biologi : laporan monohibrid dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
Langsung ke konten utama
Cari Blog Ini
BIOLOGI
BIOLOGI - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
Dapatkan link
Google+
Aplikasi Lainnya
Oktober 07, 2015
LaporanPraktikum Genetika
MONOHIBRIDDAN DIHIBRID
Disusun Oleh :
Nama : Yuli Hardiyanti
NIM : 4122220013
Kelas : Biologi Nondik A 2012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum Genetikamerupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa yang beradadi semester V, dengan beban sks sebanyak 1. Jadi adapun bentuk aplikatif yangsaya lakukan untuk menjalankan perkuliahan di mata kuliah ini adalah mengikutipraktikum dengan judul bab Monohibrid dan Dihibrid guna memenuhi sks yangtelah diambil untuk mata kuliah praktikum genetika.
Lingkungan telah memberikan variasimorfologi dari tumbuhan berupa adanya perbedaan warna, hal ini selaindipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh genetik. Pada tingkatgenetik, sifat-sifat tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh sebuah lokus gentetapi oleh banyak lokus gen. Diversitas genetic dapat terjadi karena adanyavariasi genetic, baik internal maupun antarspecies pada suatu populasi. Adanyapolimorfisme pada suatu species akan sangat bermanfaat dalam bidang genetikamaupun kepentingan seleksi. Variasi ini dapat digunakan untuk identifikasi danmencari asal usul suatu jenis hewan, mengetahui hubungan kekerabatan antarspecies sampai pada penyusunan peta gen. Informasi genetic dapat dijadikandasar perkawinan silang (Neo. 2003).
Secara teknis persilangan dilakukandengan maksud untuk penggabungan beberapad sifat yang semula terdapat pada duabangsa yang berbeda kedalam satu bangsa silangan, pembentukan bangsa baru,garding up, pemanfaatan terosis. Salah satu keuntungan dari persilangan adalah hybrid vigour atau heterosis yakni untukmendapatkan keturunan yang lebih baik (Mega. 2008).
Adanya hukum peluang telah diterapkanoleh bapak ilmu genetika, Gregor Mendel. Dimana dikemukakan bahwa hasilpersilangan dari generasi antar F1 pada kacang buncis untuk tujuh karaktertanaman yakni bentuk biji, warna albumen, warna kulit biji, bentuk polong,warna polong, posisi letak bunga dan panjang batang, dengan rasio 3 : 1.Ketepatan hukum mendel juga diterapkan untuk mengetahui besarnya peluangmemperoleh benih jagung resesif dari hasil persilangan antara jagung biasa xjagung QPM.
Padapersilangan monohibrid, prinsip segregasi secara bebas dapat dibuktikan denganmengawinkan suatu jenis organism dengan mengamati satu tanda beda pada organismtersebut. Persilangan antara generasi F1 akan menghasilkan generasi F2 yangterdiri dari dua macam fenotip dengan rasio 3:1 atau tiga macam genotip denganrasio 1:2:1. Pada persilangan dihibrid, gen-gen yang terletak pada kromosomyang berbeda akan berpasangan secara bebas ketika gametogenesis, sehingga akanmenghasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9:3:3:1
Dengan adanya variasi morfologi padasetiap species, maka sebagai bentuk pembuktian secara ilmiah maka kamimelakukan pengamatan tentang pekawinan monohibrid dan dihibrid, yang mana padapengamatan ini juga akan membuktikan kebenaran hukum mendel secara praktikum.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalammelakukan pengamatan ini adalah :
1. Untukmenyelesaikan sks yang diambil untuk mata kuliah praktikum genetika di semesterV.
2. Untukmembuktikan adanya prinsip segregari dan berpasangan secara bebas padapersilangan.
3. Membuktikanperbandingan mendel secara fenotif dan genotif monohibrid.
4. Membuktikanperbandingan mendel secara fenotif dan genotif dihibrid.
5.Menghitung X2 untukmenguji data hasil pengamatan serta menginterpretasi nilai X2setelah dibandingkan dengan nilai X2 pada tabel.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswamampu menjadikan mata kuliah praktikum genetika sebagai modal awal untukpengembangan bakat penelitian secara aplikasi.
2. Mahasiswamampu menganalisis perbandingan hukum mendelsecara teori dan secara praktik.
BABII
TINJAUANPUSTAKA
2.1 Model PerbandinganGenetik Menurut Mendel
Gen adalah bahan genetikyang terkait dengansifat tertentu. Sebagai bahan genetik tentu saja gen diwariskan dari satuindividu ke individu lainnya. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yangdinamakan alel. Ekspresi dari alel dapat serupa, tetapi orang lebih seringmenggunakan istilah alel untuk ekspresi gen yang secara fenotifik berbeda.Gregor Mendel telah berspekulasi tentang adanya suatu bahan yang terkaitdengan suatu sifat atau karakter di dalam tubuh suatu individu yang dapatdiwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia menyebutnya 'faktor'.Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet, kedua gen yangmerupakan pasangan alela itu akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerimasatu gen dari alelanya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
1.Gen memiliki bentuk-bentuk alternatifyang mengatur variasi pada karakter. Iniadalah konsep mengenai alel.
2.Setiap individu membawa sepasang gen,satu dari tetua jantanan satu dari tetua betina.
3.Jika sepasang gen ini merupakan duaalel yang berbeda, alel dominan akan terekspresikan. Alel resesif yang tidakterekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk (Mega. 2008).
2.2Persilangan Monohibrid
Monohibrid adalah persilangan antar duaspesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangatberkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukumini berbunyi, Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akandisegresikan kedalam dua anakan. Mendel pertama kali mengetahui sifatmonohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat inidi dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya dimasa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahuiadanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan geneticitu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) ataudisingkat dengan factor.
HukumMendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot.Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesisgen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yasin. 2005)
2.3 PersilanganDihibrid
Persilangan dihibrid adalahpersilangan antara dua individu sejenis yang melibatkan dua sifat beda,misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dan berwarna hijaudengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna cokelat; padi berumur pendekdan berbulir sedikit dengan padi berumur panjang dan berbulir banyak.
2.4 Chi Square
Dalamgenetika, chi-square (chi kuadrat) sering kali digunakan untuk menguji apakahdata yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesuai dengan ratio yangkitaharapkan atau tidak. Di dalam suatu percobaan jarang sekali kita memperolehdata yang sesuai dengan yang kita harapkan (secara teoritis). Hampir selalumenjadi penyimpangan. Penyimpangan yang kecil relatif lebih dapat diterima padapenyimpangan yang besar. Selain itu, apabila penyimpangan tersebut semakinsering terjadinya dapat dikatakan semakin normal dan cenderung lebih dapatditerima daripada penyimpangan yang jarang terjadi. Sekarang yang menjadipertanyaan adalah seberapa besar penyimpangan itu dapat diterima dan seberapasering terjadinya atau berapa besar peluang terjadinya, dan jawabannya dapatdicari dengan uji X2. Rumus X2 adalah :
O (Observed) adalah hasil pengamatan,sedangkan E (Expected) adalah data yang diharapkan secara teoritis, dan jumlah dari nilai X2 untuk setiap kategori.
Semakin kecil nilai X2 menunjukanbahwa data yang diamati semakin tipis perbedaannya dengan yang diharapkan.Sebaliknya semakin besar X2 menunjuka semakin besar pulapenyimpangannya. Batas penyimpangan yang diterima atau besar peluang terjadinyanilai penyimpangan yang dapat diterima hanya satu kali dalam 20 percobaan(peluang 1/20 = 0,05) maka pada P = 0,05 adalah atau ditolaknya datapercobaan, selain itu data juga dapatdianalisis melalui distribusi tipe kelahiran, rataan jumlah anak per kelahiran,bobot lahir, dan bobot sapih serta melalui analisis statistik berupa rataansifat, koefisien varians, analisis ragam dan keunggulan relatif (Dedi. 2006).
BABIII
METODEPERCOBAAN
3.1 Waktu dan TempatPercobaan
Adapun pelaksanan pengamatanmonohibrid dan dihibrid dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2014 diLaboratorium Biologi, Universitas Negeri Medan.
3.2 Alat dan Bahan
No
Nama Alat
Jumlah
1
Alat Tulis
1 Set
2
Kalkulator
1 Buah
3
Kertas Label
1 Lembar
No
Nama Bahan
Jumlah
1
Uang Logam
4 Buah
3.3 Prosedur Kerja
Monohibrid
1. Menyiapkanuang logam sebanyak 2 buah.
2. Membuatlabel untuk tiap sisi pada uang logam pertama.
M= Merah , pada lambang Garuda
m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-
3. Membuatlabel pada sisi logam kedua.
M= Merah, pada lambang Garuda
m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-
4. Melakukanpengulangan sebanyak 50 kali
5. Mencatatsetiap hasil pengamatan di lembar data pengamatan.
6. Melakukanuji chi square untuk percobaan monohibrid.
Dihibrid
1. Menyiapkanuang logam sebanyak 4 buah
2. Membuatlabel untuk logam pertama
M= Merah, pada lambang Garuda
m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-
3. Membuatlabel untuk logam kedua
H= Hijau, pada lambang Garuda
h= Kuning, pada lambang Rp 500,-
4. Membuatlabel untuk logam ketiga
M= Merah, pada lambang Garuda
m= Putih, pada lambang uang Rp 500,-
5. Membuatlabel untuk logam keempat
H= Hijau, pada lambang Garuda
h= Kuning, pada lambang Rp 500,-
6. Melalukanpengulangan sebanyak 100 kali.
7. Mencatatsetiap hasil pengamatan di lembar data pengamatan.
8. Melakukanuji chi square untuk percobaan monohibrid.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil Pengamatan
Monohibrid
1.MM 11. MM 21.MM 31. MM 41. mm
2.Mm 12. Mm 22.Mm 32. mm 42. mm
3.mm 13. Mm 23.MM 33. mm 43. MM
4.Mm 14. Mm 24.MM 34. MM 44. mm
5.MM 15. MM 25.MM 35. mm 45. MM
6.Mm 16. Mm 26.MM 36. mm 46. mm
7.MM 17. MM 27.Mm 37. MM 47. MM
8.MM 18. Mm 28.MM 38. mm 48. mm
9.MM 19. Mm 29.Mm 39. mm 49. mm
10. MM 20. MM 30. mm 40. mm 50.MM
Ho :Data merupakan dominansi sempurna
Hi :Data merupakan tidak dominansi sempurna
Perbandingan Genotif
MM : Mm : mm
23 : 12 : 15
Perbandingan Fenotif
Merah :Putih
35 :15
Merah
Putih
Jumlah
Observasi (O)
35
15
50
Diramal (E)
x 50 = 37,5
x 50 = 12,5
50
Deviasi (d)
- 2,5
+ 2,5
Maka
X2 =
X2= = 0,167 + 0,5 = 0,667
X tabel dengan (1, 0,05) = 3,84
X Hitung < X tabel
Maka Ho diterimayakni data merupakan dominansi sempurna.
Dihibrid
1. MmHH 21. MMHH 41. MMhh 61. Mmhh 81.MmHh
2. mmHh 22. MMHh 42. MMhh 62. Mmhh 82.MMHh
3. Mmhh 23. MMhh 43.Mmhh 63. MmHH 83. MmHH
4. MmHh 24. MmHh 44. MmHh 64. MMhh 84.MmHh
5. MMHh 25. MmHh 45. mmhh 65. Mmhh 85.MmHh
6. MMHH 26. MmHh 46. mmHH 66. Mmhh 86.MmHh
7. MMhh 27. MMHh 47. MmHh 67. mmhh 87.MmHh
8. MmHH 28. MmHh 48. MmHh 68. MmHH 88.MmHh
9. mmHh 29. MmHh 49. mmHh 69. MMhh 89.MmHh
10. MmHh 30. mmHh 50. MmHh 70. MmHH 90.MMHH
11. mmHh 31. MmHh 51. Mmhh 71. mmHH 91.MmHh
12. MmHh 32. MMHh 52. MmHh 72. MMHh 92.MmHh
13. MmHh 33. MmHh 53. MMHh 73. mmHh 93.MMHh
14. mmHh 34. MmHh 54. mmHh 74. MMHh 94.mmHh
15. MMHh 35. Mmhh 55. mmHh 75. MmHH 95.MmHH
16. MMHh 36. MmHh 56. mmHh 76. mmHh 96.MmHH
17. mmhh 37. mmHH 57. MMHh 77. MMhh 97.mmHh
18. MmHh 38. MmHh 58. mmHh 78. mmHH 98.MMHh
19. Mmhh 39. MmHh 59. MMHh 79. MmHh 99.MmHH
20. MMHH 40. MMHh 60. MmHh 80. mmHh 100.MmHh
Perbandingan Fenotif
Merah Hijau : Merah Kuning :Putih Hijau : Putih Kuning
62 : 16 : 19 : 3
Dimana
Ho = Data tidakdominanasi sempurna
Hi = Data dominansisempurna
Merah Hijau
Merah Kuning
Putih Hijau
Putih Kuning
Jumlah
Diperoleh (o)
62
16
19
3
100
Diramal (e)
56,25
18,75
18,75
6,25
100
Deviasi (d)
+ 5,75
-2,75
-2,75
-3,25
Maka : X2 =
=
=0,587 + 0,403 + 2,33 + 1,69
= 5,01
X tabel dengan db (3, 0,05) = 7,82
Maka X hitung < X tabel
Jadi, Ho diterima sebagai data dominansi tidaksempurna
Pembahasan
Tiap sifat dari makhluk hidup dikendalikanoleh sepasang faktor keturunan yang dikenal dengan gen. Sepasang gen ini, satuberasal dari induk jantan dan yang lain dari induk betina. Gen yang sepasangini disebut satu alel. Gen yang sealel akan memisah satu dengan lainnya padawaktu gametogenesis. Peristiwa pemisahan ini disebut dengan hukum segregasi secarabebas.
Berdasarkanhasil pengamatan pada percobaan persilangan monohibrid dengan menggunakanlogam, dimana merah merupakan gen dominan dan putih merupakan gen resesifdengan 50 kali pengulangan dalam pengambilan data monohibrid. Hasil yangdiperoleh dari percobaan memiliki perbedaan dengan analisis dari hukum Mendel,dengan jumlah yang diperoleh untuk merah 35 dan untuk putih 15, sedangkanberdasarkan hukum mendel seharusnya diperoleh 37,5 untuk merah dan 12,5 untukputih. Sehingga deviasi yang didapat untuk merah = -2,5 dan untuk putih +2,5.Untuk nmenguji apakah data yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesauaidengan hukum mendel atau tidak maka digunakan uji chi square (X2),didapat 0,667 untuk X hitung. Jika melihat tabel pada peluang 0,05 denganderajat bebas (1) maka didapat X tabel = 3,84. Sehingga X Hitung < X tabelmaka sesuai dengan kesepakatan data hasil percobaan dapat kita terima atausesuai dengan teori bahwa persilangan merupakan dominansi sempurna denganperbandingan fenotip 3 : 1.
Sedangkan berdasarkan hasil percobaan untuk persilangandihibrid dengan menggunakan 4 uang logam, yakni sebagai analogi untukmenunjukkan dua karakter / sifat beda yakni merah (M) sebagai gen dominan danputih sebagai gen resesif (m), sedangkan hijau (H) sebagai gen dominan dankuning (h) sebagai gen resesif dengan 100 kali pengulangan dalam pengambilandata sehingga berdasarkan hasil pengamatan didapat untuk merah hijau 62, untukmerah kuning 16, untuk putih hijau 19 dan untuk putih kuning 3. Sehinggaperbandingan didapat adalah 62 : 16 : 19 : 3 sedangkan hasil yang diramaldengan menggunakan hukum mendel yakni untuk merah hijau 56,25, merah kuning18,75, putih hijau 18,75 dan putih kuning 6,25. Sehingga diperoleh hasil ujichi square (X2) didapat X hitung 5,01, sedangkan untuk X tabeldengan derajat bebas 3 diddapat bahwa X tabel 7,82 sehingga X hitung < Xtabel, maka data Ho diterima sebagai data dominansi tidak sempurna, denganperbandingan teori 9 : 3 : 3 : 1.
Sistem perkawinan baik monohibrid maupun dihibrid sangatpenting dalam menentukan kualitas benih dan bibit yang dihasilkan, sekaliguskuantitasnya. Informasi besarnya derajat perkawinan silang pada beberapaorganisme sangat berguna untuk pendugaan besarnya keragaman genetik dankeberhasilan upaya persilangan buatan dalam rangka perakitan varietas unggul(Hamzah. 2009).
Jadiberdasarkan percobaan diatas dengan adanya persilangan diharaplan perfomagenerasi pertama akan melebihi rataan perfoma tetuanya, sehingga dapatmengevaluasi hasil persilangan (Didi. 2006).
DATA KELOMPOK 3
MM
Mm
mm
mm
Mm
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
Mm
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
Mm
Mm
Mm
MM
MM
Mm
mm
Mm
Mm
Mm
Mm
mm
mm
MM
mm
Mm
mm
mm
mm
mm
Mm
MM
MM
Mm
Mm
MM
MM
mm
Mm
Mm
Mm
MM
mm
Mm
Keterangan:
M = Merah
m = Putih
Merah (MM,Mm) = 35
Putih (mm) = 15
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah
Putih
Jumlah
Diperoleh (o)
35
15
50
Diramal (e)
50
Deviasi (d)
-2,5
+2,5
Maka: X2 =
=
= 0,167 + 0,5
= 0,667
X hitung = 0,0284
X tabel = 3,84
Jadi, X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.
b. Dihibrid
MmHh
MMhh
Mmhh
mmHh
MMHH
MmHH
MmHh
Mmhh
MMHH
MmHH
MmHh
MmHh
MMhh
MMHh
Mmhh
MmHh
MmHh
MmHh
MmHH
MMHH
Mmhh
Mmhh
Mmhh
MMHh
mmHH
MmHH
Mmhh
MmHH
MMhh
MmHH
MmHh
MMHh
mmHh
MMHH
MmHh
MmHH
Mmhh
Mmhh
MmHH
MMHh
MmHH
MmHH
MmHh
MMHh
MMHh
MmHh
Mmhh
MMHH
Mmhh
MmHh
Mmhh
MmHh
MmHh
MMhh
MMHH
MmHh
MmHh
MmHh
MMHh
MMhh
MmHh
MMhh
MMHh
MmHh
MmHH
Mmhh
MmHh
Mmhh
MmHH
MmHh
MMHh
mmHh
MmHH
Mmhh
MMHh
MMHh
MmHH
MmHH
MmHh
MMHh
MmHh
MMHh
MMhh
MmHh
MmHh
MmHh
mmHh
MMhh
MmHH
MmHh
MMHh
MmHh
Mmhh
Mmhh
MmHH
MmHH
MmHH
mmHH
MMhh
MmHH
Keterangan:
M = Merah
m = Putih
H = Hijau
h = Kuning
Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 63
Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 23
Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 10
Putih Kuning (mmhh) = 4
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah Hijau
Merah Kuning
Putih Hijau
Putih Kuning
Jumlah
Diperoleh(o)
63
23
10
4
100
Diramal(e)
100
Deviasi(d)
+6,75
+4,25
-8,75
-2,25
Maka: X2 =
=
= 0,81 + 0,963 +4,083 + 0,81
= 6,666
X hitung = 6,666
X tabel = 7,82
Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.
DATA KELOMPOK 4
a. Monohibrid
Keterangan:
M = Merah
m = putih
Merah (MM,Mm) = 40
Putih (mm) = 10
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah
Putih
Jumlah
Diperoleh (o)
40
10
50
Diramal (e)
50
Deviasi (d)
2,5
-2,5
Maka =
=
= 0,167 + 0,5
= 0,667
X hitung = 0,667
X tabel = 3,84
JadiX hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.
b. Dihibrid
Keterangan:
Merah = M
Putih = m
Hijau = H
Kuning = h
Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 55
Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 15
Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 25
Putih Kuning (mmhh) = 5
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah Hijau
Merah Kuning
Putih Hijau
Putih Kuning
Jumlah
Diperoleh (o)
55
15
25
5
100
Diramal (e)
100
Deviasi (d)
-1,25
-3,75
6,25
-1,25
Maka: X2 =
=
= 0,0278 + 0,75 + 2,083 + 0,25
= 3,1108
X hitung = 3,1108
X tabel = 7,82
Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.
DATA KELOMPOK 5
a. Monohibrid
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
MM
MM
MM
MM
Mm
Mm
MM
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
Mm
MM
MM
MM
Mm
Mm
Mm
mm
Mm
MM
MM
Mm
mm
MM
MM
MM
Mm
Mm
Mm
Mm
MM
Mm
mm
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
Mm
MM
Mm
MM
Mm
Keterangan:
M = Merah
m = putih
Merah (MM,Mm) = 36
Putih (mm) = 14
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah
Putih
Jumlah
Diperoleh (o)
36
14
50
Diramal (e)
50
Deviasi (d)
-1,5
1,5
Maka: X =
=
= 0,06 + 0,18 =0,24
X hitung = 0,24
X tabel = 3,84
Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.
b. Dihibrid
MmHh
MMHh
MmHh
Mmhh
mmHh
MmHh
MmHh
MmHH
MmHh
MmHH
MmHh
MMHH
Mmhh
MmHH
MmHH
Mmhh
mmHh
Mmhh
mmHh
MmHH
MmHH
Mmhh
MMHH
MMhh
MMHH
MmHh
MmHH
MMHh
MmHh
MmHh
MmHh
MMHh
Mmhh
MMhh
MmHh
MmHH
MMHH
mmHh
MMHh
MmHh
MmHh
MmHh
MMhh
MMHh
MMHH
MMHH
MMhh
mmHH
MmHH
MMhh
MmHh
Mmhh
MMHH
MmHH
MmHH
MmHh
MMHh
MmHh
MmHh
mmhh
MMhh
mmHH
MMHh
Mmhh
Mmhh
MMHh
MmHH
MmHh
MmHh
MmHh
MmHH
mmHH
Mmhh
MmHh
MmHh
MmHh
Mmhh
Mmhh
MMhh
Mmhh
MmHh
MmHh
MmHh
MMHH
MmHh
MmHh
mmHh
Mmhh
MmHh
mmHH
MMHH
mmhh
MMHH
Mmhh
MmHh
MmHh
Mmhh
Mmhh
MmHh
Mmhh
Keterangan:
M = Merah
m = Putih
H = Hijau
h = Kuning
Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 58
Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 22
Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 15
Putih Kuning (mmhh) = 5
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah Hijau
Merah Kuning
Putih Hijau
Putih Kuning
Jumlah
Diperoleh (o)
58
22
15
5
100
Diramal (e)
100
Deviasi (d)
1,75
3,25
-3,75
-1,25
Maka: X =
=
= 0,054 + 0,563 +0,75 + 0,25
= 1,617
X hitung = 1,617
X tabel = 7,82
Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.
DATA KELOMPOK 1
a. Monohibrid
Mm
Mm
MM
Mm
MM
Mm
Mm
MM
Mm
Mm
mm
MM
MM
Mm
MM
Mm
MM
Mm
Mm
MM
Mm
Mm
mm
mm
Mm
mm
Mm
mm
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
MM
Mm
Mm
Mm
MM
MM
Mm
mm
Mm
Mm
Mm
MM
Mm
mm
mm
Mm
mm
Keterangan:
M = Merah
m = Putih
Merah (MM,Mm) = 40
Putih (mm) = 10
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah
Putih
Jumlah
Diperoleh (o)
40
10
50
Diramal (e)
50
Deviasi (d)
+ 2,5
- 2,5
Maka: X2 =
=
= 0,167 + 0,5
= 0,667
X hitung = 0,667
X tabel = 3,84
Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi sempurna.
b. Dihibrid
MMHh
mmHh
MmHh
mmhh
mmhh
MMHh
MMHh
MmHh
mmHH
MMhh
MmHh
MMHh
MmHh
MmHh
MmHH
MmHh
MMHH
MMHh
MMHh
mmHH
MmHh
mmHh
MMhh
MmHh
mmHH
MMHh
MMHH
Mmhh
MmHh
MmHh
MmHh
MmHh
Mmhh
MmHh
mmhh
MmHh
Mmhh
MmHh
MmHH
mmhh
MMHh
Mmhh
mmHH
mmHH
MmHh
MmHH
mmHh
MMhh
mmHh
MmHh
MmHh
MMHh
Mmhh
mmHH
mmHh
MmHh
MmHH
MmHh
mmHh
MmHH
MmHh
mmHh
mmhh
MMHH
Mmhh
mmHh
MmHh
MMHH
mmhh
MmHH
MmHh
mmHh
MmHH
MmHh
mmhh
Mmhh
Mmhh
MMHH
Mmhh
MmHH
mmhh
Mmhh
Mmhh
mmHh
Mmhh
MmHh
MmHh
Mmhh
mmHh
MmHh
MMHh
mmHh
Mmhh
MMHh
mmHh
MmHh
mmHH
Mmhh
MmHh
mmHh
Merah Hijau (MMHH, MMHh, MmHH, MmHh) = 58
Merah Kuning (MMhh, Mmhh) = 11
Putih Hijau (mmHH, mmHh) = 20
Putih Kuning (mmhh) = 11
Analisis Data:
Dengan Perbandingan Rasio Fenotip = 9 : 3 : 3 : 1
Digunakan rumus Chi-Square untuk membuktikan hasilpercobaan, X =
Merah Hijau
Merah Kuning
Putih Hijau
Putih Kuning
Jumlah
Diperoleh (o)
58
11
20
11
100
Diramal (e)
100
Deviasi (d)
1,75
-7,75
1,25
4,75
Maka: X =
=
= 0,054 + 3,203 +0,083 + 3,61
= 6,95
X hitung = 6,95
X tabel = 7,82
Jadi X hitung < X tabel, maka Ho diterimayakni data tersebut merupakan dominansi tidak sempurna.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkanbahwa :
1.Pada persilanganmonohibrid, didapat perbandingan fenotip untuk merah : putih, 35 : 15.
2.Pada persilangandihibrid, didapat perbandingan fenotip untuk merah hijau : merah kuning : putihhijau : putih kuning, 62 : 16 : 19 : 3.
3.Persilanganmonohibrid pada percobaan merupakan data dominansi sempurna.
4.Persilangandihibrid pada percobaan merupakan data dominansi tdak sempurna.
5.2 Saran
Percobaan monohibrid dan dihibrid sebaiknya dilakukandengan menggunakan kancing genetika untuk mendapatkan data yang lebih akuratkarena penggunaan uang logam kurang efektif.
Daftar Pustaka
Endra, Neo et al. 2003. IdentifikasiPolimorfisme pada Fragmen ND-5 DNA
Mitokondria Sapi Benggala dan Madura dengan TeknikPCR-RFLP. Jurnal Biodiversitas. Vol 4No : 1
Hamzah, et al. 2009. SistemPerkawinan Bakau Bandul (Rhizophora mucronata
Lamk) Berdasarkan Analisi Isozim. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol 6 No :2
Rahmat, Dedi. 2006. EvaluasiPerforma Domba Persilangan Barbados dengan Domba
Priangansebagai Sumber Bibit Unggul. Jurnal IlmuTernak. Vol 6 No : 2
Saraswati, Mega. 2008. EstimasiKorelasi Genetik Litter Size Bobot Lahir dan Bobot
sapih Kambing Hasil Persilangan (F1) Pejantan Boer Murnidengan Kambing Lokal. Skripsi. Malang :Universitas Brawijaya
Yasin, Muhammad et al. 2005. UjiKesesuaian Hukum Mendel Dalam Memilih
BenihJagung Opaque. JurnalInformatika Pertanian. Vol 14 No : 1.
Dapatkan link
Google+
Aplikasi Lainnya
Postingan populer dari blog ini
LAPORAN PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM KELAMIN
Oktober 07, 2015
LaporanPraktikum Genetika PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM KELAMIN Disusun Oleh : Nama : Yuli Hardiyanti NIM : 4122220013 Kelas : Biologi Nondik A 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Era penemuan materi genetik telah dibukaoleh F Miescher dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkanbahwa bahan aktif yang ada di dalam nukleus disebut sebagai nuclein. Penelitiini belum bisa menetapkan apakah nuclein ini kromosom ataukah DNA. Kromosomditemukan pada awal abad ke 19 merupakan struktur seperti benang pada nukleussel eukariot yang nampak pada saat sel mulai membelah. Kromosom berjumlah diploidpada setiap selnya, dan pada autosomal maupun seks-kromosom membawa gen-genyang berpasangan, kecuali pada kromosom-Y. Adabeberapa kelainan kromosom yang sering menjadi penybab keguguran, bayimeninggal sesaat setelah dilahirkan, maupun
Baca selengkapnya
LAPORAN GENETIKA ALEL DAN GEN GANDA
Oktober 07, 2015
LaporanPraktikum Genetika ALEL DAN GEN GANDA Disusun Oleh : Nama : Yuli Hardiyanti NIM : 4122220013 Kelas : Biologi Nondik A 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Alel merupakan bentuk alternatif sebuah gen yangterdapat pada lokus (tempat tertentu). Individu dengan genotipe AA dikatakanmempunyai alel A, sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individuAa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempatiolehsepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa, atau aa, bergantung kepada genotipeindividu yang bersangkutan (Susanto, Agus Hery, 2011).Namun, kenyataannya yang sebenarnya lebih umumdijumpai adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebihdari hanya dua dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memilikisederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel ganda (multiplealleles)(Susanto,Agus Hery, 2011). Penga
Baca selengkapnya
Diberdayakan oleh Blogger
Gambar tema oleh badins
YULI HARDIYANTI
Yuli Hardiyanti
YULI HARDIYANTIMAHASISWA BIOLOGIUNIVERSITAS NEGERI MEDAN2012
Kunjungi profil
Arsip
20181
Februari1
201541
November4
Oktober37
MAKALAH PERANAN SERANGGA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
MAKALAH PERKEMBANGAN EMBRIO PADA MANUSIA
MAKALAH PEWARNAAN DAN PEMBAGIAN ZAT
MAKALAH MEMBRAN SEL
MAKALAH KULTUR JARINGAN
MAKALAH SISTEM SARAF MANUSIA
Makalah Negara dan Konstitusi
LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
LAPORAN PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM K...
LAPORAN GENETIKA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
LAPORAN GENETIKA ALEL DAN GEN GANDA
MAKALAH TEORI HARDY WEINBERG
LAPORAN OKULASI
USAHA MANISAN KULIT SEMANGKA UNIVERSITAS NEGERI ME...
LAPORAN PLASMA NUFTAH MANGGA DI KEBUN PERCOBAAN CU...
BENTOS JENIS FORAMINIFERA
MAKALAH METODE DAN TEKNIK ANALISIS BIOTA PERAIRAN...
MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH
SOAL UAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MAKALAH KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DAN KELUARGA...
CRITICAL JURNAL MIKROBIOLOGI PANGAN
UJI MIKROBIOLOGI PADA SAYURAN
KAPANG PADA MAKANAN FERMENTASI
PERANAN MIKROORGANISME Leuconostoc mesenteroides S...
PEMANFAATAN MIKROORGANISME UNTUK PRODUKSI SAUERKRA...
Teknik Pengolahan Susu
BAKTERI YANG DAPAT MEMECAH KARBOHIDRAT, PROTEIN DA...
BAKTERI PEMBENTUK ASAM TANPA GAS - MIKROBIOLOGI UN...
PENGARUH EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifoli...
PENGELOLAAN DAN PERILAKU BURUNG BELIBIS DI TAMAN N...
GLOBAL WARMING
LAPORAN IMUNOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP PE...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH (AUKSIN 2-4...
MAKALAH HORMON PADA HEWAN, TUMBUHAN DAN MANUSIA
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
AKTIVITAS ANTI KANKER EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUA...
Tampilkan selengkapnyaTampilkan lebih sedikit
Laporkan Penyalahgunaan