telaah kurikulum
Post on 15-Jan-2016
110 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TELAAH KURIKULUMSuranto, S.Pd, M.Pd
A. Pendekatan Mata Pelajaran (masing-masing mata pelajaran berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu dan terlepas satu sama lain)
B. Pendekatan Interdisipliner (Perpaduan sejumlah mata pelajaran yang memiliki ciri yang sama yang menjadi bidang studi)1. Pendekatan Struktural2. Pendekatan Fungsional3. Pendekatan Daerah
PENDEKATAN STUDI KURIKULUM
C. Pendekatan Integratif (mata pelajaran tidak terlepas satu dengan lainnya, tidak ada pembatas, mempertimbangkan semua aspek dan terstruktur)
D. Pendekatan Sistem (kurikulum ditinjau dengan komponen-komponennya seperti tujuan, prinsip, susunan dan sistem penyampaian)
KURIKULUM YANG PERNAH DITERAPKAN DI INDONESIA
A. Periode Masa Penjajahan (sebelum Tahun 1945)
B. Periode Masa Kemerdekaan dan Pemerintahan Orde Lama (1945 – 1968)
C. Periode Pemerintahan Orde Baru (1968 – 1999)
D. Periode Pemerintahan Reformasi (2000-an)
Pembagian Fase Kurikulum
A.Periode Masa Penjajahan(sebelum Tahun 1945)
Berkaitan erat dengan gereja karena tujuan mendirikan sekolahan adalah menyebar luaskan agama kristen
Tugas guru adalah memupuk rasa takut kepada Tuhan, mengajarkan dasar agama kristen, mengajak berdoa, bernyanyi, pergi ke gereja, mematuhi ortu, penguasa dan guru (peraturan tahun 1643)
Kurikulum lebih dominan ke pelajaran ketekismus, agama, membaca, menulis, dan menyanyi
Pembagian dalam 3 kelas (kelas 3 belajar abjad, kelas 2 membaca, menulis dan bernyanyi, kelas 1 membaca, menulis, ketekismus, bernyanyi dan berhitung)
1. Kurikulum Masa VOC
Sekolah rendah tidak memiliki kurikulum yang uniform
4 mata pelajaran yang diharuskan, membaca, menulis, bahasa (daerah dan melayu) dan berhitung)
Agama tidak diajarkan didalam kelas, sesuai statuta negara Belanda 1874
2. Kurikulum Sebelum 1892 (Sebelum Reorganisasi)
Mata pelajaran yang diberikan membaca, menulis (daerah, latin, melayu), berhitung, ilmu bumi Indonesia, ilmu alam, sejarah pulau tempat tinggal, menggambar dan mengukur tanah.
Lama pelajaran 5 tahun, kemudian diperpanjang 6 tahun (penambahan materi bahasa Belanda), 1912 diperpanjang 7 tahun (menyamai sekolah bagi golongan bangsa lain)
3. Kurikulum Setelah 1892 (Setelah Reorganisasi)
Sekolah bagi sebagaian kecil rakyat, dipersiapkan untuk pegawai rendah kantor pemerintah dan perusahaan swasta dan mempersiapkan guru bagi sekolah desa
Reorganisasilah menyebabkan sekolah menjadi 2 jenis, Sekolah kelas satu bagi anak golongan atas, dan sekolah kelas dua untuk orang biasa
4. Kurikulum Sekolah Kelas Dua
Kurikulum sederhana, karena sekolah ini untuk kebutuhan rakyat yang saat itu buta huruf dan tidak bisa berhitung
Akhirnya sekolah ini menjadi substruktur Sekolah Kelas Dua dengan mengadakan perbaikan kurikulum sekolah Desa
5. Kurikulum Volkschool
Sekolah mulai ditangani secara serius walaupun terfokus pada anak-anak berdarah Belanda
Kurikulum terdiri atas pelajaran membaca, menulis, berhitung, bahasa Belanda, Sejarah, Ilmu Bumi dan mata pelajaran lain
Pelajaran agama ditiadakan Tahun 1868 Bahasa Perancis diajarkan dan
syarat masuk ke sekolah Belanda
6. Kurikulum ELS (Europese Lagere School)
Serupa dengan ELS, perbedaannya selain bahasa perancis diberikan juga bahasa Inggris yang diajarkan di sore hari dengan maksud untuk kepentingan perdagangan
7. Kurikulum HCS (Holland Chinese School)
Didasari dari keinginan yang kuat dikalangan orang Indonesia terhadap arti sekolah
Kurikulum HIS meliputi semua mata pelajaran
Lulusannya bisa melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Djawa) dan MULO, mereka memasuki sekolah guru, tukang, pertanian, sekolah menteri Ukur, dll
8. Kurikulum HIS (Holland Inlandse School)
MULO merupakan sekolah pertama yang tidak mengikuti pola pendidikan Belanda, namun tetap ala Barat dan tidak mencari penyesuaian dengan keadaan Indonesia
Program terdiri dari 4 bahasa, Belanda, Prancis, Inggris dan Jerman
9. Kurikulum MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
Kurikulum HBS di Indonesia tidak sedikitpun berbeda dengan yang ada di negeri Belanda, tampak mantap tanpa banyak perubahan dan dirasa universal
Kurikulum lebih kepada kemampuan bakat yang harus tinggi pada mata pelajaran IPA, Matematika maupun Bahasa
Gurunya hanya mereka yang bergelar Ph.D (Doktor) atau diploma.
10. Kurikulum HBS (Hogere Burger School)
A.Periode Masa KemerdekaaanDan Orde Lama (1945 - 1968)
Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis dan perubahan orientasi dari Belanda kekepentingan Nasional
Asas Pendidikan ditetapkan Pancasila Kurikulum memuat dua hal pokok yaitu
daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya serta garis-garis besar pengajaran
Pendidikan lebih ditekankan pada pembentukan berkarakter dan kesadaran bernegara dan bermasyarakat
1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)
Menyempurnakan kurikulum sebelumnya, lebih merinci mata pelajaran
Kurikulum mengarah pada pendidikan nasional, setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari
2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)
Pembelajaran dipusatkan pada Panca wardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan dan jasmaniah.
3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)
A.Periode Masa Pemerintahan Orde Baru (1968-1999)
Terjadi perubahan struktur kurikulum dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual dilapangan
Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan, serta mengembangkan fisik yang kuat dan sehat
1. Kurikulum 1968
Latar belakang munculnya perubahan kurikulum ini adalah konsep management MBO (Management by Objective) yang terkenal saat itu
Kurikulum berorientasi pada MATERI dan membawa efek pola mengajar “Teacher Centered Learning”
2. Kurikulum 1975
Kurikulum berorientasi pada TUJUAN, pemerintah menetapkan GBPP(Garis-garis Besar Program Pengajaran) yang memuat tujuan kurikuler, Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan bahan pengajaran
Pembalajaran menekankan pada pendekatan ketrampilan proses
Adanya CBSA yang bersifat Student Centered Learning
Mata Pelajaran baru: PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa)
3. Kurikulum 1984
Kurikulum berorientasi pada PENGALAMAN BELAJAR
KBM diharapkan guru menerapkan pembelajaran aktif, pembelajaran melibatkan siswa secara fisik, mental (pemikiran dan perasaan) dan sosial
Mata Pelajaran : PSPB dihilangkan, PMP menjadi PPKn
4. Kurikulum 1994
A.Periode Masa Pemerintahan Reformasi (Setelah 1999)
Yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya adalah munculnya “Pembiasaan dalam struktur” yang memberikan ruang bagi kepentingan sekolah demi optimalnya perkembangan pengetahuan, sikap dan kepribadian anak.
Munculnya Standar Kompetensi Mata Pelajaran (KD, Indikator, Materi pokok)
Dilaksanakan dalam kurun 2 tahun, kurikulum ini sebenarnya baru berupa draft yang belum ditandatangani oleh menteri
1. Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah)
Kurikulum bukan berupa paket dari pemerintah, tetapi satuan pendidikan (sekolah) membuat kurikulum sendiri dan dilaksanakan sendiri. Pemerintah pusat hanya membuat acuan operasionalnya saja
2. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
3. Kurikulum 2013
Fasilitas Sekolahan modern di Indonesia
Sisi lain kondisi pendidikan kita...
top related