bible study 1 tesalonika pasal 4

3
Bible Study 1 Tesalonika Pasal 4 “Nasehat Supaya Hidup Berkenan Kepada Allah” Pendahuluan Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup ini semakin hari/tahun semakin mudah dlm menjalani hidup sebagai orang percaya Ada yang menggambarkan perjalanan hidup kita itu seperti menaiki anak tangga demi anak tangga butuh perjuangan dan usaha. Ada juga yang menggambarkan seperti menaiki lantai yang berjalan secara otomatis artinya menyerahkan sepenuhnya diri kita kepada Tuhan, biarkan Tuhan yang membawa kita sampai ke masa akhir hidup kita (kalau pendapat ini di satukan saya setuju bahwa ada bagiannya Tuhan jika kita berserah & juga ada bagiannya kita untuk berusaha sungguh-sungguh) Isi Rasul Paulus menasehatkan kepada orang-orang percaya di Tesalonika tentang bagaimana harus hidup supaya terus berkenan kepada Allah (ay 1) Menurut kesaksian R. Paulus, jemaat sudah hidup seturut kehendak Allah, namun ia menasehatkan dalam masa penantian kedatangan Tuhan yang kedua kali (zaman akhir), jemaat harus lebih bersungguh-sungguh lagi (ay 1b), ini sejalan dengan pesan Rasul Petrus dalam 2 Pet 1:5 Lebih bersungguh-sungguh seharusnya seharusnya menjadi kerinduan orang percaya yang berdedikasi (memberikan dirinya untuk Tuhan pakai-ay 1 & 10) Memberikan diri untuk Tuhan bukan hanya soal waktu, pikiran & tenaga saja tapi lebih dari itu memberi hidup yang berkenan kepada Allah Jadi saya & teman-teman jangan bangga dengan kesibukan pelayanan yang banyak karena bukan banyaknya pelayanan yang Tuhan banggakan tapi Tuhan melihat hidup kita, apakah dalam melayani, Tuhan dimuliakan??? Dalam hal apa kita harus lebih bersungguh-sungguh 1. Lebih bersungguh-sungguh dalam kekudusan (ay 1-8) R. Paulus fokus membicarakan tentang kekudusan pada masalah seksual/hawa nafsu kedagingan karena jemaat hidup di tengah- tengah masyarakat di mana percabulan seksual adalah hal yang

Upload: marson-rubianto-eka-putra

Post on 22-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bible Study 1 Tesalonika Pasal 4

Bible Study 1 Tesalonika Pasal 4

“Nasehat Supaya Hidup Berkenan Kepada Allah”

Pendahuluan

Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup ini semakin hari/tahun semakin mudah dlm menjalani hidup sebagai orang percaya

Ada yang menggambarkan perjalanan hidup kita itu seperti menaiki anak tangga demi anak tangga butuh perjuangan dan usaha. Ada juga yang menggambarkan seperti menaiki lantai yang berjalan secara otomatis artinya menyerahkan sepenuhnya diri kita kepada Tuhan, biarkan Tuhan yang membawa kita sampai ke masa akhir hidup kita (kalau pendapat ini di satukan saya setuju bahwa ada bagiannya Tuhan jika kita berserah & juga ada bagiannya kita untuk berusaha sungguh-sungguh)

Isi

Rasul Paulus menasehatkan kepada orang-orang percaya di Tesalonika tentang bagaimana harus hidup supaya terus berkenan kepada Allah (ay 1) Menurut kesaksian R. Paulus, jemaat sudah hidup seturut kehendak Allah, namun ia

menasehatkan dalam masa penantian kedatangan Tuhan yang kedua kali (zaman akhir), jemaat harus lebih bersungguh-sungguh lagi (ay 1b), ini sejalan dengan pesan Rasul Petrus dalam 2 Pet 1:5

Lebih bersungguh-sungguh seharusnya seharusnya menjadi kerinduan orang percaya yang berdedikasi (memberikan dirinya untuk Tuhan pakai-ay 1 & 10)

Memberikan diri untuk Tuhan bukan hanya soal waktu, pikiran & tenaga saja tapi lebih dari itu memberi hidup yang berkenan kepada Allah

Jadi saya & teman-teman jangan bangga dengan kesibukan pelayanan yang banyak karena bukan banyaknya pelayanan yang Tuhan banggakan tapi Tuhan melihat hidup kita, apakah dalam melayani, Tuhan dimuliakan???

Dalam hal apa kita harus lebih bersungguh-sungguh1. Lebih bersungguh-sungguh dalam kekudusan (ay 1-8) R. Paulus fokus membicarakan tentang kekudusan pada masalah seksual/hawa nafsu

kedagingan karena jemaat hidup di tengah-tengah masyarakat di mana percabulan seksual adalah hal yang wajar dan di terima oleh umum (sama dengan masyarakat kita saat ini)

Para Rasul tidak kompromi pada kekudusan dan kebenaran Allah – ay 3, karena inilah kehendak Allah...

Juga tubuh kita milik Tuhan dan Dia berkehendak agar kita memakainya untuk tujuan-tujuan yang kudus dan Roh Kudus berdiam dalam tubuh kita (ay 8)

2. Lebih bersungguh-sungguh dalam kasih (ay 9 & 10) Kasih adalah salah satu tanda orang percaya yang sejati (1 Yoh 3:14) Kita telah diajar mengasihi dari Allah Bapa (1 Yoh 4:19), dari Anak (Yoh 13:34) dan Roh

Kudus (Roma 5:5)-cerita tentang Ahmad dieedat & seorang Prof Kristen yang setia Mari wujudkan kasih kita melalui pelayanan pemuridan yang sedang kita kerjakan karena

tanpa kita mengasihi mereka maka pelayanan yang kita kerjakan hanya rutinitas belaka (pelayanan pasti berbeda dirasakan oleh orang yang kita layani kalau sungguh2 kita mengasihi)

Page 2: Bible Study 1 Tesalonika Pasal 4

3. Lebih bersungguh-sungguh dalam ketenangan (ay 11-12) Hidup tenang yang dimaksud di sini : menjalani hidup dengan bijaksana Hal ini berhubungan dengan kedatangan Tuhan yang kedua kali (2 Tes 3:6-15), karena

mereka menantikan Tuhan datang kembali kapan saja & beberapa orang percaya berhenti bekerja dan sibuk mencampuri urusan orang lain (ay 10 & 11)

Ajaran2 yang salah sudah banyak bermunculan dan akan lebih lagi di masa-masa akhir zaman ini sehingga perlu untuk tenang/bijak dalam menghadapi kondisi zaman ini & supaya kita juga dapat menolong/mempersiapkan AKK (bisa saja galau/gelisah/takut dan akhirnya tergoda menerima ajaran yang murahan)

4. Lebih bersungguh-sungguh dalam pengharapan (ay 13-18) Bahwa Yesus akan datang kembali, itu berarti perjumpaan kembali dan sukacita kekal! Jemaat di Tesalonika tidak paham bagaimana kebangkitan orang Kristen yang sudah mati

berhubungan dengan pengangkatan orang Kristen yang hidup pada kedatangan Kristus (Yoh 14:3)

Rupanya mereka berpikir bahwa orang yang sudah mati sebelum Kristus datang kembali (ay 16-17) tidak akan dibangkitkan sehingga R Paulus menegaskan jangan berdukacita karena orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Tuhan kembali untuk mereka yang setia

Ay 18 muncul untuk tujuan ay 16-17o Keangkatan diambil dari kata latin “diangkat terbawa” atau “diangkat ke atas” kata

latin ini adalah padanan kata Yunani harpazo yang diterjemahkan “diangkat” dalam 1 Tesalonika 4:17 dan dalam 1 Kor 15, menunjuk pada pengangkatan gereja dari bumi untuk menyongsong Tuhan di angkasa, yang terangkat adalah umat yang setia

o Ay 18, hiburkanlah seorang akan yang lain, Paulus membangkitkan harapan jemaat di Tesalonika, bukan untuk memberitahukan mereka untuk siap mati syahid selama periode hari Tuhan (Pasal 5:2-10) yaitu kesengsaraan besar (Wahyu Pasal 6-19) tetapi dengan menjelaskan tentang keangkatan gereja & mengetahui tentang ajaran ini mereka dapat saling menguatkan untuk hidup dalam pengharapan kekal & tidak tergoncangkan oleh ilah-ilah zaman ini

Penutup Sharing berdua-dua : bagaimana kita berusaha sungguh-sungguh dalam 4 hal yang Paulus

nasehatkan kepada kita semua sehubungan dengan kesulitan2 yang kita hadapi