bab ii tinjauan pustaka - transportasi laut

29
YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi 2.1.1 Pengertian Transportasi Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996) diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang dapat dilalui. Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu dengan adanya pemindahan barang dan manusia tersebut, maka transportasi merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi (Agus Imam Rifusa, 2010). Menurut Soesilo (1999) dalam Agus Imam Rifusa (2010) mengemukakan bahwa transportasi merupakan pergerak tingkah laku orang dalam ruang baik dalam membawa dirinya sendiri maupun membawa barang-barang. Selain itu, menurut Tamin (1997) dalam Agus Imam Rifusa (2010) mengungkapkan bahwa, prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan dan (2) sebagai prasarana bagi pergerakan manusia TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Upload: yogga-haw

Post on 16-Apr-2017

428 views

Category:

Engineering


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Transportasi

2.1.1 Pengertian Transportasi

Pengertian transportasi yang dikemukakan oleh Nasution (1996) diartikan

sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.

Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan

yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan

yang dapat dilalui. Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana kegiatan

pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan diakhiri. Untuk itu

dengan adanya pemindahan barang dan manusia tersebut, maka transportasi

merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang kegiatan ekonomi (the

promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan

ekonomi (Agus Imam Rifusa, 2010).

Menurut Soesilo (1999) dalam Agus Imam Rifusa (2010) mengemukakan

bahwa transportasi merupakan pergerak tingkah laku orang dalam ruang baik

dalam membawa dirinya sendiri maupun membawa barang-barang. Selain itu,

menurut Tamin (1997) dalam Agus Imam Rifusa (2010) mengungkapkan bahwa,

prasarana transportasi mempunyai dua peran utama, yaitu: (1) sebagai alat bantu

untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan dan (2) sebagai prasarana

bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di

daerah perkotaan tersebut (Agus Imam Rifusa, 2010)

Dengan melihat dua peran yang di sampaikan di atas, peran pertama sering

digunakan oleh perencana pengembang wilayah untuk dapat mengembangkan

wilayahnya sesuai dengan rencana. Misalnya saja akan dikembangkan suatu

wilayah baru dimana pada wilayah tersebut tidak akan pernah ada peminatnya bila

wilayah tersebut tidak disediakan sistem prasarana transportasi. Sehingga pada

kondisi tersebut, parsarana transportasi akan menjadi penting untuk aksesibilitas

menuju wilayah tersebut dan akan berdampak pada tingginya minat masyarakat

untuk menjalankan kegiatan ekonomi. Hal ini merupakan penjelasan peran

prasarana transportasi yang kedua, yaitu untuk mendukung pergerakan manusia

dan barang.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

Kegiatan ekonomi dan transportasi memiliki keterkaitan yang sangat erat,

dimana keduanya dapat saling mempengaruhi. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Tamin (1997) dalam Agus Imam Rifusa (2010) bahwa pertumbuhan ekonomi

memiliki keterkaitan dengan transportasi, karena akibat pertumbuhan ekonomi

maka mobilitas seseorang meningkat dan kebutuhan pergerakannya pun menjadi

meningkat melebihi kapasitas prasarana transportasi yang tersedia. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang

erat. Di satu sisi transportasi dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi

suatu daerah, karena dengan adanya infrastruktur transportasi maka suatu daerah

dapat meningkat kegiatan ekonominya. Namun di sisi lain, akibat tingginya

kegiatan ekonomi dimana pertumbuhan ekonomi meningkat maka akan timbul

masalah transportasi, karena terjadinya kemacetan lalu lintas, sehingga perlunya

penambahan jalur transportasi untuk mengimbangi tingginya kegiatan ekonomi

tersebut.

Pentingnya peran sektor transportasi bagi kegiatan ekonomi mengharuskan

adanya sebuah sistem transportasi yang handal, efisien, dan efektif. Transportasi

yang efektif memiliki arti bahwa sistem transportasi yang memenuhi kapasitas

yang angkut, terpadu atau terintegrasi dengan antar moda transportasi, tertib,

teratur, lancar, cepat dan tepat, selamat, aman, nyaman dan biaya terjangkau

secara ekonomi. Sedangkan efisien dalam arti beban publik sebagai pengguna jasa

transportasi menjadi rendah dan memiliki utilitas yang tinggi.

2.1.2 Klasifikasi Transportasi

Klasifikasi transportasi dapat ditinjau dari empat unsur transportasi, yaitu

jalan, alat angkut, tenaga penggerak, dan terminal. Sebelum mengklasifikasikan

menurut cara dengan unsur-unsur ini, terlebih dahulu dijelaskan pengertian

masing-masing unsur transportasi tersebut.

1. Jalan

Jalan merupakan suatu kebutuhan yang paling esensial dalam transportasi.

Tanpa adanya jalan tidak mungkin disediakan jasa transportasi bagi penggunanya.

Jalan ditujukan dan disediakan sebagai basis bagi alat angkutan untuk bergerak

dari tempat asal ke tempat tujuan. Unsur jalan dapat berupa jalan raya,jalan kereta

api, jalan air dan jalan udara.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

2. Alat angkutan

Kendaraan dan alat angkutan pada umumnya merupakan unsur

transportasi yang paling penting. Perkembangan dan kemajuan jalan dan alat

angkutan merupakan dua unsur yang saling memerlukan atau saling berkaitan

dengan yang lain.

Alat angkutan ini dapat dibagi dalam jenis-jenis alat angkutan jalan

darat,alat

angkutan jalan air dan alat angkutan jalan udara. Alat angkutan jalan darat berupa

gerobak, pedati, sepeda, sepeda motor, mobil, bus. Truk, kereta api dan lain-lain.

3. Tenaga Penggerak

Yang dimaksud dengan tenaga penggerak adalah tenaga atau energi yang

digunakan untuk menggerakkan alat angkutan tersebut. Untuk keperluan ini dapat

digunakan tenaga manusia, tenaga binatang, tenaga uap, batubara, BBM, tenaga

diesel, tenaga listrik.

4. Terminal

Terminal adalah tempat dimana suatu perjalanan transportasi dimulai

maupun berhenti atau berakhir sebai tempat tujuannya. Karena itu di terminal

disediakan fasilitas pelayanan penumpang, bongkar muat dan penyimpanan

barang. Terlebih lagi untuk terminal yang dibuat seperti stasiun kereta api, stasiun

bus, bandara udara, dan pelabuhan.

Sehubungan dengan keempat unsur transportasi tersebut, maka

transportasi dapat diklasifikasikan dari sudut jalan atau permukaan jalan yang

digunakan, alat angkutan yang dipakai dan tenaga penggerak yang digunakan.

Klasifikasi transportasi ini adalah sebagaimana dikemukakan berikut ini :

1. Transportasi Darat

Transportasi darat terdiri atas 2, yaitu :

a. Transportasi Jalan Raya

Dalam transportasi jalan raya ini meliputi transportasi yang

menggunakan alat angkutan berupa manusia, binatang, pedati sepeda,

sepeda motor, becak, bus, truk, dan kendaraan bermotor lainnya.

b. Transportasi Jalan Rel

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

Di dalam transportasi jalan rel ini digunakan alat angkutan berupa

kereta api, yang terdiri atas lokomotif, gerbong, tangki, boks khusus,

trailer dan kereta penumpang. Jalan yang digunakan berupa rel baja, baik

dua rel maupun mono rel.

2. Tranportasi Melalui Air

Tranportasi melalui air dapat dibagi antara lain :

a. Transportasi air pedalaman

Transportasi air pedalaman adalah yang menggunakan alat

angkutan berupa sampan, kano, motor boat dan kapal.

b. Transportasi Laut

Transportasi laut adalah yang menggunakan alat angkutan perahu,

kapal uap, kapal mesin.

3. Transportasi Udara

Transportasi udara merupakan alat angkutan mutakhir dan tercepat.

Transportasi udara ini menggunakan pesawat udara sebagai alat angkutan dan

udara atau angkasa sebagai jalannya. Yang dilengkapi dengan navigasi dan alat

telekomunikasi.

2.2 Transportasi Air

Disamping transportasi darat, transportasi air adalah jenis transportasi

yang termasuk tua. Barang kali hampir sama tuanya karena air sebagai jalan atau

prasarana angkutan sudah digunakan sejak jaman purba. Pada saat itu tenaga

penggerak yang digunakan adalah tenaga manusia, yaitu dengan mendayung.

Langkah yang lebih maju dari penggunaan tenaga manusia adalah pemamfaatan

tenaga angin dengan memasang layar. Mungkin berawal dari sinilah lahirnya

istilah pelayaran bagi kegiatan transportasi air (terutama laut) meskipun kapal

yang digunakan tidak menggunakan layar, melainkan menggunakan tenaga mesin.

Sampai sekarang kapal banyak digunakan untuk mengangkut penumpang, barang,

menangkap ikan, atau kegiatan olah raga (Tommy H. Purwaka, 1993)

Bagi Indonesia, peranan transportasi air khususnya di daerah studi sangat

penting karena daerah yang dipisahkan oleh danau, untuk menghubungkan

penduduk antara satu pulau dengan pulau yang lain dengan menggunakan

angkutan air.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

2.2.1 Sarana Pada Sistem Transportasi Air

Jalan bagi transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai, danau),

namun dapat pula buatan manusia (kanal, danau buatan). Selain itu ada juga yang

sengaja ditatar agar memenuhi syarat pelayaran (diperlebar, dikeruk).

Seperti kita ketahui bahwa sarana pada sistem transportasi perlu dipelihara

dengan cermat secara berkala dan berkesinambungan. Semua itu akibat dari

terganggunya keseimbangan alam oleh ulah manusia, sehingga di masa sekarang

ini diperlukan pemeliharaan yang dimaksudkan agar alur pelayaran terhindar dari

proses pendangkalan dan tidak terganggu oleh tumbuhan air.

2.2.2 Moda Angkutan Air

Bentuk maupun ukuran kendaraan air cukup beragam, mulai dari perahu

dayung yang sangat sederhana, rakit, sampai kapal raksasa dengan daya angkut

yang sangat besar. Berbagai kapal juga dirancang untuk berbagai keperluan,

seperti kapal perang, tanker pengangkut minyak, kapal penumpang, serta kapal

pesiar yang mewah.

Bagi pengangkutan barang, transportasi air masih memegang peranan

penting. Daya angkut kapal yang yang sangat besar, sehingga dapat menekan

biaya satuan, merupakan daya tarik tersendiri bagi dunia perdagangan. Apalagi

memang sering kali tidak ada alternatif lain kecuali menggunakan kapal. Karena

angkutan melalui air lambat maka sering kali angkutan ini hanya sesuai utuk

mengangkut barang yang yang tidak cepat rusak.

Pengangkutan melalui air khususnya cocok dan efisien bagi lalu lintas

hubungan antar tempat (misalnya pemukiman) yang tidak dihubungkan oleh

sistem jaringan darat, sebaiknya menggunakan sistem angkutan dengan moda

kapal untuk membongkar-muat barang, dan lalu lintas penyeberangan antar

pulau.

2.2.3 Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat berlabuh atau tempat bertambatnya kapal laut

atau kendaraan air lainnya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,

bongkar muat barang, serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan

ekonomi.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

Pelabuhan juga berfungsi sebagai indikator untuk merangsang

pertumbuhan industri di sekitarnya. Peran pelabuhan dapat digambarkan sebagai

berikut :

a. Melayani kebutuhan perdagangan baik perdagangan regional dan

nasional (antar pulau)

b. maupun internasional (Impor dan Ekspor).

c. Menunjang pertumbuhan industri dan perputaran roda perdagangan.

d. Menyediakan fasilitas transit.

e. Menunjang perkembangan industri di daerah lingkungan kerja

pelabuhan.

f. Menambah pendapatan asli daerah.

2.2.3.1 Fasilitas Pelabuhan

Fasilitas pelabuhan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian fasilitas

pelabuhan dan bagian sarana kapal. Antara sarana kapal dan fasilitas pelabuhan

memiliki kaitan yang sangat erat.

Fasilitas pelabuhan secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 bagian,

yaitu :

a. Infrastruktur : adalah fasilitas dasar untuk kapal seperti : alat bantu

navigasi, breakwater, pelayanan pandu, pelayanan tunda dan lainnya.

b. Struktural : adalah fasilitas yang disediakan diatas tanah seperti :

gudang, lapangan penumpukan serta peralatan bingkar muat.

Pelabuhan juga didefenisikan sebagai salah satu terminal transportasi,

yang berfungsi secara umum sebagai barikut :

a. Tempat untuk membongkar memuat barang yang diekspor maupun

impor.

b. Tempat pemeriksaan barang yang akan diekspor maupun diimpor.

2.2.3.2 Dermaga

Dermaga adalah tempat kapal sandar untuk melakukan kegiatan bongkar

muat barang atau naik turun penumpang. Dermaga dapat diklasifikasikan menurut

jenis muatan atau jenis kapal :

a. Dermaga konvensional adalah dermaga/tambatan yang digunakan

untuk merapat/sandar kapal konvesinal.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

b. Dermaga peti kemas adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk

merapat/sandar khusus kapal-kapal peti kemas.

c. Dermaga curah kering adalah dermaga/tambatan yang digunakan

untuk merapat/sandar kapal-kapal yang khusus melakukan bongkar

muat barang curah kering.

d. Dermaga curah cair adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk

merapat kapal-kapal yang khusus melakukan bongkar muat barang

curah cair.

2.3 Kapasitas Dan Tarif Angkutan

2.3.1 Kapasitas Angkutan

Kapasitas angkutan adalah kemampuan sesuatu alat angkutan untuk

memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu

tertentu. Unsur-unsur kapasitas angkutan terdiri dari :

a. Berat muatan

b. Jarak yang ditempuh

c. Waktu yang dibutuhkan untuk mengantar angkutan ketujuan

2.3.2 Tarif Angkutan

Jasa yang diberikan dari perusahaan angkutan dihitung menurut ton-km

atau ton-mil dan biasa disebut tarif angkutan.

Sifat utama dari tarif angkutan yang didasarkan pada faktor jarak tersebut

adalah :

a. Tarif angkutan tidak dimulai dengan nol atau tanpa pembebanan tarif

karena adanya ongkos terminal, ongkos tetap dan sebagainya yang

perlu dibebankan kepada muatan barang yang diangkut.

b. Tarif angkutan tidak dipungut untuk tiap mil/km, tetapi dengan cara

sekumpulan mil (block of mil). Misalnya untuk jarak 1-4 mil dengan

tarif tertentu, sedangkan jarak untuk 4-8 mil tertentu lainnya.

Ditinjau dalam hubungan dengan tarif angkutan dan sifat pelayanan

jasanya, usaha angkutan dibagi dalam dua golongan besar, yaitu :

a. Common carrier, adalah usaha angkutan umum yang menentukan tarif

angkutan dengan suatu daftar tarif tertentu, beroperasi atau melayani

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

pemakainya pada waktu-waktu tertentu dan pada trayek yang telah

ditetapkan. Jadi common carrier merupakan usaha angkutan umum.

b. Contract carrier, adalah usaha angkutan yang memberikan jasa jika

diperlukan, dengan tarif yang telah biasa dipakai pada rute yang

bersangkutan atau dengan tambahan biaya tertentu, usaha angkutan

ini merupakan usaha angkutan carteran, yang biaya dan resiko

pengiriman melalui perjanjian kedua belah pihak.

2.4 Kapal Container

Kapal container adalah kapal yang di desain khusus untuk membawa

muatan berupa peti kemas (container) dari satu tempat ke tempat lain. Jenis kapal

ini adalah jenis kapal yang paling banyak di pergunakan di lautan sebagai moda

transportasi perdagangan dunia, sehingga grafik perdagangan dan angkutan peti

kemas setiap tahunnya mengalami kenaikan antara 5 – 20 % tergantung dari

tujuan impor maupun ekspor.

2.4.1 Kapal Container 504 TEUs

Dalam hal ini penyusun hanya akan meneliti system trasportasi dari kapal

rancangan sendiri yang mana kapal ini adalah kapal Full Container 504 TEUs

yang melayani rute Tg. Priok – Tg. Perak – Tenau. Adapun penelitian terhadap

komposisi biaya operasional kapal adalah sebagai berikut :

2.4.2 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang timbul baik kapal sedang beroperasi

maupun tidak dioperasikan, seperti:

a. Gaji dan Tunjangan ABK

Gaji dan Tunjangan adalah biaya upah bagi Nahkoda dan awak kapal,

besarnya gaji dan tunjangan diatur oleh perusahaan dan di sepakati

oleh Nahkoda dan awak kapal.

b. Kesehatan dan kesejahteraan ABK

Kesehatan dan kesejahteraan ABK adalah biaya yang di keluarkan

oleh perusahaan untuk kesehatan dan kesejahteraan seperti biaya

lembur, biaya operasional tambahan, dan biaya-biaya lainnya diluar

jam kerja.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

c. Makanan

Adalah biaya yang digunakan untuk keperluan logistic kapal, karena

kapal ini adalah kapal Full Container dan tidak ada sangkut paut nya

dengan penumpang, maka biaya makan hanya untuk awak kapal

d. Air Tawar ABK

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli air tawar dari

pelabuhan, meskipun di kapal sudah terdapat alat penyulingan air laut

menjadi air tawar, namun untuk keperluan makan, minum dan

memasak harus menggunakan air tawar asli.

e. Store Supply

Store supply di adakan diatas kapal bila mana kapal tersebut adalah

kapal penumpang, maka untuk kapal rancangan ini tidak ada biaya

Store Supply.

f. Floating repair dock

Adalah biaya yang dikeluarkan bila mana kapal mengalai kerusakan

dan harus di perbaiki hingga kapal masuk galangan.

g. Running repair

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya perawatan kapal.

h. Asuransi

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk meng-asuransikan kapal.

i. Charter/leasing (bagi kapal charter/leasing)

Charter/leasing di adakan bila mana kapal tersebut adalah kapal

sewaan, maka untuk kapal rancangan ini tidak ada biaya

charter/leasing karena kapal rancangan ini adalah milik

pribadi/perusahaan.

j. Surat-surat kapal

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan surat-surat kapal.

k. Biaya penyusutan kapal

Adalah biaya penyusutan kapal per tahun

2.4.3 Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Biaya tidak tetap adalah biaya-biaya yang timbul jika kapal sedang

beroperasi dengan mengangkut penumpang atau barang, antara lain :

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

a. Biaya kepelabuhanan

Biaya kepelabuhanan terjadi apabila kapal bersandar atau berlabuh di

pelabuhan, besarnya biaya pelabuhan tergantung dari lamanya kapal

bersandar.

b. Biaya Bunker

Biaya bunker adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluar Bahan

Bakar, besarnya biaya ini tergantung dari spesifikasi mesin dan

pemakaian bahan bakar.

c. Biaya Makanan penumpang (jika kapal penumpang)

Biaya makanan penumpang adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membeli logistic khusus untuk para penumpang, maka untuk kapal ini

tidak ada biaya makanan penupang dikarenakan kapal ini adalah kapal

container.

d. Biaya air tawar untuk penumpang (jika kapal penumpang)

Biaya air tawar untuk penumpang adalah biaya yang dikeluarkan

untuk membeli air tawar dari pelabuhan atau lembaga lainnya untuk

keperluan para panumpang, maka untuk kapal ini tidak ada biaya

untuk itu dikarenakan kapal ini adalah kapal container.

e. Biaya Minyak Pelumas

Biaya minyak pelumas adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan

minyak pelumas seperti oli mesin, oli pelumas untuk permesinan baik

mesin induk maupun mesin bantu.

f. Biaya pemasaran

g. Biaya Premi ABK

Biaya Premi ABK adalah biaya yang dikeluarkan untuk memberi

pesangon tambahan kepada awak kapal, seperti pesangon untuk

bongkar muat container, biaya jaga kapal di pelabuhan, dan

sebagainya.

h. Biaya pelayanan penumpang/barang

Biaya pelayanan penumpang/barang adalah biaya yang dikeluarkan

untuk penumpang dan barang, maka untuk kapal ini tidak ada biaya

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

penumpang ataupun barang karena biaya pelayanan barang sudah

termasuk kedalam biaya stevording.

i. Biaya Stevording (tergantung term bongkar/muat)

Biaya Stevording adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa

bongkar atau muat (container), besarnya biaya ini tergantung dari

banyaknya jumlah container dan penggunaan alat bongkar muatnya.

j. Biaya claim Asuransi

Biaya claim asuransi adalah biaya yang dikeluarkan apabila dari pihak

yang diasuransikan mengklaim kepada pihak asuransi.

k. Pajak muatan

Biaya pajak muatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan

pajak muatan. Besarnya biaya ini tergantung dari jenis dan jumlah

muatan.

2.5 Emisi Gas Buang

2.5.1 Pengertian Emisi

Emisi adalah zat, energi atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu

kegiatan yang masuk atau dimasukkannya ke dalam udara yang mempunyai atau

tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun secara umum, emisi

dapat di analogikan sebagai pancaran, misalnya: pancaran sinar, elektron atau ion.

Berdasarkan peristiwanya, dapat terjadi akibat terganggunya suatu sistem yang

melampaui suatu batas energi sehingga terjadi suatu emisi.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Emisi merupakan zat,

energy atau komponen yang dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan, sehingga

menimbulkan terganggunya suatu system. Sebagai contoh adalah Emisi Gas

Buang.

2.5.2 Emisi Gas Buang

Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik

itu kendaraan berroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan

bahan bakar. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak

sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin serta lepasnya partikel-

partikel karena kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran tersebut.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

Emisi Gas Buang merupakan salah satu penyebab terjadinya efek rumah kaca dan

pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini.

2.5.3 Komposisi Emisi Gas Buang 

1. Emisi Senyawa Hidrokarbon (HC)

Bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC yang didapat

di gas buang kendaraan menunjukkan adanya bensin yang tidak terbakar

dengan sempurna dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila suatu

senyawa hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka

hasil reaksi pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2) dan air

(H20).Walaupun desain ruang bakar mesin kendaraan saat ini yang sudah

mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin seolah-olah tetap

dapat "bersembunyi" dari api saat terjadi proses pembakaran dan

menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot cukup tinggi. Hidrokarbon

(HC) ,dapat menyebabkan iritasi mata, pusing, batuk, mengantuk, bercak

kulit, perubahan kode genetik, memicu asma dan kanker paru-paru.

2. Emisi Carbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang relative tidak stabil

dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Gas karbon monoksida (CO)

merupakan gas yang sangat sangat sulit dideteksi karena gas CO tidak

memiliki bau, rasa dan bentuk. Gas CO (Karbon Monoksida), dapat

mengurangi kadar oksigen dalam darah, dapat menimbulkan pusing,

gangguan berpikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.

3. Emisi senyawa NOx

Senyawa NOx adalah ikatan kimia antara unsur nitrogen dan

oksigen. Dalam kondisi normal atmosphere, nitrogen adalah gas inert yang

amat stabil yang tidak akan berikatan dengan unsur lain. Tetapi dalam

kondisi suhu tinggi dan tekanan tinggi dalam ruang bakar, nitrogen akan

memecah ikatannya dan berikatan dengan oksigen.

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

Senyawa NOx ini sangat tidak stabil dan bila terlepas ke udara

bebas, akan berikatan dengan oksigen untuk membentuk NO2. Inilah yang

amat berbahaya karena senyawa ini amat beracun dan bila terkena air akan

membentuk asam nitrat.

Tingginya konsentrasi senyawa NOx disebabkan karena tingginya

konsentrasi oksigen ditambah dengan tingginya suhu ruang bakar. Oksida

Nitrogen (NO2) dapat menimbulkan iritasi mata, batuk, meningkatkan

kasus asma, menimbulkan infeksi saluran nafas, memicu kanker paru-

paru, serta gangguan jantung dan paru.

4. Oksida Belerang (SO2) 

Oksida Belerang (SO2) dapat menimbulkan efek iritasi pada

saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk, sampai sesak nafas dan

meningkatkan asma.

5. Timah Hitam (Debu Timbal) (Pb) 

Dapat meracuni sistem pembentukan darah merah sehingga dapat

mengakibatkan beberapa hal, antara lain, bagi orang dewasa dapat

menimbulkan gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan

darah tinggi, mengurangi fungsi ginjal dan reproduksi pria. Sedangkan

bagi anak-anak dapat menimbulkan penurunan kemampuan otak dan

mengurangi kecerdasan.

2.6 SURAT – SURAT KAPAL

Sebuah kapal agar dapat menjalankan tugas dengan baik dan aman, harus

dilengkapi dengan surat-surat kapal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Terdapat beberapa macam sertifikat kapal, yang keberadaannya merupakan

persyaratan bagi kapal yg bersangkutan sesuai dengan peruntukannya. Jenis-jenis

sertifikat tersebut adalah :

A. SERTIFIKAT KAPAL

1. Sertifikat Kesempurnaan

- Ialah sertifikat yg diberikan untuk kapal yang telah

memenuhi persyaratan keselamatan untuk berlayar. Keselamatan

tersebut adalah dalam hal : badan kapal, perlengkapan kapal,

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

penataan kemudi, sarana pemadam kebakaran, alat-alat berlabuh

jangkar, dan lain-lain.

- Berlaku bagi semua kapal yang berlayar di laut

- Untuk Indonesia, terdapat sertifikat kelas yang dikeluarkan

oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), khususnya bagi kapal-kapal

yang berukuran isi kotor 100 m3 atau lebih

Sertifikat Kesempurnaan dikeluarkan untuk :

- Pelayaran di semua lautan

- Pelayaran antar pelabuhan Asia Tenggara

- Bagian tertentu yang ditunjuk dari daerah pelayaran antara

pelabuhan Asia Tenggara

Sertifikat Kesempurnaan tidak berlaku lagi jika :

- Kapal yg diklasifikasikan pada biro klasifikasi yang diakui,

dirobah kelasnya atau dicoret dari daftar

- Karena masa berlakunya telah habis untuk mana sertifikat

diberikan atau tidak memenuhi syarat yang ditentukan untuk

mengeluarkan atau mempertahankan sertifikat itu

- Karena diserahkannya sertifikat kesempurnaan yang baru

- Jika sertifikat itu berdasar pasal 36 (4) sudah tidak berlaku

selama satu tahun

- Jika kapal tidak termasuk golongan kapal-kapal untuk mana

Ordonansi Kapal-kapal 1935 berlaku

- Jika kapal dirombak, tetapi perombakan yang tidak berarti

dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas kapal dan lambung

timbul, maka Direktur Jenderal Perhubungan Laut atau Pengawas

Keselamatan kapal, dapat mempertahankan sertifikat tersebut.

- Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah.

2. Sertifikat Keselamatan

- Diberikan khusus bagi kapal penumpang pelayaran

internasional

- Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

- Dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut

Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi :

- Jika sertifikat kesempurnaan tidak berlaku lagi

- Karena masa berlakunya untuk mana sertifikat dikeluarkan

telah habis

- Karena diserahkannya sertifikat keselamatan yang baru

- Jika kapal tidak termasuk dalam golongan kapal-kapal

untuk mana ordonansi Kapal-kapal 1935 berlaku

- Jika nama (atau tanda huruf atau nomor) kapal berubah

Jika Sertifikat Keselamatan tidak berlaku lagi, sedangkan kapal itu

ada di luar Indonesia, kecuali di Pelabuhan Singapura dan

Malaysia, maka masa berlakunya dapat diperpanjang untuk

memungkinkan kapal kembali ke Indonesia guna mengakhiri

pelayarannya

3. Sertifikat Keselamatan Radio

- Diberikan khusus bagi kapal barang yang memiliki radio

komunikasi

- Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun

4. Sertifikat Lambung Timbul

- Merupakan sertifikat yang memuat sampai batas mana

kapal boleh dimuati, dan berapa daya apung cadangannya

- Diperuntukkan bagi semua kapal yang berlayar di laut

- Berlaku tdk lebi dari 5 (lima) tahun

5. Sertifikat Muatan Kayu

- Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang memuat kayu sebagai

muatan geladaknya

- Berlaku tidak lebih dari 5 (lima) tahun

6. Sertifikat Penumpang

- Diperuntukkan bagi kapal-kapal yang mengangkut

penumpang lebih dari 12 orang

- Berlaku selama 1 (satu) tahun

7. Sertifikat Pembebasan

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

- Diperuntukkan bagi kapal dalam pelayaran internasional

yang mendapat beberapa pembebasan terhadap ketentuan-

ketentuan Perjanjian Keselamatan Laut Internasional 1929, yaitu

terhadap bangunan, alat penolong, dan radio telegrap

- Berlaku tidak lebih dari 1 (satu) tahun

B. SURAT LAUT DAN PAS KAPAL

Menurut Beslit 1934, terdapat 4 (empat) macam tanda kebangsaan kapal,

yaitu : Surat Laut, Pas Kapal, Surat Laut Sementara, dan Surat Ijin Berlayar.

Tanpa Surat Laut dan Pas Kapal, kapal Indonesia tidak berwenang mengibarkan

bendera Indonesia.

1. Surat Laut

Merupakan tanda kebangsaan bagi kapal Indonesia dengan isi

kotor 500 m3 atau lebih, bukan kapal nelayan atau kapal pesiar.

Isi Surat Laut adalah :

- Nama kapal;

- Nama Pemilik Kapal dan Nakhoda

- Isi bersih/kotor menurut Surat Ukur

- Keterangan menurut Surat Pendaftaran Kapal

- Nama panggilan Kapal (berdasarkan Buku Insyarat

Internasional)

Surat Laut dinyatakan gugur apabila :

- Kapal dirucat

- Kapal tenggelam

- Kapal dirampas oleh bajak laut/musuh

- Kapal dipakai untuk membajak di laut, pantai atau sungai

- Diberikan kebangsaan lain bagi kapal tersebut

- Nama kapal diganti

2. Surat Laut Sementara

Adalah Surat Laut yang dikeluarkan bagi kapal Indonesia yang

dibuat di Luar Negeri (oleh Menteri Perhubungan Republik

Indonesia) dengan maksud agar kapal tersebut dapat dilayarkan ke

Indonesia. Surat Laut Sementara berlaku paling lama 1 (satu)

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

tahun.

3. Pas Kapal, diberikan kepada kapal yang tidak dapat diberi Surat

Laut. Terdapat 2 (dua) macam Pas Kapal, yaitu :

a. Pas Tahunan, tanda kebangsaan kapal Indonesia yang

diberikan kepada kapal yang isi kotornya 20 m3 atau lebih dan

kurang dari 500 m3, yang bukan kapal nelayan laut atau kapal

pesiar. Pas Tahunan berlaku selama 12 bulan hingga 15 bulan.

b. Pas Kecil atau Pas Biru, diberikan kepada kapalyang isi

kotornya kurang dari 20 m3, kapal nelayan laut dan kapal pesiar.

Pas Kecil setiap tahun harus dilaporkan kepada Pejabat berwenang

(Syahbandar).

C. SURAT UKUR

Surat Ukur merupakan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pejabat

yang berwenang bagian pengukuran mengenai besarnya kapal.

1. Isi Surat Ukur adalah :

- Nama kapal

- Tempat asal kapal

- Banyaknya geladak, tiang, dasar ganda, tangki tolak bara ;

- Ukuran pokok kapal : panjang, lebar, dalam

- Rincian dari isi kotor (bruto) dan isi bersih (netto) dalam

meter kubik dan Register Ton

- Pengurangan guna mendapatkan isi bersih.

2. Ruang-ruang yang tidak termasuk dalam pengukuran adalah :

- Ruang dasar ganda, dan tangki-tangki ceruk muka/belakang

yang dipakai khusus untuk tolak bara

- Ruang-ruang yang dibatasi oleh kepala palka

- Bangunan atas yang terbuka dan tidak tertutup dengan

pintu-pintu

- Kamar-kamar mandi / WC umum

- Anjungan dan rongga diatas kamar mesin

3. Pengukuran isi kotor meliputi :

- Isi kapal dibawah geladak ukur

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

- Isi kapal antara geladak ukur dan geladak ketiga

- Isi semua ruangan tetap di geladak atas yang dapat ditutup

rapat

4. Isi bersih = isi kotor dikurangi dengan :

- Ruangan mesin, ketel uap, terowongan poros baling-baling

- Semua ruangan yang dipakai oleh awak kapal

- Ruangan Nakhoda, kamar peta dan kamar radio

- Gudang-gudang, ceruk rantai, ruang mesin kemudi

2.7 PAJAK

2.7.1 Pajak Kendaraan

Pajak kendaraan adalah pajak kendaraan pribadi kepada negara. Sebesar

1.5% dari harga kendaraan tersebut dan dibayarkan per tahun.

2.7.2 Pajak Bumi dan Bangunan

Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak bangunan dan tanah

kepada negara. Yang menjadi dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual

Kena Pajak (assessment value) atau NJKP, yaitu suatu persentase tertentu

dari nilai jual sebenarnya. NJKP ditetapkan serendah-rendahnya 20% (dua

puluh persen) dan setinggi-tingginya 100% (seratus persen).

Besarnya persentase NJKP ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional. Dan untuk bangunan

perkantoran nilai Pajak dikenakan sebesar 5 % dari nilai Jual Kena Pajak

Contoh :

Nilai jual suatu objek pajak sebesar Rp 1.000.000,00 persentase Nilai Jual

Objek Pajak misalnya 20% maka besarnya Nilai Jual Kena Pajak : 20% x

Rp 1.000.000,00 = Rp200.000,00

2.7.3 Pajak Penghasilan

Adalah pajak yang dikenakan kepada orang yang memiliki jumlah

penghasilan tertentu sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.

2.7.4 Pajak Angkutan Peti Kemas

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT

YOGA DWI SAPUTRA2013310019

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak per angkutas atau

per satu peti kemas kepada negara. Besarnya tergantung dari peraturan yang

berlaku

TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs