daftar pertanyaan teknik jalan raya

17
 DAFTAR PERTANYAAN TEKNIK JALAN RAYA 1. Dalam perencanaan jalan, tiga aspek/parameter diperlukan untuk dievaluasi, yaitu aspek aksibilitas, aspek mobilitas dan aspek konektifitas. Jelaskan definisi dan maksud dari ketiga aspek tersebut. Aksesibilitas : Aspek kemudahan melakukan pergerakan. Jumlah panjang jalan di satu wilayah dalam satuan kilometer dibagi dengan luas wilayah tersebut dalam satuan kilometer persegi. Mobilitas : Aspek pergerakan masyarakat.  Jumlah panjang jalan di satu wilayah dalam satuan kilomete r dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut dalam satuan ribuan jiwa.  Konektifitas : aspek perhubungan antar wilayah PP 34-2006 psl 112 ayat 2 2. Jalan mempunyai peran yang sangat stretegis dalam kehidupan berkebangsaan. Jelaskan  bagaimana peran jalan tersebut, dalam semua aspek (ekonomi, sosial, keamanan, hu kum d an  politik) Bid. Eko : - Pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni : dengan adanya jalan mempermudah kegiatan perdagangan dan memperlancar dalam distribusi barang dan jasa. -  jalan sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di antara proses  produksi, pasar, dan konsumen akhir. Bid Sos : - Pengembangan kehidupan, yakni : jalan berperan sebagai akses dan sarana mobilitas kegiatan antar manusia. Selain itu, jalan berperan sebagai simpul simpul pusat kegiatan. - keberadaan jalan membuka cakrawala masyarakat yang dapat menjadi wahana  perubahan sosial, membangun toleransi, dan mencairkan sekat budaya. Bid. Keamanan : keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem  pertahanan dan keamanan. Bid Hukum & Politik: - Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia. 3. Sebelum pembangunan jalan dapat direalisasikan, banyak aspek, baik teknis, maupun non teknis yang perlu dilakukan, mulai dari inisiasi sampai dengan realisasi. Jelaskan bagaimana  proses-proses tersebut dilakukan sebelum sampai pada proses pelaksanaan.

Upload: claudia

Post on 08-Oct-2015

1.231 views

Category:

Documents


96 download

DESCRIPTION

daftar pertanyaan mengenai teori mata kuliah teknik jalan raya

TRANSCRIPT

  • DAFTAR PERTANYAAN TEKNIK JALAN RAYA

    1. Dalam perencanaan jalan, tiga aspek/parameter diperlukan untuk dievaluasi, yaitu aspek aksibilitas, aspek mobilitas dan aspek konektifitas. Jelaskan definisi dan maksud dari ketiga

    aspek tersebut.

    Aksesibilitas : Aspek kemudahan melakukan pergerakan. Jumlah panjang jalan di satu

    wilayah dalam satuan kilometer dibagi dengan luas wilayah tersebut

    dalam satuan kilometer persegi.

    Mobilitas : Aspek pergerakan masyarakat. Jumlah panjang jalan di satu wilayah dalam

    satuan kilometer dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut

    dalam satuan ribuan jiwa.

    Konektifitas : aspek perhubungan antar wilayah

    PP 34-2006 psl 112 ayat 2

    2. Jalan mempunyai peran yang sangat stretegis dalam kehidupan berkebangsaan. Jelaskan bagaimana peran jalan tersebut, dalam semua aspek (ekonomi, sosial, keamanan, hukum dan

    politik)

    Bid. Eko :

    - Pendorong pertumbuhan ekonomi, yakni : dengan adanya jalan mempermudah kegiatan perdagangan dan memperlancar dalam distribusi barang dan jasa.

    - jalan sebagai modal sosial masyarakat merupakan katalisator di antara proses produksi, pasar, dan konsumen akhir.

    Bid Sos :

    - Pengembangan kehidupan, yakni : jalan berperan sebagai akses dan sarana mobilitas kegiatan antar manusia. Selain itu, jalan berperan sebagai simpul simpul pusat

    kegiatan.

    - keberadaan jalan membuka cakrawala masyarakat yang dapat menjadi wahana perubahan sosial, membangun toleransi, dan mencairkan sekat budaya.

    Bid. Keamanan :

    keberadaan jalan memberikan akses dan mobilitas dalam penyelenggaraan sistem

    pertahanan dan keamanan.

    Bid Hukum & Politik:

    - Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.

    3. Sebelum pembangunan jalan dapat direalisasikan, banyak aspek, baik teknis, maupun non teknis yang perlu dilakukan, mulai dari inisiasi sampai dengan realisasi. Jelaskan bagaimana

    proses-proses tersebut dilakukan sebelum sampai pada proses pelaksanaan.

  • Non Teknis (Administrasi):

    a. Dibahas dan disetujui dalam Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan)

    b. Menjadi bagian dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) - (Nasional,Provinsi,Kab)

    c. Disetujui dalam proses pembahasan antara DPR(D) dan pemerintah kaitan anggaran

    d. Melalui proses Tender

    Teknis

    a. Tersedia studi kelayakan b. Tersedia dokumen perencanaan teknis terinci (DED)

    4. Apa yang dimaksud dengan:

    a. Musrenbang

    Musyawarah Perencanaan Pembangunan adalah forum antarpelaku dalam rangka

    menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah.

    b. Peta Tata Guna Lahan

    Peta yang digambarkan dgn simbol2 wilayah atau polygon yang memiliki warna

    berbeda, dimana hal tersebut menunjukkan berbagai macam penggunaan lahan di

    suatu wilayah.

    c. RTRW

    Rencana Tata Ruang Wilayah adalah dokumen atau buku pedoman kebijakan dan

    strategi pemanfaatan ruang suatu wilayah

    d. APBD

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah suatu rencana keuangan tahunan

    pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD

    merupakan rencana pelaksanaan semua Pendapatan Daerah dan semua Belanja

    Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi dalam tahun anggaran tertentu

    e. Proses lelang dan pengadaan

    Proses lelang adalah Rangkaian kegiatan pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan

    Konstruksi/Jasa Lainnya.

    Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/

    Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi lainnya yang prosesnya dimulai

    dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk

    memperoleh Barang/Jasa.

    5. Jelaskan bagaimana sistem jaringan jalan yang umum pada suatu kawasan

    Sistem Jaringan Jalan Primer adalah sistem jaringan jalan dengan peran pelayanan

    distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan

    menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat kegiatan.

  • Sistem Jaringan Jalan Sekunder adalah sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan

    distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.

    6. Jelaskan persyaratan dan karakteristik dari:

    a. Jalan arteri

    Arteri Primer

    1) kecepatan rencana paling rendah 60 (enam puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.

    2) mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata-rata.

  • 3) lalu lintas jarak jauh tidak boleh terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal, dan kegiatan lokal.

    4) Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi sedemikian rupa sehingga ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) harus tetap

    terpenuhi.

    5) Persimpangan sebidang pada jalan arteri primer dengan pengaturan tertentu harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).

    6) Jalan arteri primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan pengembangan perkotaan tidak boleh terputus

    Arteri Sekunder

    1) kecepatan rencana paling rendah 30 (tiga puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 11 (sebelas) meter.

    2) mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata. 3) lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat. 4) Persimpangan sebidang pada jalan arteri sekunder dengan pengaturan tertentu

    harus dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

    (2).

    b. Jalan kolektor

    Kolektor Primer

    1) kecepatan rencana paling rendah 40 (empat puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.

    2) Mempunyai kapasitas yang lebih besar dari volume lalu lintas rata rata. 3) Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sehingga ketentuan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) masih tetap terpenuhi.

    4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor primer dengan pengaturan tertentu harus tetap memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),

    dan ayat (3).

    5) Jalan kolektor primer yang memasuki kawasan perkotaan dan/atau kawasan pengembangan perkotaan tidak boleh terputus.

    Kolektor Sekunder

    1) kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.

    2) Mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada volume lalu lintas rata-rata. 3) lalu lintas cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat . 4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor sekunder dengan pengaturan tertentu

    harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

    c. Jalan local

    Lokal Primer

    1) kecepatan rencana paling rendah 20 (dua puluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma lima) meter.

  • 2) Jalan lokal primer yang memasuki kawasan perdesaan tidak boleh terputus.

    Lokal Sekunder

    Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 10

    (sepuluh) kilometer per jam dengan lebar badan jalan paling sedikit 7,5 (tujuh koma

    lima) meter.

    (PP 34- 2006 pasal 13-19)

    7. Jika pemerintah Kota Malang ingin membangun jalan lingkar barat kota Malang, mulai dari sekitar sengkaling ke kawasan perumahan Dieng, bagaimana saudara mengklasifikasikan

    jalan tersebut? Apa dasarnya?

    8. Buatkan sketsa potongan melintang suatu jalan:

  • a. Jalan arteri

  • b. Jalan kolektor

    c. Jalan local

  • (info publik pdf)

    Catatan : damija, dawasja, damaja = rumija, ruwasja, rumaja

    9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

    a. Rumija

    Sejalur tanah tertentu diluar ruang manfaat jalan yang masih menjadi bagian dari

    ruang milik jalan, yang dibatasi oleh batas ruang milik jalan, yang dimaksudkan untuk

    memenuhi persyaratan keluasan keamanan penggunaan jalan dan diperuntukkan bagi

    ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas dimasa akan

    datang serta kebutuhan ruangan untuk pengamanan jalan

    b. Ruwasja

    ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang penggunaannya diawasi oleh

    penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan pengemudi, konstruksi

    bangunan jalan dan fungsi jalan.

    c. Rumaja

    Ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi dan kedalaman tertentu yang

    ditetapkan oleh penyelenggara jalan yang bersangkutan guna dimanfaatkan untuk

    konstruksi jalan dan terdiri atas badan jalan, saluran tepi jalan, serta ambang

    pengamannya

    (Permen 13 2011 Pemeliharaan jalan hal. 3)

    10. Suatu studi kelayakan dibutuhkan sebelum pembangunan jalan. Mengapa kita perlu melakukannya? Aspek apa saja yang perlu ditinjau? Jelaskan

  • Kita perlu melakukan studi kelayakan agar kita dapat menilai tingkat kelayakan suatu

    alinyemen pada koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan dan untuk menajamkan

    analisis kelayakan bagi satu atau lebih alternatif solusi yang unggul.

    Aspek yang ditinjau:

    a. Aspek Teknis

    Lalu Lintas

    Untuk perancangan geometri dan evaluasi manfaat ekonomi perlu diketahui

    besarnya volume lalulintas sekarang dan prakiraan lalulintas masa depan.

    Untuk perancangan tebal perkerasan perlu keterangan tambahan mengenai

    jumlah dan berat dari berbagai jenis kendaraan berat yang ada dalam arus

    lalulintas tersebut

    Topografi

    Peta topografi diperlukan dalam penentuan rute dan prakiraan biaya proyek,

    yang berkaitan dengan kondisi eksisting, kemungkinan pengadaan tanah,

    realokasi penduduk, kondisi topografi (datar, berbukit atau pegunungan), jenis

    bangunan pelengkap, jembatan dan lain-lain

    Geometri

    Nilai rancangan dari elemen-elemen geometri jalan ditentukan oleh suatu

    kecepatan rencana. Kecepatan rencana ini ditentukan berdasarkan peran dari

    jalan yang sedang ditinjau, dan kelas jalan yang dipilih.

    Geologi dan Geoteknik

    Konstruksi jalan dan jembatan meneruskan beban ke tanah. Sepanjang suatu

    koridor jalan kondisi geologi dan geoteknik dapat bervariasi. Jenis tanah dasar

    dapat dikelompokkan menurut karakteristik geologi agar penyelidikan

    geoteknik dapat dilakukan secara terstruktur dan efisien. Dengan demikian

    ruas jalan terbagi atas beberapa segmen yang homogen secara geoteknik.

    Perkerasan Jalan

    Jenis konstruksi jalan meliputi perkerasan lentur dan pekerasan kaku.

    Penentuan jenis konstruksi disesuaikan dengan kondisi eksisting dan

    memperhatikan aspek ekonomis, dan merupakan konstruksi terbaik yang

    mungkin dilaksanakan, dan tidak perlu merupakan konstruksi terbaik secara

    teknis.

    Hidrologi dan drainase

    Data hujan dapat diperoleh dari rekaman stasiun pengamatan hujan. Data

    hujan yang hilang atau tak terekam dapat diperkirakan dengan metoda

    perkiraan. Hasil analisis merupakan keterangan mengenai intensitas curah

    hujan.

    b. Aspek Lingkungan dan keselamatan

    Lingkungan biologi

  • Rencana pembangunan prasarana pada suatu lokasi harus memperhatikan

    kemungkinan adanya vegetasi asli dan vegetasi langka yang dilindungi pada

    rencana lokasi pembangunan ataupun wilayah pengaruhnya.

    Pembangunan prasarana baru akan berpengaruh terhadap fauna yang ada di

    sekitar lokasi pembangunan. Pelaksanaan pembangunan maupun operasional

    infrastruktur dapat mengganggu habitat fauna tertentu karena jalan dapat

    menjadi pembatas pergerakan binatang sehingga wilayah jelajah binatang

    tertentu berkurang. Pemrakarsa kegiatan harus melakukan identifikasi secara

    akurat terhadap keberadaan dan perilaku hewan tersebut sehingga dapat

    memberikan rekomendasi bagi alternatif solusi yang diusulkan dalam

    pembangunan prasarana transportasi.

    Lingkungan Fisika- Kimia

    Tanah = Penelitian terhadap tanah yang meliputi kesuburan tanah dan tata

    guna lahan/tanah, juga harus dilakukan dalam rencana pembangunan

    prasarana baru. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perubahan

    struktur tanah terhadap pemanfaatan lahan/tanah di sekitar lokasi

    pembangunan tersebut

    Kualitas Air = Air merupakan komponen lingkungan yang sangat penting bagi

    kehidupan. Adanya perubahan terhadap kualitas air akan menimbulkan

    dampak negatif terhadap habitat dan lingkungan disekitarnya. Rencana

    pembangunan prasarana baru harus memperhatikan kualitas air yang ada di

    sekitar lokasi pembangunan, baik air permukaan maupun air tanah, karena

    akan berpengaruh terhadap konstruksi dari jalan yang akan dibangun tersebut.

    Polusi udara = Penilaian penetapan prakiraan dampak penting dan nilai

    ambang kualitas udara mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

    Nomor 45/10/1997 mengenai

    standar polusi udara dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor

    35/10/1993 mengenai buangan dari kendaraan bermotor, serta Peraturan

    Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang baku mutu udara.

    Kebisingan dan vibrasi = Penilaian penetapan prakiraan dampak penting dan

    nilai ambang kebisingan mengacu pada pedoman teknis prediksi kebisingan

    akibat lalu lintas Nomor Pd. T-10-2004-B dan Keputusan Menteri Lingkungan

    Hidup Nomor 48/11/1996 mengenai bunyi di lingkungan. Sedangkan untuk

    penilaian prakiraan dampak penting dan nilai ambang getaran/vibrasi

    mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 49/11/1996

    mengenai getaran.

  • Lingkungan Sosial, ekonomi, dan budaya

    - Kependudukan

    - Perubahan mata pencaharian

    - Pengaruh terhadap kekerabatan

    - Ganti kerugian dalam pengadaan tanah

    - Keamanan

    - Kesehatan masyarakat

    - pendidikan

    - Cagar Budaya dan peninggalan sejarah

    - Estetika visual

    - Perubahan pola interaksi

    Keselamatan jalan

    Audit keselamatan lalulintas merupakan suatu kegiatan oleh badan yang

    independen untuk menghasilkan usulan-usulan perbaikan rancangan.

    Perbaikan ini diharapkan akan meningkatkan keselamatan lalulintas pada

    alternatif solusi proyek jalan dan jembatan yang distudi.

    c. Aspek ekonomi

    Biaya Proyek

    - Biaya Pengadaan Tanah

    - Biaya Administrasi dan sertifikasi

    - Biaya Perancangan

    - Biaya konstruksi

    - Biaya Supervisi

    - Komponen bukan biaya proyek

    - Nilai sisa konstruksi

    Manfaat Proyek

    - Penghematan biaya operasi kendaraan

    - Penghematan nilai waktu perjalanan

    - Penghematan biaya kecelakaan

    - Reduksi perhitungan total penghematan biaya

    - Pengembangan ekonomi

    - Penghematan dan pemeliharaan jalan

  • d. Aspek lain-lain

    Aspek lain-lain meliputi aspek non ekonomi yang dapat mempengaruhi kelayakan

    proyek

    secara keseluruhan.

    (Studi Kelayakan pdf)

    11. Salah satu aspek dalam studi kelayakan adalah aspek teknis. Jelaskan aspek ini secara detil!

    Sama seperti jawaban no.10 bagian aspek teknis

    12. Apa saja kriteria pemilihan suatu trase jalan?

    Aspek Biaya Konstruksi

    Biaya pembangunan jalan sebaiknya se ekonomis mungkin tetapi dengan kualitas yang

    baik

    Keterhubungan dengan jaringan jalan eksisting

    Rencana hendaknya menjadi bagian yang terintegrasi dengan sistem jaringan jalan

    yang ada

    Aspek dampak lingkungan

    Pembangunan jalan hendaknya meminimumkan dampak lingkungan, seperti:

    - Tidak merubah kondisi fisik (air, tanah, iklim)

    - Tidak merubah areal hutan lindung dan konservasi

    - Tidak menggannggu habitat flora dan fauna

    Aspek pengembanngan wilayah

    Berkaitan dengan bagaimana dampak dari ketersediaan rencana jalan terhadap

    pengembangan wilayah, kehidupan sosial, dan ekonomi masyarakat.

    (PPT Pak Lutfi : Analisis Multi kriteria)

    13. Apa yang saudara ketahui tentang analisis multi kriteria?

    Analisis multi kriteria merupakan teknik pengambilan keputusan pada kasus dimana terdapat

    lebih dari satu kriteria sebagai dasar pengambil keputusan.

    14. Bagaimana relevansi analisis multi kriteria dalam pemilihan trase jalan?

    Salah satu contoh penggunaan analisis multi kriteria adalah penentuan dan pemilihan trase

    jalan. Teknik yang digunakan adalah dengan menentukan goal (tujuan) dan kriteria yang

    digunakan dalam mengambil keputusan tersebut. Kriteria yang diajukan haruslah kriteria

    yang dapat dikuantitatifkan, seperti aspek biaya konstruksi, keterhubungan dengan jaringan

    jalan eksisting, aspek lingkungan, dan aspek pengembangan wilayah. Dalam peraspek

    pengembangan wilayah dapat diklasifikasikan lagi menjadi penilaian aksesibilitas dan

    penilaian sosial-ekonomi. Kemudian penilaian kriteria dilakukan melalui kuisioner yang

  • telah dibagikan dengan cara Pair Wise Comparison (Perbandingan Berpasangan). Tiap

    kriteria memiliki bobot masing-masing. Dari penilaian dapat dihitung skor dari masing-

    masing alternatif, dan alternatif yang dipilih adalah alternatif dengan jumlah nilai perkalian

    skor dan bobot tertinggi.

    15. Dalam pelaksanaan perencanaan jalan, diperlukan untuk melakukan survey-survey lapangan. Jelaskan survey apa saja yang diperlukan.

    a. Survey lalu lintas Survey lalu lintas dilakukan pada jalan yang sudah ada (eksisting) sebagai dasar

    merencanakan jalan baru. Survey ini meliputi survey volume & jenis kendaraan,

    survey asal tujuan, dan survey kecepatan.

    b. Survey topografi Survey topografi bertujuan untuk memindahkan kondisi permukaan bumi dari lokasi

    rencana jalan ke dalam suatu peta yang dinamakan peta planimetri. Survey ini

    merupakan salah satu metode untuk menentukan lokasi dari rencana trase jalan.

    c. Survey tanah dan material jalan Survey ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tanah/batuan dasar dari lokasi

    rencana jalan. Penyelidikan tanah diperlukan untuk memastikan kinerja jalan yang

    baik saat melayani trafik.

    16. Jelaskan secara detil survey-survey berikut (kegunaan, pelaksanaan, data yang ingin didapatkan):

    a. Survey lalulintas

    Kegunaan:

    Mendapatkan data sebagai dasar perencanaan jalan baru.

    Pelaksanaan:

    - Survey volume & jenis kendaraan - Survey asal tujuan metode : plate matching, roadside interview, home

    interview survey

    - Survey kecepatan (optional) Data yg ingin didapat:

    Jumlah dan tipe kendaraan yang melintasi jalan tersebut, pola pergerakan, kecepatan

    rata-rata yang digunakan.

    b. Survey tanah

    Kegunaan:

    Untuk mengetahui kondisi tanah/batuan dasar dari lokasi rencana jalan, sehingga

    kinerja jalan dapat dipastikan bekerja dengan baik saat melayani trafik.

    Pelaksanaan:

    Uji lapangan :

    - CBR lapangan (DCP) - sondir - plate bearing test.

  • Uji laboratorium :

    - pengambilan sampel tanah dengan boring - evaluasi gradasi dan kalsifikasi tanah - uji plastisitas dan ekspansivitas - CBR

    Data yg ingin didapat:

    Daya dukung tanah :

    - Gradasi - Kepadatan () - CBR - Resilient Modulus (Mr) - Sudut Geser () - Koefisien Geser (c) Ekspansivitas :

    - LL, PL, PI

    c. Survey topografi

    Kegunaan:

    Untuk menentukan lokasi dari rencana trase jalan dengan memindahkan kondisi

    permukaan bumi dari lokasi rencana jalan ke dalam suatu peta yang dinamakan peta

    planimetri.

    Pelaksanaan:

    Dengan metode peta udara, verifikasi melalui tracking, pengukuran koordinat dengan

    GPS, dan pengukuran topografi.

    Data yg ingin didapat:

    Alinyemen Vertikal, alinyemen horizontal, galian dan timbunan

    d. Survey sosial ekonomi

    Kegunaan:

    Pelaksanaan:

    Data yg ingin didapat:

  • e. Survey tata guna lahan

    Kegunaan:

    Pelaksanaan:

    Data yg ingin didapat:

    17. Dalam survey geoteknik (tanah), parameter apa saja yang dibutuhkan untuk perencanaan jalan? Bagaimana melakukannya? Bagaimana menginterpretasikannya?

    Parameter :

    - Gradasi Dengan evaluasi gradasi dan klasifikasi tanah

    Interpretasi : untuk menentukan komposisi material tanah yang digunakan untuk

    pembuatan aspal

    - Kepadatan () - CBR - Resilient Modulus (Mr) - Sudut Geser ()

    Dengan uji triaxial dan direct shear

    Interpretasi : untuk menentukan garis keruntuhan tanah sehingga jalan dapat

    melaksanakan fungsinya dengan baik

    - Koefisien Geser (c) Dengan uji triaxial dan direct shear

    Interpretasi : untuk menentukan garis keruntuhan tanah sehingga jalan dapat

    melaksanakan fungsinya dengan baik

    Ekspansivitas :

    - LL, PL, PI Dengan uji lab plastisitas dan ekspansivitas

    Interpretasi : dari uji tersebut dapat menentukan stabilitas tanah dan ekspansivitas

    tanah akibat adanya air

    18. Jelaskan proses survey topografi dan bagaimana menginterpretasikannya.

  • Dengan melakukan pengukuran alinyemen horizontal dan alinyemen vertical. Alinyemen

    tersebut didesain untuk menentukan tanjakan dan turunan yang moderat, dan tikungan yang

    nyaman untuk dilewati.

    Dengan melakukan pengukuran situasi, dapat dilakukan dengan theodolith. Pengukuran ini

    digunakan untuk mngetahui kondisi objek seperti sungai, bukit, jembatan, dsb. Pengukuran

    ini juga digunakan untuk menentukan galian-timbunan dari penampang melintang jalan.

    Penetuan awal trase jalan dapat dilakukan dengan pemanfaatan peta udara dan google earth,

    sementara untuk tracking rencana jalan dapat menggunakan koordinat dengan bantuan alat

    GPS.