Download - arsdun revisi

Transcript

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, berkembang gaya-gaya arsitektur yang dianut dalam rancangan

bangunan masa kini. Arsitektur menjadikan bangunan memiliki ciri-ciri yang mudah

dikenali oleh masyarakat. Arsitektur dianggap sebagai suatu olah rasa yang dibuat

berdasarkan perasaan. Namun terdapat pula aliran dalam arsitektur yang menganggap

bahwa arsitektur dilihat dari segi fungsi dan rasional, yaitu arsitektur modern.

Arsitektur modern merupakan aliran yang menghasilkan karya yang bersih tanpa

ornamen serta bentuk bangunan yang lebih mengutamakan pada fungsi. Pada masa

kini, banyak bangunan yang menganut aliran Arsitektur Modern yang menjadikan

bangunan-bangunan didunia memiliki bentuk yang sama. Arsitektur modern dianggap

telah membawa suatu perubahan baru dalam dunia arsitektur. Banyak arsitek yang

menggunakan aliran ini karena dianggap memiliki gaya yang mudah untuk

diaplikasikan. Terdapat bermacam-macam gaya yang dimiliki arsitektur modern

sehingga penulis ingin tahu dan akan menjelaskan beberapa gaya yang dimiliki dengan

lebih mendetail dalam makalah ini. Berjudul “Fungsionalisme, Rasionalisme dan

Internasionisme”, makalah ini membahas prinsip yang dianut oleh arsitektur modern

dan gaya-gaya yang dimiliki seperti rasionalisme dan internasionisme. Selain rasa

keingin tahuan, penulis juga menyelesaikan tugas yang diberikan dalam mata kuliah

Arsitektur Dunia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terbentuk dan prinsip-prinsip dari Arsitektur Modern?

2. Apa yang dimaksud dengan Arsitektur Modern Fungsionalisme, Rasionalisme dan

Internasionalisme?

3. Bagaimana penerapan prinsip Fungsionalisme, Rasionalisme, dan

Internasionalisme dalam Arsitektur?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah dan prinsip-prinsip dalam Arsitektur Modern.

1

2. Untuk mengetahui definisi dan prinsip dari Arsitektur Modern Fungsionalisme,

Rasionalisme, dan Internasional Style.

3. Untuk mengetahui penerapan prinsip Fungsionalisme, Rasionalisme, dan

Internasionalisme dalam Arsitektur.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca

dapat diberikan gambaran tentang Fungsionalisme, Rasionalisme, serta

Internasionalisme sebagai salah satu bagian dari Arsitektur Modern. Dapat digunakan

sebagai suatu bahan acuan, pembanding, penambah kajian bagi penulis lain.

1.5 Sistematika Penulisan

Makalah ini dibagi atas beberapa bagian.

1. Bab I Pendahuluan

Pada bagian ini diuraikan latar belakang , permasalahan-permasalahan yang

tercakup pada makalah, tujuan makalah, manfaat makalah dan dibagian akhir

diuraikan sistematika penulisan laporan.

2. Bab II Fungsionalisme, Rasionalisme, Internasionalisme

Bagian kedua berisi pembahasan. Pada bagian ini dipaparkan tentang

Arsitektur Modern, prinsip-prinsip, gaya dalam Arsitektur Modern serta

transformasi yang diciptakan.

3. Bab III Penutup

Pada bagian ini dipaparkan simpulan makalah serta saran.

2

Bab 2

Fungsionalisme, Rasionalisme ( Internasionalisme )

2.1 Sejarah dan Prinsip Arsitektur Modern (Fungsionalisme, Rasionalisme dan

Internasionalisme)

Modernisasi dalam arsitektur dimulai ketika pengenalan material baru dan teknik

konstruksi pada pertengahan abad 19 akibat revolusi industri pada tahun 1860 – 1863.

Keadaan inilah yang mambawa perubahan di masyarakat dan mempengaruhi pula

perubahan dalam arsitektur yang juga merupakan akibat dari kemajuan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pada masa ini terjadi spesialisasi dan terpisahnya dua

keahlian yaitu arsitek dalam fungsi ruang dan bentuk, dilain pihak ahli struktur dan

konstruksi dalam hal perhitungan dan pelaksanaan. Perubahan dalam kebudayaan

terjadi akibat reaksi ketidakpuasan terhadap Arsitektur Klasik dan kombinasinya .

Pengenalan dari inovasi struktur membantu mengangkat aspek konstruksi ke

tingkat yang lebih tinggi. Arsitek lalu memberlakukan prinsip estetika pada

fungsionalisme yang baru ini, memperdebatkan bahwa dekorasi adalah sebuah

degradasi dari arsitektur yang “murni”. Prinsip ini sangat berbeda dengan gaya Art

nouveau yang ada saat itu dengan ornament – ornament yang berlebihan, sensual dan

megah. dan ditandai dengan dibangunnya Crystal Palace pada tahun 1860an.

Arsitektur klasik mencerminkan pandangan moral, imperialisasi dan intelektualitas

sehingga timbulnya arsitektur modern merupakan suatu pertentangan terhadap

arsitektur klasik dan bertentangan pada beberapa kalangan masyarakat. Arsitektur

modern mencerminkan masyarakat industri berdasarkan kesederajatan dan

memperbaiki hal yang dianggap salah di masa lalu. Arsitektur modern lebih

mengutamakan pada konstruksi dan keindahan. Konstruksi dianggap sebagai suatu

keindahan. Konstruksi bukan lagi sesuatu yang kaku namun menjadi suatu yang

dinamis.

Salah satu tokoh pertama yang berfokus pada hal tersebut adalah Adolf Loos

seorang arsitek yang berasal dari Wina. Adolf Loos dianggap sebagai penemu

modernisme. Loose menulis buku berjudul Ornament and Crime (1913) yang

menjelaskan hubungan antara arsitektur yang berlebihan ornamen , kemunduran dan

3

korupsi. Karyanya seperti Steiners House di Wina mencerminkan ide tersebut.

Struktur bangunan menjaga penghuninya, atap dan dinding sekaligus menyediakan

cahaya melewati jendel – jendela kaca yang diperlukan oleh eksterior dan interor.

Paham fungsionalisme Loos dengan cepat menyebar ke seluruh eropa. Di Jerman

prinsip loos ini diadopsi oleh Gropius pada Pabrik sepatu Fugus yang dikerjakan oleh

arsitek jerman Bruno Taut dan Peter Behrens. Fungsionalisme juga dengan cepat

menyebar di Belanda, berkembang lebih berbentuk kedaerahan dari Rasionalisme dan

disebut De Stjil. Di perancis, Le Corbuseir pun membuat karya arsitektur Gerrit

Rietveld. Di Itali, Arsitek Futuristik menggunakan pendekatan yang dinamis ke dunia

modern dengan pergerakan cepat, bangunan menyerupai mesin canggih. Sementara itu

tokoh Rasionalisme Italia seperti Giuseppe Terragni membuat bentuk geometris.

Revolusi rusia pada 1917 menyebarkan modernisme di rusia. Di Jerman Gropius

mendirikan Bauhaus School of Design yang menjadi tonggak awal internasionalisme,

bangunan memiliki bentuk serupa di seluruh dunia. Dimulai dari awal pencetusan

arsitektur modern lalu terjadilah ekspansi arsitektur ke negara-negara dieropa dengan

masing-masing tokoh di daerah tersebut yang mengadopsi prinsip Fungsionalisme.

Dalam pandangan arsitektur modern selanjutnya ( 1910-1940an ) terjadi perubahan

dalam pola dan keindahan arsitektur. Keindahan muncul semata-mata adanya fungsi

dari elemen-elemen bangunan oleh karenanya disebut sebagai aliran fungsionalisme

atau sering disebut juga rasionalisme. Gerakan Avant Garde memberi kehidupan baru

dalam teori perencanaan dan pelaksanaan arsitektur. Arsitektur modern kemudian

mengkristal menjadi sebuah aliran yang disebut dengan Internasionalisme. ( Palmer,

2008 ; Sumalyo, 2005)

Pada masa ini munculah berbagai tokoh yang mengeluarkan pendapat dan beberapa

digunakan sebagai prinsip pada arsitektur modern, berikut tokoh-tokohnya

Louis Sullivan

Form follow function : bangunan tidak harus indah namun benar makna dan

fungsinya.

Weimar Bauhaus

Efisiensi, jujur, logis, fungsional

Le Corbusier

Machine to live in : mesin untuk kehidupan

Walter Grophius

4

Unity of art and technology : kesatuan antara seni dan teknologi

L. Mies van De Rohe

Less is more

Prinsip-prinsip pada arsitektur modern :

Mengedepankan Fungsi

Fungsi adalah yang utama. Bentuk – bentuk bangunan yang menerapkan

konsep arsitektur modern biasanya berdasarkan fungsi yang terkait pada

bangunan tersebut.

Rasional

Arsitektur modern merupakan aliran arsitektur yang rasionalis. Rasional

yang dimaksud adalah segalanya harus masuk akal, mulai dari bentuk,

skala, fungsi, dan tujuan.

Tidak Ada Ornamen

“Ornament is a crime”, istilah tersebut merupakan istilah yang berkembang

pada jaman arsitektur modern. Ornamen merupakan sesuatu yang sudah

tidak digunakan lagi pada arsitektur modern. Hal ini dikarenakan ornamen

yang dianggap tidak mendukung fungsi dari bangunan.

Simplicity and Clarity

Kesederhanaan dan kejelasan. Bangunan yang dihasilkan oleh Arsitektur

Modern adalah bangunan dengan bentuk yang sederhana dan jelas. Elemen-

elemen yang tidak penting dan tidak mendukung pada bangunan akan

dihilangkan.

Berbagai gaya timbul pada aliran ini selama rentang 1910-1940an, gaya-gaya

tersebut muncul pada suatu negara lalu berkembang ke negara lainnya jika mereka

sependapat dengan gaya tersebut. Berikut berbagai gaya yang ada pada masa modern :

‘Kubisme di Prancis’

Arsitektur ‘Futuristik’ dam rasionalisme Belanda

Neoplastics, De Stjil di Belanda

Deutcher Werkbund, Bauhaus dan arsitektur ‘ Modern Totality’ Jerman

Arsitektur modern Inggris dan ‘Gass Gow School of art’

Arsitektur Modern Scandinafia (Norway, Sweden) dan Finlandia

Tradisionalisme dan Modernisme di Austria

Arsitektur ‘Modern, Sosialisme’ dan ‘Construktivisme Rusia’

5

2.2 Arsitektur Fungsionalisme dan Rasionalisme

Arsitektur Modern Fungsionalisme atau sering disebut rasionalisme (1910-1940an)

adalah suatu paham bahwa bentuk suatu bangunan ditentukan oleh pertimbangan

kegunaannya seperti pemakaian, material, struktur. Pada masa arsitektur modern

lanjut berkembang aliran fungsionalisme atau sering disebut aliran rasionalisme

karena tokoh-tokoh aliran ini menaburkan elemen-elemen dan bentuk bangunan yang

tidak ada fungsinya (Sumalyo, 1997).

Berasarkan etimolginya arsitektur fungsionalisme atau rasionalisme mendasarkan

rasio dan pemikiran yang logis. Arsitektur modern fungsionalisme dapat juga disebut

purism (murni) karena diputusnya hubungan dengan arsitektur lampau sehingga

timbul bentuk baru yang murni tanpa ornamen dan dekorasi. Fungsionalisme

berkembang setelah perang dunia kedua sebagai respon terhadap kebutuhan

pembangunan ekonomi dan perdagangan. Dalam fungsionalisme, pertimbangan

“manfaat-ekonomis” (economic utility) menjadi ukuran utama. Segala sesuatu yang

kurang bermanfaat dan tidak ekonomis akan dihindari. Antara 1890-1910,

fungsionalisme makin berkembang dengan upaya meninggalkan ornament dan

menonjolkan kemajuan teknologi, konstruksi, dan struktur bangunan (Sumalyo, 1997).

Fungsionalisme menjadi tujuan akhir segala manipulasi bentuk arsitektur.(Siswanto

1990). Salah satu pandangan penganut utama rasionalisme. (Viollet-Le-Duc),

mengatakan penciptaan bentuk-bentuk harus sesuai dengan “program dan

strukturnya”. Arsitek fungsionalis Avant-Grade menetapkan bahwa program arsitektur

ditentukan oleh tujuan moral dan kebutuhan estetika untuk kembali kepada simplicity

(kesederhanaan). Perwujudan estetika berdasarkan figure geometri dasar dianggap

sebagai gerakan pembebasan. Reduksi arsitektur pada bentuk-bentuk stereotomik

dasar dan penolakan ornamen tempelan lebih disebabkan oleh alasan penolakan

terhadap tradisi penciptaan.

Ornamen dan dekorasi yang tidak memiliki fungsi dianggap tabu. Bangunan hanya

terbentuk oleh atap, dinding, jendela, pintu, dan unsur – unsur lain yang memiliki

fungsi. Slogan form follow function atau bentuk mengikuti fungsi pertama kali

dikemukakan pada 1880 oleh arsitek modern Louis Sullivan. Sementara pada tahun

1920 Le Corbusier mengemukakan a house is a machine for living atau rumah adalah

6

mesin untuk kehidupan. Arsitektur Fungsionalisme anti terhadap pengulangan bentuk

– bentuk lama dan menaggunakan teknologi baru seperti beton bertulang dan baja.

Pada arsitektur modern fungsionalisme keindahan timbul dari suatu fungsi dari

elemen – elemen bangunan. Menurut Le Corbusier proses pendesainan bangunan

diawali oleh analisis fungsi bangunan serta keperluan teknis dan fakor estetikanya

muncul hanya sebagai lapisan saja. Maka fungsionalisme menekankan kepada

penerapan antara arsitektur dan engineering yang pada abad 19 dipisahkan.

Ciri arsitektur rasionalisme :

Penggunaan bahan-bahan baru dan struktur yang kelihatan (pada

constructicism).

Tutupan atap yang datar.

Kesederhanaan bentuk

Kaca-kaca besar dan menutupi permukaan internal ruang bangunan

Bentuk bangunan mengikuti fungsi

2.3 Internasionalisme

Menurut Ibelings (1995), penyebaran arsitektur modern gaya international

berkembang antara 1940-1960an, bersamaan dengan isu global “kualitas

international” yang dianggap sebagai elemen dasar modernitas. Dengan demikian,

antara 1950-1960an terdapat sense yang kuat dalam arsitektur diseluruh dunia, yaitu

terdapat sesuatu yang sama dimana-mana. Pada masa ini, arsitek-arsitek amerika

serikat seperti Mise van der Rohe, Walter Grophius, Breuer, dan SOM melakukan

praktik arsitektur internasional, sehingga hotel-hotel diseluruh dunia, dari London

hingga Tokyo, dari Miami hingga Helsinki, memiliki ekspresi yang sama.

Gerakan yang menentang peniruan dan pengulangan bentuk kaidah dan teori lama

semakin meluas keseluruh dunia. Sejalan dengan hal itu berlangsung pemasyarakatan

fungsionalisme, meninggalkan hiasan atau ornamen bentuk lama, dilain pihak

menonjolkan kenyataan kemajuan teknologi, konstruksi dan struktur bangunan.

Arsitektur modern sebelum masa itu hanyalah merupakan karya individu yang terbatas

lingkungan, kemudian terjadi gerakan serempak di ikuti oleh para arsitek di negara-

negara industri. Seni tidak lagi dipandang sebagai sesuatu untuk kesenangan dan

kepuasan, tetapi sebagai suatu seni terapan dan estetika industri.

Meluas dan kesamaan pandangan terhadap arsitektur keseluruh dunia membuat

gaya arsitektur waktu itu disebut Internasional Modern dan sebutan lain untuk bentuk

7

arsitektur ini adalah Internasionalisme. Dalam pameran MoMA (Museum of Modern

Architecture) pada 1932, Hitchcock dan Johnson menyatakan prinsip-prinsip gaya

arsitektur modern, yaitu a) volume dari pada massa; b) regularitas dari pada simetris

aksial, dengan geometrid dan standardisasi, komposisi aksial tidak diperlukan lagi; c)

melarang penggunaan dekorasi. Prinsip-prinsip ini menjadi tanda bagi produksi

international style (Larson, 1993)

Internasionalisme sebenarnya merupakan perumusan ide-ide dari para pionir

arsitektur modern seperti Hoffmann, Loos, Frank Loyd Wright, dan Walter Gropius.

Ciri-ciri pada internasionalisme antara lain :

Bentuk geometris yang sederhana. Bentuk yang paling sering diadopsi

adalah bentuk kotak (Rectilinear).

Penolakan terhadap Ornamen

Karakteristik bentuk timbul karena permainan volume

Terkadang menggunakan permukaan yang berbentuk silinder

Permukaan dinding yang halus, penggunaan kaca, besi atau stucco yang

berwarna putih

Biasanya menggunakan struktur cantilever atau balkon pada lantai atas

Flat roof, tidak adanya lekukan dan cekungan

Area yang yang luas dari lantai dan plafond, biasanya ditutupi atau diisi

oleh kaca dan gorden

Pintu atau jendela kaca umumnya berbingkai dan bahan kusen dari besi

Penggunaan jendela geser

Ciri-ciri tersebut jelas terlihat sebagai perlawanan arah dari arsitektur klasik dan juga

sangat berbeda dengan Modern-Eklektik yang ornamen, elemen-elemen bangunan

yang terlihat jelas sebagai unsur tersendiri tidak dalam kesatuan.

2.4 Penerapan pada bangunan

8

Fungsionalisme – Rationalisme karya Giuseppe Terragni

o Casa del Facio

merupakan

gedung untuk

Kantor Partai

Fasis Itali yang didirikan oleh Mussolini. Bentuk kubisme sangat

terlihat jelas pada bangunan ini. Pada bagian tengah bangunan dibuat

open space hal ini menjadi salah satu nilai lebih karena dengan

penggunaan metode ini pencahayaan serta penghawaan akan optimal

sama pada seluruh bagian bangunan. Sisi-sisi pada bangunan dibentuk

oleh elemen bangunan berupa kolom, kaca, dinding yang tidak dalam

satu bidang rata dan jika terkena sinar matahari akan tercipta efek tiga

dimensi. Keindahan bangunan timbul oleh kesederhanaan bentuk dan

komposisi dari unsur-unsur bangunan sangat sesuai dengan ciri-ciri

bangunan fungsionalisme dan prinsip arsitektur modern. Rasionalitas

terlihat pada bentuk geometris pada bagian-bagian persegi pada

keempat fasad bangunan, tinggi bangunan pun dibuat setengah dari

lebar bangunan.

Internasionalisme karya Philip Johnson

9

Gambar 1 . Casa De Fascio

Sumber : http://www.specchia.it/scuola/giovannimanca/casa%20del%20fascio2.bmp

Akses : 13 Maret 2014 22:14

o Glass House

o

o Glass

House merupakan hunian yang dimiliki dan dirancang sendiri oleh

Philip Johnson. Rumah ini dirancang di daerah New Canaan,

Connecticut. Pengaruh Mies van Rohe seniornya dalam kesederhanaan

‘Functionalisme’ dan ‘Rationalisme’ cukup signifikan pada rancangan

ini. Rumah yang sampai sekarang disebut dengan nama pemilik yang

juga perancangnya ini, berbentuk blok persegi empat panjang dan

10

Gambar 2. Glass House

Sumber : http://www.architecturaldigest.com/architecture/

Tanggal akses : 13 Maret 2015, 22:10

hanya terdiri dari satu ruang yaitu ruang tidur, dapur serta ruang

keluarga menjadi satu kesatuan tanpa dinding pemisah atau

semacamnya. Sama halnya dengan nama rancangan tersebut yaitu

Glass House, semua dinding yang mengelilingi bangunan berupa kaca

dari bawah sampai atas, hingga menyerupai kotak kaca. Satu-satunya

bagian yang berdinding masif terdapat di dalam, yaitu kamar mandi di

tengah ruang yang berbentuk silinder. Bangunan ini menggunakan baja

sebagai konstruksinya, sehingga atap datar seolah-olah melayang

seperti kebanyakan rumah atau rancangan milik Mies van der Rohe.

Berdasarkan penjelasan tentang bangunan Glass House diatas, dapat

disimpulkan bahwa bangunan Glass House rancangan Philip Johnson

ini memenuhi prinsip dan karakteristik dari Arsitektur

Internasionalisme. Berikut merupakan persamaan-persamaan yang

dimiliki bangunan Glass House yang berkaitan dengan prinsip dan

karakteristik Arsitektur Internasionalisme.

Penggunaan bentuk Rectilinear atau yang disebut bentuk

geometris sederhana pada bangunan Glass House

Flat roof sebagai penutup atap

Penolakan pada ornamen, pada bangunan Glass House tidak

ditemukan satupun ornamen

Penggunaan bahan kaca pada seluruh dinding dari atas ke

bawah

Bangunan yang terkesan memiliki open space yang sangat besar

o Seagram Building

11

12

Gambar 3. Seagram Building

Sumber : https://www.pinterest.com/fdominguez2012/

Tanggal akses : 13 Maret 2015, 22:16

Seagram Building (1954-1958) merupakan rancangan Mies van der

Rohe dan Philip Johnson. Karakter Internasionalisme yang muncul

pada bangunan ini berupa geometris yang sederhana, denah bangunan

hanya berbentuk kotak. Terlihat dari fasade bangunan material yang

digunakan berupa jendela kaca. Atap flat roof membuat fasade menjadi

berbentuk kotak polos tanpa ornamen. Aksen kaca memenuhi fasade

bangunan mencirikan bangunan internasionalisme.

o Kline Geology Tower

Kline Geology Tower merupakan salah satu gedung tinggi di Yale

University, New heaven rancangan Philip Jhonson. Karakter

internasionalisme yang menonjol dari gedung ini yaitu geometri

sederhana berbentuk kotak tanpa ornamen. Selain itu terletak pada

kolom – kolom berbentuk silinder yang mengelilingi gedung sehingga

menonjolkan kesan vertikal. Jendela-jendela kaca berada didalam

kolom sehingga memberikan tekstur tersendiri. Pemakaian Flat roof,

penggunaan besi, kaca dan kusen dari besi. Berdasarkan karakter

13

Gambar 4. Kline Geology Tower

Sumber : http://yaledailynews.com/blog/2012/01/11/menacing-tower-seeks-facelift/

Tanggal akses : 13 Maret 2015, 22:18

internasionalisme bangunan ini sangat memegang prinsip prinsip

tersebut terlihat dari bentuk yang kotak, atap flat, material berupa kaca

dan besi, penggunaan bentuk silinder.

o IDS Center

IDS Center (1969 - 1972) berada di Minneapolis Amerika Serikat.

Merupakan rancangan dari Philip Johnson/ Burgee Architect. Ciri

Internasionalisme yang pertama kali dapat kita amati pada bangunan ini

adalah bentuknya yang geometris serta penggunaan kaca pada seluruh

bagian bangunan. Dengan penggunaan material kaca sebagai elemen

luar bangunan sudah pasti ornamen akan tidak ditemukan pada

bangunan ini. Penggunaan atap datar, jendela kaca berbingkai besi

adalah ciri lain dari gaya Internasionalisme yang melekat pada

bangunan.

14

Gambar 5. IDS Center

Sumber :http://www.multihousingnews.com/cities/minneapolis

Tanggal akses : 13 Maret 2015, 22:21

o AT & T Building

o Bangunan

AT & T

Headquaters di New York mencirikan bangunan Arsitektur Modern

gaya Internasionalisme. Gaya internasionalisme tampak dibeberapa

bagian dari bangunan seperti warna bangunan, bentuk geometris yang

sederhana serta pemakaian material kaca diseluruh bangunan. Namun

ada beberapa ciri-ciri yang menyimpang dari gaya internasionalisme

yaitu pemakaian atap yang berbentuk segitiga yang seharusnya tidak

berbentuk atau flat roof. Muncul juga permainan ornamen lengkung

pada atap dan bentuk ornamen di pintu, padahal gaya internasionalisme

menolak adanya ornamen. Menurut Charles Jencks, seorang arsitek

beraliran Post-Modernisme dalam bukunya The Post Modern

Architecture (1984) mengatakan bahwa bangunan AT & T adalah

monumen pertama dari arsitektur post-modernisme. Hal ini didukung

dengan adanya penyimpangan dari ciri-ciri arsitektur modern. Sang

15

Gambar 6. AT&T Building

Sumber : http://www.achievement.org/autodoc/photocredit/achievers/joh0-050

Tanggal akses : 13 Maret 2015, 22:29

perancang, Philip Johnson telah mengungkapkan perlawan dari

kejenuhan terhadap arsitektur modern dengan pemakaian hal-hal yang

ditabukan dalam arsitektur modern.

16

Bab 3

Kesimpulan

3.1 Kesimpulan

Arsitektur modern mulai berkembang saat dimulainya revolusi industri sekitar tahun

1860-1863 yang menyebabkan perkembangan pesat di bidang pengetahuan dan

teknologi selain itu efek dari perang dunia I yang merusak banyak infrastruktur

memaksa pembangunan ulang harus dilakukan secara masif dan cepat. Bahan-bahan

bangunan baru mulai ditemukan, yang dapat diproduksi lebih cepat dan presisi. Selain

itu arsitektur modern muncul pula akibat kejenuhan pada gaya-gaya klasik. Prinsip-

prinsip arsitektur modern akan di ulas sebagai berikut :

Mengedepankan Fungsi

Terdapat pemahaman bahwa keindahan dalam arsitektur bukan dari seni

yang melekat namun dari ketepatan fungsi bangunan

Rasional

Segalanya dalam arsitektur Modern memiliki sebuah rasio terukur yang

masuk akal.

Tidak Ada Ornamen

Oleh karena ornamen dianggap tidak memiliki fungsi pada bangunan, maka

penambahannya dianggap tidak penting.

Simplicity and Clarity

Bentuk pada arsitektur modern cenderung sederhana tanpa permainan

elemen vertikal-horizontal yang terlalu ekstrim.

Arsitekktur Modern Fungsionalisme atau sering disebut rasionalisme (1910-1940an)

adalah suatu paham bahwa bentuk suatu bangunan ditentukan oleh pertimbangan

kegunaannya seperti pemakaian, material, struktur. Berasarkan etimolginya arsitektur

fungsionalisme atau rasionalisme mendasarkan rasio dan pemikiran yang logis. Lebih

lanjut Internasionalisme timbul akibat penyatuan paham diseluruh dunia akan

arsitektur Fungsionalisme dapat dikatakan Internasionalisne adalah sebuah gaya pada

arsitektur modern yang tetap mengedepankan prinsip arsitektur modern namun

berkembang secara global. Hasil transformasi gaya fungsionalisme, rasionalisme, dan

internasionalisme telah dibahas pada bab sebelumnya.

17

3.2 Saran

Sebagai calon arsitek yang hidup pada masa kekinian, modernitas tentunya memiliki

peran tersendiri baik dalam kehidupan pribadi maupun pada saat merancang. Namun

dengan segala kemegahan modernisme ada baiknya jika dasar acuan dalam merancang

pada saat kuliah maupun saat terjun sebagai seorang arsitek juga memikirkan gaya

arsitektur setempat sebagai salah satu upaya untuk melestarikannya.

18

Daftar Pustaka

Sumalyo, Yulianta.2005.Arsitektur Modern : Akhir Abad XIX dan Abad XX. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press

Allison Lee Palmer.2008. Historical Dictionary of Architecture. United States of America:

Scarecrow Press,Inc

Ikhwanuddin.2005. Menggali Pemikiran Posmodernisme Dalam Arsitektur. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/222115/Functionalism

19


Top Related