Download - adh-dhaifah.pdf

Transcript
Page 1: adh-dhaifah.pdf

HADITS DHAIF DAN MAUDHU YANG POPULERDisarikan dari Silsilah Hadits Dhaif (Nashiruddin Al-Albani)

1. Barangsiapa dianugerahi anak kemudian ia azan di telinga kanannya dan iqamat di telinga kirinya, maka anak itu kelak tidak akan diganggu jin.” (derajat: maudhu/palsu)

2. Aku adalah anak (keturunan) dua calon sembelihan (maksudnya Abdullah bin Abdul Muthalib dan Ismail bin Ibrahim as.)” (derajat: tiada asalnya)

3. Nabi Idris adalah teman karib malaikat maut. Suatu ketika Idris memintanya agar diperlihatkan padanya surga dan neraka, maka diangkatnya Idris dan ditunjukkan padanya neraka. Idris terperanjat dan takut hingga hampir pingsan. Malaikat maut mendekapnya dengan sayapnya seraya berkata, ‘Bukankah engkau telah melihat-nya ? ‘Idris menjawab, ‘Memang benar, dan aku belum pernah melihat seperti hari ini.’ Kemudian Idris diajak hingga dapat melihat surga dan memasukinya. Malaikat maut berkata, ‘Ayo pergilah, karena engkau telah melihatnya.’ Idris bertanya, ‘Pergi ke mana ?’ Malaikat maut berkata, ‘Ke tempat asal mu. ‘Idris menjawab, ‘Tidak! Demi Allah aku tidak akan keluar darinya setelah engkau ajak aku memasukinya.’ Kemudian dikatakan kepada malaikat maut itu, ‘Bukankah engkau telah mengajaknya masuk ke dalam surga ? Sesungguhnya siapa saja yang telah memasukinya, pastilah tidak akan keluar darinya (derajat: maudhu’)

4. Barangsiapa melakukan shalat di masjidku empat puluh kali shalat dengan tidak tertinggal barang satu shalat pun, maka ditetapkan baginya terbebas dari api neraka, selamat dari siksaan dan terbebas dari kemunafikan.” (munkar)

5. “Sesuatu yang haram tidak dapat mengharamkan yang halal.” (derajat: dhaif)

6. “Nama-nama yang paling disenangi Allah adalah yang menghambakan kepada-Nya.” (misalnya: Abdullah yang artinya “hamba Allah”-penj).[ derajat: palsu]

7. Tuntutlah ilmu sekalipun ke negeri China.” (derajat: bathil)

8. Rasulullah saw. melarang menyetubuhi istri sebelum mencumbunya.” (derajat: maudhu’)

9. Barangsiapa dikaruniai tiga orang putra namun tak satu pun ada yang dinamakan Muhammad, maka ia bodoh.” (derajat: maudhu’)

10. Perumpamaan para sahabatku adalah bagaikan bintang-bintang di langit. Barangsiapa meneladaninya, pastilah ia mendapat petunjuk.”(maudhu’)

11. “Banyak melakukan haji dan umrah dapat mencegah kefakiran (kemiskinan).” (derajat: maudhu’)

12. Barang siapa shalatnya tidak dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan munkar, maka ia tidak menambah sesuatupun dari Allah swt kecuali kejauhan [derajat: batil]

13. Berbincang-bincang dalam mesjid itu menggerogoti pahala-pahala seperti binatang ternak memakan rerumputan. [derajat: Tidak ada asalnya]

14. Beramal lah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya dan beramal lah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok [derajat: tidak ada asalnya]

15. Siapa yang adzan, dia lah yang qamat. [derajat: tidak ada asalnya lafadz seperti ini]. namun ada lafadz barangsiapa yang adzan, maka ia lah yang qamat, ini juga dhaif.

Page 2: adh-dhaifah.pdf

16. Cinta tanah air sebagian dari iman. [derajat: palsu]

17. Perselisihan di antara umatku adalah rahmat. [derajat: tidak ada asalnya]

18. Sahabat-sahabatku bagaikan bintang-bintang. Yang mana saja kalian jadikan panutan, kalian akan mendapat petunjuk. [derajat: palsu]

19. Sebaik-baik binatang kurban adalah domba yang muda. [derajat: dhaif]

20. Domba berumur satu tahun boleh dijadikan kurban. [derajat: dhaif]

21. Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhan-nya. [derajat: tidak ada asalnya]

22. Segerakanlah shalat sebelum terlambat dan segerakanlah taubat sebelum wafat. [derajat: palsu, tetapi maknanya shahih. As-Shan’ani meriwayatkannya juga dalam deretan hadits-hadits maudhu]

23. Sebaik-baik alat untuk berdzikir adalah tasbih [derajat: palsu]

24. Bila Khatib telah menaiki mimbar [pada shalat jum’at], maka tidak diperkenankan shalat ataupun bicara. [derajat: batil]

25. Hendaknya kalian memakai pakaian dari wol, niscaya kalian akan merasakan manisnya iman dalam hati kalian. Hendaknya kalian memakai pakaian dari wol, niscaya akan berkurang makan kalian. Hendaknya kalian memakai pakaian dari wol, karena dengannya akan dikenal kelak di hari kiamat. sesungguhnya pakaian dari wol itu membuahkan hati bertafakur, sedangkan tafakur membuahkan hikmah dan hikmah akan berjalan di dalam tubuh bersamaan dengan peredaran darah. Barang siapa banyak bertafakur, akan sedikit makannya, tidak jelas kata-katanya dan menjadi lembut hatinya. Dan barang siapa sedikit berfikirnya, akan banyak makannya, besar badannya, mengeras hatinya, sedangkan hati yang keras jauh dari surga dan dekat kepada neraka. [derajat: palsu]

26. Nikahlah dan janganlah kalian bercerai, sebab perceraian mengguncangkan arsy.[ derajat: palsu]

27. Sesungguhnya segala sesuatu mempunyai jantung, sedangkan jantung nya Al-Qur’an adalah surat Yasin. Barangsiapa membacanya, seperti ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali. [derajat: palsu]

28. Sesungguhnya ketika Allah menurunkan nabi Adam ke muka bumi, para malaikat berkata kepada Allah, “Wahai Tuhan kami! akan kah Engkau jadikan manusia itu sebagai khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan engkau? Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.” Mereka kembali berkata, “Ya Tuhan kami! kami lah yang lebih mentaatimu daripada anak cucu Adam.” Maka Allah berfirman kepada para malaikat, “Kemarilah dua malaikat dari kalian, akan Aku tunjukkan bagaimana kah keduanya nanti berlaku di muka bumi.” Mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami, Harut dan Marut’, maka kedua malaikat itu pun ke bumi.Kemudian Allah swt menguji keduanya dengan bunga yang dijadikan seorang wanita yang cantik jelita. wanita itu kemudian mendatangi mereka dan mereka mengajaknya berzina. Wanita itu menjawab, “Tidak! Demi Allah, kecuali jika kalian mengucapkan kata-kata syirik.” Kedua malaikat menolak dengan ucapan , “Demi Allah, kami tidak akan berbuat syirik.”Wanita itu berlalu dari keduanya, kemudian kembali lagi dengan membawa seorang bocah. Kembali wanita tersebut diajak berzina, namun dia menjawab, “Aku tidak mau, kecuali bila kalian membunuh bocah ini.” Kedua malaikat itu menjawab, ‘Tidak! sekali-kali tidak akan kami lakukan hal itu.’ Untuk ketiga kalinya, wanita tersebut pergi dan kembali lagi menemui kedua malaikat itu seraya membawa khamer (arak), dan malaikat itu kembali membujuknya, tetapi wanita jelita tadi menjawab, “Tidak mau, kecuali bila kalian meminum khamer ini.’

Page 3: adh-dhaifah.pdf

Maka keduanya pun meminum nya hingga mabuk. Dalam keadaan mabuk, kedua malaikat tadi menzinai wanita itu dan membunuh bocah itu. Wanita itu berkata kepada keduanya, “Demi Allah! Kalian berdua telah melakukan segala pantangan kalian ketika kalian dalam keadaan mabuk.” Kemudian kedua malaikat tadi dipersilakan memilih antara disiksa di dunia atau disiksa di akhirat. Kedua malaikat itu pun akhirnya memilih di siksa di dunia. [derajat: batil]

29. Shalat Jum’at itu haji nya kaum fakir. Dalam riwayat lain: haji nya kaum miskin. [derajat: palsu]

30. Apabila seseorang dari kalian menjimak istrinya atau budak wanita nya, maka jangan melihat kepada kemaluannya, karena yang demikian dapat menyebabkan kebutaan. [derajat: palsu]

31. Berpuasalah kalian, niscaya kalian sehat. [derajat: dhaif]

32. Termasuk amalan sunnah ialah seseorang mengantar tamunya pulang hingga ke pintu rumah. [derajat: palsu]

33. Jibril telah berpesan kepadaku agar berlaku baik kepada tetangga hingga empat puluh rumah, sepuluh rumah dari arah kanan, kiri, depan dan belakang. [derajat: dhaif]

34. Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selama-lamanya. [derajat: dhaif]

35. Sesungguhnya marah itu dari setan. Dan setan itu diciptakan (Allah) dari api. Api itu dapat dipadamkan dengan air, karena itu bila seorang dari kalian sedang marah, maka segeralah berwudhu. “ (derajat: dhaif)

36. Bila ada tiga orang, hendaklah yang paling mahir membaca Al-Qur’an yang menjadi imam mereka. Bila dalam hal itu sama, maka yang lebih tua usianya, dan bila usianya sama, maka yang lebih indah paras mukanya (yang menjadi imam). “ [derajat: hadits ini munkar dengan matan seperti ini]

37. Perumpamaan orang yang menuntut ilmu di masa kecil bagaikan ukiran pada batu, dan perumpamaan orang yang menuntut ilmu di masa (setelah) tua bagaikan orang menulis di atas air.” (derajat: maudhu’)

38. Barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu, kemudian ia meninggal pada malam harinya, berarti ia mati syahid. “ [derajat: palsu]

39. “ ‘Makhluk manakah yang paling kalian kagumi imannya ? Mereka menjawab, ‘Para malaikat. ‘Beliau berkata, ‘Bagaimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka di sisi Allah ‘Azza wa Jalla.’ Mereka berkata, ‘Para nabi.’ Beliau berkata, ‘Bagaimana mereka tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka? ‘Mereka berkata, ‘Kami.’ Beliau berkata, ‘Bagaimana kalian tidak beriman, sedangkan aku berada di tengah-tengah kalian ? ‘Maka bersabdalah beliau saw., ‘Ketahuilah bahwa makhluk yang paling aku kagumi imannya adalah kaum yang akan datang sesudah kalian, ketika itu mereka mendapatkan Kitab Suci (Al-Qur’an) kemudian mereka mengimani seluruh isinya.’” (derajat: dhaif)

40. Tidaklah dua orang hamba yang saling mencintai karena Allah, salah satunya menghampiri dan menyalami yang lain kemudian keduanya mengucap shalawat kepada Rasulullah, maka tidaklah keduanya saling berpisah kecuali Allah mengampuni dosa keduanya yang telah lalu dan yang akan datang. “ (derajat: munkar)

41. Orang yang berpuasa dicatat sebagai orang yang sedang ibadah, kendati pun ia tidur di atas ranjangnya. “ (derajat: dhaif)

Page 4: adh-dhaifah.pdf

42. Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at empat kali tanpa alasan (syar’i), maka berarti ia telah mencampakkan Islam dari belakang punggungnya.” (derajat: dhaif)

43. Pemuda mana saja yang menikah pada usia mudanya maka berteriaklah setannya, ‘Celaka lah, dia telah terjaga agamanya dari godaanku (derajat: palsu)

44. “Aku adalah Nabi yang pertama diciptakan, dan paling akhir diutus. (Allah memulai dengan aku sebelum mereka).” (derajat: dhaif)

45. Rasulullah saw. melarang wanita mencukur rambut kepalanya. “ (derajat: dhaif)

46. Kalian hidup pada suatu zaman yang apabila salah seorang di antara kalian meninggalkan sepersepuluh dari apa yang diperintahkan Allah, kalian akan binasa. Kemudian datanglah suatu zaman siapa saja dari mereka yang menjalankan sepersepuluh dari yang diperintahkan-Nya, maka akan selamat.” (derajat: dhaif)

47. Kamu akan menaklukkan Konstantinopel dan sebaik-baik penguasa adalah komandan pasukannya, dan sebaik-baik tentara adalah tentara tersebut.” (derajat: dhaif)

48. “ Wahai Paman, Demi Allah, kalau pun matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah memenangkannya atau aku binasakan , pastilah tidak akan aku meninggalkannya. “ (derajat: dhaif)

49. Rasulullah saw. bersabda, ‘Wahai Jibril, sifatkanlah kepadaku api neraka, dan sifatkan pula tentang neraka Jahanam.’ Jibril menjawab, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memerintahkan neraka Jahanam, dan dinyalalah apinya selama seribu tahun, hingga memutih warnanya, dan diperintah-Nya pula neraka untuk dinyalakan sampai seribu tahun hingga memerah warnanya. Kemudian diperintahkan-Nya untuk menyala hingga seribu tahun lagi dan menghitam warnanya. Hitam yang sangat kelam, tidak memercikkan cahaya apa pun, dan tidak pula padam bara-bara apinya. Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, kalau penjaga dari para penjaga Jahanam ditampakkan kepada penduduk bumi dan mereka melihatnya, maka pastilah akan mati seluruh penduduk dunia akibat sangat buruknya bentuk dan busuk baunya. Dan demi yang mengutusmu dengan kebenaran, kalau saja sebuah dari mata rantai yang ada dalam Jahanam yang Allah gambarkan dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an) diletakkan di atas sebuah gunung, maka seluruh gunung akan hancur termasuk tebing-tebing-nya hingga sampai ke bagian terendah dari bumi ini.’ Rasulullah berkata, ‘Cukuplah, wahai Jibril, agar jantungku tidak retak kemudian aku mati.’ Beliau pun kemudian memandang Jibril yang tengah menangis, seraya berkata, ‘Apa yang membuatmu menangis, wahai Jibril, padahal kedudukanmu di sisi Allah begitu tinggi? ‘Jibril menjawab, ‘Bagaimana aku tidak menangis, sungguh aku ini paling berhak untuk menangis, boleh jadi aku akan diuji seperti ujian yang menimpa Iblis. Iblis adalah dari golongan malaikat. Atau boleh jadi kami akan diuji dengan ujian yang menimpa Harut dan Marut.’ Maka menangislah Rasulullah saw. dan Jibril bersama-sama, tidaklah keduanya berhenti menangis, kecuali ketika keduanya diseru, ‘Wahai Jibril, wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah mengamankan kalian berdua dari perbuatan maksiat. Jibril kemudian naik, dan Rasulullah saw. beranjak dari tempatnya, hingga beliau menjumpai sekelompok dari kaum Anshar yang tengah bermain-main dan tertawa. Beliau bersabda kepada mereka, ‘Kalian tertawa-tawa, padahal Jahanam di belakang kalian ? Kalau saja kalian mengetahui apa yang aku ketahui, maka pastilah kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis, dan kalian pun tidak akan mempunyai selera untuk makan dan minum, serta kalian akan lari tunggang-langgang menuju ke tempat yang lebih tinggi bermunajat dan minta perlindungan kepada Allah.’ Tiba-tiba diseru, ‘ Wahai Muhammad, janganlah engkau membuat hamba-hamba-Ku putus asa, sesungguhnya Aku mengutusmu untuk mempermudah dan bukannya mempersulit.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Saling merapat dan berdekatanlah.’” (derajat: maudhu’)

Page 5: adh-dhaifah.pdf

50. Apabila salah seorang dari kalian sampai pada shaf yang telah penuh, maka hendaklah menarik seorang dari barisan itu dan menempatkannya di sebelahnya.” (derajat: dhaif)

51. “Rasulullah saw. (dalam shalat) selalu mendahulukan kedua lututnya untuk sujud, dan tidak mendahulukan (bersandar kepada) kedua tangannya.” (derajat: dhaif)

52. “Barangsiapa berbuka (dalam bepergian), maka baginya suatu rukhsah (keringanan); sedangkan bagi yang tetap berpuasa, maka puasa itu lebih utama.” (derajat: dhaif syadz)

53. Janganlah kamu kencing sambil berdiri. “ (derajat: dhaif)

54. Bersiwaklah dan bersihkanlah dirimu dan lakukanlah shalat witir, karena sesungguhnya Allah adalah ganjil dan sangat menyukai yang ganjil.” (derajat: dhaif)

55. Suatu ketika kami shalat dzuhur bersama Rasulullah pada waktu panas yang menyengat, kemudian beliau bersabda kepada kami, ‘Akhirkanlah sejenak shalat sampai cuaca agak dingin, karena sesungguhnya panas yang menyengat itu adalah dari api neraka Jahanam.” (derajat: dhaif)

56. Tidakkah kalian dapatkan tiga buah batu, dua buah untuk cebok berak (dubur), dan sebuah untuk cebok kencing (kemaluan). (derajat: dhaif)

57. Nabi Sulaiman as. setiap kali berdiri di tempat shalatnya selalu melihat sebuah pohon yang tertanam di hadapannya. la bertanya, ‘Apa namamu?’Pohon itu menjawab, ‘Ini dan ini ‘Sulaiman bertanya, ‘Untuk apa diciptakan?’Dijawab, ‘Untuk ini dan ini.’ Bila ia diciptakan untuk obat maka ditulisnya, dan bila untuk ditanam maka ditanamnya. Suatu ketika, saat ia akan segera shalat, ia dapati sebuah pohon di hadapan-nya, lalu ditanya, apa namamu?, Dijawab, ‘Al-Kharnub’. Untuk apa diciptakan?’Dijawab, ‘Untuk merusak rumah ini’ Sulaiman kemudian berucap memunajatkan doa, ‘Ya Allah, rahasiakanlah terhadap seluruh jin tentang kematianku hingga manusia mengetahui bahwa jin itu tidak mengetahui tentang masalah ghaib secuil pun’ la berkata, ‘Lalu, didapatinya tongkat dan ia (Sulaiman) bersandar padanya (selama setahun mati sementara para jin tetap bekerja). Tongkat itu lalu dimakan rayap hingga tersungkurlah Sulaiman, maka menjadi teranglah bagi manusia bahwa kalau jin itu mengetahui perkara ghaib, pastilah mereka tidak akan tersiksa selama setahun penuh dalam kesengsaraan.’ Dan, adalah Ibnu Abbas ra. selalu membaca, ‘Lalu berterimakasihlah para jin itu kepada rayap, sehingga selalu mendatanginya dengan membawa air di mana pun rayap berada.’ “ (derajat: dhaif marfu’)

58. “Telah tebersit dalam hati Musa keraguan, apakah (daya ingat) Allah itu tertidur? Maka, Allah mengutus malaikat kepadanya seraya tidak menidurkannya tiga hari sambil memberikan padanya dua buah botol, masing-masing dipegang pada tangannya dan memerintahkan untuk menjaganya. Kemudian ia tertidur, nyaris kedua tangannya berbenturan. Ia pun terbangun dan menjauhkan kembali jarak kedua tangannya yang memegang dua buah botol itu. Lalu, ia mengantuk dan tertidur kembali hingga berbenturanlah kedua tangannya yang mengakibatkan kedua botol itu pecah. Beliau saw. bersabda, ‘Allah SWT memberikan pentamsilan kepada Musa, bahwa kalau saja Dia (Allah) tertidur, pastilah langit dan bumi tidak akan terkendali masing-masing (yakni berbenturan).’ “ (derajat: munkar)

59. Rasulullah saw. melakukan puasa setiap hari Sabtu dan Minggu, melebihi kebiasaan berpuasa pada hari yang lain, dan bersabda, ‘Itulah hari raya orang-orang musyrik, karenanya aku ingin menyalahi mereka.’” (derajat: dhaif)

60. Rasulullah saw. memotong kuku dan menggunting (menipiskan) kumis beliau pada hari Jum’at, sebelum pergi untuk shalat Jum’at.” (derajat: dhaif)

Page 6: adh-dhaifah.pdf

61. Wanita yang paling dicintai Rasulullah saw. adalah Fatimah dan dari laki-laki adalah Ali.” [derajat: batil]

62. Pada malam terjadinya peristiwa gua, Allah SWT memerintahkan pohon untuk tumbuh sehingga menutupi wajah Rasulullah saw.. Kemudian, Allah SWT mengutus laba-laba untuk membuat sarang antara pohon dan mulut gua hingga menutupi wajah Nabi. Allah lalu mengutus dua ekor burung merpati buas yang datang dengan tiba-tiba mengguncangkan hingga terjerembab di antara laba-laba dan pohon. Datanglah segerombolan pemuda Quraisy yang terdiri atas seorang dari setiap kabilah yang bengis lengkap dengan pentungan, busur panah mereka sehingga ketika jarak mereka dengan Nabi sekitar dua ratus hasta, berkatalah sang petunjuk jalan, Suraqah bin Malik al-Mudlij, ‘Lihatlah batu ini, dan saya tidak mendapati di manakah Rasulullah menginjakkan kakinya! Berkatalah para pemuda Quraisy ‘Sesungguhnya engkau tidak akan mendapati bekasnya malam ini hingga pagi nanti.’ Suraqah berkata, ‘Kalau begitu tengoklah ke arah gua.’ Gerombolan Quraisy mengarah ke mulut gua hingga jarak mereka lima puluh hasta dari gua, tampak oleh mereka burung merpati. Mereka pun kembali seraya berkata, ‘Apa yang menjadikanmu mengurungkan untuk masuk ke dalam gua ? ‘Suraqah menjawab, ‘Aku lihat ada dua ekor burung merpati buas menghadang di mulut gua, maka aku ketahui bahwa tidak mungkin ada seorang pun di dalamnya.’ Nabi mendengar apa yang mereka perbincangkan di luar gua, maka beliau pun mengetahui bahwa Allah SWT telah membela mereka berdua (Nabi dan Abu Bakar) dengan dua merpati, lalu beliau pun.....” (derajat: munkar)

63. Nabi saw. bersama Abu Bakar bersegera menuju gua dan memasukinya. Datanglah laba-laba seraya membuat sarang di mulut gua, kemudian datanglah segerombolan Quraisy yang mencari-cari jejak Nabi saw.. Ketika mereka dapati ada sarang laba-laba yang menutupi mulut gua, mereka berkata, ‘Pasti tidak ada seorang pun yang memasukinya’ Padahal, ketika itu Nabi berdiri shalat, sedangkan Abu Bakar menungguinya. Abu Bakar berkata kepada Nabi, ‘Ku korbankan ayah dan ibuku untukmu, mereka itu kaummu yang hendak membunuhmu. Demi Allah, tidaklah aku ini menangis karena diriku, akan tetapi karena takut akan menimpamu apa yang tidak aku sukai.’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Janganlah engkau takut, sesungguhnya Allah bersama kita’ “ (derajat: dhaif)

64. Terkutuk orang yang main catur itu. (derajat: maudhu’)

65. Tidak dihalalkan makan daging kuda, bighal dan keledai. (derajat: munkar)

66. Tanda-tanda dekatnya hari kiamat ada tujuh puluh dua perkara apabila kalian melihat manusia telah meninggalkan shalat, menelantarkan amanat, memakan harta riba, menghalalkan dusta, meremehkan pertumpahan darah, saling berlomba meninggikan bangunan, menjual agama untuk kepentingan keduniaan, terputusnya silaturahmi, kebenaran (hukum) menjadi lemah, kedustaan dianggap benar, kain sutra menjadi pakaian biasa, bermunculannya kedzaliman, banyaknya perceraian dan mati mendadak, dipercayanya pengkhianat, orang yang dapat dipercaya dikhianati, pendusta lebih dipercaya, yang benar tidak dipercayai, maraknya tuduhan zina, turunnya hujan hanya untuk angin panas, anak menjelekkan orang tua, melimpahnya para penjahat, sedikitnya orang-orang mulia, para penguasa keji, para menterinya pembohong, orang-orang yang dipercaya menjadi pengkhianat, orang-orang baik menjadi zalim, para qarinya orang-orang fasik, berpakaian kulit biri-biri, hati mereka lebih busuk ketimbang bangkai dan lebih pahit daripada jadam, (hati mereka) ditutup oleh Allah dengan fitnah kedunguan sebagaimana kedunguan orang-orang Yahudi yang zalim, bermunculan dinar, dirham dicari di sana-sini, makin banyaknya kesalahan, para penguasa berbuat curang (korupsi, manipulasi, kolusi), Al-Qur’an dihiasi dan dipajang, masjid-masjid dipasangi gambar, menara-menara masjid ditinggikan, hati manusia telah rusak, khamar menjadi minuman biasa, hukuman had ditinggalkan, budak wanita melahirkan majikannya, orang-orang yang tidak bersepatu dan telanjang menjadi raja-raja, wanita bermitra dengan suaminya dalam menjalankan niaga, kaum laki-laki menyerupai wanita, dan kaum wanita menyerupai laki-laki, disumpah atas

Page 7: adh-dhaifah.pdf

nama Allah tanpa menepatinya, seseorang bersaksi tanpa menyaksikan, disalami hanya untuk kenalan, mendalami agama bukan untuk kepentingan agama, keduniaan dicari dengan amalan akhirat, rampasan perang digunakan seenaknya, amanat dijadikan sebagai suatu keuntungan, zakat sebagai pembayaran denda, pemimpin kaum adalah orang yang paling rendah, orang mendurhakai ayahnya, menjauhi ibunya, membaiki temannya, mematuhi istrinya, suara orang-orang fasik menggema di dalam masjid-masjid, biduan-biduan dan alat musik digunakan, khamar diminum dijalan-jalan, kedzaliman dijadikan kebanggaan, hukum diperjualbelikan, banyaknya petugas keamanan, Al-Qur’an dijadikan nyanyian, kulit binatang buas dijadikan sebagai pilihan, dan masjid-masjid hanya dilewati, generasi akhir umat ini mengutuk generasi pertamanya, pada saat itu kalian hendaklah takut akan datangnya badai dahsyat, terbenamnya tanah dan musnahnya apa yang di muka bumi dan banyak lagi datang-nya tanda-tanda kekuasaan-Nya.” (derajat: dhaif)

67. Tidak henti-hentinya Rasulullah saw melakukan qunut pada shalat shubuh hingga beliau meninggal dunia (derajat: munkar)

68. “Dahulu di kalangan Bani Israel ada seorang pedagang, kadang ia rugi dan kadang pula untung, seraya berkata, ‘Tidaklah perniagaan ini ada kebaikannya, aku akan mencari perniagaan yang lebih baik dari itu! la pun kemudian membangun tempat peribadahan seraya menjadikan dirinya sebagai rahib. Orang itu dinamakan Juraij dan dikisahkan seterusnya.” (derajat: dhaif)

69. Dinyalakan api neraka selama seribu tahun sehingga memerah, kemudian dinyalakan seribu tahun lagi hingga memutih, kemudian dinyalakan seribu tahun hingga menjadi hitam kelam, dan teruslah hitam hingga gelap sekali.” (derajat: dhaif)

70. Wanita mana saja yang meninggal, sedangkan suaminya dalam kondisi merelakannya maka ia akan masuk surga. (derajat: munkar)

71. “Adam berada di langit dunia dan dipaparkan kepadanya amalan anak-cucunya. Yusuf berada di langit (tingkat) kedua dan dua saudara sepupu, yaitu Yahya dan Isa di langit ketiga. Idris berada di langit keempat, Harun di langit kelima, Musa berada di langit keenam, dan Ibrahim di langit ketujuh.” (derajat: munkar)

72. Dibelahnya lautan bagi Bani Israel adalah pada hari kesepuluh bulan Muharam (derajat: maudhu)

73. Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudah-nya, kemudian generasi sesudahnya. Kemudian yang terakhir adalah yang paling hina.” (derajat: dhaif)

74. Al-Quran itu adalah obat (derajat: dhaif jiddan)

75. Permulaan bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah (pengampunan), dan akhimya adalah pembebasan dari neraka (derajat: munkar)

76. Apabila air telah mencapai empat puluh qullah, ia tidak mengandung kotoran (najis). [derajat: palsu]

77. Aku anak dua orang yang disembelih. (derajat: tidak shahih)

78. Orang yang haji tidak akan pernah jatuh miskin. (derajat: dhaif)

79. Saya melihat malaikat memandikan Hamzah. (derajat: dhaif)

80. Jihad itu bukanlah memukulkan pedang dijalan Allah, tetapi jihad itu ialah orang yang mencukupi nafkah kedua orang tuanya dan mencukupi nafkah anaknya, maka dia berada dalam jihad. Dan

Page 8: adh-dhaifah.pdf

barangsiapa yang mencukupi dirinya agar tidak meminta-minta kepada orang lain, maka dia berada dalam jihad. “ (derajat: dhaif)

81. “Tiga golongan manusia akan memberikan syafaat pada hari kiamat, yaitu: para nabi, para ulama, dan para syuhada. “[derajat: palsu]

82. Tuhanku telah menjanjikan kepadaku mengenai keluargaku bahwa barangsiapa di antara mereka yang mengikrarkan tauhid maka Dia tidak akan menyiksa mereka. “ (derajat: munkar)

83. Dajjal akan keluar pada waktu agama sudah diremehkan dan ilmu (agama) sudah dijauhi. Dia mempunyai waktu empat puluh hari yang ditempuhnya. Sehari darinya seperti setahun, sehari seperti sebulan, dan sehari seperti sejumat, dan hari-hari lainnya seperti hari-harimu. Dia memiliki keledai yang dinaikinya. Lebar antara kedua telinganya empat puluh hasta. Dia akan mendatangi manusia seraya berkata, ‘Aku adalah Tuhanmu’, padahal Tuhanmu tidak buta sebelah matanya. Di antara kedua matanya terdapat tulisan huruf kaf fa’ ra ‘yang dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun buta huruf Dia akan mendatangi semua air dan sumber, kecuali Madinah dan Mekkah, yang diharamkan oleh Allah atasnya, dan malaikat-malaikat berdiri di pintu kedua kota itu.” (derajat: dhaif)

84. Kelak akan terjadi perselisihan pada waktu meninggalnya seorang khalifah, lalu keluarlah seorang laki-laki dari Madinah berlari ke Mekkah, kemudian dia didatangi oleh sejumlah orang dari Mekkah, lantas mereka mengeluarkannya sedangkan dia tidak suka, lalu mereka membai’at-nya di antara rukun (Yamani) dan maqam (Ibrahim). Maka dikirimlah kepada mereka suatu tentara dari Syam, lalu mereka ditenggelamkan di Baida’. Apabila orang-orang melihat hal itu maka datanglah kepadanya wakil-wakil dari Syam dan pemuka-pemuka Irak lantas membai’atnya. Kemudian muncullah seorang laki-laki dari Quraisy yang paman-pamannya (saudara-saudara ibunya) suku Kalb. Lantas seorang Mekkah mengirim suatu rombongan kepadanya, lalu mengalahkan mereka, dan itu adalah rombongan suku Kalb. Dan kerugianlah bagi orang yang tidak menyaksikan rampasan suku Kalb. Lalu dia membagi-bagikan harta itu, dan memberlakukan sunnah Nabi saw. pada manusia, dan Islam mengulurkan bagian depan lehernya ke bumi, dia berdiam selama tujuh atau sembilan tahun.” (derajat: dhaif)

85. Makan sahurlah pada akhir malam; dan beliau berkata, ‘Dia itu adalah makan yang diberkahi.[ derajat: dhaif] Tetapi bagian keduanya shahih dengan semua jalannya.

86. Khitan itu adalah sunnah bagi laki-laki dan suatu kehormatan bagi perempuan.”[ derajat: dhaif]

87. Barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk menikah, tetapi dia tidak mau menikah, maka dia tidak termasuk golonganku.” [derajat: dhaif]

88. Apabila salah seorang di antara kamu hendak mencampuri istrinya, hendaklah dia menutup tubuhnya, karena jika dia tidak menutup tubuhnya (yakni telanjang) maka malaikat merasa malu dan keluar (dari rumahnya), dan datanglah setan (kepadanya). Dan, jika terjadi anak dari percampuran mereka itu, setan punya andil di dalamnya.” (derajat: dhaif)

89. Wanita tidak mempunyai bagian (hak) untuk keluar rumah kecuali terpaksa—yakni karena tidak mempunyai pembantu—melainkan pada dua hari raya, yaitu Hari Raya Adha dan Hari Raya Fitri. Dan, mereka tidak mempunyai hak terhadap jalan kecuali bagian pinggir.” (derajat: dhaif sekali)

90. Malaikat Jibril datang kepadaku, lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, Tuhanmu mengucapkan salam kepadamu, dan dia berfirman, ‘Sesungguhnya di antara hamba-hamba-Ku ada orang yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan kekayaan, dan kalau Aku jadikan dia miskin maka dia kufur. Dan, di antara hamba-hamba-Ku ada orang yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan kemiskinan,

Page 9: adh-dhaifah.pdf

dan kalau Aku jadikan dia kaya maka dia kufur. Dan, di antara hamba-hamba-Ku ada orang yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan sakit, dan kalau Aku jadikan dia sehat maka dia kufur. Dan, di antara hamba-hamba-Ku ada yang imannya tidak menjadi baik kecuali dengan sehat, dan apabila Aku jadikan dia sakit maka dia kufur. “ (derajat: dhaif)

91. Wahai putra Auf, engkau termasuk orang kaya, dan engkau tidak akan masuk surga kecuali dengan merangkak. Oleh karena itu, berilah pinjaman kepada Allah niscaya Dia akan memperlancar kedua kakimu. “ Dia bertanya, “Bagaimana cara saya memberi pinjaman kepada Allah ? “ Rasulullah menjawab, “Engkau bebaskan dirimu dari apa yang engkau miliki. “ Dia bertanya, “Wahai Rasulullah, dari hartaku semuanya?” Beliau menjawab, “Ya. “ Kemudian Ibnu Auf keluar dengan maksud tersebut, lalu Rasulullah saw. mengirim utusan kepadanya seraya berkata, “Telah datang malaikat Jibril kepadaku seraya berkata, ‘Perintahkanlah putra Auf menjamu tamu, memberi makan orang miskin, dan memberi kepada peminta-minta, dan hendaklah dia memulai dengan orang yang dia tanggung, karena apabila dia telah melakukan semua itu maka yang demikian itu akan membersihkan kekayaan yang dimilikinya.’” (derajat: dhaif sekali)

92. Jibril datang kepadaku, lalu berkata, ‘Apabila engkau berwudhu maka sela-sela lah jenggotmu. (derajat: dhaif sekali)

93. Nabi saw. suka berbuka dengan kurma yang setengah matang selama ada kurma yang matang dan masih setengah matang itu, dan berbuka dengan kurma kering kalau tidak ada yang basah. Dan, beliau menyudahi berbukanya dengan kurma, dan beliau menyukai dengan bilangan ganjil, tiga, lima, atau tujuh. “( derajat: dhaif sekali)

94. Abu Hurairah itu adalah bejana ilmu.” (derajat: dhaif)

95. Abu Sufyan Ibnu Harits adalah pemuka pemuda ahli surga. [derajat: dhaif]

96. Abu Bakar dan Umar adalah sebaik-baik golongan terdahulu, sebaik-baik golongan terakhir, sebaik-baik penduduk langit, dan sebaik-baik penduduk bumi, kecuali para nabi dan para rasul. (derajat: palsu)

97. Bismillahirramaanirraahiim itu kunci semua kitab (derajat: dhaif sekali)

98. Syetan menyukai warna merah. Maka jauhilah warna merah dan semua pakaian yang menunjukan kemegahan. (derajat: dhaif sekali)

99. Apabila salah seorang dari kamu dalam keadaan berwudhu lantas dia memakan suatu makanan, janganlah dia berwudhu lagi kecuali jika itu susu unta. Apabila kamu meminumnya, berkumurlah dengan air.” (derajat: dhaif)

100. Barangsiapa yang berwudhu, lalu mengusap tubuhnya dengan kain yang bersih maka tidak mengapa. Barangsiapa yang tidak berbuat demikian, hal itu lebih utama karena wudhu itu adalah cahaya pada hari kiamat bersama semua amal lainnya. “ (derajat: dhaif sekali)


Top Related