Download - Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK “KR”
DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR PUSEH,
DESA KETEWEL KEC. SUKAWATI
TANGGAL 31 MARET- 5 APRIL 2015
Oleh :Ni Made Risma Dian Utami
3.2. RegulerPO7120012080
POLTEKKES KEMENKES DENPASARJURUSAN KEPERAWATAN
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK ‘KR” KHUSUSNYA
PADA IBU MU DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR PUSEH,
DESA KETEWEL KEC. SUKAWATI
TANGGAL 31 MARET- 5 APRIL 2015
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 31 Maret 2015 pukul 13.30 WITA di
rumah keluarga Ibu “MU” di Br.puseh, Desa Ketewel. Data diperoleh dari hasil
wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga: “KR”
b. Umur : 61 Tahun
c. Agama : Hindu
d. Pendidikan : Tamat SD
e. Pekerjaan : Petani
f. Suku / Bangsa : Bali / Indonesia
g. Alamat : Br. Puseh, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati
h. Komposisi keluarga :
Tabel 1
Komposisi Anggota Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati
Tanggal 31 Maret- 5 April 2015
NAMA JK
Hub. Dengan
PxUmur Pendi
dikan
Status ImunisasiKet.BC
GPolio DPT Hepatitis Cam
pak1 2 3 4 1 2 3 1 2 3I Kt
Runa
Ni Kt Siring
Ni Md Utik
I Md Demer
Ni Wayan
Asri
I Made Erowata
L
P
P
L
P
L
Ayah
Ibu
Istri
Suami
Anak I
Anak II
61 th
60 th
33 th
35 th
14 th
9 th
SD
SD
SLTP
SLTA
SMP
SD
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
-
-
-
-
-
√
√
Sakit
Sehat
Sehat
Sakit
Sehat
Sehat
Sehat
2. Genogram :
KETERANGAN :
3. Tipe keluarga
Tipe keluarga Bapak KR adalah keluarga besar (Extended family ) yang terdiri
dari kakek,nenek,suami, istri dan 2 orang anak.
4. Suku bangsa
Suku keluarga Bapak KR adalah Bali dengan kebangsaan Indonesia. Bahasa
yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Daerah (Bali). Keluarga tidak
memeiliki kebiasaan yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
5. Agama
Agama yang dianut keluarga Bapak KR adalah Hindu dan seluruh anggota
keluarganya melakukan sembahyang rutin setiap hari sebanyak 3 kali dan
rutin sekali dalam setiap purnama dan kliwon melakukan persembahyangan di
Merajan. Keluarga melakukan persembahyangan sesuai dengan agama yang
dianut.
6. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Bapak KR diperoleh dari bapak KR sendiri beserta
bapak MD dan Ibu MU. Perekonomian tersebut terfokus pada keluarga besar,
dengan penghasilan perbulan kira-kira Rp. 2.500.000. Pengeluaran tiap
bulannya untuk keperluan bulanan, makan listrik+air, biaya kesehatan dll.
Pengeluaran bulanan ± 1-2 juta. Keluarga memiliki tabungan khusus yang
biasa digunakan untuk keperluan mendadak yang memerlukan banyak uang.
: perempuan
: laki-laki
: meninggal
: tinggal dalam serumah serumah : pasien yang teridentifikasi
Barang-barang yang dimiliki Bapak KR adalah TV, motor, tape, kipas angin.
Dari keterangan diatas dapat dikatakan bahwa status ekonomi keluarga Bapak
KR adalah cukup.
7. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi ke tempat rekreasi. Rekreasi sederhana
yang sering dilakukan adalah ngobrol-ngobrol sambil menonton televisi
bersama keluarga maupun tetangga.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap ke lima, yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah. Adapun tugas perkembangan keluarga Bapak KR
yaitu:
a. Meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya. Anak WA dan ME merupakan anak yang mudah bergaul.
Anak WA dan ME lebih senang bermain dengan teman-teman sebayanya
di sekitar rumahnya. WA dan ME selalu belajar pada malam hari untuk
mengerjakan PRnya.
b. Membiasakan belajar teratur dan memperhatikan anak saat
menyelesaikan tugas sekolah. Ibu MU dan Bapak MD merupakan orang
tua yang selalu mengingatkan anak WA dan ME untuk belajar . Namun,
anak WA dan ME sudah menyadari kewajiban mereka untuk belajar
sehingga Ibu MU dan Bapak MD tidak terlalu khawatir dengan prestasi
anak mereka. Seringkali Ibu MU dan Bapak MD menemani anaknya
belajar untuk mengetahui perkembangan anak mereka.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sejauh ini keluarga Bapak “KR” khususnya ibu MU sudah menjalankan tugas
sesuai dengan tahap perkembangan anggota keluarganya.
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Bapak KR khususnya Ibu MU dan Bapak MD menikah 15 tahun
yang lalu. Menikah tanpa paksaan kedua orang tua. Dalam istilah orang Bali,
Bapak MD menggunakan sistem pernikahan nyentana, dimana bapak MD
setelah menikah diminta ke rumah Bapak KR. Ibu MU memiliki riwayat sakit
hipertensi, belum pernah dirawat inap di RS hanya melakukan rawat jalan
terkait hipertensi. Saat ini yang sering dirasakan oleh Ibu MU adalah nyeri
tengkuk belakang dan punggung skala nyeri 4. Ibu MU tidak memiliki riwayat
penyakit, dan belum pernah dirawat di RS akibat penyakit tertentu hanya
pernah menderita sakit panas, batuk, flu saja dan sembuh setelah membeli obat
di apotek. Ibu MU mengatakan pekerjaannya sering terganggu karena sakit
kepala. Ibu MU tampak sering memegangi lehernya. Anak WA dan ME
keduanya belum pernah dirawat dirumah sakit akibat penyakit tertentu.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga Bapak KR, Penyakit hipertensi yang diderita oleh Ibu MU
dikarenakan keturunan dari Bapak KR sendiri, dimana Bapak KR memiliki
riwayat Hipertensi beserta stroke.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah bapak KR dan ibu MS merupakan rumah pribadi. Luas rumah Bapak
KR ± 2 are. Rumah Bapak KR khas layaknya rumah orang Bali pada
umumnya. Terdapat Bale daja, Bale tengah, dapur, dan kamar mandi yang
terpisah namun masih pada satu pekarangannya. Di bale daja, berisikan tiga
ruangan tidur dan memiliki teras. Terdapat warung, tepat paling depan dari
bagian rumahnya.Di tengah-tengah halaman rumah, terdapat bale tengah
sebagai ciri khas adat bali. Dapur Bapak KR berada paling selatan dan
keadaan dapurnya cukup bersih. Lantai terbuat dari keramik, dan halaman
rumah disemen. Sirkulasi udara diperoleh dari ventilasi, pintu depan, dan
jendela kamar. Rumah Bapak KR tampak penuh dengan barang-barang
dibagian ruang tamu namun tertata dengan rapi. Kebersihan rumah cukup.
Ventilasi rumah cukup baik. Saluran pembuangan limbah cucian dan kamar
mandi ke selokan dekat rumah. Untuk pengelolaan sampah, keluarga
menunggu petugas dari DKP. Kondisi WC cukup bersih dengan model WC
jongkok. Jarak septic tank ke sumber air ± 8 meter. Air minum sehari-hari
diperoleh dari air sumur.
Denah rumah :
U
S11
1
Keterangan: 1 : Jalan Br. Puseh2 : Warung3 : Dapur4 : WC5 : Bale Tengah6 : Merajan7 : Kamar Tidur8 : Kamar Tidur9 :Kamar Tidur10: Gerbang Masuk11: Pekarangan
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Bapak KR tinggal di lingkungan keluarga yang homogeny,
penduduknya mayoritas bersuku Bali. Rata-rata masyarakat bermata
9 8 7 6
5
34
210
pencaharian sebagai wiraswasta. Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling
menolong apabila ada kesusahan. Fasilitas pelayanan kesehatan yang terdapat
di dekat rumah klien adalah Dokter praktik. Jarak rumah dari pelayanan
kesehatan dapat dijangkau dengan sepeda motor.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak ”KR” merupakan penduduk tetap. Rumah yang ditempati
keluarga Bapak KR merupakan rumah yang ditempati sejak Bapak KR
dilahirkan.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bapak KR dan keluarga merupakan warga banjar Puseh Desa Ketewel. Bapak
KR sangat aktif mengikuti perkumpulan di banjar ataupun mengikuti
kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh banjar.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak KR apabila ada permasalahan keluarga termasuk masalah
keuangan akan meminjam uang terlebih dahulu di LPD atau di anggota
keluarganya yang lain. Dan apabila ada permasalahan dalam keluarga selalu
dibicarakan secara baik-baik untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi keluarga
Komunikasi dalam keluarga Bapak KR berlangsung secara langsung dan tidak
langsung antara tiap anggota keluarga. Interaksi dalam keluarga biasanya
paling sering pada sore hingga malam hari ketika semua keluarga berkumpul,
pulang lepas dari kegiatan masing-masing.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Bapak KR saling mendukung satu sama lain, respon bila ada
anggota keluarga yang bermasalah selalu mencari jalan keluarnya bersama-
sama.
3. Struktur peran
Bapak KR : Ayah dari Ibu MU, sekaligus sebagai KK.
Ibu KS : Ibu dari Ibu MU, pekerjaannya sebagai pedagang.
Bapak KR : Istri, sekarang sebagai pedagang, dan melakukan pekerjaan
rumah tangga.
Bapak MD : Suami, sekarang bekerja sebagai tukang prada.
Anak WA : Anak I, membantu ibu dan ayah di rumah, dan sebagai
Siswa SMP
Anak ME : Anak II, membantu ibu dan ayah di rumah, sebagai siswa SD.
4. Norma keluarga
Keluarga menerapkan nilai – nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
sembahyang tiap hari raya tertentu sesusai dengan agama yang dianut.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Dalam keluarga Bapak KR diterapkan sikap saling menghargai dan
menghormati. Bila ada anggota keluarga yang membutuhkan bantuan, maka
yang lain ikut membantu mencari jalan keluar. Respon keluarga sangat bangga
bila ada anggota keluarga yang berhasil dan sedih/berduka bila mengalami
kehilangan, sakit, meninggal.
2. Fungsi sosialisasi
Bapak KR sebagai kakek yang didampingi oleh Ibu MU dan bapak MD selalu
mengajarkan cucu/anaknya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Ibu MU dan bapak MD tidak membatasi pergaulan kedua anaknya. Teman
anak-anaknya sering berkunjung kerumah.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ibu MU mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui hipertensi sejak dua
tahun yang lalu. Saat itu ia mengeluh nyeri tengkuk dan beberapa kali
diperiksakan ke dokter ternyata tensinya mencapai 160. Di keluarga ini sudah
ada yang menderita hipertensi sebelumnya, yaitu ayah dari Ibu MU. Saat
penyakitnya kambuh Ibu MU seringkali mengalami sakit pada tengkuk.
Beberapa kali sempat diperiksakan ke dokter akhirnya diberikan obat
antihipertensi yaitu Farmalet 10 mg. Saat pengkajian, Ibu MU mengatakan
jarang memeriksakan dirinya, hanya beristirahat sambil menjaga warungnya.
4. Fungsi reproduksi
Keluarga bapak KR, khususnya Ibu MU dan Bapak MD sudah jarang
melakukan hubungan suami istri karena, dan mengatakan sudah cukup dan
bersyukur sudah memiliki 2 orang anak laki-laki dan perempuan.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Bapak KR, khususnya Ibu MU mengatakan untuk ekonomi sendiri
dirasa cukup dari penghasilan Ibu MU dan bapak MD, namun apabila ada
kekurangan berusaha menggunakan tabungan terlebih dahulu.
F. TUGAS PERAWATAN KELUARGA
1) Mengenal masalah keluarga
Saat pengkajian Ibu MU dan keluarga mengatakan tahu bahwa Ibu MU
menderita hipertensi atau darah tinggi namun tidak begitu mengerti
tentang hipertensi. Hanya tahu beberapa tanda dan gejalanya saja.
2) Mengambil keputusan
Saat pengkajian Ibu MU mengatakan apabila ada masalah dalam
keluarganya, khususnya masalah kesehatan yang dialami Ibu MU
sekarang, Ibu MU selalu mengambil keputusan untuk tindakan dengan
pertimbangan ayah, ibu, suami dan kedua anaknya yang masih tinggal di
rumah.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Saat ini Ibu MU dirawat dirumah, keluarga Ibu MU mampu menangani
secara sederhana mengenai penyakit hipertensi Ibu MU dengan menstop
makan daging dan memperbanyak makan buah dan sayur-sayuran.
4) Memelihara lingkungan
Terkait dengan hipertensi Ibu MU mengatakan kondisi rumahnya
sekarang sudah cukup nyaman sehingga tidak membuatnya stres.
Keluarga Ibu MU mampu memelihara lingkungan dengan baik, karena
rumahnya terlihat sesak akibat banyak barang namun tampak sudah
tertata. Rumah tampak bersih.
5) Menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan
Terkait dengan hipertensi Ibu MU lebih sering memeriksakan diri ke
dokter dekat rumah. Sampai saat ini Ibu MU belum pernah di opname.
G. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stres jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek Ibu MU adalah melihat Ayahnya, yaitu bapak KR yang
menderita stroke yang kadang-kadang kambuh. Tetapi kondisi ini tidak
mengganggu aktivitas keluarga. Stresor jangka panjang tidak dirasakan
keluarga.
2. Kemampuan keluarga
Kemampuan keluarga dalam memecahkan masalah adalah dengan mengobrol
bersama untuk mencari jalan keluar.
3. Strategi koping
Dari pengkajian yang dilakukan, Ibu MU keluarganya melakukan strategi
koping yang adaptif karena mampu menyelesaikan masalah dengan
musyawarah mufakat dengan keluarga.
4. Strategi adaptasi
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan cara keluarga mengatasi masalah
dengan maladaptive.
H. PEMERIKSAAN FISIK
Tabel 2
Pemeriksaan Fisik Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati
Tanggal 31 Maret- April 2015
ASPEK BAPAK “MU” IBU “MS” ANAK “LA”ANAK
“RDU”
1 2 3 4 5
Tensi (mmHg) 150/100
mmHg
130/80
mmHg
120/80
mmHg
120/70
mmHg
Nadi (x/menit) 90 x/menit 80 x/menit 80 x/menit 84 x/menit
RR (x/menit) 20 x/menit 20 x/menit 20 x/menit 20 x/menit
TB (cm)/
BB (kg)
165 cm
46 kg
160 cm
60 kg
164 cm
50 kg
160 cm
64 kg
Kepala dan
rambut
Normocepali,
bersih, tidak
tampak uban,
lesi (-), nyeri
tekan (-)
Normocepali,
bersih,
rambut
pendek,
lesi(-), nyeri
tekan (-)
Normocepali,
bersih,
rambut
panjang,lesi(-
), nyeri tekan
(-)
Normocepali,
bersih, lesi
(-), nyeri
tekan (-)
Hidung Simetris,
sekret(-),lesi(-)
Simetris,
sekret(-),lesi(-
)
Simetris,
sekret(-),lesi(-
)
Simetris,
sekret(-),lesi(-
)
Telinga Simetris,
serum (-)
Simetris,
serum (-)
Simetris,
serum (-)
Simetris,
serum (-)
Mata Simetris,
refleks pupil
+/+ .
Simetris,
refleks pupil
+/+
Simetris,
refleks pupil
+/+
Simetris,
refleks pupil
+/+
Katarak.
Mulut, gigi,
lidah, tonsil,
dan pharing
Simetris,
bersih, gigi ada
yang beberapa
hilang, tonsil
normal, radang
(-)
Simetris,
bersih, tonsil
normal,
radang (-)
Simetris,
bersih, gigi
lengkap,
tonsil normal,
radang (-)
Simetris,
bersih, gigi
lengkap,
tonsil normal,
radang (-)
Leher dan
tenggorokan
Simetris, kaku
kuduk (-),
pembendungan
vena jugularis
(-),
pembengkakan
kelenjar tiroid
(-),
pembesaran
kelenjar limfe
(-)
Simetris,
kaku kuduk
(-),
pembendunga
n vena
jugularis (-),
pembengkaka
n kelenjar
tiroid (-),
pembesaran
kelenjar limfe
(-)
Simetris,
kaku kuduk
(-),
pembendunga
n vena
jugularis (-),
pembengkaka
n kelenjar
tiroid (-),
pembesaran
kelenjar limfe
(-)
Simetris,
kaku kuduk
(-),
pembendunga
n vena
jugularis (-),
pembengkaka
n kelenjar
tiroid (-),
pembesaran
kelenjar limfe
(-)
Dada/toraks Inspeksi :
Simetris,
pergerakan
dada simetris,
lesi (-)
Perkusi :
Suara resonans
Auskultasi :
Suara napas
normal,
dispnea (-)
Inspeksi :
Simetris,
pergerakan
dada simetris,
lesi (-)
Perkusi :
Suara
resonans
Auskultasi :
Suara napas
normal,
dispnea (-)
Inspeksi :
Simetris,
pergerakan
dada simetris,
lesi (-)
Perkusi :
Suara
resonans
Auskultasi :
Suara napas
normal,
dispnea (-)
Inspeksi :
Simetris,
pergerakan
dada simetris,
lesi (-)
Perkusi :
Suara
resonans
Auskultasi :
Suara napas
normal,
dispnea (-)
Pemeriksaan
jantung
Inspeksi :
Iktus cordis
terlihat
Palpasi :
Denyut
jantung teraba
pada ICS 2
kanan dan
keras di MCL
5 kiri
Auskultasi :
Suara jantung
S1S2 tunggal
regular,
murmur (-)
Inspeksi :
Iktus cordis
terlihat
Palpasi :
Denyut
jantung teraba
pada ICS 2
kanan dan
keras di MCL
5 kiri
Auskultasi :
Suara jantung
S1S2 tunggal
regular,
murmur (-)
Inspeksi :
Iktus cordis
terlihat
Palpasi :
Denyut
jantung teraba
pada ICS 2
kanan dan
keras di MCL
5 kiri
Auskultasi :
Suara jantung
S1S2 tunggal
regular,
murmur (-)
Inspeksi :
Iktus cordis
terlihat
Palpasi :
Denyut
jantung teraba
pada ICS 2
kanan dan
keras di MCL
5 kiri
Auskultasi :
Suara jantung
S1S2 tunggal
regular,
murmur (-)
Payudara Inspeksi :
Simetris,
putting
menonjol,
warna coklat
Palpasi :
Tidak
dilakukan
karena pasien
tidak berkenan
Tidak
dilakukan
pemeriksaan
karena pasien
malu
Tidak
dilakukan
pemeriksaan
karena pasien
malu
Inspeksi :
Simetris,
putting
menonjol,
warna coklat
Palpasi :
Tidak
dilakukan,
karena pasien
tidak
berkenan
Pemeriksaan
abdomen
Inspeksi :
Simetris, lesi
(-)
Auskultasi :
BU : 6 x/menit
Palpasi :
Inspeksi :
Simetris, lesi
(+)
Auskultasi :
BU : 6
x/menit
Inspeksi :
Simetris, lesi
(-)
Auskultasi :
BU : 8
x/menit
Inspeksi :
Simetris, lesi
(-)
Auskultasi :
BU : 8
x/menit
Lien dan hepar
tidak teraba,
benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Perkusi :
Bunyi timpani
Palpasi :
Lien dan
hepar
teraba,
benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Perkusi :
Bunyi timpani
Palpasi :
Lien dan
hepar
tidak teraba,
benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Perkusi :
Bunyi timpani
Palpasi :
Lien dan
hepar
tidak teraba,
benjolan (-),
nyeri tekan (-)
Perkusi :
Bunyi timpani
Ekstremitas,
kuku,
kekuatan otot
Ektremitas atas
:
Simetris,
pergerakan
baik, tonus
otot 5,
kekuatan otot,
5, kuku bersih
Ekstremitas
bawah :
Simetris,
varises (-),
tonus otot 5,
kekuatan otot
5, kuku bersih,
nyeri sendi
seringdirasaka
n,
terutama pada
sendi di lutut.
Ektremitas
atas :
Simetris,
pergerakan
baik, tonus
otot 5,
kekuatan otot,
5, kuku bersih
Ekstremitas
bawah :
Simetris,
varises (+),
tonus otot 5,
kekuatan otot
5, kuku bersih
Ektremitas
atas :
Simetris,
pergerakan
baik, tonus
otot 5,
kekuatan otot,
5, kuku bersih
Ekstremitas
bawah :
Simetris,
varises (-),
tonus otot 5,
kekuatan otot
5, kuku bersih
Ektremitas
atas :
Simetris,
pergerakan
baik, tonus
otot 5,
kekuatan otot,
5, kuku bersih
Ekstremitas
bawah :
Simetris,
varises (-),
tonus otot 5,
kekuatan otot
5, kuku bersih
Genetalia dan
anus
Genetalia
bersih dan
tidak ada
hemoroid,
Genetalia
bersih dan
tidak ada
hemoroid,
Genetalia
bersih dan
tidak ada
hemoroid,
Genetalia
bersih dan
tidak ada
hemoroid,
pasien tidak
mengalami
keluhan
pasien tidak
mengalami
keluhan. Ibu
belum
mengalami
menopause.
pasien tidak
mengalami
keluhan
menstruasi
lancar,
keputihan
kadang-
kadang, tidak
berwarna
kuning, tidak
berbau
pasien tidak
mengalami
keluhan
menstruasi
lancar,
keputihan
kadang-
kadang, tidak
berwarna
kuning, tidak
berbau
Pemeriksaan
neurologi
Tidak terjadi
kelainan
Tidak terjadi
kelainan
Tidak terjadi
kelainan
Tidak terjadi
kelainan
KESIMPULA
N
Sakit. Bapak
MU memiliki
tensi yang
tinggi, dan
terkadang sakit
pada tengkuk
belakang dan
punggung,
kadang sakit
pada kedua
lutut, sulit
untuk berjalan
jauh, keluhan
lain tidak
dirasakan
Sehat Sehat Sehat
8. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan penunjang.
I. HARAPAN KELUARGA
Besar harapan keluarga Bapak KR, khususnya Ibu MU agar selalu sehat dan
sejahtera. Ibu MU berharap dapat mengontrol pola makannya terkait
hipertensi, serta mendapat pengetahuan lebih dari adik-adik perawat yang
berkunjung.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISIS DATA
Tabel 3
Analisis masalah Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati
Tanggal 31 Maret- 5 April 2015
NO. KELOMPOK DATA DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
1 2 3
1. DS : Ibu Mu mengatakan bahwa
Ibu MU mengalami nyeri tengkuk
belakang dan punggungg. Skala Nyeri 4.
DO : Ibu MU tampak meringis.
Nyeri akut pada Ibu MU
berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga dengan
hipertensi.
2. DS : Ibu MU mengatakan pekerjaannya
sering terganggu karena sakit kepala.
DO : Ibu MU tampak tidak konsentrasi saat
bekerja dan sesekali memegang kepalanya.
Gangguan aktivitas
sehari-hari pada keluarga
Bapak KR khususnya Ibu
MU berhubungan dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga yang
sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
b. Nyeri akut pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan keluarga Ibu
MU mengatakan kalau Ibu MU mengalami nyeri tengkuk belakang dan
punggung, skala Nyeri 4, Ibu tampak meringis.
c. Gangguan aktivitas sehari-hari pada keluarga Bapak KR khususnya Ibu MU
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
Tabel 4PENAPISAN MASALAH
Skala Untuk Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh, Desa Ketewel Kecamatan Sukawati
Tanggal 31 Maret- 5 April 2015
a. Nyeri akut pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan keluarga Ibu
MU mengatakan kalau Ibu MU mengalami nyeri tengkuk belakang, skala
Nyeri 4, Ibu MU kadang tampak meringis.
NO. KRITERIA SKOR BOBOTPERHITUNG
ANPEMBENARAN
1 2 3 4 5 61. Sifat masalah
Skala :Tidak/kurang sehatAncaman kesehatanKeadaan sejahtera
321
1 3/3x1= 1
Ibu merasa sakit pada tengkuk dan punggung belakang merasa terlalu lelah.
2. Kemungkinan masalah dapat diubahSkala ;MudahSebagianTidak dapat
210
2 1/2x2= 1
Keinginan keluarga terhadap kesembuhan tinggi karena keluarga ingin sehat selalu.
3. Potensial masalah untuk dicegahSkala :TinggiCukupRendah
321
2 2/3x2= 4/3
Keluarga Ibu MU cukup tahu perawatan hipertensi sehingga perlu pemberian informasi tambahan tentang penanganan hipertensi di rumah.
4. Menonjolnya masalahSkala :Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasakan
210
1 2/2x1= 1
Keluarga menganggap nyeri tengkuk dan punggung belakang harus segera ditangani.
Jumlah 3 4/3
b. Gangguan aktivitas sehari-hari pada keluarga Bapak KR khususnya Ibu MU
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah :
Actual
Resiko
Potensial
3/3x 1 1 Sakit kepala yang
dialami Ibu MU sangat
mengganggu aktivitas
Ibu MU terutama saat
bekerja.
Kemungkinan masalah untuk
diubah:
Sebagian
Tidak dapat
1/2x2 1 Keinginan Keluarga
terhadap kesembuhan
tinggi namun keluarga
Bapak KR khususnya Ibu
MU belum mampu
mengontrol faktor stress.
Potensi masalah dapat dicegah
:
Mudah
Sebagian
Tidak Dapat
2/3x1 2/3 Keluarga Bapak KR
belum tahu penyebab,
akibat dan cara
perawatan hipertensi
secara benar sehingga
perlu pemberian
informasi tentang
penanganan hipertensi di
rumah.
Menonjolnya masalah :
Masalah berat, harus segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak perlu ditanganiMasalah tidak dirasakan
2/2x1 1 Keluarga menganggap
hipertensi adalah
penyakit yang tidak
boleh disepelekan
sehingga perlu untuk
segera ditangani.
Total skor : 3 2/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan keluarga Ibu
MU mengatakan kalau bapak MU mengalami nyeri tengkuk belakang dan
punggung, skala Nyeri 4, Ibu MU tampak meringis.
b. Risiko gangguan aktivitas pada bapak MU berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi.
C. PERENCANAAN
Tabel 5.
Tabel Perencanaan Keperawatan Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Ibu “MU” di Banjar Puseh,
Desa Ketewel Kecamatan SukawatiTanggal 31 Maret- 5 April 2015
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi
Standar Evaluasi Rencana Implementasi
1 2 3 4 5a. Nyeri akut
pada Ibu MU berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi ditandai
Tujuan umum :Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 3 hari, diharapkan nyeri tengkuk berkurang.Tujuan khusus :Setelah pertemuan selama 5x45 menit diharapkan keluarga mampu :1. Mengenal masalah
nyeri tengkuk dengan:
dengan keluarga Ibu MU mengatakan kalau Ibu MU mengalami nyeri tengkuk belakang, skala Nyeri 4, Ibu MU kadang tampak meringis.
b.
a. Dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan hipertensi.
b. Menjelaskan apa penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi.
Respon Verbal
Respon Verbal
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal.
Penyebab hipertensi sering disebut sebagai salah satu penyakit degeneratif, umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Penyakit ini dikenal juga dapat menyerang siapa saja namun banyak ditemukan pada usia lanjut yang merupakan salah satu faktor risikonya.Faktor risiko terjadinya hipertensi, adalah antara lain :a. Stressb. Faktor keturunan
(genetik)c. Usiad. Asupan garame. Gaya hidup yang
kurang sehat.Tanda dan gejala hipertensi :1. Gejala ringan
seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah3. Wajah merah4. Tengkuk terasa
pegal5. Mudah marah6. Telinga
berdengung
7. Sukar tidur8. Sesak nafas9. Rasa berat
ditengkuk10. Mudah lelah11. Mata berkunang-
kunang12. Mimisan
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi :a. Menjelaskan
kembali akibat yang terjadi bila hipertensi tidak diatasi penyebab hipertensi.
b. Mengambil keputusan untuk mencegah hipertensi agar tidak bertambah parah.
Respon verbal
Respon verbal
Menyebutkan akibat bila hipertensi tidak diatasi seperti terjadinya stroke, Mengganggu aktivitas sehari-hari.
Keputusan keluarga untuk mengatasi hipertensi agar tidak bertambah parah.
Identifikasi akibat hipertensi yang lalu.
Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat hipertensi bila tidak ditangani.
Gali pendapat keluarga bagaimana mengatasi hipertensi
Motivasi keluarga untuk memutuskan mengatasi hipertensi secara tepat.
Beri penghargaan atas keputusan
yang diambil keluarga.
3. Merawat keluarga dengan hipertensi: Menjelaskan cara perawatan nyeri tengkuk dan punggung.
Respon Verbal
Cara perawatan nyeri tengkuk : Mandi air hangat Minum- minuman
yang hangat Teknik relaksasi
nafas dalam Relaksasi dan
distraksi Massage.
Gali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri tengkuk
Diskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri tengkuk
Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan.
4. Memodifikasikan lingkungan dalam perawatan nyeri tengkuk dan punggung
Respon Verbal
a. Menciptakan lingkungan rumah yang nyaman.
b. Merubah menu makanan yang berlebihan garam dikurangi dan yang berlebihan kafein di kurangi.
Diskusikan dengan keluarga cara menciptakan lingkungan yang nyaman
Diskusikan dengan keluarga tentang menu yang sehat untuk penderita hipertensi
Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
5. Keluarga mampu memanfaatkanfasilitas kesehatan untuk mengatsi nyeri tengkuk
Respon Verbal
a. Memberi penyuluhan tentang manfaat fasilitas kesehatan dalam mengatasi nyeri tengkuk.
Klarifikasi pengetahuan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan
Motivasi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan bila sakit kepala berlanjut.
b. Risiko
gangguan
aktivitas
pada bapak
MU
berhubungan
dengan
ketidakmam
puan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
dengan
Tujuan umum :
Setelah dilakukan
kunjungan rumah selama
4 kali , aktivitas sehari-
hari pada Ibu LS bisa
kembali normal
Tujuan khusus :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 4x45 menit ,
keluarga mampu :
1. Mengenal masalah
gangguan aktivitas
pada Ibu LS akibat
hipertensi dengan :
a.Menjelaskan apa
yang dimaksud
Respon
verbal
Gangguan aktivitas
atau gangguan
aktivitas suatu
keadaan
ketidakcukupan
energy secara
fisiologis pada
seseorang untuk
bertahan atau
menyelsaikan
aktivitas sehari-hari
Diskusikan
dengan
keluarga
pengertian
gangguan
aktivitas.
Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya
hipertensi. dengan gangguan
aktivitas.
b. Menjelaskan
tanda dan gejala
gangguan aktivitas
pada hipertensi
Respon
verbal
yang dibutuhkan.
Tanda dan gejala
gangguan aktivitas
antara lain :
Melaporkan
adanya keletihan
atau kelemahan
saat akan
melakukan
aktivitas.
Tekanan darah
yang tidak
normal terhadap
aktivitas.
Rasa tidak
nyaman pada
pernapasan
setelah
beraktivitas.
Anjurkan
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali
pengertian
gangguan
aktivitas
Diskusikan
tanda dan
gejala
gangguan
aktivitas
akibat
hipertensi
yang dialami
Ibu LS.
Anjurkan
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali tanda
dan gejala
gangguan
aktivitas
akibat
hipertensi.
Berikan
pujian atas
c. Menjelaskan
penyebab timbulnya
gangguan aktivitas Respon
verbal
Penyebab dari
timbulnya gangguan
akivitas antara lain :
Nyeri
Perubahan
fungsi
neurologis
Aspek
psikologis
(stress)
Kelelahan
Perubahan
hubungan social
dengan individu
atau kelompok
jawaban yang
benar.
Berikan
kesempatan
pada keluarga
untuk
bertanya
Identifikasi
penyebab
gangguan
aktivitas yang
sering terjadi
pada Ibu LS.
Motivasi
keluarga
untuk
mengungkapk
an kembali
penyebab
gangguan
aktivitas.
Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya.
Beri
penejlasan
pada
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
mengatasi masalah
gangguan aktivitas
pada Ibu LS
dengan :
a. Menjelaskan akibat
yang terjadi jika
dalam keadaan
sakit kepala
dipaksakan untuk
beraktivitas.
b. Mengambil
keputusan untuk
mencegah agar
gangguan aktivitas
tidak bertambah
parah
Respon
verbal
Respon
verbal
Akibat yang terjadi
jika dalam keadaan
sakit kepala
dipaksakan untuk
berkativitas :
1. Kemunduran
tonus,ukuran
ketahanan otot,
rentang gerak
sendi dan
kekuatan
skeletal.
2. Kemunduran
respirasi dengan
adanya
peningkatan
temperatur dan
denyut jantung.
3. Risiko terjadinya
cedera.
Keputusan keluarga
untuk mengatasi
gangguan aktivitas
agar cepat sembuh
dan tidak semakin
parah.
keluarga
tentang tanda
terjadinya
penyakit
yang
disebabkan
apabila
gangguan
aktivitas
tidak segera
diatasi.
Beri
kesempatan
keluarga
untuk
bertanya.
Gali
pendapat
keluarga
bagaimana
cara
mengatasi
gangguan
aktivitas.
Beri pujian
atas
keputusan
keluarga.
Gali
pengetahuan
keluarga
3. Merawat keluarga
dengan gangguan
aktivitas akibat
hipertensi
Respon
verbal.
Cara mengatasi
gangguan aktivitas :
1. Lakukan gerakan
yang bisa
memberikan rasa
rileks pada
tubuh.
2. Kurangi stress
yang
menyebabkan
nyeri kepala dan
mengganggu
aktivitas.
3. Nyeri kepala
yang menggangu
aktivitas dapat
diatasi dengan
melakukan
teknik nafas
dalam.
4. Melakukan
relaksasi dan
distraksi.
5. Jika merasa
lemah dan
kelelahan maka
yang harus
tentang cara
mengatasi
sakit kepala.
Diskusikan
dengan
keluarga cara
perawatan
sakit kepala.
Motivasi
keluarga
untuk
mengungkap
kan kembali
apa yang
telah
disampaikan.
Diskusikan
pada
keluarga cara
menciptakan
lingkungan
yang aman
dan nyaman.
Beri
4. Memodifikasi
lingkungan dalam
perawatan keluarga
dengan gangguan
aktivitas
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
Respon
verbal.
Respon verbal
dilakukan adalah
beristirahat dan
tidak
memaksakan
aktivitas.
Menciptakan
lingkungan rumah
yang aman dan
nyaman untuk
ditempati sehingga
dapat membantu
pasien dalam
melakukan aktivitas.
Memberi informasi
tentang pentingnya
fasilitas kesehatan.
kesempatan
pada
keluarga
untuk
bertanya.
Klarifikasi
pengetahuan
keluarga
tentang
manfaat
fasilitas.
Motivasi
keluarga
untuk
memanfaatka
n fasilitas
kesehatan
bila asakit
kepala
berlanjut dan
makin parah.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tabel 6
Implementasi Dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak “KR” dengan Hipertensi Khususnya Istri “MU” di Banjar Puseh
Desa Ketewel Kecamatan SukawatiTanggal 31 Maret- 5 April 2015
Tanggal No. DX. Implementasi Evaluasi Paraf
1 2 3 4 531 Maret 2015
1.1 a. Diskusikan bersama keluarga dengan menggunakan leaflet :- Pengertian
hipertensi- Tanda dan
gejala hipertensi
- Penyebab hipertensi
b. Menanyakan pada keluarga hal – hal yang belum dimengerti.
c. Meminta keluarga untuk menjelaskan kembali tentang pengertian, tanda gejala dan penyebab hipertensi.
d. Memberi pujian atas jawaban yang benar dari keluarga.
S :- Keluarga
mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan darah tinggi lebih dari normal.
- Tanda dan gejala hipertensi : gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala, tengkuk, mual,sakitsering gelisah dan mudah marah
O :- Keluarga
menyimak penjelasan dengan baik
- Keluarga berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan
A :TUK 1 tercapai sesuai rencanaP :Evaluasi kembali
TUK 1 tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi; Pada pertemuan berikutnya.Lanjutkan ke TUK 2 tentang bagaimana mengidentifikasi hipertensi berlanjut untuk pengambilan keputusan yang akan diberlakukan keluarga
1 April 2015
1.2 Dengan menggunakan leaflet :1. Menjelaskan
akibat dan bahaya bila nyeri tengkuk tidak diatasi.
2. Bersama keluarga identifikasi adanya nyeri tengkuk berlanjut.
3. Memotivasi keluarga untuk merawat nyeri tengkuk pada bapak ”MU”
4. Memberi pujian atas keinginan keluarga dalam memutuskan untuk merawat hipertensi bapak ”MU”
S :- Keluarga
mengatakan nyeri tengkuk yang terjadi pada Ibu “MU” merupakan nyeri ringan dengan skala 4, terjadi bila tekanan darah Ibu “MU” meningkat.
O :- Keluarga
menyimak setiap penjelasan dengan baik.
A :TUK 2 tercapai sesuai rencanaP :Evaluasi kembali TUK 2 terhadap identifikasi adanya nyeri berlanjut pada kunjungan berikutnya.Lanjutkan TUK 3 tentang caramengatasi nyeri
tengkuk pada Ibu ”MU” dan mendemonstrasikan cara mengatasi nyeri tengkuk dengan teknik nafas dalam, relaksasi dan distraksi.
2 April 2015
1.3 Dengan menggunakan leaflet :
a. Menggali pengetahuan keluarga dalam mengatasi nyeri tengkuk.
b. Mendiskusikan dengan keluarga cara perawatan nyeri tengkukyang sudah dilakukan.
c. Memotivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali cara perawatan nyeri tengkuksesuai dengan yang dijelaskan.
d. Menanyakan pada keluarga cara yang akan dipilih dalam mengurangi nyeri tengkuk.
e. Memberi penguatan atas pilihan keluarga
S :- Keluarga
mengatakan cara perawatan nyeri tengkuk adalah mandi air hangat, minum-minuman yang hangat, tehknik nafas dalam relaksasi dan distraksi.
- Ibu ”MU” dapat mendemonstrasikan kembali teknik relaksasi nafas dalam, relaksasi dan distraksi.
O :- Keluarga
menyimak penjelasan dengan baik.
- Keluarga menjawab pertanyaan yang diajukan
A :TUK 3 tercapai sebagianP :Evaluasi kembali TUK 1,2,3.Lanjutkan TUK 4 mengenai carakeluarga untuk menciptakan lingkungan yang
nyaman.3 April 2015
1.4 Dengan menggunakan leaflet :Mendiskusikan cara menciptakan lingkungan yang tenang, komunikasi dengan keluarga, menjaga makanan dan psikis bapak ”MU” untuk mengontrol tekanan darah.
S :- Keluarga
mengatakan nyeri tengkuk disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh makanan, psikis, dan lingkungan yang kurang sehat.
O :- Keluarga
menyimak dengan serius dan antusias.
A :TUK 4 tercapai sebagianP :Evaluasi kembali TUK 1,2,3,4.Lanjutkan TUK 5 Mengenai penanggunaan fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan keluarga bila nyeri tengkuk berlanjut.
4 April 2015
1.4 Mendiskusikan cara menciptakan lingkungan rumah yang tenang, tidak pengap yang mampu mengurangi stress.Menanyakan pada keluarga hal – hal yang belum dimengerti.
S :- Keluarga
mengatakan hipertensi juga bisa diakibatkan oleh lingkungan yang tidak mendukung yang dapat menyebabkan stess.
O :
- Keluarga menyimak dengan serius dan antusias
A :TUK 4, 5 tercapai sebagianP :- Evaluasi kembali
TUK 1,2,3,4 pada pertemuan selanjutnya.
- Lanjutkan TUK 5 mengenai penggunaan fasilitas kesehatan yang dimanfaatkan keluarga.
5 April 2015
1.5 a. Mendiskusikan dengan keluarga jenis – jenis fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga.
b. Mendiskusikan tentang fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk menangani nyeri tengkuk.
c. Memotivasi keluarga untuk mengunjungi pelayanan kesehatan bila nyeri tengkuk berlanjut.
S :- Keluarga
mengatakan jika nantinya nyeri tengkuk Ibu ”MU” berlanjut akan segera dibawa ke dokter terdekat.
O :- Keluarga
tampak kooperatif
A :TUK 4,5 tercapaiP :Evaluasi kembali TUK 4,5 mengenai cara modifikasi lingkungan rumah dan pemanfaatan fasilitas kesehatan.
NIP.