carica papaya

17
Klasifikasi Carica papaya (Pepaya). 1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan). 2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh). 3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga). 4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) 5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) 6. Sub Kelas: Dilleniidae 7. Ordo: Violales 8. Famili: Caricaceae 9. Genus: Carica 10. Spesies: Carica papaya L. Nama umum 1. Indonesia : Pepaya 2. Inggris : papaya, paw paw 3. Melayu : Betik, ketelah, kepaya 4. Vietnam : Du du 5. Thailand : Mala kaw 6. Pilipina: Kapaya, lapaya 7. Cina : fan mu gua 8. Jawa : gandul 9. Sunda : gedang

Upload: agungdpetrucci

Post on 11-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Carica Papaya

TRANSCRIPT

KlasifikasiCarica papaya (Pepaya).

1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan).2. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh).3. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga).

4. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)5. Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)6. Sub Kelas: Dilleniidae7. Ordo: Violales8. Famili: Caricaceae9. Genus: Carica10. Spesies: Carica papaya L.

Nama umum

1. Indonesia : Pepaya

2. Inggris : papaya, paw paw

3. Melayu : Betik, ketelah, kepaya

4. Vietnam : Du du

5. Thailand : Mala kaw

6. Pilipina: Kapaya, lapaya

7. Cina : fan mu gua

8. Jawa : gandul

9. Sunda : gedang

DeskripsiCarica papaya (Pepaya)

1. Bunga : berwarna putih

2. Buah : berwarna Kuning kemerahan

3. Rongga dalam : berbentuk bintang

4. Akar : Serabut

5. Batang : Bulat

6. Daun : Tunggal

Kandungan dan Khasiat Daun Pepaya Untuk KesehatanPepaya(Carica papaya) pastilah tidak asing bagi kita. Buahnya yang matang biasa dikonsumsi karena rasanya yang manis. Bagian pepaya lainnya yang dapat konsumsi yaitu daun. Para ibu-ibu biasanya memasak daun pepaya menjadi sayuran, sedangkan daun muda dapat lansung dimakan sebagai lalapan.Khasiat Daun pepaya untuk kesehatanyaitu dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Ciri-ciri Daun PepayaDaun pepaya membentuk serupa pada pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima menyerupai telapak tangan dengan tangkai yang panjang dan berlobang ditengah. Apa bila daun pepaya dilipat menjadi dua bagian persis ditenga, akan terlihat bahwa daun pepaya simetris.

Kandungan Daun PepayaPada daun pepaya terdapat getah pepaya (ditemukan juga pada batang dan buah), getah tersebut mengandung enzim yang bernama papain. Enzim papain sejenis protease dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Disamping enzim papain, daun juga mengandung zat-zat lain diantaranya: vitamin A, vitamin B1, vitamin C, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, air, kalori dan carposide (berkhasiat sebagai obat cacing).

Khasiat Daun PepayaDaun papaya dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakitsepertibatu ginjal,hipertensi, malaria, keputihan, reumatik, malnutrisi, sakit perut waktu haid, dan cacingan. Dimasyarakat pada umumya pengolahan daun papaya sebagai obat masih secara tradisional/sederhana. Berikut ini adalah contoh cara pengolahan daun papaya yang juga diramu dengan bahan lain secara tradisional untuk beberapa jenis penyakit :1.Batu Ginjal (niersteen = Belanda) Bahan: 7 lembar daun pepaya Cara membuat dan menggunakan, Memakai formula 3-5-7 plus, artinya : - Hari Pertama, 3 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. - Hari Kedua, 5 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. - Hari Ketiga, 7 lembar daun pepaya yang masih segar direbus dengan air secukupnya, kemudian air rebusan daun pepaya tersebut diminum 1 gelas sekaligus. - Untuk menutupnya ditambah dengan minum air kelapa muda (degan=Jawa), yang dipilih dari buah kelapa hijau. Catatan : bagi yang mengidap hipertensi tidak boleh minum resep ini.2.Malaria Bahan: 1 lembar daun pepaya, tempe busuk sebesar ibu jari, garam secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian diperas dan disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari selama 7 hari berturut- turut.3.Sakit Keputihan Bahan: 1 lembar daun pepaya, 1 potong akar rumput alang-alang, adas pulosari secukupnya. Cara membuat: daun pepaya dicincang halus, kemudian direbus bersama bahan lainnya dengan 1,5 liter air sampai mendidih dan disaring Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas dan dilakukan secara teratur.4.ReumatikBahan: 2 potong akar pepaya, 1 lembar daun pepaya;Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus,kemudiandirebus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas pada sore hari.5.Malnutrisi (gejala kekurangan salah satu zat makanan pada balita) a. Bahan: 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus. Cara menggunakan: dipergunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit. b. Bahan: 1 lembar daun pepaya Cara membuat: direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya Cara menggunakan: diminumkan pada balita 2 sendok makan setiap hari.

22. Carica papaya Folium (Daun Pepaya)a. Organolepis :Warna hijau tua, bau aromatik, rasa agak pahit.b. Makroskopik :Daun berwarna hijau tua dengan tulang daun menjari.c. Mikroskopik :Anatomi jaringan yang teramati yaitu epidermis atas, hablur kalsium oksalat, fragmen mesofil.

PENGGUNAAN DAUN CARICA PAPAYABerkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecintatanamanuntuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis.Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Daun pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Estrak daun pepaya dapat digunakan sebagai pestisida alami setelah dicampurkan dengan minyak tanah dan detergen. Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belaakang MasalahBerkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecintatanamanuntuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh dunia terjadi keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang setiap tahunnya. Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis adalah meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida (resistansi hama itu sendiri), membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia dan ekosistem di lingkungan menjadi tidak stabil / tidak seimbang.Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis. Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan ekonomis. Untuk itu, penulis akan membahas mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya)sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang penulis angkat, yaitu:1. Apa kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya)?2. Bagaimana cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya)?3. Apa manfaat ekstrak daun pepaya (Carica papaya)sebagai pestisida alami?1.3 Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan yang dapat penulis ambil dari rumusan masalah tersebut adalah untuk mengetahui:1. kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya).2. cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya).3. manfaat ekstrak daun pepaya (Carica papaya)sebagai pestisida alami1.4 Manfaat PenulisanManfaat penulisan dari artikel ini adalah untuk menambah wawasan penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.2. METODE PENULISANAdapun metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode studi kepustakaan yang berarti mencari sumber- sumber yang relevan terhadap judul yang penulis angkat melalui buku-buku dan melalui internet.3. HASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Kandungan Kimia Daun Pepaya(Carica papaya)Daun pepaya (Carica papaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap3.2 Cara Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Pepaya(Carica papaya)(ilustrasi cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya)Adapun langkah- langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:1. Mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar).2. Menumbuk daun pepaya hingga halus.3. Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam.4. Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.3.3 Manfaat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida AlamiPestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Adapun beberapa keunggulan dari pestisida alami, antara lain: Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan). Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. Dapat membunuh hama/ penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb. Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan tersedia bibit secara gratis (ekonomis). Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman).Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.4. PENUTUP4. 1 SimpulanAdapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil dan pembahasan tersebut, antara lain:1. Daun pepaya (Carica papaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan aktif Papain, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap2. Adapun langkah- langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar), menumbuk daun pepaya hingga halus, hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam, menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.3. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.4.2 Saran- SaranAdapun saran- saran yang dapat penulis berikan, antara lain:1. Sebaiknya para petani dan pencinta tanaman menggunakan pestisida alami sebagai pengganti dari pestisida sintesis yang digunakan agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga.2. Jangan menggunakan pestisida alami jika tidak ada tanaman yang diserang oleh hama.

Kandungan zat nutrisi daun pepaya

Untukmeningkatkan produktifitas ternak unggasharus memperhatikan pula kadar nutrisi yang terdapat pada bahan makanan yang akan diberikan. Untuk berproduksi optimal, ternak unggas membutuhkan nutrisi yang seimbang. Berdasarkan hasil analisis proksimat, kandungan nutrisi daun pepaya disajikan pada tabel 1.Tabel1. Hasil Analisis Proksimat Daun PepayaKomposisi giziDaun pepaya

Bahan Kering (%)Protein (%)Lemak(%)Serat Kasar (%)Abu(%)Ca(%)P(%)BETN(%)Gross energi (Kkal/kg)87,3716,778,5516,2812,404,570,3833,374102

Sumber: WIDIYANINGRUM, (2000) ; SUDJATINAH , (2005)Dikatakan WIDODO, 2000., tanaman pepaya banyak mengandung berbagai macam zat yang berkhasiat obat. Daun mengandung papain, karpain, alkoloid, saponin, glikosida, karposid, sedangkan pada bagian buah mengandung kartenoid, pektin D-glukosa, l-akabinosa sedang pada bagian akar mengandung papalna, kalium, minorat, mirosin, papayatin, damar dan tannin dengan demikian maka dapat diketahui bahwa buah merupakan penghasil getah paling banyak dimana kandungan papain dapat mencapai 50% dari berat getah. Dalam 100 g daun pepaya mengandung niasin 2.1 mg, 140 mg vitamin C, 136 mg vitamin E dan betakaroten yang cukup tinggi, yaitu 11.565 g (DUKE , 1983 ; SUTARPA, 2008). Komponen aktif betakaroten (pro-vitamin A) pada daun pepaya mampu menurunkan kolesterol dan sebagai antioksidan (ANONIM., 2008; ANWAR, 2008 ; SUTARPA, 2008). Sementara itu SITEPOE, 1993., menjelaskan vitamin A bersama karoten, niasin, vitamin C, vitamin E bersama tocopherol dan serat kasar mampu menurunkan kolesterol telur.Salah satu nutrien yang perlu diperhatikan yaitu pemenuhan kebutuhan protein dalam ransum. Protein yang dikonsumsi tidak seluruhnya dapat dicerna oleh enzim pencernaan, terutama apabila ransum yang digunakan mengandung protein kompleks yang tidak dapat dicerna. Enzim papain diharapkan dapat membantu pencernaan protein kompleks menjadi protein yang lebih sederhana sehingga dapat dicerna oleh enzim protease saluran pencernaan. Hasil pencernaan protein yaitu berupa asam amino yang selanjutnya akan diabsorbsi dan masuk ke dalam peredaran darah. Menurut CITRAWIDIdkk., 2012, Daun pepaya mengandung enzim lipase selain itu mengandung lisin dan arginin yang dapat menurunkan lemak daging.Dikatakan WIDODO, 2000., sebagai enzim proteolitik, papain mempunyai keaktifan yang konstan tinggi dalam lingkungan dengan pH 4 sampai 9 yakni lingkungan seperti dalam usus halus. Papain seperti umumnya adalah protein yang mempunyai komposisi asam amino tertentu sebagaimana terlihat pada Tabel 2 .

Tabel 2. Kandungan asam amino papainNo.Asam aminoJumlah g/100 g proteinNtotal (%/100 g papain)

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.ArgininHistidinIsoleusinLeusinLisinSerinFenilalaninTreoninTriptofanValin7,62 - 7,750,85 - 0,985,66 - 6,055,75 - 6,105,12 - 5,675,03 - 5,912,67 - 3,163,67 - 3,894,40 - 4,687,51 - 8,4315,481,434,014,056,754,891,662,843,986,26

SUMBER : ARIEF (1975) ; WIDODO (2000)Daun pepaya sebagai antibiotik

kehidupan mikroorganisme tertentu didalam tubuh unggas yang bersifat parasit seperti bakteri dan organisme seperti cacing, sangat mengganggu terhadap produktifitas unggas. Keberadaan parasit tersebut sangat mengganggu tingkat kecernaan ransum sehingga proses pertumbuhannya menjadi terhambat. Untuk mengurangi atau mencegah timbulnya parasit pada unggas biasanya diberikan zat antibiotik agar ternak dapat bertahan dari serangan berbagai penyakit, menurut KIHAdkk, 2012., upaya peningkatan kecernaan dan pemanfaatan nutrien ransum, sudah banyak dilakukan dengan penggunaan senyawa enzim sintetis berupa mono atau multi enzim yang ditambahkan kedalam ransum.ANONIM, 2012., mengatakan penggunaan antibiotik dapat berakibat buruk dikarenakan dapat menyebabkan adanya residu antibiotik dalam daging. Bahaya residu dapat menjadi permasalahan yang serius, apalagi jika masuk ke dalam tubuh konsumen (manusia). Residu antibiotik sendiri dapat memberikan efek karsinogenik dan dalam jangka panjang dapat berakibat fatal.Dari sekian banyak jenis tumbuhan atau tanaman obat, daun pepaya merupakan alternatif yang kesedianyanya melimpah dan dapat digunakan sebagai zat antibiotik sebagai pengganti zat atau obat sintetis yang tidak meninggalakan residu ataupun bahaya pada daging ayam. DijelaskanKUSUMAMIHARJA, 1990 ; MOERFIAHdkk, 2012.,Diantara cacing saluran pencernaan yang merupakan parasit patogenik pada ayam adalahAscaridia galli.Cacing ini merupakan makroparasit yang paling banyak menyerang ayam di seluruh dunia. Menurut SUBRONTO dan TJAHAYANTI, 2004 ; MOERFIAHdkk, 2012.,Cacing ini menghisap sari-sari makanan dalam usus ayam yang ditumpanginya, sehingga ayam akan menderita kekurangan gizi. Pada ayam muda dapat menyebabkan kerugian yang besar karena pertumbuhannya terlambat, jumlah pakan yang meningkat dan dalam keadaan lanjut dapat menyebabkan kematian.Dikatakan WIDODO, 2000., Getah pepaya mengadakan reaksi kompleks dengan protein yang terdapat pada tempat tubuh cacingAscaridia gallidalam saluran pencernaan. Adanya kandungan enzim papain pada pepaya yang berperan sebagai pencerna karena bersifat katalis merupakan suatu enzim proteolitik yang mampu merusak protein tubuh cacing dalam saluran pencernan. Mekanisme kerja enzim papain khusus terhadap cacing dewasa berperan dalam merusak enzim-enzim yang dibutuhkan cacing yang ada didalam saluran pencernaan unggas sehingga suplai nutrisi bagi cacing terproteksi dengan demikian kebutuhan pencernaan untuk keperluan tubuh cacing akan terhambat, selain itu pula papain dimungkinkan akan merusak protein dan glikoprotein yangberperan dalam transport hasil metabolime tubuh cacing sehingga akan berefek pada kematian cacing dewasa, sehingga pengaruhnya pada induk semang atau unggas adalah nutrisi yang dikandung oleh pakan yang dikonsumsi dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup pokok maupun kebutuhan berproduksi sehingga secara nyata efek yang diperoleh terjadi peningkatan konsumsi dan konversi pakan.

Daun pepaya untuk meningkatkan kualitas telur unggas

Penelitian yang dilakukan WIDJASTUTI, (2009) terhadap ayam sentul umur 36 minggu dengan kandang cage dan ransum yang diberikan mempunyai kandungan protein 16 persen dan energi metabolis 2850 kkal/kg, melaporkan bahwa Pemberian daun tepung papaya (Carica papayaL.) sampai batas 10 persen dapat dimanfaatkan tanpa memberikan pengaruh negatif terhadapproduksi telur dan kualitas telur (Bobot telur, Nilai Haugh Unit, Indeks Kuning Telur, Skor warna kuning telur dan Ketebalan kerabang), bahkan dapat meningkatkan warna kuning telur ayam Sentul. Hasil tersebut hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh SUTARPA, (2008) terhadap ayam petelurHysex Brownumur 19 minggu, meskipun dengan perlakuan yang berbeda. Ayam dimasukkan ke dalam kandang individu yang dilengkapi dengan tempat makan dan minum. Daun pepaya dikeringkan dengan sinar matahari selanjutnya ditumbuk hingga menjadi tepung. Selama 8 minggu penelitian, ayam diberikan ransum dalam bentukmashdan air minumad libitum. Ransum dengan energi metabolis 2.750 kkal/kg dan protein 17% (SCOTTet al., 1982 ; SUTARPA, 2008), diberikan pada saat ayam berumur 21 minggu (5% produksi), dilaporkan bahwa daun pepaya dalam ransum sebanyak2-3%menurunkan kolesterol serum dan kolesterol telur, serta meningkatkan indeks warna kuning telur ayam. Kedua hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh LOKAPIRNASARIet al.,2001 ; SUTARPA, 2008., yangmelaporkan bahwa pemanfaatan daun pepaya 1-2% di dalam ransum ayam buras mampu meningkatkan indeks warna kuning telur, dengan tidak mempengaruhi konsumsi ransum dan produksi telur. Dari beberapa hasil penelitian diatas, penggunaan daun pepaya dalam ransum sampai batas 10 persen berpengaruh terhadap kualitas telur. Meskipun penelitian menggunakan jenis unggas yang berbeda namun diketahui terjadi peningkatan indek warna kuning telur, hal ini disebabkan oleh kandungan beta karoten yang terdapat pada daun pepaya.Daftar pustakaAnonim. 2012.http://imakahi.wordpress.com/2012/08/10/bahaya-residu-antibiotika-dalam-produk-pangan-asal-daging-ayam/"Carica" beralih ke halaman ini. Untuk jenis buah-buahan yang biasa disebut karika atau "carica", lihatpepaya gunung.?Pepaya

Papaya tree and fruit, from Koehler'sMedicinal-Plants(1887)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:Plantae

(tidak termasuk)Eudicots

(tidak termasuk)Rosids

Ordo:Brassicales

Famili:Caricaceae

Genus:Carica

Spesies:C. papaya

Nama binomial

Carica papayaL.

Buah pepaya betinaPepaya(Carica papayaL.), ataubetikadalah tumbuhan yang berasal dariMeksikobagian selatan dan bagian utara dariAmerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerahtropisuntuk diambil buahnya.C. papayaadalah satu-satunya jenis dalamgenusCarica. Nama pepaya dalambahasa Indonesiadiambil daribahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari namabahasa Arawak, "papaya". Dalambahasa Jawapepaya disebut "kats" dan dalambahasa Sunda"gedang".Daftar isi 1Kegunaan 2Pemerian 3Kultivar pepaya 4Manfaat pepaya 5Referensi dan pranala luar

Kegunaan[sunting]

Pepaya jantan dengan bunga.Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran. Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campurankoktail buah. Pepaya dimanfaatkan puladaunnyasebagaisayurandan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkusbuntil. Oleh orangManado, bunga pepaya yang diurap menjadisayuranyang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan dibatang,daun, danbuah) mengandungenzimpapain, semacamprotease, yang dapat melunakkandagingdan mengubahkonformasiproteinlainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang. Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.Pemerian[sunting]Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam.Pepaya adalahmonodioecious'(berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memilikimahkota bungaberwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.Bentukbuahbulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-bijiberwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalamirekombinasi.[1]Suatupenanda genetikRAPDjuga telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.[2]Kultivar pepaya[sunting]Kultivar pepaya bermacam-macam karena berbeda-beda pemanfaatan dan selera konsumen.Pepaya bangkokPepaya bangkok diintroduksi dariThailand. Permukaan buahnya tidak rata dan kulit luarnya relatif tipis, sehingga sulit dikupas. Kelebihannya, dagingnya manis dan berair. Buahnya berukuran besar.Pepaya Solo F1Ini adalah pepaya kultivar hibrida unggul dariHawaii. Buahnya kecil-kecil dan disukai oleh konsumen barat.Selain itu terdapat pula pepaya hias yang warna daun atau tangkai daunnya ungu. Pepaya ini ditanam lebih untuk penampilannya dalam memperindah taman. DiDataran Tinggi Diengdikenal produk mirip pepaya yang dikemas dan disebut "carica". Jenis ini menyukai daerah dingin untuk produksi buah secara optimal.Manfaat pepaya[sunting]Manfaat buah pepaya: Pepaya memiliki manfaat yang banyak karena pepaya banyak mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, pepaya juga memperlancar pencernaan bagi yang sulit buang air besar. Di beberapa tempat buah pepaya setengah matang dijadikan rujak buah manis bersama dengan buah bengkoan, nanas, apel, belimbing, jambu air. Getah buah pepaya juga tergolong mahal karena getah pepaya bida diolah menjadi tepung papain yang berguna bagi kebutuhan rumah tangga dan industri. Pada pengobatang herbal pepaya dapat mencegah kanker, sembelit, kesehatan mata.

Carica Papaya

Tanaman pepaya (Carica papaya) berasal dari Amerika Tengah dan disebar luaskan oleh para pelaut Spanyol dan Portugis sejak abad ke-16. Pepaya umumnya merupakan pohon berbatang tunggal yang tidak pernah berhenti berbuah. Selama masa produktifnya (5 tahun), satu pohon dapat menghasilkan hingga 500 buah. Buah pepaya terkecil beratnya sekitar 400 gr sedangkan yang terbesar mencapai bobot 4 kg. Satu buah berukuran sedang (2 kg) rata-rata mempunyai 800 biji, selama hidupnya 1 pohon dapat menghasilkan 400.000 biji untuk melanjutkan keturunannya.

Manfaat PepayaBila dibandingkan buah-buahan lain, buah pepaya sangat kaya akan vitamin A Makan buah pepaya akan melancarkan pencernaan. Getah pepaya mengandung zat papaine yang dapat melunakan serat - serat daging dan sebagai bahan farmasi/obat-obatan. Daun pepaya sering dimasak sebagai sayur Bunga pepaya jantan digunakan sebagai obat tradisional di pedesaan Pelepah daun yang kering berongga dan bila diisi dengan minyak dapat digunakan sebagai oborCarica papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "kats" dan dalam bahasa Sunda "gedang".

Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika muda maupun masak. Daging buah muda dimasak sebagai sayuran (dioseng-oseng). Daging buah masak dimakan segar atau sebagai campuran koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya muda dimakan sebagai lalap (setelah dilayukan dengan air panas) atau dijadikan pembungkus buntil. Oleh orang Manado, bunga pepaya yang diurap menjadi sayuran yang biasa dimakan. Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang. Daun pepaya juga berkhasiat obat dan perasannya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan.

Ciri-ciri Pohon pepaya

Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya bercangap dalam. Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara "partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.

Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah, tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.

Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan panjangnya tidak mengalami rekombinasi. [1] Suatu penanda genetik RAPD juga telah ditemukan untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.

Jenis-jenis pepaya

Pepaya bangkok

Pepaya bangkok diintroduksi dari Thailand. Permukaan buahnya tidak rata dan kulit luarnya relatif tipis, sehingga sulit dikupas. Kelebihannya, dagingnya manis dan berair. Buahnya berukuran besar.

Pepaya Solo F1

Ini adalah pepaya kultivar hibrida unggul dari Hawaii. Buahnya kecil-kecil dan disukai oleh konsumen barat. Selain itu terdapat pula pepaya hias yang warna daun atau tangkai daunnya ungu. Pepaya ini ditanam lebih untuk penampilannya dalam memperindah taman. Di Dataran Tinggi Dieng dikenal produk mirip pepaya yang dikemas dan disebut "carica". Jenis ini menyukai daerah dingin untuk produksi buah secara optimal.