sistem koloid (pelajaran kimia kelas xi kurikulum k-13)

Post on 17-Feb-2017

839 Views

Category:

Education

43 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SISTEM KOLOID

ANGGOTA KELOMPOK1. HAMIDA NOER HASNA A.(14)2. Rr. REGITA DWINA A. (24)3. TRI WULANDARI (33)

PENGERTIAN

• Sistem koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem”. Istilah koloid pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham (1861)

• Koloid merupakan salah satu jenis sistem dispersi yang terlihat homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen dan stabil

• Sistem dispersi sendiri adalah campuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata.

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM KOLOID

Sistem koloid tersusun atas dua komponen, yaitu fase terdispersi dan medium dispersi atau fase pendispersi. Fase terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu.

PERBEDAAN KARAKTERISTIK ANTARA SUSPENSI, LARUTAN DAN

KOLOID

MACAM-MACAM SISTEM KOLOID

• Berdasarkan pengelompokan pada tabel terdapat Lima kelompok tipe koloid, yaitu :

SOLSol adalah sistem koloid dari partikel

padatyang terdispersi dalam zat cair ataupun

padat.dapat dibedakan :

Sol padat• Sol padat merupakan

sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi berupa partikel padat.

Sol Cair• Sol cair biasa disebut

dengan sol. Sol cair merupakan sistem koloid cair dengan fase padat dan medium pendispersi cair.

Intan Hitam Cat Cair

AEROSOLAerosol merupakan sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair, dengan

medium pendispersi gas. dibedakan menjadi

Aerosol padat• Aerosol padat terbentuk

apabila partikel-partikel padat yang sangat halus terdispersi ke dalam medium pendispersi gas.

Aerosol Cair• Aerosol cair adalah koloid

yang terdiri atas fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gas.

Asap pabrik Hairspray dan pengharum ruangan

Emulsi cair• Emulsi cair, atau yang biasa disebut

dengan “emulsi” merupakan sistem koloid yang terdispersi dan pendispersinya dalam bentuk cair. Emulsi cair dapat dibagi menjadi :– Emulsi minyak dalam air (M/A)

Contoh : santan, susu, lateks– Emulsi air dalam minyak (A/M)

Contoh : mayonaise, minyak bumi, minyak ikan

Emulsi padat•Emulsi padat merupakan tipe koloid yang terbentuk dari fase cair yang terdispersi dalam medium pendispersi padat dan tidak dapat tercampur secara homogen.

EMULSIEmulsi merupakan jenis koloid dengan fase terdispersi berupa zat cair, dapat

dibedakan :

Mentega

susu

BUIH/BUSABuih/Busa merupakan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi cair.

• Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung pembuih. Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya buih sabun pada pengolahan bijih logam, pada alat pemadam kebakaran, dan lain-lain

• Sementara itu, busa padat terjadi apabila fase gas terdispersi dalam medium padat. Tipe koloid ini terbentuk pada suhu tinggi dalam medium pendispersi yang mempunyai titik lebur melebihi suhi kamar.

Busa dari sabun merupakan koloid tipe buih/busa cair

Batu apung (A) dan styrofoam (B) merupakan contoh koloid tipe buih/busa padat

GELGel dapat dikatakan sebagai sistem

koloid setengah kaku, karena sifatnya yang setengah-setengah (antara padat dan cair). Gel dapat terbentuk dari sol

yang zat terdispersinya menyerap medium pendispersinya.

Agar-agar

SIFAT-SIFAT SISTEM KOLOID

Sistem koloid mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dengan sifat

sistem dispersi lainnya. Beberapa sifat sistem koloid yang khas, sebagai

berikut : a. Efek Tyndall

Efek Tyndall  ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar

Penghamburan cahaya oleh suspensi (A), Koloid (B), dan

Larutan (C).

b. Gerak brownGerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/ tidak beraturan). Terjadinya gerak brown ini diakibatkan adanya tumbukan partikel-partikel pendispersi terhadap partikel terdispersi sehingga partikel terdispersi akan terlontar.

Ilustrasi gerak brown partikel koloid

c. AdsorpsiAdsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel.Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi sehingga jika ada partikel yang menempel akan cenderung dipertahankan pada permukaannya.Ilustrasi adsorpsi yang

dilakukan oleh Fe(OH)3

d. ElektroforesisElektroforesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik

Sel Elektroforesis

e. KoagulasiDispersi koloid dapat mengalami peristiwa penggumpalan atau “Koagulasi”. Peristiwa koagulasi pada koloid dapat terjadi akibat peristiwa-peristiwa mekanis maupun peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya : pemanasan dan pendinginan, sedangkan peristiwa kimia dapat berupa :1. Pencampuran koloid yang berbeda muatan.2. Pelucutan muatan koloid3. Adanya elektrolit

KESTABILAN KOLOID

Koloid merupakan sistemdispersi yang relatif kurangStabil dibandingkan larutan.Untuk menjaga kestabilan

koloidDapat dilakukan dengan caracara berikut :• Menghilangkan muatan

koloid• Penambahan

stabilisator koloid

KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB

Kedua koloid ini digolongkan kedalam koloid tipe sol.• Sol Liofil

Sol liofil adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar dalam menarik medium pendispersinya.

• Sol LiofobSol liofob adalah sol yang fase terdispersinya mempunyai afinitas yang kecil terhadap medium pendispersinya

PROSES PEMBUATAN SISTEM KOLOID

a. Cara DispersiAdalah pembuatan koloid dengan cara memperkecil suspense menjadi partikel koloid. Macam – macam cara dispersi : Dispersi Langsung (Mekanik)

Ukuran partikel dapat diperkecil dengan cara menggiling atau menggerus partikel sampai ukuran tertentu. Contoh : Pembuatan cat dan pembuatan sol belerang.

HomogenisasiCara ini dilakukan untuk membuat emulsi dengan mesin homogenisasi. Contoh : pembuatan susu krim.

Peptisasicara ini dilakukan dengan menambah ion sejenis ke dalam endapan koloid hingga partikelnya pecah menjadi sol. Contoh : Pembuatan agar-agar dari tepung agar-agar yang ditambahkan dengan air.

Dispersi dalam GasDilakukan dengan cara menyemprot cairan dengan sprayer. Contoh : hairspray

Busur Bredig (Cara Listrik)Busur Bredig adalah suatu alat yang khusus digunakan untuk membentuk koloid logam. Cara ini dilakukan untuk membuat partikel-partikel fase terdispersi menggunakan loncatan bunga api listrik ke dalam larutan elektrolit atau air, sebagai elektrodanya digunakan logam yang akan dibuat sol. Contoh : pembuatan sol emas.

b. Cara KondensasiPembuatan koloid dengan cara kondensasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

Cara Kimia1. Reaksi Hidrolisis

Reaksi ini umumnya digunakan untuk membuat koloid-koloid basa dari suatu garam yang dihidrolisis (direaksikan dengan air). Contoh :

• Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan cara memanaskan larutan FeCl 3 . Berikut reaksinya :

• FeCl3(aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)

2. Reaksi PengendapanPembuatan koloid melalui reaksi pengendapan dilakukan dengan cara mencampurkan dua macam larutan elektrolit hingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid. Contoh :

• Pembuatan sol AgCl. Sol AgCl dibuat dengan cara mencampurkan larutan AgNO3 encer dengan larutan HCl encer atau NaCL encer. Berikut reaksinya :

• AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq)• AgNO3(aq) + NaCl(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

3. Reaksi RedoksReaksi yang melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Kolid yang terjadi merupakan hasil oksidasi atau reduksi. Contoh :

• Pembuatan sol belerang (S) dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2 atau H2O2. Berikut reaksinya :– 2H2S(g) + SO2(aq) 3S(s) + 2H2O(l)– H2S(g) +H2O2(aq) S(s) + 2H2O(l)

4. Reaksi Pemindahan/Pertukaran Ion/SubstitusiReaksi pertukaran ion umumya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat yang sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia. Contoh :

• Pembuatan sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan AS2O3. Berikut reaksinya :– 3H2S(g) +As2O3(aq) As2S3(s) = 3H2O(l)

Cara FisikaCara fisika digunakan untuk membuat koloid dengan cara mengkondensasikan partikel koloid. proses ini dilakukan melalui :Pengembunan UapPendinginanPenggantian Pelarut

KEGUNAAN KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN INDUSTRI

a. Bidang Industri Karet Cat Pemutihan Gula Pengambilan Endapan Pengotor Pewarnaan Kain Penjernihan Air

b. Bidang Makanan Susu Santan

c. Bidang FarmasiDi bidang farmasi, prinsip koloid diterapkan saat mengobati sakit perut akibat bakteri patogen dengan norit

d. Bidang KosmetikBahan-bahan kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid. Sol padat, contoh : lipstik dan pensil alis Sol cair, contoh : cat kuku, masker, dan maskara Emulsi cair, contoh : pembersih muka Aerosol cair, contoh : hair spray dan parfum

semprot Buih, contoh : sabun cukur Gel, contoh : minyak rambut (jelly) dan deodoran

DAMPAK BURUK YANG DITIMBULKAN SISTEM KOLOID

Contoh partikel koloid yang sering menjadi polutan : Asbut

Asbut (smog) merupakan kombinasi asap (smog) dan kabut (fog).

DebuDebu adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel - partikel padat yang terdispersi dalam udara.

SolSol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel terdispersi padat di dalam medium pendispersi cair.

BuihBuih adalah sistem kolid yang terdiri atas fase terdispersi gas dan medium pendispersi cair

TERIMA KASIH

top related