bab ii masjid dan pembinaan umat di purwokerto a. …repository.ump.ac.id/3885/3/bab ii_restu...
TRANSCRIPT
29
BAB II
MASJID DAN PEMBINAAN UMAT DI PURWOKERTO
A. FUNGSI MASJID
1. Pengertian
Fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah Swt,
tempat salat, dan tempat beribadah kepada-Nya, lima kali sehari semalam
umat Islam dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan salat
berjamaah. Masjid juga merupakan tempat yang paling banyak
dikumandangkan nama Allah melalui adzan, qamat, tasbih, tahmid, tahlil,
istigfar, dan ucapan lain yang dianjurkan dibaca di masjid sebagai bagian
dari lafal yang berkaitan dengan pengagungan Asma Allah, ada 8 tentang
fungsi masjid yaitu, merupakan tempat kaum muslimin beribadat dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT, masjid adalah tempat kaum
muslimin beritikaf, membersihkan diri, menggembleng batin untuk
membina kesadaran dan mendapatkan pengalaman batin atau keagamaan
sehingga selalu terpelihara keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan
kepribadian, masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat, masjid
adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan kesulitan-
kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan, masjid adalah tempat
membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong-royongan di dalam
mewujudkan kesejahteraan bersama, masjid dengan majelis talimnya
29
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
30
merupakan wahana untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan
muslimin, masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader-
kader pemimpin umat, masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan
dan membagikan.
Fungsi-fungsi tersebut telah diaktualisasikan dengan kegiatan
operasional sejalan dengan program pembangunan bagi umat Islam sendiri
seharusnya mengucapkan syukur bahwa dalam dekade akhir-akhir ini
masjid semakin tumbuh dan berkembang, baik dari segi jumlah maupun
keindahan arsitekturnya, hal ini menunjukkan adanya peningkatan
kehidupan ekonomi umat, peningkatan gairah, dan semaraknya kehidupan
beragama. Fenomena yang muncul, terutama di kota-kota besar,
memperlihatkan banyak masjid telah menunjukkan fungsinya sebagai
tempat ibadah, tempat pendidikan, dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya
(Ayub: 1996:7).
Membahas fungsi masjid tidak terlepas dari pengertian masjid itu
sendiri serta konteks tradisi Islam yang bersumber dari sejarah dan hadits
Nabi Muhammad Saw, yang masih dapat kita temui saat ini, dengan
pengertian tempat sujud, jelas fungsi masjid adalah tempat orang Islam
melakukan sujud. Secara umum fungsi masjid adalah sebagai tempat untuk
salat. Sebagai tempat salat, masjid dipakai untuk saat salat berjamaah
sehari-hari, salat jumat, salat jenazah dan berbagai macam salat lainnya,
masjid juga berfungsi untuk tempat pendidikan agama inilah yang dikenal
dengan madrasah.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
31
Pada bulan ramadhan fungsi masjid semakin terlihat jelas, pada
waktu siang dan malam, masjid diramaikan oleh berbagai kegiatan ibadah,
ada ibadah yang bersifat vertical yaitu menekan hubungan dengan Allah
Swt seperti : itikaf atau berdiam di masjid beberapa waktu. Nabi
Muhammad Saw biasanya itikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan,
beliau memperdalam pengetahuannya, membaca ayat Al Qur’an,
meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadahnya sambil bermunajat
berharap agar mendapatkan Lailatul Qadar yaitu malam penuh berkah
sedangkan salat tarawih, salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di
bulan Ramadhan, lebih sering dilakukan sebelum sahur di rumah.
Aktifitas ibadah yang lain bersifat horizontal atau sosial (menekan
hubungan sesama manusia) dipusatkan di masjid pula, seperti pembayaran
zakat mal dan zakat fitrah. Zakat mal adalah pembayaran harta tertentu
seorang muslim setahun sekali apabila telah mencapai jumlah tertentu
sedangkan zakat fitrah adalah pembayaran harta dengan bahan makanan
pokok sebanyak 3,5 liter setahun sekali. Demikian juga halnya dengan
masjid Agung Baitussalam Purwokerto yang sampai saat ini difungsikan
sebagai tempat salat lima waktu secara berjamaah dan salat jumat.
Disamping itu, juga dimanfaatkan sebagai tempat pengajian, mengingat
bahwa fungsi masjid begitu penting, yaitu sebagai sarana penyaluran
tujuan kehidupan dan kematian hamba Allah dalam bentuk bahagia di
dunia dan bahagia di negeri akhirat, maka keberadaan bangunan masjid di
dunia merupakan suatu lembaga rahmat sebagai sentral kehidupan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
32
masyarakat, lembaga masjid sebagai sumber inspiratif dan jalur
komunikasi dengan Allah Swt, memegang peranan penting dan
sebagai jalur hubungan dengan umat manusia sekitarnya. Oleh
karena itu, masjid melekat jalur hubungan dengan masyarakat, maka
dinamika dan berperannya fungsi masjid pada kurun waktu sekarang ini
tidak hanya cukup dikelola menurut adat kebiasaan yang berlaku secara
turun-temurun dalam bentuk kepemimpinan tunggal (individual leader),
melainkan haruslah jalur managemen masjid, terbuka dan kebersamaan,
hal ini adalah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan begitu
menakjubkan sehingga membawa perubahan di dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat.
Masjid tempat melaksanakan salat lima waktu, salat jumat, salat
hari raya, salat tarawih atau witir, tempat berdoa, bertaubat, beritiqat,
kegiatan yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhannya, masjid
juga tempat membina kaum muslimin menegakkan kebenaran, sesuai
dengan ketentuan Allah Swt yang dibawa Rasul. Masjid juga bisa
digunakan sebagai tempat belajar mengajar ilmu pengetahuan, tempat
penyelesaian perkara dan pertikaian, penyelesaian soal-soal masyarakat
dan negara, tempat dewan memberi nasehat. Itulah garis-garis besar fungsi
masjid yang telah dikembangkan di zaman Rasulullah (kepemimpinan
tunggal dibawah bimbingan wahyu Allah), yang kemudian dilanjutkan
oleh para Sahabat dan Ulama Warisatul Ambiya memimpin masjid-masjid
dan menjalankan fungsi-fungsinya.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
33
Di era modern sekarang ini, masjid sendiri harus dapat mengambil
fungsi dari peran yang penting dalam membangun umat Islam, masjid
tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah tetapi dapat dijadikan sebagai
sarana dakwah dan pusat informasi Islam, pendidikan, pembinaan serta
kegiatan sosial yang lainnya. Kegiatan tersebut nantinya dapat menarik
perhatian bagi umat Islam untuk memakmurkan masjid serta menjadikan
masjid dalam memenuhi nilai spiritual atau kebutuhan rohaninya didalam
menghidupkan fungsi masjid secara maksimal.
Kecintaan umat terhadap masjid merupakan perwujudan dari nilai
keimanan kepada Allah Swt, karena sesungguhnya orang yang mampu
meramaikan masjid ialah orang yang memiliki jiwa keimanan yang kuat,
kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan generasi-generasi yang nantinya
mencintai masjid serta menjadikan masjid sebagai sarana yang nyaman
serta enak untuk melaksanakan ibadah. Pengurus masjid yang diberikan
amanah ialah orang yang rajin datang ke masjid serta rela berkorban untuk
memakmurkan masjid, untuk itu mereka harus bekerja secara bersungguh-
sungguh dan ikhlas karena Allah Swt dan jangan sampai pengurus masjid
hanya dijadikan sebagai sebuah kebanggaan apalagi sampai mengambil
keuntungan ekonomi.
Pengurus masjid sendiri harus dibekali dengan ilmu serta
keterampilan untuk mengurus dan mengelola masjid, banyak sekali potensi
masjid yang dapat dikembangkan seperti pendanaan, bantuan umat yang
berupa wakaf, sedekah dan infaq harus dapat digunakan dengan baik dan
terbuka, serta perencanaan yang matang sehingga dana tersebut nantinya
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
34
tidak sia-sia. Oleh karena itu dana yang sudah masuk tidak hanya untuk
pembangunan fisik semata tetapi untuk membangun jamaah dengan
berbagai kegiatan yang Islamiah, peran dari pihak pemerintah juga sangat
penting untuk menghidupkan fungsi masjid dalam membangun peradaban
umat, pemerintah sendiri sebaiknya perlu membuat program yang dapat
memotivasi masyarakat untuk memakmurkan masjid.
Disamping itu pemimpin atau pejabat pemerintah harus
memberikan teladan yang nyata bagi masyarakat dan bawahannya untuk
meramaikan masjid, jangan sampai nantinya masyarakat saja yang
meramaikan masjid tetapi pemimpinnya jarang beribadah ke masjid,
kehadiran pemerintah dalam memakmurkan masjid akan sangat
memberikan pengaruh besar bagi masyarakat, karena pemimpinnya
memberikan teladan yang baik bagi rakyatnya sebagaimana yang pernah
dilakukan Rasulullah Saw dalam masa kepemimpinannya (wawancara
dengan Mualimin, pada tanggal 10 Mei 2017).
Optimalisasi fungsi masjid sebagai pusat pembinaan umat, tidak
mungkin dapat dikelola oleh satu atau kelompok kecil orang saja
melainkan harus melibatkan semua orang di sekitarnya, sehingga Masjid
Agung Baitussalam Purwokerto dapat digunakan sebagai tempat ibadah
karena masjid merupakan tempat untuk melakukan sujud, maka fungsi
utamanya sebagai tempat untuk melaksanakan ibadah salat, seperti yang
kita ketahui bahwa makna dari ibadah didalam Islam sangatlah luas yang
menyangkut berbagai segala aktifitas dan segala kehidupan yang ditujukan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
35
untuk memperoleh ridha Allah Swt, maka fungsi masjid disamping sebagai
tempat untuk salat juga sebagai tempat ibadah.
Sebagai tempat menuntut ilmu, masjid sebagai tempat untuk
belajar mengajar, khususnya ilmu agama yang merupakan fardhu ain bagi
umat Islam. Disamping itu, Masjid Agung Baitussalam Purwokerto
membina dan membimbing para remaja (pengkaderan) supaya mereka
nantinya dapat menjadi muslim yang militant, sehingga pihak Masjid
Agung Baitussalam Purwokerto rencananya akan mengadakan pesantren
ramadhan yang nantinya akan diikuti kira-kira sebanyak 300 orang untuk
berbagai jenis kegiatan yang akan dilaksanakan pada bulan ramadhan,
kemudian kegiatan yang lain diantarannya, bidang kewanitaan sendiri
meliputi, kajian islami, forum silaturahmi FOSILABA (Forum Silaturahmi
Baitussalam), tes tensi, tes gula darah, selain itu Masjid Agung
Baitussalam Purwokerto bekerja sama dengan dompet dhuafa.
Sebagai tempat pembinaan jamaah, dengan adanya umat Islam
disekitarnya, masjid sangat berperan penting dalam mengkoordinir untuk
menyatukan potensi dalam kepemimpinan umat, selanjutnya umat yang
terkoordinir nantinya dapat dibina melalui keimanan, ketaqwaan,
keukhuwah islamiyah dan ukhuwah imaniyah nantinya dapat menjadikan
masjid sebagai basis umat Islam yang kokoh.
Sebagai pusat kaderisasi umat jamaah dan kepemimpinan umat,
masjid memerlukan aktivitas yang berjuang menegakan Islam secara
istiqomah. Pembinaan kader perlu dipersiapkan dan dipusatkan di masjid
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
36
sejak mereka masih kecil hingga dewasa, pusat kaderisasi yang ada di
Masjid Agung Baitussalam Purwokerto diantaranya, Taman Pendidikan
Al-Qur’an (TPQ), remaja masjid, dan takmir beserta kegiatan yang
lainnya.
Sebagai pusat pengembangan ekonomi umat, dari waktu ke waktu
peran masjid sendiri sangatlah luas dan meningkat, selain sebagai tempat
ibadah, masjid juga mempunyai fungsi sebagai tempat kegiatan sosial
umat, melalui zakat, infaq dan shadaqoh. Pada akhir dekade ini, dalam
memakmurkan masjid dan membantu perekonomian umat. Disamping itu,
sering kita lihat bahwa masjid merupakan sentral dari pelaksanaan BAZIS
(Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh) yang kemudian hasil daripada
BAZIS nantinya di distribusikan kepada pihak masyarakat yang berhak
dan masyarakat yang kurang mampu, tujuannya pun dari pendistribusian
tersebut tidak lain untuk membantu dan mengangkat perekonomian umat
(wawancara dengan Achmad Mulyono, pada tanggal 26 April 2017).
2. Managemen Pengelolaan Masjid
Pengelolaan atau idarah masjid disebut juga manajemen masjid,
pada garis besarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) Manajemen
Pembinaan Fisik Masjid (Physical Management) dan (2) Pembinaan
Fungsi Masjid (Functional Management).
Manajemen Pembinaan Fisik Masjid meliputi kepengurusan,
pembangunan dan pemeliharaan fisik masjid, pemeliharaan kebersihan dan
keanggunan masjid pengelolaan taman dan fasilitas-fasilitas yang tersedia,
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
37
pembinaan fungsi masjid adalah pendayagunaan peran masjid sebagai
pusat ibadah, dakwah dan peradaban Islam sebagaimana masjid yang
dicontohkan oleh Rasulullah Saw sebagai pusat ibadah mahdhah, masjid
disiapkan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan ibadah itu seperti salat
lima waktu, salat jum'at dan salat-salat sunnah berjalan dengan baik sesuai
dengan ajaran Islam. Pengelolaan pelaksanaan zakat, ibadah puasa dan
ibadah haji diberikan bimbingan pelaksanaannya melalui masjid sebagai
pusat dakwah, masjid hendaknya memprakarsai kegiatan dakwah baik
secara tulisan, lisan, elektronik dan dakwah bil hal misalnya dengan
pembentukan lembaga dakwah. Untuk mengantisipasi perluasan kegiatan
masjid bisa dilakukan dengan membentuk lembaga-lembaga yang
bernaung di bawahnya.
Lembaga-lembaga itu berfungsi sebagai kepanjangan tangan dari
program yang telah ditetapkan. Mengenai jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan yang berkembang di lingkungan masjid seperti lembaga haji
dan umrah, lembaga pembinaan muallaf, BMT (Baitul Mal wat Tamwil)
dan sebagainya. Kegiatan dan pengelolaan masjid memerlukan dana yang
besar, karena itu tidak cukup bila hanya mengandalkan hasil dari tromol
yang diadakan setiap jumat dan setiap pengajian. Masjid harus memiliki
sumber dana tetap dan bergengsi, misalnya mengembangkan usaha-usaha
tertentu dengan memanfaatkan pasar hal itu bisa dilakukan misalnya
dengan penyewaan gedung untuk resepsi pernikahan, seminar,
pelaksanaan kursus-kursus yang dibutuhkan di kalangan masyarakat, dan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
38
melakukan kegiatan bisnis lainnya termasuk dalam rangka mengumpulkan
dana untuk kegiatan masjid adalah pembentukan BMT (Baitul Mal wat
Tamwil) lembaga haji dan umrah membuka mini market dan sebagainya.
Organisasi masjid dengan berbagai kebijaksanaannya termasuk masalah
keuangan yang harus dikelola secara transparan, sehingga para jama'ah
dapat mengikuti perkembangan masjidnya secara baik. Masjid yang
dirasakan sebagai milik bersama dan dirasakan manfaatnya secara
maksimal oleh para jama'ah akan mendapat dukungan yang kuat, baik dari
segi pembangunan maupun dana. (Ayub:1996: 50-55).
Kegiatan dan pengelolaan masjid memerlukan dana yang besar
karena itu tidak cukup bila hanya mengandalkan hasil dari tromol yang
diadakan setiap jumat dan setiap pengajian. Masjid harus memiliki sumber
dana tetap dan bergengsi, misalnya mengembangkan usaha-usaha tertentu
dengan memanfaatkan pasar. Hal itu bisa dilakukan misalnya dengan
penyewaan gedung untuk resepsi pernikahan, seminar, pelaksanaan
kursus-kursus yang dibutuhkan di kalangan masyarakat, dan melakukan
kegiatan bisnis lainnya termasuk dalam rangka mengumpulkan dana untuk
kegiatan masjid adalah pembentukan BMT (Baitul Mal wat Tamwil)
lembaga haji dan umrah, membuka mini market dan sebagainya.
Organisasi masjid dengan berbagai kebijaksanaannya termasuk masalah
keuangan yang harus dikelola secara transparan, sehingga para jamaah
dapat mengikuti perkembangan masjidnya secara baik. Masjid yang
dirasakan sebagai milik bersama dan dirasakan manfaatnya secara
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
39
maksimal oleh para jamaah akan mendapat dukungan yang kuat, baik dari
segi pembangunan maupun dana (Azziz S, Jumal Aplikasi llmu-ilmu
Agama, Vol. V, No. 2 Desember 2004:105-114).
Seputar eksistensi masjid dan aktifitas masyarakat umat Islam
khususnya di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto membangun lima
dasar kekuatan yaitu, kekuatan aqidah, kekuatan ekonomi, kekuatan
kecerdasan, kekuatan kepemimpinan, dan kekuatan fisik, dari kelima
kekuatan tersebut dijabarkan menjadi program-program kegiatan takmir
Masjid Agung Baitussalam Purwokerto. program ini bertujuan untuk
membangun secara bersama-sama menjadi satu kesatuan yang padu.
Kekuatan aqidah sendiri disiarkan melalui program pengkajian
yang Islami, namun secara otomatis fungsi Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto membantu pemahaman kepada masyarakat sekitar tentang
ajaran-ajaran Islam.
Di dalam kekuatan kepemimpinan sendiri pihak masjid membuat
langkah untuk membangun kekuatan tersebut diantaranya, membentuk
pemuda masjid (Pemuda Baitussalam), dalam hal ini mereka
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan khususnya bagi kaum muda serta
diberikan wewenang untuk menyusun kepanitiaan untuk melakukan
kepemimpinannya mereka khusunya dengan penyelenggaraan yang akan
dilakukan.
Kekuatan ekonomi sendiri pihak Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto lebih banyak mengelola ke zakat, infaq, shadaqoh, tentunya
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
40
dengan dikelolanya zakat pengeluaran dikeluarkan sesuai dengan
askafnya, untuk zakat maal biasanya dikeluarkan dalam bentuk bantuan
konsumtif dan bantuan produktif. Bentuk bantuan konsumtif yaitu berupa
bahan makanan pokok (beras), membantu biaya pendidikan bagi kaum
dhuafa. Dalam bentuk produktif biasanya berupa barang.
Kekuatan kecerdasan sendiri diarahkan kepada generasi muda
seperti, TPQ (Tempat Pendidikan Qur’an) dan BPTN. Untuk membentuk
ke arah kekuatan kecerdasan dilihat dari segi manusia Masjid Agung
Baitussalam Purwokerto belum banyak menggarap,
segi fisik bangunannya sudah mulai banyak dilihat dari pengecetan,
renovasi dan rehab. Masjid Agung Baitussalam Purwokerto sendiri sudah
mulai direnovasi 3 sampai 4 kali perenofasian, namun untuk rehabnya
sendiri hampir setiap tahun ada program-program fisik seperti penambalan
dan pengecetan.
Masjid Agung Baitussalam Purwokerto sendiri tidak hanya
dijadikan sebagai tempat salat namun mereka berpatokan kepada 5 dasar
kekuatan masjid tersebut, sehingga tidak hanya berpatok pada aqidah
namun mereka berpatokan pada ekonomi, kecerdasan serta kepemimpinan.
Dilihat dari segi 5 kekuatan tersebut, mereka mencoba membuat kekuatan
tersebut menjadi satu kesatuan sehingga tidak beranggapan kepada nilai
aqidahnya, melainkan lima kekuatan tersebut saling berkesinambungan
untuk tercapainya kegiatan program masjid (wawancara dengan Mualimin,
pada tanggal 10 Mei 2017).
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
41
3. Dinamika Umat Islam di Purwokerto
Periode pertama yang dihadapi oleh umat Islam adalah dimana
Islam berada dalam satuan sistem status dengan hierarki sosial yang sangat
keras, bentuk organisasi umat Islam belum mampu mengorganisasikan
dengan sendirinya, karena mereka sifatnya masih mengelompok. Pada
periode kedua, terjadi perubahan sosial yang sangat besar dimana muncul
kekuatan-kekuatan baru, dimana kekuatan tersebut meneruskan sebuah
ideologi, pada tahap ini umat Islam sudah mulai berkelompok ditengah
para pemimpinnya. Pada periode ketiga, dimana konsep mengenai umat
Islam sebagai satu kesatuan sosial dan politis sudah mulai muncul dalam
masyarakat Indonesia, selain itu umat Islam sendiri masih melakukan
berbagai macam aksi dan demonstrasi, akan tetapi pada periode ini, umat
Islam jauh lebih banyak mendirikan berbagai asosiasi seperti, NU,
Muhammadiyah dan organisasi yang lainnya. (Kuntowijoyo:1994: 20-25).
Masjid Agung Baitussalam dari tahun ke tahun jumlahnya kian
bertambah serta pemanfaatan masjid sudah optimal untuk usaha
memakmurkan masjid dan memfungsikannya sebaik mungkin secara terus
menerus, dikarenakan sudah menjadi tanggung jawab bagi pengurus
masjid khususnya umat Islam untuk mengelola masjid sesuai dengan
fungsi yang diharapkan untuk masyarakat di Purwokerto. Dalam
membangun sebuah peran dan fungsi masjid tidaklah mudah, diperlukan
kemampuan manajerial (idarah) dan kesiapan waktu dari para pengelola
masjid itu sendiri, selain itu juga adanya pembenahan yang sifatnya
internal dan jamaah itu sendiri, hal pengkaderan umat tidak bisa dilakukan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
42
secara instan tetapi bertahap, perlu kedisiplinan waktu yang lama untuk
menanamkan nilai-nilai Islam dan melahirkan kader Islam yang mumpuni
serta ditanami berbagai hal yang tidak hanya ilmu Islam dan semangat
keagamaan sebagai bekal seorang kader, tetapi juga ilmu kemasyarakatan
dan kebangsaan sebagai kader bangsa.
Ada dua rahasia kekuatan Islam yang menjadikannya mampu
bertahan abadi sampai akhir zaman yaitu, Islam sebagai kader bangsa,
Islam adalah agama risalah dan dakwah, sebab usia dakwah sesungguhnya
adalah usia risalah itu sendiri sedangkan tugas dakwah adalah kewajiban
yang harus dipikul setiap umat muslim. Dengan demikian, setiap muslim
adalah kader bagi agamanya, karena itu, sampai kapanpun Islam tidak
akan pernah kehilangan kader, ibarat sebuah pohon abadi, ia akan selalu
menghiasinya dengan menggantikan yang jatuh berguguran.
Kelemahan umat Islam adalah pada dirinya sendiri, bukan pada
kekuatan musuhnya, hal ini terkadang tidak disadari bahwa itu tidak
menjadi acuan dan motivasi umat Islam dalam membentengi dirinya,
padahal sejarah mengajarkan bahwa kejayaan dan keterpurukan Islam
berada di tangan kita sendiri, selama umat Islam memiliki harga diri,
sebesar apapun kekuatan musuh sama sekali tidak akan berarti (wawancara
dengan Achmad Mulyono, pada tanggal 15 Juni 2017).
B. Pembinaan Umat
1. Pengertian
Setiap masjid akan berdiri tegak apabila masjid itu mempunyai
jamaah, masjid yang tanpa jamaah menandakan masjid itu tidak berfungsi
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
43
sebagai pusat kegiatan jamaah. Dalam kenyataannya perbedaan masjid
dengan masjid yang lainnya terletak pada jumlah jamaahnya, ada yang
sedikit dan ada yang banyak, tergantung daya tampung masjid dan
keadaan masyarakat di sekitarnya jika kapasitas masjid besar dan luas
sudah tentu jumlah jamaahnya banyak tetapi apabila kapasitas masjid itu
kecil dan tidak dan tidak luas, tentu jumlah jamaahnya akan sedikit.
(Ayub: 1996:123).
Masjid merupakan bagian utama dalam pembinaan umat, hal ini
menunjukan bahwa masjid menduduki tempat yang penting dalam rangka
membina pribadi dan masyarakat Islami. Dalam membangun masjid,
Rasul Saw pesankan agar diperhatikan soal pemakmurannya jangan
sampai masjid dibangun dengan megah tapi hanya sedikit orang yang
memakmurkannya dan mengisi masjid untuk ibadah. Memakmurkan
masjid berarti memelihara, meramaikan dan menghidupkan suasana
masjid menjadi satu kesatuan, tidak dapat dikatakan masjid itu makmur
kalau masjid tidak terpelihara kebersihannya dan keindahannya atau jarang
dikunjungi atau tidak ada kegiatan bermasyarakat didalamnya.
Pemeliharaan masjid sendiri mencegah akan kerusakan dan
mengadakan perbaikan serta menjaga kebersihan dan keindahan,
kemudian diperhatikan juga imarah dalam cara meramaikan kegiatan
keagamaan, tausiyah, diskusi dan dialog keislaman serta membaca Al
Qur’an dan melaksanakan salat berjamaah
(http://www.damanhuri.com/2011/04/masjid-sebagai-pusat-pembinaan-
umat.html).
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
44
Berkaitan dengan pembinaan aktivitas masjid setidaknya ada 3
bidang yang dilakukan di Masjid Agung Baitussalam, diantaranya:
a. Pembinaan Bidang Idarah (Manajemen)
Dengan luasnya fungsi masjid, maka pengelolaan masjid harus
dilakukan dengan manajemen modern dan profesional, jika masjid hanya
dikelola secara tradisional maka masjid tidak akan mengalami kemajuan,
untuk itu perlu adanya manajemen masjid atau idarah dengan
meningkatkan kualitas dalam pengorganisasian kepengurusan masjid dan
pengadministrasian yang rapi, transparan, mendorong partisipasi jamaah
sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang didalam kepengurusan
masjid. Selain itu dalam bidang idarah Masjid Agung Baitussalam dibagi
menjadi 4 diantaranya:
1. Membuat Seragam Karyawan
Pembuatan seragam karyawan dilaksanakan pada 4 Januari - 2
Februari 2016, diperuntukan bagi karyawan Masjid Agung Baitussalam.
2. Pembentukan LAZIS Baitussalam
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa
lembaga yang mengelola dana zakat, infaq, shadaqoh harus berbentuk
LAZIS, oleh karena itu Baitulmaal Baitussalam berubah menjadi LAZIS
Baitussalam sejak 1 Februari 2016.
3. Rihlah Karyawan
Pada hari kamis tanggal 25 Agustus 2016, karyawan Masjid Agung
Baitussalam melaksanakan Rihlah ke objek wisata Pangandaran. Kegiatan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
45
tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan
meningkatkan kekompakan karyawan.
4. Manajemen dan Pembinaan Karyawan
Upaya meningkatkan manajemen dan pembinaan karyawan yang
dilakukan pada tahun 2016 adalah dengan adanya pembagian kerja,
koordinator karyawan. Petugas keamanan dikoordinasi oleh Bapak H.
Sudarman. S.Ag sedangkan petugas kebersihan di koordinator oleh Bapak
H. Turcham.
Pernyataan diatas merupakan program dari pembinaan idarah yang
sudah terlaksana, selain itu ada 2 bidang idarah yang belum terlaksana
yaitu:
a. Pembentukan Korp Mubaligh belum terlaksana
Tantangan dakwah saat ini semakin berat karena pembentukan ini
dihadapkan pada kenyataan menyusutnya jumlah mubaligh sedangkan
upaya kaderisasi dan pembinaan mubaligh belum berjalan secara optimal.
Di sisi lain, upaya tabligh di Masjid Agung Purwokerto umumnya masih
mengandalkan para mubaligh dengan kualitas keilmuan dan kemampuan
tabligh yang masih perlu dibenahi serta aktivitas tabligh para mubaligh
masih dilakukan secara individual dan belum terkoordinasi dengan baik.
b. Pembentukan Remaja Masjid
Pembentukan Remaja Masjid Agung Baitussalam belum terlaksana
secara maksimal, namun pada kegiatan tertentu seperti halnya Ramadhan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
46
banyak remaja yang ikut bergabung untuk memakmurkan masjid
(wawancara dengan Mualimin, pada tanggal 15 Juni 2017).
b. Bidang Imarah (Memakmurkan Masjid)
Memakmurkan masjid menjadi kewajiban setiap muslim yang
mengharapkan untuk memperoleh bimbingan dan petunjuk Allah Swt,
sesuai dengan firman Allah Surat At Taubah ayat 18: Hanya yang
memakmurkan masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan
tidak takut kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapatkan
petunjuk.
Dalam memakmurakan masjid khususnya di bidang imarah
berfungsi sebagaimana mana mestinya, yaitu meliputi fungsi sebagai
sarana atau tempat beribadah, sarana atau tempat pembinaan, dan
pencerahan umat baik dalam bidang pemahaman keberagaman,
pengetahuan umum, dan ekonomi umat. Berikut ini adalah bidang imarah
yang sudah terlaksana di Masjid Agung Baitussalam diantaranya:
a. Majelis Talim dan Haji
Seksi ini dalam melaksanakan program di bidang majelis taklim
antara lain: penataan dan pemilihan pengajian dari ustadz yang kapasitas
keilmuwannya diakui serta menetapkan materi pengajian yang menarik.
Berikut laporan kajian-kajian yang diselenggarakan di Masjid Agung
Baitussalam.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
47
b. Kajian Ba’da Maghrib
Kajian Bada Maghrib dilaksanakan setiap habis wirid dan salat
badiyah maghrib sampai menjelang waktu isya, peserta yang mengikuti
kajian ba’da maghrib rata-rata setiap malamnya sebanyak 10 jamaah, tidak
ada peningkatan dari tahun sebelumnya, sebagian besar jamaah yang
mengikuti adalah jamaah tetap Masjid Agung Baitussalam.
c. Kajian Ba’da Shubuh
Kajian Bada Shubuh dilaksanakan setiap habis wirid salat subuh
selama 30 menit, peserta yang mengikuti kajian ba’da subuh rata-rata
setiap paginya sebanyak 20 jamaah., tidak ada peningkatan yang signifikan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagian besar jamaah yang
mengikuti adalah jamaah tetap Masjid Agung Baitussalam.
d. Medang Enjang
Kegiatan ini dilaksanakan setelah kajian bada subuh setiap hari
selasa dan sabtu, bentuk kegiatan ini hanya duduk santai di masjid
menikmati kopi atau teh dan snack berat atau ringan sambil berbagai
pengalaman hidup antar jamaah untuk meningkatkan ukhuwah dan tali
silaturahmi.
e. Kajian Fiqih Asmaul Husna
Kajian ini diisi oleh ustadz Abdullah Zein, Lc, MA diikuti 150
jamaah, dilaksanakan setiap sabtu minggu ke-3 ba’da subuh yang
dilanjutkan dengan medang enjang (sumber dokumen Masjid Agung
Baitussalam).
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
48
c. Bidang Riayah (Pemeliharaan masjid)
Dengan adanya pembinaan di bidang riayah, masjid akan tampak
bersih, indah dan mulia, sehingga dapat memberikan daya tarik rasa yang
nyaman dan menyenangkan bagi siapa saja yang memandang, memasuki
dan beribadah di dalamnya. Bangunan sarana pendukung dan
perlengkapan masjid harus dirawat agar dapat digunakan sebaik mungkin,
serta tahan lama seiring dengan bertambahnya usia bangunan biasanya
akan muncul pada bagian tertentu yang dapat mengalami kerusakan seperti
misalnya, pintu, jendela, atap, dinding atau yang lainnya. Disamping itu
kebutuhan jamaah akan masjid yang lebih luas supaya dapat menampung
jamaah salat yang lebih banyak dan juga tidak ketinggalan pula sarana-
sarana pendukungnya seperti, perpustakaan, TPQ, dan sarana yang
lainnya.
2. Urgensi Masjid Dalam Masyarakat Islam
Hal yang sangat penting untuk diketahui oleh seseorang sebelum
mendirikan sebuah masjid adalah memahami benar tentang urgensi masjid.
Urgensi masjid yang dimaksud adalah keberadaan masjid di tengah-tengah
masyarakat, baik keberadaanya secara fisik maupun secara maknawi,
keberadaan masjid di tengah masyarakat secara fisik jelas merupakan salah
satu sentra kegiatan keagamaan masyarakat yang sangat penting. Di
dalamnya akan dilaksanakan beberapa refleksi keagamaan masyarakat.
Selain itu, kehadirannya juga akan ikut membendung upaya agama dan
keyakinan lain untuk mempengaruhi keyakinan (Akidah) kaum muslim,
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
49
hal ini banyak terjadi terutama pada masyarakat zaman sekarang bahwa
adanya upaya agama lain untuk mendirikan tempat peribadatan di tengah
masyarakat muslim dikarenakan tidak adanya masjid.
Adapun secara maknawi, keberadaan masjid sebagai salah satu
basis terpenting dalam membangun persepsi yang benar tentang Islam
kepada masyarakat, memberikan perlindungan dan imunisasi akidah, serta
menyatukan umat Islam dalam sebuah jalinan persaudaraan yang kokoh.
Oleh karena itu, diperlukan gerakan kembali ke masjid, guna
menumbuhkan jiwa masyarakat tentang urgensi masjid di tengah mereka,
hanya saja pertanyaan yang muncul adalah apa wujud gerakan kembali ke
masjid itu (Siswanto, 2002:9)
Masjid adalah milik seluruh umat Islam. Oleh karena itu, pantaslah
masjid dijadikan sebagai pusat pencerahan umat dalam memahami dan
mengamalkan Islam secara Kaffah (Menyeluruh), para pengelola masjid
perlu memahami bahwa masjid bukan sekedar lambang kesatuan umat,
tetapi juga menjaga silaturrahim, sebagai pusat dakwah dan syiar Islam
yang menimbulkan simpati, kedamaian, dan ketentraman bagi
lingkungannya, termasuk gerakan kembali ke masjid adalah
menggerakkan masyarakat terutama anggota masyarakat yang mampu
(para dermawan) untuk membangun masjid-masjid dengan semangat
dakwah Islam, seperti telah disinggung di depan. Terutama,
memprioritaskan daerah-daerah terpencil yang rentan kristenisasi atau
gerakan lain yang dikhawatirkan akan merusak akidah mereka. Oleh
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
50
karena itu, orang-orang yang membangun masjid hendaknya menyadari
betul urgensi keberadaan masjid bukan hanya menghadirkan masjid secara
fisik, tapi harus membangun ruhnya dan menghadirkannya di awal
pendirian. Hal itu perlu dilakukan agar masjid tidak hanya hadir secara
fisik tapi ruhnya hilang ditelan perselisihan, perebutan kepentingan pribadi
dan golongan, atau aktivitas-aktivitas keagamaan yang kurang
memperhatikan fikih prioritas (Mustofa, 2008:43-45).
Dalam bukunya Sidi Gazalba (1994:3) mengemukakan, bahwa
dalam masyarakat Islam masjid berperan sebagai pusat ibadat dan
kebudayaan, hal ini menunjukkan betapa sentral dan urgennya kedudukan
masjid dalam masyarakat Islam sehingga masjid bisa berperan ganda,
yakni sebagai tempat membina hubungan harmonis dengan Allah melalui
ibadah salat, dzikir, dan doa juga sebagai tempat membina hubungan
harmonis antar sesama manusia dengan mengelola kegiatan-kegiatan yang
berdimensi sosial kemasyarakatan.
Menurut Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy (2006:187),
urgensi masjid dalam masyarakat Islam memiliki paling tidak tiga
peranan, yaitu Sebagai asas utama dan terpenting bagi pembentukan
masyarakat Islam hal ini tercermin dalam periode awal pembinaan
masyarakat Islam di Madinah, maka yang pertama dilakukan adalah
membangun masjid sebagai wadah untuk memperkokoh tatanan
masyarakat Muhajirin dan Anshar yang baru terbentuk karena tidak
mungkin bangunan masyarakat Islam akan solid, kokoh, dan rapi kecuali
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
51
dibina melalui semangat masjid, sebagai media tersebarnya ikatan
ukhuwwah (persaudaraan) dan mahabbah (kecintaan) sesama kaum
Muslimin. Masjid menjadi media yang sangat epektif untuk membina
persaudaraan dan kecintaan antara kaum Muslimin karena mereka setiap
hari, terutama dalam salat berjamaah dapat berkumpul dan bersatu
membina hubungan emosional antar sesame apalagi persaudaraan di antara
kaum Muslimin diibaratkan seperti tubuh yang apabila salah satu anggota
tubuhnya ada yang sakit, maka yang lainnya ikut sakit atau bagaikan
sebuah bangunan yang masing-masing sudutnya saling menguatkan,
sebagai wahana tersebarnya semangat persamaan dan keadilan sesama
kaum muslimin dalam segala aspek kehidupan. Di dalam masjid akan
terhapus perbedaan-perbedaan pangkat, kedudukan, kekayaan, serta status
dan atribut sosial lainnya karena mereka disatukan dengan satu tujuan
yakni beribadah dan menghambakan diri semata-mata kepada Allah Swt,
sehingga sifat keangkuhan dan egoisme dengan sendirinya akan terhapus
dengan seringnya bersama dan bersua di masjid.
Pada masa modern memang sudah terpisah antara lembaga
keagamaan dan pemerintahan, urusan agama diserahkan kepada ulama
yang berpusat di masjid, dan urusan pemerintahan diserahkan kepada raja
yang berpusat di istana meskipun demikian dalam konteks masyarakat
Islam, masjid masih memiliki peran yang sangat penting, setidaknya
menjadi benteng spiritual, moral, dan etika masyarakat yang menjunjung
tinggi nilai-nilai agama karena dalam pandangan Islam, masyarakat yang
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
52
akan mendapat keberkahan adalah masyarakat yang menjunjung nilai-nilai
keimanan dan ketakwaan dalam sistem kehidupannya.
Dalam masyarakat Islam masjid masih memiliki peran dan fungsi
yang sangat signifikan, masjid dapat berperan sebagai pemangku sendi
peradaban dan kebudayaan Islam karena itu, dalam Muktamar Risalatul
Masjid di Makkah pada 1975 telah disepakati, sebagaimana disebutkan
Quraish Shihab (2007:612), bahwa suatu masjid baru dapat dikatakan
berperan secara baik apabila memiliki ruangan dan peralatan yang
memadai untuk, Ruang salat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan,
ruang-ruang khusus wanita yang memungkinkan mereka keluar masuk
tanpa bercampur dengan pria, baik digunakan untuk salat maupun untuk
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), ruang pertemuan dan
perpustakaan, ruang Poliklinik serta ruang untuk memandikan dan
mengkafankan mayat, ruang bermain, berolah raga, dan berlatih bagi
remaja.
Namun demikian, nilai urgensi masjid bukan terletak pada nilai-
nilai estetika bangunan dan seni arsitekturnya tetapi di atas semua itu
adalah nilai fungsi dan perannya dalam membina dan membangun
peradaban masyarakat Islam ke arah kemajuan dan kejayaan sehingga ke
depan, masjid bergaya dengan bangunannya dan berdaya dengan
fungsinya yang dapat menjadi simbol dan mercusuar kemajuan masyarakat
Islam (http://bdkbandung.kemenag.go.id/jurnal/236/urgensi-masjid-
masyarakat-islam diakses kamis, 18 September 2014).
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
53
Masjid sendiri merupakan pusat pembinaan umat dan bahkan
menjadi pusat peradaban Islam, salah satu komponen umat yang menjadi
sasaran masjid dalam pembinaannya adalah pemuda atau pemuda masjid
yang merupakan salah satu dari sebuah organisasi masjid. Dalam
pandangan Al Qur’an sendiri masjid melakukan pembinaan kepada
pemuda, tujuannya untuk mempersiapkan generasi muda sebagai generasi
yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah serta mampu untuk
mempertahankan keyakinannya dihadapan penguasa yang ingin merusak
keimanannya, selain itu, Al Qur’an juga mengingatkan kepada umat Islam
agar hendaklah takut kepada Allah. Di dalam hadits dijelaskan juga bahwa
pemuda perlu dibekali pengetahuan dan pengalaman hidup agar pemuda
tersebut menjadi seseorang yang dewasa dan senantiasa mengabdi kepada
Allah Swt. Oleh karena itu, agar perkembangan yang dilakukan oleh
pemuda dapat berjalan baik, maka setidaknya ada 5 aspek penting yang
harus dicermati baik oleh orang tua, pendidikan, takmir masjid, dai dan
diri sendiri.
Pada zaman sekarang ini perubahan yang sangat cepat khususnya
untuk para remaja yang diantaranya, kenakalan remaja, pencurian,
penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, dan lain sebagainya, sehingga
hal semacam itu merupakan problem yang begitu besar khususnya bagi
para remaja. Untuk mengatasi hal seperti itu, maka perlu adanya
penyuluhan seperti, seminar, dialog, rehabilitas dan lain sebagainya.
Namun upaya tersebut harus dibutuhkan pula partisipasi dari semua pihak,
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
54
termasuk organisasi masjid atau takmir masjid, dikarenakan setiap masjid
diharuskan memiliki wadah dimana nantinya untuk membina generasi
muda yang diharapkan juga nantinya pemuda dapat melakukan proses
peningkatan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual.
Di masjid remaja dapat mengasah kemampuan kecerdasannya
dalam berbagai forum kajian, training, dan skill yang dimilikinya,
demikian pula remaja dapat mengasah kecerdasan emosional dan sosial
melalui kerjasama kelompok, remaja juga dapat meningkatkan kecerdasan
spiritual melalui berbagai aktivitas salat berjamaah, tadarus Al Qur’an,
berdzikir dan sebagainya. Kehadiran remaja masjid khususnya dilakukan
pembinaan supaya nantinya dapat menjadi generasi penerus dalam
melanjutkan estafet kepemimpinan masjid. Untuk itu, masjid sebagai
organisasi, membutuhkan kader-kader yang perlu dipersiapkan secara
serius dan berkualitas, dengan adanya kaderisasi akan menghidupkan
masjid dalam melakukan pembinaan, menurut Moh E Ayub, masjid dapat
melakukan bimbingan agama dan moral secara rasional, melakukan
bimbingan berdiskusi dan bermusyawarah, menyediakan buku bacaan
tentang agama, moral dan ilmu pengetahuan, memberikan kesempatan
untuk berperan dan bertanggung jawab melalui wadah organisasi,
memberikan kesempatan berpiknik.
3. Bentuk Aktivitas Pembinaan Umat Islam
Mengelola masjid pada zaman sekarang ini memerlukan ilmu dan
keterampilan manajemen, pengurus masjid (takmir) harus mampu
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
55
menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dibawah sistem pengelolaan
masjid yang masih tradisional, umat Islam akan sangat sulit berkembang
bukannya tambah maju tetapi mereka justru akan tertinggal dan semakin
jauh. Manajemen juga terdapat dalam setiap kegiatan manusia, baik di
rumah, di kantor, di pabrik, di sekolah tidak terkecuali di masjid. Kaitanya
dengan pembinaan aktivitas masjid setidaknya ada 3 bidang yang
dilakukan di Masjid Agung Baitussalam, diantaranya: Pembinaan Bidang
Idarah (Manajemen), dengan luasnya fungsi masjid, maka pengelolaan
masjid harus dilakukan dengan manajemen modern dan profesional, jika
masjid hanya dikelola secara tradisional maka masjid tidak akan
mengalami kemajuan, untuk itu perlu adanya manajemen masjid atau
idarah dengan meningkatkan kualitas dalam pengorganisasian
kepengurusan masjid dan pengadministrasian yang rapi, transparan,
mendorong partisipasi jamaah sehingga tidak terjadi penyalahgunaan
wewenang didalam kepengurusan masjid. Selain itu dalam bidang idarah
Masjid Agung Baitussalam dibagi menjadi 4 diantaranya:
a. Membuat Seragam Karyawan
Pembuatan seragam karyawan dilaksanakan pada 4 Januari -2 Februari
2016, diperuntukan bagi karyawan Masjid Agung Baitussalam.
b. Pembentukan LAZIS Baitussalam
Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa
lembaga yang mengelola dana zakat, infaq, shadaqoh harus berbentuk
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
56
LAZIS, oleh karena itu Baitulmaal Baitussalam berubah menjadi
LAZIS Baitussalam sejak 1 Februari 2016.
c. Rihlah Karyawan
Pada hari kamis tanggal 25 Agustus 2016, karyawan Masjid Agung
Baitussalam melaksanakan Rihlah ke objek wisata Pangandaran.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan semangat kerja
karyawan dan meningkatkan kekompakan karyawan.
d. Manajemen dan Pembinaan Karyawan
Upaya meningkatkan manajemen dan pembinaan karyawan yang
dilakukan pada tahun 2016 adalah dengan adanya pembagian kerja,
koordinator karyawan. Petugas keamanan dikoordinasi oleh Bapak H.
Sudarman. S.Ag sedangkan petugas kebersihan di koordinator oleh
Bapak H. Turcham. Berikut daftar karyawan yang aktif da Masjid
Agung Baitussalam antara lain:
1) Alimin, S.Tp : Petugas seketariat
2) Agus parsito : Bendahara harian
3) Agus triyanto : Lazis Baitussalam
4) Rasiwan : Lazis Baitussalam
5) Esti. G : Lazis Baitussalam
6) Aziz subarkah : Muadzin
7) Ahmad Riyadin : Muadzin
8) H. Sudarman, S. Ag : Koordinator keamanan
9) Muslimin : Petugas keamanan
10) Suryadi : Petugas keamanan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
57
11) Sumadi : Petugas keamanan
12) H. Turchman Az : Koordinator kebersihan
13) Sobirin : Petugas kebersihan
14) Isa : Petugas kebersihan
15) Robyyanto : Petugas kebersihan
4. Bidang Imarah (Memakmurkan Masjid)
Memakmurkan masjid menjadi kewajiban setiap muslim yang
mengharapkan untuk memperoleh bimbingan dan petunjuk Allah SWT
sesuai dengan firman Allah surat At Taubah ayat 18: Hanya yang
memakmurkan masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah
dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
tidak takut kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang mendapatkan
petunjuk.
Manakala dalam bidang imarah berjalan secara maksimal, maka
Insya Allah masjid akan makmur dengan sendirinya, makmur dalam artian
bahwa ia dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu meliputi fungsi
sebagai sarana atau tempat beribadah, sarana atau tempat pembinaan dan
pencerahan umat baik bidang pemahaman keberagaman, pengetahuan
umum, dan ekonomi umat khususnya di Masjid Agung Baitussalam.
Disamping hal yang dikemukakan pada point di atas, perlu dilakukan
beberapa hal diantaranya manajemen kesejahteraan umat dan manajemen
pembinaan remaja masjid.
Manajemen kesejahteraan umat di Masjid Agung Baitussalam
sudah mendirikan BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh)
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
58
sehingga takmir masjid dapat menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan
shadaqoh dari para muzakki atau dermawan kepada para mustahiq atau
dhuafa. Dalam hal ini, pengurus masjid bertindak selaku amil zakat
dimana kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq, dan shadaqoh
biasanya semarak di bulan ramadhan, namun tidak menutup kemungkinan
di bulan-bulan lain, khususnya untuk infaq dan shadaqoh.
Kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara transparan dan
dilaporkan kepada para muzakki atau dermawan penyumbangannya serta
diumumkan kepada jamaah. Hal ini untuk menghindari fitnah atau rumor
yang berkembang di masyarakat terhadap penyelewengan dana zakat,
infaq dan shadaqoh oleh pengurus, kegiatan lain yang dilakukan di Masjid
Agung Baitussalam untuk meningkatkan kesejahteraan umat diantaranya,
sumbangan ekonomi, bimbingan dan penyuluhan, ukhuwah islamiyah,
bakti sosial, dan rekreasi.
Manajemen pembinaan remaja di Masjid Agung Baitussalam
beranggotakan para remaja muslim, biasanya berumur sekitar 15-25 tahun,
kegiatan ini berorientasi pada keislaman, keremajaan, kemasjidan,
keterampilan, dan keorganisasian. Organisasi ini harus dilengkapi dengan
konstitusi organisasi seperti, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Pedoman Kepengurusan, Pedoman Kesekretariatan, Pedoman Pengelolaan
Keuangan dan lain sebagainya. Konstitusi organisasi diperlukan sebagai
aturan main berorganisasi dan untuk memberi arahan kegiatan.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
59
Pengurus takmir masjid dalam bidang pembinaan remaja masjid
berkewajiban untuk membina dan mengarahkan mereka dalam
berkegiatan, namun pembinaan yang dilakukan tidak menghambat mereka
untuk mengekspresikan kemauan dan kemampuan mereka dalam
berorganisasi secara wajar dan bebas bertanggung jawab. Kegiatan lain
yang dilakukan di Masjid Agung Baitussalam dalam upaya pembinaan
remaja masjid diantaranya, kepengurusan, musyawarah anggota, kegiatan,
bimbingan, dan kepanitiaan (wawancara dengan Achmad Mulyono, pada
tanggal 2 Agustus 2017).
5. Bidang Riayah (Pemeliharaan Masjid)
Dengan adanya pembinaan dalam bidang riayah yang dilakukan
pihak Masjid Agung Baitussalam dapat memberikan daya tarik rasa
nyaman dan menyenangkan bagi siapa saja yang memandang, memasuki,
dan beribadah didalamnya, sebagaimana yang diisyaratkan Allah dalam Al
Qur’an surat Al Imran ayat 97 yang berbunyi: barang siapa memasuki
baitullah menjadi amanlah dia.
Bangunan sarana pendukung dan perlengkapan masjid harus
dirawat agar dapat digunakan sebaik-baiknya serta tahan lama seiring
dengan bertambahnya usia bangunan maka kerusakan akan timbul bahkan
pada bagian tertentu dapat mengalami kerusakan, seperti pintu, jendela,
atap, dinding atau yang lainnya. Disamping itu kebutuhan jamaah akan
masjid yang lebih luas supaya dapat menampung jamaah salat yang lebih
banyak juga semakin dirasakan, tidak ketinggalan pula sarana-sarana
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
60
pendukungnya seperti, perpustakaan dan TPA. Hal-hal yang dilakukan di
Masjid Agung Baitussalam Purwokerto diantaranya, renovasi dan
pembangunan masjid, kebersihan dan kesehatan, pengaturan ruangan dan
perlengkapan, serta inventarisasi (wawancara dengan Achmad Mulyono,
pada tanggal 2 Agustus 2017).
C. GAMBARAN UMUM MASJID AGUNG BAITUSSALAM
PURWOKERTO
1. Sejarah Masjid dan Perkembangannya
Masjid atau mesjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau
Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid di
Indonesia adalah musholla, langgar atau surau. Istilah tersebut
diperuntukkan bagi masjid yang tidak digunakan untuk salat jumat dan
umumnya berukuran kecil, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid
juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan
perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an
sering dilaksanakan di Masjid bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut
memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga
kemiliteran.
Masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam memiliki peran dalam
meningkatkan hubungan Hablum minallah maupun hablum minannas,
disamping berfungsi transendental sebagai tempat beribadah kepada Allah,
juga memiliki fungsi sosial sebagai tempat pembinaan dan pemberdayaan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
61
umat, oleh karena itu agar masjid dapat menjadi hati dan ruh umat, maka
masjid harus mampu membentuk jamaah (umat) yang memiliki
kecerdasan spiritual, kecerdasan sosial, kecerdasan Emosional dan
kecerdasan Intelektual.
Masjid Agung Baitussalam (MAB) Purwokerto yang dulu bernama
Masjid Besar Purwokerto dibangun pada tahun 1910 dibangun diatas
tanah seluas 3073 m2 wakaf dari R. Mochamad Dirdjo (Landrad
penghulu) yang mempunyai istri yang bernama Ra Soemartini cucu dari
KPA Mertadiredja III. Masjid yang dibangun di sebelah barat Alun-Alun
Purwokerto sebagai ibukota kabupaten Banyumas setelah perpindahan
ibukota dan pusat pemerintahan dari alun-alun di Banyumas, merupakan
masjid kebanggaan masyarakat Banyumas yang secara historis
sebagaimana tata letak bangunan pusat pemerintahan kabupaten di wilayah
Jawa yang berada di lingkaran sisi alun-alun. Masjid disisi barat, Pendopo
Bupati disisi utara dan Penjara disisi selatan merupakan satu kesatuan
antara Pendopo Bupati, Masjid, Penjara, dengan Alun-Alun ditengahnya
sebagai publik area berkumpulnya masyarakat yang memiliki filosofi
keterkaitan antara Umaro, Ulama dan Masyarakat atau keterkaitan antara
Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Ulama, dengan masyarakat, yang dituntut
mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi umat dengan tidak
meninggalkan ulama (masjid).
Nilai historis Masjid Agung Baitussalam (MAB) Purwokerto
sebagai simbol religius masyarakat Panginyongan sangat terkait dengan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
62
sejarah perkembangan Kota Purwokerto. Kepengurusan Takmir MAB
pada awalnya di kepengurusan yang komposisinya heterogen dari berbagai
ormas Islam diangkat oleh Departemen Agama Kabupaten Banyumas dan
setelah Presiden membentuk Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) maka
pembinaan masjid di Indonesia di bawah naungan BKM dan Pemda
Banyumas merasa memiliki dan bertanggung jawab dengan
mengalokasikan anggaran untuk pembangunan MAB. Hal ini terlihat dari
rehab fisik dan perluasan yang dilakukan oleh Pemda dan masyarakat yang
diresmikan oleh Bupati Banyumas Soekarno Agung dan Ketua BKM KH.
Mukhlis 21 Agustus 1970 atau 19 Jumadil Akhir 1390 H. Rehab Fisik ke
II pada pemerintahan bupati Djoko Sudantoko 16 Agustus 1994 atau 8
Rabiul Awal 1415 H.
Pada tahun 2005 kepengurusan Takmir MAB diketuai HM.
Isplancius Ismail, S.H., M.Hum. Dengan Surat Keputusan BKM
Kabupaten Banyumas Nomor 9/BKM.II/III/2005 yang komposisinya ada
jamaah MAB (Masjid Agung Baitussalam), unsur ormas Islam, unsur
BKM, akademisi dan legaslatif dan aktifis remaja. Langkah awal
ketakmiran ini yaitu mempelajari referensi tentang manajemen dan
peraturan-peraturan tentang ke Takmiran khususnya dari DEPAG RI.
Studi banding pertama dilakasanakan ke Masjid Agung Darussalam
Purbalingga yang ternyata sudah berbentuk Yayasan dan Masjid Agung
Cilacap yang juga berbentuk yayasan. Dengan mendasarkan kepada studi
banding dan diperkuat Instruksi Menteri Agama Nomor 3 tahun 1987
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
63
tentang Bimbingan dan Pembinaan kepada Badan Hukum Keagamaan
sebagai Nadzir dan Badan Hukum Keagamaan yang memiliki tanah, yang
mengintruksikan supaya berbadan hukum, maka tahun 2006 Takmir MAB
sebagai nadhir membentuk Yayasan Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto dengan Akta Notaris : Prian Ristiarto, S.H: No.4 Tgl. 8 Mei
2006, sebagai yayasan keagaamaan.
Untuk mengembangkan fungsinya, Takmir Masjid Agung
Baitussalam telah membuat program terpadu meliputi pengembangan
dakwah, pembinaan kader, pembinaan keorganisasian dan pengembangan
keilmuan dan intelektual Islam, pemberdayaan ekonomi rakyat dan
pemberdayaan perempuan. Untuk memaksimalkan kinerja dan program
pemakmuraan masjid, maka Takmir Masjid Agung telah mendirikan:
1) Yayasan Masjid Agung Baitussalam Nomor 4 Tanggal 08 Mei 2006.
2) Pemuda Masjid Agung Baitussalam (PEMASSALAM).
3) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ Baitussalam).
4) Perpustakaan Baitussalam.
5) Majlis Taklim Banyumas (Forum pengajian Wanita se Banyumas).
6) Baitul Mal Baitussalam (Zakat Infak Shadaqah).
Mengingat bahwa MAB adalah milik masyarakat Banyumas dan
menjadi icon religi yang memiliki nilai historis dengan kabupaten
Banyumas, khususnya kota Purwokerto, maka kami mengajak Eksekutif,
Legeslatif dan seluruh masyarakat muslim Banyumas untuk merasa
memiliki MAB yang diwujudkan dengan kepedulian dan tanggung jawab
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
64
terhadap kemakmuran MAB (sumber dokumen masjid agung
baitussalam).
2. Letak Geografis
Para pengurus (Yayasan Masjid Agung Baitussalam Purwokerto)
merupakan kepanjangan tangan dari takmir atau pengurus Masjid Agung
Baitussalam Purwokerto periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2009
yang berhak menguasai, mengelola dan memakai atas sebidang tanah
negara C. Persil No. 76, Kelas D.1, seluas kurang lebih 3.073 m-2 beserta
bangunan masjid yang berdiri diatasnya yang terletak di Jalan Masjid,
Kelurahan Sokanegara, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten
Banyumas yang berbatasan dengan:
a. Sebelah utara : Umar Nahdi, S.H. CS
b. Sebelah timur : Jalan Masjid
c. Sebelah selatan : Jalan Jenderal Soedirman
d. Sebelah barat : Buntoro, Indriyati
(sumber dokumen masjid agung baitussalam).
3. Visi dan Misi Masjid Agung Baitussalam Purwokerto
Sebelum melakukan penyusunan program-program kegiatan yang
akan dilaksanakan, suatu organisasi sebelumnya harus menentukan visi
dan misi yang ingin dicapai, dengan menentukan visi dan misi akan
membantu sebuah organisasi melakukan langkah-langkah kerja dan juga
untuk membedakan organisasi satu dengan organisasi lainnya. Masjid
Agung Baitussalam Purwokerto sebelum melakukan program kerja juga
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
65
telah menetapkan visi dan misi. Adapun visi dan misi Masjid Agung
Baitussalam Purwokerto adalah:
a. Visi
Dinamis, Religius dan Amanah sesuai Tuntutan Rasulullah.
b. Misi
Melaksanakan tata managemen masjid yang profesional, akuntabel dan
bermutu melalui peningkatan kerjasama dan komunikasi dengan ulama
dan umaro, meningkatkan kemampuan jamaah dalam pendalaman dan
pengalaman ajaran islam sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah rasul
dengan pemanfaatan tehnologi secara islami, menata sumber daya
manusia melalui peningkatan pendapatan dan kekuatan masjid untuk
kemaslahatan umat.
4. Susunan Kepengurusan Takmir Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto
Untuk memperlancar suatu mekanisme kerja suatu lembaga,
khususunya Masjid Agung Baitussalam Purwokerto sebagai suatu lembaga
maka dibentuklah struktur kepengurusan, pembentukan struktur dan job
description (uraian kerja) yang merupakan sesuatu penting dan diperlukan
supaya masing-masing personil pengurus mengetahui apa tugas dan
tanggung jawab yang harus dikerjakannya, apabila ini dipahami dan
dilakukan dengan baik, maka akan terhindar dari tumpang tindih dalam
melaksanakan tugas antara pengurus yang satu dengan yang lainnya.
Dalam hal ini kepengurusan di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
66
dimulai tahun 2005, berikut ini susunan kepengurusan takmir Masjid
Agung Baitussalam Purwokerto:
Struktur kepengurusan takmir Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto tahun 2005 sampai dengan sekarang sebagai berikut:
a. Pelindung :
a) Bupati Banyumas.
b) Kapolres Banyumas.
c) Dandim Banyumas.
b. Pembina : -
c. Ketua : H.M. Isplancius Ismail, S.H. M. Hum.
d. Wakil Ketua :
a) H. Sudarman S.Ag.
b) Drs. HM. Hizbul Muflihin M.Pd.
c) Achmad Mulyono, S.H.
e. Sekretaris I : Drs. Noor Asyik, M. Ag.
f. Sekretaris II : Dani Kusworo, S. Pt.
g. Bendahara I : H. M. Sumbono Masdi.
h. Bendahara II : Suyono.
i. Bidang Idarah Perencanaan :
a) Dr. H. Restiyarto, M. M.
b) Nugroho Isnanto.
c) Ir. Sulaiman.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
67
j. Bidang Idarah Pemakmuran :
a) H. Sutopo Aji, S.E.
b) K.H. Safin Santarwi, S. Pd. I.
c) H.M. Syahid, B.A.
k. Bidang Riayah Perawatan :
a) Suripto Afandi.
b) Achmad Choiri.
c) Sartono.
Seksi-seksi Masjid Agung Baitussalam Purwokerto sebagai berikut:
l. Pembantu umum
a) Fifit Yarianto.
b) Purwanto.
m. Perpustakaan
a) Agus Parsito, S.E.
b) M. Herdianto, S.E.
n. Rimbas
a) Dedy Budi S.
b) Radio BAS FM.
c) Angga Utama Putra.
o. PHBI
a) H. Sudarman S. Ag.
b) Drs. Noor Asyik. M. Ag.
p. Imam Masjid
a) K. H. Safin S, S. Pd. I.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
68
q. Muadzin.
a) Suyono.
b) Firdaus.
r. TPA/TPQ
a) Sahirun, S. Ag.
s. Kewanitaan
a) Hj. Trilisiani P, S.H. PH. D.
b) Dra. Hj. Mieke. S.
c) Dra. Mariani, M.A.
d) Fatin Khamamah.
t. ZIS
a) H. Sutopo Aji, S.E.
b) H. M. Sumbono M.
c) Agus Parsito, S.E.
u. Keamanan Kebersihan
a) H. Sudarman, S. Ag.
b) Muslimin.
c) Shobirin.
d) Muharis.
e) Isa.
(wawancara dengan Mualimin, pada tanggal 12 April 2017).
Berdasarkan struktur kepengurusan Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto di atas, masing-masing pengurus masjid memiliki tugas
sebagai berikut:
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
69
1. Tugas pelindung
Memberikan arahan, bimbingan dan masukan bagi jalannya roda
kepengurusan dan pengembangan masjid, apabila diperlukan, sewaktu-
waktu dapat melakukan rapat terbatas dengan badan pengurus lainnya.
2. Wakil ketua
Mewakili ketua apabila yang bersangkutan tidak hadir atau tidak
ada di tempat, membantu ketua dalam menjalankan tugasnya sehari-hari,
melaksanakan tugas atau program tertentu berdasarkan musyawarah,
melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
ketua.
3. Sekretaris
Mewakili ketua apabila yang bersangkutan tidak hadir atau tidak
ada di tempat, memberikan pelayanan teknis dan administrasi, membuat
dan mendistribusikan undangan, membuat daftar hadir rapat atau
pertemuan, mencatat dan menyusun notulen rapat atau pertemuan,
mengerjakan seluruh pekerjaan sekretariat yang mencakup: Membuat surat
menyurat dan pengarsipannya, memelihara daftar jamaah atau guru ngaji
atau majelis taklim, membuat laporan organisasi (bulanan, triwulan,
tahunan) termasuk masyarakat pengurus dan masjid (musyawarah
jamaah).
4. Wakil Sekretaris
Mewakili sekretaris apabila yang bersangkutan tidak hadir atau
tidak ada di tempat, membantu sekretaris dalam menjalankan tugasnya
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
70
sehari-hari, melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada sekretaris.
5. Bendahara
Memegang dan memelihara harta kekayaan organisasi, baik berupa
uang, barang-barang inventaris, maupun tagihan, merencanakan dan
mengusahakan masuknya dana masjid serta mengendalikan Pelaksanaan
Rencana Anggaran Belanja Masjid sesuai dengan ketentuan, menerima,
menyiapkan, dan membukukan keuangan, barang, tagihan dan surat-surat
berharga, mengeluarkan uang sesuai dengan keperluan atau kebutuhan
berdasarkan persetujuan ketua, menyimpan surat bukti penerimaan dan
pengeluaran uang, embuat laporan keuangan rutin atau pembangunan
(bulanan, triwulan, tahunan), melaporkan dan mempertanggung jawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada ketua.
6. Wakil Bendahara
Mewakili bendahara apabila yang bersangkutan tidak hadir atau
tidak ada di tempat, membantu bendahara dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari, melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada bendahara.
7. Bidang Imarah (Pemakmuran Masjid)
a. Seksi Peribadatan
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tertib jumat, dan
berusaha mencari pengganti khatib apabila khatib yang telah ditentukan
atau ditunjuk tidak datang, menyusun jadwal imam dan muadzin untuk
salat jumat pertahun atau sesuai dengan kebutuhan, menyelenggarakan
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
71
kegiatan ibadah rutin atau rawatib, membina komunikasi antar jamaah dan
dengan pengurus seperti majelis talim, pengajian tafsir atau terjemahan Al
Qur’an, mengawasi dan mengontrol pelaksanaan kegiatan agar tetap sesuai
dengan norma-norma Islam, mewadahi aspirasi jama’ah (masyarakat)
untuk mengembangkan dan membina aktivitas masjid terutama yang
berhubungan dengan peribadatan, membuat laporan kepada ketua.
b. Seksi Pendidikan
Menyelenggarakan pendidikan-pendidikan seperti mendirikan dan
membina Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ), Taman Pendidikan Seni
Baca Al Quran (TPSQ), Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), Madrasah
Diniyah Wustha (MDW), menyelenggarakan pendidikan dan latihan,
seperti diklat imam dan khatib, menyelenggarakan kursus-kursus, seperti
kursus menjahit, memasak, keterampilan lainnya bagi ibu-ibu, kursus
bahasa arab, bahasa inggris.
8. Bidang Ri’ayah (Pemeliharaan)
a) Seksi keamanan
Bertanggung jawab menjaga dan memelihara fasilitas dan
perlengkapan masjid, menjaga keamanan pada acara-acara yang bersifat
insedentil, seperti acara PHBI, memprogramkan dan mengkoordinir
tempat parkir, baik parkir kendaraan maupun parkir sepatu dan sandal,
menjaga keamanan secara umum terhadap aktivitas masjid.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
72
b) Seksi Pemeliharaan dan Kebersihan
Memprogramkan pembuatan dan memelihara taman dan
penghijauan pekarangan masjid atau pembuatan pagar, supaya masjid
tampak indah dan menyenangkan, menjaga kebersihan ruangan masjid,
tikar salat, tempat berwudhlu, membuat perlengkapan dan peralatan
masjid, mendata dan melaksanakan pengadaan barang atau perlengkapan
masjid yang dibutuhkan, mengelola alat-alat atau perlengkapan masjid
yang dipinjam atau disewakan kepada jama’ah (masyarakat), membuat
daftar inventaris barang. Berdasarkan struktur kepengurusan Masjid
Agung Baitussalam Purwokerto di atas, masing-masing seksi-seksi
pengurus masjid memiliki tugas sebagai berikut:
9. Pembantu Umum
Membantu secara umum mulai dari persiapan awal sampai akhir
kegiatan, menyiapkan dan melaksanakan pendistribusian saat kegiatan
berlangsung, bersama-sama ikut serta membantu segala sesuatu yang
diperlukan selama kegiatan berlangsung.
10. Perpus
Mendirikan dan membina perpus masjid dan membentuk
kepengurusan atau petugas, melaksanakan pengadaan buku-buku yang
dibutuhkan, melaksanakan pelatihan bagi pengurusnya, membuat papan
informasi, yang berisikan informasi atau kliping dan diletakkan di teras
depan atau yang mudah dibaca atau dilihat jamaah.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
73
11. Rimbas
Mendirikan kepengurusan remaja masjid, menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan rutin untuk remaja, seperti paduan suara, bimbingan
belajar, rekreasi, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
evaluasi dan pengembangannya.
12. PHBI
Merencanakan, mengatur, melaksanakan kegiatan PHBI
diantaranya ada Idul Fitri, Idul Adha, Nuzulul Qur’an, Isra Mi’raj, Maulid,
Tahun Baru Hijriyah, menyusun rencana pembicara atau penceramah
dalam acara PHBI, Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan
ibadah sosial, diantaranya:
Santunan kepada anak yatim piatu, janda, panti jompo, orang
terlantar, khitanan massal, acara pernikahan, kematian dan pengurusan
jenazah, qurban dan aqiqah, pendistribusian zakat maal, zakat fitrah, infaq
dan shodaqoh, menengok jamaah yang sedang sakit, melakukan koordinasi
dengan pengurus RT atau RW, pemuka agama, tokoh masyarakat dalam
pelaksanaan tugasnya, melakukan tugas lain yang diberikan oleh ketua
umum melalui ketua I, melaporkan dan mempertanggung jawabkan
pelaksanaan tugas-tugasnya kepada ketua umum melalui ketua I.
13. Imam Masjid
Memimpin jalannya salat berjamaah, menyampaikan khutbah,
mengarahkan konsep pemakmuran masjid, memberikan bimbingan
kemasyarakatan.
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
74
14. TPQ atau TPA
Merencanakan, mengatur dan melaksanakan syiar melalui
Diba, seni kaligrafi, qasidah, tilawah qur’an, melakukan kegiatan
pembinaan remaja masjid, mengadakan seminar, kajian ilmiah untuk
mendalami agama Islam baik bagi pengurus maupun jamaah,
menyusun usulan rencana kegiatan pendidikan, melaksnakan tugas lain
yang diberikan oleh ketua umum melalui ketua I, melaporkan dan
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada ketua umum
melalui ketua I.
15. Kewanitaan
Bertanggung jawab terhadap konsep dan berlangsungnya aktivitas
masjid bagi jamaah wanita seperti kaum ibu, pembinaan ibu rumah tangga
dan keluarga yang Islami, bertanggung jawab kepada ketua I.
16. ZIS
Melaksanakan sosialisasi, pengumpulan, pengelolaan dan
pendistribusian zis, mengakses bantuan-bantuan pemerintah dan donator,
membuat program bakti sosial.
17. Kebersihan
Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan
kebersihan, keindahan, kenyamanan di dalam maupun diluar masjid,
memelihara dan menjaga kebersihan sarana dan prasarana masjid,
menyusun rencana kebutuhan tenaga dan perlengkapan cleaning service,
mendata kerusakan perlengkapan cleaning service dan sarana prasarana
masjid serta mengusulkan perbaikan dan pengganti, melaksanakan tugas
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
75
lain yang diberikan oleh ketua umum melalui ketua I, melaporkan dan
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada ketua umum
melalui ketua II.
Demikian tugas-tugas kepengurusan Masjid Agung Baitussalam
Purwokerto yang dalam melaksanakan tugasnya pengurus saling
bekerjasama dan semuanya memiliki tanggung jawab yang harus
dipertanggung jawabkan kepada semua pihak dan kepada ketua umum.
(sumber dokumen Takmir Masjid Agung Baitussalam Purwokerto).
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Fasilitas yang berupa sarana prasarana yang dimiliki Masjid Agung
Baitussalam Purwokerto juga menunjang takmir masjid Masjid Agung
Baitussalam dalam melakukan kegiatan yang dilaksanakan, takmir akan
berjalan dengan baik jika ditunjang dengan sarana prasarana yang
memadai. Dari hasil penelitian pada tanggal 4 mei 2017 dengan saudara
Mualimin yang diperoleh mengenai keadaan sarana dan prasarana yang
dimiliki Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, adapun sarana dan
prasarana yang dimiliki sebagai berikut:
No Sarana dan Prasarana
Masjid Agung Baitussalam
Jumlah Kondisi
1 Komputer 1 Baik
2 Printer 2 Baik
3 Meja tulis 12 Baik
4 Lemari arsip 4 Baik
5 Papan pengumuman 1 Baik
6 Mading - Belum
7 Mobil dinas 1 Baik
8 Laptop 2 Baik
(sumber dokumen Masjid Agung Baitussalam)
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017
76
Dari data di atas dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan
prasarana dalam kondisi baik, namun ada beberapa sarana dan prasarana
yang belum tersedia. Dalam hal ini dengan diketahui data-data tersebut
dapat membantu kelancaran kegiatan yang diadakan di Masjid Agung
Baitussalam Purwokerto (sumber dokumen MAB Purwokerto).
Fungsi Masjid Sebagai…, Restu Ikhtian Prayogo, FKIP UMP, 2017