corpus alienum
DESCRIPTION
asuhan gawat darurat pada pasien dengan penyumbatan jalan napas yang diakibatkan oleh benda asing. benda asing bisa berasal dari dalam tubuh maupun berasal dari luar tubuh. yang biasanya diakibatkan oleh kecelakaan. diharapkan mahasiswa setelah mendapatkan pemahaman tentang konsep tersebut, mampu memberikan pertolongan kepada pasien yang mengalami kecelakaan di segala tempat dan di setiap waktu dengan memanfaatkan keadaan tapi tetap dalam konteks keilmuan secara benar.TRANSCRIPT
CORPUS ALIENUMPADA SALURAN PERNAPASAN
Ns. Zahid
Tujuan Umum
• Mahasiswa mengetahui Asuhan Keperawatan Corpus Alienum pada Saluran Pernafasan
Tujuan Khusus• Mahasiswa mengetahui pengertian corpus alienum pada saluran
pernafasan• Mahasiswa mengetahui klasifikasi corpus alienum pada saluran
pernafasan• Mahasiswa mengetahui faktor-faktor predisposisi corpus alienum pada
saluran pernafasan• Mahasiswa mengetahui anatomi dan fisiologi saluran pernafasan• Mahasiswa mengetahui gejala corpus alienum pada saluran pernafasan• Mahasiswa mengetahui komplikasi corpus alienum pada saluran
pernafasan• Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang corpus alienum pada
saluran pernafasan• Mahasiswa mengetahui penatalaksanaan corpus alienum pada saluran
pernafasan
Pengertian
• Corpus alienum pada jalan nafas adalah benda asing yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada saluran nafas tersebut.
Klasifikasi
• Eksogen– Padat, cair, gas– Organik, anorganik
• Endogen– Sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah,
cairan amnion, mekonium, krusta (bahan cair, eksudat, darah atau serum maupun jaringan nekrotik yang mengering)
Faktor-Faktor Predisposisi
• Faktor individual; umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal.
• Keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi.
• Faktor fisik; kelainan dan penyakit neurologik.• Proses menelan yang belum sempurna pada
anak.
Continue…
• Faktor dental, medical dan surgical• Faktor kejiwaan, antara lain, emosi, gangguan
psikis.• Ukuran, bentuk dan sifat benda asing.• Faktor kecerobohan
Anatomi & Fisiologi
Gejala
• Batuk-batuk hebat secara tiba-tiba• Rasa tersumbat di tenggorok• Bicara gagap• Obstruksi jalan napas. (dapat menimbulkan
kematian akibat penderita tak bisa bernapas).
Stadium gejala
• Stadium pertama, batuk-batuk hebat secara tiba-tiba (violent paroxysms of coughing), rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di tenggorok (gag ging) dan obstruksi jalan napas yang terjadi dengan segera.
• Sta dium kedua, gejala stadium permulaan diikuti oleh interval asimto matis..
• Stadium ketiga, telah terjadi gejala komplikasi dengan obstruksi, erosi atau infeksi sebagai akibat reaksi terhadap benda asing, sehingga timbul batuk-batuk, hemoptosis, pneumonia dan abses paru.
Komplikasi
• Infeksi paru• Bronkeiktasis dilatasi permanen abnormal
dari salah satu atau lebih cabang-vabang bronkus yang besar ( Barbara E, 1998)
• Asma
Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen foto• Video fluoroskopi• Pemeriksaan Lab
Penatalaksanaan
• Ekstraksi benda asing• Pengambilan dengan bronkoskopi• Metilprednisolon 2mg/kg (antibiotik spectrum
luas)
Penatalaksaan Kritis
• Heimlich abdominal thrust• Back blow– Pada px sadar;• Penderita disuruh membatukkan keluar benda asing
tersebut• Lakukan tiga sampai empat kali pukulan punggung
diikuti tiga sampai lima kali hentakan abdomen atau dada dan ulangi usaha-usaha pembersihan.• Tindakan terakhir yang masih dapat kita lakukan
adalah, krikotiroidotomi, dan ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga terlatih.
• Pada bayi– Pegang anak dengan muka menghadap ke bawah– Topang dagu dan leher dengan lutut dan satu
tangan– Lakukan pemukulan pada punggung secara
lembut antara kedua tulang belikat bayi
Heimlich abdominal thrust
Heimlich manuver on infant
Lanjutan…
ASKEP
• PENGKAJIAN– Identitas pasien– Riwayat kesehatan yang lalu:
• Kaji riwayat pribadi atau keluarga tentang penyakit paru sebelumnya.
• Kaji riwayat reaksi alergi atau sensitifitas terhadap zat/ faktor lingkungan.
• Kaji riwayat pekerjaan pasien.– Pengkajian keperawatan pasien yang mempunyai
masalah pernapasan difokuskan pada ventilasi, perfusi, kognisi, dan eliminasi atau B1-B6
Ventilasi
• Bunyi napas– Ronkhi
• Pernapasan– RR lebih dari 28x/mnt, bisa mencapai > 50x/mnt
• Laju aliran ekspirasi– Periksa saturasi menggunakan peak flowmeter.
Jika nilainya kurang dari 200lt/menit, triase segera ke ruang tindakan.
• Saturasi oksigen– Kurang dari normal (95%-99%)
• Sputum– Sputum merah muda yang berbusa merupakan
tanda edema alveoli paru kardiogenik.
• Dispnea– +/- dispnea
Perfusi
• Bunyi jantung– S1 S2 tunggal– Suara jantung tambahan
• Distensi vena jugularis
Kognisi
• Kaji GCS
• Eye (respon membuka mata) :– (4) : spontan– (3) : dengan rangsang suara (suruh pasien
membuka mata).– (2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan
nyeri, misalnya menekan kuku jari)– (1) : tidak ada respon
Lanjutan…
• Verbal (respon verbal) :– (5) : orientasi baik– (4) : bingung, berbicara mengacau ( sering
bertanya berulang-ulang ) disorientasi tempat dan waktu.
– (3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
– (2) : suara tanpa arti (mengerang)– (1) : tidak ada respon
Lanjutan
• Motor (respon motorik) :– (6) : mengikuti perintah– (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus
saat diberi rangsang nyeri)– (4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau
tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)– (3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku
diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).– (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi
di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
– (1) : tidak ada respon
Kondisi Pernafasan
• Dapat menjawab, lengkap tidak terputus-putus , tidak tersendat-sendat , tidak menggeh-menggeh Fungsi pernafasan baik
• Bila menjawab terputus-putus , tersendat-sendat , menggeh-menggeh Fungsi pernafasan terganggu
• Bila tidak menjawab, tidak ada suara, tidak ada gerak nafas, tidak ada hawa nafas Pernafasan berhenti
DIAGNOSA KEPERAWATAN• Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
bronkospasme• Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai
oksigen• Bersihan jalan napas tidak efektif b.d. inflamasi trakheobronkial,
edema dan peningkatan produksi sputum, menurunnya fungsi fisiologis saluran pernapasan, ketidakmampuan batuk, adanya benda asing (ETT, Corpus alienum).
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi
• Resiko terhadap aspirasi berhubungan dengan masuknya sekret, benda padat, atau cairan ke dalam saluran nafas.
• Cemas pada orang tua dan anak b.d penyakit yang dialami anak
Bersihan jalan napas tidak efektif b. d. bronkospasme
• Tujuan: mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi bersih dan jelasIntervensi:– Tempatkan klien pada posisi yang nyaman.
Contoh: meninggikan kepala TT, posisi semifowler– Pertahankan polusi lingkungan minimum. Contoh:
debu, asap,dll
– Tingkatkan masukan cairan sampai dengan 3000 ml/hari sesuai toleransi jantung, memberikan air hangat.
– Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi.
– Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, misal: ronkhi
– Monitoring derajat dispnea, ansietas, distress pernafasan, penggunaan obat
ALHAMDULILLAH.. MET PUASA..Terima Kasih…