berdusta atas nama allâh termasuk dosa besar

4
BERDUSTA ATAS NAMA ALLÂH TERMASUK DOSA BESAR Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari Jujur dalam berkata dan berbuat merupakan fondasi akhlaq mulia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan agar umatnya selalu jujur, dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaannya. Sebaliknya, dusta didalam perkataan atau perbuatan merupakan perbuataan buruk, bahkan termasuk dosa besar. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: اَ ى يَ لَ وا بُ الَ ا قً ثَ َ ثِ رِ ائَ بَ كْ الِ رَ بْ كَ ؤِ بْ مُ كُ ئْ بَ نُ أَ َ أْ شِ ْ : اَ الَ . قِ َ ولُ سَ رِ نْ يَ دِ الَ وْ الُ وقُ قُ عَ وِ ه اِ بُ اكَ ر اَ مَ فَ الَ قِ ورّ الزُ لْ وَ قَ وَ َ أَ الَ قَ ا فً ئِ ك ه تُ مَ انَ كَ وَ سَ لَ جَ وَ تَ كَ سُ هَ تْ يَ ا لَ نْ لُ ى ق ه تَ ا حَ هُ رْ رَ كُ يَ الَ ز“Maukah aku kabarkan kepada kamu sebesar-besarnya dosa besar?” Beliau mengucapkannya tiga kali. Mereka (para sahabat) menjawab, “Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah (syirik) san durhaka kepada kedua orang tua”. Beliau duduk sebelumnya beliau bersandar, lalu beliau bersabda, “Ingat, juga perkataan palsu”, Perawi berkata, “Beliau selalu mengulangi ucapannya, hingga kami berharap beliau diam” *HR Bukhari, no 5918, Muslim no.87, lafazhnya bagi Bukhari+ Demikian juga membuat kedustaan atau fitnah atas orang lain, merupakan dosa besar yang diancam dengan ancaman mengerikan. ْ نَ مَ الَ مها قِ مَ جُ رْ خَ ى ي ه تَ حِ الَ بَ خْ الَ ةَ غْ دَ رُ ه ُ هَ نَ كْ سَ أِ يهِ فَ سْ يَ ا لَ مٍ نِ مْ إُ ى مِ فَ الَ قBarangsiapa mengatakan tentang seorang Mukmin sesuatu yang tidak ada padanya, Allâh akan menempatkannya di lumpur neraka sehingga dia mempertanggung jawabkan perkataannya. [HR. Ahmad, no. 5544; Abu Dawud, no. 3599. Dishahihkan al-Albani; dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth] BAHAYA BERDUSTA ATAS NAMA ALLAH Jika membuat kedustaan atas nama manusia, merupakan dosa besar dan ancamannya mengerikan, lalu bagaimana dengan dosa dan akibat buruk dari perbuatan dusta atas nama Allâh? Tentu lebih berat! Orang yang berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla adalah orang yang paling zhalim. Allâh Azza wa Jalla berfirman: ِ ه ىَ لَ عٰ ىَ رَ تْ افِ مهنِ مُ مَ لْ ظَ أْ نَ مَ وَ ونُ مِ ال ه الظُ حِ لْ فُ يَ ُ ه ه نِ إۗ ِ هِ اتَ آيِ بَ ب ه ذَ كْ وَ ا أً بِ ذَ كDan siapakah yang lebih zhalim/aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allâh, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. [Al-An’âm/6: 21+

Upload: dzuhri-elrich-asakura

Post on 11-Apr-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Berdusta atas Nama Allah

TRANSCRIPT

BERDUSTA ATAS NAMA ALLÂH TERMASUK DOSA BESAR

Oleh

Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari

Jujur dalam berkata dan berbuat merupakan fondasi akhlaq mulia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

telah memerintahkan agar umatnya selalu jujur, dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan

keutamaannya. Sebaliknya, dusta didalam perkataan atau perbuatan merupakan perbuataan buruk,

bahkan termasuk dosa besar. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ئكم بؤكبر الكبائر ثلثا قالوا بلى يا وعقوق الوالدين رسول هللا. قال: الش أل أنب ور قال فما راك بالله كئا فقال أل وقول الز وجلس وكان مته

رها حتهى قلنا ليته سكت زال يكر

“Maukah aku kabarkan kepada kamu sebesar-besarnya dosa besar?” Beliau mengucapkannya tiga kali.

Mereka (para sahabat) menjawab, “Ya, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah (syirik)

san durhaka kepada kedua orang tua”. Beliau duduk sebelumnya beliau bersandar, lalu beliau bersabda,

“Ingat, juga perkataan palsu”, Perawi berkata, “Beliau selalu mengulangi ucapannya, hingga kami

berharap beliau diam” *HR Bukhari, no 5918, Muslim no.87, lafazhnya bagi Bukhari+

Demikian juga membuat kedustaan atau fitnah atas orang lain, merupakan dosa besar yang diancam

dengan ancaman mengerikan.

ا قال من ردغة الخبال حتهى يخرج ممه قال فى مإمن ما ليس فيه أسكنه هللاه

Barangsiapa mengatakan tentang seorang Mukmin sesuatu yang tidak ada padanya, Allâh akan

menempatkannya di lumpur neraka sehingga dia mempertanggung jawabkan perkataannya. [HR.

Ahmad, no. 5544; Abu Dawud, no. 3599. Dishahihkan al-Albani; dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth]

BAHAYA BERDUSTA ATAS NAMA ALLAH

Jika membuat kedustaan atas nama manusia, merupakan dosa besar dan ancamannya mengerikan, lalu

bagaimana dengan dosa dan akibat buruk dari perbuatan dusta atas nama Allâh? Tentu lebih berat!

Orang yang berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla adalah orang yang paling zhalim. Allâh Azza wa Jalla

berfirman:

ن افترى على هللاه المون ومن أظلم ممه ه ل يفلح الظه ب بآياته إنه كذبا أو كذه

Dan siapakah yang lebih zhalim/aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap

Allâh, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat

keberuntungan. [Al-An’âm/6: 21+

Orang-orang yang membuat kedustaan atas nama Allâh Azza wa Jalla , tidak akan beruntung. Meskipun

mereka mendapatkan kesenangan dunia, namun mereka pasti akan menghadap Allâh Azza wa Jalla dan

merasakan pedihnya siksa. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

الكذب ل يفلحون نيا ثمه إلينا مرجعهم ثمه ٩٦﴿ قل إنه الهذين يفترون على هللاه ديد بما كانوا يكفرون ﴾ متاع في الد نذيقهم العذاب الشه

Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allâh tidak

beruntung". (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka

kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka.

"[Yûnus/10: 69-70].

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Sekelompok Ulama berpendapat bahwa berdusta atas nama

Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya merupakan kekafiran yang menyebabkan pelakunya keluar dari

agama. Tidak diragukan lagi bahwa berdusta atas nama Allâh Azza wa Jalla dan RasulNya dalam

menghalalkan perkara yang haram dan mengharamkan perkara yang halal merupakan kekafiran murni,

tetapi yang menjadi masalah adalah (berdusta) dalam perkara selain itu”. *Dinukil dari al-Kabâ'ir karya

imam adz-Dzahabi]

BENTUK-BENTUK KEDUSTAAN ATAS NAMA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA

Bentuk membuat kedustaan atas nama Allâh banyak sekali, antara lain:

1. Beribadah kepada selain Allâh dengan anggapan bahwa sesembahan-sesembahan selain Allâh itu bisa

menjadi perantara di sisi Allâh Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman:

هم ول ينفعهم ما ل يضر قل ويعبدون من دون هللاه إلء شفعاإنا عند هللاه ماوات ول في ويقولون ه بما ل يعلم في السه الرض أتنبئون هللاه

ا يشركون سبحانه وتعالى عمه

Mereka menyembah selain Allâh apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka

dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di

sisi Allâh". Katakanlah, "Apakah kamu mengabarkan kepada Allâh apa yang tidak diketahui-Nya baik di

langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha suci Allâh dan Maha Tinggi dan apa yang mereka

mempersekutukan (itu)..[ Yûnus/10: 18]

2. Mengaku menerima wahyu dari Allâh Azza wa Jalla, demikian juga mengaku mampu menurunkan

surat seperti al-Qur’an. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

كذبا أو قال ن افترى على هللاه المون في مثل ما أوحي إليه ولم يوح إليه شيء ومن قال سؤنزل ومن أظلم ممه ولو ترى إذ الظه أنزل هللاه

غير الحق وكنتم عن آيات أنفسكم اليوم تجزون عذاب الهون بما كنتم غمرات الموت والملئكة باسطو أيديهم أخرجوا ه تقولون على هللاه

تستكبرون

Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allâh atau yang

berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan

orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allâh." Alangkah dahsyatnya

sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang

para Malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu" di hari ini kamu

dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allâh

(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. [Al-

An’âm/6: 93+

3. Menganggap bahwa Allâh Azza wa Jalla memiliki anak. Ini adalah kedustaan dan celaan terhadap Allâh

Azza wa Jalla . Allâh Azza wa Jalla berfirman:

ولدا سبحانه هو الغني له ماوات وما في الرض إن عندكم من قالوا اتهخذ هللاه ذا أتق ما في السه ما ل تعلمون سلطان به ولون على هللاه

Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allâh mempuyai anak". Maha suci Allâh; Dia-lah

yang Maha Kaya; Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai

hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allâh apa yang tidak kamu ketahui?

[Yûnus/10: 68]

4. Mengharamkan rizki yang dianugerahkan oleh Allâh dengan tanpa ilmu. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

قد قد خسر الهذين قتلوا أولدهم سفها بغير علم افتراء على هللاه موا ما رزقهم هللاه ضلوا وما كانوا مهتدين وحره

Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak

mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allâh telah rezki-kan pada mereka dengan semata-

mata mengada-adakan terhadap Allâh. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka

mendapat petunjuk.[Al-An’âm/6: 140+

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman:

ك ومن البل اثنين ومن البقر اثنين قل ا اشتملت عليه آلذه م أم النثيين أمه اكم رين حره ذا فمن أرحام النثيين أم كنتم شهداء إذ وصه به هللاه

ن افترى على هللاه أظلم ممه المين ل يهد كذبا ليضله النهاس بغير علم إنه هللاه القوم الظه

Dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang

diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya? Apakah kamu

menyaksikan di waktu Allâh menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih zhalim daripada orang-

orang yang membuat-buat dusta terhadap Allâh untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?"

Sesungguhnya Allâh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim. [Al-An’âm/6: 144+

5. Termasuk perbuatas dusta atas nama Allâh adalah apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik Arab,

ketika mereka thawaf di Baitullah dengan telanjang, lalu mereka menisbatkan itu kepada Allâh Azza wa

Jalla . Allâh Azza wa Jalla memberitakan:

ل يؤمر فاحشة قالوا وجدنا عليها آباءناوإذا فعلوا أمرنا بها قل إنه هللاه ما ل تعلمون وهللاه بالفحشاء أتقولون على هللاه

Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami

mengerjakan yang demikian itu, dan Allâh menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah:

"Sesungguhnya Allâh tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji. Mengapa kamu mengada-

adakan terhadap Allâh apa yang tidak kamu ketahui?” *Al-A’râf/7: 28+

PENUTUP

Itulah diantara bentuk-bentuk perbuatan dusta atas nama Allâh Azza wa Jalla. Semoga dengan

mengetahui semua ini, kita semakin berhati-hati, agar tidak terjebak dalam perbuatan berdusta atas

nama Allâh sehingga akan mendapatkan kebinasaan. Kita memohon bimbingan kebaikan dan

perlindungan kepada Allâh Azza wa Jalla dari semua bentuk penyimpangan. Sesungguhnya Dia Maha

Mendengar doa dan berkuasa mengabulkannya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XVIII/1436H/2014M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah

Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-

858196]