biologi : laporan monohibrid dan...

Download BIOLOGI : LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRIDdiarzahrah.blogspot.com/2015/10/laporan-monohibrid-dan...Ketepatan hukum mendel juga diterapkan untuk mengetahui besarnya peluang memperoleh

If you can't read please download the document

Upload: vanthuan

Post on 04-Mar-2018

250 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID

Langsung ke konten utama

Cari Blog Ini

BIOLOGI

BIOLOGI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID

Dapatkan link

Facebook

Twitter

Pinterest

Google+

Email

Aplikasi Lainnya

Oktober 07, 2015

LaporanPraktikum Genetika

MONOHIBRIDDAN DIHIBRID

Disusun Oleh :

Nama : Yuli Hardiyanti

NIM : 4122220013

Kelas : Biologi Nondik A 2012

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum Genetikamerupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa yang beradadi semester V, dengan beban sks sebanyak 1. Jadi adapun bentuk aplikatif yangsaya lakukan untuk menjalankan perkuliahan di mata kuliah ini adalah mengikutipraktikum dengan judul bab Monohibrid dan Dihibrid guna memenuhi sks yangtelah diambil untuk mata kuliah praktikum genetika.

Lingkungan telah memberikan variasimorfologi dari tumbuhan berupa adanya perbedaan warna, hal ini selaindipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh genetik. Pada tingkatgenetik, sifat-sifat tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh sebuah lokus gentetapi oleh banyak lokus gen. Diversitas genetic dapat terjadi karena adanyavariasi genetic, baik internal maupun antarspecies pada suatu populasi. Adanyapolimorfisme pada suatu species akan sangat bermanfaat dalam bidang genetikamaupun kepentingan seleksi. Variasi ini dapat digunakan untuk identifikasi danmencari asal usul suatu jenis hewan, mengetahui hubungan kekerabatan antarspecies sampai pada penyusunan peta gen. Informasi genetic dapat dijadikandasar perkawinan silang (Neo. 2003).

Secara teknis persilangan dilakukandengan maksud untuk penggabungan beberapad sifat yang semula terdapat pada duabangsa yang berbeda kedalam satu bangsa silangan, pembentukan bangsa baru,garding up, pemanfaatan terosis. Salah satu keuntungan dari persilangan adalah hybrid vigour atau heterosis yakni untukmendapatkan keturunan yang lebih baik (Mega. 2008).

Adanya hukum peluang telah diterapkanoleh bapak ilmu genetika, Gregor Mendel. Dimana dikemukakan bahwa hasilpersilangan dari generasi antar F1 pada kacang buncis untuk tujuh karaktertanaman yakni bentuk biji, warna albumen, warna kulit biji, bentuk polong,warna polong, posisi letak bunga dan panjang batang, dengan rasio 3 : 1.Ketepatan hukum mendel juga diterapkan untuk mengetahui besarnya peluangmemperoleh benih jagung resesif dari hasil persilangan antara jagung biasa xjagung QPM.

Padapersilangan monohibrid, prinsip segregasi secara bebas dapat dibuktikan denganmengawinkan suatu jenis organism dengan mengamati satu tanda beda pada organismtersebut. Persilangan antara generasi F1 akan menghasilkan generasi F2 yangterdiri dari dua macam fenotip dengan rasio 3:1 atau tiga macam genotip denganrasio 1:2:1. Pada persilangan dihibrid, gen-gen yang terletak pada kromosomyang berbeda akan berpasangan secara bebas ketika gametogenesis, sehingga akanmenghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1

Dengan adanya variasi morfologi padasetiap species, maka sebagai bentuk pembuktian secara ilmiah maka kamimelakukan pengamatan tentang pekawinan monohibrid dan dihibrid, yang mana padapengamatan ini juga akan membuktikan kebenaran hukum mendel secara praktikum.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dalammelakukan pengamatan ini adalah :

1. Untukmenyelesaikan sks yang diambil untuk mata kuliah praktikum genetika di semesterV.

2. Untukmembuktikan adanya prinsip segregari dan berpasangan secara bebas padapersilangan.

3. Membuktikanperbandingan mendel secara fenotif dan genotif monohibrid.

4. Membuktikanperbandingan mendel secara fenotif dan genotif dihibrid.

5.Menghitung X2 untukmenguji data hasil pengamatan serta menginterpretasi nilai X2setelah dibandingkan dengan nilai X2 pada tabel.

1.3 Manfaat

1. Mahasiswamampu menjadikan mata kuliah praktikum genetika sebagai modal awal untukpengembangan bakat penelitian secara aplikasi.

2. Mahasiswamampu menganalisis perbandingan hukum mendelsecara teori dan secara praktik.

BABII

TINJAUANPUSTAKA

2.1 Model PerbandinganGenetik Menurut Mendel

Gen adalah bahan genetikyang terkait dengansifat tertentu. Sebagai bahan genetik tentu saja gen diwariskan dari satuindividu ke individu lainnya. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yangdinamakan alel. Ekspresi dari alel dapat serupa, tetapi orang lebih seringmenggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotifik berbeda.Gregor Mendel telah berspekulasi tentang adanya suatu bahan yang terkaitdengan suatu sifat atau karakter di dalam tubuh suatu individu yang dapatdiwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia menyebutnya 'faktor'.Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet, kedua gen yangmerupakan pasangan alela itu akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerimasatu gen dari alelanya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

1.Gen memiliki bentuk-bentuk alternatifyang mengatur variasi pada karakter. Iniadalah konsep mengenai alel.

2.Setiap individu membawa sepasang gen,satu dari tetua jantanan satu dari tetua betina.

3.Jika sepasang gen ini merupakan duaalel yang berbeda, alel dominan akan terekspresikan. Alel resesif yang tidakterekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk (Mega. 2008).

2.2Persilangan Monohibrid

Monohibrid adalah persilangan antar duaspesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangatberkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukumini berbunyi, Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akandisegresikan kedalam dua anakan. Mendel pertama kali mengetahui sifatmonohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat inidi dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya dimasa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahuiadanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan geneticitu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) ataudisingkat dengan factor.

HukumMendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot.Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesisgen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yasin. 2005)

2.3 PersilanganDihibrid

Persilangan dihibrid adalahpersilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda,misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijaudengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat; padi berumur pendekdan berbulir sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak.

2.4 Chi Square

Dalamgenetika, chi-square (chi kuadrat) sering kali digunakan untuk menguji apakahdata yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesuai dengan ratio yangkitaharapkan atau tidak. Di dalam suatu percobaan jarang sekali kita memperolehdata yang sesuai dengan yang kita harapkan (secara teoritis). Hampir selalumenjadi penyimpangan. Penyimpangan yang kecil relatif lebih dapat diterima padapenyimpangan yang besar. Selain itu, apabila penyimpangan tersebut semakinsering terjadinya dapat dikatakan semakin normal dan cenderung lebih dapatditerima daripada penyimpangan yang jarang terjadi. Sekarang yang menjadipertanyaan adalah seberapa besar penyimpangan itu dapat diterima dan seberapasering terjadinya atau berapa besar peluang terjadinya, dan jawabannya dapatdicari dengan uji X2. Rumus X2 adalah :

O (Observed) adalah hasil pengamatan,sedangkan E (Expected) adalah data yang diharapkan secara teoritis, dan jumlah dari nilai X2 untuk setiap kategori.

Semakin kecil nilai X2 menunjukanbahwa data yang diamati semakin tipis perbedaannya dengan yang diharapkan.Sebaliknya semakin besar X2 menunjuka semakin besar pulapenyimpangannya. Batas penyimpangan yang diterima atau besar peluang terjadinyanilai penyimpangan yang dapat diterima hanya satu kali dalam 20 percobaan(peluang 1/20 = 0,05) maka pada P = 0,05 adalah atau ditolaknya datapercobaan, selain itu data juga dapatdianalisis melalui distribusi tipe kelahiran, rataan jumlah anak per kelahiran,bobot lahir, dan bobot sapih serta melalui analisis statistik berupa rataansifat, koefisien varians, analisis ragam dan keunggulan relatif (Dedi. 2006).

BABIII

METODEPERCOBAAN

3.1 Waktu dan TempatPercobaan

Adapun pelaksanan pengamatanmonohibrid dan dihibrid dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2014 diLaboratorium Biologi, Universitas Negeri Medan.

3.2 Alat dan Bahan

No

Nama Alat

Jumlah

1

Alat Tulis

1 Set

2

Kalkulator

1 Buah

3

Kertas Label

1 Lembar

No

Nama Bahan

Jumlah

1

Uang Logam

4 Buah

3.3 Prosedur Kerja

Monohibrid

1. Menyiapkanuang logam sebanyak 2 buah.

2. Membuatlabel untuk tiap sisi pada uang logam pertama.

M= Merah , pada lambang Garuda

m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-

3. Membuatlabel pada sisi logam kedua.

M= Merah, pada lambang Garuda

m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-

4. Melakukanpengulangan sebanyak 50 kali

5. Mencatatsetiap hasil pengamatan di lembar data pengamatan.

6. Melakukanuji chi square untuk percobaan monohibrid.

Dihibrid

1. Menyiapkanuang logam sebanyak 4 buah

2. Membuatlabel untuk logam pertama

M= Merah, pada lambang Garuda

m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-

3. Membuatlabel untuk logam kedua

H= Hijau, pada lambang Garuda

h= Kuning, pada lambang Rp 500,-

4. Membuatlabel untuk logam ketiga

M= Merah, pada lambang Garuda

m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-

5. Membuatlabel untuk logam keempat

H= Hijau, pada lambang Garuda

h= Kuning, pada lambang Rp 500,-

6. Melalukanpengulangan sebanyak 100 kali.

7. Mencatatsetiap hasil pengamatan di lembar data pengamatan.

8. Melakukanuji chi square untuk percobaan monohibrid.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Pengamatan

Monohibrid

1.MM 11. MM 21.MM 31. MM 41. mm

2.Mm 12. Mm 22.Mm 32. mm 42. mm

3.mm 13. Mm 23.MM 33. mm 43. MM

4.Mm 14. Mm 24.MM 34. MM 44. mm

5.MM 15. MM 25.MM 35. mm 45. MM

6.Mm 16. Mm 26.MM 36. mm 46. mm

7.MM 17. MM 27.Mm 37. MM 47. MM

8.MM 18. Mm 28.MM 38. mm 48. mm

9.MM 19. Mm 29.Mm 39. mm 49. mm

10. MM 20. MM 30. mm 40. mm 50.MM

Ho :Data merupakan dominansi sempurna

Hi :Data merupakan tidak dominansi sempurna

Perbandingan Genotif

MM : Mm : mm

23 : 12 : 15

Perbandingan Fenotif

Merah :Putih

35 :15

Merah

Putih

Jumlah

Observasi (O)

35

15

50

Diramal (E)

x 50 = 37,5

x 50 = 12,5

50

Deviasi (d)

- 2,5

+ 2,5

Maka

X2 =

X2= = 0,167 + 0,5 = 0,667

X tabel dengan (1, 0,05) = 3,84

X Hitung < X tabel

Maka Ho diterimayakni data merupakan dominansi sempurna.

Dihibrid

1. MmHH 21. MMHH 41. MMhh 61. Mmhh 81.MmHh

2. mmHh 22. MMHh 42. MMhh 62. Mmhh 82.MMHh

3. Mmhh 23. MMhh 43.Mmhh 63. MmHH 83. MmHH

4. MmHh 24. MmHh 44. MmHh 64. MMhh 84.MmHh

5. MMHh 25. MmHh 45. mmhh 65. Mmhh 85.MmHh

6. MMHH 26. MmHh 46. mmHH 66. Mmhh 86.MmHh

7. MMhh 27. MMHh 47. MmHh 67. mmhh 87.MmHh

8. MmHH 28. MmHh 48. MmHh 68. MmHH 88.MmHh

9. mmHh 29. MmHh 49. mmHh 69. MMhh 89.MmHh

10. MmHh 30. mmHh 50. MmHh 70. MmHH 90.MMHH

11. mmHh 31. MmHh 51. Mmhh 71. mmHH 91.MmHh

12. MmHh 32. MMHh 52. MmHh 72. MMHh 92.MmHh

13. MmHh 33. MmHh 53. MMHh 73. mmHh 93.MMHh

14. mmHh 34. MmHh 54. mmHh 74. MMHh 94.mmHh

15. MMHh 35. Mmhh 55. mmHh 75. MmHH 95.MmHH

16. MMHh 36. MmHh 56. mmHh 76. mmHh 96.MmHH

17. mmhh 37. mmHH 57. MMHh 77. MMhh 97.mmHh

18. MmHh 38. MmHh 58. mmHh 78. mmHH 98.MMHh

19. Mmhh 39. MmHh 59. MMHh 79. MmHh 99.MmHH

20. MMHH 40. MMHh 60. MmHh 80. mmHh 100.MmHh

Perbandingan Fenotif

Merah Hijau : Merah Kuning :Putih Hijau : Putih Kuning

62 : 16 : 19 : 3

Dimana

Ho = Data tidakdominanasi sempurna

Hi = Data dominansisempurna

Merah Hijau

Merah Kuning

Putih Hijau

Putih Kuning

Jumlah

Diperoleh (o)

62

16

19

3

100

Diramal (e)

56,25

18,75

18,75

6,25

100

Deviasi (d)

+ 5,75

-2,75

-2,75

-3,25

Maka : X2 =

=

=0,587 + 0,403 + 2,33 + 1,69

= 5,01

X tabel dengan db (3, 0,05) = 7,82

Maka X hitung < X tabel

Jadi, Ho diterima sebagai data dominansi tidaksempurna

Pembahasan

Tiap sifat dari makhluk hidup dikendalikanoleh sepasang faktor keturunan yang dikenal dengan gen. Sepasang gen ini, satuberasal dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Gen yang sepasangini disebut satu alel. Gen yang sealel akan memisah satu dengan lainnya padawaktu gametogenesis. Peristiwa pemisahan ini disebut dengan hukum segregasi secarabebas.

Berdasarkanhasil pengamatan pada percobaan persilangan monohibrid dengan menggunakanlogam, dimana merah merupakan gen dominan dan putih merupakan gen resesifdengan 50 kali pengulangan dalam pengambilan data monohibrid. Hasil yangdiperoleh dari percobaan memiliki perbedaan dengan analisis dari hukum Mendel,dengan jumlah yang diperoleh untuk merah 35 dan untuk putih 15, sedangkanberdasarkan hukum mendel seharusnya diperoleh 37,5 untuk merah dan 12,5 untukputih. Sehingga deviasi yang didapat untuk merah = -2,5 dan untuk putih +2,5.Untuk nmenguji apakah data yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesauaidengan hukum mendel atau tidak maka digunakan uji chi square (X2),didapat 0,667 untuk X hitung. Jika melihat tabel pada peluang 0,05 denganderajat bebas (1) maka didapat X tabel = 3,84. Sehingga X Hitung < X tabelmaka sesuai dengan kesepakatan data hasil percobaan dapat kita terima atausesuai dengan teori bahwa persilangan merupakan dominansi sempurna denganperbandingan fenotip 3 : 1.

Sedangkan berdasarkan hasil percobaan untuk persilangandihibrid dengan menggunakan 4 uang logam, yakni sebagai analogi untukmenunjukkan dua karakter / sifat beda yakni merah (M) sebagai gen dominan danputih sebagai gen resesif (m), sedangkan hijau (H) sebagai gen dominan dankuning (h) sebagai gen resesif dengan 100 kali pengulangan dalam pengambilandata sehingga berdasarkan hasil pengamatan didapat untuk merah hijau 62, untukmerah kuning 16, untuk putih hijau 19 dan untuk putih kuning 3. Sehinggaperbandingan didapat adalah 62 : 16 : 19 : 3 sedangkan hasil yang diramaldengan menggunakan hukum mendel yakni untuk merah hijau 56,25, merah kuning18,75, putih hijau 18,75 dan putih kuning 6,25. Sehingga diperoleh hasil ujichi square (X2) didapat X hitung 5,01, sedangkan untuk X tabeldengan derajat bebas 3 diddapat bahwa X tabel 7,82 sehingga X hitung < Xtabel, maka data Ho diterima sebagai data dominansi tidak sempurna, denganperbandingan teori 9 : 3 : 3 : 1.

Sistem perkawinan baik monohibrid maupun dihibrid sangatpenting dalam menentukan kualitas benih dan bibit yang dihasilkan, sekaliguskuantitasnya. Informasi besarnya derajat perkawinan silang pada beberapaorganisme sangat berguna untuk pendugaan besarnya keragaman genetik dankeberhasilan upaya persilangan buatan dalam rangka perakitan varietas unggul(Hamzah. 2009).

Jadiberdasarkan percobaan diatas dengan adanya persilangan diharaplan perfomagenerasi pertama akan melebihi rataan perfoma tetuanya, sehingga dapatmengevaluasi hasil persilangan (Didi. 2006).

DATA KELOMPOK 3

MM

Mm

mm

mm

Mm

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

Mm

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

Mm

Mm

Mm

MM

MM

Mm

mm

Mm

Mm

Mm

Mm

mm

mm

MM

mm

Mm

mm

mm

mm

mm

Mm

MM

MM

Mm

Mm

MM

MM

mm

Mm

Mm

Mm

MM

mm

Mm

Keterangan:

M = Merah

m = Putih

Merah (MM,Mm) = 35

Putih (mm) = 15

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah

Putih

Jumlah

Diperoleh (o)

35

15

50

Diramal (e)

50

Deviasi (d)

-2,5

+2,5

Maka: X2 =

=

= 0,167 + 0,5

= 0,667

X hitung = 0,0284

X tabel = 3,84

Jadi, X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.

b. Dihibrid

MmHh

MMhh

Mmhh

mmHh

MMHH

MmHH

MmHh

Mmhh

MMHH

MmHH

MmHh

MmHh

MMhh

MMHh

Mmhh

MmHh

MmHh

MmHh

MmHH

MMHH

Mmhh

Mmhh

Mmhh

MMHh

mmHH

MmHH

Mmhh

MmHH

MMhh

MmHH

MmHh

MMHh

mmHh

MMHH

MmHh

MmHH

Mmhh

Mmhh

MmHH

MMHh

MmHH

MmHH

MmHh

MMHh

MMHh

MmHh

Mmhh

MMHH

Mmhh

MmHh

Mmhh

MmHh

MmHh

MMhh

MMHH

MmHh

MmHh

MmHh

MMHh

MMhh

MmHh

MMhh

MMHh

MmHh

MmHH

Mmhh

MmHh

Mmhh

MmHH

MmHh

MMHh

mmHh

MmHH

Mmhh

MMHh

MMHh

MmHH

MmHH

MmHh

MMHh

MmHh

MMHh

MMhh

MmHh

MmHh

MmHh

mmHh

MMhh

MmHH

MmHh

MMHh

MmHh

Mmhh

Mmhh

MmHH

MmHH

MmHH

mmHH

MMhh

MmHH

Keterangan:

M = Merah

m = Putih

H = Hijau

h = Kuning

Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 63

Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 23

Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 10

Putih Kuning (mmhh) = 4

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah Hijau

Merah Kuning

Putih Hijau

Putih Kuning

Jumlah

Diperoleh(o)

63

23

10

4

100

Diramal(e)

100

Deviasi(d)

+6,75

+4,25

-8,75

-2,25

Maka: X2 =

=

= 0,81 + 0,963 +4,083 + 0,81

= 6,666

X hitung = 6,666

X tabel = 7,82

Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.

DATA KELOMPOK 4

a. Monohibrid

Keterangan:

M = Merah

m = putih

Merah (MM,Mm) = 40

Putih (mm) = 10

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah

Putih

Jumlah

Diperoleh (o)

40

10

50

Diramal (e)

50

Deviasi (d)

2,5

-2,5

Maka =

=

= 0,167 + 0,5

= 0,667

X hitung = 0,667

X tabel = 3,84

JadiX hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.

b. Dihibrid

Keterangan:

Merah = M

Putih = m

Hijau = H

Kuning = h

Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 55

Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 15

Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 25

Putih Kuning (mmhh) = 5

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah Hijau

Merah Kuning

Putih Hijau

Putih Kuning

Jumlah

Diperoleh (o)

55

15

25

5

100

Diramal (e)

100

Deviasi (d)

-1,25

-3,75

6,25

-1,25

Maka: X2 =

=

= 0,0278 + 0,75 + 2,083 + 0,25

= 3,1108

X hitung = 3,1108

X tabel = 7,82

Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.

DATA KELOMPOK 5

a. Monohibrid

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

MM

MM

MM

MM

Mm

Mm

MM

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

Mm

MM

MM

MM

Mm

Mm

Mm

mm

Mm

MM

MM

Mm

mm

MM

MM

MM

Mm

Mm

Mm

Mm

MM

Mm

mm

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

Mm

MM

Mm

MM

Mm

Keterangan:

M = Merah

m = putih

Merah (MM,Mm) = 36

Putih (mm) = 14

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah

Putih

Jumlah

Diperoleh (o)

36

14

50

Diramal (e)

50

Deviasi (d)

-1,5

1,5

Maka: X =

=

= 0,06 + 0,18 =0,24

X hitung = 0,24

X tabel = 3,84

Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.

b. Dihibrid

MmHh

MMHh

MmHh

Mmhh

mmHh

MmHh

MmHh

MmHH

MmHh

MmHH

MmHh

MMHH

Mmhh

MmHH

MmHH

Mmhh

mmHh

Mmhh

mmHh

MmHH

MmHH

Mmhh

MMHH

MMhh

MMHH

MmHh

MmHH

MMHh

MmHh

MmHh

MmHh

MMHh

Mmhh

MMhh

MmHh

MmHH

MMHH

mmHh

MMHh

MmHh

MmHh

MmHh

MMhh

MMHh

MMHH

MMHH

MMhh

mmHH

MmHH

MMhh

MmHh

Mmhh

MMHH

MmHH

MmHH

MmHh

MMHh

MmHh

MmHh

mmhh

MMhh

mmHH

MMHh

Mmhh

Mmhh

MMHh

MmHH

MmHh

MmHh

MmHh

MmHH

mmHH

Mmhh

MmHh

MmHh

MmHh

Mmhh

Mmhh

MMhh

Mmhh

MmHh

MmHh

MmHh

MMHH

MmHh

MmHh

mmHh

Mmhh

MmHh

mmHH

MMHH

mmhh

MMHH

Mmhh

MmHh

MmHh

Mmhh

Mmhh

MmHh

Mmhh

Keterangan:

M = Merah

m = Putih

H = Hijau

h = Kuning

Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 58

Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 22

Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 15

Putih Kuning (mmhh) = 5

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah Hijau

Merah Kuning

Putih Hijau

Putih Kuning

Jumlah

Diperoleh (o)

58

22

15

5

100

Diramal (e)

100

Deviasi (d)

1,75

3,25

-3,75

-1,25

Maka: X =

=

= 0,054 + 0,563 +0,75 + 0,25

= 1,617

X hitung = 1,617

X tabel = 7,82

Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.

DATA KELOMPOK 1

a. Monohibrid

Mm

Mm

MM

Mm

MM

Mm

Mm

MM

Mm

Mm

mm

MM

MM

Mm

MM

Mm

MM

Mm

Mm

MM

Mm

Mm

mm

mm

Mm

mm

Mm

mm

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

MM

Mm

Mm

Mm

MM

MM

Mm

mm

Mm

Mm

Mm

MM

Mm

mm

mm

Mm

mm

Keterangan:

M = Merah

m = Putih

Merah (MM,Mm) = 40

Putih (mm) = 10

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah

Putih

Jumlah

Diperoleh (o)

40

10

50

Diramal (e)

50

Deviasi (d)

+ 2,5

- 2,5

Maka: X2 =

=

= 0,167 + 0,5

= 0,667

X hitung = 0,667

X tabel = 3,84

Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.

b. Dihibrid

MMHh

mmHh

MmHh

mmhh

mmhh

MMHh

MMHh

MmHh

mmHH

MMhh

MmHh

MMHh

MmHh

MmHh

MmHH

MmHh

MMHH

MMHh

MMHh

mmHH

MmHh

mmHh

MMhh

MmHh

mmHH

MMHh

MMHH

Mmhh

MmHh

MmHh

MmHh

MmHh

Mmhh

MmHh

mmhh

MmHh

Mmhh

MmHh

MmHH

mmhh

MMHh

Mmhh

mmHH

mmHH

MmHh

MmHH

mmHh

MMhh

mmHh

MmHh

MmHh

MMHh

Mmhh

mmHH

mmHh

MmHh

MmHH

MmHh

mmHh

MmHH

MmHh

mmHh

mmhh

MMHH

Mmhh

mmHh

MmHh

MMHH

mmhh

MmHH

MmHh

mmHh

MmHH

MmHh

mmhh

Mmhh

Mmhh

MMHH

Mmhh

MmHH

mmhh

Mmhh

Mmhh

mmHh

Mmhh

MmHh

MmHh

Mmhh

mmHh

MmHh

MMHh

mmHh

Mmhh

MMHh

mmHh

MmHh

mmHH

Mmhh

MmHh

mmHh

Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 58

Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 11

Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 20

Putih Kuning (mmhh) = 11

Analisis Data:

Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1

Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =

Merah Hijau

Merah Kuning

Putih Hijau

Putih Kuning

Jumlah

Diperoleh (o)

58

11

20

11

100

Diramal (e)

100

Deviasi (d)

1,75

-7,75

1,25

4,75

Maka: X =

=

= 0,054 + 3,203 +0,083 + 3,61

= 6,95

X hitung = 6,95

X tabel = 7,82

Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkanbahwa :

1.Pada persilanganmonohibrid, didapat perbandingan fenotip untuk merah : putih, 35 : 15.

2.Pada persilangandihibrid, didapat perbandingan fenotip untuk merah hijau : merah kuning : putihhijau : putih kuning, 62 : 16 : 19 : 3.

3.Persilanganmonohibrid pada percobaan merupakan data dominansi sempurna.

4.Persilangandihibrid pada percobaan merupakan data dominansi tdak sempurna.

5.2 Saran

Percobaan monohibrid dan dihibrid sebaiknya dilakukandengan menggunakan kancing genetika untuk mendapatkan data yang lebih akuratkarena penggunaan uang logam kurang efektif.

Daftar Pustaka

Endra, Neo et al. 2003. IdentifikasiPolimorfisme pada Fragmen ND-5 DNA

Mitokondria Sapi Benggala dan Madura dengan TeknikPCR-RFLP. Jurnal Biodiversitas. Vol 4No : 1

Hamzah, et al. 2009. SistemPerkawinan Bakau Bandul (Rhizophora mucronata

Lamk) Berdasarkan Analisi Isozim. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol 6 No :2

Rahmat, Dedi. 2006. EvaluasiPerforma Domba Persilangan Barbados dengan Domba

Priangansebagai Sumber Bibit Unggul. Jurnal IlmuTernak. Vol 6 No : 2

Saraswati, Mega. 2008. EstimasiKorelasi Genetik Litter Size Bobot Lahir dan Bobot

sapih Kambing Hasil Persilangan (F1) Pejantan Boer Murnidengan Kambing Lokal. Skripsi. Malang :Universitas Brawijaya

Yasin, Muhammad et al. 2005. UjiKesesuaian Hukum Mendel Dalam Memilih

BenihJagung Opaque. JurnalInformatika Pertanian. Vol 14 No : 1.

Dapatkan link

Facebook

Twitter

Pinterest

Google+

Email

Aplikasi Lainnya

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM KELAMIN

Oktober 07, 2015

LaporanPraktikum Genetika PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM KELAMIN Disusun Oleh : Nama : Yuli Hardiyanti NIM : 4122220013 Kelas : Biologi Nondik A 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era penemuan materi genetik telah dibukaoleh F Miescher dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkanbahwa bahan aktif yang ada di dalam nukleus disebut sebagai nuclein. Penelitiini belum bisa menetapkan apakah nuclein ini kromosom ataukah DNA. Kromosomditemukan pada awal abad ke 19 merupakan struktur seperti benang pada nukleussel eukariot yang nampak pada saat sel mulai membelah. Kromosom berjumlah diploidpada setiap selnya, dan pada autosomal maupun seks-kromosom membawa gen-genyang berpasangan, kecuali pada kromosom-Y. Adabeberapa kelainan kromosom yang sering menjadi penybab keguguran, bayimeninggal sesaat setelah dilahirkan, maupun

Baca selengkapnya

LAPORAN GENETIKA ALEL DAN GEN GANDA

Oktober 07, 2015

LaporanPraktikum Genetika ALEL DAN GEN GANDA Disusun Oleh : Nama : Yuli Hardiyanti NIM : 4122220013 Kelas : Biologi Nondik A 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yangterdapat pada lokus (tempat tertentu). Individu dengan genotipe AA dikatakanmempunyai alel A, sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individuAa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempatiolehsepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa, atau aa, bergantung kepada genotipeindividu yang bersangkutan (Susanto, Agus Hery, 2011).Namun, kenyataannya yang sebenarnya lebih umumdijumpai adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebihdari hanya dua dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memilikisederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel ganda (multiplealleles)(Susanto,Agus Hery, 2011). Penga

Baca selengkapnya

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh badins

YULI HARDIYANTI

Yuli Hardiyanti

YULI HARDIYANTIMAHASISWA BIOLOGIUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2012

Kunjungi profil

Arsip

20181

Februari1

201541

November4

Oktober37

MAKALAH PERANAN SERANGGA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

MAKALAH PERKEMBANGAN EMBRIO PADA MANUSIA

MAKALAH PEWARNAAN DAN PEMBAGIAN ZAT

MAKALAH MEMBRAN SEL

MAKALAH KULTUR JARINGAN

MAKALAH SISTEM SARAF MANUSIA

Makalah Negara dan Konstitusi

LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID

LAPORAN PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM K...

LAPORAN GENETIKA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

LAPORAN GENETIKA ALEL DAN GEN GANDA

MAKALAH TEORI HARDY WEINBERG

LAPORAN OKULASI

USAHA MANISAN KULIT SEMANGKA UNIVERSITAS NEGERI ME...

LAPORAN PLASMA NUFTAH MANGGA DI KEBUN PERCOBAAN CU...

BENTOS JENIS FORAMINIFERA

MAKALAH METODE DAN TEKNIK ANALISIS BIOTA PERAIRAN...

MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH

SOAL UAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MAKALAH KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DAN KELUARGA...

CRITICAL JURNAL MIKROBIOLOGI PANGAN

UJI MIKROBIOLOGI PADA SAYURAN

KAPANG PADA MAKANAN FERMENTASI

PERANAN MIKROORGANISME Leuconostoc mesenteroides S...

PEMANFAATAN MIKROORGANISME UNTUK PRODUKSI SAUERKRA...

Teknik Pengolahan Susu

BAKTERI YANG DAPAT MEMECAH KARBOHIDRAT, PROTEIN DA...

BAKTERI PEMBENTUK ASAM TANPA GAS - MIKROBIOLOGI UN...

PENGARUH EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifoli...

PENGELOLAAN DAN PERILAKU BURUNG BELIBIS DI TAMAN N...

GLOBAL WARMING

LAPORAN IMUNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP PE...

PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH (AUKSIN 2-4...

MAKALAH HORMON PADA HEWAN, TUMBUHAN DAN MANUSIA

PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

AKTIVITAS ANTI KANKER EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUA...

Tampilkan selengkapnyaTampilkan lebih sedikit

Laporkan Penyalahgunaan