timbul, maka Direktur Jenderal Perhubungan Laut atau Pengawas
Keselamatan kapal, dapat mempertahankan sertifikat tersebut.
- Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah.
2. Sertifikat Keselamatan
- Diberikan khusus bagi kapal penumpang pelayaran
internasional
- Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
- Dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut
Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi :
- Jika sertifikat kesempurnaan tidak berlaku lagi
- Karena masa berlakunya untuk mana sertifikat dikeluarkan
telah habis
- Karena diserahkannya sertifikat keselamatan yang baru
- Jika kapal tidak termasuk dalam golongan kapal-kapal
untuk mana ordonansi Kapal-kapal 1935 berlaku
- Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah
Jika Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi, sedangkan kapal itu
ada di luar Indonesia, kecuali di Pelabuhan Singapura dan
Malaysia, maka masa berlakunya dapat diperpanjang untuk
memungkinkan kapal kembali ke Indonesia guna mengakhiri
pelayarannya
3. Sertifikat Keselamatan Radio
- Diberikan khusus bagi kapal barang yang memiliki radio
komunikasi
- Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun
4. Sertifikat Lambung Timbul
- Merupakan sertifikat yang memuat sampai batas mana
kapal boleh dimuati, dan berapa daya apung cadangannya
- Diperuntukkan bagi semua kapal yang berlayar di laut
- Berlaku tdk lebi dari 5 (lima) tahun
5. Sertifikat Muatan Kayu
- Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang memuat kayu sebagai
muatan geladaknya
- Berlaku tidak lebih dari 5 (lima) tahun
6. Sertifikat Penumpang
- Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang mengangkut
penumpang lebih dari 12 orang
- Berlaku selama 1 (satu) tahun
7. Sertifikat Pembebasan
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
- Diperuntukkan bagi kapal dalam pelayaran internasional
yang mendapat beberapa pembebasan terhadap ketentuan-
ketentuan Perjanjian Keselamatan Laut Internasional 1929, yaitu
terhadap bangunan, alat penolong, dan radio telegrap
- Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun
B. SURAT LAUT DAN PAS KAPAL
Menurut Beslit 1934, terdapat 4 (empat) macam tanda kebangsaan kapal,
yaitu : Surat Laut, Pas Kapal, Surat Laut Sementara, dan Surat Ijin Berlayar.
Tanpa Surat Laut dan Pas Kapal, kapal Indonesia tidak berwenang mengibarkan
bendera Indonesia.
1. Surat Laut
Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi
kotor 500 m3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar.
Isi Surat Laut adalah :
- Nama kapal;
- Nama Pemilik Kapal dan Nakhoda
- Isi bersih/kotor menurut Surat Ukur
- Keterangan menurut Surat Pendaftaran Kapal
- Nama panggilan Kapal (berdasarkan Buku Insyarat
Internasional)
Surat Laut dinyatakan gugur apabila :
- Kapal dirucat
- Kapal tenggelam
- Kapal dirampas oleh bajak laut/musuh
- Kapal dipakai untuk membajak di laut, pantai atau sungai
- Diberikan kebangsaan lain bagi kapal tersebut
- Nama kapal diganti
2. Surat Laut Sementara
Adalah Surat Laut yang dikeluarkan bagi kapal Indonesia yang
dibuat di Luar Negeri (oleh Menteri Perhubungan Republik
Indonesia) dengan maksud agar kapal tersebut dapat dilayarkan ke
Indonesia. Surat Laut Sementara berlaku paling lama 1 (satu)
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
tahun.
3. Pas Kapal, diberikan kepada kapal yang tidak dapat diberi Surat
Laut. Terdapat 2 (dua) macam Pas Kapal, yaitu :
a. Pas Tahunan, tanda kebangsaan kapal Indonesia yang
diberikan kepada kapal yang isi kotornya 20 m3 atau lebih dan
kurang dari 500 m3, yang bukan kapal nelayan laut atau kapal
pesiar. Pas Tahunan berlaku selama 12 bulan hingga 15 bulan.
b. Pas Kecil atau Pas Biru, diberikan kepada kapalyang isi
kotornya kurang dari 20 m3, kapal nelayan laut dan kapal pesiar.
Pas Kecil setiap tahun harus dilaporkan kepada Pejabat berwenang
(Syahbandar).
C. SURAT UKUR
Surat Ukur merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat
yang berwenang bagian pengukuran mengenai besarnya kapal.
1. Isi Surat Ukur adalah :
- Nama kapal
- Tempat asal kapal
- Banyaknya geladak, tiang, dasar ganda, tangki tolak bara ;
- Ukuran pokok kapal : panjang, lebar, dalam
- Rincian dari isi kotor (bruto) dan isi bersih (netto) dalam
meter kubik dan Register Ton
- Pengurangan guna mendapatkan isi bersih.
2. Ruang-ruang yang tidak termasuk dalam pengukuran adalah :
- Ruang dasar ganda, dan tangki-tangki ceruk muka/belakang
yang dipakai khusus untuk tolak bara
- Ruang-ruang yang dibatasi oleh kepala palka
- Bangunan atas yang terbuka dan tidak tertutup dengan
pintu-pintu
- Kamar-kamar mandi / WC umum
- Anjungan dan rongga diatas kamar mesin
3. Pengukuran isi kotor meliputi :
- Isi kapal dibawah geladak ukur
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
- Isi kapal antara geladak ukur dan geladak ketiga
- Isi semua ruangan tetap di geladak atas yang dapat ditutup
rapat
4. Isi bersih = isi kotor dikurangi dengan :
- Ruangan mesin, ketel uap, terowongan poros baling-baling
- Semua ruangan yang dipakai oleh awak kapal
- Ruangan Nakhoda, kamar peta dan kamar radio
- Gudang-gudang, ceruk rantai, ruang mesin kemudi
2.7 PAJAK
2.7.1 Pajak Kendaraan
Pajak kendaraan adalah pajak kendaraan pribadi kepada negara. Sebesar
1.5% dari harga kendaraan tersebut dan dibayarkan per tahun.
2.7.2 Pajak Bumi dan Bangunan
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak bangunan dan tanah
kepada negara. Yang menjadi dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual
Kena Pajak (assessment value) atau NJKP, yaitu suatu persentase tertentu
dari nilai jual sebenarnya. NJKP ditetapkan serendah-rendahnya 20% (dua
puluh persen) dan setinggi-tingginya 100% (seratus persen).
Besarnya persentase NJKP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional. Dan untuk bangunan
perkantoran nilai Pajak dikenakan sebesar 5 % dari nilai Jual Kena Pajak
Contoh :
Nilai jual suatu objek pajak sebesar Rp 1.000.000,00 persentase Nilai Jual
Objek Pajak misalnya 20% maka besarnya Nilai Jual Kena Pajak : 20% x
Rp 1.000.000,00 = Rp200.000,00
2.7.3 Pajak Penghasilan
Adalah pajak yang dikenakan kepada orang yang memiliki jumlah
penghasilan tertentu sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.
2.7.4 Pajak Angkutan Peti Kemas
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA2013310019
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak per angkutas atau
per satu peti kemas kepada negara. Besarnya tergantung dari peraturan yang
berlaku
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs