dewan perwakilan rakyat republik indonesia … filerapat kerja komisi i dpr ri dengan pemerintah...

53
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : I Jenis Rapat : Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Pemerintah (Menteri Pertahanan RI, Menteri Hukum dan HAM RI, dan Menteri Luar Negeri) dalam rangka Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerja Sama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation), dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia). Hari, Tanggal : Selasa, 18 September 2018 Pukul : 10.41 WIB – 13.21 WIB Sifat Rapat : Terbuka Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270 Ketua Rapat : Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI Acara : Sesi I, Pembahasan Tingkat I 1. Pembukaan 2. Keterangan / Penjelasan Pemerintah 3. Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi 4. Pembahasan Materi DIM RUU dan DIM Penjelasan Sesi II, Pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan 1. Pembacaan Naskah Akhir RUU dan Penjelasan 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi-Fraksi 3. Pendapat Akhir Pemerintah 4. Pengambilan Keputusan terhadap RUU dan Penjelasan 5. Penandatanganan Naskah RUU dan Penjelasan 6. Penutup Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) 2. Ir. Bambang Wuryanto, M.BA. (F-PDI Perjuangan) 3. Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. (F-PG) 4. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN)

Upload: tranngoc

Post on 30-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI

Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : I

Jenis Rapat :

Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Pemerintah (Menteri Pertahanan RI, Menteri Hukum dan HAM RI, dan Menteri Luar Negeri) dalam rangka Pembahasan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerja Sama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation), dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan Antara Pemerintah RI dan Pemerintah Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

Hari, Tanggal : Selasa, 18 September 2018 Pukul : 10.41 WIB – 13.21 WIB Sifat Rapat : Terbuka

Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II Lt. 1, Jl. Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta 10270

Ketua Rapat : Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc.

Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.IP., M.SI., Kabag Sekretariat Komisi I DPR RI

Acara : Sesi I, Pembahasan Tingkat I 1. Pembukaan 2. Keterangan / Penjelasan Pemerintah 3. Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi 4. Pembahasan Materi DIM RUU dan DIM Penjelasan Sesi II, Pembicaraan Tingkat II Pengambilan Keputusan 1. Pembacaan Naskah Akhir RUU dan Penjelasan 2. Pendapat Akhir Mini Fraksi-Fraksi 3. Pendapat Akhir Pemerintah 4. Pengambilan Keputusan terhadap RUU dan Penjelasan 5. Penandatanganan Naskah RUU dan Penjelasan 6. Penutup

Hadir : PIMPINAN: 1. Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) 2. Ir. Bambang Wuryanto, M.BA. (F-PDI Perjuangan) 3. Ir. H. Satya Widya Yudha, M.E., M.Sc. (F-PG) 4. Asril Hamzah Tanjung, S.IP. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.IP., M.PP. (F-PAN)

2

ANGGOTA: FRAKSI PDI-PERJUANGAN (F-PDIP)

6. Ir. Rudianto Tjen 7. Dr. Effendi MS Simbolon, MIPol. 8. Charles Honoris 9. Andreas Hugo Pareira 10. Junico BP Siahaan 11. Yadi Srimulyadi 12. Drs. Ahmad Basarah, MH FRAKSI PARTAI GOLKAR (F-PG) 13. Meutya Viada Hafid 14. Bobby Adhityo Rizaldi, S.E., Ak., M.B.A., C.F.E. 15. Dave Akbarshah Fikarno, M.E. 16. Bambang Atmanto Wiyogo 17. H. Andi Rio Idris Padjalangi, S.H., M.Kn. 18. Dr. Jerry Sambuaga

FRAKSI PARTAI GERINDRA (F-GERINDRA) 19. H. Ahmad Muzani 20. Martin Hutabarat 21. H. Biem Triani Benjamin, B.Sc., M.M. 22. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. 23. Andika Pandu Puragabaya, S.Psi, M.Si, M.Sc.

FRAKSI PARTAI DEMOKRAT (F-PD) 24. Teuku Riefky Harsya, B.Sc., M.T. 25. Dr. Sjarifuddin Hasan, S.E., M.M., M.B.A 26. H. Darizal Basir 27. Ir. Hari Kartana, M.M. 28. KRMT Roy Suryo Notodiprojo

FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL (F-PAN) 29. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. 30. Budi Youyastri

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (F-PKB) 31. Drs. H.A. Muhamin Iskandar, M.Si. 32. Drs. H.M. Syaiful Bahri Anshori, M.P. 33. Arvin Hakim Thoha 34. H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag 35. Drs. H. Taufiq R. Abdullah

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (F-PKS) 36. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. 37. Dr. H. Jazuli Juwaini, Lc., M.A.

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (F-PPP) 38. Moh. Arwani Thomafi 39. Hj. Kartika Yudhisti, B.Eng., M.Sc. 40. H. Syaifullah Tamliha, S.Pi., M.S. FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT (F-NASDEM) 41. Prananda Surya Paloh

3

42. Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra 43. Drs. Y. Jacki Uly, M.H

FRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (F-HANURA) 44. Ir. Nurdin Tampubolon, M.M.

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swasti Astu, Namo Budaya. Selamat datang saya ucapkan kepada Pemerintah yang dalam hal ini diwakili oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Yang saya hormati Menteri Hukum dan HAM yang diwakili oleh Direktur Harmonisasi dan Perundang-Undangan Bapak Bunyamin, S.H., M.H. Menteri Luar Negeri yang diwakili oleh Dirjen HTI beserta jajaran yang mendampingi, Serta Bapak dan Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang hadir pada rapat hari ini, Selasa 18 September 2018. Berdasarkan informasi dari Sekretariat saat ini daftar hadir telah ditandangani oleh 15 Anggota dari 7 Fraksi. Dengan demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 251 Ayat (1) Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, maka kuorum Fraksi telah terpenuhi. Nanti sambil jalan kuorum Anggota akan terpenuhi.

Anggota yang Izin : 1. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. (F-PDI Perjuangan) 2. Venny Devianti, S. Sos. (F-PG) 3. Rachel Maryam Sayidina (F-GERINDRA) 4. Elnino M. Husein Mohi, S.T., M.Si. (F-GERINDRA) 5. Ir. Alimin Abdullah (F-PAN) 6. H.M. Syafrudin, S.T., M.M. (F-PAN) 7. H. Sukamta, Ph.D. (F-PKS) 8. Prof. Dr. Bachtiar Aly, M.A. (F-NASDEM) 9. Mohamad Arief Suditomo, S.H., M.A. (F-HANURA) 10. Lalu Gede Syamsul Mujahidin, S.E. (F-HANURA)

Undangan

: 1. Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

2. Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Letnan Jenderal TNI M. Thamrin Marzuki, S.Sos.

3. Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nakir, S.IP., M.H., Marsekal Muda TNI Tata Endrataka.

4. Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara S., M.Si.

5. Direktur Hukum dan Perjanjian Politik dan Keamanan Kementerian Luar Negeri, Ricky Suhendar.

6. Direktur Harmonisasi Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM, Bunyamin.

7. Beserta jajaran.

4

Sebelum kita memulai rapat pada hari ini, sebagaimana amanat Pasal 246 Tata Tertib DPR RI perlu kita sepakati terlebih dahulu apakah rapat ini bisa tersifat terbuka atau tertutup. Akan tetapi saya sarankan bersifat terbuka ya, bagaimana Bapak Menteri? MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA (JENDERAL TNI (PURN) RYAMIZARD RYACUDU): Setuju, terbuka saja. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Oke, jadi kita laksanakan secara terbuka.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.41 WIB)

Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Pemerintah pada hari ini dilaksanakan dalam rangka pembicaraan tingkat I Pembahasan terhadap:

1. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense

cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

2. Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation) Dapat kami jelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia telah menyampaikan surat

kepada DPR RI, yaitu surat nomor R53/Pres/XI/2017 tanggal 24 November 2017 dan surat Nomor R26/Pres/05/2018 tanggal 28 Mei 2018 perihal penyampaian Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia menugaskan Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, Menteri Hukum dan HAM untuk mewakili Pemerintah membahas RUU tersebut Bersama dengan DPR RI.

Berikutnya surat Presiden tersebut selanjutnya telah dibahas dalam Rapat Konsultasi pengganti Rapat Bamus DPR RI pada tanggal 5 Desember 2017 dan tanggal 2 Juli 2018, maka selanjutnya Rapat Konsultasi menugaskan Komisi I DPR RI untuk membahas kedua Rancangan Undang-Undang tersebut. Menindaklanjuti penugasan Rapat Konsultasi pengganti Rapat Bamus tersebut, Rapat Internal Komisi I DPR RI pada tanggal 10 Januari 2018 dan tanggal 18 Juli 2018 memutuskan untuk segera melaksanakan pembahasan terhadap kedua Rancangan Undang-Undang tersebut. Selanjutnya tanggal 16 Januari 2018 dan tanggal 27 Agustus 2018, Komisi I DPR RI telah melaksanakan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan para pakar, akademisi dalam rangka mendapatkan masukan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan. Maka dapat kami sampaikan bahwa agenda dalam Rapat Kerja kita pada hari ini kita bagi dalam dua sesi. Jadi sesi pertama penjelasan Pemerintah yang sekaligus merangkum dua Rancangan Undang-Undang tersebut, jadi jangan dipisah. Lantas, pemandangan umum fraksi-fraksi, dan pembahasan DIM RUU dan penjelasannya.

5

Jadi saya juga berharap kepada Fraksi-fraksi untuk memberikan pemandangan umum yang langsung mencakup dua Rancangan Undang-Undang tersebut. Sesi kedua, akan ada pendapat mini Fraksi-fraksi dengan menggabungkan sesuai dengan apa yang kita sampaikan di sesi pertama. Lantas kedua, pendapat akhir Pemerintah, pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang dan Penjelasannya serta penandatanganan naskah Rancangan Undang-Undang dan penjelasannya. Jadi dua sesi itu yang akan kita laksanakan di dalam rangka meratifikasi kedua Rancangan Undang-Undang tersebut. Dengan demikian kita sekarang kita masukkan kepada sesi I, yaitu penjelasan Pemerintah. Kami meminta kepada Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia untuk menyampaikan penjelasan terkait dengan dua Rancangan Undang-Undang sebagaimana yang dimaksud. Waktu kami persilakan. MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA (JENDERAL TNI (PURN) RYAMIZARD RYACUDU): Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Rapat dan Anggota Komisi I DPR RI, Yang mewakili Menteri Luar Negeri dan Menteri Hukum dan HAM yang kami hormati juga, Hadirin sekalian yang berbahagia. Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga pada hari ini kita dapat hadir dalam rangka penyampaian keterangan Pemerintaha atas dua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia, yaitu:

1. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

2. Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan. Kita ketahui Bersama bahwa Rancangan Undang-Undang tersebut telah disampaikan

Presiden kepada Ketua DPR RI melalui R53/Pres/XI/2017 tanggal 24 November 2017 dan surat Nomor R26/Pres/05/2018 tanggal 28 Mei 2018. Di dalam surat tersebut Presiden menugaskan kepada Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan, dan Menteri Hukum dan HAM baik sendiri-sendiri maupun Bersama-sama untuk mewakili Presiden dalam membahas RUU tersebut di DPR RI.

Pada kesempatan ini kami mewakili Presiden Republik Indonesia, menyampaikan keterangan Pemerintah atas dua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tersebut sebagai tahap awal pembahasan guna mendapatkan persetujuan Bersama. Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati. Hubungan luar negeri yang dilandasi politik bebas aktif merupakan salah satu perwujudan tujuan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Perkembangan dunia yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta ancaman terorisme telah meningkatkan intensitas hubungan dan interpedensi antar negara. Sejalan dengan peningkatan hubungan tersebut, semakin meningkat pula

6

kerjasama internasional dan berbagai bentuk perjanjian internasional termasuk kerjasama di bidang pertahanan. Hubungan kerjasama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi sudah dimulai sejak lama. Kerjasama keduanya tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan saja seperti pemberian bantuan peningkatan pertahanan keagamaan, fasilitas kegiatan ibadah haji bagi personil Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, bantuan berupa kitab suc Al-quran, pembangunan masjid, laboratorium bahasa Arab di Kementerian Pertahanan dan sejumlah lainnya. Hal ini sebagai salah satu alasan untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dengan Kerajaan Arab Saudi yang dilandasi dengan penempatan atase pertahanan Republik Indonesia pada kedutaan besar Republik Indonesia di Riyad pada tanggal 3 Desember 1994. Kerajaan Arab Saudi merupakan negara pertama di timur tengah yang menandatangani perjanjian kerjasama dengan Indonesia. Atas dasar hubungan yang membaik tersebut, maka Pemerintah Republik Indonesia mengadakan kerjasama yang telah ditandatangani di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2014. Beberapa bagian penting dalam persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerjaan Arab Saudi, ialah:

1. Bidang dan lingkup kerjasama meliputi dialog strategis, pertukaran informasi intelijen di bidang pertahanan, pendidikan dan pelatihan militer. Industry pertahanan, pengembangkan kerjasama di bidang tehnologi pertahanan, termasuk penelitian Bersama produksi, pemasaran dan alih tehnologi. Bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, pemeliharaan perdamaian dan pelayanan logistic. Bidang kerjasama militer lain yang disepakati oleh para pihak.

2. Pembentukan Komisi Militer Bersama yang bertanggungjawab mengembangkan kerjasama militer diantara para pihak dan mengatasi setiap hambatan dalam pelaksanaan persetujuan.

3. Perlindungan hak kekayaan inteliktual yang timbul dari pelaksanaan persetujuan. 4. Perlindungan terhadap informasi rahasia yang diperoleh di dalam pelaksanaan

persetujuan. 5. Pembiayaan yang terkait dengan pelaksanaan persetujuan ditanggung oleh masing-

masing pihak. 6. Penyelesaian perselisihan dilakukan secara damai melalui konsultasi diantara para pihak

dalam hal terdapat perbedaan penafsiran pelaksanaan persetujuan ini maka dalam waktu 90 hari melalui perundingan oleh Komisi Militer Bersama melalui metode lain yang disepakati para pihak. Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam waktu yang ditetapkan salah satu pihak dapat mengakhiri persetujuan atau membatalkan pelaksanaan Pasal yang diperselisihkan.

Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati. Hubungan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda dilatarbelakangi kerjasama yang erat sejak tahun 1950-an. Kerjasama ini dikembangkan berdasarkan prinsip saling menghormati, saling percaya dan saling menguntungkan. Pada tanggal 4 Februari 2014, dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama terkait pertahanan di Denhag Belanda. Kemudian Belanda memiliki arti penting bagi Indonesia karena adanya kerjasama pengadaan kapal perusak kawal rudal, kelas sigma sebagai bagian dari modernisasi alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Dengan adanya potensi industry pertahanan yang dimiliki Belanda, maka negara tersebut menjadi mitra kerjasama industry pertahanan Indonesia.

Beberapa bagian penting dalam nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama terkait pertahanan adalah:

7

1. Ruang lingkup kerjasama meliputi dialog strategis mengenai isu keamanan regional dan internasional, pertukaran kunjungan pejabat termasuk personil militer dan sipil dari lembaga masing-masing pihak.

2. Kerjasama materi pertahanan, berbagi informasi, dan/atau pengalaman. Pembinaan hubungan antara lembaga-lembaga Angkatan Bersenjata dari kedua negara. Peningkatan pengembangan sumberdaya manusia pada lembaga pertahanan dari para pihak melalui Pendidikan, pelatihan, dan latihan dan bidang lain yang disepekati. Biaya akan ditanggung masing-masing pihak. Terkait partisipasinya dalam nota kesepahaman kecuali ditentukan lain oleh para pihak.

3. Pertukaran informasi rahasia dalam kerangka nota kesepahaman dan perlindungan terhadap informasi rahasia dimaksud oleh para pihak.

4. Penyelesaian perselisihan dilakukan melalui perundingan damai apabila tidak dapat diselesaikan maka penyelesaiannya dilakukan melalui saluran diplomatik.

Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati. Secara umum pengesahan dua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tersebut akan semakin mempererat hubungan bilateral antar negara. berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional syarat berlakunya perjanjian internasional di bidang pertahanan harus disahkan dalam bentuk Undang-Undang. Untuk itu, kami sampaikan kedua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tersebut diatas, guna mendapatkan persetujuan Bersama dan Undang-Undang tersebut akan dijadikan dasar hukum dalam setiap pelaksanaan kerjasama di bidang pertahanan antara kedua negara dimaksud. Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati. Demikian keterangan Pemerintah terhadap dua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia. Selanjutnya kami berharap kiranya Rancangan Undang-Undang ini dapat segera dibahas dan mendapatkan persetujuan Bersama dari DPR RI sesuai ketentuan yang berlaku dalam waktu yang tidak terlalu lama. Atas segala perhatian dan kerjasama dari Pimpinan beserta Anggota Komisi I DPR RI kami mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Demikian. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Atas Nama Presiden Republik Indonesia

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih kami ucapkan kepada yang mewakili Pemerintah dalam hal Menteri Pertahanan yang telah menyampaikan penjelasannya. Maka kita sekarang menuju pada acara sesi I yang kedua, yaitu pemandangan umum Fraksi-fraksi. Sebagaimana materi yang sudah disampaikan jauh hari, maka kami berharap dari Fraksi-fraksi bisa mempersilakan juru bicara masing-masing untuk menyampaikan pemandangan umum fraksinya. Saya urut saja mungkin yang pertama dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Silakan. Bisa disingkat, bisa didetailkan, singkat saja lebih baik.

8

F-PDIP (JUNICO BP SIAHAAN): Baik, terima kasih Ketua. Bapak Menteri Pertahanan dan juga perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, juga dari Kementerian Hukum dan HAM. Kami akan membacakan pemandangan umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terhadap Rancangan Undang-Undang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation

agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of

Saudi Arabia) dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of

Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation).

Dibacakan oleh : Junico BP Siahaan Nomor Anggota : A-151 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Om Swasti Astu, Namo Budaya. Merdeka!!! Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia yang mewakili Pemerintah, Pimpinan Sidang dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati, Dan hadirin sekalian yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, rahmat dan perlindungan-Nya kepada kita, sehingga kita dapat bertemu dan melaksanakan Rapat Kerja pada hari yang berbahagia ini. Terlebih dahulu kami ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR RI untuk menyampaikan pemandangan umum terhadap Rancangan Undang-Undang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang akan dibahas antara DPR RI dengan Pemerintah. Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional. Maka terhadap suatu perjanjian internasional perlu dilakukan pengesahan sepanjang dinyatakan dalam perjanjian tersebut dan pengesahan dapat dilakukan menggunakan instrument hukum Undang-Undang atau Peraturan Presiden. Selanjutnya dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional dinyatakan bahwa perjanjian internasional yang disahkan menggunakan Undang-Undang salah satunya adalah apabila berkenaan dengan masalah politik, perdamaian, pertahanan dan keamanan negara. Hadirin sekalian yang kami hormati. Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ingin memberikan penegasan terhadap filosofi yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yakni pertahanan negara bertitik tolak kepada falsafah dan pandangan hidup bangsa Indonesia untuk

9

menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945. Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi Pemerintah Negara adalah merupakan usaha untuk mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pertahanan negara juga bertujuan untuk mempertahankan keutuhan wilayah, menjaga kedaulatan negara, dan melindungi segenap bangsa dari segala ancaman. Oleh sebab itu, memiliki pertahanan yang Tangguh adalah sebuah kebutuhan yang mendasar bagi suatu bangsa. Kemampuan pertahanan tidak saja dalam menjaga keselamatan bangsa, namun juga merupakan symbol kekuatan serta sarana untuk menggapai cita-cita, tujuan maupun kepentingan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dibutuhkan satu kemampuan yang solid di bidang pertahanan. Namun, kita menyadari bahwa kemampuan Indonesia saat ini dibidang pertahanan masih sangat terbatas. Dan harus dipahami bahwa ketidak mampuan mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan/atau dalam negeri menyebabkan suatu negara tidak dapat mempertahankan kedaulatannya. Dengan kemampuan yang masih sangat terbatas serta minimnya anggaran yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan ideal bagi sistem pertahanan Indonesia, maka salah satu alternative untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah melalui kerjasama dengan negara lain. Salah satu kerjasama internasional yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia adalah dengan Pemerintahan Kerajaan Arab Saudi. Selama ini hubungan baik antara Pemerintah Negara Indonesia dengan Pemerintah Negara Republik Arab Saudi telah terjalin dengan baik. Pimpinan Sidang dan Anggota Komisi I DPR RI yang terhormat, Para Menteri yang mewakili Pemerintah, Dan hadirin yang berbahagia. Demikian beberap hal yang dapat disampaikan pada kesempatan ini, dari Fraksi PDI Perjuangan siap untuk membahas dan mendalami RUU ini Bersama dengan fraksi-fraksi lain, demikian juga dengan Pemerintah. Sebab kami menganggap bahwa pengesahan terhadap persetujuan ini perlu untuk segera dilakukan sehingga dapat bermanfaat secra maksimal bagi kepentingan pertahanan dan keamanan Indonesia. Terima kasih, itu adalah pandangan untuk Arab Saudi. Sebenarnya kita juga ingin membacakan secara detail akan tetapi…. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Sebetulnya kalau bisa digabung tidak apa-apa. F-PDIP (JUNICO BP SIAHAAN): Kami gabung sekalian biar kemudian nanti kami serahkan secara detailnya. Kami tidak akan bacakan sepenuhnya akan kami sampaikan yang summary-nya saja. Kemudian hal yang sama kami sampaikan juga beranjak dari filosofi yang sama. Pak Ketua, perlu kami bacakan ulang? KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Intinya saja Pak. F-PDIP (JUNICO BP SIAHAAN): Sikap kita saja.

10

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Iya. F-PDIP (JUNICO BP SIAHAAN): Baik, kalau begitu. Yang perlu kami bacakan dari kerjasama dengan Natherland ini adalah kerjasama pertahanan Indonesia dan Belanda bukan merupakan hal yang baru. Sebuah nota kesepahaman ini ditandatangani telah berlangsung banyak kerjasama antara lain kerjasama Pendidikan, pelatihan bagi personil militer TNI, Netherland defence orientation cource united nation military of service cource, integrated logistic support training, military rehabilitation center corporation. Pimpinan Sidang dan Anggota Komisi I DPR RI yang terhormat, Para Menteri yang mewakili Pemerintah, Dan hadirin yang berbahagia. Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Kami sekali lagi dari Fraksi PDI Perjuangan siap untuk membahas dan mendalami Rancangan Undang-Undang ini. Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Merdeka!!! KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih dari juru bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Silakan untuk menyerahkan kepada Pemerintah dan juga meja Pimpinan. Perlu saya ingatkan untuk juru bicara berikutnya bisa menggabungkan pandangan menjadi satu pandangan, jadi bisa dibacakan langsung sehingga menghemat waktu tentunya. Berikutnya adalah juru bicara dari Fraksi Partai Golkar. F-PG (BAMBANG ATMANTO WIYOGO, S.E.): Terima kasih.

Pandangan Umum Fraksi Partai Golongan Karya

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan

(Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

11

Dibacakan oleh : Bambang Wiyogo, S.E. Nomor Anggota : A-250 Dapil : Jakarta. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swasti Astu, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan Rapat Komisi I DPR RI, Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia beserta jajarannya, Dan para Anggota Komisi I DPR RI serta hadirin sekalian yang kami hormati. Menindaklanjutkan perkenankanlah kami dari Fraksi Partai Golkar DPR RI menyampaikan pemandangan umum mengenai kedua Rancangan Undang-Undang tersebut. Sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi serta Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda melalui Kementerian Pertahanan kedua negara telah bersepakat untuk melakukan kerjasama bilateral dibidang pertahanan. Fraksi Partai Golkar DPR RI berpendapat bahwa kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi serta Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda dibidang pertahanan sangatlah penting dan diperlukan dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan antara kedua negara. Selain itu, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk usaha nyata Pemerintah Republik Indonesia dalam rangka mencapai tujuan negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4.

Atas dasar itulah maka Fraksi Partai Golkar DPR RI berpendapat Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan sangatlah mutlak diperlukan dan perlu segera diratifikasi untuk lebih meningkatkan efektifitas kerjasama antara kedua negara dalam melakukan kerjasama dibidang pertahanan.

Berdasarkan prinsip-prinsip kepentingan Bersama keseteraan yang akan memberikan kontribusi bagi kepentingan kedua negara, serta perdamaian dan keamanan dunia. Pimpinan Rapat dan hadirin yang berbahagia. Mencermati Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan sebagaimana telah dijelaskan oleh Pemerintah dalam sesi satu Rapat Kerja ini, Fraksi Partai Golkar DPR RI menggaris bawahi beberapa point yang penting, yaitu:

1. Dengan akan disahkan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan akan membawa pengaruh positif kedua negara karena dapat memperkuat hubungan persahabatan kedua negara yang dapat diwujudkan melalui kerjasama pertahanan.

2. Dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab yang telah ditandatangani di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2014 serta nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Pemerintah Kerajaan

12

Belanda tentang kerjasama terkait pertahanan yang ditandatangani di Denhag pada tanggal 4 Februari 2014 akan menguntungkan Republik Indonesia dalam kerjasama di bidang pertahanan.

3. Sebagai salah satu negara yang memiliki sejarah panjang dengan Indonesia, Kerajaab Arab Saudi dan Kerajaan Belanda memiliki arti penting bagi Pemerintah Republik Indonesia khususnya dalam memperkuat posisi diplomasi Indonesia, baik di tingkat regional maupun di tingkat internasional.

4. Pengesahan Rancangan Undang-Undang ini juga sangat penting untuk memberikan kepastian hukum bagi Kementerian/Lembaga terkait seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, diharapkan Rancangan Undang-Undang tentang Kerjasama dibidang

Pertahanan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati. Berdasarkan kerangka berpikir itulah maka Fraksi Partai Golkar DPR RI dengan ini menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan untuk dapat dibahas lebih lanjut. Demikian pemandangan umum Fraksi Partai Golkar DPR RI, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan, bimbingan dan petunjuk serta rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua dalam usaha menunaikan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Golongan Karya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris

Melchias Marcus Mekeng Dr. Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum. Terima kasih. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih juru bicara Fraksi Partai Golkar. Silakan menyerahkan dokumennya. Selanjutnya kami persilakan juru bicara Fraksi Partai Gerindra yang kebetulan dari meja Pimpinan, karena melihat urgency dan perlunya pengesahan dua Rancangan Undang-Undang. Silakan Bapak Asril. F-GERINDRA/WAKIL KETUA KOMISI I DPR (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.):

Pandangan Umum Fraksi Partai Gerindra

terhadap

13

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi

(Defense cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia)

dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and

the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi, Salam sejahtera bagi kita sekalian, Shalom, Om Swasti Astu, Namo Budaya. Yang terhormat saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat saudari Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili, Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau yang mewakili, Yang terhormat Pimpinan Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk bisa berkumpul dalam Rapat Kerja mengenai pemandangan umum pengesahan persetujuan kerjasama pertahanan antara Republik Indonesia dengan kedua negara sahabat tadi. Dengan Arab Saudi hubungan kita cukup lama dan dapat dikatakan sangat baik, terlebih lagi Indonesia sebagai negara penduduk muslim terbesar di dunia menjadi penyumbang devisa tertinggi bagi Arab Saudi dalam hal ibadah haji, umroh, meskipun neraca perdagangan kita masih defisit dengan Arab Saudi. Hubungan dengan Arab Saudi ini sudah terjalin sejak jaman Soekarno dan 3 tahun setelah kemerdekaan 1948 kita sudah mengirim duta besar sebagai perwakilan Indonesia di Jeddah, padahal pada saat itu masih agresi Belanda masih berlangsung. Tahun 1950 kemudian Arab Saudi membuka kantor perwakilan di Jakarta. Dengan demikian lengkaplah hubungan kedua negara secara resmi sudah dimulai. Seperti kita ketahui tidak lama sebelum ini Raja Salman ke Indonesia, dengan 1500 pejabat yang hadir untuk mempererat hubungan Indonesia dengan Arab Saudi, dengan ditandatangani 11 kesepakatan kerjasama dalam pertemuan bilateral tersebut. Ini membuktikan bahwa Indonesia dengan Arab Saudi merupakan negara sahabat yang saling membutuhkan. Maka dari itu, kerjasama di bidang pertahanan dianggap sebagai satu bagian yang penting untuk dikedepankan. Dengan Kerajaan Belanda atau Netherland, juga demikian. Kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Belanda terkait pertahanan menambah luas dan besarnya komitmen nota kesepahaman ini sudah ditandatangani kedua pihak pada tanggal 4 Februari 2014 di Denhag Belanda. Kesepakatan ini selanjutnya disebut dengan nota kesepahaman bidang pertahanan Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Belanda dengan berbagai pokok kesepahaman seperti yang kita sampaikan diatas tadi. Pimpinan Sidang dan hadirin sekalian yang berbahagia.

14

Partai Gerindra berdasarkan pertimbangan diatas dan setelah mendengar masukan dari berbagai pihak, pandangan Pemerintah, aspirasi yang berkembang selama pembahasan RUU ini maka Fraksi Partai Gerindra menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman dengan Pemerintah Arab Saudi maupun dengan Kerajaan Belanda. Dengan demikian kesimpulan bahwa Partai Gerindra menyetujui kedua Nota Kesepahaman ini. Demikian pandangan umum ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om santi-santi om. Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilam Rakyat Republik Indonesia

Wakil Ketua Wakil Sekretaris H. Gus Irawan Pasaribu, S.E., Ak. Ir. Endra Hermono, M.B.A. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih Bapak Asril Tanjung selaku juru bicara dari Fraksi Partai Gerindra. Bisa disampaikan dokumennya kepada Pemerintah dan juga kepada Pimpinan. Selanjutnya saya persilakan juru bicara dari Fraksi Partai Demokrat. F-PD (Ir. HARI KARTANA, M.M.): Terima kasih Pimpinan. Bapak Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri.

Pandangan Umum Fraksi Partai Demokrat

terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan

Juru bicara : Ir. Hari Kartana Nomor Anggota : A-418 Yang terhormat saudara Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI, Yang terhormat saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat saudara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia,

15

Hadirin yang kami hormati. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Demokrat Peduli, serap aspirasi, dan beri solusi untuk rakyat yang lebih sejahtera. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT, karena atas segala karunia dan cinta kasih-Nya kita dapat melaksanakan tugas konstitusional kita sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam Rapat Komisi I DPR RI guna memberikan pandangan umum terkait Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama di bidang Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah Kerajaan Belanda. Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Serta hadirin yang terhormat. Untuk mempersingkat waktu kami akan menyampaikan hanya beberapa point daripada berkas ini. Terkait memorandum kesepahaman peningkatan kerjasama di bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Belanda. Kami dari Fraksi Partai Demokrat memiliki pandangan sebagai berikut.

1. Secara umum kerjasama dibidang pertahanan ini merupakan bagian dari pengamalan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Kerjasama ini akan dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan hubungan bilateral yang sudah terbina sejak lama khususnya di bidang pertahanan.

3. Ratifikasi persetujuan memorandum kesepahaman peningkatan kerjasama di bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Belanda akan memberi bobot legal, politik dan diplomasi yang lebih baik dalam hubungan Indonesia dengan kedua negara dimaksud. Setelah mendengar, memahami dan berdasarkan pertimbangan dari Fraksi Partai

Demokrat, maka dengan demikian pemandangan umum dari Fraksi Partai Demokrat ini disampaikan. Semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa memberikan ridho-Nya kepada kita semua. Dan pada prinsipnya Fraksi Partai Demokrat menyetujui Rancangan Undang-Undang ini untuk diproses dan dibahas, didalami dalam proses selanjutnya.

Sekian dan terima kasih.

Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris Edhie Baskoro Yodhoyono, B.Com., M.Sc. Didik Mukrianto, S.H., M.H.

A-434 A-437

16

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih juru bicara dari Fraksi Partai Demokrat. Silakan untuk menyerahkan dokumennya. Selanjutnya Fraksi Partai Amanat Nasional yang di dalam pemandangan umumnya menyampaikan kepada Pimpinan Komisi I DPR RI untuk membacakan karena tidak ada yang mewakili. Hanya perlu kami sampaikan bahwa di dalam pemahaman dari Fraksi Partai Amanat Nasional memandang bahwa substansi dari nota kesepahaman dan perjanjian kedua RUU tersebut masih perlu dievaluasi. Untuk itu, Fraksi PAN berpandangan hal itu diperlukan seiring dengan perubahan dinamika politik dan keamanan dewasa ini. Demikian pandangan umum daripada Fraksi PAN yang diminta untuk dibacakan oleh Pimpinan. Selanjutnya kami akan teruskan kepada Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. F-PKB (ARVIN HAKIM THOHA): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pandangan Umum Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan Disampaikan oleh juru bicara F-PKB : Arvin Hakim Thoha Anggota Nomor : A-53 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan Komisi I DPR RI, Yang terhormat saudara Anggota Komisi I DPR RI, Yang terhormat saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat saudari Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili, Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau yang mewakili, Hadirin yang berbahagia. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa intinya menyetujui, menyatakan setuju Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan sekaligus Pemerintah Kerajaan Belanda untuk dibahas dan ditetapkan menjadi Undang-Undang. Demikian Pandangan Umum Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa terhadap RUU ini. Atas perhatian saudara Pimpinan, Anggota dan Menteri dan seluruh hadirin kami ucapkan terima kasih. Wallahu Muwafik Ila Aqwamithoriq, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

17

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua

H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag. A-44

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih juru bicara Fraksi PKB. Selanjutnya bisa diserahkan dokumennya. Selanjutnya saya persilakan juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. F-PKS (Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.): Terima kasih Bapak Ketua. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pandangan Umum Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan

(Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Saudi (Defense cooperation agreement between the

government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

Dibacakan oleh : Hidayat Nur Wahid Nomor Anggota : A-96 Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Komisi I DPR RI dan para Anggota Komisi I DPR RI, Yang saya hormati saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, saudari Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, dan saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Rekan-rekan wartawan serta hadirin yang kami muliakan. Tentu saja sudah sangat kita pahami bahwa menjalin kerjasama dengan negara-negara yang lain di seluruh dunia ini adalah merupakan suatu implementasi dari politik luar negeri bebas dan aktif yang dipegang secara teguh dan konsisten oleh negara kita Negara Kesatuan Republik

18

Indonesia. Dan apalagi ini terkait dengan kedua negara yang mempunyai hubungan yang spesifik dengan Indonesia, yaitu Kerajaan Belanda dan Kerajaan Arab Saudi. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera memandang bahwa setiap kerjasama pertahanan merupakan isu strategis yang perlu dibahas secara seksama dan serius oleh DPR RI yang memang berfungsi mewakili kepentingan rakyat Indonesia dan juga negara Indonesia. Pandangan ini juga sejalan dengan ketentuan Pasal 10 huruf A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional yang menyatakan bahwa pengesahan perjanjian internasional dibidang pertahanan harus dilakukan dengan Undang-Undang sehingga perlu melibatkan DPR RI dalam konteks ini adalah melalui Komisi I DPR RI. Kerjasama pertahanan perlu dibahas dengan baik untuk menguji agar kerjasama tersebut memberi kemaslahatan bagi masyarakat kedua negara, apalagi kedua negara yang sangat spesifik Indonesia sekali lagi Saudi Arabia yang merupakan termasuk yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia dan Kerajaan Belanda yang mempunyai cerita yang sangat panjan terkait dengan relasinya dengan Indonesia dan kemerdekaan Indonesia. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera memandang kerjasama pertahanan antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda serta Kementerian Pertahanan Kerajaan Saudi Arabia harus benar-benar bisa memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia dan kepentingan Indonesia secara prinsipnya serta bagi kedua negara sesuai dengan prinsip kesetaraan, kepentingan Bersama, saling menghormati, dan saling menghormati kedaulatan dari masing-masing negara tanpa menghadirkan sesuatu yang menandakan adanya ketidakadilan dalam hubungan antara kedua negara yang dimaksudkan Indonesia dengan Kerajaan Belanda maupun dengan Kerajaan Saudi Arabia. Pimpinan Komisi I DPR RI, Anggota Dewan, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri serta hadirin yang saya hormati. Menimbang beberapa hal yang sudah kami paparkan diatas, kami Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menyatakan menyetujui Rancangan Undang-Undang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda, serta Kementerian Pertahanan Kerajaan Saudi Arabia untuk dibawa ke pembicaraan tingkat I untuk dibahas Bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia. Demikianlah pandangan umum daripada Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, kami sampaikan sebagai ikhtiar kita semuanya untuk mewujudkan perdamaian dan ketertiban bukan hanya bagi seluruh rnegara Indonesia tetapi setiap warga di kawasan Asia, Eropa dan dunia pada umumnya, serta mewujudkan prinsip saling menghormati kedaulatan dari masing-masing negara. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi negara dan bangsa Indonesia yang kita cintai. Demikian atas perhatian dan kesepahamannya kami menyampaikan terima kasih. Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A. H. Sukamta, Ph.D. A-117 A-113

19

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Silakan untuk menyerahkan dokumennya. Selanjutnya kami persilakan juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. F-PPP (MOH. ARWANI THOMAFI): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua.

Pandangan Umum Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the government

of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia)

dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and

the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

Disampaikan oleh : H. Moh. Arwani Thomafi Nomor Anggota : A-534 Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang mulia Pimpinan sidang, Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Para Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Perkenankan pada pemandangan umum kali ini Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyampaikan bahwa antara Indonesia dan Arab Saudi adalah middle power kekuatan menengah yang politik luar negeri dan implementasi kebijakan luar negerinya mempengaruhi konstalasi politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan di kawasan masing-masing. Kerjasama pertahanan Indonesia dan Arab Saudi diyakini akan memperkuat stabilitas kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik serta Timur Tengah. Bahkan karena kedua negara merupakan negara berpengaruh dalam organisasi kerjasama Islam, kerjasama pertahanan ini dapat memproyeksikan pengaruhnya secara global. Pimpinan Sidang, para Menteri dan Anggota DPR RI yang berbahagia. Begitu juga dengan perjanjian kerjasama pertahanan dengan Kerajaan Belanda merupakan sebuah perjanjian kerjasama dua negara yang berpengaruh di kawasan masing-

20

masing. Tentu ini akan memberikan support penting bagi posisi Belanda dan posisi Indonesia di kawasan masing-masing. Terlebih Belanda merupakan Anggota NATO, maka peningkatan kerjasama pertahanan dengan Belanda akan memperkuat kapasitas angkatan bersenjata dan industry pertahanan Indonesia agar mampu memenuhi standar NATO. Oleh karena itu, atas beberapa pemahaman dan apa yang kami sampaikan di atas maka Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI dengan ini menyatakan setuju dan bersedia untuk membahas kedua RUU ini Bersama dengan Pemerintah. Demikianlah pemandangan umum Fraksi PPP DPR RI kami sampaikan. Atas perhatian Pimpinan Sidang, para Menteri dan Anggota DPR RI yang berbahagia kami ucapkan terima kasih. Wallahu Muwafiq Ila Aqwamithariq, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

H. M. Arwani Thomafi Kapoksi I DPR RI

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Silakan untuk menyerahkan dokumennya. Selanjutnya saya persilakan juru bicara Fraksi Partai Nasional Demokrat. F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Saya akan membacakan secara ringkas untuk detailnya silakan dipelajari dalam naskah.

Pandangan Umum Fraksi Partai Nasional Demokrat

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang

Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan dan

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi

Disampaikan oleh : Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries Saputra Nomor Anggota : A-12 Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, Om Swasti Astu.

21

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI, Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili, Yang terhotmat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau yang mewakili. Berdasarkan konsultasi dengan para pakar pertahanan dan setelah mendengarkan amanat dari Menteri Pertahanan, maka Fraksi Partai Nasdem DPR RI menyetujui untuk membahas kedua RUU, yaitu:

1. RUU tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan.

2. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Fraksi Partai Nasional Demokrat DPR RI menggarisbawahi bahwa pembicaraan

mengenai ratifikasi ini harus berjalan dengan bingkai asas kedaulatan, kesetaraan, timbal balik, saling menghormati, itikad baik, konsosialisme, kepastian hukum dan saling manfaat sehingga ratifikasi ini betul-betul berkontribusi positif kepada Indonesia.

Demikian secara ringkas pandangan umum Fraksi Partai Nasdem. Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Nasional Demokrat DPR RI

H. Syarif Abdullah Alkadrie, S.H., M.H.

Sekretaris KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Selanjutnya silakan untuk memberikan naskahnya. Selanjutnya saya akan membacakan pandangan Fraksi Hanura, karena kebetulan tidak ada yang mewakili.

Fraksi Partai Hanura menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan untuk selanjutnya dibahas Bersama-sama dengan Pemerintah dalam Rapat Kerja hari ini.

Demikian pandangan daripada Fraksi Partai Hanura. Nanti dokumennya akan diserahkan secara terpisah. Bapak dan Ibu sekalian. Kita telah mendengar pemandangan umum Fraksi-fraksi, maka saya bisa simpulkan sementara disini bahwa ada 10 Fraksi ada 1 Fraksi yang tidak menyepakati. Memberikan catatan dan tentunya saya akan meminta persetujuan daripada Anggota, bahwa catatan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam rapat pagi hari ini. Dari 10 Fraksi dan 1 Fraksi tidak menyepakati maka kita bisa ambil keputusan bahwa mayoritas adalah menyepakati untuk diteruskan pembahasannya sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Bisa disepakati Bapak dan Ibu sekalian?

22

(RAPAT: SETUJU)

Dengan demikian Fraksi-fraksi menyepakati kecuali 1 Fraksi untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan bersama-sama dengan Pemerintah dalam Rapat Kerja hari ini. Melengkapi sesi I yaitu point 3 pembahasan materi DIM Rancangan Undang-Undang dan penjelasan. Kita lanjut pada acara berikutnya yaitu pembahasan materi Rancangan Undang-Undang tersebut, maka kami minta Bapak dan Ibu sekalian yang telah mendapatkan naskah DIM RUU dan penjelasan untuk kedua RUU yang akan dimulai dengan pembasan DIM RUU tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Nanti dilanjutkan dengan pembahasan RUU tentang Pengesahaan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan. Kita mulai dengan pembahasan DIM RUU dan dilanjutkan DIM penjelasan dari RUU tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Itu DIM RUU nomor 1. Jaadi nomor 1 saya bacakan.

Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor …. Tahun…. tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the government of the

Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia)

Bisa kita sepakati ya?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 2. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia. Disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 3. Menimbang:

a. bahwa hubungan luar negeri yang dilandasi politik bebas aktif merupakan salah satu perwujudan dari tujuan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Bisa disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 4.

b. Bahwa untuk meningkatkan kerjasama dibidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada tanggal 23 Januari 2014 di Jakarta Indonesia telah ditandatangani persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Saudi (Defense cooperation

agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia). Bisa kita sepakati ya?

(RAPAT: SETUJU)

23

DIM Nomor 5.

c. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, pengesahan perjanjian internasional berkenaan dengan pertahanan dilakukan dengan Undang-Undang.

AHLI BAHASA PEMERINTAH: Mohon izin Pimpinan, dari Ahli Bahasa.

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Silakan. AHLI BAHASA PEMERINTAH: Penulisan kata undang-undang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 menggunakan huruf kapital. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): DIM Nomor 5. AHLI BAHASA PEMERINTAH: Betul DIM Nomor 5. Undang-Undang pada bagian terakhir “dilakukan dengan undang-undang”, disini huruf kecil, seharusnya huruf kapital. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Jadi huruf besar ya. Ya, langsung dirubah saja, langsung diperbaiki undang-undang menjadi Undang-Undang, huruf “u” nya harus besar semua. Terima kasih dari ahli bahasa inikan. Bisa disepakati ya Bapak dan Ibu sekalian.

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor. 6

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan dan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia). Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 7.

Mengingat: 1. Pasal 5 Ayat (1), Pasal 11, Pasal 20, Pasal 30 Ayat (2), Ayat (3), Ayat (5) Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

24

Disepakati? (RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 8. 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (lembaran

negara Republik Indonesia tahun 2000 nomor 185, tambahan lembaran negara Republik Indonesia nomor 4012) Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Pimpinan, yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan mengingat ini. Mengapa Undang-Undang Pertahanan tidak menjadi salah satu dasar mengingat atau memang dalam Undang-Undang Pertahanan kita sama sekali tidak mengatur tentang kerjasama pertahanan dengan luar negeri, sehingga tidak dimasukan disini. Dari para pakar memang saya tanya memang tidak ada dalam Undang-Undang Pertahanan kita. Sama sekali tidak mengatur tentang kerjasama pertahanan dengan negara sahabat. Jadi hanya bicara tentang pertahanan ke dalam negeri saja. Tetapi sementara ini kita bicara tentang kerjasama pertahanan dengan luar negeri, artinya apa? seharusnya memang kerjasama pertahanan luar negeri itu menggunakan dasar Undang-Undang Pertahanan kita. Dengan demikian mungkin Bapak Menteri Pertahanan, Undang-Undang Pertahanan kita perlu direvisi terkait dengan tambahan pasal tentang kerjasama dengan negara sahabat. Kerjasama pertahanan dengan negara sahabat, itu kalau memang iya, tapi kalau memang filosofinya tidak perlu ya sudah berarti kita hanya menggunakan Undang-Undang tentang Perjanjian Internasional saja. Itu sebagai masukan saja Pimpinan. Terima kasih. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Mau ditanggapi Bapak Menteri Pertahanan? Silakan. MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA (JENDERAL TNI (PURN) RYAMIZARD RYACUDU): Pak Ketua yang terhormat, nanti kami pelajari terlebih dahulu tentang ini. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Jadi masukannya tidak menghilangkan substansi dari pembahasan, jadi kalau memang nanti ternyata Pemerintah mengusulkan untuk dicantumkan kita bisa cantumkan. Jadi saya lanjutkan ya. DIM Nomor 9. Dengan persetujuan Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia memutuskan. Bisa disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 10.

25

Menetapkan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation

agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 11. Pasal 1. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 12.

(1) Mengesahkan persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the

government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia)

yang telah ditandatangani pada tanggal 23 Januari 2014 di Jakarta-Indonesia. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 13.

(2) Salinan naskah asli persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between

the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi

Arabia) dalam bahasa Indonesia, bahasa Arab, dan bahasa Inggris sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 14. Pasal 2. Bisa disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 15.

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Dan agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam lembaran Negara Republik Indonesia. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 16. Disahkan di Jakarta pada tanggal …. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Bisa kita sepakati ya?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 17. Diundangkan di Jakarta pada tanggal …. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Yassona Laoly.

26

Bisa disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 18. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun …. Nomor …. Bisa kita sepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) Kita lanjutkan kepada bahan kedua DIM Penjelasan. DIM Nomor 1 Rancangan Penjelasan atas Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor …. Tahun …. Tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation

agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 2. Umum. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 3. Dalam kehidupan bernegara aspek pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut. Kemampuan mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan/atau dari dalam negeri merupakan syarat mutlak bagi suatu negara dalam mempertahankan kedaulatannya. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 4. Seiring dengan keinginan untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, serta membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dunia, kerjasama dibidang pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan guna meningkatkan hubungan baik antar negara dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan negara. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 5. Kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi diwujudkan dalam bentuk persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the

government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia) yang telah ditandatangani pada tanggal 23 Januari 2014 di Jakarta-Indonesia yang selanjutnya disebut dengan persetujuan, perlu disahkan dengan Undang-Undang. Sepakat ya?

(RAPAT: SETUJU)

27

DIM Nomor 6. Materi muatan dalam persetujuan kerjasama pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi antara lain. Kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 7.

1. Bidang dan lingkup kerjasama, meliputi: Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 8. a. Dialog strategis. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 9. b. Pertukaran informasi intelijen di bidang pertahanan. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 10. c. Pendidikan dan pelatihan militer. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 11. d. Industry pertahanan mengembangkan kerjasama di bidang teknologi pertahanan,

termasuk penelitian Bersama, produksi, pemasaran, dan alih teknologi. Bisa kita sepakati?

AHLI BAHASA PEMERINTAH: Izin Pimpinan. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Silakan. AHLI BAHASA PEMERINTAH: Kurang tanda koma setelah kata pemasaran. Terima kasih. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Bisa kita sepakati ya?

28

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 12. e. Bantuan kemanusian, penanggulangan bencana, pemeliharaan perdamaian dan

pelayanan logistik; AHLI BAHASA PEMERINTAH: Ijin Pimpinan. Kurang kata penghubung disini, kurang kata “dan”, setelah titik koma untuk sampai ke F. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Jadi saya ulang.

e. Bantuan kemanusian, penanggulangan bencana, pemeliharaan perdamaian dan pelayanan logistik; dan

Kita sepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 13. f. Bidang kerjasama militer lain yang disepakati oleh para pihak. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 14.

2. Pembentukan Komisi Militer Bersama yang bertanggungjawab mengembangkan kerjasama militer diantara para pihak dan mengantisipasi setiap hambatan dalam pelaksanaan persetujuan. Sepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 15.

3. Pelindungan hak kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan persetujuan. AHLI BAHASA PEMERINTAH: Mohon ijin Pimpinan. Yang betul itu katanya bukan “perlindungan” melainkan “pelindungan”, karena ini ada acara perbuatan melindungi. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Jadi tidak ada huruf “r” nya. AHLI BAHASA PEMERINTAH: Iya Pak.

29

Terima kasih. PEMERINTAH: Izin Pimpinan. Nomor 12, tadi otomatis correct logistic pakai huruf “c” harusnya huruf “k”. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Oke, nomor 15 bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) Kita lanjutkan DIM Nomor 16. F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc.): Pimpinan, saya hanya ingin tahu saja mekanisme di Pemerintah. Ini sebelum Undang-Undang, ahli bahasa ini duduknya dimana sekarang, di Pemerintah atau di kita? KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Pemerintah, ini kita sedang bahas Bersama. Jadi pembahasan tingkat I ini …. F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc.): Bukan, draft ini dari Pemerintah, seharusnya ahli bahasa ini ikut membahas dengan Pemerintah sebelumd draft ini diajukan kepada DPR RI maksud saya. Bukan ahli bahasa interupsi pada saat kita diskusi substansi. Terima kasih. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Tapi di dalam pembahasan Undang-Undang biasanya selalu saja muncul dan semua kita kasih kesempatan untuk memberikan koreksinya. Bisa saja mungkin sudah dibahas, Ibu mungkin lupa. AHLI BAHASA PEMERINTAH: Pimpinan, bukan hanya huruf dan tanda baca saja. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Kalau begitu, kita bisa lanjutkan. DIM Nomor 16.

4. Pelindungan terhadap informasi rahasia yang diperoleh dalam pelaksanaan persetujuan. Disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 17.

30

5. Pembiayaan yang terkait dengan pelaksanaan persetujuan ditanggung masing-masing pihak. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 18. 6. Penyelesaian perselisihan dilakukan secara damai melalui konsultasi diantara para

pihak. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran pelaksanaan persetujuan ini, maka dalam waktu 90 hari melalui perundingan oleh Komisi Militer Bersama atau melalui metode lain yang disepakati para pihak. Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam waktu yang ditetapkan, salah satu pihak dapat mengakhiri persetujuan atau membatalkan pelaksanaan pasal yang diperselisihkan. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 19. II. Pasal demi Pasal. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 20. Pasal 1.

Cukup jelas. Kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 21. Pasal 2.

Cukup jelas. Kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 22. Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor …. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) Dengan demikian merupakan penjelasan DIM Penjelasan dari pembahasan RUU yang pertama. Kita kembali kepada pembahasan DIM RUU yang kedua di dalam agenda rapat pada pagi dan siang hari ini. Saya mulai dari DIM Nomor 1. Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor …. Tahun … tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

Bisa disepakati?

31

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 2. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia, Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 3. Menimbang:

a. bahwa hubungan luar negeri yang dilandasi politik bebas aktif merupakan salah satu perwujudan dari tujuan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial; bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 4.

b. Bahwa untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda, pada tanggal 4 Februari 2014 di Denhag-Belanda, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama terkait (Memorandum of Understanding between the Ministry of

Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation) Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 5.

c. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, pengesahan perjanjian internasional berkenaan dengan pertahanan dilakukan dengan Undang-Undang; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 6. d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan huruf c,

perlu membentuk Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama terkait pertahanan (Memorandum of Understanding

between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation) Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 7.

32

Mengingat: 1. Pasal 5 Ayat (1), Pasal 11, Pasal 20, dan Pasal 30 Ayat (2), Ayat (3), dan Ayat (5)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 8. 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, tambahan lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4012);

Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 9. Dengan persetujuan Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik Indonesia memutuskan: Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 10. Menetapkan: Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama terkait pertahanan (Memorandum of Understanding

between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 11. Pasal 1. Disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 12.

1. Mengesahkan nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama terkait pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of

Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related

Cooperation) yang telah ditandatangani pada tanggal 4 Februari 2014 di Denhag, Belanda. Bisa disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 13.

2. Salinan naskah asli nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Pemerintah Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang kerjasama

33

terkait pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the

Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on

Defence-Related Cooperation) dalam bahasa Indonesia, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang ini. Disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 14. Pasal 2. Disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 15. Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Disepakati?

(RAPAT: SETUJU) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam lembar negara Republik Indonesia. Disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 16. Disahkan di Jakarta pada tanggal …. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 17. Diundangkan di Jakarta pada tanggal …. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Yassona H. Laoly.

Disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 18. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun …. Nomor …. Bisa kita sepakati?

(RAPAT: SETUJU) Sekarang kita lanjutkan penjelasan dari Rancangan Undang-Undang atau DIM yang

barusan saja kita bacakan. DIM Nomor 1. Rancangan penjelasan atas Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor …. Tahun …. Tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the

34

Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

Disepakati ya?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 2. 1. Umum. Disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 3.

Dalam kehidupan bernegara aspek pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut. Kemampuan mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan/atau dari dalam negeri merupakan syarat mutlak bagi suatu negara dalam mempertahankan kedaulatannya.

Bisa disepakati? AHLI BAHASA PEMERINTAH: Mohon ijin Pimpinan. Kurang tanda koma setelah “dalam kehidupan bernegara, aspek” agar tidak salah membaca. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.):

DIM Nomor 3. Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan salah satu faktor yang

sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut. Kemampuan mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri dan/atau dari dalam negeri merupakan syarat mutlak bagi suatu negara dalam mempertahankan kedaulatannya.

Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 4. Seiring keinginan untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, membangun

kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dunia, kerjasama di bidang pertahanan merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan guna meningkatkan hubungan baik antar negara dalam rangka meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

Disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 5. Kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Belanda diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman antara antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the

Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on

35

Defence-Related Cooperation) yang telah ditandatangani pada tanggal 4 Februari 2014 di Denhag, Belanda yang selanjutnya disebut dengan nota kesepahaman, perlu disahkan dengan Undang-Undang. Disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 6. Materi muatan dalam nota kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Belanda diwujudkan dalam bentuk nota kesepahaman antara antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan, antara lain: Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 7. 1. Ruang dan lingkup kerjasama meliputi: Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 8. a. Dialog strategis mengenai isu keamanan regional dan internasional; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 9. b. Pertukaran kunjungan pejabat termasuk personil militer dan sipil dari lembaga

masing-masing pihak; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 10. c. Kerjasama materil pertahanan; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 11. d. Berbagai informasi dan/atau pengalaman; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 12. e. Pembinaan hubungan antara lembaga-lembaga angkatan bersenjata dari kedua

negara; Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

36

DIM Nomor 13. f. Peningkatan pengembangan sumberdaya manusia dan lembaga pertahanan dari

para pihak melalui Pendidikan, pelatihan dan latihan; dan AHLI BAHASA PEMERINTAH: Izin Pimpinan, kurang tanda koma sebelum latihan, Pendidikan koma pelatihan koma. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Dan latihan koma saja ya bukan titik koma ya, sebelum dan ya pelatihan koma. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 14. G. Bidang lain yang disepakati Bersama. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU) DIM Nomor 15.

2. Biaya akan ditanggung masing-masing pihak terkait partisipasinya dalam nota kesepahaman, kecuali ditentukan lain oleh para pihak.

Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 16. 3. Titik pertukaran informasi rahasia dalam kerangka nota kesepahaman dan pelindungan

terhadap informasi rahasia dimaksud oleh para pihak. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 17.

4. Penyelesaian perselisihan dilakukan melalui perundingan damai, apabila tidak dapat diselesaikan maka penyelesaiannya dilakukan melalui saluran diplomatic. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 18.

II. Pasal demi Pasal. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 19. Pasal 1 cukup jelas. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

37

DIM Nomor 20. Pasal 2 cukup jelas. Bisa disepakati?

(RAPAT: SETUJU)

DIM Nomor 21. Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor akan disebutkan kemudian. Demikian penjelasan daripada materi yang kita bahas pada siang hari ini, maka kita akan lanjutkan kepada sesi kedua dalam Rapat Kerja siang hari ini. Mengingat sekarang sudah pukul 12.30 WIB, maka sebaiknya diskors untuk Ishoma dan kita akan lanjutkan jam atau mau lanjut. Jadi kita lanjutkan kepada sesi kedua, pendapat akhir daripada fraksi-fraksi. Jadi kami persilakan sebagaimana pada sesi pertama, untuk para juru bicara fraksi-fraksi untuk menyampaikan pendapat akhir mininya dengan urutan sebagai berikut. Jadi yang pertama adalah Fraksi Partai Demokrat Indonesia Perjuangan. Silakan. F-PDIP (JUNICO BP SIAHAAN):

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the

government of the Kingdom of Saudi Arabia)

Dibacakan oleh : Junico BP Siahaan Nomor Anggota : A-151 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Om swasti astu, Namo budaya. MERDEKA!!! Saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia yang mewakili Pemerintah, Pimpinan Sidang dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati, Dan hadirin sekalian yang berbahagia. Setelah menjalani serangkaian Rapat Dengar Pendapat Umum dengan berbagai kalangan dan Rapat Dengar Pendapat serta Rapat Kerja dengan Pemerintah dalam rangka pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation

agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of

Saudi Arabia). Maka tibalah saatnya kami memberikan pendapat akhir sebagai wadah bagi fraksi-fraksi untuk menyatakan sikap. Menyadari pentingnya kerjasama pertahanan dengan negara lain Fraksi PDI Perjuangan DPR RI berpendapat bahwa dalam menjalankan kerjasama ini, kepentingan nasional Indonesia tetap harus menjadi perhatian utama dari Pemerintah maupun semua pihak yang terkait.

38

Sehubungan dengan hal tersebut Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mencatat beberapa masalah penting untuk mendapat perhatian Bersama, yaitu:

1. Dalam pelaksanaan Undang-Undang ini nantinya Pemerintah Indonesia akan pada prinsip bahwa persetujuan tersebut harus berdasarkan pada persamaan, keuntungan Bersama dan penghormatan penuh atas kedaulatan negara.

2. Semua informasi yang bersifat rahasia dibidang pertahanan agar mendapat perlindungan secara ketat oleh kedua belah pihak.

3. Hak atas kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan persetujuan ini agar mendapatkan perlindungan yang maksimal.

4. Persetujuan ini hendaknya bermanfaat bagi peningkatan kapasitas dan kemampuan pertahanan Indonesia secara komprehensif sesuai dengan lingkup kerjasama, yaitu: a. Dialog strategis. b. Pertukaran informasi intelijen dibidang pertahanan. c. Pendidikan dan pelatihan militer. d. Industry pertahanan mengembangkan kerjasama di bidang teknologi pertahanan

termasuk penelitian Bersama, produksi, pemasaran dan alih teknologi. e. Bantuan kemanusiaan, penanggulangan bencana, pemeliharaan perdamaian dan

pelayanan logistic. f. Bidang kerjasama militer lainnya yang disepakati oleh para pihak.

5. Perlu segera dibentuk Polisi Militer Bersama yang bertanggungjawab mengembangkan kerjasama militer diantara para pihak dan mengatasi setiap hambatan dalam pelaksanaan persetujuan.

6. Pembiayaan yang terkait dalam pelaksanaan persetujuan ditanggung masing-masing pihak.

7. Penyelesaian perselisihan dilakukan secara damai melalui konsultasi diantara para pihak dalam hal terdapat perbedaan penafsiran pelaksanaan persetujuan ini, maka dalam waktu 90 hari melalui perundingan oleh Polisi Militer Bersama atau melalui metode lain yang disepakati para pihak. Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam waktu yang ditetapkan salah satu pihak dapat mengakhiri dan membatalkan pasal yang diperselisihkan. Demikian beberapa catatan yang perlu kami sampaikan untuk menjadi perhatian dalam

pelaksanaan persetujuan ini. Dan pada kesempatan ini Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyatakan agar Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation

agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of

Saudi Arabia) disetujui untuk dibawa ke pembicaraan tingkat II pada Rapat Paripurna Dewan dan kemudian disahkan menjadi Undang-Undang.

Selanjutnya.

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and

the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

Sehubungan dengan hal tersebut, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mencatatan beberapa masalah penting untuk mendapatkan perhatian kita Bersama.

1. Dalam pelaksanaan Undang-Undang nantinya Pemerintah Indonesia akan berpegang teguh pada prinsip bahwa nota kesepahaman ini harus berdasarkan pada persamaan keuntungan Bersama dan penghormatan penuh atas kedaulatan negara.

39

2. Semua informasi yang bersifat rahasia dibidang pertahanan agar mendapatkan perlindungan secara ketat oleh kedua belah pihak.

3. Hak atas kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan nota kesepahaman ini agar mendapat pelindungan yang maksimal.

4. Nota kesepahaman ini hendaknya bermanfaat bagi peningkatan kapasitas dan kemampuan pertahanan Indonesia secara komprehensif sesuai dengan lingkup kerjasama yang terdiri dari 6 bidang, yaitu: a. Dialog strategis mengenai isu keamanan regional dan internasional. b. Materil pertahanan meliputi kerjasama produksi, pemeliharaan dan dukungan

logistic, pertukaran dan alih teknologi dan informasi, pelatihan teknis personil dan kerjasama industry pertahanan.

c. Pertukaran informasi dan pengalaman dalam hukum militer dan sejarah militer, penanggulangan bencana, ilmu pengetahuan dan teknologi, intelijen militer dan keamanan maritime.

d. Memperkuat hubungan antar angkatan bersenjata kedua negara di bidang Pendidikan dan pelatihan.

e. Kerjasama pengembangan sumberdaya manusia pertahanan kedua negara melalui Pendidikan dan latihan.

Demikianlah beberapa catatan yang perlu kami sampaikan, untuk menjadi perhatian dalam pelaksanaan nota kesepahaman ini. Dan pada kesempatan ini Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyatakan agar Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan disetujui untuk dibawa ke pembicaraan tingkat II pada Rapat Paripurna untuk kemudian disahkan menjadi Undang-Undang.

Terima kasih. Wasalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. MERDEKA!!!

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Kelompok Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris

Dr. Evita Nursanty, M.Sc. Junico BP Siahaan KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih Juru Bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Selanjutnya bisa diserahkan dokumen. Selanjutnya saya persilakan Juru Bicara Fraksi Partai Golkar. F-PG (BAMBANG ATMANTO WIYOGO, S.E.): Bismillahirahmanirahim.

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Golongan Karya

40

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan

Dibacakan oleh : Bambang Wiyogo, S.E. Nomor Anggota : A-250 Dapil : Jakarta. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swasti Astu, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan Rapat Komisi I DPR RI, Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia beserta jajarannya, Dan para Anggota Komisi I DPR RI serta hadirin sekalian yang kami hormati. Pertama-tama kami mengajak Bapak dan Ibu sekalian Bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya. Pimpinan Rapat dan hadirin yang kami hormati, Akhirnya berdasarkan pandangan dan beberapa point utama yang telah kami kemukakan tersebut, maka Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan. Untuk selanjutnya dapat disahkan menjadi Undang-Undang pada Rapat Paripurna terdekat. Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Golongan Karya DPR RI, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan, bimbingan dan petunjuk serta rahmat dan ridho-Nya kepada kita semua dalam usaha menunaikan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Golongan Karya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris

Melchias Marcus Mekeng Dr. Ir. H. Adies Kadir, S.H., M.Hum.

41

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih Juru Bicara Fraksi Partai Golkar. Silakan untuk menyerahkan dokumennya. Selanjutnya kami persilakan juru bicara Fraksi Partai Gerindra. F-GERINDRA/WAKIL KETUA KOMISI I DPR (ASRIL HAMZAH TANJUNG, S.IP.): Pandangan akhir mini Fraksi Partai Gerindra atas Rancangan Undang-Undang tentang:

1. Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense cooperation agreement between the

government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia). 2. Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia

dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation).

Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita sekalian, Shalom, OM Swasti Astu, Namo Budaya. Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia atau yang mewakili, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia atau yang mewakili, Pimpinan Komisi I DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kuasa-Nya, rahmat-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul pada hari ini di dalam pandangan akhir mini dari dua RUU yang sedang kita bahas tadi pagi. Dengan demikian pandangan dari Fraksi Partai Gerindra bahwa persetujuan kerjasama pertahanan antara Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi merupakan produk bilateral pertama untuk Indonesia dikawasan timur tengah. Akan tetapi ini bukanlah kerjasama pertama antara kedua belah negara. sudah banyak perjanjian kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi termasuk di dalam terkait dengan perdagangan, Pendidikan dan intelijen, baik secara regional, bilateral maupun secara people to people atau business to business antar pelaku swasta. Hubungan erat tersebut dipererat dengan sebuah kesepakatan kerjasama menyangkut nila-nilai yang dianut Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Berbicara tentang pertahanan tentu tidak dapat dilepaskan dari peran militer keduabelah pihak. Indonesia menduduki peringkat ke-19 kekuatan militer sedangkan Arab Saudi menduduki peringkat ke-4 negara dengan Belanda alutsista terbesar di dunia. Kedua hal ini apabila digabungkan dapat menjadi kekuatan yang disegani di dunia khusus dalam rangka menjaga perdamaian dunia. Partai Gerindra mengakui bahwa ketidakstabilan dalam keamanan di Asia Barat yang disertai dengan letupan-letupan peperangan antar negara-negara Islam menggoreskan luka tersendiri bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Terlebih lagi Kerajaan Arab Saudi terlibat dalam salah satu peperangan dengan negara Yaman serta embargo-embargo yang diinisiasi oleh Negara Kerajaan Arab Saudi terhadap Kerajaan Qatar. Partai Gerindra berharap dengan adanya persetujuan kerjasama ini Pemerintah Indonesia dapat berperan secara aktif untuk mendamaikan Kerajaan Arab Saudi dalam peperangan dengan negara Muslim dikawasan tersebut.

42

Yang kedua, dengan Kerajaan Belanda. Persetujuan kerjasama ini merupakan produk bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Belanda yang memang sudah erat dalam kesepakatan di bidang pertahanan kedua negara. Momerandum of understanding ini tentu tonggak sejarah penting bagi hubungan Republik Indonesia dengan Kerajaan Belanda khususnya bidang pertahanan. Kerjasama ini juga menegaskan prinsip-prinsip kesetaraan tidak mencampuri urusan dalam negeri kedua negara. Gerindra memandang pokok-pokok kesepakatan dalam nota kesepahaman ini menjadi penting dan strategis. Isu-isu keamanan regional dan internasional, pertukaran kunjungan pejabat termasuk personil militer dan sipil dari lembaga-lembaga masing-masing pihak, kerjasama materil pertahanan, berbagi informasi dan/atau dari kedua negara dari peningkatan SDM pada lembaga-lembaga pertahanan dari kedua pihak melalui Pendidikan, pelatihan dan lain-lain. Oleh karena itu, Fraksi Partai Gerindra menaruh perhatian signifikan dari RUU ini. Para hadirin yang kami muliakan. Berdasarkan beberapa pertimbangan ini, yang sudah kami uraikan diatas, kami dari Fraksi Partai Gerindra menyatakan bahwa kami setuju untuk melakukan pembahasan pengesahan persetujuan kerjasama pertahanan antara Republik Indonesia dengan kedua negara tersebut. Semoga pembahasan RUU ini akan berjalan secara baik dan lancar, sehingga dapat menghasilkan keputusan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Ini karena banyak orang Sumatera, ini ada sedikit pantun. Menari lembut seupik angka berlaga indah kalau bertahta, mari putuskan yang terbaik bagi bangsa semoga Allah SWT Bersama kita. Demikian. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Untuk diserahkan dokumennya. Selanjutnya saya persilakan juru bicara Fraksi Partai Demokrat. F-PD (Ir. HARI KARTANA, M.M.): Terima kasih Bapak Ketua. Pandangan akhir mini Fraksi Partai Demokrat, tentang:

1. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan (Memorandum of Understanding between

the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation).

2. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi (Defense

cooperation agreement between the government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

Juru bicara : Ir. Hari Kartana Nomor Anggota : A-418 Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI, Yang terhormat saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia,

43

Yang terhormat saudara Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Hadirin yang kami hormati. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Setelah melalui pembahasan yang mendetail dan mendalam di Fraksi Partai Demokrat, maka kami dari Fraksi Partai Demokrat menyimpulkan dua hal terhadap Rancangan Undang-Undang itu:

1. Fraksi Partai Demokrat menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan untuk disahkan menjadi Undang-Undang dalam pembicaraan tingkat II di Rapat Paripurna DPR RI.

2. Fraksi Partai Demokrat menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk disahkan menjadi Undang-Undang dalam pembicaraan tingkat II di Rapat Paripurna DPR RI. Sekian dan terima kasih.

Wabillahi Taufiq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris Edhie Baskoro Yodhoyono, B.Com., M.Sc. Didik Mukrianto, S.H., M.H.

A-434 A-437 KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih. Bisa disampaikan dokumennya. Selanjutnya saya akan membacakan pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional, karena tidak ada yang mewakili disini tapi dokumennya sudah disampaikan disini. Fraksi PAN menyatakan belum menyetujui untuk pengesahan nota kesepahaman dan perjanjian kedua Rancangan Undang-Undang tersebut dan meminta agar pengesahannya ditunda. Tentunya ini merupakan pandangan Fraksi yang harus kita hargai dan merupakan pernyataan yang tidak terpisahkan dari semua pengambilan keputusan kita pada siang hari ini. Selanjutnya saya mempersilakan juru bicara Partai Kebangkitan Bangsa. F-PKB (ARVIN HAKIM THOHA): Terima kasih.

Pendapat Akhir Mini

44

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia

dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan

Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan Disampaikan oleh juru bicara F-PKB : Arvin Hakim Thoha Anggota Nomor : A-53 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan DPR RI, Yang terhormat Anggota Komisi I DPR RI, Yang terhormat saudara Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat saudari Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Hadirin yang berbahagia. Pada intinya setelah kita membahas Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan ditetapkan untuk menjadi Undang-Undang. Demikian pendapat akhir mini Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa terhadap RUU ini. Atas perhatian suadara Pimpinan, para Anggota, para Menteri dan seluruh hadirin kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua

H. Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag. A-44

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Wa’alaikum Salam. Terima kasih juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Bisa diserahkan dokumennya.

45

Selanjutnya saya persilakan juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. F-PKS (Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.):

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang

Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan

(Memorandum of Understanding between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of The Kingdom of the Netherlands on Defence-Related Cooperation)

dan Rancangan Undang-Undang

tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Saudi (Defense cooperation agreement between the

government of the Republic of Indonesia and the government of the Kingdom of Saudi Arabia).

Dibacakan oleh : Hidayat Nur Wahid Nomor Anggota : A-96 Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pimpinan Komisi I DPR RI dan para Anggota Komisi I DPR RI, Yang kami hormati Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Rekan-rekan wartawan serta hadirin yang kami muliakan. Alhamdulillahirabil’alamin setelah mengikuti pembahasan dan Rapat Dengar Pendapat serta mendialogkan dan mendiskusikan materi tentang Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda serta Kementerian Pertahanan Kerajaan Saudi Arabia. Dengan mempertimbangkan segala konstitusionalitas dan kepentingan daripada Rancangan Undang-Undang ini, maka Fraksi Partai Keadilan Sejahtera berpendapat untuk menyetujui agar Rancangan Undang-Undang tersebut segera bisa dibawa ke Rapat Paripurna untuk ditetapkan menjadi Undang-Undang. Tentu saja ketika ini nanti menjadi Undang-Undang pastilah Pemerintah Republik Indonesia Kementerian Pertahanan dalam hal ini pasti memastikan bahwa seluruh pasal-pasal yang berlaku disana betul-betul akan dilaksanakan demi menjaga kemaslahatan dan kemanfaatan serta kedaulatan yang tertinggi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demikianlah pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan ini kami sampaikan sebagai ikhtiar kita dalam mewujudkan pelindungan keamanan dan ketertiban bagi seluruh warga negara Indonesia, baik di Indonesia maupun juga dengan negara-negara yang terkait. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semuanya untuk memberikan kerja yang terbaik bagi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wabillahi Taufq Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

46

Pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Ketua Sekretaris Dr. H. Jazuli Juwaini, M.A. H. Sukamta, Ph.D. A-117 A-113 KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Wa’alaikum Salam. Terima kasih Juru Bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Selanjutnya bisa diserahkan dokumennya. Selanjutnya saya persilakan juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. F-PPP (HJ. KARTIKA YUDHISTI, B.Eng., M.Sc.):

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Persatuan Pembangunan

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan

Disampaikan oleh : Kartika Yudhisti Nomor Anggota : A-534 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang mulia Pimpinan sidang, Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Para Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita untuk melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, serta Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan. Dalam kesempatan pembacaan pendapat akhir mini kedua RUU tersebut, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah yang terus mengembangkan perjanjian bilateral dengan banyak negara, termasuk perjanjian kerjasama pertahanan dengan Arab Saudi dan Belanda, dua negara penting dikawasan masing-masing. Setelah membaca isi kedua perjanjian kerjasama pertahanan tersebut dan mempelajarinya secara seksama, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan berpendapat kedua

47

RUU tersebut sangat penting untuk memperkuat kapabilitas militer Indonesia dan kedua negara tersebut. Kedua RUU tersebut juga dapat meningkatkan kapabiliats industry pertahanan Indonesia dan kedua negara tersebut, serta berpeluang meningkatkan promosi, ekspor produksi industry pertahanan dan industry strategis Indonesia lainnya. Di samping itu Fraksi Partai Persatuan Pembangunan memandang ratifikasi perjanjian kerjasama pertahanan ini akan mengembangkan kerjasama dalam bantuan kemanusian, penanggulangan bencana dan pemeliharaan perdamaian. Sekalipun demikian, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan berharap dalam implementasinya kerjasama pertahanan ini dilakukan dengan sangat berhati-hati dan tidak merugikan kepentingan Indonesia. Pimpinan Sidang, para Menteri dan Anggota Komisi I DPR RI yang berbahagia. Berdasarkan pandangan dan masukan di atas, maka kami Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, menyatakan setuju untuk pengesahan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, serta Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan menjadi Undang-Undang. Demikianlah pendapat akhir mini Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI. Atas kesabaran semua pihak dalam menyimak pendapat kami, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 18 September 2018

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

H. Moh. Arwani Thomafi Kapoksi Komisi I DPR RI

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Silakan untuk diserahkan dokumennya. Selanjutnya saya persilakan juru bicara Fraksi Partai Nasional Demokrat. F-NASDEM (MAYJEN TNI (PURN) SUPIADIN ARIES SAPUTRA): Terima kasih Pimpinan.

Pendapat Akhir Mini Fraksi Partai Nasional Demokrat

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan dan

Rancangan Undang-Undang tentang

Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi

48

Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI, Yang terhormat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Yang terhormat Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Yang terhotmat Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Setelah membahas RUU tersebut serta mempertimbangkan kepentingan Pemerintah Republik Indonesia maka Fraksi Partai Nasdem DPR RI menyetujui untuk disahkannya dua RUU, yaitu:

1. Rancangan Undang-Undang Tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan.

2. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Fraksi Partai Nasdem DPR RI tidak lupa mengingatkan bahwa ratifikasi ini harus segera

diikuti dengan sejumlah aturan turunan yang memudahkan keberlangsungan dan keberlanjutan kerjasama strategis ini kepada wilayah operasional.

Diharapkan bahwa kerjasama ini dapat menegaskan kepada dunia tentang partisipasi Indonesia dalam ikut memelihara ketertiban dunia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

Demikian pandangan umum Fraksi Partai Nasional Demokrat DPR RI atas Rancangan Undang-UndangTentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan dan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian. Dalam menjalankan tugas dan fungsi kita dengan sebaik-baiknya. Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 18 September 2018

Pimpinan Fraksi Partai Nasional Demokrat DPR RI

H. Syarif Abdullah Alkadrie, S.H., M.H. Sekretaris

Terima kasih Pimpinan. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih juru bicara Fraksi Partai Nasional Demokrat. Selanjutnya bisa diserahkan dokumennya. Selanjutnya saya akan bacakan pandangan mini akhir Fraksi Partai Hanura, karena tidak ada yang mewakili tapi menyampaikan dokumennya. Fraksi Partai Hanura menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi

49

dan Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan untuk selanjutnya dibahas dalam pembicaraan tingkat II Pengambilan Keputusan dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi Undang-Undang. Demikian pandangan mini Fraksi Partai Hanura. Dengan demikian saya ucapkan terima kasih kepada juru bicara masing-masing Fraksi yang telah menyampaikan pendapat akhir mini Fraksinya. Setelah mendengarkan pendapat akhir mini fraksi-fraksi dapat kita simpulkan bahwa mayoritas Fraksi di Komisi I DPR RI dapat menyetujui walaupun dengan catatan karena ada satu fraksi yang tidak menyepakati Fraksi Partai Amanat Nasional, maka saya minta untuk tidak dipisahkan dalam keputusan pada siang hari ini. Untuk itu, kami tegaskan kembali bahwa di Komisi I DPR RI dapat menyetujui:

a. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

b. Rancangan Undang-Undang Tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan. Untuk selanjutnya dibahas pada pembicaraan Tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI

untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

(RAPAT: SETUJU)

Selanjutnya kami persilakan kepada saudara Menteri Pertahanan yang mewakili Pemerintah untuk menyampaikan pendapat akhir Pemerintah terhadap:

1. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

2. Rancangan Undang-Undang Tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan.

Silakan.

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA (JENDERAL TNI (PURN) RYAMIZARD RYACUDU): Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hadirin yang saya hormati dan berbahagia. Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Besar, Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga pada hari ini dengan kesungguhan dan semangat kebersamaan, maka pembahasan dua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Pada kesempatan yang baik ini, kami atas nama Pemerintah yaitu dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan Kum HAM mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI sekalian. Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati. Perkembangan dunia dan pengaruh lingkungan strategis secara otomatis dapat meningkatkan intensitas hubungan dan intertedensi antar negara. Oleh karena itu, adalah suatu

50

keniscayaan bagi negara manapun untuk melakukan kerjasama bilateral maupun multilateral termasuk bagi Indonesia dibidang kerjasama pertahanan. Secara panjang kerjasama yang sudah berjalan dengan sangat baik dan konstruktif antara Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda ini perlu implementasi yang lebih konkrit, sehingga diperlukan adanya payung hukum yang formal, sehingga output dan outcome kerjasama dibidang pertahanan antara kedua negara akan semakin efektif dan produktif. Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI yang kami hormati. Atas nama Pemerintah, kami mengucapkan terima kasih atas pembahasan tingkat I terhadap dua Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia tersebut diatas untuk dapat diteruskan ke tahap selanjutnya. Demikian penyampaian pandangan akhir Pemerintah. Dan atas perhatian Ketua dan semua Anggota Komisi I DPR RI sekali lagi kami ucapkan terima kasih. Semoga hal ini merupakan darma bakti kita semua kepada nusa dan bangsa yang sangat kita cintai Bersama. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Atas Nama Presiden Republik Indonesia

Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan Republik Indonesia

KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih Bapak Menteri Pertahanan yang telah menyampaikan pendapat akhirnya. Sebelumnya Ibu Evita mungkin ada. F-PDIP (Dr. EVITA NURSANTY, M.Sc.): Saya hanya ingin tahu saja inikan nanti kita bawa ke Paripurna, inikan ada salah satu fraksi yang tidak menyepakati. Itu keluarnya bagaimana di Paripurna nantinya, karena apakah mungkin kita bicara dengan Fraksi tersebut, diingatkan kembali kepada Fraksi bahwa ini ditandatangani tangal 23 Januari 2014. Kita yang opisisi saja pada waktu itu bisa menyetujui, mereka berada di Pemerintahan loh Fraksi tersebut yang ikut menandatangani. Mungkin bisa dibicarakan karena jarang bagi kita itu di dalam satu ratifikasi Undang-Undang tidak mempunyai satu kesepakatan Bapak Pimpinan. Terima kasih. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih masukannya. Tadi sudah saya ingatkan berkali-kali dan sudah disepakati Bersama bahwa pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional kita jadikan catatan yang tidak terpisahkan dari keputusan kita, karena mayoritas daripada Fraksi sudah menyepakati, maka kita bisa lanjutkan pada proses berikutnya. Yang jelas kita sampaikan bahwa Fraksi Partai Amanat Nasional tidak menyepakati pada keputusan hari ini, tapi mayoritas Fraksi bisa menyepakati. Saya bisa menangkap nanti kita juga akan lakukan lobby kepada Fraksi PAN untuk supaya di dalam Paripurna akan lebih memudahkan di dalam proses pengambilan keputusan. F-PKB (Drs. H. TAUFIQ R. ABDULLAH):

51

Pimpinan. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Silakan. F-PKB (Drs. H. TAUFIQ R. ABDULLAH): Saya pikir proses pengambilan keputusan ada dua, satu votting dan yang kedua aklamasi. Jadi ketika ada satu yang tidak setuju tapi yang bersangkutan tidak ada, sesungguhnya ketika kita sepakati secara aklamasi itu sudah sah sebagai sebutan sebagai sebuah keputusan bulat. Jadi menurut saya Pimpinan tadi sudah menawarkan apakah Rancangan Undang-Undang ini kita tetapkan sebagai sebuah rancangan yang akan dibawa kepada Paripurna saya pikir sudah cukup bahwa ini adalah keputusan Komisi I DPR RI untuk menetapkan sebagai sebuah rancangan. Terima kasih, tidak ada catatan. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih masukanya nanti akan kita tindaklanjuti. F-PKS (Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.): Ketua, mohon maaf. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Silakan Pak. F-PKS (Dr. H. M. HIDAYAT NUR WAHID, M.A.): Memang faktanya Fraksi Partai Amanat Nasional tidak hadir pada hari ini, tapi dalam waktu bersamaan faktanya juga mereka mengirimkan pendapat fraksi dan tadi sudah dibacakan oleh Ketua dan kita tidak ada yang mempermasalahkan Ketua Sidang mewakili PAN untuk membacakan pendapatnya. Ini juga fakta politik yang saya kira juga tidak bisa diabaikan. Jadi kalau menurut saya jalan tengah tadi sudah bagus bahwa ini katakanlah aklamasi dari Komisi I DPR RI dengan catatan bahwa Fraksi PAN telah menyampaikan pendapatnya. Terima kasih. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih Pak. Saya pikir kita sudah mengambil satu keputusan bahwa kita mensepakati, soal nanti yang masih dipermasalahkan perlu ada catatan atau tidak. Jadi tanpa menghambat proses yang akan kita tempuh di dalam pola pengambilan keputusan Undang-Undang, nanti bisa kita pikirkan mekanisme berikutnya. Tapi yang jelas bahwa pada hari ini kita menyepakati. Fraksi yang hadir pada rapat yang sangat penting hari ini. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada saudara Menteri Pertahanan yang telah menyampaikan pendapat akhir Pemerintah terhadap:

a. Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

b. Rancangan Undang-Undang tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan.

52

Untuk selanjutnya dibahas pada pembicaraan tingkat II dalam Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

Bapak dan Ibu sekalian, Dengan selesainya pembahasan terhadap kedua Rancangan Undang-Undang tersebut dan setelah mendengarkan pendapat akhir mini fraksi-fraksi dan pendapat akhir Pemerintah, maka sekali lagi saya meminta persetujuan yang terhormat Bapak dan Ibu Anggota Komisi I DPR RI dan Pemerintah.

Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Pengesahan Persetujuan Kerjasama Pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Rancangan Undang-Undang Tentang Nota Kesepahaman antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan Kerajaan Belanda tentang Kerjasama terkait Pertahanan dapat kita setujui untuk selanjutnya dibawa kepembicaraan tingkat II pada Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

(RAPAT: SETUJU)

Alhamdulillah dengan disetujuinya kedua Rancangan Undang-Undang tersebut untuk selanjutnya dibawa ke pembicaraan tingkat II pada Rapat Paripurna DPR RI untuk disahkan menjadi Undang-Undang. Maka acara kita selanjutnya adalah penandatanganan naskah, tapi mengingat kalau penandatanganan naskah nanti closing daripada rapat ini biasanya sudah bubar Pak. Jadi sebelum saya menutup rapat ini nanti kita akan tetap lanjutkan dengan penandatanganan naskah, saya mohon Pemerintah untuk memberikan kata akhir. MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA (JENDERAL TNI (PURN) RYAMIZARD RYACUDU): Yang saya hormati Pimpinan dan Anggota Komisi I DPR RI. Tidak banyak yang saya sampaikan selain terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua dukungan, partisipasi, sehingga rapat pada hari ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. Dan Insya Allah hasilnya nanti bisa dilanjutkan kepada tingkat selanjutnya. Terima kasih sekali lagi. KETUA RAPAT (Ir. H. SATYA WIDYA YUDHA, M.E., M.Sc.): Terima kasih yang mewakili Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan Bapak dan Ibu sekalian yang hadir yang mewakili Menteri Luar Negeri, mewakili Menteri Hukum dan HAM, serta Anggota Komisi I DPR RI yang saya hormati. Dengan berakhirnya acara rapat pada hari ini, maka resmi rapat ini saya tutup tetapi masih dilanjutkan dengan penandatanganan naskah. Karena pengalaman yang sebelumnya kalau sudah menandatangani naskah susah sekali untuk menutup rapat sudah bubar. Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 13.21 WIB)

53

Jakarta, 18 September 2018 a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT,

TTD.

SUPRIHARTINI, S.I.P., M.Si. NIP. 19710106 199003 2 001