dosa besar 1

Upload: anonymous-sqncitqxqn

Post on 13-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Dosa Besar 1

    1/2

    BAGIAN 1

    Pengertian dosa

    :

    (.)

    : : : :

    Dari an-Nawws bin Samn Radhiyal lahu anhu, ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullh

    alaihi wa sallam tentang kebajikan dan dosa, maka beliau menjawab, Kebajikan adalah akhla

    dan dosa adalah apa yang membuat bimbang (ragu) hatimu dan engkau tidak suka dilihat (dik

    manusia. [HR.Muslim no. 2553]

    Dan dari Abu Tsalabah al-Khusyani, ia berkata: Aku berkata, Wahai Rasulullh! Jelaskan a

    halal dan haram bagiku. Beliau bersabda, Kebajikan ialah apa saja yang apa saja yang men

    tenang dan hati menjadi tenteram. Dan dosa ialah apa saja yang menjadikan jiwa tidak tenang d

    tenteram kendati para pemberi fatwa berfatwa kepadamu. [HR. Ahmad IV/182]

    Sabda beliau ini hanya bagi orang yang hatinya bersih dan sehat. Baginya, semua yang m

    jiwanya adalah perbuatan dosa dan ia tidak suka jika diketahui manusia .

    Adapun orang yang tidak taat kepada Allah Azza wa Jalla dan hati mereka telah menjadi keras, m

    tidak akan peduli, atau malah berbangga diri ketika melakukan kemungkaran dan dosa. Pembic

    tidak bersifat umum yang berlaku bagi setiap orang, tetapi khusus bagi mereka yang memili

    sehat dan bersih.[

    Syarh al-Arban an-Nawawiyyah lisy Syaikh Ibni Utsaimn hlm. 294 -295]

    Sabda beliau di atas merupakan isyarat bahwa dosa ialah sesuatu yang meresap di dada, berupa

    kekalutan, stres, dan dada tidak senang kepadanya. Kendati demikian, dosa tersebut ditolak ma

    arti mereka menolaknya jika mereka melihatnya. Ini tingkatan tertinggi pengetahuan terhadap

    perkara-perkara samar terjadi. Jadi, dosa ialah sesuatu yang ditolak manusia.[ Jmiul Ulm

    II/101]

    Dosa memiliki dua tanda:[Qawid wa Fawid hlm. 240]

    Pertama: Tanda yang berasal dari dalam jiwa, yaitu seseorang merasakan kegelisahan dan keg

    dalam jiwanya serta lari dan membencinya. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    ...Dosa ialah apa yang membuat bimbang (ragu/tidak tenang) di jiwamu

    Maknanya: dosa ialah sesuatu yang meresap di dada, berupa kesempitan, kekalutan, stres, dasenang dan tidak merasa tenteram kepadanya.[al-Wfi f Syarh al-Arban an-Nawawiyyah hl

    Kedua: Tanda yang berasal dari luar jiwa. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

    Dan engkau tidak suka manusia melihatnya.

  • 7/23/2019 Dosa Besar 1

    2/2

    Suatu perbuatan yang tidak suka jika dilihat oleh orang yang memiliki keutamaan adalah tanda dari dosa,

    dengan syarat bahwa pendorong ketidaksukaannya itu adalah karena agama, bukan karena adat kebiasaan.

    Jika terkumpul dalam suatu perbuatan: (1) ketidaksukaan (kebencian) dilihat oleh manusia dan (2)

    kegoncangan, kekalutan jiwa, serta hati tidak merasa tentram dengan perbuatan itu, maka ini adalah

    tingkatan yang paling jelas dalam mengetahui dosa, terutama ketika terjadi kesamaran.[ Qawid wa Fawid

    hlm. 240]

    Pengertian Dosa Besar

    Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya

    Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang

    mulia (surga) [QS. An-Nisaa : 31].

    Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam pernah bersabda :

    Shalat fardlu yang lima, shalat Jumat hingga shalat Jumat berikutnya, dan puasa Ramadlaan hingga

    puasa Ramadlaan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa yang ada di antaranya, apabila orang tersebut

    meninggalkan dosa-dosa besar [Diriwayatkan oleh Muslim no. 233].

    Dosa besar dalam dua nash di atas disebutkan dengan kabaair ( ). Kata Kabaair (dosa-dosa besar) berasaldari akar kata Kabiirah yang dikenal untuk setiap dosa yang memiliki ganjaran berupa ancaman besar. Setiap

    dosa yang diancam dengan neraka adalah dosa besar.

    Ibnu Hajar rahimahullah berkata :Dan definisi yang paling baik tentang dosa besar adalah perkataan Al-

    Qurthubiy dalam Al-Mufhim : Setiap dosa yang telah dimutlakkan dengannya melalui Al-Q uran, As-Sunnah, dan ijma para sahabat bahwasannya ia sebagai dosa besar dengan lafadh kabi irah atau adhiim;

    atau dikhabarkan padanya dengan kerasnya siksa (bagi pelaku); atau dikaitkan padanya hadd; atau kerasnya

    pengingkaran; maka itu semua adalah dosa besar. [Fathul-Baariy, 12/183]

    Jumlah dosa besar

    Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah dosa besar. Ada di antara mereka yang mengatakan bahwa

    dosa besaritu ada tujuh. Mereka berdalil dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

    :!":":

    "......".

    Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan.Dikatakan : Wahai Rasulullah, apakah itu ? Kemudian nabi

    menyebutkan; [1] syirik kepada Allah, [2] sihir, [3] membunuh jiwa yang haram dibunuh kecuali apabila

    ada alasan yang membenarkannya, [4] memakan harta anak yatim, [5] memakan harta riba, [6] melarikan

    diri dari pertempuran saat dua pasukan bertemu, [7] menuduh berzina terhadap perempuan yang baik-baik

    dan tidak bersalah(HR. Muslim no. 89)

    Dosa besar itu bertingkat-tingkat

    Adz-Dzahabi rahimahullah menyatakan bahwa tidak bisa dipungkiri bahwasanya sebagian dos

    berat dosanya daripada dosa besar yang lain. Sebagaimana halnya Rasulullah shallallahu alai

    memasukkan syirik kepada Allah dalam kategori dosa besar padahal pelakunya kekal dihuk

    neraka dan Allah tidak akan mengampuni dosa syirik itu selama-lamanya.

    Ibnu Abbas radhiyallahuanhuma mengatakan bahwa dosa besar itu jumlahnya lebih tep

    mendekati tujuh puluh dan bukan hanya tujuh. Adz-Dzahabi rahimahullah mengatakan bahwa

    sama sekali tidak menunjukkan pembatasan jumlah dosa besar. [Kitab Al Kabaair]

    Ya Allah, jauhkanlah diriku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau telah menjauhkan jarak

    dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari segala dosa-dosaku seperti baju putih yang dibersihk

    Ya Allah, cucilah diriku dari segala dosa-dosaku dengan salju, air, dan embun [Diriwayatk

    Bukhaariy no. 744 dan Muslim no. 598].