Download - Analisis Framing
ANALISIS BINGKAI(FRAMING ANALYSIS
)Oleh :
KETUA : Jefri Setiabudi (41813051) ANGGOTA : Harry Juniary (41813050) Noviati Indriani (41813052) Lukman Azis (41813061) Fandi Imam Hakiki (41813062) Titah Nur Yasmin (41813064)
• Salah satu model analisis yang dapat mengungkap rahasia dibalik perbedaaan bahkan pertentangan media dalam mengungkapkan fakta.
• Dipakai untuk mengetahui bagaimana realitas dibingkai oleh media.
Analisis Framing
Melalui analisis framing akan dapat diketahui :
1. siapa mengendalikan siapa, 2. siapa lawan siapa, 3. mana kawan mana lawan, 4. mana patron dan mana klien, 5. siapa diuntungkan dan siapa dirugikan, 6. siapa menindas dan siapa tertindas, dst.
Dua esensi utama dari analisis framing yaitu ;
1. Bagaimana peristiwa dimaknai (berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana yang tidak diliput).
2. Bagaimana fakta ditulis.
HISTORIS ANALISIS FRAMING
Gagasan mengenai framing, pertama kali dilontarkan oleh Beterson pada tahun 1955.
Frame sebagai struktur konseptual (perangkat yang mengorganisir pandangan politik kebijakan, dan wacana) serta menyediakan kategori-kategori
standar untuk mengapresiasi realitas.
Berkembang untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-aspek
khusus sebuah realitas media
• Analisis framing sebagai suatu metode analisis isi media, terbilang baru karena kontruksionisme.
• Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkannya.
Manusia dan masyarakat adalah produk yang dialektis, dinamis, dan plural secara terus-menerus.
Realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah tidak juga sesuatu yang diturunkan Tuhan, tetapi ia dibentuk dan direkonstruksi.
LANDASAN TEORITIK ANALISIS FRAMING
• Analisis framing dipakai untuk membedah cara-cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Atau framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis berita.
Perspektif Komunikasi
• Konsep analisis framing ialah memelihara kelangsungan kebiasaan kita, mengklasifikasi, mengorganisasi, dan menginterpretasi secara aktif pengalaman-pengalaman hidup kita untuk dapat memahaminya.
Perspektif Sosiologi
• Framing dilihat sebagai penempatan informasi dalam konteks yang unik, sehingga elemen-elemen suatu isu tertentu memperoleh alokasi sumber kognitif individu lebih besar.
Perspektif Psikologi
• Konsepsi framing terkesan tumpang tindih. Fungsi frames kerap dikatakan sebagai struktur internal dalam pikiran dan perangkat yang dibangun dalam wacana politik.
Perspektif Disiplin Ilmu Lain
KONSEP ANALISIS FRAMINGKonsep framing atau frame tidak murni dari konsep ilmu
komunikasi, tapi dipinjam dari ilmu kognitif (psikologis). Dalam praktiknya, analisis framing membuka peluang
bagi implementasi konsep-konsep sosiologis, politik, dan kultural untuk menganalisis fenomena komunikasi, sehingga suatu fenomena dapat diapresiasi dan dianalisis berdasarkan konteks sosiologis, politis, atau kultural yang melingkupinya.
Menurut Gamson dan ModiglianiFrame adalah cara bercerita atau gugusan ide-ide yang
terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana, yaitu :a) Pendekatan kultural
Frame dimaknai sebagai batasan-batasan wacana serta elemen-elemen konstitutif yang tersebar dalam konstruksi wacana.b) Pendekatan psikologis
Individu selalu bertindak atau mengambil keputusan secara sadar, rasional, dan intensional, dan Individu selalu menyertakan pengalaman hidup, wawasan sosial, dan kecenderungan psikologisnya dalam menginterpretasi pesan yang ia terima.
Menurut Gitlin
Frame sebagai seleksi, penegasan, dan eksklusi yang ketat. Ia menghubungkan konsep tersebut dengan proses memproduksi berita.
Konsepsi framing dari para konstruksionis dalam literatur sosiologi ini memperkuat asumsi mengenai proses kognitif individual—penstrukturan representasi kognitif dan teori proses pengendalian informasi—dalam psikologi.
TEKNIK ANALISIS FRAMINGSecara teknis, tidak mungkin bagi seorang jurnalis
untuk mem-framing seluruh bagian berita. Artinya, hanya bagian dari kejadian-kejadian
penting dalam sebuah berita saja yang menjadi objek framing jurnalis.
Namun, bagian-bagian kejadian penting ini sendiri merupakan salah satu aspek yang sangat ingin diketahui khalayak.
Aspek lainnya adalah peristiwa atau ide yang diberitakan.
Menurut EntmanFraming dalam berita dilakukan dengan empat cara yaitu:
Identifikasi masalah (problem
identification)
• Peristiwa dilihat sebagai apa dan dengan nilai positif atau negatif apa.
Identifikasi penyebab masalah (causal interpretation)
• Siapa yang dianggap penyebab masalah.
Evaluasi moral (moral evaluation)
• Penilaian atas penyebab masalah.
Penanggulangan masalah (treatment recommendation)
• Menawarkan suatu cara penanganan masalah dan kadangkala memprediksikan hasilnya.
EFEK FRAMINGEfek framing yang mendasar ialah :
• Realitas sosial yang kompleks• Penuh dimensi• Tidak beraturan disajikan dalam berita sebagai sesuatu
yang sederhana, beraturan, dan memenuhi logika tertentu
Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas dalam kategori yang dikenal khalayak.
1. Menonjolkan Aspek Tertentu - Mengaburkan Aspek Lain2. Menampilkan Sisi Tertentu - Melupakan Sisi Lain3. Menampilkan Aktor Tertentu - Menyembunyikan Aktor
MODEL-MODEL ANALISIS FRAMING • Pan dan Gerald M. Kosicki
Empat dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu, 1. sintaksis, 2. skrip, 3. tematik, dan 4. retoris.
• William A. Gamson dan Andre ModiglianiFrame merupakan inti sebuah unit besar wacana publik yang disebut package. Framing
analysis yang dikembangkan Gamson dan Modigliani memahami wacana media sebagai satu gugusan perspektif interpretasi (interpretatitif package) saat mengkonstruksi dan memberi makna suatu isu.
• Robert N EntmanKonsep framing oleh Entman menggambarkan
proses seleksi dan penonjolan aspek tertentu dari realitas oleh media.
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar, yaitu :
a) Seleksi isu dan penekanan atau b) Penonjolan aspek- aspek tertentu dari realitas atau
isu.
• Murray EdelmanEdelman mensejajarkan framing sebagai
kategorisasi pemakaian perspektif tertentu dengan pemakaian kata-kata yang tertentu pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas dipahami
THANK YOU