dislokasi articulatio glenohumerale

55
TUTORIOAL MODUL 3 Tutor : dr. Adrian Suhendra, SpPK., M.Kes., Anggota : Chandra Putri Sarah Ardo Sanjaya Cindy Agnes L Shannon Juni Royntan Tampubolon Raisha Theodora Jannete Andriani Fajri Lirauka Audy Nugraheni M Latelay

Upload: juni-royntan-tampubolon

Post on 14-Jun-2015

9.083 views

Category:

Health & Medicine


4 download

DESCRIPTION

PPT Tutorioal modul 3 blok 5 kelompok 10

TRANSCRIPT

Page 1: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

TUTORIOAL MODUL 3Tutor : dr. Adrian Suhendra, SpPK., M.Kes.,

Anggota : ChandraPutri Sarah

Ardo SanjayaCindy Agnes L

ShannonJuni Royntan Tampubolon

Raisha TheodoraJannete Andriani

Fajri LiraukaAudy

Nugraheni M Latelay

Page 2: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

GANGGUAN PADA SENDIDISLOKASI ARTICULATIO

GLENOHUMERALE

Page 3: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

ANATOMI MEMBRUM SUPERIOR

Page 4: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 5: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 6: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 7: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 8: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Gambaran Sendi Secara Umum

Page 9: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Shoulder Joint

Page 10: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Dislocation shoulder joint

Page 11: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

FRACTURE

Page 12: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

NERVE

Page 13: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

NERVE

Page 14: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

OTOT-OTOT PENGHUBUNG SCAPULA DENGAN HUMERUS

Page 15: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 16: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

M. supraspinatus:- O: fossa supraspinata- Letak: berjalan di bawah acromion menuju

tuberculum majus humerus sambil melindungi articulatio glenohumeralis di bagian superior

M. infraspinatus:- O: fossa infraspinata- I: tuberculum majus humerus.

Page 17: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

M. teres minor:- Letak: inferior terhadap m. infraspinatus- O: fossa infaspinata bagian bawah- I: tuberculum majus

M. teres major:- O: angulus inferior scapula- I: crista tuberculi minoris humerus

Page 18: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

M. subscapularis:- Letak: di sebelah ventral scapulae:- O: fossa subscapularis dan terjepit di antara m.

serratus anterior dan scapula.- I: crista tuberculi minoris.

M. deltoideus:

- O: tepi bawah spina scapulae dan permukaan ventral/lateral clavicula.

- I: tuberositas deltoidea.

Page 19: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

M. coracobrachialis:

- O: processus coracoideus

- I: facies anteromedialis humerus.

Page 20: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

FAAL MUSKULOSKELETAL

Page 21: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Faal Otot Skelet

Page 22: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Sifat Otot Skelet

Exitability Elastisity Contractibility Extensibility Conductivity

Page 23: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Jenis Kontraksi

Berdasarkan panjang otot dan kuat kontraksi1. Kontraksi isotonis: Tonus otot konstan Ukuran otot memendek2. Kontraksi isometris: Ukuran otot tetap Tonus otot berubah

Page 24: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Berdasarkan banyaknya kontraksi:1. Kontraksi tunggal/single; terdiri dari: Fase latent Fase kontraksi Fase relaksasi2. Kontraksi multiple

Page 25: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Kelelahan Otot / Fatigue

Menurunnya iritabilitas dan kontraktibilitas otot. 2 macam:

1. Kelelahan transmisikarena adanya hambatan pada saat penghantaran impuls oleh saraf

2. Kelelahan kontraksi karena kontraksi otot yang terus-menerus. Kelelahan kontraksi ada 2 macam:

Kelelahan parsial: terjadi secara bertahap, kontraksi masih ada tetapi tidak optimal.

Kelelahan total: tidak terjadi kontraksi otot sama sekali.

Page 26: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan otot antara lain:

Penimbunan sisa metabolisme otot yaitu asam laktat.

Kekurangan sumber tenaga (misalnya glukosa, oksigen).

Malnutrisi. Gangguan sistem peredaran darah sehingga suplai

oksigen terganggu. Aktivitas yang berlebihan

Page 27: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Perubahan yang Terjadi saat Kontraksi Otot

1. Perubahan bentukSaat kontraksi, otot memendekk, tetapi tidak mengalami perubahan volume

2. Perubahan kimiaEnergi yang digunakan otot untuk kontraksi berasal dari perubahan kimia di dalam otot tersebut

3. Perubahan panasDari seluruh energi yang digunakan untuk kontraksi hanya 20 %, untuk kerja dan selebihya hilang dalam bentuk panas. Ada 2 panas yang timbul yaitu:

Page 28: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

a. Initial Heat: panas yang timbul pada saat respon mekanik (pada permulaan kontraksi)- Heat of activation: panas yang dihasilkan dari periode latent sampai tepat sebelum kontraksi.- Heat of shortening: panas yang dihasilkan ketika otot berkontraksi.- Heat of maintenance: panas yang dihasilkan selama otot relaksasi.

b. Recovery Heat: panas yang dihasilkan setelah respon mekanik selesai dengan laju yang rendah dan jangka waktu yang lama, energi yang dipakai untuk mensintesa lagi glikogen yang dipakai untuk pemulihan otot.

Page 29: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

4. Perubahan listrikwaktu kontraksi terjadi perubahan muatan listrik pada otot sehingga timbul arus listrik dari daerah positif ke negatif.

Page 30: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Sumasi

penjumlahan kedutan otot untuk memperkuat dan menyelenggarakan pergerakan otot; terjadi dengan 2 cara:

1. Dengan meningkatkan jumlah motor unit yang berkontraksi secara bersama-sama (sumasi unit motorik multiple).

2. Dengan meningkatkan kecepatan kontraksi/frekuensi kontraksi, dapat menyebabkan tetanisasi (sumasi frekuensi).

tetanus incomplete. tetanus complete.

Page 31: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Sliding Filament Theory of Contraction

Langkah A: kepala myosin menempel pada aktin. (High energi ADP + Pi)

Langkah B: Power stroke: pergerakan kepala myosin menarik filamen aktin ke tengah (ADP+Pi released)

Langkah C: jembatan silang melepaskan ketika ATP baru mengikat dengan myosin tersebut.

Langkah D: memiringkan kepala myosin terjadi ketika ATP ADP + P oleh ATP-ase (hidrolisis ATP)

Page 32: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 33: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

DISLOKASI ARTICULATIO

GLENOHUMERALIS

Page 34: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Definisi

Dislokasi glenohumeral adalah terpisahnya seluruh bagian yang membentuk sendi glenohumeral akibat rudapaksa/trauma.

Dislokasi bahu anterior merupakan kondisi dimana keluarnyacaput humeri dari cavitas artikulare sendi bahu yang dangkal. Dislokasi sendi bahu anterior biasanya terjadi setelah cedera akut karena lengan di paksa ber abduksi, berotasi eksterna dan ekstensi sendi bahu.

Page 35: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Pergeseran kaput humerus dari sendi glenohumeral dapat terjadi pada bagian : anterior dan medial glenoid disebut sebagai

dislokasi anterior , caput humeri bergeser ke medial dibawah processus coracodeus.

Page 36: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 37: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Posterior disebut sebagai dislokasi posteriorcaput humeri masih terletak dilateral tapi masih berada diposterior dalam fosa infraspinatus.

Page 38: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
Page 39: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

di bawah glenoid disebut sebagai dislokasi inferior/ luksasi erecta

Page 40: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

INSIDENSI

Dewasa muda : Paling tinggi ( terutama di bawah 20 tahun)

60 % antara umur 20-40 tahun. 10 % > 40 tahun.

Page 41: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

KALSIFIKASI Kongenital

Congenital dislocation berhubungan dengan congenital deformities / terjadi sejak lahir karena ada kesalahan pertumbuhan.

Traumadislokasi trauma, biasanya disertai benturan keras. Berdasarkan tipe kliniknya dibagi :

• Dislokasi akutmumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di sekitar sendi.

Page 42: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

• Dislokasi kronik• Dislokasi berulang

Jika suatu trauma dislokasi pada sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan patello femoral joint.

Page 43: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

ETIOLOGI

Dislokasi disebabkan oleh :1. Cedera olah ragaOlah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki, serta olahraga yang beresiko jatuh misalnya : terperosok akibat bermain ski, senam, volley. Pemain basket dan pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan jari-jari karena secara tidak sengaja menangkap bola dari pemain lain.

Page 44: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

2. Trauma yang tidak berhubungan dengan olahragaBenturan keras pada sendi saat kecelakaan motor biasanya menyebabkan dislokasi.3.TerjatuhTerjatuh dari tangga atau terjatuh saat berdansa diatas lantai yang licin.4.PatologisAkibat penyakit sendi dan atau jaringan sekitar sendi. Misalnya adanya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini di sebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.

Page 45: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

patofisiologi

terjadi karena bahu dipaksa abduksi dan rotasi eksterna,mekanisme ini menyababkankaput humeri tedorong kedepan dan membuat labrum anterior gleonoidalis dan kapsula sendi mengalami avulasi/robekan(lesi bankhardt).

Pada dislokasi berulang dapat menyebabkan lesi hill-sachs pada bagian posterolateral caput humerus,yaitu suatu fraktur kompresi akibat kaput humerus menekan glenoid anterior setiap kali mengalami dislokasi

Page 46: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Gejala klinik

deformitas sendi terdapat kelainan bentuk misalnya hilangnya

tonjolan tulang normal, misalnya deltoid yang rata pada pemeriksaan fisik

pergerakan art.glenohumerale terbatas dapat teraba depresi yang dalam antara caput

humeri dan acromion di lateral rasa nyeri yang hebat bila bahu digerakkan

terutama bila menahan beban

Page 47: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Lengan menjadi kaku dan siku agak terdorong menjauhi sumbu tubuh

Korban mengendong tangan yang sakit dengan yang lain

Korban tidak bisa memegang bahu yang berlawanan

Page 48: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

KOMPLIKASI

Cedera saraf : saraf aksila Cedera pembuluh darah : Arteri aksilla Fraktur dislokasi

Komplikasi lanjut Kekakuan sendi bahu dislokasi yang berulang kelemahan otot

Page 49: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Dasar diagnosis

Skenario :• Nama : tn x seorang atlet basket, berusia 20 tahun,

masuk UGD • K.U : Keluhan nyeri dan sulit menggerakan bahu

kanan akibat terjatuh saat berkompetisi setengah jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien jatugh terjengkang ke belakang dengan posisi lengan kanan lurus menahan jatuhnya badan. Setelah itu pasien amat kesakitan dan menopang lengan kanannya dengan lengan kirinya serta menolak usaha teman-teman yang akan memeriksa lengannya yang cedera.

Page 50: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

• Status lokasi:• Inspeksi : kontur bahu kanan

melandai (flattened), terlihat tonjolan di sisi medial axilla.

• Palpasi : nyeri tekan, teraba tonjolan di sisi medial axilla

• Range of mation : pada art, glenohumerale fleksi-ekstensi, abduksi-abduksi, endo-eksorotasi, baik aktif maupun pasif terbatas karena nyeri.

Page 51: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Pemeriksaan penunjang

- X-rayAntero posterior, oblique, lateral- CT- scan

Page 52: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Diferential diagnosis

DISLOKASI FRAKTUR

• Def : pergeseran sedi.• Etiologi : gerak

berlebihan saat olahraga ,trauma langsung.

• Insidensi : atlet.• Gejala klinik : nyeri,

tangan yang terkena lebih panjang karna ada tonjolan.

• Patah tulang.• Gerak berlebihan,

trauma,osteoporosis.• Semua umur, pada

orang tua yang terkena osteoporosis.

• Bengkak, memar,krepitasi,deformitas,spasme otot.

Page 53: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Penatalaksanaan Dislokasi

Non Farmakologis1. Reduksi

a) Stimpson Techniqueb) Kocher’s Techniquec) Hippocrates Methodd) Metode Eksternal Rotation

2. Surgery

Page 54: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

Farmakologis1. Analgesia (Pain Relief, Muscle Relaxation)2. NSAID (Pain Relief after relocation)

Terapi fisik sesudah reduksi1. Immobilisasi (1-3 minggu)2. Passive Range of Motion Exercise3. Vigorous Exercise in Young Adults (>3months)

PROGNOSISQuo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : ad bonamQuo ad sanationam : ad bonam

Page 55: DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE

TERIMAKASIH