Page 1LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Struktur Organisasi
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram terbentuk berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian RI No. 22/Permentan/OT.140/4/2008
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Karantina Pertanian mempunyai wilayah operasional di Pulau Lombok,
Nusa Tenggara Barat dengan wilayah kerja sebagai berikut :
1. Pelabuhan Laut/Penyebrangan Lembar.
2. Pelabuhan Laut Labuhan Lombok/Kayangan.
3. Labuhan Haji
4. Tanjung Luar
5. Bandara Internasional Lombok
6. Kantor Pos Besar Mataram.
7. Pelabuhan Bangsal Pemenang Lombok Utara
Adapun bagan struktur organisasi berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian RI No.22/Permentan/OT.140/4/2008 sebagai berikut :
KEPALA BALAIDrh I Putu Terunanegara
SUB BAGIAN TATA USAHAAris Hadiyono, SP
SEKSI KARANTINAHEWAN
Drh. I Made Nurjaya D
SEKSI KARANTINATUMBUHAN
I Made Gunada, SP
SEKSI WASDAKDrh. I Made Nurata
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
Page 2LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
1.2. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram l tahun 2015
adalah 89 orang dengan tingkat pendidikan SMA IPA, SPMA, Sarjana
Sosial, Sarjana Pertanian dan Dokter Hewan. Dari jumlah tersebut
menurut jabatannya terdiri dari :
- Struktural sebanyak 5 orang
- Fungsional yang terdiri dari Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner,
POPT ahli dan terampil sebanyak 51 orang
- Calon POPT Ahli 1 orang, Calon POPT terampil 4 orang, dan calon
Paramedik Veteriner 5 orang
- Administrasi sebanyak 21 orang
Dari keseluruhan pegawai 89 orang, yang bertugas di kantor Balai
Karantina Pertanian Kelas I Mataram 24 orang, Wilker Lembar 34 orang,
Wilker Labuhan Lombok 12 orang dan yang bertugas di Wilker Bandara
Internasional Lombok 17 orang, Wilker pemenang 2 orang, sementara
untuk pengawasan di Kantor Pos Mataram, Labuhan Haji dan Tanjung
Luar masih kosong.
1.3. Sarana dan Prasarana
Fasilitas pendukung berupa gedung kantor, gedung serbaguna,
laboratorium, kandang instalasi, kandang isolasi, timbangan hewan, pos
jaga di wilayah kerja Lembar dan Labuhan Lombok , fasilitas olah raga
berupa lapangan tenis, lapangan volly, meja pingpong, greenhouse dan
tempat ibadah berupa Mushola. Dalam pelaksanaan tindakan karantina
dan mobilitas kerja didukung dengan sarana transport berupa kendaraan
roda empat (mobil) sebanyak 7 unit, dan 26 unit kendaraan roda dua.
Untuk kelancaran administrasi dilengkapi dengan alat pengolah data,
finger print untuk absensi serta sarana-prasarana kerja lain yang sudah
cukup memadai. Untuk meningkatkan jaringan informasi Balai Karantina
Page 3LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Pertanian Kelas I Mataram dilengkapi dengan fasilitas internet selama 24
jam.
1.4. Peraturan Perundangan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram adalah Unit Pelaksana Teknis
yang bertanggung jawab langsung kepada Badan Karantina Pertanian.
Dalam melaksanakan tugasnya dipayungi oleh Undang-undang Nomor 16
tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan. Peraturan
Pemerintah No. 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan, Peraturan
Pemerintah No. 49 tahun 2003 jo Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2004
tentang PNBP serta peraturan lainnya yang sesuai seperti Peraturan
Pemerintah RI No 48 Tahun 2015. Disamping itu peraturan tersebut
dalam pelaksanaanya disinergikan dengan peraturan-peraturan lain yang
dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dan Peraturan Daerah seperti SK
Gubernur NTB yang berkaitan dengan Rabies dan Avian Influensa serta
lalu lintas ternak dan produk pertanian.
1.5. Pelayanan dan Pengawasan
Aspek pelayanan dan pengawasan karantina memegang peranan penting
untuk meningkatkan kepatuhan, peran, tanggung jawab dan kepuasan
pengguna jasa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena
itu kualitas pelayanan dan pengawasan yang baik akan berdampak pada
peningkatan kepatuhan merupakan salah satu indikator keberhasilan
Balai karantina Pertanian Kelas I Mataram.
1.6. Kerja Sama
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram telah menjalin kerjasama yang harmonis dan
sinergis dengan instansi di pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan,
Page 4LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Bandar udara dan Pemerintah Daerah serta lembaga maupun institusi
terkait lainnya. Sebagai tindak lanjut kerjasama tersebut telah dilakukan
usaha kerjasama secara terpadu dengan pihak Kepolisian dalam rangka
pengawasan lalulintas pertanian dan produk pertanian di NTB yang
disebut pengawasan terpadu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
masuknya penyakit-penyakit karantina seperti ancaman rabies dari
daerah endemis rabies dan mempertahankan keberadaan pulau Lombok
terbebas dari penyakit Brucellosis, Rabies dan SE, maupun Penyakit
Nematoda Kista Kuning pada kentang. Disamping itu perlu diketahui
bahwa 24 tahun terakhir belum pernah terjadi kasus Anthrax di pulau
Lombok.
1.7. Penyebaran Informasi
Penyebarluasan informasi tentang karantina pertanian diselenggarakan
secara berkesinambungan dalam bentuk sosialisasi dengan mengundang
masyarakat pengguna jasa untuk diberkan informasi mengenai karantina,
sosialisasi ke daerah/wilayah yang berpotensi sebagai tempat
pemkasukan illegal komoditas pertanian dengan mengundang pihak
terkait terutama masyarakat disekitar wilayah tersebut, sosialisasi dalam
bentuk media elektronik, pembuatan brosur, pemasangan leaflets di
tempat-tempat strategis, seminar, pameran dan temu koordinasi dengan
instansi terkait, maupun para pengguna jasa, termasuk juga dengan
menggunakan website dan sms center.
Page 5LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi, Misi, Dan Motto
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram dalam melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan perkarantinaan, mempunyai visi sebagai berikut :
2.1.1. Visi
Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram adalah
“Terwujudnya Karantina Pertanian yang tangguh dan terpercaya ”
Tangguh : Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram sebagai benteng
terdepan harus mampu melindungi wilayah ini dari ancaman masuknya
HPHK dan OPTK dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di
dalam negeri, Pelaksanaan Karantina Pertanian harus jelas, tegas dan
konsisten, sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Terpercaya : Jujur dan bertanggung jawab dan konsisten dalam
pelaksanaan tugas serta transparan. Karantina Pertanian harus
mempunyai integritas dan kompetensi yang tinggi pada tugas pokok
dan fungsi, kreatif dan tanggap terhadap tuntutan publik, efisien dan
efektif serta ilmiah dalam pelaksanaan setiap kegiatan
2.1.2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram mengemban misi :
a. Melindungi dan menyelamatkan kelestarian sumber daya alam hayati
dan pertanian yang ada di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram.
Page 6LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
b. Mendukung keberhasilan program agribisnis dan ketahanan pangan
nasional
c. Mengembangkan dan meningkatkan teknologi perkarantinaan nasional
dalam rangka meningkatkan daya saing melalui standar sertifikasi
karantina Internasional
d. Memfasilitasi kelancaran perdagangan / pemasaran agribisnis
e. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui sumber daya manusia
yang profesional
e. Mendorong partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
perkarantinaan.
2.1.3. Motto
Motto Balai Karantina Petanian Kelas I Mataram adalah ;
Terdepan ”Melindungi Keamanan Hayati”. Janji layanan “Terbaik dalam
Memberikan Pelayanan”
Page 7LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
2.2. Tujuan Dan Sasaran
2.2.1. Tujuan
Tujuan Pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun
2010-2015 adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan sistem penyelenggaraan perkarantinaan di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat yang komprehensif, perspektif dan
kompatibel dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
perkarantinaan
b. Meningkatkan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
c. Meningkatkan peranan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
untuk mendukung keberhasilan pembangunan sistem dan usaha
agribisnis.
d. Meningkatkan teknik metode Karantina Pertanian sesuai dengan
kemajuan dan perkembangan teknologi.
e. Meningkatkan peran serta masyarakat dan institusi terkait dalam
pelaksanaan serta pengembangan perkarantinaan.
2.2.2. Sasaran
Sasaran Pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram tahun
2010-2015 adalah sebagai berikut :
a. Terwujudnya sistem penyelenggaraan perkarantinaan di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat yang komprehensif, perspektif dan
kompatibel dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
perkarantinaan.
b. Terwujudnya peningkatan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
Mataram
c. Terwujudnya peningkatan peranan Karantina untuk mendukung
keberhasilan pembangunan sistem dan usaha agribisnis di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Page 8LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
d. Terwujudnya peningkatan teknik dan metode Perkarantinaan sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
e. Meningkatnya peran serta masyarakat dan institusi terkait dalam
pelaksanaan serta pengembangan perkarantinaan.
2.2.3. Strategi
Strategi Pembangunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
sebagai benteng terdepan didalam melindungi komoditi pertanian dan
produknya dari serangan hama dan penyakit hewan karantina dan
serangan organisme pengganggu tumbuhan, maka Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram menerapkan strategi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan fungsi perkarantinaan atas dasar kesetaraan
dengan institusi kepolisian, bea cukai, imigrasi dan kantor kesehatan
pelabuhan.
b. Pertanggungjawaban kepada masyarakat yang akuntabel.
c. Keberpihakan sistem perkarantinaan pada kepentingan masyarakat.
d. Kebijakan untuk menampung dan mengakomodasi aspirasi semua
pihak untuk mendukung penyelengaraan perkarantinaan di Pulau
Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi yang terbaik di wilayah timur
pada tahun 2015.
e. Penyelenggaraan jejaring kemitraan dengan stakeholder.
f. Penyelenggaraan uji laboratorium yang memenuhi standar modern
dan akurat
g. Penyelenggaraan pelayanan prima berstandar SMM Pelayanan
bersertifikat ISO 9001:2008
2.3. Arah Kebijakan BKP Kelas I Mataram
Sesuai dengan arah kebijakan rencana pembangunan nasional yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasioanl
(RPJMN 2010-2015) Kementerian Pertanian berada pada bidang
pembangunan “Sumber daya alam dan lingkungan hidup” (SDA-LH).
Page 9LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Bidang pembangunan SDA-LH mendukung tujuan nasional yaitu :
Peningkatan Kesejahteraan Rakyat dan Peningkatan kualitas Hidup.
Sasaran (impact) bidang pembangunan SDA-LH adalah Pemanfaatan
SDA untuk kepentingan perekonomian nasional,Sasaran pemanfaatan
SDA untuk kepentingan ekonomi didukung oleh prioritas bidang
pembangunan, yaitu Peningkatan Ketahanan Pangan, Peningkatan nilai
tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian, Peningkatan peran
serta masyarakat dengan membentuk daerah kawasan karantina
2.4. Strategi BKP Kelas I Mataram
Sesuai dengan arah kebijakan yang tertuang di dalam Rencana Strategis
Kementerian Pertanian (Deptan) 2010-2015 menggambarkan betapa
pentingnya Sumber Daya Pertanian Lokal untuk dilindungi dalam rangka
membangun Pertanian industrial untuk meningkatkan kemandirian
pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani.
Sejalan dengan hal tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
sebagai garda terdepan di Nusa Tenggara Barat dalam membentengi dan
mengawasi kekayaan alam hayati dari ancaman HPHK dan OPTK di Nusa
Tenggara Barat memiliki Visi:
”Terwujudnya Karantina Pertanian yang tangguh, dan terpercaya ”
Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram berperan penting dalam
pencapaian target sukses ”Nilai tambah, daya saing, dan ekspor”. melalui
misi pelaksanaan karantina hewan dan tumbuhan dalam rangka
mencegah masuk, menyebar dan keluarnya HPHK (Hama dan Penyakit
Hewan Karantina) dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan
Karantina) serta pengawasan keamanan hayati hewan dan tumbuhan
melalui ’outcome; yang dihasilkan, yaitu : Pelayanan, pemantauan dan
Pengawasan yang efektif.
Page 10LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
2.4.1. Strategi Penyelenggaraan Karantina Pertanian Dan
Pengawasan Keamanan Hayati
N
o
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Utama
Rencana Aksi
1 Meningkatnya
Nilai Tambah,
daya saing, dan
pemasaran/eksp
or komoditas
pertanian di
Nusa Tenggara
Barat
Tercapainya
peningkatan Nilai
Tambah dan daya saing
komoditas pertanian di
Nusa Tenggara Barat”
Menjalin kerjasama
dengan Dinas Pertanian
kabupaten/kota se pulau
Lombok dan Dinas
Pertanian Provinsi NTB
dalam penukaran data
dan pemantauan OPTK
seperti Nematoda Cysta
Kuning dll.
Menjalin Kerjasama
dengan dinas
Peternakan Provinsi NTB
dalam rangka
pengawasan dan
pencegahan masuknya
rabies dan antraks ke
Pulau Lombok.
2 Meningkatnya
kualitas kinerja
dan pelayanan
aparatur
Tercapainya
peningkatan kinerja dan
kualitas pelayanan yang
dilakukan oleh Pegawai
Balai karantina
Pertanian Kelas I
Mataram
Meningkatkan disiplin
PNS sesuai PP 53 Tahun
2010 tentang Disiplin
PNS
Memberikan Reward dan
Punishment terhadap
pegawai
Mengikutkan pegawai
Page 11LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
pada pelatihan-pelatihan
yang diadakan oleh
Badan Karantina
Pertanian maupun
kementerian pertanian
dan dinas instansi terkait
di NTB dalam rangka
peningkatan kualitas
pegawai
Pembinaan mental
spiritual melalui kegiatan
pengajian, dzikir
bersama dan outbond
training
3 Perlindungan
Kelestarian
sumber daya
pertanian.
Terlindunginya sumber
daya pertanian di pulau
Lombok dari HPHK dan
OPTK.
Melakukan Pengawasan
intensif dengan instansi
terkait untuk mencegah
masuk dan tersebarnya
HPHK dan OPTK
Mengadakan sosialisasi
untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
akan bahaya HPHK dan
OPTK
Mendukung kegiatan
eliminasi anjing liar di
bandara dan pelabuhan
sebagai media pembawa
rabies bekerjasama
dengan dinas peternakan
Page 12LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Kabupaten/Kota di Pulau
Lombok.
Melakukan kegiatan
pemantauan OPTK dan
HPHK bekerjasama
dengan Dinas Pertanian,
Dinas Peternakan
Provinsi maupun
Kabupaten Kota
4 Fasilitasi
Perdagangan
ekspor produk
pertanian
Terfasilitasinya kegiatan
perdagangan ekspor
pertanian di Nusa
Tenggara Barat.
Memberikan pelayanan
sertifikasi eksport
sebagai syarat
diterimanya produk NTB
di daerah atau negara
tujuan ekspor
5 Meningkatnya
kualitas dan
efektifitas
pelayanan dan
pengawasan
karantina
Tercapainya efektifitas
pelayanan dan
pengawasan karantina
yang dilakukan oleh
Pegawai Balai karantina
Pertanian Kelas I
Mataram
Menerapkan in-line
inspection
Memeriksa di tempat/
gudang pemilik
Pembinaan kepada
pengusaha/pengguna
jasa karantina yang
memiliki tempat untuk
dijadikan instalsi
pemeriksaan karantina
yang memenuhi standar.
Menyiapkan SMS Center
bagi pengguna jasa
Menerapkan Sistem
Page 13LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Manajemen Mutu
Pelayanan dan
melakukan akredatasi
laboratorium.
Menerapkan SPP sesuai
UU No. 25 tahun 2009
Tentang Standar
pelayanan Publik
6Kebekeberpihakan
sistem
perkarantinaan
pada
kepentingan
masyarakat
Terlaksananya
kebijakan teknis
operasional yang dapat
berimplementasi dalam
pencegahan masuk dan
menyebarnya HPHK,
OPTK dan pangan yang
tidak aman konsumsi
sesuai target rencana
Menyusun rencana
strategi teknis dalam
rangka meningkatkan
efektifitas pengawasan
dan pelayaan karantina
Menyusun/menyempurna
kan klasifikasi Media
Pembawa HPHK dan
OPTK, serta Media
Pembawa Objek
pengawasan keamanan
pangan berdasarkan
tingkat resiko untuk
mendukung efektifitas
dan efesiensi pelayaan
Melakukan monitoring,
pengukuran dan evaluasi
efektifitas implementasi
kebijakan teknis
operasional sesuai
bidang operasional
(KH/KT/Pengawasan
Page 14LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
keamanan hayati)
7 Meningkatkan
kemampuan
deteksi resiko
Tersusunnya Standar ,
teknik, metoda
(Juklak/Juknis/Manual)
pengawasan dan
tindakan karantina yang
dapat berimplementasi
dalam operasional
sesuai target rencana
Mengidentifikasi,
merumuskan,
mengujicobakan dan
mengembangkan
standar, teknis, dan
metoda
Mengefektifkan
kerjasama teknis dengan
lembaga penelitian,
perguruan tinggi, BBUS,
UPT Karantina terdekat,
dan instansi teknis terkait
lainnya
8 Meningkatkan
bimbingan
teknis,
sosialisasi, dan
pelayanan
informasi
Adanya peningkatan
pemahaman pengguna
jasa karantina di NTB
terhadap kebijakan dan
prosedur karantina
berdasarkan indeks
survey
Adanya peningkatan
indeks kepuasan
layanan informasi
perkarantinaan di NTB
Peningkatan
Prosentase indeks
kepuasan media atas
Melakukan sosialisasi
kebijakan teknis
perkarantinaan dan
keamanan hayati
berdasarkan strategi
yang berdampak penting
terhadap peningkatan
kinerja pengawasan dan
pelayanan sesuai ruang
lingkup perspektif
stakeholder.
Menyiapkan pelayanan
informasi interaktif,
kebijakan terkini dan
Page 15LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
layanan kehumasan. melalui media yang
efektif seperti
pemanfaatan TI (website
dll).
9 Melaksanakan
dan
meningkatkan
kualitas
pelayanan dan
pengawasan
yang konsisten
terhadap
kebijakan,
standar, teknik,
dan metoda
karantina
Jumlah pengujian lab
standar dan rujukan
yang dilakukan dalam
rangka mendukung
pelayanan dan
pengawasan.
Volume operasional
pengawasan dan
tindakan/pelayanan
karantina
Indeks kualitas dan
kepuasan pelayanan
dan pengawasan.
Melaksanakan
pengawasan dan
pelayanan karnatina
dengan konsisten sesuai
kebijakan, standar,
teknik, dan metoda
Melakukan pemantauan
penyebaran Media
Pembawa HPHK dan
OPTK untuk
meningkatkan efektifitas
pengawasan dan
pelayanan serta
antisipasi terhadap
kemungkinan masuk dan
menyebarnya HPHK dan
OPTK (dalam rangka
’early warning system’
atau mencegah
penyebaran) sehingga
tidak menimbulkan
dampak lanjutan yang
merugikan.
Meningkatkan
kemampuan
Laboratorium dalam
Page 16LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
rangka mengukuhkan
keputusan tindakan
karantina dan dukungan
terhadap kualitas analisis
resiko.
Membangun, menata
dan merehabilitasi
instalasi karantina di
pelabuhan dengan
mempertimbangkan hasil
kajian yang mendalam
dan konprehensif agar
dapat terjamin
pemanfaatanya.
10 Meningkatkan
monitoring dan
penegakan
hukum
Peningkatan
prosentase Jumlah
pelanggaran peraturan
karantina yang
ditindaklanjuti atau yang
di tindak sesuai
peraturan
Prosentase Laporan
monitoring dan evaluasi
oeprasional yang
dimanfaatkan dalam
pengukuran efektifitas
operasional dan
penyempurnaan
kebijakan
Menyusun rencana
strategi teknis
pengawasan dan
penindakan (wasdak)
Mengembangkan
kerjasama dengan
instansi terkait dalam
rangka pertukaran data
elektronik yang akan
dipergunakan dalam
monitoring operasinoal
Pengawasan pada
tempat pemasukan dan
pengeluaran baik yang
sudah ditetapkan
sebagai wilker maupun
Page 17LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
belum ditetapkan
sebagai wilker dengan
instansi yang satu atap
seperti PPNS dinas
Pertanian.
Membangun dan
melanjutkan kerjasama
dengan instansi dan
aparat penegak hukum
dalam rangka
menindaklanjuti
pelanggaran peraturan
karantina dan
meningkatkan fungsi
pengawasan
11 Penyediaan
SDM yang
berkualitas,
kompeten dalam
jumlah memadai
Tersedianya Sumber
daya manusia yang
berkualitas dan
memadai sesuai
dengan kebutuhan di
Balai Karantina
Pertanian Kelas I
Mataram
Membuat analisa
kebutuhan pegawai
beserta kompetensinya
Merancang kegiatan
pelatihan-pelatihan
dalam upaya
peningkatan kualitas
pegawai
Peningkatan kualitas
pegawai baik jasmani,
rohani maupun
kerjasama tim dengan
kegiatan ceramah
agama, senam dan
olahraga lainnya serta
kegiatan Outbond
Page 18LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Training.
Memberikan tugas
kepada pegawai sesuai
dengan disiplin ilmu dan
keahliannya
12 Penyediaan
sarana
operasional yang
optimal serta
teknologi dan
sistem informasi
yang handal dan
terintegrasi
Tingkat kesiapan
infrastruktur TI terhadap
kebutuhan pertukaran
data dan informasi.
Tingkat ketersediaan
sarana dan prasarana
terhadap standar
kebutuhan sesuai
rencana
Menyusun standar
kualifikasi dan kebutuhan
sarana dan prasarana
operasional
Membangun dan
mengadakan sarana dan
prasarana operasional
sesuai dengan standar
kebutuhan yang
ditetapkan
Mengembangkan
infrastruktur teknologi
dan sistem informasi
Pemeliharaan secara
rutin dan berkala
13 Meningkatkan
efektifitas
pengendalian
intern
Terciptanya
transparansi dan
integritas
Kualifikasi laporan
kinerja
Ketepatan
penyampaian laporan
keuangan dan kinerja
Tingkat kecukupan
Menetapkan tim satlak
SPI
Menyusun dan
melengkapi pedoman
umum dan teknis
pelaksanaan
pengendalian intern
Melakukan analisa resiko
dalam rangka
Page 19LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
sarana/fasilitas kerja :
- Indeks kepuasan
pelayanan internal
- Prosentase
peningkatan kualitas
ketatalaksanaan
Jumlah prosedur
operasional standar
yang disusun dan
implementasi sesuai
rencana
- Tingkat kepatuhan
aparatur terhadap
prosedur operasional
standar
pengendalian
Mengidentifikasi,
menganalisis, menyusun,
dan melaksanakan
kegiatan pengendalian
operasional dan
pelaksanaan administrasi
aggaran
Menyusun, merancang
dan melaksanakan
kegiatan pengedalian
operasional yang efektif
dan efesien, dengan
memanfaatkan sistem
pelaporan yang ringkas
dan real time tanpa
memberi beban berarti
terhadap operasional
yang telah berlangsung
14 Optimalisasi
penyediaan dan
pemanfaatan
anggaran
Tingkatkan perolehan
anggaran (DIPA)
terhadap pagu indikatif
Menyusun kebutuhan
anggaran dalam rangka
Kerangka Pengeluaran
Jangka Menengah.
Menyusun satuan biaya
kegiatan
Melakukan koordinasi
dengan otoritas penyedia
anggaran dan kinerja
Page 20LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
2.5. Rencana Kinerja Tahun 2015
Berdasarkan sasaran strategis, indikator kinerja dan rencana aksi atau
target 5 tahunan yang tercantum dalam renstra Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram, pada tahun 2015 telah dibuat penetapan kinerja yang
akan dicapai selama tahun 2015 sebagai berikut :
NO SASARANKEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 PeningkatanKualitasPelayananKarantinaPertanian danPengawasanKeamanan hayati
Jumlah sertifikat karantina impor,ekspor dan antar area terhadapmedia pembawa OPTK dan HPHKmelalui Pelaksanaan Tindakankarantina
100 %
Jumlah dukungan operasionalpemantauan :- HPHK- OPTK
- 2 Kegiatan- 4 Kegiatan
Jumlah Pengujian LaboratoriumKH
2.968 sampel
Jumlah Pengujian LaboratoriumKT
360 sampel
Jumlah dukungan operasionalkoordinasi pengawasan
13 kegiatan
Dukungan internal administrasipengelolaan sertifikasi karantinapertanian
12 bulan
TerwujudnyaGoodGovernance danClean Goverment
Dukungan aparatur pegawai danlayanan perkantoran
12 bulan
TersedianyaSarana danprasaranaPerkarantinaanyang memadai
Jumlah dan jenis sarana, teknologiinformasi yang sesuai kebutuhandan memadai
16 Unit
Pengembangan infrastrukturtanah, gedung/bangunan/instalasi
1.013 M2
Page 21LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. PENGUKURAN KINERJA
Pada tahun 2015 dari 10 sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam
penetapan kinerja telah dapat dicapai dengan tingkat capaian seperti yang
tercantum dalam tabel berikut ini :
NO SASARANKEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
1 PeningkatanKualitasPelayananKarantinaPertaniandanPengawasanKeamananhayati
Jumlah sertifikat karantinaimpor, ekspor dan antar areaterhadap media pembawaOPTK dan HPHK melaluiPelaksanaan Tindakankarantina
100 % 100 %
Jumlah dukunganoperasional pemantauan :- HPHK- OPTK
- 2 Kegiatan- 4 Kegiatan
- 2 Kegiatan- 4 Kegiatan
(tercapai100%)
Jumlah PengujianLaboratorium KH
2.968 sampel 3.600 sampelatau 121 %dari target)
Jumlah PengujianLaboratorium KT
360 sampel 386sampel
atau 107% daritarget
kinerjaJumlah dukunganoperasional koordinasipengawasan
13kegiatan
15kegiatan
Dukungan internaladministrasi pengelolaansertifikasi karantinapertanian
12 bulan 12 bulan
TerwujudnyaGoodGovernance
Dukungan aparatur pegawaidan layanan perkantoran
12 bulan 12 bulan
Page 22LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
dan CleanGovermentTersedianyaSarana danprasaranaPerkarantinaan yangmemadai
Jumlah dan jenis sarana,teknologi informasi yangsesuai kebutuhan danmemadai
16 Unit 17 Unit
Pengembangan infrastrukturtanah,gedung/bangunan/instalasi
1.013 M2 1.087 M2
3.2. Evaluasi Dan Analisis Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Kegiatan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan hayati
Indikator Kinerja 1
Jumlah sertifikat karantina impor, ekspor dan antar area terhadap mediapembawa OPTK dan HPHK melalui Pelaksanaan Tindakan karantinaTarget : 100 %
Pencapaian Target
Selama tahun 2015, target opersional sertifikasi karantina pertanian dan
pengawasan keamanan hayati tercapai 100 %, hal ini diukur dari
tersertifikasinya semua komoditi yang masuk dan keluar dari pulau
Lombok dan masih bebasnya pulau lombok dari HPHK dan OPTK yang
berbahaya seperti , bebas dari rabies, bebas NSK. Tindakan Karantina
Hewan berupa pemeriksaan Hewan : Domestik Masuk, Pelaksanaan
tindakan karantina hewan untuk pemasukan komoditi Hewan, BAH,
HBAH, dan Benda lain antar area dalam tahun anggaran 2015 adalah
sebanyak 3.740 kali berupa Hewan dengan volume 12.219.888 Ekor,
Bahan Asal Hewan (BAH) Volume 4.423.903 Kg dengan frekuensi 2.844
kali, 2.573 lembar dengan frekuensi 793 kali dan 4.133.450 butir dengan
frekuensi 1.372 kali, berupa Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) sebanyak
72.200 Kg dengan frekuensi 238 kali dan Benda lain sebanyak 5.492.7030
Page 23LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
kg dengan frekuensi 85 kali, 141 kemasan dengan frekuensi 16 kali, 2.604
collie dengan frekuensi sebanyak 116 kali. Domestik Keluar
:Pemeriksaan dan pembebasan terhadap pengeluaran media pembawa
Hama Penyakit hewan karantina (HPHK) yang dikeluarkan dari Pulau
Lombok sebanyak 1.419 kali berupa Hewan dengan volume 3.226.733
Ekor, Bahan Asal Hewan (BAH), 38.435 kg dengan frekuensi 1.233 kali,
3.400 lbr dengan frekuensi 9 kali, sedangkan Hasil Bahan Asal Hewan
(HBAH) sebanyak 692 kg dengan frekuensi 35 dan Benda lain sebanyak
3.769.700 kg dengan frekuensi 767 kali, dan 4 Colli dengan frekuensi 4
kali .Impor :Nihil. Ekspor ; Nihil.
Domestik Masuk, volume 7.686.537 kg, 800 M3 dan 53.811 batang
hasil tanaman Hidup dan 29.410 kg benih tanaman, dan 78.434 batang
bibit tanaman dengan frekuensi sebanyak 1.612 kali. Domestik Keluar :
volume 79.926.361 Kg, dan 109.050 batang hasil tanaman , 81.755 Kg
benih tanaman, serta 180.890 batang bibit tanaman dan benda lain
sebanyak 26 kg dengan frekuensi sebanyak 7.291 kali. Impor Nihil.
Ekspor ; dilakukan sebanyak 74 kali dengan volume sebanyak 369.650
Kg
Indikator Kinerja 2
Jumlah dukungan operasional pemantauan :
- HPHK 2 kegiatan- OPTK 4 kegiatan
Pencapaian Target
- Tercapai 100 %, Pelaksanaan kegiatan pemantauan HPHK dan OPTK
telah dilkasnakan sesui dengan target, Pemanatuan HPHK
dilakasanakan 2 kali, sementara kegiatan pemantauan OPTK
dilaksanakan 4 kali dengan 4 target kegiatan yaitu : target bakteri,
Serangga, Nematoda dan virus.
Indikator Kinerja 3
Jumlah Pengujian Laboratorium KHTarget : 2.968 sampel
Page 24LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Pencapaian Target
Tercapai 3.600 sampel, atau 121 % dari target yang direncanakan, hal ini
menggambarkan bahwa target kinerja telah melampui.
Pemeriksaan laboratorium dalam rangka memantau hama penyakit hewan
karantina dilakukan terhadap komoditi karantina yang dilalulintaskan
masuk maupun keluar tidak dijumpai penyakit karantina yang
membahayakan. Pada pemeriksaan mikroskopis terhadap Hewan, Bahan
Asal Hewan, Hasil Bahan Asal Hewan, Benda lain yang masuk telah
dilakukan beberapa pengujian antara lain untuk contoh/sampel yang
berupa serum darah telah dilakukan uji serologi AI, terhadap komoditi telur
dilakukan uji mutu, untuk bahan asal hewan yang berupa daging telah
dilakukan uji organoleptik, PH daging, pemeriksaan awal kebusukan
daging, Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi penyakit Surra,
Bacillus antraxis dan Trypanosoma Sp pada komoditas hewan ternak (
bibit, potong) yang akan dikeluarkan dari Lombok hasilnya negatif,
terhadap sapi dan kerbau bibit yang akan dikeluarkan, dilakukan
pemeriksaan Brucellosis dengan uji RBPT cukup satu kali oleh Dinas
Peternakan Propinsi NTB sesuai Surat dari Dinas Peternakan Propinsi
NTB No.524.3/5708/Keswan tanggal 3 Oktober 2008 mengingat pulau
Lombok sejak tahun 2002 telah dideklarasikan bebas Brucellosis oleh
Menteri Pertanian RI. Intersepsi terhadap komoditas karantina berupa
hewan yang dilalulintaskan masuk antar area dilaksanakan intersepsi
terhadap DOC berasal dari Bali dan dari Jawa. Terhadap Bahan asal
hewan dilakukan intersepsi masing masing untuk telur ayam yang
berasal dari Bali dan Jawa, daging ayam berasal dari Jawa dan Bali ,
daging sapi dari jawa , daging kambing berasal dari Jawa dan untuk Hasil
bahan asal hewan dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain daging
ayam olahan ,daging sapi olahan.
Page 25LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Indikator Kinerja 4
Jumlah Pengujian Laboratorium KT
Target ; 360 sampel
Pencapaian Target
Terealisasi 386 sampel atau 107 % dari target sampel pemeriksaan.
Pemeriksaan media pembawa yang memerlukan pengujian laboratorium
selama bulan Januari s.d Desember tahun 2015 adalah sebanyak 386
sampel pengujian. Pengujian yang dilakukan terdiri dari pengujian dengan
target nematoda, cendawan, bakteri, virus dan serangga. Jumlah
pengujian tiap bulan bervariasi. Metode uji yang digunakan disesuaikan
dengan target OPTK.
Indikator Kinerja 4
Jumlah dukungan operasional koordinasi pengawasan
Target : 13 Kegiatan
Pencapaian Target
Dukungan operasional koordinasi pengawasan yang ditargetkan 13
Kegiatan pada tahun 2015, telah tercapai lebih 13 kali diantranya,
koordinasi pengawasan dalam bentuk sosilisasi dan koordinasi dengan
masyarakat dan instansi terkait 6 kali, koordinasi pengawasan Tim terpadu
4 kali, Pengawasan terpadu 3 kali dan rapat koordinasi pengawasan 1
kali
Indikator Kinerja 5
Dukungan internal administrasi pengelolaan sertifikasi karantina pertanian
Target : 12 bulan
Pencapaian Target
Pencapaian target sebanyak 12 bulan, dukungan internal administrasi
pengelolaan sertifikasi karantina pertaniantelah terlaksana selama 12
bulan sesuai dengan perencanaan, dukungan administrasi ini memperkuat
pelaksanaan tindakan karantina pertanian dalam rangka mencegah
masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK dipulua Lombok.
Page 26LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
Sasaran Kegiatan 2
Terwujudnya Good Governance dan Clean Governance
Indikator Kinerja 1
Dukungan aparatur pegawai dan layanan perkantoran
Target : 12 Bulan
Pencapaian Target
Pencapaian target terpenuhi 12 bulan, dukungan aparatur pegawai dan
layanan perkantoran terlaksana sesuai dengan rencana, berupa layanan
perkantoran,pembayaran gaji tepat waktu, pemeliharaan gedung
bangunan sehingga memberikan kenyamanan kepada pegawai dan
pengguna jasa karantina pertanian. Sehingga tercipta suasana kerja yang
kondusif, nyaman dan sesuai dengan standar kerja yang baik. dan hal ini
memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi untuk mencegah masuk dan tersebarnya HPHK
dan OPTK di pulau Lombok, dan hal ini terbukti dengan kondisi pulau
Lombok yang masih bebas rabies, nematode sista Kentang (NSK), serta
dalam konteks Korupsi, Balai Karantina Pertanian Kelas I Mataram
termasuk instansi yang mendapatkan penghargaan Wilayah Bebas
Korupsi dari Inspektorat jenderal Kementerian Pertanian.
Sasaran Kegiatan 3
Tersedianya Sarana dan prasarana Perkarantinaan yang memadai
Indikator Kinerja 1
Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan
memadai
Target : 16 unit
Pencapaian Target
Pencapaian target 17 Unit, Jumlah dan jenis sarana, teknologi informasi
yang sesuai kebutuhan dan memadai sangat penting bagi karantina
pertanian terutama di era online sekarang, sebagai sarana untuk
Page 27LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Menghadirkan laporan yang
real time, transparansi dan bentuk akuntabilitas kepada masyarakat.
Indikator Kinerja 1
Pengembangan infrastruktur tanah, gedung/bangunan/instalasi
Target : 1.013 M2
Pencapaian target
Pencapaian target 1.087 M2, pengembangan infrastruktur yang semula
direncanakan 1.013 M2, terjadi penambahan 74 M2 yaitu berupa
penambahan pembangunan Pos Jaga satpam dan Tempat Parkir di
wilayah Kerja Lembar.
Pengembangan infrastruktur ini dimaksudkan untuk meningkatkan
pelayanan karantina pertanian kepada pengguna jasa karantina pertanian,
meningkatkan keamanan dan kenyamanan kerja, serta memenuhi
kebutuhan akan meningkatnya jumlah pegawai dan meningkatnya
intensitas lalulinats komditi pertanian yang diperiksakan atau yang
dilaporkan kepada karantina Pertanian khususnya Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram. Dari data pencapaian target tersebut, dapat
disimpulkan bahwa indicator kinerja berupa Pengembangan infrastruktur
tanah, gedung/bangunan/instalasi telah tercapai.
Page 28LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIN) 2015
BAB IV
PENUTUP
Kinerja Balai Karantina Pertanian tahun anggaran 2015 mengalami
peningkatan, target kinerja yang direncanakan dan ditandatangani oleh
kepala Badan Karantina Pertanian dan kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas I Mataram semuanya memenuhi target pencapaian dan bahkan
melebihi dari target.
Beberapa faktor yang mendukung sehingga target-target kinerja yang
ditetapkan dapat terpenuhi adalah sebagai berikut :
1. Komitmen Pimpinan dari tingkat pusat dan lingkup Balai Karantina
Pertanian Kelas I Mataram.
2. Penempatan Petugas sesuai dengan keahliannya, serta setiap SK
penempatan dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas.
3. Pelaksanaan SPI untuk kegiatan-kegiatan strategis, Penerapan
standar Pelayanan Publik (SPP), penerapan SMM ISO : 9001:2008
dan proses akreditasi Laboratorium SNI ISO/IEC 17025 ;2008
(ISO/IEC 17025 ;2005)
4. Sarana-prasarana yang cukup memadai dalam menunjang kinerja
pegawai.
5. Suasana kerja yang kondusif dan mendukung pengembangan
SDM.
6. Dukungan dan Kerjasama instansi terkait.
Disamping beberapa faktor pendukung, dalam upaya pencapaian kinerja
terdapat beberapa kendala yang dihadapi, antara lain :
1. Masih Kurangnya pemahaman pengguna jasa terkait dengan
pentingnya karantina pertanian, namun hal ini sudah ditindaklanjuti
dengan kegiatan sosialisasi dan publik awareness.