chapter ii 11

23
BAB II ANTENA MIKROSTRIP 2.1 Pengertian Antena Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara. Dapat juga dikatakan antena merupakan struktur transisi antara ruang bebas dengan alat pembimbing. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1. Alat pembimbing atau saluran transmisi dapat berupa saluran koaxial ataupun pipa dan digunakan sebagai alat transportasi energi elektromagnetik dari sumber transmisi ke antena atau dari antena ke penerima [1]. Gambar 2.1 Antena sebagai stuktur transisi Antena merupakan sebuah komponen yang penting dalam sistem telekomunikasi. Sebuah antena dapat berperan sebagai pemancar ataupun Universitas Sumatera Utara

Upload: candra-v-tambunan

Post on 26-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang saluran transmisi

TRANSCRIPT

  • BAB II

    ANTENA MIKROSTRIP

    2.1 Pengertian Antena

    Antena adalah suatu alat yang mengubah gelombang terbimbing dari

    saluran transmisi menjadi gelombang bebas di udara. Dapat juga dikatakan antena

    merupakan struktur transisi antara ruang bebas dengan alat pembimbing. Hal ini

    dapat dilihat pada Gambar 2.1. Alat pembimbing atau saluran transmisi dapat

    berupa saluran koaxial ataupun pipa dan digunakan sebagai alat transportasi

    energi elektromagnetik dari sumber transmisi ke antena atau dari antena ke

    penerima [1].

    Gambar 2.1 Antena sebagai stuktur transisi

    Antena merupakan sebuah komponen yang penting dalam sistem

    telekomunikasi. Sebuah antena dapat berperan sebagai pemancar ataupun

    Universitas Sumatera Utara

  • penerima gelombang transmisi. Dengan kata lain, antena menyediakan transisi

    dari sebuah gelombang terbimbing pada sebuah saluran transmisi menjadi

    gelombang ruang bebas. Informasi yang dikirim dapat ditransfer diantara lokasi

    yang berbeda tanpa adanya struktur yang mengintervensi [5].

    Pada beberapa aplikasi antena merupakan sebuah komponen yang wajib

    digunakan. Sebagai contoh pada komunikasi bergerak yang melibatkan pesawat

    terbang, pesawat luar angkasa, kapal laut atau transportasi darat adanya sebuah

    antena sangat diperlukan. Antena juga sangat populer kegunaannya pada

    komunikasi broadcast dimana satu terminal transmisi dapat melayani penerima

    dengan jumlah yang tak terbatas. Pada aplikasi radio amatir ataupun nonbroadcast

    radio antena juga sangat dibutuhkan. Antena juga penting kedudukannya pada

    aplikasi radar [5].

    Perkembangan antena pada awalnya sangat terbatas. Namun dengan

    tingkat kebutuhan akan sebuah alat komunikasi yang makin meningkat,

    perkembangan antena pada saat ini menjadi sangat pesat. Penelitian dan

    pengembangan antena akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan

    teknologi komunikasi.

    2.2 Antena Mikrostrip

    Antena mikrostrip adalah sebuah tipe antena low profile yang dapat

    diletakkan pada berbagai bidang (planar) yang tersusun atas 3 komponen yaitu :

    groundplane, substrate dan patch peradiasi. Ukurannya yang kecil dan beratnya

    yang ringan membuat jenis antena ini sederhana untuk dibuat dan mudah untuk

    diintegrasikan.

    Universitas Sumatera Utara

  • Elemen peradiasi atau biasa disebut sebagai patch, berfungsi untuk

    meradiasi gelombang elektromagnetik dan terbuat dari lapisan logam (metal) yang

    memiliki ketebalan tertentu. Berdasarkan bentuknya, patch memiliki jenis yang

    bermacam-macam diantaranya bujur persegi (square), persegi panjang

    (rectangular), garis tipis (dipole), lingkaran, elips, segitiga, dll [3].

    Elemen substrat (substrate) berfungsi sebagai bahan dielektrik dari antena

    mikrostrip yang membatasi elemen peradiasi dengan elemen pentanahan. Elemen

    ini memiliki jenis yang bervariasi yang dapat digolongkan berdasarkan nilai

    konstanta dielektrik (r) dan ketebalannya (h). Kedua nilai tersebut mempengaruhi

    frekuensi kerja, bandwidth, dan juga efisiensi dari antena yang akan dibuat.

    Ketebalan substrat jauh lebih besar daripada ketebalan konduktor metal peradiasi.

    Semakin tebal substrat maka bandwidth akan semakin meningkat, tetapi

    berpengaruh terhadap timbulnya gelombang permukaan (surface wave).

    Gelombang permukaan pada antena mikrostrip merupakan efek yang merugikan

    karena akan mengurangi sebagian daya yang seharusnya dapat digunakan untuk

    meradiasikan gelombang elektromagnetik ke arah yang diinginkan [3].

    Sedangkan elemen pentanahan (ground) berfungsi sebagai pembumian

    bagi sistem antena mikrostrip. Elemen pentanahan ini umumnya memiliki jenis

    bahan yang sama dengan elemen peradiasi.

    Gambar 2.2 memperlihatkan struktur dasar dari antena mikrostrip yang

    tersusun atas patch, substrat dan groundplane [6].

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2.2 Antena Mikrostrip

    2.3 Antena Mikrostrip Patch Segiempat

    Dalam perancangan ini digunakan patch yang berbentuk segiempat. Pada

    umumnya patch segiempat lebih banyak digunakan karena kemudahan dalam

    analisis dan proses fabrikasi. Gambar 2.3 memperlihatkan antena mikrostrip patch

    segiempat dimana W dan L adalah lebar dan panjang dari patch, h adalah tebal

    substrat dan r merupakan nilai konstanta dielektrik dari substrat. Gambar 2.4

    memperlihatkan bentuk nyata dari patch mikrostrip segiempat [6].

    Gambar 2.3 Antena mikrostrip patch segiempat

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar2.4 Bentuk nyata patch mikrostrip segiempat

    2.4 Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip

    Bentuknya yang low profile membuat antena mikrostrip dapat

    diintegrasikan pada berbagai bidang permukaan, sederhana dan tidak mahal untuk

    diproduksi dengan menggunakan teknologi sirkuit modern, secara mekanik

    tangguh pada saat diintegrasikan pada permukaan yang kasar, dan sangat baik

    dalam frekuensi resonansi, polarisasi, bentuk dan impedansi. Jenis antena ini

    dapat diintegrasikan pada permukaan yang memerlukan performansi yang sangat

    tinggi seperti pada pesawat terbang, pesawat antariksa, satelit, misil, mobil bahkan

    pada telepon genggam.

    Secara garis besar antena mikrostrip memilki kelebihan yakni [3] :

    1. Dimensi antena yang kecil

    2. Bentuknya yang sederhana memudahkan proses perakitan

    3. Tidak memakan biaya besar pada proses pembuatan

    4. Kemampuan dalam dual frequency dan triple frequency

    5. Dapat diintegrasikan pada microwave integrated circuit (MIC)

    Namun demikian, antena mikrostrip juga memiliki kekurangan seperti :

    1. Efisiensi yang rendah

    2. Gain yang rendah

    Universitas Sumatera Utara

  • 3. Bandwidth yang sempit

    4. Daya (power) yang rendah

    5. Radiasi yang berlebih pada proses pencatuan

    2.5 Parameter Umum Antena Mikrostrip

    Unjuk kerja (performance) dari suatu antena mikrostrip dapat diamati dari

    parameternya. Beberapa parameter utama dari sebuah antena mikrostrip akan

    dijelaskan sebagai berikut.

    2.5.1 Bandwidth

    Bandwidth suatu antena didefinisikan sebagai rentang frekuensi di mana

    kinerja antena yang berhubungan dengan beberapa karakteristik (seperti

    impedansi masukan, pola radiasi, beamwidth, polarisasi, gain, efisiensi, VSWR,

    return loss) memenuhi spesifikasi standar.

    Bandwidth dapat dicari dengan menggunakan rumus [1][6] :

    ............................................................................(2.1)

    Dimana : f2 = frekuensi tertinggi

    f1 = frekuensi terendah

    fc = frekuensi tengah

    2.5.2 VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)

    VSWR adalah perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing

    wave) maksimum (|V|max) dengan minimum (|V|min) . Pada saluran transmisi

    Universitas Sumatera Utara

  • ada dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+)

    dan tegangan yang direfleksikan (V0-). Perbandingan antara tegangan yang

    direfleksikan dengan tegangan yang dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi

    tegangan () [1] :

    ...................... (2.2)

    Dimana ZL adalah impedansi beban (load) dan Z0 adalah impedansi

    saluran lossless. Koefisien refleksi tegangan () memiliki nilai kompleks, yang

    merepresentasikan besarnya magnitudo dan fasa dari refleksi. Untuk beberapa

    kasus yang sederhana, ketika bagian imajiner dari adalah nol, maka :

    = 1 : refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung singkat,

    = 0 : tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matched sempurna,

    = + 1 : refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian terbuka.

    Sedangkan rumus untuk mencari nilai VSWR adalah :

    ..............................................................................(2.3)

    Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang

    berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna.

    Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Pada umumnya nilai

    VSWR yang dianggap masih baik adalah VSWR 2.

    2.5.3 Return Loss

    Return Loss adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang

    direfleksikan terhadap amplitudo gelombang yang dikirimkan. Return Loss

    Universitas Sumatera Utara

  • digambarkan sebagai peningkatan amplitudo dari gelombang yang direfleksikan

    (V0-) dibanding dengan gelombang yang dikirim (V0+). Return Loss dapat terjadi

    karena adanya diskontinuitas diantara saluran transmisi dengan impedansi

    masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang memiliki

    diskontinuitas (mismatched), besarnya return loss bervariasi tergantung pada

    frekuensi [1].

    ...........................................................................(2.4)

    ..........................................................................(2.5)

    2.5.4 Pola radiasi

    Pola radiasi dapat didefinisikan sebagai fungsi matematis atau representasi

    grafis dari komponen-komponen radiasi dalam bentuk fungsi koordinat. Pola

    radiasi biasanya digambarkan dalam daerah medan jauh dan ditunjukkan sebuah

    fungsi koordinat direksional [5].

    2.5.5 Impedansi Masukan

    Impedansi masukan dari sebuah antena adalah impedansi yang

    dipresentasikan oleh antena pada terminalnya. Terminal yang sesuai sangat

    dibutuhkan untuk sebuah antena. Impedansi masukan biasanya dipengaruhi oleh

    antena lain atau objek yang berada disekitarnya. Tetapi pada umumnya sebuah

    antena diasumsikan telah terisolasi. Secara matematis impedansi masukan dapat

    dirumuskan [5] :

    Universitas Sumatera Utara

  • ................................................................................(2.6)

    Dimana :

    Zin = impedansi masukan

    Rin = tahanan terminal antena

    Xin = reaktansi masukan

    2.5.6 Gain

    Gain menunjukkan seberapa efisien sebuah antena dapat mentransformasi

    daya yang ada pada terminal masukan menjadi daya yang teradiasi pada arah

    tertentu. Gain secara sederhana dapat diartikan sebagai perkalian 4 dari rasio

    intensitas radiasi pada arah tertentu (U) dengan daya murni yang diterima antena

    dari transmiter (Pin). Secara matematis dapat dirumuskan [5] :

    ................................................................................(2.7)

    Jika arah tidak ditentukan, maka perolehan daya biasanya diperoleh dari

    arah radiasi maksimum.

    Pada umumnya gain diberikan dalam bentuk desibel. Secara matematis

    persamaan konversinya [1]:

    .....................................................................(2.8)

    Dimana :

    ecd = efisiensi rata rata

    D0 = direktivitas maksimum

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.5.7 Frekuensi resonansi

    Frekuensi resonansi sebuah antena dapat diartikan sebagai frekuensi kerja

    antena di mana pada frekuensi tersebut seluruh daya dipancarkan secara

    maksimal. Pada umumnya frekuensi resonansi menjadi acuan frekuensi kerja

    antena. Frekuensi resonansi secara matematis dapat dirumuskan dalam bentuk

    fungsi sebagai berikut [1][2] :

    ..................................................................................(2.9)

    Dimana :

    fr = frekuensi resonansi

    v0 = kecepatan cahaya di ruang bebas

    L = panjang antena

    r = kontanta dielektrik

    2.5.8 Lokasi Titik Pencatu

    Setelah didapat panjang dan lebar dari pach, langkah selanjutnya adalah

    mencari lokasi titik pencatu (x0,y0) sehingga akan didapat impedansi yang baik

    antara impedansi generator dan impedansi masukan dari elemen patch. Perubahan

    lokasi titik pencatu akan mempengaruhi nilai dari impedansi masukan. Jika

    pencatu diletakkan pada x0 = xf dan jika 0 yfW, maka resistansi masukan akan

    beresonansi seperti ditunjukkan pada persamaan berikut [2] :

    ......................................................(2.10)

    Dimana :

    Rin = resistansi masukan

    Universitas Sumatera Utara

  • Rr = resistensi radiasi yang beresonansi ketika patch dicatu pada ujung elemen

    peradiasi

    xf = jarak inset

    Dalam hal ini diketahui persamaan untuk mencari nilai dari xf tanpa perlu

    menghitung nilai dari resistansi radiasi yang ditunjukkan pada persamaan berikut:

    ....................................................................................(2.11)

    Dimana :

    re=konstanta dielektrik efektif

    2.6 Metode Analisa

    Agar dapat melakukan analisis terhadap sebuah antena mikrostrip,

    dibutuhkan metode analisis yang dapat menggambarkan kondisi antena kedalam

    sebuah persamaan yang dapat dianalis secara akurat. Terdapat banyak metode

    untuk menganalisis antena mikrostrip. Model yang paling populer adalah model

    saluran transmisi dan model cavity.

    2.6.1 Model Saluran Transmisi

    Model saluran transmisi merupakan merupakan metode analisis yang

    paling sederhana dari metode lain. Model ini memberikan bentuk fisik yang baik,

    akan tetapi kurang akurat dan lebih sulit untuk melakukan kopling. Secara

    sederhana model saluran transmisi menampilkan antena mikrostrip dengan dua

    slot yang dipisahkan oleh sebuah saluran transmisi dengan impendansi rendah

    (Zc) dengan panjang L [2].

    Universitas Sumatera Utara

  • Secara elektrik patch dari antenna mikrostrip kelihatan lebih besar

    daripada dimensi fisiknya. Gambar 2.5 memperlihatkan dimensi dari patch

    dengan panjang yang telah ditambah pada tiap ujungnya dengan jarak L, yang

    mana merupakan sebuah fungsi dari konstanta dielektrik efektif dan rasio dari

    lebar dan tinggi patch [1].

    Gambar 2.5 Bentuk fisik dan panjang efektif dari patch mikrostrip segiempat

    Hubungan ini ditunjukkan oleh persamaan berikut [1] :

    .......................................................(2.12)

    Karena panjang dari patch telah ditambah sebesar L pada setiap ujungya,

    panjang efektif dari patch menjadi :

    ....................................................................... (2.13)

    Frekuensi resonansi dari antena mikrostrip merupakan fungsi dari lebar

    antena. Bentuk persamaannya menjadi :

    .............................................................(2.14)

    Universitas Sumatera Utara

  • Kemudian untuk menambahkan efek dari ujung patch dimodifikasi

    menjadi :

    ....................(2.15)

    Dimana

    ....................................................................(2.16)

    Dari formulasi yang ada, sebuah prosedur desain dapat dibuat yang

    mengantar kita pada desain praktis dari sebuah mikrostrip antena. Prosedur ini

    mengasumsikan informasi yang spesifik dari konstanta dielektrik dari substrat

    (r), frekuensi resonansi (fr) dan tinggi dari substrat (h). Prosedurnya sebagai

    berikut :

    1. Untuk mencari lebar praktis dengan efisiensi radiasi yang efektif

    digunakan persamaan

    ..................(2.17)

    2. Determinasi konstanta dielektrik efektif dari antena mikrostrip

    3. Jika nilai W telah didapat, determinasi nilai dari pertambahan panjang

    (L)

    4. Panjang aktual dari patch kini dideterminasi dengan persamaan

    .....................(2.18)

    Universitas Sumatera Utara

  • Bentuk hasil dari desain antena mikrostrip dengan menggunakan metode

    model saluran transmisi dapat dilihat pada Gambar 2.6 dimana L adalah panjang

    dari patch, Lm panjang dari saluran transmisi, W lebar dari patch, Wm lebar dari

    saluran transmisi, r permitivitas relatif dari substrat, t ketebalan dari patch

    peradiasi dan saluran transmisi, tg ketebalan dari groundplane dan h ketebalan dari

    substrat [1] .

    Gambar 2.6 Antena mikrostrip dengan menggunakan model saluran

    transmisi

    2.6.2 Model Cavity

    Pada model cavity, daerah interior yaitu ruang antara patch dan bidang

    pentanahan diasumsikan sebagai sebuah ruang (cavity) yang dilingkari oleh suatu

    dinding magnetik sepanjang tepinya, dan diapit oleh dinding elektrik dari atas dan

    bawah. Pemodelan antena sebagai sebagai sebuah ruang harus mengikuti asumsi-

    asumsi berikut [1][2] :

    1. Medan elektrik E hanya terdapat pada komponen Z dan medan

    magnetik hanya terdapat pada komponen melintang pada daerah yang

    dibatasi oleh conducting patch dan ground plane.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2. Karena substrat diasumsikan tipis, maka medan di dalam rongga tidak

    berubah terhadap Z.

    3. Karena arus elektrik pada mikrostrip tidak harus mempunyai

    komponen normal pada tepian patch, yang didapat dari persamaan

    Maxwell bahwa komponen tangensial dan H sepanjang tepian patch

    dapat dihilangkan.

    4. Adanya medan fringing (medan limpahan) dapat dihitung dengan

    menambah sedikit panjang pada tepian patch.

    Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.7 dimana adalah adalah permitivitas

    dari substrat, 0 adalah permeabilitas ruang hampa, dan J adalah rapat arus.

    Gambar 2.7 Distribusi muatan dan densitas arus yang terbentuk pada patch

    mikrostrip

    Ketika suatu patch (elemen peradiasi) diberikan daya, maka akan terjadi

    distribusi muatan seperti yang terlihat pada bagian atas dan bawah dari permukaan

    elemen peradiasi dan pada bagian bidang pentanahan (Gambar 2.9). Distribusi

    muatan ini diatur dengan dua mekanisme yaitu mekanisme tarik - menarik dan

    mekanisme tolak-menolak. Mekanisme tarik - menarik terjadi antara dua muatan

    yang berlawanan yaitu antara muatan yang terdapat pada bagian bawah dari

    elemen peradiasi dengan muatan yang terdapat pada bidang pentanahan. Hal

    tersebut akan membantu menjaga agar konsentrasi muatan tetap ada pada bagian

    bawah elemen peradiasi. Mekanisme tolak - menolak terjadi antar muatan yang

    Universitas Sumatera Utara

  • terdapat pada bagian bawah elemen peradiasi. Hal tersebut akan meyebabkan

    beberapa muatan terdorong dari bagian bawah patch ke bagian atas dari patch.

    Pergerakan muatan ini akan meyebabkan arus mengalir pada bagian bawah dan

    atas dari elemen peradiasi.

    Model analisis cavity mengasumsikan bahwa perbandingan ketebalan

    dengan lebar (ketebalan substrat dan lebar elemen peradiasi) sangat kecil dan

    akibatnya, mekanisme tarik - menarik antar muatan akan mendominasi dan

    menyebabkan sebagian besar konsentrasi muatan dan arus akan terjadi pada

    bagian bawah dari permukaan patch. Ketika perbandingan height to width

    semakin menurun, arus yang berada pada bagian atas permukaan elemen peradiasi

    akan mendekati nol, sehingga tidak akan terbentuk komponen tangensial medan

    magnetik pada tepi elemen peradiasi. Empat dinding sisi antena dapat dimodelkan

    sebagai permukaan konduktor magnetik yang sempurna. Hal tersebut meyebabkan

    distribusi medan magnet dan medan listrik yang terdapat pada elemen peradiasi

    tidak terganggu. Akan tetapi pada tataran praktis, komponen tangensial dari

    medan magnetik tidak akan sama dengan nol tetapi memiliki nilai yang sangat

    kecil dan dinding sisi antena bukan merupakan konduktor magnetik yang

    sempurna. Karena dinding cavity (dalam hal ini merupakan material substrat)

    lossless, cavity tidak akan beradiasi dan sifat dari impendansi masukannya akan

    murni reaktif.

    2.7 Method of Moment

    Universitas Sumatera Utara

  • Method of moments (MoM) adalah metode untuk mendapatkan solusi dari

    persamaan fungsi turunan, integral dan lain-lain dengan menggunakan bentuk

    matrik.

    Method of Moments (MoM) dapat digunakan untuk menganalisis berbagai

    jenis antena, salah satunya adalah antena mikrostrip. Gambar 3.6 menunjukkan

    lembar substrat dan patch pada sebuah antena mikrostrip. Slot yang dibuat di

    bagian substrat berbentuk persegi panjang dengan lebar yang sangat kecil

    dibandingkan panjang slot serta panjang gelombang [2].

    Gambar 2.8 Model analisa antena mikrostrip patch segiempat

    Pada saat slot dicatu dengan daya, pada slot akan dibangkitan gelombang

    elektromagnet yang terpancar ke dalam dan ke luar lembar pemancar. Pada saat

    itu di permukaan lubang slot yang dapat dianggap sebagai permukaan batas dari

    dua ruang, berdasarkan syarat batas maka dapat diperoleh komponen singgung

    medan magnet yang kontinyu.

    W

    Y

    X x

    L

    Tampak Atas

    Tampak Samping r h

    Ground Plane Coaxial Feed

    Z

    Y

    X

    Universitas Sumatera Utara

  • Apabilan Ymn merupakan admitan yang sudah dinormalisasi, Im adalah

    moment dari medan magnet masuk dapat diperoleh persamaan (3.55) sebagai

    berikut.

    ................................(2.19)

    Atau bila ditunjukkan sebagai matriks secara lengkap seperti persamaan

    (3.56) sebagai berikut.

    .........................(2.20)

    Dari persamaan di atas dapat diturunkan persamaan (3.57) seperti di

    bawah ini.

    .......................................( 2.21)

    Sehingga dapat ditentukan nilai V0 seperti persamaan (3.58) di bawah ini.

    ..................( 2.22)

    Karena momen medan magnet yang datang Im merupakan fungsi medan H

    nilai dari Im dapat dicari dengan persamaan (3.59) berikut ini.

    ....................( 2.23)

    Sehingga impedansi input dapat dicari dengan fungsi Bessel seperti pada

    persamaan (3.60) di bawah ini.

    Universitas Sumatera Utara

  • ......................( 2.24)

    Adapun nilai dari , sedangkan nilai dari dan

    . Untuk nilai daya maksimum terjadi pada saat antena beroperasi pada

    frekwensi resonansi yang dapat dicari dengan persamaan (3.61) berikut ini.

    .........(2.25)

    Adapun nilai dari dapat dicari dengan persamaan (3.62) di bawah ini.

    ................(2.26)

    2.8 Teknik Pencatuan Antena Mikrostrip

    Dalam memilih konfigurasi antena mikrostrip yang paling cocok untuk

    sebuah aplikasi tertentu, eksitasi dari elemen peradiasi sangat penting untuk

    diperhatikan. Terdapat berbagai jenis mekanisme pencatu antena yang tersedia,

    tidak hanya berupa kopling energi untuk elemen individual tapi juga untuk

    kontrol distribusi energi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menemukan

    teknik pencatuan antena mikrostrip yang paling mungkin dilakukan. Beberapa

    teknik pencatuan antena mikrostrip yang paling sering digunakan antara lain

    kopling co-planar pada single patch, kopling series-array co-planar, kopling

    probe, kopling aperture dan kopling elektromagnetik. Pada bagian ini penulis

    akan lebih menekankan pembahasan mengenai kopling probe koaxial [3].

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.8.1 Probe Koaxial

    Metode kopling ini cukup banyak dianalisa pada berbagai literatur karena

    kelebihan yang dimilikinya. Metode ini memiliki kelebihan dimana pencatu

    berada di belakang permukaan beradiasi sehingga tidak menimbulkan radiasi yang

    tidak diinginkan. Metode ini sangat baik digunakan pada single patch yang pada

    pertengahannya sebuah koaxial konektor yang ditancap pada permukaan

    dilampirkan pada ground plane dari mikrostrip. Probe diposisikan pada titik

    dimana impedansi input dari patch sebanding dengan impedansi karakteristik dari

    saluran pencatu koaxial. Bentuk dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 2.8.

    Pada Gambar 2.9 tampak antena mikrostrip yang telah dirakit dengan sebuah

    probe konektor yang ditancapkan dari belakang permukaan beradiasi [3] .

    Gambar 2.9 Kopling Probe

    Gambar 2.10 Antena mikrostrip yang dirakit dengan pencatu probe koaxial

    Universitas Sumatera Utara

  • Untuk teknik pencatuan dengan menggunakan probe koaxial mempunyai

    karakteristik sebagai berikut [3]:

    1. Penyepadan impedansi antena terhadap impedansi karakteristik dapat

    dilakukan dengan menentukan titik yang tepat pada patch.

    2. Karena kabel koaxial dapat dihubungkan langsung dengan patch tersebut,

    maka kopling catuan dengan patch antena dapat diminimalisasikan.

    3. Strukturnya tidak sepenuhnya monolitis dan akan sangat sulit untuk

    menentukan titik catu tadi.

    Probe dapat berupa sebuah konduktor inner dari sebuah sambungan

    koaxial atau dapat digunakan penyalur daya dari strip line ke antena mikrostrip

    melalui sebuah slot pada ground plane. Pada umumnya antena mikrostrip

    menggunakan sebuah konektor koaxial tipe N. Konektor koaxial ini ditempatkan

    pada bagian belakang dari papan sirkuit dan konduktor koaxial tengah setelah

    melewati substrat akan disolder pada patch metal. Lokasi dari titik pencatu

    ditentukan dari nilai impedansi paling baik yang didapat. Eksitasi dari patch

    secara prinsip terjadi melalui kopling antara arus dari pencatu Jz ke medan Ez pada

    patch. Secara matematis nilai dari kopling dapat dirumuskan sebagai berikut [2] :

    ................................. (2.27)

    Dimana:

    L = panjang resonansi dari patch

    x0 = offset titik pencatu dari ujung patch

    Universitas Sumatera Utara

  • Teknik pencatuan dengan menggunakan probe koaxial memiliki

    keuntungan dari sisi desain yang mana dengan cara mengatur posisi dari probe

    dapat diatur nilai dari impedansi masukan. Tetapi juga memiliki beberapa batasan.

    Pertama pencatuan koaxial pada antena array memerlukan jumlah titik

    penyolderan yang cukup banyak, yang mana akan menyebabkan sulitnya proses

    fabrikasi. Kedua untuk antena mikrostrip yang bandwitdth-nya meningkat,

    substrat yang lebih tipis harus digunakan yang mengakibatkan harus

    digunakannya probe yang lebih panjang. Hal ini menimbulkan meningkatnya

    radiasi yang berlebih dari probe, meningkatnya daya gelombang permukaan dan

    naiknya induktansi dari pencatu.

    2.8.2 Desain Antena Mikrostrip dengan Pencatuan Probe Koaxial

    Dengan menggunakan metode saluran transmisi kita dapat mendesain

    sebuah antena mikrostrip patch segiempat dengan pencatuan probe koaxial.

    Sebagai contoh, akan didesain sebuah antena mikrostrip dengan pencatu

    probe koaxial menggunakan substrat (RT/duroid 5880) dengan konstanta

    dielektrik 2.2 , tinggi 0.0625 inchi yang beresonansi pada 10 GHz [1].

    Pertama kita mencari lebar dari patch :

    Kemudian konstanta dielektrik efektif dari patch didapat dengan

    penyelesaian berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • Penambahan panjang dari patch (L) didapat dengan melakukan

    penyelesaian berikut :

    Panjang aktual dari patch (L) didapat dengan penyelesaian :

    Kemudian panjang efektif didapat dari perhitungan :

    Lokasi titik pencatu didapat dengan penyelesaian :

    Gambar 2.10 menunjukkan tampilan dari antena mikrostrip dengan

    pencatan probe koaxial dimana W dan L adalah lebar dan panjang patch, Xf dan

    Yf adalah lokasi titik pencatu.

    Universitas Sumatera Utara