bab ii 3100253 - perpustakaan...

26
13 BAB II KONSEP AL-QUR’AN TENTANG SABAR A. Pengertian Sabar 1. Secara Etimologi Menurut bahasa sabar berasal dari bahasa arab yang berarti ; , (sabar tidak tergesa-gesa, tidak membalas, menunggu dengan tenang). 1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sabar berarti tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu). 2 2. Secara Terminologi Secara umum sabar ialah kemampuan atau daya tahan manusia menguasai sifat yang destruktif yang terdapat dalam tubuh setiap orang yaitu hawa nafsu. 3 Menurut Al-Ghazali sabar yang dimaksud dalam istilah agama Islam adalah teguh dan tahan menetapi pengaruh yang disebabkan oleh agama untuk menghadapi atau menentang pengaruh yang ditimbulkan oleh hawa nafsu. 4 Hal ini juga ia tegaskan dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin dengan keterangannya : 5 Tetapnya pengaruh agama menghadapi pengaruh hawa nafsu 1 Hasan Ali Utbah dan M. Suqi Amin, Al-Mu’jam Al Wasit, Juz I, (Kairo : Darul Kutub, 1982), hlm. 505. 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1993), hlm. 763. 3 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 228. 4 Al-Ghazali, Mau’izatul Mu’minin, terj. (Bandung : Diponegoro, 1975), hlm. 904. 5 Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, Juz IV, (Kairo : Khalb Wahyu Syarakah,1975), hlm. 37.

Upload: danglien

Post on 05-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

13

BAB II

KONSEP AL-QUR’AN TENTANG SABAR

A. Pengertian Sabar

1. Secara Etimologi

Menurut bahasa sabar berasal dari bahasa arab ��� yang

berarti ; ������ ��� �� �����, ���� ��� ���� (sabar tidak tergesa-gesa,

tidak membalas, menunggu dengan tenang).1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sabar berarti tahan

menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak

lekas patah hati, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu).2

2. Secara Terminologi

Secara umum sabar ialah kemampuan atau daya tahan manusia

menguasai sifat yang destruktif yang terdapat dalam tubuh setiap

orang yaitu hawa nafsu.3

Menurut Al-Ghazali sabar yang dimaksud dalam istilah agama

Islam adalah teguh dan tahan menetapi pengaruh yang disebabkan

oleh agama untuk menghadapi atau menentang pengaruh yang

ditimbulkan oleh hawa nafsu.4 Hal ini juga ia tegaskan dalam kitab

Ihya ‘Ulumuddin dengan keterangannya :

����������� �������������������������� �� 5 �

Tetapnya pengaruh agama menghadapi pengaruh hawa nafsu

1 Hasan Ali Utbah dan M. Suqi Amin, Al-Mu’jam Al Wasit, Juz I, (Kairo : Darul

Kutub, 1982), hlm. 505. 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta : Balai Pustaka, 1993), hlm. 763. 3 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1994), hlm.

228. 4 Al-Ghazali, Mau’izatul Mu’minin, terj. (Bandung : Diponegoro, 1975), hlm. 904. 5 Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, Juz IV, (Kairo : Khalb Wahyu Syarakah,1975), hlm.

37.

Page 2: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

14

Pengaruh agama di sini adalah segala sesuatu yang merupakan

petunjuk agama, sedangkan pengaruh hawa nafsu ialah keinginan

untuk melampiaskan nafsu sekehendak hati. Jadi sabar menurut Al-

Ghazali adalah teguh dalam menjalankan ketaatan dan melawan hawa

nafsu.

Menurut Toto Tasmara sabar berarti memiliki ketabahan dan

daya tahan yang sangat kuat untuk menerima beban, ujian atau

tantangan tanpa sedikitpun mengubah harapan untuk menuai hasil

yang ditanamkannya.6

Sejalan dengan pendapat Toto Tasmara, Toshihiko Izutsu

mengemukakan bahwa sabar berarti memiliki ketabahan dan kekuatan

jiwa menghadapi kesengsaraan, penderitaan dan kesulitan dalam

hidup.7

Menurut Mohammad Rifa’i sabar artinya tahan menderita yang

tidak disenangi dengan ridlo dan lapang dada serta menyerahkan diri

hanya pada Allah semata8 tidak di sebut sabar orang yang tahan

menderita dengan terpaksa akan tetapi harus dengan ridlo karena

semuanya datang dari Allah.

Tidak pula di sebut sabar orang yang tahan menghadapi

penderitaan dan ujian tanpa melakukan usaha apa-apa atau menyerah

begitu saja pada nasib. Akan tetapi yang dimaksudkan sabar adalah

berikhtiar terus sampai berhasilnya cita-cita dengan ketetapan hati

yang teguh tak menghiraukan pekerjaan itu berat atau ringan.9Jadi

yang dikehendaki dari sabar adalah setelah menerima ujian dengan

ridlo kemudian berikhtiar bagaimana menghadapi ujian itu.

6 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), hlm. 30. 7 Toshihiko Izutsu, Etika Beragama dalam Qur’an, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1993),

hlm. 158. 8 Muhammad Rifa’i, Pembina Pribadi Muslim, (Semarang : Wicaksana, 1993), hlm.

21. 9 Basri Iba Asghary, Solusi Al-Qur’an tentang Problema Sosial, Politik, Budaya,

(Jakarta : Rineka Cipta, 1994), hlm. 258.

Page 3: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

15

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

sabar adalah sikap hati dan jiwa yang teguh dalam menjalankan

ketaatan tanpa terpengaruh oleh hawa nafsu, serta sikap teguh dan

ridlo menerima cobaan dan ujian tanpa rintihan dan keluh kesah

dengan terus berusaha menghadapi ujian dan cobaan tersebut dalam

rangka meraih cita-cita hidup. Tahan menderita, teguh dan terus

berusaha merupakan kata kunci dalam sabar.

B. Ayat-Ayat Tentang Sabar

Dalam Al-Qur’an kata sabar disebutkan 103 kali dalam berbagai

ayat,10 namun dalam pembahasan ini penulis tidak akan menyebutkan

semuanya, penulis hanya akan membahas 31 ayat yang berkaitan dengan

pengertian sabar, perintah sabar, tempat dan keadaan yang memerlukan

kesabaran dan keutamaan sabar.

Sebagai seorang rosul Nabi Muhammad bertugas menyampaikan

wahyu kepada umatnya. Dalam menyampaikan wahyu dan kebenaran-

kebenaran itu Nabi Muhammad senantiasa mendapat gangguan dan

aniaya dari kaum kafir Quraisy. Menghadapi segala rintangan dalam

menyeru umatnya tersebut, nabi diperintahkan oleh Allah untuk bersabar

dan terus menjalankan tugasnya.

����� ���� !�" ���#$% �&'�() ����� �*�+,� ��% -�.��

Artinya : “Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu dan janganlah kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam (perut) Ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).”11 (QS. Al-Qalam : 48).

Nabi telah ditetapkan oleh Allah sebagai rosulnya dan sebagai

konsekuensi dari penetapan itu nabi harus menjalankan tugas-tugas

kerosulannya walaupun hal itu mendapat tentangan dari umatnya.

10 M. Fuad Abdul Baqi, Al-Mu’jam Al Mufahras li Al Fadhil Qu’an, (Kairo : Darul

Hadis, 1996), hlm. 491-493, 11 DEPAG RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : Wicaksana, 1994), hlm. 964.

Page 4: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

16

Berbagai tekanan, aniaya dan fitnah senantiasa dihadapi oleh nabi dalam

menjalankan dakwahnya. Allah senantiasa memerintahkan nabi untuk

bersabar menghadapi segala gangguan dan perkataan-perkataan kaumnya

yang menyakitkan.

����% /� �0������ ���1��% ��1� �2345

Artinya : “Dan bersabarlah kamu atas apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.”12 (QS. Al Muzammil : 10)

Segala gangguan diterima dan dihadapi dengan sabar oleh Nabi

Muhammad, hal itu adalah semata-mata untuk memenuhi perintah Allah.

!��% ����� Artinya : “Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”13

(QS. Al-Mudatstsir : 7)

Tugas kerosulan tidak berhenti ketika Nabi telah menyampaikan

risalah saja, namun nabi sebagai penyampai risalah tersebut harus bisa

melaksanakannya untuk dijadikan contoh dan teladan bagi umatnya dalam

melaksanakan ajaran-ajaran tersebut diperlukan konsistensi dan

kesabaran.

��6% � ��� ����!(�� ��7��% ���3� �89#$ �:;" ���+ :;�+ ����:�<�%

����!=� Artinya : “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan

sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya, kami tidak meminta rizki kepadamu kamilah yang memberi rizki kepadamu dan akibat yang baik itu adalah bagi orang-orang yang takwa.”14 (QS. Thoha : 132)

Amar ma’ruf nahi munkar merupakan inti dari dakwah nabi dan

tidak jarang hal ini menimbulkan bencana bagi nabi karena tentangan

12 Ibid., hlm. 989. 13 Ibid., hlm. 992. 14 Ibid., hlm. 492.

Page 5: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

17

orang-orang Quraisy terhadap “amar ma’ruf nahi mungkar” nabi dan nabi

harus bersabar menghadapi bencana-bencana ini.

!�>�� ��:� ���!(� ��6% �?%�<4�� �@+�% �� ���>4� ����% /� ��

���� !0� , �� -A "��$� Artinya : “Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah, terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”15 (QS. Lukman : 17)

Allah senantiasa mendorong nabi untuk bersabar dalam

menghadapi segala gangguan dari kaumnya dan memaafkan perbuatan

kaumnya.

��4% ��� �BC% !0� , �4 -A �"��$� Artinya : “Tetapi orang-orang yang sabar dan memaafkan sesungguhnya

perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”16 (QS. Asy-Syura : 43)

Seberapa besarpun siksaan dan gangguan orang Quraisy terhadap

nabi, Allah tidak menginginkan nabi membalas kecuali dengan balasan

yang setimpal. Salah satu bukti konkret dari hal ini adalah pada peristiwa

Perang Uhud. Pada saat itu enam uluh empat orang sahabat dari kaum

Anshar dan enam orang dari kaum Muhajirin (diantaranya Hamzah)

gugur dan kesemuanya dirusak anggota badannya secara kejam,

berkatalah kaum Anshar : “Jika kami memperoleh kemenangan, kami

akan berbuat lebih dari apa yang mereka lakukan”, maka turunlah Jibril

membawa wahyu yang melarang kaum muslimin mengadakan

pembalasan yang lebih kejam dan menganjurkan supaya bersabar.17

�0�% ��=�:� ����:�<� DE4� ���=�:� �� @� ��8% �#��� �� �3F �����!�(�

15 Ibid., hlm. 655. 16 Ibid., hlm. 790. 17 A.A. Dahlan dan K.H.Q. Sholeh, Asbabun Nuzul Latar Belakang Historis Turunnya

Ayat-ayat Al Qur’an, (Bandung : Diponegoro, 2000), hlm. 317.

Page 6: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

18

Artinya : “Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu, akan tetapi jika kamu bersabar sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.”18 (QS. An-Nahl : 126)

Allah melarang kaum muslimin berbuat dendam dan

memerintahkan muslim untuk bersabar dengan kesabaran yang baik.

����� ���� 2345

Artinya : “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.”19 (QS. Al Ma’arij : 5)

Cobaan dan kesulitan merupakan suatu yang tidak bisa dihindari,

akan tetapi manusia tidak perlu putus asa ketika menghadapi cobaan

karena Allah telah memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang

sabar.

���!+���>% G3� �� ?�H� �I�1�% �J �+% �� �K���$� LB+$�%

����4!E�% �!�% ����!�(�M ����� �,� ��=���� ��3(� ����: N�!+� �!+�% �@3�

0�<5�" Artinya : “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan

sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ia ditimpa musibah mereka mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’in.”20 (QS. Al-Baqarah : 154-155)

Karena Allah telah berjanji akan menguji manusia, maka Allah

pun memberikan sarana bagi hamba-Nya untuk menghadapi segala ujian

dari-Nya yaitu dengan sabar dan sholat.

���!��O� ���� �����>�� ��>3<=P ��!(�� ���!(�% �!0� N� �Q� ����!�(�

18 DEPAG RI, op.cit., hlm. 421. 19 Ibid., hlm. 973. 20 Ibid., hlm. 39.

Page 7: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

19

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”21 (QS. Al-Baqarah : 153)

Manusia sebagai hamba Allah harus selalu bertakwa kepada

khaliqnya bila ingin hidupnya selamat. Sabar dan takwa merupakan kunci

dalam mengarungi kehidupan sebagai hamba yang berbakti kepada

Tuhannya.

���!��O� ���� ���>�� �%���� ��%����% ���7�"% N����!#�% ���!�< ��0���B# Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan

kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersikap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”22 (QS. Ali Imron : 200)

Demikianlah beberapa ayat Al-Qur’an yang memuat ajaran sabar,

segala yang diperintahkan Al-Qur’an adalah merupakan kunci sukses bagi

nabi dan kaum muslimin dalam mengarungi hidup untuk kembali pada

Tuhannya. Dari beberapa ayat di atas, penulis akan mengemukakan

makna tersirat dari masing-masing ayat tersebut. Berdasarkan

argumentasi-argumentasi ahli tafsir. Adapun pembahasan tersebut penulis

batasi pada ; Pengertian Sabar Menurut Al-Qur’an, Perintah Allah Untuk

Bersabar, Tempat atau Keadaan Yang Memerlukan Kesabaran Dan

Keutamaan Sabar.

C. Pengertian Sabar Menurut Al-Qur’an

Di depan telah penulis kemukakan pengertian sabar secara umum,

dan di sub bab ini penulis akan mengemukakan arti sabar yang tersirat

dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah akan senantiasa

menguji hamba-Nya dengan berbagai ujian dan cobaan, dan Allah

menjanjikan kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.

21 Ibid., hlm. 38. 22 Ibid., hlm. 111.

Page 8: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

20

�!�% �����!�(�M ���� �,� ��=���� ��3(� ���: �N�!+� �!+�% @3� 0�<5�"

(berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, yaitu orang-

orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan Inna lillahi wa

inna ilaihi roji’in). Dalam Jami’u Al-Bayan An-Ta’wili Ay Al-Qur’an

Abi Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari mengemukakan bahwa

orang yang sabar adalah :

�����(� ����� 0�4�<� �!0� �Q345 ����� �� �4<+ !>4�/ �0%��3� �/#*��< �R/+%�!'��% 0�:!�(�% *�<4�� I�5!��% !�� 0�4�9=93� �S��/T� 0�5��% />���� �0���H�% �R/��� �0����% �> ����0��= ����!�� U <�� R/>�� �/T2=��% ���!�� ��4� ��#� % �0� ���3�=�� @� �� ?�H� �I�1�% J �+% ��� �K���$� �LB+$�% ����4E�% ��3C% , ��� &T�(4� =�/ ��!+� ���>�=4� R��� ��!+� �4� � 3 �>�" ��%<��+*�� �V�3'� ���+% RW�3� ��!+�% @3� �<� ��>#�4� 0%�T�� �9#3�4 /T�S� �X"% �/���'��23

Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang mengetahui bahwa seluruh nikmat yang ada pada mereka adalah dari Ku (Allah), dan dengan nikmat itu mereka mendekatkan diri kepada-Ku, menyembah-Ku dan mengesakan-Ku. Mereka percaya hari kiamat, berhadap kepada-Ku dan menerima ketentuan-Ku. Mereka mengharap pahala-Ku dan takut siksa-Ku. Mereka berkata saat menerima ujian bahwa ujian tersebut bagian dari kehidupannya dan ujian-Ku yang menimpanya merupakan bagian dari janji-Ku kepada mereka bahwa Aku akan memberi ujian kepada mereka berupa rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan serta musibah-musibah lainnya yang menimpanya. Sesunggunya kami dari-Mu tuhan kami, sesembahan kami yang telah menghidupkan kami dan kami adalah hambanya dan setelah mati kami akan kembali kepada-Nya dengan menerima ketentuan-ketentuan-Nya dan ridha atas segala hukum-Nya.

Dari keterangan diatas dapat dipahami bahwa sabar merupakan

kesadaran seorang bahwa dirinya adalah hamba Allah (milik Allah) dan

bahwa segala yang ada padanya adalah dari Allah. Sabar juga berarti

kesadaran seorang untuk menerima ketentuan-ketentuan Allah dengan

mengharap pahala dari Allah serta takut terhadap hukuman Allah, serta

23 Abi Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Jami’ Al Bayan An-Ta’wili Ay Al-

Qur’an, Jilid 2, (Kairo : Darul Fikr, 310 H), hlm. 42.

Page 9: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

21

kesadaran seorang ketika ditimpa musibah bahwa apa yang menimpanya

adalah ujian dari Allah yang harus diterima dengan ridlo.

Orang yang sabar adalah orang yang mengucapkan “Inna lillahi

wa inna ilaihi roji’in” sebagai ungkapan rasa iman dengan kodrat dan

kepastian Allah ketika mereka ditimpa musibah.

“Inna lillahi” menunjukkan pengakuan hamba terhadap Allah

sebagai Tuhan yang disembah dan diagungkan, “Wa inna ilahi rojiun”

merupakan pengakuan hamba terhadap Allah bahwa ia akan mati dan

dibangkitkan kembali dari kubur, juga merupakan ungkapan keyakinan

seorang hamba bahwa semua perkara itu kembalinya hanya pada Allah24

Orang yang sabar akan selalu menyadari bahwa apa yang menimpanya

adalah karena kehendak Allah yang harus ia jalani sebagai hamba dan

bahwa segalanya akan kembali pada Allah sebagai sang penentu.

Dalam pergaulan sehari-hari manusia selaku makhluk sosial

senantiasa tidak lepas dari masalah-masalah yang berhubungan dengan

orang disekitarnya. Hidup dalam masyarakat yang majemuk bukanlah hal

yang mudah karena berbagai perbedaan-perbedaan yang melatar

belakangi masing-masing individu, tidak jarang orang melakukan

kesalahan terhadap yang lain. menghadapi situasi seperti ini manusia

dituntut untuk berlaku sabar dengan cara tidak saling membalas kesalahan

satu dengan yang lain, akan tetapi dengan cara memaafkan kesalahan

orang lain, ukuran kesabaran manusia dapat dilihat dari seberapa jauh ia

dapat memaafkan orang lain.

��4% ��� �BC% !0� , �4 -A �"��$�

(tetapi orang-orang yang sabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan

demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan). Orang yang sabar dan

tidak membela dirinya atau tidak menuntut balas dan memaafkan

24 Ahmad Mushofa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, terj., Jilid 2, (Semarang : Thoha

Putra, 1974), hlm. 40.

Page 10: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

22

kezaliman orang lain terhadapnya, sesungguhnya yang demikian itu

(sabar dan memaafkan) merupakan hal-hal yang diajurkan syari’at.25

Ayat ke 43 dari surat Asy-Syuara tersebut diatas menjelaskan

bahwa bersabar dan memaafkan adalah lebih utama dari pada menuntut

balas. Menuntut balas merupakan suatu hal yang lumrah yang ada pada

hasrat manusia biasa, sebagaimana dalam tiga ayat sebelum ayat ke 43 ini

Allah menyebutkan bahwa : “Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan

yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik kepada

orang yang berbuat jahat kepadanya maka pahalanya atas Allah.

Sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak

ada dosa atas mereka. Dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim

kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak.26 (QS.

Asy-Asyura : 40 – 42).

Pada dasarnya orang yang berbuat kejahatan memang boleh

dibalas dengan kejahatan (atau lebih tepatnya dihukum) namun dengan

catatan harus setimpal dengan kejahatanya, maka orang yang membalas

suatu kejahatan dengan maksud untuk membela diri karena telah dianiaya

maka ia tidak berdosa, namun Allah menekankan kembali bahwa orang

yang memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat

kepadanya akan mendapat pahala dari Allah. Dan selanjutnya Allah

menjelaskan bahwa berbuat zalim dan melampaui batas merupakan dosa.

Jadi apabila manusia hendak melakukan pembalasan haruslah sebanding

dengan kejahatan dan tidak boleh melampaui batas. Dalam ayat

selanjutnya Allah kembali menegaskan bahwa sabar dan memaafkan

adalah lebih utama daripada menuntut balas. Pada prinsipnya pembalasan

diperlukan sebagai hukuman agar orang tidak semena-mena berbuat jahat

pada sesama, dan Allah memberi rambu-rambu dalam memberikan

hukuman ini dengan firman-Nya :

25 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, Terj. Tafsir Jalalain Berikut

Asababun Nuzulnya, Jilid 2, (Bandung : Sinar Baru, 1990), hlm. 1118. 26 DEPAG RI, op.cit., hlm. 973.

Page 11: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

23

�0�% ��=�:� ����:�<� DE4� ���=�:� ��

(Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang

sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu), bila tiba waktunya

kamu memperoleh kesempatan mengambil pembalasan kepada musuh-

musuhmu yang telah menimpakan berbagai kesukaran padamu maka

lakukan qishash dan balaslah siksaan seimbang dengan apa yang kamu

derita, jangan kamu lebihkan.27 Allah tidak melarang umat-Nya

melakukan pembalasan akan tetapi Allah kemudian menjelaskan,

��8% �#��� �� �3F ����!�(�

(akan tetapi jika kamu bersabar sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi

orang-orang yang sabar). Bersabar yang dimaksud di sini adalah menahan

kesulitan-kesulitan yang diderita, memberi maaf kepada orang-orang yang

telah menyakiti dan menyerahkan segala urusan pada Allah.28

2 ayat diatas menyiratkan bahwa tidak mendendam, tidak

menuntut balas dan memaafkan kesalahan orang lain merupakan indikasi

dari sifat sabar.

Sabar merupakan sifat yang mulia yang harus dimiliki oleh setiap

orang apabila ingin berhasil dalam hidupnya. Nabi Muhammad juga

dituntut Allah untuk bersabar demi keberhasilan dakwahnya.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam menyeru umatnya nabi senantiasa

mendapat penolakan dan tantangan dari kaumnya, bahkan An-Nadrs Ibnul

Harits pernah menantang nabi bahwa bila benar Al-Qur’an adalah dari

Allah maka ia ingin didatangkan hujan batu,29 menghadapi tantangan ini

Allah memerintahkan nabi untuk bersabar dengan kesabaran yang indah.

����� ���� 2345

27 Teungku M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur, Terj., Jilid 3,

(Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2000), hlm. 2292. 28 Ibid., hlm. 2292. 29 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, op.cit., hlm. 2548.

Page 12: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

24

(Maka bersabarlah kamu dengan kesabaran yang indah), yang dimaksud

dengan sabar yang indah adalah kesabaran tanpa kegusaran dan keluhan.30

Dalam Tafsir Jalalain disebutkan bahwa sabar yang baik adalah

sabar yang tidak disertai gelisah,31 sementara itu menurut Hamka sabar

yang indah adalah sikap tenang, tidak putus asa, melanjutkan usaha dan

tidak berhenti ditengah jalan.32

Gambaran Hamka mengenai sabar yang indah ini menunjukkan

bahwa sabar bukan berarti pasrah, menerima, menyerahkan segalanya

pada Allah dan menunggu nasib tanpa melakukan usaha apa-apa, akan

tetapi sabar disini mengandung arti sabar bertahan menghadapi segala

rintangan, tetap optimis dan tidak berhenti berusaha sampai berhasil apa

yang dicita-citakan.

Senada dengan gambarannya mengenai sabar yang indah, Hamka

juga memberikan ulasan mengenai sabar dengan makna teguh dan

pantang menyerah dalam meraih tujuan.

���!��O� ���� ���>�� �%���� ��%����%Y.

Yang dimaksud dengan kata ������ adalah tahan hati, teguh, sabar

menahan nafsu, sabar mengendalikan diri baik waktu bertahan ataupun

menyerang, sabar dalam menerima cobaan dan sabar melakukan perintah

Allah.33

Dari beberapa tafsiran ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa

sabar merupakan :

a. Kesadaran seorang bahwa dirinya adalah milik Allah dan apa yang

menimpa dirinya adalah kehendak Allah dan bahwa segalanya akan

kembali pada Allah.

30 Ahmad Mushofa Al-Maraghi, op.cit., Jilid 29, hlm. 1047. 31 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, op.cit., Jilid 1, hlm. 2539. 32 Hamka, Tafsir Al-Azhar, Terj., Jilid 10, (Singapura : Pustaka Nasional, PTE ITD,

1999), hlm. 7629. 33 Ibid., Jilid 2, hlm. 1047.

Page 13: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

25

b. Sikap tenang, tidak lekas marah, tidak naik darah, tidak gusar, tidak

mengeluh, tidak termenung, tidak putus asa, tahan hati, teguh dalam

berusaha dan tidak berhenti di tengah jalan sampai berhasil apa yang

dicita-citakan.

c. Kemampuan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan dan memaafkan

kesalahan-kesalahan orang lain serta tidak membalas dendam.

D. Perintah Allah Untuk Bersabar

Mengingat begitu pentingnya sifat sabar, Allah berfirman

berulang-ulang memerintahkan manusia untuk bersabar. Dalam Al-

Qur’an Allah memerintahkan manusia untuk bersabar dengan kata ����

(bentuk amar dari kata ��� yang berarti bersabarlah) sebanyak 25 kali,

dengan kata ����� (yang juga berarti bersabarlah) sebanyak 3 kali.34

Sejak awal masa kenabian, Allah telah memerintahkan nabi untuk

bersabar dalam menjalankan ketetapan-Nya selaku rosul yang akan

membawa syari’at baru dan pasti akan mengalami banyak halangan dari

kaumnya.

Dalam sebuah riwayat dikemukakan bahwa ketika nabi telah

selesai uzlah-selama sebulan di Gua Hira nabi turun ke lembah. Ditengah

lembah ada yang memanggil nabi, tetapi nabi tidak melihat seorangpun

disana, nabi kemudian menengadahkan kepala ke langit dan melihat

malaikat yang pernah mendatanginya di Gua Hira, nabi kemudian cepat-

cepat pulang ke rumah dan minta diselimuti. Saat itu maka turunlah ayat

Al-Mudatstsir 1-2 sebagai perintah untuk menyingsingkan selimut dan

berdakwah,35 kemudian Allah memberikan beberapa petunjuk dalam

berdakwah kepada nabi dalam lanjutan surat al-mudatstsir ayat 3-7,

diantara petunjuk tersebut adalah bahwa nabi harus bersabar

!��% ������

34 M. Fuad Abdul Baqi, op.cit., hlm. 400. 35 H.A.A. Dahlan dan K.H.Q. Sholeh, op.cit., hlm. 610.

Page 14: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

26

Allah memerintahkan nabi untuk bersabar dalam memenuhi

perintah Tuhan.

Petunjuk Allah kepada nabi untuk bersabar sangatlah penting

dalam rangka dakwah nabi. Setelah nabi menjalankan perintah Allah

untuk berdakwah kepada orang-orang Quraisy, nabi menerima berbagai

kecaman dan olok-olok dari kaumnya. Oleh karena itu Allah kembali

memerintahkan nabi untuk bersabar menghadapi ucapan-ucapan kaumnya

yang menyakitkan itu.

����% /� �0������ ���1��% ��1� �2345

(bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka

dengan cara yang baik). Allah tidak hanya memerintahkan manusia untuk

bersabar, tetapi lebih jauh lagi Allah memerintahkan manusia untuk

memperteguh atau memperkuat kesabaran.

���!��O� ���� ���>�� �%���� ��%����%Y.

(hai orang-orang yang beriman bersabarlah dan kuatkanlah

kesabaranmu ….).

Ayat ke 200 dari surat Ali Imron ini menunjukkan bahwa bersabar

saja tidak cukup, akan tetapi kita juga harus memperkuat kesabaran.

Adapun yang dimaksud memperkuat kesabaran adalah sabar yang

setingkat lagi, menangkis kesabaran lawan dengan kesabaran kita.

kesabaran kita harus lebih kuat dari kesabaran mereka.36 Artinya ketika

menghadapi seorang musuh kita mungkin telah bersabar, namun pihak

lawanpun juga akan berbasar dalam usahanya memusuhi kita apabila hal

ini terjadi maka kita harus bersabar dan bersabar lagi dalam menghadapi

mereka hingga mereka (musuh) tidak lebih sabar dari kita.

Dalam Tafsir Jalalain dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

memperkuat kesabaran adalah meneguhkan kesabaran hingga mereka

36 Hamka, op.cit., Jilid 2, hlm. 1047.

Page 15: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

27

(musuh) tidak lebih sabar dari kita.37

Kesabaran merupakan kunci sukses dalam kehidupan Al-Qur’an

juga mencatat kesuksesan rosul-rosul dalam berdakwah karena

kesabarannya.

����� �4) ���� ��%� -A<� �� DP!�� ZZZZ Artinya : “Bersabarlah, sebagaimana orang-orang yang mempunyai

keteguhan hati dari rosul-rosul ….”38 (QS. Al-Ahqaf : 35)

Dalam Al-Qur’an tidak sedikit Allah mencantumkan ayat-ayat

yang menceritakan keadaan rosul-rosul dan nabi-nabi sebelum Nabi

Muhammad, dikisahkan pula bahwa rosul-rosul terdahulu juga didustakan

oleh umatnya akan tetapi mereka selalu bersabar. Dicantumkannya kisah-

kisah kesabaran nabi-nabi terdahulu tersebut adalah sebagai penghibur

dan menetapkan hati Nabi Muhammad dalam berhadapan dengan

gangguan kaum musyrikin,39 agar nabi ikut termotivasi dengan kesabaran

rosul-rosul terdahulu yang membuahkan keberhasilan.

Selain menggunakan kata ���� untuk memerintahkan manusia

untuk bersabar, Allah juga menggunakan kata ����� untuk menunjukkan

perintah bersabar, kata ����� muncul 3 kali dalam Al-Qur’an, yaitu :

- Surat Maryam ayat 65

![" ��4!9� \ "$�% ��% �4�>3� �W�� �� ��7��% @#*��< D� ��<# @

4P�!3

Artinya : “Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, maka sembahlah ia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepadanya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan dia (yang patut di sembah) ?”40

37 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, op.cit., Jilid 2, hlm. 301. 38 DEPAG RI, op.cit., hlm. 828. 39 Md. Ali Al Hamidy, Jalan Hidup Muslim, (Bandung : PT. Al-Ma’arif, 1977), hlm.

86. 40 DEPAG RI, op.cit., hlm. 470.

Page 16: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

28

- Surat Thoha ayat 132

��6% ��� ���!(�� ��7��% ��3�

Artinya : “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam menjalankannya ….”41

- Surat Al-Qamar ayat 27

��!+� ���P�� ��:�!>� ��>=� ��� �������#" ��7��%

Artinya : “Sesungguhnya kami akan mengirimkan Unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah”.42

Ketiga ayat diatas memuat perintah Allah kepada manusia untuk

bersabar dalam berbagai situasi dan kondisinya. Selain dengan kata �����

dan ������Allah juga memerintahkan manusia untuk bersabar dengan

kalimat anjuran-Nya agar manusia meminta pertolongan kepada Allah

dengan jalan bersabar dan sholat. Hal ini terdapat pada surat Al-Baqarah

ayat 45.

���>3<=P�% ��!(�� ����!(�% Y. Artinya : “Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan

sholat ….”43

Hal senada juga terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 153.

���!��O� ���� �����>�� ��>3<=P ��!(�� ���!(�% Y. Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat

sebagai penolongmu ….”44

Allah memerintahkan hamba-Nya agar meminta pertolongan

kepada-Nya dengan cara sabar dan sholat, sebab sabar berarti mendidik

diri sendiri untuk bertahan menanggulangi berbagai derita, sekaligus

41 Ibid., hlm. 492. 42 Ibid., hlm. 880. 43 Ibid., hlm. 16. 44 Ibid., hlm. 38.

Page 17: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

29

membiasakan diri dalam menghadapi berbagai macam cobaan.45 Dengan

cara sabar ini, mudah bagi manusia untuk menghadapi rintangan-

rintangan yang menghalanginya. Begitu penting arti sabar ini sehingga

Allah memerintahkannya berulang-ulang secara keseluruhan perintah

bersabar terdapat sebanyak 30 kali dalam Al-Qur’an.

E. Tempat atau Keadaan yang Memerlukan Kesabaran

Sabar merupakan senjata yang harus digunakan mu’min dalam

menjalani hidup, Al-Qur’an telah memberi petunjuk manusia untuk

bersabar menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan.

Pada masa awal kenabian, Nabi Muhammad benar-benar dituntut

untuk bersabar dalam rangka melaksanakan perintah Allah untuk menyeru

umatnya Allah telah memerintahkan nabi untuk berdakwah kepada

umatnya dalam al Mudatstsir 1-2, diayat selanjutnya Allah memberikan

petunjuk yang diperlukan nabi dalam berdakwah diantaranya :

!��% ������

(dan untuk Tuhanmu bersabarlah) yang dimaksud bersabar untuk Tuhan

adalah bersabar dalam melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi

larangan-Nya.46

Setelah nabi menerima wahyu berarti nabi harus menjalankan

konsekuensi atas penetapannya sebagai rosul Allah, dan dalam

menjalankan ketetapan Allah inipun diperlukan kesabaran sebagaimana

dalam surat Al-Qalam :

����� ���� !�"

(bersabarlah terhadap ketetapan Tuhanmu) bersabarlah menerima

ketetapan Tuhanmu dan teruslah melaksanakan tugasmu dengan

menghindari sesuatu yang menghalangi usahamu.47

45 Ahmad Mushofa Al-Maraghi, op.cit., Jilid 1, hlm. 34. 46 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, op.cit., Jilid 4, hlm. 2585. 47 Teungku M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., Jilid 5, hlm. 4321.

Page 18: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

30

Ungkapan ini diulangi lagi oleh Allah dalam surat Al-Insan ayat

24 :

����� ���� !�"

Artinya : “Bersabarlah untuk melaksanakan ketetapan Tuhanmu ….”48

Yang dimaksud dengan ketetapan Tuhanmu adalah ketetapan yang

dibebankan padamu (Muhammad) yaitu menyampaikan risalah-Nya.49

Dalam Ath-Thur ayat 48 disebutkan lagi

%���� ���� !�"

Artinya : “Bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu”. (QS. Ath-Thur : 48)

Bersabar disini adalah bersabar terhadap gangguan dari orang-

orang Quraisy, melanjutkan usaha mengembangkan agama dan

menyampaikan risalah (wahyu).50

Allah telah menetapkan Nabi Muhammad sebagai rosul, dan nabi

harus menjalankan tugas-tugas kerosulannya dengan penuh kesabaran

karena perjuangannya menyeru umat senantiasa mendapat tantangan dan

rintangan dari orang-orang Quraisy. Salah satu rintangan berat yang

dialami nabi adalah perkataan orang-orang Quraisy yang senantiasa

menyakiti nabi. Oleh sebab itu Allah memerintahkan nabi untuk bersabar.

����% /� �0������

(bersabarlah terhadap apa yag mereka katakan), firman Allah ini terdapat

4 kali dalam Al-Qur’an yaitu ; surat Muzammil ayat 10, Qaaf ayat 39,

Shaad ayat 7 dan Thoha ayat 130.

Meskipun perintah bersabar terhadap ucapan-ucapan tersebut di

atas ditujukan pada nabi, namun hal ini juga harus diterapkan dalam

kehiduan sekarang. Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita

48 DEPAG RI, op.cit., hlm. 1005. 49 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, op.cit., Jilid 4, hlm. 2618. 50 DEPAG RI, op.cit., hlm. 869.

Page 19: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

31

menerima cemooh dari orang lain, dan selaku umat nabi kita pun wajib

bersabar terhadap ucapan-ucapan dari orang-orang disekitar kita

sebagaimana nabi juga bersabar menghadapi ucapan orang-orang kafir

Quraisy.

Nabi telah berjuang dengan segala daya upaya untuk

mengajarkan risalah kebenaran dan adalah kewajiban kita selaku umatnya

untuk melaksanakan risalah dan ajarannya. Dalam menjalankan ajaran

Islampun diperlukan kesabaran.

��6% ��� ���!(�� ��7��% ��3� Y.

(perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan sholat dan bersabarlah

dalam menjalankannya ) sabar disini berarti teguh dan sabar dalam

menjalankannya,51 sabar dalam beribadah menunjukkan perlunya

konsisten dalam menjalankannya

Sabar mengerjakan ibadah adalah dengan tekun mengendalikan

diri melaksanakan syarat-syarat dan tata tertib ibadah itu, sabar dalam

beribadah melalui 3 tahap :

a. Sabar sebelum melaksanakan ibadah, yaitu dengan cara memasang

niat yang suci dan ikhlas.

b. Sabar saat melakukan ibadah, yaitu memenuhi syarat-syaratnya dan

melakukan sesuai dengan tata tertibnya.

c. Sabar sesudah beribadah, yaitu tidak bersikap ria, menceritakan

ibadahnya agar mendapat pujian orang lain.52

Setiap manusia berkewajiban melakukan amar ma’ruf nahi

munkar sebagaimana nabi dahulu berkewajiban mengajak umatnya ke

arah kebenaran, dan sebagaimana nabi perlu bersabar dalam berdakwah

mak setiap orangpun perlu bersabar pula dalam beramar ma’ruf nahi

munkar.

51 Jajaluddin As-Suyuti dan Jalaluddin Al-Mahally, op.cit., Jilid 3, hlm. 1319. 52 Asmaran As, op.cit., hlm. 228-229.

Page 20: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

32

��:� ���!(� ���6% ?%�<4�� @+�% �� ��>4� �����% /� �� ���� Y. (dirikanlah sholat, suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan

cegahlah (mereka) dari yang jahat dan bersabarlah terhadap apa yang

menimpa kamu ….) yang dimaksud dengan ����� �� ��������� adalah

jika kamu ditimpa musibah dalam usaha menyuruh yang ma’ruf dan

mencegah yang munkar itu, maka hendaklah bersabar dan tidak putus asa,

sebaliknya tetap bersikap optimis,53 tidak semua manusia mau diajak

menuju kebaikan dan dicegah dari keburukan, oleh sebab itu apabila

menghadapi rintangan-rintangan dalam amar ma’ruf nahi munkar itu

manusia harus bersabar tidak putus asa dan terus berusaha.

Menurut Ibnu Taimiyah dalam amar ma’ruf nahi munkar

diperlukan beberapa syarat :

a. Dilakukan dengan ilmu dan pemahaman.

b. Dilakukan berdasarkan jalan yang lurus (sesuai dengan petunjuk

Allah).

c. Dilakukan dengan lemah lembut.

d. Sikap penyantun dan sabar dalam menerima cobaan yang disebabkan

oleh amar ma’ruf nahi munkar tersebut.54

Dari pendapat ibnu taimiyah tersebut dapat diketahui bahwa

pengetahuan, kelembutan dan kesabaran merupakan tiga faktor penting

dalam amar ma’ruf nahi munkar.

Allah pasti menguji hamba-Nya dengan berbagai kesulitan

sebagaimana disebutkan dalam Al-Baqarah 154, ujian ini bertujuan untuk

mengetahui seberapa kuat iman seseorang. Sering manusia dapat

bertakwa dan mendekatkan diri pada Allah ketika mereka dalam keadaan

mudah dan lapang, namun ketika mereka dalam kesulitan mereka tidak

bisa bersabar dan akhirnya imannya rapuh. Oleh karena itu diperlukan

kesabaran dalam menempuhkan kesulitan-kesulitan.

53 Teungku M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., Jilid 4, hlm. 3210. 54 Ibnu Taimiyah, Etika Amar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta : Gema Insani Press,

1995), hlm. 38.

Page 21: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

33

Y ����!�(�% /� V�P]�� V�!�!S�% ��3'% �̂ ]��Y.

Artinya : “…Dan orang-orang yang bersabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan ….”55 (QS.Al-Baqarah : 177)

Yang dimaksud dengan !��� atau kesempitan adalah fakir.

Sementara � �"�"#�� atau penderitaan adalah kondisi sakit, dan !��� $%&�

adalah saat perang dan menghadapi musuh.56 Inilah beberapa kesulitan

yang manusia harus bisa melaluinya dengan sabar.

Pada dasarnya kesabaran diperlukan untuk melaksanakan semua

perintah Allah dalam rangka taat kepada Allah karena untuk mencapai

ketaatan itu senatiasa terdapat halangan-halangan dan rintangan.

Untuk itu diperlukan kesabaran dalam mengatasi rintangan-

rintangan tersebut.

���!��O� ����� ���>�� �%���� �%����% ��7�"%Z��� �%���� /� �� �_ N� �%���% D�� �2S�

Bersabar dalam ayat diatas adalah bersabar dalam melaksanakan ketaatan

kepada Allah. Dan memperkuat kesabaran terhadap orang-orang yang

sesat.57 Dalam menghadapi orang-orang yang sesat kesabaran kita harus

lebih kuat dari kesabaran orang-orang tersebut.

Dari uraian ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa sabar

diperlukan dalam :

a. Melaksanakan ketaatan kepada Allah

b. Menjalankan perintah dan ketetapan Allah

c. Menjalankan ibadah

d. Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar

e. Menghadapi cobaan-cobaan dan kesulitan, yang meliputi cemoohan,

kefakiran, kesakitan dan kesulitan-kesulitan dalam menghadapi

musuh.

55 DEPAG RI, op.cit., hlm. 43. 56 M. Nasib Ar-Rifa’i, Terj. Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 1, (Jakarta : Gema Insani Press,

1999), hlm. 276. 57 Abi Ja’far Muhammad Bin Jarir Ath-Thabari, op.cit., Jilid 1, hlm. 221.

Page 22: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

34

Pada dasarnya diperlukan kesabaran untuk meraih setiap

kesuksesan, karena setiap kesuksesan selalu terdapat halangan-halangan

sebagaimana sabda nabi :

���/���������K�:�`���3F�@��N��*��������P%�@3� �N��/���N��K�P"�K�:@>��&(3�a�b�"�H��W�%"c�

Artinya : Dari Abu Hurairah berkata, Rasul bersabda : “Siapa yang dikehendaki oleh Allah padanya suatu kebaikan (keuntungan), maka diberinya penderitaan”. (HR. Bukhari) 58

F. Keutamaan Sabar

Disebutkannya kata sabar berulang-ulang dalam berbagai ayat

adalah karena sabar mengandung banyak keutamaan, Al-Ghazali

menyebutkan beberapa keutamaan sabar diantaranya :

a. Dapat menjadi pemimpin sebab sabar (As-Sajdah : 24)

b. Menerima pahala sebab kesabaran (An-Nahl : 96)

c. Berpahala rangkap (Al-Qashash : 54)

d. Pahala orang yang sabar tidak terbatas (Az-Zumar : 10)

e. Allah senantiasa mendampingi orang yang sabar (Al-Baqarah : 153)

f. Orang yang sabar dikaruniai berbagai kebaikan secara berbarengan

dan tidak diberikan kepada orang lain. (Al-Baqarah : 157) 59

Sementara itu Nashruddien Thaha, mengemukakan beberapa

keutamaan sabar, yaitu :

a. Akan mendapat kemenangan terhadap musuh (Hud : 49)

b. Tercapai maksud dan tujuan (Al-A’raf : 137)

c. Bertambah utama dan bertambah derajat (As-Sajdah : 24)

d. Mendapat pujian Allah (Shad : 44)

e. Menjadi hamba yang dikasihi Allah (Ali Imran : 146)

f. Berkedudukan tinggi dalam surga (Al-Furqan : 75)

58 Ahmad Ibnu Ali Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Bari’ Syarah Shohih Imam

Bukhari, Juz 10, (Kairo : Darul Fikr, tth), hlm. 103. 59 Al-Ghazali, op.cit., hlm. 902-903.

Page 23: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

35

g. Mendapat pahala yang amat besar. (Az-Zumar : 10) 60

Dalam Al-Qur’an Allah menyatakan �����!�(���!�% (dan berilah

kabar gembira bagi orang-orang yang sabar). Kabar gembira tersebut

adalah keberhasilan yang akan dicapai oleh orang-orang sesuai dengan

sunnatullah terhadap hamba-Nya.61

Diantara sunnatullah adalah bahwa kemenangan itu bagi orang-

orang yang sabar, bahkan orang yang sabar dapat mengalahkan musuh

yang jumlahnya sepuluh kali lipat sekalipun.

Y0� ��� 0%� ���>� 0%���� �����d� �3=T��Y.

Artinya : “…jika ada 20 orang syang sabar diantara kalian niscaya mereka dapat mengalahkan 200 orang musuh ….”62 (QS Al-Anfal : 65)

Orang yang sabar dengan bekal keimanan, kesabaran dan

kemengertiannya akan dapat mengalahkan 200 orang kafir yang tidak

memiliki tiga hal ini. Jika kaum muslimin bersabar niscaya dengan

pertolongan Allah mereka dapat mengalahkan orang kafir yang jumlahnya

10 kali lipat.63

Kemenangan orang-orang yang sabar ini adalah karena Allah

selalu menyertai mereka.

!0� N� Q� ����!�(�

Penyertaan Allah bersama orang-orang yang sabar ini terdapat dalam Al-

Qur’an sebanyak 2 kali yaitu pada surat : Al-Baqarah ayat 153 dan Al-

Anfal ayat 46.

Selain firman di atas, penyertaan Allah disisi orang-orang yang

sabar juga disebutkan dengan

N�% Q� ����!�(�

60 Nashruddien Thaha, Pandangan Hidup Berdasarkan Al-Qur’an, (Solo :

Ramadhani, 1985), hlm. 53. 61 Ahmad Mushofa Al-Maraghi, op.cit., Jilid 1, hlm. 39. 62 DEPAG RI, op.cit., hlm. 271. 63 HAMKA, op.cit., Jilid 1, hlm. 45.

Page 24: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

36

Ayat seperti ini terdapat 2 kali dalam Al-Qur’an yaitu pada surat

Al-Baqarah ayat 249 dan surat Al-Anfal ayat 66.

Penyertaan Allah terhadap orang-orang yang sabar ini berarti

bahwa Allah akan menolong orang-orang yang berlaku sabar, dan Allah

lah yang akan mengabulkan permohonan yang mereka harapkan, dan

barang siapa yang mendapat pertolongan Allah maka tidak ada

seorangpun yang mampu mengalahkannya.64

Orang-orang yang sabar selalu disertai dan ditolong oleh Allah,

pertolongan Allah terhadap orang-orang yang sabar telah dijanjikan oleh

Allah dalam Al-Qur’an dengan firman-Nya.

0������ � % N� e'Y.

Artinya : “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar ….”65 (QS. Ar-Rum : 60)

Yang dimaksud janji Allah disini adalah janji Allah untuk

memberikan pertolongan. Adapun menurut Baidlawi janji Allah tersebut

adalah.

0� %� N� #�(>� �"��f�% � >�* �/� ���� @�) e' ��$ �� W"�1+�

Janji Allah untuk menolongmu dan meninggikan agamamu atas agama-

agama lain adalah benar dan pahala-Nya (yang telah dijanjikan) adalah

pasti.66 Di ayat ini Allah menjanjikan 3 hal kepada orang-orang yang

sabar yaitu pertolongan, peningkatan derajat agama Islam dan pahala.

Selain pada surat Ar-Rum di atas, janji Allah untuk menolong

orang-orang sabar juga terdapat dalam surat Al Mu’min ayat 55 dan

ayat 77.

Pahala merupakan salah satu dari janji Allah sebagaimana dalam

surat Ar-Rum ayat 60 tersebut, adapun pahala yang dijanjikan Allah bagi

64 Ahmad Mushofa Al-Maraghi, op.cit., Jilid 1, hlm. 37. 65 DEPAG RI, op.cit., hlm. 650. 66 Baidlawi, Tafsir Baidlawi, Jilid 2, (Libanon : Dar Al Kutub Al Ilmiyyah, 1988),

hlm. 225.

Page 25: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

37

orang-orang yang sabar adalah pahala yang besar sebagaimana yang

Allah jelaskan dalam :

- Al – Qashash ayat 54

� 8%� �0�#g� ���5� �3#!�� �4� �%��� Artinya : “Mereka itulah yang akan diberi dua kali lipat pahala dengan

sebab kesabaran mereka”.67

- Az – Zumar ayat 10

Y �4!+� /!��� ����5��0%���!(� �3d� �[�9'Y. Artinya : “….sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang

dicukupkan pahalanya tanpa batas”.68

Demikianlah betapa orang yang sabar akan selalu berhasil meraih

apa yang dicita-citakan dan berhasil menghadapi rintangan dan kesulitan

dalam hidupnya karena senantiasa ditolong oleh Allah. orang yang sabar

tidak hanya meraih keberhasilan di dunia tetapi juga diakhirat akan

mendapat kebahagiaan abadi karena pahala yang tak terbatas yang telah

dijanjikan Allah atas kesabarannya.

Seorang yang benar-benar dapat menghayati arti kesabaran akan

selalu mendapat melihat segi positif dari setiap pasang surut kehidupan.

Kemudahan dan kesulitan adalah bagian tak terpisahkan dalam

kehidupan, bila mendapat kemudahan manusia harus bersyukur dan bila

mendapat kesukaran manusia harus bersabar. Demikianlah hal yang

terbaik yang harus dimiliki manusia sebagai mana disebutkan dalam

hadits :

�K�:�&3���� �`��P%�@3� �N��/���N��K�P"�K�: �`�!0����g4���$���1 ��0����g4��!$���� ,�L3%��3F�@�@!�)�W����0� ������h�V��!P�@=�� ��� �

@���3F�i�@���3F�0���������V��!X�@=������0�%a��9��W�%"c�

Artinya : Dari Shuhaib berkata, Rasulullah bersabda : “Sungguh menakjubkan urusan orang mu’min ini. Bahwa urusannya itu semua ada kebaikannya. Dan yang demikian itu tidak dimiliki

67 DEPAG RI, op.cit., hlm. 618. 68 Ibid., hlm. 747.

Page 26: BAB II 3100253 - Perpustakaan Pusatlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1-2004-junaidahnu-704-BAB...4 A l-G haz i ,Ma u’ iz t l m n, t e rj .(B ndu g: D p

38

oleh siapapun kecuali oleh orang mu’min yaitu jika ia mendaatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu adalah suatu kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah ia sabar dan itupun satu kebaikan baginya”. (HR. Muslim).69

Dengan mengetahui hakekat sabar ini, selayaknyalah kita selaku

umat Islam tidak putus asa dalam meraih cita-cita akan tetapi senantiasa

sabar dan teguh dalam meraih cita-cita tersebut. Sehingga dengan

kesabaran itu kebahagiaan di dunia maupun di akhirat dapat diraih.

69 Imam Abi Husain Muslim bin Hajaj Al-Qusairi Al Naisaburi, Shohih Muslim, Juz

IV, (Beirut : Darul Kutub Al Ilmiah, 1993), hlm. 2295.