bab ii tinjauan pustaka a. gambaran umum sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/bab ii.pdf ·...

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau, atau ke sungai lain yang merupakan sungai induk. Sungai banyak terdapat di Indonesia yang berhulu di daerah pegunungan. Bagi daerahdaerah tertentu kegunaan sungai-sungai itu berbeda-beda. Manfaat air sungai bagi kehidupan sangat besar artinya seperti untuk mengairi pertanian di pesawahan, perikanan lalu lintas perairan, pembangkit tenaga listrik, dan pariwisata. Sungai dapat dibagi atas dua jenis: 1. Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari hujan dan mata-mata air. Sungai seperti ini airnya tidak tetap. Bila musim hujan airnya banyak, adakalanya banjir. 2. Sungai gletser, yaitu sungai yang mendapat airnya dari gletser (es) atau salju yang mencair. Sungai seperti ini airnya tetap. Baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau. 1. Air Danau Berasal dari air hujan, air tanah atuu mata air. Berkurangnya air danau disebabkan oleh penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran daerah yang sangat lembab dan sangat kering. 2. Air tanah 8

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Sungai

Air sungai adalah air yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi

oleh tanggul-tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau, atau ke sungai lain yang merupakan

sungai induk. Sungai banyak terdapat di Indonesia yang berhulu di daerah pegunungan. Bagi

daerahdaerah tertentu kegunaan sungai-sungai itu berbeda-beda. Manfaat air sungai bagi

kehidupan sangat besar artinya seperti untuk mengairi pertanian di pesawahan, perikanan lalu

lintas perairan, pembangkit tenaga listrik, dan pariwisata. Sungai dapat dibagi atas dua jenis:

1. Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari hujan dan mata-mata air. Sungai

seperti ini airnya tidak tetap. Bila musim hujan airnya banyak, adakalanya banjir.

2. Sungai gletser, yaitu sungai yang mendapat airnya dari gletser (es) atau salju yang

mencair. Sungai seperti ini airnya tetap. Baik pada musim hujan maupun pada musim

kemarau.

1. Air Danau

Berasal dari air hujan, air tanah atuu mata air. Berkurangnya air danau disebabkan oleh

penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran daerah yang sangat lembab dan sangat

kering.

2. Air tanah 8

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air

tanah di tiap tempat tidak sama karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan permukaan di

atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur

yang digali oleh penduduk. Permukaan bagian atas air itu lebih preatik.

Kelebihan air tanah daripada air permukaan yaitu:

a. Lebih steril, karena tidak terkontaminasi oleh organisme penyebab penyakit

b. Tersimpan pada lapisan batuan pada kedalaman tertentu atau di bawah permukaan

tanah

c. Temperaturnya relatif konstan

d. Tersedia di banyak tempat meskipun musim kemarau.

Air tanah dibedakan atas letak kedalamannya, yaitu:

1) Air tanah dangkal, yaitu air tanah yang berada di bawah permukaan tanah dan berada di atas

batuan yang kedap air atau lapisan yang tidak dapat meloloskan air. Air ini merupakan

akuifer atas atau sering disebut air freatis, yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk

membuat sumur.

2) Air tanah dalam, yaitu air tanah yang berada di bawah lapisan airtanah dangkal, dan berada

di antara lapisan kedap air. Air ini merupakan akuifer bawah, banyak dimanfaatkan sebagai

sumber airminum penduduk kota, untuk industri, perhotelan, dan sebagainya.

Diantara lapisan kedap dan tak kedap air terdapat lapisan peralihan.Air tanah pada lapisan

tak kedap mempengaruhi gerak aliran air. Jika lapisan yang kurang kedap terletak di atas dan di

bawah suatu tubuh air, maka akan menghasilkan lapisan penyimpanan air yaitu air tanah yang

tak bebas. Tekanan dari air tanah tak bebas bergantung pada keberadaan tinggi suatu tempat

dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang air tanahnya lebih rendah daripada

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

permukaan air di daerah tangkapan hujan, air akan memancar keluar dari sumur yang dibor.

Sumur demikian disebut sumur freatis. (Visiuniversal, 2015)

Sungai merupakan jalan air alami, mengalir menuju samudera, danau, laut, atau ke sungai

yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam

tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air

hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.

Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai.

Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya

berbatasan dengan saluran dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di

mana sungai bertemu laut dikenal sebagai muara sungai. Manfaat terbesar sebuah sungai adalah

untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air

limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai (Ahira, 2011).

Ada beberapa tipe perairan, yaitu:

1. Basin, adalah tipe perairan yang merupakan nama lain dari daerah aliran yang berkaitan

dengan aliran sungai yang dimulai dari hulu (mata air) sampai ke hilir (muara). Di

Indonesia terkenal dengan nama Daerah Aliran Sungai (DAS), yang dalam bahasa

inggris dikenal sebagai river basin. (Suyono, 2014:60).

2. Bendungan atau dam, adalah konstruksi artificial yang dibangun untuk menahan

kapasitas dan aliran air yang dapat dijadikan waduk, danau, tempat rekreasi ataupun

untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). (Suyono, 2014:60).

3. Danau, adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat atau

cekungan besar yang cukup luas di permukaan bumi yang seluruhnya dikelilingi oleh

daratan, sebagai kumpulan muara sungai kecil atau terjadi karena mencairnya glister

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

(periglasial), atau karena adanya mata air atau dapat berasal dari suatu kawah besar dari

bekas gunung berapi. (Suyono, 2014:61).

4. Kanal atau terusan (channel), adalah saluran air buatan yang digunakan untuk

mempersingkat perjalanan pelayaran kapal. Kanal terdiri dari dua macam, yaitu kanal

yang hanya digunakan untuk mengarahkan dan mengalirkan air dan kanal yang

merupakan jalur transportasi yang dapat dinavigasi, digunakan untuk angkutan barang

dan orang, yang seringkali terhubung dengan sungai, laut, dan danau. Kanal ini harus

memenuhi syarat memiliki kedalaman minimal 5 m (16,4 kaki) untuk dapat dipakai

sebagai terusan. Tujuan dibuatnya kanal adalah sebagai jalan singkat untuk menghindari

rute pelayaran yang lebih jauh, jalan antara dua laut atau danau yang tertutup oleh

daratan, dan sarana akses ke lautan bagi kota yang berada jauh di daratan. (Suyono,

2014:61).

5. Akuifer (aquifer), adalah suatu lapisan batuan permeable bawah tanah yang menyerap

air atau materi yang tidak dikonsolidasi (kerikil, pasir, debu, atau tanah liat), tempat air

tanah dapat bermanfaat untuk diekstraksi melalui air sumur. (Suyono, 2014:61).

6. Laut (sea) atau bahari, adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan

samudra. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya

seperti garam, gas terlarut, bahan organic, dan partikel tak terlarut. Sifat fisis utama air

laut ditentukan oleh 96,5% air ,murni. (Suyono, 2014:61).

7. Samudra (ocean) atau lautan, adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang

sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun

kepulauan yang besar. Ada lima samudra di bumi, yaitu samudra arktik, samudra

atlantik, samudra hindia, samudra pasifik/lautan teduh, dan samudra antartika/lautan

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

selatan. Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta km2, isi

samudra sekitar 1.370 juta km3, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. (Suyono,

2014:61).

8. Selat (srait), adalah suatu kawasan perairan yang relativ sempit di antara dua daratan

yang mengubungkan dua bagian perairan yang lebih besar. Selat buatan disebut terusan

atau kanal. (Suyono, 2014:61).

9. Sungai (river), adalah aliran air alami yang mengalir menuju samudra, danau, atau laut,

atau kesungai yang lebih besar lainnya. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari

mata air yang mengalir keanak sungai, selanjutnya beberapa anak sungai akan bergabung

untuk membentuk sungai utama. (Suyono, 2014:62).

10. Teluk (gulf), adalah suatu kawasan perairan yang menjorok kedaratan dan dibatasi oleh

daratan pada ketiga sisinya. Karena letaknya yang strategis ini teluk banyak

dimanfaatkan sebagai pelabuhan. Teluk adalah kebalikandari tanjung (cape), dan

biasanya keduanya berdampingan pada suatu garis pantai yang sama. (Suyono, 2014:62).

B. Perlindungan dan Pemanfaatan Sungai

Di Indonesia sungai dapat dijumpai disetiap tempat dengan kelasnya masing-masing. Pada

masa lampau sungai dimanfaatkan untuk memenuhi keperluan sehari-hari, baik transportasi,

mandi, mencuci dan sebagainya bahkan untuk wilayah tertentu sungai dapat dimanfaatkan untuk

menunjang makan dan minum.Sungai sebagai sumber air, sangat penting fungsinya dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat dan sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan

pembangunan nasional. Sebagai sarana transportasi yang relatif aman untuk menghubungkan

wilayah satu dengan lainnya. Pemerintah memperhatikan manfaatnya sungai yang tidak kecil

dalam kehidupan, maka untuk pelestariannya dipandang perlu melakukan pengaturan mengenai

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

sungai yang meliputi perlindungan, pengembangan, penggunaan dan pengendalian sungai dari

segala bentuk pencemaran yang berakibat rusaknya dan tidak berfungsinya kembali sungai yang

tidak sesuai dengan kualitas sebenarnya. Dengan dikeluarkannya peraturan Pemerintah Nomor :

35 Tahun 1991 tentang sungai, sebagai pelaksanaan Undang -Undang Nomor : 11 Tahun 1974

tentang pengairan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan dalam pengelolaan,

pengusahaan, pemeliharaan dan pengamanan, agar manfaat sungai tetap terjaga kelestariannya.

C. Jenis-Jenis Sungai

Sungai menurut jumlah airnya dibedakan menjadi :

1. Sungai Permanen, yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh

sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan.

Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.

2. Sungai Periodik, yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak,sedangkan

pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyakterdapat di pulau Jawa

misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak diJawa Tengah. Sungai Progo dan

sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.

3. Sungai Intermittent atau Sungai Episodik, yaitu sungai yang pada musimkemarau airnya

kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai

Kalada di pulau Sumba.

4. Sungai Ephemeral, yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan.Pada

hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim

hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.

Sungai menurut genetiknya dibedakan menjadi :

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

1. Sungai Konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.

2. Sungai Subsekuen, yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai

konsekuen.

3. Sungai Obsekuen, yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah

dengan sungai konsekuen.

4. Sungai Insekuen, yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng

daratan.

5. Sungai Resekuen, yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai

konsekuen (Stanis, (2011). Dalam Septiani, (2012)

D. Persyaratan Air Sungai

Dalam peraturan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang

Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.

Menyebutkan bahwa sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah

permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ,

waduk dan muara.

Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas yaitu:

1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau

peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi

air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman,dan atau

peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk membudidayakan ikan air

tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang

mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan

atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut.

E. Sumber-Sumber Air Limbah

1. Sumber Limbah Padat

Limbah padat berupa bahan padat seperti potongan kayu, serpihan logam, lumpur,

krak kotoran, kertas-kertas, kain-kain tekstil, tailing,ampas ubi kayu, ampas pabrik tahu

dan potongan-potongan karet serta debu dan lain-lain yang banyak terproduksi dari

pabrik-pabrik. Limbha ini merupakan sisa akhir proses yang sukar menghindarinya baik

karena sifat kondisi teknologi yang tidak mendukung maupun karena sifat alami bahan

baku itu sendiri, dimana tidak seluruh bahan baku dapat diolah seratus persen menjadi

produk jadi.

Limbah padat banyak dijumpai pada industri mesin dan logam serta aneka

industri kimia, industri hasil pertanian dan kehutanan demikian juga pada industri kecil.

Pada pabrik pengecoran logam-logam terdapat serpihan-serpihan besi, krak-krak kotoran

dari dapur yang tidak dapat lagi dimanfaatkan. Pada pabrik plywood yang merupakan

sumber limbah berupa kayu sampingan. Bahan-bahan pembungkus dari pabrik kertas,

abu pembakaran dari ruang boiler, lumpur dari treatmen pabrik Pulp dan Rayon. Buangan

padat yang lain banyak dijumpai pada pabrik pemotongan logam, pemotongan kayu,

proses grinding dan pabrik karet busa. (Ginting, 2007: 58-59).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

2. Sumber Limbah Cair

Limbah cair dijumpai pada industri yang menggunakan air dalam proses

produksinya. Mulai dari pra pengelolaan bahan baku, seperti pencucian, sebagai bahan

penolong, sampai pada produksi akhir menghasilkan limbah cair. Limbah cair ini tidak

hanya bersumber dari air masuk melainkan air itu sendiri sudah ada dalam bahan baku

dan harus dikeluarkan. Ubi kayu mengandung kadar air mencapai 40% dari beratnya dan

pada proses produksinya masis membutuhkan air. Limbah cair yang dihasilkan nantinya

akan lebih banyak dari air yang dimasukan karena telah mendapat tambahan dari baku

mutu.

Pada dasarnya limbah air tidak member efek pencemaran sepanjang kandungan

dalam air tidak membawa senyawa-senyawa yang membahayakan ataupun bahan-bahan

endapan. Air adalah salah satu media yang sangat efektif untuk membawa limbah yang

pada gilirannya mencemari lingkungan. Air digunakan sebagai bahan penolong, sehingga

dalam air terdapat kandungan bahan organic dan anorganik yang berbahaya ataupun

beracun. Buangan dari pabrik pengalengan buah-buahan dan sayur-sayuran menyebabkan

terjadinya perubahan temperatur dan perubahan keasaman air. Pabrik-pabrik kimia

organik maupun anorganik yang menghasilkan buangan cair yang mengandung zat-zat

terlarut, minyak, lemak, seng, cyanida, sulfat, ammonia, phenol dan bahan-bahan beracun

lainnya. (Ginting, 2007: 59-60).

F. Bahan pencemar air sungai

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

1. Sumber pencemar

Sumber pencemar dapat dibedakan menjadi sumber domestik (rumah tangga) yaitu dari

perkampungan, kota, pasar, jalan, terminal, rumah sakit, dan sebagainya, serta sumber

nondomestic, yaitu dari pabrik, industry, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan

sumber-sumber lainnya. Sedangkan bentuk pencemar dapat dibagi menjadi bentuk cair. Bentuk

padat dan bentuk gas serta kebisingan.

2. Domestik

Limbah domestik adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, dapur,

tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotik, rumah sakit, rumah makan, dan

sebagainya yang secara kuantitatif limbah tadi terdiri atas zat organik baik berupa padat atau

cair, bahan berbahaya, dan beracun (B3), garam terlarut, lemah dan bakteri terutama golongan

fekal coli, jasad patogen dan parasit (Sastrawijaya, 2009:123).

3. Nondomestik

Limbah nondomestik sangat bervariasi, terlebih-lebih untuk limbah industri. Limbah

pertanian biasanya terdiri atas bahan padat bekas tanaman yang bersifat organis, bahan

pemberantas hama dan penyakit (pestisida), bahan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor,

sulfur, mineral (K, Ca), dan sebagainnya

Air buangan dari PLTU yang sangat panas dapat merusak ekosistem dalam air. Limbah

perikanan dan peternakan pada umumnya berupa hasil samping system pengelolaan diperikanan

dan peternakan tersebut dan dari ternaknya sendiri.

Penyebaran pabrik-pabrik yang diperkirakan menghasilkan limbah B3 (Bahan Berbahaya Dan

Beracun) (Sastrawijaya, 2009:124).

G. Kegiatan Industri Yang Menghasilkan Limbah Cair

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

1. Industri kostik soda

2. Industri pelapisan logam

3. Industri penyamakan kulit

4. Industri minyak sawit

5. Industri pulp dan kertas

6. Industri karet

7. Industri gula tebu

8. Industri tapioka

9. Industri tekstil

10. Industri pupuk

11. Industri pupuk urea/nitrogen, dll. (Suharto, 2010:316)

H. Indikator Pencemar Air Sungai

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau

tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan menjadi:

1. Pengamatan secara fisik, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat

kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna dan bau.

2. Pengamatan secara kimia, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang

terlarut dan perubahan pH.

3. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan

mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

Indicator yang umum pada pemeriksaan pencemaran air sungai terbagi menjadi dua jenis,

yaitu parameter kimia dan parameter fisika.

a. Parameter fisik

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

Temperatur adalah suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan atau sesuatu lainnya.

Satuan ukur dari temperatur yang banyak digunakan di Indonesia adalah o

C (derajat

celcius). Sementara satuan ukur yang banyak digunakan di luar negeri adalah derajat

Fahrenheit.

b. Parameter kimia

1) Derajat keasaman (pH), konsentrasi ion hidrogen adalah ukuran kualitas dari air

maupun dari air limbah. Adapun kadar yang baik adalah kadar dimana masih

memungkinkan kehidupan biologis di dalam air berjalan dengan baik. Air limbah

dengan konsentrasi air limbah yang tidak netral akan menyulitkan proses biologis,

sehingga mengganggu proses penjernihannya. pH yang baik bagi air minimum

dan air limbah adalah netral (7). Semakin kecil nilai pH nya, maka akan

menyebabkan air tersebut berupa asam (Sugiharto, 2014:31).

2) BOD 5 (Biologycal Oxygen Demand), adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau

milligram/liter (mg/l) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh

bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali. Untuk itu semua

diperlukan waktu 100 hari pada suhu 200 C. Akan tetapi di laboratorium

dipergunakan waktu 5 hari sehingga dikenal sebagai BOD 5 (Sugiharto, 2014:6).

3) Chemical Oxygen Demand (COD), adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau

milligram per liter yang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan

benda organic secara kimiawi (Sugiharto, 2014:6).

4) Dissolved Oxygen (DO) adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air

dan diukur dalam satuan milligram per liter. Oksigen yang terlarut ini

dipergunakan sebagai tanda derajat pengotoran limbah yang ada. Semakin besar

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

oksigen yang terlarut, maka menunjukan derajat pengotoran yang relative kecil

(Sugiharto, 2014:7).

5) Arsenik (As), Arsen telah dikenal sebgai zat kimia yang sangaat berbahaya.

Keracunan arsen (warangan) yang akut dapat berasal dari makanan yang

jumlahnya lebih dari 100 mg unsure tersebut. Keracunan kronis dapat terjadi

melalui makanan dalam jumlah arsen yang sedikit dalam periode waktu yang

lama. Dari bermacam-macam kejadian telah diketahui bahwa arsen bersifat

karsiogenik. Dalam kerak bumi, arsen terdapat pada konsentrasi rata-rata 2-5

ppm. Pembakaran bahan bakar fosil terutama batubara, mengeluarkan sejumlah

warangan (As2O4) ke lingkungan, dimana sebagai besar akan masuk ke dalam

perairan alami. Arsen terdapat di alam bersama-sama dengan mineral-mineral

fosfat dan dilepaskan ke lingkungan bersama-sama dengan senyawa fosfor.

Beberapa pestisida, terutama yang digunakan untuk sebagai kegunaan yang luas

sebelum Perang Dunia ke II mengandung senyawa arsen yang sangat toksik. Yang

paling umum dari senyawa tersebut adalah Pb arsenat, Pb3 (AsO4); Natrium

arsenat, Na3AsO3; ijau paus, Cu3 (AsO3)2. Sumber utama lain dari arsen adalah

hasil akhir penambangan logam. Arsen yang dihasilkan sebagai hasil ikatan dari

pertambangan tembaga, emas, dan limbah terakumulasi sebagai limbah (Andi,

2004:98)

6) Kadmium (Cd), Logam Cd atau cadmium (kadmium) mempunyai penyebaran

yang sangat luas di alam. Hanya ada satu jenis mineral cadmium di alam, yaitu

greennockite (CdS) yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite

(ZnS). Mineral greenockite ini sangat jarang ditemukan di alam, sehingga dalam

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

eksploitasi logam Cd, biasanya merupakan produksi sampingan dari peristiwa

peleburan dan refining biji-biji Zn (seng). Biasanya pada konsentrat biji Zn,

didapatkan 0,2 sampai 0,3% logam Cd. Di samping itu Cd juga diproduksi dari

peleburan biji-biji logam Pb (Timah Hitam) dan Cu (tembaga). Namun demikian,

Zn merupakan sumber utama dari logam Cd, sehingga produksi dari logam

tersebut sangat dipengaruhi oleh Zn (Palar, 2004:116)

Logam cadmium sangat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Logam ini telah digunakan semenjak tahun 1950 dan total produksi dunia adalah

sekitar 15.000-18.000 pertahun. Prinsip dasar atau prinsip utama dalam

penggunaan cadmium adalah sebagai bahan “stabilisasi” sebagai bahan pewarna

dalam industry plastic dan pada elektroplanting. Namun sebagian dari substansi

logam cadmium ini juga digunakan untuk solder dan alloy-alloynya digunakan

pula pada baterai. Umumnya logam cadmium (Cd) senyawa oksida dari cadmium

(CdO), Hidrat (CdH2), dan khoridanya yang paling banyak digunakan dalam

industry electroplating (Palar, 2004:117).

Penggunaan Cd dan persenyawanya ditemukan dalam industry pencelupan,

fotografi, dan lain-lain. Pemanfaatan Cd dan persenyawaannya dapat dilihat

sebagai berikut:

a) Senyawa CdS dan CdSeS, banyak digunakan sebagai zat pewarna

b) Senyawa Cd-sulfat (CdSO4) digunakan dalam industry baterai yang berfungsi

untuk pembuatan sel Weston karena mempunyai potensi stabil yaitu sebesar

1,0186 volt.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

c) Senyawa cadmium bromide (CdBr2) dan cadmium ionida (CdI2) secara

terbatas digunakan dalam dunia fotografi.

d) Senyawa dietil cadmium {(C2H5)2Cd} digunakan dalam proses pembuatan

tetraetil-Pb.

e) Senyawa Cd-strearat banyak digunakan dalam perindustrian manufaktur

polyvinyl khlorida (PVC) sebagai bahan yang berfungsi untuk stabilizer.

Selain itu banyak digunakan dalam industry-industri ringan, seperti pada proses

pengolahan roti, pengolahan ikan, pengolahan minuman, industry tekstil dan lain-

lain, banyak dilibatkan senyawa-senyawa yang dibentuk dengan logam Cd,

meskipun penggunaanya hanyalah dengan konsentrasi yang sangat rendah (Palar,

2004:117-118)

7) Chromium (Cr), Kata khromium berasal dari bahasa Yunani (Chroma) yang

berarti warna. Dalam bahan kimia, khromium dilambangkan dengan “Cr”.

Sebagai salah satu unsur logam berat, khromium mempunyai nomor atom (NA)

24 dan mempunyai berat atom (BA) 51,996. Logam Cr pertama kali ditemukan

oleh Vagueline pada tahun 1797. Satu tahun setelah insur ini ditemukan,

diperoleh cara untuk mendapatkan logam Cr (Palar, 2004:133)

Logam Cr murni tidak pernah ditemukan di alam. Logam ini di alam ditemukan

dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral dengan unsure-unsur lain.

“Chromite” (FeOCr2O3). Kadang-kadang pada batuan mineral chromite juga

ditemukan logam-logam Mg (magnesium), Al (alumunium), dan senyawa SiO3

(silikat). Logam-logam dan senyawa silikat tersebut dalam mineral chrimite

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

bukanlah merupakan penyusunan pada chromite melainkan berperan

sebagai”pengotor”(impurities) (Palar, 2004:133).

Logam Cr dapat masuk ke dalam semua strata lingkungan, apakah itu pada strata

perairan, tanah ataupun udara (lapisan atmosfir). Khromium yang masuk kedalam

strata lingkungan dapat dating dari bermacam-macam sumber. Tetapi sumber-

sumber masukan logam Cr ke dalam strata lingkungan yang umum dan diduga

paling banyak adalah dari kegiatan-kegatan perindustrian, kegiatan rumah tangga

dan dari pembakaran serta mobilisasi bahan-bahan bakar (Palar, 2004:137).

8) Merkuri, Merkuri masuk ke lingkungan melalui banyak sumber. Merupakan salah

satu dari bahan pencemar logam berat yang sangat penting untuk diperhatikan.

Selain dapat masuk secara langsung ke dalam perairan alami dari buangan limbah

industry juga dapat masuk melalui air hujan dan pencucian tanah.

Merkuri terdapat sebagai komponen renik dari bahan mineral, dengan bantuan

continental yang rata-rata mengandung sekitar 80 ppb atau lebih kecil lagi.

Sinabor, merkuri sulfide, HgS, yang berwarna merah, merupakan bijih merkuri

utama yang diperdagangkan. Bahan bakar batubara fosil dan lignit sering

mencapai 100 ppb merkuri, bahkan lebih. Penggunaan logam-logam merkuri

misalnya pada peralatan vakum di laboratorium. Selain itu sebagai elektroda

dalam proses elektrolisa untuk menghasilkan gas klor. Sejumlah besar senyawa

merkuri organic digunakan secara luas sebagai pestisida, terutama fungis suda.

Sebagai contoh, merkuri dimetil ditio karbonat.

Merkuri masuk ke lingkungan perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul

dari penggunaan unsure itu oleh manusia seperti buangan laboratorium kimia,

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

batu baterai bekas, pecahan thermometer, fungi sida kebun, tambal gigi amalgam

dan buangan farmasi. Pengaruh merkuri terhadap, tubuh antara lain: kerusakan

syaraf, termasuk menjadi pemarah, paralisys, kebutaan atau gangguan jiwa,

kerusakan khromosom dan cacat bayi dalam kandungan. Gejala-gejala ringan

akibat keracunan merkuri adalah depresi dan suka marah-marah yang merupakan

sifat dari penyakit kejiwaan (Andi, 2004:100-101)

9) Hidrogen Sulfida (H2S), Dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik

yang mengandung belerang oleh bakteri anaerob. Juga sebagai hasil reduksi

dengan kondisi anaerob terhadap sulfat oleh mikroorganisme dan sebagai salah

satu bahan pencemar gas yang dikeluarkan dari air panas bumi. Bahan-bahan

pencemar dari industri kimia, pabrik kertas, pabrik tekstil dan penyamakan kulit

dapat mengandung H2S merupakan asam lemak dengan harga pKa (1)= 6,99 dan

pKa (2)= 12,92. Ion S2-

tidak pernah ditemukan dalam perairan alami yang

bersifat normal. Ion sulfide mempunyai affinitas yang menakjubkan dengan

banyak logam-logam berat, dan pengendapan dari logam-logam sulfide sering kali

menyertai terbentuknya H2S (Andi, 2004:102).

10) Timbal (Pb), Timbal atau dalam keseharian lebih dikenal dengan nama timah

hitam, dalam bahasa ilmiahnya dinamakan Plumbum, dan logam ini disimbolkan

dengan Pb. Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV-A

pada table periodic unsure kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot

atau berat atom (BA) 207,2 (Palar, 2004:74)

Logam timbal atau Pb mempunyai sifat-sifat yang khusus seperti berikut:

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

a) Merupakan logam yang lunak, sehimgga dapat dipotong dengan menggunakan

pisau atau dengan tangan dan dapat dibentuk dengan mudah.

b) Merupakan logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga logam

timbal sering digunakan sebagai bahan coating

c) Mempunyai titik lebur rendah, hanya 327,5 derajat C.

d) Mempunyai kerapatan yang lebih besar dibandingkan dengan logam-logam biasa,

kecuali emas dan merkuri.

e) Merupakan penghantar listrik yang tidak baik (Palar, 2004:75)

Pb yang masuk kedalam badan perairan sebagai dampak dari aktivitas kehidupan

manusia ada bermacam bentuk. Di antaranya adalah air buangan (limbah) dari industri

yang berkaitan dengan Pb, air buangan dari pertambangan bijih timah hitam dan

buangan sisa industry baterai. Buangan-buangan tersebut akan jatuh pada jalur-jalur

perairan seperti anak-anak sungai untuk kemudian akan dibawa terus menuju lautan.

Umumnya jalur buangan dari bahan sisa perindustrian yang mengguanakan Pb akan

merusak tata lingkungan perairan yang dimasukinya (menjadikan sungai dan alurnya

tercemar) (Palar, 2004:81).

I. Efek Buruk Air Limbah

Sesuai dengan batasan dari air limbah yang merupakan benda sisa, maka sudah barang tentu

bahwa air limbah merupakan benda yang sudah tidak dipergunakan lagi. Akan tetapi, tidak

berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan, karena apabila limbah ini

tidak dikelola secara baik akan dapat menimbulkan gangguan, baik terhadap lingkungan maupun

terhadap kehidupan yang ada (Sugiharto, 2014:41).

1. Ganguan terhadap kesehatan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak

penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi

sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, serta

skhistosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak

terdapat bakteri pathogen penyebab penyakit seperti:

a. Virus, menyebabkan penyakit polio myelitis dan hepatitis. Secara pasti modus

penularannya masih belum diketahui dan banyak terdapat pada air hasil pengolahan

(effluent) pengolahan air limbah.

b. Vibrio Kolera, menyebabkan penyakit kolera asiatika dengan penyebaran utama

melalui air limbah yang telah tercemar oleh kotoran manusia yang mengandung

vibrio kolera.

c. Salmonella typhosa a dan salmonella typhosa b, merupakan penyebab tiphus

abdominalis dan para tiphus yang banyak terdapat di dalam air limbah bila terjadi

wabah. Prinsip penularannya adalah melalui air dan makanan yang telah tercemar

oleh kotoran manusia yang berpenyakit tiphus.

d. Salmonella Spp, dapat menyebabkan keracunan makanan dan jenis bakteri banyak

terdapat pada air hasil pengolahan (Sugiharto, 2014:45).

2. Gangguan terhadap kehidupan biotik

Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah, maka akan menyebabkan

menurunya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. Dengan demikian akan

menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini

akan mengurangi perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air dapat juga

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

disebabkan karena adanya zat beracun yang berada di dalam air limbah tersebut. Selain matinya

ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atau

tumbuhan air. Sebagai akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan sendiri yang

seharusnya bias terjadi pada air limbah menjadi terhambat. Sebagai akibat selanjutnya adalah air

limbah akan sulit untuk diuraikan. Selain bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kehidupan

di dalam air, maka kehiupan di dalam air juga dapat terganggu dengan adanya pengaruh fisik

seperti adanya temperatur tinggi yang dikeluarkan oleh industry yang memerlukan proses

pendinginan. Panasnya air limbah ini dapat mematikan semua organisme apabila tidak dilakukan

pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang kedalam saluran air limbah (Sugiharto, 2014:47).

3. Gangguan terhadap keindahan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang oleh perusahaan yang

memproduksi bahan organik seperti tapioka, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang

berupa bahan-bahan organik dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari pabrik ini

perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah, akan tetapi

memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka air limbah mengalami proses

pembusukan dari zat organik yang ada di dalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya

bau hasil penguraian dari zat organik yang sangat menusuk hidung.

Di samping bau yang ditimbulkan, maka dengan menumpuknya ampas akan memerlukan

tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat disekitarnya. Pembuangan yang sama

akan dihasilkan juga oleh perusahaan yang menghasilkan minyak dan lemak, selain

menimbulkan bau juga menyebabkan tempat disekitarnya menjadi licin (Sugiharto, 2014:48).

4. Gangguan terhadap kerusakan benda

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif, maka mau tidak mau

akan mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi serta bangunan air

kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin

besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material. Selain karbondioksida agresif,

maka tidak kalah pentingnya apabila air limbah itu adalah air limbah yang berkadar pH rendah

atau bersifat asam maupun pH tinggi yang bersifat basa. Melalui pH yang rendah maupun pH

yang tinggi akan mengakibatkan timbulnya kerusakan pada benda-benda yang dilaluinya.

Lemak yang merupakan sebagian dari komponen air limbah mempunyai sifat yang

menggumpal pada suhu udara normal, dan akan berubah menjadi cair apabila berada pada suhu

yang lebih panas. Lemak yang berupa benda cair pada saat dibuang ke saluran air limbah akan

menumpuk secara kumulatif pada saluran air limbah karena mengalami pendinginan dan lemak

ini akan menempel pada dinding saluran air limbah yang pada akhirnya akan dapat menyumbat

aliran air limbah. Selain penyumbatan akan dapat juga terjadi kerusakan pada tempat di mana

lemak tersebut menempel yang bias berakibat timbulnya kebocoran (Sugiharto, 2014:50).

J. Pencegahan Pencemaran Sungai

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran sungai:

1. Penggunaan deterjen secukupnya

2. Tidak membuang sampah kesungai

3. Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya

4. Setiap industry atau pabrik menyediakan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL)

5. Reboisasi

6. Pengomposan sampah organic

7. Pendaurulangan sampah anorganik

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

K. Penanggulangan pencemaran air sungai

Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui peraturan

pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitan dan Pengendalian Pencemaran

Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi maupun non-instansi. Salah

satu upaya serius yang dilakukan pemerintal dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui

program Kali Bersih (PROKASIH), program ini merupakan upaya untuk menurunkan beban

limbah cair khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta

dilakukan secara bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-sumber lainnya.

Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman dibantaran sungai dengan melibatkan

masyarakat setempat (KLH,2004)

Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran yaitu penanggulangan

secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk

mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundang yang dapat

merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industry dan teknologi

sehingga tidak terjadi pencemaran.

Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang

kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan

pengawasan kegiatan dan menanamkan prilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara

teknis bersumber pada perlakuan industry.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

L. Kerangka Teori

Pencemaran kualitas air sungai

secara fisik

Pencemaran kualitas air sungai

secara kimia

Pencemaran kualitas air sungai

secara mikrobiologi

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Permenkes RI No.82 tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian

Pencemaran Air & (Sugiharto, 2014).

Kualitas air sungai

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir

M. Kerangka Konsep

Pencemaran kualitas air

sungai secara fisik:

Temperatur

Pencemaran kualitas air

sungai secara kimia:

1. PH

2. BOD

3. COD

4. DO

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Kualitas air sungai

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungairepository.poltekkes-tjk.ac.id/894/5/BAB II.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Sungai Air sungai adalah air yang mengalir